Perjamuan Malam Tuan dan Makna Teologinya dalam Saksi...

130
Perjamuan Malam Tuan dan Makna Teologinya dalam Saksi-saksi Yehuwa Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ushuluddin untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Agama (S.Ag) Oleh : Syarah Muthia Maghfiroh 1113032100069 JURUSAN STUDI AGAMA-AGAMA FAKULTAS USHULUDDIN UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1440 H/ 2019 M

Transcript of Perjamuan Malam Tuan dan Makna Teologinya dalam Saksi...

  • Perjamuan Malam Tuan dan Makna Teologinya

    dalam Saksi-saksi Yehuwa

    Skripsi

    Diajukan Kepada Fakultas Ushuluddin untuk Memenuhi

    Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Agama (S.Ag)

    Oleh :

    Syarah Muthia Maghfiroh

    1113032100069

    JURUSAN STUDI AGAMA-AGAMA

    FAKULTAS USHULUDDIN

    UIN SYARIF HIDAYATULLAH

    JAKARTA

    1440 H/ 2019 M

  • Perjamuan Malam Tuan dan Makna Teologinya

    dalam Saksi-saksi Yehuwa

    Slaipsi

    Diajukan ke Fakultas Ushuluddin untuk memenuhi

    Persyaratan Memperoleh Gelar Sa{ana Agama (S. Ag)

    Oleh:

    Svarah Muthia MashfirohNIM: 1113032100069

    PROGRAM STUDISTUDI AGAMA-AGAMA

    FAKULTAS USHULUDDINT]NIVERSITAS ISLAM NEGERI

    SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTAt44tEt 2019M

    10312 198903 1003

  • PENGESAHAN PANITIA UJIAN

    Skripsi ini berjudul "PERJAMUAN MALAM TUAN DAN MAKNATEOLOGINYA DALAM SAKSI-SAKSI YEHUWA" telah diujikan dalarnsidang Munaqasyah Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah Jakarta padalanggal 24 Juni 2019. Skipsi ini telah diterima sebagai salah satu syaratmemperoleh gelar Sarjana Agama (S.Ag) pada Program Studi Agama-Agama.

    Iakata,24 Juni 2019

    Sidang Munaqasyah

    Ketua Merangkap Anggota, Sekretaris Merangkap Anggota,

    Drs. Halimah SM. MA.NIP. 19590413 t99603 2 001

    Anggota,

    Penguji 2,

    NIP.19560417 1Dr. Media Zainul Ba}ri. MA.NIP. 19751019 200312 1 003

    NIP. 197s1019 200312t 003

  • I

    LEMBAR PERNYATAAN

    Yang bertanda tangan di bawah ini :

    Nama

    Nim

    Fakultas

    : Syarah Muthia Maghfiroh

    : I113032100069

    :Ushuluddin

    Jur-usan/Prodi : Studi Agan.ra-Agama

    Alamat : Bekasi

    No HP : 089636411392

    Judul Skripsi : Perjamuan Malarn Tuan dan Makna Teologinya dalar.n Saksi-Saksi Yehuwa

    Dengan ini saya menyatakan bahwa:

    2.

    3.

    1. Skr-ipsi ini merupakan hasilkarya asli saya yang diajukan untuk menrenuhi

    salah satu persyaratan rnernperoleh gelar strata I di UIN SyarifHidayatullah Jakarla.

    Semua sumlrer yang saya gunakan dalam penulisan ini telah sayacantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN SyarifHidayatullah Jakafta.

    Jika kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil saya ataumerupakan hasil jiplakan dari hasil karya orang lairr, maka saya bersedia

    menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarla.

    Crpr:1at, 27 Mei 201 9

  • iv

    ABSTRAK

    Syarah Muthia Maghfiroh

    Perjamuan Malam Tuan dan Makna Teologinya dalam Saksi-Saksi Yehuwa

    Perjamuan Kudus adalah kegiatan yang dilakukan oleh orang Kristen

    Protestan dan Katolik, kegiatan ini disebut sebagai kegiatan ibadah oleh para

    penganutnya. Pengertian Perjamuan Kudus yaitu memperingati kematian Yesus,

    Yesus telah mengorbankan tubuhnya demi pengikutnya untuk dibunuh oleh orang

    Yahudi agar pengikutnya terbebas dari dosa Adam.

    Akan tetapi ada pandangan lain yang mengatakan bahwa Perjamuan

    Kudus hanyalah kegiatan untuk berterimakasih kepada Yesus tanpa arti yang

    lainnya, juga dalam agama tersebut prosesi dan makna teloginya berbeda dengan

    kristen lainnya. Hal ini membuat Peneliti ingin meneliti lebih dalam mengenai

    Perjamuan Malam Tuan dalam Saksi-Saksi Yehuwa.

    Subyek yang diteliti oleh Peneliti yaitu Agama Saksi-Saksi Yehuwa yang

    dimana agama ini dikatakan berasal dari perpecahan Kristen Protestan. Peneliti

    melakukan penelitian ini melalui wawancara dengan Penganutnya langsung

    membahas tentang bagaimana prosesi kegiatan tersebut serta membahas makna

    teologinya.

  • v

    KATA PENGANTAR

    Bismillahirrahmanirrahim, segala puji bagi Allah SWT. Tuhan semesta

    alam yang telah mempermudah atas segala kesulitan melalui rahmat dan hidayah-

    Nya kepada Penulis sehingga mampu menyelesaikan skripsi ini. Shalawat beriring

    salam juga Penulis haturkan kepada Nabi Muhammad SAW.

    Penulis menyadari bahwa hambatan terbesar dalam menyusun skripsi ini

    adalah kemalasan dan ketidak konsistenan. Namun, dukungan, motivasi, dan

    saran juga datang seiring hambatan menguji penulis. Oleh karena itu, sekiranya

    penulis perlu mengucapkan terima kasih kepada mereka yang telah mendukung

    untuk menyelesaikan skripsi ini, mereka adalah:

    1. Dekan Fakultas Ushuluddin, Dr. Yusuf Rahman, MA. dan segenap jajaran

    dosen dan staf di Ushuluddin serta Program Studi Agama-Agama UIN Syarif

    Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan ilmu dan waktunya untuk

    membantu Penulis selama fase perkuliahan.

    2. Kepada Ketua Jurusan Studi Agama-Agama, Dr. Media Zainul Bahri, MA dan

    Sekretaris Jurusan, Drs Halimah Mahmudi, MA yang bersedia menyediakan

    waktunya untuk saya konsultasi mengenai skripsi ini.

    3. Kepada Drs. M. Nuh Hasan, MA sebagai Dosen Pembimbing. Terimakasih

    atas waktu, kesempatan, dan kesabaran yang telah didedikasikan kepada

    Penulis selama menulis skripsi ini.

    4. Keluarga Penulis, Ayahanda Saeroji Abdurrahman S.Pd.I dan Ibunda Eem

    Masliah S.Pd.I dan adik-adik sekalian yang telah mendukung, memotivasi,

    hingga “memaksa” Penulis untuk menyelesaikan skripsi.

  • vi

    5. Kepada suami, Abdullah Chaniago, S.Sos yang selalu memberi dukungan,

    dorongan, dan doa. Serta kesabaran dalam membantu setiap kesulitan.

    6. Kepada teman-teman Studi Agama-Agama angkatan 2013 khususnya kelas

    PA.b.

    7. Kepada teman-teman kontrakan Nia, Syifa, Anisa, dan Pipit yang telah

    memberikan dukungan.

    Tidak ada yang dapat penulis berikan selain doa kepada Allah SWT

    agar diberikan balasan yang setimpal, aamiin. Terakhir, penulis meminta kritik

    dan saran untuk bahan pertimbangan perbaikan skripsi. Semoga skripsi ini

    dapat bermanfaat bagi siapapun yang membaca dan mampu memberikan

    sumbangsih bagi Program Studi Agama-Agama.Alhamdulillahirabbil’alamiin.

    Ciputat, 9 Mei 2019

    Penulis

  • vii

    DAFTAR ISI

    ABSTRAK ............................................................................................................ iv

    KATA PENGANTAR ............................................................................................ v

    DAFTAR ISI ........................................................................................................ vii

    BAB 1: PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang Masalah ............................................................................... 1 B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 6 C. Tujuan dan Manfaat Penelitian .................................................................... 7 D. Tinjauan Pustaka .......................................................................................... 7 E. Metodologi Penelitian .................................................................................. 8

    BAB II: SAKSI-SAKSI YEHUWA DI INDONESIA

    A. Siapakah Saksi-Saksi Yehuwa ................................................................... 12 B. Sejarah Masuknya Saksi-Saksi Yehuwadi Indonesia ................................ 14 C. Perkembangan Saksi-Saksi Yehuwa di Indonesia ..................................... 20 D. Ajaran-ajaran Pokok Saksi-Saksi Yehuwa................................................. 23

    BAB III: PROSESI PERJAMUAN MALAM TUAN DALAM SAKSI-SAKSI

    YEHUWA

    A. Sejarah Perjamuan Malam Tuan dalam Saksi-Saksi Yehuwa ................... 34 B. Syarat-syarat dalam Perjamuan Malam Tuan ............................................ 39 C. Tata Cara dalam Perjamuan Malam Tuan .................................................. 44 D. Perbandingan Prosesi Perjamuan antara Saksi-Saksi Yehuwa dengan

    Kristen Protestan dan Katolik .................................................................... 49

    BAB IV: MAKNA TEOLOGI PERJAMUAN MALAM TUAN DALAM

    SAKSI-SAKSI YEHUWA

    A. Makna Memperingati Perjamuan Malam Tuan ......................................... 54 B. Makna Roti dan Anggur dalam Perjamuan Malam Tuan Saksi-Saksi

    Yehuwa ...................................................................................................... 58

    C. Perbandingan Perjamuan Malam Tuan Saksi-Saksi Yehuwa denganKatolik dan Kristen Protestan ................................................................................. 61

    BAB V: PENUTUP

    A. Kesimpulan ................................................................................................ 73 B. Saran-saran ................................................................................................. 76

    DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 77

  • viii

    DAFTAR LAMPIRAN

    1. Lampiran Perkembangan Saksi-Saksi Yehuwa di Indonesia ..................... 83 2. Lampiran Legalitas Wawancara Saksi-Saksi Yehuwa 1 ............................ 85 3. Lampiran Legalitas Wawancara Saksi-Saksi Yehuwa 2 ............................ 93 4. Lampiran Legalitas Wawancara Protestan ............................................... 102 5. Lampiran Legalitas Wawancara Katolik .................................................. 110 6. Lampiran Gambar .................................................................................... 117

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang Masalah

    Agama Kristen masuk ke Indonesia pada abad ke 7 di Indonesia bagian

    Timur seperti Tanah Batak, Nias, Nusa Tenggara Timur dan lain-lain. Gereja

    pertama yang telah ditemukan yaitu Gereja Katolik Roma. Asal mula datangnya

    Gereja ini dengan adanya Prajurit Portugis di Indonesia melalui perdagangan,

    Kristen menyebar di Indonesia sangat pesat pada abad ke 17 namun ketika

    Belanda menjajah Indonesia, mereka datang membawa misi kekeristenan

    Protestan, pada saat penyebaran Protestan, Belanda banyak merekrut orang-orang

    yang tidak beragama agar masuk ke dalam Agama Protestan begitu pula dengan

    yang beragama Katolik.1

    Pada abad 17 Gereja Protestan mulai memasuki Indonesia melalui jalan

    perdagangan serta kemiliteran Belanda, Belanda menyebarkan Kristen Protestan

    dengan cara mengkristenkan orang-orang yang beragama Katolik masuk ke dalam

    Kristen yang dibawa oleh prajurit Belanda tersebut. Pada saat itu Kristen di

    Indonesia perkembangannya sangat pesat sehingga memiliki 3 bagian yaitu :

    Katolik Roma, Ortodoks Timur, dan Protestan.

    Disamping perkembangannya itu, lahir pula aliran-aliran Gereja lainnya

    seperti Aliran Lutheran, Calvinis, Methodis, Penthakostalisme, Karismatik,

    1Jan S Aritonang, Berbagai Aliran di dalam dan di Sekitar Gereja (Jakarta : BPK

    Gunung Mulia, 2010), h. 12.

  • 2

    Adventis, dan Saksi-Saksi Yehuwa. Munculnya aliran ini disebabkan oleh

    menurunnya kepercayaan orang-orang Gereja terhadap ketua Gereja, mereka

    menolak apa yang sudah ditetapkan dalam Gereja dan membuat Aliran Gereja

    sendiri didasarkan ajaran yang menurut mereka benar, dalam aliran-aliran ini tentu

    ada yang membedakan entah itu dari ajaran, penafsiran, serta ibadah mereka.

    Pada penelitian ini akan fokus membahas pada Saksi-Saksi Yehuwa.

    Saksi-Saksi Yehuwa dipimpin oleh Charsel Taze Russell (1852-1916)2, awal mula

    terbentuknya aliran ini ketika Russell mulai berminat untuk menguasai tentang

    Agama dan kedatangan Yesus yang kedua kalinya. Ia sangat bersemangat dalam

    mempelajari hal tersebut. Kemudian ia bertemu dengan N. H Barbour (1824-

    1905). Barbour adalah seorang penulis dan penerbit Aliran Advent yang

    berpengaruh. Mereka mulai bertemu ketika Barbour dan Russel saling membantu

    satu sama lain untuk menerbitkan buklet kecil oleh Russell yang berjudul Object

    and Manner of Our God (1877). Seiring berjalannya waktu mereka berdiskusi

    tentang mengenai doktrin Ransom (teori penebusan) dan Korban Tebusan, Russell

    seringkali mendukung pemahaman Barbour akan tetapi ada salah satu pemahaman

    yang menurut Russell tidak sesuai atau dengan kata lain menolak pemahaman

    Barbour yaitu tentang datangnya Yesus pada tahun 1878 pada Bulan April.

    Lalu Russell dan Barbour pun kemudian semakin lama berpisah karena

    ada pemahaman yang tidak sejalan, yaitu paham tentang neraka, bahwa tidak ada

    siksa yang kekal untuk manusia yang jahat, dan ditiadakannya penebusan dosa

    2JW. ORG Saksi-Saksi Yehuwa, Siapa Pendiri Saksi-Saksi Yehuwa? Artikel diakses pada

    29 Des 2017 dari https://www.jw.org/id/saksi-saksi-yehuwa/pertanyaan-umum/pendiri/

    https://www.jw.org/id/saksi-saksi-yehuwa/pertanyaan-umum/pendiri/

  • 3

    karena Yesus telah membatalkan dosa warisan kepada umatnya.3 Adanya Aliran

    ini disebabkan penolakan terhadap ajaran Gereja baku. Banyak ajaran baru yang

    Russel kemukakan dan dijadikan buku, yakni dalam buku atau majalah“Menara

    Pengawal” yang terbit pada tahun 1951 di Indonesia dengan nama Menara

    Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa. Menurut para Saksi-Saksi Yehuwa

    Russell bukanlah pendiri ajaran tersebut akan tetapi ia yang membuat buku

    Menara Pengawal yang pertama.

    Saksi-saksi Yehuwa di Indonesia telah terdaftar di Departemen kehakiman

    pada bulan Juli 1964 pada awal mula muculnya aliran ini mereka menggunakan

    nama dengan siswa-siswa Alkitab ketika di Indonesia pun mereka memakai nama

    tersebut dan mengaku sebagai aliran Kristen di Indonesia pada tahun 1968 bulan

    Mei. Setelah saksi-aksi Yehuwa berada di Indonesia, setelah lama mereka

    menetap di Indonesia telah diketahui bahwa mereka berbeda dengan kristen pada

    umumnya, namun pada akhirnya mereka diizinkan untuk menetap di Indonesia

    dan sudah tercatat di Departemen Agama.4

    Dalam beberapa Aliran keagamaan terdapat ajaran-ajaran yang berbeda,

    misalnya Katolik Roma membagi sakramen menjadi 7 yaitu : pembaptisan,

    ekaristi, penguatan, pernikahan, imamat, rekonsiliasi, pengurapan orang sakit.5

    Sedangkan dalam Protestan Sakramen terbagi menjadi dua yaitu : Pembaptisan

    3Saksi-Saksi Yehuwa, Menara PengawalMemberitakan Kerajaan Yehuwa (Jakarta:

    Penerbit Saksi-Saksi Indonesia, 2012), h. 16. 4JW.ORG Saksi-Saksi Yehuwa, Pekerjaan ini mencapai puncaknya diakses pada 05 Nov

    2017.dari https://www.jw.org/id/publikasi/buku/buku/tahunan-2016/indonesia/pertumbuhan-jw/ 5G. C. Van Nitrik dan B. J. Boland, Dogmatika Masakini (Jakarta: BPK Gunung Mulia,

    1967), h. 241.

    https://www.jw.org/id/publikasi/buku/buku/tahunan-2016/indonesia/pertumbuhan-jw/

  • 4

    dan Perjamuan Kudus. Sakramen ini menurut Gereja suatu yang sakral dan suci,

    arti sakramen sendiri yakni tanda yang suci, sakramen diadakan agar selalu

    menambah iman umat Kristen.

    Sakramen adalah upacara keagamaan yang membawa perubahan

    kehidupan bagi yang mengikuti upacara tersebut atau alat yang digunakan Tuhan

    untuk meneguhkan kepercayaan. Kata sakramen telah digunakan sejak awal abad

    yang mengajak kelompok orang yang diperbolehkan untuk hadir dalam acara

    sakramen. Sakramen adalah suatu yang berkaitan erat dengan pelayanan Yesus

    dan dengan peran perdamaian Gereja dalam kehidupan pribadi umat Kristen.6

    ajaran-ajaran Sakramen muncul pada tahun 1439 di Konsili Florence.

    Dalam Gereja-gereja Kristen ada perbedaan dalam menjalankan ritual

    keagamaannya, dalam buku Sejarah Gereja (2012) dituliskan didalamnya Gereja

    adalah tempat persekutuan dimana persekutuan tersebut dengan Kristus dan

    persekutuan dengan manusia lain jika tidak ada persekutuan di dalamnya maka

    tidak bisa disebut dengan Gereja, hal ini akan terlihat indah keduanya ketika ikut

    dalam Perjamuan Kudus dimana ketika perayaan tersebut jemaat akan merasakan

    pertalian seerat-eratnya dengan Kristus juga dengan jemaat lainnya, oleh karena

    itu Paulus menyebutnya dengan Gereja ”Tubuh Krsitus”.7

    Perjamuan Kudus adalah memperingati Yesus akan kematiannya, dalam

    ritual ini ada yang harus dibedakan dari dua hal yakni tanda dan ditandai, maksud

    6Linwood Urban, Sejarah Ringkas Pemikiran Kristen (Jakarta: Gunung Mulia, 2009),

    h.331-332. 7H. Berkhof, Sejarah Gereja (Jakarta: Gunung Mulia, 2012), h. Vii.

  • 5

    dari tanda ini adalah Air, Anggur, dan Roti.8 Banyak paham-paham yang berbeda

    tentang makna darah dan tubuh Yesus, perbedaan-perbedaan ini menyebabkan

    perbandingan-perbandingan ayat dalam Alkitab, ada yang mengartikan secara

    harfiah, ruhiyah, dan fisik. Seperti dalam buku Ekaristi tahun 2005, dituliskan

    bahwa Roti dan Anggur adalah Tubuh dan Darahnya Yesus Kristus, semuanya

    akan menjadi roti kehidupan dan minuman keselamatan, namun pada zaman

    sekarang pengertian ini sudah terbawa arus sehingga menyebabkan hati yang

    kosong serta kehidupan yang tidak berarti dan tidak bermakna.9

    Dalam Saksi-saksi Yehuwa, mereka menamai Perjamuan Kudus dengan

    Perjamuan Malam Tuan10 arti dalam Perjamuan Malam Tuan ini ialah untuk

    perayaan yang menghormati Allah, aliran ini menolak kedua arti dari tubuh dan

    darah Yesus tersebut dan aliran ini mengartikan bahwa Roti dan Anggur bukanlah

    darah dan daging Kristus dalam Alkitab Yoh 6:1-57,11 aliran ini pun

    berpandangan bahwasannya ini bukan bagian dari sakramen.

    Saksi-Saksi Yehuwa tidak mempercayai adanya Tritunggal.12 Dalam

    (Korintus 8.6) terjemahan baru, berbeda dengan Kristen lainnya. Saksi Yehuwa

    hanya mempunyai Tuhan satu yakni Yehuwa dan Yesus bukanlah bagian dari

    Tritunggal, karena Yesus lebih rendah dari Allah Bapak, dan Yesus pun

    8Dr. R. Soedarmo, Ikhtisar Dogmatika (Jakarta: Gunung Mulia, 2011), h. 235. 9Kanisius, Ekaristi (Yogyakarta: Percetakan Kanisius, 2005), h. 63. 10JW.Org Saksi-saksi Yehuwa, Memperingati Perjamuan Malam Tuan diakses pada 05

    Nov 2017 dari https://www.jw.org/id/saksi-saksi-yehuwa/pertanyaan-umum/perjamuan-kudus/ 11Perpustakaan Online Menara Pengawal, Perjamuan Malam Tuan diakses pada 5 Nov

    2017 dari https://wol.jw.org/id/wol/d/r25/lp-in/2003123. 12Saksi-saksi Yehuwa, “Tritunggal” dalam

    https://www.jw.org/id/publikasi/majalah/g201308/tritunggal/artikel diunduh pada tahun 2013.

    https://www.jw.org/id/saksi-saksi-yehuwa/pertanyaan-umum/perjamuan-kudus/https://wol.jw.org/id/wol/d/r25/lp-in/2003123https://www.jw.org/id/publikasi/majalah/g201308/tritunggal/

  • 6

    menyembah Bapak dalam (Yohanes 4:23). Konsep Pengampunan dosa dalam

    Saksi-Saksi Yehuwa pun ditebus oleh Yesus karena Allah telah menghapus dosa-

    dosanya. Dalam Kristen pada umumnya sakramen adalah keselamatan, dengan

    merayakan sakramen tersebut umat kristiani akan memperoleh keselamatan dunia

    dan keselamatan dari dosa-dosa, namun Saksi Yehuwa menolaknya karena,

    sakramen dan keselamatan itu berbeda, tidak ada sakramen yang bertujuan untuk

    keselamatan.

    Dalam penelitian ini Penulis membahas tentang Sakramen yang dimana

    dalam Kristen pada umumnya sakramen membawa keselamatan umat, namun

    dalam Saksi-Saksi Yehuwa Perjamuan Kudus bukanlah Sakramen, dan sakramen

    tidak membawa pada keselamatan. Karena dalam Saksi Yehuwa hanya Allah lah

    juru selamat mereka, Untuk itu penulis terinspirasi untuk membuat judul Skripsi

    tentang “Perjamuan Malam Tuan dan makna teologinya, dalam Saksi-saksi

    Yehuwa”.

    B. Rumusan Masalah

    Dari sekian masalah yang penulis kemukakan dalam identifikasi masalah

    diatas, maka penulis tertarik untuk menulis “Perjamuan Malam Tuan dan makna

    Teologinya, dalam Saksi-saksi Yehuwa” dalam penelitian ini penulis membuat

    rumusan masalah agar penelitian lebih terarah. Adapun rumusan yang penulis

    buat yaitu “ Bagaimana Perjamuan Malam Tuan dalam Saksi-saksi

    Yehuwa?” dan “Apa Makna Teologi Perjamuan Malam Tuan dalam Saksi-

    Saksi Yehuwa?”

  • 7

    C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

    Adapun Tujuan yang ingin dicapai dari Penelitian ini adalah sebagai

    berikut :

    a. Untuk memenuhi persyaratan akhir perkuliahan meraih gelar Sarjana Agama

    (S. Ag) dalam jurusan Studi Agama-Agama Fakultas Ushuluddin (UIN)

    Universitas Islam Syarif Hidayatullah Jakarta.

    b. Untuk mengetahui Bagaimana Perjamuan Malam Tuan dalam Saksi-Saksi

    Yehuwa, hal ini penting karena ada perbedaannya dengan kristen lainnya

    c. Tujuan lainnya adalah agar mengetahui Makna Teologi Perjamuan Malam Tuan

    dalam Saksi-saksi Yehuwa.

    Sedangkan untuk manfaat dari skripsi ini yaitu untuk menambah wawasan

    wawasan mahasiswa maupun khalayak umum. Kemudian memberikan perspektif

    baru dan berbeda yang belum diketahui sebelumnya dari penelitian-penelitian

    lain.

    Penelitian ini bertujuan untuk menjawab pertanyaan penelitian yang

    Penulis ajukan.

    D. Tinjauan Pustaka

    Untuk melengkapi penelitian ini, penulis melakukan penelitian awal dari

    karya-karya sebelumnya yang berkaitan dengan pokok bahasan dan beberapa

    pokok diantaranya yaitu

  • 8

    Pertama, Skripsi dari saudari Ayuda Berliana UIN Syarif Hidayatullah

    Jakarta dengan Judul “Darah dalam Pandangan Saksi-saksi Yehuwa” UIN Syarif

    Hidayatullah Jakarta 2007, dalam pembahasannya Saksi-saksi Yehuwa sangat

    dilarang oleh Allah memakan darah, darah sangat suci bagi mereka dalam

    Kejadian 9:4. Darah hanya untuk menyelamatkan kehidupan banyak orang, para

    saksi-saksi Yehuwa tidak boleh memakan darah atau menggunakan darah apapun

    walaupun itu untuk medis, mereka juga tidak melakukan transfusi darah karena

    menurut mereka sama saja dengan memakan darah. Sedangkan dalam penelitian

    ini penulis akan membahas tentang Perjamuan Malam Tuan dalam Perspektif

    Saksi-saksi Yehuwa.

    Dari sebagian besar kajian pustaka yang ditulis dan yang saya temukan

    belum ada yang membahas secara spesifik mengenai Perjamuan malam Tuan,

    oleh karena itu saya tertarik ingin menulis dan membahas Judul tersebut.

    E. Metodologi Penelitian

    Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan

    beberapa hal yang meliputi :

    1. Jenis penelitian

    Penelitian ini menggunakan Jenis Penelitian Kualitatif. Menurut Bogdan

    dan Taylor Penelitian Kualitatif adalah Penelitian yang menghasilkan data

    Deskriptif berupa kata-kata tertulis dan Lisan dari orang-orang serta perilaku yang

  • 9

    diamati.13 Jenis penelitian ini termasuk penelitian lapangan, adapun objek

    penelitian ini adalah komunitas Saksi-saksi Yehuwa di Pondok Cabe.

    2. Referensi Penelitian

    a. Sumber Primer adalah sumber sumber yang diperoleh langsung dari Peneliti

    dari hasil penelitian atau observasi lapangan pada lokasi penelitian dengan

    instrumen yang sesuai.14 Sumber Primer diperoleh dari hasil pengamatan,

    pemahaman buku-buku tentang Perjamuan Malam Tuan dan Makna

    Teologinya dalam Saksi saksi Yehuwa.

    b. Sumber Sekunder adalah sumber yang diperoleh dari buku-buku, Jurnal

    penelitian, makalah penelitian, skripsi, dan tesis.

    3. Teknik Pengumpulan Data

    Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah sebagai berikut :

    a. Kepustakaan (library research), yaitu suatu penelitian untuk memperoleh

    data, baik untuk data primer dan data sekunder, yang bersumber dari buku,

    majalah, artikel, jurnal, dan lain-lain, berdasarkan hasil bacaan, catatan, dan

    bahan-bahan yang lainnya yang diolah untuk dikumpulkan.

    b. Interview atau Wawancara, merupakan metode pengumpulan data dengan

    cara tanya jawab sepihak yang dilakukan untuk mendapatkan tujuan-tujuan

    tertentu. Hal ini dilakukan untuk memperoleh data langsung dari sumber-

    sumber yang dianggap kompeten dan memiliki informasi serta data-data

    13Lexy J. Meolong, Metodologi Penelitian Kualitatif(Bandung: PT Remaja Rosdakarya,

    2007), h.4. 14Syaifudin Azwar, Metode Penelitian (Yogyakarta, Pustaka Pelajar, 1998), h.36.

  • 10

    yang dibutuhkan dalam penelitian ini. Dalam penelitian ini, wawancara ini

    dilakukan di tempat Balai Kerajaan Saksi-saksi Yehuwa di Pondok Cabe.

    c. Observasi, mengumpulkan data atau keterangan dalam suatu penelitian

    dalam pengamatan secara langsung di tempat atau objek yang diteliti.15

    d. Studi Dokumentasi, pengumpulan data yang didapat dari dokumen-

    dokumen, catatan-catatan, video-video atau foto-foto yang berkaitan dengan

    penyusunan skripsi.

    4. Teknik Penulisan

    Penulis dalam penyusunan skripsi ini berpedoman pada prinsip-prinsip

    yang diatur dan dibukukan dalam Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi,

    Thesis, dan Disertasi), yang diterbitkan CeQDA (Center for Quality Development

    and Assurance) Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

    5. Sistematika penulisan

    Untuk mempermudah pemahaman isi dari skripsi ini, maka Penulis

    membagi dalam lima bab yang disusun secara sistematis sebagai berikut :

    Bab Pertama, mendeskripsikan tentang Pendahuluan,Latar Belakang Masalah,

    Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Kajian Pustaka, Metode Penelitian,

    Sumber, Sistematika Penulisan.

    Bab Kedua, mendeskripsikan tentang Saksi-saksi Yehuwa mengenai sejarahnya,

    dan bagaimana tersebarnya di Indonesia serta memaparkan ajaran-ajaran Saksi-

    saksi Yehuwa.

    15Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta: Rineka

    Cipta, 2006), h. 124.

  • 11

    Bab Ketiga, mendeskripsikan tentang Prosesi Perjamuan Malam Tuan dalam

    Perspektif Saksi-saksi Yehuwa mengenai tentang bagaimana sejarah Perjamuan

    Malam Tuan, dan bagaimana berjalannya proses Perjamuan Malam Tuan di Balai

    Kerajaan Saksi Yehuwa.

    Bab Keempat, tentang Makna Teologi Perjamuan Malam Tuan dalam Saksi saksi

    Yehuwa.

    Bab Kelima sebagai bab terakhir atau bab Penutup yang berisikan tentang

    kesimpulan dari pokok permasalahan dalam kajian skripsi ini, dan saran-saran

    yang sifatnya membangun dari penulis.

  • 12

    BAB II

    SAKSI-SAKSI YEHUWA DI INDONESIA

    A. Siapakah Saksi-Saksi Yehuwa

    Sebelum nama Saksi-Saksi Yehuwa tersebar di Indonesia Charles

    Taze Russell menamakannya dengan Siswa-Siswa Alkitab yang artinya

    murid yang menjalankan perintah Yesus untuk menebarkan berita bahwa

    Kerajaan Surga telah datang, dan nama itu diganti dengan nama Saksi-

    Saksi Yehuwa yang diartikan sebagai Yehuwa adalah nama Allah, dan

    Saksi yang diartikan sebagai yang menyaksikan kebenaran. Jadi, mereka

    adalah orang-orang yang menyebarkan kebenaran sesuai dengan apa yang

    mereka pelajari dari Alkitab.16 Saksi-Saksi Yehuwa adalah sekelompok

    orang yang mengikuti ajaran Yesus Kristus, mereka menyebut diri mereka

    sebagai orang Kristen, namun mereka tidak menganut ajaran yang sama

    seperti Kristen pada umumnya. Menurut pengakuan dari sumber primer

    milik Saksi-Saksi Yehuwa, mereka berbeda dengan agama Kristen lainnya

    karena mereka berusaha untuk mengikuti kebenaran yang Alkitab ajarkan.

    Seperti pada umumnya ajaran di Kristen lain mereka mempunyai

    ajaran tentang trinitas, sedangkan dalam Saksi-Saksi Yehuwa mereka tidak

    mempercayai ajaran tersebut sebab Alkitab tidak mengajarkannya, Alkitab

    mereka hanya mengajarkan kepada mereka Tuhan itu satu yaitu Yehuwa,

    16JW.ORG, Pertanyaan Umum diunduh pada 3 Mei 2019 dari

    https://www.jw.org/id/saksi-saksi-yehuwa/pertanyaan-umum/nama-saksi-

    yehuwa/#?insight[search_id]=ad98bb53-7064-40e1-92b6-

    c5e2e3b34c43&insight[search_result_index]=2

    https://www.jw.org/id/saksi-saksi-yehuwa/pertanyaan-umum/nama-saksi-yehuwa/#?insight[search_id]=ad98bb53-7064-40e1-92b6-c5e2e3b34c43&insight[search_result_index]=2https://www.jw.org/id/saksi-saksi-yehuwa/pertanyaan-umum/nama-saksi-yehuwa/#?insight[search_id]=ad98bb53-7064-40e1-92b6-c5e2e3b34c43&insight[search_result_index]=2https://www.jw.org/id/saksi-saksi-yehuwa/pertanyaan-umum/nama-saksi-yehuwa/#?insight[search_id]=ad98bb53-7064-40e1-92b6-c5e2e3b34c43&insight[search_result_index]=2

  • 13

    penyebutannya pun bukanlah Tuhan melainkan Allah Yehuwa. Saksi-

    Saksi Yehuwa mempercayai Yesus itu putra Allah akan tetapi sebutan

    putra Allah ini bukan berarti Yesus adalah anak Allah melainkan Yesus

    adalah malaikat yang diciptakan oleh Yehuwa yang pertama kalinya17.

    Kemudian mereka tidak merayakan natal, seluruh orang yang menganut

    agama Kristen pasti merayakan natal, namun tidak dengan Saksi-Saksi

    Yehuwa. Hal ini membuat mereka dipandang sebelah mata oleh umat

    Kristen pada umumnya, mereka sering kali disebut dengan bid’ah atau

    sesat sebab mereka tidak mempercayai konsep trinitas dan merayakan

    natal/kelahiran Yesus. Saksi-Saksi Yehuwa tidak merayakan

    natal/kelahiran Yesus dengan alasan Alkitab tidak memerintahkan umat

    Kristen untuk merayakan ulang tahun kelahiran, itu yang dilarang oleh

    Yehuwa. Perayaan natal hanyalah sebuah ajaran yang dimasukkan oleh

    orang non Kristen pada waktu itu, namun mereka memasukkan hari raya

    itu dengan berbau Kristen.18

    Saksi-Saksi Yehuwa mempunyai terjemahan Alkitab sendiri yaitu

    dengan sebutan “Alkitab Terjemahan Dunia Baru”. Alkitab yang mereka

    pegang yaitu Alkitab yang murni dari Allah Yehuwa, dalam artian Alkitab

    yang masih memakai nama Tuhan mereka dengan sebutan Yehuwa dan

    tidak diubah, berbeda dengan Alkitab yang dimiliki oleh Kristen lainnnya.

    Awal mula terbentuknya Saksi-Saksi Yehuwa pada tahun 1930 dibawa

    17 Wawancara dengan Saudara Ivan Novianto Penatua di Pondok Cabe pada 23 April

    2019. 18 JW.ORG, diakses pada 3 Mei 2019.dari

    https://www.jw.org/id/publikasi/majalah/sadarlah-no1-2016-februari/what-is-a-jehovah-witness/

    https://www.jw.org/id/publikasi/majalah/sadarlah-no1-2016-februari/what-is-a-jehovah-witness/

  • 14

    oleh para Misionaris Belanda, Jerman, dan Australia lalu dibawa masuk ke

    Indonesia.

    B. Sejarah Masuknya Saksi-saksi Yehuwa di Indonesia

    Penyebaran ajaran Saksi-saksi Yehuwa atau yang disebut sebagai

    “Pengabaran” adalah perintah terbesar yang harus dilakukan oleh umatnya

    karena hal tersebut adalah bukti bahwa mereka memuliakan Yehuwa.

    Charles Taze Russell (Presiden Menara Pengawal pertama, 16 Febuari

    1852-31 Oktober 1916) sangat gembira ketika memberitahu tentang

    kerajaan Allah akan datang dan menyeru orang-orangnya untuk segera

    bergegas menyebarkan ajaran Saksi-saksi Yehuwa.

    Berbagai cara dilakukan komunitas Saksi-saksi Yehuwa untuk

    menebarkan ajarannya tersebut dari melalui radio, fonograf, pidato secara

    langsung dan brosur-brosur mereka tebarkan19, hal yang dilakukan mereka

    semata-mata juga karena ingin memenuhi apa yang Yesus perintah, seperti

    pada zaman dahulu Yesus selalu membicarakan tentang Kerajaan Allah

    kepada umat-Nya.

    Pengabaran ini dilakukan oleh orang Saksi-saksi Yehuwa secara

    ikhlas dan tanpa pamrih, karena mereka tahu bahwa perbuatannya itu

    semata-mata karena mengikuti perintah Yesus akan pemberitahuan kabar

    baik mengenai Kerajaan Allah yang akan datang. “Pelayanan Kristen

    adalah pekerjaan pengabaran akan menjangkau seluruh bumi pada hari-

    hari akhir.” (Mat. 24:14).

    19 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania, Kerajaan Allah memerintah

    (Jakarta: Saksi-saksi Yehuwa, 2014), h: ii

  • 15

    Pada Tahun 1931 Gereja Saksi-Saksi Yehuwa dibawa masuk ke

    Indonesia oleh perintis dari Australia yang bernama Frank Rice (28 tahun),

    ia adalah seorang perintis atau kolportir yang menyebarkan Gereja Saksi-

    saksi Yehuwa atau disebut dengan mengabar di daerah Australia selama

    sepuluh tahun, Frank mendapatkan perintah dari atasannya yaitu

    MacGillivray, MacGilivray adalah seorang ketua Gereja Saksi-Saksi

    Yehuwa yang berada di Australia, ia memerintahkan Frank untuk

    menyebarkan berita gembira yakni menyebarkan Saksi-saksi Yehuwa ke

    pulau-pulau yang belum pernah mengenal ajaran Gereja ini atau dalam

    bahasa mereka yang disebut kabar baik dari Kerajaan Allah20.

    Setelah Frank menerima perintah dari MacGillivray, lalu Frank

    memutuskan untuk pergi ke pulau-pulau tersebut dengan berdoa kepada

    Yehuwa Frank berhasil sampai di tempat tersebut. Pulau-pulau tersebut

    adalah kepulauan Indonesia. Frank Rice mengawali penyebarannya di

    daerah Jawa, pada saat itu Frank hanya sendiri yang berada di Indonesia

    lebih tepatnya di Jakarta, dengan berbekal buku-buku menara pengawal

    Frank berhasil mengabarkan berita tersebut di Indonesia. Sejak itu pula

    rekannya yang berada di Australia datang ke Indonesia untuk membantu

    Frank mengabarkan di Indonesia pada tahun 1931 bulan November setelah

    pengkabaran di Jawa yang telah menarik perhatian orang-orang disana

    Frank Rice melanjutkan pengabarannya di Sumatera dengan membawa 4

    dus bacaan buku Saksi-saksi Yehuwa siap untuk melanjutkan tugasnya itu.

    20 JW.org Saksi-Saksi Yehuwa, Awal Pengabaran diakses pada 25 September 2018 dari

    https://www.jw.org/id/publikasi/buku/buku-tahunan-2016/indonesia/awal-pengabaran/

    https://www.jw.org/id/publikasi/buku/buku-tahunan-2016/indonesia/awal-pengabaran/

  • 16

    Setelah pengabaran pulau Jawa dan Sumatera diselesaikan oleh

    Frank dan perintis lainnya disamping itu pada tahun 1933 tepatnya di

    Jakarta, dibuatlah radio dengan tujuan untuk lebih meluasnya pengabaran

    di Indonesia isi pengabaran di radio ini adalah khotbah dari Joseph

    Franklin Rutherford (8 November 1869 - 8 Januari 1942) adalah presiden

    kedua Menara Pengawal yang mengisi khotbah bahasa Inggris di Jakarta

    dengan menggunakan radio. Menggunakan metode pengabaran lewat radio

    tersebut ternyata banyak mengundang ketertarikan orang-orang akan

    khotbah yang disiarkan oleh Franklin21, khotbah yang disiarkan oleh

    Joseph Franklin Rutherford yakni berjudul “ Effect of Holy Year on Peace

    and Prosperity” yang artinya Pengaruh Tahun Kudus atas Perdamaian dan

    Kemakmuran.

    Namun di samping mengundang ketertarikan banyak orang akan

    khotbah tersebut, seseorang yang menyediakan rekaman khotbah

    Rutherford yang bernama De Shumaker dituduh telah memfitnah dan

    menghasut oleh Pemimpin Agama Katolik karena khotbah Rutherford

    telah dianggap menyinggung Agama Katolik. Lalu Pemimpin Agama

    Katolik ini menyuruh anak buahnya untuk menangkap De Schumaker dan

    harus membayar denda 25 gulden.

    Pengabaran di Indonesia dilakukan dengan memakai kapal

    Lightbearer, kapal ini mulai memasuki Jakarta pada tahun 1935 berukuran

    16 meter. Lalu pengabaran dimulai dengan kapal Lightbearer memasuki

    21 JW.org Saksi-saksi Yehuwa, Radio dan Kapal Lightbearer, diakses pada 25 September

    2018 dari https://www.jw.org/id/publikasi/buku/buku-tahunan-2016/indonesia/siaran-radio-dan-

    kapal-lightbearer/.

    https://www.jw.org/id/publikasi/buku/buku-tahunan-2016/indonesia/siaran-radio-dan-kapal-lightbearer/https://www.jw.org/id/publikasi/buku/buku-tahunan-2016/indonesia/siaran-radio-dan-kapal-lightbearer/

  • 17

    pulau-pulau terpencil di Indonesia, pengabaran ini berisi khotbah-khotbah

    dari Lembaga Menara Pengawal dan berhasil menarik perhatian penduduk

    di Pulau-pulau tersebut sehingga para Pemimpin Agama yang lainnya

    merasa kesal karena pengabaran tersebut. Pada akhirnya para Pemimpin

    Agama lainnya tidak memperbolehkan Kapal Lighbearer memasuki

    kepulauan di Indonesia, penggunaan kapal tersebut hanya bertahan satu

    tahun, pada tahun 1937 Kapal Lightbearer kembali lagi ke tempat

    semulanya yaitu Australia.

    Para perintis di Indonesia pada zaman 1930-an ini disebut dengan

    nama “Biblekring” dari asal kata belanda yang terjemahannya yaitu

    “kelompok pelajar alkitab”. Para Biblekring ini terdiri dari sekelompok

    orang salah satunya seorang wanita yang bernama Dame Simbolon, ia

    telah menerima kebenaran yang berisi tentang “Tidak boleh mengikuti

    upacara dan memperingati hari natal” anggota Biblekring ini muncul pada

    tahun 1936 di Danau Toba setelah menerima bacaan dari Eric Ewins22,

    seorang perintis yang mengabar di Daerah Danau Toba. Lalu kebenaran

    yang lainnya berisi tentang “Perempuan tidak boleh berdandan dan

    membuat kartu penduduk” setelah mendengar tentang kebenaran ini para

    pemuka agama lain sangat kesal dan geram karena anggota Biblekring

    sudah tidak lagi mengikuti aturan Allah, banyak yang mengikuti ajaran

    22 JW.org Saksi-saksi Yehuwa, Pelajar Alkitab Bilberking diakses pada 25 September

    2018 dari https://www.jw.org/id/publikasi/buku/buku-tahunan-2016/indonesia/pelajar-alkitab-

    bibelkring/

    https://www.jw.org/id/publikasi/buku/buku-tahunan-2016/indonesia/pelajar-alkitab-bibelkring/https://www.jw.org/id/publikasi/buku/buku-tahunan-2016/indonesia/pelajar-alkitab-bibelkring/

  • 18

    manusia. Setelah kejadian ini kelompok Biblekring terpecah belah dan

    hanya meninggalkan kenangan di Danau Toba.

    Perjuangan para Saksi-saksi Yehuwa tidak cukup sampai disana,

    pada tahun 1963, seorang Saksi Yehuwa yang tinggal di Sukabumi

    bersama keluarganya mendapat perlakuan yang tidak adil oleh tetangga-

    tetangganya yang tinggal di daerah sana dengan mengobrak-abrik

    rumahnya serta barang-barangnya. Namun, dengan keyakinannya berdoa

    kepada Yehuwa keluarga Bapak Thio Sioe Nio tetap tekun dalam

    mempelejari agamanya tersebut dengan ditemani tetangga-tetangga yang

    mendukungnya serta keluarga dan keenam anaknya terebut Bapak Thio

    membuka buku Alkitab Besar Sunda dan membacakan kepada mereka

    semua. Lalu pada saat itu kerabat, tetangga, dan keluarganya menerima

    kebenaran.

    Pada tahun 1933 Frank Rice mengajak Theodorus Ratu yang

    berasal dari Sulawesi untuk membantu mengabar di daerah Jakarta dan

    Sumatera, sejak itu Theo sangat tertarik untuk membantu Frank Rice, dia

    adalah orang yang pertama kali menerima kebenaran. Theo memulai

    tugasnya sebagai perintis di Pulau Jawa, Sulawesi Utara, dan Sumatera, ia

    memulainya dengan menggunakan Kapal Lightbearer.

    Bill Hunter menempatkan buku yang berudul “Where are The

    Dead?” dan membawanya ke Bandung dan memberikannya kepada

    keluarga Felix Tan, tak lama kemudian keluarga Felix menerimanya dan

    meyakini Allah Yehuwa sebagai satu-satunya pencipta bumi ini, melihat

  • 19

    perkembangan Saksi-saksi Yehuwa cukup meningkat23, para pengabar

    akhirnya mengadakan sebuah sidang. Sidang terebut adalah sidang kedua

    di Indonesia. Kemudian setelah diadakannya sidang di Bandung, pada saat

    itu pula Frank Rice mendapat panggilan dari Departemen Agama dan

    memintanya untuk menerangkan perihal pengabaran Saksi-saksi Yehuwa,

    tak lama kemudian pengabaran mendapatkan izin untuk melanjutkan di

    tempat selanjutnya.

    Saat penyebaran di Jawa Timur para Anggota Saksi-saksi Yehuwa

    mengabarkan berita dengan cara sembunyi-sembunyi, karena melihat

    kondisi daerah yang tidak memungkinkan untuk para pengabar

    menyebarkan berita tentang kerajaan Allah atau bisa dibilang para

    penduduk menolak aksi penyebaran tersebut, disamping itu para pengabar

    mencetak brosur-brosur mereka dengan mesin cetak yang berasal dari

    Australia namun sayang sekali ketika Eropa dilanda perang dunia ke II

    para pengabar tidak bisa mencetak bahan bacaan untuk mengirimnya ke

    Indonesia lagi akan tetapi para pengabar telah merencanakan hal yang

    lainnya sehingga terbitlah bacaan atau majalah yang berjudul “Sadarlah!”.

    Majalah Sadarlah diterbitkan pada tahun 1939 disusul oleh majalah

    Watchtower yang diterbitkan di Indonesia dan menggunakan bahasa

    Indonesia, sejak itu para pengabar membawakan mesin cetak yang lebih

    besar untuk mencetak buku-buku serta brosur-brosur di Indonesia ketika

    tahun 1940. Aksi pengabaran ini cukup disebut mulia karena mereka

    23JW.org Saksi-saksi Yehuwa, Pengabaran di Jawa Barat Diakses pada 27 September

    2018 dari https://www.jw.org/id/publikasi/buku/buku-tahunan-2016/indonesia/pengabaran-di-

    jawa-barat/

    https://www.jw.org/id/publikasi/buku/buku-tahunan-2016/indonesia/pengabaran-di-jawa-barat/https://www.jw.org/id/publikasi/buku/buku-tahunan-2016/indonesia/pengabaran-di-jawa-barat/

  • 20

    menyebarkan berita tentang Saksi-saksi Yehuwa menggunakan biaya

    mereka sendiri tanpa dibiayai oleh siapapun.

    Jadi, perjuangan Saksi-Saksi Yehuwa pada awal memasuki

    Indonesia cukup dibilang sulit karena banyaknya rintangan atau halangan

    yang menghadang mereka, namun hal ini menjadikan mereka semakin

    bersemangat dan tetap menyebarkan ajaran murni mereka yang sesuai

    dengan Alkitab.

    C. Perkembangan Saksi-saksi Yehuwa di Indonesia

    Perkembangan Saksi-saksi Yehuwa pada saat itu cukup dibilang

    berani karena pengabarannya penuh dengan rintangan dan cobaan yang

    menimpa, dicela, diusir dan hingga saat ini masih terbilang komunitas

    yang tertutup. Pada saat para Saksi-saksi Yehuwa ingin mengadakan balai

    pertemuan para kristen lainnya menolak mereka agar tidak mengadakan

    balai pertemuan tersebut. Akan tetapi pada tahun 2003 banyak yang

    berminat ingin mengetahui bacaan Alkitab setelah tersebarnya para

    penduduk Saksi-saksi Yehuwa.

    Ketika pada tahun 2003 banyak yang berminat untuk meminta

    bacaan Alkitab serta banyak yang ingin mengikuti balai pertemuan.

    Setelah mengalami larangan untuk mengadakan balai pertemuan justru

    pemerintah mulai membolehkan Saksi-saksi Yehuwa untuk menyebarkan

    ajarannya. Hal ini juga memicu anggota pengabar Saksi-saksi yehuwa

    untuk datang lagi ke Indonesia. Kemudian pada tahun 2001 terbentuklah

  • 21

    tempat bagi anggota Saksi-Saksi Yehuwa mengadakan pertemuan yang

    berlokasi di Nias, Sumatera Utara24. Lokasi inilah tempat pertama anggota

    Saksi-saksi Yehuwa mulai membangun balai kerajaannya. Ketika itu para

    anggotanya sekitar 40 orang.

    Sebelum didirikan balai kerajaan, para anggota Saksi-saksi

    Yehuwa berkabar melalui rumah ke rumah. Pembangunan balai kerajaan

    selanjutnya ditempatkan di Bandung yang diresmikan pada tahun 2010,

    pembangunan balai kerajaan saksi-saksi yehuwa sudah mencapai 100 lebih

    di Indonesia sejak 2001. Akan tetapi keberadaan Saksi-saksi Yehuwa

    masih ditolak oleh kristen lainnya.

    Perkembangan Saksi-saksi Yehuwa hingga sekarang melonjak

    tinggi, pada tahun 2013 anggota saksi-saksi Yehuwa mendapat izin dari

    badan pimpinan untuk melakukan pengabaran dengan 2 metode baru yaitu

    kesaksian khusus kepada umum di daerah metropolitan dan kesaksian

    umum di tempat umum yang diorganisasi sidang. Pemesanan buku

    melonjak sangat pesat para peminat buku saksi-saksi yehuwa mencapai

    8000 perbulan.25

    Perkembangan Saksi-saksi Yehuwa dan keberadaan Saksi-saksi

    Yehuwa pada tahun 2009 dari tahun sebelumnya semakin bertambah

    walau penyebarannya tidak mudah akan tetapi pada tahun ini jumlah yang

    24 JW.org Saksi-saksi Yehuwa, Pekerjaan ini Mencapai Puncaknya diakses pada 25

    September 2018 dari https://www.jw.org/id/publikasi/buku/buku-tahunan-

    2016/indonesia/pertumbuhan-jw/ 25 JW.org Saksi-saksi Yehuwa, Kesaksian di Tempat Umum diakses pada 27 September

    2018 dari https://www.jw.org/id/publikasi/buku/buku-tahunan-2016/indonesia/penerjemahan-

    kesaksian-di-tempat-umum/

    https://www.jw.org/id/publikasi/buku/buku-tahunan-2016/indonesia/pertumbuhan-jw/https://www.jw.org/id/publikasi/buku/buku-tahunan-2016/indonesia/pertumbuhan-jw/https://www.jw.org/id/publikasi/buku/buku-tahunan-2016/indonesia/penerjemahan-kesaksian-di-tempat-umum/https://www.jw.org/id/publikasi/buku/buku-tahunan-2016/indonesia/penerjemahan-kesaksian-di-tempat-umum/

  • 22

    didapat untuk kantor cabang Saksi-Saksi Yehuwa yaitu terdaftar 118

    cabang, negri yang melaporkan mencapai 236 dan rata-rata penyiar yang

    mengabar setiap bulan berjumlah 7.046.419 orang dan orang yang sudah

    dibaptis dalam Saksi-Saksi Yehuwa berjumlah 276.233 dengan jumlah

    persentase kenaikan dari tahun 2008 3.2%26. Sedangkan perkembangan

    Saksi-saksi Yehuwa pada tahun 2012 lebih meningkat jumlahnya dari

    jumlah pada tahun 2011 dan bandingannya dengan tahun 2012 dri tahun

    2011 yaitu 1.9%27 yaitu dengan jumlah kantor cabang Saksi-Saksi Yehuwa

    96 cabang, sedangkan rata-rata penyiar yang berkabar setip bulan yaitu

    mencapai 7.538.994 dan dengan jumlah yang dibaptis sekitar 268.777.

    Perbandingan perkembangan Saksi-saksi Yehuwa dengan tahun 2017:

    Kantor Cabang Saksi-saksi Yehuwa ada sekitar 90. Negeri yang

    melaporkan : 240. Jumlah sidang : 120.053. Hadirin peringatan di Seluruh

    dunia : 20.175.477. Yang ambil bagian dalam peringatan :18.564. Puncak

    penyiar : 8.457.107. Rata-rata penyiar yang mengabar setiap bulan :

    8.248.82. Persentase kenaikan dari tahun 2016 : 1,4. Jumlah yang dibaptis

    : 284.212. Rata-rata perintis Istimewa dan perintis biasa setiap bulan :

    1.249.946. Rata-rata perintis ekstra setiap bulan : 439.571.28 Jumlah jam

    dinas : 2.046.000.202. Rata-rata pelajaran Alkitab setiap bulan :

    10.071.524.

    Walaupun perkembangan Saksi-Saksi Yehuwa cukup menjadi

    tantangan untuk para penyiar di berbagai daerah, para Saksi-Saksi Yehuwa

    26 Lihat lampiran 27 Lihat lampiran

  • 23

    atau lebih khususnya para penyiarnya tetap bersikeras menjalankan

    perintah Tuhan mereka untuk menebarkan berita kebaikan dan kebenaran

    dari Alkitab yang mereka ajarkan. Sejauh ini perkembangan Saksi-Saksi

    Yehuwa sudah terbilang besar, dan para penganutnya sudah ada dimana-

    mana, sebab mereka membuka cabang di setiap daerah yang terletak di

    Indonesia.

    D. Ajaran-ajaran Pokok Saksi-saksi Yehuwa

    1. Tuhan

    Tuhan menurut Saksi-Saksi Yehuwa yaitu Allah Yehuwa, mereka

    menggunakan nama Tuhannya dengan sebutan Yehuwa, sebagaimana

    disebutkan dalam Alkitab yang mereka imani (Mazmur 83;18 “Semoga

    orang-orang tahu bahwa Engkau, yang bernama Yehuwa. Engku saja yang

    maha tinggi atau seluruh bumi.” Dalam ayat ini dijelaskan bahwa Saksi-

    Saksi Yehuwa diajarkan oleh Yehuwa untuk memanggil nama-Nya

    dengan sebutan Yehuwa sebab hal ini bisa membedakan dari sebutan

    Allah-Allah palsu.29 Ajaran Saksi-Saksi Yehuwa mengikuti ajaran Alkitab

    yang sudah dibuat oleh Yehuwa, mereka menolak konsep trinitas yang

    diajarkan kepada Kristen lainnya. Hal tersebut menurut mereka adalah

    konsep yang tidak pernah diajarkan oleh Alkitab dan tidak tertulis di

    dalamnya. Adapun mengenai Yesus, mereka mempercayai bahwa Yesus

    putra Allah akan tetapi putra diartikan sebagai malaikat Yehuwa.

    29JW.ORG Saksi-Saksi Yehuwa, Apa yang dipercayai Saksi Yehuwa diakses pada 25

    September 2018 dari https://www.jw.org/id/publikasi/majalah/g201008/apa-yang-dipercayai-saksi-yehuwa/

    https://www.jw.org/id/publikasi/majalah/g201008/apa-yang-dipercayai-saksi-yehuwa/https://www.jw.org/id/publikasi/majalah/g201008/apa-yang-dipercayai-saksi-yehuwa/

  • 24

    Tuhan dalam pandangan Saksi-Saksi Yehuwa yaitu mutlak hanya

    satu, tidak ada yang lain, tidak dengan Allah Bapa ataupun Allah Anak.

    Disebutkan dalam Yesaya 45;5,12,18 “Akulah Yehuwa, dan tidak ada

    yang lain. kecuali aku tidak Allah. . . Akulah yang membuat bumi dan

    menciptakan manusia di atasnya.” Menurut Saksi-Saksi Yehuwa, Yehuwa

    adalah Allah yang menciptakan bumi dan menciptakan manusia di

    atasnya. Ia mengetahui segala sesuatu dari yang awal sampai yang akhir.30

    Saksi-Saksi Yehuwa memandang musibah atau bencana lainnya

    bukan berasal dari Allah, Allah menurut mereka tidaklah memberi cobaan

    kepada siapapun melainkan itu semua perbuatan manusia, Yehuwa

    membiarkan itu bencana atau musibah itu terjadi begitu saja namun bukan

    Allah yang penyebabnya. Yehuwa membiarkan manusia mengalami

    kesesatan lalu kemudian ia akan memberi keselamatan pada umatnya juga

    dengan memberi tanggung jawab apa yang telah mereka hadapi.31 Seperti

    contoh Ayah dan Anaknya, anak membangkang Ayahnya dan kemudian

    berbuat salah, hal ini bukan berarti salah Ayahnya melainkan anaknya

    yang tidak patuh pada orang tuanya.

    Saksi-Saksi Yehuwa menganut paham monoteisme, yang artinya

    Tuhan mereka hanya satu dan tidak ada lainnya. Ia berdiri sendiri tanpa

    dorongan siapapun, Ia mengetahui segala sesuatu yang tidak diketahui

    oleh manusia atau Yesus sekalipun. Mereka memandang bahwa Allah

    30 Watch Tower Bible abd Tract Society of Pennsylvania, Pencarian Manusia akan Allah

    (Jakarta : Perkumpulan Siswa-Siswa Alkitab, 2005), h.366-367. 31 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania, Apa yang Sebenarnya Alkitab

    Ajarkan? (Jakarta : Saksi-Saksi Yehuwa Indonesia, 2005), h. 10-11.

  • 25

    sangatlah bijaksana, sifat-sifat Allah Yehuwa dalam Saksi-Saksi Yehuwa

    semua mengandung arti kebaikan, tidak ada cobaan Allah atau ujian yang

    diberikan Allah Yehuwa kepada mereka. Melainkan manusia sendiri yang

    membuat kerusakan, Allah lah yang akan tanggung jawab atas kerusakan

    yang mereka hadapi. Hal ini tentu berbeda dengan konsep Tuhan yang

    dianut oleh agama Kristen lainnya, mereka menganut paham trinitas yang

    dimana ada 1 Tuhan dalam 3 pribadi. Sedangkan Saksi-Saksi Yehuwa

    tidak percaya akan hal tersebut.

    2. Alkitab

    Alkitab menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah kitab

    agama kristen yang terdiri dari Perjanjian lama dan Perjanjian baru. Saksi-

    saksi Yehuwa memiliki Alkitab yang sama seperti kristen lainnya hanya

    saja terjemahan Alkitab milik Saksi-saksi Yehuwa terjemahan dunia

    baru32, karena Kristen Saksi-saksi Yehuwa sangat mempercayai Allah

    Yehuwa maka Alkitab dengan terjemahan dunia baru lebih akurat

    dibanding dengan Alkitab yang lainnya karena Alkitab dengan terjemahan

    dunia baru menggunakan kata “Allah” karena mereka meyakini bahwa

    Alkitab murni dari Allah dan harus memakai kata “Allah”. Disamping itu

    para Saksi-saksi Yehuwa menggunakan bahasa terbaru yang jelas, mudah

    dimengerti dan mirip dengan Alkitab yang asli, dengan adanya Alkitab

    terjemahan dunia baru orang-orang lebih mengerti dan paham.

    32 JW.org Saksi-saksi Yehuwa, Apakah Saksi-saksi Yehuwa Punya Alkitab Sendiri?

    diakses pada 25 September 2018 dari https://wwwjw.org/id/saksi-saksi-yehuwa/pertanyaan-

    umum/ssy-alkitab-nwt/

    https://wwwjw.org/id/saksi-saksi-yehuwa/pertanyaan-umum/ssy-alkitab-nwt/https://wwwjw.org/id/saksi-saksi-yehuwa/pertanyaan-umum/ssy-alkitab-nwt/

  • 26

    Adapun perbedaan Alkitab terjemahan dunia baru dengan Alkitab

    yang lainnya yaitu tentang ayat yang tidak ada dalam Alkitab lain seperti

    tambahan-tambahan yang ada pada Alkitab modern lainnya sedangkan

    Alkitab Saksi-saksi Yehuwa tidak menambahkan hal tersebut, dan

    perbedaan yang lainnya yakni perbedaan mengenai kata-kata dalam

    Alkitab33. Mereka meyakini bahwa Alkitab tidak pernah diubah dari

    kapanpun, seperti dalam kutipan 2 Timotius 3:16 “semua yang tertulis

    dalam Alkitab, diilhami oleh Allah.”

    Alkitab terjemahan dunia baru ditulis oleh beberapa orang yang

    membuatnya, sekitar 70 nama yang tertulis di Alkitab tersebut, dalam 2

    Timotius 3:16 “Seluruh isi kitab suci berasal dari Allah dan bermanfaat

    untuk mengaajar, menunukan kesalahan, memperbaiki segala sesuatu dan

    mendidik kita untuk melakukan apa yang benar” dan dalam 2 Petrus 1:20,

    21 “kalian pasti tahu bahwa tidak ada nubuat dalam Kitab Suci yang

    berasal dari penafsiran pribadi” “Nubuat tidak pernah disampaikan atas

    keinginan manusia. Sebaiknya, apa yang disampaikan manusia berasal dari

    Allah, karena mereka digerakkan oleh kuasa kudus.” Alkitab pada

    terjemahan dunia baru dijelaskan didalamnya bahwa Alkitab ini murni

    firman Allah dan tidak dibuat oleh seseorang walaupun banyak yang

    mengarangnya namun Alkitab tersebut tetap Allah Yehuwa yg

    menciptakannya tidak ada campur tangan manusia sedikit pun.

    33 JW.org Saksi-saksi Yehuwa, Apakah Terjemahan Dunia Baru Akurat Diakses pada 25

    September 2018 dari https://www.jw.org/id/saksi-saksi-yehuwa/pertanyaan-umum/terjemahan-

    dunia-baru-akurat/

    https://www.jw.org/id/saksi-saksi-yehuwa/pertanyaan-umum/terjemahan-dunia-baru-akurat/https://www.jw.org/id/saksi-saksi-yehuwa/pertanyaan-umum/terjemahan-dunia-baru-akurat/

  • 27

    Penulis Alkitab terjemahan dunia baru terdiri atas nama Musa ia

    menulis naskah Alkitab sejak 3.500 tahun yang lalu pada lima buku

    pertama dan pada buku terakhir ditulis oleh Yohanes sejak 1.900 yang

    lalu34. Penulisan Alkitab ini disampaikan melalui roh kudus yang

    disampaikan oleh Allah Yehuwa kepada para penulis, jadi jelas bahwa

    Alkitab ini murni dari pikiran Allah Yehuwa.

    Alkitab pada terjemahan baru memiliki 66 surat dan buku.

    Terdapat 2.300 bahasa dalam Alkitab terjemahan Dunia Baru35, sehingga

    hampir semua penduduk mendapatkan Alkitab dengan berbagai bahasanya

    masing-masing, dan Alkitab terjemahan dunia baru setiap minggunya

    disebarluaskan. Saksi-saksi Yehuwa sangat meyakini Alkitab dapat

    membuat hidup seseorang menjadi lebih baik, karena dalam Alkitab

    mereka semua tertulis petunjuk-petunjuk untuk hidup bahagia dan lebih

    baik. Isi-isi dalam Alkitab Terjemahan Dunia Baru milik Saksi-saksi

    Yehuwa memiliki jawaban untuk setiap pertanyaan hidup seseorang, serta

    menyebutkan penjelasan tentang kehidupan di bumi dan seisinya36.

    Alkitab mengajarkan bahwa Allah akan membuat perubahan

    seperti ini di bumi “Ia akan menghapus segala air mata dari mata mereka,

    dan kematian tidak akan ada lagi, juga tidak akan ada lagi perkabungan

    atau jeritan atau rasa sakit.”-Penyikapan (Wahyu).

    34 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania, Kabar baik dari Allah (Jakarta:

    Saksi-saksi Yehuwa Indonesia, 2013), h. 7 35 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania, Apa yang Sebenarnya Alkitab

    Ajarkan? (Jakarta: Saksi-saksi Yehuwa Indonesia, 2005), h. 19. 36 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania, Asal Mula Kehidupan Lima

    Pertanyaan yang Patut diRenungkan (Jakarta: Saksi-saksi Yehuwa Indonesia, 2010), h. 30-31.

  • 28

    Dalam buku “Apa Tujuan Hidup ini? Bagaimana saudara dapat

    menemukannya?” (2007) Ada suatu tulisan yang menjelaskan bahwa

    terdapat doktrin-doktrin yang tidak berdasarkan Alkitab yaitu seperti

    adanya pembahasan tentang Tritunggal, kematian, neraka, dan siksaan

    kekal. Mungkin dalam sebagian Alkitab kristen lainnya terdapat

    pembahasan seperti ini namun dalam Alkitab terjemahan dunia baru tidak

    terdapat pembahasan mengenai hal tersebut karena pembahasan hal yang

    diatas tidak sesuai dengan sifat Allah yang pengasih, adanya siksaan

    manusia yang kekal tidak sesuai dengan apa yang ada di dalam hati

    Allah37. Seperti yang dikatakan di 1 Yohanes 4:8 “Allah adalah Kasih”.

    Dan dalam Yeremia 7:31; 19:;32:35 “Alkitab dengan jelas memberi tahu

    bahwa ajaran demikian tidak pernah timbul dalam hati Allah Yang

    Mahakuasa.”

    Jadi menurut Saksi-Saksi Yehuwa Alkitab yang benar ialah

    menggunakan bahasa Allah Yehuwa bukan dengan menggunakan kata

    Tuhan Yesus dan mereka sendiri mempercayai Alkitab terjemahan baru

    milik mereka yang disebut “Alkitab Terjemahan Dunia Baru” adanya

    terjemahan baru ini agar sama persis seperti Alkitab yang Allah ajarkan

    dahulu pada umat Kristiani.

    3. Yesus Kristus

    Ajaran Saksi-saksi Yehuwa selanjutnya yang terdapat pada Alkitab

    yaitu tentang ajaran Yesus Kristus yang mana Yesus adalah Tuhan bagi

    37 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania, Apa Tujuan Hidup Ini?

    Bagaimana saudara dapat menemukannya?, (Jakarta, Saksi-saksi Yehuwa, 2007), h.17.

  • 29

    seluruh umat Kristen. Yesus juga termasuk dalam susunan Tritunggal

    yakni yang disebut sebagai Anak Allah yang menyerupai manusia. Yesus

    diciptakan dan dititipkan di dalam rahim Maria, Maria adalah seorang

    perempuan yang perawan, sehingga Yesus tidak memiliki seorang Ayah.

    Menurut Alkitab Terjemahan Dunia Baru dalam Saksi-saksi

    Yehuwa Yesus sebelum diturunkannya ke Bumi dan sebelum sebagai

    anak Maria, pernah tinggal di Surga sebagai makhluk roh. “Ia adalah

    ciptaan Allah yang pertama. Tidak seperti manusia lain, Yesus hidup di

    surga sebagai makhluk roh sebelum dilahirkan ke bumi.” (Yohanes 8:23).

    Suatu hal yang dikerjakan Yesus semua adalah perintah Allah Yehuwa.

    Yesus sangat gembira menjalankan semua pekerjaannya di bumi semata-

    mata karena Allah Yehuwa dan membuat bahagia umatnya. Sejak Yesus

    lahir banyak juga yang membencinya namun sifat dan karakter Yesus

    tidak membuat dirinya merasa terbebani. Ajaran Alkitab Terjemahan

    Dunia Baru, Yesus mempunyai sifat yang hampir sama dengan Allah

    Yehuwa, hal ini membuat Yehuwa menganggap Yesus seperti putranya

    sendiri karena ia mampu membuat Allah senang. Kedekatan Yesus dengan

    Allah membuat Yesus rela berkorban demi umatnya yang dari lahir harus

    menanggung dosa dari Adam. Namun Yesus tidak berkecil hati dalam

    menyebarkan berita gembira38 yakni akan datangnya kerajaan Allah nanti

    yang dimana semua umatnya akan kekal abadi di bumi tanpa penderitaan

    dan kesengsaraan.

    38 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania, Mari jadilah Pengikutku

    (Jakarta : Saksi-Saksi Yehuwa Indonesia, 2007), h.77.

  • 30

    Ketika sebelum datangnya Yesus ke bumi, bumi dikuasai oleh

    setan. Namun, ketika Yesus diutus oleh Yehuwa datang ke bumi ia sangat

    senang karena Allah mengabulkan kehendaknya untuk turun ke bumi

    sebagai seseorang yang akan memmpin di kerajaannya kelak. Sejak itu

    Yesus selalu berbuat baik kepada saudara-saudaranya dan yang membenci

    dia. Sifat baiknya diikuti oleh Saksi-Saksi Yehuwa dan Yesus dijadikan

    sebagai panutan hidup umatnya. Yesus sering kali disebut Tuhan dalam

    agama Kristen lainnya, berbeda dengan yang diajarkan Alkitab Saksi-

    Saksi Yehuwa bahwa Yesus bukanlah Tuhan melainkan hanya malaikat

    saja yang diciptakan pertama oleh Allah, ia sudah dianggap seperti anak

    Allah karena sifatnya.39 Hal ini karena Yesus tidak pernah berkata bahwa

    ia Tuhan maupun satu dengan Allah. Ketika Yesus berdoa kepada Allah,

    dalam Yoh 17;3 “inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka

    mengenal Engkau, satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus

    Kristus yang telah Engkau utus,” para rasul yang dekat dengan Yesus pun

    tidak ada yang berkata bahwa ia Tuhan atau Allah, dalam seruan Thomas

    di Yohanes 20:28 “Ya Tuhanku dan Allahku!”, Yesus memang

    mempunyai kedudukan tinggi daripada rasulnya, akan tetap dalam hal ini

    Thomas bukan menyebut Yesus sebagai Tuhan, melainkan seorang

    Mesias. Yesus berkorban demi umatnya dan mati di tiang, hari ketiga

    setelah Yesus mati ia bangkit dan diangkat ke surga bersama Allah

    Yehuwa.

    39 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania, Bertukar Pikiran Mengenai

    Ayat-Ayat Alkitab (Jakarta : Watch Tower Bible and Tract Society of New York, INC), h. 430-431.

  • 31

    4. Kerajaan Allah

    Ajaran yang berbeda dengan kristen lainnya dan yang terdapat

    dalam Alkitab yaitu Kerajaan Allah. Seperti yang dikatakan oleh Mas

    Ivan, seorang penetua di Pondok Cabe ia mengatakan bahwa, Kerajaan

    Allah yaitu sebuah tempat para anggota Saksi-saksi Yehuwa yang kekal di

    bumi maupun di surga. Kerajaan Allah adalah kerajaan pemerintahan dari

    segala-galanya yang di dunia. Dalam (Daniel 2:44) “Pada zaman raja-raja

    itu, Allah yang berkuasa atas surga akan mendirikan kerajaan yang tidak

    akan pernah musnah. Kerajaan itu tidak akan dikuasai bangsa lain.

    Kerajaan itu akan menghancurkan dan mengakhiri semua kerajaan ini.

    Hanya kerajaan itu yang akan tetap berdiri untuk selamanya.”

    Sebelum anggota Saksi-saksi Yehuwa mengetahuin bahwa akan

    adanya kerajaan Allah yang akan datang, Yesus terlebih dahulu sering

    menceritakan hal ini kepada sahabat-sahabatnya, tidak ada yang Yesus

    katakan dan bicarakan selain kerajaan Allah.

    “Jadi berdoalah seperti ini: “Bapak kami yang di surga,

    disucikanlah nama-Mu.” (Mat 6:9) “Datanglah kerajaan-Mu. Jadilah

    kehendak-Mu di bumi seperti di surga.” (Mat 10) “Dan kabar baik tentang

    kerajaan ini akan diberitakan di seluruh bum, sebagai kesaksian bagi

    semua bangsa, kemudian akhir itu akan datang.” (Mat 24:14). Seperti yang

    dikatakan dalam Alkitab bahwa Kerajaan akan datang dan semua

    bergembira menerima berita tersebut.

  • 32

    Kerajaan telah diperintah sejak 1914 dan ketika Yesus

    mencampakan setan-setan ke bumi, Yesus adalah pemimpin di kerajaan

    Allah yang pertama, Allah memerintahkan Yesus untuk memimpin karena

    Yesus adalah pemimpin yang baik hati dan ciptaan Allah yang pertama,

    kerajaan Allah juga akan dipimpin oleh orang-orang yang terpilih untuk

    masuk ke surga seperti rasul-rasul yng setia dengan Yesus dan orang-

    orang yang suci serta kudus. Orang-orang yang akan memasuki surga

    terhitung jumlahnya yaitu mencapai 144.00040 orang yang terpilih atau

    disebut dalam Alkitab yakni kaum terurap.

    Setelah setan-setan membuat kekacauan di bumi pada saat itu juga

    kerajaan Allah mulai dipimpin oleh Yesus, sejak itu penderitaan manusia

    mulai meningkat dan merajalela. Pada konsep ini yang dilakukan untuk

    mencapai Kerajaan Allah yaitu dengan cara menebarkan kabar baik

    tentang ini ke seluruh umat di dunia, sehingga mereka akan tahu tentang

    kerajaan Allah yang akan datang. Kerajaan Allah disiapkan untuk orang-

    orang yang mau berbuat kebaikan di masa hidupnya serta menebarkan

    berita bahagia tersebut dengan rasa lapang, hati yang lembut tanpa ingin

    dibalas.

    Alkitab menggambarkan kehidupan kerajaan Allah seperti pada

    (Mazmur 37:29) “Orang-orang benar akan memiliki bumi, dan mereka

    akan tinggal disitu selamanya.” Dan dalam (Yesaya 65: 21-23) “Mereka

    akan membangun rumah dan tinggal di situ, mereka akan membuat kebun

    40 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania, Kabar Baik dari Allah,

    (Jakarta: Saksi-saksi Yehuwa Indonesia, 2013), h. 15

  • 33

    anggur dan makan buahnya”, “ Mereka tidak akan membangun dan orang

    lain yang tinggal,Ataupun menanam dan orang lain yang makan.Umur

    umat-Ku akan seperti umur pohon dan orang-orang pilihan-Ku akan

    benar-benar menikmati hasil kerja mereka”, “Mereka tidak akan banting

    tulang dengan percuma, ataupun melahirkan anak hanya untuk menderita,

    karena merekalah keturunan yang terdiri dari orang-orang yang diberkati

    Yehuwa, dan anak cucu mereka ada bersama mereka.” Seperti itulah

    penjelasan Kerajaan Allah dalam Alkitab, bahwa orang yang benar-benar

    akan bertahan di bumi dan hidup selamanya di bumi.

    Ajaran yang terdapat dari Saksi-saksi Yehuwa ini tidaklah ada di di

    Agama yang lain, mereka tidak mempunyai konsep pembalasan dosa atau

    bisa disebut dengan siksaan manusia, Allah Yehuwa mengajarkan

    umatnya untuk cinta kasih sesuai yang diajarkan oleh Yehuwa sendiri.

    Sehingga dalam kerajaan Allah tidak ada satupun orang yang akan masuk

    neraka dan disiksa, semua akan bahagia ketika tiba waktunya. Orang

    terurap akan memasuki surga dan yang lainnya akan tinggal di bumi

    selamanya dengan sebutan suatu bumi tanpa penderitaan yang dimana rasa

    sakit, busung lapar, kemiskinan, dan kejahatan41 bencana sudah tidak ada

    lagi, yang ada hanyalah kebahagiaan untuk semua.

    41 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania, Apakah Allah Benar-benar

    Memperdulikan kita?, (Jakarta: Saksi-saksi Yehuwa, 2006), h. 3.

  • 34

    BAB III

    PROSESI PERJAMUAN MALAM TUAN DALAM SAKSI-SAKSI

    YEWUHA

    A. Sejarah Perjamuan Malam Tuan dalam Saksi-saksi Yehuwa

    Pada tanggal 14 Nisan (bulan pada bahasa Ibrani) pada tahun 33M

    Allah Yehuwa mengadakan Hari Paskah yang dilakukan setelah matahari

    terbenam, kemudian umat Yahudi merayakan hari paskah atau dalam

    bahasa latin disebut pascha. Perayaan paskah tersebut yaitu hari peringatan

    dimana kebiasaan semua umat Yahudi memakan roti gandum tanpa ragi

    dan memakan daging domba selama tujuh hari dengan sayur pahit42. Pada

    saat tersebut setiap keluarga harus menyembelih domba atau kambing dan

    memercikan darah ke pintu. Penentuan waktu Hari Paskah mengikuti

    kalender Ibrani yang dimana hari dalam bangsa Ibrani diakhiri dan diawali

    setelah matahari terbenam.

    Orang-orang Yahudi pada saat itu dipaksa kerja oleh Firaun untuk

    membangun kota-kota Firaun dalam kitab keluaran 1;11 “maka, orang

    mesir mengangkat para pengawas untuk menindas orang Israel dan

    menyuruh mereka kerja paksa. Orang-orang Israel disuruh membangun

    Pitom dan Ramsees, yaitu kota-kota tempat Firaun menyimpan

    persediaan.” Hal ini berhubungan dengan perayaan paskah hari dimana

    42 Saksi-Saksi Yehuwa, Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa (Jakarta :

    WatchTower Bible, 2013), h.17.

  • 35

    orang-orang Israel dibebaskan dari perbudakan bangsa mesir oleh Musa,

    yang saat itu diberi mukjizat oleh Allah Yehuwa untuk membebaskan

    orang-orang Israel dari perbudakan.43 Disebutkan dalam Keluaran 3;9-10

    “Aku sudah dengar tangisan orang Israel. Aku juga sudah lihat mereka

    ditindas orang mesir dengan kejam. Sekarang aku akan mengutus kamu

    untuk menghadap Firaun, dan kamu harus membawa umat-Ku, orang-

    orang Israel, keluar dari Mesir.”

    Oleh karena itu perayaan paskah tentu ada kaitannya dengan

    Perjamuan Malam Tuan yang dimana ketika itu Yesus berkata 1 Korintus

    5;7 “Buanglah ragi yang lama, supaya kalian menjadi adonan yang baru,

    karena kalian sudah bebas dari ragi sejak dikorbankannya kristus, anak

    domba Paskah kita.” Bukan hanya memperingati pembebasan dari bangsa

    Mesir namun juga tentang Yesus akan meninggalkan umatnya untuk

    dikorbankan. Allah yehuwa pun memperintahkan umat Yahudi untuk

    selalu mengingat peristiwa pembebasan banga Israel dan mereka selalu

    merayakan hari Paskah setahun sekali untuk mengingat peristiwa tersebut.

    Peristiwa paskah adalah ketentuan hukum Taurat, kemudian Yesus

    membuat ketentuan baru yang mana lebih mengajarkan cinta kasih pada

    pengikutnya dan bukan di bawah naungan hukum taurat lagi akan tetapi

    dibawah naungan hukum Yesus atau Alkitab umat Kristen, seperti ketika

    pada hukum Musa yang dikorbankan binatang sedangkan ketika perjanjian

    43 JW.ORG Saksi-Saksi Yehuwa, Musa Diserang diakses pada 16 Januari 2019 dari

    https://www.jw.org/id/publikasi/majalah/g20040408/musa-

    diserang/#?insight[search_id]=d2d7e49c-724a-4487-97c3-

    30c2eee06f77&insight[search_result_index]=0

    https://www.jw.org/id/publikasi/majalah/g20040408/musa-diserang/#?insight[search_id]=d2d7e49c-724a-4487-97c3-30c2eee06f77&insight[search_result_index]=0https://www.jw.org/id/publikasi/majalah/g20040408/musa-diserang/#?insight[search_id]=d2d7e49c-724a-4487-97c3-30c2eee06f77&insight[search_result_index]=0https://www.jw.org/id/publikasi/majalah/g20040408/musa-diserang/#?insight[search_id]=d2d7e49c-724a-4487-97c3-30c2eee06f77&insight[search_result_index]=0

  • 36

    sudah berubah menjadi hukum Yesus makan yang dikorbankn bukan

    binatang melainkan Yesus sendiri karena jika yang dikorbankan binatang

    tidak akan sepadan dengan manusia. Disebutkan dalam Roma 6;16 “Dosa

    tidak boleh menjadi majikan kalian, karena kalian tidak berada di bawah

    hukum Taurat, tetapi di bawah kebaikan hati Allah Yehuwa yang luar

    biasa”.

    Dua hari sebelum hari raya Paskah, lebih tepatnya pada tanggal 11

    Nisan, Yesus memberi kabar kepada para rasulnya bahwa dua hari lagi

    akan ada perayaan Paskah dan Yesus ingin sekali memperingati hari raya

    tersebut dengan para rasulnya sebelum ia pergi meninggalkan mereka.

    Pada hari itu mereka baru selesai turun dari Gunung Zaitun, ketika mereka

    turun hari sudah malam sehingga Yesus dan para rasulnya langsung

    menghampiri kota Yerusalem, kejadian ini dibarengi dengan

    pengkhianatan dari salah satu rasul Yesus sendiri yang bernama Yudas

    Iskariot yang bersekongkol dengan orang yang membenci Yesus untuk

    menculik Yesus. Pada tanggal 13 Nisan sebelum hari itu, Yudas bertanya

    kepada Yesus dimana ia akan memperingari hari paskah, namun Yesus

    sudah tahu apa yang dimaksud Yudas dan Yesus tidak menjawab

    pertanyaannya, oleh sebab itu Yudas tidak bisa membocorkan keberadaan

    Yesus kepada orang yang membenci Yesus tersebut. Kemudian pada hari

    Paskah tiba Yesus dan rasulnya sedanga berada di rumah murid Yesus.

    Perjamuan Malam Tuan pada peristiwa di atas tersebut merupakan

    Perjamuan terakhir Yesus bersama para rasulnya. Ketika perjamuan

  • 37

    terakhir Yesus mencuci kaki para rasulnya, dan para rasul pun terkaget

    melihat perbuatan Yesus. Hal ini karena Yesus ingin mengajarkan

    kerendahan hati kepada para rasulnya, dengan perasaan yang tidak enak

    kepada Yesus, para rasul menerimanya. Yesus bercerita tentang Yudas

    Iskariot yang menkhianatinya setelah Yudas memakan roti darinya, hal ini

    tentu membuat para rasul bertanya siapa yang akan melakukan hal tersebut

    kepada Yesus, namun Yesus tidak memberitahu mereka siapa yang akan

    mengkhianatinya. Disebutkan dalam Mazmur 41;9 “Bahkan teman

    akrabku, yang aku percayai, yang makan roti aku, telah berbalik melawan

    aku”.

    Ketika perjamuan terakhir berlangsung Yudas memegang kotak

    uang untuknya dan akan membawanya pergi. Sementara Yesus sudah

    mengetahuinya, dalam Yoh 13;27-30 “ Setelah Yudas mengambil roti itu,

    setan masuk ke dalam hatinya. Makan Yesus berkata kepadanya

    “Lakukanlah apa yang sedang kamu lakukan itu dengan lebih cepat”.

    Namun, tidak seorang pun diantara para rasul yang sadar akan yang

    dilakukan Yudas, mereka berpikir bahwa Yudas mengambil kotak uang

    untuk membeli apa yang dibutuhkan untuk perayaan Paskah. Jadi Yudas

    pergi setelah mengambil potongan roti yang diberikan Yesus pada malam

    tersebut.44

    Yesus membagikan roti tak beragi dengan memotong roti tersebut

    dengan kecil-kecil lalu membagikannya kepada para rasul, setelah

    44 Yesus, Jalan, Kebenaran, Kehidupan, (Jakarta, Saksi-Saksi Yehuwa Indonesia, 2017),

    h. 267.

  • 38

    membagikan roti lalu Yesus memberikan cawan yang berisi anggur.

    Disebutkan dalam Matius 26;26-28 “Yesus mengambil roti dan,

    setelahnya mengucap berkat, lalu memecah-mecahkannya dan sambil

    memberikannya kepada murid-murid, ia mengatakan, ‘ambil, makanlah.

    Ini mengartikan tubuhku.’ Juga ia mengambil cawan dan setelah

    mengucapkan syukur, ia memberikannya kepada mereka, saambil

    megatakan, ‘minumlah cawan ini, kamu semua; sebab ini mengartikan

    darah perjanjianku’. Yang akan dicurahkan demi kepentingan banyak

    orang untuk pengampunan dosa.” Pada malam itu Yesus dikorbankan dan

    dihukum mati untuk penebusan dosa untuk umatnya dan Yesus

    memberitahukan kepada umatnya untuk memperingati hari Perjamuan

    Malam Tuan.

    Pengertian dari Perjamuan Malam Tuan adalah memperingati

    kematian Yesus. Kata perjamuan diambil dari kata menjamu dalam bahasa

    Indonesia yaitu menyuguhi, kata ini diambil ketika Yesus menjamu para

    rasul dengan roti dan anggur yang melambangkan tubuh Yesus ini yaitu

    untuk menghormati Allah dan berterimakasih kepada Yesus. Sedangkan

    Malam yaitu waktu dimana Yesus menjamu para rasul tersebut, dan juga

    kata Tuan diambil dari sebutan Yesus oleh para Saksi-Saksi Yehuwa.45

    Kegiatan ini pun dilandasi penghormatan kepada Allah Yehuwa juga

    untuk memperingati kematian Yesus untuk menebus dosa waris Adam.46

    45 Wawancara dengan saudara Ivan Novianto pada tanggal 27 Juni 2019. 46 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania, Bertukar Pikiran Mengenai

    Ayat-Ayat Alkitab (Jakarta: Watch Tower Bible and Tract Society of New York, 2012), h. 294.

  • 39

    Mengenai waktu dilakukannya Perjamuan Malam Tuan, Yesus

    sendiri tidak memberitahunya secara detail ia hanya memerintahkan agar

    umatnya selalu melakukannya untuk mengingatnya, namun walaupun

    begitu hal ini dianggap penting bagi Saksi-Saksi Yehuwa karena hari

    tersebut adalah bukti menghormati Allah, oleh sebab itu Saksi-Saksi

    Yehuwa memperingatinya satu kali dalam setahun saja,47 hal ini juga

    dijelaskan dalam Alkitab bahwa perayaan paskah sama dengan hari

    dimana Yesus dikorbankan dan dilaksanakan hanya sekali dalam setahun.

    Semua peristiwa tersebut diketik dan berada dalam website resmi milik

    Saksi-Saksi Yehuwa.

    B. Syarat-syarat dalam Perjamuan Malam Tuan

    Pentingnya acara Perjamuan Malam Tuan menurut Saksi-Saksi

    Yehuwa ini bertujuan untuk mengenang apa yang dihasilkan oleh Yesus

    karena pengorbanannya yang memberikan nyawanya demi Saksi-Saksi

    Yehuwa.48 Oleh karena itu ada syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh

    peserta Perjamuan Malam Tuan maupun peserta yang memakan roti dan

    anggur tersebut. Mulai dari syarat-syarat peserta yang mengakui acara

    Perjamuan Malam Tuan yaitu harus :

    1. Berpakaian rapih dan bersih

    Yesus menyukai umatnya yang berpakaian rapih dan bersih

    dalam 1 Kor 10;31 “Jadi, tidak soal kalia makan atau minum,

    47 Wawancara dengan saudara Ivan Novianto selaku Penatua Sakis-Saksi Yehuwa di

    Pondok Cabe pada 25 Maret 2018. 48 Berdasarkan undangan Perjamuan Malam Tuan yang diberi Penatua Pondok Cabe.

  • 40

    atau melakukan apapun, lakukan segala sesuatu demi

    kemuliaan Allah”. Saksi-Saksi Yehuwa menghadiri acara

    Perjamuan Malam Tuan dengan berpakaian rapih dan bersih,

    hal ini bukan hanya untuk para wanita dewasa ataupun pria,

    anak-anak yang mengikuti acara Perjamuan Malam Tuan pun

    ikut mematuhi aturan dalam berpakaian rapih.49 Seperti

    disebutkan dalam 1 Timotius 2;9-10 “Juga, wanita-wanita

    hendaknya menghias diri dengan pakaian yang pantas, dengan

    kesederhanaan dan pertimbangan yang baik, tidak dengan gaya

    rambut yang rumit dan dengan emas, mutiara, atau pakaian

    yang mahal, tapi perbuatan yang baik, seperti yang sepantasnya

    bagi wanita yang mengaku berbakti kepada Allah”. Para jemaat

    Saksi-Saksi Yehuwa mengikuti apa yang diajarkan Alkitab

    kepada mereka, dengan kesederhanaan dan tidak berlebihan

    dalam berpakaian. Sedangkan, yang dipakai pria ialah kemeja

    dan celana panjang, juga dengan anak-anak.50

    2. Syarat orang yang memakan roti dan meminum anggur

    Syarat dalam memakan roti dan meminum anggur dalam

    Balai Kerajaan Saksi-Saksi Yehuwa berbeda dengan yang ada

    di setiap gereja. Mereka meyakini bahwa yang ikut serta

    memakan roti dan meminum anggur tersebut adalah orang-

    orang yang mempunyai nat untuk abadi di surga Allah

    49 Saksi-Saksi Yehuwa, Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa (Jakarta :

    WatchTower Bible, 2016), h.17. 50 Berdasarkan kunjungan penulis pada 31 Maret 2018.

  • 41

    Yehuwa, mereka disebut kaum terurap, kaum terurap adalah

    kaum yang hanya termasuk dalam perjanjian baru, juga orang-

    orang yang terpanggil khusus oleh Allah Yehuwa.51 Disebutkan

    dalam Ibrani 9;15 “Maka, dia menjadi perantara sebuah

    perjanjian baru, supaya orang-orang yang sudah dipanggil bisa

    menerima janji berupa warisan yang abadi, karena melalui

    kematiannya, mereka ditebus dan dibebaskan dari pelanggaran

    yang mereka lakukan di bawah perjanjian sebelumnya”.

    Kaum terurap adalah kaum yang dijanjikan Allah Yehuwa akan

    memerintah di surga bersama kristus. Ciri-ciri kaum terurap ini

    terdiri dari 144 ribu orang. Ciri-ciri kaum terurap sendiri tidak

    disebutkan dalam Alkitab, akan tetapi ciri seseorang yang

    diketahui bahwa mereka kaum terurap adalah yang hatinya

    terpanggil oleh Allah.52 Disebutkan dalam 1 Petrus 2;11

    “Saudara-saudara yang terkasih, saya mohon agar kalian,

    sebagai orang asing dan penduduk sementara, terus menolak

    keinginan tubuh yang berdosa, yang berperang melawan

    kalian”. Kaum terurap disebut uga sebagai manusia yang hidup

    hanya sementara di bumi, mereka akan kembali ke surga

    51 JW.ORG Saksi-Saksi Yehuwa, Pertanyaan Umum Perjamuan Kudus diakses pada 17

    Januari 2019 darihttps://www.jw.org/id/saksi-saksi-yehuwa/pertanyaan-umum/perjamuan-

    kudus/#?insight[search_id]=0f266dc2-fd9f-45d5-979a-

    d5eb9395d2cc&insight[search_result_index]=2 52 Wawancara dengan Ivan Novianto salah satu Penatua Saksi-Saksi Yehuwa di Pondok

    Cabe, pada 25 Maret 2018.

    https://www.jw.org/id/saksi-saksi-yehuwa/pertanyaan-umum/perjamuan-kudus/#?insight[search_id]=0f266dc2-fd9f-45d5-979a-d5eb9395d2cc&insight[search_result_index]=2https://www.jw.org/id/saksi-saksi-yehuwa/pertanyaan-umum/perjamuan-kudus/#?insight[search_id]=0f266dc2-fd9f-45d5-979a-d5eb9395d2cc&insight[search_result_index]=2https://www.jw.org/id/saksi-saksi-yehuwa/pertanyaan-umum/perjamuan-kudus/#?insight[search_id]=0f266dc2-fd9f-45d5-979a-d5eb9395d2cc&insight[search_result_index]=2

  • 42

    dengan Yesus.53 Berbeda dengan kaum pengamat pada acara

    Peramuan Malam Tuan, mereka hidup kekal/abadi di bumi.

    Perbedaannya dengan gereja yaitu mereka meyakini umatnya

    semua sudah dibaptis, oleh karena itu mereka bisa memakan

    roti dan meminum anggur dalam acara tersebut.54

    3. Syarat hadirin yang mengikuti Perjamuan Malam Tuan

    Para tamu hadirin pada acara Perjamuan Malam Tuan dalam

    Balai Kerajaan Saksi-Saksi Yehuwa diperbolehkan/terbuka

    untuk siapa saja dan darimana saja, bukan hanya untuk acara

    Perjamuan Malam Tuan saja tetapi juga untuk acara lainnya

    seperti khotbah pada hari-hari tertentu. Hal ini karena dalam

    setiap acara adalah tempat dimana merek amenyebarkan kabar

    baik dari Allah tentang kerajaan Allah kepada seluruh manusia

    di bumi ini. Hal tersebut yaitu guna untuk menghormati sang

    pencipta mereka yaitu Allah Yehuwa dan malaikat mereka

    yaitu Yesus karena telah dituliskan dalam Alkitab tentang

    menebarkan berita gembira “ Pergilah sambil memberitakan,

    ‘kerajaan surga sudah dekat’ “. (Matius 10;7). “Ketika masuk

    ke kota atau ke desa manapun, carilah orang yang mau

    menerima kalian, dan tinggalah di rumah seseorang sampai

    kalian pergi dari daerah itu”. Bukan hanya dari keseharian

    mereka yang menebarkan berita baik melalui perorangan akan

    53 Dipublikasikan oleh JW.ORG https://wol.jw.org/id/wol/pc/r25/li-in/200277077/1/0

    diakses pada 17 Januari 2019. 54 Dr. R. Soedarmo, Ikhtisar Dogmatika (Jakarta: Gunung Mulia, 2011), h. 245.

    https://wol.jw.org/id/wol/pc/r25/li-in/200277077/1/0

  • 43

    tetapi dari acara Perjamuan Malam Tuan juga mereka

    memberitakannya kepada semua yang ikut serta dalam

    Perjamuan Malam Tuan walaupun berbeda agama melalu

    undangan yang diberikan. Perjamuan Malam Tuan dalam Balai

    Kerajaan Saksi-Saksi Yehuwa juga diperbolehkan membawa

    bayi dan anak-anak.55

    4. Tidak ada kolekte/pemungutan biaya

    Perjamuan Malam Tuan dalam Saksi-Saksi Yehuwa tidak ada

    syarat untuk mengumpulkan uang. Disebutkan dalam Matius

    10;8 “Sembuhkan orang sakit, bangkitkan orang mati,

    sembuhkan penderita kusta, dan usir roh jahat. Kalian sudah

    menerima dengan gratis, jadi berikan juga dengan gratis”.

    Maksud dari ayat Alkitab tersebut adalah Saksi-Saksi Yehuwa

    tudak memungut biaya apapun dan mereka megerjakan apa

    yang Allah perintahkan dengan suka rela dan tidak memaksa

    orang lain untuk menyumbangkan uangnya Balai Kerajaan,

    karena Allah juga memberi semuanya kepada penciptanya

    dengan gratis dan tanpa dibayar. Adapun uang yang terkumpul

    yaitu uang hasil sukarela para penatua atau yang lainnya namun

    tidak dipinta. Sumbangan yang terkumpul juga untuk

    membantu orang-orang yang terkena bencana, untuk

    membangun tempat Balai Kerajaan, dan juga diberikan kepada

    55 Wawancara dengan Saudara Ivan Novianto selaku Penatua dalam Saksi-Saksi Yehuwa

    Pondok Cabe, pada 25 Maret 2018.

  • 44

    para rohaniawan keliling untuk menebarkan berita bahwa

    kerajaan surga telah datang.56

    Syarat-syarat mengikuti Perjamuan Malam Tuan dalam Saksi-

    Saksi Yehuwa sangatlah sederhana, mereka tidak menentukan siapa saja

    yang mengikuti acara Perjamuan Malam Tuan tersebut, menurut Saksi-

    Saksi Yehuwa hal ini disebabkan adanya keterkaitan mereka dengan Allah

    mereka akan perintah menyebarkan kabar baik dan berterima kasih kepada

    Yesus , karena Yesus telah menyelamatkan seluruh umat manusia bukan

    hanya penganut Saksi-Saksi Yehuwa. Mereka juga tidak membutuhkan

    kolekte dari para tamu hadirin selama acara berlangsung.

    C. Tata Cara dalam Perjamuan Malam Tuan

    Seperti yang sudah dijelaskan di pembahasan sebelumnya, Saksi-

    Saksi Yehuwa memperingati Perjamuan Malam Tuan pada tanggal 14

    Nisan, hal ini mengikuti tanggal dimana Yesus memperingati Perjamuan

    Malam terakhirnya dengan para rasul. Diperintahkan oleh Yesus mengenai

    peringatan Perjamuan Malam Tuan tersebut tertulis di dalam (Lukas

    22;19-20) “Juga, Yesus mengambil roti, mengucap syukur, memecah-

    mecahkan roti, lalu memberikannya kepada mereka sambil berkata ‘ini

    melambangkan tubuhku yang akan diberikan demi kalian. Teruslah

    lakukan ini untk mengenang aku. Setelah mereka makan malam, dia juga

    56 Saksi-Saksi Yehuwa, Bagaimana Kegiatan Saksi-Saksi Yehuwa dibiayai? diakses pada

    19 Januari 2019 dari https://www.jw.org/id/saksi-saksi-yehuwa/pertanyaan-umum/kegiatan-dibiayai/#?insight[search_id]=81b861cf-23fa-4a17-b91d-

    75fadf7ae62c&insight[search_result_index]=1

    https://www.jw.org/id/saksi-saksi-yehuwa/pertanyaan-umum/kegiatan-dibiayai/#?insight[search_id]=81b861cf-23fa-4a17-b91d-75fadf7ae62c&insight[search_result_index]=1https://www.jw.org/id/saksi-saksi-yehuwa/pertanyaan-umum/kegiatan-dibiayai/#?insight[search_id]=81b861cf-23fa-4a17-b91d-75fadf7ae62c&insight[search_result_index]=1https://www.jw.org/id/saksi-saksi-yehuwa/pertanyaan-umum/kegiatan-dibiayai/#?insight[search_id]=81b861cf-23fa-4a17-b91d-75fadf7ae62c&insight[search_result_index]=1

  • 45

    melakukan hal yang sama atas cawan itu. Dia berkata ‘cawan ini

    melambangkan perjanjian baru yang disahkan dengan darahku, yang akan

    dicurahkan demi kalian’”.

    Seperti itulah yang diperintahan oleh Yesus untuk umatnya agar

    mereka selalu memperingati Perjamuan Malam Tuan. Saksi-Saksi Yehuwa

    memperingati acara Perjamuan Malam Tuan hanya sekali dalam setahun.

    Perbedaannya dengan Gereja lainnya yaitu tentang waktu perayaan acara

    Perjamuan Malam Tuan dalam Gereja Protestan dilakukan setiap minggu

    bulan pertama, dan ada pula yang dilakukan pada setahun sekali pada

    Jumat Agung, disebut Jumat Agung karena Yesus disalib pada hari Jumat

    sebelum paskah. Sedangkan Misa biasa dilakukan pada setiap minggu

    pertama, dan yang mengikutinya hanya sebagian orang yang sudah

    dibaptis