PERJANJIAN KERJASAMA PALANG MERAH INDONESIA … · Palang Merah Indonesia, dengan ketentuan sebagai...

63
PERJANJIAN KERJASAMA PALANG MERAH INDONESIA dengan DEPARTEMEN DALAM NEGERI DEPARTEMEN PENERANGAN DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DEPARTEMEN KESEHATAN DEPARTEMEN AGAMA DEPARTEMEN SOSIAL BADAN KOORDINASI KELUARGA BERENCANA NASIONAL Markas Besar PALANG MERAH INDONESIA 1995

Transcript of PERJANJIAN KERJASAMA PALANG MERAH INDONESIA … · Palang Merah Indonesia, dengan ketentuan sebagai...

Page 1: PERJANJIAN KERJASAMA PALANG MERAH INDONESIA … · Palang Merah Indonesia, dengan ketentuan sebagai berikut: BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Kerjasama kedua belah pihak didasarkan atas

PERJANJIAN KERJASAMA PALANG MERAH INDONESIA

dengan

DEPARTEMEN DALAM NEGERI DEPARTEMEN PENERANGAN

DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DEPARTEMEN KESEHATAN

DEPARTEMEN AGAMA DEPARTEMEN SOSIAL

BADAN KOORDINASI KELUARGA BERENCANA NASIONAL

Markas BesarPALANG MERAH INDONESIA

1995

Page 2: PERJANJIAN KERJASAMA PALANG MERAH INDONESIA … · Palang Merah Indonesia, dengan ketentuan sebagai berikut: BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Kerjasama kedua belah pihak didasarkan atas

KATAPENGANTAR

Berdasarkan Keputusan Munas XVI PMI, serta amanat Bapak Presiden saat Pengukuhan Pengurus Pusat PMI masa bakti 1994 - 1999, ditetapkan 3 (tiga) prioritas program PMI, sebagai berikut:1. Peningkatan Kesiapsiagaan PMI dalam penanggulangan bencana.2. Meningkatkan kualitas sumber daya PMI, khususnya PMR dan KSR.3. Melakukan konsolidasi organisasi yang menyangkut tatanan hubungan

kerja dan propesionalisme petugas, disamping meningkatkan kerjasama dengan berbagai instansi dan organisasi terkait, khususnya dengan Pemerintah.

Guna memenuhi sasaran tersebut, khususnya dalam rangka konsolidasi organisasi, Pengurus Pusat telah mengupayakan pendekatan ke berbagai pihak. Dan syukur alhamdulillah, dalam rangka Peringatan Tahun Emas PMI, berhasil diwujudkan kerjasama dengan 6 (enam) Departemen yang penan- datanganannya dilaksanakan di Istana Kepresidenan dan disaksikan langsung oleh Bapak Presiden dan Ibu Tien Soeharto, menyusul penandata'nganan kerjasama PMI dengan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan yang telah dilaksanakan sebelumnya.

Sehubungan dengan hal tersebut, serta guna kepentingan dokumentasi, maka salinan naskah kerjasama tersebut di himpun dalam buku ini. Namun demikian pelaksana dari naskah kerjasama tersebut memerlukan penjabaran lebih lanjut.

Mudah-mudahan melalui kerjasama tersebut, menyusul kerjasama lainnya yang telah dilaksanakan jauh sebelumnya, akan semakin menunjang kelancaran tugas-tugas PMI.

Page 3: PERJANJIAN KERJASAMA PALANG MERAH INDONESIA … · Palang Merah Indonesia, dengan ketentuan sebagai berikut: BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Kerjasama kedua belah pihak didasarkan atas

PERJANJIAN KERJASAMA

Antara

MENTERIDALAM NEGERI REPUB U K INDONESIA

Dengan

PENGURUS PUSAT PALANG MERAH INDONESIA

NOMOR : 168/3129/SJ NOMOR : 0184.KEP/PP/IX/95

TENTANG

PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN ORGANISASI

PALANG MERAH INDONESIA

Page 4: PERJANJIAN KERJASAMA PALANG MERAH INDONESIA … · Palang Merah Indonesia, dengan ketentuan sebagai berikut: BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Kerjasama kedua belah pihak didasarkan atas

S a 1 i n a nPERJANJIAN KERJASAMA

ANTARAMENTERIDALAM NEGERI REPUB LI K INDONESIA

DENGANPENGURUS PUSAT PALANG MERAH INDONESIA

NOMOR : 168/3129/SJ NOMOR : 0184.KEP/PP/IX/95

TENTANGPEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN ORGANISASI

PALANG MERAH INDONESIA

Pada hari ini, Selasa Tanggal Dua Puluh Enam Bulan September Tahun Seribu Sembilan Ratus Sembilan Puluh Lima, yang bertanda tangan dibawah in i:

1. Moh. YogieSM : Men ten Dalam Negeri Republik Indonesiadalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Departemen Dalam Negeri selan- jutnya dalam Perjanjian Kerjasama ini disebut PMAK PERTAMA.

2. Hj. Siti Hardiyanti Rukmana : Ketua Umum Pengums Pusat PalangMerah Indonesia dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Pengurus Pusat Palang Merah. Indonesia yang selanjutnya disebut PIHAKKEDUA.

dengan pertimbangan:

a. Bahwa Pembangunan Nasional bertujuan menyejahterakan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berbudi luhur, sehat

1

Page 5: PERJANJIAN KERJASAMA PALANG MERAH INDONESIA … · Palang Merah Indonesia, dengan ketentuan sebagai berikut: BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Kerjasama kedua belah pihak didasarkan atas

jasmani, rohani dan sosial, berkepribadian mantap, mandiri memiliki pengetahuan dan keterampilan serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.

b. Bahwa untuk mewujudkan manusia yang sejahtera dan memiliki rasa tanggungjawab kemasyarakatan dan kebangsaan, diperlukan upaya pembinaan dan pengembangan jiwa semangat kemanusiaan serta sarana dan prasarana pendukungnya yaitu peralatan, sumber daya manusia, sumber dana, metode dan organisasinya.

c. Bahwa antara Departemen Dalam Negeri dan Palang Merah Indonesia dapat diselenggarakan kegiatan yang bersifat saling mengisi, khususnya dalam upaya pembinaan sumber daya manusia, sebagai warga negara dan warga masyarakat yang memiliki kepedulian sosial, melalui pembinaan dan pengembangan kepalangmerahan di lingkungan Administrasi Pemerintahan. Kedua belah pihak sepakat untuk mengadakan keijasama dalam membina dan mengembangkan organisasi Palang Merah Indonesia pada tiap Tingkat Administrasi Pemerintahan, meliputi hal-hal sebagai berikut:

. Pasal 1

Kerjasama kedua belah pihak ini didasarkan atas :

a. Ketetapan MPR-RI Nomor II/MPR/1993 tentang Garis-Garis Besar Haluan Negara;

b. Undang-Undang Nomor 5 tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Pemerintahan di Daerah;

c. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 18 Tahun 1980 tentang transfusi darah;

d. Keputusan Presiden Republik Indonesia Serikat Nomor 25 Tahun 1950, jo Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 246 tahun 1963 tentang Perhimpunan Palang Merah Indonesia;

e. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Palang Merah Indonesia.

2

Page 6: PERJANJIAN KERJASAMA PALANG MERAH INDONESIA … · Palang Merah Indonesia, dengan ketentuan sebagai berikut: BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Kerjasama kedua belah pihak didasarkan atas

Pasal2

Kerjasama ini dimaksudkan untuk meningkatkan Partisipasi Pemerintah Daerah dalam program Pembinaan dan Pengembangan organisasi Palang Merah Indonesia pada tiap Tingkat Administrasi Pemerintahan.

Pasal 3

Program Pembinaan dan Pengembangan Organisasi Palang Merah Indonesia yang dimaksud pada pasal 2 diselenggarakan atas dasar pasal 10, pasal 28, dan pasal 32 Anggaran Dasar Palang Merah Indonesia yang menyatakan bahwa Kepala Ne­gara Republik Indonesia adalah Pelindung Palang Merah Indonesia, Gubemur Kepala Daerah adalah Pelindung Palang Merah Indonesia Daerah yang bersangkutan, Bupati/Walikotamadya/Kepala Daerah Tingkat Il/Walikota Administratif adalah pelindung Palang Merah Indonesia Cabang yang bersangkutan.

Pasal 4

Kerjasama ini dilandasi oleh semangat dan rasa tanggung jawab bersama antara jajaran organisasi Pihak Pertama dan Pihak Kedua dalam upaya menyukseskan pembangunan Nasional, melalui pembinaan dan pengembangan Organisasi Palang Merah Indonesia untuk mewujudkan kemampuan masyarakat dalam meringankan penderitaan sesama manusia.

BAB IITUJUAN

Pasal 5

Kerjasama ini bertujuan untuk meningkatkan keterlibatan Pemerintah dalam mem- bina Organisasi Kepalangmerahan di semua Tingkat administrasi Pemerintahan khususnya untuk menggalang jiwa kepalangmerahan di lingkungan masyarakat.

3

Page 7: PERJANJIAN KERJASAMA PALANG MERAH INDONESIA … · Palang Merah Indonesia, dengan ketentuan sebagai berikut: BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Kerjasama kedua belah pihak didasarkan atas

BAB IIIRUANG LINGKUP

Pasal 6

Ruang lingkup kerjasama ini mencakup peningkatan keterpaduan pembinaan masyarakat dan kegiatan kepalangmerahan yang dikemudian hari dapat melahirkan warga negara yang secara kepribadian memiliki kepedulian sosial dan perikemanusiaan, baik dalam aspek intelektual maupun dalam penghayatan dan perilaku sehari-hari.

Pasal 7

Ruang lingkup kegiatan meliputi:

a. Pembinaan dan Pengembangan Organisasi Palang Merah Indonesia di setiap Tingkat Administrasi Pemerintahan;

b. Penggalangan semangat kebersamaan dan kesetiakawanan sosial di lingkungan masyarakat melalui kegiatan donor darah dan pelayanan sosial Palang Merah Indonesia;

c. Pengerahan kesiapan dalam hal memberikan pertolongan terhadap korban bencana;

d. Peningkatan sumber dana Palang Merah Indonesia dan manajemen Palang Merah Indonesia, khususnya menyangkut aspek personil/kepegawaian di tingkat Propinsi dan tingkat Kabupaten/Kotamadya.

e. Memasyarakatkan kegiatan upaya kesehatan transfusi darah di setiap tingkat Administrasi Pemerintahan.

4

Page 8: PERJANJIAN KERJASAMA PALANG MERAH INDONESIA … · Palang Merah Indonesia, dengan ketentuan sebagai berikut: BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Kerjasama kedua belah pihak didasarkan atas

BAB IVTUGAS DAN TANGGUNG JAWAB

Pasal 8

Tugas dan tanggungjawab Pihak Pertama :

a. Memberikan perhatian dan bimbingan kepada semua pengurus Palang Merah Indonesia melalui Kepala Wilayah/Daerah setempat untuk mengelola organisasi Palang Merah Indonesia.

b. Membantu menyukseskan penyelenggaraan bulan dana Palang Merah Indonesia di setiap Kabupaten/Kotamadya sesuai peraturan perundangan yang berlaku, serta melakukan pengawasan penggunaannya, sehingga bantuan masyarakat melalui Palang merah Indonesia dapat digunakan sebaik-baiknya untuk kepentingan kepalangmerahan;

c. Untuk menunjang kepalangmerahan yang sifatnya rutin seperti pendidikan, pelayanan transfusi darah, perkantoran dan pertemuan Palang Merah Remaja (PMR) dan Korp Sukarela (KSR) Tingkat Daerah/Nasional, dapat diusahakan penyediaan dananya dari APBN dan APBD sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.

d. Untuk menunjang kegiatan Palang Merah Indonesia dalam pelayanan sosial dan pelayanan kesehatan masyarakat desa tertinggal, dilakukan melalui wadah LKMD pada berbagai Tingkat Administrasi Pemerintahan;

e. Memfungsikan Organisasi Palang Merah Indonesia di semua tingkatan dalam kegiatan yang berkaitan dengan penanggulangan korban bencana (khususnya di tingkat Kabupaten sampai tingkat Desa), serta menempatkan Korps Sukarela (KSR) dan Tenaga Sukarela (TSR) Palang Merah Indonesia sebagai ujung tombak Satuan Pelaksana Penanggulangan Bencana (SATLAK PB) untuk menanggulangi korban bencana dalam tahapan emergency/darurat;

f. Mendukung cara pengumpulan dana melalui pemeriksaan golongan darah di unit transfusi darah Palang Merah Indonesia bagi tiap warga yang akan membuat Kartu Tanda Penduduk (KTP) yang tata caranya akan diatur kemudian.

5

Page 9: PERJANJIAN KERJASAMA PALANG MERAH INDONESIA … · Palang Merah Indonesia, dengan ketentuan sebagai berikut: BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Kerjasama kedua belah pihak didasarkan atas

Pasa!9

Tugas dan tanggungjawab Pihak Kedua adalah :

a. Memberikan pengarahan dan raembina kepengurasan di semua tingkat untuk mengembangkan sistem manajemen Organisasi Palang Merah Indonesia dengan memperhatikan arahan Kepala Wilayah/Daerah setempat;

b. Menyiapkan tenaga Markas yang profesional dan tenaga sukarela yang berkualitas dan terlatih untuk dapat melaksanakan tugas-tugas kegiatan kepalangmerahan dengan baik dan lancar;

c. Memberikan bimbingan dan pengarahan kepada semua jajaran Kepengurusan Palang Merah Indonesia di semua tingkat dalam kegiatan menghimpun dana masyarakat.

BAB VPEMBIAYAAN

Pasal 10

Pembiayaan yang timbul sebagai akibat dari perjanjian kerjasama ini dibebankan pada anggaran instansi Pihak Pertama dan Pihak Kedua, serta sumber yang sah dan tidak mengikat.

BAB VIPEMANTAUAN DAN EVALUASI

Pasal 11

a. Pemantauan pelaksanaan kegiatan kerjasama ini akan dilaksanakan secara berkala, sesuai dengan kebutuhan;

b. Evaluasi diselenggarakan untuk mengembangkan lebih lanjut kegiatan kerjasama yang telah dilaksanakan.

6

Page 10: PERJANJIAN KERJASAMA PALANG MERAH INDONESIA … · Palang Merah Indonesia, dengan ketentuan sebagai berikut: BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Kerjasama kedua belah pihak didasarkan atas

BAB v n LAIN-LAIN

Pasal 12

a. Naskah Kerjasama ini dibuat berdasarkan itikad baik untuk saling membantu dalam melaksanakan fungsi kelembagaan masing-masing dengan tetap memperhatikan dan menghormati peraturan serta ketentuan lain yang berlaku pada masing-masing pihak.

b. Apabila dalam pelaksanaan kerjasama ini terdapat ketidakserasian, maka akan diselesaikan secara musyawarah;

c. Hal-hal yang bersifat teknis, akan diatur dalam petunjuk pelaksanaan peningkatan kemampuan warga/masyarakat dalam kepalangmerahan.

a. Perjanjian ini mulai berlaku sejak tanggal ditandatangani;b. Perjanjian keijasama ini ditandatangani di Jakarta, pada hari, tanggal, bulan

dan tahun sebagaimana disebutkan dalam awal keijasama ini dan dibuat dalam rangkap dua yang kedua-duanya asli dan mempunyai kekuatan hukum yang sama, satu rangkap untuk Pihak Pertama dan satu rangkap untuk Pihak Kedua

PIHAK KEDUA PIHAK PERTAMAttd ttdHJ. SITIHARDIYANTIRUKMANA MOH.YOGIE.SM

BAB VIII PENUTUP

Pasal 13

Disalin sesuai bunyi aslinya

Dr. H. Soesanto Man

Page 11: PERJANJIAN KERJASAMA PALANG MERAH INDONESIA … · Palang Merah Indonesia, dengan ketentuan sebagai berikut: BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Kerjasama kedua belah pihak didasarkan atas

PERJANJIAN KERJASAMA

Antara

MENTERIPENERANGAN REPUBLIK INDONESIA

Dengan

PALANG MERAH INDONESIA

NOMOR : 219/SM/K/IX/1995 NOMOR : 0186. KEP/PP/IX/95

TENTANG

PENGEMBANGAN UPAYA PEMASYARAKATAN

PALANG MERAH INDONESIA

Page 12: PERJANJIAN KERJASAMA PALANG MERAH INDONESIA … · Palang Merah Indonesia, dengan ketentuan sebagai berikut: BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Kerjasama kedua belah pihak didasarkan atas

S a 1 i n a nPERJANJIAN KERJASAMA

ANTARAMENTERIPENERANGAN REPUBLIK INDONESIA

DENGANPALANG MERAH INDONESIA

NOMOR : 219/SM/K/IX/1995 NOMOR : 0186.KEP/PP/IX/95

TENTANGPENGEMBANGAN UPAYA PEMASYARAKATAN

PALANG MERAH INDONESIA

Pada hari ini, Selasa, tanggal dua puluh enam bulan September tahun seribusembilan ratus sembilan puluh lima, kami yang bertanda tangan dibawah in i:

I. H. HARMOKO : Menteri Penerangan Republik Indone­sia, yang diangkat berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indo nesia No. 96/M Tahun 1993, dalam Perjanjian Keijasama ini bertindak untuk dan atas nama Departemen Pe­nerangan Republik Indonesia, yang selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA.

H. Hj. SITIHARDIYANTIRUKMANA : Ketua Umum Pengurus Pusat PalangMerah Indonesia, yang diangkat ber­dasarkan Surat Keputusan Musya- warah nasional XVI Palang Merah Indonesia Nomor 10 tanggal 30 No­vember 1994, sesuai dengan ketetuan

8

Page 13: PERJANJIAN KERJASAMA PALANG MERAH INDONESIA … · Palang Merah Indonesia, dengan ketentuan sebagai berikut: BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Kerjasama kedua belah pihak didasarkan atas

Anggaran Dasamya dalam Peijanjian Kerjasama ini bertindak untuk dan atas nama Palang Merah Indonesia, yang selanjutnya disebut PIHAK KEDUA

Telah bersepakat mengadakan Kerjasama dalam membina dan mengembangkanorganisasi Palang Merah Indonesia, khususnya di bidang upaya pemasyarakatanPalang Merah Indonesia, dengan ketentuan sebagai berikut:

BAB IKETENTUAN UMUM

Pasal 1

Kerjasama kedua belah pihak didasarkan atas :a. Ketetapan MPR-RI No. II/MPR/1993 tentang Garis garis Besar Haluan

Negara.b. Keputusan Presiden Republik Indonesia nomor 25 tahun 1950, jo Keputusan

Presiden nomor 246 tahun 1963, tentang Perhimpunan Palang Merah Indonesia.

c. Keputusan Presiden Republik nomor 44 tahun 1974 tentang Pokok pokok Organisasi Departemen.

d. Keputusan Presiden Republik Indonesia nomor 96/M tahun 1993 tentang pembentukan Kabinet Pembangunan VI.

e. Surat Keputusan Musyawarah Nasional XVI PMI No. 10 tanggal 30 November 1994 tentang Susunan Pengurus Palang Merah Indonesia.

f. Surat Keputusan Menteri Penerangan Republik Indonesia Nomor55B/KEP/MENPEN/1975 jo Nomor 230A/KEP/MENPEN/1984 tentang Susunan Organisasi Departemen Penerangan Republik Indonesia.

g. Surat Keputusan Menteri Penerangan Republik Indonesia Nomor66A/KEP/MENPEN/1993 tentang Pengesahan Pedoman Penerangan 1993 - 1998.

h. Nota Dinas Sekretaris Jenderal Departemen Penerangan RI No. 668/SJ/K/X /1982

i. Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga Palang Merah Indonesia.

9

Page 14: PERJANJIAN KERJASAMA PALANG MERAH INDONESIA … · Palang Merah Indonesia, dengan ketentuan sebagai berikut: BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Kerjasama kedua belah pihak didasarkan atas

Pasal2

Program pengembangan upaya pemasyarakatan Palang Merah Indonesia diselenggarakan atas pasal 7 Anggaran Dasar Palang Merah Indonesia yang menyatakan bahwa, Palang Merah Indonesia sebagai suatu organisasi kemasyarakatan dibidang sosial kemanusiaan dan dalam melaksanakan tugasnya membantu Pemerintah secara sukarela dibidang kemanusiaan sebagai pengamalan Pancasila, serta Pasal 10 Anggaran Dasar Palang Merah Indonesia untuk mewujudkan bangsa yang maju dan mandiri serta sejahtera lahir batin menuju masyarakat Pancasila yang adil dan makmur.

Pasal 3

Kerjasama ini merupakan pencerminan dari semangat dan rasa tangguhg jawab bersama antara jajaran organisasi PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA dalam upaya mensukseskan Pembangunan Nasional melalui pembinaan dan pengembangan organisasi Palang Merah Indonesia untuk mewujudkan bangsa yang maju dan mandiri serta sejahtera lahir bathin menuju masyarakat Pancasila yang adil dan makmur.

BAB IIMAKSUD DAN TUJUAN

Pasal 4

Kerjasama antara PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA dimaksudkan untuk meningkatkan partisipasi Departemen Penerangan dan segenap jajarannya dibidang pengembangan upaya pemasyarakatan Palang Merah Indonesia pada setiap tingkat wilayah operasionalnya.

10

Page 15: PERJANJIAN KERJASAMA PALANG MERAH INDONESIA … · Palang Merah Indonesia, dengan ketentuan sebagai berikut: BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Kerjasama kedua belah pihak didasarkan atas

Pasal5

Kerjasama ini bertujuan untuk meningkatkan keterlibatan Pemerintah dalam membina organisasi kepalangmerahan disemua tingkat administrasi Pemerintahan, khususnya dalam penyebaran informasi, komunikasi dan edukasi guna menggalang jiwa kepalangmerahan di lingkungan masyarakat, sebagai pengamalan Pancasila.

BAB IIIRUANG LINGKUP

Pasal 6

Ruang lingkup kerjasama ini mencakup peningkatan kelerpaduan pembinaan masyarakat dan kegiatan kepalangmerahan yang dikemudian hari dapat melahirkan warga negara yang secara kepribadian, memiliki kepedulian sosial dan perikemanusiaan, baik dalam aspek intelektual maupun dalam penghayatan dan prilaku sehari-hari.

Pasal 7

Ruang lingkup kerjasama meliputi kegiatan :a. Pembinaan dan pengembangan upaya penyebaran informasi, komunikasi dan

edukasi kepalangmerahan bagi masyarakat disetiap administrasi Peme­rintahan.

b. Penggalangan semangat kebersamaan dan kesetiakawanan sosial diling- kungan masyarakat melalui:- Kegiatan Donor Darah dan pelayanan sosial Palang Merah Indonesia.- Pengerahan kesiapsiagaan dalam hal memberikan pertolongan dan bantuan

terhadap korban bencana.- Peningkatan sumber dana dan manajemen Palang Merah Indonesia,

khususnya menyangkut aspek personil/kepegawaian di tingkat Propinsi dan Kabupaten/Kotamadya.

11

Page 16: PERJANJIAN KERJASAMA PALANG MERAH INDONESIA … · Palang Merah Indonesia, dengan ketentuan sebagai berikut: BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Kerjasama kedua belah pihak didasarkan atas

BAB IVTUGAS DAN TANGGUNGJAWAB

Pasal 8

(1) Tugas dan tanggungj awab PIHAK PERTAMA adalah :

a. Membina usaha - usaha Palang Merah Indonesia di bidang Penerangan/Penyuluhan.

b. Menunjang usaha pemasyarakatan Palang Merah Indonesia dengan memberikan bimbingan dan dukungan teknis serta memberikan kesempatan pemanfaatan sarana sesuai kebutuhan.

c. Menyediakan personil untuk menunjang kegiatan kepalangmerahan secara proporsional sesuai kemampuan yang ada.

(2) Tugas dan tanggung jawab PIHAK KEDUA adalah :

a. Memberikan pengarahan pada kepengurusan Palang Merah Indonesia di- semua tingkat di dalam upaya pemasyarakatan Palang Merah Indonesia melalui kegiatan penerangan/penyuluhan.

b. Menyiapkan dukungan dan dalam tugas-tugas penerangan/ penyuluhan kepalangmerahan secara proporsional sesuai kemampuan yang ada.

BAB VIPEMANTAUAN DAN EVALUASI

Pasal 9

a: Pemantauan dan Evaluasi atas pelaksanaan Kerjasama ini dilaksanakansecara berkala sesuai dengan kebutuhan.

b. Evaluasi diselenggarakan untuk mengembangkan lebih lanjut kegiatan yangtelah dilaksanakan.

12

Page 17: PERJANJIAN KERJASAMA PALANG MERAH INDONESIA … · Palang Merah Indonesia, dengan ketentuan sebagai berikut: BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Kerjasama kedua belah pihak didasarkan atas

BAB VII LAIN ■ LAIN

Pasal 10

a. Naskah Kerjasama ini dibuat berdasarkan keinginan untuk saling membantu dalam melaksanakan tugas dan fungsi kelembagaan masing- masing dengan tetap memperhatikan dan menghormati peraturan serta ketentuan lain yang berlaku pada masing-masing pihak.

b. Apabila dalam pelaksanaan kerjasama ini terdapat ketidak serasian, maka akan dilakukan penyesuaian secara musyawarah.

c. Hal-hal yang bersifat teknis, akan diatur dalam petunjuk pelaksanaan yang akan dirumuskan bersama, demi kelancaran kerjasama ini.

1. Perjanjian Kerjasama ini mulai berlaku pada tanggal ditandatangani.2. Perjanjian kerjasama ini ditandatangani di Jakarta pada hari, tanggal, bulan

dan tahun sebagaimana disebutkan dalam awal kerjasama ini dan dibuat dalam rangkap 2 (dua), bermaterai cukup, kedua-duanya asli dan mempunyai kekuatan hukum yang sama, satu rangkap untuk PIHAK PERTAMA dan satu rangkap untuk PIHAK KEDUA.

BAB VHIPENUTUP

Pasal 11

PIHAK KEDUA ttdH,j. Siti Hardiyanti RukmanaKetua Umum Pengurus Pusat PMI Menteri Penerangan R.I

PIHAK PERTAMA ttdH. Harmoko

Disalin sesuai bunyi aslinya

13

Page 18: PERJANJIAN KERJASAMA PALANG MERAH INDONESIA … · Palang Merah Indonesia, dengan ketentuan sebagai berikut: BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Kerjasama kedua belah pihak didasarkan atas

PERJANJIAN KERJASAMA

Antara

DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

REPUBLIK INDONESIA

Dengan

PALANG MERAH INDONESIA

NOMOR : 0118/U/1995 NOMOR : 0090. KEP/PP/V/95

TENTANG

PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN

KEPALANGMERAHAN

DIKALANGAN SISWA, WARGA BELAJAR, DAN

MAHASISWA

Page 19: PERJANJIAN KERJASAMA PALANG MERAH INDONESIA … · Palang Merah Indonesia, dengan ketentuan sebagai berikut: BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Kerjasama kedua belah pihak didasarkan atas

S a 1 in anPERJANJIAN KERJASAMA

ANTARADEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

REPUBLIK INDONESIA

DENGANPALANG MERAH INDONESIA

NOMOR : 0118/U/1995 NOMOR : 0090.KEP/PP/V/95

TENTANG,PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN KEPALANGMERAHAN DIKALANGAN SISWA, WARGA BELAJAR, DAN MAHASISWA

Pada hari ini Rabu tanggal dua puluh empat bulan Mei tahun seribu sembilan ratus sembilan puluh lima, yang bertandatangan dibawah in i:

I. PROF DR. ING. WARDIMAN DJOJONEGOROMenteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, yang berkedudukan di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Selanjutnya disebut Pihak Pertama.

H. HJ. SITIHARDIYANTIRUKM ANAKetua Umum Penguras Pusat Palang Merah Indonesia, dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Palang Merah Indonesia, yang berkedudukan di Jalan Jenderal Gatot Subroto, Jakarta, selanjutnya disebut Pihak Kedua.

berdasarkan pertimbangan:

a. bahwa pendidikan nasional bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur,

14

Page 20: PERJANJIAN KERJASAMA PALANG MERAH INDONESIA … · Palang Merah Indonesia, dengan ketentuan sebagai berikut: BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Kerjasama kedua belah pihak didasarkan atas

memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggungjawab kemasyarakatan dan kebangsaaan;

b. bahwa untuk mewujudkan manusia yang memiliki rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaaan, perlu dilakukan upaya pembinaan dan pengembangan jiwa dan semangat kemanusiaan;

c. bahwa upaya pembinaan dan pengembangan jiwa dan semangatkemanusiaa dilakukan sejak dini di kalangan generasi muda, sehingga mereka siap siaga setiap waktu untuk membaktikan diri bagi tugas-tugas kemanusiaan sebagai wujud rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaaan;

d. bahwa upaya pembinaan dan pengembangan jiwa dan semangatkemanusiaan dikalangan generasi muda, dapat dilakukan melalui pembinaan dan pengembangan kepalangmerahan di kalangan siswa, warga belajar dan mahasiswa;

Kedua belah pihak sepakat mengadakan peijanjian keijasama di bidang pembinaan dan pengembangan kepalangmerahan di kalangan siswa, warga belajar dan mahasiswa dengan ketentuan sebagai berikut.

BAB IKETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam perjanjian keijasama ini yang dimaksud dengan :

1. Sekolah adalah sekolah Dasar, Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama, Sekolah Menengah Umum, Sekolah Menengah Kejuruan, baik negeri maupun swasta.

15

Page 21: PERJANJIAN KERJASAMA PALANG MERAH INDONESIA … · Palang Merah Indonesia, dengan ketentuan sebagai berikut: BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Kerjasama kedua belah pihak didasarkan atas

2. Siswa adalah peserta didik pada satuan pendidikan jenjang pendidikan dasar dan raenengah di jalur pendidikan sekolah.

3. Kursus atau kelompok belajar adalah satuan pendidikan yang menyeleng-garakan pendidikan luar sekolah.

4. Warga belajar adalah setiap anggota masyarakat yang mengikuti pendidikan dikursus atau kelompok belajar.

5. Perguruan tinggi adalah satuan pendidikan yang menyelenggarakan pen­didikan pada jenjang yang lebih tinggi daripada pendidikan menengah dijalur pendidikan sekolah, yang dapat berbentuk akademi, politeknik, sekolah tinggi, institut dan universitas, baik negeri maupun swasta.

6. Mahasiswa adalah peserta didik yang terdaftar dan belajar pada perguruan tinggi.

BAB IITUJUAN

Pasal 2

Pembinaan dan pengembangan kepalangmerahan di kalangan siswa, warga belajar dan mahasiswa bertujuan membina dan mengembangkan jiwa dan semangat kemanusiaan di kalangan siswa, warga belajar dan mahasiswa agar memilik rasa tanggungjawab kemasyarakatan dan kebangsaan.

BAB IIIRUANG LINGKUP

Pasal 3

Ruang lingkup pembinaan dan pengembangan kepalangmerahan, meliputi siswa, warga belajar dan mahasiswa dilaksanakan di sekolah, luar sekolah dan perguruan tinggi.

16

Page 22: PERJANJIAN KERJASAMA PALANG MERAH INDONESIA … · Palang Merah Indonesia, dengan ketentuan sebagai berikut: BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Kerjasama kedua belah pihak didasarkan atas

BAB IV WADAH

Pasal 4

Pembinaan dan pengembangan kepalangmerahan di kalangan siswa, warga belajar, dan mahasiswa diselenggarakan melalui wadah Palang Merah Remaja (PMR) dan Korps Suka Rela (KSR).

Pasal 5

(1) PMRbertugas:a. Berbakti kepada masyarakat;b. Memberikan dan meningkat pengetahuan dan keterampilan dalam merae-

lihara kebersihan dan kesehatanc. Mempererat persahabatan nasional dan intemasional.

(2) Anggota PMR terdiri atas siswa dan warga belaj ar.

Pasal 6

(1) Kegiatan PMR di sekolah secara fungsional menipakan bagian dari kegiatan Organisasi Siswa Intra Sekolah di bawah Seksi Kesegaran Jasmani dan Daya Kreasi.

(2) Kegiatan PMR di sekolah dilaksanakan secara terpadu dengan kegiatan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS).

(3) Kepala Sekolah secara fungsional adalah pembina PMR di Sekolah.

(4) Pimpinan pendidikan luar sekolah secara fungsional adalah pembina PMR di kursus atau kelompok belajar.

17

Page 23: PERJANJIAN KERJASAMA PALANG MERAH INDONESIA … · Palang Merah Indonesia, dengan ketentuan sebagai berikut: BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Kerjasama kedua belah pihak didasarkan atas

(5) Pembentukan PMR di sekolah ditetapkan oleh Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah.

(6) Pembentukan PMR di pendidikan luar sekolah ditetapkan oleh Direktur Jenderal Pendidikan Luar Sekolah, Pemuda dan Olahraga.

Pasal 7

(1) KSR bertugas melaksanakan pertolongan atau bantuan kemanusiaan dalam kesatuan yang terorganisasi.

(2) AnggotaKSRterdiriatasMahasiswadanwargabelajar,

Pasal 8

(1) Kegiatan KSR di perguruan tinggi merupakan bagian unit kegiatan mahasiswa.

(2) Pimpinan perguruan tinggi secara fungsional adalah pembina KSR di perguruan tinggi.

(3) Pimpinan kursus secara fungsional adalah pembina KSR di kursus.

(4) Pembentukan KSR di perguruan tinggi ditetapkan oleh Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi.

(5) . Pembentukan KSR di lembaga kursus ditetapkan oleh Direktur JenderalPendidikan Luar sekolah, Pemuda dan Olah Raga.

18

Page 24: PERJANJIAN KERJASAMA PALANG MERAH INDONESIA … · Palang Merah Indonesia, dengan ketentuan sebagai berikut: BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Kerjasama kedua belah pihak didasarkan atas

BAB V KEGIATAN

Pasal 9

(1) Salah satu kegiatan kepalangm erahan di kalangan sisw a, w arga belajar, dan m ahasisw a adalah donor darah.

(2) D onor darah sebagaim ana dim aksud dalam ay at (1) terdiri atas :a. D onor darah sisw a (D O R A S);b. D onor darah w arga belajar (D O R A G A );c. D onor darah m ahasisw a (D O R A M ).

(3) D O R A S adalah sisw a penderm a darah yang m em enuhi syarat-syarat dan p rosedur tertentu m enyum bangkan darahnya secara suka re la un tuk d iteruskan kepada yang m em erlukan.

(4) D O R A G A adalah w arga belajar penderm a dara yang m em enuhi syarat-syaratdan p rosedur terten tu m enyum bangkan d arahnya secara suka relauntuk d iteruskan kep ad a yang m em erlukan.

(5) D O R A M adalah m ahasisw a penderm a darah yang m em enuhi syarat-syaratdan p rosedur terten tu m enyum bangkan d arahnya secara suka relauntuk d iteruskan kep ad a yang m em erlukan.

Pasal 10

D O R A S, D O R A G A , dan D O R A M bertu juan agar sisw a, w arga belajar, dan m aha­sisw a sadar dan re la m enyum bangkan sebagian darahnya bagi orang lain dan dapat m elakukan tugas kem anusiaan, m em ilik i rasa tanggung jaw ab kem asyarakatan dan kebangsaan serta kepedulian sosial yang tinggi.

19

Page 25: PERJANJIAN KERJASAMA PALANG MERAH INDONESIA … · Palang Merah Indonesia, dengan ketentuan sebagai berikut: BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Kerjasama kedua belah pihak didasarkan atas

Pasal 11

(1) Syarat-syarat menjadi DORAS, DORAGA, dan DORAM adalaha. Berstatus sebagaimana siswa, warga belajar dan mahasiswa;b. Usia 18 tahun atau lebih;c. Usia 17 tahun haras ada izin tertulis dari orang tua;d. Dilakukan secara sukarela;e. Memenuhi persyaratan khususnya sebagai donor darah.

(2) Syarat-syarat khusus secara medis sebagai donor darah, ditentukan oleh Palang Merah Indonesia.

Pasal 12

(1) Disamping kegiatan donor darah, dilaksanakan kegiatan kemanusiaan yaitu;

a. Untuk PMR di sekolah, kursus, dan kelompok belajar kegiatan kemanusiaan dikembangkan berdasarkan tugas PMR sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ay at (1);

b. Untuk KSR di kursus, dan perguraan tinggi adalah :1) Sebagai tenaga relawan Palang Merah Indonesia dalam penanggulang-

an bencana;2) Sebagai tenaga relawan Palang Merah Indonesia dalam pelayanan

sosial dan kesehatan masyarakat;3) Membantu pembinaan PMR di lembaga kursus dan kelompok

belajar;4) Kegiatan kemanusiaan lainnya;

c. Khusus untuk KSR di perguraan tinggi juga membantu kegiatan yang dilakukan di kampus dengan penekanan pada bidang kepalangmerahan.

(2) Pelaksanaan DORAS dan kegiatan kemanusiaan di sekolah ditetapkan oleh Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah melalui koordinasi dengan Penguras Pusat Palang Merah Indonesia.

20

Page 26: PERJANJIAN KERJASAMA PALANG MERAH INDONESIA … · Palang Merah Indonesia, dengan ketentuan sebagai berikut: BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Kerjasama kedua belah pihak didasarkan atas

(3) Pelaksanaan DORAGA dan kegiatan kemanusiaan di kursus dan kelompok belajar ditetapkan oleh Direktur Jenderal Pendidikan Luar Sekolah, Pemuda dan Olah Raga melalui koordinasi dengan Pengurus Pusat Palang Merah Indonesia.

(4) Pelaksanaan DORAM dan kegiatan kemanusiaan di perguruan tinggi ditetapkan oleh Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi melalui koordinasi dengan Pengurus Pusat Palang Merah Indonesia.

BAB VITUGAS DAN TANGGUNG JAWAB

Pasal 13

(1) Departemen Pendidikan dan kebudayaan bertanggung j awab :a. Di bidang PM R:

1) membina dan mengembangkan organisasi dan manajemen PMR melalui koordinasi dengan Palang Merah Indonesia (PMI)

2) membina dan mengembangkan kegiatan PMR di sekolah, kursus, dan kelompok belajar;

3) membina dan mengembangkan PMR melalui kegiatan bimbingan, konsultasi, dan pemberian petunjuk;

4) mengusahakan penyediaan peralatan PMR.

b. Di bidang KSR :1) membina dan mengembangkan organisasi dan manajemen KSR

melalui koordinasi dengan PMI;2) membina dan mengembangkan kegiatan KSR di perguruan

tinggi/kursus;3) membina dan mengembangkan KSR melalui kegiatan bimbingan,

konsultasi, dan pemberian pentunjuk;4) mengusahakan penyediaan peralatan KSR.

21

Page 27: PERJANJIAN KERJASAMA PALANG MERAH INDONESIA … · Palang Merah Indonesia, dengan ketentuan sebagai berikut: BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Kerjasama kedua belah pihak didasarkan atas

c. Di bidang pelaksanaan DORAS, DORAGA, dan DORAM :1) membina dan mengembangkan manajemen pelaksanaan DORAS,

DORAGA, dan DORAM melalui koordinasi dengan PMI;2) membina dan mengembangkan kegiatan DORAS, DORAGA, dan

DORAM di sekolah, kursus, kelompok belajar, dan perguruan tinggi melalui peningkatan peran serta siswa, warga belajar dan maha- siswa di bidang kemanusiaan;

3) membina dan mengembangkan DORAS, DORAGA, dan DORAM melalui kegiatan bimbingan.konsultasi dan pemberian petunjuk.

(2) Palang Merah Indonesia bertanggung jawab :

a. Di bidang PM R:1) membina dan mengembangkan organisasi dan manajemen PMR

melalui • koordinasi dengan Departemen Pendidikan danKebudayaan;

2) melakukan pembinaan teknis ke-PMR-an;3) menyediakan tenaga pelatih PMR;4) mengusahakan penyediaan peralatan PMR;5) menerbitkan buku-buku panduan kegiatan PMR.

b. Di bidang K SR :1) membina dan mengembangkan organisasi dan manajemen KSR

melalui koordinasi dengan Departemen Pendidikan danKebudayaan;

2) melakukan pembinaan teknis ke-KSR-an;3) menyediakan tenaga pelatih KSR;4) mengusahakan penyediaan peralatan KSR;5) menerbitkan buku-buku panduan kegiatan KSR.

c. Di bidang pelaksanaan DORAS, DORAGA, dan DORAM :1) membina dan mengembangkan manajemen pelaksanaan DORAS,

DORAGA, dan DORAM, melalui koordinasi dengan Depdikbud.2) menyediakan petugas dan peralatan pelaksanaan DORAS,

DORAGA dan DORAM;

22

Page 28: PERJANJIAN KERJASAMA PALANG MERAH INDONESIA … · Palang Merah Indonesia, dengan ketentuan sebagai berikut: BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Kerjasama kedua belah pihak didasarkan atas

3) memberikan bimbingan kepada seluruh pelaksana DORAS, DORA GA, dan DORAM di jajaran Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, demi berhasilnya DORAS, DORAGA, dan DORAM;

4) menjaiiiin terpenuhinya persyaratan medis siswa, warga belajar, dan mahasiswa pendonor darah.

BAB v n TIM PEMBINA

Pasal 14

(1) Tim pembina pengembangan kepalangmerahan di kalangan siswa, warga belajar, dan mahasiswa (TP. PMI) dibentuk di tingkat Pusat, Propinsi/Daerah Tingkat (Dati) I, dan Kabupaten/Kotamadya/Dati II.

(2) TP-PMI Pusat dibentuk oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dan Ketua Umum Pengurus Pusat Palang Merah Indonesia.

(3) TP-PMI Propinsi/Dati I dibentuk oleh Kepala Kantor Wilayah Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Propinsi, Ketua Palang Merah Indonesia Daerah, Kepala Koordinator Perguruan Tinggi Swasta, dan Pimpinan Perguruan tinggi.

(4) TP-PMI Kabupaten/Dati II dibentuk oleh Kepala Kantor Departemen Pendidikan dan Kabudayaan atau Kantor yang sejenis, Kantor Dinas yang terkait, Ketua Palang Merah Indonesia Cabang, dan Pimpinan Perguruan Tinggi.

Pasal 15

(1) TP-PMI Pusat terdiri atas unsur Departemen Pendidikan dan Kebudayaan dan Palang Merah Indonesia Pusat.

23

Page 29: PERJANJIAN KERJASAMA PALANG MERAH INDONESIA … · Palang Merah Indonesia, dengan ketentuan sebagai berikut: BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Kerjasama kedua belah pihak didasarkan atas

(2) TP-PMI Pusat bertugas :

a. Menyiapkan program pembinaan dan pengembangan kepalangmerahan di kalangan siswa, warga belajar, dan mahasiswa secara nasional;

b. Menyiapkan dan melaksanakan kegiatan pembinaan kepada TP-PMI Propinsi/Dati I, khususnya lembaga/instansi sesuai dengan strukturisasi;

c. Menerima laporan dan hasil keija dari TP-PMI Dati I.

Pasal 16

(1) TP-PMI Propinsi/Dati I terdiri atas unsur Kantor Wilayah Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Palang Merah Indonesia Daerah, Kantor Koordinasi Perguruan Tinggi Swasta di wilayah setempat, dan kampus perguruan tinggi;

(2) TP-PMI Propinsi/Dati I bertugas ;

a. Menyiapkan program pembinaan dan pengembangan kepalangmerahan di kalangan siswa, warga belajar dan mahasiswa di tingkat Dati I secara terinci dan mengacu pada program nasional;

b. Menyiapkan dan melaksanakan pembinaan TP-PMI Dati II, khususnya lembaga/instansi sesuai dengan strukturisasi;

c. Menerima laporan dan hasil keija dari TP-PMI Kabupaten/Kotamadya/ Dati II;

d. Menyampaikan laporan dan hasil kerja kepada TP-PMI Pusat.

24

Page 30: PERJANJIAN KERJASAMA PALANG MERAH INDONESIA … · Palang Merah Indonesia, dengan ketentuan sebagai berikut: BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Kerjasama kedua belah pihak didasarkan atas

Pasal 17

(1) TP-PMI Kabupaten/Kotamadya/Dati II terdiri atas unsur Kantor Departemen Pendidikan dan Kebudayaan atau Kantor yang sejenis, kantor dinas yang terkait, Palang Merah Indonesia Cabang, dan kampus perguruan tinggi.

(2) TP-PMI Kabupaten/Kotamadya/Dati II bertugas ;

a. Menyiapkan program pembinaan dan perigembangan kepalangmerahan di kalangan siswa, warga belajar, dan mahasiswa di tingkat Kabupaten/Kotamadya/Dati II secara rinci dan mengacu pada program nasional dan Propinsi/Dati I;

b. Menyampaikan laporan dan hasil kepada TP-PMI Propinsi/Dati I.

BAB VIII PEMBIAYAAN

Pembiayaan yang timbul sebagai akibat dari perjanjian kerjasama ini dibebankan pada anggaran instansi masing-masing dan sumber lain yang sah dan tidak mengikat.

BAB IXKETENTUAN PENUTUP

Pasal 18

Hal-hal yang bersifat teknis, akan diatur oleh Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Direktur Pendidikan Luar Sekolah, Pemuda dan Olah Raga, Di­rektur Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan danKetua Pengurus Pusat Palang Merah Indonesia baik secara bersama maupun sendiri-sendiri.

25

Page 31: PERJANJIAN KERJASAMA PALANG MERAH INDONESIA … · Palang Merah Indonesia, dengan ketentuan sebagai berikut: BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Kerjasama kedua belah pihak didasarkan atas

Pasal 19

(1) Perjanjian kerjasama ini mulai berlaku pada tanggal ditandatangani.

(2) Perjanjian Keijasam a ini ditandatangani di Jakarta, pada hari, tanggal, bulan, dan tahun sebagaimana disebutkan dalam awal kerjasama ini dan dibuat dalam rangkap dua, kedua-duanya asli dan m empunyai kekuatan hukum yang sama, satu rangkap untuk pihak Pertama dan satu rangkap untuk Pihak Kedua.

PIHAK KEDUA PIHAK PERTAMA

KETUA UMUM PENGURUS PUSAT PALANG MERAH INDONESIA ttdHJ. SITIHARDIYANTIRUKMANA

MENTERIPENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

ttdPROF. DR. ING. WARDIMAN DJOJONEGORO

26

Page 32: PERJANJIAN KERJASAMA PALANG MERAH INDONESIA … · Palang Merah Indonesia, dengan ketentuan sebagai berikut: BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Kerjasama kedua belah pihak didasarkan atas

KEPUTUSAN BERSAMA

MENTERIKESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DAN

KETUA UMUM PENGURUS PUSAT PALANG MERAH

INDONESIA

NOMOR : 949/MENKES/SKB/IX/1995 NOMOR : 0187/KEP/PP/IX/1995

TENTANG

PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN TERPADU

PENYELENGGARAAN UPAYA KESEHATAN

DAN KEPALANGMERAHAN

Page 33: PERJANJIAN KERJASAMA PALANG MERAH INDONESIA … · Palang Merah Indonesia, dengan ketentuan sebagai berikut: BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Kerjasama kedua belah pihak didasarkan atas

S a I i n a nKEPUTUSAN BERSAMA

MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DAN KETUA UMUM PEN GURUS PUSAT PALANG MERAH INDONESIA

N O M O R : 949/MENKES/SKB/IX/1995 N O M O R : 0187/KEP/PP/IX/1995

TENTANG

PEMBINA AN DAN PENGEMBANGAN TERPADU PENYELENGGARAAN

UPAYA KESEHATAN DAN KEPALANGMERAHAN

MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DAN KETUA UMUM PENGURUS PUSAT PALANG MERAH INDONESIA

Menimbang a. bahwa dalam rangka meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi masyarakat perlu diambil langkah-langkah secara terpadu sesuai dengan program pembangunan kesehatan;

b. bahwa peran serta masyarakat yang dilakukan melalui tugas kepalangmerahan oleh Palang Merah Indonesia memegang peran penting dalam mewujudkan tujuan pembangunan kesehatan;

c. bahwa oleh karena itu perlu dilakukan pembinaan dan pengembangan terpadu penyelenggaraan upaya kesehatan dan kepalang merahan dalam Keputusan Bersama Menteri Kesehatan dan Ketua Umum Pengurus Pusat Palang Merah Indonesia;

Mengingat 1. Undang-undang Nomor 23 tahun 1992 tentang Kesehatan(Lembaran Negara Tahun 1992 Nomor 100, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3495);

27

Page 34: PERJANJIAN KERJASAMA PALANG MERAH INDONESIA … · Palang Merah Indonesia, dengan ketentuan sebagai berikut: BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Kerjasama kedua belah pihak didasarkan atas

2. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 1980 tentang Transfusi Darah (Lembaran Negara Tahun 1980 Nomor 27, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3165);

3. Keputusan Presiden Nomor 246 Tahun 1963 tentang Perhimpunan Palang Merah Indonsia.

4. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 023/Birhup/1972 tentang Kegiatan Palang Merah Indonesia di bidang Kesehatan.

5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor a 478/Menkes/Per/X/1990 tentang Upaya Kesehatan di Bidang Transfusi Darah.

MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN BERSAMA MENTERI KESEHATAN DAN KETUA UMUM PENGURUS PUSAT PALANG MERAH INDONESIA TENTANG PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN TERPADU PENYELENGGARAAN UPAYA KESEHATAN DAN KEPALANGMERAHAN.

Pasal 1

Pembinaan dan Pengembangan terpadu penyelenggaraan . upaya kepalangmerahan meliputi kegiatan :1. Pertolongan pertama pada kecelakaan2. Penanggulangan bencana alam3. Pemulihan korban perang4. Pendidikan dan Pelatihan5. Upaya kesehatan transfusi darah6. Upaya-upaya lain di bidang kesehatan

28

Page 35: PERJANJIAN KERJASAMA PALANG MERAH INDONESIA … · Palang Merah Indonesia, dengan ketentuan sebagai berikut: BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Kerjasama kedua belah pihak didasarkan atas

Pasal 2

Penyelenggaraan upaya kesehatan dan kepalangmerahan sebagaimana dimaksud dalam pasal 1 dilakukan dengan pendekatan pemeliharaan kesehatan melalui peningkatan kesehatan (promotif), pencegahan penyakit (preventif), penyembuhan penyakit (kuratif), dan pemulihan kesehatan (rehabilitatif) yang dilaksanakan secara menyeluruh, terpadu

» dan berkesinambungan.

Pasal 3

(1) Pembinaan dan pengembangan terpadu penyelenggaraanupaya kesehatan dan kepalangmerahan dilakukandengan:

a. mengkoordinasikan kegiatan pelaksanaan penanggu- langan bencana alam dan pertolongan pertama pada kecelakaan;

b. pendidikan dan pelatihan dalam rangka penambahan pengetahuan tehnis di bidang kesehatan bagi petugas Palang Merah Indonesia;

c. penetapan kurikulum bagi pendidikan dan pelatihan pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K), Perawatan Keluarga (PK), Kesehatan Masyarakat (KM) dan Paramedik Tehnis Transfusi Darah (PTTD)

„ yang diselenggarakan Palang Merah Indonesia.

d. peningkatan kemampuan manajerial petugas Palang Merah Indonesia.

e. pemberian bantuan sumber daya berupa tenaga atau dana.

29

Page 36: PERJANJIAN KERJASAMA PALANG MERAH INDONESIA … · Palang Merah Indonesia, dengan ketentuan sebagai berikut: BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Kerjasama kedua belah pihak didasarkan atas

Pasal 4

(1) Dalam penyelenggaraan upaya kesehatan, Palang Merah Indonesia dapat:a. mendirikan sarana kesehatanb. menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan tenaga

pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K), perawatan keluarga (PK) kesehatan masyarakat (KM) dan paramedik tehnis transfusi darah (Pi'ID)

c. upaya kesehatan transfusi darah.d. memberikan bimbingan dan penyuluhan kesehatan

kepada masyarakat.

(2) Penyelenggaraan upaya kesehatan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dilakukan sesuai dengan standar profesi dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 5

(1) Untuk melaksanakan tugas-tugas pembinaan dan pengembangan terpadu penyelenggaraan upaya kesehatan dan kepalangmerahan dapat dibentuk panitia atau tim.

(2) Panitia atau tim sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) bertugas untuk :a. mempersiapkan program pembinaan dan

pengembangan terpadu penyelenggaraan upaya kesehatan dan kepalangmerahan.

b. melaksanakan program pembinaan dan pengem­bangan terpadu penyelenggaraan upaya kesehatan dan kepalangmerahan.

(3) Panitia atau tim sebagaimana dimaksud dalam pasal ini dapat dibentuk pada tingkat pusat. Propinsi atau kabupaten/kotamadya.

30

Page 37: PERJANJIAN KERJASAMA PALANG MERAH INDONESIA … · Palang Merah Indonesia, dengan ketentuan sebagai berikut: BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Kerjasama kedua belah pihak didasarkan atas

(4) Panitia atau tim pada tingkat pusat dibentuk oleh Menteri Kesehatan, pada tingkat propinsi dibentuk oleh Kepala Kantor Wilayah Departemen Kesehatan Propinsi, pada tingkat Kabupaten/Kotamadya dibentuk oleh Kepala Kantor Departemen Kesehatan Kabupaten/Kotamadya.

Pasal 6Biaya yang timbul sebagaimana akibat' dari keputusan bersama ini dibebankan pada anggaran Departemen Kesehatan dan Palang Merah Indonesia baik secara bersama-sama atau masing-masing atau sumber lain yang sah dan tidak mengikat.

Pasal 7Pelaksanaan keputusan ini akan diatur lebih lanjut oleh Pimpinan Unit kerja yang terkait di lingkungan Departemen Kesehatan dan Pengums Pusat Palang Merah Indonesia baik secara bersama atau masing-masing sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Pasal 8Keputusan Bersama ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan, dengan ketentuan apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan di dalam Keputusan Bersama ini akan diadakan pembetulan seperlunya.

Ditetapkan Di JakartaPada tanggal: 26 September 1995

PENGURUS PUSAT MENTERI KESEHATAN RIPALANG MERAH INDONESIA KETUA UMUMttd ttdHJ. SITIHARDIYANTIRUKM ANA Prof. Dr. SUJUDI

Disalin sesuai bunyi aslinya Taknrta. 10 November 1995

Pengurus PusatCl a n g m e r a h In d o n e s ia

Sejsrttacis 'Jenderal,

Dr. H. Soesanto Mang

31

Page 38: PERJANJIAN KERJASAMA PALANG MERAH INDONESIA … · Palang Merah Indonesia, dengan ketentuan sebagai berikut: BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Kerjasama kedua belah pihak didasarkan atas

Salinan Keputusan ini disampaikan kepada Yth :

1. Bapak Presiden Republik Indonesia (sebagai laporan)2. Wakil Presiden Republik Indonesia (sebagai laporan)3. Para Menteri Kabinet Pembangunan VIRI4. Para Eselon I dan II Departemen Kesehatan RI5. Para Gubemur/Kepala Daerah Tk. I di Selurah Indonesia6. Pengurus Pusat Palang Merah Indonesia7. Para Kepala Kantor Wilayah Depkes RI di seluruh Indonesia8. Para Kepala Kantor Dep Kes. Kabupaten/Kotamadya di seluruh Indonesia9. Para Kepala Dinas Kesehatan Daerah Tk. I10. Para Pengurus Daerah dan Cabahg PMI di seluruh Indonesia

32

Page 39: PERJANJIAN KERJASAMA PALANG MERAH INDONESIA … · Palang Merah Indonesia, dengan ketentuan sebagai berikut: BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Kerjasama kedua belah pihak didasarkan atas

PERJANJIAN KERJASAMA

Antara

DEPARTEMEN AGAMA REPL'BLIK INDONESIA

Dengan

PALANG MERAH INDONESIA

N O M O R : 459 TA H U N 1995 N O M O R : 0185. K E P /P P /IX /1995

TENTANG

PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN

KEPALANGMERAHAN DIKALANGAN SISWA DAN

MAHASISWA

Page 40: PERJANJIAN KERJASAMA PALANG MERAH INDONESIA … · Palang Merah Indonesia, dengan ketentuan sebagai berikut: BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Kerjasama kedua belah pihak didasarkan atas

PERJANJIAN KERJASAMA

ANTARADEPARTEMEN AGAMA REPUBLIK INDONESIA

DENGANPALANG MERAH INDONESIA

NOMOR : 459 TAHUN 1995 NOMOR : 0185. KEP/PP/IX/95

TENTANGPEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN KEPALANGMERAHAN DI KALANGAN SISWA DAN MAHASISWA

Pada hari ini Selasa tanggal dua puluh enam bulan September tahun seribu sembi- lan ratus sembilan puluh lima, yang bertanda tangan dibawah in i:

1. Dr. H. Tarmizi TaherMenteri Agama Republik Indonesia, dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Departemen agama, yang berkedudukan di Jalan Lapangan Banteng Barat 3-4, Jakarta, selanjutnya disebut Pihak Pertama.

2. Hj. Siti Hardiyanti RukmanaKetua Umum Pengurus Pusat Palang Merah Indonesia, dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Palang Merah Indonesia, berkedudukan di Jalan Jenderal Gatot Subroto Kav. 96, Jakarta Selatan selanjutnya disebut Pihak Kedua.

berdasarkan pertimbangan :a. bahwa pendidikan nasional bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa

dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang man tap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan;

33

Page 41: PERJANJIAN KERJASAMA PALANG MERAH INDONESIA … · Palang Merah Indonesia, dengan ketentuan sebagai berikut: BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Kerjasama kedua belah pihak didasarkan atas

b. bahwa untuk mewujudkan manusia yang memiliki rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan, perlu dilakukan upaya pembinaan dan pengembangan jiwa dan semangat kemanusiaan;

c. bahwa upaya pembinaan dan pengembangan jiwa dan semangat kemanusiaan dilakukan sejak dini di kalangan generasi muda, sehingga mereka siap siaga setiap waktu untuk membaktikan diri bagi tugas- tugas kemanusiaan sebagai wujud rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan;

d. bahwa upaya pembinaan dan pengembangan jiwa dan semangat kemanusiaan di kalangan generasi muda, dapat dilakukan melalui pembinaan dan pengembangan kepalangmerahan di kalangan siswa, dan mahasiswa.

Kedua belah pihak sepakat mengadakan peijanjian keijasama di bidangpembinaan dan pengembangan kepalangmerahan di kalangan siswa, danmahasiswa dengan ketentuan sebagai berikut.

BAB IKETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam perjanjian keijasama'ini yang dimaksud dengan :

1. Madrasah adalah Madrasah Aliyah (MA), Madrasah Tsanawiyah (MTs). Madrasah Ibtidaiyah (MI).

2. Siswa adalah peserta didik pada satuan Pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan jenjang pendidikan dasar dan menengah di jalur pendidikan Madrasah, baik Negeri maupun Swasta.

3. Perguruan Tinggi Agama Islam adalah satuan Pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi dari pada pendidikan menengah di jalur pendidikan sekolah yang dapat berbentuk institut, sekolah tinggi, akademi, baik Negeri maupun Swasta.

34

Page 42: PERJANJIAN KERJASAMA PALANG MERAH INDONESIA … · Palang Merah Indonesia, dengan ketentuan sebagai berikut: BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Kerjasama kedua belah pihak didasarkan atas

4. Mahasiswa adalah peserta didik yang terdaftar dan belajar pada Institut Agama Islam Negeri (IAIN) dan Perguruan Tinggi Agama Islam Swasta (PTAIS).

BAB IITUJUAN

Pembinaan dan pengembangan kepalangmerahan di kalangan siswa, dan mahasiswa bertujuan membina dan mengembangkan jiwa dan semangat kemanusiaan di kalangan siswa, dan mahasiswa agar memiliki rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan

BAB IIIRUANG LINGKUP

Ruang lingkup pembinaan dan pengembangan kepalangmerahan meliputi siswa, dan mahasiswa dilaksanakan di Madrasah dan Perguruan Tinggi Agama Islam.

BAB IV WADAH

Pasal 2

Pembinaan dan pengembangan kepalangmerahan di kalangan siswa, dan maha­siswa diselenggarakan melalui wadah Palang Merah Remaja (PMR) dan Korps Suka Rela (KSR).

Pasal 3

(1) PMRbertugas:a. Berbakti kepada masyarakat;b. Memberikan dan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam

memelihara kebersihan dan kesehatan.c. Mempererat persahabatan nasional dan intemasional.

35

Page 43: PERJANJIAN KERJASAMA PALANG MERAH INDONESIA … · Palang Merah Indonesia, dengan ketentuan sebagai berikut: BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Kerjasama kedua belah pihak didasarkan atas

(2) Anggota PMR terdiri atas siswa Madrasah Aliyah (MA), Madrasah Tsanawiyah (MTs), Madrasah Ibtidaiyah (MI).

Pasal 4

(1) Kegiatan PMR di Madrasah secara fungsional merupakan bagian dari kegiatan Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) di bawah pembinaan Direktorat Jenderal Pembinaan Kelembagaan Agama Islam.

(2) Kegiatan PMR di Madrasah dilaksanakan secara terpadu dengan kegiatan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS).

(3) Kepala Madrasah secara fungsional adalah Pembina PMR di Madrasah.

(4) Pembentukan PMR di Madrasah ditetapkan oleh Direktur Jenderal Pembinaan Kelembagaan Agama Islam.

Pasal 5

(1) KSR bertugas melaksanakan pertolongan atau bantuan kemanusiaan dalam kesatuan yang terorganisasi.

(2) Anggota KSR terdiri dari mahasiswa IAIN dan PTAIS.

Pasal 6

(1) Kegiatan KSR di Perguruan Tinggi Agama Islam merupakan bagian Unit kegiatan mahasiswa.

(2) Pimpinan Perguruan Tinggi secara fungsional adalah Pembina KSR di Perguruan Tinggi.

(3) Pembentukan KSR di Perguruan Tinggi Agama Islam ditetapkan oleh Direktur Jenderal Pembinaan Kelembagaan Agama Islam.

36

Page 44: PERJANJIAN KERJASAMA PALANG MERAH INDONESIA … · Palang Merah Indonesia, dengan ketentuan sebagai berikut: BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Kerjasama kedua belah pihak didasarkan atas

BAB V KEGIATAN

Pasal 7

(1) Salah satu kegiatan kepalangmerahan di kalangan siswa, dan mahasiswa adalah donor darah.

(2) Donor darah sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) terdiri atas :a. Donor darah siswa (DORAS)b. Donor darah mahasiswa (DORAM).

(3) DORAS adalah siswa penderma darah yang memenuhi syarat-syarat dan prosedur tertentu menyumbangkan darahnya secara sukarela untuk diteruskan kepada yang memerlukan.

(4) DORAM adalah mahasiswa penderma darah yang memenuhi syarat-syarat dan prosedur tertentu menyumbangkan darahnya secara sukarela untuk diteruskan kepada yang memerlukan.

Pasal 8

DORAS, dan DORAM bertujuan agar siswa, dan mahasiswa sadar dan rela menyumbangkan sebagian darahnya bagi orang lain dan dapat melakukan tugas kemanusiaan, memiliki rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan serta kepedulian sosial yang tinggi.

Pasal 9

(1) Syarat-syarat menjadi DORAS, dan DORAM adalah :a. Berstatus sebagai siswa, dan mahasiswa;b. Usia 18 tahun atau lebih;c. Usia 17 tahun hams ada izin tertulis dari orang tua;d. Dilakukan secara suka rela;e. Memenuhi persyaratan khusus sebagai donor darah.

37

Page 45: PERJANJIAN KERJASAMA PALANG MERAH INDONESIA … · Palang Merah Indonesia, dengan ketentuan sebagai berikut: BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Kerjasama kedua belah pihak didasarkan atas

(2) Syarat-syarat khusus secara medis sebagai donor darah, ditentukan oleh Palang Merah Indonesia.

Pasal 10

(1) Di samping kegiatan donor darah, dilaksanakan kegiatan kemanusiaan yaitu:a. Untuk PMR di Madrasah kegiatan kemanusiaan dikembangkan

berdasarkan tugas PMR sebagaimana dimaksud dalam pasal 3 ayat (1);b. Untuk KSR perguruan Tinggi adalah :

1) sebagai tenaga relawan Palang Merah Indonesia dalam penanggulangan bencana;

2) sebagai tenaga relawan Palang Merah Indonesia dalam pelayanan sosial dan kesehatan masyarakat;

3) membantu pembinaan PMR di kelompok belajar;4) kegiatan kemanusiaan lainnya;

c. Khusus untuk KSR di perguruan tinggi juga membantu kegiatan yang dilakukan di kampus dengan penekanan pada bidang kepalangmerahan.

(2) Pelaksanaan DORAS dan DORAM untuk kegiatan kemanusiaan di Madrasah dan Perguruan Tinggi Agama Islam ditetapkan oleh Direktur Jenderal Pembinaan Kelembagaan Agama Islam melalui koordinasi dengan Pengurus Pusat Palang Merah Indonesia.

BAB VITUGAS DAN TANGGUNG JAWAB

Pasal 11

(1) Departemen Agama bertanggung jawab : a. Di bidang PMR :

1) membina dan mengembangkan organisasi dan manajemen PMR melalui koordinasi dengan Palang Merah Indonesia (PMI);

2) . membina dan mengembangkan kegiatan PMR di Madrasah.3) . membina dan mengembangkan PMR melalui kegiatan bimbingan,

konsultasi, dan pemberian petunjuk;4) . mengusahakan penyediaan peralatan PMR.

38

Page 46: PERJANJIAN KERJASAMA PALANG MERAH INDONESIA … · Palang Merah Indonesia, dengan ketentuan sebagai berikut: BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Kerjasama kedua belah pihak didasarkan atas

b. Di bidang KSR :1) . membina dan mengembangkan organisasi dan manajemen KSR

melalui koordinasi dengan PMI;2) membina dan mengembangkan kegiatan KSR di Perguruan Tinggi.3) . membina dan mengembangkan KSR melalui kegiatan bimbingan,

konsultasi, dan pemberian petunjuk;4) . mengusahakan penyediaan peralatan KSR.

c. Di bidang pelaksanaan DORAS, dan DORAM :1) . membina dan mengembangkan manajemen pelaksanaan DORAS,

dan DORAM melalui koordinasi dengan PM I;2) . membina dan mengembangkan kegiatan DORAS , dan DORAM di

Madrasah, dan Perguruan Tinggi melalui peningkatan peran serta Siswa, dan Mahasiswa di bidang kemanusiaan;

3) . membina dan mengembangkan DORAS, dan DORAM melaluikegiatan bimbingan, konsultasi dan pemberian petunjuk.

(2) Palang Merah Indonesia yang bertanggung jawab :

a. Di bidang PMR :1) membina dan mengembangkan organisasi dan manajemen PMR

melalui koordinasi dengan Departemen Agama ;2) melakukan pembinaan teknis ke-PMR-an;3) menyediakan tenaga pelatih PMR;4) mengusahakan penyediaan peralatan PMR;5) menerbitkan buku panduan kegiatan PMR.

b. Di bidang KSR :1) membina dan mengembangkan organisasi dan manajemen KSR

melalui koordinasi dengan Departemen Agama;2) melakukan pembinaan teknis ke-KSR-an;3) menyediakan tenaga pelatih KSR;4) mengusahakan penyediaan peralatan KSR;5) menerbitkan buku-buku panduan kegiatan KSR.

39

Page 47: PERJANJIAN KERJASAMA PALANG MERAH INDONESIA … · Palang Merah Indonesia, dengan ketentuan sebagai berikut: BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Kerjasama kedua belah pihak didasarkan atas

c. Di bidang pelaksanaan DORAS dan DORAM :1) membina dan mengembangkan manajemen pelaksanaan DORAS dan

DORAM melalui koordinasi dengan Departemen Agama;2) menyediakan petugas dan peralatan pelaksanaan DORAS, dan

DORAM;3) memberi bimbingan kepada seluruh pelaksanaan DORAS dan

, DORAM di iajaran Departemen Agama, demi berhasilnya DORAS,dan DORAM;

4) menjamin terpenuhinya persyaratan medis siswa dan mahasiswa pendonor darah;

BAB VII TIM PEMBINA

Pasal 12

(1) Tim pembina mengembangkan kepalangmerahan di kalangan siswa dan mahasiswa (TP-PMI) dibentuk di tingkat Pusat, Propinsi/Daerah Tingkat (Dati)'I, dan Kabupaten/Kotamadya, Daerah Tingkat (Dati) II.

(2) TP-PMI Pusat dibentuk oleh Menteri Agama dan Ketua Umum Pengurus Pusat Palang Merah Indonesia.

(3) TP-PMI Propinsi/Dati I dibentuk oleh Kepala Kantor Wilayah Departemen Agama Propinsi, Ketua Palang Merah Indonesia Daerah, Kepala Koordinator Perguruan Tinggi Agama Islam (Kopertais) Swasta, dan Pimpinan Perguruari Tinggi.

(4) TP-PMI Kabupaten/Dati II dibentuk oleh Kepala Kantor Departemen Agama Kabupaten/Kotamadya, ketua Palang Merah Indonesia Cabang, dan Pimpinan Perguruan Tinggi.

Pasal 13

(1) TP-PMI Pusat terdiri atas unsur Departemen Agama dan Palang Merah Indo­nesia Pusat.

4 0

Page 48: PERJANJIAN KERJASAMA PALANG MERAH INDONESIA … · Palang Merah Indonesia, dengan ketentuan sebagai berikut: BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Kerjasama kedua belah pihak didasarkan atas

(2) TP-PMI Pusat bertugas :a. Menyiapkan program pembinaan dan pengembangan kepalang merahan

di kalangan siswa, dan mahasiswa secara nasional;b. Menyiapkan dan melaksanakan kegiatan pembinaan kepada TP-PMI

Propinsi/Dati I, khususnya lembaga/instansi sesuai dengan strukturisasi;c. Menerima laporan dan hasil kerja dari TP-PMI Dati I

Pasal 14

(1) TP-PMI Propinsi/Dati I terdiri atas unsur Kantor Wilayah DepartemenAgama. Palang Merah Indonesia Daerah, Kantor Koordinator PerguruanTinggi Agama Islam (Kopertais) Swasta wilayah setempat, dan kampusperguruan Tinggi;

(2) TP-PMI Propinsi/Dati I bertugas :a. Menyiapkan program pembinaan dan pengembangan kepalangmerahan

di kalangan siswa, dan mahasiswa di tingkat Dati I secara terperinci dan mengacu pada program nasional;

b. Menyiapkan dan melaksanakan pembinaan TP-PMI Dati II, khususnya lembaga/instansi sesuai dengan strukturisasi;

c. Menerima laporan hasil kerja dari TP-PMI Kabupaten/Kotamadya/ Dati II;

d. Menyampaikan laporan dan hasil kerja kepada TP-PMI Pusat.

Pasal 15

(1) TP-PMI Kabupaten/Kotamadya/Dati II terdiri atas unsur Kantor DepartemenAgama, Palang Merah Indonesia Cabang, dan Kampus Perguruan Tinggi.

(2) TP-PMI Kabupaten/Kotamadya/Dati II bertugas:a. Menyiapkan program pembinaan dan pengembangan kepalangmerahan

di kalangan siswa, dan mahasiswa di tingkat Kabupaten/Kotamadya/ Dati II secara rinci dan mengacu pada program nasional dan Propinsi/ Dati I;

b. Menyampaikan laporan dan hasil kerja kepada TP-PMI Propinsi/Dati I.

41

Page 49: PERJANJIAN KERJASAMA PALANG MERAH INDONESIA … · Palang Merah Indonesia, dengan ketentuan sebagai berikut: BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Kerjasama kedua belah pihak didasarkan atas

BAB VIII PEMBIAYAAN

Pembiayaan yang timbul sebagai akibat dari perjanjian kerjasama ini dibebankanpada anggaran instansi masing-masing dan sumber lain yang sah dan tidakmengikat.

BAB IX LAIN-LAIN

Pasal 16

(1) Pemantapan pelaksanaan kegiatan dilakukan secara berkala oleh masing- masing tingkat administrasi pemerintahan, dan untuk pengembangan kegiatan lebih lanjut diselenggarakan evaluasi.

(2) Hal-hal yang bersifat teknis, akan diatur oleh Direktur Jenderal Pembinaan Kelembagaan Agama Islam, dan Pengurus Pusat Palang Merah Indonesia baik secara bersama maupun sendiri-sendiri.

BAB X(1) Perjanjian kerjasama ini mulai berlaku pada tanggal ditandatangani.(2) Perjanjian kerjasama ini ditandatangani di lakarta, pada hari, tanggal, bulan

dan tahun sebagaimana disebutkan dalam awal kerjasama ini dan dibuat dalam rangkap dua, kedua-duanya asli dan mempunyai kekuatan hukum yang sama, satu rangkap untuk Pihak Pertama dan satu rangkap untuk Pihak Kedua.

PIHAK KEDUA, PIHAK PERTAMA,

KETUA UMUM PENGURUS PUSAT PALANG MERAH INDONESIA ttdHJ. SITIHARDIYANTIRUKMANA

MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA ttdDr. H. TARMIZITAHER

Disalin sesuai bunyi aslinya Jakarta . 10 November 1995

Pengurus Pusat KLANG MERAH INDONESIA

S^rttatis 'Jenderal,

Dr. H. Soesanto Man

4 2

Page 50: PERJANJIAN KERJASAMA PALANG MERAH INDONESIA … · Palang Merah Indonesia, dengan ketentuan sebagai berikut: BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Kerjasama kedua belah pihak didasarkan atas

PERJANJIAN KERJASAMA

Antara

MENTERISOSIAL REPUBLIK INDONESIA

Dengan

KETUA UMUM PALANG MERAH INDONESIA

NOMOR :43/HUK/1995

0183.KEP/PP/IX/1995

TENTANG

PEMBINAAN ORGANISASI DAN PELAYANAN

KESEJAHTERAAN SOSIAL

Page 51: PERJANJIAN KERJASAMA PALANG MERAH INDONESIA … · Palang Merah Indonesia, dengan ketentuan sebagai berikut: BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Kerjasama kedua belah pihak didasarkan atas

S a l i n a nPERJANJIAN KERJASAMA

ANTARAMENTERI SOSIAL REPUBUK INDONESIA

DENGANKETUA UMUM PALANG MERAH INDONESIA

43/HUK/1995NOMOR: ------------------------

0183.KEP/PP/IX/199S

■ TENTANG■PEMBINAAN ORGANISASI DAN PELAYANAN KESEJAHTERAAN

SOSIAL

Pada hari ini Selasa tanggal dua puluh enam September tahun seribu sembilan ratus sembilan puluh lima, kami yang bertanda tangan di bawah in i:

1. Nama : DRA. IN TEN SOEWENOJabatan : Menteri Sosial Republik Indonesiabertindak untuk dan atas nama Depaxtemen Sosial Republik Indonesia yang berkedudukan di Jalan Salemba Raya Nomor 28 selanjutnya disebut pihak PERTAMA.

2. Nama : HJ. SITIHARDIYANTIRUKMANAJabatan : Ketua Umum Pengurus Pusat Palang Merah

Indonesiabertindak untuk dan atas nama Palang Merah Indonesia, yang berkedudukan di Jalan Jenderal Gatot Subroto Kav. 96 Jakarta Selatan, selanjutnya disebut pihak KEDUA.

Pihak PERTAMA dan Pihak KEDUA bersepakat untuk mengadakan keqasama Pembinaan Organisasi Sosial dalam rangka meningkatkan Pelayanan Kesejahteraan Sosial berdasarkan ketentuan-ketentuan sebagai berikut:

43

Page 52: PERJANJIAN KERJASAMA PALANG MERAH INDONESIA … · Palang Merah Indonesia, dengan ketentuan sebagai berikut: BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Kerjasama kedua belah pihak didasarkan atas

BAB IKETENTUAN UMUM

Pasal 1

Kerjasama ini berlandaskan ketentuan-ketentuan dasar dari masing-masing pihak yang memungkinkan diadakannya kerjasama lintas sektoral.

Pasal 2

Kerjasama ini didorong oleh semangat dan rasa tanggung jawab bersama antara jajaran Pihak PERTAMA dan Pihak KEDUA dalam upaya mencegah dan mengurangi penderitaan manusia, baik karena akibat bencana maupun permasalahan kesejahteraan sosial lainnya.

BAB IIT U J U A N

Pasal 3

Kerjasama ini bertujuan meningkatkan kemampuan dan partisipasi PMI melalui pembinaan organisasi, koordinasi serta dukungan akses dan sumber daya lainnya dari Departemen Sosial RI, yang memungkinkan PMI dapat secara intensif me-laksanakan program-program pelayanan kesejahteraan sosial, terutama pemberian pertolongan dan bantuan terhadap korban bencana dan pelayanan kesejahteraan sosial kepada masyarakat terutama yang bertempat tinggal di desa-desa tertinggal

BAB IIIRUANG LINGKUP DAN KEGIATAN

Pasal 4

Ruang Lingkup Kerjasama ini mencakup :

4 4

Page 53: PERJANJIAN KERJASAMA PALANG MERAH INDONESIA … · Palang Merah Indonesia, dengan ketentuan sebagai berikut: BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Kerjasama kedua belah pihak didasarkan atas

a. pembinaan organisasi dalam rangka meningkatkan kemampuan sumber daya PMI.

b. pembinaan pelayanan kesejahteraan sosial dalam rangka meningkatkan peran dan fungsi PMI sebagai organisasi sosial.

c. koordinasi penyelenggaraan pelayanan kesejahteraan sosial.

Pasal 5

Kegiatan kerjasama ini meliputi:

a. peningkatan kemampuan organisasi PMI serta kualitas personalnya dalam rangka meningkatkan peranannya dalam memberikan pelayanan kesejah­teraan sosial kepada masyarakat yang membutuhkan;

b. peningkatan koordinasi, keterpaduan dan pembagian tugas antara petugas sosial (satgassos) binaan Departemen Sosial dengan KSR PMI dalam pemberian pertolongan dan bantuan sosial kepada korban bencana;

c. penyusunan dan penyelenggaraan program pelayanan kesejahteraan sosial kepada masyarakat di desa-desa tertinggal;

d. penyediaan sarana dan fasilitas yang diperlukan dalam rangka pemberian bantuan sosial maupun pelayanan kesejahteraan sosial di lapangan;

e. kegiatan pengumpulan dana sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku untuk terlaksananya program pemberian pertolongan dan bantuan sosial serta pelayanan kesejahteraan sosial oleh PMI;

BAB IVTUGAS DAN TANGGUNG JAWAB

Pasal 6

Tugas dan tanggung jawab Pihak PERTAMA:

a. Memberikan bimbingan dan pembinaan kepada PMI sebagai organisasi yang bergerak di bidang sosial dan kemanusiaan;

45

Page 54: PERJANJIAN KERJASAMA PALANG MERAH INDONESIA … · Palang Merah Indonesia, dengan ketentuan sebagai berikut: BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Kerjasama kedua belah pihak didasarkan atas

b. Memberikan bantuan teknis dan informasi kepada PMR dan KSR serta menyediakan akses ke bidang-bidang pelayanan kesejahteraan sosial di daerah bencana, rawan bencana maupun di desa-desa tertinggal;

c. Membantu PMI dalam rangka pengumpulan dana sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku untuk menunjang kegiatan- kegiatan sosial PMI.

d. Penyediaan sarana dan fasilitas yang diperlukan dalam rangka pelaksanaan keijasama ini sesuai kemampuan.

Pasal 7

Tugas dan tanggung jawab Pihak KEDUA :

a. Mempersiapkan sumber daya manusia dan dana untuk kegiatan penanggu- langan bencana serta program-program pelayanan kesejahteraan sosial PMI;

b. Penyediaan sarana dan fasilitas yang diperlukan dalam rangka pelaksanaan kerja sama ini sesuai kemampuan;

c. Menyelenggarakan program pelayanan kesejahteraan sosial kepada masyarakat berkoordinasi dengan Departemen Sosial RI.

BAB VPEMANTAUAN DAN EVALUASI

Pasal 8

Pemeliharaan hubungan serta tukar-menukar informasi oleh nara sumber dari Pihak PERTAMA dan Pihak KEDUA akan diadakan secara teratur untuk memastikan bahwa pelaksanaan keijasama telah beijalan sebagaimana mestinya.

46

Page 55: PERJANJIAN KERJASAMA PALANG MERAH INDONESIA … · Palang Merah Indonesia, dengan ketentuan sebagai berikut: BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Kerjasama kedua belah pihak didasarkan atas

P asa l 9

Pitiak PERTAMA dan Pihak KEDUA sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya raasing-masing berdasarkan kerja sama ini dapat secara sendiri-sendiri maupun dalam koordinasi bersama melaksanakan peraantauan dan evaluasi atas pelaksanaan kerjasama ini di lapangan dan secara bersama-sama menyusun hasilnya untuk pengembangan lebih lanjut;

BAB VIPEMBIAYAAN

Pasat10

Pembiayaan yang timbul sebagai akibat ditaridatanganinya kerjasama ini dibebankan pada anggaran instansi Pihak PERTAMA dan Pihak KEDUA, serta sumber-sumber lain yang sah dan tidak mengikat.

BAB VII LAIN-LAIN

Pasal 11

Naskah kerjasama ini dibuat berdasarkan itikad baik untuk saling membantu dalam melaksanakan fungsi kelembagaan masing-masing dengan tetap memperhatikan dan menghormati peraturan serta ketentuan lain yang berlaku pada masing-masing pihak.

Pasal 12

Apabila dalam pelaksanaan kerjasama ini terdapat ketidakserasian, maka akan diadakan penyelesaian secara musyawarah oleh kedua belah pihak.

47

Page 56: PERJANJIAN KERJASAMA PALANG MERAH INDONESIA … · Palang Merah Indonesia, dengan ketentuan sebagai berikut: BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Kerjasama kedua belah pihak didasarkan atas

Pasal 13

Hal-hal yang bersifat teknis, akan diatur petunjuk pelaksanaannya secara bersama-sama oleh kedua belah pihak sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan yang berlaku.

BAB VIII PENUTUP

Pasa! 14

(1) . Perjanjian kerjasama ini mulai berlaku sejak tanggal ditandatangani;

(2) . Perjanjian kerjasama ini ditandatangani di Jakarta pada hari, tanggal, bulandan tahun sebagaimana disebutkan dalam awal perjanjian kerjasama ini dan dibuat dalam rangkap dua yang kedua-duanya asli serta mempunyai kekuatan hukum yang sama, satu rangkap untuk Pihak PERTAMA dan satu rangkap untuk Pihak KEDUA.

PIHAK KEDUA

KETUA UMUM PENGURUS PUSAT PMI, ttdHJ. SITI HARDIYANTI RUKMANA

PIHAK PERTAMA

MENTERI SOSIAL RI, ttdDRA. INTEN SOEWENO

Disalin sesuai bunyi aslinya tnlfnrtn. 10 November 1995

Perigurus Pusat ^LANG MERAH INDONESIA

S ekf^Scis 'JeiiideralS ^ * m j$^ n d era l^

Dr. H. Soesanto Mang

48

Page 57: PERJANJIAN KERJASAMA PALANG MERAH INDONESIA … · Palang Merah Indonesia, dengan ketentuan sebagai berikut: BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Kerjasama kedua belah pihak didasarkan atas

PERJANJIAN KERJASAMA

Antara

KANTOR MENTERI NEGARA KEPENDUDUKAN/BADAN

KOORDINASIKELUARGA BERENCANA NASIONAL

Dengan

PAIANG MERAH INDONESIA

NOMOR : 336/HK.104/E3/95 NOMOR : 0182.KEP/PP/IX/95

TENTANG

P e n in g k a ta n k e m am p u an k e lu a rg a

d a la m k e p a la n g m e ra h a n

g u n a m e w u ju d k an k e lu a rg a se ja h te ra

Page 58: PERJANJIAN KERJASAMA PALANG MERAH INDONESIA … · Palang Merah Indonesia, dengan ketentuan sebagai berikut: BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Kerjasama kedua belah pihak didasarkan atas

S a l i n a nPERJANJIAN KERJASAMA

ANTARAKANTOR MENTERI NEGARA KEPENDUDUKAN/BADAN

KOORDINASI KELUARGA BERENCANA NASIONAL

DENGANPALANG MERAH INDONESIA

NOMOR : 336/HK.104/F3/95 NOMOR : 0182. KEP/PP/IX/95

TENTANG:

Peningkatan kemampuan keluarga dalam kepalangmerahan guna mewujudkan keluarga sejahtera.

Pada hari ini Selasa tanggal duapuluh enam bulan September tahun seribu sembilan ratus sembilan puluh lima, yang bertanda tangan di bawah in i:

1. Prof. Dr. Haryono SuyonoMenteri Negara Kependudukan/Kepala BadanKoordinasi Keluarga Berencana Nasional, dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Kantor Menteri Kependudukan/Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional, selanjutnya disebut Pihak Pertama.

2. Hi. Siti Hardiyanti RukmanaKetua Umum Pengurus Pusat Palang Merah Indonesia, dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Palang Merah Indonesia, selanjutnya disebut Pihak Kedua.

berdasarkan :a. Undang-undang Nomor 10 tahun 1992 tentang : Perkembangan

Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Sejahtera.

4 9

Page 59: PERJANJIAN KERJASAMA PALANG MERAH INDONESIA … · Palang Merah Indonesia, dengan ketentuan sebagai berikut: BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Kerjasama kedua belah pihak didasarkan atas

b. Keputusan Presiden Nomor 109 tahun 1993 tentang Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional.

c. Keputusan Presiden Republik Indonesia Serikat No. 25 Tahun 1950.d. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 023/BIRHUB/

1972 tentang Kegiatan Palang Merah Indonesia di Bidang Kesehatan.e. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Perhimpunan Palang

Merah Indonesia.

Kedua belah pihak sepakat mengadakan Perjanjian Kerjasama di bidang peningkatan kemampuan keluarga dalam' pertolongan pertama dan perawatan keluarga guna mewujudkan keluarga sejahtera dengan ketentuan sebagai berikut;

BAB IKETENTUAN UMUM

Pasal 1

Kerjasama ini dilandasi oleh semangat dan rasa tanggungjawab bersama antara jajaran PIHAK PERTAMA dan PlHAK KEDUA. dalam upaya mensukseskan Pembangunan Nasional, dengan menyadari sepenuhnya bahwa peningkatan kualitas sumber daya manusia antara lain dilakukan mejalui Gerakan Pembangunan Keluarga Sejahtera.

BAB IITUJUAN

Pasal 2

Kerjasama antara Menteri Negara Kependudukan/BKKBN dengan Pengurus Pusat PMI bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, ketrampilan dan kesadaran para anggota keluarga dalam merawat anggota keluarga serta memberikan pertolongan pertama pada penyakit/kecelakaan dan pada keadaan gawat darurat sebagai salah satu upaya dalam mewujudkan keluarga sejahtera.

50

Page 60: PERJANJIAN KERJASAMA PALANG MERAH INDONESIA … · Palang Merah Indonesia, dengan ketentuan sebagai berikut: BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Kerjasama kedua belah pihak didasarkan atas

BAB inRUANG LINGKUP

Pasal 3 .

Ruang lingkup kerjasama ini mencakup peningkatan keterpaduan kegiatanPembangunan Keluarga Sejahtera dan Program Pelayanan Sosial PMI bagiKeluarga dan masyarakat yang terdiri dari :

1. Pengembangan kegiatan Pelatihan Perawatan Keluarga dan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan/Penanggulangan Penderita Gawat Darurat/PPGD.

2. Peningkatan Komunikasi, informasi dan Edukasi mengenai perilaku hidup sehat untuk mengurangi dampak penyakit, kecelakaan atau bencana yang mungkin teijadi.

3. Pembinaan remaja melalui keluarga dalam menghadapi masalah kesehatan remaja termasuk ADDS.

4. Penggalangan semangat kebersamaan dan kesetiakawanan sosial di lingkungan keluarga dalam mewujudkan kegiatan donor darah dan kegiatan kemanusiaan lainnya guna mewujudkan keluarga sejahtera.

BAB IV SASARAN

a

- Pasal 4

Sasaran utama kegiatan tersebut pasal 3 adalah desa-desa yang jumlah keluarga pra sejahtera dan sejahtera I nya cukup tinggi, desa-desa yang terpencil serta daerah kumuh atau daerah tertinggal.

51

Page 61: PERJANJIAN KERJASAMA PALANG MERAH INDONESIA … · Palang Merah Indonesia, dengan ketentuan sebagai berikut: BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Kerjasama kedua belah pihak didasarkan atas

BAB VPELAKSANAAN

Pasal 5

1. Pelaksanaan operasional kerjasama antara Kantor Menteri Kependudukan/ BKKBN dan PMI ini diintegrasikan dalam kegiatan operasional Gerakan Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga Sejahtera Nasional.

2. Pihak Pertama melakukan kegiatan Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) untuk menyiapkan dan mengarahkan keluarga sasaran melalui Pusat Informasi Keluarga Sejahtera di Desa (PIKSA).

3. Pihak Kedua menyediakan tenaga profesional untuk memberikan pelatihan dalam perawatan keluarga dan P3K dan PPGD.

4. Pihak Pertama dan Pihak Kedua meningkatkan pengetahuan dan keterampilan tenaga pengelola/pelaksana dari masing-masing pihak secara bersama-sama atau sendiri-sendiri.

5. Dalam rangka melindungi akseptor/deteksi dini terhadap penyakit AIDS dan Hepatitis dimungkinkan kepada para akseptor KB dilakukan pemeriksaan HIV dan Hbs Ag (+) di Unit Transfusi Darah PMI sesuai ketentuan yang berlaku.

6. Pihak Pertama dan Pihak Kedua secara bersama-sama mempromosikan kegiatan donor darah dan kegiatan kemanusiaan lainnya.

7. Pihak Pertama dan Pihak Kedua secara bersama-sama memikirkan serta melakukan kegiatan yang dapat menggalang dana guna meningkatkan kegiatan yang dapat membantu peningkatan pelayanan sosial PMI dan Gerakan Pembangunan Keluarga Sejahtera.

52

Page 62: PERJANJIAN KERJASAMA PALANG MERAH INDONESIA … · Palang Merah Indonesia, dengan ketentuan sebagai berikut: BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Kerjasama kedua belah pihak didasarkan atas

BAB VIPEMBIAYAAN

Pasal 6

Pembiayaan yang timbulsebagai akibat dari perjanjian kerjasama ini dibebankan pada anggaran instansi masing-masing dan sumber lain yang sah dan tidak mengikat.

BAB VIIPEMANTAUAN DAN EVALUASI

Pasal 7

1. Pemantauan pelaksanaan kegiatan dilaksanakan secara berkala sesuai dengan kebutuhan.

2. Evaluasi diselenggarakan untuk mengembangkan lebih lanjut kegiatan yang telah dilaksanakan.

BAB VIII LAIN-LAIN

Pasal 8

1. Naskah Kerjasama ini dibuat berdasarkan itikad baik untuk saling membantu dalam melaksanakan fungsi kelembagaan masing-masing dengan tetap mengingat dan menghormati peraturan serta ketentuan lain yang berlaku pada masing-masing pihak.

2. Apabila dalam pelaksanaan kerjasama ini terdapat ketidak serasian, maka akan dilakukan penyelesaian secara musyawarah.

3. Hal-hal yang bersifat teknis, akan diatur dalam petunjuk pelaksanaan peningkatan kemampuan keluarga dalam kepalangmerahan.

53

Page 63: PERJANJIAN KERJASAMA PALANG MERAH INDONESIA … · Palang Merah Indonesia, dengan ketentuan sebagai berikut: BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Kerjasama kedua belah pihak didasarkan atas

BAB IXKETENTUAN UMUM

Pasal 9

(1) Perjanjian ini mulai berlaku pada tanggal ditanda tangani.

(2) Perjanjian keijasama ini ditandatangani di Jakarta pada hari, tanggal, bulan dan tahun sebagaimana disebutkan dalam awal kerjasama ini dan dibuat dalam rangkap dua, kedua-duanya asli dan mempunyai kekuatan hukum yang sama, satu rangkap untuk Pihak Pertama dan satu rangkap untuk Pihak Kedua.

PIHAK PERTAMAttdProf.Dr. Haryono SuyonoMenteri Negara Kependudukan/ Kepala BKKBN

PIHAK KEDUAttdHj. Siti Hardiyanti RukmanaKetua Umum Pengurus pusat PMI.

Disalin sesuai bunyi aslinya

54