PERKEMBANGAN MADRASAH IBTIDAIYAH DARUSSALAM I …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit...

117
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PERKEMBANGAN MADRASAH IBTIDAIYAH DARUSSALAM I DESA PUCANGAN, KARTASURA, SUKOHARJO TAHUN 1967-2007 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi sebagian Persyaratan Guna Melengkapi Gelar Sarjana Sastra Jurusan Ilmu Sejarah Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret Disusun Oleh : INDRI HAPSARI C0505032 FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012

Transcript of PERKEMBANGAN MADRASAH IBTIDAIYAH DARUSSALAM I …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit...

Page 1: PERKEMBANGAN MADRASAH IBTIDAIYAH DARUSSALAM I …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PERKEMBANGAN MADRASAH IBTIDAIYAH DARUSSALAM I DESA PUCANGAN, KARTASURA,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

i

PERKEMBANGAN MADRASAH IBTIDAIYAH

DARUSSALAM I DESA PUCANGAN, KARTASURA,

SUKOHARJO TAHUN 1967-2007

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi sebagian Persyaratan

Guna Melengkapi Gelar Sarjana Sastra Jurusan Ilmu Sejarah

Fakultas Sastra dan Seni Rupa

Universitas Sebelas Maret

Disusun Oleh :

INDRI HAPSARI

C0505032

FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2012

Page 2: PERKEMBANGAN MADRASAH IBTIDAIYAH DARUSSALAM I …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PERKEMBANGAN MADRASAH IBTIDAIYAH DARUSSALAM I DESA PUCANGAN, KARTASURA,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

Page 3: PERKEMBANGAN MADRASAH IBTIDAIYAH DARUSSALAM I …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PERKEMBANGAN MADRASAH IBTIDAIYAH DARUSSALAM I DESA PUCANGAN, KARTASURA,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

Page 4: PERKEMBANGAN MADRASAH IBTIDAIYAH DARUSSALAM I …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PERKEMBANGAN MADRASAH IBTIDAIYAH DARUSSALAM I DESA PUCANGAN, KARTASURA,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

PERNYATAAN

Nama : INDRI HAPSARI

Nim : C0505032

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi berjudul Madrasah (Sekolah

Islam ) Dalam Perubahan Sosial (Studi kasus di Madrasah Ibtidaiyah Darussalam

I di Desa Pucangan, Kartosuro, Sukoharjo Tahun 1967-2007) adalah betul-betul

karya sendiri, bukan plagiat, dan tidak dibuatkan oleh orang lain. Hal-hal yang

bukan karya saya dalam skripsi ini diberi tanda citasi ( kutipan ) dan ditunjukan

dalam daftar pustaka.

Apabila dikemudian hari terbukti pernyataan ini tidak benar maka saya bersedia

menerima sanksi akademik berupa pencabutan skripsi dan gelar yang diperoleh

dari skripsi tersebut.

Surakarta, Juli 2012

Yang membuat pernyataan

INDRI HAPSARI

Page 5: PERKEMBANGAN MADRASAH IBTIDAIYAH DARUSSALAM I …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PERKEMBANGAN MADRASAH IBTIDAIYAH DARUSSALAM I DESA PUCANGAN, KARTASURA,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

MOTTO

Kebanggaan kita yang terbesar adalah bukan tidak pernah gagal,

Tetapi bangkit kembali setiap kali kita jatuh.

( Confusius )

Sesali masa lalu karena ada kekecewaan dan kesalahan-kesalahan,

Tetapi jadikan penyesalan itu sebagai senjata untuk masa depan agar tidak terjadi

kesalahan lagi.

( Penulis )

Page 6: PERKEMBANGAN MADRASAH IBTIDAIYAH DARUSSALAM I …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PERKEMBANGAN MADRASAH IBTIDAIYAH DARUSSALAM I DESA PUCANGAN, KARTASURA,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

PERSEMBAHAN

Skripsi ini saya persembahkan untuk :

1. Papa dan Mama tercinta

2. Adiku tersayang

Page 7: PERKEMBANGAN MADRASAH IBTIDAIYAH DARUSSALAM I …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PERKEMBANGAN MADRASAH IBTIDAIYAH DARUSSALAM I DESA PUCANGAN, KARTASURA,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kekuatan dan

kemampuan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini. Sholawat

serta salam semoga tetap tercerah kepada Nabi Muhammad Saw sekeluarga, para

sahabat, serta orang-orang yang berada dijalan-Nya.

Skripsi ini disusun untuk melengkapi syarat-syarat guna menyelesaikan

studi pada Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret. Pada

pelaksanaannya, penulis telah banyak mendapatkan bantuan dan fasilitas,

bimbingan, maupun kerja sama dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan

segala ketulusan dan kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Drs. Riyadi Santoso, M. Ed., Ph.D selaku Dekan Fakultas Sastra

dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret yang telah memberikan

kemudahan dan petunjuk.

2. Ibu Dra. Sawitri Pri Prabawati, M.Pd. selaku Ketua Jurusan Ilmu Sejarah

Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret yang telah

memberikan kemudahan dan petunjuk.

3. Ibu Dra. Sri Wahyuningsih, M. Hum. selaku Sekretaris Jurusan Ilmu

Sejarah Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret yang

telah memberikan kemudahan dan petunjuk.

4. Ibu Dra. Isnaini Wijaya Wardani, M.Pd selaku pembimbing utama yang

telah memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis.

Page 8: PERKEMBANGAN MADRASAH IBTIDAIYAH DARUSSALAM I …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PERKEMBANGAN MADRASAH IBTIDAIYAH DARUSSALAM I DESA PUCANGAN, KARTASURA,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

5. Bapak M Bagus Sekar Alam SS, M.Si selaku pembimbing akademik yang

telah memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis.

6. Bapak dan Ibu dosen Jurusan Ilmu Sejarah, yang telah memberikan

bimbingan dan bekal ilmu yang sangat berguna bagi penulis.

7. Bapak Achmad Syaibani Ilham selaku Ketua Yayasan Pendidikan

Darussalam, yang telah memberikan izin dan bantuan kepada penulis

dalam penyediaan data-data yang diperlukan.

8. Ibu Nurul Hamidah, STP selaku Kepala Madrasah Ibtidaiyah Darussalam I

yang telah memberikan data-data serta informasi yang diperlukan kepada

penulis.

9. Ibu Hj Djamhariah, BA selaku mantan Kepala Madrasah Ibtidaiyah

Darussalam I yang telah memberikan kemudahan dan informasi kepada

penulis.

10. Mbah Putri, Mbah Kakung, dan segenap keluarga besar di Gandekan yang

telah mendukung dan mendoakan penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.

11. Keluarga besar di Cilegon yang selalu mendoakan penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini.

12. Om Wardi di Gandekan yang telah menjaga dan mengawasi penulis

selama menyelesaikan studi di Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak luput dari berbagai

kekurangan dan kelemahan. Oleh karena itu, segala kritik dan saran yang sifatnya

membangun akan penulis perhatikan dengan baik. Semoga skripsi ini bermanfaat

bagi semua pembaca

Surakarta,

Penulis

Page 9: PERKEMBANGAN MADRASAH IBTIDAIYAH DARUSSALAM I …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PERKEMBANGAN MADRASAH IBTIDAIYAH DARUSSALAM I DESA PUCANGAN, KARTASURA,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

DAFTAR ISI

1. HALAMAN JUDUL………………………………………………….. i

2. HALAMAN PERSETUJUAN……………………………………….. ii

3. HALAMAN PENGESAHAN……………………………………….. iii

4. HALAMAN PERNYATAAN ……………………………………… iv

5. HALAMAN MOTTO ……………………………………………….. v

6. HALAMAN PERSEMBAHAN…………………………………….. vi

7. KATA PENGANTAR………………………………………………. vii

8. DAFTAR ISI………………………………………………………… ix

9. DAFTAR TABEL…………………………………………………… xi

10. DAFTAR ISTILAH…………………………………………………. xii

11. DAFTAR SINGKATAN……………………………………………. xiii

12. DAFTAR LAMPIRAN……………………………………………… xiv

13. ABSTRAK ………………………………………………………….. xv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang…………………………………………………. 1

B. Perumusan Masalah…………………………………………….. 6

C. Tujuan Penelitian……………………………………………….. 7

D. Manfaat Penelitian……………………………………………… 7

E. Kajian Pustaka………………………………………………….. 8

F. Metode Penelitian………………………………………………. 11

G. Sistematika.…………………………………………………….... 14

BAB II MADRASAH SEBAGAI LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM

A. Pengertian Madrasah……………………………………………. 15

B. Perkembangan Pendidikan Madrasah Di Indonesia……………. 17

1. Masa Penjajahan Belanda…………………………………... 18

2. Masa Penjajahan Jepang ………………………………….. 24

Page 10: PERKEMBANGAN MADRASAH IBTIDAIYAH DARUSSALAM I …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PERKEMBANGAN MADRASAH IBTIDAIYAH DARUSSALAM I DESA PUCANGAN, KARTASURA,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

3. Masa Orde Baru…………………………………………….. 26

4. Masa Orde Lama……………………………………………. 30

C. Ciri Kekhasan Lembaga PendidikanMadrasah…………………. 37

1. Sistem Pengajaran Madrasah……………………………….. 37

2. Porsi Mata Pelajaran Madrasah……………………………... 40

BAB III PERKEMBANGAN MADRASAH IBTIDAIYAH DARUSSALAM I

A. Kondisi Demografi Desa Pucangan Kartasura…………………. 42

B. Latar Belakang Berdirinya Madrasah Ibtidaiyah Darussalam I… 43

1. Madrasah Dinniyah Nahdlatul Ulama (MADINU)………… 43

2. Yayasan Pendidikan Islam Darussalam ……………………. 49

C. Perkembangan Madrasah Ibtidaiyah Darussalam I Kartosuro

Tahun 1967-2007……………………………………………….. 52

1. Masa Perintisan (1967-1978)……………………………….. 53

2. Masa Terdaftar(1979-1988)………………………………… 57

3. Masa Kemunduran(1989-1995)…………………………….. 64

4. Masa Perkembangan(1996-2007)…………………………… 67

BAB IV PERANAN MADRASAH IBTIDAIYAH DARUSSALAM I

TERHADAP MASYARAKAT KARTASURA

1. Dalam Bidang Pendidikan…………………………………... 82

2. Dalam Bidang Agama……………………………………….. 88

BAB V KESIMPULAN……………………………………………………. 96

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………….. 97

LAMPIRAN…………………………………………………………………. 101

Page 11: PERKEMBANGAN MADRASAH IBTIDAIYAH DARUSSALAM I …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PERKEMBANGAN MADRASAH IBTIDAIYAH DARUSSALAM I DESA PUCANGAN, KARTASURA,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

DAFTAR TABEL

1. Tabel 1. Data Guru Madrasah Ibtidaiyah Darussalam I Tahun 1978-

1979………………………………………………………… 56

2. Tabel 2. Susunan Program Pengajaran Pada Kurikulum Sekolah Dasar

Tahun1975…………………………………………………. 62

3. Tabel 3. Data Siswa Terbanyak Madrasah Ibtidaiyah Darussalam I... 64

4. Tabel 4. Jumlah Bangunan dan Ruangan Madrasah Ibtidaiyah

Darussalam I………………………………………………. 66

5. Tabel 5. Kegiatan Ekstrakulikuler yang sudah dijalankan………….. 72

6. Tabel 6. Perkembangan Status Madrasah Ibtidaiyah Darussalam I… 78

7. Tabel 7. Pendidikan Penduduk Pucangan Kartasura………………. 85

Page 12: PERKEMBANGAN MADRASAH IBTIDAIYAH DARUSSALAM I …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PERKEMBANGAN MADRASAH IBTIDAIYAH DARUSSALAM I DESA PUCANGAN, KARTASURA,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

DAFTAR ISTILAH

Ahlus Sunnah Wal Jamaah :orang-orang yang berpegang teguh pada

ajaran Rasulullah SAW dan para sahabatnya

Community Based Education :Pendidikan Berbasis Masyarakat

Dar Al-Kuttab :Suatu lembaga pendidikan yang

mengajarkan tentang kitab

Ethisch Politiek :Politik etis, yaitu suatu politik balas budi

Expoitatie Politiek :Politik eksploitasi, yaitu suatu politik

dengan menjajah atau mengeksploitasi

daerah yang dijajah.

God Dients Onderwys :Perguruan Agama

Haram :Suatu perkara yang tidak boleh dilakukan

oleh umat muslim karena jika dilakukan

akan mendapat dosa dan siksa neraka

Ijma’ :Kesepakatan ulama pada masa setelah

wafatnya Nabi Muhammad SAW

Makruh :Suatu perkara yang dianjurkan tidak

dilakukan tetapi jika dilakukan tidak

mendapat dosa dan jika ditinggalkan

mendapat pahala dari Allah SWT

Mubah :suatu perkara yang jika dikerjakan tidak

mendapat dosa dan tidak mendapat pahala

Ordonansi :aturan konstitusional tertinggi pemerintah

Hindi Belanda

Scholl Based Management :Sekolah Berbasis Manajemen

Page 13: PERKEMBANGAN MADRASAH IBTIDAIYAH DARUSSALAM I …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PERKEMBANGAN MADRASAH IBTIDAIYAH DARUSSALAM I DESA PUCANGAN, KARTASURA,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

DAFTAR SINGKATAN

BOS :Bantuan Operasional Sekolah

HIS :Hollandsch Inlandsche School

KBM :Kegiatan Belajar Mengajar

MAN :Madrasah Aliyah Negeri

MIN :Madrasah Ibtidaiyah Negeri

MTsN :Madrasah Tsanawiyah Negeri

SD :Sekolah Dasar

SLTP :Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama

SLTA :Sekolah Lanjutan Tingkat Akhir

SKB :Surat Keputusan Bersama

SKI :Sejarah Kebudayaan Islam

VOC :Vereenidge Oots Indische Compagnie

Page 14: PERKEMBANGAN MADRASAH IBTIDAIYAH DARUSSALAM I …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PERKEMBANGAN MADRASAH IBTIDAIYAH DARUSSALAM I DESA PUCANGAN, KARTASURA,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

1. Lampiran 1. Akta Pendirian Yayasan Pendidikan Islam

Darussalam………….....…………………………… 101

2. Lampiran 2. Piagam TERDAFTAR Madrasah Ibtidaiyah

Darussalam I Tahun 1978…………………………. 114

3. Lampiran 3. Piagam DIAKUI Madrasah Ibtidaiyah Darussalam I

Tahun 1994………………………………………… 115

4. Lampiran 4. Piagam DIAKUI Madrasah Ibtidaiyah Darussalam I

Tahun 1999………………………………………… 116

5. Lampiran 5. Piagam DISAMAKAN Madrasah Ibtidaiyah

Darussalam I Tahun 2001………………………….. 117

6. Lampiran 6. Piagam AKREDITASI B Madrasah Ibtidaiyah

Darussalam I Tahun 2005………………………….. 118

7. Lampiran 7. Piagam AKREDITASI B Madrasah Ibtidaiyah

Darussalam I Tahun 2010………………………….. 119

8. Lampiran 8. Data Guru Madrasah Ibtidaiyah Darussalam I…….. 120

9. Lampiran 9. Data Jumlah Siswa Madrasah Ibtidaiyah

Darussalam I……………………………………….. 122

10. Lampiran 10. Gambar …………………………………………….. 123

Page 15: PERKEMBANGAN MADRASAH IBTIDAIYAH DARUSSALAM I …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PERKEMBANGAN MADRASAH IBTIDAIYAH DARUSSALAM I DESA PUCANGAN, KARTASURA,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xv

ABSTRAK

Indri Hapsari, C0505032, 2012, Perkembangan Madrasah Ibtidaiyah Darussalam

I Pucangan, Kartasura, Sukoharjo Tahun 1967-2007. Skripsi. Jurusan Ilmu

Sejarah. Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret.

Penelitian ini membahas tentang Perkembangan Madrasah Ibtidaiyah

Darussalam I Pucangan, Kartasura, Sukoharjo Tahun 1967-2007.Masalah dan

tujuan penelitian adalah Apa yang melatarbelakangi berdirinya Madrasah

Ibtidaiyah Darussalam I di Pucangan, Kartasura, bagaimanakah dinamika

Madrasah Ibtidaiyah Darussalam I Pucangan, Kartasura tahun 1967-2007, apa

peranan Madrasah Ibtidaiyah Darussalam I terhadap masyarakat Kartasura baik

dalam bidang pendidikan maupun agama.

Penelitian menggunakan metode historis dengan teknik pengumpulan data

menggunakan heuristik. Data yang diperoleh selanjutnya dikritik secara intern dan

ekstern kemudian dipadukan studi pustaka sehingga menghasilkan fakta-fakta

historis. Fakta ini dianalisa dan disusun dalam sebuah historiografi.

Adapun hasil penilitian ini menjelaskan bahwa Madrasah Ibtidaiyah

Darussalam I pada awal berdirinya bernama MADINU (Madrasah Dinniyah

Nahdlatul Ulama). Kemudian karena ada suatu alasan intern yang menyebabkan

MADINU berganti menjadi Madrasah Ibtidaiyah Darussalam I. Perkembangan

selanjutnya madrasah tersebut semakin mendapatkan respon yang baik dari

masyarakat Pucangan Kartasura sehingga diperlukan suatu yayasan yang

berbadan hukum untuk mengelola madrasah tersebut. Tahun 1975 para pendiri

madrasah mendirikan yayasan pendidikan yang bernama Yayasan Pendidikan

Islam Darussalam. Perkembangan selanjutnya, tanggal 5 April 1978 Madrasah

Ibtidaiyah Darussalam I mendapat status Terdaftar dan sampai tahun 2005

Madrasah Ibtidaiyah Darussalam I mendapatkan status Terakreditasi B. Dalam

perkembangannya, Madrasah Ibtidaiyah Darussalam I sebagai lembaga

pendidikan Islam mempunyai peranan pendidikan sekaligus keagamaan yang

penting dalam kehidupan masyarakat, khusunya bagi masyarakat Pucangan

Kartasura dan sekitarnya. Peranan Madrasah Ibtidaiyah Darussalam I di bidang

pendidikan yaitu mendirikan satuan pendidikan TK dan Madrasah Ibtidaiyah

Darussalam, di mana keberadaan satuan pendidikan tersebut dapat meningkatkan

pendidikan bagi masyarakat Pucangan Kartasura. Sedangkan dalam bidang

agama, Madrasah Ibtidaiyah Darussalam I mengadakan TPA, MajelisTakhlim,

dan Pekan Dakwah Ramadhan. Peranan tersebut dapat meningkatkan kehidupan

beragama masyarakat Pucangan Kartasura.

Berdasarkan dari hasil pembahasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa

keberadaan Madrasah Ibtidaiyah Darussalam I pun memberi perkembangan

kelembagaan yang dinamis sejak tahun 1967-2007.

Page 16: PERKEMBANGAN MADRASAH IBTIDAIYAH DARUSSALAM I …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PERKEMBANGAN MADRASAH IBTIDAIYAH DARUSSALAM I DESA PUCANGAN, KARTASURA,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvi

ABSTRACT

Indri Hapsari, C0505032, 2012, The Development of Madrasah Ibtidaiyah

Darussalam I Pucangan, Kartosuro, Sukoharjo in 1967-2007. Thesis. History

Science Department. Faculty of Letters and Fine Arts of Sebelas Maret

University.

This research discusses the development of Madrasah Ibtidaiyah

Darussalam I Pucangan, Kartosuro, Sukoharjo in 1967-2007. The problem and the

objective of this research are what the background of Madrasah Ibtidaiyah

Darussalam I Pucangan Kartosuro establishment, how the dynamics of Madrasah

Ibtidaiyah Darussalam I Pucangan, Kartosuro during 1967-2007 and what the

contribution of Madrasah Ibtidaiyah Darussalam I Pucangan to Kartosuro in both

education and religion sectors.

This study employed a historical research method with heuristic method as

the technique of collecting data. The data obtained was then criticized internally

and externally combined with the library study to provide the historical facts.

These facts were analyzed and organized in a historiography.

From the result of research, it could be explained that Madrasah Ibtidaiyah

Darussalam I was originally named MADINU (Madrasah Dinniyah Nahdlatul

Ulama). Then, because of one internal reason, MADINU was renamed into

Madrasah ibtidaiyah Darussalam I. In further development, it got better response

from the Pucangan Kartosuro people so that, a foundation with legal enterprise

was required to manage the madrasah. In 1975, the founders of madrasah found

the education foundation named Darussalam Islam Education Foundation. In the

next development, on April 5, 1978, Madrasah Ibtidaiyah Darussalam I obtained

Enlisted status up to 2005, Madrasah Ibtidaiyah Darussalam I obtained B

Accredited status. In its development, Madrasah Ibtidaiyah Darussalam I played

educational and religious roles that were important to the society life, particularly

to the Pucangan Kartosuro people and surrounding. The role of Madrasah

Ibtidaiyah Darussalam I in education sector established Kindergarten and

Madrasah Ibtidaiyah Darussalam education units, in which the existence of

education could improve education for the Pucangan Kartosuro people.

Meanwhile in religion sector, Madrasah Ibtidaiyah Darussalam I held TPA,

Majelis Taklim and Pekan Dakwah Ramadhan. Such the roles could improve the

religious life of the Pucangan Kartosuro people.

Based on the result of discussion above, it could be concluded that the

existence of Madrasah Ibtidaiyah Darussalam I provided dynamic institutional

development since 1967 to 2007.

Page 17: PERKEMBANGAN MADRASAH IBTIDAIYAH DARUSSALAM I …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PERKEMBANGAN MADRASAH IBTIDAIYAH DARUSSALAM I DESA PUCANGAN, KARTASURA,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sebagai makhluk individu maupun makhluk sosial, manusia sangat

membutuhkan pendidikan. Pendidikan sangat penting artinya, sebab tanpa

pendidikan manusia akan sulit berkembang bahkan akan terbelakang. Pendidikan

adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses

pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya

untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kecerdasan,

akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan

Negara ( UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional ).

Bangsa Indonesia dengan mayoritas penduduknya beragama Islam,

sebagian tanggung jawab pendidikan ada di tangan lembaga pendidikan Islam

yang sekaligus bagian dari sistem pendidikan nasional. Pendidikan Islam

merupakan pewarisan dan perkembangan budaya manusia yang bersumber dan

berpedoman ajaran Islam sebagai yang terkatub dalam Al Quran dan terjabar

dalam Sunnah Rasul, yang di maksud adalah dalam rangka terbentuknya

kepribadian utama menurut ukuran-ukuran Islam.1 Pendidikan Islam sejak awal

merupakan salah satu usaha untuk menumbuhkan dan memantapkan

kecenderungan tauhid yang telah menjadi fitrah manusia.2

1 Hasbullah, Sejarah pendidikan Islam di Indonesia:Lintasan Sejarah Pertumbuhan dan

Perkembangannya, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1996), hal 9. 2 Maksum, Madrasah Sejarah dan Perkembangnya, (Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 1999),

hal 30.

1

Page 18: PERKEMBANGAN MADRASAH IBTIDAIYAH DARUSSALAM I …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PERKEMBANGAN MADRASAH IBTIDAIYAH DARUSSALAM I DESA PUCANGAN, KARTASURA,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

Pendidikan Islam sebagai lembaga adalah di akui keberadaan pendidikan

Islam sebagai lembaga formal, non formal, dan informal. Sebagai lembaga

pendidikan formal di akui keberadaan madrasah yang setara dan sama dengan

sekolah.3 Madrasah adalah personifikasi kebutuhan umat Islam terhadap

pelestarian nilai-nilai dan ajaran agama Islam. Dengan demikian, madrasah adalah

penanaman nilai-nilai agama terhadap anak didiknya, selaku generasi umat

muslim sebagai bekal hidup di dunia dan akhirat.4 Bangunan personifikasi

madrasah tidaklah sederhana, sebab pendiriannya di dorong oleh semangat dan

cita-cita luhur mengejawantahkan nilai-nilai Islam dalam sebuah sistem

pendidikan.5

Latar belakang pertumbuhan madrasah di Indonesia dapat dikembalikan

pada dua situasi, pertama adanya gerakan pembaharuan Islam di Indonesia, dan

kedua adanya respon pendidikan Islam terhadap kebijakan pendidikan Hindia

Belanda.6 Pada masa kolonial Belanda, madrasah dibiarkan hidup sendiri tanpa

pengakuan apa-apa, pendidikan Islam dianaktirikan, di kategorikan sebagai

sekolah liar, sikap tidak peduli terhadap lembaga pendidikan Islam di ambil

karena pemerintah Belanda merasa tidak perlu dan tidak ada gunanya untuk

melakukan sesuatu, karena pendidikan Islam di anggap sebagai pendidikan moral

keagamaan yang mengutamakan rasa intuitif yang memberikan sumber semangat

perjuangan bagi rakyat.

3 Haidar Putra daulay, Sejarah Pertumbuhan dan Pembaharuan Pendidikan Islam di

Indonesia, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2007), hal8. 4 Nunu Ahmad An-Nahidl,dkk, Posisi Madrasah dalam Pandangan Masyarakat,

(Jakarta: Gaung Persada Perss, 2007), hal 34. 5 Ibid, hal 80. 6 Abuddin Nata, Sejarah Pertumbuhan dan Perkembangan Lembaga Pendidikan Islam di

Indonesia, (Jakarta: Gramedia, 2001), hal 196

Page 19: PERKEMBANGAN MADRASAH IBTIDAIYAH DARUSSALAM I …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PERKEMBANGAN MADRASAH IBTIDAIYAH DARUSSALAM I DESA PUCANGAN, KARTASURA,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

Keadaan tersebut tidak jauh beda pada masa setelah Indonesia merdeka,

madrasah di biarkan hidup meskipun dalam keadaan yang sangat sederhana sesuai

dengan kemampuan para pengasuh dan masyarakat pendukungnya.

Perkembangan madrasah terkait dengan peran Departemen Agama, pengurusan

mengenai penyelenggaraan pendidikan madrasah menjadi wewenang dan

tanggung jawab Departemen Agama.7 Setelah terbitnya Surat Keputusan Bersama

( SKB ) Tiga Menteri, yaitu Menteri Agama, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan

serta Menteri Dalam Negeri pada tanggal 24 Maret 1975 yang menegaskan bahwa

kedudukan madrasah adalah sama dan sejajar dengan sekolah formal lain. Dengan

demikian siswa lulusan sekolah madrasah dapat memasuki jenjang sekolah umum

yang lebih tinggi, atau bisa pindah ke sekolah formal dan begitu juga sebaliknya.

Kemudian diperkuat dengan lahirnya Undang-Undang No.2 Tahun 1989 tentang

Sistem Pendidikan Nasional ( UUSPN ) disebutkan bahwa sekolah atau lembaga

pendidikan yang ada dibawah naungan Departemen Agama, dengan sekolah yang

dikelola Departemen Pendidikan dan Kebudayaan adalah sama dan sederajat.

Madrasah dalam dekade terakhir abad XX merupakan lembaga

pendidikan alternatif bagi para orang tua untuk menjadi tempat penyelenggaraan

pendidikan bagi putra-putrinya.8 Dengan alasan percepatan arus informasi,

globalisasi, dan krisis multidimensional telah mempengaruhi berbagai dimensi

kehidupan dan kualitas sumber daya manusia ( SDM ), termasuk semakin

terkikisnya nilai-nilai islami pada sebagian masyarakat.

7 A. Timur Djaelani, Peningkatan Mutu Pendidikan dan Pembangunan Perguruan

Agama, ( Jakarta : Dermaga, 1983 ), hal 21 8 Abuddin Nata, Op. Cit, hal 187

Page 20: PERKEMBANGAN MADRASAH IBTIDAIYAH DARUSSALAM I …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PERKEMBANGAN MADRASAH IBTIDAIYAH DARUSSALAM I DESA PUCANGAN, KARTASURA,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

Secara mendasar dapat di katakan bahwa, madrasah mempunyai karakter

yang sangat spesifik bukan hanya melaksanakan tugas pendidikan dan pengajaran

agama, tetapi juga mempunyai tugas untuk memberikan bimbingan hidup di

dalam masyarakat.9 Oleh karena itu, madrasah adalah milik masyarakat dan

menyatu dengan nilai-nilai yang telah hidup dan dikembangkan di dalam

kebudayaan sebagai milik masyarakat.

Kabupaten Sukoharjo keberadaan Madrasah Ibtidaiyah cukup

berkembang. Madrasah Ibtidaiyah Darussalam I merupakan salah satu madrasah

ibtidaiyah yang ada di Kabupaten Sukoharjo, madrasah tersebut berada di Desa

Pucangan, Kartasura. Madrasah yang di dirikan dan di kelola oleh Yayasan

Pendidikan Darussalam. Yayasan Pendidikan Darussalam tersebut merupakan

sebuah yayasan pendidikan yang secara kelembagaan organiasiatoris berafiliasi

kepada organisasi Nahdatul Ulama. Pada awalnya sekolah tersebut bernama

MADINU ( Madrasah Diniyah Nahdhatu’ Ulama ) yang di dirikan pada tahun

1967. Yayasan Pendidikan Darussalam pada tanggal 29 juli 1985 sudah memiliki

akte pendirian dengan no akte ; 239. Para pendiri yayasan tersebut antara lain : (1)

Ahmad Syaibani Ilham, (2) Djamhariyah, (3) Hasyim, (4) Istiqomah dan (5) M.

Sunarjo. Berawal dari melihat keadaan masyarakat di Kartosuro terutamaa di

daerah Pucangan yang mayoritas warganya hidup dalam keadaan tidak mampu

dan serba kekurangan, apalagi dalam memberikan pendidikan bagi anak-anaknya.

Hal itu mendorong Bapak Ahmad Syaibani untuk mendirikan madrasah yang

sederhana seperti konsep madrasah pendidikan berbasis masyarakat (community

9 Abdul Rachman Shaleh, Madrasah dan Pendidikan Anak Bangsa Visi, Misi dan Aksi,

(Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2006), hal 20

Page 21: PERKEMBANGAN MADRASAH IBTIDAIYAH DARUSSALAM I …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PERKEMBANGAN MADRASAH IBTIDAIYAH DARUSSALAM I DESA PUCANGAN, KARTASURA,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

based education) dengan semangat keagamaan atau dakwah, yang bertujuan

mengurangi beban orang tua dalam memberikan pendidikan terhadap anak mereka

dan meningkatkan generasi muda yang lebih baik dan berakhlak mulia. Cita-cita

mendirikan madrasah berkaitan dengan ibadah untuk mencapai keridhaan Allah.

Madrasah Ibtidaiyah Darussalam I Pucangan Kartasura sebagai lembaga

pendidikan dasar berciri khas Islam perlu mempertimbangkan harapan murid,

orang tua murid, lembaga pengguna lulusan madrasah dan masyarakat dalam

merumuskan visinya. Madrasah Ibtidaiyah Darussalam I Pucangan Kartasura juga

di harapkan merespon perkembangan dan tantangan masa depan dalam ilmu

pengetahuan dan teknologi; era informasi dan globalisasi yang sangat cepat.

Madrasah Ibtidaiyah Darussalam I Pucangan Kartasura ingin mewujudkan

harapan dan respon dalam visi sebagat berikut : Menjadikan madrasah yang

mampu bersaing, bertauhid dan beraqidah ahlussunah wal jama’ah untuk

mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat berdasarkan Al Qur’an, Al

Hadits, Ijma’ dan Qiyas.

Madrasah Ibtidaiyah Darussalam I merupakan madrasah yang berada di

Desa Pucangan Kartasura, yang keberadaan dan aktivitasnya sebagai lembaga

pendidikan Islam mempunyai peranan pendidikan sekaligus keagamaan yang

penting dalam kehidupan masyarakat, khususnya bagi masyarakat desa Pucangan

Kartasura dan sekitarnya. Selain itu Madrasah Ibtidaiyah Darussalam I juga

berperan dan mampu menampilkan dirinya sebagai lembaga pendidikan Islam

yang bersahaja dan berjiwa sosial tinggi yang menjadi daya tarik tersendiri dari

sejak berdiri sampai sekarang, sehingga mampu menyatu dengan kehidupan

Page 22: PERKEMBANGAN MADRASAH IBTIDAIYAH DARUSSALAM I …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PERKEMBANGAN MADRASAH IBTIDAIYAH DARUSSALAM I DESA PUCANGAN, KARTASURA,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

masyarakat Desa Pucangan Kartasura yang kehidupan ekonominya cukup

sederhana. Kebutuhan masyarakat akan pendidikan dasar yang bernafaskan Islam

di Desa Pucangan, Kartosuro dapat terpenuhi dengan adanya Madrasah Ibtidaiyah

Darussalam I. Sehingga keberadaan Madrasah Ibtidaiyah Darussalam I sangat

penting yang harus di jaga dan dikembangkan.

Berdasarkan uraian di atas diangkat suatu tema mengenai sejarah

perkembangan madrasah ibtidaiyah Darussalam I di bawah naungan Yayasan

Pendidikan Darussalam dengan judul “Perkembangan Madrasah Ibtidaiyah

Darussalam I di Desa Pucangan, Kartasura, Sukoharjo Tahun 1967-2007) “

B. Perumusan Masalah

Bertolak dari latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam

penelitian adalah sebagai berikut :

1. Apakah yang melatarbelakangi berdirinya Madrasah Ibtidaiyah Darussalam I

Pucangan, Kartasura ?

2. Bagaimanakah perkembangan Madrasah Ibtidaiyah Darussalam I Pucangan,

Kartasura tahun 1967-2007 ?

3. Bagaimanakah peranan Madrasah Ibtidaiyah Darussalam I dalam bidang

pendidikan dan agama terhadap masyarakat Pucangan,Kartasura?

Page 23: PERKEMBANGAN MADRASAH IBTIDAIYAH DARUSSALAM I …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PERKEMBANGAN MADRASAH IBTIDAIYAH DARUSSALAM I DESA PUCANGAN, KARTASURA,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

C. Tujuan Penelitian

Dari perumusan masalah di atas, diharapkan mampu memberikan jawaban

permasalahan tersebut. Adapun tujuan dari penelitian adalah :

1. Untuk mengetahui latar belakang berdirinya Madrasah Ibtidaiyah Darussalam

I Pucangan, Kartasura.

2. Untuk mengetahui perkembangan Madrasah Ibtidaiyah Darussalam I

Pucangan, Kartasura tahun 1967-2007.

3. Untuk mengetahui peranan Madrasah Ibtidaiyah Darussalam I dalam bidang

pendidikan dan agama terhadap masyarakat Pucangan,Kartasura.

D. Manfaat Penelitian

Dari kajian tentang Madrasah Ibtidaiyah Darussalam I Kartasura, maka

penelitian ini di harapkan mampu memberikan manfaat sebagai berikut :

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini di harapkan mampu memberikan gambaran mengenai sistem

pendidikan yang diterapkan di Madrasah Ibtidaiyah Darussalam I Pucangan,

Kartasura. Selain itu, mampu menambah pengetahuan pembaca mengenai

keberadaan dan perkembangan Madrasah di bawah pengelolaan yayasan

pendidikan Darussalam Pucangan Kartosuro. Hasil dari penelitian

diharapkan dapat menjadi pendorong bagi penelitian-penelitian lain untuk

mengangkat tema yang berkaitan dengan perkembangan lembaga pendidikan

islam di Kartasura.

Page 24: PERKEMBANGAN MADRASAH IBTIDAIYAH DARUSSALAM I …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PERKEMBANGAN MADRASAH IBTIDAIYAH DARUSSALAM I DESA PUCANGAN, KARTASURA,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

2. Manfaat praktis

Dengan mengetahui sistem pembelajaran yang di gunakan di madrasah

tersebut sehingga dapat tetap bertahan sampai sekarang, dengan demikian di

harapkan mampu menjadi masukan kepada pihak yang membutuhkan

sehingga dapat memberikan sumbangan pemikiran dalam dunia pendidikan

saat ini.

E. Kajian Pustaka

Literatur di gunakan sebagai sumber untuk di jadikan bahan rujukan yang

mampu mendukung pengangkatan tema yang di kaji.

Haidar Putra Daulay (2007), Sejarah Pertumbuhan dan Pembaharuan

Pendidikan Islam di Indonesia, pendidikan Islam berusaha mengajarkan manusia

mencapai keseimbangan pribadi, karena pendidikan Islam merupakan pewarisan

dan perkembangan budaya manusia yang bersumber dan berpedoman ajaran-

ajaran Islam sebagaimana tertulis dalam Alquran dan Hadits.

Buku tersebut mencoba mengungkapkan bagaimana perjalanan pendidikan

Islam di Indonesia melalui rentetan sejarah yang dialaminya. Sejarah pendidikan

Islam sama tuanya dengan masuknya agama tersebut di Indonesia. Hal tersebut di

sebabkan karena pemeluk agama baru tersebut ingin mempelajari dan mengetahui

lebih mendalam tentang ajaran-ajaran Islam, termasuk diantaranya belajar shalat,

berdoa, membaca Alquran yang menyebabkan timbulnya proses belajar, meskipun

dalam pengertian yang sederhana. Dari sinilah mulai timbul pendidikan Islam, di

mana pada mulanya mereka belajar di rumah-rumah, langgar/surau, mesjid dan

Page 25: PERKEMBANGAN MADRASAH IBTIDAIYAH DARUSSALAM I …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PERKEMBANGAN MADRASAH IBTIDAIYAH DARUSSALAM I DESA PUCANGAN, KARTASURA,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

kemudian berkembang menjadi pondok pesantren, setelah itu baru timbul sistem

madrasah yang merupakan perpaduan antara sekolah umum dan pesantren.

Buku Sejarah Pertumbuhan Dan Perkembangan Lembaga-Lembaga

Pendidikan Islam Di Indonesia (2001), yang di susun oleh H. Abuddin Nata.

Dalam buku tersebut di jelaskan sejarah pertumbuhan dan perkembangan lembaga

pendidikan islam di Indonesia, mulai dari yang amat sederhana sampai dengan

tahap yang sudah terhitung modern dan lengkap. Hal tersebut dapat di maklumi,

mengingat pada saat lembaga-lembaga pendidikan Islam dikembangkan keadaan

maasyarakat Indonesia masih miskin, terbelakang, tertindas oleh penjajah, dan

sebagainya. Motivasi lahirnya lembaga-lembaga pendidikan Islam lebih

didasarkan pada motivasi dakwah, yaitu menyebarluaskan (memasyarakatkan)

ajaran Islam ke tengah-tengah masyarakat, sehingga ajaran tersebut dapat di

pahami, di hayati dan di amalkan dalam kehidupan sehari-hari yang pada

gilirannya akan mencegah masyarakat terjerumus ke dalam perbuatan yang keji

dan mungkar. Pertumbuhan suatu lembaga pendidikan tidaklah lahir dengan

sendirinya, tetapi melalui proses dari awal sampai akhir yang menyebar dalam

jarak waktu yang relatif panjang. Demikian pula halnya dengan madrasah, bila di

lihat pada awal pertumbuhannya di motivasi oleh keadaan dan situasi tertentu

yang mengkondisikan madrasah itu tumbuh.

Buku karya Karel A. Stenbrink, yang berjudul Pesantren Madrasah

Sekolah, Pendidikan Islam dalam Kurun Modern (1986), perkembangan

pendidikan Islam di Indonesia, di mana sejak permulaan abad 20 telah terjadi

sebuah perubahan besar dalam pendidikan Islam di Indonesia, di samping

Page 26: PERKEMBANGAN MADRASAH IBTIDAIYAH DARUSSALAM I …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PERKEMBANGAN MADRASAH IBTIDAIYAH DARUSSALAM I DESA PUCANGAN, KARTASURA,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

lembaga tradisional seperti pesantren dan pengajian Qur’an sederhana, di dirikan

lembaga yang memakai metode modern dan sering disebut madrasah. Dalam buku

tersebut membahas problematika studi melalui pendekatan sejarah. Dualisme

pendidikan, yang mendapatkan bentuk formal dalam usaha pendidikan yang

diselenggarakan oleh dua departemen, yaitu Departemen Pendidikan dan

Kebudayaan serta Departemen Agama yang muncul pada akhir abad 19. Lembaga

pendidikan yang penting setelah Indonesia merdeka adalah Pesantren, Sekolah,

dan Madrasah. Ketiga lembaga pendidikan tersebut mempunyai sistem dan

kurikulum yang berlainan, sehingga produk kelulusan yang dihasilkan

mempunyai karakter dan kualitas yang berbeda-beda. Dalam buku tersebut di

bahas mengenai munculnya sistem pendidikan dualistik yaitu pendidikan umum

dan pendidikan agama, serta perkembangan madrasah pada masa kolonial.

Mengenai sejarah dan perkembangan madrasah di Indonesia, dibahas oleh

H. Maksum ( 1999 ), Madrasah Sejarah dan Perkembangannya. Sejarah

pertumbuhan dan perkembangan madrasah tidak dapat dipisahkan dari

perkembangan masyarakat, tegasnya semua aspek kehidupan masyarakat. Di

antara aspek yang dapat dikatakan menonjol dalam mempengaruhi perkembangan

madrasah tersebut sejak masa klasik ialah aspek politik dan pemikiran keagamaan.

Pertumbuhan madrasah di Indonesia di latarbelakangi oleh dua faktor yaitu

adanya desakan politik kolonial, dan munculnya pembaharuan pemikiran

keagamaan. Kebijakan kolonial yang menawarkan pola pendidikan yang berbeda

dengan sistem pendidikan tradisional, ternyata ikut memberi sumbangan bagi

pertumbuhan madrasah karena organisasi dan struktur pendidikan kolonial sedikit

Page 27: PERKEMBANGAN MADRASAH IBTIDAIYAH DARUSSALAM I …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PERKEMBANGAN MADRASAH IBTIDAIYAH DARUSSALAM I DESA PUCANGAN, KARTASURA,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

banyak di adopsi oleh madrasah dengan tetap menjaga karakter pendidikan

keagamaannya. Para pelaku dan pendukung gerakan pembaharuan pada umumnya

memiliki pengalaman pendidikan di Timur Tengah. Perhatian mereka di bidang

pendidikan di wujudkan dalam gerakan rasionalisasi kelembagaan pendidikan

Islam sehingga dapat menjawab tantangan dan kebutuhan jaman yang mendesak.

Hal tersebut membawa pada lahirnya pandangan progersif yang memandang

bahwa sistem pendidikan Islam tidak dapat lagi bertumpu pada sistem pendidikan

tradisional yang terfokus pada pelajaran agama dan hafalan. Bentuk nyata dari

pandangan ini adalah pendirian dan perkembangan madrasah.

F. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode historis. Menurut Louis Gottschalk,

metode historis adalah proses menguji dan menganalisa secara kritis rekaman dari

pengalaman masa lampau. Metode yang digunakan dalam penelitian sejarah

terbagi menjadi empat tahap yang saling berkaitan satu sama lain, yaitu :

heuristik, kritik sumber, interpretasi dan histiriografi.10

Tahap pertama adalah Heuristik yaitu suatu proses pengumpulan sumber-

sumber sejarah

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitan ini antara lain

a. Studi Dokumen

Studi dokumen mempunyai arti metodelogis yang penting karena dokoumen

menyimpan sejumlah fakta dan data sejarah serta diharapkan mampu

10 Louis Gottschalk, Mengerti Sejarah, edisi terjemahan Nugroho Notosusanto. (Jakarta:

UI Press, 1986), hal. 32

Page 28: PERKEMBANGAN MADRASAH IBTIDAIYAH DARUSSALAM I …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PERKEMBANGAN MADRASAH IBTIDAIYAH DARUSSALAM I DESA PUCANGAN, KARTASURA,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

menjawab pertanyaan dari rumusan masalah. Dokumen yang digunakan adalah

dokumen-dokumen yang tersimpan di Madrasah Ibtidaiyah Darussalam I yang

terletak di Desa Pucangan Kartasura. Dokumen berupa arsip atau catatan

penting dari Madrasah Ibtidaiyah Darussalam I, yaitu susunan pengurus, tata

tertib madrasah Darussalam I, laporan realisasi program kerja tahunan, akte

pendirian Yayasan Pendidikan Islam Darussalam.

b. Studi Pustaka

Studi pustaka dalam suatu penelitian di jadikan sumber penelitian yang

tentunya berhubungan dengan tema yang di kaji. Sumber pustaka dapat berupa

buku, artikel dan media lainnya. Dengan studi pustaka ini diharapakan mampu

menambah pemahaman teori dan konsep yang diperlukan dalam penelitian.

Studi pustaka di lakukan di Perpustakaan Pusat UNS, Perpustakaan FSSR

UNS, Perpustakaan STAIN Kartasura.

c. Wawancara

Wawancara adalah salah satu cara memperoleh informasi secara lisan dari

informan yang memenuhi kriteria sesuai dengan objek penelitian. Dalam hal

ini penulis melakukan wawancara dengan informan yang tahu dan paham

mengenai Madrasah Ibtidaiyah Darussalam I, seperti : Ahmad Syaibani Ilham

(pendiri madrasah,mantan kepala madrasah), Djamhariyah (mantan kepala

madrasah)

Tahap kedua adalah Verifikasi atau kritik sumber yang bertujuan mencari

keaslian data-data yang di peroleh melalui kritik ekstern dan kritik intern. Kritik

ekstern berguna untuk mencari keaslian sumber yang di pakai. Sedangkan kritik

Page 29: PERKEMBANGAN MADRASAH IBTIDAIYAH DARUSSALAM I …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PERKEMBANGAN MADRASAH IBTIDAIYAH DARUSSALAM I DESA PUCANGAN, KARTASURA,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

intern bertujuan untuk menguji kredibilitas suatu sumber dokumen. Tahap ketiga

yaitu intepretasi,menafsirkan keterangan yang saling berhubungan dengan fakta

yang di peroleh, dan kemudian merangkainya. Dalam penyusunan studi, di

gunakan dua teknik analisis yaitu teknik analisis sejarah kritis dan teknik analisis

deskriptif naratif. Teknik analisis sejarah kritis adalah proses pengumpulan data

kemudian menyeleksi dan mengkritiknya agar mendapat autensitas dan

kredibilitas dari data tersebut. Sedangkan teknik analisis deskriptif naratif adalah

menguji secara kritis sumber peninggalan atau dokumentasi masa lampau dan

kemudian menyusunnya secara kronologis sehingga menghasilkan suatu karya

sejarah.

Tahap keempat adalah historiografi, yang merupakan proses akhir dari

metode historis dalam bentuk penulisan sejarah. Dalam penulisan sejarah perlu

diperhatikan sifat diakronik dan sinkroniknya. Jadi selain memanjang dalam

waktu juga melebar dalam ruang. Dalam studi ini historiografi dilakukan dalam

bentuk penulisan skripsi.

Page 30: PERKEMBANGAN MADRASAH IBTIDAIYAH DARUSSALAM I …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PERKEMBANGAN MADRASAH IBTIDAIYAH DARUSSALAM I DESA PUCANGAN, KARTASURA,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

G. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan skripsi di maksudkan untuk memberikan gambaran

tentang kerangka isi skripsi. Penulisan ini terdiri dari lima bab, yaitu Bab I adalah

Pendahuluan, sementara Bab II, III, IV adalah uruaian dari rumusan masalah. Bab

V merupakan bagian peutup.

Bab I merupakan bagian pendahuluan dijelaskan tentang Latar Belakang

Masalah, Perumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, Kajian

Pustaka, Metode Penulisan dan Sistematika Penulisan.

Bab II berisi tentang madrasah sebagai lembaga pendidikan formal

berbasis agama Islam yang meliputi pengertian madrasah, perkembangan lembaga

pendidikan madrasah di Indonesia, Ciri Kekhasan Lembaga Pendidikan

Madrasah.

Bab III berisi tentang perkembangan Madrasah Ibtidaiyah Darussalam I

yang memuat mengenai Yayasan Pendidikan Darussalam, latar belakang

berdirinya Madrasah Ibtidaiyah Darussalam I, serta perkembangan Madrasah

Ibtidaiyah Darussalam I.

Bab IV berisi tentang peranan Madrasah Ibtidaiyah Darussalam I terhadap

masyarakat Pucangan, Kartasura, yakni mengenai peran Madrasah Ibtidaiyah

Darussalam I dalam bidang pendidikan dan agama terhadap masyarakat Pucangan

Kartasura.

Bab V adalah Kesimpulan yang berisi tentang kesimpulan dari hasil

penelitian yang telah di lakukan.

Page 31: PERKEMBANGAN MADRASAH IBTIDAIYAH DARUSSALAM I …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PERKEMBANGAN MADRASAH IBTIDAIYAH DARUSSALAM I DESA PUCANGAN, KARTASURA,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB II

MADRASAH SEBAGAI LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM

A. Pengertian Madrasah

Seperti yang terdapat di dalam Peraturan Pemerintah dan keputusan

Menteri Agama serta Menteri Dalam Negeri yang mengatur tentang

madrasah, yaitu bahwa madrasah adalah lembaga pendidikan agama Islam

yang di dalam kurikulum memuat materi pelajaran agama dan pelajaran

umum, mata pelajaran agama pada madrasah lebih banyak di banding dengan

mata pelajaran agama disekolah umum.1

Menurut Peraturan Menteri Agama Nomor 1 Tahun 1946 dan

Peraturan Menteri Agama Nomor 7 Tahun 1950, madrasah mengandung

makna:

1. Tempat pendidikan yang diatur sebagai sekolah dan membuat

pendidikan dan ilmu pengetahuan agama Islam menjadi pokok

pengajarannya.

2. Pondok dan pesantren yang memberi pendidikan setingkat dengan

madrasah.

Dalam Surat Keputusan Bersama (SKB) tiga Menteri Tahun 1975,

Bab I Pasal I, menyebutkan: Yang di maksud dengan madrasah dalam

1 Abudin Nata, Sejarah Pertumbuhan dan Perkembangan Lembaga-lembaga Pendidikan

Islam di Indonesia(Jakarta;Grasindo, 2001),hal 195.

15

Page 32: PERKEMBANGAN MADRASAH IBTIDAIYAH DARUSSALAM I …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PERKEMBANGAN MADRASAH IBTIDAIYAH DARUSSALAM I DESA PUCANGAN, KARTASURA,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

Keputusan Bersama ini ialah: Lembaga Pendidikan yang menjadikan mata

pelajaran agama Islam sebagai dasar yang diberikan sekurang-kurangnya

30%, di samping mata pelajaran umum.2

Filosofi pendirian madrasah, yaitu untuk mendidik anak agar

mengetahui ajaran agama dan dapat mengamalkan dalam kehidupan sehari-

hari. Tujuan pendidikan madrasah lebih menekankan kepada dimensi moral

dan spiritual. Orientasi pendidikan yang dikembangkan lebih ditujukan untuk

mencapai keridhaan Tuhan, yang pada gilirannya akan mendatangkan

kebutuhan-kebutuhan lain yang bersifat keduniawiaan.3

Madrasah sebagai lembaga pendidikan kedudukannya semakin kuat

dalam sistem pendidikan nasional dengan adanya Undang-Undang No.2

Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional (UUSPN), yang memberikan

penegasan bahwa madrasah adalah sekolah umum yang berciri khas agama

Islam.

Keberadaan madrasah telah memperkaya khasanah lembaga

pendidikan di lingkungan masyarkat Islam, karena pada masa sebelumnya

masyarakat Islam hanya mengenal pendidikan tradisional yang

diselenggarakan di masjid-masjid dan dar al-khuttab.4 Madrasah berkembang

2 Haidar Putra Daulay, Op. Cit, hal 101. 3 Husni Rahim, Arah Baru Pendidikan Islam di Indonesia, (Jakarta:Logos Wacana Ilmu,

2001), hal. 30. 4 Abdul Rachman Shaleh, Madrasah dan Pendidikan Anak Bangsa Visi, Misi dan Aksi,

(Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2006), hal 11

Page 33: PERKEMBANGAN MADRASAH IBTIDAIYAH DARUSSALAM I …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PERKEMBANGAN MADRASAH IBTIDAIYAH DARUSSALAM I DESA PUCANGAN, KARTASURA,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

untuk menyelenggarakan pendidikan keagamaan tingkat lanjut, yaitu

melayani mereka yamg masih ingin meningkatkan ilmu sesudah sekian lama

belajar di masjid-masjid dan dar al-khuttab. Dengan demikian, pertumbuhan

madrasah sepenuhnya merupakan perkembangan lanjut dan alamiah dari

dinamika internal yang tumbuh dari dalam masyarakat Islam itu sendiri.5

B. Perkembangan Pendidikan Madrasah di Indonesia

Keberadaan lembaga pendidikan Islam di Indonesia erat hubungannya

dengan masuknya agama Islam di Indonesia. Orang-orang yang telah masuk

agama Islam ingin mengetaui dan mempelajari lebih lanjut tentang ajaran-

ajaran Islam, ingin pandai dalam melakukan shalat, berdoa, membaca Al-

Quran.

Dari sini mulailah tumbuh pendidikan agama Islam,dan pelajaran

agama Islam teersebut diberikan di rumah-rumah, surau, langgar, masjid-

masjid.6 Madrasah sebagai lembaga pendidikan Islam tumbuh dan

berkembang jauh sebelum Indonesia merdeka. Madrasah telah mengalami

perkembangannya seirama dengan perkembangan bangsa Indonesia sejak

masa sebelum kemerdekaan, masa kemerdekaan, sampai sekarang.

Tumbuh dan berkembangannya madrasah di Indonesia tidak dapat

dipisahkan dengan tumbuh dan berkembangannya ide-ide pembaharuan

5 Ibid. 6 Abuddin Nata, Sejarah Pertumbuhan dan Perkembangan Lembaga Pendidikan Islam di

Indonesia, (Jakarta: Gramedia, 2001), hal 190

Page 34: PERKEMBANGAN MADRASAH IBTIDAIYAH DARUSSALAM I …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PERKEMBANGAN MADRASAH IBTIDAIYAH DARUSSALAM I DESA PUCANGAN, KARTASURA,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

pemikiran di kalangan umat Islam. Permulaan abad XX timbul beberapa

perubahan pemikiran bagi umat Islam Indonesia dengan masuknya ide-ide

pembaharuan.7

1. Masa Penjajahan Belanda

Pada masa pemerintahan kolonial Belanda, madrasah memulai proses

pertumbuhannya atas dasar semangat pembaharuan di kalangan umat Islam.

Latar belakang kelahiran madrasah itu bertumpu pada dua faktor penting,

pertama, pendidikan Islam tradisional di anggap kurang sistematis dan kurang

memberikan kemampuan pragmatis yang memadai. Kedua, laju

perkembangan sekolah-sekolah ala Belanda di kalangan masyarakat

cenderung meluas dan membawakan watak sekularisme sehingga harus

diimbangi dengan sistem pendidikan Islam yang memiliki model dan

organisasi yang lebih teratur dan terencana.8 Sikap tidak peduli terhadap

lembaga pendidikan Islam di ambil karena pemerintah Belanda merasa tidak

perlu dan tidak ada gunanya untuk melakukan sesuatu, karena pendidikan

Islam di anggap sebagai pendidikan moral keagamaan yang mengagungkan

rasa intuitif yang memberikan sumber semangat perjuangan bagi rakyat.9

Perkembangan selanjutnya setelah pemerintahan di serahkan kepada

Pemerintah Hindia Belanda oleh VOC, kebijakan pendidikan zaman

7 Haidar Putra Daulay, Historisitas dan Eksistensi Pesantren, Sekolah dan madrasah

(Yogyakarta: Tiara Wacana, 2001), hal 63. 8 Maksum, Madrasah Sejarah dan Perkembangnya, (Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 1999), hal

114. 9 Abdul Rachman Shaleh, Op. Cit, hal 18

Page 35: PERKEMBANGAN MADRASAH IBTIDAIYAH DARUSSALAM I …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PERKEMBANGAN MADRASAH IBTIDAIYAH DARUSSALAM I DESA PUCANGAN, KARTASURA,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

pemerintahan Hindia Belanda adalah: Dikeluarkan Keputusan Raja Belanda

Nomor 95 Tahun 1848 yang memberi wewenang kepada Gubernur Jenderal

untuk mendirikan Sekolah Dasar bagi bumi putera guna di didik calon

pegawai negeri.

Keluar Keputusan Raja Nomor 25 Tahun 1892 Tentang di

berlakukannya reorganisasi Kebijakan pendidikan dasar, yaitu:

1. Sekolah Dasar kelas satu untuk anak-anak, para pemuda dan

orang-orang terhormat bumi putera.

2. Sekolah Dasar kelas dua untuk anak-anak pribumi pada umumnya.

3. Sekolah Dasar kelas satu kemudian dikembangkan untuk anak-

anak orang Belanda dan anak bangsawan dengan dibentuk HIS (

Hollandsch Inlandsche School).

Setelah tahun 1901 datang ethische politiek dalam koloniale

politiek sebagai pengganti expoitatie politiek, maka sekolah-sekolah yang

diselenggarakan oleh pemerintah Hindia Belanda terbagi-bagi kepada

beberapa bagian,seperti: sekolah untuk keturunan Eropa, Bumi Putera

golongan bangsawan, dan Bumi Putera golongan rakyat biasa (umum).

Pembagian sekolah tersebut mengakibatkan pula kepada status sosial yang

sekaligus menentukan golongan mana yang boleh duduk dalam

Page 36: PERKEMBANGAN MADRASAH IBTIDAIYAH DARUSSALAM I …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PERKEMBANGAN MADRASAH IBTIDAIYAH DARUSSALAM I DESA PUCANGAN, KARTASURA,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

pemerintahan. Selanjutnya Pemerintah Belanda tidak pernah memperhatikan

perguruan agama (Gods dienst onderwys).

Perguruan agama di biarkan hidup sendiri tanpa pengakuan apa-

apa, pendidikan Islam dianaktirikan, di kategorikan sebagai sekolah liar, di

curigai dan di kekang dalam bentuk guru ordonantie yang merugikan

masyarakat. Guru ordonantie atau Ordonansi Guru dikeluarkan pada tahun

1905 yang mewajibkan setiap guru agama untuk meminta dan memperoleh

ijin terlebih dahulu dari pemerintah Hindia Belanda sebelum melaksanakan

tugasnya sebagai guru.10

Ordonansi tersebut dimaksudkan sebagai media

pengontrol bagi pemerintah Hindia Belanda untuk mengawasi sepak terjang

para pengajar, latar belakang penerbitan ordonansi guru ini bersifat politis

guna menekan pendidikan Islam sehingga tidak menjadi faktor pemicu

perlawanan rakyat terhadap penjajah. Selain Ordonansi Guru, pemerintah

Hindia Belanda juga memberlakukan Ordonansi Sekolah Liar. Ketentuan ini

mengatur bahwa penyelenggaraan pendidikan harus terlebih dahulu

mendapatkan izin dari pemerintah. Laporan-laporan mengenai kurikulum dan

keadaan sekolah harus di berikan secara berkala. Ketidaklengkapan laporan

sering di jadikan alasan untuk menutup kegiatan pendidikan di kalangan

masyarakat tertentu. Karena kebiasaan lembaga pendidikan Islam yang masih

belum tertata, Ordonansi itu sendirinya menjadi faktor penghambat

10 Aqib Suminto, Politik Islam Hindia Belanda, (Jakarta: LP3ES. 1984) , hal 51

Page 37: PERKEMBANGAN MADRASAH IBTIDAIYAH DARUSSALAM I …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PERKEMBANGAN MADRASAH IBTIDAIYAH DARUSSALAM I DESA PUCANGAN, KARTASURA,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

Ketika akan mengembangkan pendidikan bagi masyarakat bumi

putera, di perkirakan oleh beberapa ahli Belanda sendiri bahwa pemerintah

Hindia Belanda akan memanfaatkan tradisi pendidikan rakyat yang sudah

berkembang, yakni pendidikan Islam. Secara teknis usulan itu sulit di penuhi

karena tradisi pendidikan Islam waktu itu di pandang memiliki kebiasaan-

kebiasaan yang dianggap jelek, baik dari sudut kelembagaan, kurikulum,

maupun metode pengajarannya. Kebiasaan jelek itu terutama adalah metode

membaca teks Arab yang hanya di hafal tanpa pengertian. Demikian pula

para sarjana lainnya sependapat bahwa tradisi di daktis pendidikan pribumi

begitu jeleknya, sehingga tidak dapat dimanfaatkan sebagai titik tolak untuk

mengembangkan suatu sistem pendidikan umum.11

Pemerintah Hindia Belanda memilih persekolahan sebagaimana

yang sudah dikembangkan jauh sebelumnya, khususnya dalam rangka

missionaries. Dengan demikian, jika pada masa-masa awal penjajahan,

sekolah merupakan pendidikan yang eksklusif bagi kelompok-kelompok

terpilih menurut ukuran Pemerintah Hindia Belanda, maka mulai awal abad

20 atas perintah Gubernur Jenderal Van Heutsz sistem pendidikan itu mulai

diselenggarakan bagi masyarakat yang lebih luas dalam bentuk sekolah-

sekolah desa.12

Mulai tahap tersebut, rakyat yang sebelumnya hanya memiliki

pilihan untuk belajar di lembaga-lembaga pendidikan tradisional, mulai

11 Karel Steenbrink, Pesantern Madrasah Sekolah Pendidikan Islam dalam Kurun Modern,

(Jakarta:LP3ES, 1986), hal 3. 12

Maksum , Op. Cit, hal 93

Page 38: PERKEMBANGAN MADRASAH IBTIDAIYAH DARUSSALAM I …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PERKEMBANGAN MADRASAH IBTIDAIYAH DARUSSALAM I DESA PUCANGAN, KARTASURA,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

mendapat kesempatan untuk belajar di sekolah-sekolah pemerintah Hindia

Belanda. Sebagai konsekwensi didirikanya sekoalah di banyak tempat,

lembaga-lembaga tradisional termasuk pesantren, surau, masjid mendapat

saingan yang lebih langsung.

Kenyataan di lapangan, Sekolah Desa tidak hanya menawarkan biaya

yang murah serta mata pelajaran yang lebih praktis, tetapi juga menjanjikan

pekerjaan yang cukup bervariasi meskipun masih pada level rendahan.13

Dengan mendirikan sekolah-sekolah desa, pemerintah Hindia Belanda

berupaya untuk menandingi dan menekan lembaga pendidikan Islam

tradisional. Hal ini sesuai dengan kebijakan pemerintah Hindia Belanda

terhadap pendidikan Islam yang bersifat menekan.

Perkembangan sekolah yang semakin merakyat dalam batas yang

cukup jauh telah merangsang kalangan Islam untuk memberikan respon.

Dalam hal ini mereka memikirkan bahwa diskriminasi untuk mendapatkan

kesempatan pendidikan yang seluas-luasnya masih sangat

tampak dalam politik dan kebijakan pemerintah Hindia Belanda. Kebanyakan

rakyat Indonesia bagaimana pun masih akan tetap bodoh karena tingkat

pendidikan yang diperkenankan bagi mereka hanya terbatas pada sekolah

rendah. Dari sudut ini, pendidikan Islam memiliki tanggung jawab untuk

meningkatkan kecerdasan mereka atas prinsip persamaan sebagaimana yang

menjadi asas ajaran Islam. Namun disisi lain pendidikan Islam sudah saatnya

13 Ibid, hal 94

Page 39: PERKEMBANGAN MADRASAH IBTIDAIYAH DARUSSALAM I …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PERKEMBANGAN MADRASAH IBTIDAIYAH DARUSSALAM I DESA PUCANGAN, KARTASURA,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

untuk menawarkan pola pendidikan yang lebih maju, baik dalam

kelembagaan, struktur materi, maupun metodologinya, sehingga dapat

mengimbangi sekolah-sekolah ala Belanda. Usaha untuk mendirikan lembaga

pendidikan Islam yang sebanding dengan sekolah ala Belanda dilakukan oleh

para ulama yang memiliki pengalaman pendidikan di Timur Tengah serta

organisasi-organisasi Islam. Dalam pemikiran mereka perlu ditempuh cara

kombinasi yaitu mata pelajaran keagamaan tetap diadakan tetapi ditambah

dengan mata-mata pelajaran umum seperti membaca, menulis, berhitung,

bahasa, ilmu pengetahuan alam, dan keterampilan-keterampilan administrasi

dan organisasi.

Metode pengajarannya pun di rekayasa sedemikian rupa sehingga lebih

efekitf sesuai dengan tingkat perkembangan masyarakat. Usaha untuk

mendirikan lembaga pendidikan Islam yang sebanding dengan sekolah ala

Belanda dalam perkembangannya menjadi agenda bagi hampir semua

organisasi dan gerakan Islam di Indonesia, seperti Muhammadiyah, Nahdatul

Ulama, Persatuan Umat Islam, Persatuan Islam, al-Irsyad, al-Washliyah,

Persatuan Tarbiyah Islamiyah dan organisasi Islam lainnya memiliki bagian

atau seksi khusus dalam rangka pendirian madrasah-madrasah di berbagai

daerah. Dengan corak masing-masing yang berbeda, madrasah-madrasah itu

menandai satu perkembangan pendidikan Islam yang tidak lagi terbatas pada

pengajaran ilmu-ilmu agama.

Page 40: PERKEMBANGAN MADRASAH IBTIDAIYAH DARUSSALAM I …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PERKEMBANGAN MADRASAH IBTIDAIYAH DARUSSALAM I DESA PUCANGAN, KARTASURA,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

Madrasah-madrasah dalam organisasi-organisasi Islam itu di jadikan

wahana pencetakan kader-kader yang mendukung masing-masing organisai,

tetapi perkembangannya cukup memberi warna pada corak keberagamaan,

wawasan ilmu pengetahuan, dan keterampilan umat Islam Indonesia yang

lebih progersif. Dengan mendirikan madrasah, umat Islam agaknya telah

memberikan respon yang cukup tepat terhadap kebijakan pendidikan

Pemerintah Hindia Belanda, sehingga pendidikan Islam di satu sisi tidak

terlalu tertinggal, dan di sisi lain tetap mempertahankan ciri-ciri

keislamannya secara kuat.14

Dengan banyaknya madrasah yang didirikan

oleh perorangan maupun orgainsasi Islam, menunjukan sistem pendidikan

madrasah pada masa kolonial Belanda sudah dikenal dihampir seluruh

wilayah Indonesia, baik tingkat rendah maupun tingkat menengah, hanya saja

madrasah-madrasah tersebut belum memiliki keseragamaan kurikulum,

karena selalu diawasi dengan ketat oleh pemerintah Hindia Belanda. Sampai

akhir masa kolonial Belanda pada tahun 1941, jumlah madrasah di Indonesia

secara keseluruhan adalah 1.871. 15

2. Masa Penjajahan Jepang

Kebijakan yang kurang menguntungkan terhadap pendidikan Islam

masih berlanjut pada masa penjajahan Jepang, meskipun terdapat beberapa

modifikasi. Walaupun di akui lebih memberikan kebebasan daripada

14 Ibid, hal 97 15 Zamakhsyari Dhoefir, Transformasi Pendidikan Islam di Indonesia, (Jakarta:LP3ES. 1984)

, hal 22.

Page 41: PERKEMBANGAN MADRASAH IBTIDAIYAH DARUSSALAM I …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PERKEMBANGAN MADRASAH IBTIDAIYAH DARUSSALAM I DESA PUCANGAN, KARTASURA,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

penjajahan Belanda, tetapi kebijakan dasar pemerintah penjajah Jepang

berorientasi pada penguatan kekuasaannya di Indonesia. Pemerintah Jepang

memegang kendali yang sangat ketat dalam program-program pendidikan di

Indonesia, walaupun dalam kenyataanya menghadapi kendala kurangnya

tenaga pengajar yang memenuhi kriteria. Untuk memutus hubungan dengan

pemerintah Hindia Belanda, pemerintah Jepang menghapuskan sekolah-

sekolah berbahasa Belanda.

Pemerintah Jepang mengeluarkan kebijakan yang menawarkan

bantuan dana kepada sekolah dan madrasah. Berbeda dengan pemerintah

Hindia Belanda, pemerintah Jepang membiarkan dibukanya kembali

madrasah-madrasah yang pernah di tutup pada masa pemerintahan

sebelumnya. Hal tersebut di lakukan karena kenyataan bahwa pengawasan

pemerintah jepang sendiri tidak dapat menjangkau madrasah dan pesantren

yang sebagian besar berlokasi di desa-desa terpencil. Namun demikian,

pemerintah jepang tetap mewaspadai bahwa madrasah-madrasah itu memiliki

potensi perlawanan yang membahayakan bagi penduduk Jepang di Indonesia.

Untuk mengamankan kepentingannya, pemerintah jepang lebih banyak

mengangkat kalangan priyayi dalam jabatan-jabatan di Kantor Urusan Agama.

Pejabat-pejabat seperti itu tentu saja lebih dapat bekerja sama dengan

pemerintah Jepang karena mereka tidak memiliki perhatian yang serius

terhadap pentingnya gerakan pendidikan Islam di Indonesia. Kantor ini

bertugas antara lain mengorganisasikan pertemuan dan pembinaan guru-guru

Page 42: PERKEMBANGAN MADRASAH IBTIDAIYAH DARUSSALAM I …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PERKEMBANGAN MADRASAH IBTIDAIYAH DARUSSALAM I DESA PUCANGAN, KARTASURA,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

agama. Meskipun dengan alasan pembinaan kecakapan, tetapi usaha itu pada

dasarnya bertujuan agar pelaksanaan pendidikan Islam baik madrasah maupun

pesantren tetap dalam kontrol pemerintah.

Masa penjajahan Jepang pengembangan madrasah Awaliyah di

galakan secara luas. Majelis Islam Tinggi menjadi penggagas sekaligus

penggerak utama untuk berdirinya madrasah Awaliyah yang di peruntukan

bagi anak-anak berusia minimal 7 tahun. Program pendidikan pada madrasah-

madrasah Awaliyah itu lebih ditekankan pada pembinaan keagamaan dan

diselenggarakan pada sore hari. Hal ini di maksudkan untuk memberikan

keseimbangan bagi anak-anak pada umumnya mengikuti sekolah-sekolah

rakyat pada pagi hari. Perkembangan madrasah-madrasah itu ikut mewarnai

pola pengorganisasian pendidikan agama yang lebh sistematis.16

Pendidikan pada masa penjajahan Jepang di laksanakan atas dasar

landasan idiil yang disebut Hakko I Chiu (delapan benang dalam satu atap)

yang pada intinya pembentukan suatu lingkungan yang didominasi oleh

Jepag, yang meliputi bagian-bagian besar dunia. Cita-cita tersebut mengajak

bangsa Indonesia bekerja sama dengan bangsa Jepang dalam rangka mencapai

lingkungan kemakmuran bersama Asia Timur Raya.17

3. Masa Orde Lama

16

Maksum , Op. Cit, hal 119 17

Wardjiman , Lima Puluh Tahun Perkembangan Pendidikan di Indonesia,(Jakarta:

Depdikbud,1996), hal 37.

Page 43: PERKEMBANGAN MADRASAH IBTIDAIYAH DARUSSALAM I …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PERKEMBANGAN MADRASAH IBTIDAIYAH DARUSSALAM I DESA PUCANGAN, KARTASURA,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

Masa awal kemerdekaan, tidak dengan sendirinya madrasah di

masukan ke dalam sistem pendidikan nasional. Madrasah memang terus

hidup, tetapi tidak memperoleh bantuan sepenuhnya dari pemerintah.

Madrasah dan dunia pendidikan Islam pada umumnya di biarkan hidup

meskipun dalam keadaan yang sangat sederhana dan apa adanya.

Perkembangan madrasah pada masa awal kemerdekaan terkait dengan

peran Departemen Agama yang mulai resmi berdiri 3 Januari 1946. Lembaga

inilah yang secara intensif memperjuangkan politik pendidikan Islam di

Indonesia. Orientasi usaha Departemen Agama dalam bidang pendidikan

Islam bertumpu pada aspirasi ummat Islam agar pendidikan agama diajarkan

disekolah-sekolah, disamping pada pengembangan madrasah itu sendiri.

Secara lebih spesifik, usaha ini ditangani oleh satu bagian khusus yang

mengurusi masalah pendidikan agama. Dalam salah satu dokumen disebutkan

bahwa tugas bagian pendidikan di lingkungan Departemen Agama itu

meliputi : (1) Memberi pengajaran agama di sekolah negeri dan partikulir,(2)

Memberi pengetahuan umum di madrasah, dan (3) Mengadakan Pendidikan

Guru Agama(PGA) dan Pendidikan Hakim Islam Negeri (PHIN).18

Dalam melakukan pembinaan dan pengembangan madrasah,

Departemen Agama pada mulanya belum mengadakan penyeragaman

kurikulum dan tingkatan madrasah yang ada. Pengaturan madrasah

sepenuhnya diserahkan pada lembaga atau organisasi penyelenggaranya,

18Maksum , Op. Cit, hal 123

Page 44: PERKEMBANGAN MADRASAH IBTIDAIYAH DARUSSALAM I …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PERKEMBANGAN MADRASAH IBTIDAIYAH DARUSSALAM I DESA PUCANGAN, KARTASURA,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

sehingga ada madrasah yang memberikan pendidikan dan pengajaran agama

saja, ada yang memberikan pelajaran umum sebanyak 30%,40%,50%,sampai

60%.19

Kemudian dengan lahirnya Undang-Undang No.4 Tahun 1950 tentang

Dasar-dasar Pendidikan dan Pengajarandi Sekolah dalam Pasal 10 Ayat

(2)disebutkan bahwa:”Belajar disekolah agama yang telah mendapatkan

pengakuan Menteri Agama dianggap telah memenuhi kewajiban belajar.

Departemen Agama dibawah pimpinan K.H.Moh Ilyas (1953-1959)

mengambil langkah kebijaksanaan yang sangat strategis, yaitu dengan

mengadakan pembaharuan dalam system pendidikan dimadrasah dengan

memperkenalkan Madrasah Wajib Belajar (MWB) 8 tahun. Tujuan dari MWB

ini diarahkan pada pembangunan jiwa bangsa, yaitu untuk kemajuan di bidang

ekonomi, industri dan transmigrasi dengan kurikulum yang menyelaraskan

tiga perkembangan, yaitu perkembangan otak, perkembangan hati, dan

keprigelan tangan/keterampilan. Lama pelajaran MWB 8 tahun dengan

pertimbangan bahwa pada umur 6 tahun anak sudah berhak sekolah dan pada

umur 15 tahun sesuai dengan undang-undang perburuhan yang berlaku anak

telah diizinkan untuk mencari nafkah.20

Berdirinya MWB dimaksudkan sebagai usaha awal untuk memberikan

bantuan dan pembinaan madrasah dalam rangka penyeragaman materi

kurikulum dan sistem penyelenggaraannya dengan madrasah Ibtidaiyah yang

19 Abdul Ghofir dan Muhaimin, Pengenalan Kurikulum Madrasah (Solo:Ramadhani, 1993)

hal,13 20 Abdul Rachman Shaleh, Op. Cit, hal 26

Page 45: PERKEMBANGAN MADRASAH IBTIDAIYAH DARUSSALAM I …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PERKEMBANGAN MADRASAH IBTIDAIYAH DARUSSALAM I DESA PUCANGAN, KARTASURA,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

diselenggarakan oleh masyarakat. Namun, pada perkembangannya

penyelenggaraan MWB ternyata tidak dapat berjalan sesuai dengan yang

diharapkan. MWB dianggap kurang representative sebagai lembaga

pendidikan Islam karena pelajaran agama hanya mencapai 25% dari seluruh

mata pelajaran.

Adapun materi dan sistem penyelenggaraan MWB di atur sebagai

berikut :

1. Penentuan pelajaran agama menjadi hak dan kewajiban

organisasi/lembaga penyelenggara madrasah, sehingga

organisasi/lembaga penyelenggara madrasah mempunyai

kebebasan untuk isi atau materi dan metode serta sistem

pendidikannya, termasuk pelajaran agama yang diajarkan

2. Departemen Agama hanya berkewajiban memberikan petunjuk

umum dalam pengaturan penyelenggaraan pendidikan dan

pelajaran agama sebagai berikut :

a. Murid-murid harus mengkhatamkan bacaan Al-Quran dengan

baik selama belajar.

b. Mengajarkan membaca dan menulis huruf Arab, yang dimulai

dengan kelas III

c. Pelajaran bahasa Arab diberikan sejak kelas V

Page 46: PERKEMBANGAN MADRASAH IBTIDAIYAH DARUSSALAM I …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PERKEMBANGAN MADRASAH IBTIDAIYAH DARUSSALAM I DESA PUCANGAN, KARTASURA,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

d. Di samping ibadah puasa, murid-murid dibiasakan

mengerjakan berbagai ibadah sosial, seperti membersihkan

halaman, masjid, pengumpulan derma, dan lain-lain.

MWB juga menghadapi kendala yang berpengaruh terhadap

kelangsungan madrasah model MWB, seperti keterbatasan dana, peralatan

dan guru-guru yang dipersiapkan, serta kekurangan tanggapan masyarakat dan

penyelenggara. Hal lain yang menjadi ganjalan bagi penyelenggaraan MWB

adalah kesulitan yang dialami oleh penyelenggara madrasah dalam

menerapkan ketentuan-ketentuan penyelenggaraan pendidikan dan pelajaran

agama yang disyaratkan.

Salah satu capaian yang menonjol dari pembinaan madrasah pada

masa Orde Lama adalah pengembangan yang intensif terhadap madrasah

keguruan, baik dalam bentuk Pendidikan Guru Agama maupun Sekolah Guru

Hakim Agama. Adapun dalam pengembangan madrasah pada umumnya,

variasi kurikulum antar berbagai perkumpulan masih Nampak meskipun

sudah mulai diarahkan pada perjenjangan yang sesuai dengan perjenjangan

sekolah. Meskipun brlum maksimal, tetapi perkembangan madrasah pada

masa kemerdekaan memberikan sumbangan yang cukup penting bagi

perkembangan madrasah pada masa berikutnya.

4. Masa Orde Baru

Secara umum diakui bahwa kebijakan pemerintah Orde Baru

mengenai pendidikan agama, termasuk madrasah bersifat positif dan

Page 47: PERKEMBANGAN MADRASAH IBTIDAIYAH DARUSSALAM I …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PERKEMBANGAN MADRASAH IBTIDAIYAH DARUSSALAM I DESA PUCANGAN, KARTASURA,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

konstruktif. Pemerintah Orde Baru memandang bahwa lembaga madrasah ini

harus dikembangkan dalam rangka pemerataan kesempatan dan peningkatan

mutu pendidikan. Kebijakan seperti ini lebih kuat tercermin dalam komitmen

Orde Baru untuk menyelenggarakan pendidikan agama sebagai bagian yang

tidak terpisahkan dari Sistem Pendidikan Nasional.21

Pada masa awal pemerintahan Orde Baru, kebijakan dalam beberapa

hal mengenai madrasah bersifat melanjutkan dan memperkuat kebijakan Orde

Lama. Pada tahap ini madrasah belum dipandang sebagai bagian dari system

pendidikan secara nasional, tetapi merupakan lembaga pendidikan otonom

dibawah pengawasan Menteri Agama. Hal ini disebabkan karena kenyataan

bahwa sistem pendidikan madrasah lebih didominasi oleh muatan-muatan

agama, menggunakan kurikulum yang belum terstandar, memiliki sruktur

yang tidak seragam, dan memberlakukan managemen yang kurang dapat

dikontrol oleh pemerintah.

Menghadapi kenyataan ini, maka langkah pertama dalam

pembaharuan pendidikan madrasah adalah melakukan formalisasi dan

srukturisasi madrasah. Formalisasi ditempuh dengan menegerikan sejumlah

madrasah dengan kriteria tertentu yang diatur oleh pemerintah, disamping

mendirikan madrasah-madrasah yang baru. Kemudian dikembangkan adanya

penegerian madrasah yang diawali berdasarkan Surat Menteri Agama No.80

21

Maksum , Op. Cit, hal 131

Page 48: PERKEMBANGAN MADRASAH IBTIDAIYAH DARUSSALAM I …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PERKEMBANGAN MADRASAH IBTIDAIYAH DARUSSALAM I DESA PUCANGAN, KARTASURA,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

Tahun 1967, yaitu dengan menegerikan Madrasah Tsanawiyah Sabilul

Muttaqin, Magetan Madiun dan Madrasah Aliyah Al-Islam Surakarta.

Penegerian madrasah ini di maksudkan sebagai percontohan bagi

madrasah swasta sedangkan pembinaan madrasah swasta pada waktu itu

diklasifikasikan menjadi status terdaftar dan disamakan. Pada status terdaftar

madrasah dapat mengikuti ujian persamaan madrasah negeri dan pada status

dipersamakan madrasah mempunyai hak yang sama dengan madrasah

negeri.22

Madrasah swasta harus diberikan peluang yang seluas-luasnya,

khususnya dalam rangka demokratisasi di bidang pendidikan. Demokrasi

pendidikan harus diberikan makna untuk mengurangi campur tangan

pemerintah secara sentarlistik yang menggiring madrasah menjadi satu model

dan sama dengan madrasah negeri.

Kewenangan pemerintah harus hanya pada sebatas pemberian

pengakuan (lisensi) dengan menggunakan acuan basic competency pada setiap

tingkatan. Madrasah melalui dorongan dan bantuan pemerintah diharapkan

mampu mendesain program-program pendidikan yang dibutukan masyarakat,

yaitu tenaga yang memiliki keterampilan khusus yang bersifat marketable dan

dibutuhkan untuk mengembangkan wilayahnya masing-masing termasuk

tenaga professional dibidang agama (Pembimbing agama, juru penerang

agama, guru agama, dan sebagainya).

22

Abdul Rachman Shaleh, Op. Cit, hal 24

Page 49: PERKEMBANGAN MADRASAH IBTIDAIYAH DARUSSALAM I …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PERKEMBANGAN MADRASAH IBTIDAIYAH DARUSSALAM I DESA PUCANGAN, KARTASURA,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

Madrasah swasta hidup, berkembang dan didukung oleh masyarakat

yang social ekonominya rendah, sarana prasarana madrasah sangat sederhana,

perlengkapan seadanya, kemampuan manajemen rendah, dan tenaga guru

kebanyakan dilatarbelakangi oleh semangat ibadah yang sangat tidak selektif

terhadap persyaratan yang diperlukan. Keadaan demikian mengakibatkan

madrasah sulit berkembang dan tidak mampu bersaing dengan sekolah yang

lainnya. Sedangkan strukturisasi madrasah dilakukan dengan mengatur

perjenjangan dan perumusan kurikulum yang cenderung sama dengan

perjenjangan dan kurikulum sekolah-sekolah dibawah Departemen

Pendidikan dan Kebudayaan. Adapun sistem penyelenggaraan perjenjangan

dan kurikulum pengetahuan agama dan umum pada madrasah-madrasah

negeri, disamakan dengan sekolah-sekolah umum di bawah Departemen

Pendidikan dan Kebudayaan, dengan perjenjangan sebagai berikut;

1. Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN), madrasah tingkat dasar yang

setingkat dengan Sekolah Dasar Negeri, dengan lama belajar 6

tahun.

2. Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN), dengan lama belajar 3

tahun, setingkat dengan Sekolah Menengah Pertama.

Page 50: PERKEMBANGAN MADRASAH IBTIDAIYAH DARUSSALAM I …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PERKEMBANGAN MADRASAH IBTIDAIYAH DARUSSALAM I DESA PUCANGAN, KARTASURA,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

3. Madrasah Aliyah Negeri (MAN), madrasah tingkat atas dengan

lama belajar 3 tahun, yang setingkat dengan Sekolah Menengah

Atas.23

Tahap berikutnya, antara akhir 70-an sampai akhir 80-an, pemerintah

Orde Baru mulai memikirkan kemungkinan mengintegrasikan madrasah ke

dalam Sistem Pendidikan Nasional. Usaha menuju ke arah itu agaknya tidak

sederhana karena secara konstitusional pendidikan nasional masih diatur oleh

UU No.4 Tahun 1950 jo. No.12 Tahun 1954 yang mengabaikan pendidikan

madrasah. Apa yang bisa dilakukan pemerintah pada tahap ini adalah

memperkuat struktur madrasah baik dalam jenjang maupun kurikulumnya

sehingga lulusan memperoleh pengakuan yang sama dengan lulusan sekolah

dan dapat melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi di sekolah-

sekolah yang dikelola Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Untuk tujuan ini di keluarkan kebijakan berupa Keputusan Bersama

Tiga Menteri pada tahun 1975 tentang peningkatan mutu pendidikan pada

madrasah.24

Melalui Surat Keputusan Bersama tersebut, madrasah diharapkan

memperoleh posisi yang sama dengan sekolah-sekolah umum dalam sistem

23

Departemen Agama RI, Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia ( Jakarta; Proyek

Pembinaan Prasarana dan Sarana Perguruan Tinggi Agama Islam/IAIN,1986), hal 81 24

Maksum , Op. Cit, hal 132.

Page 51: PERKEMBANGAN MADRASAH IBTIDAIYAH DARUSSALAM I …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PERKEMBANGAN MADRASAH IBTIDAIYAH DARUSSALAM I DESA PUCANGAN, KARTASURA,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

pendidikan nasional, sekaligus lulusan madrasah dapat melanjutkan ke

jenjang pendidikan yang lebih tinggi di sekolah umum. Seperti tertera dalam

Bab II Pasal 2 SKB Tiga Menteri yang dituliskan sebagai berikut ;

1. Ijazah madrasah mempunyai nilai yang sama dengan ijazah

sekolah umum yang setingkat.

2. Lulusan madrasah dapat melanjutkan ke sekolah umum setingkat

atas.

3. Siswa madrasah dapat berpindah ke sekolah umum yang

setingkat.25

Bila direnungkan lebih mendalam lagi, maka pada hakikatnya

madrasah SKB Tiga Menteri itu tiada lain adalah Sekolah Umum Plus. Pada

tingkat Sekolah Dasar yaitu Ibtidaiyah , sama dengan SD Plus, di tingkat

SLTP, yaitu Tsanawiyah sama dengan SMP Plus dan tingkat SLTA, yaitu

madrasah Aliyah sama dengan SMA Plus. Plus disini adalah mata pelajaran

agama dan bahasa Arab yang tidak mungkin diperoleh apabila memasuki

sekolah umum.

SKB Tiga Menteri tersebut merupakan pengakuan yang nyata terhadap

eksistensi madrasah. Dengan SKB tersebut, madrasah memperoleh

definisinya yang semakin jelas sebagai lembaga pendidikan yang setara

25 Haidar Putra daulay, Sejarah Pertumbuhan dan Pembaharuan Pendidikan Islam di

Indonesia, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2007), ha104.

Page 52: PERKEMBANGAN MADRASAH IBTIDAIYAH DARUSSALAM I …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PERKEMBANGAN MADRASAH IBTIDAIYAH DARUSSALAM I DESA PUCANGAN, KARTASURA,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

dengan sekolah umum, sekalipun pengelolanya berada pada Departemen

Agama. Dalam hal ini, madrasah tidak lagi dipandang sebagai lembaga

pendidikan keagamaan, tetapi merupakan lembaga pendidikan yang

menjadikan mata pelajaran agama Islam sebagai mata pelajaran dasar yang

sekurang-kurangnya 30% disamping mata pelajaran umum.

Pada tahap awal setelah SKB Tiga Menyeri, Departemen Agama

mengeluarkan kurikulum baru tahun 1976 yang memuat pedoman dan aturan

penyelenggaraan pendidikan dan pengetahuan pada madrasah, sesuai dengan

aturan yang berlaku pada sekolah-sekolah umum, serta dilengkapi dengan

penjelasan berbagai kegiatan dan metode penyampaian program untuk setiap

bidang studi agama maupun bidang studi umum.26

Kurikulum 1976 tersebut disempurnakan melalui kurikulum 1984,

dengan keluarnya Surat Keputusan Bersama antara Menteri Agama dengan

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No.45 Tahun 1984 dan UU No.

9299/U/1984, tentang Pengaturan Pembakuan Kurikilum Sekolah Umum dan

Kurikulum Madrasah. Surat Keputusan Bersama tersebut merupakan tindak

lanjut dari SKB Tiga Menteri tahun 1975. Tujuannya tidak hanya

menyamakan madrasah dengan sekolah umum dalam perjenjangan dan mutu

pengetahuan umum antara madrasah dan sekolah umum, tetapi juga

26 Departemen Agama, Op.Cit hal. 82.

Page 53: PERKEMBANGAN MADRASAH IBTIDAIYAH DARUSSALAM I …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PERKEMBANGAN MADRASAH IBTIDAIYAH DARUSSALAM I DESA PUCANGAN, KARTASURA,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

diupayakan penyeragaman dan pembakuan dalam struktur program dan

kurikulum.27

Memasuki dekade 90-an, kebijakan pemerintah Orde Baru mengenai

madrasah ditujukan secara penuh untuk membangun satu sistem pendidikan

nasional yang utuh. Dengan satu sistem yang utuh dimaksudkan bahwa

pendidikan nasional tidak hanya bergantung pada pendidikan jalur sekolah

tetapi juga memanfaatkan jalur luar sekolah. Untuk tujuan ini, pemerintah

Orde Baru melakukan langkah konkrit berupa penyusunan Undang-Undang

No.2 tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan sekaligus

menggantikan UU No.4 Tahun 1950 jo No.12 Tahun 1954. Dalam kontek ini,

penegasan definitife tentang madrasah di berikan melalui keputusan-

keputusan yang lebih operasional dan dimasukan dalam kategori pendidikan

sekolah tanpa menghilangkan karakter keagamaannya. Melalui upaya ini

dapat di katakan bahwa madrasah berkembang secara terpadu dalam sistem

pendidikan nasional.28

Kedudukan madrasah semakin kuat dalam sistem pendidikan nasional

setelah dikeluarkannya UU No.2 Tahun 1989. Dengan di berlakukannya UU

tersebut, madrasah dikategorikan sebagai pendidikan umum yang berciri khas

agama Islam. Dalam Peraturan Pemerintah Nomer 28 Tahun 1990 tentang

Pendidikan Dasar, pasal 4 ayat (3) di sebutkan bahwa Sekolah Dasar dan

27

Hanun Asrohah, Sejarah Pendidikan Islam,( Jakarta ; Logos Wacana Ilmu,2001) , hal.99. 28 Maksum , Op. Cit, hal 133

Page 54: PERKEMBANGAN MADRASAH IBTIDAIYAH DARUSSALAM I …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PERKEMBANGAN MADRASAH IBTIDAIYAH DARUSSALAM I DESA PUCANGAN, KARTASURA,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama yang berciri khas agama Islam yang di

selenggarakan oleh Departemen Agama masing-masing disebut Madrasah

Ibtidaiyah dan Madrasah Tsanawiyah.29

Dengan berlakunya UUSPN ahun

1989 tersebut, semakin memperkuat posisi kesejajaran madrasah dengan

sekolah umum dalam segala aspeknya, yang sebelumnya telah di atur dalam

SKB Tiga Menteri tahun 1975.

C. Ciri Kekhasan Lembaga Pendidikan Madrasah

Sejak lahirnya sistem madrasah di Indonesia telah memiliki ciri khas

yang membedakannya dari pesantren dan sekolah umum, yaitu upaya untuk

mengkonvergensikan antara mata pelajaran umum dengan mata pelajaran

agama. Ciri tersebut dapat terlihat dalam 2 faktor antara lain:

1. Sistem Pengajaran Madrasah

Sebelum kita mengenal madrasah sebagai lembaga pendidikan, kita

telah mengenal pesantren sebagai lembaga pendidikan Islam. Adapun metode

yang dipergunakan dalam pendidikan pesantren adalah wetonan, sorogan,

hafalan. Wetonan adalah metode di mana para santri mengikuti pelajaran

dengan duduk disekelilinh kiai yang menerangkan pelajaran. Sistem ini sama

dengan halaqah di lembaga pendidikan surau (Minangkabau). Sorogan ialah

suatu metode di mana santri menghadap kiai seorang demi seorang dengan

29 Undang-Undang No.2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan

Pelaksanaannya, (Jakarta; Sinar Grafika, 1993), cet ke-4.

Page 55: PERKEMBANGAN MADRASAH IBTIDAIYAH DARUSSALAM I …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PERKEMBANGAN MADRASAH IBTIDAIYAH DARUSSALAM I DESA PUCANGAN, KARTASURA,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

membawa kitab yang akan dipelajarinya. Sedangkan hafalan ialah metode di

mana santri menghafal teks atau kalimat tertentu dari kitab yang dipelajarinya.

Jenjang pendidikan dalam pesantren di lihat pada kitab yang di pelajari,

kenaikan tingkat seorang santri di tandai dengan tamat dan bergantinya kitab

yang di pelajari.

Pertengahan abad 19 pemerintah kolonial Belanda mulai

memperkenalkan sekolah-sekolah modern sesuai dengan sistem persekolahan

yang berkembang di dunia barat, sehingga mempengaruhi sistem pendidikan

yang berkembang di Indonesia, termasuk pesantren berkembang menjadi

pendidikan madrasah. Sistem pengajaran dari sorongan serta sistem halaqah

bergeser kearah sistem madrasah dalam bentuk klasikal dengan unit-unit

kelas.30

Perpaduan antara sistem pondok pesantren dengan sistem yang berlaku

pada sekolah modern, merupakan sistem pendidikan dan pengajaran yang di

pergunakan di madrasah. Proses perpaduan tersebut berlangsung secara

berangsur-angsur mulai dan mengikuti sistem klasikal. Sistem pengajian kitab

yang selama ini dilakukan, di ganti dengan bidang-bidang pelajaran tertentu,

walaupun masih menggunakan kitab-kitab yang lama. Sementara itu kenaikan

tingkat di tentukan oleh penguasan terhadap sejumlah bidang pelajaran.

30 Abdul Ghofir dan Muhaimin, Pengenalan Kurikulum Madrasah, (Solo : Ramadhani,

1993), hal 11

Page 56: PERKEMBANGAN MADRASAH IBTIDAIYAH DARUSSALAM I …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PERKEMBANGAN MADRASAH IBTIDAIYAH DARUSSALAM I DESA PUCANGAN, KARTASURA,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

Kegiatan belajar mengajar di madrasah dilaksakanan dengan sistem

klasikal, di mana sekelompok siswa dengan kemampuan rata-rata hampir

sama dengan usia yang hampir sama, menerima pelajaran dari seorang guru

mata pelajaran tertentu, supaya ada diskusi dalam waktu dan tempat yang

sama. Kemudian kegiatan belajar mengajar pada dasarnya mengembangkan

kemampuan penyesuaian sosial siswa secara utuh. Dalam rangka

mempersiapkan siswa untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan lebih tinggi

atau memasuki lapangan pekerjaan. Selanjutnya, Mengingat kekhasan setiap

mata pelajaran, maka cara penyajian pelajaran atau metode mengajar

hendaknya memanfaatkan berbagai sarana penunjang seperti kepustakaan, alat

peraga, lingkungan alam, sosial dan budaya dan nara sumber.

Dengan keluarnya Undang-Undang tentang Sistem Pendidikan

Nasional (UUSPN) tahun 1989, berdampak cukup besar terhadap perubahan

sistem pendidikan madrasah. Disamakannya madrasah dengan sekolah umum

dengan menerapkan kurikulum yang 100% sama antara kurikulum madrasah

dengan sekolah umum, artinya mengubah keseluruhan subsistem pendidikan

madrasah tersebut. Karena itu renovasi terhadap keseluruhan subsistem

pendidikan madrasah harus dilakukan, tidak hanya terbatas pada perangkat

kurikulumnya saja, melainkan juga sebagai konsekuensi adalah gurunya,

fasilitas madrasahnya, manajemennya, dan sebagainya.31

31 Abdul Rachman Shaleh, Op. Cit, hal 37.

Page 57: PERKEMBANGAN MADRASAH IBTIDAIYAH DARUSSALAM I …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PERKEMBANGAN MADRASAH IBTIDAIYAH DARUSSALAM I DESA PUCANGAN, KARTASURA,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

2. Porsi mata pelajaran agama

Madrasah apabila di lihat dari segi historisnya telah mengalami

perubahan-perubahan. Pada tahap awal, madrasah semata-mata mengajarkan

mata pelajaran agama, kemudian sesuai dengan tuntutan zaman, madrasah

memasukan mata pelajaran umum. Perkembangan selanjutnya dengan

keluarnya SKB Tiga Menteri tahun 1975 mata pelajaran umum lebih dominan

dengan sekitar 70%. Walaupun demikian kedudukan mata pelajaran agama

memegang peranan yang penting dan mata pelajaran agama di kelompokan

sebagai program inti.

Perbedaan madrasah dengan sekolah umum adalah kurikulum agama

yang lebih banyak di banding dengan pelajaran agama di sekolah umum.

Pada sekolah umum pelajaran agama 2 jam, sedangkan di madrasah pelajaran

agama menjadi 4 sampai 7 jam untuk Madrasah Ibtidaiyah dan 10 jam untuk

Madrasah Tsanawiyah dan Madrasah Aliyah.32

Kurikulum Madrasah

Ibtidaiyah, terdiri dari 15 mata pelajaran dengan jumlah pelajaran untuk kelas

I dan II 31 jam per minggu, kelas III 40 jam, kelas IV, V, dan VI , masing-

masing 42 jam. 15 Mata Pelajaran tersebut, 5 mata pelajaran mengajarkan

bidang studi agama, yaitu Qur’an-Hadits, akidah-akhlak, fiqh, sejarah Islam

32 Husni Rahim. Op. Cit, hal 134.

Page 58: PERKEMBANGAN MADRASAH IBTIDAIYAH DARUSSALAM I …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PERKEMBANGAN MADRASAH IBTIDAIYAH DARUSSALAM I DESA PUCANGAN, KARTASURA,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

dan bahasa Arab dengan jumlah prosentase adalah : Kelas I dan II=19,3%,

Kelas III, IV, V dan VI =30%.33

Kurikulum pendidikan dasar yang berciri khas agama Islam, di

samping wajib memuat mata pelajaran umum, juga wajib memuat bahan

kajian sebagai ciri khas agama Islam, yang tertuang dalam mata pelajaran

agama dengan uraian sebagai berikut: Qur’an-Hadits, Aqidah-Akhlak, Figih,

Sejarah- Kebudayaan Islam, Bahasa Arab yang diselenggarakan dalam iklim

yang menunjang pembentukan kepribadian muslim.34

Sedangkan Pengetahuan

Umum yang di ajarkan di madrasah adalah :

a. Membaca dan menulis (huruf latin) bahasa Indonesia.

b. Berhitung.

c. Ilmu Bumi.

d. Sejarah Indonesia dan dunia

e. Olahraga dan Kesehatan35

Selain mata pelajaran agama dan bahasa Arab serta yang di sebutkan

di atas, juga di ajarkan berbagai keterampilan sebagai bekal para lulusannya

yang terjun ke masyarakat.

33

Haidar Putra daulay. Op. Cit, hal 100. 34 Maksum , Op. Cit, hal 156. 35

Muwardi Sutedjo, dkk. Kapita Selekta Pendidikan Agama Islam, ( Jakarta: Dirjend Binbaga

Islam dan Universitas Terbuka. 1992), hal 42.

Page 59: PERKEMBANGAN MADRASAH IBTIDAIYAH DARUSSALAM I …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PERKEMBANGAN MADRASAH IBTIDAIYAH DARUSSALAM I DESA PUCANGAN, KARTASURA,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

BAB III

PERKEMBANGAN MADRASAH IBTIDAIYAH DARUSSALAM I

A. Kondisi Demografi Desa Pucangan Kartasura

Kecamatan Kartasura merupakan bagian wilayah administrasi

Kabupaten Sukoharjo yang berada di sebelah Barat Laut. Secara geografis

Kecamatan Kartasura terletak antara 11o

37’ 40’’- 11o 39’ 04” Bujur Timur

dan 07o 37’ 30”- 07

o 38’ 04” Lintang Selatan ( Sumber : Bappeda Kecamatan

Kartosuro Sukoharjo)

Desa Pucangan adalah sebuah desa yang berada di Kecamatan

Kartasura. Adapun batas-batas Desa Pucangan adalah sebagai berikut:

Sebelah Utara : Desa Wirogunan, Desa Kartosuro.

Sebelah Selatan : Desa Ngemplak, Desa Ngabeyan.

Sebelah Barat : Desa Kertonatan.

Sebelah Timur : Desa Ngadirejo, Desa Singopuran.

Luas Desa Pucangan adalah 228 ha, di mana sebagian besar tanah

tersebut adalah sawah. Sehingga mayoritas penduduk Desa Pucangan adalah

petani bahkan di Desa Pucangan sebagian menjadi buruh tani, selain itu mata

pencaharian penduduk Desa Pucangan adalah Pedagang, PNS, Pensiunan,

Karyawan Swasta, dan Wiraswasta.

43

Page 60: PERKEMBANGAN MADRASAH IBTIDAIYAH DARUSSALAM I …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PERKEMBANGAN MADRASAH IBTIDAIYAH DARUSSALAM I DESA PUCANGAN, KARTASURA,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

Keadaan perekonomian Desa Pucangan dapat di lihat dari mata

pencaharian masyarakat di sana, di mana mayoritas masyarakat Desa

Pucangan sebagai petani yang menggantungkan hidupnya dari hasil pertanian

tersebut, dengan penghasilan yang pas-pasan. Sehingga dapat dikatakan

keadaan ekonomi Desa Pucangan adalah menengah ke bawah. Keadaan

tersebut mempengaruhi tingkat pendidikan masyarakat Desa Pucangan,

kebutuhan masyarakat akan pendidikan sangat penting, meskipun mayoritas

kondisi masyarakat yang kurang mampu. Karena biaya pendidikan yang

mahal akan menjauhkan masyarakat Desa Pucangan untuk memperoleh

kualitas pendidikan yang baik.

B. Latar Belakang Berdirinya Madrasah Ibtidaiyah Darussalam I

1. Madrasah Diniyah Nahdhatul Ulama ( MADINU )

Madrasah Diniyah Nahdhatul Ulama di dirikan pada tahun 1967,

namun pada awal berdirinya MADINU belum menjadi madrasah yang formal

karena belum berbadan hukum, belum memiliki kelas dan masih sangat

sederhana sekali. Nama Nahdlatul Ulama di belakang menunjukan bahwa

para pendiri madrasah tersebut adalah warga Nahdlatul Ulama. Pada awalnya

Syaibani Ilham salah satu pendiri madrasah melihat keadaan masyarakat di

sekitarnya yaitu di daerah Pucangan,Kartosuro di mana masyarakat sangat

terbelakang sekali baik dalam bidang pendidikan maupun agama, karena

pada waktu itu kondisi masyarakat di sana hanya berorientasi pada

42

Page 61: PERKEMBANGAN MADRASAH IBTIDAIYAH DARUSSALAM I …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PERKEMBANGAN MADRASAH IBTIDAIYAH DARUSSALAM I DESA PUCANGAN, KARTASURA,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

bagaimana cara memenuhi kebutuhan sehai-hari, dan mayoritas penduduknya

adalah seorang petani.

Kehidupan masyarakat pada waktu itu kurang mempedulikan

pendidikan bagi anak-anaknya, karena orang tua yang memiliki anak hanya

di haruskan membantu orang tuanya di sawah dari pada harus menuntut ilmu

di sekolah. Keadaan seperti itu bukan tanpa alasan, karena keberadaan

sekolah maupun madrasah di sana pada waktu itu masih sangat terbatas, dan

pengetahuan orang tua akan arti pendidikan bagi anak-anaknya masih kurang.

Selain jumlah sekolah atau madrasah yang masih terbatas, para orang tua

masih beranggapan bahwa pendidikan itu mahal, dan pendidikan hanya untuk

orang-orang yang mampu. Bahkan tidak terpikir dalam hidup mereka untuk

memasukan anak-anak mereka ke sekolah atau madrasah. Padahal setiap

orang tua berkeinginan mempunyai anak yang berkepribadian baik, atau

setiap orang bercita-cita mempunyai anak yang saleh yang senantiasa

membawa harum nama orang tuanya, karena anak yang baik merupakan

kebanggaan orang tua. Anak yang saleh senantiasa mendoakan orang

tuanyamerupakan amal baik bagi orang tua yang akan mengalir terus

menerus pahalanya walaupun orang tua itu sudah meninggal dunia.

Keadaan tersebut sangat memprihatinkan sekali bagi kemajuan

masyarakat di sana, di mana generasi yang akan datang tidak memperoleh

pendidikan dengan baik, termasuk pendidikan agama. Manusia lahir tidak

mengetahui sesuatu apapun, tetapi ia dianugerahi Allah SWT pancaindera,

42

Page 62: PERKEMBANGAN MADRASAH IBTIDAIYAH DARUSSALAM I …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PERKEMBANGAN MADRASAH IBTIDAIYAH DARUSSALAM I DESA PUCANGAN, KARTASURA,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

pikiran, dan rasa sebagai modal untuk menerima ilmu pengetahuan, memiliki

keterampilan dan mendapatkan sikap tertentu melalui proses kematangan dan

belajar terlebih dahulu.

Melihat keadaan masyarakat yang demikian, terketuk hati Syaibani

Ilham untuk berbuat sesuatu untuk memperbaiki keadaan masyarakat, hal

tersebut juga di rasakan oleh para pendiri madrasah yang lain. Para pendiri

tersebut antara lain : Djamhariyah, Hasyim, Istiqomah, dan Sunaryo. Mereka

merasakan kurangnya kebutuhan masyarakat Pucangan terhadap pendidikan

dasar yang bernafaskan Islam. Pendiri Madrasah Dinniyah Nahdlatul Ulama

adalah sekolompok orang yang sering mengadakan pengajian rutin di Desa

Pucangan, dan mereka memiliki latar belakang pendidikan yang sama, yaitu

pesantren. Sehingga mempermudah menyamakan visi dan misi untuk

mendirikan madrasah atau sekolah dasar yang bernafaskan Islam.

Dalam proses peningkatan kualitas sumber daya manusia, pendidikan

memegang peran yang sangat penting dan harus merupakan suatu proses

yang terintegrasi dengan proses peningkatan kualitas sumber daya manusia

itu sendiri. Dengan proses semacam itu suatu bangsa atau negara dapat

mewariskan nilai-nilai keagamaan, kebudayaan, pemikiran dan keahlian pada

generasi mudanya, sehingga mereka betul-betul siap menyonsong kehidupan.

Salah satu peran penting pendidikan adalah menyiapkan sumber daya

Page 63: PERKEMBANGAN MADRASAH IBTIDAIYAH DARUSSALAM I …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PERKEMBANGAN MADRASAH IBTIDAIYAH DARUSSALAM I DESA PUCANGAN, KARTASURA,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

manusia yang berkualitas sesuai dengan perubahan zaman agar tidak terjadi

kesenjangan antara realitas dan idealitas.1

Pada awalnya Syaibani mengumpulkan anak-anak di sekitar rumahnya

untuk belajar menulis dan membaca. Kegiatan ini di lakukan di rumah beliau

dengan keadaan yang sederhana, di mana dengan menggelar tikar di teras

rumah, anak-anak tersebut di ajarkan pelajaran menulis dan membaca. Dalam

menjalankan kegiatan tersebut, beliau di bantu para pendiri lain yang

memiliki pandangan yang sama dengan beliau, yaitu memiliki niat lilahi

ta’ala memperbaiki keadaan masyarakat yang terbelakang tanpa

mengharapkan imbalan, dan bersama-sama berjuang dijalan Allah Swt.

Kegiatan belajar tidak hanya menulis dan membaca saja, melainkan

juga di ajarkan pelajaran agama, termasuk di ajarkan doa, shalat, fiqih, akhlaq

dan baca tulis Al-Quran. Karena dengan pelajaran agama menumbuhkan

kesadaran moral dan dapat menjadi bekal yang baik bagi anak-anak di

kehidupan mereka yang akan datang. Sesungguhnya pertumbuhan kesadaran

moral pada anak menyebabkan anak mendapat pencerahan baru sehingga

menambah perhatiannya terhadap nasihat-nasihat agama, dan kitab suci

baginya tidak lagi merupakan kumpulan undang-undang, yang dengan itu

1 Abdul Rachman Shaleh, Madrasah dan Pendidikan Anak Bangsa Visi, Misi dan Aksi,

(Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2006), hal ix

Page 64: PERKEMBANGAN MADRASAH IBTIDAIYAH DARUSSALAM I …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PERKEMBANGAN MADRASAH IBTIDAIYAH DARUSSALAM I DESA PUCANGAN, KARTASURA,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

Allah menghukum dan mengatur dunia guna menunjukan kita kepada

kebaikan. 2

Setelah dapat di terima masyarakat di Desa Pucangan dengan baik,

jumlah murid di madrasah tersebut juga meningkat, maka mulai di buat kelas

sesuai dengan kelompok umur yang sama. Kegiatan belajar tidak lagi di

lakukan di teras rumah , melainkan syaebani telah mewakafkan tanah

pribadinya untuk di jadikan madrasah.

Pada awal tahun 1970, Madrasah Dinniyah Nahdhatul Ulama di ganti

dengan nama Madrasah Ibtidaiyah Darussalam, karena pendiri madrasah

tersebut tidak setuju apabila Madrasah Dinniyah Nahdhatul Ulama terkait

dengan Partai NU (Nahdhatul Ulama), meskipun ajaran-ajaran Organisasi

Nahdhatul Ulama sebagai kiblat pelajaran agama yang di ajarkan, termasuk

aqidah Organisasi Nahdhatul Ulama, yaitu Ahli sunnah wal jama’ah

berdasarkan Al-Qur’an, Al-Hadits, Ijma’ dan Qiyas juga menjadi pedoman

dari madrasah tersebut. Karena pengaruh besar Organisasi Nahdhatul Ulama

terhadap Madrasah Dinniyah Nahdhatul Ulama dikhawatirkan dapat terkait

dalam Partai Politik NU.

Pemilihan nama Madrasah Ibtidaiyah Darussalam, karena dekat

dengan sebuah masjid yang bernama Masjid Darussalam, jadi memudahkan

masyarakat untuk mengingat nama madrasah tersebut. Dalam bahasa Arab,

2 Abdul Majid, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi (Bandung; PT Remaja

Rosdakarya, 2004), hal 129.

Page 65: PERKEMBANGAN MADRASAH IBTIDAIYAH DARUSSALAM I …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PERKEMBANGAN MADRASAH IBTIDAIYAH DARUSSALAM I DESA PUCANGAN, KARTASURA,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

Darussalam memiliki arti yaitu kampung yang selamat, karena dengan nama

itu di harapkan dapat menyelamatkan masyarakat Desa pucangan melalui

pendidikan, yaitu dengan berdirinya Madrasah Ibtidaiyah Darussalam I.

Agama Islam memperlakukan manusia sebagai kesatuan yang utuh,

terdapat persambungan yang jelas antara sisi keduniaan dan sisi keakhiratan.

Manusia telah membawa fungsi Ketuhanan sebagai khalifah Allah di bumi

dengan tugas kesejahteraan dan kemakmuran kehidupan manusia sendiri.

Dalam melaksanakan tugas yang demikian, manusia di ciptakan dalam

bentuk yang sebaik-baiknya kejadian yang di lengkapi kewenangan untuk

mengambil inisiatif dalam mengubah kehidupan yang lebih baik. Ilmu

pengetahuan dapat di peroleh melalui proses pendidikan, pengertian

pendidikan secara umum yang kemudian di hubungkan dengan Islam sebagai

suatu sistem keagamaan menimbulkan pengertian-pengertian baru, yang

secara implisit menjelaskan karakteristik-karakteristik yang dimiliki.

Pendidikan Islam merupakan suatu proses pembentukan individu

berdasarkan ajaran-ajaran Islam yang di wahyukan Allah Swt kepada

Muhammad Saw, di mana membentuk individu agar dapat mencapai derajat

yang tinggi sehingga mampu menunaikan tugasnya sebagai khalifah di muka

bumi dan mewujudkan kebahagiaan di dunia dan akhirat. Dalam kontek

sosial masyarakat, maka pribadi yang bertaqwa ini menjadi rahmatan

lil’alamin, baik dalam skala kecil maupun besar. Tujuan hidup manusia

Page 66: PERKEMBANGAN MADRASAH IBTIDAIYAH DARUSSALAM I …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PERKEMBANGAN MADRASAH IBTIDAIYAH DARUSSALAM I DESA PUCANGAN, KARTASURA,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

dalam Islam inilah yang dapat disebut juga sebagai tujuan akhir pendidikan

Islam.

Dasar-dasar pendidikan Islam, secara prinsipal di letakan pada dasar-

dasar ajaran Islam dan seluruh perangkat kebudayaannya. Dasar-dasar

pembentukan dan pengembangan pendidikan Islam yang pertama dan utama

tentu saja adalah al-Quran dan Sunnah. Al-Quran misalnya memberikan

prinsip yang sangat penting bagi pendidikan, yaitu penghormatan kepada akal

manusia, bimbingan ilmiah, tidak menentang fitrah manusia, serta

memelihara kebutuhan sosial. Dasar pendidikan selanjutnya adalah nilai-nilai

sosial kemasyarakatan yang tidak bertentangan dengan ajaran-ajaran Al-

Quran dan Sunnah atas prinsip mendatangkan kemanfaatan dan menjauhkan

kemudharatan bagi manusia.

Pada tahun 1970 MADINU (Madrasah Diniyah Nahdhatul Ulama)

yang di dirikan pada tahun 1967. Kemudian berubah nama menjadi Madrasah

Ibtidaiyah Darussalam I, karena pada awal berdirinya MADINU belum

berbadan hukum, dan tidak bernaung pada yayasan pendidikan yang resmi,

untuk memperkuat kedudukan madrasah perlu di bangun sebuah yayasan

pendidikan resmi yang akan menaungi segala kegiatan belajar-mengajar di

madrasah. Pada tahun 1972 para pendiri madrasah tersebut mendirikan

sebuah yayasan pendidikan Islam yang bernama Yayasan Pendidikan Islam

Page 67: PERKEMBANGAN MADRASAH IBTIDAIYAH DARUSSALAM I …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PERKEMBANGAN MADRASAH IBTIDAIYAH DARUSSALAM I DESA PUCANGAN, KARTASURA,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

Darussalam dengan tujuan untuk memperkuat kedudukan madrasah

ibtidaiyah Darussalam.

2. Yayasan Pendidikan Islam Darussalam

Masa awal berdirinya Madrasah Ibtidaiyah Darussalam belum

memiliki sebuah yayasan pendidikan, dan untuk menformalkan madrasah

harus memiliki yayasan pendidikan yang berbadan hukum. Pada tanggal 29

Juli 1985 yayasan pendidikan tersebut telah memiliki Akte pendirian dengan

nomer Akte: 239. Yayasan pendidikan itu sendiri bernama Yayasan

Pendidikan Islam Darussalam yang berazaskan Pancasila dan Undang-Undang

Dasar 1945. Maksud dan tujuan Yayasan Pendidikan Islam Darussalam

adalah :

a. Turut serta secara aktif dan kreatif membantu usaha-usaha

Pemerintah dalam melaksanakan program pembangunan

manusia seutuhnya dalam rangka mewujudkan cita-cita nasional

untuk mencapai masyarakat adil dan makmur berdasarkan

Pancasila dan Undang-Undang Dasar Seribu Sembilanratus

empat puluh lima, khususnya melalui bidang-bidang pendidika,

sosial, dan keagamaan.

Page 68: PERKEMBANGAN MADRASAH IBTIDAIYAH DARUSSALAM I …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PERKEMBANGAN MADRASAH IBTIDAIYAH DARUSSALAM I DESA PUCANGAN, KARTASURA,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

b. Menumbuhkan manusia-manusia pembangunan yang bertaqwa

terhadap Allah Yang Maha Esa, yang berkepribadian muslim

Ahlus Sunnah Wal Jamaa’ah.3

Untuk mencapai maksud dan tujuannya, yayasan dapat bekerja sama

dengan badan-badan resmi maupun swasta, baik didalam maupun diluar

negeri yang mempunyai maksud yang sama atau hampir sama dengan maksud

dan tujuan dari yayasan, dan untuk mencapai maksud dan tujuannya, Yayasan

menjalankan kegiatan-kegiatannya dalam bidang :

a. Berusaha mendirikan dan atau menyelenggarakan pendidikan dan

pengajaran dari Taman kanak-kanak sampai dengan Perguruan

Tinggi

b. Berusaha mendirikan dan atau menyelenggarakan pendidikan dan

pengajaran Pondok Pesantren. .

c. Berusaha mendirikan atau menyelenggarakan Asrama Yatim

Piatu.

d. Berusaha mendirikan rumah-rumah sakit, poliklinik-poliklinik

dan rumah-rumah kesehatan lainnya.

e. Berusaha menerbitkan buku-buku dan atau diktat-diktat

pelajaran.

f. Mengadakan kegiatan/ usaha-usaha sosial lainnya yang dianggap

perlu untuk mencapai maksud dan tujuan dari Yayasan.4

3 Pasal 4 Anggaran Dasar Yayasan Pendidikan Islam Darussalam.

Page 69: PERKEMBANGAN MADRASAH IBTIDAIYAH DARUSSALAM I …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PERKEMBANGAN MADRASAH IBTIDAIYAH DARUSSALAM I DESA PUCANGAN, KARTASURA,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

Yayasan Pendidikan Darussalam merupakan sebuah yayasan

pendidikan yang secara kelembagaan organisatoris berafiliasi kepada

organisasi Nahdatul Ulama. Sehingga memiliki karakter cukup kuat, yaitu

bercorak nahdiyyin. Sementara itu mayoritas masyarakat di sekitar yayasan

adalah masyarakat nahdiyyin. Dengan demikian yayasan ini memiliki peluang

yang cukup besar untuk dapat berkembang. Yayasan Pendidikan Darussalam

di harapkan mampu mengakomodasi kebutuhan pendidikan masyarakat secara

umum, terutama kebutuhan pendidikan Islam, karena harapan dan kebutuhan

masyarakat terhadap pendidikan sangat besar sebab kedepan masyarakat akan

menghadapi persaingan yang sangat ketat dan penuh tantangan.

Untuk pertama kalinya, susunan pengurus Yayasan Pendidikan Islam

Darussalam adalah :

Penasehat I : Muhamad Thoyib Salim

Penasehat II : Muhamad Thohari

Ketua Umum : Achmad Syaibani Ilham

Ketua I : Drs Mustajab

Ketua II : Mahmudan BA

Sekretaris I : Muhamad Sunardjo

Sekretaris II : Subardjo

Bendahara I : Nyonya Mahmudan BA

4 Pasal 5 Anggaran Dasar Yayasan Pendidikan Islam Darussalam.

Page 70: PERKEMBANGAN MADRASAH IBTIDAIYAH DARUSSALAM I …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PERKEMBANGAN MADRASAH IBTIDAIYAH DARUSSALAM I DESA PUCANGAN, KARTASURA,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

Bendahara II : Istiqomah

Sejak awal berdiri sampai sekarang pimpinan dari yayasan tersebut

masih di pegang oleh Achmad Syaibani Ilham, di mana beliau pernah

menjabat sebagai Kepala Desa Pucangan Kecamatan Kartasura Kabupaten

Sukoharjo. Berdirinya Yayasan Pendidikan Islam Darussalam di mulai

dengan pergantian nama Madrasah Diniyah Nahdatul Ulama (MADINU)

menjadi Madrasah Ibtidaiyah Darussalam I. Yayasan di kelola secara gotong

royong dan kekeluargaan. Manajemen yayasan di jalankan sesuai dengan

kemampuan pengurus. Biaya operasional madrasah selain dari uang SPP juga

dari iuran pengurus dan sumbangan atau donatur dari masyarakat.

C. Perkembangan Madrasah Ibtidaiyah Darussalam I Kartasura tahun 1967-

2007

Madrasah Ibtidaiyah Darussalam I merupakan lembaga pendidikan

Islam yang memiliki karakter cukup kuat, yaitu bercorak nahdhiyyin,

sementara itu mayoritas masyarakat disekitar madrasah adalah nahdhiyyin.

Hal ini juga didukung dengan keberadaan organisasi Anshor yang bernaung

dibawah Nahdhatul Ulama, dan adanya beberapa orang yang menjadi

pengurus di beberapa organisasi keagamaan NU. Dengan demikian MI

Darussalam I seharusnya memiliki peluang yang cukup besar untuk dapat

lebih maju dan berkembang.

Sumber Daya Manusia yang di miliki Madrasah Ibtidaiyah

Darussalam I terutama para guru dan karyawan mayoritas perempuan,

Page 71: PERKEMBANGAN MADRASAH IBTIDAIYAH DARUSSALAM I …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PERKEMBANGAN MADRASAH IBTIDAIYAH DARUSSALAM I DESA PUCANGAN, KARTASURA,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

sementara itu laki-laki hanya terdiri atas satu guru yang sekaligus wakil

kepala sekolah. Dengan demikian penyelenggaraan pembelajaran di madrasah

tersebut secara dominan di kuasai oleh para kaum perempuan. Hal ini cukup

menarik, karena pada umumnya kaum perempuan memiliki beberapa

keterbatasan terutama dalam hal waktu baik dirumah maupun di madrasah,

tenaga dan kecepatan beraktivitas. Meskipun demikian tidak dapat di pungkiri

bahwa kaum perempuan juga memiliki beberapa kelebihan terutama jika di

kaitkan dengan kesabaran dalam mendidik anak-anak, kasih sayang pada

anak-anak, dan lebih dekat dengan anak-anak.

Perkembangan Madrasah Ibtidaiyah Darussalam I di kelompokan

dalam beberapa periode antara lain :

1. Masa Perintisan (1967-1978)

Madrasah Ibtidaiyah Darussalam I, seperti yang telah di uraikan di

atas, pada tahun 1970 berubah nama yang sebelumnya bernama MADINU

(Madrasah Diniyah Nahdhatul Ulama) yang didirikan pada tahun 1967.

Kemudian pada tahun 1970 berubah nama menjadi Madrasah Ibtidaiyah

Darussalam I. pada periode tersebut merupakan tahap perjuangan pengurus

yayasan untuk memformalkan Madrasah Ibtidaiyah Darussalam I. karena

pada awal berdirinya MADINU belum berbadan hukum, dan tidak bernaung

pada yayasan pendidikan yang resmi. Madrasah Dinniyah Nahdhatul Ulama

di daftarkan ke Departemen Agama Kabupaten Sukoharjo pada tahun 1968,

namun waktu itu Madrasah masih berdiri sendiri dan tidak bernaung pada

Page 72: PERKEMBANGAN MADRASAH IBTIDAIYAH DARUSSALAM I …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PERKEMBANGAN MADRASAH IBTIDAIYAH DARUSSALAM I DESA PUCANGAN, KARTASURA,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

suatu yayasan pendidikan yang resmi. Syaibani mengikutkan Madrasah

Dinniyah Nahdhatul Ulama di bawah Ma’Arif. Ma’Arif adalah sebuah

yayasan pendidikan yang bernaung di bawah Organisasi Nahdhatul Ulama,

Karena pada waktu itu beliau adalah salah seorang pengurus Nahdhatul

Ulama di Kartosuro. Meskipun belum memiliki yayasan pendidikan yang

resmi, namun keberadaan Madrasah Dinniyah Nahdhatul Ulama dapat dterima

oleh masyarakat Desa Pucangan, ini terbukti pada perkembangan tahun 1969

yayasan pendidikan yang belum memeliki akte pendirian tersebut telah

memiliki 4 Madrasah Ibtidaiyah dan 6 TK, sehingga Departemen Agama

Kabupaten Sukoharjo memberikan bantuan guru agama.

Secara umum, tujuan pendidikan Madrasah Ibtidaiyah Darussalam I

Pucangan Kartasura adalah meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan,

kepribadian, akhlak mulia serta keterampilan untuk hidup mandiri dan

mengikuti pendidikan lebih lanjut. Bertolak dari tujuan umum pendidikan

dasar tersebut, Madrasah Ibtidaiyah Darussalam I Pucangan Kartasura

mempunyai tujuan sebagai berikut :

1. Dapat mengamalkan ajaran agama sebagai proses pembelajaran

dan kegiatan pembiasaan.

2. Mewujudkan peserta didik yang unggul dalam aktifitas keagamaan

dan UASBN.

Page 73: PERKEMBANGAN MADRASAH IBTIDAIYAH DARUSSALAM I …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PERKEMBANGAN MADRASAH IBTIDAIYAH DARUSSALAM I DESA PUCANGAN, KARTASURA,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

3. Mengembangkan potensi akademik, minat dan bakat siswa melalui

layanan bimbingan dan konseling dan kegiatan ekstra kurikuler

serta pembiasaan diri yang baik.

4. Meningkatkan prestasi akademik peserta didik sehingga mampu

menembus dan beraing di SMP Negri mencapai lebih 90%.

5. Meningkatkan prestasi akademik siswa di bidang seni dan olahraga

lewat kejuaraan dan kompetisi.

6. Meningkatkan ukhuwah Islamiyah dan ajaran Islam di masyarakat,

supaya menjadi masyarakat muslim yang beraqidah Ahlus Sunnah

Wal Jama’ah.

Namun demikian, tujuan dari pendidikan di madrasah ini tidak terlepas

dari tujuan pendidikan nasional yang telah ditetapkan pemerintah. Madrasah

sebagai salah satu lembaga pendidikan yang ada di Indonesia dan mempunyai

ciri khas agama Islam, secara sinergis mempunyai peran dalam usaha

pemerintah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.

Dalam dunia pendidikan, guru merupakan sosok yang memiliki

tanggung jawab sebagai pengabdi pendidikan terhadap kelangsungan hidup

bangsa dan Negara. Guru menjadi barometer bagi tercapainya kualitas

pendidikan yang diharapkan. Berhasilnya pendidikan salah satunya tergantung

pada pertanggungjawaban guru dalam melaksanakan tugasnya. Hal tersebut

Page 74: PERKEMBANGAN MADRASAH IBTIDAIYAH DARUSSALAM I …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PERKEMBANGAN MADRASAH IBTIDAIYAH DARUSSALAM I DESA PUCANGAN, KARTASURA,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

dikarenakan proses belajar mengajar dan hasil belajar siswa sebagian besar

ditentukan oleh peranan dan kompetensi guru.

Tabel 1

Data guru

Madrasah Ibtidaiyah Darussalam I Tahun 1978

No Nama Jabatan Tanggal Lahir Ijazah Mengampu Mata

Pelajaran

1 Djamhariyah Kamad 17-08-1950 F.T.UII Agama V&VI

2 Istiqomah Guru 13-01-1944 M.A.N Kelas I&II

3 Ahyani Guru 17-04-1947 P.G.A.A Kelas IV

4 Sugiyanto Guru 10-10-1956 P.G.A.A Kelas III

5 Istiyah

Walinem

Guru 28-01-1957 S.M.P Kelas V&VI

Sumber : Arsip Madrasah Ibtidaiyah Darussalam I

Melihat tabel di atas dapat di katakan jumlah guru di Madrasah

Ibtidaiyah Darussalam I masih kurang, hal ini di karenakan guru yang di

butuhkan harus mempunyai niat yang besar untuk mengabdikan hidupnya

untuk pendidikan dan berjuang bersama di jalan Allah SWT untuk

mencerdaskan kehidupan bangsa. Bersedia tidak di gaji dan menginfaqkan

sedikit hartanya untuk kelangsungan madrasah tersebut. Oleh sebab itu tidak

banyak guru yang mau mengajar di Madrasah Ibtidaiyah Darussalam I, namun

hal yang menarik adalah guru yang mengajar di Madrasah Ibtidaiyah

Page 75: PERKEMBANGAN MADRASAH IBTIDAIYAH DARUSSALAM I …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PERKEMBANGAN MADRASAH IBTIDAIYAH DARUSSALAM I DESA PUCANGAN, KARTASURA,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

Darussalam I hanyalah mereka yang ikhlas berjuang dan mengabdikan

hidupnya hanya untuk mendapat ridho Nya. Hal tersebut sesuai dengan salah

satu misi Madrasah Ibtidaiyah Darussalam I yaitu Menyelenggarakan

pendidikan yang berfaham ahlussunah wal jama’ah.

2. Masa Terdaftar (1979-1988)

Pada periode tersebut Madrasah Ibtidaiyah Darussalam I memperoleh

status terdaftar pada tanggal 5 April 1978, dengan nomor piagam Madrasah

Lk/3.c/650/Pgm/MI/1978. Dengan di perolehnya status terdaftar tersebut,

Madrasah Ibtidaiyah Darussalam I di beri hak menurut hukum untuk

menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran serta di perbolehkan untuk

mengikuti ujian persamaan madrasah negeri.

Pemberian status kepada madrasah swasta di maksudkan untuk lebih

membantu pengembangan dan kemajuan madrasah-madrasah swasta, yang

lazim disebut akreditasi. Ketentuan tentang akreditasi madrasah ini tertuang

dalam keputusan Menteri No.310/1989 tentang status madrasah swasta di

lingkungan Direktorat Jendral Pembinaan Kelembagaan Agama Islam

Departemen Agama.5

Yayasan Pendidikan Darussalam kemudian mendapatkan akte notaris

pada tanggal 29 Juli 1985 dengan nomor akte : 239. Para pendiri yayasan

tersebut antara lain: (1) Ahmad Syaibani Ilham, (2) Djamhariyah. (3) Hasyim,

5 A. Malik Fajar, Madrasah dan Tantangan Modernitas. (Bandung;Mizan. 1998) hal 79

Page 76: PERKEMBANGAN MADRASAH IBTIDAIYAH DARUSSALAM I …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PERKEMBANGAN MADRASAH IBTIDAIYAH DARUSSALAM I DESA PUCANGAN, KARTASURA,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

(4) Istiqomah, dan (5) M. Sunarjo. Keberadaan Madrasah Ibtidaiyah

Darussalam I secara geografis berada di pusat Yayasan, sehingga peranan

Yayasan sangat penting bagi perkembangan Madrasah Ibtidaiyah Darussalam

I, di samping itu yayasan juga sangat besar pengaruhnya terhadap madrasah.

Kurikulum madrasah masih mempertahankan agama sebagai mata

pelajaran pokok, walaupun dengan prosentase yang berbeda. Pada waktu

pemerintah Republik Indonesia dalam hal ini Kementerian Agama mulai

mengadakan pembinaan dan pengembangan terhadap sistem pendidikan

madrasah melalui Kementeriam Agama, merasa perlu menetukan kriteria

madrasah. Kriteria yang di tetapkan oleh Kementerian Agama untuk

madrasah-madrasah yang berada dalam wewenangnya adalah harus

memberikan pelajaran agama sebagai mata pelajaran pokok, paling sedikit 6

jam seminggu.6

Kurikulum yang di terapkan di Madarasah Ibtidaiyah Darussalam I

sesuai dengan kurikulum yang di tetapkan Kementerian Agama Kabupaten

Sukoharjo. Adapun mata pelajaran yang menjadi ciri khas dari Madarasah

Ibtidaiyah Darussalam I adalah mata pelajaran agama yang meliputi sebagai

berikut :

1. Al Qur’an dan Hadits

6 Muwardi Sutedjo, dkk, Kapita Selekta Pendidikan Agama Islam, (Jakarta : Dirjen. Binbaga

Islam dan Universitas Terbuka, 1992), hal 42.

Page 77: PERKEMBANGAN MADRASAH IBTIDAIYAH DARUSSALAM I …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PERKEMBANGAN MADRASAH IBTIDAIYAH DARUSSALAM I DESA PUCANGAN, KARTASURA,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

Mata pelajaran Qur’an-Hadits dimaksudkan untuk memberikan bekal

kepada siswa untuk memahami ayat-ayat Al Qur’an dan Hadits Nabi sebagai

sumber utama ajaran agama Islam. Baha kajian mata pelajaran ini mencakup

pengetahuan tentang ulumul Qur’an, ilmu hadits dan ayat-ayat serta hadits

pilihan. Pembelajaran Al Qur’an dan Hadits bertujuan untuk memberikan

kemampuan dasar kepada peserta didik dalam membaca, menulis dan

membiasakan dan menggemari Al Qur’an dan Hadits serta menanamkan

pengertian, pemahaman, penghayatan isi kandungan ayat-ayat Al Qur’an dan

Hadits untuk mendorong, membina dan membimbing akhlak dan perilaku

peserta didik agar berpedoman kepada dan sesuai dengan isi kandungan ayat-

ayat Al Qur’an dan Hadits. Al Qur’an dan Hadits adalah pegangan utama

umat Islam dalam berbagai aspek kehidupan. Dengan demikian dalam

penyelenggaraan madrasah perlu di masukan pelajaran mengenai Al Qur’an

dan Hadits hal tersebut juga di terapkan di Madarasah Ibtidaiyah Darussalam

I.

2. Aqidah-Akhlak

Mata pelajaran aqidah-akhlak di maksudkan untuk memberikan

pengetahuan pemahaman, dan penghayatan tentang keimanan dan nilai-nilai

akhlak yang merupakan dasar utama dalam pembentukan kepribadian muslim,

dengan mengarahkan siswa menjadi manusia yang beriman, dan bertaqwa

kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur. Mata pelajaran

Page 78: PERKEMBANGAN MADRASAH IBTIDAIYAH DARUSSALAM I …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PERKEMBANGAN MADRASAH IBTIDAIYAH DARUSSALAM I DESA PUCANGAN, KARTASURA,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

aqidah dan akhlak menumbuhkan dan meningkatkan keimanan peserta didik

yang di wujudkan dalam akhlaknya yang terpuji melalui pemberian dan

pemupukan pengetahuan, penghayatan, pengamalan serta pengalaman peserta

didik tentang aqidah dan akhlak Islam. Sehingga menjadi manusia muslim

yang terus berkembang dan meningkat kualitas keimanan dan ketaqwaannya

kepada Allah Swt, serta berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi,

bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta untuk dapat melanjutkan pada

jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

Dalam menentukan nilai siswa Madarasah Ibtidaiyah Darussalam I,

memperhatikan kelakuan siswa selama masa studi sebagai salah satu bidang

pertimbangan. Pelajaran Aqidah-Akhlak mengajarkan kepada siswa

Madarasah Ibtidaiyah Darussalam I supaya memiliki budi pekerti yang luhur

dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam lingkungan sekolah, keluarga,

maupun masyarakat.

3. Fiqih

Mata pelajaran fiqih dimaksudkan untuk memberikan bekal

pengetahuan dan kemampuan mengamalkan ajaran Islam dalam aspek hukum,

baik yang berupa ajaran ibadah maupun mu’amalah. Hukum yang terkandung

dalam ibadah shalat, zakat, puasa, haji, dan lainnya berupa syarat-syarat,

rukun-rukun, kewajiban-kewajiban atau sunnah-sunnahnya. Sedangkan

Page 79: PERKEMBANGAN MADRASAH IBTIDAIYAH DARUSSALAM I …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PERKEMBANGAN MADRASAH IBTIDAIYAH DARUSSALAM I DESA PUCANGAN, KARTASURA,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

hukum yang terkandung dalam mu’amalah seperti seseorang ingin

mengetahui apakah suatu perbuatan itu wajib atau sunnah, haram atau

makruh ataukah mubah, ditinjau dari dalil-dalil yang ada.

Mata pelajaran fiqih pada madrasah ibtidaiyah berfungsi untuk

menanamkan nilai-nilai dan kesadaran beribadah peserta didik kepada Allah

Swt , sebagai pedoman mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat.

Membiasakan pengamalan terhadap hukum Islam pada peserta didik dengan

ikhlas dan perilaku yang sesuai dengan peraturan yang berlakudi madrasah

dan lingkungan masyarakat. Membentuk kedisiplinan dan rasa tanggung

jawab sosial di madrasah dan masyarakat. Meneguhkan keimanan dan

ketaqwaan kepada Allah Swt serta menanamkan akhlak peserta didik.

4. Tarikh (Sejarah Kebudayaan Islam)

Mata pelajaran Tarikh (Sejarah Kebudayaan Islam ) dimaksudkan

untuk memberikan bekal kemampuan kepada siswa untuk memahami diri

sebagai muslim, serta menumbuhkan kesadaran dan gairah Islamiah. Mata

pelajaran tarikh bertujuan memberikan pelajaran tentang sejarah Islam dan

kebudayaan , menanamkan penghayatan dan kemauan yang kuat untuk

berakhlak mulia berdasarkan cermatan atas fakta sejarah yang ada, membekali

peserta didik untuk membentuk kepribadiannya berdasarkan tokoh-tokoh

teladan sehingga terbentuk kepribadian yang luhur.

Page 80: PERKEMBANGAN MADRASAH IBTIDAIYAH DARUSSALAM I …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PERKEMBANGAN MADRASAH IBTIDAIYAH DARUSSALAM I DESA PUCANGAN, KARTASURA,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

Bahan kajian mata pelajaran Tarikh ( Sejarah Kebudayaan Islam)

mencakup sirah Nabi dan perkembangan Islam pada masa-masa sesudahnya,

serta perkembangan peradaban dan budaya umat Islam sejak masa Nabi

sampai sekarang.

5. Bahasa Arab

Mata pelajaran Bahasa Arab di maksudkan untuk memberikan bekal

pengetahuan dan kemampuan menggunakan Bahasa Arab baik untuk

memahami ajaran Islamdari sumber utamanya maupun untuk bekal dasar bagi

pengembangan lebih lanjut di jenjang pendidikan tinggi.Mata pelajaran

Bahasa Arab berisi keterampilan membaca, menyimak, berbicara, dan menulis

dalam bahasa Arab yang diajarkan secara terpadu.

Sejak awal berdirinya Madrasah Ibtidaiyah Darussala I, baru pertama

kali menggunakan kurikulum yang di keluarkan Departemen Agama, karena

pada waktu pertama berdiri hanya memiliki 4 kelas dan baru pada tahun 1976

Madrasah Ibtidaiyah Darussalam I memiliki 6 kelas dan melaksakan

kurikulum 1975 sebagai kurikulum yang pertama dilaksakan di madrasah ini.

Tabel 2

Susunan Program Pengajaran pada Kurikulum Sekolah Dasar

Tahun 1975

No Bidang Studi Kelas

Page 81: PERKEMBANGAN MADRASAH IBTIDAIYAH DARUSSALAM I …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PERKEMBANGAN MADRASAH IBTIDAIYAH DARUSSALAM I DESA PUCANGAN, KARTASURA,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

I II III IV V VI

1

2

3

4

5

6

7

8

9

Agama

a. Bahasa Arab

b. Siroh

c. Fiqih

d. Aqidah-Akhlak

e. Al Qur’an

Pendidika Moral Pancasila

Bahasa Indonesia

Ilmu Pengetahuan Sosial

Matematika

Ilmu Pengetahuan Alam

Olahraga dan Kesehatan

Kesenian

Keterampilan Khusus

2

2

2

2

2

2

8

-

6

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

8

-

6

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

8

2

6

3

3

3

4

2

2

2

2

2

2

8

2

6

4

4

4

4

2

2

2

2

2

2

8

2

6

4

4

4

4

2

2

2

2

2

2

8

2

6

4

4

4

4

Sumber : Perkembangan Pendidikan Dasar dan Menengah Tahun 1945-1989, Ditjen Dikdasmen,Depdikbud, 1992

Page 82: PERKEMBANGAN MADRASAH IBTIDAIYAH DARUSSALAM I …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PERKEMBANGAN MADRASAH IBTIDAIYAH DARUSSALAM I DESA PUCANGAN, KARTASURA,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

Kurikulum Sekolah Dasar Tahun 1975 menekankan pada tujuan agar

pendidikan lebih efisien dan efektif , sebagai penyempurnaan kurikulum

1968. Tujuan pendidikan kurikulum 1975 adalah membentuk manusia

pembangunan yang ber-Pancasila, manusia yang sehat jasmani dan rohani,

memiliki pengetahuan dan keterampilan, dapat mengembangkan kreatifitas

dan tanggung jawab.

Perkembangan madrasah tidak lepas dari program pemberdayaan

madrasah, yang berupaya untuk membangun kesadaran bersama masyarakat

dilingkungan madrasah agar lebih berdaya dalam meningkatkan kualitas

dirinya. Kondisi ini juga berlaku pada Madrasah Ibtidaiyah Darussalam I

dalam periode ini, agar di masa-masa yang akan datang memiliki kualitas

yang lebih baik dan berkembang lebih maju, mampu bersaing minimal di

wilayah Kartasura dan disekitarnya, sehingga pada akhirnya madrasah ini

tidak mati, bahkan akan terus tumbuh dan berkembang menjadi lebih baik.

Secara tidak langsung ada suatu persaingan antara sekolah dasar negeri

dengan madrasah ibtidaiyah termasuk dalam persaingan jumlah siswa.

Sekolah atau madrasah dengan citra dan kualitas yang baik dengan mudah

memperoleh jumlah siswa yang banyak. Jumlah siswa terbanyak terjadi pada

tahun 1978,1979, dan 1987 dengan data sebagai berikut :

Tabel 3

Data Siswa Terbanyak Madrasah Ibtidaiyah Darussalam I

Page 83: PERKEMBANGAN MADRASAH IBTIDAIYAH DARUSSALAM I …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PERKEMBANGAN MADRASAH IBTIDAIYAH DARUSSALAM I DESA PUCANGAN, KARTASURA,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

Tahun Kelas Jumlah

I II III IV V VI

1978 37 29 25 24 21 16 152

1979 26 33 25 26 21 21 152

1987 14 22 16 19 15 25 111

Sumber : Arsip Rekap Jumlah Siswa Madrasah Ibtidaiyah Darussalam I

3. Masa Kemunduran (1989-1995)

Madrasah Ibtidaiyah Darussalam I sejak pertama di dirikan pada tahun

1967 yang berlokasi di dukuh Gerjen desa Pucangan, kecamatan Kartasura,

Kabupaten Sukoharjo, Provinsi Jawa Tengah, dengan luas tanah 1.099 m dan

status tanah wakaf. Untuk pertama kalinya mendapatkan Status diakui dengan

SK no MK.33/5.a/PP. 004/246/1994 pada tanggal 12 Februari 1994.

Pada periode tersebut perkembangan Madrasah Ibtidaiyah Darussalam

I banyak mengalami permasalahan, terutama pada pengelolaan madrasah,

pengelolaan madrasah dilakukan apa adanya, tidak menggunakan prinsip-

prinsip manajemen yang baik. Hal ini di sebabkan pembagian peran dalam

pengelolaan madrasah tidak jelas, bahkan terkesan ada dominasi dari Yayasan

Pendidikan Darussalam. Hal ini bukan berarti yayasan mengambil semua

pekerjaan madrasah. Bahkan pihak yayasan seperti menyerahkan hidup mati

Page 84: PERKEMBANGAN MADRASAH IBTIDAIYAH DARUSSALAM I …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PERKEMBANGAN MADRASAH IBTIDAIYAH DARUSSALAM I DESA PUCANGAN, KARTASURA,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

madrasah pada guru dan kepala madrasah. Hal ini justru menjadi

permasalahan bagi guru Madrasah Ibtidaiyah Darussalam I, karena para guru

seakan-akan menanggung beban sendirian dan tidak ada yang membantu.

Padahal seharusnya keberadaan Yayasan sangat penting bagi perkembangan

madrasah, karena pengaruh yayasan sangat besar terhadap madrasah, namun

pengaruh yang sangat besar tersebut lebih bersifat pada penentuan kebijakan

madrasah, tetapi dalam memberikan solusi terhadap persoalan yang dihadapi

madrasah sangat rendah.

Pengelolaan madrasah yang di lakukan apa adanya dan tidak

menggunakan prinsip-prinsip manajemen yang baik juga berdampak pada

strategi marketing yang disiapkan untuk mempromosikan madrasah. KBM

yang masih konvesional sebagai konsekwensi dari kurangnya wawasan guru

maupun pengelola madrasah tentang KBM yang lebih inovatif dan kreatif,

fenomena tersebut di tunjukan dengan cara melaksanakan proses

pembelajaran yang umumnya masih menggunakan cara tradisional.

Permasalahan yang sedang di hadapi Madrasah Ibtidaiyah Darussalam

I semakin berat, karena adanya pola pikir masyarakat bahwa siswa yang

bersekolah di sekolah swasta tidak dapat melanjutkan ke sekolah negeri.

Berbagai propaganda negatif dari pesaing tentang Madrasah Ibtidiyah

Darussalam I misalnya lulusan Madrasah Ibtidaiyah Darussalam I tidak bisa

bekerja di kantoran, tidak bisa masuk SMP negeri, hanya bisa berdoa saja.

Page 85: PERKEMBANGAN MADRASAH IBTIDAIYAH DARUSSALAM I …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PERKEMBANGAN MADRASAH IBTIDAIYAH DARUSSALAM I DESA PUCANGAN, KARTASURA,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69

Kondisi sarana dan prasarana Madrasah Ibtidaiyah Darussalam I sudah

memiliki beberapa ruangan kelas dan faslitas lain.

Tabel 4

Jumlah Bangunan Dan Ruangan Madrasah Ibtidaiyah

Darussalam I

No Ruang atau Bangunan Jumlah Keterangan

Baik Kurang

1 Ruang Kelas 6 4 2

2 Ruang Kantor 1 1 -

3 Perpustakaan 1 1 -

4 Ruang UKS 1 - 1

5 Gudang 1 - 1

6 Dapur 1 - 1

7 Kamar Mandi 2 - 2

Sumber : Arsip Madrasah Ibtidaiyah Darussalam I

Bangunan gedung Madrasah Ibtidaiyah Darussalam I secara umum

kondisinya masih cukup baik, meskipun ada di beberapa bagian tampak rusak.

Untuk kebutuhan pembelajaran, secara umum ruangan tersedia masih

mencukupi. Apalagi di tambah dengan keberadaan masjid yang berdampingan

Page 86: PERKEMBANGAN MADRASAH IBTIDAIYAH DARUSSALAM I …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PERKEMBANGAN MADRASAH IBTIDAIYAH DARUSSALAM I DESA PUCANGAN, KARTASURA,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

70

madrasah. Dengan demikian proses pembelajaran tertentu seperti ibadah yang

dilaksanakan di masjid.

Meskipun demikian, jika di lihat dari keberadaan sarana pembelajaran

atau media pembelajaran yang di miliki, dapat di katakan masih tergolong

kurang. Hal ini setidaknya dapat di tunjukan dengan belum adanya ruang

khusus untuk laboratorium atau ruang media pembelajaran. Kondisi kelas juga

masih menggunakan model kelas tradisional, dengan penataan meja dan kursi

siswa berjajar menghadap papan tulis, selalu statis dan tidak ada ruang

representatif untuk pembelajaran yang lebih mengaktifkan siswa.

4. Masa Perkembangan (1996-2007)

Pengelolaan madrasah yang cenderung di lakukan apa adanya, dan

ketidak jelasan pembagian peran antara pengelola madrasah dengan yayasan

tidak membuat madrasah ini menjadi mati, namun harus mulai berbenah diri

agar tetap menjaga eksistensi dan mewujudkan madrasah unggulan masa

depan.

Program pemberdayaan madrasah di Madrasah Ibtidaiyah Darussalam

I di laksanakan dengan tujuan untuk meningkatkan citra madrasah dan

memiliki berapa karakteristik dari Madrasah Ibtidaiyah Darussalam I.

Karakteristik perubahan yang di harapkan adalah sebagai berikut :

1. Semakin meningkatnya keterkenalan Madrasah Ibtidaiyah

Darussalam I sebagai madrasah unggulan sehingga mencapai

wilayah yang lebih luas dari sebelumnya.

Page 87: PERKEMBANGAN MADRASAH IBTIDAIYAH DARUSSALAM I …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PERKEMBANGAN MADRASAH IBTIDAIYAH DARUSSALAM I DESA PUCANGAN, KARTASURA,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

71

2. Semakin meningkatnya daya tarik madrasah sehingga jumlah siswa

semakin meningkat.

Adapun beberapa perubahan mendasar yang di harapkan dari program

pemberdayaan madrasah tersebut antara lain :

1. Partisipasi masyarakat meningkat dalam meningkatkan kualitas

madrasah.

2. Penggunaan sistem menejemen modern dalam marketing,

keuangan, dan pengembangan madrasah kearah yang lebih maju.

3. Wawasan dan penggunaan KBM yang lebih modern dan inofatif.

Dengan ciri-ciri keterampilan guru dalam melakukan

pengembangan strategi pembelajaran meningkat dan

terbentuknya tradisi belajar siswa disekolah yang semakin aktif

dan kondusif.

4. Meningkatnya keterampilan guru dan staf dalam menggunakan

teknologi computer.

5. Meningkatnya kegiatan ekstrakulikuler dengan kualitas yang bisa

diandalkan.

Untuk mewujudkan kondisi madrasah sebagaimana yang di harapkan,

maka di lakukan strategi sebagai berikut :

1. Meningkatkan pemahaman manejemen modern dan menerapkan

dalam membangun citra madrasah yang unggul.

2. Melakukan strategi marketing yang lebih baik.

Page 88: PERKEMBANGAN MADRASAH IBTIDAIYAH DARUSSALAM I …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PERKEMBANGAN MADRASAH IBTIDAIYAH DARUSSALAM I DESA PUCANGAN, KARTASURA,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

72

3. Meningkatkan ketrampilan guru dalam mengembangkan strategi

pembelajaran dan memanfaatkan media pembelajaran.

4. Meningkatkan kualitas dan kuantitas kegiatan ekstrakulikuler.

Sebagai tindak lanjut dari program pemberdayaan madrasah,

Madrasah Ibtidaiyah Darussalam I menjalin kerja sama dengan STAIN

Surakarta yang berlokasi tidak jauh dari Madrasah Ibtidaiyah Darussalam I,

kerja sama dalam peningkatan mutu Madrasah Ibtidaiyah Darussalam I

berbasis masyarakat. Tujuan program ini adalah terwujudnya Madrasah

Ibtidaiyah Darussalam I yang mandiri dan berkualitas berdasarkan konsep

school based management (SBM). Ukuran-ukuran yang dijadikan dasar

terwujudnya cita-cita yang dimaksud adalah siswa yang berkualitas, guru

yang professional, manajemen berbasis madrasah yang terlaksana secara

optimal, partisipasi masyarakat yang optimal,kegiatan belajar mengajar dan

kurikulum yang terlaksana berdasarkan kompetensidengan daya dukung

meningkatkan potensi lokal, dan ketersediaan serta pemanfaatan sarana

prasarana berbasis local secara memadai.

Realisasi pelaksanaan program ini terbagi kedalam kegiatan yang

berbentuk :

1. Lokakarya pendidikan berbasis masyarakat

Target dari sub kegiatan ini adalah terbangunnya kesadaran

masyarakat dalam pendidikan dan merumuskan Job Description

Yayasan, Masyarakat dan Madrasah. Tujuannya adalah :

Page 89: PERKEMBANGAN MADRASAH IBTIDAIYAH DARUSSALAM I …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PERKEMBANGAN MADRASAH IBTIDAIYAH DARUSSALAM I DESA PUCANGAN, KARTASURA,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

73

a. Terwujudnya partisipasi masyarakat dalam orientasi

pengembangan pendidikan.

b. Berfungsinya Komite Sekolah.

c. Adanya Job Description Yayasan, Masyarakat dan

Madrasah.

2. Lokakarya menghadapi UAN

Target dari sub kegiatan ini adalah menyusun strategi menghadapi

UAN. Tujuannya adalah : Tersusunnya strategi menghadapi UAN

dan menyosialisasikan kiat-kiat menghadapi UAN.

3. Pelatihan komputer

Target dari sub kegiatan ini adalah mendapatkan wawasan dan

keterampilan komputer. Tujuannya adalah :

a. Memiliki kemampuan mengoperasionalkan komputer.

b. Mengajarkan komputer kepada siswa.

4. Diklat pembelajaran aktif learning

Target dari sub kegiatan ini adalah guru mampu menerapkan

metode pembelajaran aktif IPA dan Matematika. Tujuannya adalah

: Terciptanya suasana pembelajaran aktif.

5. Partisipasi event atau lomba kesiswaan

Target dari sub kegiatan ini adalah mengenalkan Madrasah

Ibtidaiyah Darussalam I kepada masyarakat dan membangun citra

Page 90: PERKEMBANGAN MADRASAH IBTIDAIYAH DARUSSALAM I …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PERKEMBANGAN MADRASAH IBTIDAIYAH DARUSSALAM I DESA PUCANGAN, KARTASURA,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

74

Madrasah Ibtidaiyah Darussalam I. Tujuannya adalah :

Terbangunnya citra positif MI Darussalam I di mata masyarakat.

6. Pelatihan pengembangan dan pemanfaatan media pembelajaran

Target dari sub kegiatan ini adalah guru mampu membuat dan

mengembangkan media pembelajaran. Tujuannya adalah : Ada

media pembelajaran yang dihasilkan sesuai dengan bidang studi

yang diajarkan.

Semula pihak madrasah meragukan akan tercapai atau akan tumbuh

partisipasi masyarakat karena selama ini madrasah sangat berhati-hati

terhadap kata partisipasi masyarakat. Bahkan ketua Yayasan mengingatkan

kepada kepala madrasah untuk tidak membebani masyarakat dalam hal

meningkatkan mutu madrasah. Dengan pendekatan yang komunikatif serta

tidak melakukan paksaan, ternyata kesadaran masyarakat mulai tumbuh. Para

orang tua dan alumni tersentuh untuk ikut meningkatkan kualitas sarana dan

lulusan madrasah, dengan memberikan sumbangan pengadaan komputer, dan

ikut mempromosikan keberadaan madrasah yang di cintainya.

Awalnya manajemen administrasi madrasah di lakukan secara manual,

sehingga dokumentasi sangat lemah dan seadanya. Pelatihan komputer

terhadap guru dan staf madrasah sangat berpengaruh terhadap

pengadministrasian mulai dari input data nilai UAN, data guru, sarana dan

prasarana menjadi terdokumentasi secara rapi, selain itu guru sudah mulai

Page 91: PERKEMBANGAN MADRASAH IBTIDAIYAH DARUSSALAM I …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PERKEMBANGAN MADRASAH IBTIDAIYAH DARUSSALAM I DESA PUCANGAN, KARTASURA,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

mengenalkan keterampilan komputer kepada siswa walaupun hanya sebatas

pengenalan.

Tabel 5

Kegiatan ekstrakulikuler yang sudah dijalankan

No Kegiatan Jadwal Pelaksanaan Sasaran Pembimbing

1 Kepramukaan Kamis, Pukul 15.30 WIB -Kelas III-IV

untuk Siaga

-Kelas V-VI

untuk

Penggalang

Guru MI

dibantu 1

Pembina dari

Racana IAIN

Surakarta

2 Pencak Silat Jum’at, Pukul 15.30 WIB Kelas III-VI Dari perguruan

silat

3 Seni Rabana Minggu,Pukul 15.30 WIB Kelas IV-VI Pelatih dari luar

4 Drum Band Masih direncanakan Kelas III-VI Pelatih dari luar

Catatan :Untuk Drum band masih dalam perencanaan untuk melengkapi alat-alat

yang dibutuhkan.

Program pemberdayaan kesiswaan di arahkan untuk menjaga dan

meningkatkan kesadaran dan kultur baru berupa tradisi berpartisipasi dalam

even-even kegiatan baik dalam mengikuti kegiatan pramuka atau lomba-

lomba mata pelajaran maupun kegiatan lomba olahraga dan kesenian. Adapun

beberapa prestasi siswa yang telah di raih baik dalam bidang akademik

maupun non akademik adalah sebagai berikut :

1. Porseni tingkat Madrasah Ibtidaiyah se Kecamatan Kartosuro

Tahun 2006

Page 92: PERKEMBANGAN MADRASAH IBTIDAIYAH DARUSSALAM I …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PERKEMBANGAN MADRASAH IBTIDAIYAH DARUSSALAM I DESA PUCANGAN, KARTASURA,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

76

a. Tenis Meja mendapatkan Juara I yang diwakili oleh Sulis

Triyanto.

b. Bulu Tangkis mendapatkan Juara III yang diwakili oleh

Desi Isnaini.

c. MTQ mendapatkan Juara III yang diwakili oleh Chafidatul.

2. Lomba siswa berprestasi yang diselenggarakan oleh UPTD

Kecamatan Kartosuro pada tahun 2007, mendapatkan juara 5 yang

diwakili oleh Shella Nugraheni.

3. Lomba LCC Dokter Kecil yang diselenggarakan oleh UPTD

Kecamatan Kartosuro pada tahun 2007, mendapatkan juara 5 yang

diwakili oleh Dandi.

4. Porseni tingkat Madrasah Ibtidaiyah se Kecamatan Kartosuro

Tahun 2007

a. Catur mendapatkan Juara I yang diwakili oleh Kholif

Umar.

b. Pidato Bahasa Jawa mendapatkan Juara I yang diwakili

oleh Shella Nugraheni.

c. Lompat Tinggi mendapatkan Juara I yang diwakili oleh

Dewi Nur yang sekaligus berhak mewakili Kabupaten

Sukoharjo ke tingkat Provinsi Jawa Tengah.

d. Lari 60 m mendapatkan Juara I yang diwakili oleh

Waliyanto.

Page 93: PERKEMBANGAN MADRASAH IBTIDAIYAH DARUSSALAM I …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PERKEMBANGAN MADRASAH IBTIDAIYAH DARUSSALAM I DESA PUCANGAN, KARTASURA,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

77

Dalam partisipasi kegiatan ini para siswa terlibat dan berinteraksi

dengan siswa-siswa lain sehingga siswa mengetahui bagaimana

perkembangan di sekolah luar. Para guru juga menyadari sampai di mana

pendidikan yang telah diberikan dan menyadari prestasi-prestasi yang di raih

dalam lomba tersebut. Hasilnya adalah para guru dan siswa senang dan

bergembira dalam mengikuti kegiatan kesiswaan dan yang penting lahirnya

kesadaran bahwa pendidikan tidak hanya dilakukan diluar kelas.

Mengacu pada landasan yuridis yang mendasari penyempurnaan

Kurikulum Berbasis Kompetensi adalah Undang-Undang No. 22 Tahun 1999

; Bab IV Pasal 7 tentang Kewenangan Daerah dan PP No. 25 Tahun 2000

tentang Kewenangan Pemerintah dan Daerah Provinsi sebagai Daerah

Otonom. Pada periode ini Madrasah Ibtidaiyah Darussalam I menerapkan

Kurikulum Berbasis Kompetensi. Kurikulum Berbasis Kompetensi adalah

pengembangan kurikulum yang bertitik tolak dari kompetensi yang

seharusnya di miliki siswa setelah menyelesaikan pendidikan, yakni

pengetahuan, keterampilan, dan nilai serta pola pikir dan bertundak sebagai

refleksi dari pemahaman dan penghayatan dari apa yang telah dipelajari

siswa.7 Kurikulum Berbasis Kompetensi merupakan perangkat standar

program pendidikan yang dapat mengantarkan siswa untuk menjadi kompeten

dalam berbagai bidang kehidupan yang di pelajarinya. Bidang-bidang

7 Abdul Rachman Shaleh, Op.Cit. hal 185.

Page 94: PERKEMBANGAN MADRASAH IBTIDAIYAH DARUSSALAM I …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PERKEMBANGAN MADRASAH IBTIDAIYAH DARUSSALAM I DESA PUCANGAN, KARTASURA,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

78

kehidupan yang di pelajari tersebut memuat sejumlah kompetensi siswa dan

sekaligus hasil belajarnya.

Pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi mendudukan

kompetensi siswa sebagai acuan untuk menetukan materi pelajaran yang di

gunakan sebagai bahan untuk mencapai kompetensi yang telah di tentukan.

Dengan demikian, dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi mata pelajaran

berfungsi sebagai wahana dan sekalisgus substansi yang perlu di kuasai siswa.

Pengembangan kurikulum ini memberikan perhatian pada hasil dan proses.

Pengembangan yang berorientasi pada hasil menekankan pada pemahaman,

penghayatan secara komprehensif dan perwujudannya dalam berpikir dan

berbuat atau bertindak sebagai dampak dari pemahaman dan penghayatan

tersebut. Pengembangan berorientasi kurikulum pada proses menekankan

pada terlaksananya proses pembelajaran dan suasana yang kondusif bagi

pembentukan atau perencanaan kompetensi.

Pelaksanakan Kurikulum Berbasis Kompetensi di Madrasah Ibtidaiyah

Darussalam I di wujudkan dalam sejumlah kegiatan terpadu dan terkordinasi

dalam sejumlah kegiatan baik dalam kegiatan intra kulikuler maupun ekstra

kulikuler sebagai berikut :

1. Kegiatan Tatap Muka

Page 95: PERKEMBANGAN MADRASAH IBTIDAIYAH DARUSSALAM I …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PERKEMBANGAN MADRASAH IBTIDAIYAH DARUSSALAM I DESA PUCANGAN, KARTASURA,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

79

Kegiatan pembelajaran yang berbasis siswa, yaitu pendekatan belajar

yang aktif, kreatis dan efektif menyenangkan. Guru berperan sebagai

fasilitator dan pengemban fungsi untuk menjalankan proses

pembelajaran.

2. Kegiatan Les

Kegiatan les dilakukan untuk menyelesaikan kurikulum dan

pendalaman materi, dan kegiatan les juga dilakukan untuk

membimbing siswa yang agamanya kurang mampu, dalam arti

kesulitan mengikuti pelajaran agama. Karena mata pelajaran agama

juga di gunakan untuk satndar penilaian kenaikan kelas.

3. Tadarus Al Qur’an

Kegiatan ini dilaksanakan agar semua siswa mampu

membaca/melafalkan Al Qur’an secara baik dan benar.

Diselenggarakan selama 15-20 menit sebelum pelajaran jam pertama

dimulai dan di bimbing oleh guru yang mengajar pada jam pertama

tersebut.

4. Kegiatan Ibadah di Sekolah

Kegiatan ini merupakan pembiasaan praktik ibadah di sekolah, seperti

shalat jamaah Dhuhur.

Page 96: PERKEMBANGAN MADRASAH IBTIDAIYAH DARUSSALAM I …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PERKEMBANGAN MADRASAH IBTIDAIYAH DARUSSALAM I DESA PUCANGAN, KARTASURA,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

80

5. Kegiatan Ekstrakulikuler

Kegiatan ini meliputi Kepramukaan, olahraga bela diri (pencak silat),

seni rebana.

Pemberian status kepada madrasah swasta di maksudkan untuk lebih

membantu pengembangan dan kemajuan madrasah-madrasah swasta, yang

lazim di sebut akreditasi. Ketentuan tentang akreditasi madrasah tertuang

dalam Keputusan Menteri Agama No.310/1989 tentang status madrasah

swasta di lingkungan Direktorat Jenderal Pembinaan Kelembagaan Agama

Islam Departemen Agama. Akreditasi terhadap madrasah swasta di

laksanakan terhadap semua aspek penyelenggaraan pendidikan yang meliputi

komponen-komponen : kelembagaan, kurikulum, administrasi sekolah,

ketenagakerjaan, murid dan siswa, sarana prasarana dan situasi sekolah.

Berdasarkan akreditasi terhadap komponen-komponen tersebut, di

tetapkan jenjang status madrasah swasta, terdiri dari status Terdaftar, Diakui,

dan Disamakan. Status terdaftar di berikan kepada madrasah swasta yang

mempunyai nilai kurang. Status diakui diberikan kepada madrasah swasta

yang mempunyai nilai cukup. Status disamakan di berikan kepada madrasah

swasta yang memperoleh nilai baik. Status madrasah swasta tingkat ibtidaiyah

di tetapkan Kepala Kantor Departemen Agama Kabupaten.

Tujuan dilakukan akreditasi terhadap madrasah swasta adalah :

Page 97: PERKEMBANGAN MADRASAH IBTIDAIYAH DARUSSALAM I …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PERKEMBANGAN MADRASAH IBTIDAIYAH DARUSSALAM I DESA PUCANGAN, KARTASURA,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

81

1. Mendorong dan meningkatkan mutu pendidikan melalui :

a. Pembakuan kurikulum sesuai dengan ketentuan yang berlaku

b. Tenaga kependudukan yang berkualitas

c. Tersedianya sarana dan prasarana

2. Mendorong tercipta dan terpeliharanya ketahanan madrasah dan

lingkungannya

3. Mendapatkan bahan-bahan bagi perencanaan dalam rangka

pembinaan madrasah yang bersangkutan.

4. Melindungi masyarakat dari usaha pendidikan yang kurang

bertanggung jawab.

5. Memberikan informasi kepada masyarakat tentang mutu

pendidikan sekolah.

6. Memudahkan pengaturan mutasi siswa.

Tabel 6

Perkembangan Status Madrasah Ibtidaiyah Darussalam I

No Status SK No

1 Terdaftar Lk/3.c/650/Pgm/MI/1978 tanggal 05 April 1978

2 Diakui Mk.33/5a/PP.004/246/1994 tanggal 12 Februari

1994

3 Diakui Mk.33/1.a/OT.01/1129/1999 tanggal 01

Desember 1999

4 Disamakan Mk.33/1.a/OT.01/978/2001 tanggal 17 November

Page 98: PERKEMBANGAN MADRASAH IBTIDAIYAH DARUSSALAM I …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PERKEMBANGAN MADRASAH IBTIDAIYAH DARUSSALAM I DESA PUCANGAN, KARTASURA,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

82

2001

5 Terakreditasi B Kw.11.4/4/PP.03.2/623.11.20/2005 tanggal 15

Juli 2005

Sumber : Arsip Madrasah Ibtidaiyah Darussalam I

BAB IV

PERANAN MADRASAH IBTIDAIYAH DARUSSALAM 01 TERHADAP

MASYARAKAT PUCANGAN KARTASURA

Pendidikan adalah milik masyarakat. Tidak dapat kita bayangkan suatu

masyarakat tanpa pendidikan. Apabila masyarakat melahirkan lembaga

pendidikan untuk kelangsungan hidup suatu masyarakat, maka isi pendidikan

tersebut adalah nilai-nilai yang telah hidup dan di kembangkan di dalam

masyarakat tersebut. Kesatuan antara pendidikan, masyarakat di wujudkan dalam

pendidikan madrasah. Pendidikan yang berbasis masyarakat ( community based

education ) adalah sesuai dengan misi pembaharuan pendidikan dewasa ini,

dengan ikut sertanya masyarakat di dalam penyelenggaraan dan pengelolaan

pendidikannya, maka pendidikan tersebut betul-betul berakar di dalam

masyarakat. Dengan demikian lembaga pendidikan yang berfungsi untuk

membudayakan nilai-nilai masyarakat di harapkan dapat memenuhi fungsinya

masing-masing.

Page 99: PERKEMBANGAN MADRASAH IBTIDAIYAH DARUSSALAM I …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PERKEMBANGAN MADRASAH IBTIDAIYAH DARUSSALAM I DESA PUCANGAN, KARTASURA,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

83

Madrasah adalah suatu lembaga pendidikan yang lahir, tumbuh, dan

berkembang dari dan untuk masyarakat. Kedudukan antara madrasah dan

masyarakat adalah sangat erat. Masyarakat yang membentuk, membina, dan

mengembangkannya. Suatu lembaga pendidikan akan berhasil

menyelenggarakan kegiatannya jika lembaga tersebut dapat mengintegrasikan

dirinya ke dalam kehidupan masyarakat. Keberhasilan ini menunjukan adanya

kecocokan nilai antara lembaga pendidikan yang bersangkutan dengan

masyarakat, setidak-tidaknya tidak menimbulkan pertentangan.8

Madrasah Ibtidaiyah Darussalam I merupakan madrasah yang berada di

desa Pucangan Kartasura, yang keberadaan dan aktivitasnya sebagai lembaga

pendidikan Islam mempunyai peranan pendidikan sekaligus keagamaan yang

penting dalam kehidupan masyarakat, khususnya bagi masyarakat desa

Pucangan Kartasura dan sekitarnya. Selain itu Madrasah Ibtidaiyah Darussalam I

juga berperan dan mampu menampilkan dirinya sebagai lembaga pendidikan

Islam yang bersahaja dan berjiwa sosial tinggi yang menjadi daya tarik tersendiri

dari sejak berdirinya sampai sekarang, sehingga mampu menyatu dengan

kehidupan masyarakat desa Pucangan Kartasura yang kehidupan ekonominya

cukup sederhana.

Madrasah Ibtidaiyah Darussalam I memahami keadaan masyarakat

dengan memberikan banyak kemudahan bagi masyarakat yang ingin

8 Zakiah Darajat, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta : Bumi Aksara, 1992 ), hal 37.

79

Page 100: PERKEMBANGAN MADRASAH IBTIDAIYAH DARUSSALAM I …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PERKEMBANGAN MADRASAH IBTIDAIYAH DARUSSALAM I DESA PUCANGAN, KARTASURA,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

84

menyekolahkan anak-anaknya ke Madrasah Ibtidaiyah Darussalam I, salah

satunya dengan biaya pendidikan yang lebih murah dan memberikan seragam

gratis bagi masyarakat yang kurang mampu. Sebagai lembaga pendidikan yang

berciri khas Islam, Madrasah Darussalam I mengemas aktivitas pendidikannya

dengan nilai-nilai atau nuansa Islam, di antaranya adanya peraturan untuk

mengucapkan salam ketika masuk kelas atau masuk kantor, berdoa bersama

ketika memulai dan mengakhiri kegiatan belajar mengajar.

Madrasah Ibtidaiyah Darussalam I merupakan lembaga pendidikan Islam

yang berakar kuat dari partisipasi masyarakat selaras dengan identitas negara

kesatuan dalam keragaman berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa, Madrasah

Ibtidaiyah Darussalam I berkembang di masyarakat sebagai upaya masyarakat

miskin di pedesaan untuk memperoleh pendidikan, hingga sekarang Madrasah

Ibtidaiyah Darussalam I terus menyediakan pendidikan berbasis masyarakat

sebagai alternatif dari pendidikan umum.

Kebutuhan masyarakat akan pendidikan dasar yang bernafaskan Islam di

desa Pucangan, Kartosuro dapat terpenuhi dengan adanya Madrasah Ibtidaiyah

Darussalam I. Sehingga keberadaan Madrasah Ibtidaiyah Darussalam I sangat

penting yang harus di jaga dan di kembangkan. Di butuhkan dukungan dari

masyarakat desa Pucangan Kartosuro baik berupa materi maupun non materi.

Dukungan materi masyarakat desa Pucangan Kartosuro dengan memberikan

sumbangan berupa uang sebagai donator untuk kebutuhan pembangunan dan

Page 101: PERKEMBANGAN MADRASAH IBTIDAIYAH DARUSSALAM I …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PERKEMBANGAN MADRASAH IBTIDAIYAH DARUSSALAM I DESA PUCANGAN, KARTASURA,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

85

pengembangan madrasah. Sedangkan dukungan non materi terhadap Madrasah

Ibtidaiyah Darussalam I di wujudkan dengan menyekolahkan anak-anak mereka

di Madrasah Ibtidaiyah Darussalam I.

Sebagai lembaga pendidikan Islam di tengah kehidupan modern,

keberadaan Madrasah Ibtidaiyah Darussalam I memiliki andil dan peran yang

tidak sedikit. Selain mendidik siswa dengan ilmu pengetahuan dengan latar

belakang agama Islam, siswa juga di didik agar mencapai kebahagiaan hidup

yang sesuai dengan Visi dari Madrasah Ibtidaiyah Darussalam I yaitu

menjadikan madrasah yang mampu bersaing, bertauhid dan beraqidah

ahlussunah wal jama’ah untuk mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat

berdasarkan Al Qur’an Hadits, Ijma’ dan Qiyas.

Madrasah Ibtidaiyah Darussalam I selalu berusaha membina dan

membuka hubungan serta perannya bagi masyarakat Desa Pucangan Kartosuro.

Hingga saat ini meskipun Madrasah Ibtidaiyah Darussalam I sudah menampakan

perkembangannya, hubungan Madrasah Ibtidaiyah Darussalam I dengan

masyarakat Desa Pucangan Kartosuro tetap berjalan dengan baik, sehingga

Madrasah Ibtidaiyah Darussalam I bukan merupakan lembaga pendidikan yang

terpisah dari masyarakat di sekitarnya.

A. Dalam Bidang Pendidikan

Page 102: PERKEMBANGAN MADRASAH IBTIDAIYAH DARUSSALAM I …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PERKEMBANGAN MADRASAH IBTIDAIYAH DARUSSALAM I DESA PUCANGAN, KARTASURA,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

86

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah membawa

perubahan di hampir semua aspek kehidupan manusia. Selain manfaat bagi

kehidupan manusia di satu sisi, perubahan tersebut juga telah membawa manusia

ke dalam era persaingan global yang semakin meningkat. Selanjutnya, agar

mampu berperan dalam persaingan global, maka perlu mengembangkan dan

meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Oleh karena itu, peningkatan

kualitas sumber daya manusia merupakan keniscayaan yang harus di lakukan

secara terencana, terarah, intensif, efektif dan efisien dalam proses

pembangunan.

Dalam proses peningkatan kualitas sumber daya manusia, pendidikan

memegang peran yang sangat penting dan harus merupakan suatu proses yang

terintegrasi dengan proses peningkatan kualitas sumber daya manusia itu sendiri.

Salah satu peran penting pendidikan adalah menyiapkan sumber daya manusia

yang berkualitas sesuai dengan perubahan zaman.

Pendidikan merupakan suatu kebutuhan yang sangat penting bagi

manusia akan mempunyai kedudukan yang lebih tinggi dari pada makhluk lain.

Pendidikan memiliki makna penting untuk meletakkan harapan masa depan

suatu generasi kehidupan manusia, dan menjadi elemen yang sangat mendasar

sebagai penentu kemampuan sumber daya manusia (SDM), dengan pendidikan

derajat manusia akan terangkat di sisi Allah Swt.

Page 103: PERKEMBANGAN MADRASAH IBTIDAIYAH DARUSSALAM I …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PERKEMBANGAN MADRASAH IBTIDAIYAH DARUSSALAM I DESA PUCANGAN, KARTASURA,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

87

Pendidikan Islam bertujuan untuk membentuk manusia yang menyadari

dan melaksanakan tugas-tugas kekhalifahan dan memperkaya diri dengan

khasanah ilmu pengetahuan tanpa mengenal batas, namun tetap menyadari

bahwa hakekat keseluruhan hidup dan pemilikan ilmu pengetahuan tersebut tetap

bersumber dan bermuara pada Allah Swt9

Berjuang melalui pendidikan demi mencerdaskan kehidupan bangsa

secara luas, dan mencerdaskan kehidupan masyarakat Desa Pucangan secara

khusus, dalam rangka mewujudkan cita-cita nasional untuk mencapai

masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan UUD 1945,

menjadi alasan yang kuat berdirinya Madrasah Ibtidaiyah Darussalam I. Mata

pelajaran agama yang diberikan di Madrasah Ibtidaiyah Darussalam I sebagai

ciri khas keislamannya, merupakan daya tarik tersendiri bagi para orang tua di

Desa Pucangan kartosuro untuk memasukan anaknya ke Madrasah Ibtidaiyah

Darussalam I. Hal ini karena selain memperoleh ilmu pengetahuan umum, siswa

juga memperoleh ilmu agama sebagai benteng moral bagi pekembangan mental

siswa.

Madrasah Ibtidaiyah Darussalam I melihat begitu pentingnya makna dan

kedudukan pendidikan Islam bagi masyarakat Pucangan, menumbuhkan rasa

untuk lebih meningkatkan kualitas pendidikan yang sesuai dan berdasarkan pada

9 Muslih Usa (ed), Pendidikan Islam di Indonesia, Antara Cita dan Fakta (Yogyakarta : Tiara

Wacana, 1991), hal 9.

Page 104: PERKEMBANGAN MADRASAH IBTIDAIYAH DARUSSALAM I …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PERKEMBANGAN MADRASAH IBTIDAIYAH DARUSSALAM I DESA PUCANGAN, KARTASURA,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

88

nilai-nilai ajaran Islam karena pendidikan merupakan sistem dan cara

meningkatkan kualitas hidup manusia dalam segala aspek kehidupan manusia.

Sehingga Madrasah Ibtidaiyah Darussalam I mewujudkan peran penting dalam

bidang pendidikan yaitu mendirikan satuan pendidikan dari Taman Kanak-kanak

Darussalam dan Madrasah Ibtidaiyah Darussalam I.

Taman Kanak-kanak Darussalam pertama di dirikan tahun 1975,

berlokasi tepat di samping Madrasah Ibtidaiyah Darussalam I. Taman kanak-

kanak Darussalam bertujuan memberikan pendidikan agama kepada anak usia

dini dan mempersiapkan anak-anak tersebut ke jenjang pendidikan berikutnya

yaitu di Madrasah Ibtidaiyah. Meskipun pendidikan di Taman Kanak-kanak

cenderung sebagai taman bermain, namun pendidikan Taman Kanak-kanak

penting bagi pengenalan anak-anak terhadap dunia pendidikan. Taman Kanak-

kanak Darussalam mampu memberikan peran penting terutama dalam bidang

pendidikan agama terhadap anak usia dini di Desa Pucangan Kartosuro

Biaya pendidikan di Taman Kanak-kanak dan Madrasah Ibtidaiyah

Darussalam I yang relatif murah di banding sekolah lain menjadi faktor

pendorong bagi orang tua untuk memasukan anaknya ke Taman Kanak-kanak

dan Madrasah Ibtidaiyah Darussalam I. Sebagian pembiayaan madrasah berasal

dari donator dan bantuan pemerintah berupa BOS. Sejak awal berdirinya

Madrasah Ibtidaiyah Darussalam I tidak untuk mengkomersialkan madrasah

tersebut, tetapi membantu masyarakat desa Pucangan yang mayoritas masyarakat

Page 105: PERKEMBANGAN MADRASAH IBTIDAIYAH DARUSSALAM I …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PERKEMBANGAN MADRASAH IBTIDAIYAH DARUSSALAM I DESA PUCANGAN, KARTASURA,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

89

masih kurang mampu, agar mendapatkan kesempatan bersekolah terutama

pendidikan yang berciri kan agama Islam.

Tabel 7

Pendidikan Penduduk Desa Pucangan Kartosuro

No Pendidikan terakhir Jumlah

1 Tidak Tamat SD

148

2 SD

974

3 SLTP

753

4 SLTA

527

5 Perguruan Tinggi

236

Sumber : Monografi Desa Pucangan Kartosuro Tahun 2000

Tabel tersebut dapat terlihat tingkat pendidikan masyarakat Pucangan

Kartosuro mayoritas telah menyelesaikan pendidikan Sekolah Dasar. Hal

tersebut tidak terlepas dari peran Sekolah Dasar maupun Madrasah Ibtidaiyah

yang senantiasa memberikan pendidikan yang berkualitas terhadap masyarakat

di sekitar.

Page 106: PERKEMBANGAN MADRASAH IBTIDAIYAH DARUSSALAM I …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PERKEMBANGAN MADRASAH IBTIDAIYAH DARUSSALAM I DESA PUCANGAN, KARTASURA,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

90

Keberadaan Madrasah Ibtidaiyah Darussalam I selama ini telah

membantu memberikan pendidikan yang layak bagi masyarakat Desa Pucangan

Kartosuro. Meskipun bukan menjadi pilihan utama bagi masyarakat Desa

Pucangan Kartosuro, keberadaan Madrasah Ibtidaiyah Darussalam I telah

berperan dalam memberikan pendidikan tingkat dasar bagi masyarakat Desa

Pucangan Kartosuro. Keberadaan Madrasah Ibtidaiyah Darussalam I juga

masyarakat Desa Pucangan Kartosuro menjadi pilihan pendidikan dengan nuansa

Islam terhadap masyarakat Desa Pucangan Kartosuro.

Madrasah Ibtidaiyah Darussalam I pada tahun 2007 melibatkan

partisipasi masyarakat dalam program pemberdayaan madrasah. Madrasah

Ibtidaiyah Darussalam I menjalin kerja sama dengan STAIN Surakarta yang

berlokasi tidak jauh dari Madrasah Ibtidaiyah Darussalam I yaitu kerja sama

dalam peningkatan mutu Madrasah Ibtidaiyah Darussalam I berbasis masyarakat.

Tujuan kerja sama tersebut adalah terwujudnya Madrasah Ibtidaiyah Darussalam

I yang mandiri dan berkualitas. Realisasi pelaksanaan program ini terbagi

kedalam kegiatan yang berbentuk : Lokakarya pendidikan berbasis masyarakat

dengan target dari sub kegiatan ini adalah terbangunnya kesadaran masyarakat

dalam pendidikan dan merumuskan Job Description Yayasan, Masyarakat dan

Madrasah. Tujuannya adalah : Terwujudnya partisipasi masyarakat dalam

orientasi pengembangan pendidikan, berfungsinya Komite Sekolah, adanya Job

Description Yayasan, Masyarakat dan Madrasah.

Page 107: PERKEMBANGAN MADRASAH IBTIDAIYAH DARUSSALAM I …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PERKEMBANGAN MADRASAH IBTIDAIYAH DARUSSALAM I DESA PUCANGAN, KARTASURA,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

91

Setiap akhir tahun akademik, Madrasah Ibtidaiyah Darussalam I

mengadakan akhrihusannah (pelepasan siswa kelas 6), dalam acara tersebut

selain mengundang orang tua siswa, Madrasah Ibtidaiyah Darussalam I juga

mengundang masyarakat di sekitar madrasah dan tokoh masyarakat desa

Pucangan Kartasura. Adapun maksud dan tujuan akhrihusannah adalah :

a. Penyerahan kembali peserta didik kepada orang tua siswa, yang telah

berhasil menyelesaikan pendidikan dasar di Madrasah Ibtidaiyah

Darussalam I. Sebagai tanggung jawab Madrasah Ibtidaiyah

Darussalam I untuk mendidik dan memberikan bekal pengetahuan

kepada peserta didik agar dapat menjadi orang yang bermanfaat bagi

keluarga dan masyarakat.

b. Sebagai media promosi kepada masyarakat desa Pucangan Kartasura,

di mana dalam acara ini menampilkan seni dan kreatifitas siswa

dengan pertunjukan rebana, shalawatan, membaca puisi, dan seni

keterampilan lain yang dapat menjadi daya tarik bagi masyarakat

yang ingin memasukan anak-anaknya ke Madrasah Ibtidaiyah

Darussalam I sebagai alternatif lembaga pendidikan yang berciri khas

Islam.

Akhrihusannah (pelepasan siswa kelas 6) tersebut mengutamakan nilai-

nilai atau nuansa Islam yang menjadi ciri khas dari Madrasah Ibtidaiyah

Darussalam I sebagai lembaga pendidikan yang berciri khas Islam, dan di

Page 108: PERKEMBANGAN MADRASAH IBTIDAIYAH DARUSSALAM I …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PERKEMBANGAN MADRASAH IBTIDAIYAH DARUSSALAM I DESA PUCANGAN, KARTASURA,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

92

harapkan dapat memberikan konstribusi kepada masyarakat desa Pucangan

Kartasura dalam bidang pendidikan. Tujuan dalam bidang pendidikan di

madrasah ini tidak terlepas dari tujuan pendidikan nasional yang telah

ditetapkan pemerintah. Madrasah sebagai salah satu lembaga pendidikan yang

ada di Indonesia dan mempunyai ciri khas agama Islam, secara sinergis

mempunyai peran dalam usaha pemerintah untuk mencerdaskan kehidupan

bangsa.

B. Dalam Bidang Agama

Agama adalah faktor penting dalam kehidupan masyarakat. Agama

mengajarkan kepada manusia untuk tunduk dan patuh kepada Tuhan. Ajaran

agama juga berisi ketahuidan yang harus dicerminkan dalam kehidupan sehari-

hari yang bertujuan memberi dasar pegangan keyakinan hidup, sehingga manusia

sadar akan tujuan hidup. Sikap tauhid juga harus di cerminkan dalam akhlak dan

norma tingkah laku serta budi pekerti dalam kehidupan bermasyarakat,

berbangsa dan bernegara.

Madrasah Ibtidaiyah Darussalam I tidak hanya di tuntut untuk dapat

menyelenggarakan pendidikan dasar yang berciri khas Islam, tetapi lebih jauh

Madrasah Ibtidaiyah Darussalam I juga memainkan peran sebagai basis dan

benteng tangguh yang akan menjaga dan memperkukuh etika dan moral

masyarakat. Melalui sifat dan bentuk pendidikan yang di milikinya, Madrasah

Page 109: PERKEMBANGAN MADRASAH IBTIDAIYAH DARUSSALAM I …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PERKEMBANGAN MADRASAH IBTIDAIYAH DARUSSALAM I DESA PUCANGAN, KARTASURA,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

93

Ibtidaiyah Darussalam I juga berfungsi sebagai media sosialisasi nilai-nilai

ajaran agama kepada anak didik secara lebih efektif karena di berikan sejak dini.

Bidang agama peranan Madrasah Ibtidaiyah Darussalam di wujudkan

dalam menanamkan akhlakul kharimah, memelihara kelangsungan tradisi

keislaman, media sosialisasi nilai-nilai keislaman, benteng moralitas masyarakat.

Peranan tersebut di wujudkan dalam bentuk nyata, di antaranya mendirikan

Taman Pendidikan Al Qur’an, Majelis Takhlim, Perkumpulan Yasinan, dan

Pekan Dakwah Ramadhan.

Salah satu peran penting Madrasah Ibtidaiyah Darussalam I adalah

memelihara tradisi-tradisi keagamaan. Pemeliharaan tradisi keagamaan di

Madrasah Ibtidaiyah Darussalam I di lakukan dengan mendirikan Taman

Pendidikan Al Qur’an. Taman Pendidikan Al Qur’an di mulai pada tahun 1993,

yang dilaksanakan setiap hari sabtu sore di ruang kelas Madrasah Ibtidaiyah

Darussalam I, di mana anak-anak yang mengikuti Taman Pendidikan Al Qur’an

tersebut tidak hanya untuk siswa Madrasah Ibtidaiyah Darussalam I , tetapi juga

di ikuti oleh seluruh anak di desa Pucangan. Sedangkan tenaga pendidik atau

pengajar di Taman Pendidikan Al Qur’an adalah sebagian guru Madrasah

Ibtidaiyah Darussalam I dan di bantu mahasiswa STAIN Kartasura.

Taman Pendidikan Al Qur’an penting untuk di ajarkan kepada anak pada

usia dini karena sebagai pengenalan anak terhadap ajaran agama Islam yang

Page 110: PERKEMBANGAN MADRASAH IBTIDAIYAH DARUSSALAM I …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PERKEMBANGAN MADRASAH IBTIDAIYAH DARUSSALAM I DESA PUCANGAN, KARTASURA,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

94

senantiasa di ajarkan secara bertahap agar kelak anak dapat memahami ajaran

agama Islam yang terkandung di dalam Al Qur’an. Islam adalah satu-satunya

Agama yang di ridhai Allah Swt ( QS. Ali Imran : 19) “Barang siapa yang

mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidak akan di terima (

agama itu) daripadanya, dan dia di akherat termasuk orang-orang yang merugi.

Peran penting dalam bidang agama selanjutnya diwujudkan pada tahun

1979 ketika Syaebani menjabat sebagai Kepala Desa Pucangan, yaitu berusaha

lebih meningkatkan dan memelihara kelangsungan tradisi keislaman di desa

Pucangan dengan membuat kelompok pengajian (Majelis Takhlim) tingkat RT

(Rukun Tetangga) yang dilaksanakan rutin setiap sekali dalam satu bulan yang

bertempat di Halaman Madrasah Ibtidaiyah Darussalam I. Madrasah Ibtidaiyah

Darussalam I juga mengadakan pengajian (Majelis Takhlim) khusus ibu-ibu di

wilayah Desa Pucangan Kartasura, dan salah satu pengisi pengajian tersebut

adalah Ibu Djamhariah selaku mantan Kepala Madrasah Ibtidaiyah Darussalam

I.

Kegiatan pengajian tersebut dimaksudkan untuk memberikan pendidikan

agama dan siraman rohani bagi masyarakat Desa Pucangan Kartosuro Bahwa

agama memberikan penjelasan bahwa manusia adalah makhluk yang memiliki

potensi untuk berakhlak baik (takwa) atau buruk (fujur), potensi fujur akan

senantiasa eksisi dalam diri manusia karena terkait dengan aspek instink,

naluriah, atau hawa nafsu, seperti naluri makan/minum, seks, berkuasa dan rasa

Page 111: PERKEMBANGAN MADRASAH IBTIDAIYAH DARUSSALAM I …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PERKEMBANGAN MADRASAH IBTIDAIYAH DARUSSALAM I DESA PUCANGAN, KARTASURA,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

95

aman. Apabila potensi takwa seseorang lemah, maka perilaku manusia dalam

hidupnya tidak akan berbeda dengan binatang. Agar hawa nafsu itu dapat

terkendalikan, maka manusia harus mengembangkan potensi hidupnya untuk

berakhlak baik ( takwa).

Majelis Takhlim yang di selenggarakan secara rutin oleh Madrasah

Ibtidaiyah Darussalam I sangat bermanfaat dalam meningkatkan kehidupan

beragama dengan memelihara tradisi-tradisi keagamaan di masyarakat Pucangan

Kartosuro, hal tersebut dapat terlihat dengan suasana keagamaan yang sangat

terasa nuansa Islam. Salah satunya yaitu masyarakat Pucangan Kartasura yang

senantiasa memakmurkan Masjid Darussalam yang terletak dekat dengan

Madrasah Ibtidaiyah Darussalam I. Hal tersebut juga dipengaruhi oleh

masyarakat Pucangan Kartasura yang mayoritas kaum Nahdiyin.

Madrasah Ibtidaiyah Darussalam I membuka kesempatan bagi

masyarakat Pucangan Kartosuro, khususnya pemuda dan pemudi untuk belajar

seni membaca Al Qur’an (Tilawatil Qur’an). Hal tersebut dimaksudkan agar

sebagai generasi Islam, pemuda dan pemudi Pucangan Kartosuro bisa membaca

Al Qur’an dengan baik dan benar serta indah di dengar dan juga menyalurkan

kemampuan masyarakat di bidang seni yang bernuansa Islam.

Kegiatan keagamaan di Madrasah Ibtidaiyah Darussalam I semakin

meningkat memasuki bulan Ramadhan . Madrasah Ibtidaiyah Darussalam I

Page 112: PERKEMBANGAN MADRASAH IBTIDAIYAH DARUSSALAM I …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PERKEMBANGAN MADRASAH IBTIDAIYAH DARUSSALAM I DESA PUCANGAN, KARTASURA,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

96

bekerja sama dengan Mahasiswa STAIN menyelenggarakan Pekan Dakwah

Ramadhan. Pekan Dakwah Ramadhan pertama di laksanakan tahun 2000 yang

melibatkan siswa Madrasah Ibtidaiyah Darussalam I dan masyarakat Pucangan

Kartasura. Kegiatan tersebut bertujuan meningkatkan amal ibadah selama bulan

Ramadhan dan menciptakan Da’i yang mempunyai kemampuan dalam

menyampaikan dakwah.

Siswa Madrasah Ibtidaiyah Darussalam I dan masyarakat Pucangan

Kartasura yang memiliki banyak ilmu pengetahuan agama Islam, mendapat

kesempatan berdakwah di Masjid Darussalam, kegiatan tersebut bukan suatu

lomba dakwah, melainkan melatih siswa maupun warga untuk mengembangkan

kemampuan berdakwah dan Syi’ar agama Islam.

Kegiatan keagamaan bulan Ramadhan Madrasah Ibtidaiyah Darussalam

I yang juga rutin dilakukan adalah pembagian zakat fitrah kepada masyarakat

Pucangan Kartosuro, pengumpulan zakat berupa beras 2,5 kg. Pengumpulan

tersebut melibatkan siswa Madrasah Ibtidaiyah Darussalam I meminta kepada

pihak donatur untuk mengumpulkan zakat tersebut dan kemudian oleh siswa

Madrasah Ibtidaiyah Darussalam I dibagikan kepada masyarakat Desa Pucangan

Kartasura yang di anggap kurang mampu.

Umat Islam bisa bangkit menjadi umat yang mampu mewujudkan misi

“Rahmatan lil’alamin” maka mereka harus memiliki pemahaman secara utuh

Page 113: PERKEMBANGAN MADRASAH IBTIDAIYAH DARUSSALAM I …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PERKEMBANGAN MADRASAH IBTIDAIYAH DARUSSALAM I DESA PUCANGAN, KARTASURA,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

97

(khafah) tentang Islam itu sendiri. Umat Islam tidak hanya memiliki kekuatan

dalam bidang imtaq (iman dan taqwa) tetapi juga dalam bidang iptek (ilmu dan

Teknologi). Mereka di harapkan mampu mengintregasikan antara pengamalan

ibadah ritual dengan makna esensial ibadah itu sendiri yang di manifestasikan

dalam kehidupan sehari-hari, seperti : pengendalian diri, sabar, amanah, jujur,

sikap toleransi dan saling menghormati tidak suka saling menyakiti.

Peranan Madrasah Ibtidaiyah Darussalam I terhadap masyarakat desa

Pucangan dalam bidang agama di harapkan tidak hanya dilakukan di waktu

sekarang ini, tetapi juga di masa yang akan datang. Sebagai lembaga pendidikan

yang konsen terhadap bidang pendidikan dan keagamaan, Madrasah Ibtidaiyah

Darussalam I terus berusaha mempertahankan dan meningkatkan peranan

terhadap masyarakat desa Pucangan Kartasura sesuai dengan visi dan misi

Madrasah Ibtidaiyah Darussalam I yaitu Menjadikan madrasah yang mampu

bersaing, bertauhid dan beraqidah ahlusunnah wal jama’ah untuk mencapai

kebahagiaan hidup di dunia dan akherat berdasarkan Al Qur’an, Al Hadits, Ijma

dan Qiyas.

Page 114: PERKEMBANGAN MADRASAH IBTIDAIYAH DARUSSALAM I …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PERKEMBANGAN MADRASAH IBTIDAIYAH DARUSSALAM I DESA PUCANGAN, KARTASURA,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB V

KESIMPULAN

Madrasah Ibtidaiyah Darussalam I merupakan salah satu madrasah

ibtidaiyah yang ada di Kabupaten Sukoharjo, yang di dirikan dan di kelola oleh

Yayasan Pendidikan Islam Darussalam. Lahirnya Madrasah Ibtidaiyah

Darussalam I di latar belakangi oleh kehidupan masyarakat kartasura yang

kurang mempedulikan masalah pendidikan dan kurangnya kebutuhan

masyarakat Pucangan terhadap pendidikan dasar yang bernafaskan Islam.

Keadaan seperti ini sangat memprihatinkan sekali bagi kemajuan masyarakat di

sana, di mana generasi yang akan datang tidak memperoleh kesempatan

mendapatkan pendidikan dengan baik, termasuk pendidikan agama. Melihat

keadaan tersebut, mendorong para pendiri madrasaha yang peduli terhadap

pendidikan, untuk meningkatan kualitas sumber daya manusia melalui

pendidikan, karena pendidikan memegang peran yang sangat penting dan harus

merupakan suatu proses yang terintegrasi dengan proses peningkatan kualitas

sumber daya manusia itu sendiri.

Madrasah Ibtidaiyah Darussalam I pada awalnya bernama MADINU

(Madrasah Dinniyah Nahdlatul Ulama) yang didirikan pada tahun 1967, yang

kemudian tahun 1970 berganti nama menjadi Madrasah Ibtidaiyah Darussalam I.

Dalam perkembangannya, Madrasah Ibtidaiyah Darussalam I berusaha

meningkatkan kualitas dan mutu pendidikannya dengan melaksanakan program

94

98

Page 115: PERKEMBANGAN MADRASAH IBTIDAIYAH DARUSSALAM I …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PERKEMBANGAN MADRASAH IBTIDAIYAH DARUSSALAM I DESA PUCANGAN, KARTASURA,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

99

pemberdayaan madrasah, yang berupaya untuk membangun kesadaran bersama

masyarakat di lingkungan madrasah agar lebih berdaya dalam meningkatkan

kualitas dirinya, agar di masa-masa yang akan datang memiliki kualitas yang

lebih baik dan berkembang lebih maju, mampu bersaing minimal di wilayah

Kartasura dan di sekitarnya, sehingga pada akhirnya madrasah ini tidak mati,

bahkan akan terus tumbuh dan berkembang menjadi lebih baik dan menjadi

lembaga pendidikan pilihan masyarakat Kartasura.

Perkembangan Madrasah Ibtidaiyah Darussalam I pada tahun 1990

pernah mengalami banyak permasalahan, terutama pada pengelolaan madrasah,

karena pengelolaan madrasah di lakukan apa adanya, tidak menggunakan

prinsip-prinsip manajemen yang baik. Hal ini di sebabkan pembagian peran

dalam pengelolaan madrasah tidak jelas, bahkan terkesan ada dominasi dari

Yayasan Pendidikan Darussalam.

Madrasah Ibtidaiyah Darussalam I berusaha membina dan menjalin

hubungan baik dengan masyarakat Desa Pucangan Kartosuro, hal ini

menunjukan bahwa Madrasah Ibtidaiyah Darussalam I merupakan lembaga

pendidikan agama Islam yang tak terpisah dari masyarakat di sekitarnya.

Peranan Madrasah Ibtidaiyah Darussalam I terhadap masyarakat Desa Pucangan

Kartasura meliputi bidang pendidikan dan agama. Seperti faktor yang melatar

belakangi berdirinya Madrasah Ibtidaiyah Darussalam I, yang berusaha

Page 116: PERKEMBANGAN MADRASAH IBTIDAIYAH DARUSSALAM I …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PERKEMBANGAN MADRASAH IBTIDAIYAH DARUSSALAM I DESA PUCANGAN, KARTASURA,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

100

meningkatkan kualitas sumber daya masyarakat kartosuro baik dalam bidang

pendidikan maupun agama.

Dalam bidang pendidikan, karena pendidikan memegang peran yang

sangat penting dan harus merupakan suatu proses yang terintegrasi dengan

proses peningkatan kualitas sumber daya manusia itu sendiri. Salah satu peran

penting pendidikan adalah menyiapkan sumber daya manusia yang berkualitas

sesuai dengan perubahan zaman. Madrasah Ibtidaiyah Darussalam I menjadi

lembaga pendidikan alternatif bagi masyarakat Desa Pucangan Kartasura.

Madrasah Ibtidaiyah Darussalam I memahami keadaan masyarakat dengan

memberikan banyak kemudahan bagi masyarakat yang ingin menyekolahkan

anak-anaknya ke Madrasah Ibtidaiyah Darussalam I, salah satunya dengan biaya

pendidikan yang lebih murah dan memberikan seragam gratis bagi masyarakat

yang kurang mampu.

Dalam bidang agama, karena Agama mengajarkan kepada manusia untuk

tunduk dan patuh kepada Tuhan. Ajaran agama juga berisi ketahuidan yang

harus dicerminkan dalam kehidupan sehari-hari yang bertujuan member dasar

pegangan keyakinan hidup. Madrasah Ibtidaiyah Darussalam I menjadi tempat

kegiatan keagamaan bagi masyarakat Desa Pucangan Kartasura. Salah satu peran

penting Madrasah Ibtidaiyah Darussalam I adalah memelihara tradisi-tradisi

keagamaan. Pemeliharaan tradisi keagamaan di Madrasah Ibtidaiyah Darussalam

I di lakukan melalui pengajaran ilmu-ilmu agama seperti Al Qur’an, Hadits,

Page 117: PERKEMBANGAN MADRASAH IBTIDAIYAH DARUSSALAM I …...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PERKEMBANGAN MADRASAH IBTIDAIYAH DARUSSALAM I DESA PUCANGAN, KARTASURA,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

101

Aqidah Akhlak, Fiqih, Tarikh. Peranan Madrasah Ibtidaiyah Darussalam I

terhadap masyarakat desa Pucangan dalam bidang agama di harapkan tidak

hanya di lakukan di waktu sekarang ini, tetapi juga di masa yang akan datang.