PerilakuMnjmnOrg Ivancevich E3J1 51360120

101
 EDISI KETUJUH PERILAKU DAN MANAJEMEN ORGANISASI JOHN M. IVANCEVICH JOHN M. IVANCEVICH ROBERT KONOPASKE ROBERT KONOPASKE MICHAEL T. MATTESON MICHAEL T. MATTESON JILID 1  PENERBIT ERLANGGA

description

Perilaku manajemen

Transcript of PerilakuMnjmnOrg Ivancevich E3J1 51360120

  • BAGIAN SATUBidang-bidang Perilaku OrganisasiPENDAHULUAN PERILAKU ORGANISASIBUDAYA ORGANISASI

  • BAB SATUPendahuluan Perilaku Organisasi

  • Sumber Daya ManusiaKeberhasilan Organisasi

    Kunci keberhasilan organisasi adalah pengelolaan sumber daya manusianyaBAB SATU Pendahuluan Perilaku Organisasi

  • Sumber Daya ManusiaDalam Organisasi

    Organisasi memerlukan sumber daya manusia yang mau:

    Bekerja kerasBerpikir secara kreatifBerkinerja unggulBAB SATU Pendahuluan Perilaku Organisasi

  • Sumber Daya ManusiaPemeliharaan

    Dalam rangka memelihara sumber daya manusia, penting adanya untuk secara berkala dan berarti untuk:

    Memberi penghargaanMemberi semangatBAB SATU Pendahuluan Perilaku Organisasi

  • Sumber Daya ManusiaKontribusi Disiplin

    Sejumlah disiplin yang memberikan kontribusi utama dalam pengelolaan sumber daya manusia antara lain:

    PsikologiSosiologiAntropologi budayaBAB SATU Pendahuluan Perilaku Organisasi

  • Perilaku Manusia

    Orang berperilaku dengan cara-cara yang dapat, maupun yang tidak dapat diramalkan

    Setiap orang memiliki pola perilaku yang unikBAB SATU Pendahuluan Perilaku Organisasi

  • Perilaku ManusiaKaryawan dan Manajer

    Perilaku karyawan merupakan kunci dalam mencapai efektivitas

    Manajer harus mengamati, merespons, dan menghadapi serangkaian pola perilaku yang ditunjukkan oleh karyawanBAB SATU Pendahuluan Perilaku Organisasi

  • Perilaku ManusiaPengamatan

    "Effect" merupakan perilaku atau reaksi dari seseorang yang sedang diamati

    Individu yang sedang diamati kemungkinan besar akan bereaksi dengan cara yang tidak umum karena mereka merasa diamati atau turut serta dalam suatu eksperimenBAB SATU Pendahuluan Perilaku Organisasi

  • Pemberi Kerja dan Karyawan(1)

    Pemberi kerja dan karyawan melakukan kontrak psikologis

    Pemberi kerja percaya bahwa tidak ada pekerja yang mendapatkan jaminan pekerjaan seumur hidup atau kenaikan upah

    Jika kinerja pekerja baik dan menghasilkan laba, pemberian kerja terus berlangsung dan kenaikan upah diberikanBAB SATU Pendahuluan Perilaku Organisasi

  • Pemberi Kerja dan Karyawan(2)

    Karyawan saat ini yakin bahwa pemberi kerja jujur, memperhatikan keluarga mereka, dan berkepentingan dengan kesehatan mereka secara keseluruhan

    Asumsi ini merupakan dasar dari apa yang disebut sebagai kesepakatan psikologi baruBAB SATU Pendahuluan Perilaku Organisasi

  • Teori Sistem

    Teori sistem digunakan untuk mengintegrasikan efektivitas organisasi dan waktu

    Dua kesimpulan utama dari teori sistem adalah:

    Kriteria efektivitas (misalkan produktivitas, kualitas, kemampuan beradaptasi) harus merefleksikan keseluruhan siklus input, proses, dan outputKriteria efektivitas harus merefleksikan hubungan antara organisasi dan lingkungan luarnyaBAB SATU Pendahuluan Perilaku Organisasi

  • Organisasi dan Lingkungan

    Organisasi hanyalah elemen atau bagian dari suatu sistem yang lebih besar, yakni lingkunganBAB SATU Pendahuluan Perilaku Organisasi

  • BAB DUABudaya Organisasi

  • Budaya dan Sosialiasi

    Budaya merupakan pola asumsi yang diciptakan, ditemukan, atau dikembangkan agar orang dapat menyesuaikan diri dengan kehidupan organisasi

    Sosialisasi merupakan proses di mana organisasi membawa karyawan baru ke dalam budayaBAB DUA Budaya Organisasi

  • Karier

    Karier merupakan urutan sikap dan perilaku yang dipersepsikan secara individu yang dihubungkan dengan pengalaman yang berhubungan dengan kerja dan aktivitas selama rentang waktu kehidupan seseorangBAB DUA Budaya Organisasi

  • Revolusi Budaya

    Hanya menyatakan bahwa "ini akan menjadi budaya" bukanlah hal yang realistis

    Revolusi budaya membutuhkan waktuBAB DUA Budaya Organisasi

  • Revolusi BudayaIndividu atau Kerjasama

    Revolusi budaya memang dapat dipengaruhi oleh individu yang memiliki kekuasaan (seperti Ray Kroc di McDonald's, Walt Disney, atau John Nordstorm)

    Namun, pada umumnya budaya organisasi berevolusi dan menjadi nyata ketika orang berinteraksi dan bekerja bersamaBAB DUA Budaya Organisasi

  • Nilai dan Tenaga Kerja

    Organisasi dapat mencapai efektivitas hanya ketika karyawan-karyawannya berbagi nilai

    Nilai dari tenaga kerja yang semakin beragam dibentuk jauh sebelum seseorang memasuki organisasi

    Oleh karena itu merekrut, memilih, dan mempertahankan karyawan yang nilainya paling cocok dengan nilai perusahaan merupakan hal yang pentingBAB DUA Budaya Organisasi

  • Sosialisasi dan Pewarisan

    Sosialisasi mencakup proses di mana organisasi membawa karyawan baru ke dalam budaya perusahaan

    Pewarisan dari pekerja yang lama kepada pekerja yang lebih baru meliputi:

    NilaiAsumsiSikap BAB DUA Budaya Organisasi

  • Spiritualitas

    Arti "spiritualitas" oleh sebagian besar praktisi dan peneliti adalah:

    Karyawan memiliki sebuah konsep pribadi atau kehidupan dalam diri sendiri yang dapat diperkuat dan dikembangkan di pekerjaanBAB DUA Budaya Organisasi

  • SpiritualitasPembahasan dan Penelitian

    Spiritualitas di tempat kerja mulai dipelajari dan dibahas secara empiris

    Baru-baru ini, sebagian besar penelitian mengenai spiritualitas menggunakan survei dan rancangan penelitian yang sedang diperbaiki tapi masih perlu dipertimbangkan dengan cermatBAB DUA Budaya Organisasi

  • BAGIAN DUAMemahami dan Mengelola Perilaku IndividuPERBEDAAN INDIVIDU DAN PERILAKU KERJAPERSEPSI, ATRIBUT, DAN EMOSIMOTIVASIRANCANGAN PEKERJAAN, PEKERJAAN, DAN MOTIVASIEVALUASI, UMPAN BALIK, DAN PENGHARGAANMENGELOLA PERILAKU YANG BURUKMENGELOLA STRES INDIVIDU

  • BAB TIGAPerbedaan Individu dan Perilaku Kerja

  • Variabel Individu

    Variabel individu utama yang mempengaruhi perilaku kerja mencakup:

    Faktor demografis (usia, ras, jenis kelamin)Kemampuan dan keterampilanPersepsiSikapKepribadian BAB TIGA Perbedaan Individu dan Perilaku Kerja

  • Variabel Organisasi

    Untuk membentuk perilaku kerja yang produktif, nonproduktif, dan kontraproduktif, variabel individu dikombinasikan dengan berbagai variabel organisasi, yaitu:

    Sumber dayaKepemimpinanPenghargaanRancangan pekerjaanStrukturBAB TIGA Perbedaan Individu dan Perilaku Kerja

  • Atribusi dan Persepsi

    Atribusi yang kita buat mengenai mengapa suatu peristiwa muncul mempengaruhi perilaku kita

    Oleh karena itu, perilaku kita dibentuk oleh persepsi kita mengenai mengapa hal-hal tertentu terjadiBAB TIGA Perbedaan Individu dan Perilaku Kerja

  • Atribusi dan PersepsiProses

    Proses atribusi melibatkan:

    Proses analisis mengapa sesuatu terjadi (mengatribusikan penyebab pada suatu peristiwa)

    Menyesuaikan penjelasan tersebut ke dalam suatu kerangka kerja umum yang memberikan dasar untuk perilaku selanjutnyaBAB TIGA Perbedaan Individu dan Perilaku Kerja

  • Stereotip

    Pembentukan stereotip merupakan proses yang diciptakan untuk membantu kita mengurangi secara lebih efisien tuntutan informasi yang luar biasa banyaknya

    Hal tersebut dapat berupa proses persepsi yang berguna, bahkan diperlukan

    Banyak stereotip yang bermanfaatBAB TIGA Perbedaan Individu dan Perilaku Kerja

  • StereotipPrasangka

    Suatu prasangka merupakan suatu bentuk khusus dari pembentukan stereotip yang menolak perubahan bahkan jika dihadapkan dengan informasi yang berlawanan

    Prasangka tidak pernah bermanfaatBAB TIGA Perbedaan Individu dan Perilaku Kerja

  • Sikap

    Sikap merupakan kecenderungan yang dipelajari untuk memberi respons secara positif atau negatif terhadap orang, objek, dan situasi yang berhubungan dengannya

    Sikap terdiri dari:Komponen kognisi (kepercayaan)Komponen afeksi (perasaan)Komponen perilaku yang terdiri dari tujuan perilaku individualBAB TIGA Perbedaan Individu dan Perilaku Kerja

  • Kepuasan dan Kinerja(1)

    Walaupun hubungan kepuasan kerja dengan kinerja pekerjaan merupakan sebuah hubungan yang kompleks yang tidak sepenuhnya dipahami, tampak jelas bahwa kedua variabel ini berhubungan dalam suatu kondisi tertentuBAB TIGA Perbedaan Individu dan Perilaku Kerja

  • Kepuasan dan Kinerja(2)

    Salah satu pandangan yang ada saat ini adalah:

    Penghargaan yang diterima seseorang merupakan konsekuensi dari kinerja yang baik

    Tingkatan di mana penghargaan ini dipersepsikan sebagai masuk akal, mempengaruhi sejauh mana kepuasan dihasilkan dari kinerja dan sejauh mana kinerja dipengaruhi oleh kepuasanBAB TIGA Perbedaan Individu dan Perilaku Kerja

  • Sifat Kepribadian

    Kekuatan yang mempengaruhi sifat dari kepribadian seseorang mencakup:

    Faktor keturunanHubungan orang tua-anak dan keluargaKelas sosial dan kekuatan kelompok lainFaktor budaya (penting seiring meningkatnya interaksi antar budaya di lingkungan bisnis global saat ini)BAB TIGA Perbedaan Individu dan Perilaku Kerja

  • Model Kepribadian(1)

    Model kepribadian Big Five menyatakan bahwa lima dimensi Big Five merupakan inti setiap kepribadian

    Kepribadian setiap individu merefleksikan tingkatan yang berbeda dari kelima faktor tersebutBAB TIGA Perbedaan Individu dan Perilaku Kerja

  • Model Kepribadian(2)

    Kelima dimensi ini adalah:

    ExtroversionEmotional stabilityAgreeablenessConscientiousnessOpenness to experienceBAB TIGA Perbedaan Individu dan Perilaku Kerja

  • Faktor Kepribadian

    Ada sejumlah faktor kepribadian yang mempengaruhi perilaku

    Tiga yang sering diidentifikasikan sebagai faktor yang paling penting dalam menjelaskan perilaku dan kinerja adalah:Locus of controlSelf-efficacyKreativitas BAB TIGA Perbedaan Individu dan Perilaku Kerja

  • BAB EMPATPersepsi, Atribut, dan Emosi

  • Persepsi

    Persepsi merupakan proses yang melibatkan pemilihan, pengorganisasian, dan interpretasi dari faktor-faktor lingkungan, bentuk, orang, dan stimulus lainnya

    Melalui proses persepsi, individu berusaha memahami stimulus yang mereka amatiBAB EMPAT Persepsi, Atribut, dan Emosi

  • StimulusPengelompokan (1)

    Stimulus yang terpilih dikategorikan ke dalam kelompok menurut sejumlah kaidah, yaitu:

    Law of nearness Law of similarityLaw of closureLaw of figure and groundBAB EMPAT Persepsi, Atribut, dan Emosi

  • StimulusPengelompokan (2)

    Pengelompokan menjadikan interpretasi dan proses penalaran menjadi lebih mudah

    Akan tetapi, pengelompokan tidak menghilangkan ketidakakuratan atau distorsiBAB EMPAT Persepsi, Atribut, dan Emosi

  • PersepsiPengaruh Buruk

    Sayangnya, sebagian besar individu terlibat dalam:

    Pemberian stereotipPengambinghitamanPrasangka

    Semua tindakan itu dipengaruhi oleh persepsiBAB EMPAT Persepsi, Atribut, dan Emosi

  • PersepsiStereotip

    Walau banyak literatur memandang negatif stereotip, terdapat pula stereotip positif:Orang Jerman sebagai orang yang efisienOrang Afro-Amerika (negro) sebagai atlet yang luar biasaOrang Belanda sebagai orang yang hemat

    Semua itu merupakan pandangan luas yang tidak selalu benar untuk semua anggota kelompok tersebutBAB EMPAT Persepsi, Atribut, dan Emosi

  • PersepsiDistorsi

    Distorsi dalam persepsi muncul karena:

    Perhatian terpilih

    Perhatian terbagi

    Kesalahan similar-to-me (memiripkan orang lain dengan diri sendiri)BAB EMPAT Persepsi, Atribut, dan Emosi

  • Teori Atribusi

    Teori atribusi berusaha menjelaskan hubungan antara persepsi dan perilakuBAB DUA Budaya Organisasi

  • PersepsiMenciptakan Kesan Tertentu

    Individu, melalui tindakan, bahasa tubuh, dan cara berbicara, berusaha menciptakan suatu kesan tertentu dalam persepsi orang lain

    Kandidat pekerja sering kali berusaha menetapkan kesan positif untuk memperoleh suatu pekerjaanBAB EMPAT Persepsi, Atribut, dan Emosi

  • Menciptakan Kesan TertentuManajemen Kesan

    Beberapa taktik manajemen kesan yang digunakan secara luas adalah:

    Mengambil hatiMempromosikan diri sendiriMemberikan contohMemohonIntimidasi BAB EMPAT Persepsi, Atribut, dan Emosi

  • Emosi

    Emosi merupakan perasaan yang penting untuk memahami perilaku dan sikap orang

    Emosi sulit ditentukan dengan akuratBAB EMPAT Persepsi, Atribut, dan Emosi

  • EmosiEmosi Primer

    Berdasarkan penelitian terdapat sejumlah emosi primer yang universal: TakutTerkejutSedih atau senangJijikMarahAntisipasiPenerimaan BAB EMPAT Persepsi, Atribut, dan Emosi

  • Kerja Emosi

    Kerja emosi (emotional labor) adalah pekerjaan, waktu, dan usaha yang digunakan untuk mengelola emosiBAB EMPAT Persepsi, Atribut, dan Emosi

  • Inteligensi Emosi(1)

    Inteligensi emosi merujuk pada kombinasi keterampilan dan kemampuan, antara lain:

    Kesadaran diriPengendalian diriEmpatiSensitivitas terhadap perasaan orang lainBAB EMPAT Persepsi, Atribut, dan Emosi

  • Inteligensi Emosi(2)

    Terdapat perdebatan dan kontroversi berkenaan dengan apakah inteligensi emosi merupakan suatu bentuk dari inteligensi

    Setelah diteorikan dan diukur dengan lebih tepat, inteligensi emosi mungkin akan selalu menjadi topik yang:Menarik minat para manajerSangat bernilai bagi para peneliti organisasiBAB EMPAT Persepsi, Atribut, dan Emosi

  • BAB LIMAMotivasi

  • MotivasiKomponen Pembentuk

    Motivasi terbentuk setidaknya oleh tiga komponen:

    Arah merujuk pada apa yang dipilih untuk dilakukan oleh seorang individu ketika disajikan sejumlah tindakan alternatifIntensitas merujuk pada kekuatan dari respons individu ketika pilihan arah dibuatKetekunan merujuk pada kekuatan yang menetap dari perilaku, atau berapa lama seseorang akan mendedikasikan usahaBAB LIMA Motivasi

  • Teori MotivasiMaslow (1)

    Teori motivasi Maslow menyatakan bahwa:

    Kebutuhan individu diatur dalam suatu urutan hierarki mengenai kebutuhan

    Orang akan berusaha memuaskan kebutuhan yang lebih mendasar (tingkat rendah) sebelum mengarahkan perilaku menuju kebutuhan dengan tingkat yang lebih tinggiBAB LIMA Motivasi

  • Teori MotivasiMaslow (2)

    Lima tingkat kebutuhan Maslow, mulai dari yang terendah hingga yang tertinggi, adalah:

    FisiologisKeselamatan dan keamananKepemilikan, sosial, dan cintaHarga diriAktualisasi diriBAB LIMA Motivasi

  • Teori MotivasiERG Adelfer (1)

    Teori ERG Alderfer merupakan hierarki kebutuhan yang terdiri dari tiga rangkaian kebutuhan:

    Eksistensi

    Hubungan

    Pertumbuhan BAB LIMA Motivasi

  • Teori MotivasiERG Adelfer (2)

    Sebagai tambahan terhadap proses progres kepuasan yang digambarkan Maslow, Alderfer menyatakan bahwa:

    Jika seseorang merasa frustrasi dalam usahanya memuaskan satu tingkat kebutuhannya, dia mungkin akan kembali ke tingkat kebutuhan yang lebih rendahBAB LIMA Motivasi

  • Teori MotivasiHerzberg (1)

    Penelitian Herzberg mengungkapkan adanya dua rangkaian faktor yang penting:

    Motivator merupakan kondisi intrinsik yang mencakup pencapaian, pengakuan, dan tanggung jawab

    Faktor higiene merupakan kondisi ekstrinsik dan mencakup gaji, kondisi kerja, dan keamanan pekerjaanBAB LIMA Motivasi

  • Teori MotivasiHerzberg (2)

    Dalam pandangan Herzberg:

    Hanya motivator yang memberikan kontribusi terhadap kepuasan,oleh karena itu motivator memiliki kekuatan untuk menyediakan motivasiBAB LIMA Motivasi

  • Kebutuhan akan Pencapaian

    McClelland telah mengembangkan serangkaian faktor deskriptif yang merefleksikan kebutuhan tinggi akan pencapaian, yaitu:

    Orang suka menerima tanggung jawab untuk memecahkan masalahOrang cenderung menetapkan tujuan pencapaian yang moderat dan cenderung mengambil risiko yang diperhitungkanOrang menginginkan umpan-balik atas kinerjanyaBAB LIMA Motivasi

  • Teori Ekspektansi

    Istilah kunci dalam teori ekspektansi meliputi:Instrumentalitas, merujuk pada kekuatan dari keyakinan seseorang bahwa mencapai suatu hasil spesifik akan mengarah pada hasil yang keduaValensi, merujuk pada preferensi seseorang untuk memperoleh atau menghindari hasil tertentuEkspektansi, merujuk pada keyakinan seseorang berkaitan dengan kemungkinan atau probabilitas subjektif bahwa suatu perilaku tertentu akan diikuti oleh hasil tertentuBAB LIMA Motivasi

  • Teori Keadilan

    Inti teori keadilan adalah bahwa karyawan membandingkan input dan output pekerjaan mereka dengan orang lain dalam situasi kerja yang serupa

    Input adalah apa yang dibawa oleh individu ke dalam pekerjaan seperti keterampilan, pengalaman, dan usaha

    Output adalah apa yang diterima seseorang dari pekerjaan seperti pengakuan, gaji, tunjangan, dan kepuasanBAB LIMA Motivasi

  • Penetapan TujuanLangkah 1-2

    Mendiagnosis kesiapan

    Mempersiapkan karyawan melalui:

    Interaksi interpersonal yang meningkatKomunikasiPelatihanRencana tindakan untuk penetapan tujuanBAB LIMA Motivasi

  • Penetapan TujuanLangkah 3-4

    Menekankan atribut dari tujuan yang seharusnya dipahami oleh manajer dan bawahan

    Melaksanakan peninjauan menengah untuk membuat penyesuaian yang diperlukan dalam menetapkan tujuanBAB LIMA Motivasi

  • Penetapan TujuanLangkah 5

    Melakukan peninjauan akhir untuk memeriksa:

    Rangkaian tujuanModifikasiTujuan yang tercapaiBAB LIMA Motivasi

  • Kontrak Psikologis

    Suatu kontrak psikologis merupakan kesepakatan tidak tertulis antara individu dan organisasi, merinci apa yang diharapkan untuk diberikan dan diterima dari pihak yang lainBAB LIMA Motivasi

  • Kontrak PsikologisEkspektasi

    Ekspektasi karyawan:Apa yang akan diberikan oleh organisasi kepada merekaApa yang harus mereka berikan kepada organisasi

    Ekspektasi organisasi:Apa yang diberikannya kepada karyawanApa yang diterimanya dari karyawanBAB LIMA Motivasi

  • BAB ENAMPerancangan Pekerjaan, Kerja, dan Motivasi

  • Perancangan Pekerjaan

    Perancangan pekerjaan melibatkan keputusan dan tindakan manajerial yang merinci:Kedalaman pekerjaan yang objektifRentang pekerjaanHubungan pekerjaan untuk memuaskan persyaratan organisasi dan juga persyaratan pribadi dari pemegang kerjaBAB ENAM Perancangan Pekerjaan, Kerja, dan Motivasi

  • Kualitas Kehidupan Kerja

    Manajer kontemporer harus mempertimbangkan persoalan kualitas kehidupan kerja ketika merancang pekerjaan

    Persoalan ini merefleksikan kekhawatiran masyarakat atas pengalaman kerja, yang memberikan kontribusi pada pertumbuhan dan perkembangan pribadi karyawanBAB ENAM Perancangan Pekerjaan, Kerja, dan Motivasi

  • Peningkatan Kehidupan KerjaProses Evolusioner

    Strategi meningkatkan potensi pekerjaan untuk memuaskan persyaratan sosial dan personal dari pemegang pekerjaan telah melalui proses evolusionerBAB ENAM Perancangan Pekerjaan, Kerja, dan Motivasi

  • Peningkatan Kehidupan KerjaRotasi dan Perluasan Pekerjaan

    Usaha awal diarahkan menuju rotasi pekerjaan dan perluasan pekerjaan

    Strategi ini menghasilkan beberapa keuntungan dalam kepuasan kerja tapi tidak mengubah motivator utama yaitu tanggung jawab, pencapaian, dan otonomiBAB ENAM Perancangan Pekerjaan, Kerja, dan Motivasi

  • Peningkatan Kehidupan KerjaPemerkayaan Pekerjaan (1)

    Selama tahun 1960-an, pemerkayaan pekerjaan menjadi suatu strategi yang dikenal secara luas untuk meningkatkan kualitas dari faktor kehidupan kerja

    Strategi ini didasarkan pada teori motivasi Herzberg dan melibatkan peningkatan kedalaman pekerjaan melalui delegasi otoritas yang lebih besar dari pemegang pekerjaanBAB ENAM Perancangan Pekerjaan, Kerja, dan Motivasi

  • Peningkatan Kehidupan KerjaPemerkayaan Pekerjaan (2)

    Walau terdapat beberapa keberhasilan besar, pemerkayaan pekerjaan tidak dapat diaplikasikan secara universal karena tidak mempertimbangkan perbedaan individualBAB ENAM Perancangan Pekerjaan, Kerja, dan Motivasi

  • Perbedaan Individual(1)

    Perbedaan individual sekarang diakui sebagai variabel penting untuk menjadi pertimbangan ketika merancang pekerjaanBAB ENAM Perancangan Pekerjaan, Kerja, dan Motivasi

  • Perbedaan Individu(2)

    Perbedaan individu yang mempengaruhi reaksi pemegang pekerjaan terhadap lingkungan dan hubungan pekerjaan mereka:PengalamanKompleksitas kognitifKebutuhanNilaiValensiPersepsi dari keadilanBAB ENAM Perancangan Pekerjaan, Kerja, dan Motivasi

  • Perbedaan Individu dan Perbedaan Lain

    Keputusan perancangan pekerjaan menjadi sangat kompleks ketika perbedaan individu dikombinasikan dengan:

    Perbedaan lingkungan

    Perbedaan situasional

    Perbedaan manajerialBAB ENAM Perancangan Pekerjaan, Kerja, dan Motivasi

  • Perbedaan IndividuPersepsi Positif (1)

    Walau pengukuran perbedaan individu tetap menjadi masalah, manajer seharusnya didorong untuk memeriksa cara untuk meningkatkan persepsi positif dari:

    KeragamanIdentitasSignifikansiOtonomiUmpan-balikBAB ENAM Perancangan Pekerjaan, Kerja, dan Motivasi

  • Perbedaan IndividuPersepsi Positif (2)

    Dengan meningkatkan persepsi positif, potensi terciptanya kinerja pekerjaan yang berkualitas tinggi dan kepuasan kerja yang tinggi dapat ditingkatkan, sesuai kebutuhan pemegang pekerjaan akan pertumbuhan yang tinggiBAB ENAM Perancangan Pekerjaan, Kerja, dan Motivasi

  • Karakteristik Pekerjaan

    Strategi yang baru-baru ini dikembangkan dalam perancangan pekerjaan menekankan pentingnya karakteristik pekerjaan seperti yang dipersepsikan oleh pemegang pekerjaanBAB ENAM Perancangan Pekerjaan, Kerja, dan Motivasi

  • Perancangan Pekerjaan(1)

    Banyak organisasi, meliputi Volvo, Citibank, General Motors, dan General Foods, telah mencoba perancangan pekerjaan dengan berbagai tingkat keberhasilanBAB ENAM Perancangan Pekerjaan, Kerja, dan Motivasi

  • Perancangan Pekerjaan(2)

    Penelitian yang ada saat ini tidak cukup untuk membuat generalisasi yang luas berkenaan dengan penyebab yang tepat dari keberhasilan dan kegagalan dalam mengaplikasikan perancangan pekerjaan

    Manajer harus mendiagnosis sendiri situasi untuk menentukan penerapan rancangan pekerjaan di organisasi merekaBAB ENAM Perancangan Pekerjaan, Kerja, dan Motivasi

  • Perancangan PekerjaanTeori Sosioteknik

    Teori sosioteknik mengkombinasikan persoalan teknologi dan sosial dalam praktik perancangan pekerjaan

    Teori sosioteknik sebanding dengan strategi perancangan pekerjaan, dan bahkan menekankan kepentingan praktis untuk merancang pekerjaan yang menyediakan: otonomi, umpan-balik, signifikansi, identitas, dan keragamanBAB ENAM Perancangan Pekerjaan, Kerja, dan Motivasi

  • Perancangan PekerjaanTQM (1)

    Total quality management (TQM) mengkombinasikan ide dari pemerkayaan pekerjaan dan teori sosioteknikBAB ENAM Perancangan Pekerjaan, Kerja, dan Motivasi

  • Perancangan PekerjaanTQM (2)

    Manajer yang mengimplementasikan TQM, merancang pekerjaan yang memberdayakan individu, untuk membuat keputusan penting mengenai kualitas produk/jasa

    Proses pemberdayaan mendorong:manajemen partisipatifmodul tugas yang berorientasi pada timotonomiBAB ENAM Perancangan Pekerjaan, Kerja, dan Motivasi

  • BAB TUJUHEvaluasi, Umpan Balik, dan Penghargaan

  • Evaluasi Kinerja

    Evaluasi kinerja memiliki beberapa peran utama, antara lain:menyediakan suatu dasar untuk alokasi penghargaan mengidentifikasikan karyawan yang berpotensi tinggimengukur validasi dari efektivitas prosedur pemilihan karyawanmengevaluasi program pelatihan sebelumnyamemfasilitasi perbaikan kinerja di masa mendatangBAB TUJUH Evaluasi, Umpan Balik, dan Penghargaan

  • Umpan-balik

    Sesi umpan-balik harus menggunakan informasi objektif yang membantu dalam membimbing karyawan yang dievaluasi untuk memperbaiki atau mempertahankan kinerjanya

    Suatu program umpan-balik 360 derajat melibatkan penggunaan berbagai sumber informasi dari serangkaian evaluator (misalkan supervisor, bawahan, rekan kerja, dan lainnya)BAB TUJUH Evaluasi, Umpan Balik, dan Penghargaan

  • Reinforcement

    Teori reinforcement menyatakan bahwa perilaku dipengaruhi oleh konsekuensinya dan dengan mengendalikan konsekuensi kita bisa mempengaruhi perilaku

    Perilaku yang diinginkan diperkuat melalui penggunaan penghargaan, sementara perilaku yang tidak diinginkan dapat dihilangkan melalui hukumanBAB TUJUH Evaluasi, Umpan Balik, dan Penghargaan

  • Penghargaan

    Suatu model penghargaan individual yang berguna akan menyertakan anggapan bahwa selain motivasi, kemampuan, keterampilan, dan pengalaman juga menghasilkan berbagai tingkat kinerja individu

    Kinerja yang dihasilkan kemudian dievaluasi oleh manajemen, yang dapat menghasilkan dua jenis penghargaan: intrinsik dan ekstrinsikBAB TUJUH Evaluasi, Umpan Balik, dan Penghargaan

  • Reinforcement

    Teori reinforcement menyatakan bahwa perilaku dipengaruhi oleh konsekuensinya dan dengan mengendalikan konsekuensi kita bisa mempengaruhi perilaku

    Perilaku yang diinginkan diperkuat melalui penggunaan penghargaan, sementara perilaku yang tidak diinginkan dapat dihilangkan melalui hukumanBAB TUJUH Evaluasi, Umpan Balik, dan Penghargaan

  • BAB DELAPANMengelola Perilaku Buruk

  • Perilaku Buruk

    Perilaku buruk dalam organisasi memiliki banyak bentuk yang berbeda

    Secara umum, management of employee misbehavior (MEM) merupakan tanggung jawab formal manajer

    Kelompok-kelompok di mana karyawan yang berperilaku buruk berada juga memiliki peran informal dalam memperbaiki atau menghukum perilaku buruk dari rekan kerja merekaBAB DELAPAN Mengelola Perilaku Buruk

  • MEM

    MEM memiliki tema antardisiplin

    Sejumlah teori, studi, dan model tersedia untuk menelusuri penyebab, mediator, hasil, dan biaya dari perilaku organisasi yang burukBAB DELAPAN Mengelola Perilaku Buruk

  • Perilaku BurukTujuan

    Tujuan dari perilaku buruk untuk menengahi hubungan antara penyebab dan hasil

    Tujuan ini dianggap normatif atau instrumentalBAB DELAPAN Mengelola Perilaku Buruk

  • BAB SEMBILANMengelola Stres Individu

  • Stres

    Stres merupakan respons adaptif yang dimoderasi oleh perbedaan individu

    Ini berarti stres merupakan konsekuensi dari setiap tindakan, situasi, atau peristiwa yang menempatkan tuntutan khusus terhadap seseorangBAB SEMBILAN Mengelola Stres Individu

  • StresKonsekuensi

    Stres dapat memiliki konsekuensi psikologis, perilaku, dan fisiologis

    Hubungan antara stres dan konsekuensi fisiologis merupakan hal yang kompleks dan dapat secara potensial menimbulkan hal yang serius bagi kesehatan individu yang tidak dapat atau tidak mengatasi stressor yang memancing stresBAB SEMBILAN Mengelola Stres Individu