Perkembangan biokimia

49
Perkembangan biokimia 2.1 Perkembangan Istilah perkembangan berarti serangkaian perubahan progesif yang terjadi sebagai akibat dari proses kematangan dan pengalaman. Seperti yang dikatakan oleh Van den Daele “ Perkembangan berarti perubahan secara kualitatif”. Ini berarti bahwa perkembangan bukan sekedar penambahan beberapa sentimeter pada tinggi badan seseorang atau peningkatan kemampuan seseorang, melainkan suatu proses integrasi dari banyak struktur dan fungsi yang kompleks. Pada dasarnya ada dua proses perkembangan yang saling bertentangan yang terjadi secara serempak selama kehidupan, yaitu pertumbuhan atau evolusi dan kemunduran atau involusi. Keduanya mulai dari pembuahan dan berakhir dengan kematian. Dalam tahun-tahun pertama pertumbuhan berperan, sekalipun perubahan-perubahan yang bersifat kemunduran terjadi semenjak kehidupan janin. Pada bagian kehidupan selanjutnya kemunduran yang berperan sekalipun pertumbuhan tidak berhenti, rambut tumbuh terus dan sel-sel terus menerus berganti. Pada usia lanjut, beberapa bagian tubuh dan alam pikiran lebih banyak berubah dari pada yang lain. Manusia tidak pernah statis. Semenjak pembuahan hingga ajal selalu terjadi perubahan, baik dalam kemampuan fisik maupun kemampuan psikologis. Piaget menjelaskan bahwa struktur

Transcript of Perkembangan biokimia

Perkembangan biokimia

2.1 Perkembangan

Istilah perkembangan berarti serangkaian perubahan progesif yang terjadi sebagai

akibat dari proses kematangan dan pengalaman. Seperti yang dikatakan oleh Van den Daele “

Perkembangan berarti perubahan secara kualitatif”. Ini berarti bahwa perkembangan bukan

sekedar penambahan beberapa sentimeter pada tinggi badan seseorang atau peningkatan

kemampuan seseorang, melainkan suatu proses integrasi dari banyak struktur dan fungsi yang

kompleks.

Pada dasarnya ada dua proses perkembangan yang saling bertentangan yang terjadi

secara serempak selama kehidupan, yaitu pertumbuhan atau evolusi dan kemunduran atau

involusi. Keduanya mulai dari pembuahan dan berakhir dengan kematian. Dalam tahun-tahun

pertama pertumbuhan berperan, sekalipun perubahan-perubahan yang bersifat kemunduran

terjadi semenjak kehidupan janin. Pada bagian kehidupan selanjutnya kemunduran yang

berperan sekalipun pertumbuhan tidak berhenti, rambut tumbuh terus dan sel-sel terus

menerus berganti. Pada usia lanjut, beberapa bagian tubuh dan alam pikiran lebih banyak

berubah dari pada yang lain.

Manusia tidak pernah statis. Semenjak pembuahan hingga ajal selalu terjadi

perubahan, baik dalam kemampuan fisik maupun kemampuan psikologis. Piaget menjelaskan

bahwa struktur itu “tidak pernah statis dan sudah ada semenjak awal”. Dengan perkataan lain,

organisme yang matang selalu mengalami pembuahan yang progesif sebagai tanggapan

terhadap kondisi yang bersifat pengalaman dan perubahan-perubahan itu mengakibatkan

jaringan interaksi yang majemuk (87).

Sekali pun perkembangan itu berkesinambungan, seperti yang ditunjuk, Bower, dalam

arti bahwa perkembangan itu merupakan proses siklik dengan berkembangnya kemampuan-

kemampuan dan kemudian menghilang, dan yang akan muncul kembali pada usia berikutnya.

Dalam hal ini bukan berkesinambungan dalam arti senantiasa meningkat, tetapi merupakan

serangkaian gelombang dengan seluruh bagian perkembangan yang terjadi lagi secara

berulang. Msialnya, dijelaskan Bower, bayi yang baru lahir dapat berjalan kalau dituntun,

kemudian kebisaan ini menghilang dan hanya akan muncul lagi pada usia delapan atau

sepuluh bulan selanjutnya dikatakan bahwa pelbagai penjelasan mengenai “proses

pengulangan dalam perkembangan ini kelihatanya berbeda-beda tergantung pada

pengulangan tertentu mana yang akan dijelaskan. Namun dari semua penjelasan itu ada

kesamaannya yakni bahwa kesemuanya mempertahankan anggapan bahwa pertumbuhan

psikologis meskipun kelihatan terbalik tumbuhnya merupakan proses yang

berkesinambungan dan bersifat tambahan”.

2.2 Fakta – Fakta dalam perkembangan

Untuk memahami pola perkembangan, banyak fakta tertentu yang sifatnya

fundamental dapat diramalkan harus dipertimbangakan. Masing-masing fakta ini mempunyai

implikasi penting yang akan diterangkan pada halaman-halaman berikutnya.

1. Dasar – dasar Pemulaan adalah sikap Kritis

Fakta pertama yang penting tentang perkembangan adalah bahwa dasar-dasar

permulaan adalah sikap kritis, sikap, kebiasaan dan pola perilaku yang dibentuk selama

tahun-tahun pertama. Sangat menentukan seberapa jauh individu-individu berhasil

menyesuaikan diri dalam kehidupan ketika mereka bertambah tua. Karena dasar-dasar

permulaan cenderung mapan, maka penting bahwa dasar-dasar itu dapat mengarah kepada

penyesuaian diri pribadi dan penyesuaian social yang baik bila individu itu bertambah tua.

Beberapa tahun yang lampau, James sudah mengingatkan “dapatkan anak-anak yang

masih muda ini menyadari betapa cepatnya mereka mampu mengelilingi sekitar

lingkungannya? Seharusnya mereka lebih memperhatikan tingkah lakunya selagi masih

dalam keadaan lentur begini”. Sama halnya dengan pandangan yang diungkap oleh Pijou

“Banyak ahli psikologi anak mengatakan bahwa tahun-tahun prasekolah, sekitar dua sampai

lima tahun, adalah salah satu tahapan yang penting”. Kalau tidak yang paling penting dalam

seluruh tahapan perkembangan dan analisis tradisional. Tahapan itu juga berkesimpulan yang

sama. Periode itu adalah periode dimana diletakkan dasar struktur perilaku yang kompleks

yang dibentuk di dalam kehidupan seorang anak”

White berpendapat bahwa dasar-dasar yang diletakkan selama dua tahun pertama dari

kehidupan merupakan dasar yang paling kritis. Menurut White, sumber kemampuan manusia

ditemukan dalam masa kritis antara delapan dan delapan belas bulan. Selanjutnya diterangkah

bahwa pengalaman-pengalaman anak selama rentang waktu ini lebih menentukan

kemampuan di kemudian hari daripada sebelum atau sesudahnya.

Erikson berpendapat bahwa masa bayi merupakan masa individu belajar sikap-sikap

percaya atau tidak percaya, tergantung pada bagaimana orang tua memuaskan kebutuhan

anaknya akan makanan, perhatian, dan kasih sayang. Diungkapkan bahwa sikap-sikap ini

kurang lebih mapan selama hidup dan mewarnai persepsi individu terhadap orang lain dan

situasinya (35).

Pola-pola pertama cendurung mapan tetapi bukan berarti tidak dapat berubah. Ada

tiga kondisi dimana perubahan cenderung terjadi.

Pertama, perubahan dapat terjadi apabila individu memperoleh bantuan atau

bimbingan untuk membuat perubahan. Misalnya beberapa orang tua berhasil melatih seorang

anak lebih baik menggunakan tangan kanannya daripada tangan kiri.

Kedua, perubahan cenderung terjadi apabila orang-orang yang dihargai

memperlakukan individu dengan cara-cara yang baru atau yang berbeda. Anak-anak yang

telah dilatih untuk percaya bahwa mereka sebaiknya “ dilihat bukan didengar ” dapat

didorong untuk lebih bebas mengekspresikan dirinya oleh guru membuat bahwa mereka

mempunyai andil untuk disumbangkan pada kelompoknya.

Kondisi ketiga yang dapat menyebabkan perubahan adalah apabila ada motivasi yang

kuat dari pihak individu sendiri untuk membuat perubahan. Kalau perilaku memperoleh

imbalan dalam bentuk persetujuan social, maka hanya ada sedikit motivasi untuk membuat

perubahan. Di lain pihak, apabila perilaku itu menmbulkan ketidaksetujuan sosial akan

timbul motivasi yang kuat untuk berubah.

Dengan mengetahui bahwa dasar-dasar permulaan cenderung menetap,

memungkinkan orang untuk meramalkan perkembangan anak di masa yang akan datang

dengan tepat. Misalnya anak pendiam, introvert, tidak mungkin berkembang menjadi

ekstrovert. Dan anak yang kurang berminat atau tidak berminat untuk bersekolah atau

terhadap kegiatan sekolah tidak mungkin menjadi pelajar atau warga negara yang

berpendidikan baik.

2. Peran Kematangan dan Belajar dalam Perkembangan

Faktor kedua yang penting dari perkembangan adalah bahwa kematangan dan belajar

memainkan peranan yang penting dalam perkembangan. Kematangan adalah terbukanya

sifat-sifat bawaan individu. Dalam fungsi philogenetik. Fungsi-fungsi yang lazim ditemui

pada manusia seperti merangkak, duduk dan berjalan perkembangan berasal dari kematangan.

Belajar dalam bentuk pelatihan, sedikit manfaatnya, sekalipun pengenalan terhadap

lingkungan mengurangi kesempatan untuk praktek dapat menghambat perkembangan

kematangan memberikan bahan dasar untuk belajar dan menetukan pola-pola umum dan

urutan-urutan perilaku yang lebih umum.

Belajar adalah perkembangan yang berasal dari latihan dan usaha-usaha pada pihak

individu. Dalam fungsi ontogenetik fungsi-fungsi yang khusus pada individu seperti menulis,

mengemudi atau berenang belajar dalam bentuk pelatihan adalah sangat penting. Tanpa

fungsi tersebut perkembangan tidak akan terjadi.

Tiga fakta penting timbul dari pengetahuan kita akan saling keterhubungan antara

kematangan dan belajar sebagai penyebab perkembangan yaitu

pertama, karena manusia mampu belajar, maka keanekaan mungkin terjadi,

Perbedaan-perbedaan individu dalam kepribadian, sikap-sikap dan pola-pola perilaku terjadi

bukan karena kematangan saja tetapi dari kematangan dan belajar.

Kedua, kematangan memberi batasan dimana perkembangan tidak dapat memperoleh

kemajuan sekalipun dengan metode belajar yang paling disukai dan dengan motivasi yang

kuat dari pihak yang belajar. Kegagalan dapat disebabkan oleh kesulitan genetik potensi-

potensi yang genetik berkembang.

Ketiga, ada “jadwal” yang pasti untuk belajar. Individu tidak dapat belajar sampai

dirinya siap. “Kesiapan perkembangan” atau kesiapan untuk belajar. Menetukan saat kapan

belaja itu dapat dan harus dilakukan. Harris menekankan pentingnya untuk memperoleh

kesempatan belajar bila individu itu sudah siap. “Mungkin, orang yang terlambat untuk

melakukan pelatihannya tidak akan merealisasikan segala kemampuannya”.

3. Perkembangan Mengikuti Pola yang Tertentu dan yang dapat Diramalkan

Fakta ketiga yang penting dalam perkembangan adalah bahwa perkembangan itu

mengikuti pola tertentu dan yang dapat diramalkan. Misalnya, pola-pola teratur dari

perkembangan fisik, motor, bicara dan perkembangan intelektual.

Jika kondisi lingkungan tidak menghambat, pekembangan akan mengikuti pola yang

berlaku umum. Misalnya, bayi yang merangkak sebelum berjalan dan minat terhadap seks

baru muncul setelah terjadi perubahan-perubahan pubertas.

Kondisi lingkungan penting karena kondisi ini memungkinkan kita meramalkan apa

yang akan dilakukan orang pada usia tertentu dan merencanakan pendidikan dan pelatihan

mereka sesuai dengan pola ini. Kalau perkembangan tidak dapat diramalkan, tidak mungkin

merencanakan setiap periode tentang kehidupan. Misalnya, orang-orang usia pertengahan

tidak akan mempunyai orientasi ke depan untuk membuat rencana sehubungan dengan

menurunnya kesehatan dan berkurangnya penghasilan dengan bertambahnya usia mereka.

Dan orang tua tidak mampu membuat rencana pelatihan yang diperlukan untuk anak-anak

mereka hingga sesuai dengan masa hidup dewasanya.

4. Semua Individu Berbeda

Fakta keempat adalah bahwa semua individu berbeda. Seperti yang ditekankan oleh

Dobzhansky. “Setiap orang secara biologis dan genetis benar-benar berbeda satu dari yang

lainnya bahkan dalam kasus bayi kembar. Dan terbukti bahwa perbedaan-perbedaan itu

semakin bertambah, bukannya mengurang, semenjak anak-anak berajak dari masa kanak-

kanak ke masa remaja dan akhirnya ke usia lanjut. Neugarten mengemukakan bahwa “orang-

orang dewasa tidak saja jauh lebih kompleks ketimbang anak-anak, tetapi juga mereka lebih

berbeda satu dari yang lainnya, dan perbedaan ini semakin meningkat dengan beralihnya

mereka dari usia muda ke usia lanjut”.

Karena semua individu berbeda, tidak dapat diharapkan bahwa dua orang tertentu

akan bereaksi dengan cara yang sama terhadap rangsangan lingkungan yang sama. Anak-anak

penakut tidak sama reaksinya dengan anak-anak yang agresif. Dan mereka yang tenang dan

santai tidak merasa terganggu dengan kepindahan keluarga dibandingkan dengan mereka

yang pemalu dan peka.

Karena tidak ada dua individu yang memiliki sifat-sifat bawaan dan pengalaman-

pengalaman lingkungan yang sama, orang tidak pernah dapat meramalkan secara tepat,

bagaimana orang akan bereaksi terhadap situasi, sekalipun ada informasi yang luas tentang

kemampuan-kemampuan mereka yang diturunkan dan sekalipun diketahui bagaimana orang

pada umumnya berperilaku adalam situasi yang sama. Juga seseorang tidak dapat

mengharapkan hasil yang sama dari orang dengan perkembangan usia dan intelektual yang

sama. Dan akhirnya, perbedaan individual justru berarti karena perbedaan ini diperlukan bagi

individualitas dalam pembentukan kepribadian. Individualitas bukan hanya membuat orang

menyenangkan, tetapi juga memungkinkan kemajuan sosial.

5. Setiap Tahap Perkembangan Mempunyai Perilaku Karakteristik

Fakta kelima adalah bahwa setiap tahapan perkembangan mempunyai pola perilaku

yang karakteristik. Pola-pola itu ditandai dengan periode equilibrium. Apabila individu

dengan mudah menyesuaikan diri dengan tuntutan lingkungan dan akhirnya, berhasil

mengadakan penyesuaian pribadi dan penyesuaian social yang baik. Pola-pola itu ditandai

dengan periode disequilibrium, apabila mereka mengalami kesulitan dalam penyesuaian yang

mengakibatkan penyesuaian pribadi dan penyesuaian sosial menjadi buruk.

Sekalipun tidak perlu diragukan kebenarannya bahwa beberapa tahap perkembangan

ke arah pendewasaan ditandai dengan perilaku yang lebih sulit dibandingkan dengan tahap-

tahap lainnya. Tidak ada tahap di mana perilaku yang karakteristik itu tidak dianggap sebagai

“perilaku yang sulit” dipandang dari standar dewasa. Hanya, apabila perilaku individu sejenis

dengan usia tertentu dan dapat mengakibatkan penyesuaian diri yang buruk, baru dianggap

sebagai perilaku yang sulit. Dalam kebanyakan contoh perilaku demikian bersifat kekanak-

kanakan dalam arti bahwa perilaku itu hanya dijumpai pada tingkat usia yang lebih muda.

6. Setiap Tahap Perkembangan Mempunyai Resiko

Fakta keenam adalah bahwa setiap tahapan perkembangan mempunyai risiko. Ada

bukti yang kuat bahwa setiap periode dalam rentang kehidupan dihubungkan dengan risiko

perkembangan tertentu entah berasal dari fisik, psikologis atau lingkungan maupun masalah-

masalah penyesuai yang tak dapat dihindari.

7. Perkembangan Dibantu Rangsangan

Fakta ketujuh adalah bahwa perkembangan itu dibantu oleh adanya rangsangan.

Walaupun sebagian besar perkembangan itu akan terjadi karena kematangan dan

pengalaman-pengalaman dari lingkungan, masih banyak yang dapat dilakukan untuk

membantu perkembangan seoptimal mungkin. Ini dapat dengan merangsang perkembangan

yang secara langsung mendorong individu untuk mempergunakan kemampuan yang terdapat

dalam proses perkembangannya. Rangsangan ternyata paling efektif pada saat suatu

kemampuan sedang bekembang secara normal, sekalipun di setiap saat juga penting.

Pentingnya peran rangsangan bahkan telah ditunjukkan pada kasus anak-anak yang

lahir premature. Ditemukan bahwa perawatan bayi-bayi premature merangsang mereka

dengan menggerakkan anggota tubuh, membalikkan ke posisi yang lain dan berbicara dengan

mereka. Dan bayi-bayi premature akan berkembang lebih cepat daripada mereka yang tidak

dirangsang, yang didiamkan dan ditelantarkan tanpa dipenuhi kebutuhan fisiknya

sebagaimana biasanya dilakukan dirumah-rumah sakit di Amerika saat ini. Tingkat kematian

pun lebih rendah dibandingkan dengan bayi-bayi premature yang tidak dirangsang. Acara

pendidikan ditelevisi “Sesame Street” berhasil merangsang minat baca anak-anak prasekolah.

akibatnya, anak-anak yang secara teratur mengikuti acara ini lebih cepat belajar membaca

ketimbang mereka yang tidak menontonnya dan di tingkat usia mana pun kemampuan

membaca mereka lebih unggul.

8. Perkembangan Dipengaruhi Oleh Perubahan

Factor kedelapan adalah bahwa perkembangan dipengaruhi perubahan budaya.

Karena perkembangan individu dibentuk untuk menyesuaikan diri dengan standar-standar

budaya dan segala hal yang ideal, maka perubahan-perubahan dalam standar-standar tersebut

akan mempengaruhi poa perkembangan. Misalnya, di masa lalu standar pola perilaku anak

laki-laki dalam banyak hal sangat berbeda dari standar perilaku yang dianggap tepat untuk

anak perempuan. Orang tua dan guru mengetahui bahwa mereka diharapkan membentuk

perilaku anak-anak sesuai dengan standar yang berlaku. Sekarang ini, adanya beberapa orang

dewasa yang lebih menyukai peran seks yang tradisional dan orang-orang lain lebih

menyukai persamaan seks. Orang tua dan guru sering kali tidak tahu pola budaya mana yang

dipakai sebagai standar.

Kalau orang-orang dewasa menentukan bahwa gaya hidup santai, dan ceria lebih

bermanfaat ketimbang sekedar penumpukan uang. Dan apabila nilai budaya seperti itu dapat

diterima oleh kelompok sosial golongan mereka. Maka gaya hidup demikian dengan jelas

mempengaruhi pola perkembangan minat dan perilaku anak-anak yang dibesarkan dalam

keluarga dengan satu orang tua belajar menyesuaikan dengan standar perilaku yang dapat

diterima secara budaya bagi keluarga seperti itu standar yang dalam banyak hal berbeda dari

standar yang berlaku dalam keluarga dengan dua orang tua.

9. Harapan Sosial pada Setiap Tahap Perkembangan

Faktor kesembilan adalah bahwa terdapat harapan sosial untuk setiap tahap

perkembangan. Setiap kelompok budaya mengharap anggotanya menguasai keterampilan

tertentu yang penting dan memperoleh pola perilaku yang disetujui pada berbagai usia

sepanjang rentang kehidupan. Havighurst menamakannya tugas – tugas dalam perkembangan

menurut Havighurst, tugas perkembangan adalah “tugas yang muncul pada saat atau sekitar

suatu periode tertentu dari kehidupan individu, yang jika berhasil akan menimbulkan rasa

tidak bahagia dan kesulitan dalam menghadapi tugas-tugas berikutnya” beberapa tugas

terutama muncul sebagai akibat dari kematangan fisik, seperti belajar berjalan, yang lain

terutama berkembang dari adanya tekanan-tekanan budaya dari masyarakat, seperti belajar

membaca dan yang lain lagi tumbuh dari nilai-nilai dan aspirasi-aspirasi individual, seperti

memilih dan mempersiapkan suatu pekerjaan. Tetapi pada umumnya, tugas-tugas dalam

perkembangan muncul dari ketiga macam kekuatan ini secara serempak.

Tujuan tugas dalam perkembangan tugas-tugas dalam perkembangan mempunyai tiga

macam tujuan yang sangat berguna, yaitu :

Pertama, sebagai petunjuk bagi individu untuk mengetahui apa yang diharapkan

masyarkat dari mereka pada usia-usia tertentu. Misalnya, orang tua dapat dibimbing dalam

mengajari anak-anak mereka yang masih kecil untuk menguasai berbagai keterampilan.

Dengan pengertian bahwa masyarakat mengharapkan anak-anak menguasai keterampilan-

keterampilan terssebut pada usia-usia tertentu dan bahwa penyesuaian diri mereka akan

sangat dipengaruhi oleh seberapa jauh mereka berhasil melakukannya.

Kedua dalam memberi motivasi kepada setiap individu untuk melakukan apa yang

diharapkan dari mereka oleh kelompok social pada usia tertentu sepanjang kehidupan

mereka. Dan akhirnya, menunjukkan kepada setiap individu tentang apa yang akan mereka

hadapi dan tindakan apa yang diharapkan dari mereka kalau pada tingkat perkembangan

berikutnya.

10. Keyakinan Tradisional Akan Manusia Pada Semua Tingkat Usia

Fakta kesepuluh yang penting tentang perkembangan adalah bahwa ada keyakinan

tradisional akan manusia dalam semua tingkat usia. Keyakinan akan ciri-ciri fisik dan

psikoogis ini mempengaruhi penilaian orang lain maupun evaluasi diri sendiri. Dalam

kebudayaan kita, stereotip yang berhubungan dengan usia lanjut dpat mengakibatkan

perlakuan yang kurang menyenangkan terhadap orang-orang dalam kehidupan masa tuanya.

Diterimanya stereotip ini oleh mereka yang berkembang menjadi tua menyebabkan

ketidakbahagiaan selama usia tua dan juga merupakan faktor penting dalam penurunan fisik

dan mental

2.3 Lansia

Usia tua adalah preode penutupan dalam rentang hidup seseorang, yaitu suatu priode

dimana periode hidup seseorang telah “beranjak jauh”dari periode terdahulu yang lebih

menyenangkan, atau beranjak dari waktu yang penuh dengan manfaat. Bila seseorang yang

sudah beranjak jauh dari priode hidupnya yang terlalu, ia sering melihat masa lalunya,

biasanya dengan penuh penyesalan dan cenderung ingain hidup masa sekarang, mengabaikan

masa depan sedepan mungkin.

Usia enampuluhan biasanya di pandang sebagai garis pemisah antara usia madya dan

usia lanjut. Akan tetapi seorang sering menyadari bahwa usia krinologis merupakan kriteria

yang kurang baik dalam menandai permulaan usia lanjut karena terdapat perbedaan tertentu

diantara individu-individu dalam usia pada saat mana usia lanjut mereka mulai.

Karena kondisi kehidupan dan perawatan yang lebih baik, kebanyakan pria dan

wanita zaman sekarang tidak menunjukkan tanda-tanda ketuaan mental dan fisiknya sampai

usia enam puluh lima, bahkan sampai awal tujuhpuluhan. Karena asalan tersebut, ada

kecendrungan yang meningkat untuk menggunakan usia enam puluh lima sebagai usia

pensiun dalam berbagai urusan, sebagai tanda mulainya usia lanjut.

Tahap terakhir dalam rentang kehidupan sering dibagi menjadi usia lanjut dini, yang

berkisar antara usia enam puluh sampai tujuh puluh dan usia lanjut yang miali pada usia tujuh

puluh sampai akhir kehidupan seseorang. Orang dalam usia enam puluh biasanya di

golongkan dalam usia tua, yang berarti antara sedikit lebih tua mereka mencapai usia tujuh

puluh, yang menurut standar beberapa kamus berarti makin lanjut usia seseorang dalam

periode hidupnya dan telah kehilangan kejayaan masa mudanya.

2.4 Ciri – Ciri Usia Lanjut

Sama seperti setiap periode lainnya dalam rentang kehidupan seseorang, usia lanjut

ditandai dengan perubahan fisik dan psikologis tertentu, efek-efek tersebut menentukan,

sampai sejauh tertentu,apakah pria atau wanita usia lanjut akan melakukan penyesuaian diri

secara baik atau buruk dari pada yang baik dan kepada kesengsaraan dari pada ke bahagiaan.

Itulah sebabnya mengapa usia lanjut lebih ditakuti dari pada usia madya dalam ke budayaan

America.

1. Usia lanjut merupakan periode kemunduran

Selama bagian dari kehidupan perubahan itu bersifat evolusionaldalam arti bahwa

orang selalu menuju pada kedewasaan dan keberfungsian. Sebaliknya, pada bagian

selanjutnya, mereka tidak evolusional lagi, yang mencabut regresi awal. Perubahan-

perubahan sesuai hukum kodrat manusia yang pada umumnya dikenal dengan

istilah”menua”. Perubahan-perubahan tersebut mempengaruhi struktur baik fisik maupun

mentalnya dan keberfungsiannya juga.

Periode selama usia lanjut, ketika kemundura fisik dan mental terjadi secara berlahan

berharap pada waktu kombinasi taerhadap penurunan ini dapat dilakukan ,dikarenakan ,

dikenal sebai “senescence” yaitu masapross menjadi tua. Usia seorang akan menjadi orang

semakin tua pada usia lima puluhan tidak sampai mencapai awal atau akhir usia

enampuluhan, tergantung pada laju kemunduran fisik dan mental

Pemunduran itu sebagai datang dari faktor fisik dan sebagian lagi dari faktor

fisikologi penyebab fisik kemunduran ini merupakan suatu perubahan pada sel-sel tubuh

bukan karna penyekit khusus tapi karna proses semua, kemunduran dapat juga mempunyai

penyebab, psikologis . sikap tidak senang terhadap diri sendiri diri , orang lain, pekerjaan ,

dan kehidupan padaumumnya dapat menuju ke keadaan unzur, karna terjadi perubahan pada

lapisan otak.akibatnya, orang menurun secara fisik dan mental dan mungkin akan segera

mati.bagai mana seseorang mengatasi ketegangan dan stres hidup akan mempengaruhi laju

kemunduran itu.

Demikian juga halnya bahwa motifasi memainkan peranan penting dalam

kemunduran. Seseorang yang me mpunyai motifasi rendah untukh mempelajari hal-hal baru,

atau ketinggalan dalam penampilan, sikap atau pola perilaku, akan semakin memburuk lebih

cepat dari pada orang yang mempunyai motifasi yang kuat. Masa luang yang baru akibat

tumbuhnya masa pensiunsering membawa kebosanan yang semakin memperkecil dan

melelahkan motifasi seseorang

2. Perbedaan individu pada efek menua

Perbedaan individu pada efek menua telah di kenal sejak ber abad –abad yang lalu.

Ciero misalnya, dalam bukunya De Scnectuten, menakan hal ini dalam referensinya kepada

keyakinan populer bahwa menua itu membuat orang sulit hidup. Menurut dia, “usia tua itu

tidak seperti anggur, karena tidak pada setiap bagian dapat timbul bahasa asam sesuai dengan

usianya”.

Dewasa ini, bahkan lebih banyak terjadi dari pada dahulu kala bahwa menua itu

mempengaruhi orang-orang secara berbeda maka tidak memungkinkan mengklasifikasikan

seseorang sebagai manusia lanjut yang “tipikal dan ciri” tipikal dari usia lanjut.orang menjadi

tua secara berbeda karena mereka menpunyai sifat bawaan yang berbeda, sosioekonomi dan

latar pendidikan yang berbeda dan pola hidup yang berbeda. Perbedaan kelihatan di antara

orang-orang yang mempunyai jenis kelamin yang sama,dan semakin nyata bila pria

dibandingkan dengan wanita karena menua terjadi dengan laju yang berbeda pada masing-

masing jenis kelamin.

Sebagai kebiasaan hukum umum bahwa penuaan fisik lebih cepat di bandingkan

dengan penuaan mental,walaupun hal yang sebaliknya juga kadang-kadang terjadi, terutama

apabila seseorang sangat memikirkan proses ketuaannya dan membiarkan saja penuaan

mentalnya.

Usia tua dinilai keriteria yang berbeda karna arti tua itu sendiri kabur dan tidak jelas

dan tidak dapat di batasi pada anak muda maka orang cenderung menilai tua itu dalam hal

penampillan dan kegiatan fisik. Bagi usia tua anak-anak adalah lebih kecil di bandingkan

dengan orang dewasa dan harus di rawat sedangkan orang dewasa adalah sudah besar dan

dapat merawat diri sendiri. Orang tuamenpunyai rambut putih dan tidak lama lagi berhenti

dari pekerjaan sehari-hari

Pada waktu anak – anak mencapai remaja mereka menilai usia lanjut dalam cara yang

sama dengan cara penilaian orang dewasa yaitu dalam hal penampilan diri dan apa yang

dapat dan tidak dapat dilakukannya.dengan mengetahui bahwa hal tersebut merupakan dua

criteria yang amat umum untuk menilai usia mereka banyak orang berusia lanjut melakukan

segala apa yang dapat mereka sembunyikan atau samarkan yang menyangkut tanda – tanda

penuaan fisik dengan memakai pakaian yang biasa dipakai orang muda dan pura – pura

mempunyai tenaga muda,inilah cara mereka untuk menutupi diri dan membuat ilusi bahwa

mereka belum lanjut usia.

3. Sikap social terhadap usia lanjut

Pendapat klise tentang usia lanjut mempunyai pengaruh yang besar terhadap usia

lanjut maupun terhadap orang berusia lanjut. Bernet adalah sulit untuk mengagungkan usia

lanjut atau sulit juga menyuguhkan daya tarik seksual,dalam kondisi demikian,seberapa jauh

tidak menyenangkan hal tersebut dinyatakan oleh survey berskala nasional tentang pendapat

dari berbagai daerah terhadap orang berusia lanjut dengan membandingkan dengan pendapat

diri dari mereka yang berusia lanjut.

Anti penting tentang sikap social terhadap usia lanjut yang tidak menyenangkan

mempengaruhi cara mereka memperlakukan orang usia lanjut sebagai pengganti

penghormatan dan penghargaan terhadap orang usia lanjut dan sebagai ciri – ciri banyak

kebudayaan sikap social di amerika mengakibatkan orang usia lanjut merasa bahwa mereka

tidak lagi bermanfaat bagi kelompok social dan dengan demikian maka lebih banyak

menyusahkan daripada sikap yang menyenangkan.

4. Orang usia lanjut mempunyai status kelompok minoritas

Walaupun ada fakta bahwa jumlah orang usia lanjut di amerika dewasa ini bertambah

banyak tetapi status mereka dalam kelompok minoritas yaitu suatu status yang dalam

beberapa hal mengecualikan mereka untuk tidak berintaksi dengan kelompok lainnya,dan

memberikannya sedikit kekuasaan apapun, status sekelompok minoritas ini terutama terjadi

sebagai akibat dari sikap social yang tidak menyenangkan terhadap orang usia lanjut dan

diperkuat oleh pendapat klise yang tidak menyenangkan tentang mereka.

5. Menua Membutuhkan Perubahan Peran

Sama seperti orang berusia madya harus belajar untuk memainkan peranan baru

demikian juga bagi yang berusia lanjut yang menggambarkan perubahan peran yang harus

dilakukan orang lanjut usia. Dalam kebudayaan Amerika dewasa ini,di mana

efisiensi,kekuatan ,kecepatan dan kemenarikan bentuk fisik sangat di hargai,mengakibatkan

orang berusia lanjut sering di anggap tidak ada gunanya lagi.Karena mereka tidak dapat

bersaing dengan orang-orang yang lebih muda dalam berbagai bidang tertentu dimana kriteria

nilai sangat di perlukan ,dan sikap social terhadap mereka tidak menyenagkan.

Lebih jauh lagi, orang usia lanjut di harapkan untuk mengurangi peran aktifnya dalam

urusan masyarakat dan sosial. Demikian juga halnya dalam dunia usaha dan pofesionalisme.

Hal ini mengakibatkan pengurangan jumlah kegiatan yang dapat di lakukan oleh usia

lanjut,dan karena nya perlu mengubah beberapa peran yang masih di lanjutkan .Perubahan

peran seperti Ini sebaiknya di lakukan atas dasar keinginan seseorang ,jadi bukan atas dasr

tekanan yang dating dari kelompok sosial. Tetapi ,pada kenyataan pengurang an dan

perubahan peran ini banyak terjadi karena tekanan sosial.

Karena sikap sosial yang tidak menyenangkan bagi kaum usia lanjut,pujian yang

mereka hasilkan dihubungkan dengan peran usia tua bukan dengan keberhasilan

mereka .Perasaan tidak berguna dan tidak diperlukan lagi bagi orang usia lanjut

menumbuhkan rasa rendah diri dan kemarahan ,yaitu suatu perasaan yang tidak menunjang

proses penyesuaian sosial seseorang. Busse dan Pfeiffer mengatakan “Adalah hal yang sulit

untuk mempertahankan identitas positif seseorang jika tiang-tiang yang di perlukan untuk

identitas peranan seseorang telah hilang”

6. Penyesuaian yang Buruk Merupakan Ciri-ciri Usia Lanjut

Karena sikap sosial tidak menyenangkan lagi bagi orang usia lanjut, yang nampak

dalam cara orang memperlakukan mereka,maka tidak heran lagi kalau banyak orang usia

lanjut mengembangkan konsep diri yang tidak menyenangkan.Hal ini cenderung di

wujudkan dalam bentuk perilaku yang buruk dengan tingkat kekerasan yang berbeda pula.

Mereka yang pada masa lalunya sulit dalam menyesuaikan diri cenderung untuk semakin

jahat ketimbangyang dalam menyesuaikandiri pada masa lalunya mudah dan menyenangkan.

Orang usia lanjut cenderung ,sebagai kelompok,lebih banyak untuk menyesuaikan diri

secara buruk ketimbang orang yang lebih muda.sehubungan dengan itu Butler

mengemukakan sebagai berikut:semakin hilangnya status karena kegiatan sosial di dominasi

oleh orang – orang yang lebih muda ,keinginan untuk melindungi keuangan mereka untuk

istri nya ,dan keinginan untuk menghindari beberapa rasa sakit atau keadaan yang tak berdaya

7. Keinginan Menjadi Muda Kembali Sangat Kuat Pada usia Lanjut

Status kelompok-minoritas yang dikenakan pada orang berusia lanjut secara alami

telah membangkitkan keinginan untuk tetap muda selama mungkin dan ingin dipermudah

apabila tanda-tanda menua tampak. Berbagai cara-cara kuno-kuno,obat yang termanjur untuk

segala penyakit,zat kimia ,tukang sihir dan ilmu gaib digunakan untuk mencapai tujuan

tersebut. Kemudian timbul orang-orang yang bisa membuat orang awet muda ,yang di

percayai mempunyai kekuatan magis untuk mengubah usia lanjut menjadi muda lagi.

Sue memberi komentar sebagai berikut.

“ Zaman sekarang banyak orang mencari-cari cara untuk memperlambat menua dengan

usaha membatasi dan mengurangi makanan dan vitamin. Sedang yang lain melakukan

operasi plastik untuk menghilangkan tanda-tanda ketuaan ,kemudian menggunakan alat-alat

kecantikan untuk menutupi kerut-kerut di kulitnya.semua prosedur dan usaha tersebut

merupakan refleksi dari keasyikan orang muda yang berhubungan dengan sejarah

peradaban manusia.”Obat”tersebut mungkin tidak banyak berbeda denagan tarikan nafas

gadis muda ,atau bergabung dengan sejarah Ponce de Leon dalam mencari sumber yang

dapat membuat seseorang tetap awet muda “.

2.5 Tipe – Tipe Kepribadian Pada Lansia

Pada lansia yang sehat, kepribadiannya tetap berfungsi dengan baik, kecuali kalau

mereka mengalami gangguan kesehatan jiwanya atau tergolong patologik. Sifat kepribadian

seseorang sewaktu muda akan lebih nampak jelas setelah memasuki lansia sehingga masa

muda diartikan sebagai karikatur kepribadian lansia. Dengan memahami kepribadian lansia

tentu akan lebih memudahkan masyarakat secara umum dan anggota keluarga lansia tersebut

secara khusus, dalam memperlakukan lansia dan sangat berguna bagi kita dalam

mempersiapkan diri jika suatu hari nanti memasuki masa lansia.

Adapun beberapatipe kepribadian lansia adalah sebagai berikut:

a. Tipe kepribadian Konstruktif.

Model kepribadian tipe ini sejak Muda umumnya mudah menyesuaikan diri dengan

baik terhadap perubahan dan pola kehidupannya. Sejak muda perilakunya positif dan

konstruktif serta hampir tidak pernah bermasalah, baik di rumah, di sekolah maupun dalam

pergaulan sosial. Perilakunya baik, adaptif, aktif, dinamis, sehingga setelah selesai mengikuti

studi ia mendapatkan pekerjaan juga dengan mudah dan dalam bekerjapun tidak bermasalah.

b. Tipe Kepribadian Mandiri.

Model kepribadian tipe ini sejak masa Muda dikenal sebagai orang yang aktif dan

dinamis dalam pergaulan sosial, senang menolong orang lain, memiliki penyesuaian diri yang

cepat dan baik, banyak memiliki kawan dekat namun sering menolak pertolongan atau

bantuan orang lain. Tipe kepribadian ini seolah-olah pada dirinya memiliki prinsip jangan

menyusahkan orang lain” tetapi menolong orang lain itu penting.

c. Tipe kepribadian tergantung.

Tipe kepribadian ini ditandai dengan Perilaku yang pasif dan tidak berambisi sejak anak-

anak, remaja dan masa muda. Kegiatan yang dilakukannya cenderung didasari oleh ikut-

ikutan karena diajak oleh temannya atau orang lain. Karena pasif dan tergantung, maka jika

tidak ada teman yang mengajak, timbul pikiran yang optimistik, namun sukar melaksanakan

kehendaknya, karena kurang memiliki inisiatif dan kreativitas untuk menghadapi hal-hal

yang nyata.

d. Tipe Kepribadian bermusuhan.

Adalah model kepribadian yang tidak disenangi orang, karena perilakunya cenderung

sewenang - wenang, galak, kejam, agresif, semauanya sendiri dan sebagainya.

e. Tipe kepribadian kritik diri.

Ini ditandai adanya sifat-sifat yang sering menyesali diri dan mengkritik dirinya

sendiri. Misalnya merasa bodoh, pendek, kurus, terlalu tinggi, terlalu gemuk dan sebagainya,

yang menggambarkan bahwa mereka tidak puas dengan keberadaan dirinya. Sejak menjadi

siswa mereka tidak memiliki ambisi namun kritik terhadap dirinya banyak dilontarkan

2.6 Perubahan Perkembangan Kepribadian Pada Usia Lanjut

Sebagian besar tugas perkembangan usia lanjut lebih banyak berkaitan dengan

kehidupan pribadi seseorang daripada kehidupan orang lain. Orang tua di harapkan untuk

menyesuaikan diri dengan menurunnya kekuatan dan menurunnya kesehatan secara bertahap.

Hal ini sering diartikan sebagai perbaikan dan perubahan peran yang pernah dilakukan di

dalam maupun di luar rumah.Mereka juga diharapkan untuj mencari kegiatan untuk

mengganti tugas-tugas terdahulu yang menghabiskan sebagian besar waktu kala mereka

masih muda .

Cepat atau lambat ,sebagian besar orang berusia lanjut perlu mempersiapkan dan

menyesuaikan diri dengan peristiwa kematian suami atau istri .Kejadian seperti ini jauh lebih

menjadi masalah bagi wanita sering di banding pria. Kematian suami bagi wanita sering

berarti berkurangnya pendapatan dan timbulnua bahaya karena hidup sendiri ,sehingga perlu

melakukan perubahan dalam aturan hidup.

Walaupun umumnya orang berusia lanjut pada masa anak – anak dan masa remajanya

belajar agar dapat berhasil dalam berhubungan dengan teman yang seusia, akan tetapi selama

masa dewasa mereka harus bergabung dengan individu – individu dari berbagai kelompok

usia .Kembali pola hidup sosial yang pernah dilakukan sering sulit di jalankan ,karena hal itu

berarti bahwa saat ini setiap individu harus bergabung dengan kelompok yang sebagian besar

di tolak oleh masyarakat. Sejak masa anak – anak dan remaja sudah di ketahui bahwa

bergabung dengan dengan kelompok yang di tolak masyarakat luas hanya menimbulkan

sedikt kebanggaan, dan orang berusia lanjut sering rendah motivasi nya untuk terlibat dengan

jenis kelompok masyarakat seperti itu.

2.6.1 Penyesuaian Diri Terhadap Perubahan Fisik Pada Usia Lanjut

Selama hal itu merupakan kebenaran yang mutlak ,bahwa perubahan kondisi fisik

terjadipada usia lanjut dan sebagisn besar perubahan itu terjadi kearah yang memburuk,

proses dan kecepatan nya sangat berbeda untuk masing –masing individu walaupun usia

mereka sama .Selain itu juga pada bagian – bagian tubuh yang berbeda pada individu yang

sama terjadi proses dan kecepatan kerusakan yang bervariasi.misalnya,organ reproduksi cepat

usang di bnding organ yang lainnya .Perubahan fisik terbesar yang terjadi pada usia lanjut

dan penjelasan tentang hal tersebut akan di sajikan pada uraian berikutnya .

1. Perubahan Penampilan

Bischof mengatakan bahwa menua berarti ”peralihan dari kacamata bifocal ‘ke

trifocal dan dari gigi palsu ke kematian “.pendapat semacam ini menyarankan bahwa

kebanyakan tanda – tanda yang paling jelas dari usia lanjut hanyalah perubahan pada

wajah.bahkan walaupun wanita dapat menggunakan kosmetik untuk menutupi tanda –tanda

ketuaan pada wajah.tetapi selalu banyak aspek yang tidak dapat di tutupi nya .misalnya

perubahan yang terjadi pada bagian – bagian lainnya pad tubuh.

2. Perubahan Bagian dalam Tubuh

Walaupun perubahan bagian dalam tubuh (perubahan internal) tidak dapat diamati

seperti bagian luar namun perubahan tersebut juga jelas terjadi dan dan menyebar keseluruh

organ bagian dalam juga. Perubahan yang terjadi pada kerangka tubuh( skeleton) diakibatkan

dari mengersnya tulang – tulang ,menumpuknya garam mineral dan modifikasi pada

susunan organ tulang bagian dalam. Akibatnya ,tulang menjdu mengapur dan mudah retak

atau patah ,dan sembuhnya lambat sesuai dengan bertambahnya usia .

Perubahan pada sistem syaraf (nervous system) yang sangat perlu diperhatikan

adalah pada otak.pada usia lanjut ,berat otak berkurang,bilik – bilik jantung melebar sedang

pita jaringan cortical menyempit. Sistem syaraf pusat juga berubah sejak awal periode lanjut

perubahan tersebut ketahuan dari menurunnya kecepatan belajar sesuatu ,yang di ikuti

dengan menurunnya kemampuan intelektual.

Isi perut (viscera)mengalami perubahan bentuk seiring dengsn bertambahnya

usia .Berhentinya pertumbuhan (athropia)khususnya ditandai dan di ketahui lewat

limpa,hati,alat reproduksi,jantung,paru – paru ,pankreas,dan ginjal. Barangkali perubahan

yang paling besar terjadi pada jantung.Pada awal kehidupan,posisi jantung lebih dekat

dengan dada.bagian tengah dari pada usia dan terus tumbuh,bahkan sampai setelah tumbuh

berhenti bekerja.Oleh karena itu ,ratio berat jantung dengan berat badan berkurang secara

bertahap sesuai dengan sengaja .sebagai akibat dari mulai dari jumlah timbunan jaringan

lemak dan kalsium.perubahan kualitas elastisitas jaringan ,katup jantung secara bertahap

menjadi kurang halus dan kurang lentur .Seluruh saluran usus ,saluran kencing dan organ

otot yang lembut biasanya merupakan organ tubuh yang paling sedikit terpengaruh dan paling

akhir di pengaruhi oleh usi yang bertambah lanjut.

3. Perubahan pada Fungsi Fisiologis

Disamping berbagai perubahan yang sudah dijelaskan tadi juga terjadi perubahan

pada fungsi organ. Pengaturan temperatur badan dipengaruhi oleh memburuknya sistem

pengaturan organ – organ. Orang yang sudah tua tidak tahan terhadap temperatur yang sangat

panas atau sangat dingin, hal ini disebabkan oleh menurunnya fungsi pembuluh darah pada

kulit. Berkurangnya tingkat metabolisme dan menurunnya kekuatan otot – otot juga

mengakibatkan pengaturan suhu badan menjadi sulit.

Apabila orang berusia lanjut menjadi sulit bernafas sebagai akibat dari cara

pemanfaatan tenaga yang tidak normal, maka ia memerlukan waktu lebih lama untuk

membentuk tarikan pernafasan dan gerakan jantung yang normal di banding pada waktu

masih muda.Tingkat denyut nadi dan konsumsi oksigen lebih beragam di antara mereka yang

sudah berusia lanjut di banding mereka yang lebih muda.meningkatnya tekanan darah yang

terjadi akibat bartambah kerasnya dinding pembuluh arteri aorta dan pusat, merupakan gejala

umum bagi orang yang berusisa lanjut.air seni yang di produksi oleh orang usia lanjut

berkurang dan kandungan creatinedalam air seni juga berkurang dibanding orang – orang

yang lebih muda.

Pada usia lanjut, terjadi penurunan dalam jumlah waktu tidur yang diperlukan dan

kenyenyakan tidurnya. Pada usia 60 an,atau 70 an jumlah istirahat dan waktu tidur berkurang

sebanyak 1 atau 2 jam, sebagai pengganti periode waktu tidur yang lebih panjang pada orang

yang lebih muda orang usia lanjut pada umumnya menderita gangguan susah tidur

(insomnia), terutama bagi wanita.

Perubahan dalam hal pencernaan mungkin merupakan perubahan yang paling

kelihatan dalam fungsi pengturan pencernaan. Kesulitan dalam makan sebagian diakibatkan

oleh gigi yang ompong,yang merupakan gejala umum bagi oarang usia lanjut, dan juga

karena daya pencium dan perasa menjadai kuarang tajam. Semua ini menyebabkan jenis

makanan yang paling lezat menjadi terasa tidak enak.

Berhentinya perkembangan dinding kelenjar perut dan isi perut secara bertahap

mengakibatkan menurunnya peragian dan cairan yang membantu dalam proses pencernaan.

Dengan demikian orang berusia lanjut perlu minum banyak untuk membantu proses

pelumasan dan penghancuran elemen – elemen makanan.

Ketahanan dan kemampuan bekerja menurun karena mengendornya otot – otot dan

kelemahan yang bersifat menyeluruh mengakibatkan orang yang berusia lanjut semakin sulit

untuk melakukan pekerjaan yang berat dalam tempo yang relatif singkat menurun sesuai

dengan bertambahnya usia, sedang apabila dilakukan untuk waktu yang lama semakin

meningkat. Di samping itu orang berusia lanjut memerlukan waktu yang relatif lama untuk

memulihkan tenaganya dari keletihan fisik dan keletihan mental, yang di sebabkan oleh

ketegangan syaraf dan beban mental yang terus terjadi dalam tempo waktu yang relatif lama.

Akibatnya orang berusias lanjut pada umumnya belajar untuk mengurangi berbagai jenis

pekerjaan yang memerlukan kecepatan atau kekuatan fisik.

4. Perubahan Panca Indera

Pada usia lanjut fungsi seluruh organ pengindraan kurang mempunyai sensitivitas dan

efisiensi kerja dibanding yang dimiliki oleh orang yang lebih muda. Bagaimanapun juga

karena dalam banyak kasus perubahan indera berlangsung secara lambat dan bertahap, maka

setiap individu mempunyai kesempatan untuk melakukan penyesuaian terhadap perubahan

tersebut. Lebi lanjut, pemakain kaca mata dan alat bantu untuk dapat mengatasi kerusakan

indera melihat atau kehilangan indera pendengaran.

Mata dan telinga merupakan dua organ tubuh yang paling banyak digunakan setiap

saat da banding indera lainnya. Oleh karena itu keduanya merupakan organ yang paling

banyak dapengaruhi oleh pertambahan usia, walaupun perubahan fungsi seluruh organ tubuh

juga terjadi.

5. Perubahan Seksual

Masa berhentinya reproduksi keturunan (klimakterik) pada pria datang belakangan

dibanding masa menopause pada wanita, dan memerlukan masa yang lebih lama. Pada

umumnya ada penurunan potensi seksual selama usia enan puluahan, kemudian berlanjut

sesuai dengan bertambahnya usia. Seperti masa menopause, masa klimakterik disertai dengan

menurunnya fungsi gonadal. Karena gonadaladalah yang bertanggung jawabterhadap

berbagai perubahan yang terjadi selama masa klimakterik.

Klimakterik pada pria mempunyai dua efek umum. Pertama, terjadi penyusutan atau

penurunan ciri – ciri seks sekunder. Misalnya perubahan suara, titik nada suara meninggi,

rambut pada bagian wajah dan kekerasan otot secara umum menurunmenjadi lembek. Secara

umum orang berusia lanjut berkurang kelaki – lakiannya, di banding pada masa sebelumnya.

Begitu juga wanita berkurang keluwesannya setelah masa menopase terjadi.

Kedua, klimakterik pada pria mempengaruhi fungsi seksual. Walaupun potensi

seksual telah berkurang, tetapi tidak berarti bahwa keinginan seksualnya menurun, atau

kemampuan untuk melakukan hubungan seksual menurun. Terdapat bukti bahwa pengaruh

budaya terhadap menurun atau meningkatnya kemampuan dan keinginan untuk melakukan

hubungan seksual lebih besar di banding perubahan fisik. Pengaruh kebudayaan terhadap

seseorang atau masyarakat menimbulkan kecemasan yang berpengaruh terhadap sikap

perilaku seksualpria maupun wanita. Pria dan wanita sering menahan diri untuk melakukan

hubungan seksualnya pada usia tua atau menghindari perkawinan ulang, karena sikap sosial

yang tidak menyenangkan terhadap hubungan seksual antara orang berusia lanjut dan

keraguan terhadap kemampuan seksual merekamental.

Untuk menghindari gangguan terhadap rasa bangga akan kepuasan seksual terutama

pria, menahan diri untuk melakukan kegiatan seksual ketika mereka bertmbah tua.

Kekuatan terhadap keinginan seksual pada usia lanjut sangat tergantung pada kesehatan

seseorang secara umum dan cara penyesuaian seksual yang melakukan pada awal masa

kehidupan. Bagi mereka yang penyesuaian seksualnya dimasa remaja buruk, terbukti akan

lebih cepat kehilangan kemampoan seksual dibanding mereka yang melakukan penyesuaian

dengan baik.

2.6.2 Perubahan Kemampuan Motorik Pada Usia Lanjut

Orang berusia lanjut pada umumnya menyadari bahwa mereka berubah lebih lambat

dan koordinasi gerakannya kurang begitu baik dibanding masa muda mereka. Perubahan

dalam kemampuan motorik ini disebabkan oleh pengaruh fisik dan psikologis.

1. Penyebab fisik

Penyebab Fisik yang mempengaruhi perubahan – perubahan dalam kemampuan

motorik meliputi menurunnya kekuatan dan tenaga,yang biasanya menyertai perubahan fisik

yang terjadi karena bertambahnya usia,menurunnya kekerasan otot, kekakuan pada

persendian, gemetar pada tanagn, kepal, dan rahang bawah.

2. Penyebab Psikologi

Berbagai penyebab psikologis yang mempengaruhi perubahan dalam kemampuan

motorik berasal dari kesadaran tentang merosotnya dan perasaan akan keadaan diri kalau di

bandingkan dengan orang yang lebih muda dalam arti kekuatan, kecepatan, dan keterampilan.

Tekanan emosional, yang berasal dari sebab – sebab psikologis, dapat mempercepat

perubahan kemampuan motorik atau menurunnya motivasi untuk mencoba melakukan

sesuatu yang masih dapat dilakukan.

Terdapat bukti bahwa latihan fisik dan kesibukan bekerja dapat mencegah atau paling

tidak menghambat kecepatan penurunan kemampuan motorik. Bagi mereka yang masih terus

melakukan latihan fisik,secara keseluruhan, mempunyai koordinasi dan keterampilan fisik

yang lebih baik di banding yang tidak melakukan hal itu. Bagaimanapun juga, walaupun

dalam kondisi yang paling menyenangkan dan motivasi tertinggi, hanya beberapa individu

saja yang dapat berharap bahwa kemampuan motorik mereka akan terus berlangsung dengan

tingkat yang sama seperti yang pernah dicapai pada waktu masih muda.

Pada saat seluruh kemampun motorik menurun sampai pada batas tertentu, beberapa

orang mengalami proses penurunan yang lebih cepat di banding lainnya. Perubahan dalam

kemampuan motorik yang mempunyai pengaruh paling besar terhadap penyesuaian pribadi

dan sosial.

2.6.3 Perubahan Kemampuan Mental Pada Usia Lanjut

Baltes dan Schain memberi komentar “selama beberapa dekade yang lalu psikologi

tentang usia lanjut lebih dipengaruhi pendapat klise tentang kemunduran”. Hasil studi para

psikolog telah memperkuat kepercayaan yang yang populer dalam masyarakat,bahwa dengan

kecenderungan tentang menurunnya berbagai hal, secara otomatis akan timbul kemunduran

kemampuan mental.

Dewasa ini terdapat bukti nyata dan kepercayaan yang populer bahwa perubahan

dalam kemampuan mental, tersebut tidak hanya dipertanyakan oleh ilmuan saja, tetapi

perhatian ilmiah telah secara langsung mencoba meningkatkan tehnik dan metode yang

digunakan untuk mengukur apa yang dinamakan dengan kemunduran mental, yang menurut

dugaan terjadi sejak awal usia lanjut. Penelitian tersebut juga mencoba untuk mencari

perbedaan perubahan mental bagi setiap individu yang secara kronologis mempunyai

persamaan usia tetapi mempunyai perbedaan intelektual.

Sampai saat ini, bukti – bukti nyata yang digunakan sebagai fakta bahwa jumlah

perubahan kemampuan mental lebih sedikit dibanding yang telah dipercayai dan ada tanda –

tanda perbadaan individu dalam perubahan ini. Pendapat klise yang populer tentang

menurunnya kemampuan mental sebagai salah satu ciri yang terpenting bagi orang usia lanjut

secara bertahap semakin berkurang, tetapi pendapat tersebut masih ada dan terus di percayai

sampai dapat dikemukakan bukti – bukti sebagai fakta yang dapat menggugurkan

keseluruhan pendapat tersebut.

1. Penyebab Perubahan dalam Kemampuan Mental

Pada masa lalu diduga kerusakan mental yang tidak dapat dihindari juga di ikuti oleh

kerusakan fisik. Menurunnya kondisi fisik yang menunjang terjadinya kerusakan mental telah

di tunjukkan dengan fakta bahwa perlakuaan terhadap hormon seks pada wanita berusia

lanjut dapat meningkatkan kemampuan berfikir, mempelajari bahan baru, menghafal,

mengingat, dan meningkatkan kemauan untuk mengeluarkan energi intelektual.pada pihak

lain berbagai kondisi phatologis seperti tekanan darah tinggi, mengarah pada hilangnya

kemampuan intelektual pada usia lanjut meskipun menurut Wilkie dan Eisdorfer bahwa

gangguan – gangguan semacam itu bukan merupakan bagian dari proses ketuaan yang

normal.

Langkahnya perangsang dari lingkungan juga mempengaruhi kecepatan tingkat

penurunan mental. Dalam hal mental seperti pada belajar aspek motorik, kelanjutan dan

latihan yang dilakukan selama bertahun – tahun akan memperlambat kecepatan tingkat

penurunan mental. Mereka yang terus bekerja hingga mencapai akhir masa hidupnya

mempunyai fungsi otak yang lebih normal dan dapat melakukan tes kecerdasan dengan lebih

baik di banding mereka yang mengaggur.

Apa yang mungkin di terjemahkan sebagai kelemahan secara menyeluruh yang di

akibatkan oleh menurunnya kemampuan intelektual terutama disebabkan oleh pendengaran

yang buruk. Dengan menurunnya fungsi dan kemampuan pendengaran bagi orang berusia

lanjut, maka banyak dari mereka yang gagal dalam menangkap isi pembicaraan orang lain

kemudian mereka mengatakan bahwa kesadaran mentalnya sudah berubah tidak seperti dulu

lagi.

2. Variasi Perubahan Mental

Seperti yang terjadi pada penurunan dalam aspek lainnya, penurunan mental untuk

setiap individu juga sangat berbeda. Tidak ada usia tertentu yang dianggap sebagai awal mula

terjadinya penurunan mental dan tidak ada pola khusus dalam penurunan mental yang berlaku

untuk semua orang berusia lanjut. Di samping ada perbedaan dalam tingkat penurunan mental

di antara individu dalam usia kronoiogis yang sama, pada individu yang sama juga terjadi

perbedaan tingkat penurunan kemam-puan mental yang berbeda.

Beberapa Perubahan mental pada Usia Lanjut

a. Belajar

Orang yang berusia lanjut lebih berhati-hati dalam belajar, memerlukan waktu yang

lebih banyak untuk dapat mengintegrasikan jawaban mereka, kurang mampu mempelajari

hal-hal baru yang tidak mudah diinfgrasikan dengan pengalaman masa lalu, dan hasilnya

kurang tepat dibanding orang yang lebih muda.

b. Berpikir dalam Memberi Argumentasi

Secara umum terdapat penurunan kecepatan dajam mencapai kesimpulan, baik dalam

alasan induktif maupun deduktif. Sebagian dari hal ini, merupakan akibat dari sikap yang

terlalu hati-hati dalam mengungkapkan alasan yang gradasinya cenderung meningkat sejalan

dengan pertambahan usia.

c. Kreativitas

Kapasitas atau keinginan yang diperlukan untuk berfikir kreatif bagi orang berusia

lanjut cenderung berkurang. Dengan demikian prestasi kreativitas dalam menciptakan hal-hal

penting pada orang berusia lanjut secara umurn relatif kurang dibanding mereka yang lebih

muda.

d. Ingatan

Orang berusia lanjut pada umumnya cenderung lemah dalam mengingat hal-hal yang

baru dipelajari dan sebaliknya baik terhadap hal-hal yang telah lama dipelajari. Sebagian dari

ini disebabkan oleh fakta bahwa mereka tidak selalu termotivasi dengan kuat untuk

mengingat-ingat sesuatu, sebagian disebabkan oleh kurangnya perhatian, dan sebagian lagi

disebabkan oleh pendengaran yang kurang jelas serta apa yang didengarnya berbeda dengar

yang diucapkan orang.

e. Mengingat Kembali

Kemampuan dalam mengingat ulang banyak dipengaruhi oleh faktor usia dibanding

pemahaman terhadap objek yang ingin diungkapkan kembali. Banyak orang berusia larjut

yang menggunakan tanda-tanda, terutama simbol visual, suara, dan gerakan (kinesthetic),

untuk membantu kemampuan mereka dalam mengingat kembali.

f. Mengenang

Kecenderungan untuk mengenang sesuatu yang terjadi pada masa lalu meningkat

semakin tajam sejalan dengan bertambahnya usia. Seberapa besar kecenderungan seseorang

dalam mengingat kembali masa lalunya terutama tergantung pada kondisi hidup seseorang

pada usia lanjut. Makin senang kehidupan seseorang pada usia lanjut makin kecil waktu yang

digunakan untuk mengenang masa lalu dan sebaliknya.

g. Rasa Humor

Pendapat umum yang sudah klise tetapi banyak dipercaya orang, bahwa orang

berusia lanjut kehilangan rasa dan keinginannya terhadap hal yang lucu-lucu. Pendapat

seperti ini benar dalam hal kemampuan mereka untuk membaca komik berkurang, dan

perhatian terhadap komik yang dapat mereka baca bartambah dengan bertambehnya usia.

h. Perbendaharaan Kata

Menurunnya perbendaharaan kata yang dimiliki orang berusia lanjut menurun sangat

kecil. karena mereka secara konstan menggunakan sebagian besar kata yang pernah dipelajari

pada masa anak-anak dan remajanya. Sedang untuk belajar kata-kata pada usia lanjut lebih

jarang dilakukan.

i. Kekerasan Mental

Kekerasan mental sangat tidak bersifat universal bagi usia lanjut. Hal ini bertentangan

dengan pendapat klise yang mengatakan bahwa orang berusia lanjut mempunyai mental yang

keras. Apabila kekerasan mental terjadi schma usia madya, hal ini cenderung menjadi

semakin tampan sejalan dengan bertambahnya usia, yang umumnya karena orang berusia

lanjut lebih lambat uan lebih sulit dalam belajar daripada yang pernah dilakukan sebelumnya

dan mereka percaya bahwa nilai-nilai dan cara-cara lama dalam melakukan sesuatu lebih baik

daripada cara dan nilai yang baru. uraian ini bukan merupakan suatu pengertian yang kaku,

tetapi lebih merupakan keputusan dengan alasan-alasan yang secara hati-hati disusun dan

diungkapkan.

2.6.4 Perubahan Minat Pada Usia Lanjut

Seperti perubahan fisik, mental dan gaya hidup pada orang-orang berusia lanjut, juga

terjadi perubahan minat dan keinginan yang tidak dapat dihindari. Sejumlah kondisi yang

berkenaan dengan hal tersebut yang dianggap penting.

Terdapat hubungan yang erat antara jumlah keinginan dan minat orang pada seluruh tingkat

usia dan keberhasilan penyesuaian mereka. Sebaliknya hal ini menentukan kebahagiaan atau

ketidakbahagiaan yang akan diperoleh. Pada usia lanjut, pendapat seperti ini benar untuk

setiap tingkat usia selama kurun waktu kehidupan.

Hal itu penting untuk diketanui, karena bagaimanapun juga penyesuaian pada usia lanjut

sangat dipengaruhi oleh perubahan minat dan keinginan yang dilakukan. secara sukarela atau

terpaksa. Apabila orang yang berusia tua ingin mengubah minat dan keinginannya karena

alasan kesehatan, situasi keuangan atau alasan lainnya mereka akan memperoleh kepuasan

yang lebih baik dibanding mereka yang menghentikan kegiatannya karena sikap yang tidak

menyenangkan dari sebagian kelompok masyarakat.

Seperti minat dan keinginan seseorang dari setiap tingkat usia. hal ini juga sangat berbeda

pada mereka yang sudah tua. Bagaimanapun juga, keinginan tertentu mungkin dianggap

sebagai tipe keinginan orang lansia pada umumnya, antara lain :

1. Minat Pribadi

Minat atau ketertarikan pribadi pada usia lanjut antara lain muliputi minat terhadap

diri sendiri, minat terhadap penampilan, minat pada pakaian dan minat pada uang.

Minat dalam Diri Sendiri Orang menjadi semakin dikuasai oleh diri sendiri apabila ia

semakin tua. Orang mungkin menjadi sangat berorientasi pada egonya (egocentric) dan pada

dirinya (self-centiud) di mana mereka lebih banyak berpikir tentang dirinya daripada orang

lain dan kurang memperhatikun keinginan dan kehendak orang lain. Sikap yang berorientasi

pada diri sendiri menimbulkan sikap sosial yang tidak menyenangkan terhadap orang berusia

lanjut, yang tampak merupakan hal yang lazim dewasa ini. Orang yang lebih muda yang

menyadari tentang harapan masyarakat terhadap kerja sama dan tidak mengutamakan diri

pribadi sering merasa sangat kontradiktif apabila menemui orang berusia lanjut yang begitu

bangga dan berorientasi pada, diri sendiri.

Beberapa Kondisi Umum yang mempengaruhi Perubahan Minat pada Usia Lanjut

a. Kesehatan

Perubahan terhadap kesehatan dan kekuatan fisik dapat dilihat dari keinginan yang meningkat

untuk mencari kegiatan yang dilakukan duduk terus menerus, dan menurunnya keinginan

terhadap kegiatan yang memerlukan kekuatan fisik dan tenaga.

b. Status Sosial

Orang berusia lanjut dari kelompok sosial yang lebih tinggi biasanya mempunyai tingkat ke-

inginan yang lebih tinggi dibanding yang berasal dari kelompok sosial yang lebih rendah.

Mereka yang berasal dari kelompok banyak terus melakukan keinginan yang telah

dikembangkan pada masa awal kehidupannya.

c. Status Ekonomi

Orang berusia lanjut yang tidak mempunyai cukup uang untuk memenuhi kebutuhan sehari-

harinya sering menghentikan banyak kegiatan yang penting bagi mereka kemudian

memusatkan perhatiannya pada satu kegiatan yang dapat menghasilkan scsuatu, tanpa

memperhatikan apakah hal itu penting bagi mereka atau memenuhi kebutuhannya.

d. Tempat tinggal

Di mana orang berusia lanjut tinggal banyak dipengaruhi oleh pertimbangan apakah ke-

inginan yang biasa mereka penuhi pada masa kehidupan sebelumnya masih dapat dilakukan

atau tidak. Apabila mereka tinggal di rumah mereka sendiri dengan anggota keluarganya,

maka keinginan yang dulu biasa mereka lakukan tampaknya bisa diteruskan. dibanding

apabila mereka tinggal Serumah dengan anaknya yang telah menikah atau tinggal di

penampungan para pensiunan.

e. Seks

Wanita, sebagai kelompok, lebih banyak mempunyai minat pada usia tua dibanding pria,

seperti yang mereka lakukan selama masa mudanya. Karena hanya sedikit keinginan yang

telah mereka kembangkan pada waktu masih muda, maka banyak pria berusia ianjut

mengalami kesulitan dalam mengolah keinginannya sesuai dengan banyaknya waktu luang

setelah mereka pensiun.

f. Status Pernikahan

Seperti halnya pria dan wanita yang tidak menikah pada awal masa dewasa dan usia madya

yang mempunyai banyak waktu dan uang untuk memenuhi keinginan mereka dibanding yang

menikah, begitu juga terjadi pada orang-orang berusia lanjut yang tidak menikah. Beberapa

keinginan mereka mungkin hal yang baru, tetapi sebagian besar merupakan bawaan sejak

masa muda dulu.

g. Nilai

Seperti hanya berubahnya nilai, maka nilai keinginan pun selalu berubah pada setiap tingkat

usia. Pada usia lanjut, perubahan nilai keinginan lebih umum terjadi dan biasanya mengarah

ke sikap konservasi. Hal ini mempengaruhi nilai relatif yang mereka canangkan dalam

keinginan mereka. Misalnya orang berusia lanjut mungkin lebih menghargai kontak sosial

dibanding melakukan hobi sebagai kompensasi dari kesepian karena kehilangan pasangan.

Minat pada Penampilan Walaupun beberapa orang berusia lanjut menganggap

penting tentang penampilan mereka seperti yang dulu biasa dilakukan tetapi banyak juga

yang menunjukkan sikap tidak perduli terhadap penampilannya. Mereka mungkin akan

berhenti dalam merawai pakaian, bahkan mereka tidak ambil pusing dengan perawatan diri.

Sementara ada sebagian yang tampak kotor dan jorok dalam penampilan, tetapi orang berusia

lanjut umumnya tidak banyak menggunakan waktu agar penampilannya lebih menarik, atau

sedapat mungkin menutupi tanda-tanda ketuaan fisik mereka.

Ada sejumlah penjelasan tentang menurunnya keinginan dalam penampilan sejalan dengan

pertambahan usia makin aktif seseorang dengan kegiatan sosial, makin terangsang mereka

untuk merawat diri agar penampilannya lebih menarik. Sebaliknya, orang yang

mengundurkan diri dari kegiatan sosial mempunyai motivasi yang lebih rendah dalam

menjaga dan merawat penampilan-nya.

Status ekanomi orang berusia lanjut merupakan faktor penting yang menentukan

tingkat ketertarikan mereka dalam merawat dan menjaga penampilan. Apabila setiap sen dan

uangnya harus dihitung dan apabila beberapa hal penting dalam kehidupan. harus dihemat

maka uang yang dimanfaatkan untuk merawat dan menjaga penampilan seseorang dianggap

sebagai kemewahan yang tak menghasilkan apa-apa.

Tempat tinggal juga sangat memainkan peranan penting dalam menentukan tingkat

ketertarikan seseorang dalam merawat penampilannya. Mereka yang hidup sendiri berminat

jauh lebih sedikit dibanding yang tinggal bersama anak yang telah dewasa atau tinggal dalam

rumah bersama orang-orang berusia lanjut lainnya.

Minat terhadap Pakaian

Minat terhadap pakaian tergantung pada sejauh mana orang berusia lanjut terlibat

dalam kegiatan sosial. Sebagian tergantung pada status ekonomi, dan sebagian lagi

tergantung pada kesadaran untuk menerma kenyataan bahwa .mereka telah lanjut usia

sehingga harus menyesuaikan diri. Beberapa orang berusia lanjut ada yang masih terus

memakai gaya dan model yang biasa mereka pakai pada masa muda dan madya sehingga

menolak untuk berpakaian model masa kini, walaupun mereka harus memesan secara khusus

pada tukang jahit.

Minat Terhadap Uang

Minat terhadap uang selama usia tua semakin berkurang, yang biasanya kesadaran tentang itu

semakin besar sejalan dengan bertambahnya usia. Pensiunan atau pengangguran mungkin

akan menjalani masa tuanya dengan Pendapatan yang kurang bahkan mungkin tanpa

pendapatan sama sekali, kecuali mereka memenuhi syarat untuk mnmperoleh dana sosial atau

jaminan kesejahteraan. masalah seperti ini menjadikan mereka mengfokuskan perhatian pada

berbagai usaha untuk memperoleh uang dan merangsang minat mereka untuk berusaha keras

dalam mencari uang.

Minat Untuk Rekreasi

Pria dan wanita berusia lanjut cenderung untuk tetap tertarik pada kegiatan rekreasi yang

biasa dinikmati pada masa mudanya. dan mereka hanya akan mengubah minat tersebut kalau

betul-betul diperlukan. Perubahan utama yang terjadi adalah secara bertahap mempersempit

minat dibanding perubahan radikal terhadap pola yang sudah dibentuknya, dan mengubah

minat ke bentuk rekreasi yang bersifat permanen.

Minat Sosial

Dalam bertambahnya usia mengakibatkan banyak orang yang merasa menderita karena

jumlah kegiatan sosial yang dilakukannya semakin berkurang. Hal ini lazim diistilahkan

sebagai lepas dari kegiatan kemasyarakatan ( sosial di sengagement ) yaitu suatu proses

pengenduran diri secara timbale balik pada masa usia lanjut dari lingkungan sosial. Social

disagegament seperti yang dijelaskan oleh birren meliputi empat elemen pelepasan beban

( load shedding ) yaitu meliputi ketertiban dengan orang lain berkurang, mengurangi variasi

peranan sosial yang dimainkan penggunaan kemampuan mental yang semakin bertambah dan

berkurangnya partisipasi dalam kegiatan fisik.

Semakin terisolir dari kegiatan sosial, semakin tidak berkembang dan kecil orang

berkesempatan orang berusia lanjut untuk tetap mempertahankan aktualisasinya. Sebagai

akibatnya, mereka merasa bosan pada orang lain, padahal sikap seperti ini menjadikan

mereka lebih terisolasi dari kegiatan sosial.

Minat terhadap keagamaan.

Walaupun terdapat kepercayaan popular dalam masyarakat yang mengatakan bahwa orang

tertarik pada keagamaan pada saat kehidupan hampir selesai, akan tetapi bukti – bukti yang

menunjang kepercayaan seperti ini sangat sedikit. Sementara orang yang berusia lanjut

menjadi lebih tertarik pada kegiatan keagamaan karena hari kematiaannya semakin dekat atau

karena mereka sangat tidak mampu tetapi pada umumnya mereka tidak harus tertarik pada

keagamaan karena pertimbangan keagamaan tersbut dapat menciptakan minat baru atau dapat

merupakan titik perhatian baru.

Minat Untuk Mati

Semakin lanjut usia seseorang, biasanya mereka menjadi semakin kurang tertarik terhadap

kehidupan ahkerat dan lebih mementingkan tentang kematian itu sendiri serta kematiannya

sendiri.Kususnya bagi orang yang kondisinya fisik dan mentalnya semakin memburuk.Pada

waktu kesehatanya memburuk,mereka cenderung untuk berkonsentrasi pada masalah

kematian dan mulai dipengaruhi oleh penasaran seperti itu.Hal ini secara langsung

bertentangan dengan pendapat orang yang masih muda,di mana kematian bagi mereka

tampaknya masih jauh dan karena itu mereka kurang memikirkan tentang kematian.

Apabila keinginan terhadap kematian berubah dari tertarik terhadap kehidupan setelah

mati,yang merupakan ciri-ciri orang yang masih muda menjadi kematian diri

seseorang,sebagai ciri-ciri orang yang telah tua,penelitian tentang itu menunjukkan bahwa

keinginan tersebut ada dalam berbagai bentuk.Yang berhubungan dengan lima pertanyaan

utama yang hampir selalu di tanyakan oleh orang berusia lanjut terhadap diri mereka sendiri

atau yang ditanyakan pada orang lain pada suatu kesempatan atau lainnya.

BAB III

PENUTUP

3.1 Simpulan

Istilah perkembangan berarti serangkaian perubahan progesif yang terjadi sebagai

akibat dari proses kematangan dan pengalaman. Seperti yang dikatakan oleh Van den Daele “

Perkembangan berarti perubahan secara kualitatif”. Ini berarti bahwa perkembangan bukan

sekedar penambahan beberapa sentimeter pada tinggi badan seseorang atau peningkatan

kemampuan seseorang, melainkan suatu proses integrasi dari banyak struktur dan fungsi yang

kompleks. Terdapat beberapa fakta – fakta yang terkait dengan perkembangan diantaray

adalah

1. Dasar – dasar pemulaan adalah sikap kritis

2. Bahwa kematangan dan belajar memainkan peranan yang penting dalam perkembangan

3. Bahwa perkembangan itu mengikuti pola tertentu dan yang dapat diramalkan

4. Bahwa semua individu berbeda

5. Bahwa setiap tahapan perkembangan mempunyai pola perilaku yang karakteristik

6. Bahwa setiap tahapan perkembangan mempunyai resiko

7. Bahwa perkembangan itu dibantu oleh adanya rangsangan

8. Bahwa perkembangan dipengaruhi perubahan budaya

9. Bahwa terdapat harapan sosial untuk setiap tahap perkembangan

10. Bahwa ada keyakinan tradisional akan manusia dalam semua tingkat usia

Proses perkembangan pada tahap akhir yaitu tahap lansia. Lansia adalah Usia tua

adalah preode penutupan dalam rentang hidup seseorang, yaitu suatu priode dimana periode

hidup seseorang telah “beranjak jauh”dari periode terdahulu yang lebih menyenangkan, atau

beranjak dari waktu yang penuh dengan manfaat. Bila seseorang yang sudah beranjak jauh

dari priode hidupnya yang terlalu, ia sering melihat masa lalunya, biasanya dengan penuh

penyesalan dan cenderung ingain hidup masa sekarang, mengabaikan masa depan sedepan

mungkin.

Sama seperti setiap periode lainnya dalam rentang kehidupan seseorang, usia lanjut

ditandai dengan perubahan fisik dan psikologis tertentu, efek-efek tersebut menentukan,

sampai sejauh tertentu,apakah pria atau wanita usia lanjut akan melakukan penyesuaian diri

secara baik atau buruk dari pada yang baik dan kepada kesengsaraan dari pada ke bahagiaan.

Itulah sebabnya mengapa usia lanjut lebih ditakuti dari pada usia madya dalam ke budayaan

America.

Pada lansia yang sehat, kepribadiannya tetap berfungsi dengan baik, kecuali kalau

mereka mengalami gangguan kesehatan jiwanya atau tergolong patologik. Sifat kepribadian

seseorang sewaktu muda akan lebih nampak jelas setelah memasuki lansia sehingga masa

muda diartikan sebagai karikatur kepribadian lansia. Dengan memahami kepribadian lansia

tentu akan lebih memudahkan masyarakat secara umum dan anggota keluarga lansia tersebut

secara khusus, dalam memperlakukan lansia dan sangat berguna bagi kita dalam

mempersiapkan diri jika suatu hari nanti memasuki masa lansia. a. Tipe kepribadian

Konstruktif. b. Tipe Kepribadian Mandiri. Tipe kepribadian tergantung.d. Tipe Kepribadian

bermusuhan.e. Tipe kepribadian kritik diri.

Pada tahap lansia juga terjadap banyak perubahan – perubahan yang terjadi dan juga

penyesuaian dinya terhadap perubahan tersebut antara lain :

1. perubahan penampilan

2. Perubahan bagian dalam tubuh

3. Perubahan pada bagian fisiologis

4. Perubahan kemampuan mental

5. Perubahan minat

3.2 Saran

Setelah memperoleh kesimpulan tentang Perkembangan Kepribadian pada tahap

lansia maka penyusun dapat mengemukakan saran sebagai berikut :

1.      Bagi Pembaca

Diharapkan penyusunan ini memberi masukan dan dapat diaplikasikan di kehidupan

2.      Bagi Institusi Pendidikan

Diharapkan pnyusunan ini dapat digunakan sebagai data dasar untuk melakukan pembuatan

maklah selanjutnya