PERJALANAN DEMOKRASI DI NEGARA REPUBLIK INDONESIA · 2017. 7. 27. · pemerintahan barunya disebut...
Transcript of PERJALANAN DEMOKRASI DI NEGARA REPUBLIK INDONESIA · 2017. 7. 27. · pemerintahan barunya disebut...
1
PERJALANAN DEMOKRASI
DI NEGARA REPUBLIK INDONESIA
OLEH
DRS. I NYOMAN JAMIN ARIANA,MPar
NIP: 195901161986011001
PROGRAM STUDI DIV PARIWISATA
FAKULTAS PARIWISATA
UNIVERSITAS YDAYANA
2017
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
BAB I PENDAHULUAN………………........………………………….………..1
1.1. Latar Belakang………………………………….......……………………….1
1.2. Rumusan Masalah…………………………………………………….......…2
1.3. Tujuan Penulisan………………………………………………………........2
1.4. Manfaat Penulisan………………………………………………………......2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA…………………………………………....…..3
2.1. Pengertian Demokrasi…………………………………………………....…3
2.2. Demokrasi Sebagai Bentuk Pemerintahan……………………………...…4
2.3. Demokrasi Sebagai Sistem Politik………………………………………...,,5
2.4. Demokrasi Sebagai Sikap Hidup………………………………………...…7
BAB III PEMBAHASAN………………………………………………….……8
3.1. PRINSIP-PRINSIP DEMOKRASI DAN INDIKATOR DEMOKRASI 8
3.2. PERJALANAN DEMOKRASI DI INDONESIA………………………..10
BAB IV SIMPULAN DAN SARAN…………………………………………...19
4,1, SIMPULAN………………………………………………………………...19
4.2. SARAN……………………………………………………………………..19
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………….20
3
KATA PENGANTAR
Puja dan puji syukur kami ucapkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa,
Karena atas berkat rahmat penelitian ini yang berjudul Perjalanan Demokrasi di
Indonesia dapat diselesaikan tepat waktu. Untuk itu kami ucapkan banyak terima
kasih kepada bapak Saptono selaku pengampu mata enebanyak memberikan
masukan. Selain itu kami juga ucapkan banyak terima kasih kepada teman-teman
dosen prodi D4 Pariwisata unud yang tidak dapat kami sebut satu persatu yang
telah banyak memberikan dorongan sehingga tulisan ini dapat berjalan dengan
baik.
Besar harapan kami agar tulisan ini bias dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya
dan memberikan masukan terhadap tulisan ini bila terdapat kekurangan. Kami
mohon maaf apabila dalam tulisan ini ada salah kata, olehkarena itu dalam
kesempatan ini sekali lagi kami ucapkan banyak terima kasih.
Denpasar 25 juli 2017
Penulis
Drs Nyoman Jamin Ariana,MPar
4
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Di era ini, hampir seluruh warga di dunia mengaku menjadi penganut
paham demokrasi. Demokrasi dipraktekkan di seluruh dunia secara berbeda-beda
dan satu negara ke negara lain. Konsep demokrasi diterima oleh hampir seluruh
negara di dunia. Diterimanya konsep demokrasi disebabkan oleh keyakinan
mereka bahwa konsep ini merupakan tata pemerintahan yang paling unggul,
karena demokrasi harus berdasarkan pada suatu kedaulatan rakyat, artinya
kekuasaan negara itu dikelola oleh rakyat, dan rakyat dan untuk rakyat.
Demokrasi merupakan salah satu bentuk atau mekanisme sistem
pemerintahan suatu negara sebagai upaya mewujudkan kedaulatan rakyat atau
negara yang dijalankan oleh pemerintah. Semua warga negara memiliki hak yang
setara dalam pengambilan keputusan yang dapat mengubah hidup mereka.
Demokrasi mengizinkan warga negara berpartisipasi baik secara langsung atau
melalui perwakilan dalam perumusan, pengembangan, dan pembuatan hukum.
Demokrasi mencakup kondisi sosial, ekonomi, dan budaya yang memungkinkan
adanya praktik kebebasan politik secara bebas dan setara.
Negara Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang
berusaha untuk membangun sistem politik demokrasi sejak menyatakan
kemerdekaan dan kedaulatannya pada tahun 1945. Sejak merdeka, perjalanan
demokrasi di Indonesia mengalami pasang surut. Sehingga pada awal
kemerdekaan Indonesia berbagai hal yang berhubungan dengan negara
masyarakat di atur di dalam UUT) 1945.
Para pendiri bangsa berharap agar terwujudnya pemerintahan yang
melindungi bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan
kesejahteraan umum. mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut serta
melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi
dan keadilan sosial. Semua itu merupakan gagasan-gagasan dasar yang melandasi
kehidupan negara yang demokratis.
5
Landasan tentang demokrasi telah tertuang dalam Pembukaan UUD 1945
maupun Batang Tubuh UUD 1945. Seluruh pernyataan dalam UUD 1945
dilandasi oleh jiwa dan semangat demokrasi. Penyusunan naskah UUD 1945 itu
sendiri juga dilakukan secara demokratis. UTJT) 1945 merangkum semua
golongan dan kepentingan dalam masyarakat Indonesia. Dengan demikian,
demokrasi bagi bangsa Indonesia adalah konsep yang tidak dapat dipisahkan.
Budaya demokrasi di Indonesia perlu dikembangkan dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara serta hendaknya mengacu kepada akar
budaya nasionalisme yang memiliki nilai gotong royong atau kebersamaan dan
mementingkan kepentingan umum.
Maka melalui makalah ini kami akan membahas tentang demokrasi
Indonesia dan lebih menekankan pada prinsip demokrasi, perjalanan demokrasi di
Indonesia dan Pendidikannya.
1.2 Rumusan Masalah
a. Bagaimkana Prinsip-prinsip Demokrasi dan Indikator Demokrasi di
Indonesia?
b. Bagaimana Perjalanan Demokrasi di Indonesia?
1.3 Tujuan Penelitian
a. Untuk Mengetahui prinsip-prinsip Demokrasi dan indikator demokrasi di
Indonesia
b. Untuk Mengetahui perjalanan demokrasi di Indonesia
1.4. Mafaat Penelitian
a. Manfaat Akademik
Manfaat ini dapat mengaplikasikan konsep-konsep yang di dapat dalam
mata kuliah Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
b. Manfaat Praktis
Manfaat praktis ini dapat berguna bagi pengajar mata kuliah Pancasila dan
Kewargaan Negara supaya lebih mengerti apa itu Pancasila dan
kewargaan Negara
6
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Demokrasi
Istilah demokrasi (democracy) berasal dan Bahasa Yunani yakni demos
dan kratos/cratein. Demos berarti rakyat dan cratein berarti pemerintahan. Jadi
demokrasi adalah pemerintahan rakyat. Menurut Abraham Lincoln mengatakan
bahwa demokrasi adalah pemerintahan dan rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat.
Demokrasi adalah suatu system politik yang diyakini oleh masyarakat
dunia sebagai yang terbaik untuk mencapai tujuan bernegara. Demokrasi telah
menggantikan beberapa system politik non-demokrsi yang dianggap gagal pada
saat itu, seperti totalitarian, otoritarian, monarki absolut, rezim militer dan
kediktatoran. Berkembangnya waktu, demokrasi beserta prinsip-prinsip yang
menyertainya mengalami perkembangan, pembaharuan, dan pengujian yang terus-
menerus. Demokrasi juga mengalami pasang surut bahkan terdapat pekembangan
menarik hamper semua negara jajahan yang merdeka setelah Perang Dunia II
bergeser dan system demokrasi menuju non-demokrasi (Samuel Huntington,
1992: 80). Kriteria dan prinsip-prinsip demokrasi adalah suatu gejala kontinum,
dimana semakin banyak prinsip yang dijalankan maka semakin demokratis negara
tersebut. Sebaliknya semakin banyak prinsip ditinggalkan maka semakin tidak
demokratis negara tersebut.
Berdasarkan banyak literature yang ada, diyakini bahwa demokrasi
berasal dan pengalaman bernegara orang-orang Yunani Kuno, tepatnya di negara
kota (polis) Athena tahun 500 SM. Dan berbagai perkembangan, bentuk
pemerintahan barunya disebut demokratia yang dikemukakan oleh sejarawan
Herodotus (490-420 SM). System demokratia Athena akhirnya diambil alih oleh
banyak polis lain di Yunani, hingga saat itu hancur dan demokrasi Yunani
diangap bilang dan muka bumi. Selanjutnya Eropa memasuki abad kegelapan.
Demokrasi mulai berkembang lagi di Eropa setelah kemunculan konsep nation
state pada abad ke- 1 7.Setelah itu berkembang juga ide sekulerisasi dan
7
kedaulatan rakyat. Yang dengan berdasarkan sejarah kita bisa mengetahui adanya
demokrasi yang berkembang di Yunani yaitu demokrasi kuno dan demokrasi yang
berkembang di Eropa Barat dikenal sebagai demokrasi modern.
2.2 .Katagori Demokrasi
2.2.1.Demokrasi Sebagai Bentuk Pemerintahan
Merupakan pengertian awal yang dikemukakan para ahli dan tokoh sejarah,
dimana didalamnya menyatakan bahwa bentuk pemerintahan yang baik itu ada
3 yakni Monarki, Aristokrasi, dan Demokrasi. Jadi demokrasi adalah salah
satu dan bentuk pemerintahan. Dan demokrasi sendiri adalah suatu bentuk
pemerintahan dimana pemerintah itu dipegang oleh rakyat, dijalankan untuk
kepentingan rakyat banyak. Monarki adalah bentuk pemerintahan yang
dipegang oleh seseorang sebagai pemimpin tertinggi dan dijalankan untuk
kepentingan rakyat banyak. Aristokrasi adalah suatu bentuk pemerintahan
yang dipegang oleh sekelompok orang yang memimpin dan dijalankan untuk
kepentingan rakyat banyak. Ktiganya bisa berubah menjadi bentuk
pemerintahan yang buruk. Tirani yaitu suatu bentuk pemerintahan yang
dipegang oleh seseorang sebagai pemimpin tertinggi clan dijalankan untuk
kepentingan pribadi. Oligarki adalah suatu bentuk pemerintahan yang
dipegang oleh sekelompok dan dijalankan untuk kelompok sendiri. Sedangkan
Mobokrasi/Okhlokrasi adalah suatu bentuk pemerintahan yang dipegang oleh
rakyat, tetapi rakyat tidak tau apa apa, rakyat tidak berpendidikan, dan rakyat
tidak paham tentang pemerintahan. Adanya keburukan ini akhirnya
pemerintahan yang dijalankan tidak berhasil untuk kepentingan rakyat banyak.
Ajaran yang sejalan dengan pendapat Plato yakni Lingkaran Pollybius, yaitu
bentuk pemerintahan yang mengalami perputaran dan yang awalnya baik
menjadi buruk, menjadi baik kembali dan seterusnya.Sidney Hook
mengatakan demokrasi adalah bentuk pemerintahan di mana keputusan
pemerintah yang penting secara langsung atau tidak langsung didasarkan pada
kesepakatan mayoritas yang diberikan secara bebas kepada rakyat dewasa..
Menurut International Commission For Jurist demokrasi adalah suatu bentuk
8
pemerintahan dimana hak untuk membuat keputusan politik diselenggarakan
oleh warga negara melalui wakil-wakil yang dipilih oleh mereka yang
bertanggung jawab kepada mereka melalui suatu proses pemilihan yang bebas.
Georg Sorense secara lugas menyatakan demokrasi adalah suatu bentuk
pemerintahan oleh rakyat.
2.2.2.Demokrasi Sebagai Sistem Politik
Bentuk pemerintahannya bukan lagi demokrasi, oligarki, monarki atau
lainnya, melainnkan lebih menganut pada pendapat Nicollo Machiavelli
(1467-1 527).Yang menyatakan bahwa negara (Lo Stato) dalam hal ini
merupakan hal yang pokok (Genus) sedang spesiesnya adalah Republik dan
Monarki. Monarki adalah bentuk pemerintahan bersifat kerajaan. Pemimpin
negara umumnya bergelar raja, ram, kaisar, atau sultan. Dalam pengangkatan
atau penunjukkan pemimpin negara lebih pada berdasarkan keturunan atau
pewarisan. Sedangkan Republik adalah bentuk pemerintahan yang dipimpin
oleh seorang presiden atau perdana menteri. Penunjukkan pemimpin negara
berdasarkan pemilihan. Heriry B Mayo sendiri menyatakan bahwa system
politik demokrasi adalah system yang menunjukkan bahwa kebijaksanaan
umum ditentukan atas dasar mayoritas oleh wakil-wakil yang diawasi secara
efektif oleh rakyat dalam pemilihan-pemilihan berkala yang didasarkan atas
prinsip kesamaan politik dan diselenggarakan dalam suasana terjaminnya
kebebasan politik. Samuel Huntington menyatakan bahwa system politik di
dunia ini ada dua yakni sistem politik Demokrasi dimana para pembuat
keputusan kolektif yang paling yang paling kuat dalam system itu dipilih
melalui pemilihan yang jurdil. Disini para calon bebas bersaing untuk
memperoleh suara dan semua penduduk berhak memberikan suara. Dan
system politik non demokrasi meliputi system tataliter, otoritar, absolut, rezirn
militer, system komunis, dan system partai tunggal. Carter dan Herz
menggolongkan macam- macam system politik didasarkan pada kriteria siapa
yang memerintah dan ruang lingkup jangkauan kewenangan pemerintah.
Apabila pihak yang memerintah terdiri atas beberapa orang atau kelompok
9
kecil orang maka system politik mi disebut “Pemerintahan dan atas” atau lebih
tegas lagi disebut oligarki, otoriter, atau aristokrasi. Apabila pihak yang
memerintah terdiri dan banyak orang, maka system politik ini disebut
demokrasi. Kemudian apabila kewenangan pemerintah pada prinsipnya
mencakup segala sesuatu yang ada dalam masyarakat maka rezim ini disebut
Totaliter. Sedangkan apabila pemerintah memiliki kewenangan yang terbatas ,
membiarkan masyarakat mengatur dirinya sendiri tanpa campur tangan dan
pemerintah dan kehidupan masyarakat dijamin dengan tata hukum yang
disepakati bersama maka rezim ini disebut Liberal. Arief Budiman
berpendapat bahwa ada dua kutup variasi system politik yaitu system politik
yang i=otoriter dan system politik yang demokrasi. Dan Sukarna
mengemukakan adanya beberapa prinsip dan demokrasi dan prinsip.-prinsip
dari otorian atau kediktatoran. Adapun prinsip-prinsip dan system politik
demokrasi adalah sebagai berikut:
a. Pembagian kekuasaan : kekuasaan eksekutif, legislative, yudikatif berada
pada badan yang berbeda.
b. Pemerintahan konstitusional
c. Pemerintahan berdasarkan hokum
d. Pemerintahan mayoritas
e. Pemerintahan dengan diskusi
f. Pemilihan umum yang bebas
g. Partai politik lebih dari satu dan mampu melaksanakan fungsinya
h. Management yang terbuka
i. Pers yang bebas
j. Pengakuan terhadap hak-hak minoritas
k. Perlindungan terhadap hak asasi manusia
l. Peradilan yang bebas dan tidak memihak
m. Pengawasan terhadap administrasi negara
n. Penempatan pejabat pemerintahan dengan Merit system bukan poil
system.
10
Prinsip kediktatoran yang berlaku pada system politik otoritar atau
toteliter, yang disebut prinsip non demokrasi adalah sebagai berikut:
a. Pemusatan kekuasaan legislative, eksekutif, dan yudikatif menjadi satu,
dimana dipegang dan dijalankan oleh satu lembaga saja.
b. Pemerintahan tidak berdasar konstitusional yaitu pemerintahan dijalankan
berdasarkan kekuasaan. Konstitusinya memberi kekuasaan yang besar
pada negara pemerintah.
c. Prinsip negara kekuasaan yang ditandai dengan supremasi kekuasaan dan
ketidaksamaan di depan hukum.
d. Menekan dan tidak mengikuti hak minoritas warga negara
e. Penyelesaian perpecahan atau perbedaan dengan cara kekerasan dan
penggunaan paksaan.
f. Prinsip dogmatism dan banyak berlaku doktrin
2.2.3.Demokrasi Sebagai Sikap Hidup
Demokrasi tidak cukup berjalan di tingkat kenegaraan, tetapi
demokrasi juga memerlukan sikap hidup demokrasi yang tumbuh dalam din
penyelenggara negara maupun warga negara pada umumnya. Demokrasi
memerlukan perangkat enduing yakni budaya yang kondusif sebagai mind set
dan setting social dan bentuk konkrit dan manifestasi tersebut adalah
dijadikannya demokrasi sebagai pandangan hidup (Budaya Politik).
John Dewey menyatakan ide pokok demokrasi yaitu pandangan
hidup yang dicerminkan dengan perlunya partisipasi dan setiap warga yang
sudah dewasa dalam membentuk nilai-nilai yang mengatur kehidupan.
Menurut Padmo Wahyono demokrasi adalah suatu pola kehidupan masyarakat
yang sesuai dengan keinginan ataupun pandangan hidup manusia yang
berkelompok. Demokrasi Indonesia dalam arti pandangan hidup adalah
demokrasi sebagai falsafah hidup bermsyarakat, berbangsa dan bernegara.
11
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Prinsip-Prinsip Demokrasi dan Indikator Demokrasi
3.1.1 Prinsip-Prinsip Demokrasi
Pendapat yang dikemukakan oleh Maswadi Rauf (1997: 14) bahwa
demokrasi itu memiliki dua prinsip utama demokrasi yakni kebebasan/persamaan
(freedom/equality) dan kedaulatan rakyat (people’s sovereignty).
a. Kebebasan / Persamaan (freedom/equality)
Kebebasan dan persamaan adalah fondasi demokrasi. Kebebasan
dianggap sebagai sarana mencapai kemajuan dengan memberikan hasil maksimal
dan usaha orang tanpa adanya pembatasan dan penguasa. Jadi bagian tak
terpisahkan dan ide kebebasan adalah pembatasan kekuasaan kekuasaan penguasa
politik. Demokrasi adalah sistem politik yang melindungi kebebasan warganya
sekaligus memberi tugas pemerintah untuk menjamin kebebasan tersebut.
Demokrasi pada dasarnya merupakan pelembagaan dan kebebasan.
Persamaan merupakan sarana penting untuk kemajuan setiap orang.
Dengan prinsip persamaan, setiap orang dianggap sama, tanpa dibeda-bedakan
dan memperoleh akses dan kesempatan sama untuk mengernbangkan diri sesuai
dengan potensinya. Demokrasi berasumsi bahwa semua orang sama derajat dan
hak-haknya sehingga harus diperlakukan sama pula dalam pemerintahan.
b. Kedaulatan Rakyat (People’s Sovereignty)
Konsep kedaulatan rakyat pada hakekatnya kebijakan yang dibuat adalah
kehendak rakyat dan untuk kepentingan rakyat. Mekanisme semacam ini akan
mencapai dua hal. Pertama, kecil kemungkinan terjadi penyalahgunaan kekuasaan
dan kedua, terjaminnya kepentingan rakyat dalam tugas tugas pemerintahan.
Perwujudan lain konsep kedaulatan adalah pengawasan oleh rakyat. Pengawasan
dilakukan karena demokrasi tidak mempercayai kebaikan hati penguasa.
Betapapun niat baik penguasa, jika mereka menafikan kontrol/kendali rakyat
maka ada dua kemungkinan buruk pertama, kebijakan mereka tidak sesuai dengan
12
kebutuhan rakyat dan, kedua, yang lebih buruk kebijakan itu korup dan hanya
melayani kepentingan penguasa.
3.1.2 Indikator Demokrasi
Kerangka kerja penilaian demokratisasi di antaranya dirumuskan APA
yang diinspirasi konsep yang dikembangkan oleh David Beetham dalam membuat
indikator demokrasi. Beetham menerjemalikan “kedaulatan rakyat” (rule of the
people) secara lebih spesifik menjadi faktor kontrol popular (popular control) dan
faktor kesetaraan politik (political equality).
Kontrol populer memanifestasikan hak-hak yang dimiliki oleh
masyarakat untuk mengontrol dan mempengaruhi kebijakan publik dan para
pembuat kebijakan. Perlakuan terhadap masyarakat harus didasari pada keyakinan
bahwa setiap orang harus diperlakukan dengan rasa hormat yang setara. Pilihan
tersebut dapat mempengaruhi keputusan kolektif dan semua kepentingan yang
mendasari pilihan tersebut hams diperhatikan (Christine Sussana Tjhin, 2005: 11-
13, 19-21).
Kerangka kerja utama dibagi menjadi 3 komponen utama.
Pertama, Kerangka Kerka Hak-hak Warga Negara yang Kesetaraannya
Terjamin (Guaranteed Framework of Equal Citizen Rights). Termasuk di
dalamnya adalah akses pada keadilan dan supremasi hukum, juga kebebasan
berekspresi, berserikat dan berkumpul, dan hak-hak dasar yang
memungkinkan masyarakat untuk memperoleh/menjalankan hak-haknya
secara efektif. Komponen pertama ini terdiri dan 2 tema, yaitu:
1) Kewarganegaraan yang Setara (Common Citizenship), dan
2) Hak-hak Sipil dan Politik (Civil and Political Rights).
Komponen kedua, Institusi-institusi Pemerintah yang Representatif dan
Akuntabel (Institutions of Representative and Accountable Government).
Komponen kedua terdiri dari 6 tema, yaitu:
1. Pemilu yang Bebas dan Adil (Free and Fair Elections),
2. Partai Politik yang Demokratis (Democratic Political Parties),
3. Hubungan Sipil-Militer (Civil-Military Relations),
13
4. Transparansi dan Akuntabiltas Pemerintahan (Governmental
Transparency and Accountability),
5. Supremasi Hukum (Rule of Law), dan
6. Desentralisasi (Decentralization).
Komponen ketiga adalah Masyarakat yang Demokratis atau Sipil (Civil or
Democratic Society). Cakupan komponen ini meliputi media komunikasi,
asosiasiasosiasi sipil, proses-proses konsultatif dan forum-forum lainnya yang
bebas dan pluralistik. Kebebasan dan pluralisme harus menjamin partisipasi
popular dalam setiap proses politik dalam rangka mendorong sikap responsif
pemerintah terhadap opini publik dan terselenggaranya pelayanan publik yang
lebih efektif. Komponen ketiga mencakup 2 tema, yaitu:
1) Media yang Independen dan Bebas (Independent and Free Media), dan
2) Partisipasi Populer (Popular Participation).
3.2 Perjalanan Demokrasi di Indonesia
Demokrasi yang berjalan di Indonesia telah menghasilkan sejumlah
kemajuan dan segi prosedural, seperti pemilu legislatif, pemilu presiden, hingga
pilkada dapat berlangsung dengan bebas, transparan, demokratis, dan paling
penting dalam suasana damai. Perubahan-perubahan penting yang mendasar dan
dernokrasi Indonesia membangkitkan dan mendatangkan sejumlah harapan,
seperti diuraikan As’ad Said Au dalam bukunya “ Negara Pancasila : Jalan
Kemaslahatan Berbangsa (2009)”. Masyarakat mengharapkan adanya peningkatan
kualitas demokrasi, dan mengharapkan pemerintahan yang dihasilkan melalui
prosedur demokrasi mampu menangkap kepentingan publik jauh dan kepentingan
kelompok. Disamping itu muncul berbagai masalah seperti gerakan separatisme,
beberapa daerah mengajukan tuntutan keras kepada pemerintah pusat yang sering
kali mengabaikan kepentingan pemerintah daerah, timbul isu-isu positif yang
melibatkan agama dan maraknya korupsi pada era reformasi. Cara terbaik agar
tidak terjebak dalam persoalan seining perkembangan demokrasi adalah dengan
mempelajari kembali pesan-pesan penting pendiri negara dan konstitusi untuk
diproyeksikan menjadi visi membangun kehidupan demokrasi.
14
3.2.1 Ide Demokrasi Pendiri Negara
Menurut Mohammad Hatta (1953:39-41) demokrasi telah berurat dasar
dalam pergaulan hidup kita. Dikatakan bahwa desa-desa di Indonesia sudah
menjalankan demokrasi, misalnya dengan pemilihan kepala desa dan adanya
rembug desa. Demokrasi ash memiliki 5 unsur yaitu rapat, mufakat, gotong
royong, hak mengadakan protes bersama, dan hak menyingkir dan kerajaan
absolut. Tetapi ke-lima unsur demokrasi desa tersebut perlu dikembangkan dan
diperbaharui menjadi konsep demokrasi Indonesia yang modem. Demokrasi
Indonesia modem, menurut Mohammad Hatta harus meliputi 3 hal yaitu :
demokrasi di bidang politik, demokrasi di bidang ekonomi, dan demokrasi di
bidang sosial. Demokrasi Indonesia tidak berbeda dengan demokrasi Barat dalam
bidang politik, hanya saja demokrasi Indonesia perlu mencakup demokrasi
ekonomi dan sosial, sesuatu yang tidak terdapat dalam masyarakat Barat.
UUD 1945 merupakan derivasi dan Pancasila sebagai dasar filsafat
Negara, makan secara normative demokrasi Indonesia adalah demokrasi yang
bersumberkan nilai Pancasila khususnya sila keempat. Sehingga, saat ini
demokrasi tersebut terungkap dalam sila keempat Pancasila yakni kerakyatan
yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan
dan pasal 1 ayat 2 UUD 1945 yakni kedaulatan berada di tangan rakyat dan
dilaksanakan menurut Undang-Undang Dasar 1945. Oleh karena itu demokrasi
Indonesia dikatakan Demokrasi Pancasila, dimana prinsip-prinsip demokrasi yang
dijalankan berdasarkan pada nilai-nilai Pancasila.
Demokrasi Pancasila dapat diartikan secara luas maupun sempit, sebagai
berikut:
a. Secara luas demokrasi Pancasila berarti kedaulatan rakyat yang didasarkan
pada nilai-nilai Pancasila baik sebagai pedoman penyelenggaran maupun
sebagai cita-cita.
b. Secara sempit demokrasi Pancasila berarti kedaulatan rakyat yang
dilaksanakan menurut hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan
perwakilan.
15
Pelaksanaan demokrasi Pancasila agar tegak dan berkembang dipusatkan
pada 10 pilar demokrasi (Achmad Sanusi,2006: 193-205), yaitu:
a. Demokrasi yang ber-Ketuhanan Yang Maha Esa
Para pemeran politik dan pemimpin Negara dan semua warga Negara dalam
menerapkan demokrasi tidak bertentangan dengan nilai-nilai agama dan
dituntut agar mempertanggung jawabkan segala tindakannya kepada Tuhan
Yang Maha Esa.
b. Demokrasi yang Menunjang Hak Asasi Manusia
Demokrasi mengharuskan adanya penghargaan terhadap harkat dan martabat
manusia dalam bentuk jaminan dan perlindungan hak-hak asasi manusia demi
terwujudnya keadilan dalam masyarakat.
c. Demokrasi yang mengutamakan Kedaulatan Rakyat
Rakyat adalah pemegang kedaulatan tertinggi dalam Negara demokrasi.
Pelaksanaan kedaulatan melalui sistem perwakilan. Untuk mengisi lembaga
perwakilan perlu dilaksanakan pemilu secara periodic.
d. Demokrasi yang didukung kecerdasan
Warga Negara yang cerdas dan terdidik secara politik merupakan syarat
mutlak untuk mewujudkan demokrasi. Sehingga, pendidikan kewarganegaraan
atau pendidikan politik sangat penting dalam Negara demokrasi untuk
membekali warga negara dengan kesadaran hak dan kewajibannya.
e. Demokrasi yang menetapkan pembagian kekuasaan
Suatu negara yang demokratis harus ada pembagian kekuasaan agar dapat
menghindari terjadinya pemusatan kekuasaan kepada satu orang dan
memberikan kesempatan kepada lembaga lain untuk melakukan pengawasan
dan meminta pertanggungjawaban jalannya pemerintahan.
f. Demokrasi yang menerapkan konsep Negara Hukum
Hukum melandasi pelaksanaan demokrasi. Tanpa hukum kebebasan akan
mengarah perbuatan yang anarkis. Sehingga, untuk mewujudkan demokrasi
yang berdasarkan hukum tidak dapat lepas dan perlindungan konstitusional,
badan peradilan yang bebas, kebebasan berpendapat, berserikat, dan kesadaran
kewarganegaraan.
16
g. Demokrasi yang menjamin Otonomi Daerah
Pelaksanaan demokrasi harus tetap menjamin tegaknya persatuan dan
kesatuan bangsa. Dengan dilaksakanannya otonomi daerah yang semakin
nyata dan bertanggung jawab mengindikasikan paham demokrasi juga
semakin berkembang. Sebagai wujud prinsip demokrasi kekuasaan negara
tidak dipusatkan pemerintah pusat saja namun sebagian diserahkan kepada
daerah dan menjadi urusan daerah itu sendiri.
h. Demokrasi yang berkeadilan sosial
Pelaksanaan demokrasi diarahkan untuk mewujudkan kesejahteraan bagi
seluruh rakyat Indonesia. Demokrasi sosial artinya demokrasi yang ditemukan
dalam hubungan antar warga masyarakat dan atau warga negara. Serta harus
dilandasi oleh penghormatan terhadap kemerdekaan. persamaan dan
solidaritas antar manusia.
i. Demokrasi dengan kesejahteraan rakyat
Demokrasi ekonomi adalah sistem pengolahan perekonomian negara
berdasarkan prinsip ekonomi. Perekonomian hams dijaga dan persaingan
bebas tanpa batas melalui peraturan perundang-undangan. Negara mempunyai
peran dalam usaha mewujudkan kesejahteraan rakyat.
j. Demokrasi dengan pengadilan yang merdeka
Sistem pengadilan yang merdeka member peluang seluas-luasnya kepada
semua pihak yang berkepentingan untuk mencari dan menemukan hukum
seadil-adilnya. Pengadilan yang merdeka dan otonom tidak boleh dipengaruhi
oleh siapapun, namun hakim wajib mempertimbangkan keadilan yang
berkembang di masyarakat.
3.2.2 Praktik Demokrasi di Indonesia
Praktik demokrasi Indonesia berhubungan dengan periodisasi demokrasi
yang pernah dan berlaku dan sejarah Indonesia. Mirriam Budiarjo (2008:127-128)
menyatakan bahwa dipandang dan sudut perkembangan sejarah demokrasi
Indonesia sampai masa Orde Baru dapat dibagi dalam 4 massa, yaitu:
17
a. Masa pertama Republik Indonesia (1945-1959) yang dinamakan masa
demokrasi konstitusional yang menonjolkan peranan parlemen dan partai-
partai dank arena itu dinamakan Demokrasi Parlementer.
b. Masa kedua Republik Indonesia (1959-1965) yaitu masa Demokrasi
Terpimpin yang banyak aspek menyimpang dan Demokrasi Konstitusional
yang secara formal merupakan landasannya dan menunjukkan beberapa
aspek demokrasi rakyat.
c. Masa ketiga Republik Indonesia (1965-1998) yaitu masa Demokrasi
Pancasila yang merupakan demokrasi kontitusional yang menonjolkan
sistem presidensiil.
d. Masa keempat Republik Indonesia (1998-Sekarang) yaitu masa reformasi
yang menginginkan tegaknya demokrasi di Indonesia sebagai koreksi
terhadap praktik-praktik politik yang terjadi pada masa ketiga Republik
Indonesia.
Afan Gaffar (1999: 10) membagi alur demokrasi Indonesia terdiri atas:
a. Periode masa revolusi kemerdekaan (1945-1949)
b. Periode masa demokrasi parlementer (1950-1959)
c. Periode masa demokrasi terpimpin (1960-1965)
d. Periode pemerintahan Orde Baru / demokrasi Pancasila (1966-1998)
Pada masa masa revolusi kemerdekaan (1945-1949), implementasi
demokrasi baru terbatas pada interaksi politik di parlemen dan pers berfungsi
sebagai pendukung revolusi kemerdekaan. Elemen-elemen yang lain belum
sepenuhnya terwujud, karena situasi dan kondisi yang tidak memungkinkan. Pada
masa itu pemerintahan masih disibukkan untuk berjuang mempertahankan
kemerdekaan yang barn saja diproklamasikan.
Demokrasi parlementer (1950-1959) merupakan masa kejayaan demokrasi
di Indonesia, karena hampir semua elemen demokrasi dapat ditemukan dalam
perwujudannya pada kehidupan politik di Indonesia yang ditandai dengan karakter
utama:
18
a. Lembaga perwakilan rakyat atau parlemen memainkan peranan yang
sangat tinggi dalam proses politik yang berjalan
b. Akuntabilitas pemegang jabatan dan politisasi pada umumnya sangat
tinggi
c. Kehidupan kepartaian boleh dikatakan memperoleh peluang yang
sebesar-besarnya untuk berkembang secara maksimal. Hal itu terbukti
dengan sistem banyak partai (multy party sistem) sehingga pada saat
itu ada sekitar 40 partai yang terbentuk.
d. Pemilu tahun 1955 dilaksanakan dengan prinsip demokrasi
e. Hak-hak dasar masyarakat umum terlindungi
Masa demokrasi terpimpin (1960-1965) merupakan masa dimana
demokrasi dipahami dan dijalankan berdasar kebijakan pemimpin besar revolusi
dalam hal ini presiden Soekamo. Belajar dari kegagalan demokrasi parlementer
yang dianggap liberal maka presiden Soekarno mengajukan gagasan demokrasi
yang disesuai dengan kepribadian bangsa. Ciri yang muncul pada masa itu antara
lain:
a. Mengaburnya sistem kepanitiaan
b. Peranan DPR-GR sebagai lembaga legislatif dalam politik nasional
menjadi sedemikan lemah
c. Basic human right sangat lemah, dimana Soekarno dengan mudahnya
menyingkirkan lawan-lawan politiknya yang tidak sesuai dengan
kebijaksanaannya atau yang mempunyai keberanian untuk menentangnya
d. Masa puncak dari semangat anti kebebasan pers, dibuktikan dengan
pemberangusan harian Abdi dan Masyumi dan harian Pedoman dan PSIN
e. Sentralisasi kekuasaan semakin dominan dalam proses hubungan
pemerintah pusat dan daerah
Demokrasi masa pemerintahan Soeharto (1966-1998) dikenal dengan
demokrasi Pancasila. Namun demikian pada masa itu pelaksanaan demokrasi
memberi gejala-gejala antara lain:
a. Rotasi kekuasaan eksekutif tidak pernah ada kecuali di tingkat daerah
b. Rekrutmen politik tertutup
19
c. Pemilu masih jauh dan semangat demokrasi
d. Basic human right sangat lemah
Perkembangan akhir menunjukkan bahwa setelah berakhirnya
pemerintahan Soeharto atau masa Orde Baru, Indonesia memasuki Orde Baru
Reformasi (sejak 1966-sekarang). Gambaran mengenai pelaksanaan demokrasi di
masa Reformasi dapat kita ketahui dan naskah Rencana Pembangunan Jangka
Panjang (RPJP) 2005-2025. Dalam naskah tersebut dinyatakan tentang kondisi
pembangunan demokrasi, sebagai berikut:
a. Perkembangan demokratisasi sejak tahun 1998 sampai dengan proses
penyelenggaraan Pemilu tahun 2004 telah memberikan peluang untuk
mengakhiri masa transisi demokrasi menuju arah proses konsolidasi
demokrasi.
b. Adanya pemilihan langsung presiden dan wakil presiden, pemilihan
langsung anggota DPR, DPD dan DPRD, serta pemilihan langsung kepala
daerah merupakan modal awal yang penting bagi lebih berkembangnya
demokrasi pada masa selanjutnya
c. Perkembangan dernokrasi selama ini ditandai pula dengan terumuskannya
format hubungan pusat-daerah yang baru yaitu penguatan desentralisasi
dan otonomi daerah
d. Perkembangan demokrasi ditandai pula dengan adanya konsensus
mengenai format barn hubungan sipil-militer yang menjunjung tinggi
supremasi sipil dan hubungan Tentara Nasional Indonesia (TNT) dengan
Kepolisian Republik Indonesia (Polri) terkait dengan kewenangan dalam
melaksanakan sistem pertahanan dan keamanan
e. Kemajuan demokrasi terlihat pula dengan telah berkembangnya
kesadaran-kesadaran terhadap hak-hak masyarakat dalam kehidupan
politik, yang dalam jangka panjang diharapkan mampu menstimulasi
masyarakat lebih jauh untuk makin aktif berpartisipasi dalam mengambil
inisiatif bagi pengelolaan urusan-urusan publik.
20
Apabila kita menyimak kembali butir pertama dan gambaran demokrasi
Indonesia sebagaimana tertuang dalam RPJP 2005-2025 di atas, maka proses
demokrasi atau demokratisasi kita sekarang sedang berada pada tahap tiga yakni
tahap konsolidasi demokrasi. Sebagaimana kita ketahui, tahapan demokratisasi
meliputi:
a. Tahapan pertama adalah pergantian dan penguasa non demokratis ke
penguasa demokrasi
b. Tahapan kedua adalah pembentukan lembaga-lembaga dan tertib politik
demokrasi
c. Tahapan ketiga adalah konsolidasi demokrasi
d. Tahapan keempat adalah praktik demokrasi sebagai budaya politik
bernegara.
Banyak pertanyaan yang diajukan untuk Indonesia salah satunya yaitu
Apakah prinsip-prinsip demokrasi memang telah berjalan di Indonesia? Secara
teoritik dapat dikatakan bahwa semakin banyak prinsip demokrasi dijalankan,
maka semakin demokratis negara tersebut. Sebaliknya semakin banyak prinsip
demokrasi ditinggalkan, maka semakin jauh negara tersebut dari kriteria
demokrasi.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh lembaga nasional maupun
regional, untuk mengetahui tingkat perkembangan demokrasi di Indonesia dapat
dilakukan dengan mengukur seberapa jauh variable atau indicator yang pada
dasarnya merupakan prinsip demokrasi itu dijalankan di Indonesia. Prinsip yang
tidak kalah penting adalah nilai-nilai dasar Pancasila sebagai parameter
demokratisasi di Indonesi.
21
BAB IV
SIMPULAN DAN SARAN
4.1.SIMPULAN DAN SARAN
4.1.1. Simpulan
Demokrasi merupakan suatu bentuk pemerintahan dimana di dalamnya
bertujuan untuk mewujudkan kedaulatan rakyat, sehingga dapat disimpulkan :
1.Prinsip-prinsip demokrasi dan indikator demokrasi yang telah dijalankan di
indonesia sudah sesuai dengan undang-undang yang berlaku di indonesiA yakni
adanya kebebasan dari masyarakat dalam mengemukakan pendapat dan adanya
persamaan bagi masyarakat dimuka hukum serta adanya kedaulatan rakyat sesuai
dengan undang-undang dasar 1945 dan pancasila..
2. Perjalanan demokrasi di Indonesia mengalami beberapa fase yakni demokrasi
konstitusional, demokrasi terpimpin, demokrasi pancasila dan demokrasi fase
reformasi
4.1.2.. Saran
Sebagai negara yang berdaulat, maka di negara yang mengakui adanya
kesatuan bagi seluruh tanah air kita dituntut untuk hidup mengikuti perkembangan
zaman, maka sebaiknya kita membawa prinsip-prinsip demokrasi di kehidupan
kita agar baik sesuai dengan pancasila sehingga makna demokrasi atau tujuan
demokrasi tetap berintegritas. Walaupun perjalanan demokrasi di Indonesia sudah
berjalan dengan baik, akan tetapi perlu diperhatikan beberapa yaitu
1. Demokrasi yang dijalankan di Indonesia sebaiknya dihindari kekuasaan
Eksekutif mendominasi kekuasaan negara dibidang legeslatif dan yudikatif
.2. Seharusnya terdapat lembaga negara yang mengawasi perjalanan demokrsi
Di indonesia yaitu semacam cek and balance antara ke tiga kekuasaan
Yang terdapat dalam suatu negara demokrasi supaya tidak terjadi pengusaha
Yang mengarah ketindakan sewenang-wenang atau diktator.
22
DAFTAR PUSTAKA
http://www.edukasippkn.com/2016/05/praktik-demokrasi-di-indonesia-
sampai.html
http://andi-chodetz.blogspot.co.id/2013/04/pendidikan-demokrasi.html.
As’ad Said Au. 2009. Negara Pancasila: Jalan Kemaslahatan Berbangsa. Jakarta:
LP3ES.
Eep Saefulloh Fatah. 1994. Demokrasi di Indonesia. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Kaelan; Zubaidi, Achmad, 2007, Pendidikan Kewarganegaraan untuk Perguruan
Tinggi berdasar SK Dirjen Dikti No 43/DIKTI/KEP/2006, Paradigma,
Yogyakarta.
http://www.edukasippkn.com/20166/05/prinsip-prinsip-utama-dan-indikator. html
demokrasi Indonesiaby Jamin Ariana
FILE
TIME SUBMITTED 27-JUL-2017 05:01AM
SUBMISSION ID 833342994
WORD COUNT 343
CHARACTER COUNT 2351
DEMOKRASI_INDONESIA.TXT (2.76K)
%17SIMILARITY INDEX
%17INTERNET SOURCES
%0PUBLICATIONS
%4STUDENT PAPERS
1 %72 %33 %24 %25 %2
EXCLUDE QUOTES OFF
EXCLUDEBIBLIOGRAPHY
OFF
EXCLUDE MATCHES OFF
demokrasi IndonesiaORIGINALITY REPORT
PRIMARY SOURCES
iqbalpunyablo.blogspot.comInternet Source
docslide.usInternet Source
mynewbimaaaeee.blogspot.co.idInternet Source
www.nu.or.idInternet Source
nurzamz.blogspot.comInternet Source