PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO ACEH - bi.go.id file1.1 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DARI SISI SEKTOR...
Transcript of PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO ACEH - bi.go.id file1.1 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DARI SISI SEKTOR...
PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO ACEH
Pertumbuhan ekonomi Aceh dengan migas tercatat sebesar 5,03% (yoy), atau
mengalami perlambatan dibanding triwulan lalu yang sebesar 5,47% (yoy).
Sementara itu, bila ditilik secara triwulanan, ekonomi Aceh dengan migas
tercatat tumbuh sebesar 1,43% (qtq), meningkat dibanding triwulan lalu yang
sebesar 1,32% (qtq).
Secara sektoral, seluruh sektor ekonomi tercatat mengalami pertumbuhan
tahunan yang positif meski disana sini terlihat stagnan dan cenderung
melambat bila dibandingkan dengan triwulan lalu.
Sektor Pertanian sebagai kontributor terbesar pada PDRB Aceh juga tumbuh
moderat sebesar 4,36% (yoy) atau tumbuh melambat sebesar 0,94% secara
triwulanan (qtq) karena masih musim tanam.
Sementara dari sisi penggunaan, pertumbuhan positif juga terjadi di seluruh
komponen.
1.1 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DARI SISI SEKTOR EKONOMI
Pada triwulan III-2011, pertumbuhan tahunan (yoy)1 ekonomi Aceh tercatat kembali mengalami perlambatan.
Ekonomi Aceh dengan migas tumbuh 5,03% (yoy), sedikit menurun bila dibandingkan dengan triwulan lalu
yang sebesar 5,47% (yoy). Sementara secara triwulanan (qtq)2, ekonomi Aceh dengan migas tumbuh 1,43%
(qtq), meningkat dibanding triwulan lalu yang tumbuh 1,32% (qtq).
Kinerja perekonomian Aceh secara tahunan pada triwulan III-2011 ditandai dengan pertumbuhan positif pada
seluruh sektor ekonomi kecuali sektor pertambangan dan penggalian yang kembali tumbuh negatif sebesar
minus 0,48% (yoy). Pertumbuhan tertinggi terjadi pada sektor primer yaitu sektor perdagangan, hotel dan
restoran yang tumbuh melambat 8,56% (yoy). Disusul sektor pengangkutan dan komunikasi yang juga
tumbuh melambat sebesar 8% (yoy). Sementara sektor Pertanian sebagai sektor andalan dengan pangsa
mayoritas (27,75%) tumbuh 4,36% (yoy).
Gambar 1.1
PDRB dan Laju Pertumbuhan Tahunan (yoy)
PDRB Provinsi Aceh Atas Dasar Harga Konstan (ADHK)
Sumber : BPS Prov. Aceh, diolah
I II III IV I II III
2010 2011
PDRB dg migas (Rp-T) 8,07 8,18 8,34 8,48 8,52 8,63 8,76
PDRB nonmigas (Rp-T) 7,06 7,19 7,32 7,47 7,52 7,63 7,75
PDRB dg migas_yoy (ka) 0,02% 1,43% 3,22% 5,90% 5,60% 5,47% 5,03%
PDRB nonmigas_yoy (ka) 4,68% 4,26% 5,46% 6,82% 6,52% 6,25% 5,86%
0%
1%
2%
3%
4%
5%
6%
7%
8%
0,0
1,0
2,0
3,0
4,0
5,0
6,0
7,0
8,0
9,0
Rp
-tri
liu
n
PDRB dg migas (Rp-T) PDRB nonmigas (Rp-T)
PDRB dg migas_yoy (ka) PDRB nonmigas_yoy (ka)
Bila dilihat satu persatu, sebenarnya kenaikan pertumbuhan hanya terjadi pada sektor keuangan, persewaan
dan jasa perusahaan dari 6,64% (yoy) pada triwulan II-2011 menjadi 7,27% (yoy) di triwulan III-2011 serta
sektor pertanian yang tumbuh dari 3,8% (yoy) menjadi 4,36% (yoy). Sementara sektor yang lain tercatat
mengalami pertumbuhan yang melambat.
Gambar 1.2
PDRB dan Laju Pertumbuhan Triwulanan (qtq)
PDRB Provinsi Aceh Atas Dasar Harga Konstan (ADHK)
Sumber : BPS Prov. Aceh, diolah
Sementara bila dilihat secara triwulanan (qtq), seluruh sektor ekonomi mengalami pertumbuhan positif.
Pertumbuhan triwulanan (qtq) tertinggi terjadi pada sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan yang
tumbuh sebesar 2,46%, disusul sektor perdagangan, hotel dan restoran serta sektor pengangkutan dan
komunikasi yang masing-masing tumbuh sebesar 2,17% dan 2,07%.
Tabel 1.1 PDRB Provinsi Aceh Menurut Sektor Ekonomi
Sumber: BPS Prov. Aceh, diolah
ADHK: Atas Dasar Harga Konstan
ADKB: Atas Dasar Harga Berlaku
Growth_yoy: pertumbuhan tahunan
Growth_qtq: pertumbuhan triwulanan
0,70%
1,44%
1,86%1,78%
0,42%
1,32%1,43%
0,88%
1,81%1,92%
2,04%
0,60%
1,56% 1,55%
0%
1%
1%
2%
2%
3%
I II III IV I II III
2010 2011
PDRB dg migas
PDRB nonmigas
%, qtq
I-11 II-11 III-11 I-11 II-11 III-11 I-11 II-11 III-11 I-11 II-11 III-11
Pertanian 2,26 2,30 2,33 5,72 5,88 6,01 3,72% 3,80% 4,36% 1,08% 2,15% 0,94%
Pertambangan 0,65 0,65 0,65 2,37 2,40 2,56 0,92% 0,60% -0,48% -1,38% -0,60% 0,91%
Ind.Pengolahan 0,89 0,89 0,90 1,81 1,86 1,91 3,31% 2,98% 2,26% -0,17% 0,41% 0,80%
Lis trik,gas&air 0,03 0,03 0,03 0,10 0,10 0,10 14,19% 10,27% 6,59% 0,30% 0,27% 2,39%
Bangunan 0,61 0,61 0,63 2,04 2,10 2,20 6,74% 6,66% 6,30% -0,30% 1,33% 2,14%
Perdagangan 1,75 1,78 1,82 3,25 3,34 3,46 9,97% 9,87% 8,56% 0,96% 1,70% 2,17%
Pengangkutan 0,64 0,65 0,66 2,23 2,29 2,37 8,50% 8,56% 8,00% 1,00% 1,49% 2,07%
Keuangan 0,16 0,16 0,17 0,54 0,55 0,57 5,88% 6,64% 7,27% 1,08% 1,91% 2,46%
Jasa-jasa 1,54 1,55 1,57 2,35 2,39 2,47 5,27% 4,87% 4,17% -0,07% 0,88% 1,19%
PDRB dg migas 8,52 8,63 8,76 20,41 20,91 21,65 5,60% 5,48% 5,03% 0,42% 1,32% 1,43%
PDRB nonmigas 7,52 7,64 7,75 17,09 17,53 18,10 6,52% 6,26% 5,86% 0,60% 1,56% 1,55%
Rp-tri l iunADHK ADHB Growth_yoy Growth_qtq
Secara nominal, Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Provinsi Aceh Atas Dasar Harga Konstan (ADHK)
pada triwulan III-2011 adalah sebesar Rp. 8,75 triliun (dengan migas) atau sebesar Rp. 7,75 triliun (tanpa
migas). Sementara itu, PDRB Aceh Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB) pada triwulan tersebut adalah sebesar
Rp. 21,65 triliun (dengan migas) dan Rp. 18,09 triliun (tanpa migas). Sektor Pertanian masih memberikan
kontribusi terbesar dalam PDRB Aceh. Seperti terlihat pada gambar 1.3 dan 1.4, sektor pertanian memberikan
kontribusi sebesar 27,75% jauh lebih tinggi dibanding sektor-sektor lain yang hanya di kisaran belasan persen,
meski angka ini mengalami sedikit penurunan dari pangsa sebelumnya yang sebesar 28,1%.
Gambar 1.3
Kontribusi Sektor Ekonomi
PDRB Provinsi Aceh ADHB dengan Migas
Triwulan II-2011
Gambar 1.4
Kontribusi Sektor Ekonomi
PDRB Provinsi Aceh ADHB dengan Migas
Triwulan III-2011
Sumber : BPS Prov. Aceh, diolah
Pertanian28,10%
Pertambangan11,58%
Ind.Pengolahan8,97%
Listrik,gas&air0,47%
Bangunan10,03%
Perdagangan15,88%
Pengangkutan10,94%
Keuangan2,63%Jasa-jasa
11,41%
Pertanian27,75%
Pertambangan11,81%
Ind.Pengolahan8,82%
Listrik,gas&air0,47%
Bangunan10,15%
Perdagangan15,99%
Pengangkutan10,95%
Keuangan2,63%
Jasa-jasa11,43%
1.1.1. Sektor Pertanian
Secara triwulanan, sektor pertanian tumbuh tipis 0,94% (qtq) dibanding triwulan lalu. Pertumbuhan tipis ini
lebih disebabkan karena panen raya yang sudah berakhir di triwulan II lalu, sementara hasil produksi musim
tanam di Mei hingga September diperkirakan baru akan dipanen di akhir September hingga November 2011.
Sementara secara tahunan, sektor pertanian tumbuh 4,36% (yoy), meningkat sedikit dibanding triwulan lalu
yang sebesar 3,8% (yoy). Hal ini terkonfirmasi dengan rilis Angka Ramalan III mengenai produksi padi dan
palawija di provinsi Aceh.
Tabel 1.2.
Angka Tetap 2010 dan Angka Ramalan III-2011 mengenai
Luas Panen, Produksi dan Produktivitas Padi di Aceh
Sumber : BPS Prov. Aceh
Berdasarkan Angka Ramalan III (Aram III) tahun 2011, terlihat bahwa produksi padi di provinsi Aceh pada
periode bulan Januari – Agustus 2011 diperkirakan tumbuh sebesar 16,97% (yoy) dibandingkan periode yang
sama tahun sebelumnya. Pertumbuhan ini terjadi karena peningkatan luas panen sebesar 10,12% (yoy) dan
peningkatan produktivitas yang sebesar 6,22% (yoy). Peningkatan luas panen disebabkan adanya peningkatan
indeks tanam dibeberapa daerah yang didukung curah hujan yang cukup dan peningkatan program
optimalisasi lahan. Sementara, kenaikan rata-rata produksi per hektar antara lain disebabkan peningkatan
penggunaan benih yang baik, curah hujan yang cukup, meminimalisasi serangan organisme perusak tanaman
(OPT), peningkatan areal program Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu (SLPTT) dan pemupukan
yang cukup3.
3 BPS Aceh, Berita Resmi Statistik No. 045/11/11/Th.V. 01 November 2011, Produksi Padi dan Palawija Provinsi Aceh (Angka
Ramalan III 2011).
Jan-Agus ATAP Jan-Agus Sep-Des ARAM III Jan-Agus 2011 2011
Luas Panen (Ha) 235.070 347.727 259.090 112.050 371.140 10,22 6,73
Produktivitas (Kw/Ha) 44,84 45,18 47,62 45,17 46,88 6,2 3,77
Produksi (Ton) 1.054.170 1.571.041 1.233.886 506.130 1.740.016 17,05 0,76
Luas Panen (Ha) 2.713 4.554 2.745 1.427 4.172 1,18 -8,39
Produktivitas (Kw/Ha) 24,26 24,93 24,97 24,28 24,73 2,9 -0,79
Produksi (Ton) 6.583 11.353 6.854 3.465 10.319 4,12 -9,11
Luas Panen (Ha) 237.783 352.281 261.835 113.477 375.312 10,12 6,54
Produktivitas (Kw/Ha) 44,61 44,92 47,39 44,91 46,64 6,22 3,83
Produksi (Ton) 1.060.753 1.582.394 1.240.740 509.595 1.750.335 16,97 10,61
2010 2011 Pertumbuhan tahunan (yoy,%)Komoditi
Total Padi
Padi Ladang
Padi Sawah
Tabel 1.3
Angka Tetap 2010 dan Angka Ramalan III-2011 mengenai
Luas Panen, Produksi dan Produktivitas Tanaman Palawija di Aceh
Sumber : BPS Prov. Aceh
Sementara itu, Angka Ramalan III-2011 untuk tanaman Palawija memperlihatkan proyeksi pertumbuhan
produksi yang positif di seluruh jenis tanaman pada periode Januari – Agustus 2011 dibandingkan periode yang
sama tahun lalu. Pertumbuhan tertinggi terjadi pada jenis tanaman kacang hijau yang pertumbuhan
produksinya diperkirakan mencapai 36,43% (yoy), disusul jagung dengan pertumbuhan sebesar 14,8% (yoy).
Pertumbuhan terendah terjadi pada jenis tanaman ubi kayu yang hanya tumbuh sebesar 0,62%.
Jan-Agus ATAP Jan-Agus Sep-Des ARAM III Jan-Agus 2011 2011
Luas Panen (Ha) 26.944 43.885 27.376 13.958 41.334 1,6 -5,81
Produktivitas (Kw/Ha) 36,65 38,07 41,41 38,91 40,57 12,99 6,55
Produksi (Ton) 98.751 167.091 113.368 54.311 167.679 14,8 0,35
Luas Panen (Ha) 20.287 37.469 21.093 15.533 36.626 3,97 -2,25
Produktivitas (Kw/Ha) 14,14 14,24 14,13 14,57 14,32 -0,09 0,56
Produksi (Ton) 28.690 53.346 29.804 22.632 52.436 3,88 -1,71
Luas Panen (Ha) 3.257 5.579 3.403 2.905 6.308 4,48 13,07
Produktivitas (Kw/Ha) 12,5 12,66 12,25 12,57 12,4 -2,01 -2,09
Produksi (Ton) 4.070 7.063 4.167 3.652 7.819 2,38 10,7
Luas Panen (Ha) 657 1.097 896 597 1.493 36,38 36,1
Produktivitas (Kw/Ha) 10,32 10,61 10,32 10,42 10,37 0,04 -2,28
Produksi (Ton) 678 1.164 925 623 1.548 36,43 32,99
Luas Panen (Ha) 1.986 3.084 2.124 970 3.094 6,95 0,32
Produktivitas (Kw/Ha) 135,2 142,05 127,2 128,7 127,67 -5,92 -10,13
Produksi (Ton) 26.850 43.809 27.017 12.484 39.501 0,62 -9,83
Luas Panen (Ha) 767 1.101 800 531 1.331 4,3 20,89
Produktivitas (Kw/Ha) 99,58 100,77 103,64 108,02 105,38 4,07 4,57
Produksi (Ton) 7.638 11.095 8.291 5.735 14.026 8,55 26,42
Komoditi
Ubi Kayu
Kacang Hijau
Kacang Tanah
Kedelai
Jagung
Ubi Jalar
2010 2011 Pertumbuhan tahunan (yoy,%)
1.1.2. Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran
Sektor perdagangan, hotel dan restoran tumbuh 8,56% (yoy), sedikit melambat dibanding triwulan lalu yang
tumbuh sebesar 9,87% (yoy). Ditilik secara triwulanan, sektor ini tumbuh 2,17% (qtq) dibanding triwulan lalu.
Pertumbuhan sektor yang masih didominasi oleh sub sektor perdagangan ini terutama dipengaruhi oleh
Ramadhan dan perayaan Idul Fitri. Informasi yang diperoleh dari hasil wawancara dengan beberapa pengusaha
di sub sektor ini cukup mengkonfirmasi hal yang sama dimana terjadi peningkatan omzet dan pendapatan
pada triwulan III dibanding triwulan lalu. Namun, pencapaian yang diperoleh tersebut tercatat mengalami
perlambatan secara tahunan.
Tabel 1.4.
Perkembangan Tingkat Hunian Hotel
Sumber : BPS provinsi Aceh, diolah
Bila peningkatan tercatat terjadi pada sub sektor perdagangan, hal yang sebaliknya terjadi pada sub sektor
perhotelan dimana selama triwulan III-2011 terjadi perlambatan yang diperlihatkan oleh penurunan tingkat
penghunian kamar (TPK) selama triwulan ini. Hal yang sama juga terlihat pada jumlah wisatawan
mancanegara yang berkunjung ke Aceh. “Pembatasan” aktivitas selama kurun waktu menjelang Ramadhan
dan setelah Idul Fitri sepertinya juga menjadi hal yang dipertimbangkan dalam penyusunan agenda acara
dalam Visit Banda Aceh Year 2011 sehingga di periode waktu tersebut tidak ada event yang diselenggarakan
untuk menstimulus kunjungan wisatawan.
Domestik Mancanegara TPK (%) Domestik Mancanegara TPK (%)
Jan 8.568 302 41,87 12.948 9 31,74
Feb 4.971 267 39,92 11.351 25 29,97
Mar 9.478 388 40,58 14.460 54 34,55
Apr 8.973 453 47,55 15.489 25 30,84
Mei 8.027 408 36,08 14.921 36 30,92
Jun 8.726 475 36,06 12.568 20 30,39
Jul 10.515 390 40,69 16.131 48 31,02
Agust 6.376 302 38,04 10.229 21 24,98
Sep 6.954 307 30,16 11.905 32 25,41
Okt 10.315 352 31,76 14.298 35 29,21
Nop 10.141 577 24,67 13.290 50 28,05
Des 12.482 629 36,70 16.969 45 27,15
Jan 10.415 387 36,17 13.689 84 33,38
Feb n/a n/a 33,41 n/a n/a 31,52
Mar n/a n/a 38,61 n/a n/a 29,44
Apr n/a n/a 45,53 n/a n/a 31,61
Mei n/a n/a 44,26 n/a n/a 31,89
Jun n/a n/a 45,64 n/a n/a 29,44
Jul n/a n/a 41,61 n/a n/a 29,72
Agust n/a n/a 27,65 n/a n/a 23,69
Sep n/a n/a 33,82 n/a n/a 27,15
2011
Hotel Bintang Akomodas i La innya
2010
Periode
Tabel 1.5
Jumlah Wisatawan Mancanegara Menurut Kebangsaan
Sumber : BPS Prov. Aceh
Tabel 1.5
Jumlah Wisatawan Mancanegara Menurut Visa
Sumber : BPS Prov. Aceh (Sumber :Kanim I Banda Aceh, Kanim II Sabang, Kanim II Meulaboh, Kanim II
Langsa, Kanim II Lhokseumawe)
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sept
1 Malays ia 309 409 657 758 915 711 629 426 278 5.092
2 J e r m a n 28 37 37 627 8 7 18 56 9 827
3 Cina 42 78 95 92 100 109 89 64 151 820
4 I n g g r i s 26 22 35 51 41 24 43 48 17 307
5 Austra l ia 28 22 22 25 21 17 30 26 16 207
6 Perancis 10 17 29 30 10 6 25 41 5 173
7 B e l a n d a 39 5 9 19 15 13 37 23 2 162
8 Singapura 12 4 12 28 20 39 23 10 2 150
9 Thai land 7 49 1 0 31 37 11 6 6 148
10 Kanada 15 8 22 6 6 15 40 23 6 141
Lainnya 101 131 119 155 102 182 284 265 68 1407
617 782 1.038 1.791 1.269 1.160 1.229 988 560 9.434
No. Asal NEGARA Total
Total
Tahun 2011
Vssk TOTAL
Visa Singgah Visa
Kunjungan VKBP Diplo-matik Dinas BVKS VOA/VKSK
Smart Card/
Sa-phire ABTC
APEC
Jan 52 27 - 40 - - 313 185 - - - - 617
Feb - 102 - 25 5 1 450 198 - - 1 - 782
Mar - 146 - 18 - 1 665 206 - - 2 - 1.038
Apr - 117 - 45 - - 783 844 2 - - - 1.791
Mei - 139 - 32 - 6 967 125 - - - - 1.269
Jun - 218 - 22 5 - 765 147 - 2 1 - 1.160
Jul 92 80 - 16 2 4 642 390 - - 3 - 1.229
Agust - 95 - 14 - - 437 442 - - - - 988
Sep - 138 - 45 - 2 277 96 - - 2 - 560
Total 144 1.062 - 257 12 14 5.299 2.633 2 2 9 - 9.434
Tahun
2011
Visa
Tinggal
Terbatas
Kartu ElektronikWna Pengunjung Singkat Dengan Visa Courtesy Tanpa Visa
1.1.3. Sektor Pengangkutan dan Komunikasi
Gambar 1.4. Perkembangan Jumlah Penumpang
di Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda (SIM)
Pada triwulan III-2011,
sektor pengangkutan dan
komunikasi mengalami
perlambatan sebesar 8%
(yoy), namun tumbuh
meningkat sebesar 2,07%
(qtq). Musim libur panjang
pada tahun ajaran baru di
Juli yang dilanjutkan dengan
libur Ramadhan dan Idul
Fitri di akhir Agustus hingga
awal September menjadi
alasan yang mendukung
terjadinya pertumbuhan sub
sektor pengangkutan di
triwulan III-2011.
Sumber : PT. Angkasa Pura II, diolah
Tabel 1.5
Pertumbuhan Jumlah Penumpang di Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda (SIM)
Namun hal tersebut tampaknya kurang
sesuai dengan data pertumbuhan jumlah
penumpang di bandara Sultan Iskandar
Muda, Banda Aceh yang menunjukkan
pertumbuhan negatif bila dibandingkan
secara triwulanan. Hal yang sama terlihat
pada pertumbuhan jumlah kapal dan
penumpang di berbagai pelabuhan laut di
Aceh. Beberapa pelabuhan tersebut
adalah Sinabang, Singkil – Pulau Banyak,
Labuhan Haji, Idi, Meulaboh, Ulhe Lhue,
Krueng Geukeuh, Susoh, Calang, Balohan,
dan Kuala Langsa.
Sumber : PT. Angkasa Pura II, diolah
Tabel 1.6
Pertumbuhan Jumlah Kapal & Penumpang di berbagai Pelabuhan Laut
Sumber : BPS Aceh, diolah
*) data mencakup Juli – Agustus 2011
0
10.000
20.000
30.000
40.000
50.000
60.000
70.000
80.000
90.000
100.000
0
2.000
4.000
6.000
8.000
10.000
12.000
14.000
16.000
18.000
I II III IV I II III IV I II III IV I II III
2008 2009 2010 2011
Int'l Datang Int'l Berangkat
Domestik Datang (ka) Domestik Berangkat (ka)
I II III
Datang 34,3% 22,1% -2,4%
Berangkat 31,3% 21,1% -7,3%
Datang 6,8% 28,1% 13,7%
Berangkat 7,4% 14,5% 19,6%
Datang 7,0% 7,4% -14,5%
Berangkat 7,4% 9,0% -19,8%
Datang -33,8% 15,5% -7,2%
Berangkat -7,3% 4,6% -7,0%
Domestik
Internasional
Domestik
Internasional
Pertumbuhan
growth_qtq
growth_yoy
2011
I II III* II-2011 III-2011
Kapal 1.127 1.270 826 12,69% -34,96%
Penumpang 244.719 268.355 170.430 9,66% -36,49%
2011 growth_qtq
1.2 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DARI SISI PENGGUNAAN
Tabel 1.6 PDRB Provinsi Aceh Menurut Penggunaan (Rp-Triliun)
Sumber: BPS Prov. Aceh, diolah
ADHK: Atas Dasar Harga Konstan
ADKB: Atas Dasar Harga Berlaku
Ekonomi Aceh triwulan III-2011 dari sisi penggunaan masih didominasi oleh konsumsi, terutama konsumsi
rumah tangga. Secara tahunan, seluruh komponen penggunaan mengalami pertumbuhan positif. Pertumbuhan
tertinggi tercatat terjadi pada komponen impor dengan pertumbuhan sebesar 7,23% (yoy) yang diikuti oleh
pertumbuhan konsumsi rumah tangga yang tumbuh sebesar 5,23% (yoy).
Gambar 1.5
Kontribusi Sektor Ekonomi PDRB Provinsi Aceh
Atas Dasar Harga Berlaku dengan Migas Triwulan I-2011, Triwulan II-2011 & Triwulan III-2011
Sumber : BPS Prov. Aceh, diolah
Hal yang sama terjadi pada pertumbuhan triwulanan (qtq), dimana seluruh komponen mengalami
pertumbuhan positif kecuali impor yang turun tipis sebesar 0,39%. Sebaliknya secara triwulanan, ekspor Aceh
tercatat mengalami pertumbuhan cukup signifikan sebesar 7,52%.
Dibandingkan triwulan lalu, konsumsi pemerintah tercatat makin kencang “berlari”. Pada September 2011,
realisasi keuangan APBA 2011 (APBD Aceh) tercatat sebesar 49,45%, dua kali lipat lebih besar dibanding
posisinya per Juli lalu yang masih berkisar 22%. Belanja pemerintah ini pada ujungnya menjadi salah satu
sumber pendapatan rumah tangga yang kemudian digunakan sebagai modal konsumsi rumah tangga. Selain
itu, konsumsi rumah tangga juga didorong oleh tradisi masyarakat yang cenderung meningkatkan
konsumsinya dengan alasan persiapan menjelang Ramadhan dan Idul Fitri.
I-11 II-11 III-11 I-11 II-11 III-11 I-11 II-11 III-11 I-11 II-11 III-11
Konsumsi Rumah Tangga 8,53 8,60 9,01 3,31 3,34 3,42 5,83% 5,84% 5,24% 0,41% 0,81% 2,31%
Konsumsi Pemerintah 4,69 4,88 5,10 2,03 2,06 2,10 1,10% 1,82% 2,69% -13,36% 1,26% 2,21%
PMTB 3,52 3,58 3,65 1,41 1,42 1,44 3,15% 0,67% 1,14% -4,79% 0,68% 1,31%
Perubahan Stok 0,48 0,61 0,24 0,29 0,34 0,14 -258,07% 2624,76% -1790,35% -277,77% 17,95% -58,13%
Ekspor Barang & Jasa 4,77 4,84 5,26 2,36 2,35 2,53 -8,36% -2,88% 3,51% -0,79% -0,19% 7,52%
Impor Barang & Jasa 1,58 1,60 1,61 0,88 0,87 0,87 6,38% 4,88% 7,23% 3,21% -0,31% -0,39%
PDRB 20,41 20,91 21,65 8,52 8,63 8,76 5,60% 5,48% 5,03% 0,42% 1,32% 1,43%
Rp-tri l iunADHB Growth_qtqGrowth_yoyADHK
41,79%
41,12%
41,63%
23,00%
23,33%
23,56%
19,61%
20,05%
17,97%
15,61%
15,49%
16,84%
0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100%
I
II
III
20
11
Kons. Rumah Tangga Kons. Pemerintah Investasi Net Ekspor
1.2.1. Perkembangan Konsumsi Rumah Tangga
Gambar 1.6
Perkembangan Pendaftaran Mobil Pribadi Di Aceh
Gambar 1.7
Perkembangan Pendaftaran Sepeda Motor Di Aceh
Sumber : Dinas Pengelolaan Keuangan dan Kekayaan Aceh, diolah
Secara tahunan Konsumsi rumah tangga tercatat tumbuh melambat sebesar 5,24% (yoy) dibandingkan
triwulan lalu, namun secara triwulanan meningkat sebesar 2,31% (qtq). Pengeluaran rumah tangga pada
triwulan III-2011 ini diindikasikan banyak ditujukan untuk belanja kebutuhan menjelang Ramadhan dan Idul
Fitri. Meski fokus utama masyarakat adalah berbelanja kebutuhan Lebaran, ternyata pembelian motor dan
mobil pribadi tercatat turut mengalami peningkatan. Hal tersebut dikonfirmasi dengan data pendaftaran
kendaraan bermotor baik berupa sepeda motor maupun mobil di Dinas Pengelolaan Keuangan dan Kekayaan
Aceh yang meningkat pada triwulan III-2011. Dimungkinkan pembelian kendaraan erat kaitannya dengan
tradisi mudik Lebaran. Konsumsi listrik oleh kalangan rumah tangga/ swasta/ industri juga menunjukkan
peningkatan dibanding konsumsi mereka di triwulan lalu.
Gambar 1.8
Perkembangan Konsumsi Listrik oleh Rumah Tangga, Bisnis dan Industri di Provinsi Aceh
Sumber : PT. PLN Provinsi Aceh, diolah
871
700
931
1.123 1.097 1.082
17,1% 16,3%
29,8%
35,5%
25,9%
54,57%
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
0
200
400
600
800
1.000
1.200
II III IV I II III
2010 2011
Mobil dll (pribadi) g_mobil_yoy (ka)
31.08531.500
30.42130.659
26.338
30.673
15,1%
4,8%
-16,2%
-12,8%
-15,3%
-2,6%
-20%
-15%
-10%
-5%
0%
5%
10%
15%
20%
23.000
24.000
25.000
26.000
27.000
28.000
29.000
30.000
31.000
32.000
II III IV I II III
2010 2011
Sepeda motor, scooter g_motor_yoy (ka)
299.693
315.558
324.707328.776
317.244 316.612
347.381
15,56%
19,67%18,61%
16,60%
5,86%
0,33%
6,98%
0%
5%
10%
15%
20%
25%
270.000
280.000
290.000
300.000
310.000
320.000
330.000
340.000
350.000
360.000
I II III IV I II
2010 2011
RT/Industri RT/Industri_yoy
1.2.2. Perkembangan Konsumsi Pemerintah
Gambar 1.9
Perkembangan Konsumsi Listrik oleh Pemerintah Aceh
Sumber : PT. PLN Provinsi Aceh, diolah
Gambar 1.10
Perkembangan Konsumsi Semen Di Aceh (ton)
Sumber : Asosiasi Semen Indonesia, diolah
Sementara itu, konsumsi Pemerintah tercatat mengalami pertumbuhan tahunan sebesar 2,69% (yoy),
meningkat dibanding triwulan lalu yang sebesar 1,82% (yoy). Bila dilihat secara triwulanan, konsumsi
Pemerintah tumbuh 2,21% (qtq) jauh meningkat dibanding triwulan lalu yang hanya sebesar 0,81% (qtq).
Tingginya pertumbuhan konsumsi pemerintah tersebut terlihat dari realisasi APBA 2011 yang sudah mencapai
49,45% per September 2011. Pertumbuhan konsumsi semen secara triwulanan turut mengkonfirmasi
pertumbuhan komponen ini.
Sudah menjadi rahasia umum bila tren pertumbuhan triwulanan (qtq) akan rendah di awal tahun dan terus
mengalami peningkatan hingga akhir tahun. Hal ini menjadi salah satu tanda betapa masih besarnya
ketergantungan ekonomi Aceh terhadap stimulus konsumsi Pemerintah yang tentunya akan mengalami
kendala dalam realisasi anggaran bila APBA (APBD Aceh) kembali mengalami keterlambatan pengesahan.
Mengenai hal ini diperlukan sinergi dan kesadaran bersama para pihak terkait agar APBA tahun 2012 tidak lagi
terlambat disahkan sehingga rentang waktu untuk melakukan realisasi anggaran bisa lebih dimaksimalkan.
1.2.3. Perkembangan Ekspor Impor
Tabel 1.7.
Neraca Perdagangan Luar Negeri Aceh
Sumber : BPS Provinsi Aceh, diolah
*) Data mencakup bulan Juli dan Agustus 2011
56.201
54.006 54.447
56.44355.808
56.570
59.651
21,72%
11,75%12,82%
9,69%
-0,70%
4,75%
9,56%
-5%
0%
5%
10%
15%
20%
25%
51.000
52.000
53.000
54.000
55.000
56.000
57.000
58.000
59.000
60.000
61.000
I II III IV I II III
2010 2011
Pemerintah Pemerintah_yoy
237.953
194.495
208.998 238.534
198.154 203.783 209.982
-13,33%
-3,25%
3,55%
-15,13%
-16,73%
4,78%
0,47%
-20%
-15%
-10%
-5%
0%
5%
10%
0
50.000
100.000
150.000
200.000
250.000
300.000
I II III IV I II III
2010 2011
semen (ton) g_yoy
I I I I I I IV I II I I I*
Volume (kg) 670.554.204 519.796.272 541.827.963 658.576.436 684.905.625 456.684.315 321.241.844
Ni la i FOB (US$) 365.417.748 329.253.676 304.866.088 358.714.199 407.749.096 298.302.620 199.405.958
g.ekspor_yoy 47,79% 53,68% -9,67% 5,81% 11,58% -9,40% -34,59%
Volume (kg) 62.172.820 97.415.445 28.281.183 40.733.485 96.442.321 62.463.657 999.768
Ni la i CIF (US$) 5.174.888 11.251.046 2.626.814 19.335.056 24.693.720 16.171.529 699.836
g.impor_yoy -70,68% -27,09% -86,61% -69,32% 377,18% 43,73% -73,36%
(US$) 360.242.860 318.002.630 302.239.274 339.379.143 383.055.376 282.131.091 198.706.122
g_yoy 56,90% 59,94% -4,92% 22,96% 6,33% -11,28% -34,26%
20112010
Neraca
IMPOR
EKSPOR
Pada triwulan III-2011, ekspor Aceh mengalami pertumbuhan tahunan 3,51% (yoy) atau tumbuh signifikan
sebesar 7,52% secara triwulanan (qtq). Sementara impor mengalami pertumbuhan tahunan 7,23% (yoy) atau
minus 0,39% secara triwulanan. Hal tersebut tidak tercermin pada neraca perdagangan Aceh yang tercatat
mengalami koreksi cukup dalam. Cakupan data yang terbatas, dimana data neraca perdagangan Aceh di
September 2011 belum diperoleh dimungkinkan menjadi penyebab perbedaan arah tersebut.
Tabel 1.8.
Perkembangan Ekspor – Impor Aceh
Sumber : BPS Provinsi Aceh, diolah
g_yoy III-2011 : pertumbuhan tahunan triwulan III-2011, namun data triwulan III-2011 hanya mencakup Juli
dan Agustus 2011.
Hingga triwulan III-2011, porsi ekspor migas masih diatas 90% terhadap total ekspor Aceh. Ekspor migas Aceh
terdiri dari ekspor Liquid Natural Gas (LNG) dan Crude Petroleum Oil. Negara tujuan ekspor LNG adalah Korea
Selatan, Jepang dan Australia. Sementara ekspor non migas Aceh mayoritas masih didominasi oleh ekspor
bahan kimia anorganik seperti ammonia ke Thailand. Selama triwulan III- 2011, impor Aceh hanya terdiri dari
satu kelompok komoditi, yaitu Bahan Bakar Mineral yang diimpor dalam bentuk Petroleum Bitumen dari
Singapura.
I II III IV Jan-Apr Mei Jun Jul Agust
Ekspor 365.417.748 329.253.676 305.866.088 358.714.199 491.686.211 149.063.516 65.301.989 84.822.615 114.583.343 -34,81%
- migas 481.639.541 147.025.284 51.724.794 81.246.792 108.343.979
- nonmigas 10.046.670 2.038.232 13.577.195 3.575.823 6.239.364
Impor 1.359.550 7.166.375 1.853.758 28.008.121 24.693.720 10.839.209 5.332.320 349.918 349.918 -62,25%
- migas 594.953 0 0 349.918 349.918
- nonmigas 24.098.767 10.839.209 5.332.320 0 0
2010 2011Nilai FOB (US $)
g_yoy
III-2011*
n/a
n/a
1.2.4. Perkembangan Investasi
Koreksi sebesar minus 10,2% (qtq) pada investasi disinyalir erat kaitannya dengan rencana akan digelarnya
Pemilukada untuk memilih Gubernur dan 18 Kepala Daerah kabupaten/kota secara serentak di Aceh. seperti
terlihat pada data pendaftaran kendaraan bermotor produktif yang terdiri dari bis, truk, becak bermotor dan
lain-lain yang tercatat mengalami penurunan pertumbuhan. Situasi yang cukup panas mengenai pembolehan
calon dari jalur independen untuk turut berkompetisi pada Pemilukada 2011 di Aceh sepertinya menjadi faktor
penting yang membuat calon investor melakukan penundaan atau bahkan pembatalan untuk berinvestasi di
Aceh. Keberhasilan pelaksanaan Pemilukada 2011 dengan situasi yang tetap damai perlu menjadi hal yang
diprioritaskan. Karena bagaimanapun juga isu keamanan merupakan isu penting dalam penentuan investasi.
Dan investasi tentunya menjadi secercah harapan bagi penurunan angka pengangguran dan berujung pada
peningkatan kesejahteraan.
Gambar 1.12.
Perkembangan Pendaftaran Kendaraan Bermotor (Bis, truk, becak bermotor dll)
Sumber : Dinas Pengelolaan Keuangan dan Kekayaan Aceh, diolah
Tabel 1.9.
Perkembangan Industri Besar Sedang (IBS) di Provinsi Aceh
Sumber : BPS Provinsi Aceh.
II III IV I II III
2010 2011
Bis, truk dll (umum) 93 163 169 249 150 172
Becak bermotor 48 38 38 164 31 17
g_bis_yoy (ka) 0,0% -15,1% 94,3% -46,9% 61,3% 5,5%
g_bentor_yoy (ka) 20,0% -5,0% 46,2% 446,7% -35,4% -55,3%
-100%
0%
100%
200%
300%
400%
500%
0
50
100
150
200
250
300
I I-2010 III-2010 IV-2010 I-2011 II-2011 III-2011 I-2011 II-2011 III-2011
Industri Makanan dan Minuman 5,64 -1,87 -6,82 5,53 17,84 -1,38 1,93 13,7 14,27
2 Kimia dan barang-barang dari bahan kimia 5,96 0,39 0,91 -7,26 5,79 5,61 3,98 -0,62 4,56
Industri karet, barang dari karet & plastik n/a n/a -6,54 -11,28 4,1 3,02 14,43 21,73 -11,07
Provins i Aceh 6,56 2,28 -1,56 -3,37 11,94 1,18 3,67 8,91 7,73
Nas ional 2,42 2,13 2,77 -2,18 1,56 n/a 5,68 4,79 n/a
1
IBS
Jenis IndustriPertumbuhan yoy (%)Pertumbuhan qtq (%)
3
No
Sedikit berkebalikan dengan hasil
survei industri yang dilakukan
BPS Provinsi Aceh yang
menyatakan bahwa pada
triwulan III-2011 telah terjadi
pertumbuhan baik pada industri
besar – sedang maupun industri
mikro – kecil di Aceh.
Tabel 1.10.
Perkembangan Industri Mikro-Kecil (IMK) di Provinsi Aceh
Sumber : BPS Provinsi Aceh
I-2011 II-2011 III-2011
Industri Mikro-Keci l Aceh 4,79 8,55 6,61
2 Industri Mikro-Keci l Nasional 1,26 1,48 2,21
1
Jenis IndustriPertumbuhan qtq (%)
No
BOX -2
Jalan “USA” di Provinsi Aceh4
Peresmian penggunaan jalan bantuan USA yang dilakukan pada 29 September 2011 telah
memberikan arti tersendiri bagi pembangunan infrastruktur di Aceh. Jalan yang
menghubungkan Banda Aceh hingga Meulaboh sepanjang 150 km plus 27 jembatan dibangun
sebagai hibah pemerintah USA kepada Aceh akibat bencana gempa dan tsunami yang terjadi
pada 26 Desember 2004, telah menghabiskan dana sebesar US$ 282 juta atau sekitar Rp. 2,5
triliun. Pembangunan yang dikerjakan selama 3 tahun oleh kontraktor luar dan dalam negeri,
menunjukan bahwa tiada pembangunan yang tidak mungkin dijalankan, jika semua pihak
memiliki komitmen yang kuat dan berperan aktif untuk merealisasikannya.
Pasca pembangunan jalan ini, diharapkan terwujud multiplier effect yang signifikan terhadap
pertumbuhan ekonomi, dan bagi masyarakat yang terpenting adalah terjadi peningkatan
pendapatan. Untuk itu, tentunya pemkab Aceh Besar, Aceh Jaya dan Aceh Barat perlu
melakukan sinergi-pembangunan sehingga dapat menumbuhkan pusat – pusat ekonomi baru.
Untuk itu, perlu diteliti secara lebih jauh, potensi komoditi daerah yang dapat “dijual” ke
daerah/negara lain melalui jalan baru tersebut. Tidak hanya terbatas pada produk-produk
komoditas, seperti kelapa sawit, karet, kakao dan lainnya. Produk-produk tanaman pangan
dan peternakan juga harus mendapatkan perhatian untuk dikembangkan dan ditingkatkan.
Karena saat ini produk-produk pangan pun dapat menjadi produk andalan perdagangan antar
daerah bahkan antar negara.
Beberapa kabupaten/kota yang terkenal karena hasil bumi yang dihasilkannya, ternyata dapat
meningkatkan pendapatan masyarakatnya. Seperti kabupaten Maros dengan jagung, 10
kabupaten di Sulawesi Tengah dengan produk kakao, kabupaten Lampung Timur dengan
produk tepung tapioka, ataupun kabupaten Brebes dengan telur asinnya.
Berdasarkan data PDRB tahun 2007, 2008 dan 2009, perekonomian ketiga kabupaten
tersebut masih bertumpu pada sektor pertanian. Pada tahun 2009, kontribusi sektor pertanian
di kab. Aceh Besar sebesar 26,2%; kab. Aceh Jaya 43,5% dan kab. Aceh Barat 22,8%. Hal ini
sesuai penelitian Base Line Economic Survey (BLS) yang dilakukan oleh Bank Indonesia Banda
Aceh tahun 2007, yang menyimpulkan komoditi padi-sawah adalah andalan utama.
Berikut hasil kajian BLS-2007, yang menunjukan 5 jenis komoditi unggulan di 3 kabupaten
tersebut diatas.
Hasil kajian diatas tentunya dapat menjadi dasar arah kebijakan pembangunan daerah.
Antara lain pemerintah daerah harus mempersiapkan infrastruktur pertanian yang baik
seperti:
1. Penyediaan sistem dan saluran pengairan/irigasi,
2. Penyediaan bibit unggul,
3. Penyediaan pupuk dan sarana pemeliharaan pertanian lainnya,
4. Penyediaan sarana pengolahan tanah pertanian,
5. Penyediaan penyuluh pertanian,
6. Meningkatkan penelitian dan pengembangan hasil pertanian,
7. Memperbaiki dan mengelola tata niaga hasil pertanian.
Tentunya masih banyak yang harus dilakukan, sehingga Prov.Aceh yang telah swasembada
beras (secara produksi) dapat menjadi lumbung padi nasional. Bahkan dapat melakukan
ekspor beras, seperti yang dilakukan oleh Prov. Sulawesi Selatan dengan ekspor beras
premiumnya ke Korea Selatan sebanyak 50.000 ton bulan Agustus 2011 lalu.
Saat ini, kondisi infrastruktur jalan Meulaboh ke Banda Aceh telah teratasi. Waktu tempuh
dari 6-8 jam menjadi hanya 3 jam. Tidak ada lagi rakit yang menghambat perjalanan.
Kedepan kita harapkan jalan baru ini dapat menjadi urat nadi perdagangan pantai barat Aceh.
Peta pembangunan Jalan Banda Aceh-Meulaboh