Perjalanan Hidup Agus PIRANHAMAS

PEMBICARA | PELAKU | PENGAMAT Internet Marketing

“Saya bukan inspirator, saya bukan motivator, tapi saya adalah seorang REALITOR ” –Agus Piranhamas-Perjalanan hidup Guru | Pakar | Jagoan Internet Marketing ini sungguh menarik untuk disimak. Masa kecil yang penuh air mata akibat pribadinya yang seorang introvert. Masa kuliah yang penuh pengabdian dan masa-masa kerja serta awal bergelut dalam dunia Internet Marketing yang merubah hidupnya. Lahir dengan nama lengkap Agus Setiyawan bin Mas Moeljono bin Ngaliehardjo, dari sebuah desa di Bojonegoro Jawa timur, Agus kecil mendapat didikan yang keras dari orangtuanya.“Pendidikan ala cina dan militer saya dapatkan saat saya masih kecil” ujar beliauDengan cara mendidik seperti itu maka saya menjadi anak yang rajin dan disiplin.“Ayah saya mengajarkan bahwa walaupun saya anak seorang “pengede” (orang penting) di desa maka tak lantas saya bisa ongkang-ongkang kaki. Apapun kalau bisa selalu dilakukan sendiri, walaupun di rumah banyak pembantu tapi ayah selalu orang tuanya tidak boleh membaca buku karena khawatir Agus kecil menjadi gila karena terlalu kurang pergaulan. Selain itu secara postur tubuh yang mungil dan juga sifat Agus kecil yang pemalu dan minderan. Sebagai contoh keminderan Agus kecil, pernah suatu ketika ada teman cewek yang pinjam buku ke rumah, tapi Agus kecil malah berlari ke kamar dan meminta sang ibu untuk menemui dan menyerahkan buku yang akan dipinjam.Agus kecil mulai berubah sejak dia mengenal Majalah Anda, sebuah majalah psikologi.“Saat saya membaca majalah tersebut saya melihat ada sebuah kalimat yang menyentil hati saya, ditulis di situ bahwa setiap hal yang mengubah dirimu caranya terserah dirimu, maka dimulailah petualangan saya untuk berubah”.Teman-teman masa kecil yang nakal berperan penting dalam perubahan pribadi Agus kecil menjadi lebih terbuka.“Saya tidak pernah memusuhi teman-teman yang nakal, bahkan boleh dibilang dari teman-teman yang dikatakan nakal itulah saya mulai berani untuk membuka diri, salah seorang teman semasa kecil bernama Yunus Gepeng banyak memberi saya inspirasi”. Dari kehidupan masa kecil di Bojonegoro, Agus mulai merantau ke Malang saat memasuki masa kuliah. Diterima di jurusan teknik kimia salah satu kampus di Kota Apel itu, Agus mulai menjalani babak baru dalam kehidupannya. Agus yang mempunyai prinsip “Lebih baik saya yang menderita daripada orang lain” dikenal baik oleh teman-teman sekosan dan lingkungan sosialnya.“Saat masa kuliah intinya saya ingin menjadi orang baik”.Tak jarang Agus secara sukarela membersihkan kosan, bahkan saat libur panjang Agus tak sungkan untuk meminta kunci kamar salah seorang temannya untuk dibersihkan. Energi-energi positif yang ditanam oleh Agus rupanya mulai dipanen di akhir masa perkuliahannya. Banyak kemudahan yang diperoleh Agus saat mengerjakan praktek dan tugas akhir. Saat praktek kerja nyata bahkan saya mendapat fasilitas seperti rumah, sepeda motor, makan dan rekreasi. Ada sebuah kejadian aneh saat pengerjaan TA yang sampai

www.pembicarainternetmarketing.com | 1Jln. Piranha Atas V/1, Malang

Telepon : 081 333 841183 (Simpati), 081 753 7894 (XL),081 556 711 744 (Mentari)0341-5455 330 (Flexi), 0341-487600 (Facsimile)

http://www.pembicarainternetmarketing.com/


saat ini menjadi misteri bagi Agus. Ceritanya saat itu Agus sedang dalam proses mengerjakan Tugas Akhirnya, tak dinyana ada seseorang yang mengaku bernama Pak Bambang yang menawarkan bantuan Agus untuk menyediakan data dan hal-hal berhubungan dengan Tugas Akhir Agus. Dan saat TA Agus selesai, Pak Bambang ini menghilang entah kemana, bahkan saat dilacak oleh Agus ke tempat kontrakan tempat biasa mereka bertemu sudah tidak ada. Berkat bantuan sosok misterius bernama Pak Bambang inilah TA Agus bisa selesai dengan lancar.Selepas masa kuliah, masuklah Agus ke dunia kerja ada dua periode yang berbeda dilalui Agus pada saat ini.“Saya memasuki dunia kerja di tahun ’92 sampai 2001. Saat itu saya full menjadi seorang employee. Di tahun 2001 ada kejadian yang menyadarkan saya tentang pentingnya memiliki usaha sendiri. Kejadian itu adalah saat saya membandingkan antara prosentase jumlah karyawan di perusahaan saya yang naik haji. Dari 550 orang karyawan pada 2001 hanya 5 orang yang bisa berangkat haji. Tapi saat saya survei di salah satu pasar di Malang dari 350 orang pedagang di pasar tersebut ada 50 orang yang berangkat haji pada tahun yang sama”.Dari proses berpikir dan membandingkan itulah maka Agus menjadi terdorong untuk menjadi seorang pengusaha atau wiraswasta. Awalnya Agus menjual alat tulis kantor (ATK), Busana muslim dan Jibab. Lalu pada tahun 2006 mulai mengenal komputer dan 2008 dunia maya. Maka mulai menjual CD tentang ISO menggunakan Yahoo Groups. Saat itu Agus tidak gegabah untuk banting setir ke dunia usaha,“Saya menetapkan bila hasil usaha saya 2,5 kali gaji maka saya tidak switch dulu ke dunia usaha secara total, tetapi bila hasil usaha saya sudah mencapai 2,5 kali gaji maka saya berani untuk full di dunia usaha”.Di dunia usaha Agus menerapkan prinsip bahwa semuanya harus serba dihitung dan bila bisa ditawar. Perjuangan selama 7 bulan penuh dilaluinya dengan menggunakan sepeda onthel supaya tidak kena ongkos parkir. Untuk mengoperasikan Internet Marketingnya pun dia menggunakan warnet yang paling murah yang bisa ditawar.“Saya akui bahwa sejak kecil saya dididik menurut pola pikir orang miskin walaupun orang tua serba berkecukupan, saya didorong untuk meminimalkan seminimal mungkin pengeluaran”.Maka tak heran kehidupan harian Agus dipilah menjadi 3 sesi, jam 7 pagi sampai jam 4 sore bekerja di kantor. Jam 7 malam sampai jam 9 memprivate orang-orang yang ingin mempelajari Internet Marketing. Jam 11 malam sampai jam 4 pagi dihabiskan di warnet untuk mempromosikan usaha pribadinya.Tujuh bulan dihabiskan dengan jadwal seperti itu membuat Agus harus menginap di Rumah Sakit untuk beberapa saat.“Hidup ini kerja keras, saya paling tidak suka kalau sore hari melihat orang ongkang-ongkang kaki di teras baca koran sambil minum kopi”.Saat menginap di rumah sakit pun Agus masih menerima private Internet Marketing. Setelah sembuh dan keluar dari rumah sakit maka Agus langsung memulai pola hidupnya seperti yang sebelumnya. Angka 7 rupanya tidak bersahabat dengan Agus, karena 7 bulan kemudian Agus harus kembali menginap di rumah sakit. Saat itulah





Agus sadar tentang makna berbagi. Bila sebelumnya bisnis Internet Marketingnya dijalankan dengan cara One Man Show dari mulai burning cd, nganter barang sendiri, belanja produk sendiri, dan serba perhitungan maka setelah itu Agus mulai mengenal pendelegasian. Semakin lama semakin banyak orang-orang yang ingin berguru tentang Internet Marketing pada Agus, tawaran menjadi pembicara baik seminar maupun talkshow radio pun mulai berdatangan. Banyak murid-murid Agus yang merasakan manfaat setelah share ilmu dengannya. Apalagi dalam memberikan ilmunya Agus mempunyai beberapa prinsip, seperti ; sebelum terjun ke bisnis Online silakan ukur dulu otak, waktu, dan uang yang dimiliki. Lalu prinsip Ajari dengan kasih, didiklah mulai dari bayi. Berilah ikan, kail dan danau agar mereka hidup selamanya. Prinsip Open No Limit Except aurat menjamin bahwa dia tidak segan-segan memberikan semua ilmu yang dimilikinya. Dan masih banyak lagi prinsip-prinsip yang membuat setiap muridnya menjadi lebih paham secara mendalam ilmu-ilmu bisnis Online yang diajarkannya.“Saya memberikan porsi khusus pada penguatan after sales services di dalam bisnis Online yang saya geluti”.Itulah salah satu kunci keberhasilan Agus dalam merawat bisnis Onlinenya. Selain itu Agus juga selalu menekankan bahwa sebagai guru atau pemateri sabar itu menjadi dasar paling utama.“Bagi saya, sabar itu unlimited. Guru atau pemateri harus bisa memosisikan dirinya bukan sebagai raja tetapi harus memosisikan dirinya sebagai hamba sahaya. Bila sudah memosisikan dirinya sebagai hamba sahaya maka dia akan bisa memberikan yang terbaik bagi orang yang dihadapinya”.Saat ini Agus sudah mulai memperoleh hasil dari apa yang diusahakannya dulu. Mulai dari rumah, mobil dan hal-hal non-materi yang diperolehnya. Tapi bila sedikit merunut ke masa-masa awal dulu tentu ada Kenangan-kenangan yang paling berkesan bagi Agus selama menjalani dunia bisnis Online dan menjadi guru atau pemateri tentang bisnis Online.Kenangan pertama adalah tentang Log Out email, sudah mahfum apabila seorang internet marketer atau pebisnis Online harus memiliki alamat email. Begitupun Agus, tapi suatu ketika dia bingung karena di inboxnya banyak spam. Lalu bertanyalah Agus pada salah satu temannya di warnet, baru dia tahu bahwa di email ada fasilitas log out. Bila tidak di log out maka bisa jadi alamat email dimasuki oleh orang lain. Sejak saat itulah Agus mengenal Log Out.Kenangan kedua adalah saat pertama kali menjadi pemateri di tahun 2008, saat itu Agus baru saja mengawali kariernya di dunia pengisi seminar. Seminar yang dibawakannya pun tentu berkaitan dengan dunia Online. Tapi saat itu Agus tidak mempunyai blog padahal salah satu materi yang akan diajarkannya berkaitan dengan bloging. Maka secepatnya Agus kursus kilat kepada mahasiswa jurusan bahasa Inggris semester 3 tentang bagaimana membuat blog. Agus belajar bagaimana membuat blog dengan mahasiswi tersebut di sebuah warnet di kota malang dan ternyata si mahasiswi itu ditemani pacarnya. Maka jadilah mereka bertiga berjejal-jejal di box warnet. Bisa dibayangkan bagaimana “salting (salah tingkah)” nya Agus menghadapi pacar si guru blog nya itu.





Masih banyak kejadian-kejadian yang membuat Agus tersenyum bila membayangkan masa-masa awal dia dalam merintis karier sebagai seorang Internet Marketer dan Pebisnis Online. Bila ditanya mengapa Agus membidik menjadi Pembicara atau guru bisnis Online dengan harga di bawah rata-rata pelatihan Internet Marketing yang lain maka menarik untuk disimak pemaparan Agus berikut ini :“Saya ingin membuat sebanyak mungkin orang Indonesia paham akan potensi Internet Marketing ataupun bisnis Online. Dunia Internet Marketing atau bisnis Online masih menyimpan banyak potensi untuk dimaksimalkan agar menjadi sumber rezeki. Sebenarnya banyak teman-teman yang bergelut di dunia Internet Marketing atau bisnis Online yang juga jago tapi kebanyakan mereka malu-malu untuk menjadi pembicara”.Sampai saat ini Agus telah banyak menelorkan jagoan-jagoan Internet Marketing dengan omset luar biasa mulai ratusan juta hingga milyaran. Itulah sekelumit cerita tentang Agus”Realitor”Setiyawan atau yang bisa dikenal sebagai Agus PIRANHAMAS. Cerita lebih lanjut akan ada di buku volume kedua.Untuk info lebih lanjut silakan mengunjungi:

Website : www.pembicarainternetmarketing.comFacebook : Agus PIRANHAMAS REALITORTwitter : SpeakerINTERNET





Juragan Jaket Online“Pak Agus PIRANHAMAS pernah berkata pada saya, kita sebagai penjual adalah pelayan bagi pembeli maka posisi kita harus benar-benar ramah, sabar dan melayani dengan cara-cara yang memuaskan”. –Asrul Tsani owner Pesanjaketonline.com-Cerita berawal saat pemuda dengan tanggal lahir cantik 7-5-75 bernama Asrul Tsani menamatkan Sekolah Menengah Atas nya dan melanjutkan ke bangku kuliah. Maklum orang tuanya yang berprofesi sebagai tukang potong ayam hanya mampu memberikan pendidikan Asrul sampai SMA saja.“Saat itu saya kuliah ya kuliah saja, tanpa sepengetahuan orang tua. Tanpa biaya dari orang tua saya mengambil jurusan peternakan karena melihat bapak yang berprofesi sebagai tukang potong ayam. Dan saya tinggal bersama saudara jauh saya yang berprofesi sebagai tukang bordir.”.Bersentuhan dengan kegiatan bordir dan konveksi membuat Asrul tertarik untuk ikut membantu-bantu usaha saudaranya itu. Untuk memperoleh uang saku maka Asrul juga terkadang menjadi makelar untuk produk bordir saudaranya. Krisis 14Moneter tahun ’97 adalah tonggak berdirinya usaha pribadi Asrul,“Saat itu banyak sekali juragan konveksi yang pada kolaps semua. Karena harga-harga naik tiga kali lipat, tapi menurut saya justru disitulah peluang untuk saya masuk ke bisnis konveksi”.Awal memulai usaha ini pun memiliki cerita unik, saat itu Asrul sedang semester 5 di Universitas Brawijaya. Untuk menuju ke kampusnya Asrul harus naik angkot dengan tarif Rp 250 sedangkan saat itu di kantongnya hanya ada uang Rp 300, jadi dia bisa berangkat naik angkot tetapi pulangnya dia harus jalan kaki sekitar 4-5 kilo.“Saat itu sebelum berangkat saya shalat Dhuha dulu, karena memang itu sudah menjadi kebiasaan saya. Setelah shalat dhuha saya hanya membatin pada Tuhan bahwa saya niat untuk menempuh ilmu dan mohon dipermudah”. Lalu berangkatlah Asrul naik angkot ke kampusnya, di kampus karena berkumpul dengan teman-teman sempat membuat Asrul melupakan keresahannya. Tapi begitu pelajaran terakhir maka dia kembali teringat bahwa uang di kantongnya hanya tersisa Rp 50, waktu terus berjalan sampai pelajaran terakhir usai. Tak disangka ada gumpalan kertas yang dilempar oleh seorang teman perempuannya ke meja Asrul. Dibukalah gumpalan kertas tersebut, ternyata tertulis“Rul, buat satu topi berapa?”Asrul pun menulis jawaban di kertas itu“Rp 7500”Lalu datang lagi balasan“Oke, temui aku sepulang kuliah”Terjadilah deal untuk membuat satu topi dengan kaligrafi nama pemesan di salah satu sudutnya. Yang tak disangka Asrul adalah si pemesan langsung membayar biaya pembuatan topi itu. Jadilah Asrul mengantongi uang Rp 7.550. Dari pesanan itu Asrul memperoleh laba Rp 2.500 dan si pemesan ternyata sangat puas dengan topi buatan Asrul, mulailah pesanan topi bergulir, dari 1 menjadi 4 dan terus





meningkat. Sampai suatu ketika salah seorang temannya yang orang tuanya menduduki jabatan penting di kampus bertanya apakah bisa mengarap pesanan kaos ospek? Asrul pun meng “iya” kan. “Walau begitu saya masih belum sadar akan potensi besar di bisnis konveksi, saya tersadar saat menerima pesanan jaket angkatan”. Tuturnya.Ketika itu Asrul aktif menjadi pentolan di kampus, dan karena sudah dikenal menerima pesanan konveksi maka saat teman-temannya ingin membuat jaket angkatan maka ditugasilah Asrul untuk menanganinya. Karena jumlahnya yang cukup besar maka Asrul pun disarankan oleh saudaranya untuk membeli bahan di Surabaya.“Saya masih ingat, saya naik kereta pagi lalu turun di Surabaya dan muter-muter ke pasar di seluruh Surabaya tapi tidak menemukan bahan yang saya cari. Memang bahannya bagus dan sedikit sulit dicari, saat waktu sudah semakin sore dan saya pun mulai sedikit putus asa. Tapi saat akan pulang saya melihat sekilas ada toko kain, saya serasa digerakkan untuk melihat ke toko itu. Tokonya kecil dan sekilas tidak meyakinkan tapi ternyata dalamnya sangat lengkap, dan yang terpenting di dalamnya ada bahan kain yang saya butuhkan. Rupanya saya masuk ke toko kain yang merupakan distributor besar untuk jenis kain yang saya cari”. Segera Asrul membeli satu gelondong kain yang dia butuhkan, dia pulang dengan kereta terakhir dan gulungan kain itu dipanggulnya dengan rasa senang di hati. Saat jaket pesanan teman-temannya sudah jadi barulah Asrul sadar, ternyata untung membuat jaket ini lumayan besar. Di tangan saya masih beberapa ratus ribu sisa uang DP 50% yang dibayarkan di awal untuk jaket padahal masih ada piutang yang belum saya tagih sebagai sisa pembayaran jaket belum lagi masih ada sisa kain sekitar 100 m.“Saat itulah saya mulai sadar bahwa bisnis konveksi ini ternyata sangat menguntungkan.”.Setelah project itulah Asrul mulai serius menekuni dunia konveksi, pada saat pengusaha-pengusaha konveksi banyak yang kolaps karena krisis moneter ’97 Asrul melihat bahwa ini kesempatannya untuk masuk dan dia yakin mampu memperoleh laba.“Saya melihat bahwa pengusaha-pengusaha konveksi banyak kolaps entah karena utang yang tidak mampu mereka bayar, sepinya order, ataupun karena mahalnya biaya produksi. Saya merasa inilah kesempatan saya”. Asrul pun mulai bergerilya ke sekolah-sekolah seperti smp dan sma untuk menawarkan jasa pembuatan uniform.“Tidak perlu mengambil untung terlalu besar, karena saat itu harga-harga naik 3 kali lipat, saya berusaha menekan harga agar tidak sampai harga saya naik 3 kali lipat sehingga orang pun berpikir, bahwa harga saya masih terjangkau di tengah krisis yang melanda”.Pada tahun 2007 Asrul pun mulai mandiri, konveksi yang dijalankan secara offline (konvensional) ini berkembang terus, hingga pada tahun 2010 Asrul mendapat musibah.“Sekitar bulan Mei 2010 mobil untuk bisnis sewa mobil saya dibawa lari oleh orang sehingga kerugian yang saya derita cukup besar, bahkan modal konveksi sampai minus karena kejadian ini”.Di tengah musibah yang dideritanya itu Asrul mendapat informasi ada sebuah seminar entrepreneurship yang diadakan oleh UMEI (Ukhuwah Muslim Entrepreneur Indonesia).





“Bukan seminarnya yang membuat saya penasaran, tapi saya tertarik dengan UMEI, dalam hati saya bertanya-tanya apa sih UMEI itu dan ada rasa kangen untuk berkumpul dengan sesama pengusaha dan mencari teman ngobrol lagi. Maka datanglah saya di acara seminar UMEI itu.”Dari seminar itu Asrul mendapatkan sebuah brosur dari temannya tentang Seminar Internet Marketing yang di training langsung oleh Pak Agus PIRANHAMAS.“Pak Agus PIRANHAMAS itu orangnya enak mas, dia punya software yang bisa internetan murah. Begitulah teman saya memperkenalkan Pak Agus PIRANHAMAS pada saya. Saya pertama kali tertarik ke Pak Agus PIRANHAMAS ya karena diberitahu beliau punya cd software internet murah itu”. Jelas Asrul sambil tertawa.Akhirnya Asrul pun mengikuti seminar Internet Marketing tetapi sampai beberapa pertemuan itu dia belum “nggeh” dan belum begitu percaya efektivitas Internet Marketing untuk usahanya.“Kebetulan saya pas belajar Internet Marketing saya sedang menempuh pendidikan jurusan Informatika di perguruan tinggi ASIA malang semester 5. Sebagai seorang mahasiswa Informatika maka saat disuruh buat blog saya tak mau membuat blog yang biasa-biasa saja”. Padahal Pak Agus mengajarkan blog biasa saja yang penting hal-hal wajib sudah terpenuhi dan dioptimasi. Tapi Asrul berkeras bahwa blognya harus indah maka sampai pertemuan terakhir blognya baru jadi.“Teman-teman yang lain sudah mulai optimasi saya masih belum sempat optimasi karena sibuk dengan desain blog saya”.Setelah di review oleh Pak Agus PIRANHAMAS maka malamnya Asrul baru sempat untuk mengoptimasi blog nya di warnet. Selama delapan hari dari jam 9 malam sampai jam 6 pagi saya mengoptimasi blog toko Online nya. Buah dari usahanya pun mulai dipetik ketika ada telepon dari calon customer,“Benar ini dengan pesanjaketonline” kata suara dari seberang telephon“Pada awalnya saya tidak sadar kalau ada konsumen yang bertanya tentang toko Online saya, maklum baru awal-awal buka toko Online. Tapi begitu sadar itu adalah calon konsumen langsung deh saya deal-deal an”. Ujar Asrul sambil tertawa.Order dari Internet Marketing yang dilakukannya mulai membawa hasil, satu demi satu order masuk dan setelah dua bulan lebih order dari Malaysia senilai Rp 335 juta didapatnya. Instansi pemerintah pun turut mengorder jaket buatan Asrul.“Salah satu yang paling berkesan adalah orderan dari PLTU Paiton, nilainya sekitar Rp 37,5 juta dan itu langsung dibayar lunas di depan. Ada lagi pesanan dari Pasuruan, saat itu saya sebenarnya bercanda bahwa bila ingin jaket pesanannya cepat jadi maka lebih baik di bayar di muka. Eh, tidak tahunya si pemesan menganggap ucapan saya serius dan langsung membayar lunas pesanannya”.Dari situ dapat disimpulkan bahwa kepercayaan calon konsumen kepada CV. AYUNG SPORTINDO (perusahaan milik Asrul Tsani) ini sangat besar. Kenaikan omset pun dirasakan oleh Asrul dari semula sebulan omsetnya hanya berkisar Rp 75 juta – Rp 125 juta kini setelah menekuni Internet Marketing omset usahanya mampu naik 3-4 kali lipat per bulan.





Servis yang memuaskan selalu berusaha diberikan oleh Asrul, hal ini sesuai dengan filosofi yang didapatnya dari Pak Agus PIRANHAMAS,“Pak Agus PIRANHAMAS pernah berkata pada saya, kita sebagai penjual adalah pelayan bagi pembeli maka posisi kita harus benar-benar ramah, sabar dan melayani dengan cara-cara yang memuaskan”.Asrul yang saat ini menjadi ketua OMG atau Online Marketer Group (komunitas alumni pelatihan Pak Agus) juga tak lupa berbagi ilmu Internet Marketing bagi sesama.“Tujuan jangka panjang saya adalah berbagi ilmu dan pengalaman di dunia Internet Marketing yang saya kuasai kepada orang lain. Dalam mengajarkan ilmu Internet Marketing sesuai dengan anjuran Pak Agus PIRANHAMAS pada saya yaitu harus memperlakukan setiap orang yang kami ajar seperti bayi. Mengajar dari hal-hal terkecil dan telaten, serta jangan membeda-bedakan murid. Ngajar siapapun berapa orang pun yang kita berikan harus maksimal”.Tak heran dengan filosofi yang seperti itu Asrul sudah sering di undang share ilmu Internet Marketingnya di beberapa daerah. Dan filosofi yang di ajarkan Pak Agus PIRANHAMAS pun diterapkan dengan sungguh-sungguh seperti saat Asrul di undang sharing ilmu di Jombang,“Saya baru perjalanan pulang dari Bandung untuk mengisi seminar, lalu karena ada undangan mengisi seminar di Jombang maka saya jadwalkan untuk sekalian ke Jombang dan ternyata di Jombang hanya ada 4 orang murid yang sudah lumayan berumur plus tidak tahu internet. Awalnya saya sedikit malas, tetapi begitu ingat kata-kata Pak Agus PIRANHAMAS saya pun bersemangat lagi dan berusaha memberikan ilmu semaksimal mungkin”.Asrul menargetkan untuk jangka pendek dia ingin mulai untuk ekspansi ke luar negeri, walaupun sudah mengirim beberapa kali jaketnya ke Malaysia tapi dia juga ingin ekspansi ke negara-negara lain seperti Singapura.Dari komunitas OMG sendiri Asrul memperoleh banyak manfaat seperti memperbanyak networking, transfer ilmu, cross selling antar anggota dan menjaga silaturahmi dengan teman-teman seangkatan seminar. Asrul bersyukur sekali karena OMG kini mampu menjadi komunitas yang kuat salah satunya tak lepas dari peran Pak Agus PIRANHAMAS sebagai pembina, sehingga antar satu anggota dan anggota lainnya memiliki visi yang sama.

ProfilNama : Asrul TsaniInstansi : CV. Ayung SportindoUmur : 36 tahunUsaha : Konveksi JaketBerdiri : 2007Alamat : Jl. Muharto Gg 5, Perum Graha

Kota Asri Blok I.14 Kota Lama MalangNo Hp : 08155912548, 081 805 177 446,

0852 5975 2286Telp Rumah : 0341 - 7566326





Fax :Website : www.pesanjaketonline.comYM :Email : [email protected]




mailto:[email protected]


Juragan Grosir Tas Laptop “Internet Marketing merupakan salah satu cara untuk menguranggi pengangguran. Dan tidak selalu harus punya produk atau modal uang”. – Ahadian- (owner grosirtaslaptop.com)Berasal dari daerah Tulungagung, Ahadian atau yang biasa disapa sebagai Pak Dian memilih melanjutkan jenjang pendidikan selepas SMU di kota Malang. Anak ketiga dari empat bersaudara ini memilih D3 Informatika sebagai jurusan yang dijalaninya. Pada 2001 setelah menyelesaikan jenjang D3-nya Pak Dian melanjutkan ke STIMI (Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen Indonesia) yang merupakan lembaga pendidikan di seputaran kampus Unmer Malang. Pada 2003 Pak Dian berhasil meraih gelar S-1 nya, dan dunia kerja pun menanti dihadapannya.Berbekal kemampuan teknis mengenai komputer yang selama menjadi mahasiswa ditekuni maka setelah lulus pun dunia pekerjaan yang dipilihnya adalah dunia yang berhubungan dengan komputer. Beliau memilih menjadi karyawan di sebuah toko komputer di Surabaya. Pekerjaan dengan menjadi pegawai toko dijalaninya. Kesempatan pulang ke rumah di Malang yang hanya seminggu sekali membuat Pak Dian merasa jauh dari keluarga sehingga pada tahun 2008 beliau memutuskan untuk keluar dan membuka usaha aksesori dan peralatan komputer. Rumah di Jalan Mertojoyo menjadi pusat usahanya, selain itu Pak Dian juga melakukan pemasaran door to door. Dua orang karyawan dipekerjakannya untuk memasarkan barang-barang dagangannya mulai dari Kota Batu, Lawang, Kepanjen, hingga Tumpang.Usaha yang dijalaninya bisa terbilang lancar, tetapi tentu ada rasa ingin lebih maju. Dirasa tempat usahanya kurang strategis karena tidak terletak di jalan besar maka Pak Dian berpikir untuk mencoba memasarkan produknya melalui bantuan teknologi dengan kata lain melalui Internet Marketing. Pada awalnya beliau mencoba menjual barang melalui internet secara autodidak tetapi dirasa kurang maksimal. Maka pada bulan Februari 2011 saat tahu ada pelatihan Internet Marketing, Pak Dian mencoba mengikutinya. Ternyata pelatihan Internet Marketing yang diikutinya merupakan pelatihan angkatan keempat dan dilatih langsung oleh Pak Agus PIRANHAMAS. Selama empat kali pertemuan Pak Dian dijelaskan dari dasar tentang apa itu Internet Marketing, peluang-peluang yang bisa diraih dan bagaimana memaksimalkannya dalam mendukung usaha ataupun meng “create” usaha baru.Di pelatihan itulah Pak Dian tergugah akan pentingnya Internet Marketing dalam membantu usahanya. Selama pelatihan Pak Dian juga memilih suatu produk dimana produk tersebut umum, dibutuhkan siapa saja, dan prospeknya bagus. Perkembangan teknologi yang mengharuskan setiap mahasiswa dan pekerja mempunyai laptop dilihat sebagai peluang bisnis yang menguntungkan. Maka dipilihlah tas Laptop sebagai produk unggulkan di toko Onlinenya. Memanfaatkan blog gratiskan maka dibuatlah





www.grosirtaslaptop.wordpress.com yang kini sudah menjadi www.grosirtaslaptop.com.Alasan Pak Dian memilih website sebagai ajang untuk jualan karena dirasa tidak terlalu menguras waktu dan tenaga. Cukup dengan sekali optimasi maka 2 web yang dikelolanya bisa ditinggal-tinggal untuk jangka waktu yang lumayan lama (sekitar 5-7 hari). Ini berbeda apabila menggunakan jejaring sosial seperti facebook dan twitter sebagai tempat jualan dimana admin harus mengoptimasi lebih sering. Sejak menggunakan ilmu-ilmu Internet Marketing yang didapat dari pelatihan Pak Agus Setyawan, perubahan 180 derajat terjadi di usaha Pak Dian. Dari awalnya sulit mencari order melalui internet kini hampir setiap hari selalu ada order yang masuk. Cakupan wilayah yang dilayani pun tak tanggung-tanggung dari Aceh hingga Ambon dan Papua sudah pernah dilayani oleh Pak Dian.Walaupun baru menjalani Internet Marketing selama 8 bulan Omset yang diperoleh pun naik sangat signifikan dari awalnya berkisar di angka Rp 10-20 juta saja per bulan kini mampu menaikkan omsetnya hingga 400% atau 4 kali lipat. Suatu hal yang sangat disyukuri oleh Pak Dian, karena dengan pelatihan yang dirasa sangat murah dan terjangkau namun mampu memperoleh hasil yang luar biasa. Dan yang dirasa sangat berkesan adalah usaha grosir tas laptopnya telah mampu membantu penyediaan kebutuhan ratusan tas laptop di instansi-instansi pemerintahan seperti Kemendiknas, Kemenkeu, DPR RI, Bappenas, Bank Indonesia, Pertamina. Itu pun tanpa melalui proses berbelit sehingga menunjukkan betapa tepercayanya toko Online yang rata-rata membukukan 1000 hits per bulan ini. Beberapa kelemahan seperti salah perhitungan dalam biaya kirim memang dirasa masih menjadi kendala, tetapi dengan prinsip service exellence yang diajarkan oleh Pak Agus PIRANHAMAS menyebabkan Pak Dian mampu memaksimalkan servis dan mengurangi dampak kesalahan tersebut.Untuk semua kemajuan usaha yang dijalaninya terutama di Internet Marketing Pak Dian sangat berterima kasih pada Pak Agus PIRANHAMAS yang telah menjadi guru Internet Marketingnya. Pak Agus PIRANHAMAS dimata Pak Dian adalah sosok yang “Ga hanya ngomong, tetapi dibuktikan dengan tindakan nyata. Bila beliau (Pak Agus PIRANHAMAS) ngomong akan membantu, ya pasti dibantu”. Selain itu Pak Agus PIRANHAMAS dirasa adalah sosok pembicara yang tak sungkan untuk bertemu langsung dengan murid-muridnya.“Jarang ada pembicara yang mau ketemu langsung dengan peserta seminarnya, tapi justru Pak Agus PIRANHAMAS malah menemui murid-muridnya”. Demikian ungkap Pak Dian.Dengan semakin majunya usaha Tas Laptonya maka Pak Dian berencana untuk membuat gudang untuk stok produknya. Dengan gudang tersebut stok produk dapat terjamin dan pelayanan ke konsumen pun dapat lebih cepat dilakukan. Batasan waktu pengiriman maksimal 1 minggu ke daerah terjauh atau terpencil di Indonesia menjadi target pelayanan usahanya. Selain itu juga ingin menambah toko offline nya di beberapa kota di jawa timur.Dan seperti ajaran dari Pak Agus PIRANHAMAS maka Pak Dian pun ingin menularkan ilmu Internet Marketing yang dimiliki ke lebih banyak orang. Sampai saat ini sudah 3 web yang dibantu mentoring oleh Pak Dian. Mulai dari website toko Online dengan produk Headphone, baju





muslim hingga kerupuk rambak. Untuk produk terakhir yaitu kerupuk rambak bahkan sudah diliput oleh salah satu TV swasta tingkat nasional. Suatu hal yang patut diteladani dari ayah dari satu putri ini.





ProfileNama : AhadianInstansi : CV. Karyatama MalangUmur : 36 tahunUsaha : Grosir Tas LaptopBerdiri : 2011Alamat : Jl MertojoyoNo Hp : 081805033202Telp Rumah : 0341-9300099Fax : 0341-552023Website : www.grosirtaslaptop.comYM : [email protected] : [email protected]





Dari Roti Bakar menuju Dunia Internet Marketing“Segeralah mengeluti dunia Internet Marketing karena sekarang sudah mulai booming” –Ferly Pebrian- (tasposobrok.blogdetik.com)Awal mulanya pemuda asli Bontang kelahiran tahun 1988 ini coba-coba saja untuk mendaftar di salah satu fakultas di Universitas Negeri Malang“Di kampung anak-anak sebaya saya kebanyakan keluar dari Bontang dan kuliah di Jawa, maka gengsi rasanya bila tidak ikut kuliah. Saya asal saja memilih jurusan seolahragaan, eh tidak tahunya diterima”.Itulah sekilas alasan dari Ferly Pebrian saat menceritakan latar belakangnya bisa sampai di Malang. Sesampainya di kota ini dia mulai berusaha mencari uang saku tambahan, dari berjualan pulsa sampai beras organik dilakoninya.“Sebenarnya saat menjual beras organik order sudah lumayan, tetapi terkendala mengenai sertifikat kesehatan dari produknya. Akhirnya saya berhenti”. Tutur FerlyDan setelah itu Ferly mulai menjual roti dan pisang bakar, namun naas belum sampai satu Minggu, outlet berjualan pisang dan roti bakar di bobol oleh pencuri, peralatan berjualan seperti kompor dan tabung gas pun raib. Ferly pun berhenti berjualan pisang dan roti bakar, dia mulai melirik peluang usaha di permen lolipop.“Kebetulan tetangga saya ada yang membuat permen lolipop, dan saat itu belum booming seperti sekarang. Saya melihat produk ini berpotensi, maka saya bantu dia jualan”. Ujar Ferly.Di awal tahun 2011 dia sempat datang ke suatu pelatihan entrepreneurship di Magistra Utama dimana di salah satu sesinya terdapat pembahasan tentang Internet Marketing.“Saya masih ingat, saat itu yang memberi preview pelatihan Internet Marketing adalah Mas Asrul Tsani (pesanjaketonline.com) dan Mas Rinov (jamutradisional.com)”.Awalnya dia masih belum tertarik untuk menggeluti dunia Internet Marketing, karena sebelum preview dia sudah pernah mencoba berjualan via internet melalui portal-portal jual-beli tetapi hasilnya kurang memuaskan. Tetapi setelah masuk sesi Internet Marketing dan diberikan beberapa trik maka muncul minat dari Ferly untuk mulai mencoba hal yang menurutnya masih baru ini. “Pada Februari 2011 saya mengikuti pelatihan Internet Marketing yang dilatih oleh Pak Agus PIRANHAMAS ”. Ucapnya.Di pelatihan itu dibukalah paradigma saya tentang dunia Internet Marketing dan saya pun mendapatkan banyak ilmu-ilmu berguna.“Usaha permen lolipop yang selama ini saya jalankan secara konvensional mulai saya buatkan toko Online. Jadilah www.grosirpermenlolipop.wordpress.com di situ saya mulai menerapkan semua ajaran yang saya peroleh dari pelatihan Pak Agus PIRANHAMAS. Hasilnya sungguh di luar dugaan saya dan tetangga saya yang membuat permen”.“Awalnya, tetangga saya yang memproduksi permen lolipop ini pesimis produknya bisa diterima oleh pasar dan bertahan dalam jangka waktu lama. Dia bahkan sempat ngomong kalau produk permen itu hanyalah





produk musiman, sebentar booming, lalu hilang. Dan ternyata dengan Internet Marketing semua kekhawatiran tetangga saya itu hanya tinggal angin lalu saja”.Penjualan permen lolipop dengan bantuan Internet Marketing pun mulai menanjak, hingga dikarenakan Ferly harus menempuh ujian akhir untuk studinya maka Ferly pun melepaskan toko Online itu untuk dikelola oleh tetangganya itu. Dia berpikir setelah selesai ujian maka dia akan kembali ke Bontang dan berencana meng”explore” produk asli kampung halamannya itu untuk dipasarkan secara Online. Tetapi rupanya takdir berkata lain, Ferly tidak lulus ujian akhir sehingga dia harus bertahan di kota malang untuk menyelesaikan ujian akhirnya. Disinilah mulai timbul sedikit penyesalan, mengapa toko Online grosir permen lolipop dilepas begitu saja, sementara uang dari orang tua sudah dihentikan. Dan yang lebih menyesakkan adalah omset penjualan permen lolipop yang sebelumnya hanya mampu 400 biji per bulan dengan bantuan Internet Marketing yang dibangunnya kini per bulan sudah berkisar di angka 25 RIBU!!!. Tetangganya pun mampu membangun dua pabrik permen lolipop, suatu pelajaran berharga bagi Ferly di dunia bisnis.“Dengan margin keuntungan antara 50%-100% dari biaya produksi maka tak heran tetangga saya itu mampu membangun dua pabrik dalam jangka waktu yang relatif singkat. Kadang saya digoda oleh Pak Agus PIRANHAMAS tentang pengalaman melepas aset berharga saya berupa toko Online yang bisa menghasilkan dua pabrik permen ini.” Ujarnya sambil tertawa. Mendapat pelajaran berharga dari bisnis permen lolipop, Ferly optimis dapat mengulangi hal yang sama di produk lain. Setelah mencari-cari produk apa yang dirasa cocok maka jatuhlah pilihan Ferly pada beberapa produk antara lain burner kebab (www.burnerkebab.wordpress.com), sepatu van tovel (www.sepatuvantovelmurah.blogdetik.com) , dan tas obrok (www.tasposobrok.blogdetik.com) . Untuk produk yang terakhir yaitu tas pos obrok merupakan produk yang akan ditekuninya. Nama tas obrok pun masih asing di telinga beberapa orang.“Produk ini saya lihat sangat berpotensi, karena di Malang saja ada banyak pasar, toko, dan usaha semacam laundry yang pasti membutuhkan tas untuk menempatkan barang dan mempermudah aktivitas pengantaran produk mereka ke konsumen. Sedangkan untuk nama tas obrok sendiri saya dapatkan setelah saya bertanya pada orang pasar yang menggunakannya, mereka bilang itu namanya tas obrok. Namun nama tas obrok belum begitu familiar, maka saya beri tambahan sendiri seperti tas pos atau tas kurir karena tas ini sering dipakai oleh pak pos dan kurir”.Toko Online di produk tas pos obrok ini pun mulai mendapatkan tanggapan positif dari masyarakat. Beberapa permintaan baik dari Jawa maupun luar pulau jawa seperti Sulawesi mulai mengalir masuk.“Beberapa konsumen yang pernah memesan tas obrok saya mulai tertarik menjadi reseller setelah saya tawarkan konsep keagenan pada mereka via sms. Saya sadar terkadang dalam bisnis kita harus jemput bola agar bisnis kita semakin berkembang.”Kini dengan cukup membeli minimal dua kodi atau sekitar 20 buah tas obrok maka konsumennya sudah bisa menjadi agen di kotanya masing-masing. Ferly percaya bahwa usaha tas obrok ini akan semakin





berkembang mengingat pesaingnya terutama di dunia Online masih sangat sedikit.“Saya termasuk orang-orang awal yang masuk di pasar tas obrok Online, dan melihat respons terutama dari luar jawa sangat bagus, saya cukup yakin usaha tas obrok ini mampu menghasilkan”.Dari Internet Marketing Ferly sudah mendapatkan banyak hal, mulai profit yang lumayan hingga mampu membeli Asset sendiri seperti laptop. Tapi dia selalu menginggat pesan dari guru Internet Marketingnya yaitu Pak Agus PRANHAMAS agar selalu ingat agar selalu Don’t be your self yang artinya selalu melihat segala sesuatu dari sisi orang lain, harus selalu berusaha memberikan yang terbaik bagi orang lain. Dan saat ini walaupun jauh dari orang tua, anak kedua dari tiga bersaudara ini merasa bahwa dia menemukan keluarga baru di malang.“Saya temukan keluarga baru saya di OMG (Online Marketer Group). Saya merasa banyak terbantu dan mendapatkan banyak hal dari teman-teman di OMG.” Ujarnya mengomentari komunitas yang dibentuk oleh murid-murid Pak Agus Setyawan ini.

Profile

Nama : Ferly PebrianAsal : BontangAlamat : Jl. Gajah SS No 9 BTN PKT BontangLahir : 26 Februari 1988Pendidikan : Fakultas Ilmu Keolahragaan

Universitas Negeri Malang 2006





Jamu pun Bisa Go-Online“Saya ingin membuktikan bahwa jualan jamu pun bisa via Online”. – Rinov Waludyantoro owner (www.Jamutradisionalindonesia.com)Siapa yang tidak kenal jamu, minuman racikan berbahan tumbuhan ini sempat menjadi primadona di dunia kesehatan dalam negeri. Merek-merek seperti Jamu Jago, Nyonya Meneer, hingga Kidang Kencono sudah demikian melekat di kepala kita. Walaupun saat ini jamu tradisional Indonesia mulai bersaing ketat dengan obat modern dan obat tradisional dari luar tapi ternyata ada sosok yang masih istiqomah (konsisten) untuk mengembangkan warisan luhur nenek moyang ini. Sosok itu bernama Rinov Waludyantoro. Meneruskan usaha jamu tradisional milik keluarganya Rinov yang merupakan generasi ke-3 membawa usahanya di bawah bendera UD. Sumber Sehat Grup. Usaha jamu yang sudah dirintis puluhan tahun oleh keluarganya itu pun awalnya dikembangkan dengan cara offline alias dengan membuka toko dan dari orang ke orang. Item jamu yang diproduksinya pun terbilang cukup banyak, sekitar 100 item jamu disediakan olehnya. Tapi suatu ketika ruko yang dikontraknya selama lima tahun pada tahun ketiga sudah diminta oleh pemiliknya. Dari pengalaman itulah Rinov sadar bahwa untuk “fight” menjual jamu dengan menyewa ruko sungguh sangat berat.Keinginan untuk terjun di bisnis Online rupanya mendapat jalan dari Tuhan, berawal dari brosur Internet Marketing yang ditemukannya di Masjid Baiturrahman Kepanjen, Rinov langsung menghubungi Contact person yang tercantum.“Saya menghubungi contact person yang tercantum, yang ternyata adalah Mas Yusuf (Cutting Stiker), itupun saya menghubungi pas H-1”. Ujar RinovSaat mengikuti workshop Rinov disadarkan oleh Pak Agus PIRANHAMAS, bahwa siapapun bisa sukses di dunia Internet Marketing. Setelah pelatihan Rinov yang awalnya tidak mengerti komputer ini mulai dibuatkan blog.“Saya dibuatkan email untuk blog oleh Mas Nanda (anggota OMG) , karena memang saya benar-benar awam mengenai dunia komputer dan internet”.Berbekal ilmu Internet Marketing yang diperolehnya dari pelatihan Pak Agus PIRANHAMAS maka Rinov menerapkannya. “Awalnya hanya daftar-daftar iklan baris, ternyata ada dampak dari pemasangan iklannya tersebut, usaha saya mulai dikenal. Lalu dia pun mulai menerapkan email segmented.”Setiap hari selama kurang lebih dua Minggu Rinov mengalokasikan 12 jam waktunya di depan komputer untuk menekuni Internet Marketing.“Dari ba’da isya (setelah sholat isya) sampai subuh, saya menerapkan hal-hal yang diajarkan Pak Agus PIRANHAMAS seperti daftarin iklan dan lain-lain. Sesampai di toko pun saya juga Online”.Hasil dari kegiatan yang dilakukan mulai terlihat, 1 minggu awal mulai ada orderkan dari Semarang. Setelah genap dua Minggu mulai ada pesanan dari Hongkong dan Taiwan.“Saya masih ingat waktu itu sekitar 20 paket jamu yang saya kirim ke sana. Per paketnya seharga 100 ribuan”.





Walaupun dengan pemasaran offline usaha jamu Rinov sudah mencapai pasar luar negeri tetapi dia optimis dengan Internet Marketing ini maka cakupan usahanya bisa makin luas.Dari Internet Marketing yang dia lakukan Rinov mulai mendapatkan order dari berbagai daerah, “Salah satu pabrik jamu besar juga order bahan baku jamu ke saya”.Dengan Internet Marketing omzet jamu bubukan yang per bulan sekitar 7 jutaa-an mampu melonjak hingga 3x lipat. Alhasil Rinov pun mulai bisa menyicil rumah dari hasil jualan Online jamunya. Rinov berpendapat bahwa tantangan di tahun 2012 ke depan akan semakin menantang oleh karena itu dia merasa beruntung sudah mengetahui Internet Marketing sejak 2011. Terkadang ada beberapa calon konsumen ataupun relasi bisnis yang meragukan keberadaan usaha jamunya. Untuk menjamin bahwa usahanya ini benar-benar ada dan nyata maka Rinov mempersilakan siapapun untuk datang dan menyaksikan tempat usahanya.“Silakan datang ke Jl. Anjasmoro 11, Kepanjen-Malang bila ingin mengetahui home industry jamu saya”.Jamunya pun sekarang sudah mulai dipakai oleh banyak tabib di Indonesia, pengiriman dari Aceh hingga Papua sudah pernah dilayaninya. Untuk urusan posisi di google pun situs Web Rinov tak kalah dengan situs Web produsen jamu nasional lainnya. Dengan perkembangan bisnisnya ini untuk Jangka pendek Rinov mulai menabung untuk memberangkatkan ibunya umrah ke tanah suci. Sedangkan jangka panjang Rinov mulai ingin mengenalkan jamu ke luar negeri dengan cara masuk ke pabrik-pabrik besar.Berbekal pengalaman dan pengetahuan di Internet Marketing maka Rinov mulai diajak oleh Pak Agus PIRANHAMAS untuk mengisi seminar-seminar tentang Internet Marketing. Beberapa tempat yang pernah disinggahi oleh Rinov untuk seharing tentang Internet Marketing adalah Telkom Depok, Bekasi, Dan Aula Basic English Course Pare-Kediri. Ada cerita menarik saat Rinov dan beberapa anggota OMG menjadi pemateri di daerah Pare Kediri. Untuk mengisi acara tentang Internet Marketing mereka sampai rela untuk tidur di atas tanah beralaskan banner selama 3 hari. Sampai saat ini sudah ratusan orang yang mendapatkan pencerahan dari Rinov di dunia Internet Marketing.

ProfileNama : Rinov WaludyantoroInstansi : UD. Sumber Sehat GrupUmur : 36 tahunUsaha : Jamu TradisionalBerdiri : 2011Alamat : Jl. Anjasmoro 19a Kepanjen, Malang, Jawa Timur,

Indonesia 65163No Hp : 081 334 700 150Telp Rumah : 0341-396466Fax : 0341-552023Website : www.Jamutradisionalindonesia.comYM : [email protected]





Email : [email protected]





Juragan Jas Kerja“Sekarang orang itu akan malas beli ke toko karena capek, males antri, parkir. Kita lihat itu sebagai masalah yang bisa kita bantu melalui Internet Marketing”. (Selamet Hariadi)Lahir di Banjarmasin menjalani masa kecil di sebuah SD di Kepanjen, mondok di Pondok Pesantren Gontor Probolinggo dan saat ini menjadi mahasiswa di jurusan Teknik Informatika Universitas Islam Negeri Malang keingintahuan Slamet Hariadi pada dunia bisnis sudah muncul sejak lama. Sejak aliyah (pendidikan madrasah setingkat SMA) kelas 2 Selamet sudah mencoba mengutak-atik internet.“Pertama kali saya belajar di internet saat Aliyah lalu berkenalan dengan dunia forex Online dan juga berbagai hal di internet yang macam-macam”. Ujarnya sambil senyum simpul.Berbagai kegiatan usaha seperti menjual buku, makelaran dan menjalani Multi Level Marketing (MLM) sudah pernah dicobanya. Otak kreatif Selamet sudah jalan sejak itu, sering dia mengiklankan buku yang dia jual di surat kabar pondoknya. “Biasanya kalau kita iklan kan bayar, tapi saya menemukan cara untuk beriklan tanpa bayar yaitu melalui surat pembaca, dan dari situ ternyata buku saya juga terjual”. Ujarnya mengingat masa lalu.Kegemarannya di internet membuat Selamet sudah mencoba mencari penghasilan melalui dunia Online.“Dulu saya sudah kenal Internet Marketing seperti Pay per Click (PPC) dan semacamnya namun hasilnya kurang maksimal karena masih belum tahu ilmunya”.Karena terkendala biaya maka Selamet tidak bisa melanjutkan pendidikannya di Gontor dan memilih kembali ke Malang. Setelah lulus SMA dia melanjutkan ke UIN Malang, diambilnya jurusan Teknik Informatika, dia termasuk angkatan ke tiga. Awal bertemu dengan Pak Agus PIRANHAMAS adalah saat ada pelatihan di UIN yang merupakan kuliah wajib. Namun karena waktunya berbarengan dengan kegiatan organisasinya maka dia tidak bisa mengikuti pelatihan Pak Agus PIRANHAMAS.“Saat itu ruang pelatihan Pak Agus PIRANHAMAS dan saya hanya berjarak beberapa meter sehingga saya masih bisa sedikit mengetahui apa yang terjadi di pelatihan Pak Agus PIRANHAMAS. Sejak itulah dia mulai tertarik dengan sosok Pak Agus PIRANHAMAS”. Pertemuan dengan Pak Agus PIRANHAMAS di forum yang lebih formal sekitar bulan Mei-Juni 2010 terjadi saat Selamet yang waktu itu bergabung dalam UMEI mulai jenuh mengadakan seminar-seminar motivasi entrepreneurship. Maka diusulkanlah Pak Agus PIRANHAMAS untuk mengisi salah satu seminar Internet Marketing di UMEI dan responsnya cukup bagus. Selamet merasa mendapat pencerahan dari seminar yang disampaikan oleh Pak Agus PIRANHAMAS.“Saya menjadi sadar, bahwa apa yang disampaikan oleh Pak Agus PIRANHAMAS itu adalah juga dunia IT tapi kok saya sebagai mahasiswa IT malah tidak tahu”.Maka Lalu diadakanlah Batch 1 dimana Selamet menjadi panitia,





“Saat itu saya belum bisa bayar biaya pelatihan karena pas tidak punya uang. Maka saya putar otak bagaimana agar tetap bisa ikut pelatihan Pak Agus PIRANHAMAS”.Tetapi ternyata menjadi panitia menyebabkan Selamet tidak bisa ikut sesi pelatihan secara penuh karena dia harus mengurusi tetek-bengek keperluan pelatihan. Kurang puas dengan hal itu akhirnya Selamet Hariadi lebih intens berkumpul dengan alumni-alumni pelatihan Pak Agus PIRANHAMAS yang tergabung dalam OMG (Online Marketer Group). Disinilah Selamet Hariadi banyak mendapat ilmu-ilmu bermanfaat seputar dunia Internet Marketing.“Kalau lama tidak kumpul dengan teman-teman di OMG saya seperti ketinggalan banyak ilmu dan berita terbaru mengenai Internet Marketing.“Pernah suatu ketika saya lama tidak kumpul dengan teman-teman OMG lalu blog atau toko Online saya ikutkan pada salah satu kontes SEO padahal sebenarnya blog saya tidak boleh diikutkan kontes SEO. Karena kurang update info di OMG akhirnya malah saya yang rugi karena blog saya terkena suspend”.Sosok Pak Agus PIRANHAMAS sendiri unik di mata Selamet,“Yang paling berkesan dari beliau adalah konsep Don’t be your self nya. Karena saat itu saya lebih familiar dengan kata-kata Be your self tapi kok ada pemateri yang malah mengajarkan don’t be your self. Setelah dijelaskan baru saya paham bahwa konsep dont be your self adalah lebih pada mengutamakan kepuasan konsumen. Saat berhadapan dengan konsumen kita harus bisa memandang dari sudut pandang konsumen itu sendiri dan harus bisa merendahkan diri”. Selamet menyadari bahwa setiap kata-kata Pak Agus PIRANHAMAS tidak boleh ditelan mentah-mentah, karena akan menimbulkan perbedaan makna. Ini dicontohkan dengan statement beliau “Jangan Jadi No. 1 di Google, Tapi di Setiap Halaman Google”. Bagi orang yang langsung menelan mentah-mentah maka akan merasa statement tersebut aneh.Banyak hal yang didapat oleh Selamet dari dunia Internet Marketing“Saya bisa memperoleh pendapatan sendiri, mendapat link-link penting salah satunya Kepala Dinas Koperasi se-Jawa Timur.”Manfaat dari komunitas OMG juga sangat dirasakan mulai sharing ilmu sampai rasa kekeluargaannya yang membuat Selamet enjoy menjalani dunia Internet Marketing.“Untuk memulai usaha di dunia Internet Marketing sebenarnya mudah tapi harus konsisten, saya sempat seminggu aktif sudah dapat pesanan. Saat itu saya mulai usaha via internet boleh dibilang saya hanya bermodal sangat kecil tapi bisa memperoleh omset yang lumayan”.Walau begitu Selamet juga merasa kurang dalam beberapa hal “Dulu waktu awal saya tidak tahu bahwa seharusnya setiap aktivitas di bisnis kita harus didokumentasikan kemudian di upload ke internet tetapi hal tersebut malah tidak saya lakukan. Tapi berkat kumpul dengan teman OMG maka saya mendapat masukan untuk mulai mendokumentasikan setiap aktivitas bisnis kita mulai foto produk datang, mau dikirim, hingga resi pengiriman pun harus didokumentasikan”.Dalam waktu dekat Selamet ingin mulai mendalami pemasaran melalui media sosial Twitter,





“Twitter lebih personal dan kita bisa lebih tahu siapa saja yang ngomong tentang topik tertentu lebih dalam karena intensitas updatenya lebih sering daripada website ataupun facebook”.Selamet juga mencoba membantu teman-temannya untuk memasarkan Batik tulis, kaos bola, jaket, habbatussauda, obat herbal sarang semut dan furnitur. Untuk produk kategori terakhir Selamet memiliki penilaian tersendiri,“Furnitur dengan ukiran jati Indonesia memiliki nilai yang sangat tinggi di luar negeri oleh karena itu saya sangat tertarik untuk memasarkannya ke luar negeri”. Selamet mulai tergerak untuk membantu memasarkan produk relasi-relasinya karena ke depan dia ingin membuat Mall Online dimana disitu dikumpulkan semua relasinya yang mempunyai toko Online. Berbekal pernah beberapa kali mengisi di pelatihan Internet Marketing Selamet juga ingin membagikan ilmunya pada lebih banyak orang.“Saya juga ingin menshare ilmu Internet Marketing saya pada kalangan menengah ke bawah, terutama anak-anak yatim agar mereka bisa mandiri”.Selamet memiliki beberapa prinsip dalam mengelola toko Onlinenya salah satunya yaitu tidak akan membeli domain “dot com” sampai omset yang dihasilkan sudah menyentuh Rp 5-10 juta. Beberapa toko Online yang dikelola oleh Selamet Hariadi adalah www.batiktulisonline.com, www.jualsarangsemut.wordpress.com, www. facebook.com /grosirjaskerja

Profil

Nama : Selamet HariadiInstansi : -Umur : 23 tahunUsaha : Jas Kerja, Batik TulisBerdiri : 2010Alamat : Jatikerto – Kromengan Malang, IndonesiaWebsite : www.BatikTulisOnline.com




http://www.jualsarangsemut.wordpress.com/

http://www.batiktulisonline.com/


Yusuf Cutting Stiker““Online Marketer itu biasa tetapi jadi Online marketer yang berguna bagi umat itu yang luar biasa” –Yusuf (owner cuttingstikermalang dan co-founder komunitas Online Marketer Group)Berasal dari daerah karang menjangan Surabaya, lulusan STM Pembangunan (kini SMKN 5 Surabaya) ini mencari peruntungan menjadi seorang mekanik di sebuah pabrik rokok besar di Pasuruan pada tahun 2002. Pekerjaan sebagai mekanik dijalankannya dengan baik, karena memiliki kemampuan bahasa inggris yang cukup baik maka Yusuf pun cukup dekat dengan supervisor yang berasal dari Amerika. Lambat laun Yusuf pun mulai dipercaya oleh supervisor tersebut, saat sang supervisor mendapat tugas ke Italia maka Yusuf dipercaya untuk menangani sebuah mesin. Yusuf pun mengerjakannya dengan baik, tapi ternyata salah satu rekan kerja Yusuf yang mengotak-atik mesin tersebut sehingga error. Saat sang supervisor datang dan melihat mesin yang dipercayakannya pada Yusuf error, marahlah sang supervisor dan parahnya rekan kerja Yusuf yang harusnya bertanggung jawab malah ikut menusuk dari belakang. Merasa sudah tidak nyaman bekerja di pabrik rokok itu maka pada tahun 2004 Yusuf balik ke Surabaya. Sempat menganggur kerja lalu kerja di sebuah usaha penyedia peralatan internet. Sebetulnya Yusuf kurang menguasai komputer tapi karena bondo nekat alias bonek maka dia mengirimkan lamarannya. Saat wawancara kerja dan ditanya apakah bisa komputer, dia menjawab Bisa. Tapi ada kejadian lucu saat dia bekerja, Yusuf salah memasukkan disket.“Karena benar-benar blank masalah komputer, maklum waktu di SMK sering bolos saat pelajaran komputer. Saya terbalik masukkan disket, lalu ditegur oleh manajer”. UjarnyaYusuf pun mengaku pada manajernya bahwa dia tidak begitu bisa mengoperasikan komputer tapi karena keinginan kerja yang besar maka manajernya pun mengajari beberapa hal dasar yang diperlukan Yusuf untuk mengoperasionalkan komputer. Selama sembilan bulan Yusuf bekerja di toko komputer tersebut. Tapi karena tempatnya bekerja tidak membayarkan uang lembur sebagaimana mestinya maka Yusuf pun memilih untuk diputus kontrak.“Akhirnya saya menganggur lagi, dan beli koran lagi tiap Sabtu untuk mencari lowongan pekerjaan”. Ujarnya. Sekitar 100 lamaran sudah dikirimnya tapi belum ada panggilan juga, usut punya usut ternyata Yusuf salah memberikan nomor handphone di lamaran kerjanya.“Waktu itu hp saya jual, sehingga saya mencantumkan nomor hp milik adik, karena nomornya bukan nomor saya, saya salah menulis nomor”.Setelah memperbaiki nomor hp yang dicantumkan di lamaran pekerjaan, tak lama ada panggilan dari salah satu Perusahaan Penyalur Tenaga Kerja Indonesia (PJTKI).“Saya lihat iklan di koran mereka membutuhkan staf IT, maka saya nekat melamar dengan menyertakan keahlian IT. Padahal bekal komputer saya ya cuma waktu kerja di penyedia peralatan internet itu saja”.Sebelum wawancara kerja Yusuf banyak bertanya mengenai jaringan kepada mantan manajernya di tempat lama dia bekerja. Lalu secara





tak sengaja dia juga menemukan majalah milik pacarnya yang berisikan tentang macam-macam jaringan beserta harganya. Berbekal pengetahuan seadanya itu Yusuf pun datang saat wawancara kerja, saat ditanya apakah bisa mengerjakan jaringan? Lagi-lagi dia jawab “Bisa”. Dengan pede Yusuf menjelaskan pada si pewawancara tentang apa itu jaringan, macam-macamnya hingga harganya.“Si pewawancara saat itu hanya mantuk-mantuk (mengangguk-angguk) saja mendengar penjabaran saya”.Seperti bisa diduga, Yusuf pun diterima kerja di PJTKI itu.“Kerja disana bagaikan surga, saya dapat ruangan kantor sendiri, makan-minum disediakan, bahkan baju pun dicucikan”.Tapi hati kecil Yusuf tidak tenang karena tempatnya bekerja banyak melakukan kecurangan terutama dalam masalah legalitas umur calon TKI yang akan dikirim keluar negeri.“Pekerjaan saya saat itu tidak hanya menangani masalah IT tapi juga terkadang ikut membantu memalsukan dokumen calon TKI yang akan dikirim, da yang umurnya kurang ya saya palsukan keterangan umurnya”.Dari pekerjaan itu Yusuf banyak mendapatkan ceperan (uang tambahan)“Setelah saya menikah, istri merasa keberatan dengan pekerjaan saya. Dia tidak mau diberi makan uang dari hasil yang kurang benar”. Setelah itu pada tahun 2008 Yusuf pun mundur dari tempatnya bekerja, sempat menjadi sales kerupuk selama satu Minggu tapi karena merasa tidak cocok maka Yusuf pun mencoba peruntungan lain dengan menjual bandeng presto bikinan sendiri. Belajar dari pengalaman memasarkan kerupuk ke segmen ibu-ibu Yusuf mulai memasarkan bandeng prestonya. Sehari sekitar 5 kg bandeng presto bisa dijualnya, dari jualan bandeng itu Yusuf mampu menghidupi 5 orang keluarganya. Dari jualan bandeng presto itulah Yusuf mulai mendapatkan feel untuk memulai usaha sendiri. Dia merasa dengan usaha sendiri maka dia masih punya waktu untuk menyalurkan hobinya yaitu membaca.“Setelah jualan bandeng presto saya mulai punya banyak waktu untuk ke perpustakaan dan membaca. Dari sana saya juga mulai banyak tahu seminar-seminar dan mulai berpikir untuk bisnis seminar”.Keinginan untuk memulai bisnis seminar membuat Yusuf masuk ke salah satu instansi pengembangan diri yang biasa juga membuat seminar-seminar. Sempat akan membuat sebuah seminar tapi tiba-tiba dibatalkan oleh atasannya membuat Yusuf berseberangan pendapat dengan atasannya. “Saat itu saya sudah kurang sreg dengan calon pemateri karena saya lihat sangat matre, memang topik yang dibawakannya sangat menarik dan saya kira bisa membantu membuka kesempatan perekonomian bagi rakyat. Tapi dari pembicaraan saya dengan beliau, saya rasa beliau terlalu Money oriented.”Mundur dari instansi pengembangan diri, Yusuf bertemu dengan Baitul Maal Hidayatullah (BMH) yang punya acara khusus untuk entrepreneurship. Yang mengagetkannya adalah seminar yang diadakan oleh BMH selalu tak berbayar alias gratis. Bahkan peserta mendapat fasilitas seperti konsumsi dan handout. Dari situlah akhirnya Yusuf bergabung dengan Ukhuwah Muslim Entrepreneur Indonesia





(UMEI). Selama setahun Yusuf membuat seminar gratis, dari salah satu seminar UMEI itulah Yusuf bertemu dengan Pak Agus PIRANHAMAS.“ Pak Agus PIRANHAMAS itu asyik, dan beliau punya visi yang berbeda. Orang lain menyinggung harga-harga atau angka-angka. Tetapi Pak Agus PIRANHAMAS tidak pernah menyinggung angka”.Melihat bahwa Internet Marketing akan semakin diperlukan, terutama bagi mereka yang bermodal kecil tetapi ingin memilik usaha maka Yusuf pun berkeinginan agar UMEI mengadakan kelas Internet Marketing yang diasuh oleh Pak Agus PIRANHAMAS. “Tetapi teman-teman UMEI tidak ada yang bergerak, maka rencana untuk mengadakan kelas Pak Agus PIRANHAMAS pun ditunda hingga 5 bulan”.Saat sudah siap untuk mengadakan kelas Internet Marketing maka Yusuf pun menghadap Pak Agus PIRANHAMAS untuk mengisi, dan ternyata Pak Agus PIRANHAMAS sangat welcome. Kelas pelatihan perdana diadakan di Kampus ABM (Malang Kucecwara)selama empat hari berturut-turut dengan peserta sekitar 20 orang.“Awal pelatihan saya tidak yakin bahwa pelatihan akan berlangsung kurang lebih 12 jam yaitu mulai jam 8 pagi hingga jam 8 malam tetapi itu benar-benar terjadi. Pak Agus PIRANHAMAS hanya keluar untuk shalat. Selebihnya digunakan untuk pelatihan”.Dua bulan kemudian Yusuf membuat pelatihan lagi dan dari situlah Yusuf bertemu dengan teman-teman yang “setel” (cocok). Dan dari pengalaman membuat kelas pelatihan Pak Agus PIRANHAMAS, Yusuf pun mencoba untuk menjadi EO acara-acara lain, mulai dari EO nasyid, lomba facebook dan lain-lain.Yusuf yang berumur berulang tahun setiap bulan November ini menuturkan bagaimana usaha cutting stikernya dimulai. “Pada bulan April 2011 ada seorang saudara saya di Surabaya yang mempunyai mesin cutting yang tidak terpakai. Lalu saya bawalah ke Malang”.Setelah belajar bagaimana membuat cutting stiker maka Yusuf pun memulai usahanya dengan menggunakan Internet Marketing. Dari awal, Yusuf berfokus pada pembuatan cutting stiker berdasarkan pesanan atau customize.Usaha Cutting stiker Yusuf sudah melayani mulai dari permintaan cutting stiker individu hingga instansi seperti perbankan. Omzet yang diraih pun lumayan besar mengingat dia baru memulai dengan modal yang cukup kecil. Walaupun begitu Yusuf juga memiliki beberapa pengalaman yang bisa menjadi pelajaran baginya.“Saya pernah mendapat pesanan cutting stiker 500 buah dari salah satu toko makanan terkenal di Kota Malang. Karena terdorong keserakahan maka, Yusuf mengerjakan semua pesanan tersebut. Tapi ternyata malah susah sendiri”. Akhirnya saat ini Yusuf pun mulai berbagi orderkan dengan teman-temannya. Untuk jangka pajang Yusuf ingin mulai membuka pasar luar negeri khususnya United Kingdom atau Inggris karena setelah diriset ternyata di Inggris jasa pembuatan cutting stiker dihargai mahal.Yusuf pula yang turut membidani lahirnya komunitas OMG yang merupakan kumpulan dari murid-murid Pak Agus PIRANHAMAS.“Saat itu kami ingin membuat sebuah komunitas yang didalamnya berisi murid-murid Pak Agus PIRANHAMAS, tercetus nama OMG karena pada saat itu sedang booming ungkapan Oh My God yang disingkat





OMG. Setelah proses mencocok-cocokkan akhirnya lahirlah nama OMG sebagai singkatan dari Online Marketing Group”.Komunitas OMG telah berjalan dan mulai tumbuh, bahkan beberapa daerah di luar Malang mulai meminta untuk dibentuk OMG di daerahnya seperti di Medan, Pekanbaru, Aceh, Pekalongan, Madiun, Surabaya, Kediri dan lain-lain sebagai sarana untuk bertukar pikiran dan transfer ilmu.“Di OMG saya menemukan orang-orang yang satu visi, yaitu orang-orang yang punya bisnis tapi tidak melulu kapitalis”.Melihat perkembangan OMG ini pun Yusuf tak lupa mengingatkan agar teman-teman di OMG selalu menjaga kerukunan dan tetap ikhlas saling membantu. “Saya berharap teman-teman OMG tetap rendah hati. Bagi yang sudah punya pendapatan, ayolah masuk OMG Donasi (salah satu program OMG). Mari kita donasikah sebagian keuntungan kita untuk membesarkan OMG”.Yusuf berharap agar semua anggota OMG termasuk dirinya tetap bisa menjaga tali silaturahmi antar sesama anggota dan membantu anggota yang memerlukan pertolongan.“Saya berharap teman-teman OMG tidak seperti kacang lupa pada kulitnya, dulu belum dapat orderan setelah itu ramai-ramai dibantu dan dapat orderan eh malah lupa. Janganlah Cuma memberi kata-kata yang sok ustadz tapi malah tidak melakukan secara riil”.Yusuf ingin OMG bisa benar-benar jadi bagian dari masyarakat dan memberi manfaat. OMG diharapkan bisa menjadi organisasi yang berorientasi berbagi daripada berorientasi kapitalis.“Online Marketer itu biasa tetapi jadi Online marketer yang berguna bagi umat itu yang luar biasa”. Demikianlah kalimat penutup dari Yusuf pemilik usaha cutting stiker Online dan salah satu pendiri OMG.

ProfilNama : YusufInstansi : -Umur : 28 tahunUsaha : Cutting stiker dan Kopi SetanBerdiri : 2011Alamat : Jl. Ciliwung II no 8No Hp : 08383448788Website : www.cuttingstikeronline.com





Kisah Sang Ratu Facebook dan Gerakan Remaja Masjid Gaul(Di tulisan kali ini akan dipaparkan dua kisah langsung dari pasutri yang menekuni Internet Marketing )“Saya ingin ibu-ibu rumah tangga bisa lebih produktif, dan Internet Marketing menyediakan jawabannya”. –Tri Sulistyowati -“Dengan Internet Marketing, hal-hal yang sangat sulit dilakukan di dunia offline bisa dilakukan di Online. Jadi nantinya para Remaja Masjid itu sudah pintar ngaji, bisa adzan, shalat selalu berjamaah di masjid plus berduit”. – Amien (Owner Mugi Makmur Advertising)“Awalnya saya iseng, main-main di internet khususnya facebook akhirnya jualan deh”.Itulah sekelumit pengantar dari Ibu Tri Sulistyowati yang juga dikenal sebagai Ratu Facebook di kalangan komunitas OMG. Ibu berputra 3 ini memiliki berbagai aktivitas. Mulai dari menjadi ibu rumah tangga, mengasuh anak hingga aktivitas sosial seperti pendampingan di bidang agama dan pendidikan anak untuk ibu-ibu di kabupaten Malang hingga merintis pembuatan taman baca. Berawal dari keisenagannya bermain facebook lalu mencoba menjual barang yang dianggapnya menarik.“Saya menjual beberapa barang ada beberapa yang saya pasarkan Online ada yang saya pasarkan secara offline”.Lalu bertemulah Bu Tri dengan Pak Samsul salah satu murid Pak Agus PIRANHAMAS, dari Pak Samsul Bu Tri belajar tentang internet marketing menggunakan blog tapi karena terkena s suspend (blokir) maka Bu Tri mulai fokus di Facebook. Formula untuk facebook marketing pun ditemukan dari proses mencoba-coba. Sampai suatu ketika bertemu Pak Agus PIRANHAMAS maka bertambahlah kemampuan Bu Tri dalam Facebook Marketing. Bu Tri sendiri bertemu Pak Agus PIRANHAMAS pada 2011 karena dikenalkan Pak Samsul.“Yang paling saya ingat dari sosok Pak Agus PIRANHAMAS adalah tentang filosofi beliau dan penggunaan nalar, logika serta pentingnya continued improvement atau kemajuan berkesinambungan”.Bu Tri juga banyak diingatkan oleh Pak Agus PIRANHAMAS bahwa “Dunia internet itu ibarat mencari jarum dalam jerami jadi harus tahu polanya”.Menurut Bu Tri Pak Agus PIRANHAMAS adalah sosok yang cepat mengabungkan puzzle (pola-pola) di dunia internet. Beliau juga mengingatkan bahwa pemahaman pada pola akan sangat membantu menemukan konsumen yang segmented da targeted. Sehingga selanjutnya akan mempermudah melakukan penjualan. Dan itu sudah terbukti dengan dilakukan berkali-kali oleh Bu Tri.Berbicara mengenai omzet bisa jadi Bu Tri sangat luar biasa, dengan modal sambungan internet dan seperangkat komputer, Bu Tri sudah mampu menaikkan omzet dari 0 hingga saat ini mencapai Rp 10 juta per bulan. Selama ini Bu Tri menjual beberapa barang seperti Jas hujan cantik dan obat herbal, dari kedua jenis barang tersebut Bu Tri sudah mempunyai banyak langganan.





“Saya menekankan bahwa jualan di Facebook atau internet itu harus menimbulkan Trust. Mulai dari foto profil, alamat lengkap, no hp yang mudah dihubungi, setiap ada pesan masuk harus segera dibalas”. “Untuk pengiriman jarak jauh, no resi selalu saya kirimkan via sms dan saya tulis di facebook”.Tak heran dengan cara-cara berjualan seperti itu Bu Tri pun mendapat banyak pesanan. Bahkan banyak pembeli yang transfer penuh sebelum barang dikirim.Selain menekuni Internet Marketing untuk memperoleh penghasilan, Bu Tri juga mempunyai suatu niatan untuk mendorong agar ibu-ibu rumah tangga mampu menambah penghasilan dengan cara mendalami internet marketing. Dengan internet marketing di rumah maka kewajiban ibu-ibu rumah tangga untuk menjaga rumah dan membesarkan si buah hati tidak akan terbengkalai. .“Internet Marketing itu sangat memudahkan, walaupun punya anak, banyak aktivitas tetapi tetap bisa berpenghasilan”.“Daripada ibu-ibu rumah tangga kerja di luar atau menyewa ruko yang mahal, mending mencari uang di pojokan rumah tapi bisa jualan kemana-mana”. Ujarnya lantas tersenyum.Selain ingin memasarkan produk-produk UKM Indonesia agar dikenal di dunia dalam jangka panjang Bu Tri ingin mengampanyekan bahwa facebook itu bukan ajang untuk berkeluh kesah, tetapi sebagai ajang untuk lebih produktif.“Kita jangan mau diperdaya teknologi, tapi perdayakan teknologi”.Berbekal pengalaman pribadi dan seharing dengan teman-teman komunitas OMG maka Bu Tri sudah banyak menelorkan jagoan-jagoan facebook marketing dengan berbagai macam barang seperti, beras merah, teh naga, tas obrok/pos, batik tulis, hingga meja belajar.“Rata-rata para murid saya setelah pelatihan langsung bisa closing (memperoleh pembeli), bahkan tak jarang saat pelatihan pun sudah ada yang closing”.Apabila cara-cara yang diajarkan oleh Bu Tri dalam pelatihannya dilakukan secara konsisten maka bukan tak mungkin aliran rupiah demi rupiah akan bermuara di rekening anda.“Yang membuat saya lebih senang adalah dengan Internet Marketing saya bisa melakukan aktivitas sosial dengan tetap berpenghasilan”. Tak bertolak belakang dengan sang istri yang sibuk di dunia aktivis sosial dan Internet Marketing, Pak Amien yang juga mantan dosen di salah satu universitas swasta di Kota Malang ini juga menekuni dunia dunia sosial dan bisnis Online sekaligus. Cerita berawal saat Pak Amien mulai bosan menjadi tenaga pengajar di salah satu kampus swasta di Kota Malang. Setelah mengajar sejak tahun 1999 maka pada tahun 2004 Pak Amien memutuskan untuk resign dari instansinya dan memilih buka usaha sendiri. “Saya resign karena ingin punya waktu lebih untuk keluarga. Menjadi dosen tetap itu harus selalu stand by di kampus walaupun tidak ada jam mengajar. Karena di kampus saya berlaku shift, akhirnya waktu untuk keluarga tidak ada. Pagi kadang saya sudah berangkat dan baru pulang malam saat anak-anak sudah tidur”.Pilihannya pun jatuh pada usaha makanan. Warung lalapan adalah usaha yang dipilihnya, bertempat di daerah sawojajar usaha itu beliau jalani. Tetapi tidak sampai 1 bulan warung lalapannya terpaksa





ditutup. Padahal uang yang sudah diinvestasikan sudah lumayan besar untuk membeli peralatan. Usaha itu terpaksa ditutup karena dirasa lebih berat daripada pekerjaan sebelumnya. “Saya semakin tidak punya waktu saat membuka usaha makanan”.Dari usaha makanan, Pak Amien banting setir ke dunia percetakan dan lumayan berjalan karena sering mendapat job untuk mencetak atribut salah satu partai.“Saya mengetahui tentang Pak Agus PIRANHAMAS sebenarnya sudah sejak tahun 2008. Karena sejak lama saya sudah ingin belajar Internet Marketing atau bisnis online. Setiap 1-2 jam saya selalu sempatkan mampir ke warnet, dan mencari di google dengan kata kunci bisnis Online atau usaha Online. Tapi belum ada yang cocok karena yang saya temukan kebanyakan sebatas jualan e-book atau arisan berantai”.Setelah mencari-cari maka Pak Amien pun menemukan Piranhamas.wordpress.com yang merupakan blog Pak Agus PIRANHAMAS. Selama 2 tahun Pak Amien mengikuti blog tersebut dan pada tahun 2010 Pak Amien bertekad untuk menemui sang empunya blog.“Saya tahu Pak Agus PIRANHAMAS sering mengadakan seminar-seminar tetapi saya belum bisa ikut karena belum punya uang. Sampai akhirnya ada seorang teman yang bilang kalau belajar secara gratis di Pak Agus PIRANHAMAS dengan cara kerja sosial”. Benar saja saat bertemu Pak Agus PIRANHAMAS, tugas untuk membersihkan beberapa masjid dibebankan padanya. Pak Amien menerima syarat tersebut sebagai ganti untuk bisa belajar ilmu Internet Marketing atau Bisnis Online padanya. Setelah syarat dilakukan maka mulailah Pak Amien belajar pada Pak Agus PIRANHAMAS.“Saya ingin mengali filosofi dari google itu sebenarnya berfungsi untuk apa saja, kalau orang tidak tahu filosofi google ya mungkin hanya sebatas mengetikkan kata kunci lalu enter. Padahal di Google itu banyak sekali yang bisa dilakukan. Kalau orang yang tidak mengerti filosofinya maka diberi hal sedikit yang berbeda langsung bingung”.Selama belajar Internet Marketing pada Pak Agus PIRANHAMAS banyak hal berkesan yang ditemui Pak Amien.“Kalau saya bertanya 1 pertanyaan maka Pak Agus punya seribu jawaban. Jawaban beliau betul-betul detil, jelas, dan dalam”.Sebagai perwujudan dari keinginannya untuk memaksimalkan ilmu Internet Marketing yang diperolehnya maka Pak Amien yang sering mengisi kultum (kuliah tujuh menit) selama Ramadhan ini selalu menyisipkan pengetahuan tentang pentingnya Internet Marketing di sela-sela kultumnya. “Kultum-kultum saya selalu saya warnai dengan kemandirian ekonomi yang berhubungan dengan kemajuan teknologi”.Tidak hanya sebatas menghimbau tentang Internet Marketing di dalam kultumnya saja, tetapi Pak Amien juga mulai menggerakkan para Remaja Masjid (Remas) untuk belajar Internet Marketing. Pelatihan tentang Internet Marketing pun rutin diadakan di salah satu masjid yang dibinanya.“Saya ingin mengampanyekan bahwa menjadi Remas itu gaul dan berduit. Sudah tidak jaman kalau sekarang Remas itu kerjanya hanya merawat masjid saja, tetapi juga harus mampu mandiri secara ekonomi dan itu bisa dilakukan dengan media Internet Marketing”.





Dengan dibantu Internet Marketing kini penghasilan Pak Amien pun bisa dibilang sudah jauh lebih baik daripada penghasilannya saat mengajar dulu. Apalagi kini Pak Amien bisa bertemu dengan teman-teman sesama pedagang Online di komunitas OMG. Hal itu semakin mempermudah beliau untuk bisa berbagi teknik mengenai Internet Marketing dan mengupdate berbagai informasi mengenai bisnis Online.Pak Amien merasa bahwa OMG mempunyai prospek yang bagus. “OMG merupakan komunitas pebisnis Online yang punya hati, kalau di luar OMG workshop Internet Marketing itu harganya mahal. Tapi di OMG masih mempertimbangkan segi-segi sosial dan selalu guyub (rukun)”.Seperti istrinya, Pak Amien pun ingin membantu pemasaran produk-produk UKM. Pak Amien yakin bahwa produk UKM Indonesia bekualitas bagus, oleh karenanya Pak Amien sering blusukan ke UKM-UKM untuk mencari mana produk yang bisa dibantu untuk dipasarkan. Selain itu Pak Amien juga ingin mensyiarkan (mengenalkan) Internet Marketing ke Remas dan remaja agar para remaja mandiri secara ekonomi.“Dengan Internet Marketing, hal-hal yang sangat sulit dilakukan di dunia offline bisa dilakukan di Online. Jadi nantinya para Remaja Masjid itu sudah pintar ngaji, bisa adzan, shalat selalu berjamaah di masjid plus berduit”.Itulah sekelumit kisah pasangan suami-istri yang berjiwa aktivis sosial tinggi dan juga menekuni dunia Internet Marketing . Bukan hanya untuk memperoleh keuntungan semata tetapi juga untuk membantu agar umat lebih berdaya.

ProfilNama : Amien dan TriInstansi : -Umur : 28 tahunUsaha : Jas Hujan, Herbal dan PercetakanBerdiri : 2011No Hp : 081. 9455 . 1111. 4Website : facebook.com/Ratu.Fesbuk.GRATISAN





Rizky Penghemat BBMGonjang-ganjing kenaikan harga BBM selalu mewarnai negara ini, mungkin inilah yang menyebabkan seorang Rizky Perdana tak ragu saat salah satu temannya menawarinya untuk berjualan alat penghemat BBM. Lelaki kelahiran Banjarbaru, 10 Oktober 1979 ini menjual aneka penghemat BBM dengan merek X-Power seharga ratusan ribu hingga ratusan juta per paketnya. Rizky sudah mulai usaha sejak tahun 2005 dan sudah mengetahui tentang dunia Internet Marketing tetapi belum begitu diseriusinya karena saat itu sedang mengerjakan Tugas Akhir Teknik Elektronya. Melihat temannya berhasil menjual barang di Internet, maka Rizky pun terpacu untuk menampilkan produknya di iklan baris“Awalnya saya hobi main internet lalu iseng-iseng coba pasang iklan, akhirnya keterusan.”Sejak itu Rizky pun merasa sangat enjoy memasarkan produknya melalui Internet Marketing.“Di Internet Marketing itu enak, kita tidak harus mendatangi orangnya secara langsung”.Pada akhir tahun 2010 barulah Rizky bertemu dengan Pak Agus di pelatihan Internet Marketing, setelah mengikuti pelatihan Pak Agus, omset Rizky naik 2-3 kali lipat. Dengan Internet Marketing pun Rizky sudah mampu mengirim alat penghemat BBM-nya hingga Emirat Arab, Australia, dan Vietnam. Walaupun sudah mampu melakukan ekspor tetapi untuk jangka pendek Rizky ingin fokus dulu di pasar lokal karena pengiriman lebih mudah.Rizky merasa bahwa selama mengenal Pak Agus PIRANHAMAS dia merasa menjadi lebih bersemangat dan bisa lebih optimal. Dengan belajar dari Pak Agus PIRANHAMAS, Rizky jadi bisa berpenghasilan lumayan besar dan jadi tahu banyak cara agar website dikenal lebih banyak orang.“Saya tidak begitu tertulari kata-kata beliau tetapi tertulari semangat beliau. Cerita beliau saat harus merintis bisnis sampai sakit –sakit itulah yang menjadi penyemangat saya”.Bekerja dunia Internet Marketing membuat Rizky lebih banyak menghabiskan waktunya di rumah, walaupun begitu Rizky tetap memegang prinsip yang diberikan oleh Pak Agus PIRANHAMAS bahwa walau bekerja di rumah tetapi harus tetap profesional, jam kerja pun Rizky menetapkan 8 jam kerja untuk mengurus bisnis Onlinenya.“Jam kerja saya dimulai dari jam 09 pagi sampai jam 11, lalu istirahat sebentar dan sekitar jam 1 siang sampai jam 5 sore selesai. Tapi pada 3 bulan awal saya harus 18 jam lebih melakukan optimasi”. Kenang Rizky.Bergabung di komunitas OMG membawa berkah tersendiri bagi Rizky, di OMG Rizky bisa mendapat sharing ilmu dan pengalaman serta bisa menjadi lebih termotivasi karena melihat teman-teman OMG yang lebih sukses. Banyak suka-duka yang sudah dilewati oleh Rizky dalam dunia Internet Marketing, salah satu yang kurang disukai oleh Rizky adalah terkadang dia bosan karena harus berhadapan dengan laptop terus menerus.





“Lama-lama bosan juga berhadapan dengan laptop, lebih enak berhadapan dengan orang”.Pernah juga suatu ketika Rizky mendapat orderkan tetapi tidak dibayar,“Awalnya lancar tetapi ujung-ujungnya tidak dibayar, tidak hanya di dunia Online saya pernah dikemplang (ditipu) orang di dunia usaha offline pun saya pernah ditipu oleh teman. Sampai-sampai saya dicari orang karena dikira saya lah yang melarikan uang pesanan untuk sebuah produk. Padahal teman sayalah yang melakukan”. Curhat Rizky.Ada pengalaman kurang mengenakkan ada juga pengalaman yang menyenangkan,“Enaknya belajar Internet Marketing dari Pak Agus PIRANHAMAS adalah saya jadi dapat order tiap hari bahkan banyak yang transfer dulu baru barang saya kirim”.Pernah juga ada yang komplain karena barang tidak dikirim-kirim, usut punya usut ternyata pembeli tersebut tidak melakukan konfirmasi setelah mentransfer uang. Jangkauan pengiriman di Indonesia pun sudah mencapai Sumatera dan Papua. Tetapi paling banyak adalah dari Pulau Jawa, Sumatera, dan Kalimantan. Rizky pun memiliki reseller yang tersebar di beberapa kota yaitu di Jakarta, Depok, Bekasi dan Sumatera. Beberapa pencapaian yang sudah diperoleh oleh Rizky adalah sudah mulai bisa menabung untuk membeli rumah sendiri, untuk haji dan sudah bisa membiayai kuliah 2 adiknya.“Saya bersyukur karena sudah bisa lebih mandiri menginggat kedua orang tua saya sudah tiada”.Dalam jangka pendek Rizky mulai berkeinginan untuk membeli rumah, umrah dan mulai menambah produk yang akan dijualnya secara Online.“Ingin menambah produk, tetapi masih belum ketemu yang cocok”.Dalam jangka panjang, Rizky ingin punya produk sendiri dan ingin mulai membuka lowongan kerja untuk orang lain.“Saat ini saya hanya dibantu adik untuk mengantar pesanan. Saya berkeinginan untuk membuka lowongan kerja bagi orang lain, walaupun usaha Online bukan berarti harus dikerjakan sendiri”.Tak lupa Rizky berpesan pada siapapun yang ingin mendalami Internet Marketing,“Bagi teman-teman yang memiliki usaha, cobalah di onlinekan karena peluangnya sangat luas, minimal via facebook dan iklan baris”.Menurut Rizky saat ini usaha Online lebih enak, karena tingkat kepercayaan belanja Online sudah tinggi.

ProfileNama : Rizky Perdana K.Instansi : -Umur : 10 Oktober 1979Usaha : Alat Penghemat BBMBerdiri : 2010Alamat : Jl. Kalpataru V No. 101 MalangNo Hp : 08155515215





Telp Rumah : 0341-9853085Fax :-Website : www.xpower-ioner.com




Perjalanan Hidup Agus PIRANHAMAS

Business

Transcript of Perjalanan Hidup Agus PIRANHAMAS