PERKEMBANGAN FISIK DAN PSIKOMOTORIK SANTRI DI...

38
Perkembangan Santri – Perkembangan Fisik Psikomotorik Page 1 Modul 4 PERKEMBANGAN FISIK DAN PSIKOMOTORIK SANTRI DI MADRASAH IBTIDAIYAH A. PENDAHULUAN Perkembangan yang paling nampak adalah perkembangan fisik dan psikomotorik karena tertampilkan dan menjadi perilaku yang kasat mata. Perkembangan fisik dan psikomotorik tertampilkan dalam bentuk kesehatan tubuh dan keterampilan melakukan berbagai aktivitas fisik. Karakteristik perilaku yang paling menonjol pada periode santri adalah belajar dan bermain. Pada saat santri bermain penggunaan kekuatan fisik dan keterampilan motorik sangat diperlukan. Dengan kata lain perkembangan fisik dan psikomotorik teraktualisasi pada saat santri terlibat dalam aktivitas bermain. Santri di madrasah ibtidaiyah berada pada masa anak. Perkembangan fisik dan psikmotorik menjadi menonjol karena santri belajar berbagai permainan. Kemampuan fisik dan kesehatan merupakan salah satu prasyarat seseorang dapat mengikuti proses pendidikan dan pembelajaran. Keterampilan-keterampilan akademik yang diperlukan dalam belajar juga berprasyarat penguasaan keterampilan psikmotorik. Kemampuan santri untuk menulis sangat tergantung pada koordinasi motorik. Kecepatan menulis tergantung pada penguasaan motorik halus. Materi perkembangan fisik dan psikomotorik merupakan materi lanjutan dalam memahami santri secara utuh. Pada modul dipaparkan konsep perkembangan fisik, praksis pemahaman perkembangan fisik, konsep perkembangan psikmotorik dan praksis pemahaman perkembangan psikomotorik. Setelah mempelajari modul ini diharapkan anda memahami perkembangan fisik dan psikomotorik santri di madrasah ibtidaiyah. Pemahaman terhadap perkembangan fisik dan psikmotorik santri diharapkan membuat anda dapat memahami mengapa santri melakukan berbagai aktivitas fisik dan psikomotorik, intervensi pendidikan dan pembelajaran apa yang diperlukan

Transcript of PERKEMBANGAN FISIK DAN PSIKOMOTORIK SANTRI DI...

Perkembangan Santri – Perkembangan Fisik Psikomotorik

Page 1

Modul 4

PERKEMBANGAN FISIK DAN PSIKOMOTORIK

SANTRI DI MADRASAH IBTIDAIYAH

A. PENDAHULUAN

Perkembangan yang paling nampak adalah perkembangan fisik dan

psikomotorik karena tertampilkan dan menjadi perilaku yang kasat mata.

Perkembangan fisik dan psikomotorik tertampilkan dalam bentuk kesehatan tubuh

dan keterampilan melakukan berbagai aktivitas fisik. Karakteristik perilaku yang

paling menonjol pada periode santri adalah belajar dan bermain. Pada saat santri

bermain penggunaan kekuatan fisik dan keterampilan motorik sangat diperlukan.

Dengan kata lain perkembangan fisik dan psikomotorik teraktualisasi pada saat

santri terlibat dalam aktivitas bermain. Santri di madrasah ibtidaiyah berada pada

masa anak. Perkembangan fisik dan psikmotorik menjadi menonjol karena santri

belajar berbagai permainan.

Kemampuan fisik dan kesehatan merupakan salah satu prasyarat seseorang dapat

mengikuti proses pendidikan dan pembelajaran. Keterampilan-keterampilan

akademik yang diperlukan dalam belajar juga berprasyarat penguasaan keterampilan

psikmotorik. Kemampuan santri untuk menulis sangat tergantung pada koordinasi

motorik. Kecepatan menulis tergantung pada penguasaan motorik halus.

Materi perkembangan fisik dan psikomotorik merupakan materi lanjutan

dalam memahami santri secara utuh. Pada modul dipaparkan konsep perkembangan

fisik, praksis pemahaman perkembangan fisik, konsep perkembangan psikmotorik

dan praksis pemahaman perkembangan psikomotorik.

Setelah mempelajari modul ini diharapkan anda memahami

perkembangan fisik dan psikomotorik santri di madrasah ibtidaiyah. Pemahaman

terhadap perkembangan fisik dan psikmotorik santri diharapkan membuat anda

dapat memahami mengapa santri melakukan berbagai aktivitas fisik dan

psikomotorik, intervensi pendidikan dan pembelajaran apa yang diperlukan

Perkembangan Santri – Perkembangan Fisik Psikomotorik

Page 2

untuk mendorong pencapaian tugas perkembangan pada aspek fisik dan

psikmotorik. Secara khusus anda diharapkan dapat :

1. Mendeskripsikan perkembangan fisik santri di madrasah ibtidaiyah

2. Mendeskripsikan masalah perkembangan fisik yang dihadapi santri di

madrasah ibtidaiyah

3. Memberikan contoh kebutuhan lingkungan perkembangan untuk

memfasilitasi perkembangan fisik santri di madrasah ibtidaiyah

4. Mengidentifikasi kematangan perkembangan fisik santri di madrasah

ibtidaiyah

5. Menganalisa pengaruh kematangan fisik terhadap kesiapan belajar

6. Mendeskrpsikan perkembangan psikomotorik santri di madrasah

ibtidaiyah

7. Mendeskripsikan masalah perkembangan psikomotorik yang

dihadapi santri di madrasah ibtidaiyah

8. Memberikan contoh kebutuhan lingkungan perkembangan untuk

memfasilitasi perkembangan psikomotorik santri di madrasah

ibtidaiyah

9. Mengidentifikasi kematangan perkembangan psikomotorik santri di

madrasah ibtidaiyah

10. Menganalisa pengaruh kemantangan psikomotorik terhadap kesiapan

belajar

Pencapaian kemampuan yang diharapkan memerlukan dukungan

pemahaman anda terhadap modul konsep dasar perkembangan. Modul konsep

dasar perkembangan memberikan dasar pemahaman individu sebagai individu

yang sedang berkembang. Karakteristik perkembangan tertampilkan pada aspek-

aspek perkembangan. Salah satu aspek perkembangan adalah perkembangan

fisik dan psikomotorik.

Modul terdiri dari dua kegiatan belajar. Pada kegiatan belajar 1 (satu)

disajikan paparan tentang perkembangan fisik santri di madrasah ibtidayah.

Perkembangan Santri

Secara khusus memaparkan tentang potensi perkembangan fisik, masalah pada

perkembangan fisik, tugas perkembangan aspek perkemban

lingkungan perkembangan yang dapat memfasilitasi perkembangan fisik,

kematangan perkembangan fisik

kematangan fisik terhadap kesiapan belajar.

Pada bagian 2 (dua) dipaparkan

madrasah ibtidaiyah. Secara khusus membahas potensi perkembangan

psikomotorik, masalah pada perkembangan psikomotorik, tugas perkembangan

pada aspek perkembangan psikomotorik di madrasah ibtidaiyah, kebutuhan

lingkungan perkembangan yang memfasilitasi perkembangan psikomo

kematangan perkembangan

pengaruh kematangan aspek perkembangan psikomotorik terhadap kesiapan

belajar.

Hubungan antar bahasan divisualisasikan dalam

berikut :

Pemahaman terhadap paparan modul ini dapat dicapai bila anda mempelajari

modul ini dengan memperhatikan petunjuk

Perkembangan Peserta Didik di Madrasah Ibtidaiyah

fisik

psikomotorik

Deskripsi karakteristik

Perkembangan Santri – Perkembangan Fisik Psikomotorik

Secara khusus memaparkan tentang potensi perkembangan fisik, masalah pada

perkembangan fisik, tugas perkembangan aspek perkemban

lingkungan perkembangan yang dapat memfasilitasi perkembangan fisik,

kematangan perkembangan fisik santri di madrasah ibtidaiyah dan pengaruh

kematangan fisik terhadap kesiapan belajar.

Pada bagian 2 (dua) dipaparkan perkembangan psikomotorik

madrasah ibtidaiyah. Secara khusus membahas potensi perkembangan

psikomotorik, masalah pada perkembangan psikomotorik, tugas perkembangan

pada aspek perkembangan psikomotorik di madrasah ibtidaiyah, kebutuhan

perkembangan yang memfasilitasi perkembangan psikomo

kematangan perkembangan psikomotorik santri di madrasah ibtidaiyah dan

pengaruh kematangan aspek perkembangan psikomotorik terhadap kesiapan

Hubungan antar bahasan divisualisasikan dalam

Pemahaman terhadap paparan modul ini dapat dicapai bila anda mempelajari

modul ini dengan memperhatikan petunjuk belajar sebagai berikut :

Perkembangan Peserta Didik di Madrasah Ibtidaiyah

Deskripsi karakteristik

potensi

masalah

Tugas perkembangan

kematangan perkembangan

kebutuhan lingkungan

perkembangan

Pengaruh terhadap

kesiapan belajar

Page 3

Secara khusus memaparkan tentang potensi perkembangan fisik, masalah pada

perkembangan fisik, tugas perkembangan aspek perkembangan fisik, kebutuhan

lingkungan perkembangan yang dapat memfasilitasi perkembangan fisik,

di madrasah ibtidaiyah dan pengaruh

perkembangan psikomotorik santri di

madrasah ibtidaiyah. Secara khusus membahas potensi perkembangan

psikomotorik, masalah pada perkembangan psikomotorik, tugas perkembangan

pada aspek perkembangan psikomotorik di madrasah ibtidaiyah, kebutuhan

perkembangan yang memfasilitasi perkembangan psikomotorik,

di madrasah ibtidaiyah dan

pengaruh kematangan aspek perkembangan psikomotorik terhadap kesiapan

Hubungan antar bahasan divisualisasikan dalam peta konsep sebagai

Pemahaman terhadap paparan modul ini dapat dicapai bila anda mempelajari

sebagai berikut :

Pengaruh terhadap

kesiapan belajar

Perkembangan Santri – Perkembangan Fisik Psikomotorik

Page 4

a. Bacalah paparan modul dengan seksama dari mulai bagian pendahuluan

hingga rangkuman.

b. Pergunakan glosarium untuk memahami arti kata atau konsep yang

dirasakan belum dikenal atau sulit dipahami.

c. Bila diperlukan cari sumber bacaan tambahan yang ada dalam daftar

rujukan untuk memperoleh pengayaaan pemahaman

d. Kerjakan tugas-tugas yang ada dalam modul sehingga anda secara

praksis paham konsep yang disajikan

e. Setelah selesai membaca paparan dan mengerjakan tugas, kerjakan tes

formatif

f. Periksa hasil pekerjaan anda berdasarkan kunci, hitung berapa nilai anda.

Jika nilai anda kurang dari standar, lihat pada bagian mana anda kurang,

lalu baca kembali paparan modul, dan cobalah mengulang menjawab

pertanyaan tes formatif kembali. Pafahami penjelasan jawaban yang

benar pada kunci jawaban.

Perkembangan Santri – Perkembangan Fisik Psikomotorik

Page 5

B.I. KEGIATAN BELAJAR I

PERKEMBANGAN FISIK SANTRI

DI MADRASAH IBTIDAIYAH

Pada saat kita berada di sekitar madrasah ibtidaiyah pada saat jam masuk

sekolah, istirahat ataupun pulang sekolah kita akan melihat santri-santri dengan

berbagai berbagai bentuk dan ukuran tubuh. Santri-santri yang kecil, mungil,

gemuk, tinggi, kurus, langsing. Santri-santri kelas rendah nampak sangat jauh

berbeda dengan santri-santri kelas tinggi, mereka nampak begitu kecil dibanding

kakak kelasnya yang telah duduk di kelas enam. Santri-santri melakukan aktivitas

yang beragam, yang paling nampak menonjol santri-santri bergembira bermain

bersama teman-temannya. Kondisi ini menunjukkan santri-santri mengalami

perkembangan fisik dan psikomotorik.

Tubuh manusia merupakan struktur organisma yang kompleks dengan

perubahan sistem organ. Pembentukan organ secara sempurna dimulai pada periode

pranatal. Perkembangan fisik terus berkembang hingga mencapai kematangan pada

setiap periode perkembangan. Bagaimana perkembangan fisik santri yang berada di

madrasah ibtidaiyah ?, simaklah paparan dibawah ini.

1. Potensi Perkembangan Fisik

Aspek perkembangan fisik merupakan perkembangan organ. Organ

penting yang membedakan manusia dengan makhluk hidup yang lain adalah

otak. Otak sangat penting bagi kehidupan manusia. Otak merupakan pusat

kontrol seluruh sistem organ, otot, dan syaraf. Otak juga merupakan pusat fungsi

kemanusiaan. Perilaku manusia dipengaruhi oleh apa yang mengisi ruang-ruang

otak.

Para ahli neurologi dan psikologi menyatakan otak adalah raksasa yang

tidur. Potensi yang dimiliki manusia karena keberadaan otak sangat besar. Otak

disebut juga sebagai alat. Alat bagi manusia untuk melakukan fungsi

kemanusiaan. Alat dapat digunakan dengan optimal msantriala manusia

Perkembangan Santri – Perkembangan Fisik Psikomotorik

Page 6

memiliki pengetahuan tentang alat tersebut, tahu bagaimana cara

mempergunakan, dan apa yang harus dilakukan agar alat dapat dipergunakan.

Berjalan, berbicara, berlari, terseyum, semua perilaku dan perubahan

perilaku manusia diatur oleh otak. Pada awal kehidupan manusia berasal dari

satu sel dan sembilan bulan kemudian dilahirkan dengan otak dan sistem

nervous yang memiliki 100 bilyun neuron. Neuron adalah sel yang memproses

informasi. Perkembangan otak berlangsung dramatik pada dua tahun pertama

kehidupan individu.

Satu sel otak (neuron) terdiri dari inti sel (nucleus) dan sel tubuh dengan

dilengkapi dendrit dan axon. Dendrit (cabang) menerima informasi dari neuron

lain. Axon adalah sel yang besar (dahan) yang mentrasfer (menyampaikan)

informasi. Pada Axon terdapat myelin sheath yang memungkinkan terjadinya

meilinisasi. Meilinisasi adalah proses penyelubungan neuron dengan materi

berlemak (mylelin) yang memungkinkan terjadinya komunikasi yang lebih cepat

antar sel. Komunikasi antar sel membuat koneksitas yang tinggi dan kompleks

pada sel-sel otak sehingga kapasitas otak untuk berfungsi berkembang dengan

pesat.

Pertumbuhan pesat otak dari sejak semester ke tiga dalam kandungan

hingga usia empat tahun merupakan potensi dasar yang penting bagi

perkembangan fungsi syaraf. Perkembangan otak yang cepat memfasilitasi

perkembangan sensori, motoris dan kognitif. Pada usia 4 – 8 tahun

perkembangan otak mencapai 75 % bagian otak orang dewasa, sehingga usia ini

disebut dengan usia emas.

Pengalaman yang diperoleh santri karena interaksi dengan lingkungan –

termasuk didalamnya perlakuan orang dewasa- membentuk pertumbuhan dan

perkembangan otak. Proses Plastisitas atau kemampuan memodifikasi otak

melalui pengalaman memiliki efek permanen terhadap kemampuan sistem syaraf

pusat untuk belajar dan menyimpan informasi. Dengan kata lain pola atau sistem

pengolahan dan penyimpanan informasi dapat tercipta karena individu

mempergunakan otaknya dalam kehidupan kesehariannya.

Perkembangan Santri – Perkembangan Fisik Psikomotorik

Page 7

Pemahaman terhadap otak dan kemampuan untuk mempergunakan otak

menjadikan individu mampu melakukan akselerasi belajar. Potensi otak dapat

tergambarkan sebagai berikut :

a. Otak disebut dengan 3in1 3 again otak pada satu keutuhan. Otak

manusia terdiri atas otak : 1) the brain stem disebut juga reptilian

brain, otak yang mengatur fungsi dasar untuk hidup, meliputi antara

lain mengatur sel syaraf pusat, hubungan antara syarat, otot dan

gerakan motorik, sistem respirasi, sistem pencernaan, sistem kerja

jantung, dan yang lainnya; 2) the limbic system atau mammalian

brain, otak yang mengatur emosi, memori, sex dan kesehatan; 3) the

neocortex atau thingking brain, otak yang mengatur kemampuar

berpikir, belajar dan mengingat apapun

b. Otak terbagi dalam dua belahan (two minds), yaitu belahan otak

kanan, yang mengatur dan mengembangkan potensi pada musik,

gambar, warna, imajinasi, kreativitas dan belahan otak kiri yang

mengatur dan mengembangkan logika, kata, bahasa, matematika,

akademik.

c. Otak memiliki 4 gelombang (brain waves), yaitu beta gelombang

yang berhubungan dengan kemampuan berkonsentrasi, alpha

gelombang yang mengatur tidur dan istirahat/ relax, theta gelombang

yang mengatur emosi, dan delta gelombang yang berhubungan

dengan ide

d. 8 kapasitas intelegensi (eight intelligences) yaitu : linguistic, logical/

mathematic/visual, musical, bodly-kinesthetic, interpersonal/ social,

intrapersonal dan naturalist. Kapasitas intelegensi mempengrauhi

gaya belajar individu.

e. Berdasarkan bagian otak juga menunjukkan potensi pada 3

kecerdasan, yaitu : 1) kecerdasan rasional yang berkembang pada

cortex cerebri, 2) kecerdasan emosional yang berkembang pada

system limbic dan, 3) kecerdasan spiritual yang berkembang pada

lobus temporalis

Perkembangan Santri – Perkembangan Fisik Psikomotorik

Page 8

Menurut Kuhlen dan Thompson (Hurlock, 1956 dalam Syamsu 2004)

perkembangan fisik individu meliputi empat aspek, yaitu (1) sistem syaraf, yang

sangat mempengaruhi perkembangan kecerdasan dan emosi; (2) otot-otot, yang

mempengaruhi perkembangan kekuatan dan kemampuan motorik; (3) kelenjar

endokrin yang menghasilkan hormon-hormon sehingga individu siap melakukan

suatu fungsi tertentu atau menyebabkan munculnya pola-pola tingkah laku baru,

seperti pada usia remaja berkembang perasaan senang untuk aktif dalam suatu

kegiatan, yang sebagian anggotanya terdiri atas lawan jenis; dan (4) struktur

fisik/ tubuh yang meliputi tinggi, berat dan proporsi.

Kelenjar endokrin terdiri atas : (1) Pituitary yang menghasilkan hormon

pertumbuhan dan berfungsi mengatur pertumbuhan sel-sel tubuh sejak konsepsi

hingga periode remaja serta hormon pemicu yang berfungsi merancang atau

memicu kelenjar endokrin lain seperti ovarium dan testes untuk mengeluarkan

hormonnya; (2) thyroid, menghasilkan hormon thyroxine yang berfungsi

mempengaruhi pertumbuhan otak dan pengaturan pertumbuhan fisik pada

periode santri; (3) testes, menghasilkan hormone testosterone, bertanggung

jawab terhadap berkembangnya sistem reproduksi pada laki-laki; (4) ovarium,

menghasilkan hormon estrogen progesterone, bertanggung jawab terhadap

sistem reproduksi pada perempuan; dan (5) adrenal, menghasilkan hormon

androgen adrenal, berfungsi menstimulasi berkembangnya otot dan tulang.

Pertumbuhan dan perkembangan fisik pada masa santri sekolah atau di

madrasah ibtidaiyah cenderung lambat jika dibandingkan pertumbuhan dan

perkembangan pada tahap perkembangan bayi dan kanak-kanak. Pertumbuhan

dan perkembangan fisik terus berlangsung sehingga kita dapat membedakan dan

melihat perubahan fisik santri pada saat mulai masuk di kelas satu hingga berada

di kelas enam.

Rata-rata tinggi badan santri bertambah 5,08 – 7,62 cm setiap tahun.

Berat badan santri bertambah rata-rata 2,27 – 3,175 kg pertahun. Santri

perempuan memiliki presentase lemak tubuh yang lebih tinggi dibanding dengan

Perkembangan Santri – Perkembangan Fisik Psikomotorik

Page 9

santri laki-laki. Sebagian besar santri tumbuh normal, tetapi terdapat sebagian

santri yang mengalami gangguan pertumbuhan dan perkembangan fisik karena

berbagai faktor.

Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan fisik adalah

faktor herediter dan lingkungan. Salah satu faktor herediter adalah kegagalan

tubuh memproduksi hormon pertumbuhan yang cukup. Faktor dari lingkungan

yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan fisik adalah nutrisi atau

asupan gizi dari makanan. Santri-santri pada usia sekolah pada dasarnya

memiliki citra rasa yang baik dan makan lebih banyak dibanding santri usia

raudhatul atfal. Santri membutuhkan 2.400 kalori setiap hari untuk mendukung

pertumbuhan, perkembangan fisik serta pengerahan tenaga untuk beraktivitas.

Kebutuhan kalori harus dipenuhi dari asupan gizi yang lengkap, yang

terdiri atas : makanan dengan karbohidrat pada level tinggi, sayuran, buah-

buahan, biji-bijian, makanan yang mengandung gizi alami yang tinggi. Santri-

santri hanya memerlukan 30% total kalorinya dari lemak dankurang dari 10%

dari lemak jenuh. Daging tidak berlemak atau makanan mengandung protein

baik protein hewani maupun nabati serta makanan yang mengandung susu harus

dipertahankan untuk memenuhi kebutuhan protein, besi dan kalsium.

Implikasinya santri perlu memperoleh perhatian untuk tidak mengkonsumsi

lemak, gula dan makanan bernutrisi rendah. Makanan dengan asupan gizi tinggi

lebih sehat dibandingkan dengan vitamin buatan.

2. Masalah

Permasalahan yang berhubungan dengan perkembangan fisik pada santri

di madrasah ibtidaiyah :

a. Kondisi kesehatan

Santri-santri pada usia sekolah mengalami masalah yang berhubungan

dengan kesehatan. Penyakit yang dialami santri-santri antara lain :

1) Influenza, flu dan batuk, dan penyakit karena virus lainnya merupakan

permasalahan yang paling banyak diderita santri usia sekolah. Kondisi

Perkembangan Santri – Perkembangan Fisik Psikomotorik

Page 10

pertahanan tubuh, kuman yang berterbangan pada saat santri-santri

bermain dan cara penyebaran penyakit membuat hampir sebagian besar

santri sering mengalami influenza baik pilek maupun flu/ batuk.

2) Diare, pola makan dan perilaku jajan membuat santri-santri sekolah

mudah mengalami diare

3) Keracunan makanan, ketertarikan santri-santri dengan makanan yang

dibuat beraneka warna dan bentuk membuat santri-santri mudah

mengalami keracunan dari makanan yang berbahan dasar berbahaya bagi

tubuh.

4) Penyakit saluran pernafasan dan asma, influenza yang berkepanjangan

karena dianggap biasa dan keterpaparan santri dengan asap rokok, asap

kendaran dan atau kadar udara lingkungan yang tidak sehat membuat

santri menderita menyakit saluran pernafasan.

5) Radang tenggorokan dan infeksi telinga, konsumsi makanan dengan

pelezat makanan (MSG) dan gula-gula membuat tenggorokan mudah

menjadi iritasi

6) Demam, pertahanan tubuh yang lemah membuat tubuh mengalami

demam

7) Infeksi dan alergi

8) Penyakit kulit, ketidakmampuan mengurus dan membersihkan diri

membuat santri mengalami berbagai penyakit kulit.

9) Sakit gigi, kebiasaan makan makanan berbahan dasar gula dan

ketidakteraturan dalam membersihkan gigi/ menyikat gigi membuat gigi

mengalami masalah. Pada santri-santri tertentu bermasalah dengan gigi

karena belum dapat melepaskan kebiasaan minum susu dari dot pada

malam hari.

10) Kegemukan, kegemukan bersumber dari keturunan, ketidakaktifan/

kurang bergerak, serta terlalu banyak makan atau makan makanan yang

salah. Santri cenderung makan jenis makanan yang sama dan

mengembangkan kebiasaan yang sama dengan orang di sekelilingnya.

Perkembangan Santri – Perkembangan Fisik Psikomotorik

Page 11

Ketidakaktifan atau kurang bergerak merupakan faktor utama santri

menjadi kegemukan.

Santri yang terlalu asik nonton tv atau melakukan aktivitas lain yang

berhubungan dengan media elektronik membuat santri tidak aktif

bergerak. Santri perempuan cenderung lebih mengalami obesitas

dibandingkan santri laki-laki. 25 % santri, secara umum mengalami

obesitas pada usia enam tahun ke atas. 75 % nya dapat mengalami

perubahan atau tidak kegemukan lagi pada saat memasuki usia remaja

hingga dewasa. Santri yang tidak mengalami perubahan kondisi akan

terus mengalami kegemukan hingga dewasa.

Santri yang mengalami kegemukan juga mengalami penderitaan

psikologis karena ejekan teman-temannya. Ejekan-ejekan yang diterima

seringkali malah mengkompensasi dengan makan makanan yang enak

sehingga mendukung mempertahankan kegemukannya. Santri-santri

dengan kegemukan harus memperoleh bantuan apalagi menjelang

memasuki usia pubertas karena akan mempengaruhi citra dirinya.

11) Cacar

12) Campak

13) Kanker, penyakit kanker merupakan penyebab kedua kematian pada

santri-santri pada usia lima hingga empat belas tahun. Prosentase santri

yang mengalami penyakit kanker adalah : 39% santri menderita kanker

leukemia, 15% mengalami kanker otak, 54% mengalami kanker berbagai

jenis yang lain.

14) Jerawat, sakit kepala dan gangguan emosional transitoris meningkat

menjelang usia pubertas (9 – 11 tahun)

15) HIV – Aids, santri merupakan korban, terinfeksi virus HIV biasanya dari

ibu sejak dalam rahim. Santri-santri dengan kondisi HIV-Aids dapat

mengalami disfungsi sistem syaraf pusat yang dapat mempengaruhi

kemampuan untuk belajar.

Perkembangan Santri – Perkembangan Fisik Psikomotorik

Page 12

b. Kecukupan asupan gizi Permasalahan ketidakcukupan gizi atau malnutrisi merupakan masalah yang

di derita santri-santri di hampir seluruh belahan dunia. Santri dari keluarga

miskin seringkali mengalami asupan gizi yang buruk. Santri keluarga miskin

tidak hanya miskin secara ekonomi tetapi juga mengalami kemiskinan

lainnya. Ketidakcukupan gizi juga terjadi pada santri dari keluarga

menengah keatas. Penyebabnya bukan karena tidak memiliki cukup uang

untuk membeli makanan, tetapi karena mereka membeli “makanan sampah”.

Makanan sampah adalah makanan yang tidak memiliki nilai gizi yang cukup

tetapi disajikan dengan cara yang menarik hingga digemari santri-santri.

c. Ketunaan

Terdapat santri-santri yang mengalami ketunaan secara fisik. Ketunaan fisik

meliputi ketunaan fungsi penglihatan (tuna netra), ketunaan fungsi

pendengaran dan bicara (tuna rungu, bibir sumbing) serta ketunaan karena

ketidaklengkapan atau ketidakberfungsian bagian tubuh atau anggota bagian

tubuh (tuna daksa, tidak memiliki dubur, dsb).

d. Hambatan dalam membersihkan diri

Santri usia sekolah seharusnya sudah mampu menolong diri sendiri untuk

membersihkan diri setelah buang air kecil maupun buang air besar. Toilet

training atau latihan pembuangan seharusnya dituntaskan santri pada usia 2

hingga 6 tahun. Pada sebagian santri masalah yang dihadapi berkenaan

dengan hambatan yang berhubungan dengan pembuangan adalah

mengompol.

e. Struktur tubuh yang tidak ideal

Terdapat santri-santri yang tumbuh kerdil/ kecil atau sebaliknya sangat

besar/ seperti raksasa. Tinggi badan dan berat badan santri-santri jauh

dibawah rata-rata tinggi badan santri lain yang seumur atau satu tingkatan

kelas. Atau sebaliknya tinggi badan dan berat badan santri jauh diatas rata-

rata tinggi badan santri sebayanya.

Perkembangan Santri – Perkembangan Fisik Psikomotorik

Page 13

3. Tugas perkembangan

Tugas perkembangan pada aspek perkembangan fisik adalah persepsi yang

positif terhadap diri dan kondisi kesehatan diri. Persepsi yang positif terhadap

diri dan kondisi kesehatan diri meliputi :

a) memberikan respon perilaku terhadap stimulasi dari lingkungan

b) pengenalan dan pemahaman bagian tubuh dan anggota bagian tubuh.

Santri harus mengenal bagian tubuh dan anggota dari bagian tubuh sehingga

santri memiliki pengetahuan tentang tubuhnya..

c) makan dan minum yang sehat yang memenuhi asupan gizi sehingga

mencapai tinggi badan, berat badan dan bentuk tubuh normal.

d) pandangan yang positif terhadap kondisi fisik (penerimaan diri terhadap

kondisi tubuh- citra diri).

Santri-santri diharapkan tidak hanya mengenal tubuhnya, pengetahuan

tentang tubuh membangun persepsi yang positif terhadap diri

e) menjaga dan memelihara kesehatan diri;

Santri belajar untuk menjaga dan memelihara kesehatan tubuh dengan

membersihkan dan merawat tubuh sehingga berada pada kondisi tubuh yang

sehat.

f) tertib BAB (buang air besar), BAK (buang air kecil) dan pembuangan gas

(kentut).

Santri mengembangkan kemampuan merasakan indikasi-indikasi tubuh

membutuhkan untuk buang air kecil, buang air besar maupun membuang

gas. Selanjutnya santri mengetahui tempat untuk melakukan pembuangan,

belajar membuang pada tempatnya secara tertib dan dengan cara yang benar

(sesuai dengan media bantu pembuatan/ bentuk toilet), serta belajar

membersihkan diri setelah melakukan pembuangan dengan berbagai media

dan alat bantu yang tersedia.

Islam memberikan perhatian yang khusus untuk permasalahan bersuci.

Buang air besar, buang air kecil maupun kentut merupakan suatu keadaan

yang menyebabkan tidak suci atau merusak kesucian yang disebut dengan

hadast. Hadast terbagi dalam hadast besar dan hadast kecil. Hadast kecil

Perkembangan Santri – Perkembangan Fisik Psikomotorik

Page 14

(Hadast shughra) meliputi ; (a) segala sesuatu yang keluar dari qubul dan

dubur, seperti kencing, madziy, keluar angin dan sebagainya; (b) hilang akal

seperti karena mabuk, sakit, pingsan atau tidur lelap (kecuali tidur sambil

duduk). Bersuci dari hadas kecil adalah dengan wudhu.

Membersihkan kotoran yang keluar dari qubul atau dubur dengan maksud

untuk menghilangkan najs disebut dengan istinja. Istinja dilakukan dengan

air, namun kalau tidak mendapatkan air boleh menggunakan benda-benda

yang keras, suci dan kesat seperti batu, kayu, tembikar aau kertas pembersih

dan dilarang beristinja dengan tulang atau menggunakan benda-benda yang

licin seperti kaca. Orang-orang yang yang tidak membersihkan kemaluannya

setelah kencing kelak akan disiksa di dalam kuburnya.

Bahasan tentang membersihkan diri dari segala kotoran, baik kotoran

jasmani maupun kotoran ruhani adalah thaharah (kebersihan atau kesucian).

Firman Allah Qs Al-Baqoroh ayat 222 : “sesungguhnya Allah mencintai

orang-orang yang tobat dan mencintai orang-orang yang bersih/ suci”.

Thaharah dikatagorikan dalam dua katagori ; (1) thaharah hissiy (thaharah

lahir) ialah thaharah yangdapat dilihat atau dirasakan oleh panca indera;

yakni membersihkan diri dari najs dan membersihkan diri dari hadats (yang

masing-masing disebut thaharah ‘ayniyyah dan thaharah hukmiyah) serta

membersihkan diri dari kotoranyang melakat/ tumbuh di badan seprti

berkhitan, mencukur buku kemaluan, memotong kumis, mencabut buku

ketiak dan memotong kuku; (2) thaharah ma’nawy (taharah batin) ialah

membersihkan diri (jiwa) dari segala dosa (maksiat) dengan jalan bertobat

(berjanji untuk tidak melakukan), membuang sifat tercela dan membangun

sifat terpuji. (Hidayat, 1989).

g) peka terhadap kondisi kesehatan.

Santri mengenal indikator-indikator kondisi ketidaksehatan fisik dan belajar

mengkomunikasikan apa yang dirasakan/ dialami pada orang tua atau orang

dewasa disekitarnya untuk memperoleh pertolongan.

4. Kebutuhan Lingkungan Perkembangan

Lingkungan perkembangan yang diharapkan adalah :

Perkembangan Santri – Perkembangan Fisik Psikomotorik

Page 15

a. Lingkungan yang memfasilitasi interaksi individu dengan lingkungan. Santri

membutuhkan untuk berbuat, terlibat, mempergunakan dan memperoleh dari

hubungan dengan lingkungan. Lingkungan makhluk hidup, yaitu manusia,

hewan, tumbuhan maupun lingkungan material yaitu alam, dan benda-benda

buatan manusia. Kapasitas otak berkembang msantriala santri melakukan

berbagai akivitas untuk hidup dan menjalani kehidupan dengan berinteraksi

dengan lingkungannya. Santri harus difasiliatsi untuk berbuat dan

beraktivitas sehingga hidup, tumbuh dan berkembangs ecara fisik.

b. Lingkungan yang memperkenalkan berbagai makanan dan belajar memakan

makanan yang sehat. Santri harus mengenal berbagai aneka makanan yang

sehat dan menyehatkan bagi dirinya. Santri harus memperoleh pengelaman

untuk mencoba berbagai makanan sesuai dengan kebutuhan pertumbuhan

dan perkembangan. Santri-santri harus mengenal makanan berserat dan

bukan makanan berbahan dasar susu pada usia sekolah sehingga

memfasilitasi tumbuhnya gigi seri. Meninabobokan santri dengan makanan

berbahan dasar susu atau tidak menantang untuk dikuyah membuat gigi

paling belakang mengalami kesulitan untuk tumbuh. Terdapat banyak kasus

gigi 8 tumbuh pada usia hampir menjelang 30 tahun hingga akhirnya

memerlukan bantuan operasi untuk mengeluarkannya atau malah

membuangnya karena tumbuh tidak pada tempatnya.

c. Lingkungan yang memfasilitasi santri untuk memenuhi kebutuhan dasar

akan asupan gizi. Santri-santri harus makan makanan yang memenuhi

kebutuhan asupan gizi. Penyiapan makanan, pengenalan makanan dan cara

makan membuat santri memiliki kebiasaan untuk memenuhi asupan gizinya.

Sekolah perlu memperhatikan untuk menyiapkan kantin sehat. Mengawasi

makanan yang dijual para penjual makanan disekitar sekolah. Nyeri lambung

merupakan penyakit yang banyak diderita santri usia madrasah ibtidaiyah

karena makanan yang dibeli berbumbu saos.

d. Lingkungan yang memfasilitasi santri untuk hidup pada lingkungan yang

sehat. Kebiasaan sekolah untuk memeriksa kebersihan kuku, telingan dan

belakang telinga, serta rambut merupakan kebiasaan yang baik. Kontrol

Perkembangan Santri – Perkembangan Fisik Psikomotorik

Page 16

terhadap lingkungan yang sehat juga harus diiringi dengan kebiasaan untuk

mencuci tangan, menggosok gigi, mempergunakan jamban/ wc sekolah serta

membuang sampah pada tempatnya. Sekolah seharusnya juga dapat

menjamin santri-santri di sekolah aman dari keterpaparan rokok dari guru

maupun orang dewasa lain disekitar santri, debu kapur yang tidak sehat,

kelas yang bersih serta benda-benda fasilitas sekolah yang aman termasuk

kondisi bangunan sekolah.

e. Lingkungan yang memfasilitasi santri belajar hidup sehat. Sekolah

diharapkan memiliki program sekolah sehat. Indikator sekolah sehat antara

lain : kelas bersih dari sampah, sampah tersimpan pada tempatnya secara

terisah antara sampah basah dan sampah kering, ventilasi ruangan kelas yang

cukup memadai, komposisi jumlah meja dan kursi dengan luas ruangan

sehingga memungkinkan santri untuk bergerak diantara meja dan kursi

secara bebas, jumlah wc/ jamban yang seimbang dengan jumlah siswa serta

dengan dukungan air untuk membersihkan diri dan membersihkan wc/

jamban secara memadai.

f. Lingkungan yang memfasilitasi jaminan kesehatan (dukungan kesehatan).

Sekolah diharapkan memiliki program jaminan kesehatan, antara lain

memiliki kotak P3K di setiap kelas, memiliki ruang kesehatan, beberapa

sekolah memiliki ruang pemeriksaan gigi, memiliki perawat atau tenaga

medis baik secara regular maupun sebagai konsultan kesehatan. Sekolah

harus terakses dengan berbagai program kesehatan dasar bagi santri dengan

puskesmas dan atau dinas kesehatan antara lain santri memperoleh imunisasi

dasar yang lengkap, pemberian vitamin, penyuluhan kesehatan, kontrol

penyakit cacingan dan kontrol terhadap pidemi lainnya. Sekolah dengan

fasilitas asrama harus memiliki pos kesehatan khusus.

5. Kematangan Perkembangan

a. santri dapat berinteraksi dengan lingkungan disekitarnya

b. santri mampu menyebutkan minimal 15 bagian anggota tubuh

Perkembangan Santri – Perkembangan Fisik Psikomotorik

Page 17

c. santri memakan makanan yang bergizi baik dalam kondisi sesuai aslinya

maupun dalam berbagai bentuk makanan olahan.

d. santri menerima kondisi diri/ struktur dan bentuk tubuh

e. santri mau membersihkan tubuh (mandi, keramas), membersihkan bagian

tubuh (kuku, telinga, memotong/ merapihkan anggota bagian tubuh

(memotong kuku, memotong rambut)

f. santri mampu BAB, BAK dan kentut pada tempatnya serta menolong diri

sendiri untuk membersihkan diri

g. santri mengetahui kondisi kesehatan diri serta mampu mencari pertolongan

pada saat merasakan sakit.

6. Pengaruh kematangan Fisik terhadap kesiapan belajar

a. Kondisi otak yang sehat dan dipergunakan membuat santri mampu

menyesuaikan diri dengan situasi pendidikan dan pembelajaran

b. Kondisi tubuh yang sehat memfasilitasi santri untuk berangkat ke sekolah,

mengikuti proses pembelajaran dan beraktivitas untuk mencapai hasil belajar

yang maksimal.

c. Tinggi dan berat badan yang ideal membuat santri dapat mempergunakan

fasilitas dan media pembelajaran dengan nyaman dan mudah. Contoh santri

dapat duduk nyaman pada kursi, menulis dengan baik karena tinggi

badannya dapat mencapai tinggi meja, menulsi dipapan tulis mengerjakan

tugas dari guru, menggeser atau mengangkat kursi sendiri jika diperlukan,

dan lain sebagaimanya.

d. Asupan gizi yang cukup membuat santri dapat berkonsentrasi dan menerima

materi pelajaran

e. Struktur dan bentuk tubuh yang normal membuat santri merasa diri sebagai

orang biasa pada umunya sehingga mampu mempercayai diri sendiri

f. Kemampuan untuk melakukan pembuangan dan membersihkan diri

membuat santri merasa memiliki kemampuan dan tidak mempermalukan diri

sendiri sehingga mampu menyesuaikan diri dan berinteraksi dengan

lingkungan sebaya maupun orang dewasa.

Perkembangan Santri – Perkembangan Fisik Psikomotorik

Page 18

Latihan

Untuk memperoleh timbal balik dari pemahaman anda, cobalah kerjakan latihan

dibawah ini.

Soal :

1. Terdapat santri-santri yang menulis sambil berdiri tidak duduk pada saat

mengikuti pembelajaran di dalam kelas, sebagai pendidik yang memahami

perkembangan fisik santri bagaimana pandangan anda tentang hal tersebut

Untuk memudahkan anda mengerjakan tugas, silahkan baca rambu-rambu

pengerjaan latihan sebagai berikut :

1. bacalah kembali paparan materi

2. analisa persoalan berdasarkan perkiraan tinggi badan santri, tinggi kursi di

sekolah, tinggi meja kelas, tugas perkembangan, kematangan perkembangan,

dan lingkungan perkembangan

sekarang saya yakin anda dapat memberikan pandangan anda.

C.I. RANGKUMAN

Perkembangan fisik berkenaan dengan organ tubuh, pertumbuhan fisik, syaraf,

otot, hormon, struktur dan bentuk tubuh. Organ tubuh yang paling penting

adalah otak karena mengatur semua aktivitas manusia dan menjadi alat bagi

manusia untuk menjalani kehidupan. Perkembangan fisik santri usia sekolah

madrasah ibtidaiyah berjalan lambat. Terdapat berbagai masalah berhubungan

dengan perkembangan fisik. Orang dewasa diharapkan mengembangkan

lingkungan perkembangan agar santri mencapai kematangan perkeembangan

fisik sehingga dapat mengikuti proses pembelajaran dengan lancar.

Perkembangan Santri – Perkembangan Fisik Psikomotorik

Page 19

D.I. TES FORMATIF

1. perkembangan fisik adalah :

a. perubahan tinggi badan

b. perubahan bentuk tubuh

c. perubahan kekuatan fisik

d. pertumbuhan fisik individu secara keseluruhan

2. potensi otak

a. kemampuan organ tubuh pada bagian kepala yang disebut otak yang

merupakan pusat kontrol perilaku manusia

b. alat bagi manusia untuk berperilaku

c. kapasitas otak untuk memberi perintah pada tubuh

d. kemampuan otak untuk mengorganisasikan informasi dan data

3. pertumbuhan fisik santri usia sekolah

a. sangat cepat menunjukkan perubahan yang berarti

b. cenderung lambat tetapi menunjukkan perubahan yang berarti

c. berkembang pesat karena asupan suplemen makanan

d. berkembang lambat karena energi habis dipergunakan untuk beraktivitas

4. santri-santri di mdrasah ibtidaiyah dapat mengalami sakit diare karena

a. kondisi lingkungan yang buruk

b. interaksi yang sangat dekat dengan teman sebaya

c. jajan makanan sembarang

Perkembangan Santri – Perkembangan Fisik Psikomotorik

Page 20

d. terlau banyak makan

5. santri-santri mengalami masalah berhubungan dengan asupan gizi karena

a. terlalu banyak makan makanan berbahan dasar gula

b. tidak mau makan

c. membeli makanan karena kemenarikan bentuk dan warna

d. orang tua makan makanan tidak bergizi

6. salah satu tugas perkembangan fisik adalah santri mengenal bagian tubuh dan

anggota bagian tubuh, maksudnya

a. santri menghafalkan nama-nama bagian tubuh dan anggota bagian tubuh

b. santri mengobservasi bagian tubuh

c. santri memperhatikan tubuh orang lain

d. santri tahu bagian tubuh dan anggota bagian tubuh serta mengetahui fungsinya

7. tugas perkembangan peka terhadap kondisi tubuh dapat tercapai msantriala

santri memiliki

a. perasaan tidak nyaman, tidak biasa atau rasa sakit pada tubuhnya

b. informasi tentang obat-obatan

c. informasi cara merawat orang sakit

d. pengalaman merasakan sakit

8. lingkungan perkembangan adalah :

a. lingkungan dimana santri tinggal

b. lingkungan dimana santri dibesarkan

c. penciptaan lingkungan sehingga santri dapat berkembang

Perkembangan Santri – Perkembangan Fisik Psikomotorik

Page 21

d. pengembangan lingkungan agar santri hidup normal

9. agar santri nyaman mengikuti pembelajaran santri harus mencapai

a. kematangan proporsi tubuh

b. tinggi badan yang sempurna

c. berat badan yang proporsional

d. kekuatan fisik untuk beraktivitas

10. Santri dapat berkonsentrasi menerima materi pelajaran apabila

a. mendengarkan guru memaparkan materi

b. memperoleh asupan gizi yang cukup

c. duduk pada kursi paling depan

d. paparan guru disertai gambar-gambar lucu

Perkembangan Santri – Perkembangan Fisik Psikomotorik

Page 22

B.II. KEGIATAN BELAJAR 2

PERKEMBANGAN PSIKOMOTORIK SANTRI DI MADRASAH IBTIDAIYAH

Santri di madrasah ibtidaiyah pada jam istirahat nampak dengan gembira

bermain bola, berlari berkerjaran, bermain petak umpet, santri perempuan bermain tali,

melompat, sebagian yang lain duduk dan memainkan bola kecil dengan beberapa buah

kerang. Terdapat santri-santri dengan berani naik ke atas pohon. Pada jam pulang

sekolah mereka berjalan riang setengah melompat, sebentar berlari pada teman-teman

pada sisi sebelah kanan dan sebentar kemudian berlari pada teman-teman pada sisi

sebelah kiri. Beberapa santri pulang dengan menggunakan sepeda. Kemampuan

beraktivitas memegang benda dengan berbagai variasi dan berjalan dengan berbagai

variasi merupakan kemampuan yang ditunjukkan karena kematangan perkembangan

psikomotorik.

1. Potensi Perkembangan Psikomotorik

Perkembangan psikomotoris berhubungan dengan kemampuan dan

keterampilan untuk melakukan aktivitas motorik. Aktivitas motorik adalah

gerakan-gerakan motorik yang dapat dilakukan bagian tubuh atau anggota

bagian tubuh. Gerakan motorik dikoordinasi dan diperintahkan oleh sistem

syaraf pusat. Gerakan motorik dapat bersifat spontan, instingtif dan mekanistis

disebut sebagai gerakan refleks karena syaraf terstimulasi dan atas perintah otak

memberikan reaksi. Gerakan motoris juga dapat bersifat terstruktur, berpola,

bertujuan dan terkoordinasi dalam suatu harmoni disebut sebagai gerakan

psikomotorik. Psikomotorik merupakan gerakan dan atau aktivitas motorik yang

diperintahkan, dikoordinasikan dan dikendalikan secara psikologis. Gerakan

motorik yang menunjukkan / menampilkan kemampuan untuk melakukan

sesuatu disebut keterampilan motorik.

Pada setiap tahapan perkembangan santri menunjukkan keterampilan

motorik. Keterampilan motorik yang dikuasai berkembang dari keterampilan

tunggal menjadi keterampian majemuk atau keterampilan yang terdiri atas

beberapa keterampilan secara terkoordinasi, dari keterampilan yang sederhana

Perkembangan Santri – Perkembangan Fisik Psikomotorik

Page 23

hingga keterampilan yang kompleks, serta dari keterampilan yang dilakukan

individual dan untuk kepentingan atau memenuhi kebutuhan diri sendiri hingga

keterampilan yang menuntut kerjasama dengan orang lain dan untuk memenuhi

kebutuhan bersama sebagai makhluk sosial untuk kepentingan umum atau

masyarakat.

Melakukan berbagai aktivitas berhubungan dengan berjalan dengan

berbagai variasi dan memegang benda dengan berbagai variasi merupakan tugas

perkembangan pada tahap perkembangan kanak-kanak atau usia satu hingga

enam tahun. Kemampuan memegang benda dengan berbagai variasi dan berjalan

dengan berbagai variasi merupakan keterampilan motoris pada tahap kanak-

kanak. Pada tahap santri sekolah yaitu pada saat santri berada di madrasah

ibtidaiyah keterampilan motoris tersebut dipergunakan secara fungsional untuk

belajar, bekerja dan bermain.

Keterampilan motoris terus meningkat pada saat santri berada di

madrasah ibtidaiyah. Keterampilan motoris meliputi aktivitas-aktivitas yang

berhubungan dengan motoris halus maupun motoris kasar. Keterampilan motoris

yang ditampilkan dan dikuasai santri-santri di madrasah ibtidaiyah lebih

terkoordinasi dan lancar sehingga dapat dipergunakan untuk : belajar menguasai

keterampilan-keterampilan akademik untuk belajar, belajar bermain untuk

bermain dan dalam olahraga, serta belajar menyelesaikan atau menghasilkan

karya yang menunjukkan keterampilan dengan atau tanpa mempergunakan alat.

a. Belajar menguasai keterampilan-keterampilan akademik

Pengembangan penguasaan keterampilan akademis, pada saat di

raudhatul atfal ditunjukkan santri memegang pensil atau alat tulis lainnya untuk

membuat gambar benang kusut, huruf atau kata dengan kuat. Kekuatan

pegangan dapat kita lihat msantriala kertas dibalik maka kita dapat meraba

bentuk huruf, kadang-kadang malah sampai kertas menjadi robek. Waktu yang

diperlukan untuk menyelesaikan tugas cukup lama karena santri berhati-hati

menulis untuk memperoleh bentuk huruf yang dianggap sempurna. Di madrasah

Perkembangan Santri – Perkembangan Fisik Psikomotorik

Page 24

ibtidaiyah santri memegang pensil atau alat tulis dengan tiga jari dan dengan

kekuatan sedang, menuliskan rangkaian huruf dalam kata dan kalimat dengan

bentuk-bentuk yang lebih halus dan bervariasi serta dengan waktu yang cepat.

Keterampilan-keterampilan akademis yang dikuasai santri pada tingkat

pendidikan madrasah ibtidaiyah antara lain : menulis, menulis halus,

menggambar bebas, menggambar bentuk, memotong, menarik garis lurus,

membentuk, melipat, memisahkan benda, menggunting, dan mempergunakan

alat-alat pengukur. Keterampilan akademis dipergunakan untuk mengikuti

proses pembelajaran dan menyelesaikan tugas-tugas pembelajaran.

Penguasaan dan kepemilikan keterampilan akademis menentukan

keberhasilan santri dalam menyesuaikan diri dengan tuntutan akademik. Contoh

untuk membantu dalam menghitung pada kelas rendah, santri dituntut untuk

terampil mempergunakan media pendukung untuk menghitung. Media

penghitung dapat berupa potongan kayu, potongan lidi atau dekak-dekak. Jika

santri tidak pandai memisahkan dan memegang potongan tersebut maka

perhitungan tidak dapat diselesaikan.

b. Belajar bermain untuk permainan dan dalam olah raga

Belajar bermain dalam olah raga ditunjukkan santri di raudhatul atfal

pada permainan menangkap bola, santri-santri melempar dan menangkap bola

secara bergantian. Dimadrasah ibtidaiyah santri mempergunakan keterampilan

menangkap dan melempar bola dalam permainan bola besar maupun bola kecil.

Permainan bola besar misalnya basket atau voli dan permainan bola kecil

misalnya kasti atau tenis meja. Santri berlari-lari dalam berbagai permainan,

memanjat untuk mengambil sesuatu, melompat dan meloncat, berenang,

bermain sepeda dan atraksi bersepeda, berseluncur dan banyak sekali

keterampilan motoris yang dipergunakan dalam bermacam permainan.

Santri-santri di madrasah ibtidaiyah merupakan jago - juara dalam

keterampilan motorik. Santri laki-laki terlibat lebih mendalam dan banyak pada

Perkembangan Santri – Perkembangan Fisik Psikomotorik

Page 25

aktivitas yang menuntut keterampilan motoris dengan banyak energi. Santri laki-

laki bermain dalam permainan bebas secara kelompok dengan bersemangat.

Berbagai permainan yang dimainkan yang mencakup bergulat, memukul dan

mengejar, serta seringkali disertai dengan tawa dan teriakan. Permainan ini

mencapai puncaknya pada tahap perkembangan santri sekolah atau pada saat

santri berada di madrasah ibtidaiyah. Permainan berkurang menjadi menguasaan

keterampilan aktraktif secara individual memasuki usia 11 tahun.

Santri perempuan beraktivitas lebih banyak pada aktivitas dengan

tuntutan keterampilan motoris halus. Santri-santri perempuan bermain dengan

berbagai media permainan dengan mempergunakan motorik halus untuk

memainkannya. Permainan dilakukan secara individual maupun kelompok

berhubungan dengan berbagai tugas, peran, fungsi dan atau tampilan sebagai

seorang perempuan. Merapihkan benda-benda, mencat kuku, membuat masakan,

mempergunakan berbagai peralatan kecantikan, mempergunakan berbagai

peralatan dapur dan kerumahtanggaan, menempel gambar, memasangkan gaun

pada boneka, dan banyak lagi permainan perempuan yang terkait dengan rumah-

rumahan. Santri perempuan juga terampil memainkan permainan yang

berhubungan dengan keterampilan motorik halus dari tangan dan atau kaki,

misalnya bermain congklak, bermain karet, loncat tinggi, maupun hulahup.

c. Belajar menyelesaikan atau menghasilkan karya yang menunjukkan

keterampilan dengan atau tanpa mempergunakan alat

Menampilkan penguasaan keterampilan untuk menghasilkan karya dan

atau mempergunakan/ memainkan alat-alat musik atau alat-alat keterampilan. Di

raudhatul atfal santri belajar meronce dari berbagai benda yang disiapkan ibu

guru. Di madrasah ibtidaiyah santri berkreasi membuat sesuatu hasil karya atau

asesoris dari berbagai media yang menurut santri dapat dibentuk, digunakan

ataupun dimodifikasi. Santri-santri membuat gelang dari lilitan benang warna-

warni, rangkaian mute atau batu-batuan atau gelang dari pita. Santri-santri

Perkembangan Santri – Perkembangan Fisik Psikomotorik

Page 26

membuat peta dari bubur kertas bekas. Pada sebuah iklan air kemasan santri-

santri membuat miniatur kapal terbang dari rangkaian botol air minum kemasan.

Di raudhatul atfal, santri-santri belajar membedakan bunyi dan belajar

memainkan instrument musik sederhana. Di madrasah ibtidaiyah santri belajar

memainkan instrument musik dalam satu harmoni untuk memainkan suatu

komposisi lagu. Santri belajar menguasai keterampilan untuk memainkan satu

alat/ instrumen musik tertentu. Penguasaan terhadap alat/ instrumen musik

membuat santri dapat menjadi bagian dari suatu pagelaran musik atau pagelaran

kesenian lainnya. Santri mempergunakan bagian tubuhnya untuk membuat atau

menghasilkan bunyi atau nada. Santri belajar bersuit Santri juga dapat

menciptakan instrungan mempergunakan mulut dan jari, belajar memetik atau

membunyikan jari-jari. Santri dapat juga menciptakan atau membuat instrument

musik dari berbagai peralatan sederhana yang ditemukan. Misalnya membuat

peluit dari bamboo, dan membuat tabuhan dari peralatan dapur.

Santri di madrasah ibtidaiyah juga dapat merangkai, membangun,

merakit atau membuat suatu karya tertentu dengan mempergunakan perkakas

pertukangan sederhana maupun kompleks. Santri dapat membuat berbagai

permainan dengan peralatan yang sederhana seperti layang-layang, mobil-

mobilan dari kulit jeruk atau sandal jepit, dan senapan dari pelepah pisang.

Santri dapat membuat hiasan atau suatu barang fungsional dengan

mempergunakan gergaji kecil, palu, obeng, atau amplas. Santri dapat mengolah,

mengerjakan atau memelihara tanaman atau binatang dengan mempergunakan

peralatan pertamanan atau pertanian. Santri dapat membersihkan rumput,

mencangkul ataupun memerah susu.

Keterampilan psikomotorik membuat santri menunjukkan kemampuan

diri untuk berguna. Keterlibatan santri dalam berbagai aktivitas motorik

membuat santri merasakan berkemampuan.

Perkembangan Santri – Perkembangan Fisik Psikomotorik

Page 27

Menurut Cratty ( Diane E Papalia : 429) perkembangan motorik pada

jenjang pendidikan madrasah ibtidaiyah :

Usia Perilaku motorik

6 tahun Santri perempuan superior dalam akurasi gerakan

Santri laki-laki superior dalam gerakan yang bertenaga dan kurang

kompleks

Melompat dimungkinkan

Santri dapat bermain melempar-tangkap serta langkah yang tepat

7 tahun Santri dapat melakukan keseimbangan satu kaki tanpa melihat

Santri dapat berjalan diatas balok keseimbangan selebar 5,08 cm

Santri dapat melompat dengan akurat ke dalam lingkaran kecil

Santri dapat melakukan dengan akurat latihan “jumping Jack”

(mainan santri berupa orang atau binatang yang sendi-sendirnya

digerakan oleh seutas tali/ permainan boneka besar)

8 tahun Santri memiliki kekuatan gengaman 5,443 kg

Jumlah permainan yang diikuti oleh kedua jenis kelamin paling

banyak terjadi pada usia ini

Santri dapat melakukan lompatan ritmis berseling dalam pola 2-2,

2-3, atau 3-3

Santri perempuan dapat melempar bola kecil sejauh 12,19 m

9 tahun Santri laki-laki dapat berlari 5,029 meter perdetik

Santri laki-laki dapat melempar bola kecil sejauh 21,33 m

10 tahun Santri dapat menilai dan menangkap arah lontaran bola kecil yang

dilempar dari jauh

Santri perempuan dapat berlari 5,18 meter perdetik

11 tahun Berdiri setelah melompat 1,52 m mungkin dilakukan oleh santri

laki-laki

Santri perempuan dengan lompatan lebih pendek 1,368 m

Perkembangan Santri – Perkembangan Fisik Psikomotorik

Page 28

Kematangan perkembangan fisik mendorong kebutuhan untuk aktif.

Pendidikan dasar menuntut santri-santri duduk lebih lama dibandingkan

melakukan aktivitas fisik. Aktivitas fisik penting bagi santri-santri untuk

menghaluskan keterampilan-keterampilan motorik yang berkembang dan

dikuasai. Penguasaan keterampilan motorik penting untuk menunjang

pemenuhan kebutuhan diri sendiri dan menjadi bagian dari komunitas.

Prinsip penting dalam praktik pendidikan pada jenjang pendidikan dasar

adalah aktif melakukan berbagai aktivitas. Santri mengembangkan koordinasi

motorik dan mulai menampilkan berbagai manipulasi keterampilan untuk

melakukan bermacam aktivitas yang menunjukkan kemampuan yang sama

dengan orang dewasa. kompleksitas, kecekatan dan kecepatan melakukan

gerakan dibutuhkan untuk melakukan berbagai aktivitas yang berkualitas.

Keterlibatan dalam berbagai kegiatan fisik, olah raga, kesenian dan

keterampilan memberikan dampak positif dan negatif pada santri-santri.

Dampak positif meningkatkan kekuatan dan daya tahan, membantu membangun

tulang dan otot yang sehat, membantu mengontrol berat badan, mengurangi

kecemasan dan stress, meningkatkan kelenturan tubuh, bagian tubuh atau

anggota bagian tubuh, meningkatkan kepekaan gerakan tubuh dalam

harmonisasi, meningkatkan penguasaan instrument/ peralatan, meningkatkan

kepercayaan diri, mengembangkan pengalaman, kesempatan untuk belajar

bagaimana berkompetisi, mengembangkan rasa aman, mengembangkan rasa

berkemampuan, serta mengembangkan relasi dalam kelompok dan pertemanan.

Dampak negatif terjadi msantriala aktivitas fisik dilakukan dalam bentuk

tim atau olah raga atau permainan kompetitif yang ditujukan bagi santri-santri

yang memiliki bakat pada atletik, olah raga lain, musik, seni maupun

keterampilan. Pelatih dan orang tua menjadi lebih menekankan pada

kemenangan dibandingkan pada memainkan permainan. Mengkritisi

keterampilan santri agar tampil sempurna sebagai pemenang bukan untuk

mampu dan menguasai keterampilan secara fungsional. Santri mengalami

kelelahan fisik hingga kecelakaan, program mengganggu program akademik,

Perkembangan Santri – Perkembangan Fisik Psikomotorik

Page 29

serta pengharapan yang tidak realistik atas kesuksesan santri. Santri

membutuhkan penghargaan atas keterlibatan dan unjuk kemampuannya.

Pencapaian prestasi harus dipandang sebagai hadiah dari penguasaan

keterampilan pada level manapun.

2. Masalah

a. Luka akibat kecelakaan

Luka akibat kecelakaan merupakan faktor utama kematian santri. Santri

pada tingkat madrasah ibtidaiyah mudah mengalami kecelakaan karena aktivitas

fisik yang dilakukan. Santri-santri merupakan penjelajah dan petualang sejati.

Rasa ingin tahu menstimulasi santri mempergunakan keterampilan motorik

untuk melakukan aktivitas untuk mencari tahu dan memecahkan masalah.

Santri-santri dengan senang hati melakukan aktivitas fisik tanpa

mempertimbangkan bahaya. Kesenangan yang diperoleh dari aktivitas fisik

membuat santri mengabaikan hal-hal yang mendetail sehingga menjadi lengah.

Keberhasilan dalam melakukan aktivitas membuat santri sangat bersemangat

sehingga kadangkala santri merespon dengan terlalu bersemangat.

Luka akibat permainan dapat merupakan luka kecil yang tidak berbahaya

yang dapat ditanggulangi dengan bantuan P3K sederhana, yaitu obat merah/

betadine dengan tensoplas. Luka tergores, terjatuh, tersungkur cukup diobati di

sekolah atau di rumah. Luka juga dapat merupakan luka besar terbuka yang

memerlukan beberapa jahitan sampai dengan operasi besar. Luka seperti ini

harus diobati di klinik atau rumah sakit besar yang memiliki ruang operasi/

bedah. Keseleo dan patah tulang dapat saja terjadi. Apalagi jika santri

melakukan permainan fisik tanpa alat pelindung. Luka kecelakaan yang paling

parah terjadi karena tusukan, pukulan ataupun benturan dengan benda alat

peralatan.

Keberadaan santri yang dianggap sudah “cukup besar” membuat orang

tua atau orang dewasa disekitar santri mengurangi pengawasan. Berkurangnya

Perkembangan Santri – Perkembangan Fisik Psikomotorik

Page 30

pengawasan memberikan efek positif dan negatif. Efek positif adalah

berkembangnya rasa kebebasan untuk beraktivitas pada santri. Efek negatif

adalah santri cenderung mengalami kecelakaan karena santri tidak banyak

membuat pertimbangan sebelum bertindak atau beraktivitas. Pertimbangan

utama santri adalah kesenangan bukan keselamatan.

Penelitian di Amerika menunjukkan banyak santri masuk ruang gawat

darurat untuk mendapat perawatan dari luka akibat bersepeda. 12 % meninggal

karena menderita luka otak yang serius, 88 % selamat karena mempergunakan

pelindung kepala. Santri mengalami kecelakaan fatal karena terjatuh dari kuda

dan bermain bola. Permainan mobil listrik juga merupakan penyebab santri

mengalami kecelakaan yang cukup fatal. Luka benturan hingga patah tangan

atau kaki merupakan luka yang diderita karena permainan mobil listrik.

Permainan mobil listrik banyak disediakan di mal atau pusat pembelajaan.

b. Ketunaan dan kesehatan fisik

Kesehatan fisik yang buruk dan ketunaan fisik membuat santri

mengalami masalah untuk melakukan melakukan aktivitas motorik. Badan yang

lemah dan tidak bertenaga membuat santri mengalami kesulitan melakukan

gerakan motorik. Ketunaan fisik juga mengakibatkan santri tidak mampu

melakukan gerakan dan aktivitas motorik.

c. Ketidakterampilan

Ketidakterampilan atau tidak terkuasainya gerakan motorik untuk

melakukan aktivitas motorik membuat santri merasa berbeda dengan teman-

teman sebayanya. Ketidakmampuan menunjukkan keterampilan motorik dan

psikomotorik mempengaruhi kemampuan menyesuaikan diri sesuai tuntutan diri

dan lingkungan. Pemenuhan kebutuhan pribadi dan sosial memerlukan

dukungan penguasaan keterampilan psikomotorik. Contoh, berpakaian menuntut

keterampilan motorik mengancingkan pakaian ataupun menarik reisleting.

Pemenuhan tuntutan lingkungan baik lingkungan keluarga, sekolah maupun

masyarakat memerlukan kemampuan psikomotorik. Contoh, makan bersama di

Perkembangan Santri – Perkembangan Fisik Psikomotorik

Page 31

meja makan menuntut keterampilan untuk memegang piring, sendok, dan

peralatan makan lainnya dengan benar.

3. Tugas perkembangan

a. mempergunakan keterampilan motorik untuk permainan, belajar dan bekerja

b. mengembangkan dan memiliki perasaan berkemampuan karena dapat

menampilkan keterampilan fisik secara fungsional

c. keterlibatan dan interaksi yang sehat dengan teman sebaya melalui aktivitas

fisik

4. Kebutuhan lingkungan perkembangan

a. Penciptaan lingkungan sekolah yang memfasilitasi santri untuk melakukan

dan atau beraktivitas fisik dan psikomotorik

b. Pengembangan media dan metode pembelajaran yang memfasilitasi santri

untuk melakukan aktivitas motorik/ psikomotorik

c. Pengembangan program pembelajaran yang mengembangkan penguasaan

keterampilan motorik yang diperlukan untuk menjalani kehidupan.

d. Program olah raga yang memfasilitasi kesempatan untuk mencoba berbagai

macam / bidang olah raga

e. Perlindungan penggunaan peralatan permainan

f. Perlindungan keselamatan beraktivitas

g. Program kesenian yang memfasiliatsi santri mempelajari berbagai

keterampilan seni yang diminati

h. Program keterampilan kekriyaan yang memfasilitasi santri menghasilkan

berbagai karya keterampilan

i. Program unjuk kemampuan yang memfasilitasi santri menampilkan berbagai

kemampuan dan atau keterampilan yang dimilikinya dan atau dikuasasinya.

5. Kematangan perkembangan psikomotorik

a. Penyaluran energi dalam aktivitas fisik

Perkembangan Santri – Perkembangan Fisik Psikomotorik

Page 32

b. Penguasaan keterampilan motorik untuk melakukan berbagai aktivitas

fungsional

c. Kesadaran keamanan

6. Pengaruh kematangan psikomotorik terhadap kesiapan belajar

a. Penguasaan keterampilan psikomotorik yang memfasilitasi penguasaan

keterampilan akademik

b. Penguasaan keterampilan psikomotorik yang memfasilitasi kemampuan

bermain dan melakukan permainan

c. Penguasaan keterampilan psikomotorik yang memfasilitasi kemampuan

untuk berolahraga

d. Penguasaan keterampilan psikomotorik yang memfasilitasi kemampuan

menampilkan kemampuan berkesenian

e. Penguasaan keterampilan psikomotorik yang memfasilitasi kemampuan

membuat suatu karya

f. Penguasaan keterampilan psikomotorik yang memfasilitasi pencapaian hasil

belajar dan prestasi persekolahan

Latihan

Untuk memperoleh timbal balik terhadap pemahaman cobalah menjawab

pertanyaan berikut ini :

1. Dalam kapasitas anda sebagai pendidik, apa yang dapat anda lakukan untuk

meminimalkan luka akibat kecelakaan yang mungkin dialami santri-santri anda

Untuk dapat menjawab pertanyaan, cobalah anda membaca kembali paparan,

lalu tempatkan diri anda dalam kapasitas anda sebagai pendidik. Saya yakin

anda akan mampu memberikan pandangan.

C.II. RANGKUMAN

Santri-santri pada tingkat madrasah ibtidaiyah menunjukkan perkembangan

motorik yang pesat. Perkembangan psikomotorik berkenaan dengan kemampuan

Perkembangan Santri – Perkembangan Fisik Psikomotorik

Page 33

untuk menunjukkan penguasaan keterampilan motorik. Pada tingkat pendidikan

madrasah ibtidaiyah keterampilan psikomotorik dipergunakan santri untuk belajar

mengembangkan keterampilan akademik, belajar bermain untuk permaian dan

bermain olah raga, serta belajar untuk menghasilkan suatu karya.

D.II TES FORMATIF

1. Perkembangan psikomotorik berhubungan dengan

a. kemampuan untuk bergerak

b. kemampuan untuk beraktivitas motorik

c. kemampuan berbuat

d. kemampuan berperilaku

2. Gerakan psikomotorik

a. aktivitas terstruktur

b. aktivitas yang terkoordinasi secara psikologis

c. aktivitas motorik

d. aktivitas reflkeks

3. Perkembangan psikomotorik santri laki-laki

a. superior dalam gerakan ritmis

b. superior dalam gerakan yang membutuhkan akurasi

c. superior dalam gerakan yang bertenaga

d. superior dalam gerakan yang berkesimbungan

4. Perkembangan psikomotorik santri perempuan

a. superior dalam gerakan ritmis

Perkembangan Santri – Perkembangan Fisik Psikomotorik

Page 34

b. superior dalam gerakan yang membutuhkan akurasi

c. superior dalam gerakan yang bertenaga

d. superior dalam gerakan yang berkesimbungan

5. Masalah utama yang terjadi pada santri di madrasah ibtidaiyah berhubungan

dengan perkembangan psikomotorik adalah

a. luka karena kacelakaan

b. luka karena melukai diri sendiri

c. kekuarang gizi sehingga mudah terluka

d. luka karena berkelahi dengan teman sebaya

6. Kemampuan psikomotorik dipergunakan oleh santri di madrasah ibtidaiyah untuk

belajar menghasilkan suatu karya, contohnya :

a. menulis huruf sambung

b. mempergunakan dekak-dekak untuk menghitung

c. terlibat dalam permainan bola basket

d. membuat prakarya dari stik eskrim

7. Salah satu tugas perkembangan psikomotorik pada tingkat madrasah ibtidaiyah

adalah mempergunakan keterampilan motorik untuk permainan, belajar dan bekerja.

Implikasinya,

a. santri melakukan aktivitas-aktivitas motorik pada saat belajar

b. santri melakukan permainan fisik bersama teman-teman pada saat istirahat

c. santri mempergunakan kemampuan memegang benda dengan tiga jari untuk

memegang pensil dan menulis

Perkembangan Santri – Perkembangan Fisik Psikomotorik

Page 35

d. santri belajar menggergaji papan tipis dengan gerjaji kecil

8. kematangan perkembangan psikomotorik santri pada tingkat madrasah ibtidaiyah

adalah :

a. berjalan dengan berbagai variasi

b. memegang benda dengan berbagai variasi

c. menyalurkan energi untuk melakukan aktivitas motorik

d. menyalurkan keterampilan motorik dalam permainan

9. Untuk mengembangan perkembangan psikomotorik santri membutuhkan

lingkungan perkembangan yang kondusif di madrasah ibtidaiyah dalam bentuk :

a. penyelenggaraan senam pagi setiap hari

b. penyelenggaraan seleksi peserta olimpiade atletik

c. penyediaan permainan jungkitan

d. lapangan bermain

10. pengaruh kematangan psikomotorik pada kesiapan santri mengikuti

pembelajaran antara lain :

a. kemampuan menulis karena santri mampu mengkoordinasikan jari-jari dan

memegang pensil dengan kekuatan yang sesuai

b. kekuatan berlari karena makan makanan yang bergizi

c. kemampuan melompat karena tulang dan otot kaki matang untuk menahan

tubuh pada saat mendarat

d. kemampuan membuat prakarya karena meniru gambar pada kalender

Perkembangan Santri – Perkembangan Fisik Psikomotorik

Page 36

B. GLOSARIUM

a. Motorik halus : koordinasi syaraf, otot halus, tulang untuk melakukan

berbagai gerakan dan atau aktivitas dengan tenaga/ kekuatan yang rendah

dalam harmoni. Contoh antara lain : melipat, menggunting, makan dengan

sumpit, menari, menggambar, dan berjalan jinjit.

b. Motorik kasar : koordinasi syaraf, otot besar, tulang untuk melakukan

berbagai gerakan atau aktivitas dengan tenaga/ kekuatan yang besar. Contoh

antara lain : melompat, mengayuh sepeda, bermain sepak bola, bermain

basket, dan mencangkul.

c. Aktivitas motorik : gerakan untuk melakukan sesuatu secara spontan untuk

merespon stimulus maupun secara sistematik untuk suatu tujuan tertentu.

d. Aktivitas psikomotorik : aktivitas motorik yang dikoordinasikan oleh sistem

syaraf pusat yang dipengaruhi dimensi-dimensi psikologis

C. DAFTAR PUSTAKA

Beaty Janice J, 1990, Observing development of The Young Child, New York :

Merrill an imorint of Macmillan Publishing Company

Hidayat Rahmat, 1989, Khazanah istilah Al-Quran, Bandung : Mizan

Papalia Diane E, 2008, Human Development, terjemahan, Jakarta : Kencana

Prenada Media Group

Santrok John W, 2004, Life-Span Development, Boston ; McGrawHill Higer

Education

Yusuf Syamsu, 2004, Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja, Bandung :

Rosda Karya

D. KUNCI JAWABAN TES FORMATIF

Tes formatif 1

Perkembangan Santri – Perkembangan Fisik Psikomotorik

Page 37

1. D, perkembangan fisik berkenaan dengan pertumbuhan fisik secara

keseluruhan baik,meliputi organ, sistem syaraf, otot, hormon, dan struktur

tubuh

2. A, potensi otak adalah kapasitas/ kemampuan otak yaitu organ yang ada

dalam kepala untuk mengontrol semua prilaku manusia

3. B, pertumbuhan fisik santri usia sekolah cenderung lambat, hanya 2 – 3 inci

pertahuan, tetapi perubahan fisik dapat terlihat nyata antara santri usia 6

tahun (awal usia santri sekolah) dan 11 tahun pada akhir usia santri sekolah

4. C, santrimengalami sakit diare, karena makanan yang dimakan tidak sehat

atau tercemar, biasanya karena mereka jajan makanan sembarang.

5. C, pada santri-santri dari golongan menengah keatas masalah asupan gisi

terjadi karena santri-santri membeli atau memakan makanan berdasarkan

kemenarikan makanan bukan berdasarkan kandungan gizi

6. D, santri tidak sekedar hafal bagian tubuh tetapi tahu fungsi bagian dan

anggota bagian tubuh tersebut bagi kehidupan dirinya

7. A, santri peka terhadap kondisi kesehatan dirinya msantriala santri

merasakan kondisi yang berbeda, tidak nyaman atau rasa sakit pada bagian

tubuhnya

8. C, lingkungan perkembangan adalah suasana atau situasi yang diciptaan oleh

orang dewasa disekitar santri sehingga memungkinkan santri mencapai

perkembangan

9. A, kematangan proporsi tubuh artinya pencapaian tinggi badan, berat badan

dan bentuh tubuh sesuai dengan usia.

10. B, asupan gizi yang cukup membuat otak cukup memiliki oksigen sehingga

mampu berkonsnetrasi

Jawaban Tes Formatif 2

1. B, Perkembangan psikomotoris berhubungan dengan kemampuan dan

keterampilan untuk melakukan aktivitas motorik

2. B, Psikomotorik merupakan gerakan dan atau aktivitas motorik yang

diperintahkan, dikoordinasikan dan dikendalikan secara psikologis

Perkembangan Santri – Perkembangan Fisik Psikomotorik

Page 38

3. C, Santri laki-laki superior dalam gerakan yang bertenaga dan kurang

kompleks

4. B, Santri perempuan superior dalam akurasi gerakan

5. A, santri pada usia madrasah ibtidaiyah senang melakukan berbagai akivitas

motorik tanpa mempertimbangkan bahaya sehingga mudah mengalami

kecelakaan

6. D, Santri di madrasah ibtidaiyah juga dapat merangkai, membangun, merakit

atau membuat suatu karya tertentu dengan mempergunakan perkakas

pertukangan sederhana maupun kompleks. Contoh merangkai, membangun,

merakit stik eskrim menjadi suatu hiasan

7. C, penguasaan keterampilan psikomotorik dipergunakan untuk melakukan

kegiatan atau aktivitas yang dituntut/ dilakukan dalam belajar, bermain dan

membuat karya.

8. C, salah satu kemantangan psikomotoik adalah santri menyalurkan energi

fisik dalam aktivitas-aktivitas motorik. Santri melakukan berbagai aktivitas

psikomotorik untuk menyalurkan energi yang dimilikinya

9. D, santri memerlukan ruang untuk dapat melakukan berbagai aktivitas fisik

dan psikomotorik. Lapangan bermain merupakan ruang yang ideal bagi

santri menyalurkan energi fisik dan mengekpresikan berbagai keterampilan

motorik dalam berbagai aktivitas permainan.

10. A, kemampuan santri menulis karena jari-jari tangan dapat terkoordinasi

dengan baik sehingga mampu memegang pensil dengan kekuatan yang

cukup untuk menulis (penguasaan keterampilan motorik halus). Merupakan

contoh dari penguasaan keterampilan psikomotorik yang memfasilitasi

penguasaan keterampilan akademik.