Perkembangan Budidaya Sarang Burung Walet di...

41
Perkembangan Budidaya Sarang Burung Walet di Indonesia Ani Mardiastuti Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor 0811-11-1537; [email protected] Rapat Koordinasi Peredaran Tumbuhan dan Satwa Liar 7 Oktober 2012 Balai Konservasi Sumber Daya Alam Kalimantan Selatan

Transcript of Perkembangan Budidaya Sarang Burung Walet di...

Perkembangan Budidaya Sarang Burung Walet di Indonesia

Ani Mardiastuti Fakultas Kehutanan – Institut Pertanian Bogor

0811-11-1537; [email protected]

Rapat Koordinasi Peredaran Tumbuhan dan Satwa Liar – 7 Oktober 2012

Balai Konservasi Sumber Daya Alam

Kalimantan Selatan

Burung Penghasil Sarang yang Dapat Dikonsumsi (Edible Nest)

1. Walet sarang putih; Edible-nest Swiftlet Collocalia fuciphaga (Aerodramus fuciphagus)

2. Walet sarang hitam; Black-nest Swiftlet Collocalia maxima (Aerodramus maximus)

3. Seriti, walet linchi, walet sapi; Colloclia linchi, Collocalia esculenta murah

Penyebaran Alami Walet

Walet sarang hitam

Sarang: hitam

Walet sarang putih

Asal Sarang

Gua Alam Rumah Walet

Sedayu (Gresik, East Java)

Bulu berat

Pencucian Sarang

Warna

• Gradien warna:

putih putih kotor kuning oranye merah

• Bisa dipengaruhi oleh teknik pencucian sarang

• Warna yang diinginkan

putih bersih

merah (blood nest; sarang darah)

• jk

Prosesing sarang hitam

Produk Olahan

Permasalahan: Pemanenan Tak Lestari

Ekspor Sarang Walet dari Indonesia

• Indonesia: penghasil sarang walet terbesar di dunia (pangsa pasar sekitar 70%)

• Ekspor: sekitar 600-800 ton/tahun

• Sarang rumahan mendominasi (sekitar 80%), sarang gua semakin langka

• China pasar terbesar, melalui Malaysia, Vietnam, Hong Kong (tidak ada yang langsung ke China mainland)

Kebijakan Ekspor Sarang Walet ke China

• Maksimum kandungan nitrit dalam bahan makanan: 70 ppm

• Kandungan nitrit sampel sarang burung walet di China (Zhejiang, Agustus 2011): 4.400 ppm

• Sampel: sarang merah, tercatat dari Malaysia (kemungkinan dari Indonesia)

• Kebijakan China sekarang untuk sarang burung walet: max 30 ppm

• Sarang burung dari Indonesia: >100 ppm

TERIMAKASIH