PERILAKU POLITIK MASYARAKAT GAMPONG UJONG BAROH …repository.utu.ac.id/618/1/BAB I_V.pdf · Drs....

69
PERILAKU POLITIK MASYARAKAT GAMPONG UJONG BAROH DALAM MENENTUKAN PILIHAN POLITIK PADA PILKADA 2012 DI ACEH BARAT SKRIPSI Diajukan untuk melengkapi tugas-tugas dan memenuhi syarat-syarat guna memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Sosial Disusun OLEH: WAHYU NINGSIH NIM : 09C20201009 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS TEUKU UMAR FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK PROGRAM STUDI ADMINISTRASI NEGARA MEULABOH - ACEH BARAT 2014

Transcript of PERILAKU POLITIK MASYARAKAT GAMPONG UJONG BAROH …repository.utu.ac.id/618/1/BAB I_V.pdf · Drs....

Page 1: PERILAKU POLITIK MASYARAKAT GAMPONG UJONG BAROH …repository.utu.ac.id/618/1/BAB I_V.pdf · Drs. TABRANI NIY : 012A.0028 Mengetahui, Ketua Program Studi Ilmu Administrasi Negara

PERILAKU POLITIK MASYARAKAT GAMPONG

UJONG BAROH DALAM MENENTUKAN PILIHAN

POLITIK PADA PILKADA 2012 DI

ACEH BARAT

SKRIPSI

Diajukan untuk melengkapi tugas-tugas dan memenuhi syarat-syarat guna memperoleh

Gelar Sarjana Ilmu Sosial

Disusun OLEH:

WAHYU NINGSIH NIM : 09C20201009

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

UNIVERSITAS TEUKU UMAR

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI NEGARA

MEULABOH - ACEH BARAT

2014

Page 2: PERILAKU POLITIK MASYARAKAT GAMPONG UJONG BAROH …repository.utu.ac.id/618/1/BAB I_V.pdf · Drs. TABRANI NIY : 012A.0028 Mengetahui, Ketua Program Studi Ilmu Administrasi Negara

LEMBAR PENGESAHAN

Judul Skripsi : PERILAKU POLITIK MASYARAKAT GAMPONG

UJONG BAROH DALAM MENENTUKAN PILIHAN

POLITIK PADA PILKADA 2012 DI ACEH BARAT

Nama Mahasiswa : WAHYU NINGSIH

Nim : 09C20201009

Program Studi : ADMINISTRASI NEGARA

Menyetujui, Komisi Pembimbing

Pembimbing I

MURSYIDIN ZAKARIA, MA

NIDN :01-2007-7702

Pembimbing II

Drs. TABRANI

NIY : 012A.0028

Mengetahui,

Ketua Program Studi Ilmu Administrasi Negara

SAIFUL ASRA, M.Soc. Sc

NIDN : 01-1305-8201

Dekan Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik

Universitas Teuku Umar

SUDARMAN ALWY, M. Ag

NIDN : 01-2504-7601

Page 3: PERILAKU POLITIK MASYARAKAT GAMPONG UJONG BAROH …repository.utu.ac.id/618/1/BAB I_V.pdf · Drs. TABRANI NIY : 012A.0028 Mengetahui, Ketua Program Studi Ilmu Administrasi Negara

LEMBAR PERSETUJUAN

Skripsi dengan judul Perilaku Politik Masyarakat Gampong Ujong Baroh Dalam

Menentukan Pilihan Politik Pada Pilkada 2012 di Aceh Barat atas nama Wahyu

Ningsih Nim 09C20201009 telah dipertahankan di depan komisi penguji pada

tanggal 26 April 2014 dan dinyatakan memenuhi syarat untuk diterima.

KOMISI PENGUJI

1. Sudarman Alwy, M.Ag

NIDN : 01-2504-7601 : ........................ Ketua

2. Andi Sayumitra, S.Sos NIDN : 01-0508-8701 : ........................

Anggota 1

3. Nurlian, S.Sos

NIDN : 01-2404-8202 : ........................ Anggota 2

4. Kana Safrina Rouzi, M.Si

NIDN : 21-2402-7601 : ........................

Anggota 3

Page 4: PERILAKU POLITIK MASYARAKAT GAMPONG UJONG BAROH …repository.utu.ac.id/618/1/BAB I_V.pdf · Drs. TABRANI NIY : 012A.0028 Mengetahui, Ketua Program Studi Ilmu Administrasi Negara

ABSTRAK

Wahyu Ningsih, 2009, Perilaku Politik Masyarakat Gampong Ujong Baroh

Dalam Menentukan Pilihan Politik Pada Pilkada 2012 Di Aceh Barat

Dibawah Bimbingan Mursyidin Zakaria dan Tabrani.

Pelaksanaan pemilukada pada Gampong Ujong Baroh belum berjalan dengan

maksimal, disebabkan oleh sebagian dari masyarakat masih bersikap apatis terhadap pelaksanaan pemilukada. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

bagaimana perilaku masyarakat Aceh Barat khususnya pada Gampong Ujong Baroh serta hal-hal yang mempengaruhi perilaku politik pada pelaksanaan pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Aceh Barat periode 2012-2017. Objek

penelitian ini adalah masyarakat Gampong Ujong Baroh yang telah terdaftar dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT). Proses pemilihan kepala daerah yang telah

berlangsung di Kabupaten Aceh Barat khususnya Gampong Ujong Baroh, memberikan kesan bahwa masih banyak masyarakat yang belum betul-betul memahami makna dari pemilukada itu sendiri, beberapa diantaranya menganggap

pemilukada hal yang biasa-biasa saja. Ada pula masyarakat yang memilih hanya karena adanya ikatan kekerabatan dan lain sebagainya. Maka dari itu peneliti

merasa tertarik untuk mengetahui lebih jauh, apakah ada pengaruh antara perilaku politik dengan pilihan politik masyarakat. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 3230 orang, agar lebih spesifik peneliti mengambil 97 orang sebagai sampel dari

penelitian. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif. Metode ini digunakan untuk meneliti hubungan diantara variabel-variabel

penelitian. Berdasarkan hasil penelitian yang penulis lakukan perilaku politik masyarakat Gampong Ujong Baroh 60% masih cenderung didasari oleh faktor-faktor yang bersifat tradisional dan ikatan-ikatan emosional seperti adanya

hubungan kekerabatan, faktor lingkungan , ekonomi dan budaya politik.

Kata Kunci: Perilaku Politik, Politik, Pemilu dan Masyarakat.

Page 5: PERILAKU POLITIK MASYARAKAT GAMPONG UJONG BAROH …repository.utu.ac.id/618/1/BAB I_V.pdf · Drs. TABRANI NIY : 012A.0028 Mengetahui, Ketua Program Studi Ilmu Administrasi Negara

BIODATA PENULIS

Nama : Wahyu Ningsih

Jenis Kelamin : Perempuan

Tempat Tanggal Lahir : Meulaboh, 26 juni 1991

Agama : Islam

Status : Belum Menikah

Alamat Rumah : Jl. blang pulo 1 Lr.pokat

Gampong Ujong Baroh

Kecamatan Johan Pahlawan

Kabupaten Aceh Barat

Nama Ayah : M.Ali K.

Nama Ibu : Nurnia (Almh)

Alamat Orang Tua : Jl. Blang pulo 1 Lr.pokat

Gampong Ujong Baroh

Kecamatan Johan Pahlawan

Kabupaten Aceh Barat

Pendidikan Formal :

1997- 2003 : SD N 9 Meulaboh

2004- 2006 : SMP N 1 Meulaboh

2007- 2009 : SMK N 1 Meulaboh

2009 - 2014 : FISIP –UTU Meulaboh

Pengalaman Organisasi

Anggota PMR (Palang Merah Remaja) SMP N 1 Meulaboh

Anggota PRAMUKA SMP N 1 Meulaboh

Anggota Osis SMK N 1 Meulaboh

Anggota PEMA UTU Meulaboh

Anggota BEM FISIP UTU

Peserta Baksos 2009 FISIP UTU

Pelatihan LKMN – TD – PEMA UTU 2011

Pelatihan Kepemimpinan Mahasiswa Dengan Tema Membangun

Intelektualitas Kepemimpinan Mahasiswa Yang Kritis Dan Peka 2012

Page 6: PERILAKU POLITIK MASYARAKAT GAMPONG UJONG BAROH …repository.utu.ac.id/618/1/BAB I_V.pdf · Drs. TABRANI NIY : 012A.0028 Mengetahui, Ketua Program Studi Ilmu Administrasi Negara

PERSEMBAHAN

(QS. Al-Baqarah : 269) “Dia memberikan hikmah (ilmu yang berguna) kepada siapa yang dia kehendaki,

Barang siapa yang mendapat hikmah itu Sesungguhnya ia telah mendapat kebajikan yang banyak

Dan tiadalah yang menerima peringatan melebihi orang-orang yang berakal”.

(QS. Al-Insyirah : 6-10) “Sesungguhnya bersama kesulitan itu pasti ada kemudahan,

Maka apabila engkau telah selesai (dari sesuatu urusan) tetaplah bekerja keras (untuk urusan yang lain) dan hanya kepada tuhanmulah engkau berharap”.

Alhamdulillahi Rabbil’alamin.... Akhirnya aku tiba pada titik ini,

Setetes keberhasilan yang telah kuraih sebagai hadiah yang Engkau berikan padaku yaa rabb.. Takkan pernah habis rasa syukurku padamu wahai pemilik segala ilmu.

Serta ku iringi shalawat dan salam pada pemimpin islam dunia akhirat baginda Rasulullah

Saw dan para keluarga sahabat sekalian yang mulia.

Semoga karya kecil ini menjadi amal shaleh bagiku dan menjadi kebanggaan bagi keluargaku tercinta..

Kupersembahkan karya kecil ini,

Pada sosok wanita yang menjadi panutan dalam hidupku Yang telah menabur kasih dan do’a seumur masa yang selalu bergetar dalam jiwaku

Sosok wanita yang rela menahan rasa sakit dan lelah demi diriku Takkan pernah mampu ku membalas semua jasamu wahai ibundaku tersayang (almh. NURNIA)

yang telah terlebih dahulu menemukan tempat terbaik disisiMU, hanya do’a yang mampu kukirimkan untuk ibundaku tercinta ‘’Allahummagfirli zunubi wa

liwalidayya’’

Serta sosok yang telah memberikan banyak nasehat dan petuah yang selalu terngiang ditelinga ini, yang rela membanting tulang demi keberlangsungan hidup kami,

yang rela menahan haus dan lapar demi memberikan segelas air dan sesuap nasi pada kami anak-anaknya,

Ayahanda tercinta M.ALI K, orang yang memiliki kesabaran dan pengertian luar biasa.

Page 7: PERILAKU POLITIK MASYARAKAT GAMPONG UJONG BAROH …repository.utu.ac.id/618/1/BAB I_V.pdf · Drs. TABRANI NIY : 012A.0028 Mengetahui, Ketua Program Studi Ilmu Administrasi Negara

Kepada abangku alm. Reffi Hendri dan kakakku almh. Sri Ramadhani semoga mendapatkan

tempat yang terbaik disisiNya, Do’a kami selalu menyertai.

Buat abangku Aria Gusli yang selalu memberikan semangat dan dukungan tanpa lelah, dan kakakku Novia Purnama, Amd. Kep beserta suami tercintanya yang senantiasa

memberikan do’a dan suport serta kebutuhan yang penulis butuhkan tanpa putus. Terimakasih yang sebesar-besarnya,

Tanpa kalian aku takkan mengerti arti kehidupan yang begitu penuh liku-liku. Tak lupa pula buat ponaanku tersayang si ganteng Aditya Arvidinata, si puid Ziarvi Januarta,

dan si cibum Bella Oktavia yang mampu menghilangkan rasa penat dan lelahku.

Kepada teman-teman seperjuangan, khususnya rekan-rekan Fisipol angkatan 09, yang tak bisa

tersebutkan namanya satu per satu terimakasih yang tiada tara kuucapkan.

Pada sahabat setiaku Darma Yunita, Putri Yana, Salami dan Murni terima kasih buat suport baik moril dan materil dan kebersamaannya, yang telah menemani penulis dalam

menyelesaikan karya kecil ini.

Terakhir untuk seseorang yang tanpa mengenal lelah dan bosan dalam memberikan do’a dan

motivasi, serta semangat untukku dengan cara-caranya yang selalu membuat penulis menjadi sosok yang begitu berharga yang mampu menghipnotis dengan kata-kata dan tingkah laku

yang begitu soo sweet , imamku tercinta Harmaini

Akhir kata semoga skripsi ini membawa kebermanfaatan, aminn Bila hidup bisa kuceritakan diatas kertas, takkan terhitung kertas yang akan kupakai hanya

untuk mengucapkan terimakasih ^_^.

By : Wahyu Ningsih

Page 8: PERILAKU POLITIK MASYARAKAT GAMPONG UJONG BAROH …repository.utu.ac.id/618/1/BAB I_V.pdf · Drs. TABRANI NIY : 012A.0028 Mengetahui, Ketua Program Studi Ilmu Administrasi Negara

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah SWT. Atas rahmat dan karunia-Nya sehingga

penulis dapat menyelesaikan skripsi ini sebagai syarat yang harus dipenuhi untuk

menyelesaikan pendidikan pada program sarjana strata satu (S-1) di Fakultas Ilmu

Sosial dan Ilmu Politik jurusan Administrasi Negara Universitas Teuku Umar

Meulaboh. Shalawat dan salam seraya kita sampaikan kepada junjungan alam

Rasulullah Muhammad SAW. yang telah membawa umat manusia ke alam yang

lebih baik.

Skripri ini berjudul “Perilaku Politik Masyarakat Gampong Ujong Baroh

Dalam Menentukan Pilihan Politik Pada Pilkada 2012 Di Aceh Barat”. Selama

penyusunan skripsi ini, penulis tidak luput dari kendala. Kendala tersebut dapat

diatasi penulis berkat adanya bantuan, bimbingan dan dukungan dari berbagai

pihak, oleh karena itu penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih sebesar-

besarnya kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Jasman Ma’ruf, MBA selaku Rektor Universitas Teuku

Umar Meulaboh.

2. Bapak Sudarman Alwy, M. Ag. Selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan

Ilmu Politik Universitas Teuku Umar meulaboh.

3. Bapak Mursyidin Zakaria, MA selaku dosen pembimbing ketua yang telah

mengorbankan waktu, tenaga, pikiran untuk membimbing serta

memberikan masukan dalam menyelesaikan skripsi ini

4. Bapak Drs. Tabrani selaku dosen pembimbing anggota yang telah

mengorbankan waktu, tenaga, pikiran untuk membimbing serta

memberikan saran dalam menyelesaikan laporan skripsi ini.

Page 9: PERILAKU POLITIK MASYARAKAT GAMPONG UJONG BAROH …repository.utu.ac.id/618/1/BAB I_V.pdf · Drs. TABRANI NIY : 012A.0028 Mengetahui, Ketua Program Studi Ilmu Administrasi Negara

5. Bapak Saiful Asra, M.Soc. Sc selaku Ketua Program Studi Administrasi

Negara Universitas Teuku Umar.

6. Seluruh Dosen dan Staf pengajar serta civitas akademika Fakultas Ilmu

Sosial dan Ilmu Politik Universitas Teuku Umar Meulaboh yang telah

memberikan dorongan serta saran kepada penulis dalam menyelesaikan

skripsi ini.

7. Bapak Keuchik Gampong Ujong Baroh beserta staf.

8. Terakhir untuk semua pihak yang telah membantu penulis menyelesaikan

karya akhir ini sebagai syarat bagi penulis mendapatkan gelar Sarjana

Sosial (S.sos) serta ilmu yang penulis terima menjadi bekal pengetahuan

menjalani hari-hari kedepan.

Alue Peunyareng, April 2014

Penulis

Page 10: PERILAKU POLITIK MASYARAKAT GAMPONG UJONG BAROH …repository.utu.ac.id/618/1/BAB I_V.pdf · Drs. TABRANI NIY : 012A.0028 Mengetahui, Ketua Program Studi Ilmu Administrasi Negara

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL LUAR ....................................................................... i

HALAMAN JUDUL DALAM ................................................................... ii

LEMBAR PENGESAHAN.......................................................................... iii

LEMBAR PERSETUJUAN ....................................................................... iv

ABSTRAK .................................................................................................... v

ABSTRACT ................................................................................................. vi

PERSEMBAHAN......................................................................................... vii

KATA PENGANTAR .................................................................................. ix

SURAT PERNYATAAN ............................................................................. xi

DAFTAR ISI ................................................................................................. xii

DAFTAR TABEL ........................................................................................ xiv

DAFTAR DIAGRAM .................................................................................. xv

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... xvi

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang .......................................................................... 1 1.2. Rumusan Masalah ..................................................................... 6

1.3. Fokus Masalah .......................................................................... 7 1.4. Tujuan Penelitian ...................................................................... 7

1.5. Manfaat Penelitian .................................................................... 7 1.4.1 Manfaat Teoritis ............................................................... 7 1.4.2 Manfaat Praktis................................................................. 8

1.6. Hipotesis ................................................................................... 8 1.7. Sistematika Pembahasan ............................................................ 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Penelitian Terdahulu ................................................................. 10

2.2. Tinjauan Teoritis ....................................................................... 11 2.2.1. Pengertian Perilaku Politik.............................................. 11

2.2.2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Politik ...... 15 2.3. Pengertian Politik ...................................................................... 17 2.3.1. Pengertian Budaya Politik ............................................... 18

2.3.2. Ciri-Ciri Budaya Politik .................................................. 19 2.3.3. Faktor Penyebab Perkembangan Politik

di Suatu daerah ............................................................... 19 2.3.4. Karakteristik Pemilih...................................................... 21

BAB III METODELOGI PENELITIAN

3.1 Lokasi Penelitian....................................................................... 23

3.2 Pendekatan Penelitian ............................................................... 23 3.3. Teknik Pengumpulan Data ....................................................... 24 3.4 Teknik Analisa Data.................................................................. 27

3.5 Jadwal Penelitian....................................................................... 27

Page 11: PERILAKU POLITIK MASYARAKAT GAMPONG UJONG BAROH …repository.utu.ac.id/618/1/BAB I_V.pdf · Drs. TABRANI NIY : 012A.0028 Mengetahui, Ketua Program Studi Ilmu Administrasi Negara

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian ......................................................................... 28 4.1.1. Gambaran Umum Gampong Ujong Baroh ..................... 28

4.2. Penyajian Data Yang Diperoleh Dari Penyebaran Kuesioner ............................................................. 28

4.2.1. Karakteristik Responden ................................................. 28

4.2.2. Tanggapan Responden .................................................... 30 4.3. Hasil Pilkada Kabupaten Aceh Barat........................................ 37

4.3.1. Nama-Nama Calon Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Aceh Barat Periode 2012-2017....................................... 37 4.3.2. Analisis Hasil Pilkada Aceh Barat .................................. 38

4.3.3. Hasil Akhir Kemenangan Bupati dan Wakil Bupati Aceh Barat....................................................................... 41

4.3.4. Alasan Masyarakat Dalam Menentukan Pilihan Politik Pada Pemilukada ............................................................. 42

4.4. Pembahasan............................................................................... 44

4.4.1. Perilaku Politik Masyarakat Gampong Ujong Baroh ..... 44 4.4.2. Hal-Hal Yang Mempengaruhi Perilaku

Politik Masyarakat Gampong Ujong Baroh .................... 46 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan .............................................................................. 49 5.2 Saran ......................................................................................... 50

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 12: PERILAKU POLITIK MASYARAKAT GAMPONG UJONG BAROH …repository.utu.ac.id/618/1/BAB I_V.pdf · Drs. TABRANI NIY : 012A.0028 Mengetahui, Ketua Program Studi Ilmu Administrasi Negara

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Distribusi Masyarakat Berdasarkan Jenis Kelamin (populasi) 26

Tabel 3.2 Jadwal Penelitian Sampai dengan Penyelesaian

Skripsi 27

Tabel 4.1 Distribusi Responden Berdasarkan Usia 29

Tabel 4.2 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis kelamin 29

Tabel 4.3 Distribusi Responden Berdasarkan Pekerjaan 30

Tabel 4.4 Daftar Nama-nama Calon Bupati dan Wakil Bupati

Kabupaten Aceh Barat 37

Tabel 4.5 Rekapitulasi Hasil Penghitungan Suara Pemilihan

Umum Bupati dan Wakil Bupati Aceh Barat Pada Kecamatan Johan Pahlawan 38

Tabel 4.6 Rekapitulasi Hasil Penghitungan Suara Pemilihan Umum Bupati dan Wakil Bupati Aceh Barat Pada

Gampong Ujong Baroh 39

Tabel 4.7 Rekapitulasi Hasil Penghitungan Suara Pemilihan Umum Bupati dan Wakil Bupati Aceh Barat Pada Kecamatan Johan Pahlawan 40

Tabel 4.8 Rekapitulasi Hasil Penghitungan Suara Pemilihan

Umum Bupati dan Wakil Bupati Aceh Barat Pada Gampong Ujong Baroh 41

Tabel 4.9 Alasan Tokoh Masyarakat Dalam Menentukan Pilihan Politik 43

Tabel 4.10 Alasan TimSes Memberi Dukungan Politik 43

Page 13: PERILAKU POLITIK MASYARAKAT GAMPONG UJONG BAROH …repository.utu.ac.id/618/1/BAB I_V.pdf · Drs. TABRANI NIY : 012A.0028 Mengetahui, Ketua Program Studi Ilmu Administrasi Negara

DAFTAR DIAGRAM

Halaman

Diagram 4.1 Masyarakat Gampong Ujong Baroh diberikan kebebasan dalam memilih pada pilkada 2012 lalu ( otonom : karena

keinginan sendiri tanpa ada tekanan dari pihak manapun) 31

Diagram 4.2 Apakah Anda setuju dengan sistem politik saat ini yang

digunakan oleh pihak partai dengan tujuan untuk

memenangkan pilkada? 31

Diagram 4.3 Masyarakat memiliki persepsi dan pengetahuan masing-

masing terhadap calon Bupati dan wakilnya sehingga memberikan suara mereka pada saat pilkada berlangsung 32

Diagram 4.4 Apakah anda percaya bahwa calon Bupati dan Wakil

Bupati yang anda pilih mampu membawa Aceh Barat

kearah yang lebih baik? 33

Diagram 4.5 Masyarakat Gampong Ujong Baroh turut menyaksikan

pada saat penghitungan suara. 33

Diagram 4.6 Anda menentukan pilihan calon Bupati dan wakil bupati

Berdasarkan pemberian dari calon baik berupa sembako,

Barang dan jabatan. 34

Diagram 4.7 Kesamaan etnis, agama dan hubungan kekerabatan dengan calon menjadi pertimbangan Anda dalam memilih calon

Bupati dan Wakil Bupati tersebut. 35

Diagram 4.8 Apakah Anda memilih karena ajakan keluarga atau teman

yang merupakan kerabat anda? 35

Diagram 4.9 Kesibukan anda sehari-hari dapat mempengaruhi anda

dalam mengikuti pemilukada 2012 lalu. 36

Diagram 4.10 Tingkat pendapatan dan pendidikan masyarakat

mampu mempengaruhi pilihan politik masyarakat. 37

Page 14: PERILAKU POLITIK MASYARAKAT GAMPONG UJONG BAROH …repository.utu.ac.id/618/1/BAB I_V.pdf · Drs. TABRANI NIY : 012A.0028 Mengetahui, Ketua Program Studi Ilmu Administrasi Negara

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kuesioner

Lampiran 2 Qanun Aceh Nomor 5 Tahun 2012

Lampiran 3 Dokumentasi Penelitian

Lampiran 4 Surat Permohonan Penelitian Lapangan

Lampiran 5 Surat Persetujuan Penelitian Lapangan

Lampiran 6 Biodata Penulis

Page 15: PERILAKU POLITIK MASYARAKAT GAMPONG UJONG BAROH …repository.utu.ac.id/618/1/BAB I_V.pdf · Drs. TABRANI NIY : 012A.0028 Mengetahui, Ketua Program Studi Ilmu Administrasi Negara

ABSTRACT

Wahyu Ningsih, 2009, Village Community Political Behavior Ujong Baroh in

Determining Political Choices 2012 In West Aceh election Under Guidance

Mursyidin Zakaria and Tabarani.

Implementation of the election in the Village of Ujong Baroh not run at max, caused by some of the people still be apathetic towards the implementation of the

election. This research aims to determine how people's behavior, especially on the West Aceh village of Ujong Baroh and the things that affect political behavior at

the time of the selection of the Regent and Vice Regent of West Aceh period 2012-2017. Object of this study is the village of Ujong Baroh people who have registered in the register electon constant. Local election process that has been

underway in West Aceh district in particular Gampong Ujong Baroh, giving the impression that there are still many people who do not really understand the

meaning of pemulikada itself, and keeping them considers the election mediocre. There is also the people who choose simply because of certain factors which they may be used as consideration. Therefore the researchers were interested in

knowing more, is there any influence between the political behavior of the people's political choices. Population in this study amounted to 3230 men, to be

more specific as researchers took 97 samples from the study. methods used in this study is a quantitative method. This method is used to examine the relationship between the study variables. based on the results of research by the author of

political behavior Village of Ujong Baroh society still tends to be 60% based on factors that are traditional and emotional ties such as kinship relationship,

environmental factors, economic and political culture. keyword: political behavior, politics, elections and public

Page 16: PERILAKU POLITIK MASYARAKAT GAMPONG UJONG BAROH …repository.utu.ac.id/618/1/BAB I_V.pdf · Drs. TABRANI NIY : 012A.0028 Mengetahui, Ketua Program Studi Ilmu Administrasi Negara

PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama Mahasiswa : Wahyu Ningsih NIM : 09C20201009

Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Program Studi : Administrasi Negara

Dengan ini menyatakan sesungguhnya didalam skripsi yang saya susun

dengan judul: “Perilaku Politik Masyarakat Gampong Ujong Baroh Dalam

Menentukan Pilihan Politik Pada Pilkada 2012 Di Aceh Barat” tidak terdapat

bagian atau satu kesatuan yang utuh dari skripsi, tesis, disertasi, atau bentuk lain

yang saya kutip dari karya orang lain tanpa saya sebutkan sumbernya yang

dipandang sebagai tindakan penjimplakan. Sepanjang pengetahuan saya tidak

terdapat produksi karya atau pendapat yang pernah tertulis atau diterbitkan oleh

orang lain yang dijadikan seolah-olah karya saya sendiri. Apabila ternyata

terdapat dalam skripsi saya bagian-bagian yang memenuhi unsur penjiplakan,

maka saya menyatakan kesediaan untuk dibatalkan sebagian atau seluruh hak

kesarjanaan saya.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya, untuk dapat

diperguna seperlunya.

Meulaboh, 14 Mei 2014 Pembuat Pernyataan

Wahyu Ningsih

Nim: 09C20201009

Page 17: PERILAKU POLITIK MASYARAKAT GAMPONG UJONG BAROH …repository.utu.ac.id/618/1/BAB I_V.pdf · Drs. TABRANI NIY : 012A.0028 Mengetahui, Ketua Program Studi Ilmu Administrasi Negara

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia merupakan negara yang menganut sistem demokrasi,

memberikan kebebasan berbicara dan berpendapat serta kebebasan berserikat

kepada setiap warga negara Indonesia. Demokrasi secara sederhana dapat di

artikan sebagai pemerintahan yang dijalankan dari rakyat, oleh rakyat, untuk

rakyat. Demokrasi dapat diwujudkan melalui pemilihan umum yang menjadikan

rakyat mampu membatasi kekuasaan pemerintah, sebab setiap pemilih dapat

menikmati kebebasan yang dimilikinya tanpa intimidasi dan kecurangan yang

membuat kebebasan pemilih terganggu. Hal ini tidak lepas dari pandangan bahwa

demokrasi yang baik itu tidak hanya berkaitan dengan prosedur dan isi, melainkan

juga berkaitan dengan hasil dari prosedur dan isi di dalam demokrasi itu (Kacung

Marijan,2010 h.109).

Pemilihan umum di Indonesia menganut asas "Luber" yang merupakan

singkatan dari "Langsung, Umum, Bebas dan Rahasia". Asal "Luber" sudah ada

sejak zaman Orde Baru. Langsung berarti pemilih diharuskan memberikan

suaranya secara langsung dan tidak boleh diwakilkan. Umum berarti pemilihan

umum dapat diikuti seluruh warga negara yang sudah memiliki hak menggunakan

suara. Bebas berarti pemilih pada saat memberikan suaranya tanpa ada paksaan

dan intimidasi dari pihak manapun, kemudian Rahasia berarti suara yang

diberikan oleh pemilih bersifat rahasia hanya diketahui oleh si pemilih itu sendiri.

Kemudian di era reformasi berkembang pula asas "Jurdil" yang merupakan

singkatan dari "Jujur dan Adil". Asas jujur mengandung arti bahwa pemilihan

Page 18: PERILAKU POLITIK MASYARAKAT GAMPONG UJONG BAROH …repository.utu.ac.id/618/1/BAB I_V.pdf · Drs. TABRANI NIY : 012A.0028 Mengetahui, Ketua Program Studi Ilmu Administrasi Negara

2

umum harus dilaksanakan sesuai dengan aturan untuk memastikan bahwa setiap

warga negara yang memiliki hak dapat memilih sesuai dengan kehendaknya dan

setiap suara pemilih memiliki nilai yang sama untuk menentukan wakil rakyat

yang akan terpilih. Asas adil adalah perlakuan yang sama terhadap peserta pemilu

dan pemilih, tanpa ada pengistimewaan ataupun diskriminasi terhadap peserta

atau pemilih tertentu. Asas jujur dan adil mengikat tidak hanya kepada pemilih

ataupun peserta pemilu, tetapi juga penyelenggara pemilu.

Sejak di berlakukannya Otonomi Daerah membawa dampak yang sangat

luas terhadap berkembangnya demokrasi di Indonesia serta membawa harapan

besar untuk kesejahtraan rakyat dan kemakmuran daerah dengan pemilihan kepala

daerah secara langsung. Rakyat bisa menentukan pilhannya sendiri dibandingkan

dengan pemilihan kepala daerah sebelumnya yang dipilih oleh anggota Dewan

Perwakilan Rakyat.

Hal ini membawa perubahan pandangan masyarakat terhadap

pemerintahan, karena calon yang akan memimpin dipilih langsung oleh rakyat.

Pemilihan Kepala Daerah secara langsung membuktikan adanya sikap demokratis

dan ketransparanan bagi rakyat yang akan memilih seorang pemimpin secara

terbuka tidak memilih bagaikan kucing dalam karung. Bagaimanapun ini

merupakan konsekuensi logis dari berlakunya Undang-undang Nomor 32 Tahun

2004 Tentang Pemerintahan Daerah sebagai penyempurnaan dari Undang-undang

Nomor 5 Tahun 1947 dan Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999.

Dengan adanya Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 rakyat berharap

dapat mengetahui dan memahami isi yang terkandung dalam undang-undang,

sehingga lebih dapat meningkatkan pengetahuan serta wawasan politik atau

Page 19: PERILAKU POLITIK MASYARAKAT GAMPONG UJONG BAROH …repository.utu.ac.id/618/1/BAB I_V.pdf · Drs. TABRANI NIY : 012A.0028 Mengetahui, Ketua Program Studi Ilmu Administrasi Negara

3

pendidikan politik yang lebih dewasa terutama lebih memperhatikan aspek-aspek

hubungan antar susunan pemerintahan dan antar pemerintah daerah.

Pada 2004, perilaku pemilih sudah mengalami perubahan. Antusiasme

pemilih terlibat di dalam pemilu jauh berkurang. Kalaupun terlibat, tidak lepas

dari transaksi-transaksi material. Tidak sedikit para pemilih dating ketempat-

tempat kampanye karena memperoleh imbalan kaus atau „uang transportasi‟.

Kecenderungan demikian semakin kuat ditemui pada pilkada-pilkada yang

dilakukan sejak 1 Juni 2005. Transaksi model demikian menghasilkan relasi

antara wakil dan terwakil secara terputus, karena transaksi itu selesai ketika

(calon) wakil memberikan „materi‟ dan terwakil menentukan pilihannya (Kacung

Marijan, 2010 h.131).

Sehubungan dengan kondisi rakyat yang sebahagian berada dalam kondisi

serba keterbelakangan dan ketidaktahuan politik, serta didukung pula oleh sikap

apatisme masyarakat terhadap politik, kemudian untuk merangsang partisipasi

politik mereka secara aktif, perlu adanya pendidikan politik di alam demokrasi

yang terbuka dengan adanya otonomi dan pemilihan kepala daerah secara

langsung dewasa ini, membawa dampak positif bagi masyarakat dalam pemilihan

Kepala Daerah secara langsung dan membangun tingkat kesadaran dalam

berpolitik, serta masyarakat lebih kreatif dalam memilih calon Kepala Daerah

yang mempunyai pemikiran yang ingin membangun daerahnya untuk maju dan

sejahtera serta pelayanan publik yang lebih baik.

Sebagaimana kita ketahui bahwa, setiap pemilihan kepala daerah dan

wakil kepala daerah penyelenggaranya dilaksanakan oleh Komisi Pemilihan

Umum Daerah (KPUD) yang tercantum di dalam Undang–Undang No. 32 Tahun

Page 20: PERILAKU POLITIK MASYARAKAT GAMPONG UJONG BAROH …repository.utu.ac.id/618/1/BAB I_V.pdf · Drs. TABRANI NIY : 012A.0028 Mengetahui, Ketua Program Studi Ilmu Administrasi Negara

4

2004 tentang Pemerintahan Daerah BAB IV bagian kedelapan pasal 57 (1,2) yang

berbunyi :

1. Pemilihan kepala daerah dan wakil kepala daerah diselenggarakan oleh

KPUD yang bertanggung jawab kepada DPRD.

2. Dalam melaksanakan tugasnya, KPUD menyampaikan laporan

penyelenggaraan pemilihan kepala daerah kepada DPRD.

Dari penjelasan di atas dapatlah saya simpulkan bahwa pemilihan kepala

daerah dilaksanakan secara demokratis tetapi masih kentalnya keterlibatan partai

dalam menentukan dan mengendalikan pemilihan kepala daerah, secara pemilihan

demokratis berdasarkan asas langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil

bahwa pemilihan kepala daerah benar-benar bersifat murni dan konsekuen dimana

setiap pasangan calon tersebut diajukan oleh partai politik. Harapan positif dari

partai politik adalah optimalisasi fungsi dan peran partai politik itu sendiri dalam

membawa masyarakat menuju kearah yang lebih baik dan sejahtera serta

demokratis.

Begitu pula pada pelaksanaan pemilukada pada Gampong Ujong Baroh

yang telah dilaksanakan pada tahun 2012 lalu, masih belum berjalan dengan baik.

Sebab sebahagian masyarakat masih bersikap apatis terhadap pelaksanaan

pemilukada. Sikap apatis ini bukan tanpa alasan, masyarakat pada umumnya telah

jenuh terhadap fenomena-fenomena silih bergantinya pemimpin yang menurut

mereka semata-mata hanyalah perebutan kekuasaan untuk kepentingan elit politik

itu sendiri. Terlebih, ketidakpercayaan masyarakat juga semakin tinggi karena

setiap kali diadakannya perebutan kursi kepemimpinan, mereka selalu saja

Page 21: PERILAKU POLITIK MASYARAKAT GAMPONG UJONG BAROH …repository.utu.ac.id/618/1/BAB I_V.pdf · Drs. TABRANI NIY : 012A.0028 Mengetahui, Ketua Program Studi Ilmu Administrasi Negara

5

disuguhkan dengan adanya janji-janji yang membuat masyarakat percaya dan

yakin terhadap calon.

Fenomena demikian semakin meyakinkan masyarakat bahwa setiap kali

diadakannya pemilihan pemimpin seperti pemilukada dan pemilu-pemilu lainnya,

masyarakat hanya dijadikan sebuah alat untuk mengantarkan kandidat untuk

menggapai ambisi kekuasaannya. Setelah mendapatkan kekuasaan itu,

sebagaimana sebuah alat yang sudah terpakai fungsinya, maka akan dibuang

begitu saja karena sudah hilang nilai manfaatnya. Demikian halnya anggapan

masyarakat, Setelah pemilihan berakhir, maka mereka akan terlupakan begitu

saja.

Pada saat peneliti melakukan observasi pada Gampong Ujong Baroh,

masih terlihat perilaku masyarakat dalam memilih pemimpin dan keterlibatannya

pada pemilihan Bupati dan Wakil Bupati di Gampong Ujong Baroh, memberikan

kesan bahwa pilihan rasional masyarakat dalam memilih pemimpinnya cenderung

dikesampingkan. Mereka yang pada saat mencoblos, meski memilih secara sadar

pilihannya, akan tetapi masih didasarkan pada pertimbangan yang bersifat

subjektif emosional, memilih hanya karena masih adanya ikatan kekeluargaan,

kekerabatan, persahabatan dan sebagainya. Keadaan masyarakat yang demikian

peneliti ketahui dari beberapa masyarakat yang memberikan informasi langsung.

Hal tersebut disebabkan karena faktor etnisitas, ataupun kekerabatan yang

masih amat kental pada perilaku masyarakat, sehingga keberadaan pemimpin

masyarakat dengan model perilaku memilih tersebut, dapat menghambat proses

demokratisasi. Sehingga, jika hal tersebut diarahkan untuk kepentingan politik

kekuasaan tertentu, maka hal tersebut menjadi kekuatan politik yang besar.

Page 22: PERILAKU POLITIK MASYARAKAT GAMPONG UJONG BAROH …repository.utu.ac.id/618/1/BAB I_V.pdf · Drs. TABRANI NIY : 012A.0028 Mengetahui, Ketua Program Studi Ilmu Administrasi Negara

6

Namun tidak semua masyarakat merasakan hal tersebut, masih ada juga

masyarakat yang berfikir positif terhadap pelaksanaan pemilukada. Semua

tergantung individu, mau terus-terusan dimanfaatkan atau maju dan ikut

berpartisipasi melalui pemilukada dengan hati dan pikiran yang positif demi

mewujudkan negara yang adil dan sejahtera.

Berdasarkan Uraian tersebut maka penulis merasa tertarik untuk

mengadakan penelitian yang akan dituangkan dalam sebuah karya ilmiah dengan

mengangkat judul “Perilaku Politik Masyarakat Gampong Ujong Baroh Dalam

Menentukan Pilihan Politik Pada Pilkada 2012 di Aceh Barat”.

1.2 Rumusan Masalah

Pada hakekatnya masalah dalam suatu penelitian merupakan segala bentuk

pernyataan yang perlu dicari jawabannya, atau segala bentuk kesulitan yang

datang tentunya harus ada kegiatan yang memecahkannya sehingga tujuan yang

diharapkan dapat tercapai.

Adapun rumusan masalah yang penulis ajukan adalah:

1. Bagaimana Perilaku politik masyarakat Gampong Ujong baroh dalam

memilih Bupati dan Wakil Bupati Aceh Barat periode 2012-2017?

2. Apa saja yang mempengaruhi perilaku politik masyarakat Gampong Ujong

Baroh dalam menentukan pilihan pada proses pemilihan Bupati dan Wakil

Bupati?

Page 23: PERILAKU POLITIK MASYARAKAT GAMPONG UJONG BAROH …repository.utu.ac.id/618/1/BAB I_V.pdf · Drs. TABRANI NIY : 012A.0028 Mengetahui, Ketua Program Studi Ilmu Administrasi Negara

7

1.3 Fokus Masalah

Untuk kejelasan masalah serta memudahkan dalam pemecahannya, maka

di perlukan adanya gambaran tentang apa yang akan diteliti dan bagaimana

pembatasannya.

Adapun pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Perilaku politik masyarakat dalam menentukan hak pilihnya pada proses

pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Aceh Barat periode 2012-2017.

2. Hal-hal yang mempengaruhi perilaku politik masyarakat Gampong Ujong

Baroh pada pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Aceh barat.

1.4 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu,

1. Untuk mengetahui bagaimana perilaku masyarakat Aceh Barat khususnya

pada Gampong Ujong Baroh dalam Pelaksanaan Pemilihan Bupati dan

Wakil Bupati periode 2012-2017.

2. Untuk mengetahui hal-hal apa saja yang mempengaruhi perilaku politik

dalam penentuan pilihan politik.

1.5 Manfaat Penelitian

1.5.1 Manfaat secara teoritis

Secara teoritis, hasil penelitian ini dapat dipergunakan sebagai bahan

pertimbangan bagi pihak-pihak terkait seperti tim sukses, partai politik,

mahasiswa, masyarakat, serta panwaslu agar mampu memperbaiki pilkada

selanjutnya.

Page 24: PERILAKU POLITIK MASYARAKAT GAMPONG UJONG BAROH …repository.utu.ac.id/618/1/BAB I_V.pdf · Drs. TABRANI NIY : 012A.0028 Mengetahui, Ketua Program Studi Ilmu Administrasi Negara

8

1.5.2 Manfaat secara praktis

a. Untuk menambah wawasan penulis karena dapat mengimplementasikan

ilmu yang diperoleh selama kuliah, serta penulis dapat melakukan analisis

secara nyata untuk mengetahui faktor- faktor yang mempengaruhi prilaku

politik masyarakat.

b. Hasil penelitian diharapkan berguna bagi pembaca dalam pengembangan

ilmu politik, khususnya dalam kajian Perilaku Politik Masyarakat dalam

Memilih Pilihan Politik.

1.6 Hipotesis

Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah, dimana

rumusan masalah telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan.

Adapun hipotesis yang penulis kemukakan adalah:

a. Hipotesis Kerja (Ha)

Ada hubungan yang signifikan antara perilaku politik dengan pilihan

politik masyarakat Gampong Ujong Baroh.

b. HipotesisNol (Ho)

Tidak ada hubungan yang signifikan antara perilaku politik dengan pilihan

politik masyarakat gampong Ujong Baroh.

1.7 Sistematika Pembahasan

Untuk mempermudah dalam penyusunan dan pembahasan penelitian ini,

maka penulis membaginya dalam beberapa bab :

BAB I PENDAHULUAN

Page 25: PERILAKU POLITIK MASYARAKAT GAMPONG UJONG BAROH …repository.utu.ac.id/618/1/BAB I_V.pdf · Drs. TABRANI NIY : 012A.0028 Mengetahui, Ketua Program Studi Ilmu Administrasi Negara

9

Dalam Bab ini penulis mambahas tentang latar belakang, rumusan masalah

batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika

pembahasan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Merupakan bagian yang menguraikan teori-teori yang berhubungan

dengan masalah yang diteliti.

BAB III METODE PENELITIAN

Pada Bab ini memberikan informasi mengenai populasi dan sampel yang

digunakan, data yang diambil, variabel penelitian, metode analisis data, dan

pengujian hipotesis.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil dari penelitian akan dibahas pada Bab ini berupa, hasil penelitian dan

pembahasan.

BAB V KESIMPULAN

Merupakan Bab penutup sebagai intisari materi skripsi secara umum serta

beberapa saran yang mungkin dapat digunakan oleh pihak-pihak terkait.

Page 26: PERILAKU POLITIK MASYARAKAT GAMPONG UJONG BAROH …repository.utu.ac.id/618/1/BAB I_V.pdf · Drs. TABRANI NIY : 012A.0028 Mengetahui, Ketua Program Studi Ilmu Administrasi Negara

10

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu yang pernah diteliti oleh lembaga maupun individu

yaitu:

1. Penelitian Mahasiswa Universitas Muhammadiah Malang

Pada pemilukada 1999, ada perubahan radikal terhadap karakter dan

perilaku pemilih. Kacung Marijan (2010) menyebut keikutsertaan pemilih dalam

pemilukada 1999 sebagai pemilih bercorak sukarela. Di mana terjadi keterlibatan

yang intens dari pemilih selama proses pemilukada. Hal ini tidak lepas dari

euforia reformasi yang masih dirasakan masyarakat serta harapan yang besar

terhadap perubahan.

Pemilukada 2004 menunjukkan perilaku pemilih yang berbeda.

Antusiasme pemilih mulai menurun dan perilakunya sudah mulai bercorak

rasional. Bahkan menurut Marijan (2010) sudah tergolong rasional pragmatis

dengan melakukan praktik-praktik transaksional (jual beli suara) di mana pemilih

mulai menghitung imbalan dari suara yang diberikan. Perilaku ini tidak lepas dari

penilaian bahwa wakil-wakil rakyat hasil pemilu 1999 yang mereka harapkan

ternyata tak mampu berbuat banyak dan tidak memberikan perubahan berarti.

Kalaupun ada, yang memperoleh keuntungan dari perubahan itu adalah wakil

rakyat itu sendiri.

2. LSI (Lembaga Survei Indonesia)

Pada Pemilukada langsung, dalam analisis LSI preferensi pemilih dalam

menentukan pilihannya lebih beragam. Selain rasionalitas pragmatis, muncul juga

Page 27: PERILAKU POLITIK MASYARAKAT GAMPONG UJONG BAROH …repository.utu.ac.id/618/1/BAB I_V.pdf · Drs. TABRANI NIY : 012A.0028 Mengetahui, Ketua Program Studi Ilmu Administrasi Negara

11

semangat kedaerahan, etnisitas, agama dan kelompok. Survei LSI tahun 2008

yang dilakukan di sejumlah daerah, yaitu Kalimantan Barat, Sulawesi Selatan dan

Bangka Belitung, menyimpulkan bahwa faktor Etnis dan Agama masih menjadi

pertimbangan utama bagi pemilih dalam menentukan pilihan.

Faktor-faktor yang mempengaruhi pilihan pemilih ini adalah sudut kajian

yang menarik dalam konteks pemilihan langsung. Selama ini kajian terhadap

pemilih seperti yang dilakukan oleh Afan Gaffar, Liddle dan Mujani (LSI),

Malaranggeng, Ananta dkk, adalah kajian dalam perspektif kuantitatif yang

melihat kecenderungan pemilih dari hitungan statistik, agregasi angka-angka dan

kecenderungan-kecenderungan kelompok. Hal ini menurut hemat penulis belum

dapat menyelami lebih dalam apa yang dipikirkan oleh pemilih ketika ikut

berpartisipasi dan menentukan pilihannya terhadap calon yang ada.

2.2 Tinjauan Teoritis

2.2.1 Pengertian Perilaku Politik

Perilaku merupakan sifat alamiah manusia yang membedakannya atas

manusia lain, dan menjadi ciri khas individu atas individu yang lain. Dalam

konteks politik, perilaku dikategorikan sebagai interaksi antara pemerintah dan

masyarakat, lembaga- lembaga pemerintah, dan diantara kelompok dan individu

dalam masyarakat dalam rangka proses pembuatan, pelaksanaan, dan penegakan

keputusan politik pada dasarnya merupakan perilaku politik.

Pengertian perilaku dapat dibatasi sebagai keadaan jiwa untuk

berpendapat, berfikir, bersikap, dan lain sebagainya yang merupakan refleksi dari

berbagai macam aspek, baik fisik maupun nonfisik. Perilaku juga diartikan

sebagai suatu reaksi psikis seseorang terhadap lingkungannya, reaksi yang

Page 28: PERILAKU POLITIK MASYARAKAT GAMPONG UJONG BAROH …repository.utu.ac.id/618/1/BAB I_V.pdf · Drs. TABRANI NIY : 012A.0028 Mengetahui, Ketua Program Studi Ilmu Administrasi Negara

12

dimaksud digolongkan menjadi 2, yakni dalam bentuk pasif (tanpa tindakan nyata

atau konkrit), dan dalam bentuk aktif (dengan tindakan konkrit), sedangkan dalam

pengertian umum perilaku adalah segala perbuatan atau tindakan yang dilakukan

oleh makhluk hidup (Soekidjo Notoatmodjo, 2005 h.1). Menurut Ensiklopedi

Amerika, perilaku diartikan sebagai suatu aksi dan reaksi organisme terhadap

lingkungannya, hal ini berarti bahwa perilaku baru akan terwujud bila ada sesuatu

yang diperlukan untuk menimbulkan tanggapan yang disebut rangsangan, dengan

demikian maka suatu rangsangan tertentu akan menghasilkan perilaku tertentu

pula. Kushartono menyatakan bahwa perilaku adalah tindakan atau perbuatan

suatu organisme yang dapat diamati dan bahkan dipelajari (Kushartono, 2006

h.15)

Ditengah masyarakat, individu berperilaku dan berinteraksi, sebagian dari

perilaku dan interaksi dapat ditandai akan berupa perilaku politik, yaitu perilaku

yang bersangkut paut dengan proses politik. Sebagian lainnya berupa perilaku

ekonomi, keluarga, agama, dan budaya. Termasuk kedalam kategori ekonomi,

yakni kegiatan yang menghasilkan barang dan jasa, menjual dan membeli barang

dan jasa, mengkonsumsi barang dan jasa, menukar, menanam, dan

menspekulasikan modal. Namun, hendaklah diketahui pula tidak semua individu

ataupun kelompok masyarakat mengerjakan kegiatan politik.

Memilih ialah suatu aktifitas yang merupakan proses menentukan sesuatu

yang dianggap cocok dan sesuai dengan keinginan seseorang atau kelompok, baik

yang bersifat eksklusif maupun yang inklusif.

Memilih merupakan aktifitas menentukan keputusan secara langsung

maupun tidak langsung. Menilai perilaku memilih ialah keikutsertaan Warga

Page 29: PERILAKU POLITIK MASYARAKAT GAMPONG UJONG BAROH …repository.utu.ac.id/618/1/BAB I_V.pdf · Drs. TABRANI NIY : 012A.0028 Mengetahui, Ketua Program Studi Ilmu Administrasi Negara

13

Negara dalam pilkada merupakan serangkaian kegiatan membuat keputusan,

yakni apakah memilih atau tidak memilih dalam pilkada tersebut.

Perilaku pemilih merupakan realitas sosial politik yang tidak terlepas dari

pengaruh faktor eksternal dan internal. Secara eksternal perilaku politik

merupakan hasil dari sosialisasi nilai-nilai dari lingkungannya, sedangkan secara

internal merupakan tindakan yang didasarkan atas rasionalitas berdasarkan

pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki.

Banyak faktor yang dapat mempengaruhi perilaku pemilih. Misalnya saja

isu-isu dan kebijakan politik, tetapi pula sekelompok orang yang memilih

kandidat karena dianggap representasi dari agama atau keyakinannya, sementara

kelompok lainnya memilih kandidat politik tertentu karena dianggap representasi

dari kelas sosialnya bahkan ada juga kelompok yang memilih sebagai ekspresi

dari sikap loyal pada ketokohan figur tertentu. Sehingga yang paling mendasar

dalam mempengaruhi perilaku pemilih antara lain pengaruh elit, identifikasi

kepartaian sistem sosial, media massa dan aliran politik.

Pemilu sebagai medium pilihan publik seyogyanya mengkondisikan

seluruh pihak yang terlibat untuk belajar berbagi peran sehingga tidak semuanya

harus berpusat pada salah satu aktor atau salah satu lokus (pusat) (Ahmad Nadir,

2005 h.39).

Seiring dengan konstalasi politik di era reformasi penguatan demokrasi

yang legitimate sebagai harapan dari ending transisi demokrasi, semakin dapat

dirasakan oleh masyarakat melalui pelaksanaan pemilihan kepala daerah/pilkada

secara langsung. Sebagai konsekuensi logis dari perubahan atmosfir politik

Page 30: PERILAKU POLITIK MASYARAKAT GAMPONG UJONG BAROH …repository.utu.ac.id/618/1/BAB I_V.pdf · Drs. TABRANI NIY : 012A.0028 Mengetahui, Ketua Program Studi Ilmu Administrasi Negara

14

tersebut, maka dinamika dan intensitas artikulasi politik pun makin tampak

ditengah ranah kehidupan sosial politik.

Secara khusus perubahan yang terjadi dalam sistem pemilu kepala daerah,

yakni dari sistem pengangkatan langsung oleh pejabat pusat, kemudian menjadi

sistem pemilihan perwakilan oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD)

yang senantiasa mengandung kultur vested interest (kepentingan pribadi) di

kalangan elit, dan akhirnya menjadi pemilihan secara langsung oleh rakyat.

Dengan demikian, pemilu kepala daerah secara langsung merupakan

indikator pengembalian hak-hak dasar masyarakat di daerah dengan memberikan

kewenangan yang utuh dalam rangka rekrutmen politik lokal secara demokratis

(Ambo Upe, 2008 h.45).

Para ilmuwan politik kontemporer berpandangan bahwa perilaku politik

berarti suatu kegiatan yang berkenaan dengan proses dan pelaksanaan keputusan

politik dan yang melakukan kegiatan tersebut ialah pemerintah dan masyarakat.

warga negara memang tidak memiliki fungsi menjalankan pemerintahan, tetapi

mereka memiliki hak untuk mempengaruhi orang yang menjalankan fungsi

pemerintahan.

Salah satu wujud dari perilaku sosial dalam kehidupan masyarakat adalah

perilaku politik sebagai perilaku yang bersangkut paut dengan proses politik,

untuk membedakannya dari perilaku ekonomi, keluarga, agama dan budaya.

Sedangkan politik adalah interaksi antara pemerintah dengan masyarakat dalam

rangka proses pembuatan dan pelaksanaan keputusan yang mengikat tentang

kebaikan bersama masyarakat yang tinggal dalam suatu wilayah.

Page 31: PERILAKU POLITIK MASYARAKAT GAMPONG UJONG BAROH …repository.utu.ac.id/618/1/BAB I_V.pdf · Drs. TABRANI NIY : 012A.0028 Mengetahui, Ketua Program Studi Ilmu Administrasi Negara

15

Secara lebih rinci Popkin membedakan antara pilihan politik sebagai

wujud perilaku politik dengan pilihan pribadi terhadap produk-produk konsumtif

sebagaimana dalam perilaku ekonomi. Menurutnya ada empat hal yang

membedakan perilaku tersebut. Pertama, memilih kandidat politik tidak langsung

dirasakan manfaatnya sebagaimana pilihan terhadap pilihan konsumtif, melainkan

manfaatnya diperoleh di masa depan. Kedua, pilihan politik merupakan tindakan

kolektif di mana kemenangan ditentukan oleh perolehan suara terbanyak. Jadi

pilihan seseorang senantiasa mempertimbangkan pilihan orang lain. Ketiga,

pilihan politik senantiasa diperhadapkan dengan ketidakpastian utamanya politisi

untuk memenuhi janji politiknya. Keempat, pilihan politik membutuhkan

informasi yang intensif demi tercapainya manfaat di masa depan. Dari beberapa

karakteristik tentang perilaku memilih tersebut, yang tentunya akan berimplikasi

dalam pemberian suara pada proses pemilihan kepala daerah (pemilukada).

Memberikan suara adalah salah satu tindakan sosial dalam proses

pemilihan Kepala Daerah, di mana pemilih banyak menggunakan pertimbangan

yang digunakan dalam menetapkan putusan mereka dengan pemberian suara

melalui pemilihan kepala daerah (Pemilukada) secara langsung. Pemilihan umum

(Pemilu) adalah suatu proses di mana para pemilih memilih orang-orang untuk

mengisi jabatan-jabatan politik tertentu. Jabatan-jabatan yang disini beraneka-

ragam, mulai dari Presiden, wakil rakyat di berbagai tingkat pemerintahan, sampai

kepala desa.

2.2.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Politik

Adapun faktor- faktor yang mempengaruhi perilaku politik pemilih adalah:

Page 32: PERILAKU POLITIK MASYARAKAT GAMPONG UJONG BAROH …repository.utu.ac.id/618/1/BAB I_V.pdf · Drs. TABRANI NIY : 012A.0028 Mengetahui, Ketua Program Studi Ilmu Administrasi Negara

16

a) Lingkungan sosial politik tak langsung, seperti sistem politik,

ekonomi, sistem kebudayaan media massa.

b) Lingkungan sosial politik langsung yang mempengaruhi dan

membentuk kepribadian masyarakat seperti keluarga, agama,

sekolah, dan kelompok pergaulan.

c) Struktur kepribadian yang tercermin dalam sikap individu.

d) Faktor lingkungan sosial politik langsung berupa situasi, yaitu

keadaan yang mempengaruhi masyarakat secatra langsung ketika

hendak melakukan suatu kegiatan seperti, cuaca, keadaan keluarga,

keadaan ruang, kehadiran orang lain, suasana kelompok dan

ancaman dengan segala bentuknya.

e) Faktor sosial ekonomi, meliputi tingkat pendapatan, tingkat

pendidikan dan jumlah keluarga.

f) Budaya, Nilai budaya politik atau civic culture merupakan basis

yang membentuk demokrasi, menyangkut persepsi, pengetahuan,

sikap, dan kepercayaan politik.

Perilaku politik suatu masyarakat juga bisa dipengaruhi oleh adanya unsur-

unsur kekuasaan. Seorang pemimpin sebagai pemilik kekuasaan bisa

mempengaruhi, bahkan menciptakan dan menggiring pengikut, menjadi

provokator pengikut, sehingga para pengikut dapat mempengaruhi pemimpin

yang diinginkan. Sebaliknya “seorang pengikut dapat mempengaruhi pemimpin,

bisa memberikan bisikan, dan menyuruh untuk memepertahankan kekuasaan dan

bahkan bisa menjatuhkan kekuasaannya” (Hidayat, 2002 h.44).

Page 33: PERILAKU POLITIK MASYARAKAT GAMPONG UJONG BAROH …repository.utu.ac.id/618/1/BAB I_V.pdf · Drs. TABRANI NIY : 012A.0028 Mengetahui, Ketua Program Studi Ilmu Administrasi Negara

17

2.3 Pengertian Politik

Politik sebagaimana kita ketahui bersama terdiri dari orang-orang yang

berperilaku dan bertindak politik (consists of people acting politically) yang di

organisasikan secara politik oleh kelompok-kelompok kepentingan dan berusaha

mencoba mempengaruhi pemerintah untuk mengambil dan melaksanakan suatu

kebijakan dan tindakan yang bisa mengangkat kepentingannya dan

mengenyampingkan kepentingan kelompok lainnya (Miftah Thoha, 2007 h.27).

Politik sangat identik dengan konflik dalam suatu pemerintahan, baik

ditingkat pusat maupun daerah. Untuk mengendalikan konflik tersebut pemerintah

harus bisa memuaskan kebutuhan rakyat yang nantinya bisa menerima dan

mendukung kebijakan dan program-program pemerintah. Pemerintah harus mau

mendengar, mengamati, dan menyaring melalui tuntutan-tuntutan politik yang

secara ajek dituntut oleh berbagai macam kelompok kepentingan. Tuntutan-

tuntutan itu bisa berupa selalu melihat salah dan kekurangan pemerintah, mulai

dari kesalahan kebijakan yang diambil sampai kepada realisasi kegiatan dan

pengawasan.

Kelompok-kelompok kepentingan seperti partai politik dan lain

sebagainya menuntut dan bahkan memaksa agar pemerintah mengambil langkah-

langkah kebijakan yang sesuai dengan tuntutannya. Jika tuntutan-tuntutan itu

tidak dipenuhi, mereka tidak puas dan dari sinilah bibit konflik internal itu

dimulai. Dalam masyarakat terdapat tidak hanya satu kelompok saja, melainkan

terdapat banyak kelompok, masing-masing mempunyai tradisi, nilai, keyakinan

dan kepentingan yang berbeda dengan kelompok lainnya. Menurut Miftah,

masyarakat merupakan suatu kelompok orang-orang yang hidup dalam suatu

Page 34: PERILAKU POLITIK MASYARAKAT GAMPONG UJONG BAROH …repository.utu.ac.id/618/1/BAB I_V.pdf · Drs. TABRANI NIY : 012A.0028 Mengetahui, Ketua Program Studi Ilmu Administrasi Negara

18

lingkungan tertentu yang mempunyai tradisi, institusi, aktivitas dan kepentingan

bersama (Miftah Thoha, 2007 h.28).

Dapat kita lihat pada partai politik yang merupakan organisasi yang

berhubungan dengan kekuasaan melalui cara pemilihan yang demokratis. Oleh

karena itu partai politik bekerja melalui mekanisme perwakilan dalam

pemerintahan seperti di lembaga perwakilan rakyat (DPR) (Miftah Thoha, 2007

h.94).

2.3.1 Pengertian Budaya Politik

Banyak ahli yang memberikan definisi mengenai budaya politik dan tidak

ada pengertian yang seragam, tetapi dari pendapat para ahli tersebut terdapat

unsur-unsur yang sama. Berikut pendapat para ahli tentang budaya politik, yakni:

a) Almond dan Verba ( dalam buku The Civic Culture )

Budaya politik adalah suatu sikap/orientasi warga negara terhadap sistem

politik dan aneka ragam bagiannya, serta sikap terhadap peranan warga

negara di dalam sistem itu.

b) Larry Diamond

Budaya politik adalah suatu keyakinan, sikap, nilai, ide, sentimen dan

evaluasi masyarakat tentang sistem politik nasionalnya serta peran dari

masing-masing individu dalam sistem itu.

c) Samuel Beer

Nilai-nilai keyakinan dan sikap-sikap emosi tentang bagaimana

pemerintahan seharusnya dilaksanakan dan tentang apa yang harus

dilakukan oleh pemerintah.

Page 35: PERILAKU POLITIK MASYARAKAT GAMPONG UJONG BAROH …repository.utu.ac.id/618/1/BAB I_V.pdf · Drs. TABRANI NIY : 012A.0028 Mengetahui, Ketua Program Studi Ilmu Administrasi Negara

19

d) Rusadi Sumintapura

Pola tingkah laku individu dan orientasinya terhadap kehidupan politik

yang dihayati oleh para anggota suatu sistem politik.

Berdasar kutipan tersebut dapat diketahui bahwa dalam pengertian budaya

politik terdapat unsur-unsur yang sama, yakni bahwa dalam budaya politik

terdapat pola sikap dan orientasi Warga Negara terhadap negaranya. Konsep

budaya politik lebih menekankan pada perilaku non aktual yaitu orientasi, sikap,

nilai, dan kepercayaan.

Budaya politik berkaitan erat dengan sistem politik, artinya membicarakan

tentang budaya politik tidak lain adalah juga berbicara tentang sistem politik suatu

negara yang meliputi struktur (supra dan infrastruktur politik) dan

fungsinya. Budaya politik juga merupakan cerminan perilaku/sikap warga negara

atau masyarakat secara massal, bukan gambaran perilaku per individu.

2.3.2 Ciri-ciri budaya politik

Ciri – ciri budaya politik dapat diidentifikasi meliputi bahasan tentang:

1. Masalah legitimasi.

2. Pengaturan kekuasaan.

3. Proses pembuatan kebijakan.

4. Kegiatan partai politik.

5. Perilaku aparat negara.

6. Gejolak masyarakat terhadap kekuasaan yang memerintah.

2.3.3 Faktor Penyebab Perkembangan Politik di Suatu Daerah

Bagaimana sikap dan orientasi warga negara terhadap negaranya sangat

dipengaruhi oleh bagaimana orientasi politik warga negara yang bersangkutan.

Page 36: PERILAKU POLITIK MASYARAKAT GAMPONG UJONG BAROH …repository.utu.ac.id/618/1/BAB I_V.pdf · Drs. TABRANI NIY : 012A.0028 Mengetahui, Ketua Program Studi Ilmu Administrasi Negara

20

Ada dua tingkatan orientasi politik, yaitu tingkatan masyarakat dan individu.

Orientasi masyarakat secara keseluruhan tidak lepas dari orientasi individu.

Komponen tersebut meliputi tiga bentuk orientasi, yaitu:

a. Kognitif

Yaitu pengetahuan atau pemahaman dan keyakinan individu tentang

sistem politik dan atributnya.

b. Afektif

Yaitu berkaitan dengan perasaan atau ikatan emosi yang dimiliki individu

terhadap sistem politik.

c. Evaluatif

Yaitu berkaitan dengan kapasitas individu dalam memberikan penilaian

moral terhadap sistem politik yang sedang berjalan dan bagaimana peran

individu didalamnya.

Dalam kondisi nyata, ketiga komponen orientasi tersebut tidak dapat

dipisahkan satu sama lain. Kemampuan seseorang dalam menilai sistem

politiknya akan dipengaruhi oleh pengetahuan dan sikap yang telah dimiliki

sebelumnya. Perilaku politik seseorang juga ditentukan dari ketiga orientasi

tersebut. Apakah seseorang akan berperan aktif dalam sistem politiknya atau

sebaliknya, apakah seseorang berperilaku politik yang bersifat demokratis atau

otoriter.

Perkembangan budaya politik pada tingkat daerah lebih didominasi oleh

pemikiran dan tingkah laku politik pada budaya politik yang telah matang. Pada

tingkat nasional yang lebih menonjol adalah interaksi antar sub budaya politik, di

tingkat daerah peranan budaya politik nasional masih sangat kuat. Kenyataan ini

Page 37: PERILAKU POLITIK MASYARAKAT GAMPONG UJONG BAROH …repository.utu.ac.id/618/1/BAB I_V.pdf · Drs. TABRANI NIY : 012A.0028 Mengetahui, Ketua Program Studi Ilmu Administrasi Negara

21

mengakibatkan terjadinya peningkatan dan percepatan interaksi antar sub budaya

politik, yang dengan sendirinya akan menimbulkan dampak pada proses

pembentukan budaya politik nasional.

Perkembangan-perkembangan pada tingkat sub budaya politik

menunjukkan bahwa pada umumnya budaya politik daerah telah menerima

pengaruh yang besar dari dua faktor dominan yang ada dalam kehidupan

masyarakat Indonesia. Kedua faktor tersebut adalah sistem kultural (adat istiadat)

dan sistem kepercayaan (agama). Oleh sebab itulah sistem kultural masyarakat

tidak dapat melepaskan diri dari pengaruh-pengaruh luar. Pertemuan antara adat

dan agama telah mematangkan sub budaya politik di Indonesia.

Begitu pula hal nya proses pematangan budaya politik di Aceh Barat

adanya pengakuan atau kesepakatan atas nilai-nilai yang ada dalam masyarakat

masing-masing. Dengan demikian, telah mewarnai perkembangan kebanyakan

sub budaya politik adalah keserasian antar aspek-aspek budaya politik masyarakat

dengan struktur politiknya. Walaupun juga diakui di tingkat daerah sudah pasti

bahwa masyarakat Aceh Barat juga dipengaruhi oleh faktor- faktor negatif, yang

dapat berakibat negatif seperti konflik. Dalam manifestasinya, konflik dapat

memotivasi munculnya pelanggaran-pelanggaran yang dapat berujung pada

pembangkangan-pembangkangan, baik secara individu maupun kelompok,

terhadap nilai-nilai yang ada dalam masyarakat.

2.3.4 Karakteristik pemilih

1. Pemilih memilih atas dasar sistim kekerabatan dan paguyuban berdasarkan

keturunan (gemeinschaft by blood), dan yang menjadi pemuka masyarakat

tersebut berasal dari keluarga/kerabat asli, dari orang yang dipandang,

Page 38: PERILAKU POLITIK MASYARAKAT GAMPONG UJONG BAROH …repository.utu.ac.id/618/1/BAB I_V.pdf · Drs. TABRANI NIY : 012A.0028 Mengetahui, Ketua Program Studi Ilmu Administrasi Negara

22

terkemuka dari segi sosial ekonomi atau terkemuka karena ketokohannya,

sehingga warga masyarakat seringkali menyandarkan d iri dan sikapnya

terhadap pemuka/tokoh masyarakat tersebut.

2. Agama menjadi pengikat ikatan emosional, asal daerah atau tempat

tinggal, ras/suku, budaya, dan status sosial ekonomi, sosial budaya juga

menjadi unsur penting dalam ikatan emosional komunitas masyarakat

tertentu dalam memberikan hak suaranya.

3. Komunitas masyarakat yang heterogen cenderung lebih bersifat rasional,

pragmatis, tidak mudah untuk dipengaruhi, berorientasi ke materi. Sikap

dan pandangan untuk memilih atau tidak memilih dalam proses politik

lebih besar, sehingga tingkat kesadaran dan partisipasi politiknya

ditentukan oleh sikap dan pandangan individu yang bersangkutan, tidak

mudah untuk dipengaruhi oleh tokoh atau ikatan primordialisme tertentu.

4. Masyarakat yang kurang pemahamannya di bidang politik, sehingga

muncul sikap akan memilih jika mereka diberi materi baik berupa barang

maupun uang yang akan berakibat buruk kedepannya (money politic).

Dilihat dari karakteristik pemilih tersebut diatas, dapat dipastikan bahwa

masyarakat masih sangat kurang pemahamnnya dibidang politik khususnya pada

saat pemilu dilaksanakan. Afan Gaffar mengatakan bahwa:

“Pola perilaku masyarakat pemilih di Indonesia cenderung tidak bersifat rasional dalam arti bahwa para pemilih di Indonesia menentukan pilihannya terhadap partai tertentu

bukan semata-mata karena perhitungan rasional tentang manfaat yang akan mereka terima, namun cenderung

didasarkan oleh faktor- faktor yang bersifat tradisional dan ikatan- ikatan emosional yang dibangun sebagai akibat internalisasi nilai yang mereka pilih dari suatu generasi ke

generasi sebelumnya (1997 h:11)”.

Page 39: PERILAKU POLITIK MASYARAKAT GAMPONG UJONG BAROH …repository.utu.ac.id/618/1/BAB I_V.pdf · Drs. TABRANI NIY : 012A.0028 Mengetahui, Ketua Program Studi Ilmu Administrasi Negara

BAB III

METODELOGI PENELITIAN

3.1. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian yang penulis lakukan bertempat di Gampong Ujong

Baroh Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat, yang sesuai dengan

judul penelitian yang diangkat oleh penulis, yakni menyangkut perilaku politik

masyarakat Gampong Ujong Baroh dalam menentukan pilihan politik pada

pemilihan Bupati dan Wakil Bupati periode 2012-2017 di Kabupaten Aceh Barat.

Dengan dibantu oleh seorang Keuchik dan Sekretaris Gampong. Penelitian ini

dilakukan pada tanggal 5 Agustus s/d 12 September 2013.

Alasan pemilihan tempat penelitian berdasarkan pertimbangan karena

masyarakatnya masih ada yang belum betul-betul memahami arti dari pemilukada

itu sendiri, kurangnya kepedulian terhadap suara yang akan diberikan serta masih

adanya sistem money politik yang dilakukan oleh calon legislatif.

3.2. Pendekatan Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode surve i,

melalui metode ini penulis mampu mengukur bagaimana perilaku masyarakat

dalam menentukan pilihan politik. Metode ini membantu peneliti

mendeskripsikan posisi perilaku politik masyarakat yang telah terdaftar dalam

daftar pemilih tetap Gampong Ujong Baroh. Burhan Bungin mengemukakan

bahwa “penelitian kuantitatif dengan format deskriptif bertujuan untuk

menjelaskan, meringkaskan berbagai kondisi, berbagai situasi, atau berbagai

variabel yang timbul di masyarakat yang menjadi objek penelitian itu berdasarkan

23

Page 40: PERILAKU POLITIK MASYARAKAT GAMPONG UJONG BAROH …repository.utu.ac.id/618/1/BAB I_V.pdf · Drs. TABRANI NIY : 012A.0028 Mengetahui, Ketua Program Studi Ilmu Administrasi Negara

24

apa yang terjadi. Kemudian mengangkat kepermukaan karakter atau gambaran

tentang kondisi, situasi, ataupun variabel tersebut” (Burhan Bungin, 2008 h.36).

Survei biasanya dilakukan pada sebagian dari populasi atau sampel

sehingga biasa disebut sample survei. Akan tetapi survei juga dapat dilakukan

pada seluruh anggota populasi. Survei yang tidak menggunakan sampel seperti ini

disebut sensus. Data yang dikumpulkan tidak sengaja ditimbulkan oleh peneliti

seperti yang dilakukan dalam eksperimen, namun data yang dikumpulkan dalam

survei adalah data yang ada dan terdapat dalam kehidupan yang berjalan secara

wajar. (Irwan Soehartono, 2008 h.53-54).

Metode survei yang digunakan adalah melalui penyebaran kuesioner, jenis

pertanyaan yang digunakan yaitu pertanyaan tertutup, yaitu jawaban dari

pertanyaan tersebut sudah ditentukan terlebuh dahulu, dan responden tidak diberi

kesempatan memberikan jawaban lain. Objek penelitian ini adalah masyarakat

Gampong Ujong Baroh yang sudah mempunyai hak pilihnya atau sudah tedaftar

dalam DPT (Daftar Pemilih Tetap) yang mempunyai pilihan sendiri dalam

memilih para kandidat yang didukungnya.

3.3. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara

sebagai berikut:

1. Field Research (Penelitian Lapangan)

Peneliti meneliti langsung dilapangan dengan meninjau lokasi yang

menjadi tempat penelitian pada Gampong Ujong Baroh di 5 dusun yang ada,

untuk memperoleh data yang akurat.

Page 41: PERILAKU POLITIK MASYARAKAT GAMPONG UJONG BAROH …repository.utu.ac.id/618/1/BAB I_V.pdf · Drs. TABRANI NIY : 012A.0028 Mengetahui, Ketua Program Studi Ilmu Administrasi Negara

25

2. Library Research (Penelitian Kepustakaan)

Mencari data sekunder yang diperoleh dari berbagai sumber, baik dari

literatur, artikel, arsip, dan lain- lain yang dianggap relevan dengan penelitian.

Tujuan penelitian kepustakaan ini adalah untuk memperoleh data teoritis untuk

membangun landasan teori yang kuat guna mendukung penelitian ini.

3. Observasi yaitu suatu prosedur yang berencana yang antara lain meliputi,

melihat dan mencatat jumlah dan taraf aktifitas tertentu yang ada

hubungannya dengan masalah yang di teliti (Notoatmodjo, 2005 h.93).

4. Kuesioner yaitu daftar pertanyaan yang akan disebarkan kepada para

responden yang menjadi sampel penelitian yaitu masyarakat Gampong

Ujong Baroh Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat.

5. Wawancara, yaitu suatu metode yang dipergunakan untuk mengumpulkan

data, di mana peneliti mendapatkan keterangan atau pendirian secara lisan

dari seseorang sasaran penelitian (responden, atau bercakap-cakap

berhadapan muka dengan orang tersebut) (Notoatmodjo, 2005 h.102).

6. Populasi dan Sampel

Pelaksanaan penelitian senantiasa akan selalu berhadapan dengan masalah

populasi, sebab suatu pengujian masalah selalu berhubungan dengan

sekelompok subjek baik manusia, gejala ataupun peristiwa sebagaimana

yang dikemukakan oleh Sugiyono mengatakan definisi populasi sebagai

berikut: “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas:

obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya.” (Sugiyono, 2012 h.90)

Page 42: PERILAKU POLITIK MASYARAKAT GAMPONG UJONG BAROH …repository.utu.ac.id/618/1/BAB I_V.pdf · Drs. TABRANI NIY : 012A.0028 Mengetahui, Ketua Program Studi Ilmu Administrasi Negara

26

Berangkat dari pendapat ahli diatas maka dalam penelitian ini populasi

yang digunakan penulis adalah masyarakat Gampong Ujong Baroh yang telah

terdaftar dalam daftar pemilih tetap, dengan jumlah populasi 3.230 orang. Adapun

sebaran populasi berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3.1

Distribusi Masyarakat Berdasarkan Jenis Kelamin (Populasi)

NO JENIS KELAMIN FREKUENSI PERSENTASE (%)

1 Laki- laki 1568 48,5 %

2 Perempuan 1662 51,5 %

JUMLAH 3230 100 %

Sumber:arsip KPU Kab. Aceh Barat 2012

Menurut Sugiyono, “sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang

dimiliki oleh populasi” (Sugiyono, 2012 h:91). Penentuan jumlah sampel diambil

berdasarkan rumus perhitungan besaran sampel menurut Burhan Bungin (2008

h.105) berikut:

𝑛 =N

N. d 2 + 1

Keterangan:

n : Jumlah sampel yang dicari N : Jumlah populasi d : Nilai presisi ditentukan sebesar 90% atau a= 0,1

n= _____3230___ 3230 (0,1)2 + 1

= 3230

33,3 = 96,9 =97

Dengan demikian maka dari jumlah populasi 3230 diperoleh ukuran

sampel sebesar 96,9 atau 97 sampel penelitian. Teknik pengambilan sampel pada

Page 43: PERILAKU POLITIK MASYARAKAT GAMPONG UJONG BAROH …repository.utu.ac.id/618/1/BAB I_V.pdf · Drs. TABRANI NIY : 012A.0028 Mengetahui, Ketua Program Studi Ilmu Administrasi Negara

27

penelitian ini diambil secara Random Sampling. Menurut Arikunto merupakan

pengambilan sampel oleh peneliti apabila populasi dari mana sampel diambil

merupakan populasi homogen yang hanya mengandung satu ciri. Dengan

demikian sampel yang dikehendaki dapat diambil secara sembarang (acak) saja

(Suharsimi Arikunto, 2007 h.95).

Peneliti melakukan teknik penarikan sampel tersebut karena masyarakat

Gampong Ujong Baroh terdiri dari 5 dusun dan penarikan sampel diambil cara

sampling acak dengan bilangan random.

3.4. Teknik Analisa Data

Analisis data penelitian dilakukan melalui penyusunan diagram pie,

dimana setiap kategori diberikan jumlah persentase yang disusun berdasarkan

jawaban responden. Selain itu penulis juga menyusun tabel frekuensi untuk

menyusun karakter dari masyarakat yang akan dijadikan responden.

3.5. Jadwal Penelitian

Jadwal penelitian dalam penulisan skripsi ini dapat dilihat pada tabel

berikut:

Tabel 3.2

Jadwal Penelitian Sampai Dengan Penyelesaian Skripsi

No. Kegiatan Bulan/Tahun 2013-2014

5 6 7 8 9 12 1 2

1. Persiapan Penelitian

2. Pengumpulan data sekunder

3. Pembuatan Proposal

4. Seminar Proposal

5. Perbaikan proposal

6. Penelitian lapangan

7. Seminar hasil

8. Sidang

9. Penggandaan

Page 44: PERILAKU POLITIK MASYARAKAT GAMPONG UJONG BAROH …repository.utu.ac.id/618/1/BAB I_V.pdf · Drs. TABRANI NIY : 012A.0028 Mengetahui, Ketua Program Studi Ilmu Administrasi Negara

28

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Gambaran Umum Gampong Ujong Baroh

Gampong Ujong Baroh merupakan salah satu Gampong yang berada

dalam wilayah Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat, dengan batas-

batas wilayah yaitu:

1. Sebelah Utara berbatasan dengan Gampong Seuneubok

2. Sebelah Timur berbatasan dengan Gampong Krung Cangkoi

3. Sebelah Selatan berbatasan dengan Gampong Panggong

4. Sebelah Barat berbatasan dengan Gampong Kuta Padang

Menurut hasil observasi yang dilakukan pada Gampong Ujong Baroh,

terdapat 6.726 jiwa penduduk terdiri atas laki- laki 3.562 orang dan perempuan

3.164 orang, dengan jumlah 1779 kepala keluarga.Gampong Ujong Baroh

merupakan Gampong yang berada di pusat kota Meulaboh. Dengan luas wilayah

105,28 Ha/m2. Gampong Ujong Baroh terdiri dari 5 dusun, yaitu dusun mangga,

dusun anggur, dusun kuini, dusun jambu, dan dusun manggis.

4.2 Penyajian Data yang Diperoleh dari Penyebaran Kuesioner

4.2.1 Karakteristik Responden

Pada penelitian ini, peneliti memberikan kuesioner kepada responden yang

tersebar pada masyarakat Gampong Ujong Baroh, dengan menemukan data

sebagai berikut:

Page 45: PERILAKU POLITIK MASYARAKAT GAMPONG UJONG BAROH …repository.utu.ac.id/618/1/BAB I_V.pdf · Drs. TABRANI NIY : 012A.0028 Mengetahui, Ketua Program Studi Ilmu Administrasi Negara

29

Tabel 4.1

Distribusi Responden Berdasarkan Usia

NO USIA FREKUENSI PERSENTASE

(%)

1 Dewasa awal (21-40 thn) 62 64 %

2 Dewasa tengah (40-60 thn) 35 36 %

3 Dewasa akhir (≥ 61 thn) 0 0 %

JUMLAH 97 100 % Sumber:data primer d iolah tahun 2013

Berdasarkan Tabel 4.1 di atas dapat dilihat bahwa dari 97 responden yang

persentase terbanyak adalah dari usia 21-40 tahun dengan jumlah persentase

53,6%, dan persentase terkecil adalah masyarakat yang usianya di atas 60 tahun

menjadi subjek penelitian didapatkan distribusi frekuensi berdasarkan usia pada

kategori dewasa awal sebanyak 62 orang (64%), kategori dewasa tengah 35 orang

(36%), sedangkan kategori dewasa akhir tidak diambil sebagai responden, karena

masyarakat yang berusia 60 tahun keatas dianggap terlalu dewasa sehingga tidak

dapat memberikan jawaban dengan baik (tidak memahami pertanyaan yang

diajukan).

Tabel 4.2

Distribusi Responden berdasarkan Jenis Kelamin

NO Jenis Kelamin FREKUENSI PERSENTASE (%)

1 Laki- laki 50 51,5 %

2 Perempuan 47 48,5 %

JUMLAH 97 100 % Sumber:data primer dio lah tahun 2013

Berdasarkan Tabel 4.2 di atas, dapat disimpulkan bahwa dari 97

responden, yang menjadi subjek penelitian berdasarkan jenis kelamin adalah,

Page 46: PERILAKU POLITIK MASYARAKAT GAMPONG UJONG BAROH …repository.utu.ac.id/618/1/BAB I_V.pdf · Drs. TABRANI NIY : 012A.0028 Mengetahui, Ketua Program Studi Ilmu Administrasi Negara

30

yang berjenis kelamin laki- laki sebanyak 50 orang (51,5%) dan yang berjenis

kelamin perempuan sebanyak 47 orang (48,5%).

Tabel 4.3

Distribusi Responden berdasarkan pekerjaan

NO PEKERJAAN FREKUENSI PERSENTASE

(%)

1 Swasta 23 23,7 %

2 Wiraswasta 12 12,4 %

3 PNS 16 16,5 %

4 Nelayan 10 10,3 %

5 Mahasiswa 17 17,5 %

6 Tidak bekerja 19 19,6 %

JUMLAH 97 100 % Sumber:data primer dio lah tahun 2013

Dari data pada tabel 4.3 di atas, dapat dilihat bahwa dari 97 responden

yang menjadi subjek penelitian didapatkan distribusi responden berdasarkan

pekerjaannya yaitu, masyarakat yang bekerja di bidang swasta sebanyak 23 orang

(23,7%), yang bekerja di bidang wiraswasta sebanyak 12 orang (12,4%), pegawai

negeri sipil (PNS) sebanyak 16 orang (16,5%), Nelayan sebanyak 10 orang

(10,3%), Mahasiswa sebanyak 17,5%, dan tidak bekerja sebanyak 19,6%.

Jadi, yang diambil sebagai responden terbanyak jika dilihat dari segi

pekerjaan, yaitu masyarakat yang bekerja di bidang swasta, dan yang paling

sedikit bekerja sebagai nelayan.

4.2.2 Tanggapan Responden

Instrumen yang dipakai dalam penelitian ini adalah kuesioner, jumlah

pertanyaan sebanyak 16 butir yang terbagi dalam variabel faktor pengaruh (X)

sebanyak 5 butir dan variabel perilaku (Y) sebanyak 8 butir.

Page 47: PERILAKU POLITIK MASYARAKAT GAMPONG UJONG BAROH …repository.utu.ac.id/618/1/BAB I_V.pdf · Drs. TABRANI NIY : 012A.0028 Mengetahui, Ketua Program Studi Ilmu Administrasi Negara

31

Selanjutnya akan diuraikan pula hasil kuesioner dari para responden yang

memberikan pendapat terhadap variabel yang diteliti sebagai berikut:

I. Variabel Perilaku Politik (X)

diagram 4.1 : Masyarakat Gampong Ujong Baroh diberikan kebebasan dalam memilih pada pilkada 2012 lalu (otonom: karena keinginan

sendiri tanpa ada tekanan dari pihak manapun)

Sumber: Kuesioner

Berdasarkan diagram 4.1 dapat dilihat bahwa dari 97 responden yang

sangat setuju terhadap kebebasan masyarakat dalam memilih sebanyak 43 orang

atau 44,%, yang setuju sebanyak 51 orang atau 53% dan yang sangat tidak setuju

sebanyak 3 orang atau 3%.

Jadi, masyarakat Gampong Ujong Baroh telah diberikan kebebasan dalam

memilih pada saat pemilihan Bupati dan Wakil Bupati lalu.

diagram 4.2 : Apakah Anda setuju dengan sistem politik saat ini yang digunakan oleh pihak partai dengan tujuan untuk memenangkan pilkada?

Sumber: Kuesioner

44%

53%

0% 3%

sangat setuju

setuju

tidak setuju

sangat tidak setuju

9%

11%

20%60%

sangat setuju

setuju

tidak setuju

sangat tidak setuju

Page 48: PERILAKU POLITIK MASYARAKAT GAMPONG UJONG BAROH …repository.utu.ac.id/618/1/BAB I_V.pdf · Drs. TABRANI NIY : 012A.0028 Mengetahui, Ketua Program Studi Ilmu Administrasi Negara

32

Berdasarkan diagram 4.2 dapat dilihat bahwa dari 97 responden yang

sangat setuju terhadap sistem politik yang digunakan oleh partai politik sebanyak

9 orang atau 9%, yang setuju sebanyak 11 orang atau 11%, yang tidak setuju

sebanyak 19 orang atau 20%, dan yang sangat tidak setuju sebanyak 58 orang atau

60%.

Jadi, masyarakat Gampong Ujong Baroh sangat tidak setuju terhadap

sistem politik yang digunakan oleh partai politik saat ini.

Diagram 4.3 : Masyarakat memiliki persepsi dan pengetahuan masing-masing

terhadap calon Bupati dan Wakilnya sehingga memberikan suara

mereka pada saat pilkada berlangsung.

Sumber: Kuesioner

Berdasarkan diagram 4.3 dapat dilihat bahwa dari 97 responden yang

sangat setuju terhadap persepsi dan pengetahuan masyarakat terhadap calon

Bupati dan Wakilnya mampu mempengaruhi masyarakat sehingga memberikan

suaranya sebanyak 35 orang atau 36%, masyarakat yang setuju sebanyak 43 orang

atau 44%, yang tidak setuju sebanyak 13 orang atau 13%, dan yang sangat tidak

setuju sebanyak 6 orang atau 6%.

Jadi, dominan masyarakat setuju terhadap persepsi dan pengetahuan

masyarakat terhadap calon Bupati dan Wakilnya mampu mempengaruhi

masyarakat.

36%

45%

13%

6%

sangat setuju

setuju

tidak setuju

sangat tidak setuju

Page 49: PERILAKU POLITIK MASYARAKAT GAMPONG UJONG BAROH …repository.utu.ac.id/618/1/BAB I_V.pdf · Drs. TABRANI NIY : 012A.0028 Mengetahui, Ketua Program Studi Ilmu Administrasi Negara

33

Diagram 4.4 : Apakah anda percaya bahwa calon Bupati dan Wakil bupati yang

anda pilih mampu membawa Aceh Barat kearah yang lebih baik?

Sumber: kuesioner 2013

Berdasarkan diagram 4.4 dapat dilihat bahwa dari 97 responden, yang

sangat percaya terhadap calon bupati dan wakil bupati sebanyak 5 orang atau 5,%,

yang percaya sebanyak 13 orang atau 14%, yang tidak percaya sebanyak 38 orang

atau 39%, dan yang tidak percaya sama sekali sebanyak 41 orang atau 42%.

Jadi, masyarakat kurang mempercayai Bupati yang akan mereka pilih akan

sesuai dengan harapan mereka, diakibatkan pengalaman mereka pada saat pemilu

Bupati tahun lalu.

Diagram 4.5 : Masyarakat Gampong Ujong Baroh turut menyaksikan pada saat

penghitungan suara

Sumber: kuesioner 2013

5%

14%

39%

42%

sangat percaya

percaya

tidak percaya

sangat tidak percaya

25%

43%

16%

16%sangat setuju

setuju

tidak setuju

sangat tidak setuju

Page 50: PERILAKU POLITIK MASYARAKAT GAMPONG UJONG BAROH …repository.utu.ac.id/618/1/BAB I_V.pdf · Drs. TABRANI NIY : 012A.0028 Mengetahui, Ketua Program Studi Ilmu Administrasi Negara

34

Berdasarkan diagram 4.5 dapat dilihat bahwa dari 97 responden, yang

sangat setuju terhadap keikutsertaan masyarakat pada saat perhitungan suara

sebanyak 24 orang atau 25%, yang setuju sebanyak 41 orang atau 42%, yang tidak

setuju sebnyak 16% atau 16%, dan yang sangat tidak setuju sebanyak 16 orang

atau 16%.

Banyak masyarakat Gampong Ujong Baroh yang ikut menyaksikan pada

saat penghitungan suara pada TPS-TPS di desa mereka masing-masing.

II. Variabel Pilihan Politik (Y)

Diagram 4.6 : Anda menentukan pilihan calon Bupati dan Wakil Bupati

berdasarkan pemberian dari calon Bupati baik berupa sembako, barang dan jabatan.

Sumber: kuesioner 2013

Berdasarkan diagram 4.6 dapat dilihat bahwa dari 97 responden, yang

sangat setuju terhadap pernyataan no 1 sebanyak 14 orang atau 14%, yang setuju

sebanyak 16 orang atau 16% , yang tidak setuju sebanyak menariknya kampanye

yang diselenggarakan oleh calon Bupati dan wakil bupati sebanyak 16 orang atau

16,5%, yang setuju sebanyak 49 orang atau 51%, yang tidak setuju sebanyak 18

orang atau 19%, dan yang sangat tidak setuju sebanyak 14 orang atau 14%.

14%

16%

51%

19%sangat setuju

setuju

tidak setuju

sangat tidak setuju

Page 51: PERILAKU POLITIK MASYARAKAT GAMPONG UJONG BAROH …repository.utu.ac.id/618/1/BAB I_V.pdf · Drs. TABRANI NIY : 012A.0028 Mengetahui, Ketua Program Studi Ilmu Administrasi Negara

35

Jadi, respon masyarakat pada saat menyaksikan kampanye yang

dilaksanakan calon Bupati dan Wakilnya positif, mereka tertarik untuk

menyaksikan kampanye tersebut.

Diagram 4.7 : Kesamaan etnis, agama dan hubungan kekerabatan dengan calon menjadi pertimbangan Anda dalam memilih calon Bupati dan

Wakil Bupati tersebut

Sumber:kuesioner 2013

Berdasarkan diagram 4.7 dapat dilihat bahwa dari 97 responden, yang

menjawab sangat setuju pada pernyataan diatas sebanyak 39 orang atau 40%,

yang setuju sebanyak 41 orang atau 42%, yang tidak setuju sebanyak 10 orang

atau 11%, dan yang menjawab sangat tidak setuju sebanyak 7 orang atau 7%.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa hubungan kekerabatan masih sangat

berpengaruh bagi masyarakat dalam hal perilaku politik yang dilakukan oleh

masyarakat Gampong Ujong Baroh.

Diagram 4.8 : Apakah Anda memilih karena ajakan keluarga atau teman yang merupakan kerabat anda?

Sumber: kuesioner 2013

40%

42%

11%

7%

sangat setuju

setuju

tidak setuju

sangat tidak setuju

7%

42%42%

9%sangat setuju

setuju

tidak setuju

sangat tidak setuju

Page 52: PERILAKU POLITIK MASYARAKAT GAMPONG UJONG BAROH …repository.utu.ac.id/618/1/BAB I_V.pdf · Drs. TABRANI NIY : 012A.0028 Mengetahui, Ketua Program Studi Ilmu Administrasi Negara

36

Berdasarkan diagram 4.8 dapat dilihat bahwa dari 97 responden, sebanyak

6 orang atau 7% responden menjawab sangat setuju terhadap masyarakat yang

memilih karena ajakan keluarga dan kerabat, yang setuju sebanyak 41 orang atau

42%, yang tidak setuju sebanyak 41 orang atau 42%, dan yang sangat tidak setuju

sebanyak 9 orang atau 9%.

Jadi, dari pertanyaan tersebut dapat disimpulkan bahwa masyarakat yang

memilih karena ajakan teman dan kerabat sama besar dengan masyarakat yang

memilih atas dasas keinginannya sendiri.

Diagram 4.9 : Kesibukan anda sehari-hari dapat mempengaruhi anda dalam mengikuti pemilukada 2012 lalu

Sumber: kuesioner 2013

Berdasarkan diagram 4.9 dapat dilihat bahwa dari 97 responden,

masyarakat yang sangat setuju terhadap pernyataan yang penulis berikan sebanyak

21 orang atau 22%, yang setuju sebanyak 42 orang atau 43%, yang tidak setuju

sebanyak 25 orang atau 26%, dan yang sangat tidak setuju sebanyak 9 orang atau

9%.

Jadi, masyarakat Gampong Ujong Baroh sebanyak 65% merasa kesibukan

sehari-hari mampu mempengaruhi perilaku politik masyarakat.

22%

43%

26%

9%

sangat setuju

setuju

tidak setuju

sangat tidak setuju

Page 53: PERILAKU POLITIK MASYARAKAT GAMPONG UJONG BAROH …repository.utu.ac.id/618/1/BAB I_V.pdf · Drs. TABRANI NIY : 012A.0028 Mengetahui, Ketua Program Studi Ilmu Administrasi Negara

37

Diagram 4.10 : Tingkat pendapatan dan pendidikan masyarakat mampu

mempengaruhi pilihan politik masyarakat

Sumber: kuesioner 2013

Berdasarkan diagram 4.10 dapat dilihat bahwa dari 97 responden, yang

sangat setuju terhadap pernyataan diatas sebanyak 14 orang atau 14%, yang setuju

sebanyak 41 orang atau 42%, yang tidak setuju sebanyak 40 orang atau 41%, dan

yang sangat tidak setuju sebanyak 2 orang atau 3%.

Jadi, pendapatan dan pendidikan berpengaruh terhadap perilaku politik

masyarakat sebesar 56%.

4.3 Hasil Pilkada Kabupaten Aceh Barat

4.3.1 Nama-Nama Calon Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Aceh Barat

Periode 2012-2017

Berikut nama-nama calon Bupati dan Wakil Bupati Aceh Barat periode

2012-2017.

Tabel 4.4

Nama-Nama Calon Bupati Kabupaten Aceh Barat

No. Nama Calon Bupati/Wakil Bupati No. Urut

1 H. Said Rasyidin – Nurdin S 1

2 H. Saminan – H. Babussalam Oemar 2

3 Fuadri – H.T Bustami 3

4 H. M. Ali Alfata – Tgk. H. M. Amien 4

5 Rasyidin Hasyim – Sofyan Rasyid 5

14%

42%

41%

3%

sangat setuju

setuju

tidak setuju

sangat tidak setuju

Page 54: PERILAKU POLITIK MASYARAKAT GAMPONG UJONG BAROH …repository.utu.ac.id/618/1/BAB I_V.pdf · Drs. TABRANI NIY : 012A.0028 Mengetahui, Ketua Program Studi Ilmu Administrasi Negara

38

6 M. Isa – H. Munir Basyir 6

7 H. M Hibban – Tarmizi Ilyas 7

8 H.T Alaidinsyah – H. Rahmad Fitri HD 8

9 Teuku Zainal TD – Said Nadir 9

10 M Nur – Zaini Dahlan 10

11 Ramli MS – Moharriadi Safari 11

12 Teuku Syahluna Polem – Tgk Harmen Nuriqmar

12

13 Adami Umar – Bustanudin 13

Sumber: KIP Aceh Barat

4.3.2 Analisis Hasil Pilkada Aceh Barat

1. Putaran I

Tabel 4.5

Rekapitulasi Hasil Penghitungan Suara

Pemilihan Umum Bupati dan Wakil Bupati Aceh Barat

Pada Kecamatan Johan Pahlawan

No.

Urut Nama Calon Bupati/Wakil Bupati

Jumlah

suara Persentase

1 H. Said Rasyidin – Nurdin S 951 1,44%

2 H. Saminan – H. Babussalam Oemar 341 0,52%

3 Fuadri – H.T Bustami 3.128 4,74%

4 H. M. Ali Alfata – Tgk. H. M. Amien 985 1,50%

5 Rasyidin Hasyim – Sofyan Rasyid 555 0,84%

6 M. Isa – H. Munir Basyir 672 1,02%

7 H. M Hibban – Tarmizi Ilyas 471 0,71%

8 H.T Alaidinsyah – H. Rahmad Fitri HD 25.631 38,86%

9 Teuku Zainal TD – Said Nadir 1.085 1,65%

10 M Nur – Zaini Dahlan 626 0,95%

11 Ramli MS – Moharriadi Safari 11.577 17,55%

12 Teuku Syahluna Polem – Tgk Harmen

Nuriqmar 8.645 13,11%

13 Adami Umar – Bustanudin 5.777 8,76%

Suara Tidak Sah 5.508 8,35%

Jumlah 65.952 100 %

Sumber: KIP Aceh Barat

Page 55: PERILAKU POLITIK MASYARAKAT GAMPONG UJONG BAROH …repository.utu.ac.id/618/1/BAB I_V.pdf · Drs. TABRANI NIY : 012A.0028 Mengetahui, Ketua Program Studi Ilmu Administrasi Negara

39

Berdasarkan tabel 4.15 dapat diketahui bahwa, pada tingkat kecamatan

Johan Pahlawan diperoleh hasil yaitu pasangan H.T. Alaidinsyah – H. Rahmad

Fitri HD dengan no. urut 8 dengan perolehan suara sebanyak 25.631 suara atau

38,86%. Pada posisi kedua tertinggi diduduki oleh pasangan Ramli MS –

Moharriadi Safari dengan no. urut 11 dengan perolehan suara sebanyak 11.577

suara atau 17,55%. Pada posisi ketiga diduduki oleh pasangan Teuku Syahluna

Polem – Tgk. Harmen Nuriqmar dengan perolehan suara sebanyak 8.645 suara

atau 13,11%. Dengan jumlah suara tidak sah sebanyak 5.508 suara atau 8,35%.

Tabel 4.6

Rekapitulasi Hasil Penghitungan Suara

Pemilihan Umum Bupati dan Wakil Bupati Aceh Barat

Pada Gampong Ujong Baroh

No.

Urut Nama Calon Bupati/Wakil Bupati Jumlah

suara Persentase

1 H. Said Rasyidin – Nurdin S 57 2,04%

2 H. Saminan – H. Babussalam Oemar 12 0,43%

3 Fuadri – H.T Bustami 70 2,51%

4 H. M. Ali Alfata – Tgk. H. M. Amien 67 2,40%

5 Rasyidin Hasyim – Sofyan Rasyid 23 0,83%

6 M. Isa – H. Munir Basyir 31 1,11%

7 H. M Hibban – Tarmizi Ilyas 28 1,00%

8 H.T Alaidinsyah – H. Rahmad Fitri HD 1.099 39,41%

9 Teuku Zainal TD – Said Nadir 31 1,11%

10 M Nur – Zaini Dahlan 23 0,83%

11 Ramli MS – Moharriadi Safari 430 15,42%

12 Teuku Syahluna Polem – Tgk Harmen Nuriqmar

385 13,80%

13 Adami Umar – Bustanudin 297 10,65%

Suara Tidak Sah 236 8,46%

Jumlah 2.789 100 %

Sumber: KIP Aceh Barat

Page 56: PERILAKU POLITIK MASYARAKAT GAMPONG UJONG BAROH …repository.utu.ac.id/618/1/BAB I_V.pdf · Drs. TABRANI NIY : 012A.0028 Mengetahui, Ketua Program Studi Ilmu Administrasi Negara

40

Berdasarkan tabel 4.16 dapat diketahui bahwa, pada Gampong Ujong

Baroh diperoleh hasil yaitu pasangan H.T. Alaidinsyah – H. Rahmad Fitri HD

dengan no. urut 8 dengan perolehan suara sebanyak 1.099 suara atau 39,41%.

Pada posisi kedua tertinggi diduduki oleh pasangan Ramli MS – Moharriadi

Safari dengan no. urut 11 dengan perolehan suara sebanyak 430 suara atau

15,42%. Pada posisi ketiga diduduki oleh pasangan Teuku Syahluna Polem – Tgk.

Harmen Nuriqmar dengan perolehan suara sebanyak 385 suara atau 13,80%.

Dengan jumlah suara tidak sah sebanyak 236 suara atau 8,46%.

Sesuai dengan Peraturan Qanun Aceh No. 5 Tahun 2012 Tentang

Pemilihan Gubernur/Wakil Gubernur, Bupati/Wakil Bupati Dan Walikota/Wakil

Walikota Pasal 78 ayat 4 bahwa apabila pasangan calon Gubernur/Wakil

Gubernur, Bupati/Wakil Bupati, dan Walikota/Wakil Walikota memperoleh suara

tidak ada yang mencapai 30% dari jumlah suara sah, maka akan dilakukan

pemilihan putaran kedua yang diikuti oleh pemenang pertama dan pemenang

kedua. Oleh karena itu diadakanlah pemilihan Bupati dan Wakil Bupati putaran

kedua untuk memperoleh hasil yang sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

2. Putaran II

Tabel 4.7

Rekapitulasi Hasil Penghitungan Suara

Pemilihan Umum Bupati dan Wakil Bupati Aceh Barat

Pada Kecamatan Johan Pahlawan

No.

Urut Nama Calon Bupati/Wakil Bupati

Jumlah

suara Persentase

8 H.T. Alaidinsyah – H. Rahmad Fitri HD 40.695 69,68%

11 Ramli MS – Moharriadi Safari 16.893 28,93%

Suara Tidak Sah 810 1,39%

Jumlah 58.398 100 %

Sumber: KIP Aceh Barat

Page 57: PERILAKU POLITIK MASYARAKAT GAMPONG UJONG BAROH …repository.utu.ac.id/618/1/BAB I_V.pdf · Drs. TABRANI NIY : 012A.0028 Mengetahui, Ketua Program Studi Ilmu Administrasi Negara

41

Berdasarkan tabel 4.17 rekap hasil penghitungan suara pemilihan umum

Bupati dan Wakil Bupati Aceh Barat pada Kecamatan Johan Pahlawan putaran ke

II yaitu pada pasangan H. T Alaidinsyah – H. Rahmad Fitri HD diperoleh hasil

40.695 suara atau 69,68% sedangkan pada pasangan Ramli MS – Moharriadi

Safari diperoleh hasil 16.893 suara atau 28,93%. Dengan jumlah suara tidak sah

sebanyak 810 suara atau 1,39%.

Tabel 4.8

Rekapitulasi Hasil Penghitungan Suara

Pemilihan Umum Bupati dan Wakil Bupati Aceh Barat

Pada Gampong Ujong Baroh

No.

Urut Nama Calon Bupati/Wakil Bupati

Jumlah

suara Persentase

8 H.T Alaidinsyah – H. Rahmad Fitri HD 1.636 68,08%

11 Ramli MS – Moharriadi Safari 730 30,38%

Suara Tidak Sah 37 1,54%

Jumlah 2.403 100 %

Sumber: KIP Aceh Barat

Berdasarkan tabel 4.18 rekap hasil penghitungan suara pemilihan umum

Bupati dan Wakil Bupati Aceh Barat pada Gampong Ujong Baroh putaran ke II

yaitu pada pasangan H. T Alaidinsyah – H. Rahmad Fitri HD diperoleh hasil

1.636 suara atau 68,08%, sedangkan pada pasangan Ramli MS – Moharriadi

Safari diperoleh hasil 730 suara atau 30,38%. Dengan jumlah suara tidak sah

sebanyak 37 suara atau 1,54%.

4.3.3 Hasil Akhir Kemenangan Bupati dan Wakil Bupati Aceh Barat

Berdasarkan hasil akhir pemilukada putaran ke II yang dilangsungkan

pada tanggal 02 Juni 2012, setelah sebelumnya dilangsungkan pemilukada putaran

pertama pada tanggal 09 April 2012 yaitu, pada tingkat Kecamatan Johan

Page 58: PERILAKU POLITIK MASYARAKAT GAMPONG UJONG BAROH …repository.utu.ac.id/618/1/BAB I_V.pdf · Drs. TABRANI NIY : 012A.0028 Mengetahui, Ketua Program Studi Ilmu Administrasi Negara

42

Pahlawan yang terdiri dari 21 Gampong/Desa dan diikuti oleh dua pasangan calon

Bupati dan Wakil Bupati, diperoleh hasil untuk pasangan H.T Alaidinsyah – H.

Rahmad Fitri HD dengan no. urut 8 dan diusung oleh 8 (delapan) partai nasional

dan 3 (tiga) partai lokal, dengan perolehan suara sebanyak 40.695 suara atau

69,68%. Sedangkan pada pasangan Ramli MS – Moharriadi Safari dengan no.

urut 11 dan diusung oleh partai PKS (Partai Keadilan Sejahtera) dan PRA (Partai

Rakyat Aceh) yaitu satu partai nasional dan satu partai lokal dengan perolehan

suara sebanyak 16.893 suara atau 28,93%.

Pada tingkat Gampong Ujong Baroh yang terdiri dari 5 dusun diperoleh

hasil yaitu, untuk pasangan H.T Alaidinsyah – H. Rahmad Fitri HD diperoleh

hasil sebanyak 1.636 suara atau 68,08%, sedangkan pada pasangan Ramli MS –

Moharriadi Safari sebanyak 730 suara atau 30,38%.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Aceh

Barat periode 2012-2017 dimenangkan oleh pasangan no. urut 8 yaitu H. T

Alaidinsyah dan wakilnya H. Rahmad Fitri HD dengan jumlah suara yang

diperoleh khusus pada Gampong Ujong Baroh sebanyak 1.636 suara atau 68,08%

dan suara tidak sah sebanyak 37 suara atau 1,54%.

4.3.4 Alasan Masyarakat Dalam Menentukan Pilihan Politik Pada

Pemilukada

Berdasarkan hasil kuesioner yang penulis bagikan pada masyarakat

Gampong Ujong Baroh pada tanggal 5 Agustus s/d 12 September 2013 lalu

diperoleh beberapa alasan kuat masyarakat memilih calon Bupati dan Wakil

Bupati Aceh Barat, yaitu, adanya faktor lingkungan politik baik secara langsung

maupun tidak langsung, kepribadian individu, faktor ekonomi serta budaya yang

telah berjalan di kancah politik sekarang ini.

Page 59: PERILAKU POLITIK MASYARAKAT GAMPONG UJONG BAROH …repository.utu.ac.id/618/1/BAB I_V.pdf · Drs. TABRANI NIY : 012A.0028 Mengetahui, Ketua Program Studi Ilmu Administrasi Negara

43

Berikut beberapa alasan tokoh masyarakat Gampong Ujong Baroh beserta

Timses:

Tabel 4.9

Alasan Tokoh Masyarakat Dalam Menentukan Pilihan Politik

No. Responden Pilihan Politik Alasan

1 Sekdes No. 8 Visi dan Misi

2 Ketua Pemuda No. 11 Kekerabatan

3 Tuha Peut No. 8 Figur dan Visi misi

4 Dosen No.8 Visi misi

5 Guru No. 8 Visi misi

6 Pedagang No. 8 Figur Calon

7 Nelayan No. 11 Visi misi

8 IRT No. 3 Figur dan visi misi Sumber : Kuesioner

Tabel 4.10

Alasan TimSes Memberi Dukungan Politik

No. Nama TimSes No. Urut

Pasangan Alasan Dukungan

1 Yulia Nanda 1 Jasa

2 Nasir 2 Figur Calon

3 Ayu Andani 3 Visi dan misi

4 Muhajir Rafli 4 Kekerabatan

5 Yusnidar 5 Kekerabatan

6 Abdul Manaf 6 Figur Calon

7 Merianti 7 Kekerabatan

8 Infazillah 8 Visi Misi

9 Zainal Abidin 9 Jasa

10 Tarmizi 10 Ajakan teman

11 Basri 11 Kekerabatan

12 Rasyidin 12 Visi dan misi

13 Martunis 13 Kekerabatan Sumber : Kuesioner

Page 60: PERILAKU POLITIK MASYARAKAT GAMPONG UJONG BAROH …repository.utu.ac.id/618/1/BAB I_V.pdf · Drs. TABRANI NIY : 012A.0028 Mengetahui, Ketua Program Studi Ilmu Administrasi Negara

44

4.4 Pembahasan

4.4.1 Perilaku Politik Masyarakat Gampong Ujong Baroh

Perilaku politik Politic Behaviour adalah perilaku yang dilakukan oleh

individu atau kelompok guna memenuhi hak dan kewajibannya sebagai msyarakat

politik. Seorang individu/kelompok diwajibkan oleh negara untuk melakukan hak

dan kewajibannya guna melakukan perilaku politik. Salah satunya adalah pada

saat memberikan hak suara mereka pada pemilu yang berlangsung di daerahnya.

Perilaku politik meliputi tanggapan internal seperti persepsi, sikap,

orientasi dan keyakinan serta tindakan-tindakan nyata seperti pemberian suara,

protes, lobi dan sebagainya. Persepsi politik berkaitan dengan gambaran suatu

obyek tertentu, baik mengenai keterangan, informasi dari sesuatu hal, maupun

gambaran tentang obyek atau situasi politik dengan cara tertentu. Sedangkan sikap

politik adalah merupakan hubungan atau pertalian diantara keyakinan yang telah

melekat dan mendorong seseorang untuk menanggapi suatu obyek atau situasi

politik dengan cara tertentu. Sikap dan perilaku masyarakat dipengaruhi oleh

proses dan peristiwa historis masa lalu dan merupakan kesinambungan yang

dinamis. Peristiwa atau kejadian politik secara umum maupun yang menimpa

pada individu atau kelompok masyarakat, baik yang menyangkut sistem politik

atau ketidak stabilan politik, janji politik dari calon pemimpin atau calon wakil

rakyat yang tidak pernah ditepati dapat mempengaruhi perilaku politik

masyarakat.

Sumber perilaku politik pada dasarnya adalah budaya politik, yaitu

kesepakatan antara pelaku politik tentang apa yang boleh dilakukan dan yang

tidak boleh dilakukan. Kesepakatan ini tidak selalu bersifat terbuka, tetapi ada

Page 61: PERILAKU POLITIK MASYARAKAT GAMPONG UJONG BAROH …repository.utu.ac.id/618/1/BAB I_V.pdf · Drs. TABRANI NIY : 012A.0028 Mengetahui, Ketua Program Studi Ilmu Administrasi Negara

45

pula yang bersifat tertutup. Kesepakatan untuk menerima amplop setiap kali

dilakukan kampanye maupun rapat partai politik merupakan kesepakatan gelap.

Membayar "uang pelicin" kepada para petinggi politik untuk mendapatkan

dukungan partai dalam rebutan jabatan bupati, wali kota, dan gubernur merupakan

tindakan yang dianggap sah dalam budaya politik kita kini.

Ada banyak alasan yang mendorong masyarakat Gampong Ujong Baroh

untuk ikut berpartisipasi pada pemilukada lalu. Beberapa di antaranya yaitu

karena keikutsertaan dalam pemilukada adalah merupakan kewajiban/hak sebagai

Warga Negara, bila tidak ikut dalam pilkada mereka takut adanya sanksi hukum,

sebab nama mereka telah terdaftar dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT), meskipun

sebenarnya mereka tidak menganggap penting hal tersebut. Mereka juga

memaknai pemilukada merupakan salah satu cara bagi pemilih untuk tetap ikut

berpartisipasi sebagai wujud masyarakat yang patuh terhadap peraturan

pemerintah tanpa harus terbebani oleh harapan-harapan politik. Hal ini

diungkapkan oleh beberapa responden, bahwa mereka tidak memikirkan hasil

ketika hendak menggunakan hak suaranya. Artinya siapapun yang keluar jadi

pemenang dalam Pemilukada tersebut tidak menjadi pikiran bagi pemilih.

Jika dilihat dari segi sistem politik yang dipakai sekarang ini, 80%

masyarakat tidak menyetujui hal tersebut, masyarakat merasa setiap diadakanya

pemilihan kepala daerah maupun pemilihan lainnya, para calon hanya mampu

berjanji tanpa memberi bukti, sehingga masyarakat memiliki pandangan atau

persepsi masing-masing terhadap calon dan perepsi berpengaruh terhadap perilaku

politik masyarakat ke depannya. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa

Page 62: PERILAKU POLITIK MASYARAKAT GAMPONG UJONG BAROH …repository.utu.ac.id/618/1/BAB I_V.pdf · Drs. TABRANI NIY : 012A.0028 Mengetahui, Ketua Program Studi Ilmu Administrasi Negara

46

perilaku politik masyarakat Gampong Ujong Baroh masih dipengaruhi oleh

faktor- faktor tertentu.

Pada saat pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Aceh Barat Periode 2012-

2017 lalu, masih terdapat banyak surat suara yang tidak sah. Pada tingkat

kecamatan Johan Pahlawan diperoleh sebanyak 5.508 suara dan pada tingkat

Gampong Ujong Baroh diperoleh sebanyak 236 suara yang tidak sah pada putaran

pertama. Sedangkan pada putaran kedua pada tingkat kecamatan Johan Pahlawan

diperoleh sebanyak 810 suara tidak sah dan pada tingkat Gampong Ujong Baroh

diperoleh sebanyak 37 suara tidak sah. Dari data tersebut dapat disimpulkan

bahwa masih ada sebagian dari masyarakat yang belum betul-betul memahami

bagaimana proses pencoblosan yang benar, sehingga masih terdapat surat suara

yang rusak.

4.4.2 Hal Yang Mempengaruhi Perilaku Politik Masyarakat Gampong

Ujong Baroh

Adapun faktor- faktor yang mempengaruhi perilaku politik masyarakat

Gampong Ujong Baroh yaitu:

1. Lingkungan Sosial Politik Tak Langsung

Faktor lingkungan politik tak langsung mampu mempengaruhi sikap

masyarakat sebanyak 70% seperti pada sistem politik yang digunakan oleh partai

politik untuk memenangkan pemilihan kepala daerah, masyarakat memberikan

penilaian tersendiri. Selain itu dari segi ekonomi dan media massa yang

memberikan berbagai macam informasi mengenai parpol dan figur calon juga

mampu menjadi pertimbangan masyarakat ujong baroh dalam memberikan pilihan

politik.

Page 63: PERILAKU POLITIK MASYARAKAT GAMPONG UJONG BAROH …repository.utu.ac.id/618/1/BAB I_V.pdf · Drs. TABRANI NIY : 012A.0028 Mengetahui, Ketua Program Studi Ilmu Administrasi Negara

47

2. Lingkungan Sosial politik Langsung

Lingkungan sosial politik masyarakat secara langsung memberikan

pengaruh pada sikap politik masyarakat sebanyak 55%, baik negatif maupun

positif. Pengaruh tersebut bisa datang dari keluaraga sendiri, agama, dan

kelompok-kelompok tertentu, bahkan dari pihak partai pun mampu memberikan

pengaruh besar terhadap sikap yang akan mereka tunjukkan. Seperti pada saat

calon kepala daerah melakukan kampanye atau pendekatan pada masyarakat,

calon secara langsung memberikan banyak bantuan dengan berbagai macam

bentuknya, untuk menarik simpatik masyarakat.

Dalam hal ini responden menganggap pemberian-pemberian calon selama

masa kampanye, baik berupa bantuan sosial terhadap individu atau kelompok,

rumah ibadah dan lain sebagainya, bagi responden dimaknai sebagai kebaikan,

bahkan responden menilai bahwa calon yang baik menurut mereka adalah calon

yang bukan hanya mampu berjanji, tapi juga mampu memberi.

3. Kepribadian Individu

Kepribadian individu merupakan salah satu faktor pengaruh dan diperoleh

hasil persentase sebesar 45%, karena setiap individu memiliki pemikiran yang

berbeda-beda. Ada yang sadar akan hak mereka dalam memilih merupakan

aspirasi masyarakat yang akan mampu memberikan perubahan pada daerahnya.

Namum ada juga sebagian masyarakat yang tidak peduli akan hal tersebut,

sehingga akan berdampak buruk untuk negara dan daerah mereka sendiri.

4. Keadaan Lingkungan

Keadaan lingkungan yang dimaksud disini yaitu keadaan lingkungan yang

dapat mempengaruhi ikut atau tidaknya responden dalam memberikan hak

Page 64: PERILAKU POLITIK MASYARAKAT GAMPONG UJONG BAROH …repository.utu.ac.id/618/1/BAB I_V.pdf · Drs. TABRANI NIY : 012A.0028 Mengetahui, Ketua Program Studi Ilmu Administrasi Negara

48

suaranya, yang disebabkan karena cuaca, keadaan keluarga yang tidak dapat

ditinggalkan, kesehatan dan lain sebagainya. Faktor ini memiliki persentase

sebesar 52%.

5. Faktor Sosial Ekonomi

Masyarakat Gampong Ujong Baroh terdiri dari keluaga yang memiliki

pendapatan tinggi, sedang, dan rendah. Hal tersebut mampu memberikan

pengaruh bagi responden. Dari tingkat pendidikan salah satunya, mereka yang

berpendidikan tinggi mampu berfikir sebelum bertindak, berfikir dalam hal

mampu atau tidaknya calon memberikan perubahan kedepan, sedangkan mereka

yang berpendidikan rendah, mereka hanya langsung bertindak tanpa mampu

berfikir. Pada faktor ekonomi besaran pengaruh yang diperoleh sebesar 56%.

6. Budaya Politik

Budaya politik merupaka faktor yang paling berpengaruh yakni sebesar

80%, karena dari sistem politik yang dijalankan oleh para politikus yang selalu

akan melakukan apapun demi mewujudkan keinginannya dalam mendapatkan

kursi di pemerintahan. Sistem politik yang dijalankan pun bermacam-macam, dari

yang bersifat positif sampai yang negatif. Masyarakat pun mampu terpengaruh

dengan janji-janji dan berbagai macam pemberian calon selama kampanye yang

mampu menarik masyarakat untuk memilih calon. Dalam hal ini responden

merasa setuju-setuju saja sebab mereka tak mau ambil pusing untuk memikirkan

hal tersebut, bagi mereka budaya politik kini memang sudah tidak bisa dirubah

lagi, jadi mereka hanya pasrah dan mengikuti saja perkembangan budaya politik

tersebut.

Page 65: PERILAKU POLITIK MASYARAKAT GAMPONG UJONG BAROH …repository.utu.ac.id/618/1/BAB I_V.pdf · Drs. TABRANI NIY : 012A.0028 Mengetahui, Ketua Program Studi Ilmu Administrasi Negara

49

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berangkat dari konsep Afan Gaffar mengenai pola perilaku masyarakat

pemilih di Indonesia yang menjadi salah satu dasar teori dalam penelitian ini,

maka perilaku politik masyarakat Gampong Ujong Baroh dapat disimpulkan

yaitu:

1. Perilaku Politik Masyarakat Gampong Ujong Baroh

Sikap dan perilaku masyarakat dibidang politik masih dapat dilihat melalui

keikutsertaan masyarakat pada saat pemilihan serta pandangan masyarakat

terhadap calon Bupati dan Wakil Bupati. Perilaku masyarakat yang demikian

masih berdampak positif, mereka memiliki keinginan untuk lebih mngenal calon

yang akan mereka pilih nantinya pada saat hari pencoblosan, agar tidak salah pilih

nantinya. Namun adapula masyarakat yang kurang mempercayai calon Bupati dan

Wakil Bupati yang mencalonkan diri, mereka menganggap calon Bupati dan

Wakil Bupati yang akan terpilih tidak akan sesuai dengan keinginan mereka.

Masyarakat hanya dijadikan alat untuk mendapatkan jabatan yang mereka

inginkan. Seperti yang telah terjadi pada tahun-tahun yang lalu.

Pada saat pemilihan Bupati dan Wakil Bupati periode 2012-2017,

masyarakat masih mempertimbangkan hal-hal yang menurut mereka sangat

penting untuk diperhatikan seperti visi dan misi dan figur calon Bupati dan Wakil

Bupati Aceh Barat serta sistem politik yang dipakai. Berdasarkan hasil penelitian

yang penulis lakukan, diketahui sebanyak 60% perilaku politik masyarakat masih

dipengaruhi oleh faktor- faktor lain.

Page 66: PERILAKU POLITIK MASYARAKAT GAMPONG UJONG BAROH …repository.utu.ac.id/618/1/BAB I_V.pdf · Drs. TABRANI NIY : 012A.0028 Mengetahui, Ketua Program Studi Ilmu Administrasi Negara

50

2. Hal-hal Yang Mempengaruhi Perilaku Politik Masyarakat

Adapula faktor penting yang menentukan perilaku politik masyarakat

dalam menentukan pilihan politik adalah kesan pribadi pemilih terhadap calon,

visi dan misi calon Bupati dan Wakil Bupati, hubungan kekerabatan dengan

calon, faktor lingkungan politik baik secara langsung maupun tidak langsung,

ekonomi dan budaya politik.

5.2 Saran

Berdasarkan penelitian dilapangan usaha yang dilakukan KPPS dan pihak

Desa dalam pelaksanaan pemilihan Kepala Daerah cukup sukses tetapi tidak

100%. Hal ini diketahui dari beberapa persen masyarakat yang masih belum

paham tentang hai ini,mereka seolah-olah tidak mau tahu bahwa Pemilihan

Kepala Daerah itu sangat penting untuk memajukan daerahnya, sehingga mereka

beranggapan Pemilihan Kepala Daerah itu sebagai sesuatu yang biasa-biasa saja,

maka dari itu penulis mengajukan saran :

1. Pihak Desa

Pihak Desa diharapkan dapat memberikan suasana yang kondusif bagi

masyarakat hingga masyarakat dapat dengan bebas menentukan pilihannya sesuai

dengan hati nurani.

2. Pihak Masyarakat

Alangkah baiknya sebagai warga negara yang baik senantiasa ikut

sertaberpartisipasi dengan niat yang baik demi mewujudkan negara yang

demokrasi dalam pemilihan Kepala Daerah bahkan Pemilihan Presiden dan

pemilihan yang lainnya.

Page 67: PERILAKU POLITIK MASYARAKAT GAMPONG UJONG BAROH …repository.utu.ac.id/618/1/BAB I_V.pdf · Drs. TABRANI NIY : 012A.0028 Mengetahui, Ketua Program Studi Ilmu Administrasi Negara

51

3. Para Elit Politik

Hendaknya dalam mengikuti pemilihan pada pemilukada lebih bersikap

sportif dalam bersaing, dan diikuti pula dengan niat yang baik. Bukan hanya untuk

mendapatkan jabatan saja yang dapat memberikan keuntungan bagi p ihak-pihak

tertentu, namun diharapkan lebih kepada tujuan untuk memajukan daerah yang

akan dipimpinnya kelak.

Page 68: PERILAKU POLITIK MASYARAKAT GAMPONG UJONG BAROH …repository.utu.ac.id/618/1/BAB I_V.pdf · Drs. TABRANI NIY : 012A.0028 Mengetahui, Ketua Program Studi Ilmu Administrasi Negara

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi, 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik , PT Rieneka Cipta, Jakarta.

Arikunto, Suharsimi, 2007. Manajemen Penelitian, PT. Rieneka Cipta, Jakarta.

Budiarjo, Miriam. 2008. Dasar-dasar Ilmu Politik, Edisi Revisi, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Bungin, Burhan. 2008. Metodologi Penelitian Kuantitatif. Kencana Prenada media Group. Jakarta.

Gaffar, Afan, Politik Indonesia: Transisi Menuju Demokrasi, Yogyakarta,

Cetakan V, PustakaPelajar, 2005.

Hidayat, 2002. Penelitian dan Penilaian kepemimpinan Kepala Daerah

Kabupaten Suka bumi, Thesis UGM, 2001. Yogyakarta. Kriyantono, Rachmat, 2007. Public Relations Writing Media Public Relation

Membangun Citra Korporate, Kencana Prenada Media Groub, Jakarta.

Kushartono, Toto, 2006, Perilaku Pemilih di Kabupaten Suka bumi (Studi Kasus

Perilaku Pemilih pada Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Suka bumi secara Langsung Tahun 2005 di Kecamatan pelabuhan ratu, citsaat dan

jampang kulon Kabupaten Suka bumi, Thesis, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

Marijan, Kacung. 2010. Sistem Politik Indonesia (konsolidasi demokrasi pasca-orde baru), Kencana Prenada Media Group, Jakarta.

Nadir, Ahmad. 2005. Pilkada Langsung dan masa depan Demokrasi, Averroes

press, Malang

Nazir, Moh. 2003. MetodePenelitian. Ghalia Indonesia, jakarta.

Notoatmodjo, Soekidjo. 2005. Pengembangan Sumber Daya Manusia. PT. Rineka

Cipta. Jakarta.

Putra, Fadillah, 2003, Perkembangan Politik Indonesia, Bina Cipta, Bandung.

Riduwan, 2010, Metode dan Teknik Menyusun Tesis, Alfabeta, Bandung.

Soedjatmoko, 2001. Realita culture sejak zaman kolonial sampai saat ini, Pustaka Sinar Harapan, Jakarta.

Soehartono, Irawan. 2008. Metode penelitian Sosial. PT. Remaja Rosdakarya,

Bandung

Page 69: PERILAKU POLITIK MASYARAKAT GAMPONG UJONG BAROH …repository.utu.ac.id/618/1/BAB I_V.pdf · Drs. TABRANI NIY : 012A.0028 Mengetahui, Ketua Program Studi Ilmu Administrasi Negara

Supartono, 2001. Model-model kebudayaan, Sinar Baru Algensindo, Bandung.

Surbakti, Ramlan. Memahami Ilmu Politik,Jakarta: Grasindo, 2010

Sugiyono, Arif, 2005, Faktor yang Mempengaruhi Pemilih dalam pemilihan

kepala daerah langsung: perspektif Political Marketing, Majalah Usahawan, No.5, Th.XXXIV, Mei 2005, Jakarta

Sugiyono, 2012, Metode Penelitian Administrasi, Alfabeta, Bandung

Thoha, Miftah, 2007, Birokrasi dan Politik di Indonesia, PT. RajaGrafindo Persada, Jakarta.

Upe, Ambo. 2008. Sosiologi politik kontemporer, Prestasi Pustaka karya, Jakarta

Sumber-sumber lain :

Arsip KPU Bupati/wakil bupati Tahun 2012 Ujong Baroh, Aceh Barat

Amandemen Undang-Undang Pemerintahan Daerah 2008, Sinar Grafika, Jakarta.

Rekapitulasi Hasil Pilkada Aceh Barat 2012-2017