PERJANJIAN SEWA BELI (STUDI TENTANG PEMBIAYAAN … · Kehadiran berbagai lembaga pembiayaan turut...

22
PERJANJIAN SEWA BELI (STUDI TENTANG PEMBIAYAAN PENGADAAN KENDARAAN BERMOTOR DI FIF CABANG BOYOLALI) SKRIPSI Disusun dan Diajukan Untuk Melengkapi Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Hukum Pada Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Surakarta Oleh : TRI SUTRISNO NIM. C.100060135 FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2011

Transcript of PERJANJIAN SEWA BELI (STUDI TENTANG PEMBIAYAAN … · Kehadiran berbagai lembaga pembiayaan turut...

Page 1: PERJANJIAN SEWA BELI (STUDI TENTANG PEMBIAYAAN … · Kehadiran berbagai lembaga pembiayaan turut membawa ... hanya menerima barang yang dibeli dari kredit ... maka dokumen yang berkenan

i

PERJANJIAN SEWA BELI (STUDI TENTANG PEMBIAYAAN

PENGADAAN KENDARAAN BERMOTOR

DI FIF CABANG BOYOLALI)

SKRIPSI

Disusun dan Diajukan Untuk Melengkapi Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Hukum Pada Fakultas Hukum

Universitas Muhammadiyah Surakarta

Oleh :

TRI SUTRISNO NIM. C.100060135

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2011

Page 2: PERJANJIAN SEWA BELI (STUDI TENTANG PEMBIAYAAN … · Kehadiran berbagai lembaga pembiayaan turut membawa ... hanya menerima barang yang dibeli dari kredit ... maka dokumen yang berkenan

ii

HALAMAN PERSETUJUAN

Skripsi ini disetujui untuk dipertahankan dihadapan

Dewan Penguji Skripsi Fakultas Hukum

Universitas Muhammadiyah Surakarta

Pembimbing I

(Darsono, SH)

Pembimbing II

(Moh. Sandjoyo, SH., M.Hum)

ii

Page 3: PERJANJIAN SEWA BELI (STUDI TENTANG PEMBIAYAAN … · Kehadiran berbagai lembaga pembiayaan turut membawa ... hanya menerima barang yang dibeli dari kredit ... maka dokumen yang berkenan

iii

HALAMAN PENGESAHAN

Skripsi ini telah diterima dan disahkan oleh Dewan Penguji Skripsi

Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Surakarta

Hari : Rabu

Tanggal : 27 Juli 2011

Dewan Penguji :

Ketua : Darsono, SH ( )

Sekretaris : Moh. Sandjoyo, SH., M.Hum ( )

Anggota : Septarina Budiwati, SH., CN., MH. ( )

Mengetahui

Dekan Fakultas Hukum

Universitas Muhammadiyah Surakarta

Muchammad Ikhsan, SH. M.Hum.

iii

Page 4: PERJANJIAN SEWA BELI (STUDI TENTANG PEMBIAYAAN … · Kehadiran berbagai lembaga pembiayaan turut membawa ... hanya menerima barang yang dibeli dari kredit ... maka dokumen yang berkenan

iv

MOTTO

Artinya : Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu: "Berlapang-lapanglah dalam majlis", maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan (QS. Al Mujaadalah :11).

iv

Page 5: PERJANJIAN SEWA BELI (STUDI TENTANG PEMBIAYAAN … · Kehadiran berbagai lembaga pembiayaan turut membawa ... hanya menerima barang yang dibeli dari kredit ... maka dokumen yang berkenan

v

PERSEMBAHAN

Skripsi ini Penulis persembahkan

kepada :

1. Allah SWT “Rabb Semesta Alam”

yang telah menciptakan dan

memberiku kesempatan untuk

menikmati kehidupan yang penuh

warna warni

2. Ayah dan Ibunda atas dukungannya

selama ini.

3. Kakak dan adikku

4. The Big Familiyku.

5. Almamaterku.

v

Page 6: PERJANJIAN SEWA BELI (STUDI TENTANG PEMBIAYAAN … · Kehadiran berbagai lembaga pembiayaan turut membawa ... hanya menerima barang yang dibeli dari kredit ... maka dokumen yang berkenan

vi

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SW, karena atas Rahmat-Nya

Penulis telah berhasil menyelesaikan skripsi ini dengan mengambil judul :

PERJANJIAN SEWA BELI (STUDI TENTANG PEMBIAYAAN

PENGADAAN KENDARAAN BERMOTOR DI FIF CABANG BOYOLALI)”

sebagai syarat untuk memperoleh gelar kesarjanaan di bidang Hukum di Universitas

Muhammadiyah Surakarta.

Kami menyadari atas keterbatasan pengetahuan dan kemampuan yang penulis

miliki ini tentunya. Oleh sebab itu penulis dalam menyusun skripsi ini dibantu dan

dibimbing dari beberapa pihak, maka dengan penuh kerendahan hati, penulis

ucapkan terima kasih kepada :

1. Allah SWT atas segala Ridho dan Rahmat-Nya.

2. Bapak Muchammad Ikhsan, SH.M.Hum. Selaku Dekan Fakultas Hukum

Universitas Muhammadiyah Surakarta.

3. Bapak Darsono, SH, selaku Pembimbing Pertama yang penuh bijaksana

memberikan petunjuk dan bimbingan sehingga Skripsi ini dapat diselesaikan.

4. Bapak Moh. Sandjoyo, SH.M.Hum, selaku Pembimbing Kedua yang telah

memberikan pengarahan dan bimbingan dalam penulisan Skripsi ini.

5. Ibu Septarina Budiwati, SH., CN., MH. Selaku penguji skripsi yang telah

memberikan masukan dan kritikan dalam penyusunan skripsi ini.

vi

Page 7: PERJANJIAN SEWA BELI (STUDI TENTANG PEMBIAYAAN … · Kehadiran berbagai lembaga pembiayaan turut membawa ... hanya menerima barang yang dibeli dari kredit ... maka dokumen yang berkenan

vii

6. Seluruh Dosen Pengajar yang telah banyak memberikan ilmu pengetahuan

selama penulis dalam menyelesaikan studi di Fakultas Hukum.

7. Para Staf Tata Usaha Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Surakarta

8. Buat Teman- temanku Angkatan 2006 untuk kalian semua yang terbaik

Besar harapan penulis semoga hasil yang sangat sederhana ini dapat

bermanfaat bagi Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Surakarta khususnya

dan para pembaca umumnya.

Wassalamu’alaikum wr.wb.

Surakarta, Juli 2011

Penulis

vii

Page 8: PERJANJIAN SEWA BELI (STUDI TENTANG PEMBIAYAAN … · Kehadiran berbagai lembaga pembiayaan turut membawa ... hanya menerima barang yang dibeli dari kredit ... maka dokumen yang berkenan

viii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i

HALAMAN PERSETUJUAN .......................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................... iii

MOTTO ............................................................................................................ iv

PERSEMBAHAN ............................................................................................. v

KATA PENGANTAR ...................................................................................... vi

DAFTAR ISI .................................................................................................... ix

ABSTRAKSI ..................................................................................................... xii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1

A. Latar Belakang Masalah .............................................................. 1

B. Perumusan Masalah .................................................................... 6

C. Tujuan Penelitian ........................................................................ 7

D. Manfaat Penelitian ...................................................................... 7

E. Metode Penelitian ....................................................................... 8

F. Sistematika Skripsi ..................................................................... 13

BAB II KAJIAN PUSTAKA ........................................................................ 16

A. Tinjauan Umum Tentang Perjanjian .......................................... 16

1. Pengertian Perjanjian ........................................................... 16

2. Asas-Asas Perjanjian ............................................................ 17

3. Jenis-Jenis Perjanjian ........................................................... 21

4. Syarat-Syarat Perjanjian ....................................................... 28

viii

Page 9: PERJANJIAN SEWA BELI (STUDI TENTANG PEMBIAYAAN … · Kehadiran berbagai lembaga pembiayaan turut membawa ... hanya menerima barang yang dibeli dari kredit ... maka dokumen yang berkenan

ix

5. Wanprestasi ......................................................................... 31

6. Berakhirnya Perjanjian ......................................................... 33

B. Tinjauan Umum Tentang Lembaga Pembiayaan Konsumen

(Customer Finance) ................................................................... 35

1. Pengertian Pembiayaan Konsumen dan Dasar Hukumnya .... 35

2. Para Pihak yang Terlibat dalam Perjanjian Pembiayaan

Konsumen ............................................................................ 40

3. Hubungan Hukum Para Pihak dalam Pembiayaan Konsumen

dan Dokumennya ................................................................. 41

C. Tinjaun Umum Pembiayaan Sepeda Motor ................................. 50

1. Pengertian Pembiayaan ........................................................ 50

2. Bentuk Perjanjian Pembiayaan Konsumen ........................... 52

BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................. 54

A. Gambaran Umum PT. Federal International Finance (FIF) .......... 54

1. Sejarah Perusahaan .............................................................. 54

2. Visi dan Misi PT. Federal International Finance (FIF) ........... 55

3. Struktur Organisasi Perusahaan ............................................ 55

4. Job Description .................................................................... 56

5. Aspek Kegiatan Peruahaan ................................................... 59

B. Hasil Penelitian dan Pembahasan ................................................ 61

1. Analisis Perjanjian Buku Dalam Perjanjian Sewa Beli

Kendaraan Bermotor ............................................................. 61

ix

Page 10: PERJANJIAN SEWA BELI (STUDI TENTANG PEMBIAYAAN … · Kehadiran berbagai lembaga pembiayaan turut membawa ... hanya menerima barang yang dibeli dari kredit ... maka dokumen yang berkenan

x

2. Bentuk Wanprestasi Pelaksanaan Perjanjian Sewa Beli

Kendaraan Bermotor Yang Dilaksanakan Oleh PT. FIF

Kabupaten Boyolali Dengan Konsumen ................................ 79

3. Upaya Yang Dilakukan Oleh PT. FIF Kabupaten Boyolali Jika

Debitur Wanprestasi .............................................................. 83

BAB V PENUTUP ....................................................................................... 88

A. Kesimpulan ................................................................................ 88

B. Saran ......................................................................................... 89

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

x

Page 11: PERJANJIAN SEWA BELI (STUDI TENTANG PEMBIAYAAN … · Kehadiran berbagai lembaga pembiayaan turut membawa ... hanya menerima barang yang dibeli dari kredit ... maka dokumen yang berkenan

xi

ABSTRAKSI

Tri Sutrisno (2011) Perjanjian Sewa Beli (Studi Tentang Pembiayaan

Pengadaan Kendaraan Bermotor Di FIF Cabang Boyolali), Jurusan Hukum Perdata Program Studi S1 Ilmu Hukum Fakultas Hukum. Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Tujuan penelitian ini adalah : 1) Untuk mengetahui dan memahami lebih jauh apakah perjanjian baku antara PT. FIF Cabang Boyolali dengan konsumen dalam perjanjian sewa beli tidak bertentangan dengan hukum yang berlaku, 2) Untuk mengetahui bentuk wanprestasi pelaksanaan perjanjian sewa beli kendaraan bermotor yang dilaksanakan oleh FIF Cabang Boyolali dengan konsumen, 3) Untuk mengetahui upaya yang dilakukan oleh FIF Cabang Boyolali dalam mengatasi wanprestasi tersebut.

Metode penelitian menggunakan jenis penelitian yuridis sosiologis, sifat penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif, sumber data berupa data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui wawancara dengan konsumen dan pegawai PT. FIF Cabang Boyolali, data sekunder berupa data bahan hukum primer, bahan hukum sekunder, bahan hukum tersier. Teknik analisis menggunakan metode dokumentasi dan wawancara. Metode analisis data menggunakan analisis kualitatif.

Hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa : 1) Perjanjian sewa beli timbul berdasarkan kebutuhan dalam praktek yang didasarkan pada asas kebebasan berkontrak menurut Pasal 1338 ayat (1) KUH Perdata. Perjanjian sewa beli cenderung dianggap sebagai perjanjian jual beli angsuran yang peralihan hak miliknya ditunda sampai pembayaran angsuran terakhir dari seluruh harga dipenuhi yang pelaksanaannya tidak bertentangan dengan hukum yang berlaku. Pencantuman klausula-klausula yang bersifat membatasi bahkan mengalihkan tanggung jawab yang seharusnya dipikul oleh pelaku usaha berupa klausula eksonerasi harus tidak bertentangan dengan batasan yang telah ditentukan dalam Pasal 18 UUPK. Apabila pelaku usaha masih tetap memberlakukan perjanjian yang isinya mengandung klausula-klausula yang dilarang oleh Pasal 18 UUPK, maka klausula tersebut batal demi hukum dan pelaku usaha harus melakukan penyesuaian isi perjanjian sewa beli tersebut dengan prinsip-prinsip dalam UUPK. 2) Bentuk wanprestasi dalam pelaksanaan perjanjian sewa beli kendaraan bermotor yang dilaksanakan oleh PT. FIF Kabupaten Boyolali dengan konsumen adalah keterlambatan pembayaran angsuran serta adanya unsure penggelapan objek perjanjian yang dilakukan oleh konsumen. 3) Upaya-upaya yang dilakukan oleh PT.FIF apabila debitor wanprestasi dengan cara : a) Melakukan penagihan, melalui surat yang berupa surat penagihan dan surat peringatan dengan tahap 1,2,&3. b) Apabila dengan surat penagihan dan surat peringatan tersebut debitor tetap melakukan wanprestasi, PT.FIF akan melakukan penyitaan barang melalui Field Collection, penyitaan ini dilakukan untuk menuntut pelunasan debitor. Apabila pelunasan tidak dilakukan maka pihak Kreditor (PT.FIF) akan melakukan penjualan barang jaminan.

xi

Page 12: PERJANJIAN SEWA BELI (STUDI TENTANG PEMBIAYAAN … · Kehadiran berbagai lembaga pembiayaan turut membawa ... hanya menerima barang yang dibeli dari kredit ... maka dokumen yang berkenan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Munculnya berbagai lembaga pembiayaan dewasa ini turut memacu roda

perekonomian masyarakat. Namun sayangnya pertumbuhan institusi

perekonomian tersebut tidak ditopang oleh pembangunan hukum yang memadai.

Pemerintah diharapkan selalu memberi bimbingan dan pengarahan

terhadap masyarakat tentang perekonomian, karena masyarakat adalah mitra

pemerintah dalam menjalankan roda perekonomian dinegara kita, sehingga

mencapai inti dari tujuan yang di cita-citakan yaitu kesejahteraan rakyat berjalan

lancar dan terjamin.

Kehadiran berbagai lembaga pembiayaan turut membawa andil yang

besar dalam pembangunan ekonomi masyarakat khususnya masyarakat kecil.

Lembaga pembiayaan ini muncul sebagai suatu bentuk penyediaan dana atau

barang modal kepada masyarakat untuk pembelian barang yang pembayarannya

dilakukan secara angsuran atau berkala oleh konsumen. Munculnya praktek

pembiayaan dengan sistem pembiayaan konsumen disebabkan oleh faktor-faktor

sebagai berikut :

1. Karena sulitnya bagi sebagian besar masyarakat mempunyai akses untuk

mendapatkan kredit bank yang selalu diikat dengan agunan.

2. Sistem pembayaran formal melalui koperasi tidak berkembang seperti yang

diharapkan.

Page 13: PERJANJIAN SEWA BELI (STUDI TENTANG PEMBIAYAAN … · Kehadiran berbagai lembaga pembiayaan turut membawa ... hanya menerima barang yang dibeli dari kredit ... maka dokumen yang berkenan

2

3. Sumber dana formal seperti Perum Pegadaian memiliki banyak keterbatasan

atau sistem yang kurang fleksibel.

4. Sistem pembiayaan informal seperti praktek-praktek lintah darat sangat

mencekik masyarakat.1

Dengan kehadiran berbagai lembaga pembiayaan tersebut sangat

berperan bagi masyarakat, sebagaimana kita ketahui bahwa tidak semua orang

dalam masyarakat mempunyai cukup dana untuk memenuhi kebutuhan hidupnya,

oleh karena itu lembaga pembiayaan sangatlah membantu menjalankan roda

perekonomian Negara ini. Pembiayaan konsumen merupakan model pembiayaan

yang dilakukan oleh perusahaan finansial dalam bentuk pemberian bantuan dana

untuk pembelian produk-produk tertentu. Bantuan dana diartikan sebagai

pemberian kredit yang bukan pemberian uang secara tunai untuk pembelian suatu

barang dan nasabah hanya akan menerima barang tersebut, “pembiayaan

konsumen ini di sale credit karena konsumen tidak menerima uang tunai tapi

hanya menerima barang yang dibeli dari kredit tersebut”.2

Perusahaan pembiayaan konsumen sangat membantu masyarakat untuk

membeli barang kebutuhan konsumen seperti mobil, motor, alat-alat rumah

tangga, elektronika dan lain lain. Perusahaan ini sebagai lembaga untuk

memenuhi kebutuhan para konsumen. Dengan banyaknya usaha-usaha

pembiayaan, maka penulis hanya memberikan batasan pada perjanjian

pembiayaan kredit untuk kendaraan bermotor, yang merupakan bagian dari

perjanjian pembiayaan untuk pembiayaan konsumen. Yang dimaksud dengan

1 Munir Fuady, Hukum Tentang Pembiayaan Konsumen, (Bandung : PT. Citra Aditya Bakti, 2002), hal 164.

2 ibid, hal 205

Page 14: PERJANJIAN SEWA BELI (STUDI TENTANG PEMBIAYAAN … · Kehadiran berbagai lembaga pembiayaan turut membawa ... hanya menerima barang yang dibeli dari kredit ... maka dokumen yang berkenan

3

pembiayaan konsumen, adalah kegiatan pembiayaan untuk pengadaan barang

berdasarkan kebutuhan konsumen dengan sistem angsuran atau kredit, yang

bertujuan untuk membantu perorangan ataupun perusahaan dalam pemenuhan

kebutuhan dan permodalan mereka, khususnya untuk pembelian kendaraan

bermotor.

Dalam transaksi pembiayaan konsumen ada tiga pihak yang terlibat,

yaitu:

1. Pihak Perusahaan Pembiayaan Konsumen (Pemberi dana Pembiayaan atau

Kreditor).

2. Pihak konsumen (Penerima dana pembiayaan atau debitor); dan

3. Pihak supplier (Penjual atau Penyedia Barang).3

Hubungan antara pihak kreditor dengan debitor adalah hubungan

kontraktual dalam hal ini kontrak pembiayaan konsumen. Pada sistem

pembiayaan konsumen ini pihak perusahaan pembiayaan konsumen memberikan

pembiayaan berupa pinjaman dana untuk pembelian suatu barang. Kemudian

pihak konsumen akan menerima fasilitas dana untuk pembelian barang tertentu

dan membayar hutangnya secara berkala atau angsuran kepada perusahaan

pembiayaan konsumen Pihak Penjual atau supplier menyediakan barang yang

dibayar lunas oleh Perusahaan Pembiayaan Konsumen.

Salah satu perusahaan pembiayaan konsumen yang kini berkembang di

Indonesia adalah PT. Federal International Finance (FIF) yang merupakan Anak

3 Muhammad Chidir, Pengertian-pengertian Elementer Hukum Perjanjian Perdata, (Bandung :

Mandar Maju, 1993), hal 166

Page 15: PERJANJIAN SEWA BELI (STUDI TENTANG PEMBIAYAAN … · Kehadiran berbagai lembaga pembiayaan turut membawa ... hanya menerima barang yang dibeli dari kredit ... maka dokumen yang berkenan

4

Perusahaan Astra Internasional, yang bergerak di bidang Multy Finance dengan

salah satu kantor cabang yang berada di Kabupaten Boyolali.

PT. Federal International Finance (FIF) dalam memberikan fasilitas

Pembiayaan Konsumen berupa Pinjaman Dana Khusus hanya untuk pembelian

kendaraan bermotor merek Honda. Dalam proses pembiayaan tersebut pihak PT.

Federal International Finance (FIF) harus mempunyai keyakinan bahwa pihak

konsumen akan sanggup melunasi seluruh hutangnya. Konstruksi pembiayaan

konsumen didasarkan pada perjanjian dengan asas kebebasan berkontrak sebagai

alas hukum bagi kedua belah pihak, maka para pihak harus lebih hati-hati dalam

membuat perjanjian sehingga tidak merugikan para pihak atau salah satu pihak di

kemudian hari serta harus memenuhi prinsip keadilan.

Dalam pemberian fasilitas pembiayaan konsumen, perusahaan

pembiayaan juga membutuhkan adanya suatu jaminan dari konsumen atau

debitor. Hal itu dimaksudkan untuk memberikan keyakinan dan keamanan bagi

kreditor tentang adanya perhitungan yang tidak sesuai dengan yang diperjanjikan

di kemudian hari. Di dalam Aplikasi Perjanjian Pembiayaan Konsumen Pasal 1

menyatakan bahwa barang yang dibeli dari fasilitas pembiayaan dijadikan

sebagai barang jaminan, yakni barang tersebut dijaminkan kepada pemberi

fasilitas yaitu PT. Federal International Finance (FIF) sehubungan dengan hutang

pembiayaan penerima fasilitas (konsumen).

Pemberian pembiayaan dengan pembebanan jaminan fidusia

memberikan kemudahan bagi pihak konsumen, karena selain mendapatkan

pinjaman juga tetap menguasai barang jaminan. Dengan adanya jaminan fidusia

Page 16: PERJANJIAN SEWA BELI (STUDI TENTANG PEMBIAYAAN … · Kehadiran berbagai lembaga pembiayaan turut membawa ... hanya menerima barang yang dibeli dari kredit ... maka dokumen yang berkenan

5

maka dokumen yang berkenan dengan kepemilikan barang yang bersangkutan

seperti BPKP dipegang oleh PT. FIF hingga pinjaman tersebut lunas. Fidusia

sebagai lembaga jaminan telah diatur dalam perundang-undangan yaitu Undang-

Undang Nomor 42 Tahun 1999 tentang Jaminan Fidusia yang diundangkan pada

tanggal 30 September 1999, Lembaran Negara Nomor 168, Tambahan Lembaran

Negara Nomor 3889 (selanjutnya disingkat Undang-Undang Fidusia). Berikut

dengan peraturan pelaksanaannya, antara lain Peraturan Pemerintah Nomor 86

Tahun 2000 tentang Tata Cara Pendaftaran Jaminan Fidusia Dan Biaya

Pembuatan Akta Jaminan Fidusia, Lembaran Negara Nomor 170, Tambahan

Lembaran Negara Nomor 4005.

Pemberian pembiayaan konsumen memiliki peluang terjadinya risiko.

Sebab munculnya risiko biasa karena wanprestasi, perubahan undang-undang,

krisis moneter, dan bencana alam. Risiko terbesar dalam pemberian pembiayaan

adalah tidak terbayarnya angsuran atau wanprestasi oleh konsumen atau dalam

istilah bank terjadinya kredit macet. Untuk meminimalisir risiko, jaminan dapat

dijadikan sebagai kepastian pelunasan hutang pembiayaan dikemudian hari,

karena betapa pun kecil peluang untuk muncul, pemberian pembiayaan akan

selalu berhadapan dengan resiko kegagalan (wanprestasi).

Tidak mampunya konsumen melakukan prestasinya disebabkan karena

5 hal yaitu:

1. Adanya unsur kesengajaan, yakni konsumen sengaja untuk tidak melakukan

kewajibannya sesuai yang diperjanjikan. Sehingga tidak adanya unsur

kemauan untuk membayar utang pembiayaannya (character).

Page 17: PERJANJIAN SEWA BELI (STUDI TENTANG PEMBIAYAAN … · Kehadiran berbagai lembaga pembiayaan turut membawa ... hanya menerima barang yang dibeli dari kredit ... maka dokumen yang berkenan

6

2. Adanya unsur tidak sengaja, yakni konsumen mau membayar tapi tidak

mampu karena adanya keadaan atau hal-hal tertentu (Capacity).

3. Adanya unsur tidak sengaja, yakni konsumen mau membayar tapi tidak

mampu karena modal yang tidak mencukupi (Capital).

4. Konsumen mau membayar tapi menganggap barang yang di jaminkan setara

dengan apa yang diperolehnya (Collateral).

5. Adanya unsur untuk membayar namun kondisi ekonomi yang tidak

mencukupi (condition of economy).

Berdasarkan latar belakang tersebut maka penulis mencoba untuk

membahas dan mengkaji permasalahan dalam bentuk skripsi yang berjudul :

“PERJANJIAN SEWA BELI (STUDI TENTANG PEMBIAYAAN

PENGADAAN KENDARAAN BERMOTOR DI PT. FIF BOYOLALI)”

B. Rumusan Masalah

Dalam melakukan penelitian ini ada beberapa masalah yang menarik

untuk diidentifikasikan antara lain:

1. Apakah perjanjian baku antara PT. FIF Kabupaten Boyolali dengan

konsumen dalam perjanjian sewa beli tidak bertentangan denganhukum yang

berlaku?

2. Bagaimana bentuk wanprestasi pelaksanaan perjanjian sewa beli kendaraan

bermotor yang dilaksanakan oleh PT. FIF Kabupaten Boyolali dengan

konsumen?

Page 18: PERJANJIAN SEWA BELI (STUDI TENTANG PEMBIAYAAN … · Kehadiran berbagai lembaga pembiayaan turut membawa ... hanya menerima barang yang dibeli dari kredit ... maka dokumen yang berkenan

7

3. Bagaimana upaya yang dilakukan oleh PT. FIF Kabupaten Boyolali dalam

mengatasi wanprestasi tersebut.

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini disusun berdasarkan uraian di dalam perumusan

masalah yaitu:

1. Untuk mengetahui dan memahami mengenai perjanjian baku antara PT. FIF

Kabupaten Boyolali dengan konsumen dalam perjanjian sewa beli tidak

bertentangan denganhukum yang berlaku.

2. Untuk mengetahui bentuk wanprestasi pelaksanaan perjanjian sewa beli

kendaraan bermotor yang dilaksanakan oleh PT. FIF Kabupaten Boyolali

dengan konsumen.

3. Untuk mengetahui upaya yang dilakukan oleh PT. FIF Kabupaten Boyolali

dalam mengatasi wanprestasi tersebut.

D. Manfaat Penelitian

Hasil dari penelitian yang penulis lakukan dan dituangkan dalam skripsi

ini diharapkan mempunyai manfaat teoritis dan praktis, yaitu:

1. Secara teoretis untuk membantu mengembangkan ilmu hukum khususnya

hukum jaminan yang bertujuan untuk memberikan informasi mengenai tata

cara pelaksanaan pembiayaan konsumen dengan jaminan fidusia.

2. Secara praktis, diharapkan sebagai masukkan bagi pemerintah dalam rangka

penyempurnaan peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan

hukum pembiayaan.

Page 19: PERJANJIAN SEWA BELI (STUDI TENTANG PEMBIAYAAN … · Kehadiran berbagai lembaga pembiayaan turut membawa ... hanya menerima barang yang dibeli dari kredit ... maka dokumen yang berkenan

8

E. Metode Penelitian

Metodologi berasal dari kata “metode” dan “logi”. Metode artinya cara

melakukan sesuatu dengan teratur/ sistematis, sedangkan logi artinya ilmu yang

berdasarkan logika berfikir. Metodologi artinya cara melakukan sesuatu yang

teratur (sistematis). Metode penelitian artinya ilmu tentang cara melakukan

penelitian dengan teratur (sistematis). Metode penelitian hukum adalah ilmu cara

melakukan penelitian hukum secara teratur (sistematis).4

Metodologi penelitian adalah cara untuk memperoleh data secara lengkap

dan dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah, sehingga tujuan dari penelitian

dapat tercapai. Metodologi penelitian juga merupakan cara atau langkah sebagai

pedoman untuk memperoleh pengetahuan yang mendalam tentang sesuatu gejala

atau merupakan suatu cara untuk memahami obyek yang menjadi sasaran dari

ilmu pengetahuan yang bersangkutan.

Metode penelitian menurut Soerjono Soekanto adalah sebagai berikut :

1. Suatu tipe pemikiran yang dipergunakan dalam penelitian dan penilaian,

2. Suatu teknik yang umum bagi ilmu pengetahuan,

3. Cara tertentu untuk melakukan suatu prosedur.5

Suatu laporan penelitian akan disebut ilmiah dan dipercaya kebenarannya

apabila disusun dengan metode penelitian yang tepat. Menurut Soerjono

Soekanto, penelitian dimulai ketika seorang berusaha untuk memecahkan

masalah yang dihadapinya secara sistematis dengan metode-metode dan teknik-

teknik tertentu yang bersifat ilmiah. Artinya bahwa metode atau teknik yang

4 Abdulkadir Muhammad, 2004, Hukum dan Penelitian Hukum. Bandung: PT. Citra Aditya Bakti, Hal. 57

5 Soerjono Soekanto, 2008, Pengantar Penelitian Hukum. Jakarta: UII Press, Hal. 5.

Page 20: PERJANJIAN SEWA BELI (STUDI TENTANG PEMBIAYAAN … · Kehadiran berbagai lembaga pembiayaan turut membawa ... hanya menerima barang yang dibeli dari kredit ... maka dokumen yang berkenan

9

digunakan tersebut bertujuan untuk satu atau beberapa gejala dengan jalan

menganalisanya dan dengan mengadakan pemeriksaan yang mendalam terhadap

fakta tersebut kemudian mengusahakan suatu pemecahan atas masalah-masalah

yang ditimbulkan oleh faktor-faktor terssebut.6

Dapat dikatakan bahwa metode merupakan unsur yang mutlak harus ada

dalam penelitian. Beberapa hal yang menjadi bagian dari metode dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Jenis Penelitian

Mengacu pada perumusan masalah, maka penelitian ini termasuk dalam jenis

penelitian hukum empiris atau non doktrinal. Dalam hal ini, peneliti berusaha

memberikan dan menguraikan tentang perjanjian sewa beli kendaraan

bermotor.

2. Sifat Penelitian

Penelitian yang dilakukan penulis bersifat deskriptif. Menurut Soerjono

Soekanto, penelitian deskriptif adalah penelitian yang dimaksudkan untuk

memberikan data seteliti mungkin tentang manusia, keadaan atau gejala-

gejala lainnya. Maksud dari penelitian deskriptif adalah terutama untuk

mempertegas hipotesa-hipotesa agar dapat membantu dalam memperkuat

teori-teori baru.7

3. Jenis Data

Jenis data yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah :

6 Soerjono Soekanto, 2008, Ibid, Hal. 12. 7 Soerjono Soekanto, 2008, Ibid, Hal. 10.

Page 21: PERJANJIAN SEWA BELI (STUDI TENTANG PEMBIAYAAN … · Kehadiran berbagai lembaga pembiayaan turut membawa ... hanya menerima barang yang dibeli dari kredit ... maka dokumen yang berkenan

10

a. Data Primer

Data primer adalah data atau fakta atau keterangan yang diperoleh secara

langsung dari sumber pertama atau melalui penelitian di lapangan yaitu

berupa hasil wawancara dengan pihak yang berkompeten di PT. FIF

Kabupaten Boyolali.

b. Data Sekunder

Data sekunder adalah data atau fakta atau keterangan yang

digunakan oleh seseorang yang secara tidak langsung dari lapangan,

antara lain mencakup literatur, catatan, karya ilmiah, laporan penelitian,

dan sumber lain yang relevan dan berkaitan dengan masalah yang diteliti.

4. Sumber Data

Didalam penelitian ini sumber data yang digunakan adalah :

a. Sumber Data Primer

Sumber data primer merupakan sumber data yang berupa keterangan-

keterangan dari pihak-pihak yang terkait secara langsung dengan

permasalahan yang diteliti yaitu hasil wawancara dengan pegawai

dankonsumen di PT. FIF Kabupaten Boyolali

b. Sumber Data Sekunder

Sumber data sekunder adalah sumber data yang secara tidak langsung

memberikan keterangan yang bersifat mendukung sumber data primer.

Terdiri atas lembar permohonan kredit usaha rakyat, Kitab Undang-

undang Hukum Perdata, peraturan-peraturan terkait, karya ilmiah, dan

literatur yang mendukung.

Page 22: PERJANJIAN SEWA BELI (STUDI TENTANG PEMBIAYAAN … · Kehadiran berbagai lembaga pembiayaan turut membawa ... hanya menerima barang yang dibeli dari kredit ... maka dokumen yang berkenan

11

5. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan penulis dalam penelitian ini

adalah:

a. Wawancara

Wawancara merupakan cara memperoleh data dengan jalan

melakukan tanya jawab secara mendalam dengan sumber data primer,

yaitu pihak-pihak yang berkompeten di PT. FIF Kabupaten Boyolali dan

para konsumen. Jenis wawancara yang akan dipergunakan penulis dalam

penelitian ini adalah wawancara bebas terpimpin, yaitu wawancara yang

dilakukan dengan mempersiapkan pokok-pokok permasalahan terlebih

dahulu yang kemudian dikembangkan dalam wawancara, kemudian

responden akan menjawab secara bebas sesuai dengan permasalahan yang

diajukan sehingga kebekuan atau kekakuan proses wawancara dapat

terkontrol.8

b. Studi Kepustakaan

Suatu teknik pengumpulan data dengan cara mengumpulkan

dokumen-dokumen, buku-buku, dan bahan pustaka lainnya yang

berkaitan dengan pembahasan penelitian. Dalam hal ini penulis

mengumpulkan data-data dengan mempelajari :

1) Dokumen-dokumen atau berkas-berkas lainnya yang diperoleh dari

PT. FIF Kabupaten Boyolali.

8 Sutrisno Hadi, 2001, Metodologi Research. Jilid II. Yogyakarta : Andi, Hal. 207.