perilaku merokok pada remaja oleh andriansyah

16
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengaruh nikotin dalam merokok dapat membuat seseorang menjadi pencandu atau ketergantungan pada rokok. Remaja yang sudah kecanduan merokok pada umumnya tidak dapat menahan keinginan untuk tidak merokok, mereka cenderung sensitive terhadap efek dari nikotin. Perilaku merokok lebih tinggi ditemukan oleh orang yang mengalami stress dari pada tidak. Data yang dihasilkan menyatakan bahwa perokok yang mengalami stress atau mengalami kejadian hidup yang tidak menyenangkan susah untuk berhenti merokok. Walaupun perokok menyatakan bahwa merokok dapat mengurangi rasa stress tapi kenyataannya berhenti merokok dapat mengurangi stress. Perokok laki-laki jauh lebih tinggi dibandingkan perempuan dimana jika diuraikan menurut umur, prevalensi perokok laki-laki paling tinggi pada umur 15-19 tahun. Remaja laki-laki pada umumnya mengkonsumsi 11-20 batang/hari (49,8%) dan yang mengkonsumsi lebih dari 20 batang/hari sebesar 5,6%. Yayasan Kanker Indonesia menemukan 27,1% dari 1961 responden pelajar pria SMA/SMK, sudah mulai atau bahkan terbiasa merokok, umumnya siswa kelas satu menghisap satu sampai empat batang perhari, sementara siswa kelas tiga mengkonsumsi rokok lebih dari 1

description

merokok dan remaja

Transcript of perilaku merokok pada remaja oleh andriansyah

Page 1: perilaku merokok pada remaja oleh andriansyah

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pengaruh nikotin dalam merokok dapat membuat seseorang menjadi pencandu

atau ketergantungan pada rokok. Remaja yang sudah kecanduan merokok pada

umumnya tidak dapat menahan keinginan untuk tidak merokok, mereka cenderung

sensitive terhadap efek dari nikotin.

Perilaku merokok lebih tinggi ditemukan oleh orang yang mengalami stress dari

pada tidak. Data yang dihasilkan menyatakan bahwa perokok yang mengalami stress

atau mengalami kejadian hidup yang tidak menyenangkan susah untuk berhenti

merokok. Walaupun perokok menyatakan bahwa merokok dapat mengurangi rasa stress

tapi kenyataannya berhenti merokok dapat mengurangi stress.

Perokok laki-laki jauh lebih tinggi dibandingkan perempuan dimana jika

diuraikan menurut umur, prevalensi perokok laki-laki paling tinggi pada umur 15-19

tahun. Remaja laki-laki pada umumnya mengkonsumsi 11-20 batang/hari (49,8%) dan

yang mengkonsumsi lebih dari 20 batang/hari sebesar 5,6%. Yayasan Kanker Indonesia

menemukan 27,1% dari 1961 responden pelajar pria SMA/SMK, sudah mulai atau

bahkan terbiasa merokok, umumnya siswa kelas satu menghisap satu sampai empat

batang perhari, sementara siswa kelas tiga mengkonsumsi rokok lebih dari sepuluh

batang perhari.Penelitian yang dilakukan di Amerika pada tahun 1998 menyatakan

bahwa lebih dari 4 miliar remaja adalah perokok, di mana konsumsi rokok paling

banyak adalah murid high school.

Seseorang yang pertama kali mengkonsumsi rokok mengalami gejala-gejala

seperti batuk-batuk, lidah terasa getir dan perut mual, namun demikian, sebagian dari

pemula yang mengabaikan gejala-gejala tersebut biasanya berlanjut menjadi kebiasaan

dan akhirnya menjadi ketergantungan. Ketergantungan ini dipersepsikan sebagai

kenikmatan yang memberikan kepuasan psikologis. Gejala ini dapat dijelaskan dari

konsep tobacco depency(ketergantungan rokok). Artinya, perilaku merokok merupakan

perilaku yang menyenangkan dan bergeser menjadi aktivitas yang bersifat obsesif. Hal

1

Page 2: perilaku merokok pada remaja oleh andriansyah

ini disebabkan sifat nikotin adalah adiktif, jika dihentikan secara tiba-tiba akan

menimbulkan stress.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada tahun 2020, diperkirakan rokok akan

menjadi penyebab utama kematian dan kecacatan yang menewaskan lebih dari 10 juta

orang tiap tahunnya. 2 juta diantaranya terdapat di Cina, jadi menyebabkan lebih banyak

kematian di seluruh dunia.

Lebih banyak dari gabungan kematian yang disebabkan HIV,TBC,Kematian

persalinan,kecelakaan lalu lintas,bunuh diri dan pembunuhan. Satu dari dua perokok

yang merokok pada usia muda dan terus merokok seumur hidup, akhirnya akan

meninggal karena penyakit yang berkaitan dengan rokok. Rata-rata perokok yang mulai

merokok pada usia remaja akan meninggal pada usia setengah baya, sebelum 70 tahun,

atau kehilangan sekitar 22 tahun harapan hidup normal. Para perokok yang terus

merokok dalam jangka waktu panjang akan menghadapi kemungkinan kematian tiga

kali lebih tinggi daripada mereka yang bukan perokok.

1.2 Rumusan Masalah

Masalah yang akan penulis bahas dalam tulisan ini adalah sebagai berikut :

A. Pengertian rokok dan zat-zat yang terdapat di dalamnya

B. Bahaya rokok

C. Rokok ditinjau dari sosiologi

D. Upaya pencegahannya

1.3 Tujuan Penulisan

Tujuan yang dikemukakan penulis adalah sebagai berikut :

A. Untuk mengetahui pengertian rokok dan zat-zat yang terdapat di dalamnya

B. Untuk mengetahui bahaya rokok

C. Untuk mengetahui rokok yang ditinjau dari sosiologi

D. Untuk mengetahui upaya pencegahannya

2

Page 3: perilaku merokok pada remaja oleh andriansyah

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian rokok dan zat-zat yang terkandung di dalamnya.

Rokok adalah benda beracun yang memberi efek santai dan sugesti merasa lebih

jantan. Dan menyebabkan gejala yang sangat fatal bila tidak dihentikan. Kebiasaan

merokok selain mempengaruhi kesehatan juga mempengaruhi kepribadian. Perokok

biasanya berkepribadian yang keras dan apabila tidak merokok sekali saja, maka

kelakuannya semakin menjadi-jadi.

Asap rokok mengandung krang lebih 4000 bahan kimia, yang 200 diantaranya

beracun dan 43 jenis lainnya dapat menyebabkan kanker bagi tubuh. Zat yang

terkandung meliputi :

1. Nikotin, merupakan unsur kimia beracun memiliki susunan seperti alkali. Unsur

inilah yang paling banyak pengaruhnya bagi perokok.

2. Tar/tir, merupakn benda yang lengket sejenis cat, biasanya digunakan untuk

pengaspalan jalan, ter ini berguna untuk memberikan nyala pada tembakau, berwarna

kehitam-hitaman yang dapat mengakibatkan penyumbatan pada saluran pernapasan.

3. Karbon monoksida dan karbon dioksida, merupakan gas beracun yang tidak berbau

dan berwarna, dan dapat dikategorikan sebagai zat yang berbahaya. Zat ini dihasilkan

dari proses pembakaran tembakau dan kertas pembungkus rokok.

Dan zat yang lainnya adalah zat methol, Baridin, Nitrogen oksida, gas amoniak

kaustik, Arsenik, Aseton, Butan, sianida, Amoniak, senyawa hidrokarbon, Binzopiren,

Fenol, Kadmium, Nitroberin dan lain-lain.

2..2 Sejarah Rokok di Indonesia

Industri rokok tembakau di Indonesia dimulai bersamaan dengan berkuasanya

kolonial Belanda di negeri ini. Dimulai dengan penamaan pertama pada 1609, pada

1650 tembakau dijumpai di banyak daerah di Nusantara. VOC melakukan penamaan

tembakau secara besar-besaran di daerah kedu, Bagelen, Malang, dan Priangan. Dari

3

Page 4: perilaku merokok pada remaja oleh andriansyah

abad ke-17 hingga ke-19, penamaan tembakau mencapai daerah Deli, Padang,

Palembang, Cirebon, Tegal, Kedu, Bagelen, Banyumas, Semarang, Rembang, Kediri,

Besuki, Lumajang, Malang, Surabaya, Pasuruan, bahkan juga di Kalimantan, Sulawesi,

Ambon, dan Irian.

Kisah kretek bermula dari kota Kudus. Menurut Amen Budiman & Onghokham

dalam buku Rokok Kretek : lintasan Sejarah dan Artinya Bagi Pembangunan Bangsa

dan Negara (1987), pembuatan rokok kretek di Indonesia di mulai oleh seorang

bernama Haji Jamahari. Awal mulanya, penduduk asli kota kudus, pantai utara Jawa, itu

telah lama mengidap rasa nyeri di dadanya. Untuk mengurangi rasa sakitnya itu, ia

mengusapkan dada da pinggangnya dengan minyak cengkeh. Hasilnya, rasa sakitnya

kemudian banyak berkurang.

Lantas timbul gagasan dari Haji Jamahari untuk memakai rempah-rempah itu

sebagai obat dengan cara berbeda. Lalu ia merajang cengkeh sampai halus, kemudian

mencampurnya dengan tembakau, dan dibungkus dengan daun jangung, dan kemudian

di bakar ujungnya. Dengan cara menghirup asapnya sampai masuk ke paru, ia merasa

sakit di dadanya berangsur-angsur sembuh.

Kemudian berita ini sampai keseluruh penduduk, masyarakat pun mengenal

dengan naman rokok kretek. Pada tahun 1928, terjadi kegagalan panen cengkeh di Zan-

zibar dan Madagaskar yang mengakibatjan harga cengkeh yang dalam keadaan normal

hanya f.75., setiap pikul, menjadi melonjak hingga f.160., per pikul. Dampak dari hal ini

banyak perusahaan rokok yang menutup pabriknya. Jadi, cara mereka mengatasi

masalah ini dengan cara menurunkan mutu dari tembakau, dan menurunkan harga

rokok. Hal ini pasti menurunkan reputasi rokok kretek kudus dan berakibat pasaran

rokok kretek buatan kudus di pulau Jawa, terutama di daerah Jawa Timur mengalami

kemunduran. Sebaliknya peristiwa ini justru menguntungkan pusat-pusat industri rokok

kretek di Jawa Timur, lantaran meskipun perusahaan rokok di Jawa Timur juga

mengalami kesulitan mendapatkan cengkeh, namun mereka masih berusaha menjaga

mutu rokok buatannya.

4

Page 5: perilaku merokok pada remaja oleh andriansyah

2.3. Bahaya Rokok

Akibat negatif dari rokok, sesungguhnya mulai terasa pada waktu orang baru

mulai mengisap rokok. Dalam asap rokok yang membara karena dihisap, tembakau

kurang sempurna sehingga menghasilkan CO, yang disamping asapnya sendiri tar dan

nikotin dihirup masuk kedalam nafas. CO, tar dan nikotin tersebut berpengaruh terhadap

syaraf yang menyebabkan :gelisah, tangan gemetar, kemudian pada ibu hamil yang

suka merokok juga dapat kemungkinan terjadi keguguran pada kandungannya, mereka

cenderung memiliki bayi yang lebih kecil dibandingkan dari ibu yang tidak merokok.

Selain itu, kandungan senyawa karnbon monoksida di dalam darah akan menyebabkan

menurunnya kadar oksigen di dalam jaringan janin, sehingga dapat menghambat

perkembangan janin.

Nikotin itu di terima oleh reseptor asetil kolin-nikotinik yang kemudian

membaginya kejalur imbalan dan jalur adrenergic pada jalur imbalan, perokok akan

merasakan rasa nikmat memacu system dopaminergik. Hasilnya perokok akan merasa

lebih tenang, daya pikir serasa lebih cemerlang, dan mampu menekan rasa lapar.

Sementara di jalur adrenergic, zat ini akan mengaktifkan system adrenergic pada bagian

otak lokus seruleous yang mengeluarkan serotonim. Meningkatnya serotonim

menimbulkjan rangsangan rasa senang sekaligus keinginan mencari rokok lagi. Hal

inilah yang mengakibatkan perokok sangat sulit meninggalkan rokok, karena sudah

ketergantungan terhadap nikotin.

Selain itu, rokok juga dapat mengakibatkan mata kering, katarak hingga

kebutaan. Menurut kepala Bagian Glaukoma Departemen Mata FKUI-RSCM dan

Ketua Glaucoma Center Jakarta Eye Center, DR. Dr Ikke Wiyogo, Spm, rokok

memiliki efek negatife terhadap mata, yaitu menyebabkan kekeringan pada mata.

Penyebab katarak adalah karena adanya proses oksidasi yang berlebihan di mata, dan

rokok dianggap dapat mempercepat proses oksidasi tersebut. Selain menyebabkan

katarak, rokok dapat menyebabkan infertilitas, pada prinsipnya nikotin merusak sel

sehingga menjadikan tubuh kekurangan produksi sel,sperma atau sel telur yang

menyebabkan sulitnya mempunyai keturunan.

5

Page 6: perilaku merokok pada remaja oleh andriansyah

2.4. Rokok ditinjau dari perspektif sosiologi

Fenomena merokok adalah fenomena global, ketika kadar penggunaan rokok di

kalangan Negara-negara meningkat, di barat keadaannya jauh berbeda. Puncak

merokok bisa dilihat dari faktor psikologi dan sosio budaya. Afganistan sebuah Negara

produksi candu utama dunia, anak kecil menjadi ketagihan candu susu ibunya. Namun,

membuat rumusan umur mengenai puncak merokok berdasarkan faktor psikobiologi

adalah kurang tepat, karena hingga sekarang belum ada penelitian yang mengkaji

mengenai pengaruh genetic terhadap kecendrungan merokok.

Satu kajian yang dilakukan oleh penyelidik di London mendapati bahwa

kebanyakan remaja di London, Britain dan juga Ottawa, Kanada, merokok Karena

dapat menguruskan berat badan. Menurut penyelidikan tersebut, ia memperkirakan

kira-kira 2800 remaja perempuan di kedua-dua Negara dalam lingkungan usia 11-18

tahun. Sejumlah 20% daripada mereka dikatakan merokok.

Kajian ini seharusnya menimbulkan rasa takut di kalangan ibu bapak serta

masyarakat umumnya. Karena disebabkan adanya remaja perempuan yang akan

dipengaruhi oleh hujjah-hujjah yang sama. Kajian sosio budaya di banyak tempat

sering menonjolkan bahwa banyak wanita percaya, berat badan mereka akan turun

dalam masa dua decade yang lalu,sedangkan yang sebenarnya kebanyakan daripada

mereka yang mengalami berat badan yang meningkat.

Mengikuti suatu kajian pada tahun 1996, kaitan merokok dengan berat badan

telah di paparkan melalui iklan-iklan rokok sejak tahun 1920, khususnya Amerika

Serikat. Sebagai contoh satu iklan jenama rokok lucky strike, telah mengutarakan

slogan “Reach for a lucky Instead of a sweet”(cobalah lucky daripada gula-gula).

Mereka bukan saja menggunakan remaja perempuan berbadan langsing sebagai model

dalam iklan-iklan, tetapi seringkali mengiklankan nama-nama rokok yang ada

kaitannya dengan kelangsingan badan dengan menggunakan istilah seperti

“Slenderness”(ramping) dan “ slimness”(langsing).

Hal ini menunjukkan persatuan tembakau mempunyai strategiuntuk memperluas

pasaran mereka di kalangan wanita yang hingga kini masih belum di eksploitasi

sepenuhnya. Di Amerika Serikat,industri tembakau membelanjakan sebanyak US$4,6

bilion setahun ataupun US$12,6 milion(anggaran RM 50 juta) perhari untuk

6

Page 7: perilaku merokok pada remaja oleh andriansyah

pengiklanan. Iklan-iklan ini dipaparkan sebagai satu simbol “kebebasan”,

“kedewasaan”, “kejayaan”, “impian” serta juga cara-cara untuk bersosiolisasi dan

bersoronok. Ia hanya memberikan gambaran bahwa penggunaan rokok adalah hal

biasa.

Gambaran diri terhadap perempuan lebih mengarah kepada pelanggaran norma

sosio-budaya, hal ini juga diiringi dengan cirri keanggunan, seksi, sehat, dan juga

menyeronokkan sebagai daya tarikaan kepada mereka. Pengiklanan seperti ini yang

khususnya didasarkan kepada wanita lewat tahun 60-an dan awal 70-an, didapatkan

peningkatan permulaan merokok dikalangan wanita pada waktu yang sama. Persoalan

yang diselidiki di Amerika Serikat sekitar tahun 1967 yang melibatkan lebih daripada

102,626 wanita menunjukkan peningkata yang mendadak dalam permulaan merokok

bagi remaja perempuan berumur di bawah 18 tahun.

Oleh karena itu, seharusnya masyarakat umum dan ibu bapak khususnya perlu

perhatian menggunakan cara-cara yang sama untuk mempengaruhi remaja-remaja

kepada perilaku merokok. Dengan kesadaran ini, diharapkan pihak yang bertanggung

jawab agar lebih berperan dalam melindungi remaja kita. Khususnya remaja

perempuan, daripada terjebak dari pengaruh tembakau. Satu cara yang jelas dengan

cara menyekat pengiklanan sedemikian rupa supaya remaja kita tidak lagi tertipu.

Dengan berbagai nilai palsu yang ingin diterapkan oleh serikat rokok tentang

gambaran diri termasuk yang berkaitan dengan berat badan. Seandainya kita tidak

cepat menanggulangi masalah ini, kita pasti akan mengalami berbagai gejala sosial

lainnya yang timbul di kalangan remaja perempuan pada masa kini. WHO mengatakan

ada sekitar 3 juta kematian setiap tahunnya akibta asap rokok pada selama kurun waktu

90-an. Penyebabnya bukan hanya peroko aktif tetaopi juga perokok pasif. Perokok

pasif meupakan orang yang paling merugi.

Dikarenakan ia biasa terkena pengaruh dari rokok sedangkan ia tidak merokok.

hal ini disebabkan oleh adanya interaksi sosial, namun secara langsung kita tidak biasa

mencegah adanya interksi sosial, karena dalam hidup ini sangat dibutuhkan adanya

hubungan sosial, oleh sebab itulah kita sebagai masyarakat harus menimbulkan

kesadaran diri kita sendiri. karena jika bukan kita, maka siapa lagi yang akan menjaga

kesehatan kita bersama.

7

Page 8: perilaku merokok pada remaja oleh andriansyah

2.5. Upaya Pencegahannya

Cara penanggulannya pertama di bebankan kepada negara melalui media masa

secara luas, seperti melalui surat kabar, majalah-majalah, siaran-siaran radio dan

televisi yang penerangan tentang besarnya bahaya merokok kepada para pemuda dan

masyarakat luas. Kemudian meminta bantuan kepada orang yang berpengalaman, para

ahli,, pemikir dan penulis. Di samping itu, hendaknya Negara menaikkan pajak dan

harga rokok, kemudian melarangnya secara keseluruhan di tempat-tempat umum dan

keramaian. Pelaksanaan seperti ini merupakan suatu langkah periodical yang pada

akhirnya harus diadakan larangan secara total, sebagaimana dilakukan di negara-

negara besar, seperti Amerika, Inggris, dan lain-lain dewasa ini.

Kemudian untuk orang dewasa yang sudah terbiasa merokok, hendaknya selalu

ingat dan takut kepada Allah Swt. Sehingga mereka akan menjauhi hal-hal yang

haram,seperti merokok. Hendaknya mereka mempunyai tekad yang bulat untuk

mengalahkan hawa nafsunya, di samping mempunyai pemikiran dan kebijaksanaan

yang mendorong untuk mengikuti jalan yang benar. Jika seseorang telah memiliki iman

yang teguh, kuat, sudah barang tentu ia akan memiliki sifat yang sempurna dan hidup

dengan tenang dan tentram.

Anak-anak yang terbiasa merokok dan melakukan hal-hal negative, banyak

disebabkan oleh tidak adanya atau kurangnya pengawasan dari para pendidik dan

keluarganya. Oleh karena itu tugas para pendidik tidak lain adalah memperhatikan dan

mengawasi tingkah laku anak dan meluruskan kenakalan dan penyimpangannya.

Sehingga dapat mengembalikan mereka kepada kebenaran dan mereka mendapatkan

keselamatan kembali.

Selain tindakan di atas, maka dapat juga dilakukan hal di bawah ini :

1.sebelum anda berhenti merokok, tempellah secarik kertas catatan di bungkus rokok

anda dan catatlah setiap merokok sebatang rokok sigaret.

2. putuskan akan berhenti segera, jika anda berhenti merokok segera, gantikanlah

dengan permen karet atau kegiatan olahraga, latihan pernapasan, meditasi, dan teknik

relaksasi.

3. niatnya harus kuat, jika usaha untuk merokok hanya setengah hati, anda pasti belum

siap.

8

Page 9: perilaku merokok pada remaja oleh andriansyah

4.dukungan keluarga dan teman-teman terdekat,.

5. jangan berhenti lagi untuk berusaha lagi, bila suatu saat anda merokok lagi,

kekambuhan ini manusiawi, jangan merasa bersalah Mulailah berusaha lagi, jangan di

tunda untuk menghentikannya lagi.

Petunjuk-petunjuk bagi yang belum siap berhenti merokok, diantaranya :

a.kurangi tar dan nikotin yang anda isap

b. jangan mengisap rokok dalam-dalam

c.perlama jarak waktu antara satu isapan dengan isapan berikutnya

d.jangan mengisap sampai mendekati pangkal rokok.

9

Page 10: perilaku merokok pada remaja oleh andriansyah

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

1. Tembakau pertama kali berasal dari benua Amerika

2. Motivasi seseorang merokok di antaranya sebagai sikap sosial, pengganti makan,

menumbuhkan rasa percaya diri.

3. zat yang terdapat pada rokok yang paling berbahaya yaitu : Nikotin, tar, dan Co.

4. Merokok dapat menyebabakan selera makan berkurang, terjadi keguguran pada

kehamilan, katarak, gelisah.

5. Jika anda ingin berhenti merokok maka harus memiliki niat yang kuat, meminta

dukungan yang kuat dari orang tua, saudara bahkan teman terdekat.

6. Rokok di tinjau dari sosiologinya merupakan masalah sosial, dimana zaman

sekarang merupakan bahaya global.

7. Banyak hal yang menyebabkan seorang remaja terpengaruh, diantaranya : faktor

psikologis, lingkungan, demografis, sosio budaya, sosio politik, dan biologis.

3.2 Saran

1. Sudah seharusnya upaya penghentian kebiasaan merokok menjadi tugas tanggung

jawab dari segenap lapisan masyarakat, khususnya bagi masyarakat sendiri, mereka

harus mempunyai kesadaran sendiri untuk tidak merokok.

2. Usaha penerangan dan penyuluhan, khususnya di kalangan generasi muda, dapat

pula dikaitkan dengan usaha penanggulangan bahaya rokok, usaha kesehatan

sekolah, dan penyuluhan kesehatan masyarakat pada umumnya.

3. Tokoh panutan masyarakat termasuk para pejabat, pemimpin agama, guru, petugas

kesehatan,orang tua sudah sepatutnya menjadi panutan dengan cara tidak merokok.

4. Iklan tidak merokok harus dibuat hingga tercipta negara dan bangsa Indonesia yang

sehat dan makmur.

10