Perka BNPB 6A-2011 Pedoman Penggunaan Dana Siap Pakai

41
PERATURAN KEPALA BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA NOMOR 6.A TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PENGGUNAAN DANA SIAP PAKAI PADA STATUS KEADAAN DARURAT BENCANA BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA (BNPB)

Transcript of Perka BNPB 6A-2011 Pedoman Penggunaan Dana Siap Pakai

Page 1: Perka BNPB 6A-2011 Pedoman Penggunaan Dana Siap Pakai

PERATURANKEPALA BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA

NOMOR 6.A TAHUN 2011

TENTANG

PEDOMAN PENGGUNAAN DANA SIAP PAKAIPADA STATUS KEADAAN DARURAT BENCANA

BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA(BNPB)

Page 2: Perka BNPB 6A-2011 Pedoman Penggunaan Dana Siap Pakai

i

DAFTAR ISI

1. PERATURAN KEPALA BADAN NASIONAL PENANGGULANGANBENCANA NOMOR 6.A TAHUN 2011 TENTANG PEDOMANPENGGUNAAN DANA SIAP PAKAI PADA STATUS KEADAAN DARURATBENCANA

BAB I PENDAHULUANA. Latar Belakang …………………………………………….. 1B. Tujuan ……………..……………………………………..... 3C. Ruang Lingkup …………………………………………..... 3D. Landasan Hukum ………………………………………..... 3E. Pengertian ……………………………………………….... 3F. Sistematika ……………………………………………….... 5

BAB II DANA SIAP PAKAIA. Dasar Pemberian Dana Siap Pakai ………………………… 7B. Penggunaan Dana ………………………………………… 7C. Pengguna Dana Siap Pakai ………………………………… 15D. Waktu Penggunaan Dana Siap Pakai …………………….. 16

BAB III PROSEDUR PENYALURAN DAN PENGGUNAAN DANASIAP PAKAIA. Usulan ……………………………………………………… 17B. Penetapan ………..………………………………………… 17C. Penyaluran Bantuan ……………………………………….. 17D. Pengelola …………………………………………………… 18E. Pertanggungjawaban …….………………………………... 18F. Pengembalian Dana Siap Pakai ………..………………….. 19

BAB IV PEMANTAUAN DAN PELAPORANA. Pemantauan ..………………………………………………. 20B. Pelaporan …………..………………………………………. 20

BAB V PENGAWASAN, SANKSI DAN PENGADUAN MASYARAKATA. Pengawasan ..………………………………………………. 21B. Sanksi …..…………..………………………………………. 21C. Pengaduan Masyarakat ..…………….…………………….. 22

BAB VI PENUTUP ………………………………………………………. 23

2. LAMPIRAN - LAMPIRAN

Page 3: Perka BNPB 6A-2011 Pedoman Penggunaan Dana Siap Pakai

BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA(BNPB)

PERATURANKEPALA BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA

NOMOR 6.A TAHUN 2011

TENTANG

PEDOMAN PENGGUNAAN DANA SIAP PAKAIPADA STATUS KEADAAN DARURAT BENCANA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPALA BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA,

Menimbang : a. bahwa dalam rangka pelaksanaan Pasal 17 ayat (3)Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2008 tentangPendanaan dan Pengelolaan Bantuan PenanggulanganBencana, perlu menetapkan Peraturan Kepala BadanNasional Penanggulangan Bencana tentang PedomanPenggunaan Dana Siap Pakai pada Status KeadaanDarurat Bencana;

b. bahwa Peraturan Kepala Badan NasionalPenanggulangan Bencana Nomor 6 Tahun 2008 tentangPedoman Penggunaan Dana Siap Pakai sebagaimanadiubah dengan Peraturan Nomor 11 Tahun 2010 perludiubah dan disesuaikan dengan kebutuhan nyata dilapangan;

. c. bahwa sehubungan dengan hal tersebut pada huruf adan huruf b, dipandang perlu menetapkan PeraturanKepala Badan Nasional Penanggulangan Bencanatentang Pedoman Penggunaan Dana Siap Pakai padaStatus Keadaan Darurat Bencana.

Page 4: Perka BNPB 6A-2011 Pedoman Penggunaan Dana Siap Pakai

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentangPenanggulangan Bencana (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2007 nomor 66, Tambahan LembaranNegara Republik Indonesia Nomor 4723);

2. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2008tentang Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008nomor 42, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 4828);

3. Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2008 tentangPendanaan dan Pengelolaan Bantuan Bencana(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008nomor 43, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 4829);

4. Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2008 tentang BadanNasional Penanggulangan Bencana.

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN KEPALA BADAN NASIONALPENANGGULANGAN BENCANA TENTANG PEDOMANPENGGUNAAN DANA SIAP PAKAI PADA STATUSKEADAAN DARURAT BENCANA.

Pasal 1

Perubahan Atas Peraturan Kepala Badan NasionalPenanggulangan Bencana Nomor 11 Tahun 2010 tentangPerubahan Atas Peraturan Kepala Badan NasionalPenanggulangan Bencana Nomor 6 Tahun 2008 tentangPedoman Penggunaan Dana Siap Pakai sebagaimanatercantum dalam Lampiran Peraturan ini, merupakanpelaksanaan dari Pasal 17 ayat (3) Peraturan PemerintahNomor 22 Tahun 2008 tentang Pendanaan danPengelolaan Bantuan Bencana, yang merupakan bagianyang tidak terpisahkan dari Peraturan ini.

Page 5: Perka BNPB 6A-2011 Pedoman Penggunaan Dana Siap Pakai

Pasal 2

Perubahan Atas Peraturan Kepala Badan NasionalPenanggulangan Bencana sebagaimana dimaksud dalamPasal 1, merupakan acuan bagi Pelaksana dan PenggunaDana Siap Pakai Pada Status Keadaan Darurat Bencana.

Pasal 3

Dengan ditetapkannya peraturan ini maka PeraturanKepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana NomorNomor 11 Tahun 2010 tentang Perubahan Atas PeraturanKepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nomor 6Tahun 2008 tentang Pedoman Penggunaan Dana SiapPakai dinyatakan dicabut dan tidak berlaku lagi.

Pasal 4

Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di JakartaPada tanggal 11 Juli 2011

KEPALABADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA

DR. SYAMSUL MAARIF, M.Si

Page 6: Perka BNPB 6A-2011 Pedoman Penggunaan Dana Siap Pakai

~ 1 ~

LAMPIRAN : PERATURAN KEPALA BADAN NASIONALPENANGGULANGAN BENCANANOMOR : 6.A TAHUN 2011TANGGAL : 11 JULI 2011

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bencana baik karena faktor alam, faktor non-alam, maupun faktormanusia selalu mendatangkan kerugian, kerusakan, penderitaan, dankorban jiwa. Dengan meningkatnya kejadian bencana di berbagaidaerah di Indonesia baik frekuensi, intensitas, maupun dampaknya,hal tersebut memerlukan penanganan secara terkoordinasi,terencana, dan terpadu.

Penanggulangan bencana pada status keadaan darurat bencana(status siaga darurat, tanggap darurat, dan transisi darurat kepemulihan) harus dilakukan secara cepat dan tepat yang menuntutpengambilan keputusan secara cepat dan tepat pula untukmencegah/mengurangi jatuhnya korban jiwa serta meluasnyadampak bencana. Hal tersebut memerlukan fasilitas pendukung yangmemadai. Di pihak lain, proses pencairan dana penanggulanganbencana konvensional memerlukan jangka waktu tertentu yang tidaksesuai untuk diterapkan pada status keadaan darurat bencana. Olehkarena itu Pemerintah berkomitmen untuk mengalokasikan DanaSiap Pakai yang digunakan pada status keadaan darurat bencana,sebagaimana dimaksudkan dalam peraturan perundang-undangan,yaitu:

1. Undang-undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang PenanggulanganBencana

a. Di dalam Pasal 1 angka 19 disebutkan bahwa Status KeadaanDarurat Bencana adalah suatu keadaan yang ditetapkan olehPemerintah untuk jangka waktu tertentu atas dasarrekomendasi Badan yang diberi tugas untuk menanggulangibencana.

b. Di dalam Pasal 50 disebutkan bahwa dalam hal StatusKeadaan Darurat Bencana ditetapkan, Badan NasionalPenanggulangan Bencana dan Badan PenanggulanganBencana Daerah mempunyai kemudahan akses.

Page 7: Perka BNPB 6A-2011 Pedoman Penggunaan Dana Siap Pakai

~ 2 ~

c. Pasal 6 huruf f menyatakan bahwa tanggung jawabPemerintah dalam penyelenggaraan penanggulanganbencana meliputi antara lain pengalokasian anggaranpenanggulangan bencana dalam bentuk dana siap pakai.

d. Pasal 62 menyatakan bahwa pada saat tanggap darurat,Badan Nasional Penanggulangan Bencana menggunakandana siap pakai yang disediakan oleh Pemerintah dalamanggaran Badan Nasional Penanggulangan Bencana.

2. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2008 tentangPenyelenggaraan Penanggulangan Bencana

a. Pasal 23 ayat (1) beserta penjelasannya menyatakan bahwaStatus Keadaan Darurat Bencana dimulai sejak status siagadarurat, tanggap darurat, dan transisi darurat ke pemulihan.

b. Pasal-pasal lainnya yang terkait yaitu Pasal 21, 23 ayat (1),Pasal 25, Pasal 26, Pasal 28, Pasal 29, Pasal 30, Pasal 39 ayat(3), Pasal 41, Pasal 42, Pasal 43, Pasal 44, dan Pasal 45.

3. Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2008 tentang Pendanaandan Pengelolaan Bantuan Bencana

a. Di dalam Pasal 15 ayat (1) huruf b beserta penjelasannyadisebutkan bahwa dana siap pakai digunakan juga dalamstatus keadaan darurat.

b. Pasal-pasal lainnya yang terkait yaitu Pasal 1, Pasal 4, Pasal 5ayat (3), Pasal 6 ayat (2), ayat (3) dan ayat (4), Pasal 7, Pasal8, Pasal 9, Pasal 10, Pasal 11, Pasal 15 ayat (1) huruf b, Pasal16, Pasal 17, Pasal 18, Pasal 28, Pasal 29, Pasal 30, Pasal 31,Pasal 32, Pasal 33, Pasal 34, Pasal 35, dan Pasal 36.

Dana Siap Pakai hendaknya digunakan secara efektif dan efisien,serta dilaporkan dan dipertanggungjawabkan sesuai dengan prinsipakuntabilitas dan transparansi.

Untuk menghindari kesalahan dan kemungkinan terjadinyapenyimpangan dalam pelaksanaannya, disusun Peraturan KepalaBadan Nasional Penanggulangan Bencana tentang PedomanPenggunaan Dana Siap Pakai pada Status Keadaan Darurat Bencana.

Page 8: Perka BNPB 6A-2011 Pedoman Penggunaan Dana Siap Pakai

~ 3 ~

B. Tujuan

Pedoman Penggunaan Dana Siap Pakai pada Status Keadaan DaruratBencana ini disusun sebagai acuan bagi pengelola dan penggunaDana Siap Pakai pada Status Keadaan Darurat Bencana.

C. Ruang Lingkup

Pedoman Penggunaan Dana Siap Pakai pada Status Keadaan DaruratBencana ini mengatur pengelolaan dan penggunaan Dana Siap Pakaipada Status Keadaan Darurat Bencana yang bersumber dari APBNyang dialokasikan pada anggaran BNPB sebagaimana dimaksuddalam Pasal 4 dan Pasal 5 ayat (3) huruf b Peraturan PemerintahNomor 22 Tahun 2008 tentang Pendanaan dan Pengelolaan BantuanBencana.

D. Landasan Hukum

1. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan

Negara.3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan

Negara.4. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang

Penanggulangan Bencana.5. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar

Akuntansi Pemerintahan.6. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan

Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah.7. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2008 tentang

Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana.8. Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2008 tentang

Pendanaan dan Pengelolaan Bantuan Bencana:9. Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2008 tentang Badan

Nasional Penanggulangan Bencana.10. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor

171/PMK.05/2007 tentang Sistem Akuntansi dan PelaporanKeuangan Pemerintah Pusat.

E. Pengertian

1. Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yangmengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan

Page 9: Perka BNPB 6A-2011 Pedoman Penggunaan Dana Siap Pakai

~ 4 ~

masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam dan/ataufaktor non alam maupun faktor manusia sehinggamengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakanlingkungan, kerugian harta benda dan dampak psikologis.

2. Bencana Alam adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwaatau serangkaian peristiwa yang disebabkan oleh alam antaralain berupa gempa bumi, tsunami, gunung meletus, banjir,kekeringan, angin topan, tanah longsor, dan kejadianantariksa/benda-benda angkasa, kebakaran hutan/lahan karenafaktor alam.

3. Bencana Non Alam adalah bencana yang diakibatkan olehperistiwa atau rangkaian peristiwa non alam antara lain berupagagal konstruksi/teknologi, gagal modernisasi, epidemi, wabahpenyakit, dampak industri, ledakan nuklir, pencemaranlingkungan dan kegiatan keantariksaan.

4. Status Keadaan Darurat Bencana adalah suatu keadaan yangditetapkan oleh Pemerintah untuk jangka waktu tertentu atasdasar rekomendasi lembaga yang diberi tugas untukmenanggulangi bencana yang dimulai sejak status Siaga Darurat,Tanggap Darurat, dan Transisi Darurat ke Pemulihan.

5. Status Siaga Darurat Bencana adalah suatu keadaan terdapatpotensi bencana, yang merupakan peningkatan eskalasi ancamanyang penentuannya didasarkan atas hasil pemantauan yangakurat oleh instansi yang berwenang dan jugamempertimbangkan kondisi nyata/dampak yang terjadi dimasyarakat. Penetapan status siaga darurat bencana dilakukanoleh Pemerintah/Pemerintah Daerah atas usul KepalaBNPB/BPBD.

6. Status Tanggap Darurat Bencana adalah serangkaian kegiatanyang dilakukan dengan segera pada saat kejadian bencana untukmenangani dampak buruk yang ditimbulkan, yang meliputikegiatan penyelamatan dan evakuasi korban, harta benda,pemenuhan kebutuhan dasar, perlindungan, pengurusanpengungsi, penyelamatan, serta pemulihan prasarana dansarana.

7. Status Transisi Darurat Bencana ke Pemulihan adalah keadaandimana penanganan darurat bersifat sementara/permanen(berdasarkan kajian teknis dari instansi yang berwenang)dengan tujuan agar sarana prasarana vital serta kegiatan sosialekonomi masyarakat segera berfungsi, yang dilakukan sejak

Page 10: Perka BNPB 6A-2011 Pedoman Penggunaan Dana Siap Pakai

~ 5 ~

berlangsungnya tanggap darurat sampai dengan tahaprehabilitasi dan rekonstruksi dimulai.

8. Bantuan Darurat bencana adalah upaya memberikan bantuanuntuk memenuhi kebutuhan dasar pada saat status keadaandarurat bencana.

9. Dana Siap Pakai adalah dana yang selalu tersedia dandicadangkan oleh Pemerintah untuk digunakan pada statuskeadaan darurat bencana, yang dimulai dari status siaga darurat,tanggap darurat dan transisi darurat ke pemulihan.

10. Badan Nasional Penanggulangan Bencana yang selanjutnyadisingkat BNPB adalah lembaga pemerintah non-kementeriansesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

11. Badan Penanggulangan Bencana Daerah yang selanjutnyadisingkat BPBD adalah badan pemerintah daerah yangmelakukan penyelenggaraan penanggulangan bencana didaerah.

12. Pengungsi adalah orang atau kelompok orang yang terpaksa ataudipaksa keluar dari tempat tinggalnya untuk jangka waktu yangbelum pasti sebagai akibat dampak buruk bencana.Pengungsi dalam pedoman ini diartikan sebagai mereka yangmambutuhkan bantuan/pelayanan pada status keadaan daruratbencana karena kekurangan sumber daya untuk dapatmempertahankan hidup dan kehidupan mereka.

13. Korban bencana adalah orang atau sekelompok orang yangmeninggal dunia dan yang secara langsung maupun tidaklangsung menderita akibat bencana.

14. Sistem Komando Tanggap Darurat adalah suatu sistem dalampenanganan bencana pada status keadaan darurat, yang dalamsistem tersebut Kepala BNPB/BPBD memiliki kemudahan aksesberupa fungsi komando untuk memerintahkan sektor/lembagadalam satu komando guna pengerahan sumber daya manusia,peralatan, logistik, dan penyelamatan.

15. Komandan Tanggap Darurat Bencana adalah seorang pejabatyang ditunjuk oleh Pemerintah/Pemerintah Daerah atas usulKepala BNPB/BPBD untuk melaksanakan fungsi KomandoTanggap Darurat Bencana.

16. Tim Reaksi Cepat (TRC) BNPB/BPBD adalah tim yang ditugaskanoleh Kepala BNPB/BPBD sesuai dengan kewenangannya untukmelakukan kegiatan kaji cepat bencana dan dampak bencana,serta memberikan dukungan pendampingan dalam rangka

Page 11: Perka BNPB 6A-2011 Pedoman Penggunaan Dana Siap Pakai

~ 6 ~

penanganan darurat bencana. TRC BNPB/BPBD terdiri daribeberapa unsur yang bersifat lintas sektor.

F. Sistematika Pedoman

Penyusunan Pedoman Penggunaan Dana Siap Pakai pada StatusKeadaan Darurat Bencana dilakukan dengan sistematika (outline)sebagai berikut:

I. PENDAHULUANA. Latar BelakangB. TujuanC. Ruang LingkupD. Landasan HukumE. PengertianF. Sistematika Pedoman

II. DANA SIAP PAKAIA. Dasar Pemberian Dana Siap PakaiB. Penggunaan DanaC. Pengguna Dana Siap PakaiD. Waktu Penggunaan Dana Siap Pakai

III. PROSEDUR PENYALURAN DAN PENGGUNAAN DANA SIAPPAKAIA. UsulanB. PenetapanC. Penyaluran BantuanD. PengelolaanE. PertanggungjawabanF. Pengembalian Dana Siap Pakai

IV. PEMANTAUAN DAN PELAPORANA. PemantauanB. Pelaporan

V. PENGAWASAN, SANKSI, DAN PENGADUAN MASYARAKATA. PengawasanB. SanksiC. Pengaduan Masyarakat

VI. PENUTUP

Page 12: Perka BNPB 6A-2011 Pedoman Penggunaan Dana Siap Pakai

~ 7 ~

BAB IIDANA SIAP PAKAI

Dana Siap Pakai adalah dana yang selalu tersedia dan dicadangkan olehPemerintah untuk digunakan pada Status Keadaan Darurat Bencana yangdimulai dari status Siaga Darurat, Tanggap Darurat dan Transisi Daruratke Pemulihan.

A. Dasar Pemberian Dana Siap Pakai

Pemberian Dana Siap Pakai berdasarkan pada ketetapan statuskeadaan darurat bencana (yang terdiri dari status siaga darurat,tanggap darurat, dan transisi darurat ke pemulihan), yang disertaidengan usulan daerah perihal permohonan dukungan bantuan, ataulaporan Tim Reaksi Cepat BNPB, atau hasil rapat koordinasi, atauinisiatif BNPB.

B. Penggunaan Dana

Dana Siap Pakai digunakan sesuai kebutuhan penanganan daruratpada status keadaan darurat bencana yang dimulai sejak siagadarurat, tanggap darurat, dan transisi darurat ke pemulihan untuk :

1. Status Siaga Darurat Bencana

Penggunaan dana siap pakai pada Status Siaga Darurat adalahuntuk memenuhi kebutuhan/kegiatan dalam keadaan terdapatpotensi bencana, yang merupakan peningkatan eskalasi ancamanyang penentuannya didasarkan atas hasil pemantauan yangakurat oleh instansi yang berwenang dan jugamempertimbangkan kondisi nyata/dampak yang terjadi dimasyarakat. Penetapan status siaga darurat bencana dilakukanoleh Pemerintah/Pemerintah Daerah atas usul KepalaBNPB/BPBD.

Kegiatan pada Status Siaga Darurat Bencana meliputi:a. Kaji cepat untuk analisis kebutuhan tanggap daruratb. Aktivasi Pusat Pengendali Operasi (Pusdalops) menjadi Pos

Komando (Posko) Tanggap Daruratc. Penyusunan Rencana Kontinjensi.d. Aktivasi Rencana Kontinjensi menjadi Rencana Operasi

Tanggap Darurat.e. Pengadaan sarana dan prasarana Media Centerf. Sosialisasi terhadap ancaman bencana dan upaya persiapan

evakuasi penduduk yang terancam bencana.g. Penyiapan jalur evakuasi dan rambu evakuasi

Page 13: Perka BNPB 6A-2011 Pedoman Penggunaan Dana Siap Pakai

~ 8 ~

h. Pengadaan peralatan peringatan dinii. Pengadaan sarana teknologi informasi dan komunikasij. Evakuasi penduduk/masyarakat terancamk. Penyediaan dan penyiapan bahan, barang dan peralatan serta

personil untuk pemenuhan kebutuhan amat mendesak dalammenghadapi kejadian bencana untuk mengurangi dampakbencana.

l. Penyediaan dengan segera kelengkapan sistem peringatandini dan sarana komunikasi antara lain :1) pengamatan dan kajian tentang gejala bencana;2) analisis hasil pengamatan gejala bencana;3) penyebarluasan informasi tentang peringatan bencana;

dan4) pengambilan tindakan oleh masyarakat.

m. Melakukan kegiatan mitigasi struktural dan non-strukturaluntuk mencegah/mengurangi dampak bencana.

n. Melakukan monitoring dan evaluasi tentang persiapan siagadarurat bencana melalui sewa sarana transportasi darat, airdan udara.

o. Melaksanakan monitoring, evaluasi dan pengendalian ataskegiatan siaga darurat oleh BPBD Provinsi, dapatmenggunakan Dana Siap Pakai yang besaran dan rinciankegiatannya sesuai arahan dari BNPB.

p. Memobilisasi relawan dan tenaga ahli penanggulanganbencana.

q. Sewa/kontrak rumah/ruangan untuk Pos Komando SiagaDarurat Bencana.

r. Kegiatan lainnya yang terkait dengan kebutuhan siagadarurat bencana sesuai dengan arahan/kebijakan KepalaBNPB.

CATATAN:

1) Dana Siap Pakai dapat digunakan untuk pembayaran uanglelah semua kegiatan yang memerlukan tenaga yang telahdirekrut dalam Status Siaga Darurat Bencana.

2) BNPB/BPBD pada saat Status Siaga Darurat Bencana dapatmelaksanakan pengadaan barang dan/atau jasa sesuaikebutuhan kondisi dan karakteristik wilayah bencana yangdilaksanakan oleh Pejabat sesuai kewenangannya.

3) Pengadaan barang/jasa pada saat Status Siaga Daruratdilakukan secara khusus melalui pembelian/pengadaan/penunjukan langsung sesuai dengan kondisi pada StatusSiaga Darurat Bencana serta sesuai dengan peraturan yangberlaku.

Page 14: Perka BNPB 6A-2011 Pedoman Penggunaan Dana Siap Pakai

~ 9 ~

4) Barang yang pengadaannya melalui pembelian dari DanaSiap Pakai sesuai dengan jenis dan dapat ditetapkan sebagai:

Barang inventaris yang dikelola sesuai peraturan yangberlaku. Barang tersebut diinventarisir dan diserahkanpengelolaannya kepada Deputi yang mengurus logistik.

Barang hibah yang pengelolaannya diserahkan kepadaPemerintah Daerah Provinsi/Kabupaten/Kota dan/atauBPBD Provinsi/Kabupaten/Kota, atau instansi/lembaga/organisasi tertentu.

2. Status Tanggap Darurat Bencana

Penggunaan dana siap pakai pada Status Tanggap Darurat adalahuntuk memenuhi kebutuhan/kegiatan yang harus dilakukandengan segera pada saat kejadian bencana, untuk menanganidampak buruk yang ditimbulkan yang meliputi:

a. Pencarian dan penyelamatan korban bencana

Penggunaan Dana Siap Pakai untuk kegiatan pencarian danpenyelamatan korban bencana meliputi :

1) Transportasi tim pencarian dan pertolongan korbanberupa sewa sarana transportasi darat, air, udara dan ataupembelian BBM.

Yang dimaksud dengan transportasi darat antara lain:motor, mobil, truk, bus;

Yang dimaksud dengan transportasi laut/sungai antaralain: perahu, motor boat, kapal;

Yang dimaksud dengan transportasi udara, antara lain:helikopter, pesawat terbang;

Sarana transportasi ini diperlukan oleh tim/regupenolong yang tergabung dalam pencarian danpenyelamatan korban bencana;

Tidak diperkenankan untuk membeli alat transportasikecuali perahu, gethek, rakit.

2) Peralatan, berupa pembelian dan atau sewa peralatan SAR.

Yang dimaksud dengan peralatan SAR antara lain:sepatu bot, masker, tali temali, lampu senter, gensetmobile, kabel, lampu, alat komunikasi, perahu danperalatan kedaruratan lainnya.

Page 15: Perka BNPB 6A-2011 Pedoman Penggunaan Dana Siap Pakai

~ 10 ~

b. Pertolongan darurat

Penggunaan Dana Siap Pakai untuk pertolongan daruratmeliputi:1) Pengadaan barang dan jasa/sewa peralatan darurat

termasuk alat transportasi darurat darat, laut, dan udara.

Yang dimaksud dengan pertolongan darurat adalahsegala upaya yang dilakukan dengan segera untukmencegah meluasnya dampak bencana.

2) Pengadaan bahan dan jasa berupa peralatan dan ataubahan serta jasa yang diperlukan untuk pembersihanpuing/longsor, perbaikan tanggul, serta perbaikan/pengadaan rintisan jalan/jembatan/dermaga darurat danperalatan lainnya.

3) Bantuan stimulan perbaikan darurat rumah/hunian yangrusak berat/total/hancur.

Yang dimaksud dengan bantuan stimulan perbaikandarurat rumah adalah bantuan tunai yang digunakianuntuk perbaikan darurat rumah sehingga dapatberfungsi secara minimal.

4) Pengadaan barang dan jasa/sewa bahan, peralatan untukpenanganan darurat bencana asap akibat kebakaran hutandan lahan, yang meliputi pemadaman darat dan udara.

5) Pengadaan barang dan jasa/sewa bahan, peralatan untukpenanganan darurat bencana kekeringan, gagal teknologidan gagal modernisasi.

6) Pengadaan bahan bantuan benih, pupuk dan pestisida bagikorban bencana yang lahan pertaniannya mengalami pusoakibat bencana.

7) Pengadaan barang dan jasa/sewa bahan, peralatan untukpenanganan darurat bencana Kejadian Luar Biasa (KLB).

8) Bantuan kemanusiaan penanganan darurat bencana diluar negeri berupa dana, personil, logistik, peralatan dandukungan transportasi darat, laut dan udara.

9) Pengadaan barang dan jasa/sewa untuk pemotretan udaradalam rangka penanganan darurat bencana.

10)Pengadaan barang dan jasa/sewa untuk distribusi bantuandarurat yang meliputi personil, peralatan dan logistikdalam rangka penanganan darurat.

11)Pengadaan barang dan jasa/sewa tempat penyimpananbantuan darurat bencana baik berupa logistik maupunperalatan.

Page 16: Perka BNPB 6A-2011 Pedoman Penggunaan Dana Siap Pakai

~ 11 ~

12)Bantuan santunan duka cita bagi ahli waris korban yangmeninggal dunia akibat bencana.

13)Bantuan santunan kecacatan bagi korban bencana yangmengalami kecacatan fisik/mental.

c. Evakuasi korban bencana

Penggunaan Dana Siap Pakai untuk evakuasi korban bencanameliputi :

1) Mobilisasi korban, berupa sewa sarana transportasi darat,air, udara, dan atau pembelian BBM.

Sarana transportasi tersebut diperlukan untukmenolong korban yang perlu dipindahkan ke tempatyang lebih aman.

2) Alat dan bahan evakuasi, berupa peralatan dan atau bahanevakuasi.

Yang dimaksud dengan peralatan dan bahan evakuasiantara lain: kantong mayat, tandu, tali temali, sarungtangan, formalin, peralatan dan bahan evakuasilainnya.

d. Kebutuhan air bersih dan sanitasi

Penggunaan Dana Siap Pakai untuk pemenuhan kebutuhan airbersih dan sanitasi meliputi :

1) Pengadaan air bersih, baik pengadaan air bersih di lokasibencana maupun mendatangkan dari luar.

Yang dimaksud dengan pengadaan air bersih adalahmengambil dan atau membeli air bersih termasukmelakukan proses penyaringan.

2) Perbaikan kualitas sumber air bersih di lokasi bencana.3) Pengadaan/perbaikan sanitasi, berupa:

Perbaikan/pembuatan saluran air buangan untukMCK dan drainase lingkungan.

Pengadaan MCK darurat.

Pengadaan tempat sampah.

Upah untuk tenaga kebersihan lingkungan.4) Alat dan bahan pembuatan air bersih, berupa peralatan

yang diperlukan dalam penyediaan air bersih dan sanitasi.

Page 17: Perka BNPB 6A-2011 Pedoman Penggunaan Dana Siap Pakai

~ 12 ~

5) Transportasi, berupa sewa sarana transportasi darat, air,udara, dan atau pembelian BBM untuk pengiriman airbersih, pengiriman peralatan dan bahan yang diperlukandalam penyediaan air bersih, dan peralatan sanitasi kelokasi penampungan.

e. Pangan

Penggunaan Dana Siap Pakai untuk pemenuhan kebutuhanpangan meliputi :

1) Pengadaan pangan, berupa makanan siap saji danpenyediaan bahan makanan.

Yang dimaksud dengan makanan siap saji adalahseperti nasi bungkus, roti, makanan kemasan kaleng,dan sejenisnya.

Dalam penyediaan pangan perlu diperhatikankeperluan pangan khusus untuk bayi, ibu hamil, ibumenyusui, dan lansia.

Yang dimaksud dengan pangan adalah makanan danbahan pangan untuk korban bencana dan timpenolong.

2) Pengadaan dapur umum, berupa dapur lapangan siappakai, alat dan bahan pembuatan dapur umum sepertibatu bata, semen, tenda, dan perlengkapan dapur umumlainnya, termasuk didalamnya adalah pengadaanperlengkapan makan darurat.

3) Bantuan uang lauk pauk bagi korban bencana yang tempattinggalnya rusak berat selama dalam status keadaandarurat bencana.

4) Transportasi untuk distribusi bantuan pangan, berupasewa sarana transportasi darat, air, udara, dan ataupembelian BBM.

Sarana transportasi tersebut diperlukan untukpengiriman pangan dari tempat lain ke lokasi kejadian,maupun dari dapur umum ke tempat pengungsian danatau tempat terisolir, termasuk pengiriman alat danbahan pengadan dapur umum.

Page 18: Perka BNPB 6A-2011 Pedoman Penggunaan Dana Siap Pakai

~ 13 ~

f. Sandang dan Peralatan Sekolah

Penggunaan Dana Siap Pakai untuk pemenuhan kebutuhansandang dan peralatan sekolah meliputi :

1) Pengadaan sandang, berupa pakaian umum dewasa dananak, perlengkapan sandang bayi, keperluan tidur, danperlengkapan khusus wanita dewasa.

Yang dimaksud dengan pakaian umum dewasa dananak antara lain celana, daster, kaos, seragam dansepatu anak sekolah, dan sejenisnya.

Yang dimaksud dengan sandang bayi antara lainpopok, bedongan, selendang, selimut bayi, kelambuuntuk bayi dan sejenisnya.

Yang dimaksud dengan keperluan tidur antara lainkain sarung, kain, selimut, piyama, dan sejenisnya.

Yang dimaksud dengan perkengkapan khusus wanitadewasa adalah pembalut wanita dan sejenisnya.

Yang dimaksud dengan peralatan sekolah adalah tassekolah, buku, alat tulis, alat olah raga, tenda untuksekolah sementara, termasuk meja, kursi, papan tulisdan alat-alatnya.

2) Transportasi untuk distribusi bantuan sandang, berupasewa sarana transportasi darat, air, udara, dan ataupembelian BBM.

Sarana transportasi tersebut diperlukan untukpengiriman bantuan sandang dari tempat lain ke lokasikejadian.

g. Pelayanan kesehatan

Penggunaan Dana Siap Pakai untuk pelayanan kesehatanmeliputi:

1) Pengadaan obat dan bahan habis pakai.2) Pengadaan peralatan hygiene seperti sabun, shampo, sikat

gigi, pasta gigi dan sejenisnya.3) Pengadaan alat kesehatan.4) Biaya perawatan korban.5) Pengadaan vaksin.6) Pengadaan alat dan bahan untuk pengendalian vektor

penyakit.

Page 19: Perka BNPB 6A-2011 Pedoman Penggunaan Dana Siap Pakai

~ 14 ~

7) Transportasi untuk distribusi bantuan obat-obatan berupasewa sarana transportasi darat, air, udara, dan ataupembelian BBM.

Sarana transportasi tersebut diperlukan untukpengiriman bantuan obat-obatan dari tempat lain kelokasi kejadian.

h. Penampungan serta tempat hunian sementara

Penggunaan Dana Siap Pakai untuk penampungan sertatempat hunian sementara meliputi :

1) Pengadaan tenda, perlengkapan tidur, dan saranapenerangan lapangan.

Dalam pengadaan tenda perlu memperhatikan tendakhusus untuk kelompok rentan (wanita, balita, lansia,penyandang cacat).

Perlengkapan tidur adalah bantal, guling, alas tidur(matras/velbed/tikar), selimut, dan sejenisnya.

Sarana penerangan antara lain genset, kabel, lampu,solar cell, dan sejenisnya.

2) Alat dan bahan, berupa peralatan dan bahan yangdiperlukan untuk pembuatan tempat penampungan dantempat hunian sementara, seperti alat pertukangansederhana.

3) Transportasi dalam rangka distribusi peralatan untukpengadaan penampungan serta tempat hunian sementara,berupa sewa sarana transportasi darat, air, udara, dan ataupembelian BBM.

Sarana transportasi tersebut diperlukan untukpengiriman bantuan peralatan dan bahan pengadaanpenampungan dan tempat hunian sementara daritempat lain ke lokasi kejadian.

4) Bantuan sewa/kontrak rumah/hunian sementara bagipengungsi.

i. Lain-lain

Mengingat situasi dan kondisi dampak bencana berbeda satudengan lainnya, maka penggunaan Dana Siap Pakai untukpenanganan darurat lainnya termasuk bantuan kemanusiaandiluar huruf a s/d h, dimungkinkan sesuai denganarahan/kebijakan Kepala BNPB.

Page 20: Perka BNPB 6A-2011 Pedoman Penggunaan Dana Siap Pakai

~ 15 ~

CATATAN:1) Dana Siap Pakai dapat digunakan untuk pembayaran uang

lelah semua kegiatan yang memerlukan tenaga yang telahdirekrut dalam Sistem Komando Tanggap Darurat.

2) BNPB/BPBD pada saat tanggap darurat dapat melaksanakanpengadaan barang dan/atau jasa sesuai kebutuhan kondisidan karakteristik wilayah bencana yang dilaksanakan olehPejabat sesuai kewenangannya.

3) Pengadaan barang/jasa pada saat tanggap darurat dilakukansecara khusus melalui pembelian/pengadaan/penunjukanlangsung sesuai dengan kondisi pada status keadaan daruratbencana.

4) Barang yang pengadaannya melalui pembelian dari Dana SiapPakai sesuai dengan jenis dan dapat ditetapkan sebagai:

Barang inventaris yang dikelola sesuai peraturan yangberlaku. Barang tersebut diinventarisir dan diserahkanpengelolaannya kepada Deputi yang mengurus logistik.

Barang hibah yang pengelolaannya diserahkan kepadaPemerintah Daerah Provinsi/Kabupaten/Kota dan/atauBPBD Provinsi/Kabupaten/Kota atau instansi/lembaga/organisasi terkait.

3. Status Transisi Darurat ke Pemulihan

Dana siap pakai digunakan untuk kegiatan pada status transisidarurat ke pemulihan, yang dilakukan sejak berlangsungnyatanggap darurat sampai dengan tahap rehabilitasi danrekonstruksi dimulai. Penanganan yang dilakukan bersifatsementara/permanen (berdasarkan kajian teknis dari instansiyang berwenang) dengan tujuan agar sarana prasarana vital sertakegiatan sosial ekonomi masyarakat segera berfungsi :

a. Bantuan kebutuhan lanjutan yang belum dapat diselesaikanpada saat tanggap darurat meliputi antara lain:1) Tempat hunian masyarakat bagi rumah yang

hancur/hilang/hanyut/rusak melalui pembangunanhunian sementara atau hunian tetap;

2) Pemulihan dengan segera fungsi sarana/prasarana vital;3) Biaya pengganti lahan, bangunan dan tanaman

masyarakat yang digunakan untuk pemulihan dengansegera fungsi sarana/prasarana vital;

4) Kebutuhan air bersih dan sanitasi;5) Pangan;

Page 21: Perka BNPB 6A-2011 Pedoman Penggunaan Dana Siap Pakai

~ 16 ~

6) Sandang;7) Pelayanan kesehatan;8) Pelayanan psikososial; dan9) Kebutuhan dasar (fisik dan non-fisik) lanjutan setelah

status tanggap darurat bencana berakhir.

b. Dana Siap Pakai dapat juga digunakan untuk kegiatan awalPemulihan dalam rangka pemulihan segera kehidupan sosial-ekonomi masyarakat/korban bencana.

C. Pengguna Dana Siap Pakai

Pengguna Dana Siap Pakai adalah lembaga yang mempunyai tugaspokok dan fungsi penanggulangan bencana sebagai berikut:

1. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) daninstansi/lembaga terkait penanggulangan bencana di tingkatpusat.

2. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) tingkat Provinsi.3. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) tingkat

Kabupaten/Kota.4. Perangkat daerah yang memiliki tugas dan fungsi

penanggulangan bencana (khusus bagi daerah yang belummemiliki BPBD).

5. Instansi/lembaga/organisasi terkait.

D. Waktu Penggunaan Dana Siap Pakai

Batas waktu penggunaan Dana Siap Pakai adalah pada masastatus keadaan darurat bencana, yaitu dimulai siaga darurat/saattanggap darurat/transisi darurat ke pemulihan ditetapkan sampaitahap status keadaan darurat bencana dinyatakan selesai.Penetapan jangka waktu status keadaan darurat bencana sesuaidengan besar kecilnya skala bencana dan dapat diperpanjangberdasarkan keputusan dari Presiden/Kepala Daerah.

Page 22: Perka BNPB 6A-2011 Pedoman Penggunaan Dana Siap Pakai

~ 17 ~

BAB IIIPROSEDUR PENYALURAN DAN PENGGUNAAN

DANA SIAP PAKAI

A. Usulan

Pemerintah/Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota yang telahmenyatakan diri dalam Status Siaga Darurat Bencana/TanggapDarurat Bencana (Lampiran 11) dapat mengusulkan bantuan DanaSiap Pakai kepada Kepala BNPB dengan menyampaikan laporankejadian, hasil/informasi tentang kondisi ancaman bencana darilembaga terkait, jumlah korban/prakiraan jumlah pengungsi,kerusakan, kerugian dan bantuan yang diperlukan.

B. Penetapan

1. Penetapan besar bantuan (uang tunai, barang dan jasa) dapatdilakukan berdasarkan usulan dari daerah/instansi/lembagaterkait, laporan Tim Reaksi Cepat (TRC), hasil rapat koordinasi,atau inisiatif dari BNPB.

2. Pejabat yang berwenang mengeluarkan Dana Siap Pakai adalahKuasa Pengguna Anggaran/Barang BNPB setelah mendapatpenetapan dan persetujuan Kepala BNPB selaku PenggunaAnggaran/Barang.

3. Kepala BNPB dalam melaksanakan fungsinya dapatmendelegasikan kewenangannya kepada pejabat yang ditunjuk.

C. Penyaluran Bantuan

1. Penyaluran bantuan Dana Siap Pakai dari BNPB dapat diserahkansecara langsung kepada Provinsi/Kabupaten/Kota yangterancam bencana dan terkena bencana. Penyaluran bantuanDana Siap Pakai dilengkapi dengan bukti penerimaan berupakwitansi (Lampiran 1) dan berita acara penyerahan bantuanuang (Lampiran 2).

2. Penyaluran bantuan Dana Siap Pakai kepada instansi/lembagapemerintah terkait dilengkapi kwitansi, berita acara serah terimaserta Nota Kesepahaman.

3. Penyaluran bantuan Dana Siap Pakai dapat diberikan dalambentuk uang, barang dan jasa dengan mempertimbangkanbeberapa hal, antara lain aspek kemudahan, ketersediaan dankelancaran distribusi. Setiap penyaluran harus dilakukanpencatatan. Penyerahan bantuan dalam bentuk peralatan danlogistik dibuat berita acara tersendiri (Lampiran 3).

Page 23: Perka BNPB 6A-2011 Pedoman Penggunaan Dana Siap Pakai

~ 18 ~

4. Penyaluran bantuan kepada penerima dalam bentuk uang sepertiuang lauk pauk (ULP) dan lain-lain dicatat sesuai formatpenyaluran (Lampiran 4).

5. Penyaluran bantuan kepada penerima dalam bentuk barangseperti pakaian, tikar, masker dan lain-lain, dicatat dan dilampirikwitansi belanja barang sebagai tanda bukti transaksi dandicatat dalam rekapitulasi belanja barang (Lampiran 5) sertadiadministrasikan sesuai dengan format Lampiran 6 danLampiran 8. Pengadaan barang tersebut dapat dilakukan setelahmendapat persetujuan Kepala BNPB. Persetujuan Kepala BNPBdapat diberikan secara lisan diikuti dengan persetujuan secaratertulis maksimal 3 x 24 jam.

6. Penyaluran bantuan dalam bentuk jasa seperti jasa evakuasi danpenyelamatan bagi relawan, distribusi bantuan bagi petugas danlain-lain diadministrasikan sesuai format Lampiran 7, Lampiran8, dan Lampiran 9.Pengadaan jasa tersebut dapat dilakukan setelah mendapatpersetujuan Kepala BNPB. Persetujuan dapat diberikan secaralisan dan ditindak lanjuti dengan persetujuan secara tertulismaksimal 3 x 24 jam.

7. Seluruh bantuan Dana Siap Pakai yang telah disalurkandirekapitulasi dan diadministrasikan sesuai format Lampiran 10.

D. Pengelola

1. Pejabat yang berwenang mengelola bantuan Dana Siap Pakai didaerah adalah Kepala/Kepala Pelaksana BPBD tingkat Provinsidan/atau Kepala/Kepala Pelaksana BPBD tingkatKabupaten/Kota. Jika di daerah tersebut belum dibentuk BPBD,pengelolaannya langsung berada di bawah wewenangGubernur/Bupati/Walikota.

2. Instansi/lembaga pemerintah terkait dalam mengelola bantuanDana Siap Pakai dapat melimpahkan kewenangannya kepadapejabat yang ditunjuk.

3. Instansi/lembaga/organisasi tertentu.

E. Pertanggungjawaban

1. Penerima bantuan Dana Siap Pakai harus memberikan laporanpertanggungjawaban sesuai peraturan yang berlaku.

2. Pertanggungjawaban penggunaan Dana Siap Pakai diberikanperlakuan khusus, yaitu pengadaan barang/jasa untukpenyelenggaraan pada Status Keadaan Darurat Bencanadilakukan secara khusus melalui pembelian/pengadaan

Page 24: Perka BNPB 6A-2011 Pedoman Penggunaan Dana Siap Pakai

~ 19 ~

langsung sesuai dengan kondisi pada Status Keadaan DaruratBencana.

3. Yang dimaksud dengan “perlakuan secara khusus” adalahmeskipun bukti pertanggungjawaban tidak sesuai denganketentuan yang berlaku namun bukti pertanggungjawabantersebut diperlakukan sebagai dokumen pertanggungjawabankeuangan yang sah.

4. Pertanggungjawaban baik keuangan maupun kinerja dilaporkanpaling lambat 3 (tiga) bulan setelah Status Keadaan DaruratBencana berakhir, dilengkapi dan dilampiri bukti-buktipengeluaran antara lain :a. Kwitansi dan Berita Acara Penyerahan Bantuan.b. Rekapitulasi SPJ.c. Bukti Penyaluran Bantuan yang diketahui oleh pejabat

setempat.d. Bukti transaksi pengadaan peralatan dan logistik.e. Bukti sewa kendaraan untuk pengiriman bantuan termasuk

personil.f. Bukti pengepakan dan pengiriman bantuan sampai ke lokasi

bencana.g. Surat Keputusan penunjukan dan lain-lain.h. Kontrak/Surat Perintah Kerja (SPK) dalam hal pengadaan

jasa.i. Bukti-bukti lainnya yang sah.

F. Pengembalian Dana Siap Pakai

Dana Siap Pakai yang tidak digunakan sampai dengan berakhirnyamasa Status Keadaan Darurat Bencana (Siaga Darurat, TanggapDarurat, dan Transisi Darurat ke Pemulihan), disetorkan ke KasNegara dengan bukti setoran disampaikan kepada BNPB.

Penyetoran Dana Siap Pakai dilakukan bersamaan dengan masapertanggungjawaban Dana Siap Pakai yaitu paling lambat 3 (tiga)bulan setelah Status Keadaan Darurat Bencana berakhir.

Page 25: Perka BNPB 6A-2011 Pedoman Penggunaan Dana Siap Pakai

~ 20 ~

BAB IVPEMANTAUAN DAN PELAPORAN

Agar pengelolaan dana berjalan lancar dan transparan maka perludilakukan pemantauan dan pelaporan yang dilakukan secara efektif danterpadu. Pemantauan dan pelaporan dilakukan BNPB dan BPBD sertainstansi terkait. Setelah kegiatan selesai, yaitu setelah selesainya statuskeadaan darurat, pengelola bantuan Dana Siap Pakai harus melaporkansemua kegiatan dan laporan pertanggungjawaban keuangan kepadaKepala BNPB.

A. Pemantauan

1. BNPB bersama dengan instansi/lembaga terkait secara selektifmemantau pelaksanaan penggunaan Dana Siap Pakai mulai dariproses pelaksanaan administrasi sampai dengan fisik kegiatan.

2. Pemantauan terhadap penggunaan Dana Siap Pakai di daerahdilakukan oleh pejabat yang ditunjuk oleh Kepala BNPB bersamadengan pejabat yang ditunjuk oleh Gubernur/Kepala BPBDtingkat Provinsi dan Bupati/Walikota/Ketua BPBD tingkatKabupaten/Kota.

B. Pelaporan

1. Penerima bantuan Dana Siap Pakai wajib menyampaikan laporanpertanggungjawaban pelaksanaan penggunaan Dana Siap Pakai.

2. Laporan pertanggungjawaban selambat-lambatnya disampaikan3 (tiga) bulan setelah bantuan diterima dan ditujukan kepadaKepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana. Laporanpertanggungjawaban meliputi:a. Realisasi fisik;

b. Realisasi anggaran;c. Data pendukung lainnya.

Page 26: Perka BNPB 6A-2011 Pedoman Penggunaan Dana Siap Pakai

~ 21 ~

BAB VPENGAWASAN, SANKSI, DAN PENGADUAN MASYARAKAT

A. Pengawasan

Kegiatan pengawasan yang dimaksud adalah kegiatan yang bertujuanuntuk mengurangi atau menghindari masalah yang berhubungandengan penyalahgunaan wewenang dan segala bentukpenyimpangan lainnya, yang dapat berakibat pada pemborosankeuangan negara.

Pengawasan dalam pengelolaan Dana Siap Pakai meliputipengawasan melekat (Waskat), pengawasan eksternal serta internalpemerintah, dan pengawasan masyarakat.

1. Pengawasan MelekatPengawasan melekat dilakukan oleh pimpinan masing-masinginstansi kepada bawahannya baik di tingkat pusat, provinsi,kabupaten/kota.

2. Pengawasan Eksternal dan Internal Pemerintaha. Pengawas eksternal dilakukan oleh Badan Pemeriksa

Keuangan (BPK).b. Pengawas internal dilakukan oleh Inspektur Utama BNPB,

Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).Instansi tersebut bertanggungjawab untuk melakukan auditsesuai dengan kebutuhan lembaga tersebut atau permintaaninstansi yang akan diaudit.

3. Pengawasan MasyarakatDalam rangka transparansi dalam pemanfaatan Dana Siap Pakai,pengawasan juga dapat dilakukan oleh unsur masyarakat.Masyarakat melakukan pengawasan dalam rangka memantaupelaksanaan dalam pengelolaan Dana Siap Pakai, namun tidakmelakukan audit. Apabila terdapat indikasi penyimpangan dalampengelolaan Dana Siap Pakai, masyarakat dapat melaporkannyakepada instansi yang berwenang.

B. Sanksi

Sanksi dapat diterapkan bagi penerima bantuan dana siap pakai yangmenyalahgunakan wewenang dan merugikan Negara, sebagaiberikut:

1. Pejabat pengelola/pengguna yang menggunakan dana siap pakaidiluar ketentuan.

Page 27: Perka BNPB 6A-2011 Pedoman Penggunaan Dana Siap Pakai

~ 22 ~

2. Pejabat pengelola/pengguna terlambat dan atau tidakmenyampaikan laporan pertanggungjawaban sesuai batas waktuyang telah ditentukan.

3. Pejabat pengelola/pengguna terlambat dan atau tidakmenyetorkan sisa dana yang tidak digunakan sesuai batas waktuyang telah ditentukan.

Sanksi kepada Pejabat pengelola/pengguna yang melakukanpenyalahgunaan wewenang sebagaimana tersebut diatas dapatdiberikan dalam berbagai bentuk berupa:

1. Penerapan sanksi sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

2. Dipertimbangan untuk tidak diberikan bantuan Dana Siap Pakaikembali, apabila permasalahan sebelumnya belum diselesaikan.

C. Pengaduan Masyarakat

Masyarakat yang menemukan masalah atau hal-hal yang perludiklarifikasi dapat mengakses http//:www.bnpb.go.id atau teleponke nomor (021) 3458400, fax ke nomor (021) 3458500 atauemail ke [email protected]. BPBD di tingkat Provinsi danKabupaten/Kota diharapkan menyediakan nomor telepon/emailuntuk menampung pertanyaan/pengaduan masyarakat di masing-masing wilayah yang menjadi tanggungjawabnya.

Page 28: Perka BNPB 6A-2011 Pedoman Penggunaan Dana Siap Pakai

~ 23 ~

BAB VIPENUTUP

Pedoman Penggunaan Dana Siap Pakai pada Status Keadaan DaruratBencana ini adalah sebagai acuan bagi pengelola dan pengguna DanaSiap Pakai, yang telah disesuaikan dengan kebutuhan di lapangan padaStatus Keadaan Darurat Bencana.

KEPALABADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA

DR. SYAMSUL MAARIF, M.Si

Page 29: Perka BNPB 6A-2011 Pedoman Penggunaan Dana Siap Pakai

Lampiran - 1

KWITANSI

Sudah terima dari : BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA

Uang sebesar : Rp.

Terbilang :

Untuk pembayaran : Penanganan darurat bencana ……………….

di ...........................................................................................

SETUJU DIBAYARPejabat Pembuat Komitmen,

......................................

LUNAS PADA TANGGAL ............Bendahara Pengeluaran BNPB,

......................................

Yang Menerima,

..........................................(NIP. ........................) (NIP. ........................) (NIP. ........................)

KWITANSI

Sudah terima dari : BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA

Uang sebesar : Rp.

Terbilang :

Untuk pembayaran : Penanganan darurat bencana ……………….

di ...........................................................................................

SETUJU DIBAYARPejabat Pembuat Komitmen,

......................................

LUNAS PADA TANGGAL ............Bendahara Pengeluaran BNPB,

......................................

Yang Menerima,

..........................................(NIP. ........................) (NIP. ........................) (NIP. ........................)

Badan Nasional Penanggulangan Bencana( B N P B )

Badan Nasional Penanggulangan Bencana( B N P B )

Page 30: Perka BNPB 6A-2011 Pedoman Penggunaan Dana Siap Pakai

Lampiran - 2

BERITA ACARASERAH TERIMA BANTUAN UANG

No :......../............

Pada hari ini, .................., Tanggal .............................., Bulan................................ Tahun ............................, yang bertanda tangan dibawahini:

Nama :

Jabatan :

selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA

Nama :

Jabatan :

selanjutnya disebut PIHAK KEDUA

Dengan ini PIHAK PERTAMA menyerahkan kepada PIHAK KEDUA dan PIHAKKEDUA menerima dari PIHAK PERTAMA bantuan berupa:

Uang sebesar : Rp……………….,--(Terbilang:………………...............................…………)

Untuk penanganan darurat bencana ...................................................di.......................................... .

PIHAK KEDUA,

( ............................................. )

PIHAK PERTAMA,

( ............................................. )

Catatan:1. Penerima dana bertanggungjawab sepenuhnya terhadap penggunaan bantuan

dan tidak duplikasi dengan sumber dana lainnya.2. Penggunaan/penyaluran bantuan segera dilaporkan selambat-lambatnya dalam

waktu 3 (tiga) bulan setelah status keadaan darurat berakhir.3. Sisa Dana Siap Pakai yang tidak digunakan agar disetorkan ke rekening

Bendahara Pengeluaran BNPB dan bukti setor disampaikan bersamaan denganLaporan Pertanggung Jawaban.

4. Penggunaan dana terbatas pada pengadaan barang/jasa untuk pencarian danpenyelamatan korban bencana, pertolongan darurat, evakuasi korban bencana,pemenuhan kebutuhan air bersih dan sanitasi, pangan, sandang, pelayanankesehatan, penampungan serta tempat hunian sementara.

Page 31: Perka BNPB 6A-2011 Pedoman Penggunaan Dana Siap Pakai

Lampiran - 3

BERITA ACARASERAH TERIMA BANTUAN PERALATAN DAN LOGISTIK

No : …/……../

Pada hari ini, .................., Tanggal .............................., Bulan................................ Tahun ............................, yang bertanda tangan dibawahini:

Nama :Jabatan :selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA

Nama :Jabatan :selanjutnya disebut PIHAK KEDUA

Dengan ini PIHAK PERTAMA menyerahkan kepada PIHAK KEDUA dan PIHAKKEDUA menerima dari PIHAK PERTAMA bantuan berupa peralatan sebagaiberikut:

No. Peralatan dan logistik Jumlah Keterangan123

Untuk penanganan darurat bencana .................................................di.........................................................

PIHAK KEDUA,

( ............................................. )

PIHAK PERTAMA,

( ............................................. )

Catatan:

1. Penerima bantuan bertanggungjawab sepenuhnya terhadap penggunaanbantuan dan tidak duplikasi dengan sumber dana lainnya.

2. Penggunaan/penyaluran bantuan segera dilaporkan selambat-lambatnya dalamwaktu 3 (tiga) bulan setelah status keadaan darurat berakhir.

Page 32: Perka BNPB 6A-2011 Pedoman Penggunaan Dana Siap Pakai

Lampiran - 4

PENYALURAN DANA DALAM BENTUK UANG

Periode Waktu : …………………………………………………………..

NO TANGGAL URAIANPENYALURAN

PENERIMA(KK/Klmpk/Desa/……)

JUMLAH(Rp.)

JUMLAH

........(lokasi)….., …(tanggal bulan tahun)….Penanggung Jawab,

.....(Jabatan).....

(…………………………………………….)NIP. …………………………………......

Catatan :1. Uraian penyaluran merupakan pemberian dana bantuan tunai langsung dan lain-lain2. Penerima, dihitung dalam jumlah3. Sebutkan nama KK/Kelompok/Desa/Kecamatan/dan lain-lain

Page 33: Perka BNPB 6A-2011 Pedoman Penggunaan Dana Siap Pakai

Lampiran - 5

KWITANSI

Sudah terima dari :

Uang sebesar : Rp.

Terbilang :

Untuk pembayaran :

...(tempat)..., .....(tanggal, bulan,tahun).....Penerima,

(..................................................)

Rekapitulasi Belanja Barang

NO WAKTUPEMBELIAN JENIS BARANG

JUMLAH

VOLUME SATUAN

........(lokasi)….., …(tanggal bulan tahun)….Penanggung Jawab,

.....(Jabatan).....

(…………………………………………….)NIP. …………………………………......

Page 34: Perka BNPB 6A-2011 Pedoman Penggunaan Dana Siap Pakai

Lampiran - 6

PENYALURAN DANA DALAM BENTUK BARANG

Periode Waktu : …………………………………………………….................

NO TANGGAL URAIAN(Jenis Barang)

PENYALURAN PENERIMA(KK/Klmpk/Desa/……)VOLUME NILAI

(Rp.)

JUMLAH

.......(lokasi)…., …....(tanggal bulan tahun)………

Yang MenyerahkanBarang

Pembawa Yang MenerimaBantuan

(………………………) (………………………….) (………………………….)

Penanggung Jawab,.....(Jabatan).....

(…………………………………………….)NIP. …………………………………......

Catatan :1. Uraian merupakan pemberian dana bantuan siap pakai yang telah dikonversikan

dalam bentuk barang.2. Penerima, dihitung dalam jumlah (Misalnya diberikan untuk 50 KK).3. Sebutkan nama KK / Kelompok / Desa / Kecamatan / dan lain-lain

(Misalnya KK: sebutkan daftar nama KK yang diberi bantuan, seperti dapatdilihat pada Lampiran 08).

Page 35: Perka BNPB 6A-2011 Pedoman Penggunaan Dana Siap Pakai

Lampiran - 7

PENYALURAN DANA DALAM BENTUK JASA

Periode Waktu : …………………………………………………….................

NO TANGGAL URAIAN(Jenis Jasa)

NILAIPENYALURAN

(Rp)

PENERIMA JASA(KK/Klmpk/Desa/…)

PEMBERI JASA(NAMA KLMPK DAN

VOLUME)

JUMLAH

........(lokasi)….., …..(tanggal bulan tahun)………

Yang MenyerahkanDana Bantuan Pembawa Dana Pemberi Jasa

(………………………) (………………………….) (………………………….)

Penanggung Jawab,.....(Jabatan).....

(…………………………………………….)NIP. …………………………………......

Catatan :1. Uraian merupakan pemberian dana bantuan siap pakai yang telah dikonversikan

dalam bentuk jasa.2. Penerima Jasa, dihitung dalam jumlah (Misalnya untuk 2 Kecamatan).3. Sebutkan nama KK / Kelompok / Desa / Kecamatan / dan lain-lain

(Misalnya Kecamatan: sebutkan daftar nama kecamatan yang diberi bantuan jasa,seperti dapat dilihat pada Lampiran 08).

4. Pemberi Jasa, dinyatakan nama dan volume (Misalnya 2 unit SAR).5. Sebutkan nama Kelompok Pemberi Jasa. (Misalnya Unit SAR: sebutkan daftar nama

anggota SAR, seperti dapat dilihat pada Lampiran 09).

Page 36: Perka BNPB 6A-2011 Pedoman Penggunaan Dana Siap Pakai

Lampiran - 8

Rincian Nama - Nama Penerima Dana Siap Pakai

Periode Waktu :…...…….........…………………………………….................Nomor Urut : ..................... (sesuai nomor urut di Lampiran 06 atau07)Tanggal :....................................................................................................Jenis Barang/Jasa :....................................................................................................Penerima : KK/Kelompok Desa/Kecamatan/dan lain-lain

No Nama AnggotaKK/Klmpk/Desa/Kec

Nilai yangDiterima

(Rp)Tanda Tangan Keterangan*)

Total Dana yang disalurkan

........(lokasi)….., ………..(tanggal bulan tahun)…………

Yang Menyerahkan DanaBantuan

(………………………….)

Catatan :*). Jabatan dalam Kelompok/Tim dll. (Jika unitnya adalah Kecamatan/Desa

penanda tangan adalah yang mewakili, misalnya Camat/Kepala Desa)

Page 37: Perka BNPB 6A-2011 Pedoman Penggunaan Dana Siap Pakai

Lampiran - 9

Rincian Nama - Nama Pemberi Jasayang diberikan uang lelah dari Dana Siap Pakai

Periode Waktu :…………………………………………………….................Nomor Urut : .................................. (sesuai nomor urut di Lampiran 07)Tanggal :....................................................................................................Jenis Jasa :....................................................................................................Pemberi Jasa : ..........................(Sebutkan nama kelompok Pemberi Jasa)

NO Nama AnggotaKelompok/Tim

Nilai yangDiterima

(Rp)Tanda Tangan Keterangan*)

Total Dana yang disalurkan

........(lokasi)….., ………..(tanggal bulan tahun)…………

Yang Menyerahkan DanaBantuan

(………………………….)

Catatan :*). Jabatan dalam Kelompok/Tim dll.

Page 38: Perka BNPB 6A-2011 Pedoman Penggunaan Dana Siap Pakai

Lampiran - 10

REKAPITULASI PENYALURAN DANA

Periode Waktu : …………………………………………………………..

NO TANGGAL POSPENYALUR

PENYALURAN (Rp.)KET.DANA

TUNAIKONVERSI

KE BARANGKONVERSI

KE JASA

JUMLAH

........(lokasi)….., …(tanggal bulan tahun)….Penanggung Jawab,

.....(Jabatan).....

(…………………………………………….)NIP. …………………………………......

Page 39: Perka BNPB 6A-2011 Pedoman Penggunaan Dana Siap Pakai

Lampiran 11

- 1 -

GUBERNUR/ WALIKOTA/ BUPATI …………………..

KEPUTUSAN GUBERNUR/ WALIKOTA/ BUPATI ………..NOMOR : ……./……./…….

TENTANG

PENETAPAN STATUS KEADAAN DARURATPENANGANAN BENCANA ………… DI PROVINSI/KABUPATEN/KOTA ………

GUBERNUR / WALIKOTA / BUPATI ………….

Menimbang : a. bahwa sehubungan dengan (prediksi kondisi cuaca oleh BMKG /gunung api oleh PVMBG / kondisi alam) di …….……… dipandangkurang kondusif sejak terjadinya bencana ……… yang melandabeberapa kawasan/ di wilayah ……… pada tanggal …………….,bencana tersebut menyebabkan korban jiwa dan mengakibatkanterganggunya/ rusaknya lingkungan dan pemukiman warga,sebagian infrastruktur jalan dan jembatan serta terjadinyaevakuasi/ pengungsian warga masyarakat dari kawasan-kawasantersebut ke tempat-tempat yang dipandang aman;

b. bahwa dalam rangka mengantisipasi dampak bencana yang lebihmeluas, perlu dilakukan upaya-upaya penanganan keadaandarurat terkait dengan situasi saat ini sehingga mampumenghilangkan atau meminimalisir dampak bencana, untuk ituperlu segera ditempuh penanganan yang bersifat cepat, tepat danterpadu sesuai standar dan prosedur penanganan pada masaSiaga Darurat/ Tanggap Darurat/ Transisi Darurat ke Pemulihan(pilih salah satu);

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud huruf adan huruf b, perlu menetapkan Keputusan Gubernur/Bupati/

Page 40: Perka BNPB 6A-2011 Pedoman Penggunaan Dana Siap Pakai

Lampiran 11

- 2 -

Walikota tentang Penetapan Status Keadaan Darurat PenangananBencana ……….. di Provinsi/Kabupaten/Kota ………….;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor ….. Tahun …… tentang PembentukanProvinsi/Kotamadya/Kabupaten…………………………;

2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang PemerintahanDaerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 125, TambahanLembaran Negara Nomor 4437) sebagaimana telah diubahbeberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun2008 tentang perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 32Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran NegaraTahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Nomor4844);

3. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang PenanggulanganBencana (Lembaran Negara Tahun 2007 Nomor 26, TambahanLembaran Negara Nomor 4723);

4. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang PembentukanPeraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Tahun 2011Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5234);

5. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2008 tentangPenyelenggaraan Penanggulangan Bencana (Lembaran NegaraTahun 2008 Nomor 43, Tambahan Lembaran Negara Nomor4829);

6. Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2008 tentang Pendanaandan Pengelolaan Bantuan Bencana (Lembaran Negara Tahun 2008Nomor 44 Tambahan Lembaran Negara Nomor 4830);

7. Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan BencanaNomor 6.A Tahun 2011 tentang Pedoman Penggunaan Dana SiapPakai Pada Status Keadaan Darurat Bencana;

8. Peraturan Daerah Provinsi/ Kabupaten/ Kota …………… Nomor ……Tahun ……… tentang Organisasi dan Tata Kerja BadanPenanggulangan Bencana Daerah ……………

Page 41: Perka BNPB 6A-2011 Pedoman Penggunaan Dana Siap Pakai

Lampiran 11

- 3 -

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : KEPUTUSAN ……………… TENTANG Penetapan Status Keadaan DaruratPenanganan Bencana …………… di………….

PERTAMA : Menetapkan Status Siaga Darurat / Tanggap Darurat / Transisi Daruratke Pemulihan (pilih salah satu) dalam rangka Penanganan Bencana………….. di wilayah …………………

KEDUA : Penetapan Status Siaga Darurat / Tanggap Darurat / Transisi Darurat kePemulihan (pilih salah satu) sebagaimana dimaksud Diktum Pertamaadalah dalam rangka penanganan darurat bencana …………. yangberlangsung selama …… ( …………….. ) hari, terhitung sejak (tanggalBulan Tahun) sampai dengan (tanggal Bulan Tahun).

KETIGA : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan dan dapatdiperpanjang atau diperpendek sesuai dengan kebutuhan pelaksanaanpenanganan darurat bencana di lapangan.

KEEMPAT : Demikian Surat Keputusan ini dibuat supaya dapat dipergunakansebagaimana mestinya.

Ditetapkan di ..……………………..Pada tanggal ………………………..

GUBERNUR/WALIKOTA/BUPATI ………….

Tanda Tangan dan Cap Jabatan

NAMA LENGKAP

Tembusan, Kepada Yth :1. Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana RI di Jakarta;2. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi …………..di ……………;3. …………………….;4. ……………………..