PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/ · PDF fileBerita Resmi Statistik Provinsi Bali No....

download PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/ · PDF fileBerita Resmi Statistik Provinsi Bali No. 42/11/51/Th. X, 5 Nopember 2010 3 Tabel 2 Laju Inflasi Kota Denpasar Oktober 2010, Tahun Kalender

If you can't read please download the document

Transcript of PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/ · PDF fileBerita Resmi Statistik Provinsi Bali No....

  • Berita Resmi Statistik Provinsi Bali No. 42/11/51/Th. X, 5 Nopember 2010 1

    Pada bulan Oktober 2010 di Kota Denpasar terjadi deflasi sebesar 0,08 persen. Laju inflasi tahun kalender (Januari - Oktober) 2010 sebesar 6,48 persen dan laju inflasi Year on Year (Oktober 2010 terhadap Oktober 2009) sebesar 7,20 persen.

    Deflasi terjadi karena adanya penurunan harga yang ditunjukkan oleh penurunan indeks pada kelompok barang dan jasa sebagai berikut: kelompok bahan makanan 1,09 persen; dan kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan 0,40 persen. Sedangkan kelompok yang mengalami kenaikan indeks adalah kelompok makanan jadi, rokok, dan tembakau 0,62 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar 0,37 persen; kelompok sandang 0,84 persen; kelompok kesehatan 0,18 persen; dan kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga 0,07 persen.

    Berbagai komoditas yang mengalami penurunan harga selama bulan Oktober 2010 antara lain: tongkol pindang, cabe rawit, angkutan udara, telur ayam ras, bayam, kangkung, daging ayam ras, cabe merah, bawang putih, ikan kembung/gembung, lemari es/kulkas, dan angkutan antar kota. Komoditas yang mengalami kenaikan harga antara lain: bawang merah, tarif sewa rumah, sawi hijau, emas perhiasan, kopi manis, dan gula pasir.

    Dari 66 kota tercatat 32 kota yang mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Batam 1,02 persen dan inflasi terendah di Ternate 0,01 persen. Deflasi tertinggi terjadi di Palu 1,84 persen dan deflasi terendah terjadi di Sibolga 0,01 persen.

    Jika diurutkan dari deflasi tertinggi, maka Denpasar menempati urutan ke-27 dari 34 kota yang mengalami deflasi.

    No. 42/11/51/Th. X, 5 Nopember 2010

    PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

    OKTOBER DENPASAR DEFLASI 0,08 PERSEN

    Berdasarkan hasil pemantauan harga-harga pada bulan Oktober 2010 di kota Denpasar terjadi

    deflasi sebesar 0,08 persen. Laju inflasi tahun kalender (Januari - Oktober) 2010 sebesar 6,48 persen

    dan laju inflasi Year on Year (Oktober 2010 terhadap Oktober 2009) sebesar 7,20 persen.

    Deflasi terjadi karena adanya penurunan harga yang ditunjukkan oleh penurunan indeks pada kelompok barang dan jasa sebagai berikut: kelompok bahan makanan 1,09 persen; dan kelompok

    transpor, komunikasi, dan jasa keuangan 0,40 persen. Sedangkan kelompok yang mengalami

    kenaikan indeks adalah kelompok makanan jadi, rokok, dan tembakau 0,62 persen; kelompok

    perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar 0,37 persen; kelompok sandang 0,84 persen; kelompok

    kesehatan 0,18 persen; dan kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga 0,07 persen.

  • Berita Resmi Statistik Provinsi Bali No. 42/11/51/Th. X, 5 Nopember 2010 2

    Beberapa komoditas yang mengalami penurunan harga selama bulan Oktober 2010 antara lain: tongkol pindang, cabe rawit, angkutan udara, telur ayam ras, bayam, kangkung, daging ayam ras, cabe

    merah, bawang putih, ikan kembung/gembung, lemari es/kulkas, dan angkutan antar kota.

    Komoditas yang mengalami kenaikan harga antara lain: bawang merah, tarif sewa rumah, sawi

    hijau, emas perhiasan, kopi manis, dan gula pasir.

    Pada bulan Oktober 2010 kelompok-kelompok komoditas yang memberikan andil/sumbangan deflasi adalah kelompok bahan makanan 0,2526 persen; dan kelompok transpor, komunikasi, dan jasa

    keuangan 0,0719 persen. Sedangkan kelompok yang memberikan andil/sumbangan inflasi adalah

    kelompok makanan jadi, rokok, dan tembakau 0,0990 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar 0,1044 persen; kelompok sandang 0,0304 persen; kelompok kesehatan 0,0087 persen;

    dan kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga 0,0045 persen.

    Tabel 1 Sumbangan (Andil) Inflasi Menurut Kelompok Pengeluaran

    Kota Denpasar Oktober 2010

    Kelompok Pengeluaran Andil Inflasi

    (1) (2)

    Umum -0,0775

    1. Bahan Makanan -0,2526 2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau 0,0990 3. Perumahan, Air, Listrik, Gas, dan Bahan Bakar 0,1044 4. Sandang 0,0304 5. Kesehatan 0,0087 6. Pendidikan, Rekreasi, dan Olahraga 0,0045 7. Transpor, Komunikasi, dan Jasa Keuangan -0,0719

    Gambar 1 Perkembangan Inflasi Kota Denpasar Oktober 2008 Oktober 2010

    0,32 0,35

    0,08

    1,25

    0,75

    0,25

    0,25

    0,75

    1,25

    1,75

    2,25

    2,75

  • Berita Resmi Statistik Provinsi Bali No. 42/11/51/Th. X, 5 Nopember 2010 3

    Tabel 2 Laju Inflasi Kota Denpasar Oktober 2010, Tahun Kalender 2010, dan

    Oktober 2010 Terhadap Oktober 2009 menurut Kelompok Pengeluaran

    Kelompok Pengeluaran

    IHK Oktober

    2009

    IHK Desember

    2009

    IHK Oktober

    2010

    Laju Inflasi Oktober 2010 *)

    Laju Inflasi Tahun

    2010 **)

    Laju Inflasi Tahun ke Tahun ***)

    (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

    Umum 115,55 116,33 123,87 -0,08 6,48 7,20

    Bahan Makanan 131,86 132,17 148,16 -1,09 12,10 12,36

    Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau 120,09 123,14 134,48 0,62 9,21 11,98

    Perumahan, Air, Listrik, Gas, dan Bahan Bakar 113,65 114,41 122,61 0,37 7,17 7,88

    Sandang 109,54 110,80 112,03 0,84 1,11 2,27

    Kesehatan 119,10 119,28 120,42 0,18 0,96 1,11

    Pendidikan, Rekreasi, dan Olahraga 107,21 107,30 112,48 0,07 4,83 4,92

    Transpor, Komunikasi, dan Jasa Keuangan 103,89 103,85 103,97 -0,40 0,12 0,08

    *) Persentase perubahan IHK Oktober 2010 terhadap bulan September 2010 **) Persentase perubahan IHK Oktober 2010 terhadap bulan Desember 2009 ***) Persentase perubahan IHK Oktober 2010 terhadap bulan Oktober 2009

    INFLASI TAHUNAN

    Laju inflasi tahun kalender (Januari - Oktober) 2010 sebesar 6,48 persen dan laju inflasi Year on Year (Oktober 2010 terhadap Oktober 2009) sebesar 7,20 persen.

    Tabel 3 Inflasi Bulanan, Tahun Kalender, dan Year on Year, di Kota Denpasar

    Tahun 2008 2010

    Inflasi 2008 2009 2010

    (1) (2) (3) (4)

    1. Oktober 0,32 0,35 - 0,08

    2. Januari - Oktober (Tahun Kalender) 8,83 3,67 6,48

    3. Oktober (tahun n) terhadap Oktober (tahun n-1) (Year on Year) 9,65 4,42 7,20

    Gambar 2 Laju Inflasi Kota Denpasar bulan Oktober tahun 2010

    Menurut Kelompok Pengeluaran

    -1,09

    0,620,37

    0,84

    0,180,07

    -0,4

    -1,5

    -1

    -0,5

    0

    0,5

    1

    Bahan Makanan Makanan Jadi, dll Perumahan Sandang Kesehatan Pendidikan Transpor

  • Berita Resmi Statistik Provinsi Bali No. 42/11/51/Th. X, 5 Nopember 2010 4

    URAIAN MENURUT KELOMPOK PENGELUARAN

    1. Bahan Makanan Indeks kelompok bahan makanan pada bulan Oktober 2010 sebesar 148,16 dan bulan sebelumnya sebesar 149,80 sehingga mengalami deflasi sebesar 1,09 persen. Dari sebelas subkelompok

    yang termasuk di dalam kelompok ini, delapan subkelompok mengalami penurunan indeks atau

    deflasi yaitu: subkelompok ikan diawetkan 11,70 persen; subkelompok ikan segar 4,39 persen;

    subkelompok telur, susu, dan hasil-hasilnya 1,64 persen; subkelompok daging dan hasil-hasilnya 1,44

    persen; subkelompok sayur-sayuran 0,92 persen; subkelompok bahan makanan lainnya 0,62 persen;

    subkelompok buah-buahan 0,49 persen; dan subkelompok kacang-kacangan 0,07 persen. Subkelompok

    yang mengalami inflasi yaitu subkelompok bumbu-bumbuan 1,19 persen; dan subkelompok lemak dan minyak 0,04 persen. Sedangkan subkelompok padi-padian, umbi-umbian, dan hasil-hasilnya tidak

    mengalami perubahan/tetap.

    Komoditas yang memberikan sumbangan deflasi terbesar di kelompok ini adalah: tongkol

    pindang 0,0957 persen; cabe rawit 0,0645 persen; telur ayam ras 0,0412 persen; bayam 0,0372 persen; kangkung 0,0362 persen; dan daging ayam ras 0,0357 persen. Sedangkan urutan komoditas yang

    memberikan sumbangan inflasi terbesar pada kelompok ini adalah: bawang merah 0,1377 persen; sawi

    hijau 0,0931 persen; tomat buah 0,0060 persen; dan minyak goreng 0,0029 persen. Kelompok

    pengeluaran ini memberikan sumbangan deflasi sebesar 0,2526 persen.

    2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau

    Indeks kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau pada bulan Oktober 2010

    adalah sebesar 134,48 dan bulan sebelumnya sebesar 133,65 sehingga mengalami inflasi sebesar 0,62

    persen. Dari tiga subkelompok yang termasuk pada kelompok ini, dua kelompok mengalami kenaikan indeks yaitu subkelompok makanan jadi inflasi 0,37 persen dan subkelompok minuman yang tidak

    beralkohol inflasi 1,89 persen. Sedangkan subkelompok tembakau dan minuman beralkohol tidak

    mengalami perubahan/tetap.

    Komoditas yang memberikan sumbangan inflasi pada kelompok ini adalah kopi manis 0,0252

    persen; gula pasir 0,0224 persen; martabak 0,0165 persen; juice buah 0,0132 persen; dan capcai 0,0131

    persen. Kelompok pengeluaran ini memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,0990 persen.

    3. Perumahan, Air, Listrik, Gas, dan Bahan Bakar

    Indeks kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar pada bulan Oktober 2010 adalah

    122,61 dan bulan sebelumnya 122,16 sehingga mengalami inflasi sebesar 0,37 persen. Dari empat

    subkelompok yang termasuk pada kelompok ini, tiga subkelompok mengalami perubahan indeks yaitu

    subkelompok biaya tempat tinggal inflasi 0,69 persen; subkelompok penyelenggaraan rumahtangga inflasi 0,22 persen, dan subkelompok perlengkapan rumahtangga deflasi 2,46 persen. Sedangkan

    subkelompok bahan bakar, penerangan, dan air tidak mengalami perubahan/tetap.

    Komoditas pada kelompok ini yang memberikan sumbangan inflasi antara lain: tarif sewa

    rumah 0,1082 persen; genteng 0,0116 persen; dan upah pemba