PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN ......Tabel 13 : Penentuan Harga Pokok Produk Kusen...

i

PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKANMETODE HARGA POKOK PESANAN

PADA UD ASIA JAYA ALUMINIUM BANJARMASIN

TUGAS AKHIRDIAJUKAN SEBAGAI SALAH SATU PERSYARATAN UNTUK

MEYELESAIKAN PROGRAM PENDIDIKAN DIPLOMA IIIPROGRAM STUDI AKUNTANSI

JURUSAN AKUNTANSIPOLITEKNIK NEGERI BANJARMASIN

OLEH :

DEWI A03150006

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGIPOLITEKNIK NEGERI BANJARMASIN

JURUSAN AKUNTANSI2018

ii

PERSETUJUAN TUGAS AKHIR

JUDUL : PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSIDENGAN MENGGUNAKAN METODE HARGAPOKOK PESANAN PADA UD ASIA JAYAALUMINIUM BANJARMASIN

NAMA : DEWI

NIM : A03150006

PROGRAM STUDI : D3 AKUNTANSI

Banjarmasin, Agustus 2018

Dosen Pembimbing II

Nailiya Nikmah, S.Pd, M.PdNip. 19801209 200501 2 002

Nailiya Nikmah, S.Pd, M.Pd

Nip. 19801209 200501 2 002

Dosen Pembimbing I

Hj. Nurul Mukhlisah, SE, MMNip. 19750121 200112 2 001

Hj. Nurul Mukhlisah, SE, MM

Nip. 19750121 200112 2 001

Ketua Jurusan Akuntansi

Andriani, SE, MM, M.ScNip. 19790702 200112 2 002

Andriani, SE , MM, M.Sc

Nip. 19790702 200112 2 002

iii

PENGESAHAN TUGAS AKHIR

Dengan ini dinyatakan laporan Tugas Akhir dengan data sebagai berikut:

NAMA: : DEWI

NIM : A03150006

PROGRAM STUDI : D3 AKUNTANSI

JUDUL : PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSIDENGAN MENGGUNAKAN METODE HARGAPOKOK PESANAN PADA UD ASIA JAYAALUMINIUM BANJARMASIN

Telah diujikan dan dinyatakan lulus dengan predikat :

Banjarmasin, Agustus 2018

Ketua Penguji

Lea Emilia Farida, SE, MM

NIP. 19780930 200212 2 003

Anggota Penguji

Julkawait, SE, MM

NIP. 19770108 200501 1 002

iv

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Dewi

Nim : A03150006

Tempat dan Tanggal Lahir : Banjarmasin, 05 Januari 1997

Agama : Islam

Alamat : Jl. Ahmad Yani Km 5,8 Gang Karya Mufakat

III RT.27 No.41 Kel. Pemurus Luar Kec.

Banjarmasin Timur

Nama Orang Tua (Ayah) : Zainuddin Syachrial, Alm

(Ibu) : Zaleha

Riwayat Pendidikan : 1. SDN Pemurus Luar 1

2. SMP Negeri 7 Banjarmasin

3. SMK Negeri 3 Banjarmasin

4. Praktik Kerja Lapangan di PDAM

Bandarmasih (Februari - Maret)

v

MOTTO

“Tidak ada kemudahan kecuali apa yang Engkau jadikan mudah. Sedang

yang susah bisa Engkau jadikan mudah, apabila Engkau menghendaki-Nya”.

(HR. Ibnu Hibban)

vi

SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan dengan sesungguhnya

bahwa Tugas Akhir ini merupakan hasil penelitan yang telah saya lakukan. Segala

kutipan dan bantuan dari berbagai sumber telah diungkapkan sebagaimana mestinya.

Tugas Akhir/Skripsi ini belum pernah dipublikasikan untuk keperluan lain oleh

siapapun juga.

Tugas akhir ini belum pernah dipublikasikan untuk keperluan lain oleh

siapapun juga, tugas akhir ini merupakan hasil tulisan saya yang dapat saya

pertanggungjawabkan otentikasinya atau bukan hasil dari aktivitas plagiat. Saya

juga menyatakan objek dan data fiktif. Apabila dikemudian hari ternyata pernyataan

saya ini tidak benar, maka saya bersedia menerima sanksi hukum dari

ketidakbenaran pernyataan tersebut. Saya memberikan hak sepenuhnya bagi

Politeknik Negeri Banjarmasin jurusan akuntansi untuk minimal membatalkan Tugas

Akhir saya.

Banjarmasin, 2018

Dewi

NIM : A03150006

Materai

6000

vii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarokatuh

Dengan mengucap puji syukur atas ke hadirat Allah SWT, atas berkat rahmat,

taufik dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir yang

berjudul “Perhitungan Harga Pokok Produksi Dengan Menggunakan Metode Harga

Pokok Pesanan Pada UD Asia Jaya Aluminium Banjarmasin” ini dengan baik, sesuai

dengan waktu yang ditentukan. Adapun Tugas Akhir ini dibuat untuk memenuhi

syarat dan menyelesaikan Program Pendidikan Diploma III pada Jurusan Akuntansi

Politeknik Negeri Banjarmasin.

Dalam pembuatan Tugas Akhir dapat disusun atas bantuan dan dukungan dari

berbagai pihak baik dalam bentuk langsung maupun tidak langsung, maka pada

kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang

telah membantu kepada :

1. Orang Tua yang telah memberikan doa disepanjang sujudnya dan memberi

motivasi serta moril.

2. Bapak H. Edi Yohanes, ST,MT, selaku Direktur Politeknik Negeri Banjarmasin.

3. Ibu Andriani, SE, MM, M.Sc, selaku Ketua Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri

Banjarmasin.

4. Ibu Hj. Mukhlisah, SE, MM selaku dosen pembimbing I yang sangat banyak

membantu dalam penyusunan Tugas Akhir ini.

viii

5. Ibu Nailiya Nikmah, S.Pd, M.Pd selaku dosen pembimbing II yang dengan teliti

membimbing penulis dalam sistematika penulisan Tugas Akhir ini.

6. Dosen-dosen pengajar dan staf Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri

Banjarmasin.

7. Bapak Ahmad Djamali selaku pimpinan dan seluruh karyawan UD Asia Jaya

Aluminium Banjarmasin yang telah membantu dan memberikan ijin untuk

dilaksanakannya Tugas Akhir ini.

8. Siska, Mia, Ulfa, Nurul, Syahriadi, Amad, Hendry, Hainur, Syahril, Nana, Nova

dan sahabat-sahabat yang memberikan doa, bantuan, dan semangat selama masa

bimbingan Tugas Akhir hingga penyelesaian Laporan Tugas Akhir ini.

9. Keluarga H.Mansyur yang selalu memberi semangat dan memberikan warna

selama masa perkuliahan.

10. Semua teman-teman kelas A Akuntansi angkatan 2015. Terima kasiih atas

kebersamaan, suka, duka, haru, dan tawa selama masa-masa perkuliahan.

Penulis berharap semoga bantuan dan segala dukungan yang diberikan oleh

semua pihak sebagai amal kebajikan serta memperoleh pahala dari Allah SWT.

Penulis menyadari bahwa laporan ini memiliki keterbatasan, dan masih sangat jauh

dari kesempurnaan. Untuk itu penulis berharap adanya saran dan masukan dari

semua pihak guna penyempurnaan laporan ini. Terlepas dari semua itu semoga

Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Banjarmasin, 2018

Penulis

ix

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL................................................................................................ i

PERSETUJUAN TUGAS AKHIR .............................................................................. ii

PENGESAHAN TUGAS AKHIR.............................................................................. iii

DAFTAR RIWAYAT HIDUP.................................................................................... iv

MOTTO ....................................................................................................................... v

SURAT PERNYATAAN............................................................................................ vi

KATA PENGANTAR ...............................................................................................vii

DAFTAR ISI.............................................................................................................. ixi

DAFTAR TABEL......................................................................................................xii

DAFTAR BAGAN .................................................................................................... xv

DAFTAR LAMPIRAN............................................................................................. xvi

ABSTRAK ...............................................................................................................xvii

BAB I PENDAHULUAN............................................................................................. i

A. Latar Belakang Masalah......................................................................... 1

B. Permasalahan.......................................................................................... 3

C. Batasan Masalah..................................................................................... 3

D. Tujuan Penelitian ................................................................................... 3

E. Kegunaan Penelitian............................................................................... 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA.................................................................................. 5

A. Landasan Teori....................................................................................... 5

B. Hasil Penelitian Terdahulu................................................................... 36

BAB III METODE PENELIIAN............................................................................... 38

A. Identifikasi dan Pemberian Definisi Operasional Variabel.................. 38

B. Jenis Penelitian..................................................................................... 39

C. Jenis dan Sumber Data ......................................................................... 40

x

D. Teknik Pengumpulan Data................................................................... 42

E. Teknik Analisis Data............................................................................ 43

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN...... 44

A. Hasil Penelitian .................................................................................... 44

B. Pembahasan Hasil Penelitian ............................................................... 60

BAB V SIMPULAN DAN SARAN........................................................................ 104

A. Simpulan ............................................................................................ 104

B. Saran-saran......................................................................................... 105

xi

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1 : Kartu Harga Pokok Pesanan ...................................................................24

Tabel 2 : Pencatatan Akuntansi Metode Harga Pokok Pesanan beserta JurnalTransaksi ................................................................................................29

Tabel 3 : Laporan Laba Rugi Perusahaan Manufaktur dengan Pendekatan FullCosting ...................................................................................................33

Tabel 4 : Perbandingan Hasil Penelitian Perhitungan Harga Pokok Produksidengan Penelitian Terdahulu..................................................................36

Tabel 5 : Daftar Aset Tetap....................................................................................50

Tabel 6 : Daftar Penjualan .....................................................................................51

Tabel 7 : Daftar Produksi .......................................................................................51

Tabel 8 : Daftar Tenaga Kerja................................................................................52

Tabel 9 : Penggolongan Biaya ...............................................................................52

Tabel 10 : Biaya Bahan Baku ................................................................................54

Tabel 11 : Biaya Tenaga Kerja Langsung ..............................................................55

Tabel 12 : Penentuan Harga Pokok Produk Kanopi 4x4m menurut UD Asia JayaAluminium Banjarmasin ......................................................................58

Tabel 13 : Penentuan Harga Pokok Produk Kusen Aluminium 4x4m menurut UDAsia Jaya Aluminium Banjarmasin ......................................................58

Tabel 14 : Penentuan Harga Pokok Produk Pintu Rolling Door 2,5x2,5m menurutUD Asia Jaya Aluminium Banjarmasin ................................................59

Tabel 15 : Penggolongan Biaya yang Disarankan Penulis Untuk Produk Kanopi4x4m.....................................................................................................60

Tabel 16 : Penggolongan Biaya yang Disarankan Penulis Untuk Produk KusenAluminium 4x4m..................................................................................62

xii

Tabel 17 : Penggolongan Biaya yang Disarankan Penulis Untuk Produk PintuRolling Door 2,5x2,5m .........................................................................62

Tabel 18 : Kartu Biaya Bahan Baku Produk Kanopi 4x4m UD Asia JayaAluminium Banjarmasin.......................................................................63

Tabel 19 : Kartu Biaya Bahan Baku Produk Kusen Aluminium 4x4m UD AsiaJaya Aluminium Banjarmasin...............................................................64

Tabel 20 : Kartu Biaya Bahan Baku Produk Pintu Rolling Door 2,5x2,5m UD AsiaJaya Aluminium Banjarmasin...............................................................65

Tabel 21 : Kartu Biaya Tenaga Kerja Langsung Produk Kanopi 4x4m UD AsiaJaya Aluminium Banjarmasin...............................................................65

Tabel 22 : Kartu Biaya Tenaga Kerja Langsung Produk Kusen Aluminium 4x4mUD Asia Jaya Aluminium Banjarmasin ................................................66

Tabel 23 : Kartu Biaya Tenaga Kerja Langsung Produk Pintu Rolling Door2,5x2,5m UD Asia Jaya Aluminium Banjarmasin ................................67

Tabel 24 : Biaya Bahan Penolong ..........................................................................68

Tabel 25 : Daftar Aset Tetap..................................................................................69

Tabel 26 : Penyusutan Aktiva Tetap ......................................................................76

Tabel 27 : Daftar Omzet Penjualan UD Asia Jaya Aluminium Banjarmasin .........77

Tabel 28: Anggaran Biaya Overhead Pabrik Yang Dibebankan Bulan Juli s.dSeptember 2017 Atas Dasar Kapasitas Normal 10 Unit Kanopi 4x4m.78

Tabel 29: Anggaran Biaya Overhead Pabrik Yang Dibebankan Bulan Juli s.dSeptember 2017 Atas Dasar Kapasitas Normal 3 Unit KusenAluminium 4x4m..................................................................................79

Tabel 30: Anggaran Biaya Overhead Pabrik Yang Dibebankan Bulan Juli s.dSeptember 2017 Atas Dasar Kapasitas Normal 5 Unit Pintu RollingDoor 2,5x2,5m......................................................................................79

Tabel 31: Anggaran Biaya Overhead Pabrik yang Sesungguhnya Bulan Oktobers.d Desember 2017 Atas Dasar Kapasitas Normal 10 Unit Kanopi 4x4m..............................................................................................................80

xiii

Tabel 32: Anggaran Biaya Overhead Pabrik yang Sesungguhnya Bulan Oktobers.d Desember 2017 Atas Dasar Kapasitas Normal 3 Unit KusenAluminium 4x4m..................................................................................81

Tabel 33: Anggaran Biaya Overhead Pabrik yang Sesungguhnya Bulan Oktobers.d Desember 2017 Atas Dasar Kapasitas Normal 5 Unit Pintu RollingDoor 2,5x2,5m.....................................................................................82

Tabel 34 : Kartu Biaya Overhead Pabrik Produk Kanopi 4x4m UD Asia JayaAluminium Banjarmasin.......................................................................84

Tabel 35 : Kartu Biaya Overhead Pabrik Produk Kusen Aluminium 4x4m UD AsiaJaya Aluminium Banjarmasin...............................................................85

Tabel 36 : Kartu Biaya Overhead Pabrik Produk Pintu Rolling Door 2,5x2,5m UDAsia Jaya Aluminium Banjarmasin ......................................................85

Tabel 37 : Kartu Harga Pokok Pesanan Produk Kanopi 4x4m UD Asia JayaAluminium Banjarmasin.......................................................................86

Tabel 38: Kartu Harga Pokok Pesanan Produk Kusen Aluminium 4x4m UD AsiaJaya Aluminium Banjarmasin...............................................................88

Tabel 39 : Kartu Harga Pokok Pesanan Produk Pintu Rolling Door 2,5x2,5m UDAsia Jaya Aluminium Banjarmasin ......................................................89

Tabel 40 : Perbedaan Klasifikasi Biaya Produksi dan Elemen-elemen ProdukKanopi 4x4m ........................................................................................93

Tabel 41 : Perbedaan Klasifikasi Biaya Produksi dan Elemen-elemen ProdukKusen Aluminium 4x4m.......................................................................94

Tabel 42 : Perbedaan Klasifikasi Biaya Produksi dan Elemen-elemen Produk Pintu

Rolling Door 2,5x2,5m .........................................................................95

Tabel 43 : Perbandingan Selisih Biaya Produksi Untuk 10 Unit Produk Kanopi

4x4m Antara Perusahaan dan Penulis ...................................................97

Tabel 44 : Perbandingan Selisih Biaya Produksi Untuk 3 Unit Produk Kusen

Aluminium 4x4m Antara Perusahaan dan Penulis................................97

xiv

Tabel 45 : Perbandingan Selisih Biaya Produksi Untuk 5 Unit Produk Pintu

Rolling Door 2,5x2,5m Antara Perusahaan dan Penulis .......................97

Tabel 46 : Perbandingan Harga Pokok Produk Untuk Produk Kanopi 4x4m Antara

Perusahaan dan Penulis.........................................................................97

Tabel 47 : Perbandingan Harga Pokok Produk Untuk Produk Kusen Aluminium

4x4m Antara Perusahaan dan Penulis ...................................................98

Tabel 48 : Perbandingan Harga Pokok Produk Untuk Produk Pintu Rolling Door

2,5x2,5m Antara Perusahaan dan Penulis .............................................98

xv

DAFTAR BAGAN

Halaman

Bagan 1 : Struktur Organisasi ................................................................................46

Bagan 2 : Proses Produksi UD Asia Jaya Aluminium Banjarmasin ......................49

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Foto Perusahaan

Lampiran 2 Denah Perusahaan

Lampiran 3 Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) Kecil

Lampiran 4 Surat Keterangan Tempat Usaha

Lampiran 5 Tanda Daftar Perusahaan

Lampiran 6 Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)

Lampiran 7 Surat Permohonan Ijin Penelitian

Lampiran 8 Lembar Bimbingan Tugas Akhir (Pembimbing I)

Lampiran 9 Lembar Bimbingan Tugas Akhir (Pembimbing II)

Lampiran 10 Lembar Tanda Terima Penilaian Pembimbing

Lampiran 11 Lembar Saran Penguji Sidang Skripsi dan Tugas Akhir 2018

xvii

ABSTRAK

Dewi / A03150006 / 2015 / PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSIDENGAN MENGGUNAKAN METODE HARGA POKOK PESANAN PADA UDASIA JAYA ALUMINIUM BANJARMASIN / Akuntansi Biaya / Metode HargaPokok Pesanan / UD Asia Jaya Aluminium Banjarmasin

Tujuan penelitian untuk mengetahui bagaimana perhitungan harga pokok

produksi dengan metode harga pokok pesanan yang sesuai dengan konsep akuntansi

biaya pada UD Asia Jaya Aluminium Banjarmasin.

Kerangka pemikiran (teoritis) penelitian ini adalah perhitungan harga pokok

produksi menggunakan metode harga pokok pesanan yang sesuai dengan

karakteristik perusahaan. Perhitungan harga pokok pesanan pada UD Asia Jaya

Aluminium Banjarmasin masih belun sesuai dengan konsep akuntansi biaya, karena

perusahaan memasukan unsur biaya penolong ke biaya bahan baku dan belum

memperhitungkan penyusutan aktiva tetap yang merupakan biaya overhead pabrik.

Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa perhitungan harga pokok produksi

tiap produk menurut perusahaan dan penulis terdapat selisih. Hal ini terjadi setelah

dilakukan penggolongan biaya dan perhitungan biaya-biaya yang sesuai konsep

akuntansi biaya. Sehingga perhitungan harga pokok produk pesanan baru dapat

ditentukan secara tepat.

Kata Kunci : Harga Pokok Produksi, Biaya Bahan Baku, Biaya Tenaga Kerja, BiayaOverhead Pabrik, Metode Harga Pokok Pesanan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Setiap bidang kegiatan produksi pasti mempunyai tujuan yang ingin

dicapai oleh perusahaan tersebut. Umumnya tujuan utama suatu perusahaan

adalah mendapatkan laba atau keuntungan yang besar. Laba yang dihasilkan

oleh perusahaan tersebut sering digunakan untuk menentukan kinerja suatu

perusahaan dan sebagai dasar keberhasilan mengelola sumber daya

perusahaan. Agar dapat mencapai tingkat laba yang tinggi dapat dipengaruhi

oleh berbagai faktor, salah satu fakor yang mendukung adalah penentuan

harga pokok produksi.

Penyusunan harga pokok produksi harus memperhatikan elemen

biaya yang terdapat didalamnya. Tanpa informasi biaya yang benar maka

sebuah perusahaan tidak memiliki dasar untuk mengalokasikan berbagai

sumber ekonomi lain. Setiap kegiatan produksi membutuhkan biaya produksi

karena biaya produksi ditujukan untuk memperoleh nilai ekonomis produk

yang lebih tinggi. Oleh karena itu, setiap perusahaan membutuhkan biaya

bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik. Biaya-

biaya ini harus dicatat, diklasifikasikan dan diolah secara cermat sesuai

dengan jenis dan sifat biaya tersebut. Hal ini dimaksudkan untuk

mempermudah perusahaan mengetahui jumlah yang sebenarnya terjadi dalam

produksi, agar perusahaan dapat menentukan harga pokok produksi. Dalam

2

penentuan harga produk ini ada dua metode yang dapat digunakan. Pertama

adalah penentuan harga pokok produksi berdasarkan pesanan (job order cost

method) dan yang kedua yaitu penentuan harga pokok produk berdasarkan

proses (process cost method). Dalam penelitian ini yang akan penulis bahas

adalah tentang bagaimana seharusnya penentuan harga pokok produksi

berdasarkan pesanan (job order cost method). Karena UD Asia Jaya

Aluminium hanya memproduksi produk secara pesanan dari berbagai macam

produk.

UD Asia Jaya Aluminium adalah perusahaan yang bergerak di

bidang pengerjaan dan pemasangan, perusahaan ini memproduksi

berdasarkan pesanan seperti kusen, pintu rolling door, pintu teralis, kawat

nyamuk, pagar stainless steel, pagar verkan, kanopi. Namun perusahaan

belum melakukan pencatatan dan pengklasifikasian biaya secara tepat,

sehingga sering terjadi kesalahan dalam pengalokasian biaya seperti biaya

penolong yang dimasukkan kedalam biaya bahan baku, dan belum ada

perhitungan biaya overhead pabrik, dan penyusutan aktiva tetap. Selama ini

perusahaan melakukan perhitungan harga jualnya saja. Hal ini berdampak

pada perusahaan yang akan mempengaruhi besar kecilnya harga pokok yang

dibebankan tiap produk. Apabila perhitungan harga pokok terlalu tinggi akan

berdampak pada harga jual barang yang tinggi, sehingga tidak sesuai dengan

laba yang diinginkan.

Berdasarkan uraian diatas maka penulis, tertarik untuk melakukan

penelitian lebih lanjut untuk membahas harga pokok produksi dengan judul

3

“Perhitungan Harga Pokok Produksi Dengan Menggunakan Metode

Harga Pokok Pesanan Pada UD Asia Jaya Aluminium Banjarmasin”.

B. Permasalahan

Berdasarkan dari latar belakang yang dikemukan penulis maka

perumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimana perhitungan

harga pokok produksi dengan metode harga pokok pesanan yang sesuai

dengan konsep akuntansi biaya pada UD Asia Jaya Aluminium Banjarmasin?

C. Batasan Masalah

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka penulis membuat batasan

masalah hanya pada ruang lingkup penggolongan dan perhitungan biaya

produksi secara pesanan khususnya untuk kanopi 4x4m, kusen 4x4m, pintu

rolling door 2,5x2,5m melalui pendekatan yang tepat berdasarkan konsep

akuntansi biaya pada UD Asia Jaya Aluminium khususnya untuk menetapkan

harga jual produk barang pesanan periode produksi 2017.

D. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian adalah untuk mengetahui

perhitungan harga pokok produksi dengan metode harga pokok pesanan yang

sesuai dengan konsep akuntansi biaya pada UD Asia Jaya Aluminium

Banjarmasin.

E. Kegunaan Penelitian

Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagi Penulis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan

pengetahuan harga pokok produksi pesanan pada perusahaan, untuk

4

membandingkan teori yang didapat selama perkuliahan dengan

mempraktikannya secara langsung di lokasi penelitian serta salah satu

syarat untuk Tugas Akhir Program Studi Akuntansi di Politeknik Negeri

Banjarmasin.

2. Bagi Politeknik Negeri Banjarmasin

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan referensi dan

memberikan masukan tentang harga pokok produksi bagi penilitian

selanjutnya terutama yang berkaitan dengan topik yang sama atau hanya

sekedar ingin menambah pengetahuan dalam bidang akuntansi biaya

yang berhubungan dalam harga pokok produksi.

3. Bagi Perusahaan

Penelitian ini diharapkan menjadi informasi atau masukan untuk

mempermudah perusahaan untuk menentukan harga pokok produksinya,

sehingga dapat menentukan harga jual yang sesuai untuk produk atau

barang yang diproduksi.

5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Pengertian Akuntansi Biaya

“Akuntansi biaya adalah suatu proses pengidentifikasian,

pendefinisian, pengukuran, pelaporan, dan analisis berbagai unsur

biaya langsung dan biaya tidak langsung yang berhubungan dengan

proses menghasilkan dan memasarkan produk”. Riwayadi (2014:25)

“Akuntansi biaya didefinisikan sebagai proses pengukuran,

penganalisisan, perhitungan dan pelaporan biaya, profitabilitas dan

kinerja operasi”. Siregar, Baldric dkk (2013:10)

Akuntansi Biaya adalah suatu cabang akuntansi yangmerupakan alat manajemen dalam memonitor dan merekamtransaksi biaya secara sistematis, serta menyajikan informasibiaya dalam bentuk laporan biaya. Pada awal timbulnyaakuntansi biaya mula mula hanya ditunjukan untuk penentuanharga pokok produk atau jasa yang dihasilkan, akan tetapidengan semakin pentingnya biaya non produksi, yaitu biayapemasaran dan administrasi umum, akuntansi biaya saat iniditunjukkan untuk menyajikan informasi biaya bagimanajemen baik biaya produksi maupun nonproduksi. Olehkarena itu akuntansi biaya dapat digunakan pada perusahaanmanufaktur maupun non manufaktur. Surjadi Lukman(2013:12)

Dari beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa

akuntansi biaya merupakan suatu proses pengidentifikasian,

pengukuran, pencatatan, penggolongan, peringkasan, pengevaluasian,

dan penyajian biaya-biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk

6

memproduksi dan menjual produk. Alat untuk membantu manajemen

dalam mengambil keputusan bisnis secara efektif dan efisien karena

akuntansi biaya merupakan sistem akuntansi yang dapat

mengendalikan, mengawasi dan menganalisis biaya-biaya dalam suatu

proses produksi serta membahas mengenai perhitungan harga pokok

produksi dengan tujuan membantu penentuan laba atau rugi dari

barang yang diproduksi.

2. Tujuan Akuntansi Biaya

Tujuan akuntansi biaya adalah menyajikan informasi bagi

manajemen dalam penentuan harga pokok produksi. Tiga tujuan

tersebut adalah :

a. Penentuan biaya produksi

“Untuk memenuhi tujuan harga pokok produksi dilakukan

pencatatan, penggolongan, dan peringkasan biaya-biaya dari

pengolahan bahan baku menjadi produk jadi atau penyerahan jasa

dengan cara-cara tertentu”. Mulyadi (2015:7)

b. Pengendalian biaya

“Pengendalian biaya harus didahului dengan penentuan

biaya yang seharusnya ini telah ditetapkan untuk memproduksi satu

satuan dengan produk yang sesungguhnya yang terjadi”. Mulyadi

(2015:7)

7

c. Pengambilan keputusan khusus

“Untuk pengambilan keputusan, akuntansi biaya

menyediakan informasi biaya yang masa yang akan datang karena

pengambilan keputusan berhubungan dengan masa depan”.

Mulyadi (2015:7)

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan

akuntansi biaya adalah memberikan informasi bagi kepentingan

manajemen dalam melakukan menganalisis data sehingga akan

membantu dalam perencanaan, pengawasan, dan pengendalian

biaya yang diperlukan dalam membuat suatu produk dan juga

membantu dalam menghitung harga pokok produksi atau jasa

yang dihasilkan secara tepat dan teliti.

3. Pengertian Biaya

Biaya mempunyai arti yang sangat luas, karena adanya

perbedaan tujuan biaya maka pengertian biaya juga berbeda pula.

“Biaya adalah pengorbanan sumber ekonomi, yang diukur

dalam satuan uang, yang terjadi atau yang kemungkinan akan terjadi

untuk tujuan tertentu”. Ony Widlestariningtyas (2012:10)

Ada empat unsur pokok dalam definisi biaya di atas:

1. Biaya merupakan pengorbanan sumber ekonomi

2. Diukur dalam satuan uang

3. Yang telah terjadi atau yang secara potensial akan terjadi

4. Pengorbanan tersebut untuk tujuan tertentu. Mulyadi (2012:8)

8

“Biaya adalah biaya barang atau jasa yang telah memberikan

manfaat yang digunakan untuk memperoleh pendapatan”. Siregar,

Baldric dkk (2013:23)

4. Penggolongan Biaya

Menurut Mulyadi menyatakan penggolongan biaya ditentukan

atas dasar tujuan yang hendak dicapai dengan penggolongan tersebut.

Biaya digolongkan menurut:

a. Objek Pengeluaran

Penggolongan ini merupakan dasar penggolongan biaya.Contoh yang sederhana adalah bahan bakar, maka semuapengeluaran yang berhubungan dengan bahan bakardisebut biaya bahan bakar. Biaya dalam pengolahan bahanbaku menjadi produk, jika digolongkan dasar objekpengeluaran dapat di bagi menjadi tiga golongan yaitu:biaya bahan baku, biaya tenaga kerja dan biaya overheadpabrik. Mulyadi (2015:13)

b. Fungsi Pokok dalam Perusahaan

Biaya dapat digolongkan menjadi tiga kelompok:

1) Biaya Produksi, adalah biaya yang terjadi untuk mengolahbahan baku menjadi produk jadi atau kegiatan bahan bakumenjadi produk selesai yang siap untuk dijual. Biayaproduksi dibagi menjadi tiga yaitu biaya bahan baku, biayatenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik. Mulyadi(2015:14)

a) Biaya Bahan Baku diklasifikasikan menjadi dua, yaitubiaya bahan baku langsung dan biaya bahan baku tidaklangsung. Bahan baku langsung adalah bahan yang dapatsecara mudah dan akurat ditelusuri ke barang jadi.Sedangkan biaya bahan baku tidak langsung adalah biayauntuk bahan baku tidak langsung yang dipakai, inidiklasifikasikan sebagai biaya overhead pabrik.Riwayadi (2014:48-49)

9

Jurnal untuk mencatat biaya bahan baku langsung:

BDP-Biaya Bahan Baku Rp xxxPersediaan Bahan Baku Rp xxx

b) Biaya Tenaga Kerja Langsung adalah biaya tenaga kerjayang dapat secara mudah dan akurat ditelusuri keproduk, dalam hal ini, upah yang dibayarkan kepadatenaga kerja langsung. Tenaga kerja langsung adalahtenaga kerja yang terlibat langsung dalam pembuatanbarang jadi dan pembayaran upahnya berdasarkan unityang dihasilkan atau berdasarkan jam kerja. Riwayadi(2014:73)

Jurnal untuk mencatat Biaya Tenaga Kerja Langsung:

BDP-Biaya Tenaga Kerja Langsung Rp xxxGaji dan Upah Rp xxx

c) “Biaya Overhead Pabrik adalah semua biaya produksi

selain biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja

langsung”. Riwayadi (2014:76)

Jurnal untuk mencatat biaya Overhead pabrik:

BDP-Biaya Overhead Pabrik Rp xxxBerbagai rekening yang dikredit Rp xxx

2) “Biaya Pemasaran, yaitu biaya-biaya yang terjadi untuk

melaksanakan kegiatan pemasaran produk. Contohnya adalah

biaya iklan, biaya promosi, biaya angkutan dari gudang

perusahaan ke gudang pembeli, dll”. Mulyadi (2015:14)

3) Biaya administrasi dan umum, yaitu biaya-biaya untukmengkoordinasi kegiatan produksi dan pemasaran produk.Contoh biaya ini adalah biaya gaji karyawan bagiankeuangan, akuntansi, personalia dan bagian hubunganmasyarakat, biaya pemeriksaan akuntan, biaya photocopy.Mulyadi (2015:14)

10

c. Hubungan biaya dengan sesuatu yang dibiayai

Biaya erat hubungannya dengan produk yang dihasilkan

oleh perusahaan. Biaya yang terjadi yang dengan mudah ditelusur

ke suatu produk dan ada yang sulit.

Ada dua golongan biaya:

1) Biaya Langsung

Biaya langsung adalah biaya yang terjadi, yangpenyebab satu-satunya adalah karena sesuatu yang dibiayai.Jika sesuatu yang dibiayai tersebut tidak ada, maka biayalangsung ini tidak akan terjadi. Contohnya adalah biayabahan baku dan biaya tenaga kerja langsung. Mulyadi(2015:15)

2) Biaya Tidak Langsung

“Biaya tidak langsung adalah biaya yang terjadinya

tidak hanya disebabkan oleh sesuatu yang dibiayai. Biaya

tidak langsung disebut juga dengan istilah biaya overhead

pabrik”. Mulyadi (2015:15)

d. Perilakunya dalam Hubungannya dengan Perubahan VolumeAktivitas

Volume kegiatan perusahaan dapat berubah-ubah

disesuaikan dengan permintaan pasar dan kemampuan

perusahaan. Pada saat permintaan pasar meningkat dan

perusahaan mampu memenuhi kebutuhan tersebut, perusahaan

akan menaikkan volume produksinya.

11

Bila permintaan turun, perusahaan akan mengurangi

volume produksinya. Perubahan volume ini dapat mempengaruhi

biaya yang terjadi.

Menurut Kautsar Riza Salman penggolongan biaya ini

dapat digolongkan menjadi:

1) Biaya Variabel

Biaya Variabel adalah biaya yang jumlah totalnyaberubah secara proporsional sesuai dengan volume kegiatanatau produksi dan jumlah biaya per unitnya tidak mengalamiperubahan. Contoh dari jenis biaya ini adalah bahan baku,biaya pekerja langsung, biaya bahan bakar, dan biayaoverhead variabel lainnya. Berikut ini daftar biaya overheadpabrik yang biasanya diklasifikasikan sebagai biaya variabel:a) Perlengkapanb) Bahan bakarc) Peralatan kecild) Kerusakan, sisa dan bahan reklamasie) Biaya Pemasaranf) Royaltig) Biaya komunikasih) Upah lemburi) Penanganan bahan baku

2) Biaya Semivariabel

Biaya semivariabel adalah biaya yang jumlahnyaterpengaruh oleh volume kegiatan atau produksi perusahaantetapi dengan perubahan biaya yang tidak proporsional.Contoh dari jenis biaya ini adalah biaya listrik, biaya telepon,dan biaya air. Berikut ini adalah contoh-contoh lain daribiaya overhead semivariabel:a) Inspeksib) Jasa departemen biayac) Jasa departemen penggajiand) Jasa departemen personaliae) Jasa kantor pabrikf) Jasa bahan baku dan persediaang) Air dan limbahh) Pemeliharaan dan perbaikan mesin-mesin pabriki) Asuransi kecelakaan dan kesehatan

12

j) Pajak penghasilank) Pemanasan, listrik, dan generator

3) Biaya Tetap

Biaya tetap adalah biaya yang jumlah totalnya tidakberubah walaupun terjadi perubahan volume kegiatan atauproduksi dan jumlah biaya per unitnya. Contoh dari jenisbiaya ini adalah biaya sewa, biaya asuransi, biaya depresiasi,biaya pelatihan karyawan, dan biaya overhead tetap lainnya.Berikut adalah biaya overhead pabrik yang biasanyadiklasifikasikan sebagai biaya tetap:

a) Gaji eksekutif produksib) Depresiasic) Pajak propertid) Amortisasi patene) Gaji penyeliaf) Asuransi-proferti dan kerugiang) Gaji satpam dan pegawai kebersihanh) Pemeliharaan dan perbaikan gedung dan bangunani) Sewa. Kautsar Riza Salman (2013:25)

e. Jangka Waktu Manfaatnya

Atas dasar jangka waktu manfaatnya, biaya dibagi menjadi

dua:

1) Pengeluaran Modal

Pengeluaran modal adalah biaya yang mempunyaimanfaat lebih dari satu periode akuntansi. Pengeluaran modalini pada saat terjadinya dibebankan sebagai kos aktiva, dandibebankan dalam tahun-tahun yang menikmati manfaatnyadengan cara didepresiasi, diamortisasi, atau dideplesi.

2) Pengeluaran Pendapatan

Pengeluaran Pendapatan adalah biaya yang hanyamempunyai manfaat dalam periode akuntansi terjadinyapengeluaran tersebut. Contohnya adalah biaya iklan danbiaya tenaga kerja. Mulyadi (2015:16)

13

5. Pengertian Harga Pokok

“Harga Pokok adalah Pengorbanan sumber ekonomis yang

diukur dengan satuan uang untuk memperoleh aktiva atau dalam

pengolahan bahan baku menjadi produk jadi”. Mulyadi (2012:8)

6. Pengertian Harga Pokok Produksi

Suatu perusahaan perlu menentukan harga pokok produksi

yang dihasilkan. Suatu harga pokok dapat diketahui jumlahnya dari

jumlah biaya produksi yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk

memproduksi suatu produk tersebut.

”Harga pokok produksi adalah biaya-biaya yang dikeluarkan

dalam pengolahan bahan baku menjadi suatu prooduk”. Mulyadi

(2015:17)

Dapat diketahui dari perngertian tersebut, bahwa harga pokok

produksi yaitu meliputi biaya-biaya yang dikorbankan mulai pada saat

pengadaan bahan baku hingga proses akhir produk yang siap dijual.

7. Unsur-unsur biaya produksi

Unsur-unsur biaya produksi dibagi menjadi 3, yaitu:

a. Biaya Bahan Baku

“Biaya bahan baku adalah biaya yang membentuk bagian

menyeluruh produk jadi. Bahan baku yang diolah dalam

perusahaan manufaktur dapat diperoleh dari pembelian lokal,

impor, atau dari pengolahan sendiri”. Mulyadi (2015:275)

14

b. Biaya Tenaga Kerja

“Tenaga kerja adalah biaya merupakan usaha fisik atau

mental yang dikeluarkan karyawan untuk mengolah produk.

Biaya tenaga kerja adalah harga yang dibebankan untuk

penggunaan tenaga kerja manusia tersebut”. Mulyadi (2015:319)

c. Biaya Overhead Pabrik

“Biaya Overhead pabrik adalah biaya produksi selain

biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung”. Mulyadi

(2015:194-195). Biaya overhead pabrik dapat digolongkan denga

tiga cara penggolongan, antara lain:

1) Penggolongan biaya overhead pabrik menurut sifatnya

Biaya-biaya produksi yang termasuk dalam biaya

overhead pabrik dapat digolongkan menjadi beberapa

golongan yaitu:

a) Biaya Bahan Penolong

Bahan Penolong adalah bahan yang tidak menjadibagian produk jadi atau bahan meskipun menjadi bagianproduk jadi tetapi nilainya relatif kecil bila dibandingkandengan harga pokok produksi tersebut.

b) Biaya Reparasi dan Pemeliharaan

Biaya reparasi dan pemeliharaan berupa biayasuku cadang (sparepart), biaya habis pakai (factorysupplies) dan harga perolehan jasa dari pihak luarperusahaan untuk keperluan perbaikan dan pemeliharaanemplasemen, perumahan, bangunan produk, mesin-mesindan ekuipmen, kendaraan, perkakas labotarium danaktiva tetap lain yang digunakan untuk keperluan pabrik.

15

c) Biaya Tenaga Tidak Kerja Langsung

Tenaga kerja tidak langsung adalah tenaga kerjapabrik yang upahnya tidak dapat diperhitungkan secaralangsung kepada produk atau pesanan tertentu. Biayatenaga kerja tidak langsung terdiri dari upah, tunjangandan biaya kesejahteraan yang dikeluarkan untuk tenagakerja tidak langsung tersebut.

d) Biaya yang timbul sebagai akibat penilaian terhadapaktiva tetap

Biaya yang termasuk dalam kelompok ini antaralain adalah biaya-biaya yang depresiasi emplasemenpabrik, bangunan pabrik, mesin dan equipment, perkakaslabotarium, alat kerja, dan aktiva tetap lain yangdigunakan pabrik.

e) Biaya yang timbul akibat berlalunya waktu

Biaya yang termasuk kelompok ini antara lainadalah biaya asuransi gedung dan emplasemen, asuransimesin dan equipment, asuransi kendaraan, asuransikecelakaan karyawan, dan biaya amortisasi kerugian.

f) Biaya overhead pabrik lain yang secara langsungmemerlukan pengeluaran uang tunai

Biaya overhead pabrik yang termasuk dalamkelompok ini antara lain adalah biaya reparasi yangdiserahkan kepada pihak luar perusahaan, biaya listrikPLN. Mulyadi (2015:194-195)

2) Penggolongan biaya overhead pabrik menurut perilakunyadalam hubungan dengan perubahan volume produksi

Ditinjau dari perilaku unsur-unsur biaya overheadpabrik dalam hubungannya dengan volume kegiatan, biayaoverhead pabrik dibagi menjadi tiga golongan:

a) Biaya Overhead Pabrik Tetap

Biaya overhead pabrik tetap adalah biayaoverhead pabrik yang tidak berubah dalam kisaranperubahan volume kegiatan tertentu.

16

b) Biaya Overhead Pabrik Variabel

Biaya overhead pabrik variabel adalah biayaoverhead pabrik yang sebanding dengan perubahanvolume kegiatan.

c) Biaya Overhead Pabrik Semivariabel

“Biaya overhead pabrik semivariabel adalahbiaya overhead pabrik yang tidak sebanding denganperubahan volume kegiatan.” Mulyadi (2015:194-195)

3) Penggolongan Biaya Overhead Pabrik MenurutHubungannya dengan Departemen

Ditinjau dari hubungannya dengan departemen-departemen yang ada dalam pabrik, biaya overhead pabrikdapat digolongkan menjadi dua kelompok:

a) Biaya overhead pabrik langsung departemen

Biaya overhead pabrik langsung departemenadalah biaya overhead yang terjadi dalam departementertentu dan manfaatnya hanya dapat dinikmati olehdepartemen tersebut.

b) Biaya overhead pabrik tidak langsung departemen

Biaya overhead pabrik tidak langsungdepartemen adalah biaya overhead pabrik yangmanfaatnya dinikmati lebih dari satu departemen.Mulyadi (2015:194-195)

8. Metode Perhitungan Harga Pokok Produksi

Menurut Mulyadi perhitungan harga pokok produk dalam

akuntansi biaya dapat dilakukan dengan dua pendekatan, yaitu:

a. Metode Full Costing

Menurut Mulyadi menyatakan memberikan definisi fullcosting sebagai berikut:

Full costing adalah metode penentuan harga pokokproduksi yang memperhitungkan semua unsur biaya produksi kedalam harga pokok produksi, yang terdiri dari biaya bahan baku,

17

biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik, baikyang berperilaku variabel maupun tetap. Dengan demikian kosproduksi menurut metode full costing terdiri dari unsur biayaproduksi berikut:Biaya bahan baku xxxBiaya tenaga kerja langsung xxxBiaya overhead pabrik variabel xxxBiaya overhead pabrik tetap xxx+Harga Pokok Produksi xxx

Harga Pokok Produksi yang dihitung dengan pendekatanfull costing terdiri dari unsur biaya produksi ditambah denganbiaya nonproduksi variabel dan tetap.

b. Metode Variabel Costing

Mulyadi memberikan definisi variabel costing sebagaiberikut:

Variabel costing adalah metode penentuan harga pokokproduksi yang hanya memperhitungkan harga pokok produksiyang berperilaku variabel ke dalam harga pokok produksi, yangterdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, danbiaya overhead pabrik variabel.

Metode variabel costing memisahkan informasi biayaberdasarkan menurut perilaku dalam hubungannya denganperubahan volume kegiatan produksi.

Dengan demikian biaya produksi menurut metode variabelcosting terdiri dari unsur biaya produksi berikut ini:Biaya bahan baku xxxBiaya tenaga kerja langsung xxxBiaya overhead pabrik variabel xxx+Harga Pokok Produksi xxx

Harga pokok produksi dihitung dengan pendekatanvariabel costing terdiri dari unsur harga pokok produksi variabelditambah dengan biaya nonproduksi variabel dan biaya tetap.Mulyadi (2015:17)

9. Metode Pengumpulan Biaya Produksi

Ada dua pendekatan yang digunakan dalam memperhitungkan

unsur-unsur biaya kedalam biaya produksi yaitu metode harga pokok

pesanan dan harga pokok proses. Penerapan metode tersebut pada

perusahaan tergantung pada sifat atau karakteristik pengelolaan bahan

18

menjadi bahan jadi atau produk selesai yang akan mempengaruhi

metode pengumpulan harga pokok yang digunakan.

Pengumpulan harga pokok produksi sangat ditentukan oleh

cara produksi yang terbagi menjadi dua macam yaitu produksi atas

dasar pesanan dan produksi massa.

Perusahaan yang berproduksi berdasarkan pesanan

mengumpulkan harga pokok produksinya dengan menggunakan

metode harga pokok pesanan. Dan untuk perusahaan yang berproduksi

masa mengumpulkan kos produksinya dengan menggunakan metode

harga pokok produk proses.

Agar perhitungan biaya berdasarkan pesanan efektif pesanan

harus diidentifikasi secara terpisah. Agar rincian dari perhitungan

biaya berdasarkan pesanan sesuai dengan usaha yang diperlukan, agar

terdapat perbedaan penting dalam biaya per unit suatu pesanan dengan

pesanan lainnya. Misalnya jika suatu perusahaan bengkel las

mempersiapkan pesananan seperti kanopi 4x4m, kusen 4x4m, pintu

rooling door 2,5x2,5m dan lain-lain. Maka selain pesanan-pesanan

tersebut dapat dengan mudah dibedakan berdasarkan karakteristik dan

biaya per unit dari pesanan-pesanan tersebut juga berbeda. (Mulyadi,

2015:63)

10. Metode Pengumpulan Harga Pokok Pesanan

Metode harga pokok pesanan adalah suatu sistem akuntansi

biaya perpetual yang menghimpun biaya menurut pekerjaan-pekerjaan

19

pesanan tertentu. Metode harga pokok pesanana banyak yang

digunakan dalam industri-industri seperti, konstruksi, percetakan,

mebel, pembuatan kapal dan pesawat terbang dan lain-lain. Disamping

itu, metode harga pokok pesanan dapat pula digunakan dalam bidang

manufaktur seperti perusahaan reparasi mobil, konsultan, proyek

peneitian, dan lain-lain. (Firdaus Ahmad Dunia, 2012:54)

Dalam perusahaan yang produksinya berdasarkan pesanan,

informasi harga pokok produksi per pesanan bermanfaat bagi

manajemen untuk:

a. Menentukan harga jual yang dibebankan kepada pemesan

Perusahaan yang produksinya berdasarkan pesanan

memproses produksinya berdasarkan spesifikasi yang ditentukan

oleh pemesan. Dengan demikian biaya produksi yang satu akan

berbeda dengan biaya produksi pesanan yang lain. Metode ini

diterapkan pada perusahaan yang berproduksi pesanan lain.

Pengolahan produk atas dasar pesanan yang diterima dari luar

atau dalam perusahaan ini merupakan metode yang diterapkan

pada perusahaan yang berproduksi berdasarkan pesanan. Formula

untuk menentukan harga jual yang akan dibebankan kepada

pemesan sebagai berikut ini:

Taksiran biaya produksi untuk pesanan Rp xxx

Taksiran biaya non produksi yang

dibebankan kepada pesanan Rp xxx +

20

Taksiran total biaya pesanan Rp xxx

Laba yang diinginkan Rp xxx +

Taksiran harga jual yang dibebankan

kepada pemesan Rp xxx

Dari formula tersebut terlihat bahwa taksiran biaya

produksi yang dikeluarkan untuk memproduksi pesanan yang

diinginkan oleh pemesan yang dipakai sehingga salah satu dasar

untuk menentukan harga jual yang dibebankan kepada pemesan.

Untuk menafsir biaya produksi pesanan tersebut perlu dihitung

biaya berikut ini:

Taksiran biaya bahan baku Rp xxx

Taksiran biaya tenaga kerja langsung Rp xxx

Taksiran biaya overhead pabrik Rp xxx +

Taksiran biaya produksi Rp xxx

b. Memperimbangkan penerimaan atau penolakan pesanan

Informasi harga pokok pesanan memberikan dasar

perlindungan bagi manajemen agar dalam menerima pesanan

perusahaan tidak mengalami kerugian. Tanpa memiliki informasi

total harga pokok pesanan, manajemen tidak memiliki jaminan

apakah harga yang diminta oleh pesanan, sehingga keputusan

yang perlu dilakukan manajemen adalah menerima atau menolak

pesanan. Total harga pokok pesanan dihitung dengan unsur biaya

berikut ini:

21

Biaya produksi pesanan:

Taksiran biaya bahan baku Rp xxx

Taksiran biaya tenaga kerja Rp xxx


Taksiran total biaya produksi Rp xxx

Biaya non produksi:

Taksiran biaya administrasi dan umum Rp xxx

Taksiran biaya pemasaran Rp xxx +

Taksiran biaya non produksi Rp xxx +

Taksiran total harga pokok pesanan Rp xxx

c. Memantau realisasi biaya produksi

Informasi taksiran biaya produksi pesanan tertentu dapat

dimanfaatkan sebagai salah satu dasar untuk menempatkan harga

jual yang akan dibebankan kepada pemesan. Informasi taksiran

biaya produksi juga bermanfaat sebagai salah satu dasar untuk

mempertimbangkan diterima atau tidaknya suatu pesanan.

Perhitungan biaya produksi sesungguhnya yang dikeluarkan

untuk pesanan tertentu yang dilakukan dengan formula berikut

ini:

Biaya bahan baku sesungguhnya Rp xxx

Biaya tenaga kerja langsung Rp xxx


Total biaya produksi sesungguhnya Rp xxx

22

d. Menghitung laba atau rugi realisasi

Untuk mengetahui pesanan tertentu mampu menghasilkan

laba bruto atau mengakibatkan rugi bruto, manajemen

memerlukan informasi biaya produksi yang telah dikeluarkan

untuk memproduksi pesanan. Laba atau rugi bruto pesanan

dihitung sebagai berikut:

Harga jual yang dibebankan kepada pemesan Rp xxx

Biaya produksi pesanan tertentu:

Biaya bahan baku sesungguhnya Rp xxx

Biaya tenaga kerja langsung sesungguhnya Rp xxx


Taksiran biaya produksi pesanan Rp xxx

Laba bruto Rp xxx

e. Menentukan harga pokok persediaan produk jadi dan produkdalam proses yang disajikan dalam neraca

Manajemen harus menyajikan harga pokok persediaan

produk jadi dan produk dalam proses yang disajikan dalam

tanggal neraca. Berdasarkan catatan biaya produksi tiap pesanan

tersebut manajemen dapat menentukan biaya produksi yang

melekat pada pesanan yang telah selesai diproduksi, namun pada

tanggal neraca belum diserahkan kepada pemesan. Disamping itu

berdasarkan catatan tersebut, manajemen dapat pula menentukan

biaya produksi yang melekat pada pesanan yang pada tanggal

neraca masih dalam proses pengerjaan. (Mulyadi, 2015: 39-42)

23

11. Karakteristik Metode Harga Pokok Pesanan

Karakteristik usaha perusahaan yang produksinya berdasarkan

pesanan akan berpengaruh pada pengumpulan biaya produksi.

Pengumpulan biaya produksi dengan metode pengumpulan harga

pokok pesanan berpengaruh yang digunakan dalam perusahaan yang

produksinya berdasarkan pesanan memiliki karakteristik sebagai

berikut:

a. Perusahaan memproduksi berbagai macam produk sesuai dengan

spesifikasi pemesan dan setiap jenis produk perlu dihitung harga

pokok produksinya secara individual.

b. Biaya produksi harus golongkan berdasarkan hubungannya

dengan produk menjadi dua kelompok berikut yaitu biaya

produksi langsung dan biaya produksi tidak langsung.

c. Biaya produksi langsung terdiri dari biaya bahan baku dan biaya

tenaga kerja langsung, sedangkan biaya produksi tidak langsung

disebut dengan istilah biaya overhead pabrik.

d. Biaya produksi langsung diperhitungkan sebagai harga pokok

produksi pesanan tertentu berdasarkan biaya yang sesungguhnya

terjadi, sedangkan biaya overhead pabrik diperhitungkan ke

dalam harga pokok pesanan berdasarkan tarif yang ditentukan di

muka.

e. Harga pokok produksi per unit dihitung pada saat pesanan selesai

diproduksi dengan cara membagi jumlah biaya produksi yang

24

dikeluarkan untuk pesanan tersebut dengan jumlah unit produk

yang dihasilkan dalam pesanan yang bersangkutan. (Mulyadi,

2015:38)

Untuk perhitungan harga pokok untuk masing-masing

proses, sehingga untuk menghitung besarnya harga pokok per unit

adalah: = (1)

12. Kartu Harga Pokok (Job Order Cost Sheet)

Kartu harga pokok merupakan catatan yang penting dalam

metode harga pokok pesanan. Kartu harga pokok ini berfungsi sebagai

rekening pembantu, yang digunakan untuk mengumpulkan biaya

produksi tiap pesanan produk. Biaya produksi untuk mengerjakan

pesanan tertentu dicatat sebagai rinci di dalam kartu harga pokok

pesanan yang bersangkutan.

Tabel 1Kartu Harga Pokok Pesanan

PT ABCBanjarmasin

KARTU HARGA POKOK PESANAN

No Pemesan : A-101 Pemesan : PT.XYZJenis Produk : Lemari Sifat Pesanan : ..............Tgl Pesan : ../../.... Jumlah : ...... buahTgl. Selesai : ../../.... Harga Jual : Rp xxx

Biaya Bahan Baku Biaya Tenaga KerjaLangsung

Biaya Overhead Pabrik

Tgl No.BPBG

Ket Jumlah Tgl No.KartuJam

Kerja

Jumlah Tgl JamMesin

Tarif Jumlah

Sumber: Mulyadi (2015:44-45)

25

13. Penentuan Tarif Biaya Overhead Pabrik

a. Alasan pembebanan biaya overhead pabrik kepada produk atasdasar tarif yang ditentukan dimuka adalah sebagai berikut :

1) Pembebanan biaya overhead pabrik atas dasar biaya yang

sesungguhnya terjadi seringkali mengakibatkan berubah-

ubahnya harga pokok per satuan produk yang dihasilkan dari

bulan yang satu ke bulan yang lainnya. Hal ini berakibat pada

penyajian harga pokok persediaan dalam neraca dan besar

kecilnya laba atau rugi yang disajikan dalam laporan laba

rugi, sehingga mempunyai kemungkinan mempengaruhi

keputusan-keputusan tertentu yang diambil oleh manajemen.

Apabila biaya overhead pabrik yang sesungguhnya terjadi

dibebankan kepada roduk, maka harga pokok produksi per

satuan mungkin akan berfluktuasi karena sebab berikut ini:

a) Perubahan tingkat kegiatan produksi dari bulan ke bulan.

b) Perubahan tingkat efisiensi produk.

c) Adanya biaya overhead pabrik yang terjadinya secara

sporadik, menyebar tidak merata selama jangka waktu

setahun.

d) Biaya overhead pabrik tertentu sering terjadi secara

teratur pada waktu-waktu tertenu.

2) Dalam perusahaan yang menghitung harga pokok

produksinya dengan menggunakan metode harga pokok

pesanan, manajemen memerlukan informasi harga pokok

26

produksi per satuan pada saat pesanan selesai dikerjakan.

Padahal ada elemen biaya overhead pabrik yang baru dapat

diketahui jumlahnya pada akhir setiap bulan, atau akhir

tahun. (Mulyadi, 2015:196-197)

b. Langkah-langkah Penentuan Tarif Biaya Overhead Pabrik

Penentuan tarif biaya overhead pabrik dilaksanakan

melalui tiga tahap sebagai berikut:

1) Menyusun anggaran biaya overhead pabrik

Ada tiga macam kapasitas yang dapat dipakai sebagai

dasar pemuatan anggaran biaya overhead pabrik:

a) Kapasitas Teoritis

Kapasitas teoritis adalah kapasitas pabrik atau

suatu departemen untuk menghasilkan produk pada

kecepatan penuh tanpa berhenti selama jangka waktu

tertentu.

b) Kapasitas Normal

Kapasitas normal adalah kemampuan perusahaan

untuk memproduksi dan menjual produknya dalam

jangka panjang.

c) Kapasitas sesungguhnya yang diharapkan.

Kapasitas yang sesungguhnya yang diharapkan

adalah kapasitas sesungguhnya yang diperkirakan akan

27

dapat dicapai dalam tahun yang akan datang. (Mulyadi,

2015:197-198)

2) Memilih Dasar Pembebanan Biaya Overhead Pabrik KepadaProduk

Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalammemilih dasar pembebanan yang dipakai adalah:a) Harus diperhatikan jenis biaya overheaad pabrik yang

dominan jumlahnya dalam departemen produksi.b) Harus diperhatikan sifat-sifat biaya overhead pabrik

yang dominan tersebut dan eratnya hubungan sifat-sifattersebut dengan dasar pembebanan yang akan dipakai.Mulyadi (2015:199)

Berikut ini uraian bebarapa dasar pembebanan

biaya Overhead pabrik kepada produk, diantaranya

adalah:

(1) Satuan Produk

Satuan produk merupakan metode yang

paling sederhana dan langsung membebankan biaya

overhead pabrik kepada produk, dengan rumus:

Taksiran Biaya Overhead PabrikTaksiran Jumlah Satuan Produk yang Dihasilkan

= Taksiran BOP per satuan .................................. (2)

(2) Biaya Bahan Baku

Apabila harga pokok bahan baku yang biaya

overhead pabrik dominan bervariasi nilai bahan

baku, sebagai dasar pembebanan dihitung dengan

rumus:

Taksiran Biaya Overhead PabrikTaksiran Biaya Bahan Baku yang dipakai 100 %

28

= Persentase BOP dari BBB yang dipakai ........... (3)

(3) Biaya Tenaga Kerja

Sebagian besar elemen biaya overhead

pabrik mempunyai hubungan yang erat dengan

jumlah upah tenaga kerja langsung, sebagai dasar

pembebanan dengan rumus:

Taksiran Biaya Overhead PabrikTaksiran Biaya Tenaga Kerja Langsung= Persentase BOP dari BTKL .............................. (4)

(4) Jam Tenaga Kerja Langsung

Pabrik mempunyai hubungan erat terhadap

biaya jumlah upah dan jam tenaga kerja

karyawannya, sebagai dasar pembebanan dengan

rumus:

Taksiran Biaya Overhead PabrikTaksiran Jam Tenaga Kerja Langsung= Tarif BOP per Jam Tenaga Kerja Langsung ..... (5)

(5) Jam Mesin

Apabila biaya overhead pabrik bervariasi

dengan waktu penggunaan mesin, pembebanannya

dengan rumus:

Taksiran Biaya Overhead PabrikTaksiran Jam Kerja Mesin

= Tarif BOP per Jam Mesin .................................. (6)

100 %

29

3) Menghitung Tarif Biaya Overhead Pabrik

Setelah tingkat kapasitas yang akan dicapai dalam

periode anggaran ditentukan, dan anggaran biaya overhead

pabrik telah disusun, serta dasar pembebanan telah dipilih

dan diperkirakan, maka langkah terakhir adalah menghitung

tarif biaya overhead pabrik dengan rumus sebagai berikut:

Biaya Overhead Pabrik yang dianggarkanTaksiran Dasar Pembebanan

= Tarif Biaya Overhead Pabrik .......................................... (7)

14. Pencatatan Akuntansi Metode Harga Pokok Pesanan

Prosedur akuntansi biaya pada metode harga pokok pesanan

meliputi organisasi formulir, catatan-catatan dan laporan-laporan yang

terkoordinasi dalam rangka melaksanakan kegiatan untuk melayani

pesanan dan menyajikan informasi untuk manajemen. Berikut prosedur

akuntansi biaya beserta jurnal transaksi yang digunakan:

Tabel 2Pencatatan Akuntasi Metode Harga Pokok Pesanan beserta Jurnal Transaksi

Prosedur Transaksi Ayat Jurmal TransaksiPembelian Bahan Bakudan Bahan Penolong

Jurnal Pembelian Bahan Baku:

Persediaan Bahan Baku Rp xxxKas/Utang Dagang Rp xxx

Jurnal Bahan Penolong:Persediaan Bahan Penolong Rp xxx

Kas/Utang Dagang Rp xxxPemakaian Bahan Bakudan Bahan Penolongdalam produksi

Jurnal untuk Pemakaian Bahan Baku:

Barang Dalam Proses-BBB Rp xxxPersediaan Bahan Baku Rp xxx

30

Jurnal untuk Pemakaian Bahan Penolong:BOP Seungguhnya Rp xxx

Persediaan Bahan Penolong Rp xxx

Pencatatan Biaya TenagaKerja

Jurnal Pencatatan Biaya Tenaga Kerja yang Terutang:

Gaji dan Upah Rp xxxUtang Gaji dan Upah Rp xxx

Jurnal Pencatatan Distribusi Biaya Tenaga Kerja:Barang Dalam Proses-BTKL Rp xxxBiaya Overhead Pabrik Sesungguhnya Rp xxxBiaya Administrasi dan Umum Rp xxx

Biaya Pemasaran Rp xxx

Gaji dan Upah Rp xxx

Jurnal Pencatatan Pembayaran Gaji dan Upah:Utang Gaji dan Upah Rp xxx

Kas Rp xxx

Pencatatan BiayaOverhead Pabrik

Jurnal Pembebanan Biaya Overhead Pabrik kepada

pesanan:

Barang Dalam Proses-BOP Rp xxx

Biaya Overhead Pabrik yg Dibebankan Rp xxx

Jurnal Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya Terjadi:Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya Rp xxx

Akumulasi Depresiasi Mesin Rp xxxAkumulasi Depresiasi Gedung Rp xxxPersekot Asuransi Rp xxxPersediaan Suku Cadang Rp xxxPersediaan Bahan Bangunan Rp xxx

Jurnal Penutup:Biaya Overhead Pabrik yang Dibebankan Rp xxx

Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya Rp xxx

Jurnal Selisih Biaya Overhead Pabrik yang dibebankankepada produk dengan biaya Overhead pabrik yang

Lanjutan

31

sesungguhnya:Selisih Biaya Overead Pa brik Rp xxx

Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya Rp xxxPencatatan Harga PokokProduk Jadi

Jurnal Mencatat Harga Pokok Produk Jadi:

Persediaan Produk Jadi Rp xxxBarang Dalam Proses-BBB Rp xxxBarang Dalam Proses-BTKL Rp xxxBarang Dalam Proses-BOP Rp xxx

Pencatatan Harga PokokProduk Dalam Proses

Jurnal Mencatat Harga Pokok Pesanan yang belumselesai:Persediaan Produk Jadi Rp xxx

Barang Dalam Proses-BBB Rp xxx

Barang Dalam Proses-BTKL Rp xxx

Barang Dalam Proses-BOP Rp xxx

Pencatatan Harga PokokProduk yang Dijual

Jurnal Mencatat Harga Pokok Produk yang Dijual:Harga Pokok Penjualan Rp xxx

Persediaan Produk Jadi Rp xxx

Pencatatan PendapatanPenjualan Produk

Jurnal Mencatat Piutang kepada Pemesan:

Piutang Dagang Rp xxxHasil Penjualan Rp xxx

Sumber: Mulyadi (2015:46-53)

15. Laporan Laba Rugi Perusahaan Manufaktur

Laporan keuangan merupakan hasil proses akuntansi. Kegiatan

perusahaan manufaktur tediri dari pengolahan bahan baku menjadi

produk jadi dan penjualan produk jadi tersebut kepada konsumen atau

perusahaan manufaktur lain. Dalam pendekatan full costing, berbagai

pengorbanan sumber ekonomi ini disajikan dalam laporan laba rugi,

yang dikelompokkan ke dalam 3 golongan:

Lanjutan

32

a. Pengorbanan sumber ekonomi untuk mengolah bahan baku

menjadi produk jadi. Pengorbanan ini dikelompokkan dengan

judul “biaya produksi” dan dirinci menjadi biaya bahan baku,

biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik.

b. Pengorbanan sumber ekonomi untuk kegiatan pemasaran produk

jadi. Pengorbanan ini dikelompokkan dengan judul “biaya

pemasaran”.

c. Pengorbanan sumber ekonomi untuk kegiatan selain produksi dan

pemasaran produk. Pengorbanan ini dikelompokkan dengan judul

“biaya administrasi dan umum”. (Mulyadi, 2015:21)

33

Sumber: Mulyadi (2015:21)

16. Pengertian Depresiasi Aktiva Tetap

Depresiasi adalah sebagai dari harga perolehan aktiva tetapyang secara sistematis dialokasikan menjadi biaya setiap periodeakuntansi. Menurut PSAK No. 17, depresiasi penyusutan adalahalokasi jumlah suatu aktiva yang disusutkan sepanjang masa manfaatyang diestimasi yang akan dibedakan ke pendapatan baik secaralangsung maupun tidak langsung. Aktiva tetap yang dapat disusutkanadalah aktiva yang:

PT. XXXLaporan Laba Rugi dengan Pendekatan Full Costing

Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 20X7

Pendapatan penjualan Rp xxxKos penjualan:

Persediaan awal produk jadi Rp xxx

Kos produksi:Persediaan awal produk dalam proses Rp xxx

Biaya produksi:Biaya bahan baku Rp xxxBiaya tenaga kerja langsung Rp xxxBiaya Overhead pabrik Rp xxx +

Rp xxx +Rp xxx

Persediaan Produk dalam proses akhir Rp xxx –Kos Produksi Rp xxx +Kos Produksi yang tersedia untuk dijual Rp xxxPersediaan produk jadi akhir Rp xxx –Kos penjualan Rp xxx -Laba/rugi bruto Rp xxx

Biaya Usaha:Biaya administrasi & umum Rp xxxBiaya pemasaran Rp xxx+

Rp xxx-Laba bersih usaha Rp xxx

Pendapatan di luar usaha Rp xxxBiaya di luar usaha Rp xxx-

Rp xxx-Laba bersih sebelum pajak Rp xxxPajak penghasilan Rp xxx-Laba bersih setelah pajak Rp xxx

Tabel 3Laporan Laba Rugi Perusahaan Manufaktur dengan Pendekatan Full Costing

34

a. Diharapkan untuk digunakan selama lebih dari satu periodeakuntansi.

b. Memiliki masa manfaatnya terbatas.c. Dimiliki oleh suatu perusahaan untuk digunakan dalam produksi

atau memasok barang dan jasa, untuk disewakan atau untuktujuan administrasi. (Zaki Baridwan, 2013:305)

Seiring dengan berjalannya waktu, aset tetap selain tanah,kehilangan kemampuannya untuk memberikan jasa. Akibatnya biayaperalatan, gedung, dan pengembangan tanah perlu dipindahkan keakun beban secara sistematis selama masa manfaatnya.Depresiasi dapat disebabkan oleh faktor-faktor fisik atau fungsional:a. Penyusutan fisik terjadi karena penggunaan dan disebabkan oleh

cuaca.b. Penyusutan fungsional terjadi saat aset tetap tidak lagi dapat

menyediakan jasa pada tingkat yang diharapkan. Sebagai contoh,peralatan dapat menjadi kuno akibat perubahan teknologi. Carl SWarren (2015:499)

17. Metode Perhitungan Depresiasi/Penyusutan Aktiva Tetap

Menurut Carl S Warren menyatakan tiga metode yang paling

sering digunakan adalah sebagai berikut.

a. Metode Garis Lurus (Straight Line Method)

Metode garis lurus menghasilkan jumlah beban

penyusutan yang sama untuk setiap tahun selama masa manfaat

aset. Depresiasi tiap tahun dihitung sebagai berikut:ℎ = .............................................. (8)

Keterangan :

HP : Biaya perolehan (cost)NS : Nilai sisa (residu)n : Masa Manfaat

b. Metode Unit Produksi (Units-Of-Production Method)

Metode unit produksi menghasilkan jumlah beban

penyusutan yang sama untuk setiap unit yang diproduksi atau

35

setiap unit kapasitas yang digunakan oleh aset. Tergantung

dengan asetnya, metode unit produksi dapat dinyatakan dalam

jam, mil, atau jumlah kuantitas produksi. Untuk aset manufaktur,

metode unit produksi sering dinyatakan dalam jumlah produk.

Depresiasi tiap tahun dapat dihitung sebagai berikut:= ................................................ (9)

Keterangan :

BP : Biaya perolehan (cost)NS : Nilai sisa (residu)n : Taksiran total unit produksi

c. Metode Saldo Menurun Ganda (Double-Declining-BalanceMethod)

Metode saldo menurun ganda menghasilkan beban

periodik yang semakin menurun selama estimasi masa manfaat

aset. Metode saldo menurun ganda di aplikasikan dalam tiga

tahap:

1) Menentukan persentase garis lurus, menggunakan masa

manfaat yang diharapkan.

2) Menentukan saldo menurun ganda dengan mengalikan tarif

garis lurus dari tahap 1 dengan 2.

3) Menghitung beban penyusutan dengan mengalikan tarif saldo

menurun ganda dari tahap 2 dengan nilai buku aset.

Metode lain yang dapat digunakan untuk menghitung

beban depresiasi adalah metode perhitungan bunga majemuk.

36

Dalam metode ini beban depresiasi bisa dihitung dengan cara

annuitet ataupun sinking fund. (Carl S Warren, 2015:500-505)

B. Hasil Penelitian Terdahulu

Penulis memaparkan hasil penelitian terdahulu karena mempunyai

informasi dan bukti yang sama dan sebagai bahan pertimbangan untuk

pembaharuan tugas akhir ini. Adapun hasil penelitian terdahulu adalah

sebagai berikut:

Tabel 4Perbandingan Hasil Penelitian Perhitungan Harga Pokok Produksi

dengan Penelitian Terdahulu

IdentitasPeneliti

Aspek

Erni MarianiA03120040

Politeknik NegeriBanjarmasin (2015)

Gusti Nur Maida AjizahA03130025


DewiA03150006


Judul Penentuan Harga PokokProduk denganMenggunakan MetodeHarga Pokok Pesanan-Full Costing pada AdiAluminiumBanjarmasin

Penentuan Harga PokokProduksi Aluminiumdengan Metode HargaPokok Pesanan padaIrvan AluminiumBanjarmasin

Perhitungan HargaPokok Produksidengan MenggunakanMetode Harga PokokPesanan pada UDAsia Jaya AluminiumBanjarmasin

Perusahaan Adi AluminiumBanjarmasin

Irvan AluminiumBanjarmasin

UD Asia JayaAluminiumBanjarmasin

Permasalahan Adi Aluminium dalammemperhitungkanharga pokok produksibelum menerapkankonsep akuntansi biaya,masih adanyakekeliruan dalampenggolongan biayadan biaya Overheadpabrik sepertipenyusutan aktiva tetap,biaya listrik danpemeliharaan aset tetap.

Irvan Aluminium belummelaksanakanperhitungan Harga PokokProduksi yangmenerapkan konsepakuntansi biaya, selamaini hanya melakukanperhitungan harga jualsaja.

UD Asia JayaAluminium belummelakukan pencatatandan pengklasifikasianbiaya secara tepat,sehingga sering terjadikesalahan dalampengalokasian biayaseperti biaya penolongyang dimasukkankedalam biaya bahanbaku, dan belum adaperhitungan biaya

37

Sumber: diolah oleh Erni Mariani(2015), Gusti Nur Maida Ajizah (2016), dan Dewi (2018)

Overhead pabrik, danpenyusutan aktivatetap.

TujuanPenelitian

1. Untuk mengetahuipenggolongan biayayang sesuai dengankonsep AkuntansiBiaya pada AdiAluminiumBanjarmasin.2. Untuk mengetahuiperhitungan hargapokok produk yangsesuai dengan konsepAkuntansi Biayadengan menggunakanmetode harga pokokpesanan-Full Costingpada Adi AluminiumBanjarmasin

Untuk mengetahuiperhitungan harga pokokproduksi denganmenggunakan metodepesanan pada usaha IrvanAluminium yang sesuaidengan konsep akuntansibiaya.

1. Untuk mengetahuibagaimanapenggolongan biayaproduksi pesananyang sesuai dengankonsep AkuntansiBiaya pada UD AsiaJaya AluminiumBanjarmasin.

2. Untuk mengetahuibagaimanaperhitungan hargapokok produkmetode pesananyang sesuai dengankonsep akuntansibiaya pada UD AsiaJaya Aluminium.

MetodePenelitian

Harga Pokok denganMetode Harga PokokPesanan Full Costing

Harga Pokok denganMetode Harga PokokPesanan

Harga Pokok denganMetode Harga PokokPesanan

HasilPenelitian

Perhitungan HargaPokok Produk menurutpenulis lebih besardibandingkan denganperhitungan perusahaan

Perhitungan HargaPokok Produksi menurutPenulis lebih besar untukproduk lemari makan,atang kompor, washtafel,lemari baju, lemariboneka dan etalase, sertalebih kecil untuk produkrak sepatu.

Lanjutan

38

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Identifikasi dan Pemberian Definisi Operasional Variabel

“Variabel penelitian adalah sesuatu hal yang berbentuk apa saja yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang

hal tersebut, dan kemudian ditarik kesimpulannya”. V. Wiratna Sujarweni

(2014:36)

“Definisi operasional adalah variabel penelitian di maksudkan untuk

memahami arti setiap variabel penelitian sebelum dilakukan analisis”. V.

Wiratna Sujarweni (2014:37)

Variabel penelitian pada perhitungan harga pokok produksi dengan

menggunakan metode harga pokok pesanan pada UD Asia Jaya Aluminium

Banjarmasin.

1. Harga Pokok Produksi

”Harga pokok produksi adalah biaya-biaya yang dikeluarkan

dalam pengolahan bahan baku menjadi suatu prooduk”. Mulyadi

(2015:17)

Harga pokok produksi adalah pengorbanan sumber ekonomis

yang diukur dalam satuan uang yang dikeluarkan oleh UD Asia Jaya

Aluminium untuk menghasilkan untuk tiga jenis produk yang berupa

kanopi 4x4m, kusen 4x4m, pintu rooling door 2,5x2,5m.

39

2. Metode Harga Pokok Pesanan

Metode harga pokok pesanan adalah suatu sistem akuntansi

biaya perpetual yang menghimpun biaya menurut pekerjaan-pekerjaan

pesanan tertentu. Metode harga pokok pesanana banyak yang

digunakan dalam industri-industri seperti, konstruksi, percetakan,

mebel, pembuatan kapal dan pesawat terbang dan lain-lain. Disamping

itu, metode harga pokok pesanan dapat pula digunakan dalam bidang

manufaktur seperti perusahaan reparasi mobil, konsultan, proyek

peneitian, dan lain-lain. (Firdaus Ahmad Dunia, 2012:54)

Metode harga pokok pesanan adalah pengumpulan harga

pokok produksi yang mana biaya yang dikumpulkan untuk setiap

pesanan dalam memproduksi selama bulan Oktober sampai dengan

Desember 2017 pada UD Asia Jaya Aluminium Banjarmasin.

B. Jenis Penelitian

Jenis Penelitian yang digunakan adalah studi kasus. “Studi kasus

adalah salah satu jenis pendekatan deskriptif, penelitian yang dilakukan

secara intensif, terperinci dan mendalam terhadap organisasi (individu),

lembaga atau instansi tertentu”. (Imam Gunawan 2013:116). Dalam

penelitian ini penulis melakukan penelitian terhadap satu objek yaitu UD Asia

Jaya Aluminium Banjarmasin yang beralamat di Jalan Pramuka Banjarmasin.

Penulis melakukan perhitungan harga pokok produksi berupa produk kanopi

4x4m, kusen 4x4m, pintu rooling door 2,5x2,5m dengan menggunakan

metode harga pokok pesanan.

40

C. Jenis dan Sumber Data

1. Jenis Data

Jenis data dalam penelitian ini ada dua yaitu:

a. Data Kuantitatif

Jenis data yang digunakan dalam penelitian adalah data

kuantitatif. “Data kuantitatif adalah data yang berupa angka-angka”.

Sugiono (2013:12). Data kuantitatif dalam penelitian ini seperti

biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, biaya overhead pabrik, daftar

gaji karyawan serta aktiva tetap dan data pesanan bulan Oktober

sampai dengan Desember 2017.

b. Data Kualitatif

“Data kualitatif adalah data yang bersifat alamiah yang

berbentuk kata, kalimat, gambar, dan menggambarkan keadaan,

proses, peristiwa tertentu”. Sugiono (2013:14). Data kualitatif pada

penelitian ini seperti sejarah singkat perusahaan, struktur organisasi

perusahaan, dan proses produksi pada UD Asia Jaya Aluminium

Banjarmasin.

2. Sumber Data

Sumber data adalah subjek dari mana asal data penelitian itu

diperoleh. V. Wiratna Sujarweni (2014:73)

Adapun sumber data yang digunakan dalam penelitian adalah

dengan menggunakan data primer dan data sekunder.

41

a. Data primer

Data primer adalah data yang diperoleh dari responden

melalui kuesioner, kelompok fokus, dan panel, atau juga data

hasil wawancara peneliti dengan narasumber. Data yang diperoleh

harus diolah lagi. V. Wiratna Sujarweni (2014:73-74). Sumber

data primer yang langsung memberikan data kepada pengumpul

data. Seperti sejarah singkat perusahaan, proses produksi, struktur

organisasi, daftar aktiva tetap dan data sejarah perusahaan yang

dilakukan oleh UD Asia Jaya Aluminium Banjarmasin.

b. Data sekunder

Data sekunder adalah data yang didapat dari catatan, buku,

majalah berupa laporan keuangan, laporan pemerintah, dan lain

sebagainya. Data yang diperoleh dari data sekunder ini tidak perlu

diolah lagi. V. Wiratna Sujarweni (2014:74). Sumber yang tidak

langsung memberikan data pada pengumpul data. Data sekunder

dalam penelitian yang diperoleh penulis dari dokumen yang ada

di UD Asia Jaya Aluminium Banjarmasin seperti biaya bahan

baku, biaya tenaga kerja langsung, biaya overhead pabrik, SKTU

(Surat Keterangan Tanda Usaha), SIUP (Surat Izin Usaha

Perdagangan), NPWP, dan TDP.

42

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah cara yang dilakukan peneliti untuk

mengungkap atau menjaring informasi kuantitatif dari responden sesuai

lingkup penelitian. V. Wiratna Sujarweni (2014:74)

Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan cara

sebagai berikut :

1. Wawancara

“Menurut Esterberg dalam Sugiono, wawancara merupakan

pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya

jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik

tertentu”. Sugiono (2013:231). Teknik pengumpulan data wawancara

dalam penelitian ini digunakan untuk memperoleh data yang lengkap

dengan cara tanya jawab secara lisan sehubungan sejarah perusahaan

dan kegiatan operasional serta data yang penulis perlukan.

2. Dokumentasi

“Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah

berlaku. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya

monumental dari sesorang”. Sugiono (2013:145). Dokumentasi dalam

penelitian ini penulis mengumpulkan data-data dimiliki perusahaan

tentang produk yang diproduksi dan dipesan selama bulan

bersangkutan pada UD Asia Jaya Aluminium Banjarmasin.

43

E. Teknik Analisis Data

Analisis data diartikan sebagai upaya data yang sudah tersediakemudian diolah dengan statistik dan dapat digunakan untuk menjawabrumusan masalah dalam penelitian. Dengan demikian, teknik analisis datadapat diartikan sebagai cara melaksanakan analisis terhadap data, dengantujuan mengolah data tersebut untuk menjawab rumusan masalah. V.Wiratna Sujarweni (2014:103)

Untuk analisis data yang dilakukan penulis untuk mendapatkan

kesimpulan dari penelitian yang dilakukan yaitu:

1. Mengumpulkan data-data mengenai biaya produksi seperti biaya

bahan baku, biaya tenaga kerja dan biaya overhead pabrik.

2. Menggolongkan biaya produksi sesuai dengan penggolongan yang

seharusnya menurut konsep akuntansi biaya.

3. Melakukan perhitungan yang tepat terhadap biaya produksi.

4. Menghitung harga pokok produk dengan metode harga pokok

pesanan.

5. Melakukan perhitungan penyusutan aktiva tetap.

6. Melakukan perhitungan biaya overhead pabrik.

7. Membuat kartu harga pokok pesanan.

8. Membuat laporan laba atau rugi bruto.

9. Membuat simpulan dan saran pada UD Asia Jaya Aluminium.

44

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

A. Hasil Penelitian

1. Sejarah Singkat UD Asia Jaya Aluminium Banjarmasin

Perusahaan UD Asia Jaya Aluminium Banjarmasin adalah

sebuah perusahaan yang bergerak di bidang pengerjaan dan

pemasangan kusen aluminium, pintu rooling door, pintu teralis, kawat

nyamuk, pagar stainless steel, pagar verkan, kanopi yang

memproduksi secara pesanan. Perusahaan ini didirikan oleh Ahmad

Djamali pada tahun 2002 yang alokasi di Jalan Pramuka No. 48

Banjarmasin.

Pada mulanya perusahaan UD Asia Jaya Aluminium hanya

memproduksi aluminium dalam skala produksi yang lebih kecil yaitu

hanya memproduksi /lemari dan rak piring dengan modal awal

Rp20.000.000. Berhubung banyak saingan, dan tidak mengalami

keuntungan maka berhenti memproduksi lemari dan berganti

memproduksi kusen aluminium dan kawat nyamuk. Namun seiring

berkembangnya tingkat perekonomian, kebutuhan masyarakat dan

mampu memenuhi kebutuhan permintaan dari para konsumennya.

2. Struktur Organisasi

Struktur organisasi perusahaan merupakan salah satu unsur

yang menunjang hubungan dalam satu perusahaan dalam

melaksanakan fungsi dan tugas-tugas yang diberikan perusahaan

45

terhadap posisi dan jabatan-jabatan tertentu. Pengorganisasian

dilakukan untuk merancang struktur formal, mengelompokkan dan

mengatur serta membagi tugas-tugas atau pekerjaan di antara para

anggota organisasi. T Hanin Handoko (2015:216-220)

Adapun bentuk struktur organisasi terdiri dari:

a. Struktur Organisasi Lini (Garis)

Organisasi lini merupakan bentuk organisasi yang

didalamnya terdapat garis wewenang yang berhubung

langsung secara vertikal antara atasan dengan bawahan.

b. Struktur Organisasi Lini dan Staf

Organisasi lini dan staf merupakan suatu bentuk

organisasi dimana hubungan atau pelimpahan tugas dan

wewenang antara seorang atasan dan karyawan tidak

seluruhnya secara langsung, namun pimpinan tertinggi

melimpahkan wewenangnya kepada para kepala bagian dan

pejabat staf.

c. Struktur Organisasi Fungsional

Organisasi fungsional merupakan suatu bentuk

organisasi dimana wewenang dari pimpinan tertinggi

dilimpahkan kepada kepala bagian yang mempunyai jabatan

fungsional.

46

d. Struktur Organisasi Lini dan Fungsional

Organisasi lini dan fungsional merupakan bentuk

organisasi dengan wewenang dari pimpinan tertinggi

dilimpahkan kepada para pegawai yang berada di bawah

kepala bagian yang mempunyai keahlian tertentu serta

sebagian dilimpahkan kepada pejabat fungsional yang

koordinasinya tetap diserahkan kepada kepala bagian.

UD Asia Jaya Aluminium Banjarmasin menggunakan

struktur organisasi lini atau garis yaitu suatu bentuk organisasi

dengan pimpinan dipandang sebagai sumber kekuasaan

tunggal segala keputusan dan tanggungjawab berada pada satu

tangan.

Adapun struktur organisasi dari UD Asia Jaya

Aluminium Banjarmasin dapat dilihat pada bagan 1 berikut ini:

Bagan 1Struktur Organisasi

UD Asia Jaya Aluminium Banjarmasin

Sumber: UD Asia Jaya Aluminium Banjarmasin 2018, diolah kembali oleh penulis

Pemilik

Bagian Produksidi Dalam

Perusahaan

Bagian Produksidi Luar

PerusahaanFinishing

47

Tugas dari masing-masing bagian pada UD Asia Jaya

Aluminium Banjarmasin adalah sebagai berikut:

1) Pemilik

Pemilik adalah orang yang bertanggung jawab

secara keseluruhan mengenai operasional perusahaan.

Pemilik mempunyai hak, wewenang dan tugas dalam

menetapkan kebijakan mengenai bahan baku yang

diperlukan, mengawasi dan mengkoordinir semua bagian

yang ada didalamnya termasuk menerima tenaga kerja

baru yang diperlukan, mencatat keuangan perusahaan dan

bertanggung jawab sepenuhnya terhadap perusahaan.

2) Bagian Produksi Di dalam Perusahaan

Bagian produksi di dalam perusahaan mempunyai

tugas melaksanakan kegiatan produksi yang terjadi

didalam perusahaan sesuai dengan perencanaan yang telah

ditetapkan oleh pemilik.

3) Bagian Produksi Di luar Perusahaan

Bagian produksi di luar perusahaan mempunyai

tugas melaksanakan kegiatan dilapangan sesuai dengan

arahan dari koordinator lapangan yang ditunjuk oleh

pemilik.

48

4) Bagian Finishing

Bagian finishing mempunyai tugas melakukan

penyelesaian keseluruhan setelah diproses oleh bagian

proses produksi, yang diantaranya adalah penghalusan,

pengecatan, pembersihan.

3. Proses Produksi

Proses produksi adalah rangkaian kegiatan dalam pengolahan

bahan baku menjadi barang jadi. Dalam melaksanakan kegiatan

produksi pada UD Asia Jaya Aluminium Banjarmasin terdiri dari

beberapa tahapan produksi yaitu:

a. Tahap Pemilihan Bahan

Pada tahap ini bahan baku seperti aluminium, dipilih

sesuai dengan pesanan yang diinginkan.

b. Tahapan Pemotongan

Tahapan kedua ini dilakukan pemotongan bahan sesuai

jenis dan pesanan, seperti: aluminium, besi holow yang biasa

digunakan adalah 4x4 cm atau sesuai kebutuhan masing-masing

produk.

c. Tahapan Perakitan

Setelah pemotongan, maka selanjutnya maka dilakukan

perakitan sampai bahan baku siap untuk dihaluskan dan dicat.

49

d. Tahapan Penghalusan dan Pengecatan

Tahap selanjutnya adalah mengecat produk dengan cat

dasar agar menambah nilai barang pesanan dan sesuai dengan

warna yang diinginkan dan menghaluskan bagian yang kasar

dengan mata amplas.

e. Tahapan Finishing

Langkah terakhir adalah pemasangan accessories dan

perlengkapan lainnya seperti kunci, karet stoper, engsel, handle

setelah selesai maka diserahkan kepada pemesan.

Bagan 2Proses produksi UD Asia Jaya Aluminium Banjarmasin

Sumber: UD Asia Jaya Aluminium Banjarmasin (diolah oleh penulis)

Tahapan Pemilihan Bahan

Tahapan Perakitan

Tahapan Penghalusan dan Pengecatan

Tahapan Finishing

Tahapan Pemotongan

50

4. Daftar Aset Tetap

Berdasarkan hasil penelitian wawancara, daftar aset tetap yang

dimiliki oleh UD Asia Jaya Alumunium Banjarmasin, sebagai berikut:

Tabel 5Daftar Aset Tetap


No. Aset Tetap Jumlah Tahun Perolehan Harga Perolehan

1. Mesin Pemotong Besi 3 2015 Rp 1.500.0002. Mesin Pemotong Aluminium 3 2015 Rp 1.500.000

3. Mesin Las 5 2015 Rp 5.000.000

4. Mesin Poles Stainless 1 2015 Rp 2.500.000

5. Mesin Gerinda 5 2013 Rp 500.000

6. Pemotong Aluminium 2 2015 Rp 750.000

7. Bor Listrik 6 2015 Rp 500.000

8. Gergaji Besi 2 2014 Rp 25.000

9. Meteran 11 2012 Rp 35.000

10. Penggaris Besi 5 2014 Rp 20.000

11. Tang Rivet 6 2015 Rp 60.000

12. Kikir 3 2015 Rp 35.000

13. Obeng min-plus 12 2015 Rp 35.000

14. Palu 2 2010 Rp 125.000

15. Siku-siku 10 2014 Rp 60.000

16. Pick Up 1 2013 Rp 75.000.000

17. Ginset/Diesel 2 2012 Rp 5.000.000

18. Kompresor 3 2015 Rp 1.500.000

Total Rp 94.145.000


51

5. Daftar Penjualan

Daftar Penjualan UD Asia Jaya Aluminium Banjarmasin

selama bulan Oktober sampai Desember 2017 dapat dilihat pada tabel

berikut ini:

Tabel 6Daftar Penjualan

UD Asia Jaya Aluminium BanjarmasinPeriode Oktober s.d Desember 2017

No. Produk Jumlah Harga Jual/m2

1. Kusen Aluminium 3 Rp 350.0002. Pintu Rooling door 5 Rp 430.0003. Pintu Teralis 1 Rp 300.0004. Kawat Nyamuk 1 Rp 1.750.0005. Pagar Stainless steel 1 Rp 1.400.0006. Pagar Verkan 1 Rp 2.500.0007. Kanopi 10 Rp 300.000

Total Rp 6.050.000Sumber: UD Asia Jaya Aluminium Banjarmasin (diolah oleh penulis)

Tabel 7Daftar Produksi



6. Daftar Tenaga Kerja

UD Asia Jaya Aluminium Banjarmasin memiliki jumlah

karyawan 13 orang yang terdiri dari seorang pemilik, 4 orang bagian

No. Produk JumlahUkuran

(m)Harga Jual/

m2 Harga Jual Total Harga

1.KusenAluminium4x4m

3 4x4 Rp 350.000 Rp 5.600.000 Rp16.800.000

2.Pintu Roolingdoor 2,5x2,5 m

5 2,5x2,5 Rp 430.000 Rp 2.687.500 Rp13.437.500

3. Kanopi 4x4m 10 4x4 Rp 300.000 Rp 4.800.000 Rp48.000.000

Total Rp1.080.000 Rp13.087.500 Rp78.237.500

52

produksi didalam perusahaan, 5 orang bagian produksi diluar

perusahaan dan 3 orang bagian finishing. Daftar tenaga kerja dapat

dilihat pada tabel dibawah berikut ini.

Tabel 8Daftar Tenaga Kerja



7. Penggolongan biaya menurut UD Asia Jaya Alumunium Banjarmasin

Adapun penggolongan biaya menurut UD Asia Jaya

Aluminium Banjarmasin terbagi menjadi 2, yaitu: biaya bahan baku

dan biaya tenaga kerja langsung. Adapun penggolongan biaya

berkaitan dengan proses penjualan UD Asia Jaya Aluminium

Banjarmasin dapat dilihat dalam tabel berikut:

Tabel 9Penggolongan Biaya


Golongan Biaya Produk Jenis

Biaya Bahan Baku

Baja Ringan

Stainless Steel

Besi Galvanis

(a) Kanopi 4x4m Besi Siku

Besi Holo

No. Jenis Pekerjaan Jumlah (Orang)

1 Pemilik 1

2 Bagian Produksi Didalam Perusahaan 4

3 Bagian Produksi Diluar Perusahaan 5

4 Bagian Finishing 3

Jumlah 13

53

Atap Galvalum Baut

Cat Dasar

Cat Finishing

Kusen Aluminium

Spigot Baut

(b) KusenAluminium 4x4m

Paku rivet Engsel Sealent Isolasi Plastik

Cat Dasar

(c) Pintu Roolingdoor

Slat Aluminium

Pulley

Per

Kunci Rolling Door

Handle

Besi Siku

Strip

Karet Stopper

Mata Ayam

Paku rivet Baut Cat Dasar

Cat Finishing

Biaya Tenaga KerjaLangsung

Upah bagian produksi didalamperusahaan

Upah bagian produksi diluarperusahaan

Upah bagian finishing


8. Perhitungan harga pokok produksi menurut UD Asia Jaya AluminiumBanjarmasin

Berdasarkan penggolongan biaya yang disajikan oleh

perusahaan, maka harga pokok pdswroduk pada UD Asia Jaya

Lanjutan

54

Aluminium Banjarmasin selama periode Oktober s.d Desember 2017

dapat dilihat pada tabel berikut dibawah ini.

Tabel 10Biaya Bahan Baku


Produk Nama Bahan UkuranJumlahBahan

SatuanHargaSatuan

Total Harga

Baja Ringan - 25 Batang Rp 105.000 Rp 2.625.000

Stainless Steel 20 m 25 Batang Rp 225.000 Rp 5.625.000(a) Kanopi

4x4 mBesiGalvanized

20 m 25 Batang Rp 125.000 Rp 3.125.000

Besi Siku 4x4 m 25 Batang Rp 45.000 Rp 1.125.000

Besi Holo 4x4 m 25 Batang Rp 325.000 Rp 8.125.000

Atap Galvalum 5x5 m 25 Lembar Rp 250.000 Rp 6.250.000

Baut3/8" x

4"1 Pcs Rp 14.900 Rp 600

Cat Dasar 4 Liter 6 Kaleng Rp 55.000 Rp 330.000

Cat Finishing - 6 Kaleng Rp 130.000 Rp 780.000

Jumlah Biaya Bahan Baku Rp 25.360.600KusenAluminium 4Inch

4 m 6 Batang Rp 400.000 Rp 2.400.000

Spigot 15 cm 3 Batang Rp 50.000 Rp 150.000

Baut3/8" x

4"1 Pcs Rp 14.900 Rp 14.900

Paku rivet - 1 Kg Rp 19.400 Rp 19.400

(b) KusenAluminium

4x4 mEngsel 4" 6 Biji Rp 45.000 Rp 270.000

Sealent 300ml 2 Buah Rp 24.000 Rp 48.000

Isolasi Plastik - 3 Roll Rp 45.000 Rp 135.000

Cat Dasar - 3 Kaleng Rp 55.000 Rp 165.000

Jumlah Biaya Bahan Baku Rp 3.202.300SlatAluminium

6 m 8 Batang Rp 65.000 Rp 520.000

Pulley - 1 Pcs Rp 6.000 Rp 6.000

55

Per - 1 Pcs Rp 40.000 Rp 40.000

Kunci RollingDoor

- 1 Pcs Rp 25.000 Rp 25.000

Handle - 10 Biji Rp 5.000 Rp 50.000

Besi Siku 3x3 m 3 Batang Rp 15.000 Rp 45.000

(c) PintuRolling Door2,5 x 2,5 m

Strip - 5 Batang Rp 10.000 Rp 50.000

Karet Stoper - 20 Gulung Rp 1.000 Rp 20.000

Mata Ayam - 1 Pcs Rp 1.600 Rp 1.600

Paku rivet - 1 Kotak Rp 35.000 Rp 35.000

Baut3/8" x

4"6 Pcs Rp 14.900 Rp 14.900

Cat Dasar - 5 Kaleng Rp 55.000 Rp 77.500

Cat Finishing - 6 Kaleng Rp 130.000 Rp 780.000

Jumlah Biaya Bahan Baku Rp 1.665.000Sumber: UD Asia Jaya Aluminium Banjarmasin (diolah oleh penulis)

Adapun biaya tenaga kerja langsung pada UD Asia Jaya

Aluminium Banjarmasin dihitung berdasarkan jenis produk kanopi

4x4m, kusen aluminium 4x4m, dan pintu rooling door 2,5x2,5m yang

dipesan selama bulan Oktober s.d Desember 2017. Masing-masing

pekerjaan memilihi upah yang berbeda-beda berdasarkan ukuran.

Tabel 11Biaya Tenaga Kerja Langsung


No. Produk Jenis Pekerjaan

TenagaKerja

Upah/HariLama Total

(Orang)Pekerjaan

(Hari)Upah

1.Kanopi4x4 m

Bagian ProduksiDidalam Perusahaan

1 Rp 35.000 7 Rp 245.000

Bagian ProduksiDiluar Perusahaan

2 Rp125.000 4 Rp1.000.000

Bagian Finishing 2 Rp 35.000 2 Rp 140.000

Lanjutan

56

Jumlah Biaya Tenaga Kerja Langsung Rp1.385.000

2.Kusen

Aluminium4x4 m


2 Rp 15.000 7 Rp 210.000


Jumlah Biaya Tenaga Kerja Langsung Rp 285.000

3.

PintuRollingDoor

2,5x2,5 m

Bagian ProduksiDiluar Perusahaan

3 Rp250.000 2 Rp1.500.000


Jumlah Biaya Tenaga Kerja Langsung Rp1.570.000Sumber: UD Asia Jaya Aluminium Banjarmasin (diolah oleh penulis)

Upah yang dibayar dan dibebankan ke masing-masing pesanan

oleh perusahaan dengan cara membagi rata. Produksi yang dihasilkan

sebanyak 7 macam yaitu:

Jumlah biaya tenaga kerja langsung:

Kanopi 4x4 m Rp 1.385.000

Kusen Aluminium 4x4 m Rp 285.000

Pintu Rolling Door 2,5x2,5 m Rp 1.570.000 +

Rp 3.240.000

Upah tenaga kerja per unit:

Rp 3.240.000/63 (hari kerja/3bulan) = Rp 51.429

a. Upah tenaga kerja per unit untuk 10 Kanopi 4x4m Rp 51.429 x 10

= Rp 514.286

Laba atau rugi bruto setiap pesanan produk kanopi 4x4m

menurut UD Asia Jaya Aluminium Banjarmasin.

Penjualan Kanopi(4m x 4m) x Rp 300.000 x 10 Unit

= Rp 48.000.000

Lanjutan

57

Biaya bahan baku Rp 25.360.600

Biaya tenaga kerja langsung Rp 514.286 +

Total biaya produksi menurut perusahaan Rp 25.874.886-

Laba Kotor Rp 22.125.114

b. Upah tenaga kerja per unit untuk 3 kusen aluminium 4x4m

Rp 51.429 x 3 = Rp 154.286

Laba atau rugi bruto setiap pesanan produk kusen

aluminium 4x4m menurut UD Asia Jaya Aluminium

Banjarmasin.

Penjualan kusen (4m x 4m) x Rp 350.000 x 3 unit Rp 16.800.000


Biaya tenaga kerja langsung Rp 154.286+



c. Upah tenaga kerja per unit untuk 5 pintu rooling door 2,5x2,5m

Rp 51.429 x 5 = Rp 257.143

Laba atau rugi bruto setiap pesanan produk kusen

aluminium 4x4m menurut UD Asia Jaya Aluminium

Banjarmasin.

Penjualan rooling door (2,5x2,5m) x Rp 430.000 x 5

Rp 13.437.500


Biaya tenaga kerja langsung Rp 257.143+

58



9. Penentuan harga pokok produk menurut UD Asia Jaya AluminiumBanjarmasin

a. Penentuan harga pokok produk kanopi 4x4m menurut UD AsiaJaya Auminium

Tabel 12Penentuan harga pokok produk kanopi 4x4m menurut UD Asia

Jaya Aluminium Banjarmasin

b. Penentuan harga pokok produk kusen aluminium 4x4m menurutUD Asia Jaya Aluminium Banjarmasin

Tabel 13Penentuan harga pokok produk kusen aluminium 4x4m menurut


Keterangan TotalBB Rp 3.202.300

BTKL Rp 154.286+Jumlah HPP Rp 3.356.586

Unit yang diproduksi 3HPP/Unit Rp1.118.862


Keterangan Total

BBBTKL

Jumlah HPPUnit yang diproduksi

Rp 25.360.600Rp 514.286+Rp 25.874.886

10HPP/Unit Rp 2.587.489


59

c. Penentuan harga pokok produk pintu rooling door 2,5x2,5mmenurut UD Asia Jaya Aluminium Banjarmasin

Tabel 14Penentuan harga pokok produk pintu rooling door 2,5x2,5m

menurut UD Asia Jaya Aluminium Banjarmasin

Keterangan TotalBB Rp 1.665.000

BTKL Rp 257.143+Jumlah HPP Rp 1.922.143

Unit yang diproduksi 5HPP/Unit Rp 384.429


60

B. Pembahasan Hasil Penelitian

Setelah memperhatikan penggolongan biaya produksi pesanan yang

disajikan oleh perusahaan UD Asia Jaya Aluminium Banjarmasin ternyata

belum masih sesuai dengan konsep Akuntansi Biaya. Untuk

memperhitungkan suatu biaya produksi maka dilakukan analisis biaya

untuk biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja. Karena menurut penulis

perusahaan memperhitungkan biaya non produksi yang dimasukkan ke

dalam biaya bahan baku, dan adanya biaya yang belum diperhitungkan

yaitu biaya overhead pabrik, dan penyusutan aktiva tetap. Hal ini akan

berdampak pada harga jual yang akan dibebankan.

1. Penggolongan Biaya Produksi Menurut Penulis

UD Asia Jaya Aluminium Banjarmasin belum melakukan

pencatatan dan pengklasifikasian biaya secara tepat sebagai

pembentuk harga pokok produksi pesanan.

Penulis menggolongkan biaya-biaya yang berhubungan dengan

biaya produksi dan biaya non produksi selama proses produksi

perusahaan.

a. Kanopi 4x4m

Tabel 15Penggolongan Biaya yang Disarankan Penulis

Untuk Produk Kanopi 4x4 m

Golongan Biaya Produk Jenis

Biaya Bahan Baku

(a) Kanopi 4x4 m

Baja Ringan Stainless steel

Besi Galvanis

61

Besi Siku

Besi Holo Atap Galvalum Baut Cat Dasar Cat Finishing

(b) Kusen Aluminium4x4 m

Kusen Aluminium 4 Inch Spigot Baut Paku rivet Engsel Sealent Cat Dasar Isolasi Plastik

(d) Pintu Rolling Door2,5 x 2,5 m

Slat Aluminium Pulley Per Kunci Rolling Door Handle Besi Siku Strip Karet Stoper Mata Ayam Paku rivet Baut Cat Dasar Cat Finishing

Biaya Tenaga KerjaLangsung

Upah bagian produksididalam perusahaan Upah bagian produksi diluarperusahaan Upah bagian finishing

Sumber: UD Asia Jaya Aluminium Banjarmasin, diolah kembali oleh penulis 2018

Lanjutan

62

b. Kusen Aluminium 4x4 m

Tabel 16Penggolongan Biaya yang Disarankan Penulis

Untuk Produk Kusen Aluminium 4x4 m

No. Jenis Biaya Keterangan

1. Biaya Bahan Baku a. Kusen Aluminium 4 Inch

b. Spigot

c. Bautd. Paku Rivete. Engsel

2. Biaya Tenaga Kerja a. Upah Bagian Produksi Didalam Perusahaan

b. Upah Bagian Finishing

3. Biaya Overhead Pabrik a. Penyusutan Mesin Pemotong

b. Penyusutan Mesin Poles Stainless

c. Penyusutan Mesin Gerinda

d. Penyusutan Pemotong Aluminium

e. Penyusutan Bor Listrik

f. Penyusutan Gergaji Besi

g. Penyusutan Meteran

h. Penyusutan Penggaris Besi

i. Penyusuatan Tang Rivet

j. Penyusutan Kikir

k. Penyusutan Obeng min-plus

l. Penyusutan Palu

j. Penyusutan Siku-siku

k. Penyusutan Pick Up

l. Biaya Bahan Penolong

m. Biaya Listrik & AirSumber: UD Asia Jaya Aluminium Banjarmasin, diolah kembali oleh penulis 2018

c. Pintu Rolling Door 2,5x2,5 m

Tabel 17Penggolongan Biaya yang Disarankan PenulisUntuk Produk Pintu Rooling door 2,5x2,5 m

No. Jenis Biaya Keterangan

1. Biaya Bahan Baku a. Slat Aluminium

63

b. Pulley

c. Per

d. Kunci Rolling Door

e. Handle

f. Besi Siku

g. Strip

h. Mata Ayam

i. Paku Rivetj. Baut

2. Biaya Tenaga Kerja a. Upah Bagian Produksi Di luar Perusahaan

b. Upah Bagian Finishing

3. Biaya Overhead Pabrik a. Penyusutan Mesin Pemotong

b. Penyusutan Mesin Gerinda

c. Penyusutan Pemotong Aluminium

d. Penyusutan Bor Listrik

e. Penyusutan Meteran

f. Penyusutan Penggaris Besi

g. Penyusutan Obeng min-plus

h. Penyusutan Siku-siku

i. Biaya Bahan Penolong

j. Biaya Listrik & AirSumber: UD Asia Jaya Aluminium Banjarmasin, diolah kembali oleh penulis 2018

2. Perhitungan Harga Pokok Produksi Menurut Penulis

Perhitungan harga pokok produksi menurut penulis

berdasarkan konsep akuntansi biaya adalah sebagai berikut.

a. Biaya Bahan Baku

Tabel 18Kartu Biaya Bahan Baku Produk Kanopi 4x4 m


KARTU BIAYA BAHAN BAKUNo Pemesan : C001 Tgl Pesan : 03/10/2017Pemesanan : Pak Marjono Tgl Mulai : 04/10/2017

Lanjutan

64

Jenis Produk : Kanopi 4x4 m Tgl Selesai : 09/10/2017Jumlah : 1 buah

Kode Bahan Baku Qty Satuan Harga (Rp) Jumlah (Rp)BB001 Baja Ringan 2,5 Batang 105.000 262.500BB002 Stainless Steel 2,5 Batang 225.000 562.500BB003 Besi Galvanis 2,5 Batang 125.000 312.500BB004 Besi Siku 2,5 Batang 45.000 112.500BB005 Besi Holo 2,5 Batang 325.000 812.500BB006 Atap Galvalum 2,5 Batang 250.000 625.000BB007 Baut 0,1 Pcs 14.900 1.490

Total 2.688.990Sumber: Diolah oleh penulis berdasar UD Asia Jaya Aluminium Banjarmasin

Maka biaya bahan baku untuk 10 produk kanopi 4x4 m = 10 x

Rp 2.688.990= Rp 26.889.900.

Tabel 19Kartu Biaya Bahan Baku Kusen Aluminium 4x4 m


KARTU BIAYA BAHAN BAKUNoPemesan : C002 Tgl Pesan : 14/12/2017Pemesanan : Hj. Ijai Tgl Mulai : 15/12/2017JenisProduk : Kusen Aluminium 4x4 m Tgl Selesai : 20/12/2017Jumlah : 1 buah

Kode Bahan Baku Qty Satuan Harga (Rp) Jumlah (Rp)BB001 Kusen Aluminium 2 Batang 400.000 800.000BB002 Spigot 1 Batang 50.000 50.000BB003 Baut 0,3 Pcs 14.900 4.470BB004 Paku Rivet 0,3 Kg 19.400 5.820BB005 Engsel 2 Biji 45.000 90.000

Total 950.290Sumber: Diolah oleh penulis berdasar UD Asia Jaya Aluminium Banjarmasin

Lanjutan

65

Maka, biaya bahan baku untuk 3 produk kusen aluminium

4x4m = 3 x Rp 950.290 = Rp 2.850.870.

Tabel 20Kartu Biaya Bahan Baku Pintu Rolling Door 2,5x2,5 m


KARTU BIAYA BAHAN BAKUNoPemesan : C003 Tgl Pesan : 02/11/2017Pemesanan : Pak Batak Tgl Mulai : 05/11/2017JenisProduk

: Pintu Rolling Door2,5x2,5m Tgl Selesai : 11/11/2017

Jumlah : 1 buah

Kode Bahan Baku Qty Satuan Harga (Rp) Jumlah (Rp)BB001 Slat Aluminium 1,6 Batang 65.000 104.000BB002 Pulley 0,2 Pcs 6.000 1.200BB003 Per 0,2 Pcs 40.000 8.000BB004 Kunci Rolling Door 0,2 Pcs 25.000 5.000BB005 Handle 2 Biji 5.000 10.000BB006 Besi Siku 0,6 Batang 15.000 9.000BB007 Strip 1 Batang 10.000 10.000BB008 Mata Ayam 0,2 Pcs 1.600 320BB009 Paku Rivet 0,2 Kotak 35.000 7.000BB010 Baut 1,2 Pcs 14.900 17.880


Maka, biaya Bahan Baku untuk 5 produk rolling door 2,5x2,5

m = 5 x Rp 172.400 = Rp 862.000.

b. Tenaga Kerja Langsung

Tabel 21Kartu Biaya Tenaga Kerja Langsung Kanopi 4x4 m


KARTU BIAYA TENAGA KERJA LANGSUNGNoPemesan : C001 Tgl Pesan : 03/10/2017

66

Pemesanan : Pak Marjono Tgl Mulai : 04/10/2017JenisProduk : Kanopi 4x4 m

TglSelesai : 10/10/2017

Jumlah : 1 buah

Kode Tenaga Kerja Qty SatuanUpah(Rp)

Lama Total Upah(Rp)Pekerjaan

(Hari)

TK001

Upah ProduksiDidalamPerusahaan 1 Orang 35.000 7 245.000

TK002

Upah ProduksiDiluarPerusahaan 2 Orang 125.000 4 1.000.000

TK003 Upah Finishing 2 Orang 35.000 2 140.000


Maka biaya tenaga kerja langsung untuk 10 unit kanopi 4x4m

Rp 1.385.000 x 10 unit = Rp 13.850.000.

Tabel 22Kartu Biaya Tenaga Kerja Langsung Kusen Aluminium 4x4 m


KARTU BIAYA TENAGA KERJA LANGSUNGNoPemesan : C002 Tgl Pesan : 02/12/2017Pemesanan : Hj. Ijai Tgl Mulai : 03/12/2017JenisProduk

: Kusen Aluminium4x4 m


Jumlah : 1 buah



(Hari)

TK001Upah ProduksiDidalam Perusahaan 2 Orang 15.000 7 210.000


Lanjutan

67


Maka biaya tenaga kerja langsung untuk 3 unit kusen

aluminium 4x4 m Rp 285.000 x 3 unit = Rp 855.000.

Tabel 23Kartu Biaya Tenaga Kerja Langsung Rolling Door 2,5x2,5m

UD Asia Jaya Aluminum Banjarmasin

KARTU BIAYA TENAGA KERJA LANGSUNGNoPemesan : C003

TglPesan : 02/11/2017

Pemesanan : Pak BatakTglMulai : 05/11/2017

JenisProduk

: Pintu RollingDoor 2,5x2,5m


Jumlah : 1 buah



(Hari)

TK001Upah ProduksiDiluar Perusahaan 3 Orang 250.000 2 1.500.000



Maka biaya tenaga kerja langsung untuk 5 unit pintu rolling

door 2,5x2,5 m Rp 1.570.000 x 5 unit = Rp 7.850.000.

c. Biaya Overhead Pabrik

Biaya overhead pabrik adalah biaya produksi selain biaya

bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung.

Biaya overhead pabrik meliputi biaya pemeliharaan

mesin, biaya bahan penolong, biaya penyusutan aktiva tetap, dan

Lanjutan

68

biaya yang memerlukan pengeluaran tunai yaitu biaya listrik.

Mulyadi (2015:194 -195)

Dalam menentukan tarif biaya overhead pabrik langkah-

langkah yang dilakukan antara lain:

1) Menyusun Anggaran Biaya Overhead Pabrik

Dalam melakukan penyusunan anggaran biaya

overhead pabrik harus menghitung biaya-biaya yang

digunakan sebagai berikut:

a) Biaya Penolong

Tabel 24Biaya Bahan Penolong


Produk Nama BahanJumlahBahan Satuan

HargaSatuan (Rp)

Total Harga(Rp)

(1) Kanopi 4x4 mCat Dasar 6 Kaleng 55.000 330.000

Cat Finishing 6 Kaleng 130.000 780.000

Jumlah Biaya Bahan Penolong 1.110.000

(2) KusenAluminium 4x4 m

Sealent 2 Buah 24.000 48.000

Isolasi Plastik 3 Roll 45.000 135.000

Cat Dasar 3 Kaleng 55.000 165.000

Jumlah Biaya Bahan Penolong 348.000

(3) Pintu RollingDoor 2,5x2,5m

Karet Stoper 20 Gulung 1.000 20.000

Cat Dasar 5 Kaleng 55.000 275.000

Cat Finishing 6 Kaleng 130.000 780.000

Jumlah Biaya Bahan Penolong 1.075.000Sumber: Diolah oleh penulis berdasar UD Asia Jaya Aluminium Banjarmasin

69

b) Biaya Depresiasi Aktiva Tetap

UD Asia Jaya Aluminium Banjarmasi

menggunakan aktiva tetap dalam proses produksinya,

sehingga perlu didepresiasikan dan dibebankan kepada

produk pesanan yang ditentukan atas dasar tarif yang

ditentukan dimuka.

Penulis memperhitungkan depresiasi aktiva tetap

dengan menggunakan metode garis lurus. Penulis

menggunakan harga perolehan dikurang dengan nilai sisa

dibagi dengan taksiran umum digunakan untuk

menghitung depresiasi tiap tahun.

Tabel 25Daftar Aset Tetap

UD Asia Jaya Aluminium

No. Aset TetapJumlah Tahun

PerolehanUmur Harga

PerolehanJumlah Harga

Perolehan(Unit) Kegunaan

1. Mesin Pemotong Besi 3 2015 6 tahun Rp 1.500.000 Rp 4.500.000

2.Mesin PemotongAluminium

3 2015 5 tahun Rp 1.500.000 Rp 4.500.000

3. Mesin Las 5 2015 2 tahun Rp 5.000.000 Rp25.000.000

4. Mesin Poles Stainless 1 2015 2 tahun Rp 2.500.000 Rp 2.500.000

5. Mesin Gerinda 5 2013 1 tahun Rp 500.000 Rp 2.500.000

6. Pemotong Aluminium 2 2015 4 tahun Rp 750.000 Rp 1.500.000

7. Bor Listrik 6 2015 4 tahun Rp 500.000 Rp 3.000.000

8. Gergaji Besi 2 2014 1 tahun Rp 25.000 Rp 50.000

9. Meteran 11 2012 3 tahun Rp 35.000 Rp 385.000

10. Penggaris Besi 5 2014 4 tahun Rp 20.000 Rp 100.000

11. Tang Rivet 6 2015 3 tahun Rp 60.000 Rp 360.000

12. Kikir 3 2015 4 tahun Rp 35.000 Rp 105.000

13. Obeng min-plus 12 2015 2 tahun Rp 35.000 Rp 420.000

70

14. Palu 2 2010 4 tahun Rp 125.000 Rp 250.000

15. Siku-siku 10 2014 3 tahun Rp 60.000 Rp 600.000

16. Pick Up 1 2013 20 tahun Rp75.000.000 Rp75.000.000

17 Ginset/Diesel 2 2012 8 tahun Rp 5.000.000 Rp10.000.000

18. Kompresor 3 2015 7 tahun Rp 1.500.000 Rp 4.500.000Sumber: Diolah penulis berdasar UD Asia Jaya Aluminium Banjarmasin

Berikut ini adalah perhitungan penyusutan untuk

masing-masing aktiva tetap yang dimiliki UD Asia Jaya

Aluminium Banjarmasin berdasarkan aktiva tetap yang

digunakan pada proses produksi kanopi 4x4m, kusen

aluminium 4x4 m, pintu rolling door 2,5x2,5 m antara

lain:

(1) Mesin pemotong besi dengan harga perolehan

Rp1.500.000 dengan perkiraan nilai sisa Rp 0 dan

umur ekonomisnya 6 tahun.

= 1.500.000 − 06= Rp 250.000 / tahun

= Rp 250.000 / 12

= Rp 20.833,33 / bulan

(2) Mesin pemotong aluminium dengan harga

perolehan Rp 1.500.000 dengan perkiraan nilai

sisa Rp 0 dan umur ekonomisnya 5 tahun.

= 1.500.000 − 05= Rp 300.000 / tahun

Lanjutan

71

= Rp 300.000 / 12

= Rp 25.000 / bulan

(3) Mesin las dengan harga perolehan Rp 5.000.000

dengan perkiraan nilai sisa Rp 0 dan umur

ekonomisnya 2 tahun.

= 5.000.000 − 02= Rp 2.500.000 /tahun

= Rp 2.500.000 / 12

= Rp 208.333,33 / bulan

(4) Mesin poles stainless dengan harga perolehan



= 2.500.000 − 02= Rp 1.250.000 / tahun

= Rp 1.250.000 / 12

= Rp 104.166,67 / bulan

(5) Mesin gerindra dengan harga perolehan

Rp500.000 dengan perkiraan nilai sisa Rp 0 dan

umur ekonomisnya 1 tahun

= 500.000 − 01= Rp 500.000 / tahun

= Rp 500.000 / 12

72

= Rp 41.666,67 / bulan

(6) Pemotong aluminium dengan harga perolehan


umur ekonominya 4 tahun.

= 750.000 − 04= Rp 187.500 / tahun

= Rp 187.500/ 12

= Rp 15.625 / bulan

(7) Bor listrik dengan harga perolehan Rp 500.000



= 500.000 − 04= Rp 125.000 / tahun

= Rp 125.000 / 12

= Rp 10.416,67 / bulan

(8) Gergaji besi dengan harga perolehan Rp 25.000



= 25.000 − 01= Rp 25.000 / tahun

= Rp 25.000 / 12

73

= Rp 2.083,33 / bulan

(9) Meteran dengan harga perolehan Rp 35.000



= 35.000 − 03= Rp 11.667 / tahun

= Rp 11.667 / 12

= Rp 972,22 / bulan

(10) Penggaris besi dengan harga perolehan Rp 20.000



= 20.000 − 04= Rp 5.000/ tahun

= Rp 5.000 / 12

= Rp 416,67 / bulan

(11) Tang rivet dengan harga perolehan Rp 60.000



= 60.000 − 03= Rp 20.000 / tahun

= Rp 20.000 / 12

74

= Rp 1.666,67 / bulan

(12) Kikir dengan harga perolehan Rp 35.000 dengana

perkiraan nilai sisa Rp 0 dan umur ekonomisnya

4 tahun.

= 35.000 − 04= Rp 8.750/ tahun

= Rp 8.750 /12

= Rp 729,17 / bulan

(13) Obeng min-plus dengan harga perolehan



= 35.000 − 02= Rp 17.500 / tahun

= Rp 17.500 / 12

= Rp 1.458,33 / bulan

(14) Palu dengan harga perolehan Rp 125.000 dengan

perkiraan nilai sisa Rp 0 dan umur ekonomisnya

4 tahun.

= 125.000 − 04= Rp 31.250 / tahun

75

= Rp 31.250 / 12

= Rp 2.604,17 / bulan

(15) Siku-siku dengan harga perolehan Rp 60.000



= 60.000 − 03= Rp 20.000 / tahun

= Rp 20.000 / 12

= Rp 1.666,67 / bulan

(16) Pick up dengan harga perolehan Rp 75.000.000

dengan perkiraan nilai sisa Rp 60.000.000 dan


= 75.000.000 − 60.000.00020= Rp 750.000 / tahun

= Rp 750.000 /12

= Rp 62.500 / bulan

(17) Ginset/diesel dengan harga perolehan



= 5.000.000 − 08= Rp 625.000 / tahun

76

= Rp 625.000 /12

= Rp 52.083,33 / bulan

(18) Kompresor dengan harga perolehan Rp 1.500.000



= 1.500.000 − 07= Rp 214.286 / tahun

= Rp 214.286 /12

= Rp 17.857,14 / bulan

Tabel 26Penyusutan Aktiva Tetap


No. Aktiva TetapPenyusutan/ tahun (Rp)

Penyusutan/ bulan (Rp)

PenyusutanOktober s.d

Desember 2017(Rp)

1. Mesin Pemotong Besi 250.000 20.833,33 62.500

2.Mesin Pemotong

Aluminium300.000 25.000,00 75.000

3. Mesin Las 2.500.000 208.333,33 625.000

4. Mesin Poles Stainless 1.250.000 104.166,67 312.500

5. Mesin Gerindra 500.000 41.666,67 125.000

6. Pemotong Aluminium 187.500 15.625,00 46.875

7. Bor Listrik 125.000 10.416,67 31.250

8. Gergaji Besi 25.000 2.083,33 6.250

9. Meteran 11.667 972,22 2.917

10. Penggaris Besi 5.000 416,67 1.250

11. Tang Rivet 20.000 1.666,67 5.000

12. Kikir 8.750 729,17 2.188

13. Obeng min-plus 17.500 1.458,33 4.375

14. Palu 31.250 2.604,17 7.813

77

15. Siku-siku 20.000 1.666,67 5.000

16. Pick up 750.000 62.500,00 187.500

17. Ginset/diesel 625.000 52.083,33 156.250

18. Kompresor 214.286 17.857,17 53.572

Total 6.840.953 570.079,39 1.710.238Sumber: Diolah oleh penulis berdasar UD Asia Jaya Aluminium Banjarmasin

c) Biaya overhead pabrik lain yang secara langsungmemerlukan pengeluaran uang tunai

Penggunaan listrik dan air pada perusahaan UD

Asia Jaya Aluminium Banjarmasin pada bulan Juli s.d

September 2017 ditaksir sebesar Rp575.000 dan untuk

bulan Oktober s.d Desember 2017 sebesar Rp600.000

untuk semua produk yang dihasilkan dan disesuaikan

dengan pemakaian.

Dari perhitungan biaya yang telah dilakukan

maka langkah selanjutnya adalah melakukan penyusunan

anggaran biaya overhead pabrik. Berikut anggaran biaya

overhead pabrik sebagai berikut:

Tabel 27Daftar Omzet Penjualan UD Asia Jaya Aluminium Banjarmasin

Periode Oktober s.d Desember 2017

Sumber: Diolah oleh penulis berdasar UD Asia Jaya Aluminium Banjarmasin

No. Nama Produk Omzet Penjualan (Rp) Persentase

1. Kanopi 4x4 m 16.800.000 21,47 %

2. Kusen Aluminium 4x4m 13.437.500 17,18 %

3. Pintu Rolling Door 2,5x2,5 m 48.000.000 61,35 %

Total 78.237.500 100 %

Lanjutan

78

2) Menghitung tarif biaya overhead pabrik

a) Biaya Overhead Pabrik Dibebankan

Berikut perhitungan tarif overhead pabrik yang

dibebankan untuk masing-masing produk dengan

Tabel 28Anggaran Biaya Overhead Pabrik Yang Dibebankan

Bulan Juli s.d September 2017Atas Dasar Kapasitas Normal 10 Unit Kanopi 4x4 m


No. Nama Elemen Perhitungan Jumlah

1.Penyusutan MesinPemotong Besi

21,47% x Rp62.500 Rp 13.418,75

2.Penyusutan MesinPemotong Aluminium

21,47% x Rp 75.000 Rp 16.102,50

3. Penyusutan Mesin Las 21,47% x Rp 625.000 Rp 134.187,50

4.Penyusutan Mesin PolesStainless

21,47% x Rp 312.500 Rp 67.093,75

5.Penyusutan MesinGerinda

21,47% x Rp 125.000 Rp 26.837,50

6.Penyusutan PemotongAluminium

21,47% X Rp 46.875 Rp 10.064,06

7. Penyusutan Bor Listrik 21,47% x Rp 31.250 Rp 6.709,38

8. Penyusutan Meteran 21,47% x Rp 2.917 Rp 626,28

9.Penyusutan PenggarisBesi

21,47% x Rp 1.250 Rp 268,38

10. Penyusutan Tang Rivet 21.47% x Rp 5.000 Rp 1.073,50

11.Penyusutan Obeng min-plus

21,47% x Rp 4.375 Rp 939,31

12. Penyusutan Siku-siku 21,47% x Rp 5.000 Rp 1.073,50

13. Penyusutan Pick Up 21,47% x Rp 187.500 Rp 40.256,25

14. Penyusutan Ginset/Diesel 21,47% x Rp 156.250 Rp 33.546,88

15. Penyusutan Kompresor 21,47% x Rp 53.572 Rp 11.501,91

16. Biaya Listrik dan Air 21,47% x 100% x Rp 525.000 Rp 112.717,50

17. Biaya Bahan Penolong 21,47 % x Rp 1.110.000 Rp 238.317,00

Jumlah Rp 714.733,94Sumber: Diolah oleh penulis berdasar UD Asia Jaya Aluminium Banjarmasin

79


Bulan Juli s.d September 2017Atas Dasar Kapasitas Normal 3 Unit Kusen Aluminium 4x4 m




17,18% x Rp 75.000 Rp 12.885,00


17,18% x Rp 312.500 Rp 53.687,50


17,18% x Rp 125.000 Rp 21.475,00


17,18% X Rp 46.875 Rp 8.053,13


6. Penyusutan Gergaji Besi 17,18% x Rp6.250 Rp 1.073,75



17,18% x Rp 1.250 Rp 214,75

9. Penyusutan Tang Rivet 17,18% x Rp 5.000 Rp 859,00

10. Penyusutan Kikir 17,18% x Rp 2.188 Rp 375,90


17,18% x Rp 4.375 Rp 751,63

12. Penyusutan Palu 17,18% x Rp 7.813 Rp 1.342,27

13. Penyusutan Siku-siku 17,18% x Rp 5.000 Rp 859,00

14. Penyusutan Pick Up 17,18% x Rp187.500 Rp 32.212,50


16. Biaya Bahan Penolong 17,18 % x Rp 348.000 Rp 190.698,00

Jumlah Rp 420.552,32Sumber: Diolah oleh penulis berdasar UD Asia Jaya Aluminium Banjarmasin


Bulan Juli s.d September 2017Atas Dasar Kapasitas Normal 5 Unit Pintu Rolling Door 4x4 m




61,35% x Rp 75.000 Rp 46.012,50


61,35% x Rp 125.000 Rp 76.687,50

80


61,35% X Rp 46.875 Rp 28.757,81


6. Penyusutan Meteran 61,35% x Rp 2.917 Rp 1.789,58


61,35% x Rp 1.250 Rp 766,88


61,35% x Rp 4.375 Rp 2.684,06



11. Biaya Bahan Penolong 61,35 % x Rp 1.075.000 Rp 680.985,00

Jumlah Rp 1.182.010,21Sumber: Diolah oleh penulis berdasar UD Asia Jaya Aluminium Banjarmasin

b) Biaya Overhead Sesungguhnya

Adapun biaya overhead pabrik yang

sesungguhnya dalam pengolahan proses produksi adalah

sebagai berikut:

Tabel 31Anggaran Biaya Overhead Pabrik yang Sesungguhnya

Bulan Oktober s.d Desember 2017Atas Dasar Kapasitas Normal 10 Unit Kanopi 4x4 m



1.Penyusutan MesinPemotong Besi

21,47% x Rp62.500 Rp 13.418,75


21,47% x Rp 75.000 Rp 16.102,50

3. Penyusutan Mesin Las 21,47% x Rp 625.000 Rp 134.187,50


21,47% x Rp 312.500 Rp 67.093,75


21,47% x Rp 125.000 Rp 26.837,50


21,47% X Rp 46.875 Rp 10.064,06




21,47% x Rp 1.250 Rp 268,38

Lanjutan

81

10. Penyusutan Tang Rivet 21.47% x Rp 5.000 Rp 1.073,50


21,47% x Rp 4.375 Rp 939,31


13. Penyusutan Pick Up 21,47% x Rp 187.500 Rp 40.256,25

14. Penyusutan Ginset/Diesel 21,47% x Rp 156.250 Rp 33.546,88

15. Penyusutan Kompresor 21,47% x Rp 53.572 Rp 11.501,91


17. Biaya Bahan Penolong 100 % x Rp 1.110.000 Rp 1.110.000,00

Jumlah Rp 1.602.519,44Sumber: Diolah oleh penulis berdasar UD Asia Jaya Aluminium Banjarmasin


Bulan Oktober s.d Desember 2017Atas Dasar Kapasitas Normal 3 Unit Kusen Aluminium 4x4 m




17,18% x Rp 75.000 Rp 12.885,00


17,18% x Rp 312.500 Rp 53.687,50


17,18% x Rp 125.000 Rp 21.475,00


17,18% X Rp 46.875 Rp 8.053,13


6. Penyusutan Gergaji Besi 17,18% x Rp6.250 Rp 1.073,75



17,18% x Rp 1.250 Rp 214,75

9. Penyusutan Tang Rivet 17,18% x Rp 5.000 Rp 859,00

10. Penyusutan Kikir 17,18% x Rp 2.188 Rp 375,90


17,18% x Rp 4.375 Rp 751,63

12. Penyusutan Palu 17,18% x Rp 7.813 Rp 1.342,27

13. Penyusutan Siku-siku 17,18% x Rp 5.000 Rp 859,00

14. Penyusutan Pick Up 17,18% x Rp187.500 Rp 32.212,50


17. Biaya Bahan Penolong 100 % x Rp 348.000 Rp 348.000,00

Lanjutan

82

Jumlah Rp 590.739,31Sumber: Diolah oleh penulis berdasar UD Asia Jaya AluminiumBanjarmasin


Bulan Oktober s.d Desember 2017Atas Dasar Kapasitas Normal 5 Unit Pintu Rolling Door 2,5x2,5 m




61,35% x Rp 75.000 Rp 46.012,50


61,35% x Rp 125.000 Rp 76.687,50


61,35% X Rp 46.875 Rp 28.757,81


6. Penyusutan Meteran 61,35% x Rp 2.917 Rp 1.789,58


61,35% x Rp 1.250 Rp 766,88


61,35% x Rp 4.375 Rp 2.684,06



11. Biaya Bahan Penolong 100 % x Rp 1.075.000 Rp 1.075.000,00

Jumlah Rp 1.622.037,70Sumber: Diolah oleh penulis berdasar UD Asia Jaya AluminiumBanjarmasin

b) Selisih Biaya Overhead Pabrik

Selisih biaya overhead pabrik yang dibebankan

kepada produk dengan biaya overhead pabrik yang

sesungguhnya yang terjadi dalam suatu periode

akuntansi ditentukan dengan menghitung saldo rekening

biaya overhead pabrik yang sesungguhnya. Selisih biaya

Lanjutan

83

overhead pabrik yang sesungguhnya terjadi untuk setiap

produk adalah sebagai berikut:

(1) Kanopi 4x4 m

BOHP Sesungguhnya : Rp 1.602.519,44

BOHP Dibebankan : Rp 714.733,94-

Selisih BOHP :Rp 887.785,50

(2) Kusen Aluminium 4x4m

BOHP Sesungguhnya : Rp 590.739,31

BOHP Dibebankan : Rp 420.552,32-

Selisih BOHP : Rp 170.186,99

(3) Pintu Rolling Door 2,5x2,5 m

BOHP Sesungguhnya : Rp 1.622.037,70

BOHP Dibebankan : Rp 1.182.010,21-

Selisih BOHP : Rp 440.027,49

Dari data tersebut dapat dihitung tarif biaya

overhead pabrik per unit produk, yaitu:

=

......... (9)

Berikut perhitungan tarif overhead pabrik

untuk masing-masing produk dengan menggunakan

metode satuan produk.

84

(1) Kanopi 4x4 m714.733,9410 = 71.473,39(2) Kusen Aluminium 4x4 m420.552,323 = 140.184,11(3) Pintu Rolling Door 2,5x2,5 m1.182.010,215 = 236.402,04

Setelah menghitung tarif biaya overhead

pabrik, langkah selanjutnya adalah membuat kartu

biaya overhead pabrik untuk produk berdasarkan

pesanan selama bulan Oktober s.d Desember 2017

berikut ini:

a. Biaya Overhead Pabrik Kanopi 4x4 m

Tabel 34Kartu Biaya Overhead Pabrik Produk Kanopi 4x4m


KARTU BIAYA OVERHEAD PABRIKNo Pemesan : C001 Tgl Pesan : 03/10/2017Pemesanan : Pak Marjono Tgl Mulai : 04/10/2017Jenis Produk : Kanopi 4x4 m Tgl Selesai : 10/10/2017Jumlah : 1 buah

Kode Jenis Tarif Qty Satuan Harga (Rp) Jumlah (Rp)

BOP001 Tarif BOP 1 Unit 71.473,39 71.473,39

Total 71.473,39


85

b. Biaya Overhead Pabrik Kusen Aluminium 4x4 m

Tabel 35Kartu Biaya Overhead Pabrik Kusen Aluminium 4x4 m


KARTU BIAYA OVERHEAD PABRIKNo Pemesan : C002 Tgl Pesan : 02/12/2017Pemesanan : Hj. Ijai Tgl Mulai : 03/10/2017Jenis Produk : Kusen Aluminium 4x4 m Tgl Selesai : 10/10/2017Jumlah : 1 buah


BOP001 Tarif BOP 1 Unit 140.184,11 140.184,11

Total 140.184,11Sumber: Diolah oleh penulis berdasar UD Asia Jaya Aluminium Banjarmasin

c. Biaya Overhead Pabrik Pintu Rolling Door 2,5 x 2,5 m

Tabel 36Kartu Biaya Overhead Pabrik Pintu Rolling Door 2,5x2,5 m


KARTU BIAYA OVERHEAD PABRIKNo Pemesan : C003 Tgl Pesan : 02/11/2017Pemesanan : Pak Batak Tgl Mulai : 05/11/2017

Jenis Produk: Pintu Rolling Door2,5x2,5m Tgl Selesai : 11/11/2017

Jumlah : 1 buah

Kode Bahan Baku Qty Satuan Harga (Rp) Jumlah (Rp)

BOB001 Tarif BOP 1 Unit 236.402,04 236.402,04Total 236.402,04


Setelah selesai dilakukan perhitungan biaya bahan baku, biaya

tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik dimasukkan ke

86

dalam kartu harga pokok pesanan. Kartu harga pokok pesanan dapat

dilihat sebagai berikut:

Tabel 37Kartu Harga Pokok Pesanan Produk Kanopi 4x4 m


KARTU HARGA POKOK PESANANKARTU BIAYA BAHAN BAKU

NoPemesan

: C001 Tgl Pesan : 03/10/2017

Pemesanan : Pak Marjono Tgl Mulai : 04/10/2017JenisProduk

: Kanopi 4x4 m Tgl Selesai : 09/10/2017

Jumlah : 1 buah


BB001 Baja Ringan 2,5 Batang 105.000 262.500BB002 Stainless Steel 2,5 Batang 225.000 562.500

BB003 Besi Galvanis 2,5 Batang 125.000 312.500

BB004 Besi Siku 2,5 Batang 45.000 112.500BB005 Besi Holo 2,5 Batang 325.000 812.500

BB006 Atap Galvalum 2,5 Batang 250.000 625.000BB007 Baut 0,1 Pcs 14.900 1.490

Total 2.688.990KARTU BIAYA TENAGA KERJA LANGSUNG

NoPemesan

: C001 Tgl Pesan : 03/10/2017



Jumlah : 1 buah


LamaTotal Upah

(Rp)Pekerjaan(Hari)

TK001Upah ProduksiDidalam Perusahaan

1 Orang 35.000 7 245.000

TK002 Upah Produksi 2 Orang 125.000 4 1.000.000

87

Diluar Perusahaan


Total 1.385.000

KARTU BIAYA OVERHEAD PABRIKNoPemesan

: C001 Tgl Pesan : 03/10/2017



Jumlah : 1 buah


BOP001 Tarif BOP 1 Unit 71.473,39 71.473,39Total 71.473,39Total Biaya Produksi 4.145.463,39


Jadi jumlah harga pokok pesanan produk kanopi 4x4 m untuk

1 unit adalah Rp4.145.463,39. Sehingga, harga pokok produk untuk

membuat 10 unit adalah sebagai berikut:

Harga pokok pesanan = Rp4.145.463,39 x 10 unit = Rp41.454.633,90

Jika harga jual yang dibebankan kepada pemesan Rp4.800.000

/ unit, maka laba/rugi yang dihasilkan perusahaan adalah sebagai

berikut:

Laba/rugi yang dihasilkan

= Rp 4.800.000 – Rp 4.145.463,39

= Rp 654.536.,61 / unit

Lanjutan

88

Tabel 38Kartu Harga Pokok Pesanan Produk Kusen Aluminium 4x4 m



NoPemesan

: C002 Tgl Pesan : 14/12/2017

Pemesanan : Hj. IjaiTglMulai

: 15/12/2017

JenisProduk


TglSelesai

: 20/12/2017

Jumlah : 1 buah


BB001 Kusen Aluminium 2 Batang 400.000 800.000BB002 Spigot 1 Batang 50.000 50.000

BB003 Baut 0,3 Pcs 14.900 4.470

BB004 Paku Rivet 0,3 Kg 19.400 5.820BB005 Engsel 2 Biji 45.000 90.000

Total 950.290KARTU BIAYA TENAGA KERJA LANGSUNG

NoPemesan

: C002 Tgl Pesan : 02/12/2017


: 03/12/2017

JenisProduk


TglSelesai

: 10/12/2017

Jumlah : 1 buah

Kode Tenaga Kerja Qty Satuan Upah (Rp)Lama

Total Upah(Rp)Pekerjaan

(Hari)

TK001Upah ProduksiDidalam Perusahaan

2 Orang 15.000 7 210.000


Total 285.000


: C002TglPesan

: 02/12/2017

89


: 03/10/2017

JenisProduk


TglSelesai

: 10/10/2017

Jumlah : 1 buah


BOP001 Tarif BOP 1 Unit 140.184,11 140.184,11Total 140.184,11Total Biaya Produksi 1.345.474,11


Jadi jumlah harga pokok pesanan produk kusen aluminium

4x4m untuk 1 unit adalah Rp1.345.474,11. Sehingga, harga pokok

produk untuk membuat 10 unit adalah sebagai berikut:

Harga pokok pesanan = Rp1.345.474,11 x 3 unit = Rp 4.036.422

Jika harga jual yang dibebankan kepada pemesan Rp5.600.000

/ unit, maka laba/rugi yang dihasilkan perusahaan adalah sebagai

berikut:


= Rp5.600.000 – Rp1.345.474,11

= Rp 4.254.525,89 / unit

Tabel 39Kartu Harga Pokok Pesanan Produk Pintu Rolling Door 2,5x2,5 m



NoPemesan

: C003 Tgl Pesan : 02/11/2017

Pemesanan : Pak Batak Tgl Mulai : 05/11/2017JenisProduk

: Pintu RollingDoor 2,5x2,5 m

TglSelesai

: 11/11/2017

Lanjutan

90

Jumlah : 1 buah


BB001 Slat Aluminium 1,6 Batang 65.000 104.000

BB002 Pulley 0,2 Pcs 6.000 1.200

BB003 Per 0,2 Pcs 40.000 8.000

BB004 Kunci Rolling Door 0,2 Pcs 25.000 5.000

BB005 Handle 2 Biji 5.000 10.000

BB006 Besi Siku 0,6 Batang 15.000 9.000

BB007 Strip 1 Batang 10.000 10.000

BB008 Mata Ayam 0,2 Pcs 1.600 320

BB009 Paku Rivet 0,2 Kotak 35.000 7.000

BB010 Baut 1,2 Pcs 14.900 17.880

Total 172.400

KARTU BIAYA TENAGA KERJA LANGSUNGNoPemesan

: C003 Tgl Pesan : 02/11/2017


: Pintu Rolling Door2,5x2,5m

Tgl Selesai : 11/11/2017

Jumlah : 1 buah

Kode Tenaga Kerja Qty Satuan Upah (Rp)Lama

Total Upah(Rp)Pekerjaan

(Hari)

TK001Upah Produksi DiluarPerusahaan

3 Orang 250.000 2 1.500.000


Total 1.570.000


: C003 Tgl Pesan : 02/11/2017


: Pintu RollingDoor 2,5x2,5m

Tgl Selesai : 11/11/2017

Jumlah : 1 buah

Lanjutan

91


BOB001 Tarif BOP 1 Unit 236.402,04 236.402,04

Total 236.402,04Total Biaya Produksi 1.978.802,04

Sumber: Diolah oleh penulis berdasar UD Asia Jaya Aluminium

Jadi jumlah harga pokok pesanan produk pintu rolling door

2,5x2,5 m untuk 1 unit adalah Rp1.978.802,04. Sehingga, harga pokok

produk untuk membuat 5 unit adalah sebagai berikut:

Harga pokok pesanan = Rp1.978.802,04x 5 unit = Rp 9.894.010

Jika harga jual yang dibebankan kepada pemesan

Rp2.066.807,54 / unit, maka laba/rugi yang dihasilkan perusahaan

adalah sebagai berikut:


= Rp2.687.500 – Rp1.978.802,04

= Rp 708.697,96 / unit

Laba atau rugi kotor setiap pesanan produk dapat dihitung

sebagai berikut:

1) Kanopi 4x4 m

Penjualan Rp 4.800.000

Biaya Produksi:

a) Biaya bahan baku Rp 2.688.990

b) Biaya tenaga kerja Rp 1.385.000

c) Biaya overhead pabrik Rp 71.473,39+

Total biaya produksi Rp 4.145.463,39-

Lanjutan

92

Laba kotor Rp 654.536,61

Laba kotor untuk 10 unit = Rp 654.536,61 x 10

= Rp 6.545.366

2) Kusen Aluminium 4x4 m


Biaya Produksi:

a) Biaya bahan baku Rp 950.290

b) Biaya tenaga kerja Rp 285.000

c) Biaya overhead pabrik Rp 140.184,11+

Total biaya produksi Rp 1.345.474,11-

Laba kotor Rp 4.254.525,89

Laba kotor untuk 3 unit = Rp 4.254.525,89 x 3

= Rp 12.763.578

3) Pintu Rolling Door 2,5x2,5 m


Biaya Produksi:

a) Biaya bahan baku Rp 172.400

b) Biaya tenaga kerja Rp 1.570.000

c) Biaya overhead pabrik Rp 236.402,04 +

Total biaya produksi Rp 1.978.802,04 -

Laba kotor Rp 708.697,96

Laba kotor untuk 5 unit = Rp 708.697,96 x 5

= Rp 3.543.489,80

93

Setelah diteliti dan dibandingkan, terdapat perbedaan pada

jumlah biaya produksi antara perhitungan yang dilakukan oleh UD

Asia Jaya Aluminium Banjarmasin dengan perhitungan penulis

berdasarkan konsep akuntansi biaya, perbedaannya tersebut dapat

dilihat dari tabel berikut ini:

Tabel 40Perbedaan Klasifikasi Biaya Produksi dan Elemen-elemen Produk Kanopi 4x4 m


No. Keterangan Perusahaan Disarankan

1.Klasifikasi BiayaProduksi

1. Biaya Bahan Baku 1. Biaya Bahan Baku2. Biaya Tenaga Kerja 2. Biaya Tenaga Kerja

3. Biaya Overhead Pabrik

2. Elemen-elemen 1. Biaya Bahan Baku 1. Biaya Bahan Baku Baja Ringan Baja Ringan Stainless Steel Stainless Steel Besi Galvanis Besi Galvanis Besi Siku Besi Siku Besi Holo Besi Holo Atap Galvalum Atap Galvalum

Baut Cat Dasar

Baut2. Biaya Tenaga Kerja

Cat Finishing Bagian Produksi

Didalam Perusahaan

2. Biaya Tenaga Kerja Bagian Produksi

Diluar Perusahaan Bagian Produksi

Didalam Perusahaan Bagian Finishing

Bagian ProduksiDiluar Perusahaan 3. Biaya Overhead Pabrik

Bagian Finishing Penyusutan Mesin

Pemotong Besi Penyusutan Mesin

Pemotong Aluminium Penyusutan Mesin Las Penyusutan Mesin

Poles Stainless

94

Penyusutan MesinGerinda

Penyusutan PemotongAluminium

Penyusutan BorListrikPenyusutan Meteran

Penyusutan PenggarisBesi

Penyusutan TangRivet

Penyusutan Obengmin-plus

Penyusutan Siku-siku

Penyusutan Pick Up Penyusutan

Ginset/Diesel Penyusutan

Kompresor

Biaya BahanPenolong


Tabel 41Perbedaan Klasifikasi Biaya Produksi dan Elemen-elemen Produk Kusen

Aluminium 4x4 mUD Asia Jaya Aluminium Banjarmasin


1.KlasifikasiBiaya Produksi



2. Elemen-elemen 1. Biaya Bahan Baku 1. Biaya Bahan Baku Kusen Aluminium Kusen Aluminium

Spigot Spigot

Baut Baut

Paku rivet Engsel

Paku rivet Engsel

Sealent 2. Biaya Tenaga Kerja

Isolasi Plastik Bagian ProduksiDidalam Perusahaan

Lanjutan

95

Cat Dasar Bagian Finishing2. Biaya Tenaga Kerja


3. Biaya Overhead Pabrik Penyusutan Mesin

Pemotong

Bagian Finishing Penyusutan Mesin Poles

Stainless Penyusutan Mesin

Gerinda Penyusutan Pemotong

Aluminium Penyusutan Bor Listrik

Penyusutan Gergaji Besi

Penyusutan Meteran Penyusutan Penggaris

Besi Penyusuatan Tang Rivet

Penyusutan Kikir Penyusutan Obeng min-

plus Penyusutan Palu

Penyusutan Siku-siku Penyusutan Pick Up Biaya Bahan Penolong

Biaya Listrik & Air


Tabel 42Perbedaan Klasifikasi Biaya Produksi dan Elemen-elemen Produk Pintu Rolling

Door 2,5x2,5 mUD Asia Jaya Aluminium Banjarmasin


1.KlasifikasiBiaya Produksi



2.Elemen-elemen

1. Biaya Bahan Baku Slat Aluminium

1. Biaya Bahan Baku Slat Aluminium

Pulley Pulley

Lanjutan

96

Per

Kunci Rolling Door

Per

Kunci Rolling Door

Handle Handle

Besi Siku

Strip

Besi Siku

Strip

Karet Stopper Mata Ayam

Mata Ayam Paku rivet

Paku rivet Baut

Baut Biaya Tenaga Kerja

Cat Dasar Bagian Produksi Diluar

Perusahaan Cat Finishing Bagian Finishing

Biaya Tenaga Kerja 3. Biaya Overhead Pabrik Bagian Produksi Diluar

Perusahaan Penyusutan Mesin

Pemotong

Bagian Finishing Penyusutan Mesin

Gerinda Penyusutan Pemotong

Aluminium Penyusutan Bor Listrik

Penyusutan Meteran Penyusutan Penggaris

Besi Penyusutan Obeng min-

plus Penyusutan Siku-siku Biaya Bahan Penolong Biaya Listrik & Air


Lanjutan

97

Tabel 43Perbandingan Selisih Biaya Produksi Untuk 10 UnitProduk Kanopi 4x4m Antara Perusahaan dan Penulis

Keterangan Perusahaan (Rp) Penulis (Rp) Selisih (Rp)

Biaya Bahan Baku 25.360.600 26.889.900 1.529.300

Biaya Tenaga Kerja 514.286 13.850.000 13.335.714Biaya Overhead Pabrik - 714.733,94 714.733,94Biaya Produksi 25.87 4.886 41.454.633,94 (15.579.747,94)


Tabel 44Perbandingan Selisih Biaya Produksi Untuk 3 Unit

Produk Kusen Aluminium 4x4m Antara Perusahaan dan Penulis


Biaya Bahan Baku 3.202.300 2.850.870 351.430

Biaya Tenaga Kerja 154.286 855.000 700.714Biaya Overhead Pabrik - 420.552,32 420.552,32Biaya Produksi 3.356.586 4.126.422,32 (769.836,32)


Tabel 45Perbandingan Selisih Biaya Produksi Untuk 5 Unit

Produk Pintu Rolling Door 2,5x2,5m Antara Perusahaan dan Penulis

Keterangan Perusahaan (Rp) Penulis (Rp) Selisih (Rp)Biaya Bahan Baku 1.665.000 862.000 803.000Biaya Tenaga Kerja 257.143 7.850.000 7.592.857Biaya Overhead Pabrik - 1.182.010,21 1.182.010,21

Biaya Produksi 1.922.143 9.894.010,21 (7.971.867,21)


Tabel 46Perbandingan Perhitungan Harga Pokok Produk

Produk Kanopi 4x4m Antara Perusahaan dan Penulis


Biaya Produksi 25.874.886 41.454.633,94 (15.579.747,94)

Jumlah Produk 10 10 -Harga Pokok Produk 2.587.488,60 4.145.463,39 (1.557.974,79)


98


Produk Kusen Aluminium 4x4m Antara Perusahaan dan Penulis

Keterangan Perusahaan (Rp) Penulis (Rp) Selisih (Rp)Biaya Produksi 3.356.586 4.126.422,32 (769.836,32)Jumlah Produk 3 3 -Harga Pokok Produk 335.658,60 1.375.474,11 (256.612,11)



Produk Pintu Rolling Door 2,5x2,5m Antara Perusahaan dan Penulis

Keterangan Perusahaan (Rp) Penulis (Rp) Selisih (Rp)Biaya Produksi 1.922.143 9.894.010,21 (7.971.867,21)Jumlah Produk 5 5 -Harga Pokok Produk 192.214,30 1.978.802,04 (1.594.373,44)


Terdapat perbedaan dimana perhitungan harga pokok produksi

kanopi 4x4 m, kusen aluminium 4x4 m dan pintu rolling door

2,5x2,5m menurut perusahaan lebih kecil dibandingkan perhitungan

yang dilakukan penulis. Hal ini dikarenakan perusahaan tidak

memasukkan biaya overhead pabrik, juga kurang tepat

menggolongkan biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung.

Sehingga, mempengaruhi harga pokok produk suatu produk.

3. Jurnal yang disarankan

a) Kanopi 4x4 m

1) Jurnal pembelian bahan baku

Persediaan bahan baku Rp 26.889.900Kas Rp 26.889.900

99

2) Jurnal pemakaian bahan baku dalam produksi

BDP-Biaya bahan baku Rp 26.889.900Persediaan bahan baku Rp 26.889.900

3) Jurnal distribusi biaya tenaga kerja

BDP-Biaya tenaga kerja langsung Rp 13.850.000Gaji dan Upah Rp 13.850.000

4) Jurnal pencatatan pemakaian bahan penolong

Biaya overhead pabrik sesungguhnya Rp 1.110.000Persediaan bahan penolong Rp 1.110.000

5) Jurnal biaya overhead pabrik yang dibebankan

BDP-Biaya overhead pabrik Rp 714.733,94BOHP yang dibebankan Rp 714.733,94

6) Jurnal biaya listrik dan air yang harus dibayarkan

BDP-Biaya overhead pabrik Rp 600.000Biaya listrik dan air Rp 600.000

7) Jurnal untuk menutup BOHP

BOHP yang dibebankan Rp 714.733,94BOHP Sesungguhnya Rp 714.733,94

8) Jurnal BOHP yang sesungguhnya

Biaya overhead pabrik sesungguhnya Rp 1.602.519,44Akum. Peny. MesinPemotong Besi Rp 13.418,75Akum. Peny. Mesin PemotongAluminium Rp 16.102,50Akum. Peny. Mesin Las Rp 134.187,50Akum. Peny. Mesin PolesStainless Rp 67.093,75Akum. Peny. Mesin Gerinda Rp 26.837,50Akum. Peny. PemotongAluminium Rp 10.064,06Akum. Peny. Bor Listrik Rp 6.709,38Akum. Peny. Meteran Rp 626,28Akum. Peny. Penggaris Besi Rp 268,38

100

Akum. Peny. Tang Rivet Rp 1.073,50Akum. Peny. Obeng min-plus Rp 939,31Akum. Peny. Siku-siku Rp 1.073,50Akum, Peny. Pick Up Rp 40.256,25Akum. Peny. Ginset/Diesel Rp 33.546,88Akum. Peny. Kompresor Rp 11.501,91Persediaan Bahan Penolong Rp 1.110.000Kas Rp 128.820,00

9) Jurnal untuk mencatat selisih BOHP

Selisih biaya overhead pabrik Rp 887.785,50BOHP Sesungguhnya Rp 887.785,50

10) Jurnal mencatat harga pokok produk jadi

Persediaan Produk Jadi Rp 41.454.633,94BDP-Biaya Bahan Baku Rp 26.889.900BDP-Biaya Tenaga Kerja Rp 13.850.000BDP-Biaya Overhead Pabrik Rp 714.733,94

b) Kusen Aluminium 4x4m


Persediaan bahan baku Rp 2.850.870Kas Rp 2.850.870


BDP-Biaya bahan baku Rp 2.850.870Persediaan bahan baku Rp 2.850.870


BDP-Biaya tenaga kerja langsung Rp 855.000Gaji dan Upah Rp 855.000


Biaya overhead pabrik sesungguhnya Rp 348.000Persediaan bahan penolong Rp 348.000


BDP-Biaya overhead pabrik Rp 420.552,32

101

BOHP yang dibebankan Rp 420.552,32




BOHP yang dibebankan Rp 420.552,32BOHP Sesungguhnya Rp 420.552,32


Biaya overhead pabrik sesungguhnya Rp 590.739,31Akum. Peny. Mesin PemotongAluminium Rp 12.885,00Akum. Peny. Mesin PolesStainless Rp 53.687,50Akum. Peny. Mesin Gerinda Rp 21.475,00Akum. Peny. PemotongAluminium Rp 8.053,13Akum. Peny. Bor Listrik Rp 5.368,75Akum. Peny. Gergaji Besi Rp 1.073,75Akum. Peny. Meteran Rp 501,14Akum. Peny. Penggaris Besi Rp 214,75Akum. Peny. Tang Rivet Rp 859,00Akum. Peny. Kikir Rp 375,90Akum. Peny. Obeng min-plus Rp 751,63Akum. Peny. Palu Rp 1.342,27Akum. Peny. Siku-siku Rp 859,00Akum, Peny. Pick Up Rp 32.212,50Persediaan Bahan Penolong Rp 348.000,00Kas Rp 103.080,00




Persediaan Produk Jadi Rp 4.126.422,00BDP-Biaya Bahan Baku Rp 2.850.870BDP-Biaya Tenaga Kerja Rp 855.000,00BDP-Biaya Overhead Pabrik Rp 420.552,32

102

c) Pintu Rolling Door 2,5x2,5 m


Persediaan bahan baku Rp 862.000Kas Rp 862.000


BDP-Biaya bahan baku Rp 862.000Persediaan bahan baku Rp 862.000


BDP-Biaya tenaga kerja langsung Rp 7.850.000Gaji dan Upah Rp 7.850.000


Biaya overhead pabrik sesungguhnya Rp 1.075.000Persediaan bahan penolong Rp 1.075.000


BDP-Biaya overhead pabrik Rp 1.182.010,21BOHP yang dibebankan Rp 1.182.010,21




BOHP yang dibebankan Rp 1.182.010,21BOHP Sesungguhnya Rp 1.182.010,21


Biaya overhead pabrik sesungguhnya Rp 1.622.037,70Akum. Peny. Mesin PemotongAluminium Rp 46.012,50Akum. Peny. Mesin Gerinda Rp 76.687,50Akum. Peny. PemotongAluminium Rp 28.757,81

103

Akum. Peny. Bor Listrik Rp 19.171,88Akum. Peny. Meteran Rp 1.789,58Akum. Peny. Penggaris Besi Rp 766,88Akum. Peny. Obeng min-plus Rp 2.684,06Akum. Peny. Siku-siku Rp 3.067,50Persediaan Bahan Penolong Rp 1.075.000Kas Rp 600.000




Persediaan Produk Jadi Rp 9.894.010,21BDP-Biaya Bahan Baku Rp 862.000BDP-Biaya Tenaga Kerja Rp 7.850.000BDP-Biaya Overhead Pabrik Rp 1.182.010,21

104

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penilitian yang dilakukan penulis pada

perusahaan UD Asia Jaya Aluminium Banjarmasin, maka penulis menarik

simpulan sebagai berikut:

1. Perusahaan masih kurang tepat dalam penggolongan biaya,

dikarenakan adanya kesalahan dalam pengalokasian biaya seperti biaya

penolong yang dimasukkan ke dalam biaya bahan baku, dan belum ada

perhitungan biaya overhead pabrik seperti biaya penyusutan aset tetap

yang digunakan dalam proses produksi.

2. Perhitungan biaya produksi masih kurang tepat, tidak berdasarkan

konsep akuntansi biaya karena hanya memperhitungkan biaya bahan

baku dan biaya tenaga kerja langsung.

3. Berdasarkan perhitungan harga pokok produksi setelah sesuai dengan

konsep akuntansi biaya, maka terjadinya selisih perhitungan harga

pokok produksi antara perusahaan dengan penulis. Harga pokok

produksi untuk produk kanopi 4x4m, kusen aluminium 4x4m, dan

pintu rolling door 2,5x2,5m menurut penulis lebih besar dibandingkan

perhitungan perhitungan perusahaan. Hal ini sangat mempengaruhi

penentuan harga jual.

105

4. Perusahaan belum membuat kartu harga pokok pesanan padahal berguna

untuk mengumpulkan biaya produksi tiap pesanan produk.

B. Saran-saran

Adapun saran yang diusulkan penulis kepada UD Asia Jaya

Aluminium Banjarmasin antara lain:

1. Penulis berharap perusahaan melakukan penggolongan biaya dan

memperhitungkan biaya produksi dengan benar yang sesuai dengan

konsep akuntansi biaya, agar perusahaan tidak salah menentukan

harga jual dan menentukan keuntungan yang di dapat oleh perusahaan.

2. Perusahaan sebaiknya memperhitungkan biaya overhead pabrik

seperti penyusutan aktiva tetap yang digunakan dalam proses

produksi.

3. Perusahaan sebaiknya membuat kartu harga pokok pesanan karena

berguna untuk mengumpulkan biaya produksi tiap pesanan produk.

4. Perusahaan hendaknya membuat pencatatan jurnal dalam proses

produksinya.

106

DAFTAR PUSTAKA

Baridwan, Zaki. 2013. Intermediate Accounting. Edisi Kedelapan. Cetakan Kelima.Yogyakarta: BPFE.

Dunia, Firdaus Ahmad., Wasilah Abdullah. 2012. Akuntansi Biaya. Edisi 3. Jakarta:Salemba Empat.

Gunawan, Imam. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif Teori & Praktik. Jakarta: PTBumi Akrasa.

Mulyadi, 2012. Akuntansi Biaya. Edisi 5. Yogyakarta: UP STIM YKPN.

Mulyadi, 2015. Akuntansi Biaya Penentuan Harga Pokok dan Pengendalian Biaya.Yogyakarta: BPFE.

Riwayadi. 2014. Akuntansi Biaya Pendekatan Tradisional dan Kontemporer. Jakarta:Salemba Empat.

Salman, Kautsar Riza. 2013. Akuntansi Biaya Pendekatan Product Costing. Jakarta:Akademia Permata.

Siregar, Badric,. Bambang Suripto,. Dody Hapsoro,. Eko Widodo Lo,. ErlinaHerowati,. Lita Kusumasari,. Nurofik. 2013. Akuntansi Biaya. Edisi 2.Jakarta: Salemba Empat.

Sugiono, 2013. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.

Sujarweni, V. Wiratna. 2014. Metodologi Penelitian. Yogyakarta:PUSTKABARUPRESS.

Surjadi, Lukman. 2013. Akuntansi Biaya. Cetakan Pertama. Jakarta:Index.

Warren, Carl S,. James M. Reeve,. Jonathan E. Duchac,. Novrys Suhardianto,. DeviS. Kalanjati,. Amir Abadi Jusuf,. Chaerul D. Djakman,. 2015. PengantarAkuntansi. Edisi 25. Jakarta: Salemba Empat.

Widleningtyas, Ony ., Sri Dwi Anggadini., Dony Waluya Firdaus. 2012. AkuntansiBiaya. Edisi Pertama. Cetakan Pertama. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Nama / Instansi Perusahaan : UD Asia Jaya Aluminium Banjarmasin

Alamat : Jalan Pramuka No. 48 Banjarmasin

Telp : 0812 5033 992

Kordinat : -3,3203174, 114, 6230663

DENAH PERUSAHAAN

PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN ......Tabel 13 : Penentuan Harga Pokok Produk Kusen...

Documents

Transcript of PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN ......Tabel 13 : Penentuan Harga Pokok Produk Kusen...