PERFORMA AYAM RAS PETELUR YANG DIPELIHARA PADA … · Performa Ayam Ras Petelur yang Dipelihara...

41
i PERFORMA AYAM RAS PETELUR YANG DIPELIHARA PADA POSISI CAGE YANG BERBEDA SKRIPSI Oleh, MUHAMMAD FARID ABBAS I 111 10 101 FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2017

Transcript of PERFORMA AYAM RAS PETELUR YANG DIPELIHARA PADA … · Performa Ayam Ras Petelur yang Dipelihara...

Page 1: PERFORMA AYAM RAS PETELUR YANG DIPELIHARA PADA … · Performa Ayam Ras Petelur yang Dipelihara pada Posisi Cage Bereda. Dibimbing oleh Wempie Pakiding sebagai pembimbing Utama dan

i

PERFORMA AYAM RAS PETELUR YANG DIPELIHARA

PADA POSISI CAGE YANG BERBEDA

SKRIPSI

Oleh,

MUHAMMAD FARID ABBAS

I 111 10 101

FAKULTAS PETERNAKAN

UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR

2017

Page 2: PERFORMA AYAM RAS PETELUR YANG DIPELIHARA PADA … · Performa Ayam Ras Petelur yang Dipelihara pada Posisi Cage Bereda. Dibimbing oleh Wempie Pakiding sebagai pembimbing Utama dan

ii

PERFORMA AYAM RAS PETELUR YANG DIPELIHARA

PADA POSISI CAGE YANG BERBEDA

SKRIPSI

Oleh,

MUHAMMAD FARID ABBAS

I 111 10 101

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana pada

Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin

FAKULTAS PETERNAKAN

UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR

2017

Page 3: PERFORMA AYAM RAS PETELUR YANG DIPELIHARA PADA … · Performa Ayam Ras Petelur yang Dipelihara pada Posisi Cage Bereda. Dibimbing oleh Wempie Pakiding sebagai pembimbing Utama dan

iii

Page 4: PERFORMA AYAM RAS PETELUR YANG DIPELIHARA PADA … · Performa Ayam Ras Petelur yang Dipelihara pada Posisi Cage Bereda. Dibimbing oleh Wempie Pakiding sebagai pembimbing Utama dan

iv

ABSTRAK

MUHAMMAD FARID ABBAS (I 111 10 101). Performa Ayam Ras Petelur

yang Dipelihara pada Posisi Cage Bereda. Dibimbing oleh Wempie Pakiding

sebagai pembimbing Utama dan Muhammad Yusuf sebagai pembimbing

anggota.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mengamati performa ayam

ras petelur dari segi produksi telur, massa telur, konsumsi pakan, Feed Conversion

Ratio (FCR), yang dipelihara pada posisi cage yang berbeda. Penelitian dilakukan

secara eksperimen dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) 4

perlakuan dengan 5 Ulangan. Penelitian ini menggunakan 20 ekor ayam ras

petelur strain Longman Brown yang berumur 44 minggu. Setiap perlakuan

menggunakan 5 ekor ayam ras dan setiap ulangan terdiri atas 1 ekor ayam ras.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem pemeliharaan ayam petelur pada

kandang cage yang mendapat perlakuan posisi cage yang berbeda tidak

berpengaruh terhadap produksi telur, berat telur, massa telur, dan konversi pakan,

tetapi menunjukkan pengaruh terhadap konsumsi pakan dengan perlakuan terbaik

pada P3 (Menghadap keluar Lantai atas) dan P1 (Menghadap keluar Lantai

bawah).

Kata Kunci : Performa, Ayam Ras Petelur, Posisi Cage

Page 5: PERFORMA AYAM RAS PETELUR YANG DIPELIHARA PADA … · Performa Ayam Ras Petelur yang Dipelihara pada Posisi Cage Bereda. Dibimbing oleh Wempie Pakiding sebagai pembimbing Utama dan

v

ABSTRACT

MUHAMMAD FARID ABBAS (I 111 10 101). Laying Hen Performance

Rared in Different Cage Position. Supervised by Wempie Pakiding as the main

supervisor and Muhammad Yusuf as the vice supervisor.

The aim of this study was to identify and observe the performance of laying hen

reared in different cage position. The performance measured was egg production,

egg mass, feed intake, and Feed Conversion Ratio (FCR). The completely

randomised design was used in the research with 4 treatments and 5 replications.

The treatment of cage position consisted of fasing out downstairs (P1), fasing in

downstairs (P2), facing out upstairs (P3) and facing in uppstairs (P4). A total 20 of

44 weeks Longman Brown laying hen were housed in different cage position.

Result of the experiment indicated that different cage position had no significant

effect on egg production, egg weight, egg mass, and feed conversion, but the

treatment show the effect on feed intake with the best treatment in the P3 (facing

out upstairs ) and P1 (facing out downstairs).

Keywords: Performance, Laying hen, Cage position

Page 6: PERFORMA AYAM RAS PETELUR YANG DIPELIHARA PADA … · Performa Ayam Ras Petelur yang Dipelihara pada Posisi Cage Bereda. Dibimbing oleh Wempie Pakiding sebagai pembimbing Utama dan

vi

PERNYATAAN KEASLIAN

1. Yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Muhammad Farid Abbas

NIM : I 111 10 101

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa:

a. Karya skripsi yang saya tulis adalah asli

b. Apabila sebagian atau seluruhnya dari karya skripsi, terutama dalam Bab

Hasil dan Pembahasan tidak asli atau plagiasi maka bersedia dibatalkan

atau dikenakan sanksi akademik yang berlaku.

2. Demikian pernyataan keaslian ini dibuat untuk dapat dipergunakan

sepenuhnya.

Makassar, Mei 2017

Penulis

Muhammad Farid Abbas

Page 7: PERFORMA AYAM RAS PETELUR YANG DIPELIHARA PADA … · Performa Ayam Ras Petelur yang Dipelihara pada Posisi Cage Bereda. Dibimbing oleh Wempie Pakiding sebagai pembimbing Utama dan

vii

KATA PENGANTAR

Segala Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa,

karena dengan kasih karunia dan pertolonganNya sehingga penulis dapat

menyelesaikan penelitian yang berjudul ”Performa Ayam Ras Petelur Yang

Dipelihara Pada Posisi Cage Yang Berbeda” dan telah menulis skripsi sebagai

salah satu syarat untuk menyelesaikan studi pada jurusan Produksi Ternak,

Fakultas Peternakan, Universitas Hasanuddin.

Penyelesaian skripsi ini tidak terlepas dari adanya kerjasama dari berbagai

pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung. Untuk itu, perkenankanlah

penulis menghaturkan hormat dan terima kasih atas segala kerjasama yang

diberikan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada

bapak Dr. Ir. Wempie Pakiding, M.Sc selaku pembimbing utama dan kepada

bapak Dr. Muhammad Yusuf. S.Pt selaku pembimbing anggota yang telah

meluangkan waktunya untuk memberikan arahan kepada penulis selama

penelitian hingga penyusunan skripsi ini.

Terima kasih kepada dosen penguji pada seminar proposal dan hasil yang

telah memberikan kritik, saran dan masukan untuk kesempurnaan skripsi ini. Dan

juga kepada para dosen, pegawai fakultas dan jurusan produksi ternak yang telah

membantu baik secara langsung maupun tidak langsung, penulis mengucapkan

terimah kasih.

Terima kasih kepada bapak Dr.Hikmah M.Ali, S.Pt, M.Siselaku dosen

penasehat akademik yang telah memberikan arahan selama dalam perkuliahan.

Page 8: PERFORMA AYAM RAS PETELUR YANG DIPELIHARA PADA … · Performa Ayam Ras Petelur yang Dipelihara pada Posisi Cage Bereda. Dibimbing oleh Wempie Pakiding sebagai pembimbing Utama dan

viii

Terima kasih juga penulis ucapkankepada orang tua, ayahanda tercinta

Abbas Toha dan ibunda tersayang Dra.Hj.Nurpaida yang selama ini terus

mendukung penulis dalam doa, materi dan curahan kasih sayang. Juga buat

saudara-saudaraku yang selalu memberi semangat dan dukungannya serta doa,

penulis mengucapkan banyak terima kasih.

Terima kasih kepada sahabat penulis yang selama ini telah membantu,

memberikan semangat dan doa untuk penulis khususnya Syamsul Alam Rab,

S.Pt, M.Si, Weny Dwiningtyas, S.Pt, M.Si, A.Fauziah, S.Pt, Rahmi

Syamsuddin, S.Pt, Sema S.Pt, dan Saudara(i) L10N yang tidak sempat

disebutkan namanya.

Terima kasih kepada Saudari Kurniati Billa sebagai penasehat dan

pendamping dalam penulisan skripsi ini.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan pada skripsi ini, baik

penulisan maupun isi dari skripsi ini. Untuk itu, penulis mengharapkan saran dan

kritik yang bersifat membangun dari teman-teman pembaca. Akhir kata, semoga

karya kecil ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.

Makassar, Mei 2017

Penulis

Page 9: PERFORMA AYAM RAS PETELUR YANG DIPELIHARA PADA … · Performa Ayam Ras Petelur yang Dipelihara pada Posisi Cage Bereda. Dibimbing oleh Wempie Pakiding sebagai pembimbing Utama dan

ix

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................... i

ABSTRACK .......................................................................................... ii

PERNYATAAN KEASLIAN ............................................................... iv

KATA PENGANTAR .......................................................................... v

DAFTAR ISI ......................................................................................... vii

DAFTAR GAMBAR ............................................................................. ix

DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................... x

PENDAHULUAN ................................................................................. 1

TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................ 3

Deskripsi Ayam Petelur ................................................................ 3

Sistem Perkandangan .................................................................... 4

Pencahayaan dalam Kandang ....................................................... 5

Peran Penyinaran .......................................................................... 6

Fase Produksi Ayam Petelur ......................................................... 9

METODE PENELITIAN ..................................................................... 10

Waktu dan Tempat ........................................................................ 10

Materi dan Alat ............................................................................ 10

Rancangan Penelitian .................................................................. 10

Prosedur Penelitian ...................................................................... 11

Parameter ..................................................................................... 12

Analisis Data ............................................................................... 13

HASIL DAN PEMBAHASAN........................................................... 14

Produksi Telur ............................................................................. 14

Konsumsi Pakan .......................................................................... 15

Page 10: PERFORMA AYAM RAS PETELUR YANG DIPELIHARA PADA … · Performa Ayam Ras Petelur yang Dipelihara pada Posisi Cage Bereda. Dibimbing oleh Wempie Pakiding sebagai pembimbing Utama dan

x

Berat Telur ................................................................................... 17

Massa Telur ................................................................................. 18

Konfersi Pakan ............................................................................ 19

KESIMPULAN DAN SARAN ......................................................... 21

Kesimpulan ................................................................................. 21

Saran ........................................................................................... 21

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................... 22

LAMPIRAN......................................................................................... 24

RIWAYAT PENULIS

Page 11: PERFORMA AYAM RAS PETELUR YANG DIPELIHARA PADA … · Performa Ayam Ras Petelur yang Dipelihara pada Posisi Cage Bereda. Dibimbing oleh Wempie Pakiding sebagai pembimbing Utama dan

xi

DAFTAR GAMBAR

No. Teks Halaman

1. Posisi Cage dalam kandang ……………………………………. 11

2. Produksi telur Ayam Ras petelur yang dipelihara dengan system

kandang cage dengan posisi yang berbeda ……………………. 14

3. Konsumsi pakan Ayam Ras petelur yang dipelihara system

kandang cage dengan posisi yang berbeda ……………………. 16

4. Berat telur ayam ras petelur yang dipelihara sistem

kandang cage dengan posisi yang berbeda ……………………. 17

5. Massa telur ayam ras petelur yang dipelihara system

kandang cage dengan posisi yang berbeda ……………………. 19

6. Konversi pakan ayam ras petelur yang dipelihara system

kandang cage dengan posisi yang berbeda ……………………. 20

Page 12: PERFORMA AYAM RAS PETELUR YANG DIPELIHARA PADA … · Performa Ayam Ras Petelur yang Dipelihara pada Posisi Cage Bereda. Dibimbing oleh Wempie Pakiding sebagai pembimbing Utama dan

xii

DAFTAR LAMPIRAN

No. Teks Halaman

1 Hasil Analisis Ragam Produksi Telur Ayam Ras Petelur

yang Dipelihara Pada Posisi Cageyang Berbeda……………... 24

2 Hasil Analisis Ragam Konsumsi pakan Ayam Ras Petelur

yang Dipelihara Pada Posisi Cageyang Beerbeda…………..... 25

3 Hasil Analisis Ragam Berat Telur Ayam Ras Petelur

yang Dipelihara Pada Posisi Cageyang Berbeda……………... 27

4 Hasil Analisis Ragam Massa Telur Ayam Ras Petelur

yang Dipelihara Pada Posisi Cageyang Berbeda……………... 28

5 Hasil Analisis Ragam KonversiPakan Ayam Ras Petelur

yang Dipelihara Pada Posisi Cageyang Berbeda…………….. 29

Page 13: PERFORMA AYAM RAS PETELUR YANG DIPELIHARA PADA … · Performa Ayam Ras Petelur yang Dipelihara pada Posisi Cage Bereda. Dibimbing oleh Wempie Pakiding sebagai pembimbing Utama dan

1

PENDAHULUAN

Seiring dengan meningkatnya daya beli dan pemahaman masyarakat akan

arti penting pemenuhan gizi, khususnya yang bersumber dari hewani,

menyebabkan meningkatnya permintaan akan produk peternakan. Hal ini

mendorong pesatnya perkembangan sektor peternakan diantaranya pada bidang

perunggasan. Industri perunggasan di Indonesia secara umum didominasi oleh

peternakan ayam ras pedaging dan petelur yang pengelolaanya dilakukan secara

intensif.

Pemeliharaan ayam ras petelur, secara umum dilakukan dengan sistem

battery/cage yang ditempatkan secara bertingkat (doble deck) dan berderet dalam

kandang postal. Pola pengaturan ini ditujukan untuk mengefisienkan penggunaan

ruangan kandang dan memudahkan dalam penanganan ternak. Namun demikian

pola pengaturan ini menyebabkan ayam yang dipelihara mendapatkan stimulus

lingkungan yang berbeda yang dapat berdampak pada performa produksi. Pada

siang hari, ayam yang ditempatkan pada bagian pinggir kandang akan

mendapatkan intensitas cahaya alami yang lebih tinggi, sementara ayam yang

ditempatkan pada deretan tengah kandang akan mendapat intensitas cahaya yang

lebih rendah. Hal sebaliknya terjadi pada malam hari, dimana penempatan lampu

yang berada ditengah kandang menyebabkan ayam pada deretan pinggir mendapat

intensitas cahaya yang lebih rendah dan ayam yang ditempatkan ditengah

mendapatkan intensitas cahaya yang lebih tinggi. Demikian halnya antara cage

yang berada pada lantai dasar dan atas.

Intensitas cahaya mempengaruhi aktivitas fisiologis unggas. Cahaya dapat

menstimulir sistem reproduksi dan efisiensi penggunaan pakan. Nalbandov (1990)

Page 14: PERFORMA AYAM RAS PETELUR YANG DIPELIHARA PADA … · Performa Ayam Ras Petelur yang Dipelihara pada Posisi Cage Bereda. Dibimbing oleh Wempie Pakiding sebagai pembimbing Utama dan

2

dalam Sunarti (2004), menjelaskan bahwa cahaya melalui retina mata akan

diteruskan melalui saraf mata menuju hipotalamus anterior, kemudian merespon

dengan melepaskan substansi yang menstimulir kelenjar hipofise untuk

memproduksi hormon gonadotropin. Hormon ini akan bersama aliran darah

merangsang ovarium serta organ reproduksi lain. Di sisi lain cahaya juga akan

menggertak kelenjar tiroid untuk menghasilkan hormon pertumbuhan untuk

mengatur proses metabolisme. Sehubungan dengan hal tersebut diatas maka perlu

dilakukan suatu penelitian untuk mengetahui performa ayam ras petelur yang

ditempatkan pada posisi cage yang berbeda di dalam kandang postal.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mengamati

performa ayam ras petelur dari segi produksi telur, massa telur, konsumsi pakan,

Feed Conversion Ratio (FCR), yang dipelihara pada posisi cage yang berbeda.

Kegunaan dari penelitian ini diharapkan dengan mengetahui performa

ayam ras petelur yang dipelihara pada posisi cage yang berbeda, maka dapat

digunakan sebagai dasar dalam perbaikan aspek manajemen, khususnya yang

menyangkut dengan aspek pencahayan.

Page 15: PERFORMA AYAM RAS PETELUR YANG DIPELIHARA PADA … · Performa Ayam Ras Petelur yang Dipelihara pada Posisi Cage Bereda. Dibimbing oleh Wempie Pakiding sebagai pembimbing Utama dan

3

TINJAUAN PUSTAKA

Deskripsi Ayam Petelur

Ayam petelur merupakan ayam-ayam betina dewasa yang dipelihara

khusus untuk diambil telurnya. Asal mula ayam petelur adalah dari ayam hutan

yang telah didomestikasi dan diseleksi sehingga bertelur cukup banyak. Arah

seleksi ayam hutan ditujukan pada produksi yang banyak. Namun, karena ayam

hutan tadi dapat diambil telur dan dagingnya maka arah dari seleksi tadi mulai

spesifik. Ayam yang terseleksi untuk tujuan produksi daging dikenal dengan

broiler, sedangkan untuk produksi telur dikenal dengan ayam petelur. Selain itu,

seleksi juga diarahkan pada warna kulit telur hingga kemudian dikenal ayam

petelur putih dan ayam petelur cokelat (Rasyaf,1997).

Menurut Sudarmono (2003), ayam tipe sedang memiliki ciri-ciri, ukuran

badan lebih besar dan lebih kokoh dari pada ayam tipe ringan, serta berperilaku

tenang, timbangan badan lebih berat daripada ayam tipe ringan karena jumlah

daging dan lemaknya lebih banyak, otot-otot kaki dan dada lebih tebal, dan

produksi telur cukup tinggi dengan kulit telur tebal dan berwarna cokelat.

Strain adalah klasifikasi ayam berbasarkan garis keturunan tertentu

melalui persilangan dari berbagai kelas, bangsa, atau varietas sehingga ayam

tersebut memiliki bentuk, sifat, dan tipe produksi tertentu sesuai dengan tujuan

produksi (Ningrum, 2011). Jenis-jenis strain ayam petelur di Indonesia sangat

beragam sebagai contoh:

1. Strain Isa White memiliki warna bulu putih dan menghasilkan telur berwarna

putih mulai berproduksi pada umur 18-19 minggu, rata-rata berat telur 63,1 g,

dan bobot badan 1,775 g.

Page 16: PERFORMA AYAM RAS PETELUR YANG DIPELIHARA PADA … · Performa Ayam Ras Petelur yang Dipelihara pada Posisi Cage Bereda. Dibimbing oleh Wempie Pakiding sebagai pembimbing Utama dan

4

2. Strain Isa Brown memiliki bulu cokelat kemerahan mulai berproduksi

umur18-19 minggu rata-rata berat telur 62,9 g dan bobot badannya 2,015 g.

3. Ayam ras Strain CP 909 memiliki bulu berwarna cokelat kemerahan serta

termasuk ayam petelur tipe medium. Berat tubuh saat awal produksi sekitar

1,5 kg dengan hen day5% dan pada saat akhir produksi 1,9-2,0 kg. Konsumsi

ransum saat produksi 110-120 g/ekor/hari dengan konversi ransum 2,1-2,2 kg

ransum (Suprijatna, et al., 2005).

Sistem perkandangan

Aspek perkandangan merupakan salah satu sarana pokok yang perlu

diperhatikan untuk mewujudkan pemeliharaan ayam ras petelur secara intensif

dan efisien. Kandang yang nyaman dan memenuhi syarat-syarat perkandangan

akan meningkatkan produktivitas ternak karena ternak menjadi tenang dan tidak

stres. Pada ayam petelur, kandang dikelompokkan dalam tiga periode

pemeliharaan, yaitu kandang starter (litter) ayam umur 1-8 minggu, periode

grower atau periode masa pertumbuhan (litter atau sangkar sesuai dengan selera)

yaitu ayam umur 8-20 minggu, dan periode layer atau periode produksi yaitu

ayam umur 20 minggu sampai afkir (Susilorini et al. 2009).

Pada umumnya kandang yang digunakan untuk ayam petelur tipe layer

adalah kandang cage. Sistem kandang cage merupakan sistem lantai kandang

yang berbentuk celah dari bilah bambu atau kawat dengan ketinggian tertentu

sehingga kotoran dapat jatuh kebawah. Ditambahkan oleh Priyatno (2004)

kandang batterai/cage merupakan kandang berbentuk sangkar yang disusun

berderet , setiap ruangan kandang hanya dapat menampung satu-dua ekor ayam.

Page 17: PERFORMA AYAM RAS PETELUR YANG DIPELIHARA PADA … · Performa Ayam Ras Petelur yang Dipelihara pada Posisi Cage Bereda. Dibimbing oleh Wempie Pakiding sebagai pembimbing Utama dan

5

Kandang cage memiliki beberapa kelebihan yaitu, memiliki tempat telur sehingga

telur mudah diambil dan bersih, memudahkan dalam pengontrolan pakan ayam,

kanibalisme ayam dapat dihindari, dan penyakit tidak mudah menjalar dari satu

ayam ke ayam lainnya. Ukuran satu ekor ayam pada kandang baterai/cage 40x40

cm dengan tinggi 25 cm.

Pencahayaan dalam Kandang

Tatalaksana penyinaran merupakan faktor yang tidak dapat dipisahkan dari

manajemen usaha peternakan unggas, bahkan merupakan salah satu faktor penting

yang harus diperhatikan oleh peternak. Mekanisme dari pengaruh sinar terhadap

proses dewasa kelamin ternak unggas khususnya petelur, sinar yang diterima oleh

seekor ayam akan diterima oleh bagian otak yang disebut hypothalamus. Adanya

pencahayaan, baik pencahayaan alami (sinar matahari) maupun cahaya buatan

(lampu) akan menstimulasi hipotalamus di otak. Selanjutnya, sinyal cahaya akan

diteruskan ke kelenjar-kelenjar tubuh, seperti hipofisa, tiroid dan paratiroid untuk

menstimulasi disekresikannya hormon.

Cahaya melalui retina mata akan diteruskan melalui saraf mata

menuju hipotalamus anterior, kemudian merespon dengan melepaskan substansi

yang menstimulir kelenjar hipofise untuk memproduksi hormon gonadotropin

(Sunarti, 2004). Hormon ini akan bersama aliran darah merangsang ovarium

serta organ reproduksi lain. Di samping itu juga akan membantu proses

pematangan folikel telur di gonad, perkembangan bulu dan jengger pada ayam

petelur. Di sisi lain cahaya juga akan menggertak kelenjar tiroid untuk

menghasilkan hormon pertumbuhan untuk mengatur proses metabolisme.

Page 18: PERFORMA AYAM RAS PETELUR YANG DIPELIHARA PADA … · Performa Ayam Ras Petelur yang Dipelihara pada Posisi Cage Bereda. Dibimbing oleh Wempie Pakiding sebagai pembimbing Utama dan

6

Selain itu cahaya gelap akan menggertak dilepaskannya hormon androgen.

Hormon androgen ikut serta dalam proses pembentukan tulang (Buyse,

1996), lebih lanjut dinyatakan bahwa selama periode gelap ternyata level

hormon kortikosteroid menjadi rendah. Level hormon kortikosteroid berbanding

lurus dengan level stres. Unggas adalah hewan yang mudah stres, sehingga

pemberian cahaya gelap akan menghambat pelepasan hormon kortikosteroid

dan memberikan kesempatan labih banyak pada unggas untuk beristirahat,

sehingga stres dapat berkurang.

Efek cahaya setelah diterima hipotalamus juga akan mensekresikan

STH-RH (somatotropik releasing hormon) dan TRH (tirotropik releasing

hormon). Releasing itu akan merangsang glandula pituitary anterior untuk

mensekresikan STH dan TSH, TSH akan menstimulir kelenjar tiroid untuk

melepaskan tiroksin. Somatotropik hormon dan tiroksin akan menstimulir

tubuh meningkatkan aktivitas pertumbuhan (Bell et al., 1971). Isroli (1996)

menyatakan, bahwa hormon pertumbuhan dari kelenjar pituitary anterior dan

tiroksin dari kelenjar tiroid bekerja secara simultan dalam kontrol terhadap

pertumbuhan ternak menjelang pubertas. Somatotropik hormon dalam tubuh

berfungsi memacu aktifitas metabolisme, meningkatkan cadangan nitrogen,

meningkatkan penyediaan energi dan merangsang pembentukan somatotropik

hormon.

Peran Penyinaran

Tatalaksana penyinaran kandang memiliki peran penting untuk

memperoleh ayam dengan masa dewasa kelamin yang tepat atau sesuai dengan

Page 19: PERFORMA AYAM RAS PETELUR YANG DIPELIHARA PADA … · Performa Ayam Ras Petelur yang Dipelihara pada Posisi Cage Bereda. Dibimbing oleh Wempie Pakiding sebagai pembimbing Utama dan

7

umur dan bobot badannya. Apabila pertumbuhan ayam terlihat lambat, sebaiknya

kita memperlambat pencapaian dewasa kelamin dengan cara mengurangi

intensitas sinar yang masuk kedalam kandang. Ini dimaksudkan untuk mencegah

atau mengurangi kejadian prolapsus (keluarnya saluran telur dari rongga badan

melalui anus pada waktu bertelur). Manfaat lain dari cara ini adalah untuk

mencegah atau mengurangi penurunan produksi yang terlalu cepat sesudah

puncak produksi tercapai. Jika pertumbuhan terlalu cepat sebaiknya kita juga

mengurangi intensitas cahaya yang masuk ke kandang, disertai dengan

mengadakan pembatasan pemberian ransum (restricted feeding) yang cermat agar

diperoleh ayam dengan bobot yang standar dan dewasa kelamin yang tepat.

Negara yang mempunyai empat musim, peningkatan produksi ayam

petelur terlihat nyata selama musim semi dimana pada saat itu intensitas sinar

mataharinya meningkat. Sebaliknya produksi telur terlihat mulai menurun pada

musim gugur dimana pada saat itu intensitas sinar matahari mulai menurun. Hal

ini menunjukkan bahwa penambahan sinar dapat meningkatkan produksi telur,

dan sebaliknya mengurangi sinar yang masuk ke dalam kandang akan

mengakibatkan penurunan produksi telur.

Oleh sebab itu untuk mendapatkan produksi yang tinggi dalam usaha

peternakan ayam petelur, masalah tatalaksana penyinaran terutama dalam hal

penambahan sinar di dalam kandang harus mendapat perhatian serius, dimana

kebutuhan sinar yang optimal untuk produksi yang baik harus terpenuhi. Untuk

semua keadaan, rangsangan pemberian sinar sebaiknya jangan diberikan sebelum

bobot badan ayam mencapai 1350 gram. Hal yang sangat penting untuk

diperhatikan, pada masa remaja jangan menambah jumlah sinar pada malam hari

Page 20: PERFORMA AYAM RAS PETELUR YANG DIPELIHARA PADA … · Performa Ayam Ras Petelur yang Dipelihara pada Posisi Cage Bereda. Dibimbing oleh Wempie Pakiding sebagai pembimbing Utama dan

8

karena dapat mengakibatkan dewasa kelamin yang lebih cepat tetapi bobot badan

belum mencapai standar.

Patokan program penyinaran dalam pemeliharaan ayam petelur adalah

sebagai berikut pada masa remaja (grower), lampu penyinaran ke dalam kandang

adalah 12 jam. Jadi cukup dari sinar matahari saja tanpa penambahan sinar lampu

pada malam hari. Pada awal produksi, yaitu ketika ayam mulai bertelur satu butir,

berikan sinar selama 15 jam. Penambahan sinarnya adalah pada malam hari,

selama 3 jam. Ketika produksi telur telah mencapai 75-80%, tambahkan lagi sinar

selam satu jam pada malam hari menjadi 4 jam. Sehingga total penyinaran dalam

sehari adalah 16 jam. Amrullah (2003) menjelaskan bahwa ayam yang diberi

pencahayaan selama 8 jam pada masa grower dan 14 jam pada masa layer mampu

menghasilkan telur dalam jumlah lebih banyak (berbeda signifikan) meskipun

berat telurnya sedikit lebih ringan

Pada waktu puncak produksi berlangsung dapat ditambahkan sinar lampu

selama satu jam lagi pada pagi hari, hanya jika nafsu makan menurun. Bila

uniformity/keseragaman ayam kurang baik (kurang dari 80% pada umur 18

minggu), penambahan sinar lebih baik diperlambat mencapai dewasa kelamin,

dan begitu dewasa kelamin tercapai program penyinaran sama dengan di atas.

Penggunaan sinar yang berlebihan tidak akan menghasilkan keadaan yang

menguntungkan, bahkan mungkin dapat merugikan karena akan terjadi

pemborosan energi. Untuk mengetahui cukup atau tidaknya sinar yang masuk ke

dalam kandang atau untuk mengetahui berapa banyak kebutuhan lampu untuk

penyinaran di malam hari, terlebih dahulu kita harus mengetahui ukuran atau

dimensi kandang, yaitu panjang, lebar dan tinggi kandang.

Page 21: PERFORMA AYAM RAS PETELUR YANG DIPELIHARA PADA … · Performa Ayam Ras Petelur yang Dipelihara pada Posisi Cage Bereda. Dibimbing oleh Wempie Pakiding sebagai pembimbing Utama dan

9

Fase Produksi Ayam Petelur

Fase pertumbuhan pada jenis ayam petelur yaitu antara umur 6-14 minggu

dan umur 14-20 minggu. Namun, pada umur 14-20 minggu pertumbuhannya

sudah menurun dan sering disebut dengan fase developer (perkembangan).

Sehubungan dengan hal ini maka pemindahan dari kandang starter ke kandang

fase pertumbuhan yaitu antara umur 6-8 minggu. Setelah ayam fase pertumbuhan

mencapai umur 18 minggu, ayam ini sudah bisa dipindahkan ke kandang ayam

petelur fase produksi (Kartasudjana, et. al, 2006). Periode produksi ayam petelur

terdiri dari dua periode yaitu fase I dari umur 22-42 minggu dengan rata-rata

produksi telur 78% dan berat telur 56 g, fase II umur 42-72 minggu dengan rata-

rata produksi telur 72% dan bobot telur 60 g (Scott et al., 1982).

Ayam ras pada fase produksi pertama menghasilkan telur dengan ukuran

yang lebih kecil, dan telur berukuran lebih kecil biasanya memiliki persentase

kuning telur yang lebih besar. Telur ayam dengan persentase berat kuning telur

yang lebih besar umumnya memiliki kandungan nutrien yang lebih tinggi

dibandingkan dengan telur yang persentase kuning telurnya kecil (Yamamoto,et.

al., 2007). Ayam dewasa kelamin pada umur 19 minggu dan ditandai dengan telur

pertama. Prinsipnya produksi akan meningkat dengan cepat pada bulan-bulan

pertama dan mencapai puncak produksi pada umur 7-8 bulan (Malik,2003).

Menurut Yuwanta (2010), apabila ayam bertelur pada umur 20 minggu maka

berat telur akan terus meningkat secara cepat pada 6 minggu pertama setelah

bertelur, kemudian kenaikan terjadi secara perlahan setelah 30 minggu dan akan

mencapai berat maksimal setelah umur 50 minggu.

Page 22: PERFORMA AYAM RAS PETELUR YANG DIPELIHARA PADA … · Performa Ayam Ras Petelur yang Dipelihara pada Posisi Cage Bereda. Dibimbing oleh Wempie Pakiding sebagai pembimbing Utama dan

10

METODE PENELITIAN

Waktu dan Tempat

Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei - Juni 2016 bertempat di

Laboratorium Ternak Unggas, Jurusan Produksi Ternak, Fakultas Peternakan

Universitas Hasanuddin.

Materi dan Alat

Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah ayam ras petelur

Lohman Brown fase Layer, pakan (konsentrat, jagung, dan dedak). Peralatan yang

digunakan adalah kandang, alat pencampur pakan, rak telur (egg tray), dan

timbangan.

Rancangan Penelitian

Penelitian dilakukan secara eksperimen dengan menggunakan Rancangan

Acak Lengkap (RAL) 4 perlakuan dengan 5 ulangan. Adapun perlakuan yang di

terapkan adalah posisi cage dalam kandang yang terdiri atas :

P1 = Lantai bawah yang menghadap ke luar

P2 = Lantai bawah yang menghadap ke dalam

P3 = Lantai atas yang menghadap ke luar

P4 = Lantai atas yang menghadap ke dalam

Page 23: PERFORMA AYAM RAS PETELUR YANG DIPELIHARA PADA … · Performa Ayam Ras Petelur yang Dipelihara pada Posisi Cage Bereda. Dibimbing oleh Wempie Pakiding sebagai pembimbing Utama dan

11

Keterangan: P1 = Lantai bawah yang menghadap ke luar, P2 = Lantai

bawah yang menghadap ke dalam, P3 = Lantai atas yang

menghadap ke luar, P4 = Lantai atas yang menghadap ke dalam

Gambar 1. Posisi cage dalam kandang

Prosedur Penelitian

1. Ternak

Penelitian ini menggunakan ternak sebanyak 20 ekor ayam ras petelur

strain Longman Brown yang telah berumur 44 minggu. Setiap perlakuan

menggunakan 5 ekor ayam ras dan setiap ulangan terdiri atas 1 ekor ayam ras.

2. Kandang dan Fasilitas

Kandang yang digunakan yaitu model bateray dengan ukuran cage 40 x 30

x 30 cm yang terbuat dari kawat yang dilengkapi oleh tempat pakan dan nipple

sebagai tempat minum. Penempatan kandang cage dilakukan secara bertingkat

(doble deck) dan disusun berjejer sebanyak 8 deret. Cage tersebut ditempatkan di

P1

P3

P2

P4

Page 24: PERFORMA AYAM RAS PETELUR YANG DIPELIHARA PADA … · Performa Ayam Ras Petelur yang Dipelihara pada Posisi Cage Bereda. Dibimbing oleh Wempie Pakiding sebagai pembimbing Utama dan

12

dalam kandang postal yang berukuran 6 x 28 m yang dilengkapi oleh alat

penerang yang ditempatkan ditengah kandang dan instalasi air minum dan feses.

3. Manajemen Pemeliharaan Ternak

Selama pengamatan ayam diberi pakan yang merupakan campuran antara

jagung, dedak dan konsentrat komersil yang disusun secara isokalori dan

isoprotein sesuai dengan rekomendasi NRC dengan komposisi 40% jagung, 30%

dedak dan 30% konsentrat (kadar protein 17,03%). Pengamatan dilakukan selama

8 minggu.

Jumlah pakan yang diberikan didasarkan pada every day basis (120

g/ekor/hari) yang diberikan pada pagi dan sore hari dengan jumlah yang sama.

Pemberian air minum dilakukan secara ad libitum dan pengumpulan telur

dilakukan pada sore hari.

Parameter yang Diamati

Parameter yang diamati pada penelitian ini adalah:

1. Produksi telur (%)

Produksi telur dihitung setiap hari selama penelitian dengan

membandingkan antara jumlah telur yang diproduksi dengan jumlah

ayam yang ada selama penelitian dikalikan 100%.

2. Konsumsi pakan (g/ekor/hari)

Konsumsi pakan harian diukur setiap minggu berdasarkan jumlah pakan

yang diberi dikurangi yang sisa pada minggu tersebut dibagi dengan 7

hari.

Page 25: PERFORMA AYAM RAS PETELUR YANG DIPELIHARA PADA … · Performa Ayam Ras Petelur yang Dipelihara pada Posisi Cage Bereda. Dibimbing oleh Wempie Pakiding sebagai pembimbing Utama dan

13

3. Berat telur (g/butir)

Berat telur dihitung berdasarkan hasil penimbangan telur setiap hari

selama pemeliharaan.

4. Massa telur (g/ekor/hari)

Massa telur dihitung berdasarkan hasil pengalian antara produksi telur

tiap perlakuan dengan berat telur.

5. Feed Conversion Ratio (FCR); dihitung berdasarkan jumlah pakan yang

dikonsumsi dibagi dengan berat telur yang dihasilkan.

Analisis Data

Data yang diperoleh dianalisis ragam berdasarkan Rancangan Acak

Lengkap (RAL) 4 ulangan dan 5 ulangan dengan menggunakan Program SPSS.

Model matematik yang digunakan adalah sebagai berikut :

Yij = μ + χi + εij

i = 1,2,3,4

j = 1,2,3,4,5

dimana :

Yij = Hasil pengamatan ke-i yang memperoleh perlakuan posisi cage

dalam kandang

μ = Nilai tengah umum

αi = Pengaruh perlakuan posisi cage dalam kandang ke-i

Εij = Pengaruh galat percobaan

Apabila perlakuan nyata terhadap perubah yang diukur maka akan

dilanjutkan dengan Uji Beda Nyata Terkecil (BNT) (Gaspersz,1991).

Page 26: PERFORMA AYAM RAS PETELUR YANG DIPELIHARA PADA … · Performa Ayam Ras Petelur yang Dipelihara pada Posisi Cage Bereda. Dibimbing oleh Wempie Pakiding sebagai pembimbing Utama dan

14

HASIL DAN PEMBAHASAN

Produksi Telur

Rata-rata produksi telur ayam ras petelur yang dipelihara pada posisi cage

yang berbeda dapat dilihat pada Gambar 2 berikut ini.

Gambar 2. Produksi telur Ayam Ras petelur yang dipelihara pada posisi cage

yang berbeda, P1 : Kandang cage menghadap keluar lantai bawah, P2

: Kandang cage menghadap kedalam lantai bawah, P3 : Kandang cage

menghadap keluar lantai atas, P4 : Kandang cage menghadap ke

dalam lantai atas.

Berdasarkan hasil analisis ragam menunjukkan bahwa perlakuan posisi

cage dalam kandang postal sistem opened house tidak memperlihatkan adanya

pengaruh yang tidak nyata terhadap produksi telur selama pengamatan. Hal ini

mengindikasikan bahwa perlakuan dengan posisi kandang cage yang berbeda

menghasilkan produksi telur yang sama. Hal ini sejalan dengan hasil yang

diperoleh oleh Kertasudjana (2003) yang melaporkan bahwa pada ayam tipe

medium produksi telur tidak dipengaruhi oleh sistem kandang.

Rata-rata tingkat produksi telur yang diperoleh pada keempat posisi cage

yang diterapkan adalah berkisar antara 76.73 - 82.45 %. Hasil penelitian Singh et

78.36 76.73 82.45

78.77

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

P1 P2 P3 P4

Pro

du

ksi t

elu

r (%

)

Perlakuan

Page 27: PERFORMA AYAM RAS PETELUR YANG DIPELIHARA PADA … · Performa Ayam Ras Petelur yang Dipelihara pada Posisi Cage Bereda. Dibimbing oleh Wempie Pakiding sebagai pembimbing Utama dan

15

al (2009) yang mengamati performa produksi ayam Longman Brown yang

dipelihara pada kandang cage dan floor pens menghasilkan produksi telur 91.8%

dan 93.2%. Namun hasil penelitian ini sudah memenuhi standar produksi telur

dengan umur 34 minggu. Sesuai dengan hasil yang dilaporkan oleh Scott et al

(1982) menyatakan bahwa periode produksi ayam petelur terdiri dari dua fase

produksi yaitu fase I dari umur 22-42 minggu dengan rata-rata produksi telur 78%

dan fase II umur 42-72 minggu dengan rata-rata produksi telur 72%.

Konsumsi Pakan

Secara umum konsumsi pakan dihitung sebagai jumlah makanan yang

dimakan ternak dengan kandungan nutrisi makanan yang digunakan untuk

mencukupi kebutuhan hidup dan keperluan produksi (Tillman et al. 1998). Rata-

rata konsumsi pakan ayam ras petelur yang dipelihara pada posisi cage yang

berbeda dapat dilihat pada Gambar 3. Hasil yang diperoleh memperlihatkan

bahwa rata-rata konsumsi pakan harian berkisar antara 107.62 – 112.99 g/ekor.

Jumlah konsumsi yang diperoleh telah mencapai standar kebutuhan pada ayam

petelur tipe medium fase produksi. Nurcholis dkk. (2009) melaporkan bahwa

tingkat konsumsi pakan ayam petelur yang sedang berproduksi antara 100-120

g/ekor/hari. Hal senada dilaporkan oleh NRC (1994) bahwa standar konsumsi

ayam petelur coklat adalah 110 g/ekor/hari dengan kandungan protein 16.5% dan

energi metabolis 2900 kkl/kg.

Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa perlakuan posisi cage dalam

kandang postal memperlihatkan adanya pengaruh yang nyata (P>0,05) terhadap

konsumsi pakan. Hasil Uji Beda Nyata Terkecil (BNT) mengindikasikan bahwa

Page 28: PERFORMA AYAM RAS PETELUR YANG DIPELIHARA PADA … · Performa Ayam Ras Petelur yang Dipelihara pada Posisi Cage Bereda. Dibimbing oleh Wempie Pakiding sebagai pembimbing Utama dan

16

perlakuan kandang menghadap keluar lantai atas (P3) berbeda nyata terhadap

perlakuan kandang menghadap kedalam lantai bawah (P2) dan kandang

menghadap kedalam lantai atas (P4) tetapi sama dengan perlakuan kandang

menghadap keluar lantai bawah (P1).

Gambar 3. Konsumsi pakan Ayam Ras petelur yang dipelihara sistem kandang

cage dengan posisi yang berbeda. Huruf yang berbeda

mengindikasikan pengaruh yang nyata (P>0.05). P1 : Kandang cage

menghadap keluar lantai bawah, P2 : Kandang cage menghadap

kedalam lantai bawah, P3 : Kandang cage menghadap keluar lantai

atas, P4 : Kandang cage menghadap ke dalam lantai atas

Hal ini mengindikasikan bahwa perubahan kondisi lingkungan, khususnya

intensitas cahaya, yang diterima oleh ternak sebagai akibat dari perbedaan posisi

cage dalam kandang postal dapat mempengaruhi jumlah konsumsi pakan pada

ayam ras petelur. Hasil ini sejalan dengan penelitian tentang sistem perkandangan

yang dilaporkan oleh Susanto (2014) yang menyatakan bahwa konsumsi pakan

pada kandang litter lebih tinggi dibandingkan dengan kandang cage. Kandang

litter dicirikan oleh ruangan yang terbuka sehingga intensitas cahaya yang

bersumber dari luar kandang diterima secara maksimal dan merata, hal sebaliknya

pada kandang dengan sistem cage. Hasil yang diperoleh pada penelitian ini

110.41abc 107.87a 112.99b 107.62c

0

20

40

60

80

100

120

P1 P2 P3 P4

Ko

nsu

msi

pak

an (

g/e

kor/

har

i)

Perlakuan

Page 29: PERFORMA AYAM RAS PETELUR YANG DIPELIHARA PADA … · Performa Ayam Ras Petelur yang Dipelihara pada Posisi Cage Bereda. Dibimbing oleh Wempie Pakiding sebagai pembimbing Utama dan

17

memperlihatkan bahwa cage yang menghadap keluar (mendapatkan cahaya yang

masimal pada siang hari) menghasilkan konsumsi pakan yang lebih tinggi

dibandingkan dengan cage yang menghadap kedalam kandang. Pada

kenyataannya bahwa aktifitas makan tertinggi pada ayam dilakukan pada siang

hari.

Berat Telur

Rata-rata berat telur ayam ras petelur yang dipelihara pada kandang cage

dengan posisi yang berbeda dapat dilihat pada Gambar 4 berikut ini.

Gambar 4. Berat telur ayam ras petelur yang dipelihara sistem kandang cage

dengan posisi yang berbeda, P1 : Kandang cage menghadap keluar

lantai bawah, P2 : Kandang cage menghadap kedalam lantai bawah,

P3 : Kandang cage menghadap keluar lantai atas, P4 : Kandang cage

menghadap ke dalam lantai atas

Berat telur yang diperoleh pada penelitian ini berkisar antara 56.92 - 61.

86 g/butir, mengindikasikan bahwa berat telur yang diperoleh berada pada kisaran

ukuran yang normal untuk ayam tipe medium. Susilorini dkk. (2008) menyatakan

61.86 58.2 59.2 56.92

0

10

20

30

40

50

60

70

P1 P2 P3 P4

Ber

at t

elu

r (

g/b

uti

r)

Perlakuan

Page 30: PERFORMA AYAM RAS PETELUR YANG DIPELIHARA PADA … · Performa Ayam Ras Petelur yang Dipelihara pada Posisi Cage Bereda. Dibimbing oleh Wempie Pakiding sebagai pembimbing Utama dan

18

bahwa rata-rata bobot telur ayam ras tipe mediaum adalah 57.9 g/butir. Lebih

lanjut Dirgahayu (2016) melaporkan bahwa sebanyak 40% telur strain Longhman

brown merupakan kelas large dengan kisaran bobot telur 55-60 g dan 12% telur

merupakan kelas medium.

Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa perlakuan posisi cage dalam

kandang postal tidak berpengaruh nyata terhadap berat telur. Hal ini diduga

karena lingkungan pencahayaan yang hampir sama dengan durasi pencahayaan

yang memenuhi standar yaitu 18 jam. Amrullah (2003) menjelaskan bahwa ayam

yang diberi pencahayaan selama 8 jam pada masa grower dan 14 jam pada masa

layer mampu menghasilkan telur dalam jumlah lebih banyak (berbeda signifikan)

meskipun berat telurnya sedikit lebih ringan. Faktor dominan yang mempengaruhi

ukuran telur diantaranya umur ayam, dewasa kelamin, pakan, dan lingkungan

(Yuwanto 2010).

Massa Telur

Massa telur merupakan hasil perkalian antara produksi telur dengan berat

telur yang dihasilkan. Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa perlakuan tidak

berpengaruh nyata terhadap massa telur. Hal ini mengindikasikan bahwa posisi

kandang cage menghasilkan massa telur yang sama. Nilai massa telur ditentukan

dari presentase produksi telur dan produksi telur harian dan juga berat telur itu

sendiri (Kartasudjana 2006).

Page 31: PERFORMA AYAM RAS PETELUR YANG DIPELIHARA PADA … · Performa Ayam Ras Petelur yang Dipelihara pada Posisi Cage Bereda. Dibimbing oleh Wempie Pakiding sebagai pembimbing Utama dan

19

Rata-rata massa telur ayam ras petelur yang dipelihara pada kandang cage

dengan posisi yang berbeda dapat dilihat pada Gambar 5.

Gambar 5. Massa telur ayam ras petelur yang dipelihara sistem kandang cage

dengan posisi yang berbeda, P1 : Kandang cage menghadap keluar

lantai bawah, P2 : Kandang cage menghadap kedalam lantai bawah,

P3 : Kandang cage menghadap keluar lantai atas, P4 : Kandang cage

menghadap ke dalam lantai atas

Adapun kisaran rataan nilai massa telur yang diperoleh adalah 44.38 -

44.87 g/ekor/hari. Secara keseluruhan massa telur ayam ras petelur berkisar

44.38-48.78 g/ekor/hari. Hasil yang diperoleh pada penelitian ini lebih rendah dari

masa telur ayam yang dipelihara pada free-range. Ridwan (2015) melaporkan

bahwa ayam ras petelur yang dipelihara secara sistem free-range dengan waktu

pemberian naungan alami yang berbeda menghasilkan massa telur berkisar 45.7-

50.5 g/ekor/hari.

Konversi Pakan

Konversi pakan merupakan salah satu peubah untuk menyatakan tingkat

efisiensi pemanfaatan pakan yang dihitung dengan perbandingan konsumsi pakan

48.67 44.38

48.78 44.87

0

10

20

30

40

50

60

P1 P2 P3 P4

Mas

sa t

elu

r (g

/eko

r/h

ari)

Perlakuan

Page 32: PERFORMA AYAM RAS PETELUR YANG DIPELIHARA PADA … · Performa Ayam Ras Petelur yang Dipelihara pada Posisi Cage Bereda. Dibimbing oleh Wempie Pakiding sebagai pembimbing Utama dan

20

dan produksi telur. Rata-rata massa telur ayam ras petelur yang dipelihara pada

kandang cage dengan posisi yang berbeda dapat dilihat pada Gambar 6.

Berdasarkan hasil analisis ragam menunjukkan bahwa perlakuan tidak

memberikan pengaruh nyata terhadap nilai konversi pakan. Walaupun terdapat

kecenderungan bahwa perlakuan posisi cage menghadap keluar lantai bawah

memiliki efisiensi pakan yang lebih baik yang disebabkan oleh ukuran telur yang

dihasilkan cenderung lebih berat.

Gambar 6. Konversi pakan ayam ras petelur yang dipelihara sistem kandang cage

dengan posisi yang berbeda, P1 : Kandang cage menghadap keluar

lantai bawah, P2 : Kandang cage menghadap kedalam lantai bawah,

P3 : Kandang cage menghadap keluar lantai atas, P4 : Kandang cage

menghadap ke dalam lantai atas.

Rataan konversi pakan yang diperoleh berkisar antara 1.79 - 1.91. Hasil

penelitian ini lebih baik dibandingakan dengan penelitian Gustira et al. (2015)

yang melaporkan bahwa pada ayam petelur yang dipelihara dengan kepadatan

kandang berbeda menghasilkan konversi pakan sebesar 3.81. Nilai konversi pakan

semakin kecil maka konversi pakan akan semakin baik, berarti ayam petelur dapat

menggunakan pakan secara efisien dan dapat menghasilkan produksi telur dengan

baik (Rasyaf 2009).

1.79 1.86 1.91 1.89

0

0.5

1

1.5

2

P1 P2 P3 P4

Ko

nve

rsi P

akan

Perlakuan

Page 33: PERFORMA AYAM RAS PETELUR YANG DIPELIHARA PADA … · Performa Ayam Ras Petelur yang Dipelihara pada Posisi Cage Bereda. Dibimbing oleh Wempie Pakiding sebagai pembimbing Utama dan

21

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa ayam yang

dipelihara pada posisi cage yang berbeda di dalam kandang postal menghasilkan

produksi telur, berat telur, masa telur dan tingkat efisiensi pakan yang sama,

namun konsumsi pakan ayam yang ditempatkan pada cage menghadap ke dalam

lantai atas menunjukkan konsumsi yang lebih rendah.

Saran

Pengaturan posisi cage yang diterapkan secara konvensional selama ini

dapat diterapkan tanpa menganggu produksi ayam ras petelur yang dipelihara.

Page 34: PERFORMA AYAM RAS PETELUR YANG DIPELIHARA PADA … · Performa Ayam Ras Petelur yang Dipelihara pada Posisi Cage Bereda. Dibimbing oleh Wempie Pakiding sebagai pembimbing Utama dan

22

DAFTAR PUSTAKA

Amrullah, I.K. 2003. Manajemen Ternak Ayam Broiler. IPB-Press, Bogor.

Bell, D.J. and B.M. Freeman. 1971. Physiology and Biochemistri of The

Domestic Fowl. Acedemic Press. London. New York.

Buyse, J., P.C.M. Simons, F.M.G. Boshouwers and E. Decuypere. 1996. Effect of

intermittent lighting, light intensity and source on the performance

and welfare of broilers. World’s Poult. Sci. J. 52 : 121-130.

Dirgahayu, F.I, D. Septinova, dan K. Nova. 2016. Perbandingan kualitas eksternal

telur ayam ras strain isa brown dan lohmann brownn. JIPT Vol. 4(1): 1-5,

Februari 2016.

Gasperz, V. 1991. Metode Perancangan Percobaan. Armico. Bandung.

Gustira, D.E., Riyanti, dan T. Kurtini. 2015. Pengaruh kepadatan kandang

terhadap performa produksi ayam petelur fase awal grower. J ilmiah

peternakan terpadu. Vol. 3(1): 87-92, Feb 2015.

Isroli. 1996. Pengaturan Konsumsi Energi Pada Ternak. Sainteks Vol III No 2.

Kartasudjana, R. 2006. Manajemen Ternak Unggas. Penebar Swadaya. Jakarta.

Kartasudjana R. dan E. Suprijatna. 2006. Manajemen Ternak Unggas. Penebar

Swadaya. Jakarta.

Kertasudjana R. 2003. Restricted feeding and its implication on the performance

of medium type layers at second production phase. J Indon Trop Anim

Agric 28(2).

Malik, A. 2003. Dasar Ternak Unggas. Fakultas Peternakan Perikanan.

Universitas Muhammadiyah Malang, Malang.

Ningrum dan Rosiati. 2011. Teknik produksi dan pemanfaatan

nucleopolyhedrovirus sebagai agensia pengendali hayati hama ulat grayak

(spodoptera litura f.) pada tanaman nicotiana tabacum di BBP2TP

Surabaya. Laporan Kerja Praktek. Jurusan Biologi Institut Teknologi

Sepuluh Nopember, Surabaya.

Nurcholis, Hastuti, D., Sutiono, B. 2009. Tatalaksana Pemeliharaan Ayam Ras

Petelur Periode Layer di Populer Farm Desa Kuncen Kecamatan Mijen

Kota Semarang. Media Agro. Vol 5. No 2, 2009: Hal 38 - 49

Page 35: PERFORMA AYAM RAS PETELUR YANG DIPELIHARA PADA … · Performa Ayam Ras Petelur yang Dipelihara pada Posisi Cage Bereda. Dibimbing oleh Wempie Pakiding sebagai pembimbing Utama dan

23

NRC. 1994. Nutrient Requitment of Poultry. 9th

ed. National Academy Press,

Washington DC.

Priyatno, 2004. Membuat Kandang Ayam. Cetakan ke-8. Penebar Swadaya,

Jakarta. Rasyaf M. 1997. Beternak Ayam Pedaging. Penebar Swadaya, Jakarta.

Rasyaf M. 2009. Panduan Beternak Ayam Petelur. Penebar Swadaya, Jakarta.

Ridwan, M.B. 2015. Performa ayam ras petelur yang dipelihara secara sistem free

range dengan waktu pemberian naungan alami yang berbeda. Skripsi.

Universitas Hasanuddin. Makassar.

Scott, M. L., J. M. G. Neshin and R. Young, 1982.Nutrition of Chicken 3th

Ed.Publ.By M. L. Scott Association, New York.

Singh, R., K.M. Cheng, dan F.G. Sileversides. 2009. Production performance and

egg quality of four strains of laying hens kept in conventional cages and

floor pens. J Poultry Science 88 :256–264.

Sudarmono AS. 2003. Pedoman Pemeliharaan Ayam Ras Petelur. Kanisius,

Yogyakarta.

Sunarti, D. 2004. Pencahayaan Sebagai Upaya Pencagahan Cekaman Pada

Industri Perunggasan tropis Berwawasan Animal Welfare. Sidang

Senat Buru Besar Universitas Diponegoro. Semarang.

Suprijatna, E, A. Umiyati, dan K. Ruhyat. 2005. Ilmu Dasar Ternak Unggas.

Penebar Swadaya. Jakarta.

Susanto, Edi. 2014. Performa Ayam Ras Petelur pada Kandang Cage dan Litter.

Skripsi. Institut Pertanian Bogor

Susilorini, T.E, Muharlien dan M.E. Sawitri. 2008. Budidaya 22 Ternak

Potensial. Penebar Swadaya. Jakarta.

Tillman, A.D., H. Hartadi, S. Reksohadiprodjo, S. Prawirokusumo, Lebdosoekojo

S. 1998. Ilmu Makanan Ternak Dasar. Gajah Mada University Press,

Yogyakarta.

Yamamoto, T., L. R. Juneja, R. Hatta, and M. Kim. 2007. Hen Eggs Basic and

Applied Science. University of Alberta, Canada.

Yuwanta, T. 2010. Telur dan kualitas telur. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.

Page 36: PERFORMA AYAM RAS PETELUR YANG DIPELIHARA PADA … · Performa Ayam Ras Petelur yang Dipelihara pada Posisi Cage Bereda. Dibimbing oleh Wempie Pakiding sebagai pembimbing Utama dan

24

LAMPIRAN

Lampiran 1. Hasil Analisis Ragam Produksi Telur Ayam Ras Petelur yang

Dipelihara Pada Posisi Cage yang Berbeda

Descriptives

Produksi_Telur

N Mean Std. Deviation

Std.

Error

95% Confidence Interval for

Mean

Minimum Maximum Lower Bound Upper Bound

P1 5 78.3660 10.46818 4.68151 65.3680 91.3640 61.22 87.76

P2 5 76.7340 14.03628 6.27721 59.3057 94.1623 53.06 87.76

P3 5 82.4520 9.30866 4.16296 70.8938 94.0102 67.35 89.80

P4 5 78.7740 3.09381 1.38360 74.9325 82.6155 75.51 83.67

Total 20 79.0815 9.45537 2.11429 74.6562 83.5068 53.06 89.80

ANOVA

Produksi_Telur

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 87.388 3 29.129 .289 .833

Within Groups 1611.290 16 100.706

Total 1698.678 19

Test of Homogeneity of Variances

Produksi_Telur

Levene Statistic df1 df2 Sig.

1.423 3 16 .273

Page 37: PERFORMA AYAM RAS PETELUR YANG DIPELIHARA PADA … · Performa Ayam Ras Petelur yang Dipelihara pada Posisi Cage Bereda. Dibimbing oleh Wempie Pakiding sebagai pembimbing Utama dan

25

Lampiran 2. Hasil Analisis Ragam Konsumsi pakan Ayam Ras Petelur yang

Dipelihara Pada Posisi Cage yang Beerbeda

Test of Homogeneity of Variances

Konsumsi_Pakan

Levene Statistic df1 df2 Sig.

2.533 3 16 .094

ANOVA

Konsumsi_Pakan

Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

Between Groups 4657.992 3 1552.664 4.254 .022

Within Groups 5839.786 16 364.987

Total 10497.778 19

Descriptives

Konsumsi_Pakan

N Mean

Std.

Deviation Std. Error

95% Confidence Interval for Mean Minimu

m Maximum Lower Bound Upper Bound

P1 5 772.8580 15.71044 7.02592 753.3509 792.3651 747.43 786.71

P2 5 755.0560 14.29424 6.39258 737.3074 772.8046 744.71 779.71

P3 5 790.9440 7.14988 3.19752 782.0663 799.8217 783.00 797.43

P4 5 753.3700 30.94644 13.83967 714.9449 791.7951 712.14 790.71

Total 20 768.0570 23.50563 5.25602 757.0560 779.0580 712.14 797.43

Page 38: PERFORMA AYAM RAS PETELUR YANG DIPELIHARA PADA … · Performa Ayam Ras Petelur yang Dipelihara pada Posisi Cage Bereda. Dibimbing oleh Wempie Pakiding sebagai pembimbing Utama dan

26

Multiple Comparisons

Dependent Variable:Konsumsi_Pakan

(I) Perlakuan

(J)

Perlakuan

Mean

Difference (I-J) Std. Error Sig.

95% Confidence Interval

Lower Bound Upper Bound

LSD P1 P2 17.80200 12.08282 .160 -7.8124 43.4164

P3 -18.08600 12.08282 .154 -43.7004 7.5284

P4 19.48800 12.08282 .126 -6.1264 45.1024

P2 P1 -17.80200 12.08282 .160 -43.4164 7.8124

P3 -35.88800* 12.08282 .009 -61.5024 -10.2736

P4 1.68600 12.08282 .891 -23.9284 27.3004

P3 P1 18.08600 12.08282 .154 -7.5284 43.7004

P2 35.88800* 12.08282 .009 10.2736 61.5024

P4 37.57400* 12.08282 .007 11.9596 63.1884

P4 P1 -19.48800 12.08282 .126 -45.1024 6.1264

P2 -1.68600 12.08282 .891 -27.3004 23.9284

P3 -37.57400* 12.08282 .007 -63.1884 -11.9596

*. The mean difference is significant at the 0.05 level.

Konsumsi_Pakan

Perlakuan N

Subset for alpha = 0.05

1 2

Duncana P4 5 753.3700

P2 5 755.0560

P1 5 772.8580 772.8580

P3 5 790.9440

Sig. .145 .154

Means for groups in homogeneous subsets are displayed.

a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 5.000.

Page 39: PERFORMA AYAM RAS PETELUR YANG DIPELIHARA PADA … · Performa Ayam Ras Petelur yang Dipelihara pada Posisi Cage Bereda. Dibimbing oleh Wempie Pakiding sebagai pembimbing Utama dan

27

Lampiran 3. Hasil Analisis Ragam Berat Telur Ayam Ras Petelur yang

Dipelihara Pada Posisi Cage yang Berbeda

Descriptives

Berat_Telur

N Mean

Std.

Deviation Std. Error

95% Confidence Interval for

Mean

Minimum Maximum Lower Bound Upper Bound

P1 5 61.8440 2.77452 1.24080 58.3990 65.2890 58.15 65.37

P2 5 58.1780 3.09302 1.38324 54.3375 62.0185 55.38 62.95

P3 5 59.1800 2.76147 1.23497 55.7512 62.6088 56.15 63.17

P4 5 56.9440 2.69052 1.20324 53.6033 60.2847 52.93 60.01

Total 20 59.0365 3.19217 .71379 57.5425 60.5305 52.93 65.37

Test of Homogeneity of Variances

Berat_Telur

Levene Statistic df1 df2 Sig.

.025 3 16 .994

ANOVA

Berat_Telur

Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

Between Groups 65.091 3 21.697 2.701 .080

Within Groups 128.517 16 8.032

Total 193.608 19

Page 40: PERFORMA AYAM RAS PETELUR YANG DIPELIHARA PADA … · Performa Ayam Ras Petelur yang Dipelihara pada Posisi Cage Bereda. Dibimbing oleh Wempie Pakiding sebagai pembimbing Utama dan

28

Lampiran 4. Hasil Analisis Ragam Massa Telur Ayam Ras Petelur yang

Dipelihara Pada Posisi Cage yang Berbeda

Descriptives

Massa_Telur

N Mean

Std.

Deviation Std. Error

95% Confidence Interval for

Mean

Minimum Maximum Lower Bound Upper Bound

P1 5 48.6780 8.34988 3.73418 38.3102 59.0458 35.60 56.03

P2 5 44.3800 6.96673 3.11562 35.7297 53.0303 33.40 50.85

P3 5 48.7860 5.69194 2.54551 41.7185 55.8535 38.99 53.27

P4 5 44.8740 3.19132 1.42720 40.9115 48.8365 42.13 50.21

Total 20 46.6795 6.19103 1.38436 43.7820 49.5770 33.40 56.03

Test of Homogeneity of Variances

Massa_Telur

Levene Statistic df1 df2 Sig.

.916 3 16 .455

ANOVA

Massa_Telur

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 84.894 3 28.298 .704 .564

Within Groups 643.355 16 40.210

Total 728.249 19

Page 41: PERFORMA AYAM RAS PETELUR YANG DIPELIHARA PADA … · Performa Ayam Ras Petelur yang Dipelihara pada Posisi Cage Bereda. Dibimbing oleh Wempie Pakiding sebagai pembimbing Utama dan

29

Lampiran 5. Hasil Analisis Ragam Konversi Pakan Ayam Ras Petelur yang

Dipelihara Pada Posisi Cage yang Berbeda

Descriptives

Konversi_Pakan

N Mean Std. Deviation Std. Error

95% Confidence Interval for Mean

Minimum Maximum Lower Bound Upper Bound

P1 5 2.3220 .46816 .20937 1.7407 2.9033 1.91 3.09

P2 5 2.4840 .44309 .19816 1.9338 3.0342 2.09 3.22

P3 5 2.3460 .32815 .14675 1.9386 2.7534 2.10 2.92

P4 5 2.4060 .16979 .07593 2.1952 2.6168 2.20 2.61

Total 20 2.3895 .34689 .07757 2.2272 2.5518 1.91 3.22

Test of Homogeneity of Variances

Konversi_Pakan

Levene Statistic df1 df2 Sig.

.623 3 16 .610

ANOVA

Konversi_Pakan

Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

Between Groups .078 3 .026 .189 .902

Within Groups 2.208 16 .138

Total 2.286 19