Perkecambahan Dan an
-
Upload
muhammad-bilal -
Category
Documents
-
view
781 -
download
0
Transcript of Perkecambahan Dan an
Amatul ShafiDalli MutieaM. Bilal
M. Fikki W.Nur AoliyaRanti Fauziah
Perkembangan dan
Pertumbuhan
PERKECAMBAHAN
Pengertian
Bagian-bagian
Syarat-syaratProses perkecambahan
Tipe pekecambahan
Pengertian
• Kecambah (plantula) adalah tumbuhan yang masih kecil, belum lama muncul dari biji, dan masih hidup dari persediaan makanan yang terdapat di dalam biji.
• Perkecambahan merupakan pertumbuhan dengan munculnya radikula (calon akar) dan plamula (calon batang) pada biji. Perkecambahan dapat terjadi sekalipun tidak pada tanah dan walaupun media tumbuh tidak terdapat unsur hara.
Bagian-bagian Kecambah
• Kecambah berasal dari lembaga, hanya bagian-bagiannya sudah lebih jelas dan berukuran lebih besar.
• Lembaga adalah calon tumbuhan baru yang nantinya akah tumbuh menjadi tumbuhan baru setelah biji memenuhi syarat yang diperlukan. Lembaga di dalam biji telah memperlihatkan ketiga bagian utama tubuh tumbuhan, yaitu
• Akar lembaga (radicula)>> akan tumbuh menjadi akar tunggang pada Dycotyledoneae. Pada gramineaea akar lembaga diselubungi sarung akar lembaga (coleorhiza). Pada perkecambahan biji rumput sarung calon akar akan ditembus calon akar dan sisanya akan tertinggal sebagai badan akar yang melingkar pada pangkal akar.
• Daun lembaga (cotyledon) merupakan daun pertama suatu tumbuhan/plumula
GAMBAR STRUKTUR BIJI MONOKOTIL
ENDOSPERMA PLUMULA
KOTILEDON RADIKULA KOLEORIZA KOLEOPTIL
GAMBAR STRUKTUR BIJI DIKOTIL
PLUMULA EPIKOTIL KULIT BIJI HIPOKOTIL
KOTILEDON
RADIKULA
Syarat-Syarat Perkecambahan
Faktor internal • Kemasakan benih• Hormon
Faktor eksternal• Air• Udara• Suhu• Cahaya• Fitokrom
Periode Dormansi
Faktor Internal
• Kemasakan benih. Makin tinggi tingkat kemasakannya persentase perkecambahannya juga makin tinggi Persentase perkecambahan maksimum dicapai oleh benih yang telah masak fisiologis.
• Hormon. Hormon yang sangat berperan dalam perkecambahan ialah hormon giberelin (GA).
Faktor eksternal
1. Ketersediaan Air : Masuknya air dalam biji mengendalikan hormon dan mengaktifkan enzim.
2. Udara (Oksigen dan CO2) : O2 udara normal (20%) baik untuk perkecambahan digunakan untuk oksidasi makanan cadangan dalam biji.
3. Suhu lingkungan : berpengaruh pada proses metabolisme sel, Mempengaruhi kerja enzim. Sehingga berpengaruh pada perkecambahan . Kondisi lembap mempengaruhi perkecambahan mengandung air. Suhu yang paling baik untuk perkecambahan biji umumnya ±15°C-38°C.
4. Cahaya : beberapa jenis perlu/tidak pertlu cahaya.
• Contoh perlu cahaya : Alisma plantago, Bellis perrenis, Veronica arvensis
• Tidak perlu cahaya : Mirabilis jalapa, Tulipa gesneriana, Gladiolus communis
• Cahaya/tanpa: Sorghum halepense, Theobroma cacao, Datura stramomium
Faktor cahaya ini berkaitan erat dengan keterlibatan Fitokrom: Suatu senyawa pigmen protein yang fotoreversibel (dapat berubah karena perubahan cahaya). Bertanggungjawab pada proses perkecambahan dan pembungaan
• Bila syarat-syarat tidak terpenuhi lembaga dalam keadaan tidur (latent).
• Dalam keadaan latent lembaga tetap hidup hingga bertahun-tahun tanpa kehilangan daya tumbuhnya.
• Periode viabel adalah suatu masa dimana kecambah dapat hidup dan sanggup berkecambah, tergantung pada spesies dan lingkungannya
Periode dormansi
• Pada umumnya daya tumbuh biji akan berkurang seiring waktu, tetapi ada pula biji yang memerlukan waktu istirahat dulu baru kemudian dapat berkecambah walau syarat lainnya terpenuhi.
• Periode dormansi berlaku terutama pada tumbuhan daerah tropis dan iklim sedang
• Adanya dormansi memungkinkan spesies tumbuhan tertentu bertahan hidup ketika kondisi lingkungannya tidak menguntungkan
Tipe perkecambahan1. EpigealPerkecambahan yang menghasilkan kecambah
dengan kotiledon terangkat ke atas permukaan tanah, hipokotil tumbuh memanjang, akibatnya plumula dan kotiledon terangkat ke atas tanah.
contoh: kacang hijau (Phaseolus radiates)2. HipogealPerkecambahan yang menghasilkan kecambah
dengan kotiledon tetap berada di bawah permukaan tanah, epikotil tumbuh memanjang akibatnya plumula muncul di atas tanah sedangkan kotiledon tetap di dalam tanah
contoh: kacang kapri (Pisum sativum)
PERKECAMBAHAN EPIGEAL
Hipokotil
Daun lembaga
Radikula
Kotiledon
Epikotil
Hipokotil
Kotiledon
PERKECAMBAHAN HIPOGEAL
Epikotil
Daun lembaga
Radikula
Kotiledon
Epikotil
Hipokotil
Proses Perkecambahan
Proses fisika :Proses fisika terjadi ketika biji
menyerap air (imbibisi) akibat dari potensial air rendah pada biji yang kering.Proses kimia :
Dengan masuknya air, biji mengembang dan kulit biji akan pecah. Air yang masuk mengaktikan embrio untuk melepaskan hormone giberelin (GA). Hormon ini mendorong aleuron (lapisan tipis bagian luar endosperma) untuk mensintesis dan mengeluarkan enzim.
Rangkaian peristiwa selama proses perkecambahan berlangsung, yaitu:
1. Imbibisi 2. Aktivasi Enzim 3. Perombakan simpanan cadangan 4. Inisiasi pertumbuhan embrio 5. Pemunculan radikel 6. Pemantapan kecambah
• Perkecambahan dimulai dengan penyerapan air oleh biji, yang disebut dengan proses imbibisi.
• Air dan cahaya mengaktifkan embrio untuk mensekresikan hormon giberelin.
• Giberelin mendorong aleuron untuk mensintesis dan mengeluarkan enzim, misalnya amilase.
• Amilase menghidrolisis amilum menjadi gula di endosperma
• Enzim bekerja dengan menghidrolisis cadangan makanan yang terdapat dalam kotiledon dan endosperma. Proses ini menghasilkan molekul kecil yang larut dalam air, misalnya enzim amylase menghidrolisis pati dalam endosperma menjadi gula. Selanjutnya, gula dan zat-zat lainnya diserap dari endosperma oleh kotiledon selama pertumbuhan embrio menjadi bibit tanaman.
• AKTIVASI ENZIM • - Terjadi setelah benih berimbibisi cukup (akhir fase-1 awal fase-2) • - Enzim-enzim yang teraktivasi adalah enzim hidrolitik • - α−amilase: merombak amilase menjadi glukosa • - ribonuklease: merombak ribonukleotida • - endo-β-glukanase: merombak senyawa glukan • - fosfatase: merombak senyawa mengandung P • - lipase: merombak senyawa lipid • - peptidase: merombak senyawa protein
BUAH DAN KULIT BIJI
GIBERELIN ENDOSPERMA PLUMULAALEURON
EMBRIO H₂O
RADIKULA
GAMBAR PROSES PERKECAMBAHAN
1/9/2010
AIR MASUK KE DALAM BIJI, MENGAKTIFKAN
EMBRIO MENSEKRESIKAN GIBERELIN
GIBERELIN BERDIFUSI KE ALEURON UNTUK MENSINTESIS ENZIM
AMILASE
ENZIM AMILASE BERDIFUSI KE ENDOSPERMA
ENZIM AMILASE MENGHIDROLISIS PATI MENJADI GULA UNTUK
PERTUMBUHAN EMBRIO MENJADI PLUMULA DAN
RADIKULA
PERKEMBANGAN
• Proses pertumbuhan yang disertai dengan spesialisasi sel-sel menjadi struktur dan fungsi tertentu.
• Tidak dapat dinyatakan secara kuantitatif.• Dapat dinyatakan dengan perubahan bentuk
dan tingkat kedewasaan.• Contoh munculnya bunga.
• Hormon tumbuh: Auksin, giberelin, as. Absisat, etilena, kalin, as. traumalin dan kaomarin, indol asetat
• Salah satu keistimewaan tumbuhan dalam perkembangannya adalah sifat totipotensi.
DAFTAR PUSTAKA
J. Fuller, Harry. 2002. Dari Benih ke Persemaian. Jakarta: Grolier Internasional, Inc.
Kimball, John. W. . Biologi Edisi 5 Jilid 2.Jakarta: Erlangga
Tjirosoepomo, Gembong. 2003. Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press
Susilo, Herawati. . Fisiologi Tanaman Budidaya