Peringatan Hari Ulang TahunIBI yang ke-6924 Juni 2020

Sambutan:Ms. Anjali SenUNFPA Indonesia Representative

Salam

DR. Emi Nurjasmi, M.Kes –Ketua PP IBI

Dr. Hasto Wardoyo, Sp. OG (K) – Kepala BKKBN

Dr. Erna Mulati, M.Sc. CMFM –Direktur Kesehatan Keluarga, Kemenkes

Dr. Marcia Soumokil – DirekturYayasan IPAS Indonesia

Sambutan

Saya sangat senang bisa bergabung pada webinarpenting di pagi ini, untuk merayakan HUT ke-69Ikatan Bidan Indonesia. Enam puluh sembilantahun jelas bukan waktu yang singkat, dan selamabertahun-tahun IBI telah berdiri dan memainkanperan utama dalam memberikan layanankesehatan reproduksi dan seksual berkualitastinggi, yang memungkinkan perempuan dan bayibaru lahir di Indonesia menjalani kehidupan yangproduktif dan sehat. Dan untuk layanan yang luarbiasa mulia ini, Selamat Ulang Tahun dan selamatuntuk Anda semua!

Tahun ini bertepatan dengan tahunnya Bidandimana kami mengenali dan merayakan kontribusimereka dalam meningkatkan kesehatan seksual,reproduksi, ibu, dan bayi baru lahir. Seperti yangkita semua tahu, bidan sangat penting dalammemastikan bahwa perempuan dapat menikmatipemenuhan hak-hak ini dengan memberikanberagam layanan: mulai dari layanan konseling dankeluarga berencana, hingga perawatan antenatal-intrapartum-postpartum, perawatan bayi baru lahiresensial, konseling dan tes HIV dan IMS, layananuntuk korban kekerasan berbasis gender, danmemfasilitasi untuk meninggalkan praktik-praktikberbahaya, seperti pernikahan anak dan sunatperempuan.

• Indonesia, seperti kita semua ketahui, adalah salah satu negara palingrawan bencana di dunia. Terletak di Cincin Api Pasifik, sering menghadapibencana alam – termasuk gempa bumi, tsunami, letusan gunung berapi,banjir, tanah longsor, kekeringan dan kebakaran hutan – dan seringkalidengan dampak yang menghancurkan. Kerentanan Indonesia terhadapbencana memerlukan kewaspadaan dan kesiapan kita, di semua tingkatan.

• Bencana memiliki potensi yang mengerikan dan berdampak padakesehatan, termasuk kesehatan reproduksi. Kebutuhan akan layananKesehatan Reproduksi tetap ada dan mungkin meningkat selama bencanakarena peningkatan risiko kekerasan seksual dan penularan HIV.Melahirkan dapat terjadi selama evakuasi atau di pengungsian; dankurangnya akses ke perawatan obstetrik darurat dapat meningkatkanrisiko kematian ibu. Terbatasnya akses ke layanan keluarga berencanadapat meningkatkan kehamilan yang tidak diinginkan selama masabencana; remaja mungkin terputus dari keluarga atau komunitas merekadan mungkin menemukan diri mereka dalam situasi berisiko yang tidaksiap mereka tangani.

Menyusul gempa bumi di Lombok, dan Palu,dan banjir yang berulang di wilayah-wilayahJabodetabek, kami telah menyaksikanbagaimana Bidan Indonesia merespons situasi-situasi kemanusiaan tersebut meskipun dengansarana dan peralatan yang terbatas. Sebagairespon terhadap bencana gempa bumi,tsunami dan likuefaksi di Palu pada bulanSeptember 2018, UNFPA bekerja sama denganKementerian Kesehatan dan IBImengimplementasikan proyek tanggap daruratkomprehensif yang mencakup kesehatanseksual dan reproduksi, pemuda danpencegahan serta penanggulangan kekerasanberbasis gender di keadaan darurat. Selamaupaya ini, IBI berperan penting dalammemberikan layanan kepada perempuan yangmembutuhkan. Dan untuk ini, saya sekali lagiingin menyampaikan penghargaan saya kepadaAnda untuk kolaborasi luar biasa yangmemungkinkan kami untuk memberikandukungan yang dibutuhkan.

Di sinilah kita, sekarang, dalam masapandemi Covid-19 yang belum pernahterjadi sebelumnya dan sangatmenantang. Ketika dunia memerangivirus, perempuan terus membutuhkanlayanan keluarga berencana - beberapadari perempuan ini hamil sementarabayi-bayi akan dilahirkan. Melahirkanadalah bagian normal dari kehidupandan tidak berhenti karena pandemi.Bidan telah menunjukkan ketahananyang tinggi serta keberanian dalammenghadapi keadaan daruratkemanusiaan dan yang saat ini terkenadampak Covid-19. Bidan terusmenyediakan layanan kesehatan pentingdan menyelamatkan jiwa bagi wanitahamil dan bayi mereka. Sebagai pemberilayanan utama, bidan bekerja tanpahenti di tengah masyarakat, fasilitaskesehatan, bangsal rumah sakit, dan dirumah-rumah perempuan dalam situasiyang paling sulit.

• Selama masa-masa sulit seperti saat ini, UNFPA di tingkat global, regional, dan nasional, mengucapkanselamat dan memuji pekerjaan semua bidan dan berjanji untuk berdiri di samping mereka dan untukbekerja dengan pemerintah untuk melindungi bidan selama pandemi COVID-19. Kebidanan sangat pentingdalam agenda UNFPA, sehingga dalam masa menantang ini, UNFPA berkomitmen untuk: 1) Melindungipenyedia layanan kesehatan ibu; 2) Memberikan asuhan persalinan yang aman dan efektif untuk ibu danbayinya; dan 3) Memelihara dan melindungi sistem kesehatan ibu.

• Saya senang bisa berbagi komitmen tersebut dalamkolaborasi dengan IBI; kami telah mendistribusikan alatpelindung diri (APD) kepada bidan di daerah “zonamerah” di Jakarta Selatan, Depok dan Tangerang. Kamijuga berencana untuk melanjutkan upaya ini danmemberikan lebih banyak APD kepada bidan di daerahyang terkena dampak. Kami berharap upaya ini dapatmembantu melindungi bidan kami dalam memastikankelangsungan layanan kesehatan reproduksi. UNFPA jugaberkomitmen untuk melanjutkan dukungan IBI untukmemperkuat 3 pilar kebidanan, yaitu: organisasi, regulasidan pendidikan.

• Webinar hari ini memiliki topik yang sangat penting bagi kita untuk berpartisipasi: Saatnya Bidan dan Perempuanbersatu, bergerak bersama untuk meningkatkan kesehatan ibu dan anak menuju Indonesia maju. Dari UNFPA,kami akan berbagi pengalaman dan pelajaran yang diperoleh dalam mendukung bidan dalam memberikanlayanan kesehatan reproduksi selama situasi bencana kemanusiaan/ krisis kesehatan. Kami tahu bahwa rekan-rekan bidan selalu tertarik dan sangat aktif berpartisipasi dalam sesi berbagi melalui platform virtual, yangmenunjukkan seberapa efektif penggunaan teknologi untuk berbagi informasi. Kami berharap rekan bidan kamidapat mempelajari informasi berharga dari sesi hari ini.

• Akhirnya kepada IBI, Ibu Emi, dewan direktur IBI, semua bidan dan siswa kebidanan yang berpartisipasi dalamacara hari ini: "Selamat Ulang Tahun ke-69". Terima kasih atas kontribusi Anda yang berharga sebagai mitraperempuan di Indonesia. Mari kita terus bekerja sama untuk memastikan tidak ada satu pun perempuan dinegara ini yang tertinggal. Tidak ada perempuan, termasuk Anda, Bidan Indonesia tercinta.