Perkembangan IP Address Dinamis

11
Perkembangan IP Address Dinamis Alamat IP (IP Address sering disingkat IP) adalah angka 32-bit yang menunjukkan alamat dari sebuah komputer pada jaringan berbasis TCP/IP. Pengiriman data dalam jaringan TCP/IP berdasarkan IP address komputer pengirim dan komputer penerima. TCP/IP adalah protokol internet yang paling banyak digunakan saat ini. TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol) memiliki beberapa keunggulan,diantaranya: 1. Open Protocol Standard, yaitu tersedia secara bebas dan dikembangkan independen terhadap komputer hardware ataupun sistem operasi apapun. Karena didukung secara meluas, TCP/IP sangat ideal untuk menyatukanbermacam hardware dan software, walaupun tidak berkomunikasi lewat internet. 2. Independen dari physical network hardware. Ini menyebabkan TCP/IP dapat mengintegrasikan bermacam network, baik melalui ethernet, token ring, dial-up, X.25/AX.25 dan media transmisi fisik lainnya. 3. Skema pengalamatan yang umum menyebabkan device yang menggunakan TCP/IP dapat menghubungi alamat device-device lain di seluruh network, bahkan Internet sekalipun. 4. High level protocol standar, yang dapat melayani user secara luas. Pengalamatan IP address IP Statis Konfigurasi IP secara Manual ► Permanen ► Temporer IP Dinamis

Transcript of Perkembangan IP Address Dinamis

Page 1: Perkembangan IP Address Dinamis

Perkembangan IP Address Dinamis

Alamat IP (IP Address sering disingkat IP) adalah angka 32-bit yang menunjukkan alamat

dari sebuah komputer pada jaringan berbasis TCP/IP. Pengiriman data dalam jaringan TCP/IP

berdasarkan IP address komputer pengirim dan komputer penerima. TCP/IP adalah protokol internet

yang paling banyak digunakan saat ini. TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol)

memiliki beberapa keunggulan,diantaranya:

1. Open Protocol Standard, yaitu tersedia secara bebas dan dikembangkan independen terhadap

komputer hardware ataupun sistem operasi apapun. Karena didukung secara meluas, TCP/IP sangat

ideal untuk menyatukanbermacam hardware dan software, walaupun tidak berkomunikasi lewat

internet.

2. Independen dari physical network hardware. Ini menyebabkan TCP/IP dapat mengintegrasikan

bermacam network, baik melalui ethernet, token ring, dial-up, X.25/AX.25 dan media transmisi fisik

lainnya.

3. Skema pengalamatan yang umum menyebabkan device yang menggunakan TCP/IP dapat

menghubungi alamat device-device lain di seluruh network, bahkan Internet sekalipun.

4. High level protocol standar, yang dapat melayani user secara luas.

Pengalamatan IP address

IP Statis

Konfigurasi IP secara Manual

► Permanen

► Temporer

IP Dinamis

Konfigurasi IP Oleh Computer

Server melalui Jaringan Computer

Kebutuhan Konfigurasi IP Secara dinamis, karena beberapa hal :

- Jaringan yang berkembang dinamis

- Host datang dan Pergi

- Perubahan ISP akan berpengaruh pada perubahan IP Public

Page 2: Perkembangan IP Address Dinamis

Kelebihan jika menggunakan IP dinamis:

- Tidak perlu setting IP satu persatu ke komputer yang terkoneksi seluruh komputer yang

tersambung di jaringan akan mendapatkan alamat IP secara otomatis dari server DHCP.

- Selain alamat IP, banyak parameter jaringan yang dapat diberikan seperti default gateway dan

DNS server.

Tiga Protocol yang pernah dipakai untuk penanganan IP secara dinamis

1. RARP (s/d 1985, tidak lama digunakan)

Reverse Address Resolution Protocol

2. BOOTP (1985-1993)

Bootsrap Protocol

3. DHCP (sejak 1993 sampai sekarang)

Dynamic Host Configuration Protocol

Hanya DHCP yang sekarang dipakai secara luas.

RARP Server

RARP sangat sederhana tetapi tidak banyak digunakan lagi (host menggunakan DHCP sebagai gantinya).RARP, sebagai nama mungkin menyiratkan, bukan protokol untuk query alamat IP didasarkan pada Alamat MAC (operasi kebalikan dari ARP). RARP digunakan untuk menetapkan alamat IP ke host yang sebelumnya tidak memiliki alamat IP. Server dapat menggunakan tugas tetap MAC IP.

- Merupakan protokol pertama yang melayani permintaan IP client

- Didesain untuk menyediakan Address Resolution bagi sistem diskless (PC Non HDD)

- Menyediakan mekanisme booting lewat jaringan

- Ketika booting menggunakan ARP terjadi transfer file sistem dari server ke client

menggunakan tftpd (Trivial File Transfer Daemon)

- TFTP ini merupakan service yang ada di /etc/inetd.conf yang defaultnya didisable karena

kurang aman (tidak menggunakan autentikas untuk komunikasi) dan sukar diKontrol

- Tidak lama digunakan

- Protokol masih digunakan untuk mencari nomor MAC bagi komputer yang tidak tahu dengan

menggunakan ARP Request dan Replay

Reverse Address Resolution Protocol (RARP), ketika IP digunakan oleh

mesin diskless ( mesin tanpa menggunkan disk ) tidak ada cara untuk

mengetahui alamat IP nya ,Namun alamat MAC bisa diketahui. RARP mengetahui

identitas alamat IP untuk alamat MAC tersebut. Mesin yang ditunjuk dinamakan

Page 3: Perkembangan IP Address Dinamis

RARP Server ,menjawab permintaan tersebut dan berakhirlah krisis identitas ini.

RARP menggunakan informasi alamat mesin MAC yang diketahui untuk

mempelajari alamat IP dan melengkapi identitas mesin ,RARP menerjemahkkan

alamat ethernet ( MAC) menjadi alamat IP.

Tujuan RARP: RARP didefinisikan untuk boot workstation diskless. Workstation ini boot dengan EEPROM-warga kode bootstrap kecil yang diperoleh alamat IP dan nama kode file untuk didownload setelah itu (melalui TFTP). Nama file kode adalah sesuatu seperti "8CFC0D21.SUN4C" di mana 8CFC0D21 adalah kode hex dari alamat IP dari server TFTP dan Sun4c adalah jenis sistem yang dinyalakan (klien berasumsi bahwa server TFTP = RARP Server yang IP dikodekan dalam SourceProtocolAddr lapangan di respon RARP).

Masalah RARP: 1. RARP berjalan langsung di atas Ethernet (ada lapisan IP). Dengan demikian RARP

hanya dapat digunakan dalam subnet yang sama. 2. RARP hanya memungkinkan untuk menetapkan alamat IP tetapi tidak ada default

gateway (sehingga server TFTP dengan file kode harus berada di subnet yang sama) dan tidak ada nama server.

3. RARP tidak sederhana untuk menerapkan karena keterbatasan akses ke frame Ethernet baku di banyak sistem (Ethernet berjalan dalam ruang kernel).

Page 4: Perkembangan IP Address Dinamis

BOOTP Protocol

BOOTP didefinisikan untuk mengatasi keterbatasan RARP. 1. elemen Informasi tambahan: Selain IP alamat default gateway, nama server, file boot

dan banyak lainnya elemen informasi dapat dikonfigurasi (sebagai vendor informasi spesifik).

2. routable: BOOTP adalah routable karena menggunakan IP / UDP. Ini berarti bahwa server BOOTP tidak perlu berada di subnet yang sama (memerlukan Agen relay BOOTP meskipun).

3. Simple socket aplikasi: Sebuah implementasi server BOOTP adalah aplikasi socket yang sederhana dan dengan demikian tidak perlu khusus Sistem panggilan untuk mendapatkan akses ke Ethernet frame sebagai RARP tidak.

4. Perluasan: BOOTP adalah extensible dalam hal itu memungkinkan mendefinisikan opsi khusus penjual. Vendor dapat pak informasi kepemilikan menjadi penjual seperti ekstensi tertentu. Pilihan penjual seperti bisa, untuk Misalnya, membawa opsi konfigurasi khusus untuk host.

5. Sebagai Lanjutan ARP didevelop BOOTP Protocol untuk menangani request address dari client

6. Kelebihan BOOTP lebih aman dan pengiriman selain IP juga mengirimkan netmask dan gateway

7. Menggunakan NIS over tftp untuk transfer informasi sehingga lebih aman8. Membutuhkan bootpd (BOOTP daemon)9. Configurasi ada pada /etc/bootptab.

op: Packet op jenis kode / pesan. 1 = BOOTREQUEST, 2 = BOOTREPLY htype: Hardware jenis alamat, lihat bagian ARP dalam "Assigned Numbers" RFC ('1' = 10MB ethernet). Hlen: Hardware panjang alamat (misalnya '6' untuk 10MB ethernet). hops: Klien set ke nol, secara opsional digunakan oleh gateway gateway di lintas booting. Jika> = 3 paket biasanya dibuang (sehingga tidak BOOTP di lebih dari 3 router). xid: Transaksi ID, nomor acak digunakan untuk mencocokkan permintaan boot dengan tanggapan yang dihasilkannya. secs: Detik berlalu sejak klien mulai mencoba untuk boot (berguna jika Server sekunder digunakan). Diisi oleh klien. Terpakai dengan BOOTP. ciaddr: alamat IP Client. Set ke 0.0.0.0 dalam permintaan baru. Set ke klien saat ini IP di penyegaran permintaan. yiaddr: Alamat IP Anda (IP dikirim dari server ke klien). siaddr: Server alamat IP (BOOTP Server IP). Dalam DHCP artinya ini field berubah menjadi "alamat server untuk digunakan dalam langkah berikutnya dari klien proses bootstrap ". giaddr: Gateway IP Address (server proxy mengisi alamat IP sendiri jika sekarang). chaddr: alamat hardware Client (alamat MAC). Hal ini membuat alamat MAC tersedia untuk proses server untuk pencarian dan pencocokan ke alamat IP (jika dikonfigurasi). sname: Server hostname. Dengan nama ini klien dapat membatasi akses ke server tertentu). File: Boot nama file (untuk klien). Vend: Vendor informasi tertentu (. maks 64 byte, encoding melihat DHCP) seperti sebagai default gateway, subnet mask, DNS Server, Waktu Server, Print Server.

Page 5: Perkembangan IP Address Dinamis

DHCP

DHCP (Dynamic Configuration Protocol) adalah layanan yang secara otomatis

memberikan nomor IP kepada komputer yang memintanya. Komputer yang memberikan

nomor IP disebut sebagai DHCP server, sedangkan komputer yang meminta nomor IP

disebut sebagai DHCP Client. Dengan demikian administrator tidak perlu lagi harus

memberikan nomor IP secara manual pada saat konfigurasi TCP/IP, tapi cukup dengan

memberikan referensi kepada DHCP Server.

            Pada saat kedua DHCP client dihidupkan , maka komputer tersebut melakukan

request ke DHCP-Server untuk mendapatkan nomor IP. DHCP menjawab dengan

memberikan nomor IP yang ada di database DHCP. DHCP Server setelah memberikan

nomor IP, maka server meminjamkan (lease) nomor IP yang ada ke DHCP-Client dan

mencoret nomor IP tersebut dari daftar pool. Nomor IP diberikan bersama dengan subnet

mask dan default gateway. Jika tidak ada lagi nomor IP yang dapat diberikan, maka client

tidak dapat menginisialisasi TCP/IP, dengan sendirinya tidak dapat tersambung pada jaringan

tersebut.

            Setelah periode waktu tertentu, maka pemakaian DHCP Client tersebut dinyatakan

selesai dan client tidak memperbaharui permintaan kembali, maka nomor IP tersebut

dikembalikan kepada DHCP Server, dan server dapat memberikan nomor IP tersebut kepada

Client yang membutuhkan. Lama periode ini dapat ditentukan dalam menit, jam, bulan atau

selamanya. Jangka waktu disebut leased period.

 

Kelebihan DHCP:

1. Memudahkan dalam transfer data kepada PC client lain atau PC server.

2. DHCP menyediakan alamat-alamat IP secara dinamis dan konfigurasi lain. DHCP ini

didesain untuk melayani network yang besar dan konfigurasi TCP/IP yang kompleks.

3. DHCP memungkinkan suatu client menggunakan alamat IP yang reusable, artinya

alamat IP tersebut bisa dipakai oleh client yang lain jika client tersebut tidak sedang

menggunakannya (off).

4. DHCP memungkinkan suatu client menggunakan satu alamat IP untuk jangka waktu

tertentu dari server.

Page 6: Perkembangan IP Address Dinamis

5. DHCP akan memberikan satu alamat IP dan parameter-parameter kofigurasi lainnya

kepada client.

Kekurangan DHCP:• Semua pemberian IP bergantung pada server, maka dari hal itu jika server mati maka semua komputer akan disconnect dan saling tidak terhubung.

Metode dalam konfigurasi DHCP ada dua,diantaranya:1. Konfigurasi dengan range secara random otomatis IP.Pemberian IP address kepada

client secara random dan dapat berubah-ubah namun masih dalam range IP address yang ditentukan.

2. Konfigurasi dengan Fixed alamat IP address.Pemberian IP address yang sifatnya tetap value pada client yang memerlukan data MAC address.

Cara kerja DHCP dalam jaringan

Terdapat 4 tahapan yang dilakukan dalam proses peminjaman IP address pada DHCP. Berikut adalah uraiannya:

Tahap 1: IP Least Request

Tahap pertama ini merupakan tahap dimana si client dalam jaringan meminta IP address yang tersedia pada DHCP server. Awalnya saat pertama client terhubung dalam jaringan, client ini akan mencari dulu apakah ada DHCP server yang bekerja pada jaringan tersebut. Nah, begitu ditemukan, client akan meminta IP address pada DHCP server yang ada.Tahap 2: IP Least Offer

Page 7: Perkembangan IP Address Dinamis

DHCP server mendengar broadcast dari client yang baru terhubung dalam jaringan tadi. Kemudian DHCP server memberikan penawaran terhadap client tersebut berupa IP address.

Tahap 3: IP Lease Selection

Setelah diberi penawaran oleh DHCP server, client yang me-request tadi menyetujui

penawaran yang diberikan oleh DHCP server. Lalu si client memberikan pesan kepada

DHCP server yang isinya adalah meminta agar DHCP server meminjamkan salah satu IP

address yang tersedia dalam DHCP-pool yang dimilikinya (DHCP-pool merupakan range IP

address yang bisa digunakan oleh host yang terhubung dengannya).

Tahap 4: IP Least Acknowledge

Pada tahap terakhir ini, DHCP server akan merespon pesan dari client dengan

mengirimkan paket acknowledget yang berupa IP address dan informasi lainnya yang

dibutuhkan. Setelah memberikan IP kepada client, DHCP server akan memperbaharui

database yang mereka miliki. Sedangkan client akan melakukan inisialisasi dengan mengikat

(binding) nomor IP address yang diberikan tadi dan client sudah bisa beroperasi pada

jaringan tersebut.

Untuk lebih mudah memahaminya, pada saat komputer client dihubungkan ke

jaringan, komputer tersebut akan me-request IP ke DHCP server. DHCP server menjawab

dengan memberikan informasi terkait IP address (termasuk subnetmask, gateway, dns dan

lainnya) ke komputer client.

Setelah meminjamkan IP, DHCP server akan mencoret IP tersebut dalam daftar pool

yang dia miliki. Dan menandakan bahwa IP tersebut sudah dipinjamkan ke salah satu client.

Namun jika dalam daftar IP pool sudah tidak ada lagi nomor IP yang tersedia, maka si client

tidak akan mendapatkan nomor IP dari DHCP server, dengan demikian si client tidak akan

pernah bisa terhubung ke jaringan tersebut.

Biasanya peminjaman IP address ini memiliki jangka waktu tertentu, sesuai dengan

yang disetting oleh sang Administrator jaringan. Nah, setelah periode waktu tertentu,

pemakaian IP address pada client dinyatakan telah selesai. Dan jika si client tidak melakukan

request ulang, maka maka nomor IP address tersebut akan dikembalikan kepada DHCP

Page 8: Perkembangan IP Address Dinamis

server yang meminjamkan. DHCP server dapat meminjamkan IP tersebut kepada client lain

yang membutuhkan.

MAKALAH

Pemrograman Clien/Server

Dosen Pengampu : Ahmad Syatibi, M. Kom

Disusun Oleh :

Aditya Banuaji

1271101344

TI B

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

Page 9: Perkembangan IP Address Dinamis

FAKULTAS ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS WIDYA DHARMA KLATEN

2015