PERILAKU ALTRUISME PADA REMAJA MASJID AT-TAQWA...

95
i PERILAKU ALTRUISME PADA REMAJA MASJID AT-TAQWA KLASEMAN MANGUNSARI SIDOMUKTI KOTA SALATIGA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Oleh MELANI ENGGARSARI NIM. 111-14-116 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2018

Transcript of PERILAKU ALTRUISME PADA REMAJA MASJID AT-TAQWA...

Page 1: PERILAKU ALTRUISME PADA REMAJA MASJID AT-TAQWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4434/1/skripswit.pdf · PERILAKU ALTRUISME PADA REMAJA MASJID AT-TAQWA KLASEMAN MANGUNSARI

i

PERILAKU ALTRUISME PADA REMAJA MASJID AT-TAQWA

KLASEMAN MANGUNSARI SIDOMUKTI KOTA SALATIGA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna memperoleh gelar

Sarjana Pendidikan

Oleh

MELANI ENGGARSARI

NIM. 111-14-116

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

2018

Page 2: PERILAKU ALTRUISME PADA REMAJA MASJID AT-TAQWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4434/1/skripswit.pdf · PERILAKU ALTRUISME PADA REMAJA MASJID AT-TAQWA KLASEMAN MANGUNSARI

i

PERILAKU ALTRUISME PADA REMAJA MASJID AT-TAQWA

KLASEMAN MANGUNSARI SIDOMUKTI KOTA SALATIGA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna memperoleh gelar

Sarjana Pendidikan

Oleh

MELANI ENGGARSARI

NIM. 111-14-116

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

2018

Page 3: PERILAKU ALTRUISME PADA REMAJA MASJID AT-TAQWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4434/1/skripswit.pdf · PERILAKU ALTRUISME PADA REMAJA MASJID AT-TAQWA KLASEMAN MANGUNSARI

ii

Page 4: PERILAKU ALTRUISME PADA REMAJA MASJID AT-TAQWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4434/1/skripswit.pdf · PERILAKU ALTRUISME PADA REMAJA MASJID AT-TAQWA KLASEMAN MANGUNSARI

iii

Dr. Fatchurrohman, S.Ag.,M.Pd.

Dosen IAIN Salatiga

Persetujuan Pembimbing

Lamp : 4 Eksemplar

Hal : Naskah Skripsi

Kepada :

Yth. Dekan FTIK IAIN Salatiga

di Salatiga

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Dengan hormat, setelah dilaksanakan bimbingan, arahan dan koreksi, maka

naskah skripsi mahasiswa:

Nama : Melani Enggarsari

NIM : 111-14-116

Jurusan : S1- Pendidikan Agama Islam

Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

Judul : PERILAKU ALTRUISME PADA REMAJA MASJID

AT-TAQWA KLASEMAN MANGUNSARI SIDOMUKTI KOTA

SALATIGA

Dapat diajukan kepada Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN

Salatiga untuk diujikan dalam sidang munaqosyah. Demikian nota pembimbing

ini dibuat, untuk menjadi perhatian dan digunakan sebagaimana mestinya.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Salatiga, 10 Juli 2018

Pembimbing,

Dr. Fatchurrohman, S.Ag.,M.Pd.

NIP. 19710309 200003 1 001

Page 5: PERILAKU ALTRUISME PADA REMAJA MASJID AT-TAQWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4434/1/skripswit.pdf · PERILAKU ALTRUISME PADA REMAJA MASJID AT-TAQWA KLASEMAN MANGUNSARI

iv

LAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING

SKRIPSI

PERILAKU ALTRUISME PADA REMAJA MASJID AT-TAQWA

KLASEMAN MANGUNSARI SIDOMUKTI KOTA SALATIGA

Disusun oleh:

MELANI ENGGARSARI

NIM : 111-14-116

Telah dipertahankan di depan panitia Dewan Penguji Skripsi Jurusan Pendidikan

Agama Islam, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri

(IAIN) Salatiga, pada tanggal 18 September 2018 dan telah dinyatakan memenuhi

syarat guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd).

Susunan Panitia Penguji

Ketua Penguji : Dr. M. Ghufron, M.Ag.

Sekretaris : Dr. Fatchurrohman, S.Ag.,M.Pd.

Penguji I : Dr. Wahyudiana, M.Pd.

Penguji II : Dra. Siti Farikhah, M.Pd.

Salatiga, 18 September 2018

Dekan

Suwardi, M.Pd.

NIP.19670121 199903 10 002

Page 6: PERILAKU ALTRUISME PADA REMAJA MASJID AT-TAQWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4434/1/skripswit.pdf · PERILAKU ALTRUISME PADA REMAJA MASJID AT-TAQWA KLASEMAN MANGUNSARI

v

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

DAN

KESEDIAAN DI PUBLIKASIKAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Melani Enggarsari

NIM : 111-14-116

Program Studi : Pendidikan Agama Islam

Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

Judul : PERILAKU ALTRUISME PADA REMAJA MASJID

AT-TAQWA KLASEMAN MANGUNSARI SIDOMUKTI

KOTA SALATIGA

Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan

hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat

atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk

berdasarkan kode etik ilmiah. Skripsi ini diperkenankan untuk di publikasikan

pada e-repository IAIN Salatiga.

Salatiga, 6 Juli 2018

Yang Menyatakan,

Melani Enggarsari

NIM: 111-14-116

Page 7: PERILAKU ALTRUISME PADA REMAJA MASJID AT-TAQWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4434/1/skripswit.pdf · PERILAKU ALTRUISME PADA REMAJA MASJID AT-TAQWA KLASEMAN MANGUNSARI

vi

MOTTO

“Sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat buat orang lain”

HR. Ahmad, ath-Thabrani

Page 8: PERILAKU ALTRUISME PADA REMAJA MASJID AT-TAQWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4434/1/skripswit.pdf · PERILAKU ALTRUISME PADA REMAJA MASJID AT-TAQWA KLASEMAN MANGUNSARI

vii

PERSEMBAHAN

Puji syukur kehadirat Allah SWT. atas limpahan rahmat serta karuniaNya,

skripsi ini penulis persembahkan untuk:

1. Ayahku dan ibundaku tersayang, Wakijan Al Wanto dan Sarifah yang

senantiasa memberikan dukangan moril maupun materil terhadapku serta

selalu memberikan doa, kasih sayang, nasihat dan motivasi di dalam hidup

ku.

2. Adik-adik tercinta ku, Petrok, Banana, Tsabit, Ridwan yang selalu

kurindukan. Pak lek, bu lek, pakdhe, budhe, serta seluruh keluarga besar yang

selalu mendukungku.

3. Sahabat seangkatan ku, mbak Fitri, Emol, Cusna.

4. Irma Innayati Fauziyah teman terbaik.

5. Wiji Sapto Kastiko sebagai teman hati.

6. Keluarga besar Rumah Tahfidz Daarul Ilmi, Hana, khorik, Nia, Sindi yang

sudah banyak berjasa dalam penulisan skripsi ini, teh Rina, ustadzah Ning

dan teman-teman Rumah tahfidz lainnya. Tak lupa mbak kiki mbak Isti.

Terimakasih telah banyak membantu dan memberikan pelajaran hidup.

7. Ibu H. Partini selaku pemilik Rumah Tahfidz Daarul Ilmi beserta keluarga.

8. Ibu Sunani ibu kedua yang senantiasa membimbing saya.

9. Keluarga besar Ibu Ida dan Budhe Wulan yang senantiasa mendukung dan

bersedia saya repoti.

Page 9: PERILAKU ALTRUISME PADA REMAJA MASJID AT-TAQWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4434/1/skripswit.pdf · PERILAKU ALTRUISME PADA REMAJA MASJID AT-TAQWA KLASEMAN MANGUNSARI

viii

10. Teman-teman kkn Desa Prigi posko 139 yang sudah banyak memberikan

pengalaman hidup untuk saya. mbak Wulan, teteh Aul, mbak Ana, mbak

Novi, mbak Marul, mas Miftah, mas Puji, mas Dedi.

11. Warga Desa Prigi, mama Yanto, mama Fauzan, mama Zahra yang mengharap

kedatangan saya serta teman-teman. Terimakasih telah menganggap sebagai

anak sendiri.

12. Rekan kerja soklatok yang selalu menyemangati saya.

13. Teman-teman seangkatan PAI yang tidak bisa ku sebut satu persatu.

Page 10: PERILAKU ALTRUISME PADA REMAJA MASJID AT-TAQWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4434/1/skripswit.pdf · PERILAKU ALTRUISME PADA REMAJA MASJID AT-TAQWA KLASEMAN MANGUNSARI

ix

KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulillahi robbil’alamin, penulis panjatkan atas

kehadirat Allah SWT yang selalu memberikan nikmat, rahmat, karunia,

taufik, serta hidayah-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini dengan judul Perilaku Altruisme pada Remaja

Masjid At-Taqwa Klaseman Mangunsari Sidomukti Kota Salatiga.

Sholawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Nabi

agung Muhammad SAW, semoga kelak dapat berjumpa dan mendapat

syafa’atnya di yaumul akhir.

Penulisan skripsi ini pun tidak akan terselesaikan tanpa bantuan dari

berbagai pihak yang telah berkenan membantu penulis menyelesaikan skripsi

ini. Oleh karena itu penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada:

1. Bapak Dr. H. Rahmat Haryadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN Salatiga.

2. Bapak Suwardi, M.Pd. Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

IAIN Salatiga.

3. Ibu Siti Rukhayati, M.Ag. Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam

4. Bapak Dr. Adang Kuswaya, M.Ag selaku Pembimbing Akademik yang

senantiasa membimbing dan mengarahkan dalam proses bimbingan

akademik selama kuliah.

5. Bapak Dr. Fatchurrohman, S.Ag., M.Pd. selaku pembimbing skripsi

saya.

Page 11: PERILAKU ALTRUISME PADA REMAJA MASJID AT-TAQWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4434/1/skripswit.pdf · PERILAKU ALTRUISME PADA REMAJA MASJID AT-TAQWA KLASEMAN MANGUNSARI

x

6. Bapak dan Ibu dosen yang telah membekali berbagai ilmu pengetahuan,

serta karyawan IAIN Salatiga sehingga penulis dapat menyelesaikan

jenjang pendidikan S1.

7. Seluruh pihak yang sudah mendukung dan memberikan semangat yang

tidak bisa disebutkan satu persatu.

Terselesaikannya tulisan ini selain sebagai bentuk tanggung jawab

pengenyam perguruan tinggi yang tentunya kelak akan menjadi salah satu

referensi. Penulis sepenuhnya sadar bahwa skripsi ini masih jauh dari

kesempurnaan, maka kritik dan saran yang bersifat membangun sangat

penulis harapkan. Semoga hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi penulis

khususnya, serta para pembaca pada umumnya. Aamiin.

Salatiga, 10 Juli 2018

Penulis,

Page 12: PERILAKU ALTRUISME PADA REMAJA MASJID AT-TAQWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4434/1/skripswit.pdf · PERILAKU ALTRUISME PADA REMAJA MASJID AT-TAQWA KLASEMAN MANGUNSARI

xi

ABSTRAK

Enggarsari, Melani. 2018. Perilaku Altruisme dalam Remaja Masjid

At-Taqwa Kota Salatiga. Skripsi, Salatiga: Jurusan Pendidikan Agama

Islam Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam

Negeri Kota Salatiga. Pembimbing Dr. Fatchurrohman, S.Ag.,M.Pd.

Kata Kunci : Perilaku Altruisme

Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk

mengetahui bagaimana perilaku altruisme dalam remaja masjid di era seba

digital. Faktor yang mempengaruhi perilaku altruisme baik faktor internal

maupun faktor eksternal. Sehingga dapat diketahui faktor penyebab

seseorang memiliki perilaku altruisme.

Jenis penelitian ini termasuk jenis penelitian kualitatif dengan metode

pendekatan fenomenologi yaitu metode penelitian yang menekankan pada

fokus pengalaman-pengalaman subjektif manusia dan interpretasi dunia.

Sumber data penelitian ini hasil wawancara dengan remaja masjid

At-Taqwa yang terdiri dari laki-laki dan perempuan. Pengumpulan data

penelitian ini menggunakan wawancara, observasi, serta dokumentasi.

Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa pertama lingkungan sangat

berperan dalam mempengaruhi perilaku seseorang terlebih lingkungan

keluarga yang merupakan lingkungan pertama seseorang melakukan

komunikasi sosial. Lingkungan pedesaan dan perkotaan memiliki

perbedaan dalam memberikan pengaruh terhadap perilaku seseorang.

Menolong orang lain juga mempertimbangkan situasi dan kondisi yang

dialami. Faktor lingkungan termasuk kedalam faktor situasional yang

mempengaruhi perilaku altruisme, selain fakor lingkungan terdapat faktor

lain seperti daya tarik, atribusi terhadap korban, modeling, tekanan waktu

serta kebutuhan korban. Kedua, dalam hal menolong cenderung

memikirkan suasana hati sehingga suasana hati (mood) juga berpegaruh.

Pola asuh orang tua terhadap anak juga memberikan membentuk

kepribadian anak. Faktor tersebut masuk kedalam faktor internal antara

lain suasana hati, sifat, jenis kelamin, tempat tinggal, serta pola asuh.

Ketiga, penelitian ini melakukan penelitian terhadap sekelompok remaja

yang memiliki karakteristik perkembangan yang begitu kompleks

sehingga banyak faktor pendukung dalam penelitian ini seperti ciri fisik

atau biologis, ciri emosional, ciri sosial, serta ciri moral.

Page 13: PERILAKU ALTRUISME PADA REMAJA MASJID AT-TAQWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4434/1/skripswit.pdf · PERILAKU ALTRUISME PADA REMAJA MASJID AT-TAQWA KLASEMAN MANGUNSARI

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL .................................................................................... i

HALAMAN BERLOGO ................................................................................. ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................................... iii

PENGESAHAN KELULUSAN ...................................................................... iv

DEKLARASI ................................................................................................... v

MOTTO ........................................................................................................... vi

PERSEMBAHAN ............................................................................................ vii

KATA PENGANTAR ..................................................................................... ix

ABSTRAK ....................................................................................................... xi

DAFTAR ISI .................................................................................................... xii

A. BAB I PENDAHULUAN

1. Latar belakang ......................................................................................... 1

2. Rumusan masalah .................................................................................... 6

3. Tujuan penelitian ..................................................................................... 6

4. Manfaat penelitian ................................................................................... 7

5. Penegasan istilah ..................................................................................... 7

6. Kajian penelitian terdahulu ..................................................................... 8

7. Sistematika penelitian .............................................................................. 10

B. BAB II LANDASAN TEORI

1. Altruisme

a. Pengertian ........................................................................................... 12

b. Aspek-aspek perilaku altruisme .......................................................... 15

c. Faktor-faktor yang mempengaruhi altruisme...................................... 16

Page 14: PERILAKU ALTRUISME PADA REMAJA MASJID AT-TAQWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4434/1/skripswit.pdf · PERILAKU ALTRUISME PADA REMAJA MASJID AT-TAQWA KLASEMAN MANGUNSARI

xiii

2. Remaja

a. Pengertian ........................................................................................... 21

b. Karakteristik remaja............................................................................ 22

C. BAB III METODE PENELITIAN

1. Pendekatan dan jenis penelitian ....................................................... 26

2. Lokasi penelitian .............................................................................. 26

3. Sumber data ...................................................................................... 27

4. Metode pengumpulan data ............................................................... 28

5. Analisis data ..................................................................................... 30

6. Pengecekan keabsahan data ............................................................. 32

7. Tahap-tahap penelitian ..................................................................... 32

D. BAB IV ANALISIS DATA

1. Paparan data ..................................................................................... 34

2. Analisis data ..................................................................................... 43

E. BAB V PENUTUP

1. Kesimpulan ...................................................................................... 51

2. Saran ................................................................................................. 52

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 15: PERILAKU ALTRUISME PADA REMAJA MASJID AT-TAQWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4434/1/skripswit.pdf · PERILAKU ALTRUISME PADA REMAJA MASJID AT-TAQWA KLASEMAN MANGUNSARI

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

1. Lampiran 1 surat permohonan izin penelitian ........................................ 55

2. Lampiran 2 pedoman wawancara ............................................................. 56

3. Lampiran 3 hasil wawancara..................................................................... 57

4. Lampiran 4 foto hasil wawancara ............................................................. 72

5. Lampiran 5 lembar konsultasi pembimbing.............................................. 76

6. Lampiran 6 SKK ..................................................................................... 77

7. Lampiran 7 daftar riwayat hidup ............................................................... 80

Page 16: PERILAKU ALTRUISME PADA REMAJA MASJID AT-TAQWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4434/1/skripswit.pdf · PERILAKU ALTRUISME PADA REMAJA MASJID AT-TAQWA KLASEMAN MANGUNSARI

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Bangsa Indonesia saat ini sudah kehilangan kearifan lokal

yang menjadi karakter budaya bangsa sejak berabad-abad lalu.

Seperti maraknya kasus tawuran antar pelajar, antar mahasiswa dan

antar kampung. Tindak korupsi disemua lini kehidupan dan

institusi. Kebohongan politik yang telah menjadi bahasa

sehari-hari, tidak ada kepastian hukum, karena dalam praktiknya

hukum di negara kita diperjualbelikan. Maka tidak heran apabila

pembentukan dan pembinaan karakter bangsa ini bagaikan kapal

tanpa pedoman di tengah luasnya samudra. Thomas Lickona

berpendapat sebuah bangsa akan menuju sebuah kehancuran jika

memiliki sepuluh tanda-tanda seperti: meningkatnya kekerasan

dikalangan remaja, membudayanya ketidakkejujuran, sikap fanatik

terhadap kelompok/peer group, rendahnya rasa hormat kepada

orang tua dan guru, semakin kaburnya moral baik dan buruk,

penggunaan bahasa yang memburuk, meningkatnya perilaku yang

merusak diri seperti penggunaan narkoba, alkohol, dan seks bebas,

rendahnya rasa tanggung jawab sebagai individu dan sebagai

warga negara, menurunnya etos kerja, dan rasa saling curiga dan

kurangnya kepedulian di antara sesama (Wibowo, 2012:15-16).

Page 17: PERILAKU ALTRUISME PADA REMAJA MASJID AT-TAQWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4434/1/skripswit.pdf · PERILAKU ALTRUISME PADA REMAJA MASJID AT-TAQWA KLASEMAN MANGUNSARI

2

Pada abad 21 seperti sekarang ini dapat dikatakan sebagai

era digital. Bagaimana tidak, semua kebutuhan manusia dapat

diakses begitu mudahnya. Seperti contoh dalam hal mengirim

pesan, dahulu kala dalam mengirim pesan terbiasa dengan surat

menyurat dan untuk penyampaiannya pun membutuhkan waktu 2

sampai 3 hari bahkan dapat memakan waktu kurang lebih satu

bulan. Berbeda dengan zaman sekarang mengirim pesan hanya

butuh waktu beberapa menit. Bukan hanya soal mengirim pesan,

akan tetapi dalam hal berita, permainan, berbelanja semua dapat

diakses begitu mudah melalui internet. Internet dan smartphone

merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dilepaskan. Smartphone

sudah menjadi benda yang tidak terpisahkan dalam aktivitas

keseharian manusia. Betapa tidak setiap harinya manusia saling

berinteraksi melalui smartphone baik dalam urusan pekerjaan,

pendidikan, penjualan, kegiatan sehari-hari dan lain sebagainya.

Hampir semua orang, termasuk di Indonesia memiliki

smartphone. Hal ini dikuatkan dengan artikel yang dilansir dari

laman kompas.com bahwasannya tak kurang dari 366,2 juta unit

smartphone terjual sepanjang tahun 2017. Angka itu meningkat

sebanyak 7,6 persen dari tahun ke tahun. Dari 366,2 juta unit dan

jumlah penduduk 260 juta hanya berselisih 106,2 juta, dapat

dikatakan bahwa rata-rata penduduk Indonesia mempunyai

smartphone. Pengguna smartphone terdiri dari berbagai kalangan,

Page 18: PERILAKU ALTRUISME PADA REMAJA MASJID AT-TAQWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4434/1/skripswit.pdf · PERILAKU ALTRUISME PADA REMAJA MASJID AT-TAQWA KLASEMAN MANGUNSARI

3

mulai dari orang tua, dewasa, remaja bahkan anak-anak. Secara

tidak sadar dampak dari penggunaan smartphone mulai

bermunculan, seperti kecanduan game, lebih mudahnya mengakses

situs-situs yang senonoh hingga menimbulkan kejahatan asusila.

Selain dampak yang telah disebutkan di atas, ada pula

dampak psikis yang ditimbulkan seperti, kecenderungan sikap

individualistik, kurangnya sikap bersosialisasi, sikap acuh tak acuh

dengan lingkungan sekitar dan lain-lain. Disinilah peran

lingkungan keluarga dalam pendidikan anak sangat diperlukan.

Lingkungan keluarga adalah pendidikan pertama dan utama dalam

melakukan pembinaan dan pengayoman secara layak kepada anak

sehingga mendapatkan pencerahan dan pendewasaan dalam

menjalani hidup (Ilahi, 2013 : 40).

والحجارة الناس وقىدها نارا وأهليكم أنفسكم قىا آمنىا الذين أيها يا

يعصىن ل شداد غلظ ملئكة عليها يؤمز ما ويفعلىن أمزهم ما الل

ون

Artinya: “wahai orang-orang yang beriman! Periharalah

dirimu dan keluarga mu dari api neraka yang bahan bakarnya

manusia dan batu, penjaganya malaikat-malaikat yang keras, yang

tidak durhaka kepada Allah terhadap apa yang Dia perintahkan

kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.”

(Q.S. At-Tahrim:6) (Sudrajat, 2007 : 560).

Page 19: PERILAKU ALTRUISME PADA REMAJA MASJID AT-TAQWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4434/1/skripswit.pdf · PERILAKU ALTRUISME PADA REMAJA MASJID AT-TAQWA KLASEMAN MANGUNSARI

4

Lingkungan keluarga, peran yang teramat penting dalam

proses pendidikan. Kaitan dalam hal ini adalah bagaimana keluarga

membimbing anggota keluarga agar senantiasa dapat menyaring

dampak baik dan buruk dari penggunaan smartphone. Seperti

dalam Q.S. At-Tahrim ayat 6 di atas bahwa fungsi keluarga adalah

menjaga dan memberikan pendidikan kepada anggota keluarga

mereka. Bagaimana keluarga menyisihkan waktu untuk dihabiskan

bersama, sehingga anggota keluarga mampu memaknai pentingnya

bersosialisasi dan mampu bersikap altruistik di era modern seperti

saat ini. Tidak hanya lingkungan keluarga yang perlu memberikan

pendidikan, akan tetapi lembaga pendidikan juga harus

menanamkan karakter yang baik dan sesuai dengan peserta didik

dan dapat diterapkan dilingkungan sosial. Undang-Undang nomor

20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional pada Pasal 3,

menyebutkan bahwa Pendidikan nasional berfungsi

mengembangkan kemampuan dan membentuk karakter serta

peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan

kehidupan bangsa (Wiyani, 2012:2).

Dalam Pendidikan karakter di sekolah, semua komponen

pemangku kepentingan atau stakeholders harus dilibatkan,

termasuk komponen-komponen pendidikan sendiri, yaitu

kurikulum, proses pembelajaran dan penilaian, penanganan atau

pengolahan mata pelajaran, pengelolaan sekolah, pelaksanaan

Page 20: PERILAKU ALTRUISME PADA REMAJA MASJID AT-TAQWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4434/1/skripswit.pdf · PERILAKU ALTRUISME PADA REMAJA MASJID AT-TAQWA KLASEMAN MANGUNSARI

5

aktivitas atau kegiatan kokurikuler, pemberdayaan sarana

prasarana, pembiayaan, dan etos kerja seluruh warga sekolah atau

lingkungan, dengan demikian Pendidikan karakter juga bisa

dimaknai sebagai suatu perilaku warga sekolah yang dalam

menyelenggarakan pendidikannya dilandasi dengan karakter.

Sasaran utama dalam pendidikan adalah peserta didik yang

berumur kisaran 6-20 tahun. Usia tersebut dibagi menjadi beberapa

kelompok atau sub perkembangan anak mulai dari masa

kanak-kanak, remaja hingga dewasa. Remaja adalah sasaran utama,

betapa tidak kisaran umur remaja 12-21 tahun merupakan masa

peralihan antara masa anak dan masa dewasa (Gunarsa, 2011 :

203). Perubahan yang signifikan terjadi pada bentuk tubuh remaja,

hubungan sosial, bertambahnya kemampuan dan keterampilan,

pembentukan identitas. Seringkali remaja dikaitkan dengan istilah

“labil” atau dalam kebingungan dalam menentukan beberapa hal.

Akan tetapi, remaja saat ini lebih bisa dikatakan remaja melenial

yang melek digital, dengan kata lain remaja era ini banyak

memanfaatkan alat komunikasi sebagai alat penunjang keseharian

mereka. Fokus penelitian ini adalah remaja masjid yang ada

diperkotaan yang mayoritas memiliki gadget dan cenderung tidak

peduli dengan lingkungan sekitar. Penelitian ini dilakukan di

masjid At-Taqwa Klaseman kota Salatiga karena letaknya di

Page 21: PERILAKU ALTRUISME PADA REMAJA MASJID AT-TAQWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4434/1/skripswit.pdf · PERILAKU ALTRUISME PADA REMAJA MASJID AT-TAQWA KLASEMAN MANGUNSARI

6

perkotaan serta penduduknya yang bukan hanya muslim saja tetapi

juga non muslim.

Gambaran permasalahan di atas adalah bagaimana

penanaman sikap altruisme dalam remaja masjid di jaman yang

semakin maju dan mengharuskan melek digital, maka penulis

merumuskan judul PERILAKU ALTRUISME PADA REMAJA

MASJID AT-TAQWA KLASEMAN KOTA SALATIGA.

B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang di atas, maka dirumuskan permasalahan

sebagai berikut:

1. Bagaimana pandangan remaja masjid At-Taqwa Klaseman

Mangunsari Sidomukti kota Salatiga tentang altruisme?

2. Bagaimana penerapan sikap altruisme oleh remaja masjid

At-Taqwa Klaseman Mangunsari Sidomukti kota Salatiga?

C. Tujuan penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan

penelitian yang ingin dicapai dalam penulisan skripsi ini adalah:

1. Mengetahui pandangan remaja masjid At-Taqwa Klaseman

Mangunsari Sidomukti kota Salatiga tentang altruisme.

2. Mengetahui penerapan sikap altruisme oleh remaja masjid

At-Taqwa Klaseman Mangunsari Sidomukti kota Salatiga.

Page 22: PERILAKU ALTRUISME PADA REMAJA MASJID AT-TAQWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4434/1/skripswit.pdf · PERILAKU ALTRUISME PADA REMAJA MASJID AT-TAQWA KLASEMAN MANGUNSARI

7

D. Manfaat penelitian

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan

informasi yang jelas tentang peranan altruisme dalam mewujudkan

perilaku remaja masjid yang prososial. Sehingga mampu

memberikan manfaat baik secara teoritis maupun secara

praktiknya.

1. Secara Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan

atau wacana serta menjadi rujukan atau referensi mengenai

perilaku altruisme pada remaja masjid At-Taqwa kota Salatiga.

2. Secara Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan atau

pegangan bagi pendidik dalam mengembangkan pendidikan

karakter terlebih pendidikan remaja. Serta menerapkan dan

melaksanakan pembelajaran pendidikan remaja di era serba

digital.

E. Penegasan Istilah

Untuk menghindari kesalah pahaman dan kekaburan dalam

penafsiran judul, maka perlu dikemukakan maksud dari kata-kata

dan istilah yang digunakan dalam judul skripsi ini agar dapat

Page 23: PERILAKU ALTRUISME PADA REMAJA MASJID AT-TAQWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4434/1/skripswit.pdf · PERILAKU ALTRUISME PADA REMAJA MASJID AT-TAQWA KLASEMAN MANGUNSARI

8

dipahami secara konkrit dan lebih operasional. Adapun batasan

istilah tersebut adalah:

1. Altruisme

Altruisme dalam kamus istilah popular mempunyai

pengertian mementingkan pengabdian dan rasa kasih pada sesama

diatas kepentingan pribadi. (Fanani, 2012 : 33)

Altruisme adalah perilaku menolong yang tidak

mementingkan diri sendiri dan dimotivasi oleh keinginan untuk

bermanfaat bagi orang lain (Clayton & Mercer, 2012 : 121).

Kesimpulan dari dua pengertian diatas yaitu altruisme adalah

perilaku mengutamakan kepentingan orang lain diatas kepentingan

sendiri.

F. Kajian Penelitian Terdahulu

Penelitian yang dilakukan oleh Satria Andromeda tentang

“Hubungan antara Empati dengan Perilaku Altruisme pada Karang

Taruna Desa Pakang” menyimpulkan bahwa ada hubungan positif

yang sangat signifikan antara empati dengan perilaku altruisme

pada desa Pakang. Semakin tinggi empati maka semakin tinggi

perilaku altruisme, begitupun sebaliknya. Semakin rendah empati

maka semakin rendah perilaku altruisme. Nilai koefisien korelasi

(rxy) sebesar 0,584 ; signifikansi p = 0,000 (p≤0,01). Tingkat

empati pada subyek tergolong tinggi. Hal ini ditunjukkan oleh

Page 24: PERILAKU ALTRUISME PADA REMAJA MASJID AT-TAQWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4434/1/skripswit.pdf · PERILAKU ALTRUISME PADA REMAJA MASJID AT-TAQWA KLASEMAN MANGUNSARI

9

rerata empirik sebesar 75,89 dan rerata hipotetik sebesar 62,5.

Tingkat perilaku altruisme pada subyek tergolong tinggi. Hal ini

ditunjukkan oleh rerata empirik sebesar 81,89 dan rerata hipotetik

sebesar 62,5.

Penelitian yang dilakukan oleh Arunia Hidayati yang

berjudul ”Hubungan Kematangan Beragama dengan Perilaku

Altruistik pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Agama

Islam STAIN Salatiga Angkatan 2007/2008” disimpulkan bahwa

ada hubungan antara kematangan beragama dengan perilaku

altruistik pada mahasiswa PAI STAIN Salatiga angkatan

2007/2008 diterima. Hal tersebut dipaparkan dengan hasil analisis

kuantitatif data 50 responden yaitu tingkat kematangan beragama

yang memperoleh nilai tinggi (A) sebanyak 46, kategori sedang (B)

sebanyak 44%, kategori rendah (C) sebanyak 10%. Setelah data

berhasil, kemudian data tersebut dikonsultasikan dengan r tabel,

dengan jumlah subyek penelitian 50 responden dengan taraf

signifikansi 5% diperoleh 0,361, pada taraf signifikansi 1%

diperoleh 0,279, dan hasil rxy diperoleh signifikansi 0,995, maka

dapat berarti bahan nilai rxy lebih besar daripada nilai tabel yakni

(0,361 ˂0,995˃0,279).

Penelitian yang dilakukan oleh Safira Ainun Zahra

mengenai “Pengaruh kematangan Emosi dan Pola Asuh Orang Tua

Terhadap Altruisme pada Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah

Page 25: PERILAKU ALTRUISME PADA REMAJA MASJID AT-TAQWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4434/1/skripswit.pdf · PERILAKU ALTRUISME PADA REMAJA MASJID AT-TAQWA KLASEMAN MANGUNSARI

10

Jakarta” memberikan kesimpulan bahwa terdapat pengaruh yang

signifikan antara kematangan emosi dan pola asuh orang tua

terhadap altruism pada mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta. Hasil dari uji hipotesis minor yang menguji

masing-masing koefisien regresi terhadap depennment variable

diperoleh tiga koefisien regresi yang signifikan, yaitu kemampuan

beradaptasi, kemampuan menguasai amarah dan pola asuh

otoriter-permisif.

Penelitian yang dilakukan oleh peneliti kali ini bukan

mengenai altruisme dalam mempengaruhi variable-variabel

tertentu melainkan perilaku altruisme dalam remaja masjid

At-Taqwa Klaseman Kota Salatiga. Persamaan penelitian ini

dengan penelitian terdahulu adalah makna sikap altruisme dalam

suatu hubungan sosial. Sedangkan perbedaan penelitian ini dengan

penelitian terdahulu dapat dilihat dari segi metode penelitan,

dimana penelitian terdahulu menggunakan pendekatan kuantitatif

sedangkan penelitian ini menggukan pendekatan kualitatif dengan

subjek penelitian yang berbeda pula.

G. Sistematika Penelitian

Skripsi ini akan ditulis menggunakan sistematika yang

terdiri dari 5 bab, antara lain:

Page 26: PERILAKU ALTRUISME PADA REMAJA MASJID AT-TAQWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4434/1/skripswit.pdf · PERILAKU ALTRUISME PADA REMAJA MASJID AT-TAQWA KLASEMAN MANGUNSARI

11

BAB I, yaitu berisi latar belakang masalah, rumusan

masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, penegasan istilah,

kajian penelitian terdahulu serta sistematika penelitian.

BAB II, berisi mengenai landasan teori pengertian

altruisme dan remaja.

BAB III, berisi mengenai metode penelitian yang

digunakan dalam penelitian.

BAB IV, paparan dan analisis data.

BAB V, penutup yang mencakup simpulan dan saran.

Kesimpulan yang ditarik dari hasil penelitian dan analisis data.

serta penutup yang berisi tentang prakata penulis mengenai

penelitiannya.

Page 27: PERILAKU ALTRUISME PADA REMAJA MASJID AT-TAQWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4434/1/skripswit.pdf · PERILAKU ALTRUISME PADA REMAJA MASJID AT-TAQWA KLASEMAN MANGUNSARI

12

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Altruisme

1. Pengertian

Kehidupan manusia tidak terlepas dari sikap sosial.

Interaksi yang dilakukan setiap hari oleh manusia membuat

manusia memiliki berbagai karakter dan sifat yang beraneka

ragam. Auguste Comte (Seglow, 2004: 51) masalah utama

kehidupan manusia adalah subordinasi egoisme altruisme,

Keseluruhan ilmu sosial terdiri atas sepatutnya mengerjakan

masalah ini, prinsip esensial menjadi reaksi kolektif atas kehidupan

individu. Altruisme merupakan bagian dari sikap prososial, sikap

prososial adalah suatu kategori tindakan yang luas yang

didefinisikan oleh segmen signifkan masyarakat dan atau

kelompok sosial sesorang sebagai tindakan yang secara umum

bermanfaat bagi orang lain. Perilaku prososial dan altruisme

berbeda, perilaku prososial dapat mencakup diterimanya

penghargaan karena menolong, sedangkan altruisme

menggambarkan tindakan prososial sebagai tujuan itu sendiri,

tanpa memberikan keuntungan bagi si altruis (Clayton & Mercer,

2012 : 122).

Page 28: PERILAKU ALTRUISME PADA REMAJA MASJID AT-TAQWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4434/1/skripswit.pdf · PERILAKU ALTRUISME PADA REMAJA MASJID AT-TAQWA KLASEMAN MANGUNSARI

13

Seperti halnya altruisme dan egoisme. Altruisme

merupakan sikap yang mempunyai pengertian berbanding terbalik

dengan egoisme. Egoisme memiliki arti mementingkan diri sendiri.

Altruisme adalah sikap mengutamakan kepentingan orang lain

dibanding kepentingan diri sendiri.

Menurut Batson (1943 : 3) altruisme merupakan keinginan

untuk menguntungkan orang lain demi kepentingan orang lain

daripada kepentingan diri sendiri. Sedangkan menurut Seglow

(2004: 89) altruisme adalah perilaku yang benar-benar diarahkan

untuk membantu orang lain untuk kepentingan mereka sendiri dan

tidak dapat direduksi menjadi perilaku yang mementingkan diri

sendiri atau pro-sosial.

Altruisme adalah perilaku menolong yang tidak

mementingkan diri sendiri dan dimotivasi oleh keinginan untuk

bermanfaat bagi orang lain (Clayton & Mercer, 2012 : 121).

Altruisme (Monroe, 1998: 4) tindakan yang dirancang

untuk memberi manfaat bagi orang lain, bahkan dengan risiko

bahaya yang signifikan terhadap kesejahteraan diri sendiri.

Bierhoff , Klein dan Kram (1991) dalam Clayton & Mercer

(2012 : 130) meminta para peserta yang pernah turun tangan

dalam suatu kecelakaan lalu lintas untuk mengisi kuesioner yang

berisi disposisi-disposisi kepribadian yang menurut mereka relevan

Page 29: PERILAKU ALTRUISME PADA REMAJA MASJID AT-TAQWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4434/1/skripswit.pdf · PERILAKU ALTRUISME PADA REMAJA MASJID AT-TAQWA KLASEMAN MANGUNSARI

14

dengan perilaku semacam itu. Individu-individu kontrol yang

setara yang juga melihat namun tidak turun tangan juga mengisi

kuesioner yang sama. Berdasarkan temuannya, mereka

mengidentifikasi suatu kombinasi lima disposisi yang diasosiasikan

dengan mereka yang menunjukkan perilaku yang mendorong

seseorang memiliki perilaku altruisme:

a. Empati

Suatu respon afektif dan kognitif yang kompleks

terhadap penderitaan emosional orang lain. Hipostesis

altruisme empati mengaitkan perilaku menolong yang

termotivasi secara altruitik dengan kepedulian empatik.

b. Keyakinan tentang dunia yang adil

Menyatakan bahwa seseorang memiliki norma

keadilan yang mempengaruhi cara seseorang menilai

apakah orang lain membutuhkan pertolongan dan

menimbang ongkosnya bagi kita. Jika hasil menolong yang

diserap tidak memenuhi standar keadilan seseorang itu

sendiri, maka disebut termotivasi secara egoistik, bukan

secara altruistik.

c. Tanggung jawab sosial

Menolong orang lain adalah sesuatu yang harus

dilakukan, tidak bergantung pada ketimbalbalikan di masa

Page 30: PERILAKU ALTRUISME PADA REMAJA MASJID AT-TAQWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4434/1/skripswit.pdf · PERILAKU ALTRUISME PADA REMAJA MASJID AT-TAQWA KLASEMAN MANGUNSARI

15

mendatang atau apakah individu tersebut pernah menolong

seseorang atau tidak

d. Pusat kendali internal

Ini merupakan kepercayaan individu, bahwa

individu tersebut dapat memilih untuk bertingkah laku

dalam cara memaksimalkan hasil akhir yang baik dan

meminimalkan yang buruk. Individu yang menolong

mempunyai pusat kendali internal yang tinggi. Sebaliknya

individu yang tidak menolong cenderung memiliki pusat

kendali eksternal dan percaya bahwa apa yang dilakukan

tidak relevan, karena apa yang diatur oleh keuntungan,

takdir, orang-orang yang berkuasa dan faktor-faktor tidak

terkontrol lainnya.

e. Egosentrisme rendah

Individu yang menolong tidak bermaksud untuk

menjadi egosentris, self absorbed, dan kompetitif.

2. Aspek-aspek perilaku altruisme

Myers (1987:383) membagi perilaku altruisme kedalam

beberapa aspek yaitu, memberikan perhatian terhadap orang lain

dimana seseorang membantu orang lain karena adanya kasih

sayang, pengabdian, kesetiaan yang diberikan tanpa ada keinginan

untuk memperoleh imbalan untuk dirinya sendiri. Membantu orang

Page 31: PERILAKU ALTRUISME PADA REMAJA MASJID AT-TAQWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4434/1/skripswit.pdf · PERILAKU ALTRUISME PADA REMAJA MASJID AT-TAQWA KLASEMAN MANGUNSARI

16

lain dimana seseorang membantu di dasari oleh keinginan yang

tulus dan dari hati nurani orang tersebut tanpa adanya pengaruh

dari orang lain. Meletakkan kepentingan orang lain diatas

kepentingan pribadi dimana dalam memberikan bantuan kepada

orang lain kepentingan yang bersifat pribadi di kesampingkan dan

lebih fokus pada kepentingan orang lain.

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku altruisme

Perilaku altruisme dipengaruhi oleh beberapa faktor antara

lain faktor situasional dan faktor internal. Adapun faktor

situasional dibagi menjadi enam antara lain (Sarwono, 2009:

131-134).

a. Lingkungan

Orang-orang yang berada di sekitar tempat kejadian

mempunyai peranan besar dalam mempengaruhi seseorang

saat memutuskan untuk menolong ketika dihadapkan pada

keadaan darurat, efek ini terjadi karena adanya pengaruh

sosial, yaitu pengaruh dari orang lain yang dijadikan acuan

dalam meninterpretasikan situasi dan mengambil keputusan

untuk menolong.

b. Daya tarik

Seseorang akan cenderung memberikan bantuan

kepada orang yang memiliki kesamaan dengan dirinya.

Page 32: PERILAKU ALTRUISME PADA REMAJA MASJID AT-TAQWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4434/1/skripswit.pdf · PERILAKU ALTRUISME PADA REMAJA MASJID AT-TAQWA KLASEMAN MANGUNSARI

17

Seorang pemalu pada umumnya akan melakukan altruisme

pada anggota kelompoknya terlebih dahulu kemudian baru

terhadap orang lain karena ada kesamaan pada dirinya.

c. Atribusi terhadap korban

Seseorang akan termotivasi untuk memberikan

bantuan kepada orang lain bila ia berasumsi bahwa ketidak

beruntungan korban adalah diuar kendali korban. Jadi

seseorang akan lebih bersedia memberikan sumbangan

kepada pengemis yang cacat tua dibandingkan dengan

pengemis yang sehat dan masih muda.

d. Modeling

Model yang melakukan perilaku altruisme dapat

memotivasi untuk seseorang memberikan pertolongan

kepada orang lain.

e. Tekanan waktu

Orang yang sibuk dan tergesa-gesa cenderung tidak

melakukan altruisme, sedangkan orang yang punya banyak

waktu luang yang lebih besar kemungkinannya memberkan

pertolongan kepada yang memerlukan.

Page 33: PERILAKU ALTRUISME PADA REMAJA MASJID AT-TAQWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4434/1/skripswit.pdf · PERILAKU ALTRUISME PADA REMAJA MASJID AT-TAQWA KLASEMAN MANGUNSARI

18

f. Kebutuhan korban

Kesediaan untuk menolong dipengaruhi oleh

kejelasan bahwa korban benar-benar membutuhkan

pertolongan.

Adapun faktor internal yang dapat mempengaruhi atruisme

dibagi menjadi lima yaitu : suasana hati (mood), sifat, jenis

kelamin, tempat tinggal, pola asuh (Sarwono, 2009: 134-136).

a. Suasana hati (mood)

Emosi seseorang akan mempengaruhi

kecenderungan untuk menolong. Emosi positif akan

meningkatkan perilaku altruisme, namun jika situasinya

tidak jelas maka orang yang bahagia cenderung

mengasumsikan bahwa tidak ada keadaan darurat sehingga

tidak menolong. Sedangkan pada emosi negatif, seseorang

yang sedih kemungkinan menolongnya dapat membuat

suasana hati lebih baik, maka dia akan memberikan

pertolongan.

b. Sifat

Berkaitan dengan sifat yang dimiliki seseorang,

orang yang memiliki sifat pemaaf cenderung mudah

menolong. Sedangkan orang yeng memiliki self monitoring

tinggi juga cenderung lebih penolong karena dengan

Page 34: PERILAKU ALTRUISME PADA REMAJA MASJID AT-TAQWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4434/1/skripswit.pdf · PERILAKU ALTRUISME PADA REMAJA MASJID AT-TAQWA KLASEMAN MANGUNSARI

19

menjadi penolong ia akan memperoleh penghargaan sosial

yang lebih tinggi.

c. Jenis kelamin

Peranan gender terhadap kecenderungan seseorang

untuk menolong sangat bergantung pada situasi dan bentuk

pertolongan yang dibutuhkan. Laki-laki cenderung mau

terlibat melakukan altruisme pada situasi darurat sedangkan

perempuan lebih mau terlibat dalam aktfitas altruisme pada

situasi yang memberikan dukungan emosi, merawat dan

mengasuh.

d. Tempat tinggal

Orang yang tinggal dipedesaan cenderug memiliki

sifat penolong dari pada orang yang tinggal diperkotaan di

karenakan terlalu banyak mendapat stimulasi dari

lingkungan sehingga mereka harus selektif dalam menerima

informasi yang banyak agar tetap bisa menjalankan

perannya dengan baik. Inilah yang menjadi penyebab

orang-orang perkotaan altruismenya lebih rendah dari

orang-orang desa.

e. Pola asuh

Pola asuh dalam keluarga yang demokratis secara

signifikan memfasilitasi adanya kecenderungan anak untuk

Page 35: PERILAKU ALTRUISME PADA REMAJA MASJID AT-TAQWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4434/1/skripswit.pdf · PERILAKU ALTRUISME PADA REMAJA MASJID AT-TAQWA KLASEMAN MANGUNSARI

20

tumbuh menjadi penolong, yaitu melalui peran orang tua

dalam menentukan standar tingkah laku menolong.

4. Tahap-tahap perilaku altruisme

Menurut Latane dan Darley (1970) dalam Faturochman

(2009: 74) ada empat tahapan yang dilalui seseorang sebelum

sampai pada keputusan dan berbuat menolong orang lain, yaitu:

a. Perhatian, orang tidak mungkin akan menolong bila dia

tidak tahu adanya orang lain yang perlu ditolong. Untuk

sampai pada perhatian terkadang sering terganggu oleh

adanya hal-hal lain seperti kesibukan, ketergesaan,

mendesaknya kepentingan lain dan lain sebagainya.

b. Interpretasi situasi, seseorang yang tergeletak di tepi jalan

bisa diinterpretasikan sebagai gelandangan, pemabuk,

korban kecelakaan atau yang lain. Apabila ternyata

pemerhati ini menginterpretasikan gelandangan atau

pemabuk maka tidak akan muncul suatu perbuatan. Berbeda

jika pemerhati menginterpretasikan sebagai orang yang

membutuhkan pertolongan misalnya adanya darah atau

permintaan tolong, maka kemungkinan besar akan

diinterpretasikan sebagai korban yang perlu pertolongan.

c. Asumsi, setelah pemerhati menganggap sesorang

membutuhkan pertolongan maka muncullah asumsi. Muncul

Page 36: PERILAKU ALTRUISME PADA REMAJA MASJID AT-TAQWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4434/1/skripswit.pdf · PERILAKU ALTRUISME PADA REMAJA MASJID AT-TAQWA KLASEMAN MANGUNSARI

21

tidaknya asumsi bahwa hal itu merupakan tanggung jawab

pemerhati.

d. Mengambil keputusan untuk menolong atau tidak.

Meskipun sudah sampai pada tahap ketiga, pemerhati

merasa bertanggung jawab memberikan pertolongan.

Berbagai kekhawatiran bisa timbul yang menghambat

terlaksananya pemberian pertolongan. Berbeda apabila ada

keputusan bahwa dia harus menolong. Adanya keputusan

seperti itu, maka akan ada tindakan pertolongan.

B. Remaja

1. Pengertian

Masa remaja merupakan masa penuh gejolak. Pada masa

ini, mood (suasana hati) bisa berubah dengan sangat cepat karena

beberapa faktor, seperti tugas sekolah, pekerjaan rumah, dan lain

sebagainya. Usia remaja berkisar antara 13-21 tahun. Pada usia 16

tahun ke atas, keeksentrikan remaja akan berkurang karena telah

sering dihadapkan pada dunia nyata (Prasetyono, 2014 : 13)

Agama Islam tidak ada istilah remaja yang ada hanya anak-anak

dan dewasa (akil baligh, ukuran dewasa didasarkan pada

perubahan biologis misalnya anak perempuan dipandang dewasa

apabila sudah menstruasi, sedang anak laki-laki dikatakan dewasa

apabila sudah keluar mani (melalui mimpi).

Page 37: PERILAKU ALTRUISME PADA REMAJA MASJID AT-TAQWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4434/1/skripswit.pdf · PERILAKU ALTRUISME PADA REMAJA MASJID AT-TAQWA KLASEMAN MANGUNSARI

22

Saat ini belum ada kesepakatan batas umur dari remaja. Di

Indonesia maupun dipelbagai negara, batasan umur remaja ini

masih belum ada batasam yang jelas, akan tetapi hampir disepakati

berkisar antara usia 13-21 tahun, yaitu berakhir masa anak-anak-

menjelang usia dewasa (adolessen). Setiap orang setelah

mengalami masa anak-anak dan menghadapi masa remaja akan

mengalami masa peralihan yang waktunya sangat singkat. Masa

peralihan yang dapat dikatakan masa kritia (berbahaya), disebut

juga fase negatif, karena fase ini ditandai dengan sifat-sifat negatif

dan acuh tak acuh pada keadaan. Pikiran tidak tenang, kurang mau

bergerak atau bekerja, lebih banyak menghabiska waktu untuk

tidur, pemurung, ragu-ragu dan non sosial.

2. Karakteristik remaja

Masa remaja juga disebut dengan masa transisi atau masa

peralihan dari anak-anak menjadi dewasa. Pada masa ini remaja

mengalami banyak karakteristik perubahan hidup. Adapun

karakteristik perubahan hidup yang dialami oleh remaja adalah

antara lain (Achroni, 2014: 14-31)

a. Ciri fisik/biologis

Masa remaja masa dimana seseorang mengalami

perubahan fisik yang dramatis. Tinggi serta berat badan

yang berubah. Perubahan fisik terjadi karena tubuh

memproduksi hormon-hormon yang berhubungan dengan

Page 38: PERILAKU ALTRUISME PADA REMAJA MASJID AT-TAQWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4434/1/skripswit.pdf · PERILAKU ALTRUISME PADA REMAJA MASJID AT-TAQWA KLASEMAN MANGUNSARI

23

pertumbuhan. Yaitu follocle-stimulating hormon (ISCH)

dan Luteinizing Hormon (LH). Hormon-hormon ini lah

yang akan bertanggung jawab atas perubahan fisik remaja.

b. Ciri kognitif

Kognitif atau kemampuan berfikir adalah hal yang

berhubungan dengan atau melibatkan kognisi. Secara

sederhana remaja dengan perkembangan kognitif mampu

melakukan hal-lah sebagai berikut : berfikir logis tentang

gagasan abstrak, membuat rencana, strategi,

keputusan-keputusan, dan memecahkan masalah,

membedakan yang konkret dengan yang abstrak, belajar

berintrospeksi diri, serta memperluas wawasan berfikir.

c. Ciri emosional

Jenis emosi yang umum dihadapi remaja adalah

cinta, kasih sayang, gembira, bahagia, amarah, takut, cemas

cemburu sedih frustasi dan benci. Adapun perilaku negatif

yang di timbulkan oleh emosi remaja antara lain:

1. Agresif (melawan, keras kepala, berkelahi, suka

mengganggu dan lain-lain).

2. Regresif atau lari dari kenyataan (suka melamun,

pendiam, senang menyendiri dan mengonsumsi obat

penenang, minuman keras dan obat terlarang).

Page 39: PERILAKU ALTRUISME PADA REMAJA MASJID AT-TAQWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4434/1/skripswit.pdf · PERILAKU ALTRUISME PADA REMAJA MASJID AT-TAQWA KLASEMAN MANGUNSARI

24

3. Temperamental (mudah tersinggung, marah, sedih, dan

murung).

Ketika seorang remaja berhasil mencapai

kematangan emosi adapun beberapa hal yang akan

dimiliki adalah ketepatan emosi (cinta, kasih sayang,

simpati, senang menolong, menghormati orang lain,

ramah, dan lain-lainnya) serta mampu mnegendalikan

emosi (tidak mudah tersinggung, tidak agresif, wajar

optimis, dan tidak meledak-ledak, menghadapi

kegagalan secara sehat dan bijak).

d. Ciri sosial

Hubungan sosial remaja yang menjadi kompleks

dibandingkan ketika masih anak-anak inilah yang membuat

tugas perkembangan remaja yang terkait dengan hubungan

sosial menjadi tugas perkembangan paling sulit. Hal ini

terjadi karena dalam setiap hubungan sosial selalu

dibutuhkan berbagai penyesuian dan penyesuai sosial ini

tidak selalu mudah untuk dilakukan.

e. Ciri moral

Memasuki masa remaja, remaja mengalami

perkembangan moral. Remaja akan melakukan perbuatan

baik karena adanya dorongan dari diri sendiri, tanpa harus

senantiasa dibimbing, diawasi, didorong, dan diancam

Page 40: PERILAKU ALTRUISME PADA REMAJA MASJID AT-TAQWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4434/1/skripswit.pdf · PERILAKU ALTRUISME PADA REMAJA MASJID AT-TAQWA KLASEMAN MANGUNSARI

25

hukuman. Remaja berbuat baik karena menghormati

tatanan moral yang ada di masyarakat dan norma hukum,

serta agar mendapatkan penerimaan sosial.

E.B Hurlock dalam Achroni (2014: 31) menunjukkan

betapa berartinya masa remaja dengan memberikan pandangannya

mengenai ciri-ciri masa remaja sebagai berikut :

1. Masa remaja sebagai periode yang berharga karena

perkembangan fisik dan mental yang cepat dan penting,

adanya penyesuaian mental dan pembentukan sikap,

nilai serta minat baru.

2. Masa remaja sebagai perioden peralihan, adanya suatu

perubahan sikap dan perilaku dari anak-anak menuju

dewasa.

3. Masa remaja sebagai periode perubahan karena ada 5

perubahan yang bersifat unuversal yaitu perubahan

emosi, tubuh, minat dan pola perilaku, serta perubahan

nilai.

4. Masa remaja sebagai masa mencari identitas karena

remaja berusaha untuk menjelaskan siapa dirinya apa

perannya.

5. Masa remaja sebagai ambang masa dewasa karena masa

remaja mulai memusatkan diri pada perilaku yang

dihubungkan dengan orang dewasa.

Page 41: PERILAKU ALTRUISME PADA REMAJA MASJID AT-TAQWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4434/1/skripswit.pdf · PERILAKU ALTRUISME PADA REMAJA MASJID AT-TAQWA KLASEMAN MANGUNSARI

26

BAB III

METODE PENELITIAN

1. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif

fenomenologi, yaitu metode penelitian yang merupakan pandangan

berfikir yang menekankan pada fokus kepada

pengalaman-pengalaman subjektif manusia dan interpretasi dunia

(Moleong, 2009 : 15). Penelitian kualitatif fenomenologi digunakan

sebagai anggapan umum untuk menunjuk pada pengalaman

subjektif dari berbagai janis dan tipe subjek yang ditemukan.

Istilah ini mengacu pada penelitian terdisiplin tentang kesadaran

dari perspektif pertama seseorang. Penelitian ini bertujuan untuk

memahami arti peristiwa dan kaitan-kaitannya terhadap

orang-orang yang berada dalam situasi tertentu dan memperoleh

penjelasan yang banyak dan bermanfaat serta dapat memperoleh

penemuan-penemuan yang tidak diduga sebelumnya untuk

membentuk kerangka teoritis yang baru.

2. Lokasi Penelitian

Penelitian ini berlokasi di Masjid At-Taqwa Kota Salatiga

yang beralamat di Jln. Merak Klaseman Mangunsari Sidomukti

Kota Salatiga. Masjid ini terletak di Kiri Jalan dari arah Palang.

Alasan pemilihan lokasi ini adalah dikarenakan lokasi ini sangat

Page 42: PERILAKU ALTRUISME PADA REMAJA MASJID AT-TAQWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4434/1/skripswit.pdf · PERILAKU ALTRUISME PADA REMAJA MASJID AT-TAQWA KLASEMAN MANGUNSARI

27

strategis terletak di seberang jalan dan banyak pengunjung, serta

penduduk sekitar masjid yang bukan hanya muslim tetapi juga non

muslim.

3. Sumber Data

Adapun sumber data yang di gunakan pada penelitian ini adalah

sumber primer dan sekunder antara lain:

a. Sumber Primer

Data primer adalah data yang diambil dari sumber data

primer atau sumber pertama dilapangan. Data primer merupakan

data yang diperoleh dari sumber pertama baik dari individu

maupun kelompok seperti hasil wawancara atau pengisian

kuesioner (Abdul Manaf, 2015: 202), adapun sumber primer dalam

penelitian ini adalah ketua remaja masjid serta anggotanya. Jumlah

sampel yang diambil dari 26 remaja yang ada yaitu 5 responden

dikarenakan kelima responden mengetahui permasalahan

penelitian yang akan dilakukan. Kelima responden dipilih karena

selain mengetahui permasalahan penelitian juga karena kelima

responden aktif dalam kegiatan masjid dibandingkan dengan

responden yang lain.

Page 43: PERILAKU ALTRUISME PADA REMAJA MASJID AT-TAQWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4434/1/skripswit.pdf · PERILAKU ALTRUISME PADA REMAJA MASJID AT-TAQWA KLASEMAN MANGUNSARI

28

Tabel 1.1

Daftar Remaja Masjid At-Taqwa Kota Salatiga

No Nama Jenis kelamin

1. Fd Laki-laki

2. KM Perempuan

3. NZ Perempuan

4. FF Laki-laki

5. FA Laki-laki

b. Sumber Sekunder

Sumber sekunder berupa sumber tulisan yang mendukung

sumber primer. Biasanya sumber ini merupakan tafsiran atau

tanggapan dari sumber primer (Chang, 2014: 38) dalam

penelitian ini sumber sekunder tersebut adalah data-data yang

terkumpulkan melalui penelitian. Seperti foto kegiatan dan

hasil wawancara.

4. Metode Pengumpulan Data

Dalam menganalisis data yang telah dikumpulkan

menggunakan beberapa metode, antara lain:

a. Wawancara

Wawancara adalah percakapan dengan maksud

tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua belah

Page 44: PERILAKU ALTRUISME PADA REMAJA MASJID AT-TAQWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4434/1/skripswit.pdf · PERILAKU ALTRUISME PADA REMAJA MASJID AT-TAQWA KLASEMAN MANGUNSARI

29

pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang

mengajukan pertanyaan dan terwawancara

(interviewee). Penelitian ini menggunakan metode

wawancara terstruktur. Wawancara terstruktur adalah

wawancara yang pewawancaranya menetapkan sendiri

masalah dan pertanyaan-pertanyaan yan akan diajukan.

Wawancara ini bertujuan mencari jawaban dari

hipotesis kerja (Moleong, 2009 : 190).

a. Observasi

Observasi adalah pengamatan dan pencatatan

suatu obyek dengan sistematika fenomena yang

diselidiki. Observasi dapat dilakukan sesaat ataupun

mungkin dapat diulang (Sukandarrumidi, 2004: 69).

Metode ini digunakan untuk mengetahui secara

langsung kondisi serta lingkungan dari lokasi

penelitian, seputar remaja masjid At-Taqwa Kota

Salatiga, serta mengetahui secara langsung fenomena

yang diteliti yaitu perilaku altruisme pada remaja

masjid.

b. Dokumentasi

Dokumentasi adalah suatu cara pengumpulan

data yang diperoleh dari dokumen-dokumen yang ada

Page 45: PERILAKU ALTRUISME PADA REMAJA MASJID AT-TAQWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4434/1/skripswit.pdf · PERILAKU ALTRUISME PADA REMAJA MASJID AT-TAQWA KLASEMAN MANGUNSARI

30

atau catatan-catan yang tersimpan, baik berupa catatan

transkrip, buku, surat kabar dan lain sebagainya.

Penelitian ini memanfaatkan dokumen yang telah

diperoleh seperti foto kegiatan, record. Record adalah

setiap pernyataan tertulis yang disusun oleh seseorang

atau lembaga untuk keperluan pengujian suatu

peristiwa atau menyajikan akunting (Moleong, 2009 :

216).

5. Analisis Data

Data diteliti, dibandingkan untuk diketahui persamaan

dan perbedaan, dan fenomena yang tercermin didalam data.

Melalui proses ini, diharapkan dapat mengarah ke

penemuan-penemuan baru. Teknik analisis data yang

digunakan adalah interpretasi. Analisis data kualitatif adalah

upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, upaya

mengorganisasikan data, memilah-memilahnya menjadi satuan

yan dapat dikelola, mensintesiskannya mencari dan

menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang

dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada

orang lain (2009 : 248).

Penelitian ini menggunakan analisis data metode

perbandingan tetap yaitu metode analisis yang secara tetap

membandingkan satu datum dengan datum yang lain, dan

Page 46: PERILAKU ALTRUISME PADA REMAJA MASJID AT-TAQWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4434/1/skripswit.pdf · PERILAKU ALTRUISME PADA REMAJA MASJID AT-TAQWA KLASEMAN MANGUNSARI

31

kemudian secara tetap membandingkan kategori dengan

kategori lainnya (Moleong, 2009 : 288). Secara umum proses

analisis data dalam motode ini adalah sebagi berikut:

1. Reduksi data

Identifikasi satuan (unit), pada mulanya

diidentifikasikan adanya satuan yaitu bagian terkecil

yang ditemukan dalam data yang memiliki makna bila

dikaitkan dengan fokus dan masalah penelitian.

2. Kategorisasi

Menyusun kategori, kategorisasi adalah upaya

memilah-milah setiap kesatuan ke dalam bagian-bagian

yang memiliki kesamaan.

3. Sintesisasi

Mensintesiskan berarti mencari kaitan antara

satu kategori dengan kategori lainnya.

4. Menyusun hipotesis kerja

Hipotesis kerja dilakukan dengan jalan

merumuskan suatu pertanyaan yang proposisional.

Hipotesis kerja ini merupakan teori substantif (yaitu

teori yang berasal dan masih terkait dengan data).

hipotesis kerja berkaitan dan sekaligus menjawab

pertanyaan penelitian.

Page 47: PERILAKU ALTRUISME PADA REMAJA MASJID AT-TAQWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4434/1/skripswit.pdf · PERILAKU ALTRUISME PADA REMAJA MASJID AT-TAQWA KLASEMAN MANGUNSARI

32

6. Pengecekan Keabsahan Data

Penelitian ini berusaha memperoleh keabsahan data

pada temuannya. Teknik yang digunakan untuk pemeriksaan

keabsahan data adalah teknik triangulasi yaitu teknik

pemeriksaan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain. Di

luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai

pembanding terhadap data tersebut (Moleong, 2009 : 330).

Teknik triangulasi yang digunakan adalah teknik

triangulasi sumber yang berarti membandingkan data

mengecek suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan

alat yang berbeda dalam penelitian kualitatif dengan jalan

membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil

wawancara, memandingkan apa yang dikatakan orang didepan

umum dengan apa yang dikatakan secara pribadi, serta

membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan

berbagai pendapat dan pandangan orang lain.

7. Tahap-tahap Penelitian

Tahap-tahap penelitian yang dilakukan yaitu:

1. Tahap sebelum ke lapangan

Tahap ini meliputi fokus penelitian, teori yang

digunakan, permohonan penelitian kepada subyek

penelitian serta konsultasi fokus penelitian

Page 48: PERILAKU ALTRUISME PADA REMAJA MASJID AT-TAQWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4434/1/skripswit.pdf · PERILAKU ALTRUISME PADA REMAJA MASJID AT-TAQWA KLASEMAN MANGUNSARI

33

2. Tahap pekerjaan lapangan

Tahap ini meliputi pengumpulan bahan-bahan

berkaitan dengan perilaku altruisme dalam remaja

masjid dengan memperoleh hasil data dengan cara

dokumentasi wawancara serta observasi.

3. Tahap analisis data

Menurut Bogdan & Biklen dalam Moleong

(2009 : 248) analisis data kualitatif adalah upaya yang

dilakukan dengan jalan bekerja dengan data,

mengorganisasikan data-data, memilah-milahnya

menjadi satuan yang dapat dikelola,

mensintesiskannya, mencari dan menemukan pola,

menemukan apa yang dapat diceritakan kepada orang

lain.

4. Tahap penulisan laporan

Tahap ini meliputi kegiatan hasil penelitian dari

semua rangkaian kegiatan penelitian hingga pemberian

makna data. Setelah itu melakukan konsultasi dengan

dosen pembimbing agar mendapatkan perbaikan serta

saran-saran demi kesempuranaan penulisan skripsi ini.

Page 49: PERILAKU ALTRUISME PADA REMAJA MASJID AT-TAQWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4434/1/skripswit.pdf · PERILAKU ALTRUISME PADA REMAJA MASJID AT-TAQWA KLASEMAN MANGUNSARI

34

BAB IV

ANALISIS DATA

A. PAPARAN DATA

1. Profil Subyek Penelitian

a. Visi dan misi remaja masjid At-Taqwa

1. Visi : memakmurkan masjid yang merupakan sentral

aktivitas umat Islam dan menyelamatkan

generasi Islam.

2. Misi :

a. Menjadikan masjid sebagai tempat untuk

beribadah kepada Allah semata dan pusat

kebudayaan Islam.

b. Mengadakan kegiatan pelatihan atau training

pengembangan diri untuk remaja.

c. Menuju masyarakat Islami yang sejahtera dan di

ridhai Allah SWT.

d. Membudayakan syiar-syiar Islam di tengah

masyarakat

e. Membentuk remaja Islam yang bertaqwa dan

berakhlakul karimah.

Page 50: PERILAKU ALTRUISME PADA REMAJA MASJID AT-TAQWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4434/1/skripswit.pdf · PERILAKU ALTRUISME PADA REMAJA MASJID AT-TAQWA KLASEMAN MANGUNSARI

35

b. Struktur organisasi remaja masjid At-Taqwa

Ketua : Fahmi Aliafi

Sekretaris : Sely Yuliastanti

Bendahara : Ratih

Seksi Pendidikan : Najid Azzam

Zami

Seksi Humas : Purnama

Seksi Perlengkapan : Faizin

Pembina : Bp. Imam Muhadi

Pelindung : Fadli

Fendi Fahmi

2. Temuan Penelitian

a. Pandangan Remaja Masjid At-Taqwa Kota Salatiga

tentang altruisme

Altruisme adalah tidakan yang dilakukan

mengutamakan kepentingan orang lain diatas kepentingan

sendiri. Ajaran agama pun menganjurkan untuk

mengutamakan kepentingan bersama diatas kepentingan

pribadi. Dari hasil wawancara yang dilakukan mengenai

Page 51: PERILAKU ALTRUISME PADA REMAJA MASJID AT-TAQWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4434/1/skripswit.pdf · PERILAKU ALTRUISME PADA REMAJA MASJID AT-TAQWA KLASEMAN MANGUNSARI

36

pandangan remaja masjid mengenai altruisme adalah

sebagai berikut:

Fd mengatakan:

“...Saya belum pernah dengar, baru dengar pertama kali ini.

Hampir sama ya? Tadi kalau altruisme mementingkan

kepentingan orang lain kalau prososial itu bermasyarakat....”

(Wawancara, 25 Mei 2018, pukul 21:28 WIB)

KM menuturkan:

“...Saya tidak tahu mbak baru denger pertama kali ini. Hampir

mirip kali ya mbak....” (Wawancara, 28 Mei 2018, pukul

20:23 WIB)

NZ menambahkan:

“...ndak tahu, baru denger sekarang. Pernah denger tapi

lupa....” (Wawancara, 28 Mei 2018, pukul 20:23 WIB)

FF mengungkapkan:

“...wah nggak tahu mbak. Yang penting prososial itu kebalikan

dari antisosial....” (Wawancara, 28 Mei 2018, pukul 20:23

WIB)

FA menjelaskan:

“...baru denger mbak. Perilaku prososial itu perilaku yang

mendukung segala kegiatan kemasyarakatan....” (Wawancara,

28 Mei 2018, pukul 20:23 WIB)

Lingkungan tempat tinggal sangat mempengaruhi karakter

kepribadaian seseorang, berikut pendapat responden mengenai

lingkungan tempat tinggal yang mempengaruhi serta mengajarkan

tolong menolong.

Page 52: PERILAKU ALTRUISME PADA REMAJA MASJID AT-TAQWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4434/1/skripswit.pdf · PERILAKU ALTRUISME PADA REMAJA MASJID AT-TAQWA KLASEMAN MANGUNSARI

37

Fd menuturkan:

“...iya, misalnya seperti ini kita tidak boleh meninggalkan

orang susah seperti kakek-kakek yang berusaha dan pemuda

yang meminta-minta kita harus menolong kakek sedangkan

cuek saja sama pemudanya. Saya lebih dominan belajar

dijalan sama teman dan orang yang tidak dikenal serta dari

pengalaman hidup....” (Wawancara, 25 Mei 2018, pukul

21:28 WIB)

KM mengatakan:

“...iya benar, tapi di lingkungan keluarga lah yang cenderung

dominan dalam memberikan nilai-nilai kearifan. Ayah dan

ibu saya yang menanamkan hal itu....” (Wawancara, 28 Mei

2018, pukul 20:23 WIB)

NZ mengatakan:

“...iya tapi dominan diajarkan di lingkungan keluarga.

Lingkungan keluarga itu istilahnya lingkungan pertama yang

kita kenal jadi saya tahu tentang tolong menolong dari

lingkungan keluarga....” (Wawancara, 28 Mei 2018, pukul

20:23 WIB).

FF menambahkan:

“...iya, karena mencerminkan sikap tolong menolong. Akan

tetapi saya lebih bisa belajar di lingkungan masyarakat dan

guru saya....” (Wawancara, 28 Mei 2018, pukul 20:23 WIB)

FA menjelaskan:

“kalau dimasyarakat semua dipikul bareng jadi nggak

individualis. Saya lebih belajar di lingkungan masyarakat,

walaupun dilingkungan keluarga juga diajarkan”

(Wawancara, 28 Mei 2018, pukul 20:23 WIB)

Page 53: PERILAKU ALTRUISME PADA REMAJA MASJID AT-TAQWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4434/1/skripswit.pdf · PERILAKU ALTRUISME PADA REMAJA MASJID AT-TAQWA KLASEMAN MANGUNSARI

38

b. Penerapan sikap altruisme oleh Remaja Masjid At-Taqwa

Kota Salatiga

Berperilaku altruistik mempunyai alasan untuk

melakukannya beberapa responden mengatakan beberapa alasan

untuk berperilaku altruistik:

Fd menjelaskan:

“...aku berfikir bagaimana diposisi orang lain, kita itu tidak

begitu hebat, kita bisa aman dilingkup negara karena ada

orang lain yang menjaga kita, dan kita saling membutuhkan

satu sama lain. Kadang kalo aku berfikir orang lain kurang

begitu bagus, karena dia tidak mementingkan diri sendiri

lebih condong ke kepentingan orang lain. Memang sangat

baik, ada seseorang berperilaku altruistik dapat menindas diri

sendiri, jaman ini kejahatan paling kejam adalah

memanfaatkan kebaikan orang lain....” (Wawancara, 25 Mei

2018, pukul 21:28 WIB)

KM mengatakan:

“...kita hidup harus tolong menolong, karena kita hidup

berdampingan dan saling membutuhkan satu sama lain dan

pasti ada hukum timbal baliknya. Ya baguskan mbak karena

mementingkan kepentingan orang lain daripada kepentingan

diri sendiri....” (Wawancara, 28 Mei 2018, pukul 20:23 WIB)

NZ mengungkapkan:

“...karena sudah tertanam dalam hati sih ya mbak. Dan hati

saya tergugah melihat orang yang perlu bantuan. Bagus

mbak, coba aja semua orang kayak gitu pasti damai dunia

mbak....”(Wawancara, 28 Mei 2018, pukul 20:23 WIB)

Page 54: PERILAKU ALTRUISME PADA REMAJA MASJID AT-TAQWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4434/1/skripswit.pdf · PERILAKU ALTRUISME PADA REMAJA MASJID AT-TAQWA KLASEMAN MANGUNSARI

39

FF menuturkan:

“...kita hidup tidak sendiri, dan setelah kita hidup pasti akan

mati nah kalau pas kita mati kalau nggak butuh orang lain

gimana coba masa mau pergi ke liang lahat sendiri. Nggak

baik, ada kalanya kita mementingkan orang lain ada kalanya

kita mementingkan diri sendiri, lebih ke situasi dan

kondisi....” (Wawancara, 28 Mei 2018, pukul 20:23 WIB)

FA mengatakan:

“...dalam kehidupan pasti membutuhkan bantuan orang lain

begitupun sebaliknya. Pasti lebih baik mementingkan orang

lain daripada diri sendiri....” (Wawancara, 28 Mei 2018,

pukul 20:23 WIB)

Kelima responden mengatakan bahwa alasan mereka

berperilaku altruistik adalah karena ada hukum timbal balik serta

keyakinan bahwa satu orang membutuhkan orang lain. Seperti

yang dilakukan oleh KM ketika melihat seseorang teman

berjalan menuju kampus serta dalam keadaan terburu dia

memberi tumpangan. FA yang menolong korban kecelakaan

sedang FA dalam keadaan tergesa-gesa. FF yang membantu

teman mengerjakan tugas sedang FF memiliki tugas yang

banyak.

Adapun perbedaan gender yang mempengaruhi perilaku

altruistik serta suasana hati yang mempengaruhi untuk

berperilaku altruistik adalah sebagai berikut:

Page 55: PERILAKU ALTRUISME PADA REMAJA MASJID AT-TAQWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4434/1/skripswit.pdf · PERILAKU ALTRUISME PADA REMAJA MASJID AT-TAQWA KLASEMAN MANGUNSARI

40

Fd menjelaskan:

“...beda, menurut saya beda karena laki-laki lebih memilih

mementingkan rasional kalau cewek menggunakan perasaan.

Saya pribadi pintar dalam mengatur suasana hati dan kita

harus punya sikap profesional. Dalam menolong seseorang

pasti suasana hati ikut serta tetapi kadang sifat egoisme itu

lebih dominan....” (Wawancara, 28 Mei 2018, pukul 20:23

WIB)

KM menuturkan:

“...beda, temen-temen cowok cenderung total dalam menolong

temannya. Iya mbak saya masih mood-mood an dalam

menolong orang....” (Wawancara, 28 Mei 2018, pukul 20:23

WIB)

NZ mengatakan:

“...beda, kalau laki-laki itu totalitas kalau perempuan itu masih

mikir-mikir. Iya mbak dalam menolong seseorang saya masih

mempertimbangkan suasana hati saya....” (Wawancara, 28

Mei 2018, pukul 20:23 WIB)

FF mengungkapkan:

“...beda, kalau cowok rasio yang main, kalau cewek rasa yang

main. Terkadang iya mbak kalau pas lagi nggak mood ya

saya tinggalkan....” (Wawancara, 28 Mei 2018, pukul 20:23

WIB)

FA menjelaskan:

“...tergantung pemikiran orang, semua itu pakai hati

tergantung kita menyikapi. Tergantung orang kalaupun tidak

kenal ya berusaha menolong....” (Wawancara, 28 Mei 2018,

pukul 20:23 WIB)

Keempat responden kompak dalam menjawab perbedaan

gender dalam mempengaruhi perilaku altruistik, akan tetapi FA

Page 56: PERILAKU ALTRUISME PADA REMAJA MASJID AT-TAQWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4434/1/skripswit.pdf · PERILAKU ALTRUISME PADA REMAJA MASJID AT-TAQWA KLASEMAN MANGUNSARI

41

berbeda FA lebih cenderung memilih menolong perempuan

dikarenakan perempuan bisa diajak berkenalan.

Harapan mendapatkan imbalan dalam menolong serta

memikirkan perbedaan saat menolong:

Fd mengatakan:

“...pernah, tapi ya hanya terlintas begitu saja. Tadi saya udah

bilang saya akan baik sama orang yang baik sama saya.

Walaupun kita berbeda seperti yang mbak sebutkan tadi....”

(Wawancara, 28 Mei 2018, pukul 20:23 WIB)

KM menuturkan:

“...pernah, tapi ketika belum nalar. Ketika masih kecil gitu

mbsk menolong kan biasanya dikasih apa gitu tapi kalau

sekarang enggak. Enggak, dalam menolong seseorang saya

tidak membeda-bedakan....” (Wawancara, 28 Mei 2018,

pukul 20:23 WIB)

NZ menjelaskan:

“...saya mikirnya karena ada hukum timbal balik sih, karena

orang menolong pasti akan ditolong. Saya tidak pandang bulu

dalam menolong. Entah itu beda agama, beda suku beda ras

selama dia butuh pertolongan ya saya tolong....” (Wawancara,

28 Mei 2018, pukul 20:23 WIB)

FF mengungkapkan:

“...pernah bahkan sering, tetapi ada kalanya benar-benar tulus

menolong orang. Insyaallah tidak, biasa saja yang penting

tidak tolong menolong dalam hal keimanan....” (Wawancara,

28 Mei 2018, pukul 20:23 WIB)

Page 57: PERILAKU ALTRUISME PADA REMAJA MASJID AT-TAQWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4434/1/skripswit.pdf · PERILAKU ALTRUISME PADA REMAJA MASJID AT-TAQWA KLASEMAN MANGUNSARI

42

FA mengatakan:

“...kalau kita menolong sesama bujang atau cewek jujur saya

pamrih. Tapi kalau dimasyarakat tidak. Tidak saya tidak

membedakan satu dengan yang lain....” (Wawancara, 28 Mei

2018, pukul 20:23 WIB)

Foto 1.1 membuktikan bahwa FA lebih mementingkan

kepentingan bersama diatas kepentingan pribadi. Ditengah-tengah

kesibukan FA mengerjakan tugas sebagai seorang guru FA

mementingkan kepentingan bersama yaitu mengikuti agenda rapat

bulanan.

Argumen tentang perbedaan orang pedesaan dan orang

perkotaan dalam hal menolong antara lain:

Fd menjelaskan:

“...saya tinggal dipesisir, jadi saya setuju, orang kota itu

cuek. Di Salatiga lagi, banyak orang cuek beda sama orang

desa orang kota cenderung materialistik dan

individualistik....” (Wawancara, 28 Mei 2018, pukul 20:23

WIB)

KM mengatakan:

“...iya mbak, dilihat secara real lebih peka orang desa, kalau

orang kota itu jarang punya waktu....” (Wawancara, 28 Mei

2018, pukul 20:23 WIB)

NZ mengungkapkan:

“...setuju banget, orang kota sibuk sendiri beda sama orang

desa kerja bareng tetangga, apa-apa masih bisa minta bantuan

tentangga....” (Wawancara, 28 Mei 2018, pukul 20:23 WIB)

Page 58: PERILAKU ALTRUISME PADA REMAJA MASJID AT-TAQWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4434/1/skripswit.pdf · PERILAKU ALTRUISME PADA REMAJA MASJID AT-TAQWA KLASEMAN MANGUNSARI

43

FF menuturkan:

“...setuju, selama saya hidup didesa sikap saling gotong

royong tinggi tetapi dikota tidak, materialistik dan melihat

dari segi untung dan rugi....” (Wawancara, 28 Mei 2018,

pukul 20:23 WIB)

FA menjelaskan:

“...setuju kalau orang di desa gotong royong masih kental

kalau dikota sudah berbeda....” (Wawancara, 28 Mei 2018,

pukul 20:23 WIB)

Kelima responden setuju bahwa orang yang hidup

diperkotaan berbeda dengan orang yang hidup dipedesaan. Seperti

hal yang dialami oleh FF ketika hendak meminta tolong tetangga

desa untuk memperbaiki rumah mereka tidak memungut biaya

apapun. Berbeda dengan orang perkotaan memperbaiki kran air

harus membayar jasa.

B. ANALISIS DATA

Berdasarkan data hasil wawancara, observasi dan

dokumentasi yang di peroleh selama penelitian di Masjid

At-Taqwa Kota Salatiga, maka data-data tersebut akan dianalisis

sehingga ditemukan teori baru yang terintegrasi sesuai dengan

tema penelitian.

Page 59: PERILAKU ALTRUISME PADA REMAJA MASJID AT-TAQWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4434/1/skripswit.pdf · PERILAKU ALTRUISME PADA REMAJA MASJID AT-TAQWA KLASEMAN MANGUNSARI

44

1. Pandangan remaja masjid At-Taqwa Klaseman Kota Salatiga

mengenai altruisme

Secara umum remaja masjid At-Taqwa belum

mengetahui pengertian dari altruisme, akan tetapi mengerti

akan makna altruisme yaitu tolong menolong. Altruisme

adalah menolong orang lain tanpa mementingkan kepentingan

sendiri. Perilaku menolong muncul bukan hanya karena

spontanitas semata melainkan juga karena pengaruh

lingkungan. Beberapa responden juga mengatakan bahwa

lingkungan berpengaruh, seperti yang dikatakan KM dan NZ

mereka mengatakan bahwa lingkungan mempengaruhi untuk

melakukan perilaku menolong dan menurut KM dan NZ

lingkungan keluarga merupakan lingkungan yang dominan

dalam mempengaruhi perilaku tersebut, karena lingkungan

keluarga adalah lingkungan pertama untuk bersosialisasi.

Berbeda dengan argumen KM dan NZ, Fd, FF serta FA

memiliki argumen yang sedikit berbeda. Selain lingkungan

keluarga Fd mengatakan bahwa tidak hanya belajar dari

lingkungan keluarga melainkan Fd lebih banyak belajar dari

pengalam hidupnya. Mengamati setiap kejadian yang

berlangsung serta mengambil hikmah yang dapat dipelajari.

Hampir sama terhadap apa yang dikatakan oleh Fd, FA

juga menyetujui bahwa lingkungan keluarga mempengaruhi

Page 60: PERILAKU ALTRUISME PADA REMAJA MASJID AT-TAQWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4434/1/skripswit.pdf · PERILAKU ALTRUISME PADA REMAJA MASJID AT-TAQWA KLASEMAN MANGUNSARI

45

perilaku seseorang untuk menolong, akan tetapi FA

menambahkan bahwa lingkungan masyarakat lebih banyak

memberikan pengaruh tersebut, karena FA lebih banyak

bersosialisasi dengan lingkungan masyarakat. FF juga

membenarkan lingkungan keluarga berpengaruh akan tetapi

FF lebih banyak belajar dari guru atau tokoh masyarakat.

Kelima responden membenarkan bahwa lingkungan tempat

tinggal sangat mempengaruhi pola perilaku seseorang dalam

hal tolong menolong.

Faktor lingkungan memberikan dampak yang sangat

luar biasa dalam mempengaruhi perilaku seseorang karena

setiap orang melakukan sosialisasi baik di lingkungan

keluarga, lingkungan masyarakat, maupun lingkungan sekolah.

Karakter yang berbeda-beda yang dimiliki oleh setiap orang

juga berpengaruh, karena proses sosialisasi dengan berbagai

macam karakter dan berbagai orang menjadikan setiap orang

memiliki koleksi pengetahuan tentang berbagai macam

karakter seseorang. Sehingga sangat mempengaruhi

kepribadian seseorang untuk berperilaku altruistik.

Seperti yang dikatakan Sarwono (2009: 131-134)

perilaku altruisme dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain

faktor situasional. Lingkungan merupakan faktor situasional

yang sangat mempengaruhi perilaku altruisme seseorang.

Page 61: PERILAKU ALTRUISME PADA REMAJA MASJID AT-TAQWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4434/1/skripswit.pdf · PERILAKU ALTRUISME PADA REMAJA MASJID AT-TAQWA KLASEMAN MANGUNSARI

46

Orang-orang yang berada di sekitar tempat kejadian

mempunyai peranan besar dalam mempengaruhi seseorang

saat memutuskan untuk menolong ketika dihadapkan pada

keadaan darurat, efek ini terjadi karena adanya pengaruh

sosial, yaitu pengaruh dari orang lain yang dijadikan acuan

dalam meninterpretasikan situasi dan mengambil keputusan

untuk menolong. Modeling atau motivasi dari seseorang untuk

memberikan pertolongan juga berpengaruh seperti yang

dikatakan FF bahwa seorang lebih banyak memberikan peran

untuk mempengaruhi FF dalam perilaku menolong.

2. Penerapan sikap altruisme oleh remaja masjid At-Taqwa

Klaseman Kota Salatiga

Empati merupakan respon afektif dan kognitif yang

kompleks terhadap penderitaan emosional orang lain atau

memposisikan diri sendiri dalam penderitaan orang lain.

Seperti yang dikata oleh Fd menempatkan dirinya diposisi

orang lain yang menderita dan membutuhkan pertolongan. Fd

juga mengatakan bahwa seseorang itu tidak dapat hidup

sendiri melainkan seseorang tetap akan membutuhkan

pertolongan orang lain. Tidak jauh berbeda dengan KM, NZ,

FF, serta FA yang mengatakan bahwa akan ada balasan ketika

seseorang menolong orang lain. Dalam hal ini mereka

berpegang teguh pada tanggung jawab sosial, dimana

Page 62: PERILAKU ALTRUISME PADA REMAJA MASJID AT-TAQWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4434/1/skripswit.pdf · PERILAKU ALTRUISME PADA REMAJA MASJID AT-TAQWA KLASEMAN MANGUNSARI

47

menolong orang lain adalah suatu keharusan. Keharusan

berperilaku altruistik yang dinyatakan oleh responden

berkaitan dengan disposisi yang menunjukkan perilaku yang

mendorong seseorang dalam berperilaku altruistik seperti

empati. Bierhoff , Klein dan Kram (1991) dalam Clayton &

Mercer (2012 : 130) mengatakan bahwa empati adalah suatu

respon afektif dan kognitif yang kompleks terhadap

penderitaan emosional orang lain.

Menurut KM, NZ, serta FF mereka cenderung

mempertimbangkan suasana hati untuk berperilaku altruistik.

Ketika suasana hati mereka sedang baik maka mereka mampu

dan mau berperilaku altruistik, akan tetapi ketika suasana hati

mereka sedang buruk maka mereka tidak akan berperilaku

altruistik. Berbeda dengan Fd yang pandai mengatur suasana

hati sehingga kapan pun dan dimana pun Fd sigap menolong

seseorang. Hal itu hampir sama yang dilakukan oleh FA, FA

mengatakan bahwa menolong itu tergantung orang yang akan

di tolong. Adapun faktor internal yang dapat mempengaruhi

atruisme dibagi menjadi lima yaitu : suasana hati (mood),

sifat, jenis kelamin, tempat tinggal, pola asuh (Sarwono, 2009:

134-136).

Page 63: PERILAKU ALTRUISME PADA REMAJA MASJID AT-TAQWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4434/1/skripswit.pdf · PERILAKU ALTRUISME PADA REMAJA MASJID AT-TAQWA KLASEMAN MANGUNSARI

48

Suasana hati (mood) seseorang berpengaruh ketika

seseorang tersebut hendak menolong orang lain. Sifat baik

yang dimiliki oleh kelima responden membuat mereka mampu

berperilaku altruistik dalam keadaan apapun. Perbedaan jenis

kelamin tidak begitu banyak mempengaruhi perilaku altruistik

keempat responden berbeda dengan FA yang cenderung

memilih perpempuan dalam hal menolong. Tempat tinggal

juga mempengaruhi perilaku altruistik seseorang. Kelima

responden hidup dalam keadaan bermasyarakat dan dalam

kehidupan pondok sehingga mereka memiliki perilaku

altruistik karena lingkungan tempat tinggal mengajarkan hal

tersebut tanpa mereka sadari. Lingkungan keluarga yang juga

mempengaruhi perilaku altruistik tidak terlepas dari peran

orang tua dalam mengasuh serta mendidik anak untuk dapat

berperilaku baik.

Kelima responden mengatakan dalam hal berperilaku

altruistik laki-laki dan perempuan cenderung berbeda.

Laki-laki lebih memakai rasional mereka sedangkan

perempuan lebih memakai perasaan. KM mengatakan bahwa

laki-laki cenderung totalitas dalam menolong temannya

berbeda dengan perempuan yang lebih memikirkan perasaan

atau ketika menolong orang lain. Hal ini dibenarkan oleh

faktor internal yang ketiga yaitu jenis kelamin, seperti yang

Page 64: PERILAKU ALTRUISME PADA REMAJA MASJID AT-TAQWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4434/1/skripswit.pdf · PERILAKU ALTRUISME PADA REMAJA MASJID AT-TAQWA KLASEMAN MANGUNSARI

49

dikatakan oleh Warsono (2009). Laki-laki cenderung mau

terlibat melakukan altruisme pada situasi darurat sedangkan

perempuan lebih mau terlibat dalam aktfitas altruisme pada

situasi yang memberikan dukungan emosi, merawat dan

mengasuh.

Beberapa responden melakukan bentuk perilaku

altruistik dalam kehidupan mereka dalam bentuk tenaga.

Seperti yang dilakukan oleh KM dan NZ yang mengajar TPQ

tanpa mengharapkan imbalan apapun. FA juga mengatakn

bahwa dia berperilaku altruistik dalam bentuk memberikan

pertolongan tenaga ketika dia melihat seseorang yang tertimpa

kecelakaan sedang FA dalam keadaan tergesa-gesa.

Faktor internal yang keempat adalah tempat tinggal

yang tidak kalah berperan dalam mempengaruhi perilaku

seseorang. Orang yang tinggal dipedesaan cenderung memiliki

sifat penolong dari pada orang yang tinggal diperkotaan di

karenakan terlalu banyak mendapat stimulasi dari lingkungan

sehingga mereka harus selektif dalam menerima informasi

yang banyak agar tetap bisa menjalankan perannya dengan

baik. Inilah yang menjadi penyebab orang-orang perkotaan

altruismenya lebih rendah dari orang-orang desa. Hal ini

diungkapkan oleh responden yang mana mereka setuju jika

tempat tinggal mempengaruhi perilaku seseorang. Responden

Page 65: PERILAKU ALTRUISME PADA REMAJA MASJID AT-TAQWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4434/1/skripswit.pdf · PERILAKU ALTRUISME PADA REMAJA MASJID AT-TAQWA KLASEMAN MANGUNSARI

50

mengatakan bahwa orang kota cendeung cuek, materialistik

dan individualistik serta hanya melihat segala sesuatu dari segi

untung dan rugi. Berbeda dengan masyarakat pedesaan.

Masyarakat pedesaan lebih kental dalam hal sosialisasi serta

gotong royong dan lebih bisa hidup rukun.

Page 66: PERILAKU ALTRUISME PADA REMAJA MASJID AT-TAQWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4434/1/skripswit.pdf · PERILAKU ALTRUISME PADA REMAJA MASJID AT-TAQWA KLASEMAN MANGUNSARI

51

BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitan diatas, penelitian mengenai

perilaku altruisme dalam remaja Masjid At-Taqwa kota Salatiga

dengan metode kualitatif fenomenologi bahwasannya:

1. Remaja masjid At-Taqwa Klaseman Mangunsari Kota Salatiga

memahami istilah altruistik dalam makna tolong menolong.

Perilaku tolong menolong yang sudah tertanam di dalam diri

mereka membuat mereka harus menolong orang yang

membutuhkan pertolongan diatas kepentingan mereka sendiri,

dapat dikatakan mereka juga berperilaku altruistik dalam

kehidupan mereka tanpa mereka sadari.

2. Penerapan perilaku altruisme pada remaja masjid At-Taqwa

Klaseman Mangunsari Kota Salatiga dalam bentuk simaan

Al-Qur’an, kegiatan tpq yang diadakan setiap sore dan setelah

magrib, kegiatan kerja bakti yang diadakan setiap minggu.

Perilaku remaja dalam bentuk altruisme seperti mengajak teman

yang berjalan kaki berangkat ke kampus bersama mengendarai

sepeda motor, memberikan sumbangan berupa tenaga dan waktu

untuk mencari donatur guna meningkatkan fasilitas masjid,

membantu teman mengerjakan tugas perkuliahan, memberikan

Page 67: PERILAKU ALTRUISME PADA REMAJA MASJID AT-TAQWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4434/1/skripswit.pdf · PERILAKU ALTRUISME PADA REMAJA MASJID AT-TAQWA KLASEMAN MANGUNSARI

52

pengajaran Al-Qur’an kepada anak-anak tanpa mengharapkan

imbalan.

B. SARAN

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan maka dapat

peneliti memberikan saran sebagai berikut:

1. Saran untuk lingkungan keluarga

a. Memperhatikan pola pendidikan yang diajarkan kepada

anak, karena segala sesuatu yang dilakukan orang tua

kelak akan menjadi contoh.

b. Lebih banyak meluangkan waktu untuk keluarga.

2. Saran untuk takmir masjid

a. Mengadakan kegiatan yang bertujuan pembentukan

karakter altruistik bagi anggota remaja.

b. Meningkatkan pembelajaran tentang altruistik dengan

dengan cara pengajian yang dilakukan beberapa kali

dalam seminggu.

Page 68: PERILAKU ALTRUISME PADA REMAJA MASJID AT-TAQWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4434/1/skripswit.pdf · PERILAKU ALTRUISME PADA REMAJA MASJID AT-TAQWA KLASEMAN MANGUNSARI

53

DAFTAR PUSTAKA

Andromeda, Satria. 2014. Hubungan antara Empati dengan Perilaku

Altruisme pada Karang Taruna Desa Pakang. Skripsi : UMS press.

Ainun Zahra, Safira. 2014. Pengaruh kematangan Emosi dan Pola Asuh

Orang Tua Terhadap Altruisme pada Mahasiswa UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta. Skripsi : UIN Syarif Hidayatullah press.

Batson, C. Daniel (Charles Daniel). 1943. Altruism in humans. New York :

Oxford University Press.

Bohang,.2017.http://tekno.kompas.com/read/2017/08/25/18154457/ini-5-vend

or-smartphone-dengan-penjualan-tertinggi diakses pada hari Kamis,

28 September 2017 pukul 20.16

Chang, William. 2014. Metodologi Penulisan Ilmiah (Teknik Penulisan Esai,

Skripsi, Tesis, & Disertasi untuk Mahasiswa). Jakarta: Erlangga.

Djamarah, Syaiful Bahri. 2004. Pola Komunikasi Orang Tua dan Anak dalam

Keluarga ( Sebuah Perspektif Pendidikan Islam). Jakarta: PT Rineka

Cipta.

Fanani, Achmad. 2012. Kamus Istilah Populer. Jogjakarta: Mitra Pelajar.

Gunarsa, Singgih D. 2011. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja.

Jakarta : Libri.

Hidayati, Arunia. 2007. Hubungan Kematangan Beragama dengan Perilaku

Altruistik pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Agama Islam

STAIN Salatiga. Skripsi : STAIN Salatiga.

Ilahi, Muhammad Takdir. 2013. Quantum Parenting (Kiat Sukses Mengasuh

Anak Secara Efektif dan Cerdas).Yogyakarta: Kata Hati.

Mercer, Jenny & Debbie Clayton. 2012. Psikologi Sosial Terj. Noermalasari

Fajar Widuri. Jakarta : Erlangga.

Morgan, Nicola,. 2014. Panduan Mengatasi Stres bagi Remaja Terj. The

Teenage Guide to Stress oleh Dewi Wulansari. Jakarta : Gemilang.

Mulyana, Dedi. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif (Paradigma Baru

Ilmu Komunikasi dan Ilmu Sosial Lainnya). Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya.

Muslich, Mansur. 2011. Pendidikan Karakter (Menjawab Tantangan Krisis

Multidimensional). Jakarta: Bumi Aksara.

Page 69: PERILAKU ALTRUISME PADA REMAJA MASJID AT-TAQWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4434/1/skripswit.pdf · PERILAKU ALTRUISME PADA REMAJA MASJID AT-TAQWA KLASEMAN MANGUNSARI

54

Prasetyono, Dwi Sunar. 2014. Kenali Dirimu, Yuk!, Jogjakarta: Laksana.

Seglow, Jonathan.2005. The Ethics of Altruism. London : Frankcass

Publisher.

Sudrajat, Enang., Syatibi, dkk. Al-Qur’an dan Terjemah New Cordova.

Bogor: Syamil Qur’an.

Tim penyusun. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Departemen

Pendidikan Nasional. Jakarta: Balai Pustaka.

Wibowo, Agus. 2012. Pendidikan Karakter (Strategi Membangun Karakter

Bangsa Berperadaban). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Wiyani, Novan Ardy. 2012. Pendidikan Karakter Berbasis Iman dan Taqwa.

Yogyakarta: Teras.

Page 70: PERILAKU ALTRUISME PADA REMAJA MASJID AT-TAQWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4434/1/skripswit.pdf · PERILAKU ALTRUISME PADA REMAJA MASJID AT-TAQWA KLASEMAN MANGUNSARI

55

Lampiran 1 Surat Permohona Izin Penelitian

Page 71: PERILAKU ALTRUISME PADA REMAJA MASJID AT-TAQWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4434/1/skripswit.pdf · PERILAKU ALTRUISME PADA REMAJA MASJID AT-TAQWA KLASEMAN MANGUNSARI

56

Lampiran 2 Pedoman Wawancara

PEDOMAN WAWANCARA

A. Identitas Informan

Nama responden :

Hari/tanggal :

Waktu :

B. Butir-butir pertanyaan

1. Apa yang saudara ketahui tentang altruisme?

2. Apakah anda tahu perbedaan tentang altruisme dan egoisme?

3. Apakah anda tau perbedaan tentang altruisme dan perilaku prososial?

4. Seringkali kita mendengar kata empati bagian dari sikap prososial, apa

yang anda ketahui tentang empati?

5. Apakah lingkungan tempat tinggal anda mengajarkan perilaku menolong?

6. Apakah dalam pendidikan keluarga anda diajarkan untuk meonolong

kepada sesama?Pernahkah secara sadar anda berperilaku altruistik? Kapan

kah itu?

7. Apa yang menyebabkan anda perlu/harus berperilaku altruistik?

8. Bagaimana menurut anda tentang orang yang berperilaku altruistik?

9. Seandainya anda dihadapkan pada pilihan pilihan antara menolong teman

dengan asyiknya bermain game ml misalnya, manakah yang akan anda

pilih? Menolong teman atau bermain game?

10. Menurut anda berbedakah laki-laki dan perempuan dalam berperilaku

altruistik?

11. Pernahkah terlintas dibenak anda ketika menolong seseorang anda berfikir

untuk mendapatkan imbalan?

12. Pernahkan saat menolong orang anda berfikir tentang perbedaan yang

kalian miliki? Misal tentang jenis kulit atau ras bahkan perbedaan

keyakinan? Kenapa anda melakukan hal itu?

13. Apakah dalam menolong seseorang anda memikirkan suasana hati anda?

14. Setujukah anda orang pedesaan lebih cenderung penolong dari pada orang

perkotaan? Jelaskan alasan anda

Page 72: PERILAKU ALTRUISME PADA REMAJA MASJID AT-TAQWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4434/1/skripswit.pdf · PERILAKU ALTRUISME PADA REMAJA MASJID AT-TAQWA KLASEMAN MANGUNSARI

57

Lampiran 3 Hasil Wawancara

Nama : Fadli

Umur : 20 tahun

Hari, tanggal : Jum’at, 25 Mei 2018

No Pertanyaan Hasil wawancara

1. Apa yang saudara ketahui tentang

altruisme?

Saya belum pernah dengar, baru

pertama kali ini.

2. Apakah anda tahu perbedaan

tentang altruisme dan egoisme?

Kalau egoisme itu

mementingkan diri sendiri kalau

altruisme itu mementingkan

kepentingan orang lain dan

mengesampingkan kepentingan

pribadi

3. Apakah anda tau perbedaan tentang

altruisme dan perilaku prososial?

Hampir sama ya? Tadi kalau

altruisme itu mementingkan

kepentingan orang lain kalau

prososial itu sikap

bermasyarakat?

4. Seringkali kita mendengar kata

empati bagian dari sikap prososial,

apa yang anda ketahui tentang

empati?

Empati itu, aku pernah denger

tapi lupa.

5. Apakah lingkungan tempat tinggal

anda mengajarkan perilaku

menolong?

Iya, misalnya seperti ini kita

tidak boleh meninggalkan orang

susah seperti kakek-kakek yang

berusaha dan pemuda

minta-minta kita harus

mengutamakan kakek daripada

pemuda.

Page 73: PERILAKU ALTRUISME PADA REMAJA MASJID AT-TAQWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4434/1/skripswit.pdf · PERILAKU ALTRUISME PADA REMAJA MASJID AT-TAQWA KLASEMAN MANGUNSARI

58

No Pertanyaan Hasil wawancara

6. Apakah dalam pendidikan keluarga

anda diajarkan untuk meonolong

kepada sesama?

Iya, tapi saya lebih dominan

belajar di jalan sama teman dan

orang yang tidak dikenal dan

belajar dari pengalaman hidup.

7. Pernahkah secara sadar anda

berperilaku altruistik? Kapan kah

itu?

Pernah, saya lebih

mementingkan teman sendiri

daripada diri sendiri, misalnya

temen saya butuh tenaga saya ya

saya bantu dengan tenaga saya.

8. Apa yang menyebabkan anda

perlu/harus berperilaku altruistik?

Aku berfikir bagaimana diposisi

orang lain, kita itu tidak begitu

hebat, kita bisa aman di lingkup

negara karena ada orang lain

yang menjaga kita, dan kita

saling membutuhkan satu sama

lain.

9. Bagaimana menurut anda tentang

orang yang berperilaku altruistik?

Kadang aku berfikir kalau orang

lain begitu kurang bagus, karena

dia tidak mementingkan diri

sendiri lebih condong dengan

kepentingan orang lain. Memang

lebih baik, ada seseorang

berperilaku altruistik dapat

menindas diri sendiri, jaman ini

kejahatan paling kejam adalah

memanfaatkan kebaikan orang

lain.

10. Seandainya anda dihadapkan pada

pilihan pilihan antara menolong

Saya melihat tolong kepada

saya, tidak semua teman

Page 74: PERILAKU ALTRUISME PADA REMAJA MASJID AT-TAQWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4434/1/skripswit.pdf · PERILAKU ALTRUISME PADA REMAJA MASJID AT-TAQWA KLASEMAN MANGUNSARI

59

No Pertanyaan Hasil wawancara

teman dengan asyiknya bermain

game ml misalnya, manakah yang

akan anda pilih? Menolong teman

atau bermain game?

menganggap kita teman, kadang

kita perlu bantuannya dia ogah,

kalau kita membantunya sekali

dua kali tidak apa-apa kalau

terus-terusan saya ya nggak

mau. Saya akan baik sama orang

yang baik sama saya.

11. Menurut anda berbedakah laki-laki

dan perempuan dalam berperilaku

altruistik?

Beda, menurut saya beda karena

laki-laki lebih mementingkan

rasional kalau cewek

menggunakan perasaan.

12. Pernahkah terlintas dibenak anda

ketika menolong seseorang anda

berfikir untuk mendapatkan

imbalan?

Pernah tapi ya hanya terlintas

begitu saja.

13. Pernahkan saat menolong orang

anda berfikir tentang perbedaan

yang kalian miliki? Misal tentang

jenis kulit atau ras bahkan

perbedaan keyakinan? Kenapa anda

melakukan hal itu?

Tadi saya sudah bilang, saya

akan baik sama orang yang baik

sama saya. Walaupun kita

berbeda seperti yang mbak

sebutkan tadi.

14. Apakah dalam menolong seseorang

anda memikirkan suasana hati

anda?

Saya pribadi pandai dalam

mengatur suasana hati dan kita

harus mempunyai sikap

profesional. Dalam menolong

seseorang kadang sifat egoisme

itu lebih dominan.

15. Setujukah anda orang pedesaan

lebih cenderung penolong dari pada

Saya tinggal dipesisir. Dan saya

setuju, ada sih orang kota itu

Page 75: PERILAKU ALTRUISME PADA REMAJA MASJID AT-TAQWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4434/1/skripswit.pdf · PERILAKU ALTRUISME PADA REMAJA MASJID AT-TAQWA KLASEMAN MANGUNSARI

60

No Pertanyaan Hasil wawancara

orang perkotaan? Jelaskan alasan

anda

lebih cuek. Di Salatiga lagi,

banyak orang cuek beda sama

orang kota yang cenderung

meterialistik dan individualistik.

Page 76: PERILAKU ALTRUISME PADA REMAJA MASJID AT-TAQWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4434/1/skripswit.pdf · PERILAKU ALTRUISME PADA REMAJA MASJID AT-TAQWA KLASEMAN MANGUNSARI

61

Nama : Kuni Muyassaroh

Umur : 20 tahun

Hari, tanggal : Senin, 28 Mei 2018

No Pertanyaan Hasil wawancara

1. Apa yang saudara ketahui tentang

altruisme?

Saya tidak tahu mbak, baru

denger pertama kali.

2. Apakah anda tahu perbedaan

tentang altruisme dan egoisme?

Ohh kalau altruisme itu

mementingkan orang lain kalau

egoisme itu kebalikannya.

3. Apakah anda tau perbedaan tentang

altruisme dan perilaku prososial?

Hampir mirip kali ya mbak.

4. Seringkali kita mendengar kata

empati bagian dari sikap prososial,

apa yang anda ketahui tentang

empati?

Empati itu kaya membayangkan

posisi orang lain yang

menderita.

5. Apakah lingkungan tempat tinggal

anda mengajarkan perilaku

menolong?

Iya benar, tapi dilingkungan

keluargalah yang cenderung

dominan dalam memberikan

nilai-nilai kearifan.

6. Apakah dalam pendidikan keluarga

anda diajarkan untuk meonolong

kepada sesama?

Iya mbak, ayah dan ibu saya

yang menanamkan hal itu.

7. Pernahkah secara sadar anda

berperilaku altruistik? Kapan kah

itu?

Pernah, misalnya nih ya mbak

ada tugas kelompok nggak ada

yang mau ngerjain padahal aku

lagi sibuk ngerjain tugas yang

lain.

Page 77: PERILAKU ALTRUISME PADA REMAJA MASJID AT-TAQWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4434/1/skripswit.pdf · PERILAKU ALTRUISME PADA REMAJA MASJID AT-TAQWA KLASEMAN MANGUNSARI

62

No Pertanyaan Hasil wawancara

8. Apa yang menyebabkan anda

perlu/harus berperilaku altruistik?

Kita hidup harus tolong

menolong, karena kita hidup

berdampingan dan saling

membutuhkan satu sama lain.

Dan pasti ada hukum timbal

baliknya.

9. Bagaimana menurut anda tentang

orang yang berperilaku altruistik?

Ya bagus kan mbak karena

mementingkan kepentingan

orang lain dari pada kepentingan

diri sendiri.

10. Seandainya anda dihadapkan pada

pilihan pilihan antara menolong

teman dengan asyiknya bermain

game ml misalnya, manakah yang

akan anda pilih? Menolong teman

atau bermain game?

Tergantung situasi dan kondisi

mbak, misalnya orang itu terlihat

benar-benar memerlukan

bantuan kira ya kita tolong tapi

ketika saya sedang dalam urusan

mendesak ya tidak saya tolong.

11. Menurut anda berbedakah laki-laki

dan perempuan dalam berperilaku

altruistik?

Beda, temen-temen cowok

cenderung total dalam menolong

temannya.

12. Pernahkah terlintas dibenak anda

ketika menolong seseorang anda

berfikir untuk mendapatkan

imbalan?

Pernah, tapi ketika belum nalar.

Ketika masih kecil gitu mbak

menolong kan biasanya dikasih

apa gitu tapi kalau sekarang

enggak.

13. Pernahkan saat menolong orang

anda berfikir tentang perbedaan

yang kalian miliki? Misal tentang

jenis kulit atau ras bahkan

perbedaan keyakinan? Kenapa anda

Enggak, dalam menolong

seseorang saya tidak membeda

bedakan.

Page 78: PERILAKU ALTRUISME PADA REMAJA MASJID AT-TAQWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4434/1/skripswit.pdf · PERILAKU ALTRUISME PADA REMAJA MASJID AT-TAQWA KLASEMAN MANGUNSARI

63

No Pertanyaan Hasil wawancara

melakukan hal itu?

14. Apakah dalam menolong seseorang

anda memikirkan suasana hati

anda?

Iya mbak saya masih

mood-mood an kalau mau

menolong orang.

15. Setujukah anda orang pedesaan

lebih cenderung penolong dari pada

orang perkotaan? Jelaskan alasan

anda

Iya mbak, dilihat secara real

lebih peka orang desa, kalau

orang kota itu jarang punya

waktu.

Page 79: PERILAKU ALTRUISME PADA REMAJA MASJID AT-TAQWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4434/1/skripswit.pdf · PERILAKU ALTRUISME PADA REMAJA MASJID AT-TAQWA KLASEMAN MANGUNSARI

64

Nama : Neni Zuhrotul Latifah

Umur : 22 tahun

Hari, tanggal : Senin, 28 Mei 2018

No Pertanyaan Hasil wawancara

1. Apa yang saudara ketahui tentang

altruisme?

Ndak tahu, baru denger

sekarang.

2. Apakah anda tahu perbedaan

tentang altruisme dan egoisme?

Kalau egoisme itu

mementingkan diri sendiri

3. Apakah anda tau perbedaan tentang

altruisme dan perilaku prososial?

Enggak mbak.

4. Seringkali kita mendengar kata

empati bagian dari sikap prososial,

apa yang anda ketahui tentang

empati?

Pernah dengar tapi lupa.

5. Apakah lingkungan tempat tinggal

anda mengajarkan perilaku

menolong?

Iya, tapi lebih dominan diajarkan

dikeluarga.

6. Apakah dalam pendidikan keluarga

anda diajarkan untuk meonolong

kepada sesama?

Iya mbak, lingkungan keluarga

itu kan istilahya lingkungan

pertama yang kita kenal jadi

saya tahu tentang tolong

menolong dari lingkungan

keluarga.

7. Pernahkah secara sadar anda

berperilaku altruistik? Kapan kah

itu?

Pernah, banyak. Waktu ke

kampus ngasih tebengan ke

temen yang jalan walaupun udah

telat. Di tpq mengajar sukarela

dan tidak memungut biaya.

Page 80: PERILAKU ALTRUISME PADA REMAJA MASJID AT-TAQWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4434/1/skripswit.pdf · PERILAKU ALTRUISME PADA REMAJA MASJID AT-TAQWA KLASEMAN MANGUNSARI

65

No Pertanyaan Hasil wawancara

8. Apa yang menyebabkan anda

perlu/harus berperilaku altruistik?

Karena sudah tertanam di dalam

hati sih ya mbak, dan tergugah

hati saya melihat orang yang

perlu bantuan.

9. Bagaimana menurut anda tentang

orang yang berperilaku altruistik?

Bagus mbak, coba aja semua

orang begitu pasti damai mbak.

10. Seandainya anda dihadapkan pada

pilihan pilihan antara menolong

teman dengan asyiknya bermain

game ml misalnya, manakah yang

akan anda pilih? Menolong teman

atau bermain game?

Berat juga sih mbak tapi harus

ditolongi, tapi tergantung situasi

dan kondisi juga.

11. Menurut anda berbedakah laki-laki

dan perempuan dalam berperilaku

altruistik?

Beda, kalau laki-laki itu totalitas

kalau perempuan itu masih

mikir-mikir.

12. Pernahkah terlintas dibenak anda

ketika menolong seseorang anda

berfikir untuk mendapatkan

imbalan?

Saya mikirnya karena ada

hukum timbal balik sih, karena

orang menolong itu pasti akan

ditolong.

13. Pernahkan saat menolong orang

anda berfikir tentang perbedaan

yang kalian miliki? Misal tentang

jenis kulit atau ras bahkan

perbedaan keyakinan? Kenapa anda

melakukan hal itu?

Saya tidak pandang bulu dalam

menolong seseorang. Entah itu

beda agama beda ras beda suku

selama dia butuh pertolongan ya

saya tolong.

14. Apakah dalam menolong seseorang

anda memikirkan suasana hati

anda?

Iya mbak dalam menolong

seseorang saya masih

mempertimbangkan suasana hati

saya.

Page 81: PERILAKU ALTRUISME PADA REMAJA MASJID AT-TAQWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4434/1/skripswit.pdf · PERILAKU ALTRUISME PADA REMAJA MASJID AT-TAQWA KLASEMAN MANGUNSARI

66

No Pertanyaan Hasil wawancara

15. Setujukah anda orang pedesaan

lebih cenderung penolong dari pada

orang perkotaan? Jelaskan alasan

anda

Setuju banget, orang kota itu

sibuk sendiri beda sama orang

desa dipikul bareng.

Page 82: PERILAKU ALTRUISME PADA REMAJA MASJID AT-TAQWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4434/1/skripswit.pdf · PERILAKU ALTRUISME PADA REMAJA MASJID AT-TAQWA KLASEMAN MANGUNSARI

67

Nama : Fendi Fahmi

Umur : 21 tahun

Hari, tanggal : Senin 28 Mei 2018

No Pertanyaan Hasil wawancara

1. Apa yang saudara ketahui tentang

altruisme?

Wah nggak tahu mbak.

2. Apakah anda tahu perbedaan

tentang altruisme dan egoisme?

Egoisme itu peduli dengan diri

sendiri ya

3. Apakah anda tau perbedaan tentang

altruisme dan perilaku prososial?

Yang penting prososial itu

kebalikan dari antisosial.

4. Seringkali kita mendengar kata

empati bagian dari sikap prososial,

apa yang anda ketahui tentang

empati?

Empati itu menolong sesama

manusia.

5. Apakah lingkungan tempat tinggal

anda mengajarkan perilaku

menolong?

Iya karena mencerminkan sikap

tolong menolong.

6. Apakah dalam pendidikan keluarga

anda diajarkan untuk meonolong

kepada sesama?

Iya, tapi saya lebih belajar

dilingkungan masyarakat dan

guru.

7. Pernahkah secara sadar anda

berperilaku altruistik? Kapan kah

itu?

Pernah, tapi lupa kapan.

8. Apa yang menyebabkan anda

perlu/harus berperilaku altruistik?

Kita hidup tidak sendiri, dan

setelah kita hidup kita akan mati

nah kalau pas kita mati kalau

nggak butuh orang lain gimana

coba masa mau pergi keliang

lahat sendiri.

Page 83: PERILAKU ALTRUISME PADA REMAJA MASJID AT-TAQWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4434/1/skripswit.pdf · PERILAKU ALTRUISME PADA REMAJA MASJID AT-TAQWA KLASEMAN MANGUNSARI

68

No Pertanyaan Hasil wawancara

9. Bagaimana menurut anda tentang

orang yang berperilaku altruistik?

Nggak baik, ada kalanya kita

mementingkan orang lain ada

kalanya kita mementingkan diri

sendiri, lebih ke situasi dan

kondisi.

10. Seandainya anda dihadapkan pada

pilihan pilihan antara menolong

teman dengan asyiknya bermain

game ml misalnya, manakah yang

akan anda pilih? Menolong teman

atau bermain game?

Lebih kesituasi dan kondisi tadi

mbak, misal ada diskusi yang

tidak bisa saya tinggalkan ya

saya mementingkan diskusi

kalau bisa ditinggalkan ya saya

menolong orang yang perlu

bantuan saya.

11. Menurut anda berbedakah laki-laki

dan perempuan dalam berperilaku

altruistik?

Beda, kalau cowok rasio yang

main, kalau cewek rasa yang

main.

12. Pernahkah terlintas dibenak anda

ketika menolong seseorang anda

berfikir untuk mendapatkan

imbalan?

Pernah, bahkan sering, tetapi

adakalanya benar-benar tulus

dalam menolong orang.

13. Pernahkan saat menolong orang

anda berfikir tentang perbedaan

yang kalian miliki? Misal tentang

jenis kulit atau ras bahkan

perbedaan keyakinan? Kenapa anda

melakukan hal itu?

Insyaallah tidak, biasa saja yang

penting tidak tolong menolong

dalam hal keimanan.

14. Apakah dalam menolong seseorang

anda memikirkan suasana hati

anda?

Terkadang iya mbak, kalau pas

lagi nggak mood ya saya

tinggalkan.

Page 84: PERILAKU ALTRUISME PADA REMAJA MASJID AT-TAQWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4434/1/skripswit.pdf · PERILAKU ALTRUISME PADA REMAJA MASJID AT-TAQWA KLASEMAN MANGUNSARI

69

No Pertanyaan Hasil wawancara

15. Setujukah anda orang pedesaan

lebih cenderung penolong dari pada

orang perkotaan? Jelaskan alasan

anda

Setuju, selama hidup didesa

sikap saling gotong royong

tinggi tetapi dikota tidak.

Melihat segala sesuatu dari

untung dan ruginya saja.

Page 85: PERILAKU ALTRUISME PADA REMAJA MASJID AT-TAQWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4434/1/skripswit.pdf · PERILAKU ALTRUISME PADA REMAJA MASJID AT-TAQWA KLASEMAN MANGUNSARI

70

Nama : Fahmi Aliafi

Umur : 23 tahun

Hari, tanggal : Senin, 28 Mei 2018

No Pertanyaan Hasil wawancara

1. Apa yang saudara ketahui tentang

altruisme?

Baru denger mbak.

2. Apakah anda tahu perbedaan

tentang altruisme dan egoisme?

Egois itu tidak peduli dengan

orang lain.

3. Apakah anda tau perbedaan tentang

altruisme dan perilaku prososial?

Perilaku prososial itu perilaku

yang mendukung segala

kegiatan kemasyarakatan.

4. Seringkali kita mendengar kata

empati bagian dari sikap prososial,

apa yang anda ketahui tentang

empati?

Empati itu peduli care hidup

dengan semua orang dengan

peduli.

5. Apakah lingkungan tempat tinggal

anda mengajarkan perilaku

menolong?

Iya kalau dimasyarakat itu

dipikul bareng jadi nggak

individualis.

6. Apakah dalam pendidikan keluarga

anda diajarkan untuk meonolong

kepada sesama?

Saya lebih banyak belajar

dilingkungan masyarakat,

walaupun dilingkungan kelarga

juga diajarkan tolong menolong.

7. Pernahkah secara sadar anda

berperilaku altruistik? Kapan kah

itu?

Pernah, sering. Pas waktu itu ada

kecelakaan di jetis ya saya

tolong itu pas saya buru-buru

masuk kerja.

8. Apa yang menyebabkan anda

perlu/harus berperilaku altruistik?

Dalam kehidupan pasti kita

membutuhkan bantuan orang

lain begitupun sebaliknya.

Page 86: PERILAKU ALTRUISME PADA REMAJA MASJID AT-TAQWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4434/1/skripswit.pdf · PERILAKU ALTRUISME PADA REMAJA MASJID AT-TAQWA KLASEMAN MANGUNSARI

71

No Pertanyaan Hasil wawancara

9. Bagaimana menurut anda tentang

orang yang berperilaku altruistik?

Pasti lebih baik mementingkan

orang lain dibanding

mementingkan diri sendiri.

10. Seandainya anda dihadapkan pada

pilihan pilihan antara menolong

teman dengan asyiknya bermain

game ml misalnya, manakah yang

akan anda pilih? Menolong teman

atau bermain game?

Lebih ke situasi dan kondisi,

kerja ditinggalkan ketika ada

orang yang meninggal.

11. Menurut anda berbedakah laki-laki

dan perempuan dalam berperilaku

altruistik?

Tergantung pemikiran orang,

semua itu pakai hati tergantung

kita yang menyikapi.

12. Pernahkah terlintas dibenak anda

ketika menolong seseorang anda

berfikir untuk mendapatkan

imbalan?

Kita kalau menolong sesama

bujang atau cewek jujur saya

pamrih. Tapi kalau dimasyarakat

tidak.

13. Pernahkan saat menolong orang

anda berfikir tentang perbedaan

yang kalian miliki? Misal tentang

jenis kulit atau ras bahkan

perbedaan keyakinan? Kenapa anda

melakukan hal itu?

Tidak, saya tidak membedakan

satu dengan yang lain.

14. Apakah dalam menolong seseorang

anda memikirkan suasana hati

anda?

Tergantung orang, tidak kenal

orangnya tetapi beruasaha

menolong

15. Setujukah anda orang pedesaan

lebih cenderung penolong dari pada

orang perkotaan? Jelaskan alasan

anda

Setuju kalau didesa gotong

royong masoh kental kalau

dikota sudah berbeda.

Page 87: PERILAKU ALTRUISME PADA REMAJA MASJID AT-TAQWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4434/1/skripswit.pdf · PERILAKU ALTRUISME PADA REMAJA MASJID AT-TAQWA KLASEMAN MANGUNSARI

72

Lampiran 4 Foto Hasil Wawancara

1. Foto hasil wawancara dengan responden Fd

2. Foto hasil wawancara dengan responden KM

Page 88: PERILAKU ALTRUISME PADA REMAJA MASJID AT-TAQWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4434/1/skripswit.pdf · PERILAKU ALTRUISME PADA REMAJA MASJID AT-TAQWA KLASEMAN MANGUNSARI

73

3. Foto hasil wawancara dengan responden NZ

4. Foto hasil wawancara dengan FF

Page 89: PERILAKU ALTRUISME PADA REMAJA MASJID AT-TAQWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4434/1/skripswit.pdf · PERILAKU ALTRUISME PADA REMAJA MASJID AT-TAQWA KLASEMAN MANGUNSARI

74

5. Foto hasil wawancara dengan FA

6. Foto 1.1 agenda rapat bulanan

Page 90: PERILAKU ALTRUISME PADA REMAJA MASJID AT-TAQWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4434/1/skripswit.pdf · PERILAKU ALTRUISME PADA REMAJA MASJID AT-TAQWA KLASEMAN MANGUNSARI

75

7. Foto 1.2 masjid At-Taqwa

8. Foto 1.3 masjid At-Taqwa

Page 91: PERILAKU ALTRUISME PADA REMAJA MASJID AT-TAQWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4434/1/skripswit.pdf · PERILAKU ALTRUISME PADA REMAJA MASJID AT-TAQWA KLASEMAN MANGUNSARI

76

Lampiran 5 Lembar Konsultasi Pembimbing

Page 92: PERILAKU ALTRUISME PADA REMAJA MASJID AT-TAQWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4434/1/skripswit.pdf · PERILAKU ALTRUISME PADA REMAJA MASJID AT-TAQWA KLASEMAN MANGUNSARI

77

Lampiran 6 Daftar Nilai Satuan Kredit Kegiatan

DAFTAR NILAI SATUAN KREDIT KEGIATAN

Nama : Melani Enggarsari

NIM : 111-14-116

Jurusan : Pendidikan Agama Islam

Dosen Pembimbing Akademik : Dr. Adang Kuswaya, M.Ag.

No. Nama Kegiatan Pelaksanaan Keterangan Nilai

1. Achievement Motivation Training

(AMT) dengan tema “ Dengan AMT

Semangat Menyongsong Prestasi”

12 Agustus

2014

Peserta 2

2. OPAK STAIN SALATIGA dengan

tema “ Aktualisasi Gerakan

Mahasiswa yang Beretika, Disiplin,

dan Berfikir Terbuka”

19 Agustus

2014

Peserta 3

3. Orientasi Dasar Keislaman (ODK)

dengan tema “Pemahaman Islam

Rahmatan Lil’Alamin sebagai

Langkah Awal Menjadi Manusia

Berkarakter”

21 Agustus

2014

Peserta 2

4. OPAK JURUSAN TARBIYAH

STAIN SALATIGA dengan tema “

Aktualisasi Pendidikan Karakter

Sebagai Pembentuk Generasi yang

Religius, Educative, dan Humanis

21 Agustus

2014

Peserta 3

5. Library User Education (Pendidikan

Pemakai Perpustakaan) UPT

PERPUSTAKAAN STAIN

SALATIGA

28 Agustus

2014

Peserta 2

6. Training Pembuatan Makalah oleh

Lembaga Dakwah Kampus

17

September

2014

Peserta 2

7. Masa Ta’aruf (MASTA) 2014

dengan tema “ Membentuk Pribadi,

26

September

Peserta 2

Page 93: PERILAKU ALTRUISME PADA REMAJA MASJID AT-TAQWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4434/1/skripswit.pdf · PERILAKU ALTRUISME PADA REMAJA MASJID AT-TAQWA KLASEMAN MANGUNSARI

78

No. Nama Kegiatan Pelaksanaan Keterangan Nilai

Kembangkan Diri, Lahirkan Potensi” 2014

8. SIBA-SIBI Training UTS Semester

Ganjil Tahun 2014 oleh CECO

24-25

Oktober

2014

Peserta 3

9. Seminar HMI “ Mempertegas Peran

Pendidikan dalam Mencerahkan

Masa Depan Anak Bangsa”

19

November

2014

Peserta 2

10. Seminar bedah buku “Metode Tafsir

Kontemporer Model Pendekatan

Hermeneutika Sosio-Tematik dalam

Tafsir Alquran Hasan Hanafi”

27

November

2014

Peserta 2

11. Festival Daqu 2015 Jateng

Menghafal Qur’an Juz Amma & 4

Surat Pilihan

26 April

2015

Peserta 2

12. Seminar Nasional “Pendidikan

Karakter untuk Melahirkan

Pemimpin Masa Depan”

17

November

2015

Peserta 8

13. Wisuda Akbar 6 Indonesia

Menghafal Q.S. Al-Baqarah 101-157

Q.S. As Shoff Q.S. Qaf

22

November

2015

Peserta 2

14. Peringatan Maulid Nabi Muhammad

SAW 1437 H dengan tema “Kita

Tingkatkan Iman dan Taqwa untuk

Membentuk Pribadi yang

Ber-akhlakul Karimah”

23

Desember

2015

Panitia 2

15. Seminar Nasional “Esensi Dakwah

Kontemporer”

21 Mei

2016

Peserta 8

16. Wisuda Akbar 7 Indonesia

Menghafal Q.S. Al-Hasyr Q.S.

Al-Jumuah Q.S. Al-Munafiqun

29 Mei

2016

Peserta 2

17. Kegiatan “Pentas Seni Dalam

Rangka Memeriahkan Hari

Kemerdekaan RI ke-72”

19 Agustus

2016

Panitia 2

18. Seminar Nasional dengan tema “

Optimalisasi Sumber Daya Insani

dalam Menghadapi Dunia

Wirausaha”

29

September

2016

Peserta 8

19. Talkshow “Satu Jam lebih Dekat

Bersama Kandidat Walikota dan

5 November Peserta 2

Page 94: PERILAKU ALTRUISME PADA REMAJA MASJID AT-TAQWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4434/1/skripswit.pdf · PERILAKU ALTRUISME PADA REMAJA MASJID AT-TAQWA KLASEMAN MANGUNSARI

79

Page 95: PERILAKU ALTRUISME PADA REMAJA MASJID AT-TAQWA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4434/1/skripswit.pdf · PERILAKU ALTRUISME PADA REMAJA MASJID AT-TAQWA KLASEMAN MANGUNSARI

80

Lampiran 7 Daftar Riwayat Hidup

DAFTAR RIWAYAT HIDUP PENULIS

Nama : Melani Enggarsari

Tempat Tanggal Lahir : Magelang

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Status : Belum Menikah

Alamat : Dusun Campursari B RT 02 RW 01 Gandusari

Bandongan, Magelang

Nama Orang Tua : Wakijan Al Wanto dan Sarifah

Nomer HP : 0856-4331-5198

Nomer WA : 0857-1321-6114

E-MAIL : [email protected]

Pendidikan : 1. TK ABA Bandongan (1999-2002)

2. SD Negeri Gandusari 02 (2002-2008)

3. SMP Negri 1 Bandongan (2008-2011)

4. SMA Negeri 1 Bandongan (2011-2014)

5. Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga Jurusan

Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan Ilmu

Keguruan (2014-2018)