Perkembangan Dan Evolusi Ekosistem

18
PERKEMBANGAN DAN EVOLUSI EKOSISTEM Mohamad Akbar

description

Strategi perkembangan ekosistem

Transcript of Perkembangan Dan Evolusi Ekosistem

Slide 1

PERKEMBANGAN DAN EVOLUSI EKOSISTEMMohamad AkbarPERKEMBANGAN DAN EVOLUSI EKOSISTEMSTRATEGI PERKEMBANGAN EKOSISTEMKONSEP KLIMAKSKOEVOLUSISELEKSI KELOMPOK (GROUP SELECTION)

STRATEGI PERKEMBANGAN EKOSISTEMPerkembangan Ekosistem atau Suksesi : suatu proses perubahan yang berjalan sedikit demi sedikit dalam suatu jangka waktu tertentu hingga terbentuk komunitas baru yang berbeda dengan komunitas semula. Suksesi terjadi karena modifikasi lingkungan fisik dalam komunitas atau ekosistem.Akhir dari proses suksesi komunitas adalah terbntuknya suatu bentuk komuniitas klimaks. Komunitas klimaks : komunitas terakhir dan stabil (tidak berubah) yang mencapai keseimbangan dengan lingkungannya. Komunitas klimaks ditandai dengan tercapainya keseimbangan yaitu suatu komunitas yang mampu mempertahankan kestabilan komponennya dan dapat bertahan dari berbagai perubahan dalam sistem secara keseluruhan.STRATEGI PERKEMBANGAN EKOSISTEMPerkembangan ekosistem, atau apa yang sering dikenal sebagai suksesi ekologi, dapat ditakrifkan dari tiga parameter berikut ini :Perkembangan komunitas yang melibatkan perubahan struktur spesies dan proses-proses dalam komunitas yang terkait dengan waktu dan arah perkembangan..(perubahan bentuk dan fungsi bagian tubuh yang dipengaruhi oleh lingkungan sekitar, seperti makanan, iklim, suhu dll)Diakibatkan oleh perubahan lingkungan fisik oleh komunitas, laju dari perubahan dan sering menetapkan batas-batas seperti misalnya berapa jauh perkembangan itu dapat berlangsung. (rantai makanan dan seleksi alam yang bias berdaptasi yang bertahan)Masalah itu memuncak dalam ekosistem yang dimantapkan dalam mana biomas maksimum (atau kandungan informasi yang tinggi) dan fungsi secara simbiotik antara makhluk dipelihara persatuan arus energy yang tersedia.

STRATEGI PERKEMBANGAN EKOSISTEMMacam SuksesiBerdasarkan kondisi habitat pada awal proses suksesi, suksesi dibedakan menjadi dua macam yaitu:1. Suksesi primer:Suksesi yang terjadi karena komunitas asal terganggu dan mengakibatkan hilangnya komunitas asal tersebut secara total sehingga di tempat komunitas asal terbentuk habitat baru. Pada habitat tersebut tidak ada lagi organisme dan komunitas asal yang tertinggal sehingga pada substrat yang baru ini akan berkembang suatu komunitas yang baru pula.

STRATEGI PERKEMBANGAN EKOSISTEMMacam Suksesi1. Suksesi primer:Gangguan ini dapat terjadi secara alami, misalnya tanah longsor, letusan gunung berapi, endapan Lumpur yang baru di muara sungai, dan endapan pasir di pantai. Gangguan dapat pula karena perbuatan manusia misalnya penambangan timah, batubara, dan minyak bumi.

STRATEGI PERKEMBANGAN EKOSISTEMMacam SuksesiSuksesi primer :Contoh :

Tanah tandus bekas letusanLumut KerakRerumputanPohon - pohonHewanKlimaks : Homogen / HeterogenTanaman PerintisDecomposerTanah SuburSTRATEGI PERKEMBANGAN EKOSISTEMMacam Suksesi2. Suksesi sekunder :Suksesi yang terjadi suatu komunitas mengalami gangguan, namun tidak merusak total tempat tumbuh organisme sehingga dalam komunitas tersebut substrat lama dan kehidupan masih ada. Perbedaan suksesi sekunder dan primer terletak pada kondisi habitat awal setelah gangguan terjadi. Suksesi sekunder mempunyai tahap yang lebih sedikit daripada suksesi primer, dan biasanya klimaks pada suksesi sekunder lebih cepat dicapai.

STRATEGI PERKEMBANGAN EKOSISTEMMacam Suksesi2. Suksesi sekunder :Contoh: gangguan alami misalnya banjir, gelombang laut, kebakaran, angin kencang, dan gangguan buatan seperti penebangan hutan dan pembakaran padang rumput dengan sengaja.

STRATEGI PERKEMBANGAN EKOSISTEMPenyebab Suksesi1. IklimTumbuhan tidak akan dapat teratur dengan adanya variasi yang lebar dalam waktu yang lama. Fluktuasi keadaan iklim kadang-kadang membawa akibat rusaknya vegetasi baik sebagian maupun seluruhnya. Dan akhirnya suatu tempat yang baru (kosong) berkembang menjadi lebih baik (daya adaptasinya besar) dan mengubah kondisi iklim. Kekeringan, hujan salju/air dan kilat seringkali membawa keadaan yang tidak menguntungkan pada vegetasi.2. TopografiSuksesi terjadi karena adanya perubahan kondisi tanah, seperti erosi dan Pengendapan (denudasi):3. BiotikPemakan tumbuhan seperti serangga yang merupakan pengganggu di lahan pertanian demikian pula penyakit mengakibatkan kerusakan vegetasi. Di padang penggembalaan, hutan yang ditebang, panen menyebabkan tumbuhan tumbuh kembali dari awal atau bila rusak berat berganti vegetasi.

Tiga hal pokok yang mempengaruhi lajunya perkembangan ekosistem :Ketersediaan sumber daya.Faktor pembatas fisik.Kemampuan organisme. Khusus mengenai ketersediaan sumber daya, apabila laju total fotosintesis lebih besar dari laju total respirasi maka dapat memungkinkan kesempatan kenaikan biomassa, dan ini disebut suksesi autotropik. Sebaliknya apabila laju total fotosintesis lebih kecil dari laju total respirasi maka hanya akan memanfaatkan energi yang sudah ada dengan pembentukan relung-relung ekologi yang baru, dan ini disebut suksesi heterotropik.

STRATEGI PERKEMBANGAN EKOSISTEMSTRATEGI PERKEMBANGAN EKOSISTEMTahapan proses suksesi:1. Nudasi : terbukanya substrat yang masih gundul2. Migrasi : datangnya biji/alat perkembangbiakan3. Execis : perkecambahan, tumbuh dan reproduksi4. Kompetisi : menghasilkan pergantian species5. Reaksi : perubahan habitat karena hadirnya species6. Stabilitas akhir / Klimaks : terbentuknya ekosistem kompleksSTRATEGI PERKEMBANGAN EKOSISTEMKebergantungan antar komponen biotik dapat terjadi melalui :Rantai makanan, yaitu perpindahan materi dan energi melalui proses makan dan dimakan dengan urutan tertentu. Tiap tingkat dari rantai makanan disebut tingkat trofi atau taraf trofi. Karena organisme pertama yang mampu menghasilkan zat makanan adalah tumbuhan maka tingkat trofi pertama selalu diduduki tumbuhan hijau sebagai produsen. Tingkat selanjutnya adalah tingkat trofi kedua, terdiri atas hewan pemakan tumbuhan yang biasa disebut konsumen primer. Hewan pemakan konsumen primer merupakan tingkat trofi ketiga, terdiri atas hewan-hewan karnivora. Setiap pertukaran energi dari satu tingkat trofi ke tingkat trofi lainnya, sebagian energi akan hilang.Jaring- jaring makanan, yaitu rantai-rantai makanan yang saling berhubungan satu sama lain sedemikian rupa sehingga membentuk seperi jaring-jaring. Jaring-jaring makanan terjadi karena setiap jenis makhluk hidup tidak hanya memakan satu jenis makhluk hidup lainnya.

KONSEP KLIMAKS

Komunitas klimaks : komunitas terakhir dan stabil (tidak berubah) yang mencapai keseimbangan dengan lingkungannya. Suksesi tanaman merupakan perubahan keadaan tanaman. Suksesi yang menempati habitat utama disebut Sere. Sedangkan variasi yang terjadi diantaranya disebut Seral. Komunitas yang timbul pada susunan itu disebut Komunitas Seral. Biasanya komunitas seral itu tidak tampak dengan jelas, mereka kenal hanya karena beberapa spesies tanaman dominan tumbuh diantaranya. Tumbuhan pertama yang tumbuh di habitat yang kosong disebut tanaman Pioner.Pergantian jenis-jenis dalam sere terjadi sebab populasi-populasi cenderung mengubah lingkungan fisiknya, membuat keadaan-keadaan yang baik untuk populasi-populasi lainnya sampai keseimbangan antara biotic dan abiotik tercapai.

KONSEP KLIMAKS

Komunitas klimaks : komunitas terakhir dan stabil (tidak berubah) yang mencapai keseimbangan dengan lingkungannya. Seluruh urutan komunitas yang menggantikan satu dengan yang lainnya dalam daerah tertentu disebut Sere. Sedangkan variasi yang terjadi diantaranya disebut Seral. Komunitas yang timbul pada susunan itu disebut Komunitas Seral. Biasanya komunitas seral itu tidak tampak dengan jelas, mereka kenal hanya karena beberapa spesies tanaman dominan tumbuh diantaranya. Tumbuhan pertama yang tumbuh di habitat yang kosong disebut tanaman Pioner.Pergantian jenis-jenis dalam sere terjadi sebab populasi-populasi cenderung mengubah lingkungan fisiknya, membuat keadaan-keadaan yang baik untuk populasi-populasi lainnya sampai keseimbangan antara biotic dan abiotik tercapai.

KOEVOLUSIkoevolusi adalah proses dua atau lebih spesies mempengaruhi proses evolusi satu sama lainnya. Semua organisme dipengaruhi oleh makhluk hidup disekitarnya, namun pada koevolusi, terdapat bukti bahwa sifat-sifat yang ditentukan oleh genetika pada tiap spesies secara langsung disebabkan oleh interaksi antara dua organisme Tiap-tiap pihak dalam suatu hubungan evolusioner memberikan tekanan seleksi kepada pihak lainnya, sehingga mempengaruhi evolusi pihak lain tersebut. Evolusi yang berkembang karena faktor non-biologis seperti perubahan iklim tidak dapat dianggap sebagai koevolusi. Evolusi yang memiliki interaksi satu lawan satu seperti antara mangsa dengan predator, organisme inang dengan parasitnya, adalah koevolusi. KOEVOLUSIContoh kasus koevolusi yang terdokumentasikan dengan baik adalah hubungan antara Pseudomyrmex (sejenis semut) dengan tumbuhan akasia. Semut menggunakan tumbuhan ini sebagai tempat berlindung dan sumber makanan. Hubungan antar dua organisme ini sangat dekat sedemikiannya telah menyebabkan evolusi struktur dan perilaku khusus pada kedua organisme. Semut melindungi pohon akasia dari hewan herbivora dan membersihkan tanah hutan dari benih tumbuhan saingan. Sebagai gantinya, tumbuhan mempunyai struktur duri yang membesar yang dapat digunakan oleh semut sebagai tempat perlindungan dan sumber makanan ketika tumbuhan tersebut berbungaSELEKSI KELOMPOK (GROUP SELECTION)