PERKA BPS NO.67 TAHUN 2012.pdf

31
PERATURAN KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK NOMOR 67 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PERJALANAN DINAS JABATAN DI LINGKUNGAN BADAN PUSAT STATISTIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK, Menimbang : bahwa untuk kelancaran pelaksanaan perjalanan dinas jabatan di lingkungan Badan Pusat Statistik, perlu menetapkan Pedoman Pelaksanaan Perjalanan Dinas Jabatan di Lingkungan Badan Pusat Statistik dengan Keputusan Kepala Badan Pusat Statistik; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 39, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3683); 2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4287); 3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia 4355); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Statistik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 96, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3854); 5. Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 2009 tentang Jenis dan Tarif atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang Berlaku pada Badan Pusat Statistik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 127, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5046); 6. Peraturan Presiden Nomor 86 Tahun 2007 tentang Badan Pusat Statistik; 7. Keputusan Presiden Nomor 163 Tahun 1998 tentang Sekolah Tinggi Ilmu Statistik; 8. Keputusan Kepala Badan Pusat Statistik Nomor 121 Tahun 2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja Perwakilan Badan Pusat Statistik;

Transcript of PERKA BPS NO.67 TAHUN 2012.pdf

Page 1: PERKA BPS NO.67 TAHUN 2012.pdf

PERATURAN KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK

NOMOR 67 TAHUN 2012

TENTANG

PEDOMAN PELAKSANAAN PERJALANAN DINAS JABATAN DI LINGKUNGAN BADAN PUSAT STATISTIK

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK,

Menimbang : bahwa untuk kelancaran pelaksanaan perjalanan dinas

jabatan di lingkungan Badan Pusat Statistik, perlu menetapkan Pedoman Pelaksanaan Perjalanan Dinas Jabatan di Lingkungan Badan Pusat Statistik dengan Keputusan

Kepala Badan Pusat Statistik;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor

39, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3683);

2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 4287);

3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia 4355);

4. Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Statistik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 96, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 3854);

5. Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 2009 tentang Jenis

dan Tarif atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang Berlaku pada Badan Pusat Statistik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 127, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5046);

6. Peraturan Presiden Nomor 86 Tahun 2007 tentang Badan Pusat Statistik;

7. Keputusan Presiden Nomor 163 Tahun 1998 tentang Sekolah Tinggi Ilmu Statistik;

8. Keputusan Kepala Badan Pusat Statistik Nomor 121 Tahun 2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja Perwakilan Badan Pusat Statistik;

Page 2: PERKA BPS NO.67 TAHUN 2012.pdf

9. Peraturan Kepala Badan Pusat Statistik Nomor 7 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Pusat

Statistik;

10. Peraturan Menteri Keuangan Nomor : 113/PMK.05/2012 tentang Perjalanan Dinas Dalam Negeri bagi Pejabat

Negara, Pegawai Negeri, dan Pegawai tidak tetap (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 678);

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PERJALANAN DINAS JABATAN DI

LINGKUNGAN BADAN PUSAT STATISTIK.

Pasal 1

Pedoman Pelaksanaan Perjalanan Dinas Jabatan di

Lingkungan Badan Pusat Statistik merupakan panduan bagi

Pengelola Anggaran (Kuasa Pengguna Anggaran, Pejabat

Pembuat Komitmen, Bendahara Pengeluaran, dan PPSPM),

Pengelola Teknis, dan Pelaksana Surat Perjalanan Dinas.

Pasal 2

Pedoman Pelaksanaan Perjalanan Dinas Jabatan di

Lingkungan Badan Pusat Statistik sebagaimana tercantum

dalam lampiran merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari

Peraturan Kepala Badan Pusat Statistik.

Pasal 3

Pihak-pihak yang melakukan pemalsuan dokumen, menaikkan

harga dari sebenarnya (mark up), dan/atau Perjalanan Dinas

rangkap dalam pertanggungjawabannya yang berakibat

kerugian bagi negara, bertanggungjawab sepenuhnya atau

seluruh tindakan yang dilakukan.

Pasal 4

(1) Sekretaris Utama, Inspektur Utama, dan para Deputi

menyelenggarakan pengendalian Internal terhadap

pelaksanaan Perjalanan Dinas;

(2) Pengendalian Internal sebagaimana dimaksud pada ayat

(1) di atas dilaksanakan sesuai ketentuan peraturan

perundang-undangan;

(3) Inspektorat Utama dalam melaksanakan audit dapat

melakukan konfirmasi atau pemeriksaan silang kepada

perusahaan penerbangan dan hotel/penginapan lain.

Pasal 5

Peraturan Kepala Badan Pusat Statistik ini mulai berlaku pada

tanggal diundangkan.

Page 3: PERKA BPS NO.67 TAHUN 2012.pdf

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Kepala Badan Pusat Statistik ini

dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia.

Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 26 September 2012

KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK,

SURYAMIN

Diundangkan di Jakarta pada tanggal .....

MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

REPUBLIK INDONESIA

AMIR SYAMSUDIN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2012 NOMOR ...

Page 4: PERKA BPS NO.67 TAHUN 2012.pdf

LAMPIRAN

PERATURAN KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK

NOMOR 67 TAHUN 2012

TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN

PERJALANAN DINAS JABATAN DI

LINGKUNGAN BADAN PUSAT STATISTIK

PEDOMAN PELAKSANAAN PERJALANAN DINAS JABATAN DI LINGKUNGAN BADAN PUSAT STATISTIK

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam upaya meningkatkan pelaksanaan kegiatan pemerintahan yang

lebih berdaya guna, bersih, transparan, dan akuntabel khususnya yang

terkait pengelolaan dan pertanggungjawaban perjalanan dinas maka

dipandang perlu adanya pedoman pelaksanaan perjalanan dinas dalam

negeri di Badan Pusat Statistik.

Selain itu Peraturan Menteri Keuangan Nomor : 113/PMK.05/2012

tentang Perjalanan Dinas Dalam Negeri bagi Pejabat Negara, Pegawai

Negeri, dan Pegawai tidak tetap mengamanatkan bahwa perjalanan dinas

agar dilaksanakan dengan memperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut :

selektif, ketersediaan anggaran, efisien penggunaan belanja negara, dan

akuntabilitas pemberian perintah pelaksanaan dan pembebanan biaya

Perjalanan Dinas.

B. Maksud dan Tujuan

Maksud ditetapkannya pedoman pelaksanaan ini adalah untuk

pedoman kerja bagi semua unit kerja/satker dalam mempersiapkan

dokumen perjalanan dinas dan bagi Pengelola Anggaran dalam

mempertanggungjawabkan biaya Perjalanan Dinas.

Tujuan ditetapkannya pedoman pelaksanaan ini adalah untuk

meningkatkan daya guna, hasil guna, transparansi, dan akuntabilitas

pengelolaan perjalanan dinas serta mempercepat proses

pertanggungjawaban keuangan.

C. Ruang Lingkup

1. Pedoman pelaksanaan ini terbatas pada Perjalanan Dinas Jabatan, yaitu

Perjalanan Dinas melewati batas Kota/Kabupaten dan/atau dalam

Kota/Kabupaten dari tempat kedudukan ke tempat yang dituju,

melaksanakan tugas, dan kembali ke tempat kedudukan semula di

dalam negeri.

2. Pelaksana perjalanan dinas jabatan terdiri dari :

a. Pegawai Negeri Sipil (PNS)

b. Calon PNS

c. Pegawai Tidak Tetap, yaitu Pegawai yang diangkat untuk jangka

waktu tertentu guna melaksanakan tugas pemerintahan dan

Page 5: PERKA BPS NO.67 TAHUN 2012.pdf

pembangunan yang bersifat teknis profesional dan administrasi

sesuai kebutuhan dan kemampuan organisasi.

d. Pihak lain di luar yang disebutkan pada butir C.2.a s/d c di atas,

sesuai Surat Tugas yang diterbitkan Pejabat Eselon I/Eselon II.

D. Definisi dan Istilah

1. Surat Perjalanan Dinas yang selanjutnya disingkat SPD adalah dokumen

yang diterbitkan oleh Pejabat Pembuat Komitmen dalam rangka

pelaksanaan Perjalanan Dinas bagi Pejabat Negara, Pegawai Negeri,

Pegawai Tidak Tetap, dan Pihak Lain.

2. Pelaksana SPD adalah Pejabat Negara, Pegawai Negeri, dan Pegawai

Tidak Tetap yang melaksanakan Perjalanan Dinas, serta pihak lain yang

ditentukan oleh Pejabat Eselon I.

3. Lumpsum adalah suatu jumlah uang yang telah dihitung terlebih dahulu

(pre-calculated amount) dan dibayarkan sekaligus.

4. Biaya Riil adalah biaya yang dikeluarkan sesuai dengan bukti

pengeluaran yang sah.

5. Perhitungan Rampung adalah perhitungan biaya Perjalanan Dinas yang

dihitung sesuai kebutuhan riil berdasarkan ketentuan yang berlaku.

6. Tempat Kedudukan adalah lokasi kantor/satuan kerja.

7. Tempat Tujuan adalah tempat/kota yang menjadi tujuan Perjalanan

Dinas.

8. Pengumandahan (Detasering) adalah penugasan sementara waktu.

9. Unit Kerja adalah satuan organisasi di BPS setingkat eselon II.

10. Satuan Kerja (Satker) adalah satuan organisasi BPS di daerah yaitu BPS

Provinsi dan BPS Kabupaten/Kota.

II. PERJALANAN DINAS JABATAN

A. Jenis Perjalanan Dinas Jabatan

Perjalanan Dinas Jabatan digolongkan menjadi :

1. Perjalanan Dinas Jabatan yang melewati batas Kota/Kabupaten,

2. Perjalanan Dinas Jabatan yang dilaksanakan di dalam Kota/Kabupaten,

yang terdiri atas :

a. Perjalanan Dinas Jabatan yang dilaksanakan lebih dari 8 (delapan)

jam,

b. Perjalanan Dinas Jabatan yang dilaksanakan sampai dengan 8

(delapan) jam.

B. Tujuan Perjalanan Dinas Jabatan

a. Pelaksanaan tugas dan fungsi yang melekat pada jabatan;

b. Mengikuti rapat, seminar, dan sejenisnya;

c. Pengumandahan (Detasering);

d. Menempuh ujian dinas/ujian jabatan;

e. Menghadap Majelis Penguji Kesehatan Pegawai Negeri atau menghadap

seorang dokter penguji kesehatan yang ditunjuk, untuk mendapatkan

surat keterangan dokter tentang kesehatannya guna kepentingan

jabatan;

f. Memperoleh pengobatan berdasarkan surat keterangan dokter karena

mendapat cedera pada waktu/karena melakukan tugas;

Page 6: PERKA BPS NO.67 TAHUN 2012.pdf

g. Mendapatkan pengobatan berdasarkan keputusan Majelis Penguji

Kesehatan Pegawai Negeri;

h. Mengikuti pendidikan setara Diploma/S1/S2/S3;

i. Mengikuti pendidikan dan pelatihan;

j. Menjemput/mengantarkan ke tempat pemakaman jenazah Pejabat

Negara/Pegawai Negeri yang meninggal dunia dalam melakukan

Perjalanan Dinas; atau

k. Menjemput/mengantarkan ke tempat pemakaman jenazah Pejabat

Negara/Pegawai Negeri yang meninggal dunia dari Tempat Kedudukan

yang terakhir ke Kota/Kabupaten tempat pemakaman.

C. Dokumen Perjalanan Dinas Jabatan

1. Perjalanan Dinas Jabatan oleh Pelaksana SPD dilakukan sesuai perintah

atasan Pelaksana SPD yang tertuang dalam Surat Tugas.

2. Surat Tugas tersebut diterbitkan dan ditandatangani oleh :

a. Kepala Satuan Kerja untuk Perjalanan Dinas Jabatan yang dilakukan

oleh Pelaksana SPD pada satuan kerja berkenaan;

b. Pejabat Eselon II untuk Perjalanan Dinas Jabatan yang dilakukan

oleh Pelaksana SPD dalam lingkup unit kerja eselon II berkenaan;

atau

c. Kepala BPS/Pejabat Eselon I untuk Perjalanan Dinas Jabatan yang

dilakukan oleh Pejabat Eselon I/Pejabat Eselon II.

3. Contoh Surat Tugas sebagaimana tercantum dalam Lampiran I.

4. Untuk Perjalanan Dinas Jabatan yang melewati batas Kota/Kabupaten,

atau Perjalanan Dinas Jabatan yang dilaksanakan di dalam

Kota/Kabupaten lebih dari 8 (delapan) jam, maka Surat Tugas menjadi

dasar penerbitan SPD.

5. Perjalanan Dinas Jabatan di dalam Kota/Kabupaten yang dilaksanakan

sampai dengan 8 (delapan) jam dapat dilakukan tanpa menerbitkan

SPD.

6. Surat Perjalanan Dinas (SPD) diterbitkan oleh Pejabat Pembuat

Komitmen (PPK).

7. Contoh SPD sebagaimana tercantum dalam Lampiran II.

8. Dalam menerbitkan SPD, PPK berwenang untuk menetapkan tingkat

biaya Perjalanan Dinas dan alat transpor yang akan digunakan untuk

melaksanakan Perjalanan Dinas dengan memperhatikan kepentingan

serta tujuan Perjalanan Dinas.

9. Khusus Perjalanan Dinas Jabatan di dalam Kota/Kabupaten yang

dilaksanakan sampai dengan 8 (delapan) jam, maka pembebanan

biayanya dicantumkan dalam Surat Tugas.

10. Contoh Surat Tugas untuk Perjalanan Dinas di dalam Kota/Kabupaten

sampai dengan 8 (delapan) jam tercantum dalam Lampiran III.

D. Biaya Perjalanan Dinas Jabatan

1. Komponen Biaya Perjalanan Dinas Jabatan :

a. Uang harian (mencakup uang makan, uang transpor lokal, dan uang

saku),

b. Biaya transpor,

c. Biaya penginapan,

d. Uang representasi,

Page 7: PERKA BPS NO.67 TAHUN 2012.pdf

e. Sewa kendaraan dalam kota,

f. Biaya menjemput/mengantar jenazah.

2. Biaya Transpor terdiri atas :

a. Biaya perjalanan dari Tempat Kedudukan sampai Tempat Tujuan

keberangkatan dan kepulangan termasuk biaya ke terminal

bus/stasiun/bandara/pelabuhan keberangkatan,

b. Retribusi yang dipungut di terminal bus/stasiun/bandara/pelabuhan

keberangkatan dan kepulangan.

Tarif biaya transpor ke terminal bus/stasiun/bandara/pelabuhan

keberangkatan sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan

mengenai Standar Biaya.

3. Biaya penginapan sebagaimana dimaksud pada butir 1 huruf c di atas

merupakan biaya yang diperlukan untuk menginap :

a. di hotel, atau

b. di tempat menginap lainnya.

4. Dalam hal Pelaksana SPD tidak menggunakan biaya penginapan

sebagaimana dimaksud pada butir 3, berlaku ketentuan sebagai berikut:

a. Pelaksana SPD diberikan biaya penginapan sebesar 30% (tiga puluh

persen) dari tarif hotel di Kota/Kabupaten Tempat Tujuan

sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan mengenai

Standar Biaya,

b. Biaya penginapan sebagaimana dimaksud pada huruf a dibayarkan

secara lumpsum.

Khusus dalam rangka rapat teknis, pelatihan, konsinyering, dan

kegiatan sejenis yang menggunakan biaya paket fullboard maka butir a

tidak berlaku.

5. Uang representasi sebagaimana dimaksud pada butir 1 huruf d dapat

diberikan kepada Pejabat Negara, Pejabat Eselon I, dan Pejabat Eselon II

selama melakukan Perjalanan Dinas.

6. Sewa kendaraan sebagaimana dimaksud pada butir 1 huruf e dapat

diberikan kepada Pejabat Negara untuk keperluan pelaksanaan tugas di

tempat tujuan.

7. Biaya menjemput/mengantar jenazah sebagaimana dimaksud pada

butir 1 huruf f di atas meliputi biaya bagi penjemput/pengantar, biaya

pemetian, dan biaya angkutan jenazah.

8. Komponen biaya Perjalanan Dinas Jabatan sebagaimana dimaksud pada

butir 1 di atas dicantumkan pada Rincian Biaya Perjalanan Dinas sesuai

dengan format sebagaimana tercantum dalam Lampiran IV.

9. Komponen biaya Perjalanan Dinas Jabatan untuk setiap Jenis

Perjalanan Dinas tercantum dalam lampiran V.

10. Biaya Perjalanan Dinas digolongkan dalam 3 (tiga) tingkat yaitu :

a. Tingkat A untuk Ketua/Wakil Ketua dan Anggota MPR, DPR, BPK,

MA, MK, dan Menteri, Wakil Menteri, Pejabat Eselon I, serta Pejabat

lain yang setara,

b. Tingkat B untuk Pejabat Negara Lainnya, Pejabat eselon II, dan

Pejabat Lainnya yang setara.

c. Tingkat C untuk Pejabat Eselon III/PNS Golongan IV, Pejabat Eselon

IV/PNS Golongan III, PNS Golongan II dan I.

11. Penyetaraan tingkat biaya Perjalanan Dinas untuk Pegawai Tidak Tetap

yang melakukan Perjalanan Dinas untuk kepentingan negara ditentukan

Page 8: PERKA BPS NO.67 TAHUN 2012.pdf

oleh KPA sesuai dengan tingkat pendidikan/kepatutan/tugas yang

bersangkutan.

12. Biaya Perjalanan Dinas diberikan berdasar tingkat Biaya Perjalanan

Dinas dengan ketentuan sebagai berikut :

a. Uang harian dibayarkan secara lumpsum dan merupakan batas

tertinggi sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan

mengenai Standar Biaya,

b. Biaya transpor pegawai dibayarkan sesuai dengan biaya riil

berdasarkan Fasilitas Transpor sebagaimana tercantum dalam

Lampiran VI,

c. Biaya penginapan dibayarkan sesuai dengan Biaya Riil dan

berpedoman pada Peraturan Menteri Keuangan mengenai Standar

Biaya,

d. Uang representasi dibayarkan secara lumpsum dan merupakan batas

tertinggi sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan

mengenai Standar Biaya,

e. Sewa kendaraan dalam kota dibayarkan sesuai dengan biaya riil dan

berpedoman pada Peraturan Menteri Keuangan mengenai Standar

Biaya,

f. Biaya pemetian jenazah termasuk yang berhubungan dengan

pengruktian/pengurusan jenazah dibayarkan sesuai dengan Biaya

Riil, dan

g. Biaya angkutan jenazah termasuk yang berhubungan dengan

pengruktian/pengurusan jenazah dibayarkan sesuai dengan Biaya

Riil.

13. Biaya Perjalanan Dinas Jabatan untuk mengikuti rapat, seminar, dan

sejenisnya :

a. dilaksanakan dengan biaya Perjalanan Dinas Jabatan yang

ditanggung oleh panitia penyelenggara, atau

b. tidak ditanggung oleh panitia penyelenggara atau dibebankan pada

DIPA satuan kerja Pelaksana SPD, dan panitia penyelenggara harus

menyampaikan pemberitahuan mengenai pembebanan biaya tersebut

dalam surat/undangan rapat, seminar, dan sejenisnya.

14. Rincian biaya Perjalanan Dinas Jabatan untuk mengikuti rapat,

seminar, dan sejenisnya tercantum dalam Lampiran VII.

15. Dalam hal Perjalanan Dinas Jabatan menggunakan kapal laut/sungai

untuk waktu paling kurang 24 (dua puluh empat) jam, selama waktu

transportasi tersebut kepada Pelaksana SPD hanya diberikan uang

harian.

16. Apabila jumlah hari Perjalanan Dinas Jabatan melebihi jumlah hari

yang ditetapkan dalam Surat Tugas/SPD yang tidak disebabkan oleh

kesalahan/kelalaian Pelaksana SPD, maka Pelaksana SPD tersebut

dapat diberikan tambahan uang harian, biaya penginapan, dan uang

representasi. Tambahan biaya tersebut dapat dimintakan kepada PPK

untuk mendapat persetujuan dengan melampirkan :

a. Surat keterangan kesalahan/kelalaian dari Syahbandar/Kepala

Bandara/perusahaan jasa transportasi lainnya, dan/atau,

b. Surat keterangan perpanjangan tugas dari pemberi tugas.

17. Apabila jumlah hari Perjalanan Dinas kurang dari jumlah hari yang

ditetapkan dalam SPD, maka Pelaksana SPD harus mengembalikan

Page 9: PERKA BPS NO.67 TAHUN 2012.pdf

kelebihan uang harian, biaya penginapan, dan uang representasi yang

telah diterima kepada PPK.

18. Biaya Perjalanan Dinas Jabatan tersebut dibayarkan sebelum

Perjalanan Dinas jabatan dilaksanakan. Namun dalam hal Perjalanan

Dinas Jabatan harus segera dilaksanakan, biaya Perjalanan Dinas

tersebut dapat dibayarkan setelah Perjalanan Dinas selesai

dilaksanakan.

III. PELAKSANAAN DAN PROSEDUR PEMBAYARAN BIAYA PERJALANAN

DINAS

A. Pelaksanaan Pembayaran

1. Pembayaran biaya Perjalanan Dinas diberikan dalam batas pagu

anggaran yang tersedia dalam DIPA satuan kerja berkenaan.

2. Pembayaran biaya Perjalan Dinas kepada Pelaksana SPD paling cepat 5

(lima) hari kerja sebelum Perjalanan Dinas dilaksanakan.

3. Pada akhir tahun anggaran, ketentuan yang dimaksud pada butir 2 di

atas, menyesuaikan dengan ketentuan yang mengatur mengenai

langkah-langkah menghadapi akhir tahun anggaran dari Kementerian

Keuangan.

B. Prosedur Pembayaran

Pembayaran biaya Perjalanan Dinas dilakukan melalui mekanisme

UP/TUP dan/atau mekanisme Pembayaran Langsung (LS).

1. Pembayaran melalui mekanisme UP/TUP

Pembayaran Biaya Perjalanan Dinas dengan mekanisme UP/TUP

dilakukan dengan memberikan uang muka kepada Pelaksana SPD oleh

Bendahara Pengeluaran. Pemberian uang muka ini berdasarkan

persetujuan PPK dengan prosedur sebagai berikut :

a. Uang Muka Perjalanan Dinas hanya diberikan apabila tanggal waktu

kembali ke tempat kedudukan semula masih di bawah toleransi

batas akhir TUP. Bendahara Pengeluaran wajib menginformasikan

batas akhir TUP setiap periode melalui email,

b. Uang Muka Perjalanan Dinas diberikan hanya untuk membiayai uang

harian, biaya penginapan, dan bila memungkinkan biaya transpor.

c. Sebelum Surat Tugas dibuat, Unit Kerja mengajukan Form

Permintaan Belanja Perjalanan Lainnya (Dalam Negeri)/Form-JLN

kepada KPA dengan tembusan kepada PPK, Biro Bina Program dan

Biro Keuangan. Satker di daerah agar menyesuaikan prosedur ini.

d. Berdasarkan From-JLN tersebut Pejabat Eselon I/II, dan/atau Kepala

Satuan Kerja menerbitkan Surat Tugas dengan lampiran Rincian

Perkiraan Biaya Perjalanan Dinas yang disampaikan kepada PPK,

e. Penyampaian Surat Tugas dan Rincian Perkiraan Biaya Perjalanan

Dinas kepada PPK paling lambat 5 (lima) hari kerja sebelum

perjalanan dinas dilaksanakan,

f. Dalam hal PPK menyetujui usulan tersebut, maka Surat Tugas dan

Rincian Perkiraan Biaya Perjalanan Dinas diserahkan kepada

Bendahara Pengeluaran untuk diproses lebih lanjut,

g. Bendahara Pengeluaran melakukan analisa UP/TUP dan menetapkan

besaran Uang Muka Perjalanan Dinas dengan mempertimbangkan

batas akhir TUP,

Page 10: PERKA BPS NO.67 TAHUN 2012.pdf

h. Bendahara Pengeluaran menyerahkan Berkas Perjalanan Dinas dan

Kuitansi Tanda Terima Uang Muka Perjalanan Dinas kepada

Pelaksana SPD,

i. Dalam hal penyampaian Surat Tugas dan Rincian Perkiraan Biaya

Perjalanan Dinas kepada PPK kurang dari 5 (lima) hari kerja sebelum

perjalanan dinas dilaksanakan, maka pelaksana SPD dapat tidak

diberikan uang muka perjalanan dinas.

2. Pembayaran biaya Perjalanan Dinas dengan mekanisme LS.

Pembayaran biaya Perjalanan Dinas dilakukan melalui :

a. Perikatan dengan penyedia jasa (event organizer, biro jasa perjalanan,

dsb),

b. Bendahara Pengeluaran, atau Pelaksana SPD.

2.1 Mekanisme LS melalui perikatan

a) Penetapan penyedia jasa dilakukan sesuai ketentuan yang

mengatur pengadaan barang/jasa pemerintah,

b) Komponen biaya Perjalanan Dinas yang dapat dilaksanakan

dengan perikatan meliputi biaya transpor termasuk

pembelian/pengadaan tiket dan/atau biaya penginapan,

c) Kontrak/perjanjian dengan penyedia jasa dapat dilakukan untuk

1 (satu) paket kegiatan atau untuk kebutuhan periode tertentu,

d) Nilai satuan harga dalam kontrak/perjanjian tidak diperkenankan

melebihi tarif tiket resmi yang dikeluarkan oleh perusahaan jasa

transportasi atau tarif penginapan/hotel resmi yang dikeluarkan

oleh penyedia jasa penginapan hotel,

e) Pembayaran biaya Perjalanan Dinas kepada penyedia jasa

didasarkan atas prestasi kerja yang telah diselesaikan

sebagaimana diatur dalam kontrak/perjanjian,

f) Atas dasar prestasi kerja yang telah diselesaikan, penyedia jasa

mengajukan tagihan kepada PPK,

g) Pembayaran dengan mekanisme LS dilakukan melalui transfer

dari Kas Negara ke rekening penyedia jasa.

2.2 Mekanisme LS (Nominatif) melalui Bendahara Pengeluaran atau

Pelaksana SPD.

Pembayaran biaya Perjalanan Dinas dengan mekanisme LS

Nominatif adalah pembayaran biaya Perjalanan Dinas yang

dilakukan dengan mengajukan terlebih dahulu SPM-LS ke KPPN

sebelum Perjalanan Dinas dilaksanakan, agar Pelaksana SPD

sudah memperoleh biaya perjalanan sebelum keberangkatannya.

Mekanisme LS (Nominatif) dilakukan dengan cara sebagai berikut :

a) Sebelum Surat Tugas dibuat, Unit Kerja mengajukan Form

Permintaan Belanja Perjalanan lainnya (Dalam Negeri) / Form-

JLN kepada KPA dengan tembusan kepada PPK, Biro Bina

Pogram dan Biro Keuangan. Satker di daerah agar

menyesuaikan prosedur ini,

b) Berdasarkan Form-JLN tersebut Pejabat Eselon I/II, dan/atau

Kepala Satuan Kerja menerbitkan Surat Tugas dengan

lampiran Rincian Perkiraan Biaya Perjalanan Dinas yang

disampaikan kepada PPK,

Page 11: PERKA BPS NO.67 TAHUN 2012.pdf

c) Penyampaian Surat Tugas dan Rincian Perkiraan Biaya

Perjalanan Dinas kepada PPK paling lambat 10 (sepuluh) hari

kerja sebelum perjalanan dinas dilaksanakan,

d) Soft copy format MS-Excel Form-JLN dan Rincian Perkiraan

Biaya Perjalanan Dinas sebagaimana dimaksud huruf a) di

atas disampaikan kepada Bendahara Pengeluaran melalui

email [email protected] (khusus untuk Unit Kerja),

e) Contoh Form Permintaan Belanja Perjalanan Lainnya (Dalam

negeri)/FORM-JLN, dan Contoh Rincian Perkiraan Biaya

Perjalanan Dinas sebagaimana tercantum dalam Lampiran VIII

dan Lampiran IX,

f) Dalam hal PPK menyetujui usulan tersebut, maka Surat Tugas

dan Rincian Perkiraan Biaya Perjalanan Dinas diserahkan

kepada Bendahara Pengeluaran untuk di proses lebih lanjut,

g) Bendahara Pengeluaran membuat SPD, Rincian Biaya

Perjalanan Dinas, Daftar Nominatif, Surat Pernyataan

Tanggung Jawab Belanja (SPTB), dan SPP-LS Biaya Perjalanan

Dinas (Nominatif),

h) PPK mengajukan permintaan pembayaran SPP-LS Biaya

Perjalanan Dinas (Nominatif) kepada PPSPM dengan

melampirkan Surat Pernyataan Tanggung Jawab Belanja, dan

Daftar Nominatif Perjalanan Dinas,

i) Tata cara pengujian SPP dan penerbitan SPM oleh PPSPM

berpedoman pada Peraturan Menteri Keuangan mengenai Tata

Cara Pembayaran atas Beban APBN,

j) Bendahara Pengeluaran membayarkan Biaya Perjalanan Dinas

(Nominatif) kepada Pelaksana SPD setelah SP2D diterima dan

dana efektif masuk ke rekening Bendahara Pengeluaran,

k) Transfer uang dari KPPN dapat ditujukan langsung kepada

Pelaksana SPD masing- masing,

l) Bendahara Pengeluaran menyerahkan Berkas Perjalanan Dinas

dan Kuitansi Tanda Terima Uang kepada Pelaksana SPD,

m) Pelaksana SPD melaksanakan Perjalanan Dinas dengan

membawa Surat Tugas dan SPD.

3. Tata Cara Pembayaran

Tata cara pengajuan tagihan kepada PPK, pengujian SPM, dan

penerbitan SPM oleh Pejabat Penandatangan SPM (PPSPM) berpedoman

pada Peraturan Menteri Keuangan mengenai tata cara pembayaran atas

beban APBN.

C. Pembatalan Pelaksanaan Perjalanan Dinas Jabatan

1. Bila terjadi pembatalan pelaksanaan Perjalanan Dinas Jabatan, maka

biaya pembatalan dapat dibebankan pada DIPA satuan kerja berkenaan.

2. Dokumen yang harus dilampirkan dalam rangka pembebanan biaya

pembatalan sebagaimana dimaksud pada butir 1 meliputi :

a. Surat Pernyataan Pembatalan Tugas Perjalanan Dinas Jabatan dari

atasan Pelaksana SPD/penandatangan Surat Tugas yang dibuat

sesuai format sebagaimana tercantum dalam Lampiran X yang

merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Kepala BPS ini,

Page 12: PERKA BPS NO.67 TAHUN 2012.pdf

b. Surat Pernyataan Pembebanan Biaya Pembatalan Perjalanan Dinas

Jabatan yang dibuat sesuai format sebagaimana tercantum dalam

Lampiran XI yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari

Peraturan Kepala BPS ini,

c. Pernyataan/Tanda Bukti Besaran Pengembalian Biaya Transpor

dan/atau biaya penginapan dari perusahaan jasa transportasi

dan/atau penginapan yang disahkan oleh PPK.

3. Biaya pembatalan yang dapat dibebankan pada DIPA satuan kerja

sebagaimana dimaksud pada butir 1 sebagai berikut :

a. Biaya pembatalan tiket transportasi atau biaya penginapan, atau

b. Sebagian atau seluruh biaya tiket transportasi atau biaya penginapan

yang tidak dapat dikembalikan/refund.

IV. PERTANGGUNGJAWABAN BIAYA PERJALANAN DINAS JABATAN

A. Pertanggungjawaban pelaksana SPD.

1. Pelaksana SPD mempertanggungjawabkan :

a. Pelaksanaan Perjalanan Dinas kepada pemberi tugas, dan

b. Biaya Perjalanan Dinas kepada PPK,

Paling lambat 5 (lima) hari kerja setelah tanggal harus kembali yang

tercantum dalam SPD.

2. Pertanggungjawaban biaya Perjalanan Dinas Jabatan dilampiri dokumen

sebagai berikut :

a. Surat Tugas yang sah dari atasan Pelaksana SPD,

b. SPD yang telah ditandatangani oleh PPK dan pejabat di tempat

pelaksanaan Perjalanan Dinas atau pihak terkait yang menjadi

Tempat Tujuan Perjalanan Dinas,

c. Tiket pesawat, boarding pass, air port tax, retribusi, dan bukti

pembayaran moda transportasi lainnya,

d. Bukti pembayaran hotel atau tempat menginap lainnya,

e. Daftar Pengeluaran Riil sesuai format terlampir (bila diperlukan).

3. Apabila Perjalanan Dinas jabatan dilaksanakan dengan menggunakan

kendaraan dinas, maka bukti biaya transpor berupa nota/tanda bukti

pembelian BBM di SPBU tempat Tujuan Perjalanan Dinas dilampirkan

dalam Daftar Pengeluaran Riil. Volume BBM yang

dipertanggungjawabkan harus wajar, sesuai dengan jarak tempuh

perjalanan dinas yang dilaksanakan.

4. Dalam hal tertentu, keberangkatan Perjalanan Dinas dapat lebih cepat 4

(empat) hari atau kurang dari tanggal keberangkatan dalam SPD atau

lebih lambat 4 (empat) hari atau kurang dari tanggal kepulangan dalam

SPD, dengan pesawat udara, atau moda transpor lainnya yang sesuai

dengan rute tempat tujuan tugas, dengan izin surat keterangan dari

pemberi tugas.

B. Pertanggungjawaban PPK

1. PPK melakukan Perhitungan Rampung seluruh bukti pengeluaran biaya

Perjalanan Dinas dan disampaikan kepada Bendahara Pengeluaran,

2. PPK berwenang menilai kesesuaian dan kewajaran atas biaya-biaya yang

tercantum dalam daftar pengeluaran,

3. PPK mengesahkan bukti pengeluaran sebagaimana dimaksud pada butir

1 di atas, dan menyampaikan kepada Bendahara Pengeluaran sebagai

Page 13: PERKA BPS NO.67 TAHUN 2012.pdf

pertanggungjawaban UP/TUP atau bukti pengesahan SPM-LS Perjalanan

Dinas.

V. PENUTUP

Peraturan Kepala Badan Pusat Statistik tentang Pedoman Pelaksanaan

Perjalanan Dinas Jabatan di lingkungan Badan Pusat Statistik ini agar

dipedomani dan dilaksanakan sebagaimana mestinya. Untuk itu kepada

seluruh Pengelola Anggaran dan Pejabat Struktural diminta untuk

mempelajari dan melaksanakan peraturan ini dengan penuh tanggung

jawab, dengan tetap memperhatikan peraturan perundangan lainnya yang

terkait.

KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK,

SURYAMIN

Page 14: PERKA BPS NO.67 TAHUN 2012.pdf

Lampiran I

BADAN PUSAT STATISTIK

SURAT TUGAS

Nomor : 02310.0134

Yang bertandatangan di bawah ini:

KEPALA BIRO KEPEGAWAIAN

Memberi tugas kepada :

Nama : Aguskadaryanto, S.ST

Jabatan : Kepala Subbagian Perencanaan dan Informasi Kepegawaian

Anggota : -

Tujuan Tugas : Perjalanan Dinas dalam rangka Pengawasan Ujian Penerimaan

Calon PNS BPS di Semarang, Jawa Tengah

Waktu Pelaksanaan : 6 s.d. 9 September 2012

Jakarta, 23 Agustus 2012

Kepala Biro Kepegawaian

Budi Purwadi, MBA

NIP. 195410121977031001

Page 15: PERKA BPS NO.67 TAHUN 2012.pdf

Lampiran II

BADAN PUSAT STATISTIK

Lembar Ke : 1 Kode Nomor : G Nomor : 419/SPD/G/2012

SURAT PERJALANAN DINAS (SPD)

1 Pejabat Pembuat Komitmen

2 Nama/NIP Pegawai yang melaksanakan perjalanan dinas

Agus Kadaryanto, S.ST

3 a. Pangkat dan Golongan b. Jabatan/Instansi c. Tingkat Biaya Perjalanan Dinas

a. III/c b. Kasubbag Perencanaan dan Informasi Kepegawaian c. C

4 Maksud Perjalanan Dinas Pengawasan Ujian Penerimaan CPNS BPS

5 Alat angkutan yang dipergunakan Kereta Api dan Pesawat Udara

6 a. Tempat berangkat b. Tempat Tujuan

a. Jakarta b. Semarang

7 a. Lamanya Perjalanan Dinas b. Tanggal berangkat c. Tanggal harus kembali/tiba di tempat baru *)

a. 4 hari b. 6 September 2012 c. 9 September 2012

8 Pengikut: Nama Tanggal Lahir Keterangan

1. 2.

9 Pembebanan Anggaran a. Instansi b. Akun

a. Badan Pusat Statistik b. 54.01.01.2883.011.C.524119

10 Keterangan lain-lain

Dikeluarkan di : JAKARTA Tanggal : 3 September 2012 Pejabat Pembuat Komitmen, ENI LESTARININGSIH, S.Si., MA. NIP. 19700310 199401 2 00 1

Page 16: PERKA BPS NO.67 TAHUN 2012.pdf

Berangkat dari : Jakarta

Tempat Kedudukan) Ke : Semarang Pada Tanggal : 6 September 2012 Kepala Bagian Administrasi Kepegawaian Nurbaety Setram S.Si, M.Si NIP. 19600820 198001 2 001

II. Tiba di : Semarang Pada Tanggai : 6 September 2012

Kepala BPS Provinsi Jawa Tengah R. Lukito Praptoprijoko, MA, NIP. 19530921 197603 1 001

Berangkat dari : Semarang Ke : Jakarta Pada Tanggal : 9 September 2012 Kepala BPS Provinsi Jawa Tengah R. Lukito Praptoprijoko, MA NIP. 19530921 197603 1 001

III. Tiba di : Pada Tanggai :

Kepala NIP.

Berangkat dari : Ke : Pada Tanggal : Kepala NIP.

IV. Tiba di : Pada Tanggai :

Kepala NIP.

Berangkat dari : Ke : Pada Tanggal : Kepala NIP.

VI. Tiba di : Jakarta (Tempat Kedudukan) Pada Tanggai : 9 September 2012

Pejabat Pembuat Komitmen Eni Lestariningsih, S.Si., MA NIP. 19700310 199401 2 001 NIP l

Telah diperiksa dengan keterangan bahwa perjalanan tersebut

atas perintahnya dan semata-mata untuk kepentingan jabatan

dalam waktu yang sesingkat-singkatnya.

Pejabat Pembuat Komitmen

Eni Lestariningsih, S.Si., MA NIP. 19700310 199401 2 001

VII. Catatan Lain-Lain VIII. PERHATIAN :

PPK yang menerbitkan SPD, pegawai yang melakukan perjalanan dinas, para pejabat yang mengesahkan tanggal berangkat/tiba, scrta bendahaia pengeluaran bertanggung jawab berdasarkan peraturan-peraturan Keuangan Negara apabila negara mendenta rugi akibat kesalahan, kelalaian, dan kealpaannya.

Page 17: PERKA BPS NO.67 TAHUN 2012.pdf

Lampiran III

BADAN PUSAT STATISTIK

SURAT TUGAS

Nomor : 02310.0135

Yang bertandatangan di bawah ini :

KEPALA BIRO KEPEGAWAIAN

Memberi tugas kepada :

Nama : Aguskadaryanto, S.ST

Jabatan : Kepala Subbagian Perencanaan dan Informas Kepegawaian

Anggota : Mochamad Gunawan

Rusmini

Noor Khikmah Sofiana

Tujuan Tugas : Rekonsiliasi Data Kepegawaian ke BKN dan

Kementerian Negara PAN

Waktu Pelaksanaan : 1 s.d. 3 September 2012

Pembebanan : 054.01.01.2883.011.524119

Jakarta, 29 Agustus 2012

Kepala Biro Kepegawaian,

Budi Purwadi, MBA

NIP. 19541012 197703 1001

Page 18: PERKA BPS NO.67 TAHUN 2012.pdf

Lampiran Surat Tugas

Nomor : 02310.0135

Tanggal : 29 Agustus 2012

Mengetahui,

Kepala Biro Kepegawaian,

Budi Purwadi, MBA

NIP. 19541012 197703 1 001

1. Tiba di : Kantor BKN

Pada tanggal : 1 September 2012

Kepala Seksi Rekonsiliasi BKN

stempel

Nama ….

NIP …….

2. Tiba di : Kantor KemenPan

Pada tanggal : 2 September 2012

Kepala Seksi Rekonsiliasi KemenPAN

stempel

Nama ….

NIP …….

3. Tiba di : Kantor BKN

Pada tanggal : 3 September 2012

Kepala Seksi Rekonsiliasi BKN

Nama ….

NIP …….

Page 19: PERKA BPS NO.67 TAHUN 2012.pdf

Lampiran IV

RINCIAN BIAYA PERJALANAN DINAS

Lampiran SPD Nomor : 419/SPD/G/2012 Tanggal : 3 September 2012

No. Perincian Biaya Jumlah (Rp) Keterangan

1 Tiket Kereta Api Jakarta - Semarang 260.000,- 2 Tiket Plane Semarang - Jakarta 749.700,- 3 Biaya Airport Tax dan Retribusi 35.000,- 4 Biaya Transpor Lokal dari Jakarta 190.000,- 5 Biaya Transpor Lokal dari Semarang 90.000,- 6 Uang Harian 4 x Rp 355.000,- 1.420.000,- 7 Biaya Penginapan 675.000,-

Jumlah 3.419.700,- Terbilang : Tiga juta empat ratus

sembilan belas ribu tujuh ratus rupiah

Telah dibayar sejumlah Rp 3.419.700,- Bendahara Pengeluaran, Surya Atmadja, SAP., M.Si NIP. 197309121994031004

Jakarta, 5 September 2012 Telah menerima jumlah uang sebesar Rp 3.419.700.- Yang Menerima, Aguskadaryanto, S.ST NIP. 196808301992031005

PERHITUNGAN SPD RAMPUNG

Ditetapkan sejumlah : Rp 3.149.700,- Yang telah dibayar semula : Rp 3.149.700,- Sisa kurang/lebih : Rp 0,-

Pejabat Pembuat Komitmen,

Eni Lestariningsih, S.Si., MA NIP. 19700310 199401 2 001

Page 20: PERKA BPS NO.67 TAHUN 2012.pdf

Lampiran V

I. KOMPONEN BIAYA PERJALANAN DINAS JABATAN MELEWAT1 BATAS KOTA

Jenis Perjalanan Dinas

Jabatan

Uang

Harian

Biaya

Penginapan

Biaya

Transpor

Pegawai

Jumlah

Hari yang

dibayarkan

Biaya

Pemetian

dan

Angkutan

Jenazah

a. Perjalanan Dinas

Jabatan dalam rangka

pelaksanaan tugas dan

fungsi yang melekat

pada jabatan

√ √ √ Sesuai

penugasan

-

b. Perjalanan Dinas

Jabatan untuk

mengikuti

rapat,seminar dan

sejenisnya

√ 1)

√ 1)

√ 1)

Sesuai

penugasan

-

c. Perjalanan Dinas

Jabatan dalam rangka

Pengumandahan

(Detasering)

√ √ 2)

√ 3)

Maksimal

90

(sembilan

puluh) hari

-

d. Perjalanan Dinas

Jabatan untuk

menempuh ujian

dinas/ujian jabatan

√ √ √ 2 (dua)

hari

-

e. Perjalanan Dinas

Jabatan untuk

menghadap Majelis

Penguji Kesehatan

Pegawai Negeri atau

menghadap seorang

dokter penguji

kesehatan yang

ditunjuk, untuk

mendapatkan surat

keterangan dokter

tentang kesehatannya

guna kepentingan

jabatan

√ √ √ Sesuai

penugasan

-

f. Perjalanan Dinas

Jabatan untuk

memperoleh

pengobatan

berdasarkan surat

keterangan dokter

karena mendapat

cedera pada

waktu/karena

melakukan tugas.

√ √ √ Sesuai

penugasan

-

g. Perjalanan Dinas

Jabatan dalam rangka

pelaksanaan tugas dan √ √ √ Sesuai -

Page 21: PERKA BPS NO.67 TAHUN 2012.pdf

fungsi yang melekat

pada jabatan

penugasan

h. Perjalanan Dinas

Jabatan untuk

mengikuti pendidikan

setara

Diploma/S1/S2/S3.

√ √ √ Maksimal

2 (dua)

hari

-

i. Perjalanan Dinas

Jabatan untuk

mengikuti pendidikan

dan pelatihan.

√ 4)

√ 5)

√ Sesuai

penugasan

-

j. Perjalanan Dinas

Jabatan untuk

menjemput/mengantark

an ke tempat

pemakaman jenazah

pejabat negara/pegawai

negeri yang meninggal

dunia dalam

melakukan

perjalanan dinas.

√ √ √ Maksimal

3 (tiga)

hari

k. Perjalanan Dinas

Jabatan untuk

menjemput/mengantark

an ke tempat

pemakaman jenazah

pejabat negara/pegawai

negeri yang meninggal

dunia dari Tempat

Kedudukan yang

terakhir ke kota tempat

pemakaman.

√ √ √

Maksimal

3 (tiga)

hari

Keterangan

1. √ 1)

. : Rincian biaya Perjalanan Dinas Jabatan untuk mcngikuti kegiatan rapat, seminar, dan sejenisnya berdasarkan Lampiran tersendiri sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Mcnteri ini.

2. √ 2)

: Biaya penginapan diberikan pada saat kedatangan dan selama masa Pengumandahan (Detasoring) dalam hal tidak tersedia rumah dinas.

3. √ 3)

: Biaya transpor pegawai diberikan untuk transpor pada saat kedatangan dan kepulangan.

4 √ 4)

.

: Uang Harian diberikan berupa uang saku sesuai standar biaya selama mcngikuti kegiatan.

5. √ 5)

: Biaya Penginapan diberikan 1 (satu) hari pada saat kedatangan dan 1

(satu) hari kepulangan.

6. Jenis Perjalanan Dinas Jabatan pada huruf j dan huruf k uang harian, biaya transport pegawai/keluarga, dan biaya penginapan diberikan paling banyak untuk 4 (empat) orang, serla biaya pemetian dan angkutan jenazah.

Page 22: PERKA BPS NO.67 TAHUN 2012.pdf

II. KOMPONEN BIAYA PERJALANAN DINAS .JABATAN DI DALAM KOTA

LEBIH DARI 8 (DELAPAN) JAM

Jenis Perjalanan Dinas

Jabatan

Uang

Harian

Biaya

Penginapan

Biaya

Transpor

Pegawai

Jumlah

Hari yang

dibayarkan

Biaya

Pemetian dan

Angkutan

Jenazah

a. Perjalanan Dinas

Jabatan dalam rangka

pelaksanaan tugas dan

fungsi yang melekat

pada jabatan

√ √ √ Sesuai

penugasan

-

b. Perjalanan Dinas

Jabatan untuk

mengikuti

rapat,seminar dan

sejenisnya

√ 1)

√ 1)

√ 1)

Sesuai

penugasan

-

c. Perjalanan Dinas

Jabatan dalam rangka

Pengumandahan

(Detasering)

√ √ 2)

√ 3)

Maksimal

90

(sembilan

puluh) hari

-

d. Perjalanan Dinas

Jabatan untuk

menempuh ujian

dinas/ujian jabatan

√ √ √ 2 (dua)

hari

-

e. Perjalanan Dinas

Jabatan untuk

menghadap Majelis

Penguji Kesehatan

Pegawai Negeri atau

menghadap seorang

dokter penguji

kesehatan yang

ditunjuk, untuk

mendapatkan surat

keterangan dokter

tentang kesehatannya

guna kepentingan

jabatan

√ √ √ Sesuai

penugasan

-

f. Perjalanan Dinas

Jabatan untuk

memperoleh

pengobatan

berdasarkan surat

keterangan dokter

karena mendapat

cedera pada

waktu/karena

melakukan tugas.

√ √ √ Sesuai

penugasan

-

g. Perjalanan Dinas

Jabatan dalam rangka

pelaksanaan tugas dan

fungsi jabatan

√ √ √ Sesuai

penugasan

-

Page 23: PERKA BPS NO.67 TAHUN 2012.pdf

h. Perjalanan Dinas

Jabatan untuk

mengikuti pendidikan

setara

Diploma/S1/S2/S3.

√ √ √ Maksimal

2 (dua)

hari

-

i. Perjalanan Dinas

Jabatan untuk

mengikuti pendidikan

dan pelatihan.

√ 4)

√ 5)

√ Sesuai

penugasan

-

j. Perjalanan Dinas

Jabatan untuk

menjemput/mengantark

an ke tempat

pemakaman jenazah

pejabat negara/pegawai

negeri yang meninggal

dunia dalam

melakukan

perjalanan dinas.

√ √ √ Maksimal

3 (tiga)

hari

k. Perjalanan Dinas

Jabatan untuk

menjemput/mengantark

an ke tempat

pemakaman jenazah

pejabat negara/pegawai

negeri yang meninggal

dunia dari Tempat

Kedudukan yang

terakhir ke kota tempat

pemakaman.

√ √ √

Maksimal

3 (tiga)

hari

Keterangan

1. √ 1)

. : Rincian biaya Perjalanan Dinas Jabatan untuk mcngikuti kegiatan rapat, seminar, dan sejenisnya berdasarkan Lampiran tersendiri sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Mcnteri ini.

2. √ 2)

: Biaya penginapan diberikan pada saat kedatangan dan selama masa Pengumandahan (Detasoring) dalam hal tidak tersedia rumah dinas.

3. √ 3)

: Biaya transpor pegawai diberikan untuk transpor pada saat kedatangan dan kepulangan.

4. √ 4)

: Uang Harian diberikan berupa uang saku sesuai standar biaya selama mcngikuti kegiatan.

5. √ 5)

: Biaya Penginapan diberikan 1 (satu) hari pada saat kedatangan dan 1 (satu) hari kepulangan.

6. Biaya Transpor Pegawai diberikan sesuai Biaya Riil. Dalam hal tidak diperoleh bukti pengeluaran riil, diberikan berupa biaya transpor kegiatan dalam kota yang dibayarkan'secara lumpsum sesuai standar biaya.

7. Biaya Transpor Pegawai diberikan sepanjang tidak menggunakan kendaraan dinas, disertai dengan surat tugas, dan tidak bersifat rutin.

8. Jenis Perjalanan Dinas Jabatan pada huruf j dan huruf k uang harian, biaya transpor pegawai/keluarga, dan biaya penginapan diberikan paling banyak untuk 4 (empat) orang, serla biaya pemetian dan angkutan jenazah.

9. Lama pelaksanaan Perjalanan Dinas Jabatan pada huruf d dan huruf h adalah sesuai waktu yang ditempuh menuju tempat pendidikan/ujian.

Page 24: PERKA BPS NO.67 TAHUN 2012.pdf

III. KOMPONEN 8IAYA PERJALAN'AN DINAS JABATAN DI DALAM KOTA

SAMPAl DENGAN 8 (DELAPAN) JAM

Jenis Perjalanan Dinas

Jabatan

Biaya

Transpor

Kegiatan

Dalam Kota

Jumlah yang

dibayarkan

Biaya Pemetian

dan Angkutan

Jenazah

a. Perjalanan Dinas Jabatan

Biasa √ Sesuai

penugasan

-

b. Perjalanan Dinas Jabatan

untuk mengikuti

rapat,seminar dan

sejenisnya

√ 1)

√ 1)

-

c. Perjalanan Dinas Jabatan

untuk menempuh ujian

dinas/ujian jabatan

√ Keberangkatan

dan Kepulangan

-

d. Perjalanan Dinas Jabatan

untuk menghadap Majelis

Penguji Kesehatan

Pegawai Negeri atau

menghadap seorang dokter

penguji kesehatan yang

ditunjuk, untuk

mendapatkan surat

keterangan dokter tentang

kesehatannya guna

kepentingan jabatan

√ Sesuai

penugasan

-

e. Perjalanan Dinas Jabatan

untuk memperoleh

pengobatan berdasarkan

surat keterangan dokter

karena mendapat cedera

pada waktu/karena

melakukan tugas.

√ Sesuai

penugasan

-

f. Perjalanan Dinas Jabatan

untuk mendapatkan

pengobatan berdasarkan

keputusan Majelis Penguji

Kesehatan Pegawai

Negeri.

√ Sesuai

penugasan

-

g. Perjalanan Dinas Jabatan

untuk mengikuti

pendidikan setara

Diploma/S1/S2/S3.

√ Keberangkatan

dan Kepulangan

-

h. Perjalanan Dinas Jabatan

untuk mengikuti

pendidikan dan pelatihan. √ Sesuai

penugasan

-

i. Perjalanan Dinas Jabatan

untuk

menjemput/mengantarkan

ke tempat pemakaman

√ Dibayarkan 1

(satu) kali

Page 25: PERKA BPS NO.67 TAHUN 2012.pdf

jenazah pejabat

negara/pegawai negeri

yang meninggal dunia

dalam melakukan

perjalanan dinas.

j. Perjalanan Dinas Jabatan

untuk

menjemput/mengantarkan

ke tempat pemakaman

jenazah pejabat

negara/pegawai negeri

yang meninggal dunia dari

Tempat Kedudukan yang

terakhir ke kota tempat

pemakaman.

√ Dibayarkan 1

(satu) kali √

Keterangan

1. √ 1)

. : Rincian biaya Perjalanan Dinas Jabatan untuk mcngikuti kegiatan rapat, seminar, dan sejenisnya berdasarkan Lampiran tersendiri sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Mcnteri ini.

2. Biaya Transpor Kegiatan Dalam Kota dibayarkan secara Lumpsum sesuai standar

biaya dan tidak diberikan kepada Pelaksana SPD yang melakukan rapat dalam

komplek perkantoran yang sama.

3. Jenis Perjalanan Dinas Jabatan pada huruf i dan huruf j diberikan biaya transpor pegawai/keluarga paling banyak untuk 4 (empat) orang.

4. Lama pelaksanaan Perjalanan Dinas Jabatan pada huruf c dan huruf g adalah sesuai waktu yang ditempuh menuju tempat pendidikan/ujian.

Page 26: PERKA BPS NO.67 TAHUN 2012.pdf

Lampiran VI

FASILITAS TRANSPOR BAGl PELAKSANA SPD DAN KELUARGA

NO

PEJABAT NEGARA

TINGKAT

BIAYA

PERJALA

NAN

D1NAS

MODA TRANSPORTASI

PESAWAT

UDARA

KAPAL

LAUT

KERETA

API/BUS

LAINNYA

1 2 3 4 5 6 7

1

2

3

Ketua/Wakil Ketua dan Anggota pada MPR, DPR, DPD, BPK, MA, MK, Menteri, pejabat setingkat Menteri, Gubcrnur, Wakil Gubernur,Bupati/ Waiikota, Ketua/ Wakil Ketua/ Anggota Komisi, Pejabat Eselon I, dan Pejabat Lainnya yang setara

pejabatNegara Lainnya, nya,

PejabatEselon II,dan dan Pejabat lainnya yang setara

Pejabat Eselon III/PNS Golongan IV. Pejabat Eselon IV/PNS Golongan III, PNS Golongan II dan I

A

B

C

Bisnis

Ekonomi\

Ekonomi

VIP /

Kelas I

A

Kelas I

B

Kelas II

A

Spesial/

Eksekutif

Eksekutif

Eksekutif

Sesuai

kenyataan

Sesuai

kenyataan

Sesuai

kenyataan

Page 27: PERKA BPS NO.67 TAHUN 2012.pdf

Lampiran VII

RINCIAN BIAYA PERJALANAN DINAS JABATAN UNTUK MENG1KUTI KEGIATAN RAPAT, SEMINAR, DAN SEJENISNYA

I. YANG DILAKSANAKAN DI DALAM KANTOR (RUANG RAPAT/AULA/

SERBAGUNA DAN SEJENISNYA)

KOMPONEN BIAYA

PERJALANAN DINAS

UANG

SAKU

RAPAT

UANG

HARIAN

UANG

TRANSPOR

PEGAWAI

BIAYA

PENGINAPAN

I. I. MELEWATI BATAS KOTA

1. Peserta - √ √ 1)

2. Panitia/Mpderator - - - -

3. Narasumber - - √ 1)

II. DALAM KOTA LEBIH DARI 8 JAM

1. Peserta √ 2)

- √ 3)

√ 4)

2. Panitia/Mpderator - - - -

3. Narasumber - - √ 3)

√ 4)

III. DALAM KOTA SAMPAI DENGAN 8 JAM

1. Peserta √ 2)

- √ 3)

-

2. Panitia/Mpderator - - - -

3. Narasumber - - √ 3)

-

Keterangan:

1. √ 1)

: Biaya transpor kepulangan Pelaksana SPD dalam rangka mengikuti rapat, seminar, dan sejenisnya dapat dibayarkan sebesar biaya transpor kedatangan tanpa menyertakan bukti pengcluaran transpor kepulangan.

2. √ 2)

: Uang Saku Rapat diberikan untuk rapat di luar jam kerja sesuai ketentuan yang diatur dalam standar biaya.

3. √ 3)

: Uang Transpor Pegawai diberikan sesuai Biaya Riil. Dalam hal tidak diperoleh bukti pengeluaran riil, diberikan berupa biaya transpor kegiatan dalam kota yang dibayarkan secara lumpsum sesuai standar biaya.

4. √ 4)

: Biaya Penginapan diberikan apabila terdapat kesulitan transportasi sehingga memerlukan waktu untuk menginap.

5. Uang Transpor Pegawai diberikan sepanjang ticlak menggunakan kendaraan dinas, disertai dengan surat tugas, dan tidak bersifat rutin serta tidak diberikan kepada Pelaksana SPD yang melakukan rapat dalam komplek perkantoran yang sama.

Page 28: PERKA BPS NO.67 TAHUN 2012.pdf

II. YANG DILAKSANAKAN DI LUAR KANTOR PENYELENGGARA (HOTEL/TEMPAT

LAIN)

KOMPONEN

BIAYA

PERJALANAN

DINAS

UANG

SAKU

PAKET

FULLBO

ARD

UANG

SAKU

PAKET

FULLDA

Y/HALF

DAY

UANG

TRANSP

OR

PEGAW

AI

BIAYA

PENGINA

PAN

UANG

HARIAN

II. I. MELEWATI BATAS KOTA III.

1. Peserta √ - √ 2)

√ √

2. Panitia/Mpdera

tor

√ - √ 2)

√ √

3. Narasumber - - √ 2)

√ √

II. DALAM KOTA LEBIH DARI 8 JAM

1. Peserta √ 3)

√ 3)

√ √ 4)

2. Panitia/Mpder

ator

√ 3)

√ 3)

√ √ 4)

3. Narasumber - - √ √ 4)

III. DALAM KOTA SAMPAI DENGAN 8 JAM

1. Peserta - √ √ - √

2. Panitia/Mpder

ator

- √ √ - √

3. Narasumber - √ √ - √

Keterangan:

1. √ 1)

: Uang harian diberikan 1 (satu) hari pada saat kedatangan dan 1 (satu) hari pada saat kepulangan.

2. √ 2)

: Biaya transpor kepulangan Pelaksana SPD dalam rangka mengikuti rapat, seminar, dan sejenisnya dapat dibayarkan sebesar biaya transpor kedatangan tanpa menyertakan bukti pengeluaran transpor kepulangan.

3. √ 3)

: Uang Saku Fullboard/Fullday/Halfday diberikan sesuai dengan paket. rapat, seminar, dan sejenisnya yang diatur dalam Standar Biaya.

4. √ 4)

: Biaya Penginapan diberikan apabila memerlukan waktu untuk menginap 1 (satu) hari pada saat kedatangan dan/atau 1 (satu) hari pada saat kepulangan.

5. Uang Saku Paket Fullboard/Fullday/Halfday mengikuti ketentuan yang diatur dalam Standar Biaya.

6. Uang Transpor Pegawai diberikan sepanjang tidak menggunakan kendaraan dinas, disertai dengan surat tugas, dan tidak bersifat rutin.

Page 29: PERKA BPS NO.67 TAHUN 2012.pdf

Lampiran VIII

Form- JLN

FORMULIR PERMINTAAN

BELANJA PERJALANAN DINAS LAINNYA (DN)

NOMOR : 2310.177

Kepada Yang Terhormat :

Kuasa Pengguna Anggaran

di

Badan Pusat Statistik

Bersama ini disampaikan rencana perjalanan dinas dalam rangka Pengawasan Ujian Penerimaan CPNS BPS :

1. Biro/Direktorat : (2300) Kepegawaian 2. Bagian/Subdirektorat : (2310) Administrasi Kepegawaian

3. Program : (054.01.01) Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya

4. Kegiatan : (2883) Pengelolaan dan Pengembangan Administrasi Kepegawaian

5. Keluaran (Output) : (011) Layanan Administrasi Kepegawaian 6. Komponen : (c) Penerimaan CPNS Tahun 2012. 7. Jumlah Pagu di POK : Rp 201.600.000,-

Daftar peserta sebagai berikut :

No. Nama NIP (Lama) Tanggal Tujuan Lamanya (hari)

1. Aguskadaryanto 340013271 6–9 September 2012 Jawa Tengah 4

Jakarta, 31 Agustus 2012

Kepala Biro Kepegawaian Kepala Bagian Administrasi Kepegawaian,

Budi Purwadi, MBA Nurbaety Setram, S.Si., M.Si

NIP. 19541012 197703 1 001 NIP. 19600820 198001 2 001

Mengetahui :

Sekretaris Utama,

Eri Hastoto

NIP. 19550826 197803 1 002

Page 30: PERKA BPS NO.67 TAHUN 2012.pdf

Lampiran X

SURAT PERNYATAAN PEMBATALAN TUGAS PERJALANAN DINAS JABATAN

NOMOR : 2310.180

Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Budi Purwadi, MBA NIP : 19541012 197703 1 001 Jabatan : Kepala Biro Kepegawaian Unit Organisasi/Satuan Kerja : Biro Kepegawaian Kementerian/Lembaga : Badan Pusat Statistik

menyatakan dengan sesungguhnya, bahwa tugas Perjalanan Dinas Jabatan atas nama:

Nama : Aguskadaryanto, S.ST NIP : 19680830 199203 1 005 Jabatan : Kepala Subbagian Perencanaan dan Informasi Kepegawaian Unit Organisasi/Satuan Kerja : Biro Kepegawaian Kementerian /Lembaga : Badan Pusat Statistik

dibatalkan atau tidak dapat dilaksanakan disebabkan adanya keperluan dinas lainnya yang sangat mendesak/penting dan tidak dapat ditunda yaitu Penyusunan Program Aplikasi Pemeriksaan Ujian Penilaian Calon PNS BPS 2012.

Sehubungan dengan pembatalan tersebut, pelaksanaan perjalanan dinas tidak dapat digantikan oleh pejabat/pegawai negeri lain.

Demikian surat pemyataan ini dibuat dengan sebenarnya dan apabila dikemudian hari ternyata surat pernyataan ini tidak benar, saya bertanggung jawab penuh' dan bersedia diproses sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.

Jakarta, 6 September 2012

Kepala Biro Kepegawaian,

Budi Purwadi, MBA

NIP. 19680830 199203 1 005

Page 31: PERKA BPS NO.67 TAHUN 2012.pdf

Lampiran XI

SURAT PERNYATAAN PEMBEBANAN BIAYA PEMBATALAN PERJALANAN DINAS JABATAN

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Eni Lestariningsih, S.Si., MA NIP : 19700310 199401 2 001 Jabatan : Pejabat Pembuat Komitmen Program DMPT2L Kegiatan 2881, 2882, 2883, dan 2889 Unit Organisasi/Satker : Sekretariat Utama Kementerian/Lembaga : Badan Pusat Statistik menyatakan dengan sesungguhnya, bahwa Perjalanan Dinas Jabatan berdasarkan Surat Tugas Nomor: 02310.0134 tanggal 23 Agustus 2012 dan SPD Nomor 419/SPD/G/2012 tanggal 3 September 2012 atas nama :

Nama : Aguskadaryanto, S.ST NIP : 19680830 199203 1 005 Jabatan : Kepala Subbagian Perencanaan dan Informasi Kepegawaian Unit Organisasi/Satker : Biro Kepegawaian Kementerian/Lembaga : Badan Pusat Statistik

dibatalkan sesuai dengan surat Pernyataan Pembatalan Tugas Perjalanan Dinas Jabatan Nomor 2310.180 tanggal 6 September 2012. Berkenaan dengan pembatalan tersebut, biaya transport berupa tiket pesawat dan karcis kereta api yang telah terlanjur dibayarkan atas beban DIPA tidak dapat dikembalikan/refund (sebagian/seluruhnya) sebesar Rp 1.009.700,- sehingga dibebankan pada DIPA Nomor: 001/054-01.1/00/2012 tanggal 9 Desember 2011 Kode Pembebanan 54.01.01.2883.011.C.524119. Demikian surat pemyataan ini dibuat dengan sebenarnya dan apabila dikemudian hari ternyata surat pernyataan ini tidak benar dan menimbulkan kerugian negara , saya bertanggung jawab penuh dan bersedia menyetorkan kerugian Negara tersebut ke kas Negara. Jakarta, 8 September 2012 Yang Membuat Pernyataan, Eni Lestariningsih, S.Si., MA NIP. 19700310 199401 2 001