Perkecambahan Dan an

24
Amatul Shafi Dalli Mutiea M. Bilal M. Fikki W. Nur Aoliya Ranti Fauziah Perkembangan dan Pertumbuhan

Transcript of Perkecambahan Dan an

Page 1: Perkecambahan Dan an

Amatul ShafiDalli MutieaM. Bilal

M. Fikki W.Nur AoliyaRanti Fauziah

Perkembangan dan

Pertumbuhan

Page 2: Perkecambahan Dan an

PERKECAMBAHAN

Pengertian

Bagian-bagian

Syarat-syaratProses perkecambahan

Tipe pekecambahan

Page 3: Perkecambahan Dan an

Pengertian

• Kecambah (plantula) adalah tumbuhan yang masih kecil, belum lama muncul dari biji, dan masih hidup dari persediaan makanan yang terdapat di dalam biji.

• Perkecambahan merupakan pertumbuhan dengan munculnya radikula (calon akar) dan plamula (calon batang) pada biji. Perkecambahan dapat terjadi sekalipun tidak pada tanah dan walaupun media tumbuh tidak terdapat unsur hara.

Page 4: Perkecambahan Dan an

Bagian-bagian Kecambah

• Kecambah berasal dari lembaga, hanya bagian-bagiannya sudah lebih jelas dan berukuran lebih besar.

• Lembaga adalah calon tumbuhan baru yang nantinya akah tumbuh menjadi tumbuhan baru setelah biji memenuhi syarat yang diperlukan. Lembaga di dalam biji telah memperlihatkan ketiga bagian utama tubuh tumbuhan, yaitu

Page 5: Perkecambahan Dan an

• Akar lembaga (radicula)>> akan tumbuh menjadi akar tunggang pada Dycotyledoneae. Pada gramineaea akar lembaga diselubungi sarung akar lembaga (coleorhiza). Pada perkecambahan biji rumput sarung calon akar akan ditembus calon akar dan sisanya akan tertinggal sebagai badan akar yang melingkar pada pangkal akar.

• Daun lembaga (cotyledon) merupakan daun pertama suatu tumbuhan/plumula

Page 6: Perkecambahan Dan an

GAMBAR STRUKTUR BIJI MONOKOTIL

ENDOSPERMA PLUMULA

KOTILEDON RADIKULA KOLEORIZA KOLEOPTIL

Page 7: Perkecambahan Dan an

GAMBAR STRUKTUR BIJI DIKOTIL

PLUMULA EPIKOTIL KULIT BIJI HIPOKOTIL

KOTILEDON

RADIKULA

Page 8: Perkecambahan Dan an

Syarat-Syarat Perkecambahan

Faktor internal • Kemasakan benih• Hormon

Faktor eksternal• Air• Udara• Suhu• Cahaya• Fitokrom

Periode Dormansi

Page 9: Perkecambahan Dan an

Faktor Internal

• Kemasakan benih. Makin tinggi tingkat kemasakannya persentase perkecambahannya juga makin tinggi Persentase perkecambahan maksimum dicapai oleh benih yang telah masak fisiologis.

• Hormon. Hormon yang sangat berperan dalam perkecambahan ialah hormon giberelin (GA).

Page 10: Perkecambahan Dan an

Faktor eksternal

1. Ketersediaan Air : Masuknya air dalam biji mengendalikan hormon dan mengaktifkan enzim.

2. Udara (Oksigen dan CO2) : O2 udara normal (20%) baik untuk perkecambahan digunakan untuk oksidasi makanan cadangan dalam biji.

3. Suhu lingkungan : berpengaruh pada proses metabolisme sel, Mempengaruhi kerja enzim. Sehingga berpengaruh pada perkecambahan . Kondisi lembap mempengaruhi perkecambahan mengandung air. Suhu yang paling baik untuk perkecambahan biji umumnya ±15°C-38°C.

Page 11: Perkecambahan Dan an

4. Cahaya : beberapa jenis perlu/tidak pertlu cahaya.

• Contoh perlu cahaya : Alisma plantago, Bellis perrenis, Veronica arvensis

• Tidak perlu cahaya : Mirabilis jalapa, Tulipa gesneriana, Gladiolus communis

• Cahaya/tanpa: Sorghum halepense, Theobroma cacao, Datura stramomium

Faktor cahaya ini berkaitan erat dengan keterlibatan Fitokrom: Suatu senyawa pigmen protein yang fotoreversibel (dapat berubah karena perubahan cahaya). Bertanggungjawab pada proses perkecambahan dan pembungaan

Page 12: Perkecambahan Dan an

• Bila syarat-syarat tidak terpenuhi lembaga dalam keadaan tidur (latent).

• Dalam keadaan latent lembaga tetap hidup hingga bertahun-tahun tanpa kehilangan daya tumbuhnya.

• Periode viabel adalah suatu masa dimana kecambah dapat hidup dan sanggup berkecambah, tergantung pada spesies dan lingkungannya

Page 13: Perkecambahan Dan an

Periode dormansi

• Pada umumnya daya tumbuh biji akan berkurang seiring waktu, tetapi ada pula biji yang memerlukan waktu istirahat dulu baru kemudian dapat berkecambah walau syarat lainnya terpenuhi.

• Periode dormansi berlaku terutama pada tumbuhan daerah tropis dan iklim sedang

• Adanya dormansi memungkinkan spesies tumbuhan tertentu bertahan hidup ketika kondisi lingkungannya tidak menguntungkan

Page 14: Perkecambahan Dan an

Tipe perkecambahan1. EpigealPerkecambahan yang menghasilkan kecambah

dengan kotiledon terangkat ke atas permukaan tanah, hipokotil tumbuh memanjang, akibatnya plumula dan kotiledon terangkat ke atas tanah.

contoh: kacang hijau (Phaseolus radiates)2. HipogealPerkecambahan yang menghasilkan kecambah

dengan kotiledon tetap berada di bawah permukaan tanah, epikotil tumbuh memanjang akibatnya plumula muncul di atas tanah sedangkan kotiledon tetap di dalam tanah

contoh: kacang kapri (Pisum sativum)

Page 15: Perkecambahan Dan an

PERKECAMBAHAN EPIGEAL

Hipokotil

Daun lembaga

Radikula

Kotiledon

Epikotil

Hipokotil

Kotiledon

Page 16: Perkecambahan Dan an

PERKECAMBAHAN HIPOGEAL

Epikotil

Daun lembaga

Radikula

Kotiledon

Epikotil

Hipokotil

Page 17: Perkecambahan Dan an

Proses Perkecambahan

Proses fisika :Proses fisika terjadi ketika biji

menyerap air (imbibisi) akibat dari potensial air rendah pada biji yang kering.Proses kimia :

Dengan masuknya air, biji mengembang dan kulit biji akan pecah. Air yang masuk mengaktikan embrio untuk melepaskan hormone giberelin (GA). Hormon ini mendorong aleuron (lapisan tipis bagian luar endosperma) untuk mensintesis dan mengeluarkan enzim.

Page 18: Perkecambahan Dan an

Rangkaian peristiwa selama proses perkecambahan berlangsung, yaitu:

1. Imbibisi 2. Aktivasi Enzim 3. Perombakan simpanan cadangan 4. Inisiasi pertumbuhan embrio 5. Pemunculan radikel 6. Pemantapan kecambah

Page 19: Perkecambahan Dan an

• Perkecambahan dimulai dengan penyerapan air oleh biji, yang disebut dengan proses imbibisi.

• Air dan cahaya mengaktifkan embrio untuk mensekresikan hormon giberelin.

• Giberelin mendorong aleuron untuk mensintesis dan mengeluarkan enzim, misalnya amilase.

• Amilase menghidrolisis amilum menjadi gula di endosperma

Page 20: Perkecambahan Dan an

• Enzim bekerja dengan menghidrolisis cadangan makanan yang terdapat dalam kotiledon dan endosperma. Proses ini menghasilkan molekul kecil yang larut dalam air, misalnya enzim amylase menghidrolisis pati dalam endosperma menjadi gula. Selanjutnya, gula dan zat-zat lainnya diserap dari endosperma oleh kotiledon selama pertumbuhan embrio menjadi bibit tanaman.

• AKTIVASI ENZIM • - Terjadi setelah benih berimbibisi cukup (akhir fase-1 awal fase-2) • - Enzim-enzim yang teraktivasi adalah enzim hidrolitik • - α−amilase: merombak amilase menjadi glukosa • - ribonuklease: merombak ribonukleotida • - endo-β-glukanase: merombak senyawa glukan • - fosfatase: merombak senyawa mengandung P • - lipase: merombak senyawa lipid • - peptidase: merombak senyawa protein

Page 21: Perkecambahan Dan an

BUAH DAN KULIT BIJI

GIBERELIN ENDOSPERMA PLUMULAALEURON

EMBRIO H₂O

RADIKULA

GAMBAR PROSES PERKECAMBAHAN

1/9/2010

AIR MASUK KE DALAM BIJI, MENGAKTIFKAN

EMBRIO MENSEKRESIKAN GIBERELIN

GIBERELIN BERDIFUSI KE ALEURON UNTUK MENSINTESIS ENZIM

AMILASE

ENZIM AMILASE BERDIFUSI KE ENDOSPERMA

ENZIM AMILASE MENGHIDROLISIS PATI MENJADI GULA UNTUK

PERTUMBUHAN EMBRIO MENJADI PLUMULA DAN

RADIKULA

Page 22: Perkecambahan Dan an

PERKEMBANGAN

• Proses pertumbuhan yang disertai dengan spesialisasi sel-sel menjadi struktur dan fungsi tertentu.

• Tidak dapat dinyatakan secara kuantitatif.• Dapat dinyatakan dengan perubahan bentuk

dan tingkat kedewasaan.• Contoh munculnya bunga.

Page 23: Perkecambahan Dan an

• Hormon tumbuh: Auksin, giberelin, as. Absisat, etilena, kalin, as. traumalin dan kaomarin, indol asetat

• Salah satu keistimewaan tumbuhan dalam perkembangannya adalah sifat totipotensi.

Page 24: Perkecambahan Dan an

DAFTAR PUSTAKA

J. Fuller, Harry. 2002. Dari Benih ke Persemaian. Jakarta: Grolier Internasional, Inc.

Kimball, John. W. . Biologi Edisi 5 Jilid 2.Jakarta: Erlangga

Tjirosoepomo, Gembong. 2003. Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press

Susilo, Herawati. . Fisiologi Tanaman Budidaya