PERILAKU ORGANISASIt_damayanti.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/... · a. Kewenangan...

30
PERILAKU ORGANISASI FAKULTAS EKONOMI

Transcript of PERILAKU ORGANISASIt_damayanti.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/... · a. Kewenangan...

Page 1: PERILAKU ORGANISASIt_damayanti.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/... · a. Kewenangan tradisional terjadi ketika perintah atasan dirasakan sebagai suatu yg sudah pantas atau sudah

PERILAKU ORGANISASI

FAKULTAS EKONOMI

Page 2: PERILAKU ORGANISASIt_damayanti.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/... · a. Kewenangan tradisional terjadi ketika perintah atasan dirasakan sebagai suatu yg sudah pantas atau sudah

DEFINISI PERILAKU ORGANISASI

John (1983) yang menyebutkan perilaku organisasi adalah sebuah istilahyang umum dan menunjukan kepada sikap dan perilaku setiap individu dankelompok di organisasi, yang berkaitan dengan studi sistematis mengenaisikap dan perilaku, baik yang menyangkut pribadi maupun antar pribadiyang terdapat pada konteks organisasi. Pendapat ini lebih mengarahkepada peran suatu kelompok dan individu yang terdapat pada suatuorganisasi.

Drs. Sutrisna Hari, MM. Beliau menyebutkan bahwa perilaku organisasidapat dijadikan sebagai suatu bidang studi yang melakukan pembelajaranterkait dengan dinamika organisasi yang menjadi salah satu hasil dari suatuinteraksi terkait dengan karakteristik anggota dan sifat khusus paraanggotanya dan pengaruh yang dimiliki kepada lingkungan.

Page 3: PERILAKU ORGANISASIt_damayanti.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/... · a. Kewenangan tradisional terjadi ketika perintah atasan dirasakan sebagai suatu yg sudah pantas atau sudah

ALAT UNTUK MENCAPAI TUJUAN

Organisasi adalah wadah serta proses kerja sama sejumlah manusia yangterikat dalam hubungan formal dalam rangkaian hirarki untuk mencapaitujuan yang telah ditentukan. Organisasi bukanlah tujuan tetapi alat untukmencapai tujuan.

Dalam usaha mencapai tujuan keorganisasian, management memilikiperan agar proses pencapaian tujuan tersebut dapat berlangsung secaraefektif (berdaya guna) dan efisien (berhasil guna). Dengan menerapkanprinsip-prinsip management.

Page 4: PERILAKU ORGANISASIt_damayanti.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/... · a. Kewenangan tradisional terjadi ketika perintah atasan dirasakan sebagai suatu yg sudah pantas atau sudah

PENDEKATAN PENGETAHUAN PERILAKU ORGANISASI

Tokoh-tokoh dalam pendekatan ini adalah Thoha dan Gibson. Thohamenyatakan bahwa perilaku organisasi adalah secara langsungberhubungan dengan pengertian, ramalan, dan pengendalian terhadaptingkah laku orang-orang dalam organisasi dan bagaimana sperilaku orang-orang tersebut mempengaruhi usaha pencapaian tujuan organisasi.

Sedangkan menurut Gibson pendekatan perilaku organisasi adalah :1. Way of thinking2. Interdisciplinary field3. Humanistic orientation4. Performance oriented5. External environment6. Metode ilmiah (scientific method)7. Application orientation

Page 5: PERILAKU ORGANISASIt_damayanti.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/... · a. Kewenangan tradisional terjadi ketika perintah atasan dirasakan sebagai suatu yg sudah pantas atau sudah

PENDEKATAN MENGENAI FUNGSI ORGANISASI

organisasi sebagai system suatu aktivitas tertentu yang bertujuandan berkesinambungan.Ia juga mengemukakan adanya tiga jenis kewenangan yaitu :a. Kewenangan tradisional terjadi ketika perintah atasan dirasakansebagai suatu yg sudah pantas atau sudah benar menurut ukurantradisi.b. Kewenangan birokratik merupakan bentuk yang paling relevandalam birokrasi, karena kekuasaan diperoleh dari aturan-aturanbirokrasi yang disepakati oleh seluruh anggota organisasi.c. Kewenangan karismatik merupakan kekuasaan yang diperolehkarena karisma dari kepribadian seseorang

Page 6: PERILAKU ORGANISASIt_damayanti.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/... · a. Kewenangan tradisional terjadi ketika perintah atasan dirasakan sebagai suatu yg sudah pantas atau sudah

PENDEKATAN MENGENAI FUNGSI ORGANISASI

Perilaku Individu dan Pengaruhnya terhadap organisasi

• Dasar yang mempengaruhi perilaku invividu

Dalam ilmu management, seorang manager harus mengetahui perilaku individu. Dimana setiap individu ini tentu saja memiliki karakteristik individu yang menentukan terhadap perilaku individu. Yang pada akhirnya menghasilkan sebuah motivasi individu.

• Teori dan Prisip Motivasi

Motivasi adalah proses yang menjelaskan intensitas, arah, dan ketekunan seorang individu untuk mencapai tujuannya.

Page 7: PERILAKU ORGANISASIt_damayanti.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/... · a. Kewenangan tradisional terjadi ketika perintah atasan dirasakan sebagai suatu yg sudah pantas atau sudah

MODEL DIMENSI WAKTU UNTUK KEEFEKTIFAN ORGANISASI

Pendekatan TujuanMotivasi adalah proses yang menjelaskan intensitas, arah, dan ketekunan seorang individu untuk mencapai tujuannya.

Pendekatan SistemPendekatan ini menekankan pentingnya adaptasi tuntutan ekstern sebagaikriteria peneilain keefektifan.

Pendekatan Multipel Konstituensiorganisasi dapat dikatakan efektif apabila dapat memenuhi tuntutan darikonstituensi yang terdapat dalam lingkungan organisasi. Pendekatan inimemandang organisasi secara berbeda, yaitu organisasi diasumsikansebagai arena politik tempat kelompok-kelompok kepentingan yang bersaing untuk mengendalikan sumber daya.

Page 8: PERILAKU ORGANISASIt_damayanti.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/... · a. Kewenangan tradisional terjadi ketika perintah atasan dirasakan sebagai suatu yg sudah pantas atau sudah

VARIABEL YANG MEMPENGARUHI PERILAKU INDIVIDU

• Variabel tergantung (Dependent Variable) : sebuah respons yang dipengaruhi variabel bebas. Hal yang penting adalah : produktivitas, absen kerja, pindah kerja, pemutusan kerja, dan kepuasan kerja, dan kadang stress di tempat kerja.

• Variabel Bebas ( Independent Variable),sebuah variabel yang dianggapsebagai penyebab timbulnya perubahan pada variable tergantung, terdiridari tiga tingkatan yaitu tingkat individual, tingkat kelompok, dan tingkatorganisasi.

• Variabel Antara (Moderating Variable): sebuah variabel yang mengurangi atau mempengaruhi efek dari variabel bebas terhadap variabel tergantung.

Page 9: PERILAKU ORGANISASIt_damayanti.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/... · a. Kewenangan tradisional terjadi ketika perintah atasan dirasakan sebagai suatu yg sudah pantas atau sudah

TEORI DAN PRINSIP MOTIVASI

Menurut Sartain, Motivasi adalah suatu pertanyaan yang komplekdimana dalam suatu organisme yang mengarahkan tingkah lakuterhadap suatu tujuan (goal ) atau perangsang.

Menurut Chifford T. Morgan, motivasi bertalian dengan tiga hal yangsekaligus merupakan aspek-aspek dari pada motivasi. Ketiga haltersebut adalah keadaan yang mendorong tingkah laku (Motivingstates), yaitu tingkah laku yang didorong oleh keadaan tersebut(Motiving Behavior), dan tujuan dari tingkah laku tersebut (Goal orEndsof Such Behavior).

Menurut Fredrick J. Mc Donal, memberikan sebuah pernyataanyaitu motivasi adalah perubahan energi pada diri dari seseorangyang ditantai dengan perasaan dan juga reaksi untuk mencapaisebuah tujuan.

Page 10: PERILAKU ORGANISASIt_damayanti.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/... · a. Kewenangan tradisional terjadi ketika perintah atasan dirasakan sebagai suatu yg sudah pantas atau sudah

TEORI DAN PRINSIP MOTIVASI

• Teori Motivasi menurut Maslow

1. Kebutuhan psikologis (Physicological)

2. Kebutuhan akan rasa aman (safety)

3. Kebutuhan sosial (social)

4. Kebutuhan penghargaan (esteem/respected)

5. Kebutuhan aktualisasi diri (self-fulfillment)

• Teori Motivasi Menurut Douglas McGregor

Teori ini lebih dikenal dengan teori X dan Y dari McGregor dimana pada teori tersebut manusia dibedakan kedalam dua kategori yaitu manusia X dan manusia Y berdasarkan asumsi-asumsi tertentu

Page 11: PERILAKU ORGANISASIt_damayanti.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/... · a. Kewenangan tradisional terjadi ketika perintah atasan dirasakan sebagai suatu yg sudah pantas atau sudah

PENERAPAN MOTIVASI DALAM ORGANISASI

• Para ahli teori perilaku beropini bahwa dalam setiap perilakunya manusiamempunyai tujuan yang hendak dicapai. Keberadaan tujuan tersebut,menjadi tumpuan sinergi dengan para ahli teori motivasi yang berusahaberfikir dan mencari cara agar manusia dapat didorong berkontribusimemenuhi kebutuhan dan keinginan organisasi. Tenaga kerja pentingdimotivasi untuk mencapai tujuan organisasi. Tanpa motivasi merekabekerja dalam keadaan sakit hati yang menjurus pada ketiadaan kontribusibahkan terbuka peluang kontribusi yang merugikan. Teori hierarkhikebutuhan Maslow menyiratkan manusia bekerja dimotivasi olehkebutuhan yang sesuai dengan waktu, keadaan serta pengalamannya.

Page 12: PERILAKU ORGANISASIt_damayanti.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/... · a. Kewenangan tradisional terjadi ketika perintah atasan dirasakan sebagai suatu yg sudah pantas atau sudah

IMBALAN, HUKUM DAN DISIPLIN

Imbalan adalah jumlah pembayaran yang diterima sesuai denganpekerjaan yg dilakukan (prof.Dr.Fx Suwarto. M.S)

Sasaran utama program imbalan adalah:menarik mempertahankan dan memotivasi1.menarik orang yang berkualitas2.mempertahankan karyawan3.memotivasi karyawan

Imbalan terbagi menjadi 2

1. Imbalan instrinsik adalah imbalan dari hasil pekerjaan contohnya uangstatus dll2. Imbalan extrinsik adalah imbalan bagian dari pekerjaan itu sendiricontohnya rasa berprestasi ,rasa penyelesaian perkerjaan,rasa otonomidari organisss atw prusahan dll

Page 13: PERILAKU ORGANISASIt_damayanti.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/... · a. Kewenangan tradisional terjadi ketika perintah atasan dirasakan sebagai suatu yg sudah pantas atau sudah

IMBALAN, HUKUM DAN DISIPLIN

• Hukuman didefinisikan sebagai sesuatu yang membuat suatu perilaku berkurang frekuensinya.

Dua jenis hukuman, yaitu :

Hukuman positifHukuman negatif / eliminasi

• Tujuan Pemberian Hukuman (Punishment)

Sanksi hukuman berperan penting dalam memelihara kedisiplinanpegawai. Dengan sangsi hukum yang semakin berat, maka pegawai akansemakin takut untuk melanggar peraturan-peraturan perusahaan, sikapdan perilaku indispliner pegawai juga akan semakin berkurang.

Page 14: PERILAKU ORGANISASIt_damayanti.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/... · a. Kewenangan tradisional terjadi ketika perintah atasan dirasakan sebagai suatu yg sudah pantas atau sudah

BERBAGAI PERSPEKTIF TERHADAP KELOMPOK

• Perspektif merupakan suatu kumpulan asumsi maupun keyakinan tentangsuatu hal, dengan perspektif orang akan memandang suatu halberdasarkan cara-cara tertentu. Perspektif adalah kerangka kerjakonseptual, sekumpulan asumsi, nilai, gagasan yang mempengaruhiperspektif manusia sehingga menghasilkan tindakan dalam suatu kontekssituasi tertentu.

• Pada perkembangannya terdapat empat perspektif dalam sosiologi, yaitu1.perspektif evolusionis2. perspektif interaksionis3. perspektif fungsionalis4. perspektif konflik.

Page 15: PERILAKU ORGANISASIt_damayanti.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/... · a. Kewenangan tradisional terjadi ketika perintah atasan dirasakan sebagai suatu yg sudah pantas atau sudah

TAHAPAN-TAHAPAN PENGEMBANGAN KELOMPOK

Peranan pemimpin kelompok dalam tahap pembentukan hendaklah benar-benaraktif. Pemimpin kelompok perlu memusatkan usahanya pada:1. Penjelasan tentang tujuan kegiatan,2. Penumbuhan rasa saling mengenal antar anggota,3. Penumbuhan sikap saling mempercayai dan saling menerima,4. Dimulainya pembahasan tentang tingkah laku dan suasana perasaan dalamkelompok.

Ada beberapa teknik yang dapat digunakan oleh pemimpin kelompok dalam tahapini, jika rasa keterbukaan dan keikutsertaan anggota kelompok kurang mantap.

1. Teknik “ Pertanyaan dan Jawaban”

2. Teknik “ Perasaan dan Tanggapan”

3. Teknik “ Permainan Kelompok

Page 16: PERILAKU ORGANISASIt_damayanti.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/... · a. Kewenangan tradisional terjadi ketika perintah atasan dirasakan sebagai suatu yg sudah pantas atau sudah

MODEL TERPADU DARI PEMBENTUKAN DAN PENGEMBANGAN KELOMPOK

Indikator yang dijadikan pedoman untuk mengukur tingkat perkembangankelompok adalah sebagai berikut:

1. Adaptasi, setiap individu terbuka untuk memberi dan menerimainformasi yang baru. Setiap kelompok, tetap selalu terbuka untukmenerima peran baru sesuai dengan hasil dinamika kelompok tersebut. Disamping itu proses adaptasi juga berjalan dengan baik yang ditandaidengan kelenturan setiap anggota untuk menerima ide, pandangan,norma dan kepercayaan anggota kelompok lain tanpa merasa integritasnyaterganggu.

2. Pencapaian tujuan, setiap anggota mampu menunda kepuasan danmelepaskan ikatan dalam rangka mencapai tujuan bersama, mampumembina dan memperluas pola, serta individu mampu terlibat secaraemosional untuk mengungkapkan pengalaman, pengetahuan dankemampuannya.

Page 17: PERILAKU ORGANISASIt_damayanti.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/... · a. Kewenangan tradisional terjadi ketika perintah atasan dirasakan sebagai suatu yg sudah pantas atau sudah

MODEL TERPADU DARI PEMBENTUKAN DAN PENGEMBANGAN KELOMPOK

Tahap-tahap pengembangan kelompok

1. Pembentukan (forming)

2. Keributan (storming)

3. Penormaan (norming)

4. Pelaksanaan (peforming)

5.Peristirahatan (Adjourning and Transforming)

Clark (1994) mengemukakan perkembangan kelompok ke dalam tiga fase, yaitu:

1. Fase orientasi

2. Fase bekerja

3. Fase terminasi

Page 18: PERILAKU ORGANISASIt_damayanti.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/... · a. Kewenangan tradisional terjadi ketika perintah atasan dirasakan sebagai suatu yg sudah pantas atau sudah

DAMPAK KONFLIK TERHADAP MANAJEMEN

Dampak Negatif Konflik terhadap Perilaku organisasi :1. Konflik dapat menyebabkan timbulnya perasaan “tidak enak” sehingga menghambat komunikasi.

2. Konflik dapat membawa organisasi ke arah disintegrasi.

3. Konflik menyebabkan ketegangan antara individu atau kelompok.

4. Konflik dapat menghalangi kerjasama di antara individu mengganggu saluran komunikasi.

5. Konflik dapat memindahkan perhatian anggota organisasi tujuan organisasi.

Page 19: PERILAKU ORGANISASIt_damayanti.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/... · a. Kewenangan tradisional terjadi ketika perintah atasan dirasakan sebagai suatu yg sudah pantas atau sudah

DAMPAK KONFLIK TERHADAP MANAJEMEN

Dampak Positif Konflik terhadap Perilaku Organisasi :

1. Tingkat energi kelompok-kelompok antar individu-individu meningkat yang memberikan peningkatan pada output dan muncunya ide-ide inovatif untuk melaksanakan tugas lebih baik.

2. Koehesivitas kelompok meningkat yang kemudian meningkatkan produktivitas kelompok apabila menunjang tujuan-tujuan manajemen.

3. Terungkapnya problem-problem sewaktu terjadi konflik.

4. Memotivasi kelompok-kelompok yang terlibat didalamnya untuk mengklasifikasi sasaran-sasaran mereka.

5. Merangsang kelompok-kelompok untuk memperatahankan nilai-nilai yang dianggap penting oleh mereka.

Page 20: PERILAKU ORGANISASIt_damayanti.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/... · a. Kewenangan tradisional terjadi ketika perintah atasan dirasakan sebagai suatu yg sudah pantas atau sudah

Sumber terjadinya konflik antara kelompok

Ada tiga teori konflik yang menonjol dalam ilmu sosial. Pertama adalah teori konflik C. Gerrtz, yaitu tentang primodialisme, kedua adalah teori konflik Karl. Marx, yaitu tentang pertentangan kelas, dan ketiga adalah teori konflik James Scott, yaitu tentang Patron Klien.

Faktor penyebab konflik

1. Perbedaan individu, yang meliputi perbedaan pendirian dan perasaan.

2. Perbedaan latar belakang kebudayaan sehingga membentuk pribadi-pribadi yang berbeda

3. Perbedaan kepentingan antara individu atau kelompok.

4. Perubahan-perubahan nilai yang cepat dan mendadak dalam masyarakat.

Page 21: PERILAKU ORGANISASIt_damayanti.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/... · a. Kewenangan tradisional terjadi ketika perintah atasan dirasakan sebagai suatu yg sudah pantas atau sudah

Sumber terjadinya konflik antara kelompok

Handoko (1998) menyatakan bahwa sumber-sumber konflik adalah sebagai berikut.1. Komunikasi: salah pengertian yang berkenaan dengan kalimat, bahasa yang sulit dimengerti, atau informasi yang mendua dantidak lengkap, serta gaya individu manajer yang tidak konsisten.2. Struktur: pertarungan kekuasaan antar departemen dengan kepentingan-kepentingan atau sistem penilaian yang bertentangan, persaingan untuk memperebutkan sumber-sumber daya yang terbatas, atau saling ketergantungan dua atau lebih kelompok-kelompok kegiatan kerja untuk mencapai tujuan mereka.3. Pribadi: ketidaksesuaian tujuan atau nilai-nilai sosial pribadi karyawan dengan perilaku yang diperankan pada jabatan mereka, dan perbedaan dalam nilai-nilai atau persepsi.

Page 22: PERILAKU ORGANISASIt_damayanti.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/... · a. Kewenangan tradisional terjadi ketika perintah atasan dirasakan sebagai suatu yg sudah pantas atau sudah

KEPEMIMPINAN

Pemimpin adalah individu yang melakukan proses mempengaruhi sebuah kelompok atau organisasi untuk mencapai sesuatu tujuan yang telah disepakati bersama.

kepemimpinan adalah sifat yang diterapkan individu yang bertindak sebagai pemimpin untuk mempengaruhi anggota kelompoknya untuk mencapai sasaran dan tujuan yang telah disepakati bersama.

3 Teori tentang asal-usul terbentuk seorang pemimpin

1. Teori Genetik – menyatakan bahwa pemimpin itu terlahir dengan bakat yang yang sudah terpendam di dalam diri seseorang.

2. Teori Sosial – menyatakan bahwa seseorang dapat menjadi pemimpin melalui latihan, kesempatan dan pendidikan.

3. Teori Ekologis – teori ini merupakan gabungan dari 2 teori di atas.

Page 23: PERILAKU ORGANISASIt_damayanti.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/... · a. Kewenangan tradisional terjadi ketika perintah atasan dirasakan sebagai suatu yg sudah pantas atau sudah

MODEL KONTINGENSI KEPEMIMPINAN

Teori atau model kontingensi (Fiedler, 1967) sering disebut teorisituasional karena teori ini mengemukakan kepemimpinan yangtergantung pada situasi. Model atau teori kontingensi Fiedler melihatbahwa kelompok efektif tergantung pada kecocokan antara gayapemimpin yang berinteraksi dengan subordinatnya sehingga situasimenjadi pengendali dan berpengaruh terhadap pemimpin.

Leader-Participation Model ditulis oleh Vroom dan Yetton (1973). Modelini melihat teori kepemimpinan yang menyediakan seperangkat peraturanuntuk menetapkan bentuk dan jumlah peserta pengambil keputusandalam berbagai keadaan. Teori Yetton dan Vroom mengemukakan bahwakepuasan dan prestasi disebabkan oleh perilaku bawahan yang padagilirannya dipengaruhi oleh perilaku atasan, karakteristik bawahan danfaktor lingkungan.

Page 24: PERILAKU ORGANISASIt_damayanti.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/... · a. Kewenangan tradisional terjadi ketika perintah atasan dirasakan sebagai suatu yg sudah pantas atau sudah

MODEL KONTINGENSI KEPEMIMPINAN

Path-Goal Theory atau model arah tujuan ditulis oleh House (1971) menjelaskan kepemimpinan sebagai keefektifan pemimpin yang tergantung dari bagaimana pemimpin memberi pengarahan, motivasi, dan bantuan untuk pencapaian tujuan para pengikutnya.

Page 25: PERILAKU ORGANISASIt_damayanti.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/... · a. Kewenangan tradisional terjadi ketika perintah atasan dirasakan sebagai suatu yg sudah pantas atau sudah

DESAIN ORGANISASI,PENYUSUNAN KONSEP DARI PERSOALAN

Desain organisasi menekankan pada sisi manajemen dari teori organisasi dengan mempertimbangkan konstruksi dan mengubah struktur organisasi untuk mencapai tujuan organisasi.

Desain organisasi didefinisikan sebagai proses pembuatan keputusan yang dilakukan oleh manajer untuk memilih struktur organisasi yang sesuai dengan strategi untuk organisasi dan lingkungannya.

Faktor-faktor utama yang menentukan perancangan struktur organisasi :

1. Strategi organisasi untuk mencapai tujuannya.

2. Teknologi yang di gunakan.

3. Anggota (karyawan) dan orang-orang yang terlibat dalam organisasi.

4. Ukuran organisasi.

Page 26: PERILAKU ORGANISASIt_damayanti.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/... · a. Kewenangan tradisional terjadi ketika perintah atasan dirasakan sebagai suatu yg sudah pantas atau sudah

PEMBAGIAN KERJA

Pembagian kerja dalam suatu organisasi dalam dilakukan dengan berbagai cara, yaitu kendali (Ivancevich et. al., 2007) :

1. Keahlian khusus pribadi, sebagian besar orang beranggapan bahwa istilah spesialisasi berkaitan dengan keahlian khusus dalam profesi dan pekerjaan. Jenis – jenis pekerjaan yang termasuk dalam kategori ini antara lain dokter, akuntan , ilmuwan, desainer, grafis dan sebagainya.

2. Alur kerja yang lazim yang dilakukan, misalnya pabrik – pabrik sering kali membagi pekerjaan fabricating dan assembly. Selanjutnya individu –individu akan ditugaskan di dalam salah satu dari dua pekerjaan tersebut. Hal ini sering disebut sebagai spesialisasi horizontal specialization

3.Bidang vertikal, seluruh organisasi memilki hierarki kewenangan dari manajer level rendah sampai dengan manajer level tertinggi. Pekerjaan CEO akan berbeda dengan pekerjaan supervisor.

Page 27: PERILAKU ORGANISASIt_damayanti.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/... · a. Kewenangan tradisional terjadi ketika perintah atasan dirasakan sebagai suatu yg sudah pantas atau sudah

DEPARTEMENTALISASI

Departementalisasi adalah proses penentuan cara bagaimana kegiatanyang dikelompokan. Efisiensi aliran pekerjaan tergantung padakeberhasilan integrasi satuan-satuan yang bermacam-macam dalamorganisasi. pembagian kerja dan kombinasi tugas mengarah ke tercapainyastruktur-struktur departemen dan satuan-satuan kerja.

pendekatan dalam pengelompokan kegiatan-kegiatannya:

1. Departementalisasi Divisional

2. Departementalisasi Divisional

Rentang Kendali adalah bahwa jumlah bawahan atau staf yang harusdikendalikan oleh seorang atasan perlu dibatasi secara rasional. Rentangkendali ini sesuai dengan bentuk dan tipe organisasi, semakin besar suatuorganisasi dengan jumlah pegawai yang cukup banyak, semakin kompleksrentang pengendaliannya.

Page 28: PERILAKU ORGANISASIt_damayanti.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/... · a. Kewenangan tradisional terjadi ketika perintah atasan dirasakan sebagai suatu yg sudah pantas atau sudah

PELIMPAHAN WEWENANG

Pelimpahan wewenang merupakan faktor utama dalam organisasi dan manajemen industri. Hal ini disebabkan karena :

1. Pelimpahan wewenang dapat digunakan untuk menetapkan hubungan organisatoris formal diantara badan-badan usaha terkait, atau hubungan struktural antara personal dalam organisasi.

2. Pelimpahan wewenang berarti memberikan kekuasaan manajerial kepada para manajer untuk melakukan dan pengambilan keputusan penting.

3. Pelimpahan wewenang merupakan salah satu sarana untuk mengembangkan bawahan dengan cara memberikan izin kepada mereka untuk mengambil keputusan dan menerapkan IPTEK yang mereka peroleh dari program-program training dan pertemuan-pertemuan.

Page 29: PERILAKU ORGANISASIt_damayanti.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/... · a. Kewenangan tradisional terjadi ketika perintah atasan dirasakan sebagai suatu yg sudah pantas atau sudah

DIMENSI STRUKTUR

Dimensi struktur organisasi dibagi menjadi 6, yaitu :

1. Spesialisasi (specialization) – tingkatan atau derajat aktivitas organisasi dibagi ke dalam peran-peran yang terspesialisasi. Misalnya, tugas pengembangan sumber daya manusia dipegang oleh karyawan yang memiliki spesialisasi pelatihan dan pendidikan.

2. Standarisasi (standardization) – tingkatan atau derajat organisasi menentukan aturan dan prosedur standar. Apakah ada prosedur khusus untuk memastikan perkembangan organisasi.

3. Standarisasi kepegawaian (standardization of employment practices) -Apakah organisasi memiliki ketentuan dalam merekrut pegawai? Misalnya, apakah ada peraturan kerja atau karyawan terkait dengan disiplin dan sanksi?

Page 30: PERILAKU ORGANISASIt_damayanti.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/... · a. Kewenangan tradisional terjadi ketika perintah atasan dirasakan sebagai suatu yg sudah pantas atau sudah

DIMENSI STRUKTUR

4. Formalisasi (formalization) – tingkatan atau derajat instruksi, prosedur dan lainnya yang tertulis. Apakah organisasi memiliki peraturan yang dibukukan? Apakah ada deskripsi kerja yang tertulis?

5. Sentralisasi (sentralization) – tingkatan atau derajat otoritas pengambilan keputusan yang terjadi di puncak hirarki manajemen. Sentralisasi terkait dengan otoritas yang berada di puncak hirarki atau tersebar.

6. Konfigurasi (configuration) – “bentuk” dari peran, struktur organisasi, misalnya apakah rantai komando panjang atau pendek, apakah atasan memiliki rentang kendali luas atau sempit dibandingkan bawahannya, apakah jumlah bawahannya banyak atau sedikit. Misalnya, banyak-sedikitnya jumlah bawahan langsung dan tidak langsung seorang supervisor akan mempengaruhi angka konfigurasi.