PERENCANAAN STRUKTUR BETON BERTULANG GEDUNG … · 2020. 5. 12. · iii PENGESAHAN Skripsi dengan...

52
PERENCANAAN STRUKTUR BETON BERTULANG GEDUNG APARTEMEN 11 LANTAI DI SEMARANG SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik Program Studi Teknik Sipil S1 Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang Disusun Oleh : Novtafian Adek Saputra NIM.5113415026 FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2019

Transcript of PERENCANAAN STRUKTUR BETON BERTULANG GEDUNG … · 2020. 5. 12. · iii PENGESAHAN Skripsi dengan...

Page 1: PERENCANAAN STRUKTUR BETON BERTULANG GEDUNG … · 2020. 5. 12. · iii PENGESAHAN Skripsi dengan judul “PERENCANAAN STRUKTUR BETON BERTULANG GEDUNG APARTEMEN 11 LANTAI DI SEMARANG“

PERENCANAAN STRUKTUR BETON BERTULANG GEDUNG

APARTEMEN 11 LANTAI DI SEMARANG

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik Program Studi

Teknik Sipil S1 Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik

Universitas Negeri Semarang

Disusun Oleh :

Novtafian Adek Saputra NIM.5113415026

FAKULTAS TEKNIK

JURUSAN TEKNIK SIPIL

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2019

Page 2: PERENCANAAN STRUKTUR BETON BERTULANG GEDUNG … · 2020. 5. 12. · iii PENGESAHAN Skripsi dengan judul “PERENCANAAN STRUKTUR BETON BERTULANG GEDUNG APARTEMEN 11 LANTAI DI SEMARANG“

ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Skripsi ini telah disetujui oleh pembimbing untuk diajukan ke sidang panitia Ujian

Skripsi Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang.

Hari : Senin

Tanggal : 23 Desember 2019

Nama : Novtafian Adek Saputra

NIM : 5113415026

Program Studi : Teknik Sipil, S1

Judul : Perencanaan Struktur Beton Bertulang Gedung

Apartemen 11 Lantai di Semarang

Dosen Pembimbing

ARIE TAVERIYANTO, S. T., M. T.

NIP. 196507222001121001

Page 3: PERENCANAAN STRUKTUR BETON BERTULANG GEDUNG … · 2020. 5. 12. · iii PENGESAHAN Skripsi dengan judul “PERENCANAAN STRUKTUR BETON BERTULANG GEDUNG APARTEMEN 11 LANTAI DI SEMARANG“

iii

PENGESAHAN

Skripsi dengan judul “PERENCANAAN STRUKTUR BETON BERTULANG

GEDUNG APARTEMEN 11 LANTAI DI SEMARANG“ telah dipertahankan di

depan sidang Panitia Ujian Skripsi Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang,

pada Tanggal, 27 Desember 2019.

Oleh :

Nama : Novtafian Adek Saputra

NIM : 5113415026

Program Studi : Teknik Sipil, S1

Panitia:

Mengetahui,

Dekan Fakultas Teknik UNNES

Dr. Nur Qudus, M.T.

NIP. 196911301994031001

Penguji 1

Dr. Eng. Mahmud Kori E,S.T.,M.T.

NIP.198004022006041001

., M.T., M.Sc NIP.197809212005012001

Ketua

Aris Widodo, S.Pd, M.T

NIP. 19710207199031001

Penguji 2

Mego Purnomo, S.T, M.T

NIP.197306182005011001

Sekretaris

Dr. Rini Kusumawardani, S.T., M.T., M.Sc

NIP.197809212005012001

Penguji 3/ Dosen Pembimbing

Arie Taveriyanto, S.T, M.T

NIP.196507222001121001

Page 4: PERENCANAAN STRUKTUR BETON BERTULANG GEDUNG … · 2020. 5. 12. · iii PENGESAHAN Skripsi dengan judul “PERENCANAAN STRUKTUR BETON BERTULANG GEDUNG APARTEMEN 11 LANTAI DI SEMARANG“

iv

PERNYATAAN KEASLIAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Skripsi/TA ini, adalah asli dan belum pernah diajukan untuk mendapatkan

gelar akademik (sarjana, magister, dan/atau doktor), baik di Universitas

Negeri Semarang (UNNES) maupun di perguruan tinggi lain.

2. Karya tulis ini adalah murni gagasan, rumusan, dan penelitian saya sendiri,

tanpa bantuan pihak lain, kecuali arahan Pembimbing dan masukan Tim

Penguji.

3. Dalam karya tulis ini tidak terdapat karya atau pendapat yang telah ditulis

atau dipublikasikan orang lain, kecuali secara tertulis dengan jelas

dicantumkan sebagai acuan dalam naskah dengan disebutkan nama

pengarang dan dicantumkan dalam daftar pustaka.

4. Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila di kemudian hari

terdapat penyimpangan dan ketidakbenaran dalam pernyataan ini, maka

saya bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar yang

telah diperoleh karena karya ini, serta sanksi lainnya sesuai dengan norma

yang berlaku di perguruan tinggi ini.

Semarang, 27 Desember 2019

Yang membuat pernyataan,

Novtafian Adek Saputra

NIM. 5113415026

Page 5: PERENCANAAN STRUKTUR BETON BERTULANG GEDUNG … · 2020. 5. 12. · iii PENGESAHAN Skripsi dengan judul “PERENCANAAN STRUKTUR BETON BERTULANG GEDUNG APARTEMEN 11 LANTAI DI SEMARANG“

v

PERENCANAAN STRUKTUR BETON BERTULANG GEDUNG

APARTEMEN 11 LANTAI SEMARANG

Novtafian Adek Saputra

Program Studi Teknik Sipil Jurusan Teknik Sipil

Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang

Semarang, Indonesia

Email : [email protected]

ABSTRAK

Kebutuhan gedung tinggi menjadi sangat penting seiring perkembangan

jaman saat terbatasnya lahan untuk mendirikan bangunan. Suatu bangunan gedung

yang berlantai banyak perlu direncanakan dengan tepat dan teliti agar memenuhi

kriteria kekuatan, kenyamanan, keselamatan dan umur rencana bangunan.

Gedung direncanakan dengan tingkat daktilitas tinggi, agar saat terjadi

gempa kuat struktur gedung tidak runtuh. Dengan menentukan kategori seismik

berdasarkan kategori resiko gempa, bangunan masuk kategori D. Gedung termasuk

ke dalam kategori resiko IV dengan faktor keutamaan gempa Ie = 1,5. Tanah di

lokasi yang tergolong tanah lunak didapat dari hasil penyelidikan tanah dengan N-

SPT kedalaman sampai 30 meter. Parameter percepatan gempa, spektrum respons

percepatan dan respons spektrum desain dapat diketahui secara detail melalui situs

online Dinas PU di link:http://puskim.go.id/Aplikasi/desainspektraindonesia2011/.

Struktur didesain menggunakan Sistem Ganda yaitu gabungan dari sistem rangka

pemikul momen dengan dinding geser dengan nilai koefisien modifikasi respons

(R) 8. Faktor kegempaan dirancang menggunakan statik ekivalen dan dinamik

respons spektrum.

Periode maksimum untuk syarat batas periode gedung adalah 1,805 detik.

Waktu getar gedung untuk mode satu didapatkan sebesar 1,404 detik dan mode dua

sebesar 1,489 detik, sehingga batasan periode terpenuhi. Simpangan antar lantai

baik gempa statik dan dinamik arah x dan y tidak melebihi simpangan yang

diijinkan sehingga struktur tahan terhadap gempa.

Kata Kunci : Respon Spektrum, Daktilitas, Gempa

Page 6: PERENCANAAN STRUKTUR BETON BERTULANG GEDUNG … · 2020. 5. 12. · iii PENGESAHAN Skripsi dengan judul “PERENCANAAN STRUKTUR BETON BERTULANG GEDUNG APARTEMEN 11 LANTAI DI SEMARANG“

vi

Kata Pengantar

Segala puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah yang telah

melimpahkan rahmat-Nya dan pertolongan-Nya sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi yang berjudul Perencanaan Struktur Beton Bertulang

Gedung Apartemen 11 Lantai di Semarang. Skripsi ini ditulis sebagai salah satu

syarat meraih gelar Sarjana Teknik pada Program Studi Teknik Sipil S1 Jurusan

Teknik Sipil Universitas Negeri Semarang.

Penyelesaian skripsi ini tidak lepas dari dukungan dan bantuan dari berbagai

pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan

terimakasih sebagai penghargaan kepada :

1. Prof. Dr. Fathur Rokhman, M.Hum. , Rektor Universitas Negeri Semarang;

2. Dr. Nur Qudus M.T. , Dekan Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang;

3. Aris Widodo S.Pd., M.T. , Ketua Jurusan Teknik Sipil, Universitas Negeri

Semarang;

4. Dr. Rini Kusumawardani S.T., M.T., M.Sc. , Ketua Program Studi Teknik Sipil

S1, Universitas Negeri Semarang;

5. Dr. Eng. Mahmud Kori Effendi., S.T., M.T. , selaku Dosen Penguji 1 yang

memberi masukan berupa kritik dan saran perbaikan sehingga menambah

kualitas karya penulis;

6. Mego Purnomo, S. T., M. T. , selaku Dosen Penguji 2 yang memberi masukan

berupa kritik dan saran perbaikan sehingga menambah kualitas karya penulis;

Page 7: PERENCANAAN STRUKTUR BETON BERTULANG GEDUNG … · 2020. 5. 12. · iii PENGESAHAN Skripsi dengan judul “PERENCANAAN STRUKTUR BETON BERTULANG GEDUNG APARTEMEN 11 LANTAI DI SEMARANG“

vii

7. Arie Taveriyanto, S.T., M.T. , selaku Dosen Penguji 3 sekaligus Dosen

Pembimbing yang selalu penuh kesabaran dan perhatian dalam membimbing

penulis untuk menyelesaikan skripsi ini;

8. Karuniadi Satrijo Utomo, S. T., M. T., selaku Dosen Wali yang selalu memberi

dukungan dan perhatian kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini;

9. Semua dosen Teknik Sipil Fakultas Teknik UNNES yang telah mendidik penulis

dan memberikan ilmu yang berharga;

10. Semua teman-teman di Universitas Negeri Semarang yang selalu memberi

dukungan kepada penulis selama masa studi dan penyusunan skripsi ini;

11. Berbagai pihak yang telah memberi bantuan untuk skripsi ini yang tidak dapat

disebutkan satu persatu.

Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penelitian lain

yang relevan dibidang struktur bangunan.

Semarang, 27 Desember 2019

Penulis

Page 8: PERENCANAAN STRUKTUR BETON BERTULANG GEDUNG … · 2020. 5. 12. · iii PENGESAHAN Skripsi dengan judul “PERENCANAAN STRUKTUR BETON BERTULANG GEDUNG APARTEMEN 11 LANTAI DI SEMARANG“

viii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ......................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................ iii

PERNYATAAN KEASLIAN ................................................................................ iv

ABSTRAK ............................................................................................................... v

KATA PENGANTAR ........................................................................................... vi

DAFTAR ISI ........................................................................................................ viii

DAFTAR TABEL ................................................................................................ xvi

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xix

DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xxii

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1

A. Latar Belakang ............................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 2

C. Tujuan dan Manfaat ..................................................................................... 3

D. Batasan Masalah ........................................................................................... 3

E. Sistematika Penulisan ................................................................................... 4

BAB II STUDI PUSTAKA .................................................................................... 6

A. Umum ........................................................................................................... 6

B. Pembebanan dan Kombinasinya .................................................................. 7

B.1 Pembebanan .................................................................................................. 7

B.1.a Beban Mati ........................................................................................ 7

B.1.b Beban Hidup .................................................................................... 7

Page 9: PERENCANAAN STRUKTUR BETON BERTULANG GEDUNG … · 2020. 5. 12. · iii PENGESAHAN Skripsi dengan judul “PERENCANAAN STRUKTUR BETON BERTULANG GEDUNG APARTEMEN 11 LANTAI DI SEMARANG“

ix

B.1.c Beban Gempa ................................................................................. 12

B.1.d Beban Angin .................................................................................. 13

B.2 Kombinasi Pembebanan ............................................................................. 14

C. Gempa ........................................................................................................ 14

C.1 Definisi Gempa .......................................................................................... 14

C.2 Gaya Gempa ............................................................................................... 15

C.3 Faktor Keutamaan dan Kategori Risiko Gempa ....................................... 16

C.3.a Kategori Risiko Gempa .................................................................. 16

C.3.b Faktor Keutamaan Gempa .............................................................. 18

D. Perencanaan Struktur Atas ........................................................................ 18

D.1 Kolom ......................................................................................................... 18

D.2 Balok .......................................................................................................... 20

D.3 Pelat ............................................................................................................ 22

E. Perencanaan Struktur Bawah ..................................................................... 23

E.1 Pondasi Tiang Bor (Bored Pile) ................................................................. 23

E.2 Daya Dukung Tiang .................................................................................... 25

E.3 Tie Beam ..................................................................................................... 25

F. ETABS ........................................................................................................ 25

BAB III METODOLOGI PERENCANAAN .................................................... 28

A. Bagan Alir Perencanaan Struktur ............................................................... 28

B. Tahap Pengumpulan Data .......................................................................... 29

B.1 Data Tanah.................................................................................................. 29

B.2 Data Lokasi Perencanaan ........................................................................... 30

Page 10: PERENCANAAN STRUKTUR BETON BERTULANG GEDUNG … · 2020. 5. 12. · iii PENGESAHAN Skripsi dengan judul “PERENCANAAN STRUKTUR BETON BERTULANG GEDUNG APARTEMEN 11 LANTAI DI SEMARANG“

x

B.3 Pemilihan Kriteria Desain .......................................................................... 30

C. Pembebanan Struktur ................................................................................. 31

C.1 Kombinasi Pembebanan ............................................................................. 31

C.2 Jenis Pembebanan ....................................................................................... 32

C.2.a Beban Mati ...................................................................................... 32

C.2.b Beban Hidup ................................................................................... 34

C.2.c Beban Angin ................................................................................... 36

C.2.d Beban Gempa ................................................................................. 38

C.3 Analisis Desain Seismik ............................................................................. 39

C.3.a Menentukan Kategori Risiko dan Faktor Keutamaan ..................... 39

C.3.b Menentukan Parameter Percepatan Gempa .................................... 41

C.3.c Menentukan Kelas Situs ................................................................ 42

C.3.d Menentukan Koefisien Situs dan Parameter Respons Spektral

Percepatan .................................................................................................. 45

C.3.e Parameter Percepatan Spektral Desain ........................................... 47

C.3.f Menentukan Spektrum Respon Desain ........................................... 47

C.3.g Menentukan Kategori Desain Seismik ........................................... 48

C.3.h Pemilihan Sistem Struktur dan Parameter Sistem .......................... 49

C.3.i Batasan Perioda Fundamental ........................................................ 50

C.3.j Perhitungan Geser Dasar Seismik .................................................. 51

D. Perencanaan Pelat Lantai ........................................................................... 53

D.1 Diagram Alir Perencanaan Pelat Lantai ..................................................... 53

D.2 Menentukan Syarat-Syarat Batas Pelat Lantai ........................................... 54

Page 11: PERENCANAAN STRUKTUR BETON BERTULANG GEDUNG … · 2020. 5. 12. · iii PENGESAHAN Skripsi dengan judul “PERENCANAAN STRUKTUR BETON BERTULANG GEDUNG APARTEMEN 11 LANTAI DI SEMARANG“

xi

D.3 Menentukan Panjang Bentang Pelat Lantai .............................................. 55

D.4 Menentukan Tebal Pelat Lantai .................................................................. 55

D.5 Menentukan Pembebanan Pelat Lantai ...................................................... 56

D.6 Menentukan Momen Pelat Lantai .............................................................. 57

D.7 Menghitung Tulangan Pelat Lantai ............................................................ 57

E. Perencanaan Balok...................................................................................... 60

E.1 Diagram Alir Perencanaan Balok ............................................................... 60

E.2 Menentukan Syarat-Syarat Batas Balok ..................................................... 61

E.3 Menentukan Dimensi Balok ...................................................................... 61

E.4 Menentukan Momen Balok ........................................................................ 61

E.5 Menentukan Tulangan Utama Balok .......................................................... 61

E.6 Penulangan Balok Daerah Tumpuan dan Lapangan ................................. 63

E.7 Perencanaan Tulangan Geser Balok .......................................................... 66

E.8 Perhitungan Gaya Geser Balok .................................................................. 67

E.9 Perencanaan Tulangan Torsi Balok ........................................................... 71

E.10 Perencanaan Tulangan Badan Balok ......................................................... 71

E.11 Perencanaan Panjang Penyaluran Balok ................................................... 71

F Perencanaan Kolom .................................................................................... 72

F.1 Diagram Alir Perencaan Kolom ................................................................. 72

F.2 Menentukan Dimensi Kolom ..................................................................... 73

F.3 Menentukan Beban Kolom ........................................................................ 73

F.4 Menentukan Momen Kolom ...................................................................... 73

F.5 Penentuan Struktur Rangka Portal Bergoyang atau Tidak Bergoyang ...... 73

Page 12: PERENCANAAN STRUKTUR BETON BERTULANG GEDUNG … · 2020. 5. 12. · iii PENGESAHAN Skripsi dengan judul “PERENCANAAN STRUKTUR BETON BERTULANG GEDUNG APARTEMEN 11 LANTAI DI SEMARANG“

xii

F.6 Perhitungan Faktor Panjang Tekuk Efektif Kolom ................................... 74

F.7 Faktor Pembesaran Momen ....................................................................... 77

F.8 Perhitungan Tulangan Geser Kolom .......................................................... 80

F.9 Panjang Penyaluran pada Tulangan Kolom .............................................. 82

G. Perencanaan Pondasi Tiang Bor ................................................................. 83

G.1 Diagram Alir .............................................................................................. 83

G.2 Menghitung Daya Dukung Ujung Tiang Ultimate ..................................... 84

G.3 Penentuan Kapasitas Tiang Group ............................................................. 85

G.4 Menentukan Jumlah Tiang dan Konfigurasi Titik Tiang ........................... 86

G.5 Cek Terhadap Geser Pons .......................................................................... 86

G.6 Cek Terhadap Geser Lentur ....................................................................... 87

G.7 Perhitungan Pile Cap .................................................................................. 88

H. Perencanaan Tie Beam ............................................................................... 89

H.1 Gaya Aksial ................................................................................................ 89

H.2 Pembebanan Tie Beam ............................................................................... 90

H.3 Perhitungan Tulangan Utama ..................................................................... 90

H.4 Perhitungan Tulangan Transversal ............................................................. 90

BAB IV DESAIN STRUKTUR ........................................................................... 92

A. Pembebanan Struktur ................................................................................. 92

A.1 Material Struktur ........................................................................................ 93

A.1.a Beton ............................................................................................... 93

A.1.b Baja Profil ....................................................................................... 93

A.2 Pembebanan Gedung ................................................................................... 93

Page 13: PERENCANAAN STRUKTUR BETON BERTULANG GEDUNG … · 2020. 5. 12. · iii PENGESAHAN Skripsi dengan judul “PERENCANAAN STRUKTUR BETON BERTULANG GEDUNG APARTEMEN 11 LANTAI DI SEMARANG“

xiii

A.2.a Jenis Pembebanan ........................................................................... 93

A.2.b Kombinasi Pembebanan ................................................................. 94

A.2.c Perhitungan Pembebanan ............................................................... 95

A.3 Analisis Beban Gempa ............................................................................. 103

A.3.a Tahap Analisis Gempa ................................................................. 103

A.3.b Gempa Statik Ekivalen ................................................................. 113

A.3.c Gempa Dinamik Respons Spektrum ........................................... 118

B. Perhitungan Praktis dengan ETABS v.16.2.1 .......................................... 124

B.1 Perhitungan Pelat Lantai .......................................................................... 125

B.2 Perhitungan Balok Utama ........................................................................ 128

B.2.a Perhitungan Tulangan Balok Utama ............................................ 128

B.2.b Perhitungan Tulangan Geser Balok .............................................. 129

B.2.c Desain Tulangan Torsi Balok ....................................................... 131

B.3 Perhitungan Kolom ................................................................................. 132

B.3.a Perhitungan Tulangan Kolom Utama ........................................... 133

B.3.b Perhitungan Tulangan Geser Kolom ............................................ 136

C. Perhitungan Manual.................................................................................. 137

C.1 Perencanaan Pelat Lantai ......................................................................... 137

C.1.a Menentukan Pembebanan Pelat Lantai ........................................ 137

C.1.b Perencanaan Tulangan Pelat Lantai.............................................. 138

C.1.b.1 Menentukan Syarat-Syarat Batas dan Bentang

Perancanaan pada Pelat Lantai ................................... 138

C.1.b.2 Menentukan Tulangan Pokok Daerah Lapangan dan

Page 14: PERENCANAAN STRUKTUR BETON BERTULANG GEDUNG … · 2020. 5. 12. · iii PENGESAHAN Skripsi dengan judul “PERENCANAAN STRUKTUR BETON BERTULANG GEDUNG APARTEMEN 11 LANTAI DI SEMARANG“

xiv

Tumpuan ........................................................................... 142

C.2 Perencanaan Balok ................................................................................... 150

C.2.a Menentukan Persyaratan Komponen Struktur Balok ................... 150

C.2.b Perhitungan Tulangan Utama Balok ............................................ 151

C.2.c Penulangan Balok Daerah Tumpuan ............................................ 152

C.2.d Penulangan Balok Daerah Lapangan ............................................ 154

C.2.e Perhitungan Tulangan Geser Balok .............................................. 156

C.2.f Perhitungan Gaya Geser Balok .................................................... 157

C.2.g Perencanaan Tulangan Torsi Balok .............................................. 161

C.2.h Perencanaan Tulangan Badan Balok ............................................ 161

C.2.i Perencanaan Panjang Penyaluran Balok ...................................... 161

C.3 Perencanaan Kolom ................................................................................. 163

C.3.a Denah Struktur Kolom yang Ditinjau........................................... 163

C.3.b Gaya Dalam pada Kolom ............................................................. 164

C.3.c Penentuan Struktur Rangka Portal Bergoyang atau Tidak

Bergoyang..................................................................................... 164

C.3.d Perhitungan Faktor Panjang Tekuk Efektif Kolom ...................... 164

C.3.e Faktor Pembesaran Momen .......................................................... 171

C.3.f Diagram Interaksi Kolom ............................................................. 174

C.3.g Perhitungan Tulangan Geser Kolom ............................................ 175

C.3.h Panjang Penyaluran pada Tulangan Kolom ................................. 180

C.4 Perencanaan Pondasi Bor Pile .................................................................. 182

C.4.a Data Tanah.................................................................................... 183

Page 15: PERENCANAAN STRUKTUR BETON BERTULANG GEDUNG … · 2020. 5. 12. · iii PENGESAHAN Skripsi dengan judul “PERENCANAAN STRUKTUR BETON BERTULANG GEDUNG APARTEMEN 11 LANTAI DI SEMARANG“

xv

C.4.b Kapasitas Daya Dukung Tiang Tunggal Bor................................ 183

C.4.c Hasil Beban Struktur Atas ............................................................ 185

C.4.d Kebutuhan Jumlah Tiang .............................................................. 185

C.4.e Daya Dukung Grup Tiang ............................................................ 186

C.4.f Distribusi Beban Kolom ke Masing-Masing Tiang...................... 193

C.4.g Perencanaan Pile Cap ................................................................... 198

C.4.h Cek Terhadap Geser Pons ............................................................ 199

C.4.i Cek Terhadap Geser Lentur .......................................................... 200

C.4.j Perhitungan Penulangan Pile Cap ................................................ 201

C.5 Perencanaan Tie Beam ............................................................................. 204

C.5.a Gaya Aksial yang Bekerja pada Tie Beam Diambil Dari Beban

Kolom Diatasnya .......................................................................... 204

C.5.b Pembebanan Tie Beam ................................................................. 205

C.5.c Perhitungan Tulangan Longitudinal ............................................. 205

C.5.d Perhitungan Tulangan Transversal ............................................... 207

BAB V PENUTUP .............................................................................................. 210

A. Simpulan .................................................................................................. 210

B. Saran ......................................................................................................... 212

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 212

LAMPIRAN ......................................................................................................... 213

Page 16: PERENCANAAN STRUKTUR BETON BERTULANG GEDUNG … · 2020. 5. 12. · iii PENGESAHAN Skripsi dengan judul “PERENCANAAN STRUKTUR BETON BERTULANG GEDUNG APARTEMEN 11 LANTAI DI SEMARANG“

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Beban Hidup Terdistribusi Merata Minimum, Lo dan Beban Hidup

Terpusat Minimum ................................................................................................... 8

Tabel 2.2 Kategori Risiko Bangunan Gedung dan Non Gedung Untuk Beban

Gempa .................................................................................................................... 16

Tabel 2.3 Faktor Keutamaan Gempa ................................................................... 18

Tabel 3.1 Data Tanah N-SPT ............................................................................... 29

Tabel 3.2 Berat Sendiri Bahan Bangunan ............................................................ 32

Tabel 3.3 Berat Sendiri Komponen Gedung ........................................................ 33

Tabel 3.4 Beban Hidup Terdistribusi Minimum .................................................. 35

Tabel 3.5 Kategori Risiko Bangunan Gedung dan Non Gedung Untuk Beban

Gempa .................................................................................................................... 39

Tabel 3.6 Faktor Keutamaan Gempa ................................................................... 41

Tabel 3.7 Klasifikasi Situs ................................................................................... 42

Tabel 3.8 Koefisien Situs, Fa ............................................................................... 46

Tabel 3.9 Koefisien Situs, Fv ............................................................................... 46

Tabel 3.10 Kategori Desain Seismik Berdasarkan Parameter Respons Percepatan

pada Perioda Pendek .............................................................................................. 48

Tabel 3.11 Kategori Desain Seismik Berdasarkan Parameter Respons Percepatan

pada Perioda 1 Detik .............................................................................................. 49

Tabel 3.12 Faktor R, Cd, dan Ωo Untuk Sistem Penahan Gaya Gempa

(Untuk

Rangka Beton Bertulang Pemikul Momen) ..................................................... 49

Tabel 3.13 Koefisien Untuk Batas Atas Pada Perioda yang Dihitung ................... 51

Page 17: PERENCANAAN STRUKTUR BETON BERTULANG GEDUNG … · 2020. 5. 12. · iii PENGESAHAN Skripsi dengan judul “PERENCANAAN STRUKTUR BETON BERTULANG GEDUNG APARTEMEN 11 LANTAI DI SEMARANG“

xvii

Tabel 3.14 Nilai Parameter Perioda Pendekatan Ct dan x ...................................... 51

Tabel 4.1 Perhitungan Beban Angin Arah X Dipihak Angin .............................. 98

Tabel 4.2 Perhitungan Beban Angin Arah X Dibelakang Angin ......................... 99

Tabel 4.3 Perhitungan Beban Angin Arah Y Dipihak Angin ............................ 101

Tabel 4.4 Perhitungan Beban Angin Arah Y Dibelakang Angin ....................... 102

Tabel 4.5 Nilai N-SPT Data Tanah .................................................................... 104

Tabel 4.6 Klasifikasi Situs ................................................................................. 105

Tabel 4.7 Koefisien Situs, Fa ............................................................................. 107

Tabel 4.8 Koefisien Situs, Fv ............................................................................. 108

Tabel 4.9 Kategori Desain Seismik Berdasarkan Parameter Respons Percepatan

pada Perioda Pendek ............................................................................................ 110

Tabel 4.10 Kategori Desain Seismik Berdasarkan Parameter Respons Percepatan

pada Perioda 1 Detik ............................................................................................ 110

Tabel 4.11 Nilai Parameter Perioda Pendekatan Ct dan x .................................... 111

Tabel 4.12 Koefisien Batas Atas Periode yang Dihitung ..................................... 112

Tabel 4.13 Berat Struktur Gedung ....................................................................... 116

Tabel 4.14 Nilai Kurva Spektrum Gempa............................................................ 118

Tabel 4.15 Besarnya Gaya Geser Dasar (Base Shear) Nominal Untuk Masing-

Masing Gempa ............................................................................................... 121

Tabel 4.16 Simpangan Struktur Akibat Gempa Statik Arah x dan Arah y .......... 123

Tabel 4.17 Simpangan Struktur Akibat Gempa Dinamik Arah x dan Arah y ..... 124

Tabel 4.18 Nilai Momen ...................................................................................... 140

Tabel 4.19 Rekap Hasil Tulangan Pelat yang Ditinjau ........................................ 149

Page 18: PERENCANAAN STRUKTUR BETON BERTULANG GEDUNG … · 2020. 5. 12. · iii PENGESAHAN Skripsi dengan judul “PERENCANAAN STRUKTUR BETON BERTULANG GEDUNG APARTEMEN 11 LANTAI DI SEMARANG“

xviii

Tabel 4.20 Rekap Hasil Tulangan Balok yang Ditinjau ...................................... 162

Tabel 4.21 Rekap Hasil Tulangan Kolom yang Ditinjau ..................................... 181

Tabel 4.22 Data Tanah BH-1 ............................................................................... 183

Tabel 4.23 Hasil Beban Struktur Atas.................................................................. 185

Tabel 4.24 Nilai Distribusi Beban ke Tiang P-1 .................................................. 193

Tabel 4.25 Nilai Distribusi Beban ke Tiang P-2 .................................................. 194

Tabel 4.26 Nilai Distribusi Beban ke Tiang P-3 .................................................. 195

Tabel 4.27 Nilai Distribusi Beban ke Tiang P-4 .................................................. 196

Tabel 4.28 Nilai Distribusi Beban ke Tiang P-5 .................................................. 197

Tabel 4.29 Rekap Hasil Penulangan Pile Cap Untuk Pondasi Tipe P-5 .............. 204

Page 19: PERENCANAAN STRUKTUR BETON BERTULANG GEDUNG … · 2020. 5. 12. · iii PENGESAHAN Skripsi dengan judul “PERENCANAAN STRUKTUR BETON BERTULANG GEDUNG APARTEMEN 11 LANTAI DI SEMARANG“

xix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Elemen Balok dan Kolom Portal ...................................................... 21

Gambar 2.2 Jenis Perletakan Pelat pada Balok .................................................... 23

Gambar 3.1 Lokasi Perencanaan Apartemen ....................................................... 30

Gambar 3.2 Koefisien Angin Struktur Rangka .................................................... 37

Gambar 3.3 Diagram Regangan—Tegangan Balok............................................. 63

Gambar 3.4 Rangka Bergoyang Akibat Gempa Arah Kanan .............................. 68

Gambar 3.5 Rangka Bergoyang Akibat Gempa Arah Kiri .................................. 68

Gambar 4.1 Rencana Permodelan Struktur Gedung Apartemen 11 Lantai ......... 92

Gambar 4.2 Denah Area Pembebanan Angin Arah X ......................................... 97

Gambar 4.3 Denah Area Pembebanan Angin Arah Y ....................................... 101

Gambar 4.4 Output Desain Spektra pada Website puskim.go.id ....................... 107

Gambar 4.5 Respons Spektrum Desain Tanah Lunak Berdasarkan Website

puskim.pu.go.id .................................................................................................... 109

Gambar 4.6 Waktu Getar Struktur Mode 1 (arah Y) ......................................... 111

Gambar 4.7 Waktu Getar Struktur Mode 2 (arah X) ......................................... 112

Gambar 4.8 Berat dan Massa Bangunan Tiap Lantai ........................................ 114

Gambar 4.9 Nilai Partisipasi Massa untuk Arah X dan Arah Y ........................ 120

Gambar 4.10 Pendefinisian Struktur Pemikul Momen Khusus pada ETABS ..... 125

Gambar 4.11 Nilai Momen Arah Y ..................................................................... 126

Gambar 4.12 Nilai Momen Arah X ..................................................................... 127

Gambar 4.13 Luas Tulangan Utama Balok Arah Memanjang ............................. 128

Gambar 4.14 Tampak Luas Tulangan Geser........................................................ 130

Gambar 4.15 Tampak Luas Tulangan Torsi ........................................................ 132

Page 20: PERENCANAAN STRUKTUR BETON BERTULANG GEDUNG … · 2020. 5. 12. · iii PENGESAHAN Skripsi dengan judul “PERENCANAAN STRUKTUR BETON BERTULANG GEDUNG APARTEMEN 11 LANTAI DI SEMARANG“

xx

Gambar 4.16 Tampak Luas Tulangan Kolom ...................................................... 133

Gambar 4.17 Diagram Interaksi Kolom yang Ditinjau ........................................ 135

Gambar 4.18 Tampak Luas Tulangan Geser Kolom yang Ditinjau..................... 136

Gambar 4.19 Detail Penulangan Pelat Lantai Tipe S1 ......................................... 150

Gambar 4.20 Nilai Geser Maksimum pada Balok (B1-325x650)........................ 157

Gambar 4.21 Rangka Bergoyang Akibat Gempa Arah Kanan ............................ 158

Gambar 4.22 Rangka Bergoyang Akibat Gempa Arah Kiri ................................ 158

Gambar 4.23 Nilai Torsi Balok yang Ditinjau ..................................................... 161

Gambar 4.24 Detail Penulangan Tumpuan Balok B1 – 32,5 x 65 ....................... 163

Gambar 4.25 Detail Penulangan Lapangan Balok B1 – 32,5 x 65 ...................... 163

Gambar 4.26 Kolom yang Ditinjau ...................................................................... 164

Gambar 4.27 Faktor Panjang Efektif k ................................................................ 170

Gambar 4.28 Diagram Interaksi Kolom ............................................................... 174

Gambar 4.29 Detail Penulangan Kolom didalam Bentang lo .............................. 182

Gambar 4.30 Detail Penulangan Kolom diluar Bentang lo.................................. 182

Gambar 4.31 Konfigurasi Pondasi Grup Tiang Tipe P-1 ..................................... 187

Gambar 4.32 Konfigurasi Pondasi Grup Tiang Tipe P-2 ..................................... 188

Gambar 4.33 Konfigurasi Pondasi Grup Tiang Tipe P-3 ..................................... 190

Gambar 4.34 Konfigurasi Pondasi Grup Tiang Tipe P-4 ..................................... 191

Gambar 4.35 Konfigurasi Pondasi Grup Tiang Tipe P-5 ..................................... 192

Gambar 4.36 Denah Pondasi ................................................................................ 198

Gambar 4.37 Bidang Kritis Pons ......................................................................... 200

Page 21: PERENCANAAN STRUKTUR BETON BERTULANG GEDUNG … · 2020. 5. 12. · iii PENGESAHAN Skripsi dengan judul “PERENCANAAN STRUKTUR BETON BERTULANG GEDUNG APARTEMEN 11 LANTAI DI SEMARANG“

xxi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Data Tanah BH-1 .............................................................................. 213

Lampiran 2 Data Tanah BH-2 .............................................................................. 214

Lampiran 3 Data Tanah Sondir S-1 ..................................................................... 215

Lampiran 4 Data Tanah Sondir S-2 ..................................................................... 216

Lampiran 5 Surat Permohonan Izin Permintaan Data ......................................... 217

Lampiran 6 Surat Pengantar Permohonan Data ................................................... 218

Page 22: PERENCANAAN STRUKTUR BETON BERTULANG GEDUNG … · 2020. 5. 12. · iii PENGESAHAN Skripsi dengan judul “PERENCANAAN STRUKTUR BETON BERTULANG GEDUNG APARTEMEN 11 LANTAI DI SEMARANG“

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada saat ini kota – kota besar di Indonesia mengalami perkembangan yang cukup

pesat, termasuk Semarang. Disebabkan oleh berbagai bidang yang terlibat dari

perkotaan mengalami perkembangan yang cukup pesat seperti dibidang kependudukan,

ekonomi, perdagangan dan jasa. Dengan berkembangnya di bidang kependudukan

yang cukup pesat maka diharapkan adanya wadah yang dapat menunjang dan

menampung penduduk atau pekerja ditambah lagi dengan adanya pendatang yang ingin

mengubah nasibnya di kota besar mengakibatkan lahan di kota Semarang semakin

terbatas untuk dijadikan sebuah tempat tinggal.

Apartemen diniliai hunian yang praktis untuk hidup di zaman modern seperti

sekarang, lokasinya yang berada dipusat kota memudahkan untuk melakukan aktifitas.

Menurut Buku Site Planing (1984 : 252 ) Apartemen didefinisikan sebagai “Several

dwelling units a common (usually an indoor ) acces and area enclosed by a common

structural envelope” yang berarti unit hunian yang saling berbagi akses yang sama dan

dilengkapi oleh struktur kulit bangunan yang sama”.

Menurut situs MAGMA Indonesia disebutkan bahwa Semarang masih masuk

dalam kategori kawasan daerah rawan gempa bumi rendah. Kawasan yang berpotensi

terlanda goncangan gempa bumi dengan intensitas antara IV-V MMI (Modified

Page 23: PERENCANAAN STRUKTUR BETON BERTULANG GEDUNG … · 2020. 5. 12. · iii PENGESAHAN Skripsi dengan judul “PERENCANAAN STRUKTUR BETON BERTULANG GEDUNG APARTEMEN 11 LANTAI DI SEMARANG“

2

Mercalli Intensity). Pada kawasan ini masih berpotensi terjadi kerusakan bangunan

namun kecil kemungkinan terjadi kerusakan geologis. Percepatan gempa bumi 0,10 g

– 0,20 g. Meskipun disebutkan demikian kita sebagai seorang engineer harus mampu

untuk meminimalisir adanya kerusakan struktur bangunan oleh gempa. Oleh karena

itu, perencanaan Gedung Apartemen Skyland 11 Lantai ini direncanakan sesuai

standarisasi SNI Gempa 1726:2012.

Gedung Apartemen 11 Lantai yang direncanakan tidak hanya disesuaikan dengan

SNI Gempa 1726:2012 untuk gedung yang mampu menahan gempa. Namun, juga

diperlukannya perencanaan gedung sesuai standar SNI yang sudah ada. Untuk

perencanaan gedungnya menggunakan SNI Beton Bertulang 2847:2013 dan

pembebanannya sesuai dengan SNI 1727:2013 untuk beban minimum perancangan

bangunan gedung dan struktur lain. Agar gedung tersebut sesuai dengan standarisasi

SNI yang sudah ada. Perhitungan untuk pendesainan struktur gedung ini menggunakan

software ETABS v16.2.1 (Extended Three Dimensional Analysis of Building Systems).

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan permasalahan yang sudah dijelaskan diatas, rumusan masalah pada

Skripsi ini adalah :

1. Bagaimana merencanakan struktur beton bertulang pada Apartemen 11 Lantai

sesuai SNI 03-22847-2013 untuk perencanaan struktur?

2. Bagaimana merencanakan struktur beton bertulang pada Apartemen 11 Lantai

dengan menggunakan software ETABS v16.2.1?

Page 24: PERENCANAAN STRUKTUR BETON BERTULANG GEDUNG … · 2020. 5. 12. · iii PENGESAHAN Skripsi dengan judul “PERENCANAAN STRUKTUR BETON BERTULANG GEDUNG APARTEMEN 11 LANTAI DI SEMARANG“

3

3. Bagaimana merencanakan pondasi tiang bor pada Apartemen 11 Lantai

berdasarkan data tanah yang diperoleh?

4. Bagaimana perencanaan struktur tahan gempa pada Apartemen 11 Lantai di

Semarang sesuai SNI 1726:2012?

C. Tujuan dan Manfaat

Adapun maksud dan tujuan dari penyusunan Skripsi ini adalah sebagai berikut:

1. Mengetahui langkah-langkah dalam mendesain struktur beton bertulang

Apartemen 11 Lantai di Semarang sesuai dengan SNI perencanaan struktur

beton bertulang.

2. Mengetahui perencanaan struktur beton bertulang menggunakan software

ETABS v16.2.1.

3. Mengetahui perencanaan pondasi tiang bor untuk Apartemen 11 Lantai.

4. Mengetahui perencanaan struktur tahan gempa Apartemen 11 Lantai di

Semarang sesuai SNI 1726:2012.

D. Batasan Masalah

Agar penulisan skripsi ini dapat terarah dan terencana, maka dibuat batasan

masalah sebagai berikut:

1. Perencanaan struktur beton bertulang Apartemen 11 lantai Semarang

direncanakan tahan gempa dengan menggunakan Software ETABS v16.2.1.

2. Perencanaan meliputi struktur bawah pondasi tiang bor dan tie beam, serta

struktur atas yaitu kolom, balok, plat lantai menggunakan struktur beton

bertulang.

Page 25: PERENCANAAN STRUKTUR BETON BERTULANG GEDUNG … · 2020. 5. 12. · iii PENGESAHAN Skripsi dengan judul “PERENCANAAN STRUKTUR BETON BERTULANG GEDUNG APARTEMEN 11 LANTAI DI SEMARANG“

4

3. Perencanaan elemen struktur menggunakan analisis yang mengacu pada

Persyaratan Beton Struktur untuk Bangunan Gedung SNI 03-2847-2013.

4. Perhitungan pengecekan manual dimensi dan penulangan elemen struktur

hanya di beberapa bagian yang ditinjau.

5. Analisis pembebanan menggunakan beban mati, beban hidup, dan beban gempa

sesuai dengan Beban Minimum untuk Perancangan Bangunan Gedung dan

Struktrur Lain SNI 1727:2013.

6. Analisis perencanaan bangunan tahan gempa mengacu pada Tata Cara

Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk Bangunan Gedung SNI 1726:2012

7. Gambar kerja hanya sebatas gambar detail struktur per elemen yang ditinjau

menggunakan Software AutoCAD 2017.

8. Tidak menghitung RAB (Rencana Anggaran Biaya).

9. Tidak membahas RKS (Rencana Kerja dan Syarat-Syarat).

10. Tidak membahas metode pelaksanaan.

E. Sistematika Penulisan

Tugas akhir ini secara garis besar disusun dalam 5 bab, dengan sistematika

penulisan sebagai berikut :

1. BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisikan tentang Latar Belakang, Rumusan Masalah, Tujuan dan

Manfaat, Batasan Masalah, dan Sistematika Penulisan.

2. BAB II STUDI PUSTAKA

Page 26: PERENCANAAN STRUKTUR BETON BERTULANG GEDUNG … · 2020. 5. 12. · iii PENGESAHAN Skripsi dengan judul “PERENCANAAN STRUKTUR BETON BERTULANG GEDUNG APARTEMEN 11 LANTAI DI SEMARANG“

5

Bab ini berisikan tentang Uraian secara Umum. Prosedur Perencanaan

Struktur Atas, Prosedur Perencanaan Struktur Bawah dan Bangunan Tahan

Gempa.

3. BAB III METODOLOGI PERENCANAAN

Bab ini berisikan tentang Tahap Pengumpulan Data, Bagan Alir Desain

Struktur, Langkah-langkah perencanaan struktur bangunan tahan gempa,

aturan-aturan dan rumus yang dipakai dalam perhitungan gedung tinggi

meliputi perhitungan Pondasi, Tie Beam, Kolom, Balok, Plat Lantai.

4. BAB IV DESAIN STRUKTUR

Bab ini berisikan tentang Uraian secara Umum mengenai desain struktur,

Permodelan Struktur, Analisis Struktur, Desain Struktur Atas, Desain Struktur

Bawah, Gambar Detail Struktur Per Elemen yang ditinjau.

5. BAB V PENUTUP

Bab ini berisikan tentang Kesimpulan, dan Saran.

Page 27: PERENCANAAN STRUKTUR BETON BERTULANG GEDUNG … · 2020. 5. 12. · iii PENGESAHAN Skripsi dengan judul “PERENCANAAN STRUKTUR BETON BERTULANG GEDUNG APARTEMEN 11 LANTAI DI SEMARANG“

6

BAB II

STUDI PUSTAKA

A. Umum

Struktur bangunan pada umumnya terdiri dari dua bagian yaitu struktur bawah

(lower structure) dan struktur atas (upper structure). Struktur bawah (lower structure)

yang dimaksudkan adalah pondasi dan struktur bangunan yang berada di bawah

permukaan tanah, sedangkan yang dimaksud dengan struktur atas (upper structure)

adalah struktur bangunan yang berada di atas permukaan tanah seperti kolom, balok,

pelat, tangga dan lain-lain. Setiap komponen tersebut memiliki fungsi yang berbeda-

beda di dalam sebuah struktur.

Suatu bangunan gedung beton bertulang yang berlantai banyak sangat rawan

terhadap keruntuhan jika tidak direncanakan dengan baik. Oleh karena itu, diperlukan

suatu perencanaan struktur yang tepat dan teliti agar memenuhi kriteria kekuatan,

kenyamanan, dan keselamatan.

Beban-beban yang bekerja pada struktur seperti beban mati (dead load), beban

hidup (live load), beban gempa (earthquake), dan beban angin (wind load) menjadi

bahan perhitungan awal dalam perencanaan struktur untuk mendapatkan besar dan arah

gaya-gaya yang bekerja pada setiap komponen struktur, ekmudian dapat dilakukan

analisis struktur untuk mengetahui besarnya kapasitas penampang dan tulangan yang

dibutuhkan oleh masing-masing struktur (Gideon dan Takin, 1993).

Page 28: PERENCANAAN STRUKTUR BETON BERTULANG GEDUNG … · 2020. 5. 12. · iii PENGESAHAN Skripsi dengan judul “PERENCANAAN STRUKTUR BETON BERTULANG GEDUNG APARTEMEN 11 LANTAI DI SEMARANG“

7

B. Pembebanan dan Kombinasinya

B.1 Pembebanan

Beban menurut SNI 1727:2013 adalah gaya atau aksi lainnya yang diperoleh

dari berat seluruh bahan bangunan, penghuni, barang-barang yang ada di dalam

bangunan gedung, efek lingkungan, selisih perpindahan, dan gaya kekangan akibat

perubahan dimensi.

Struktur sebuah gedung harus direncanakan kekuatannya terhadap beban-beban

berikut:

B.1.a Beban Mati

Beban mati adalah berat seluruh bahan konstruksi bangunan gedung yang

terpasang, termasuk dinding, lantai, atap, plafon, tangga, dinding partisi tetap,

finishing, klading gedung dan komponen arsitektural dan struktural lainnya serta

peralatan layan terpasang lain termasuk berat keran (SNI 1727-2013). Beban mati

dapat dinyatakan sebagai gaya statis yang disebabkan oleh berat setiap unsur di dalam

struktur. Gaya-gaya yang menghasilkan beban mati terdiri dari berat unsur pendukung

beban dari bangunan, lantai, penyelesaian langit-langit, dinding partisi tetap,

penyelesaian fasade, tangki simpan, sistem distribusi mekanis, dan seterusnya.

Gabungan beban semua unsur ini menjadikan beban mati dari suatu bangunan

(Schueller, 1989:8). Pada analisis permodelan software ETABS v16.2.1, pembebanan

mati dapat dihitung secara langsung.

B.1.b Beban Hidup

Beban hidup merupakan beban yang diakibatkan oleh pengguna dan penghuni

Page 29: PERENCANAAN STRUKTUR BETON BERTULANG GEDUNG … · 2020. 5. 12. · iii PENGESAHAN Skripsi dengan judul “PERENCANAAN STRUKTUR BETON BERTULANG GEDUNG APARTEMEN 11 LANTAI DI SEMARANG“

8

bangunan gedung atau struktur lain yang tidak termasuk beban konstruksi dan beban

lingkungan, seperti beban angin, beban hujan, beban gempa, beban banjir, atau beban

mati.

Tabel 2.1 Beban Hidup Terdistribusi Merata Minimum, Lo dan Beban Hidup

Terpusat Minimum (SNI 1727-2013)

Hunian atau penggunaan Merata psf

(kN/m²)

Terpusat lb (kN)

Apartemen (lihat rumah tinggal)

Sistem lantai akses

Ruang kantor 50 (2,4) 2 000 (8,9)

Ruang Komputer 100 (4,79) 2 000 (8,9)

Gudang persenjataan dan ruang latihan 150 (7,18)a

Ruang pertemuan

Kursi tetap (terikat di lantai) 100 (4,79)a

Lobi 100 (4,79)a

Kursi dapat dipindahkan 100 (4,79)a

Panggung pertemuan 100 (4,79)a

Lantai podium 150 (7,18)a

Balkon dan dek 1,5 kali

beban hidup

untuk daerah

yang dilayani

tidak perlu

melebihi 100

psf (4,79

kN/m2)

Jalur akses pemeliharaan 40 (1,92) 300 (1,33)

Koridor

Lantai pertama 100 (4,79)

Page 30: PERENCANAAN STRUKTUR BETON BERTULANG GEDUNG … · 2020. 5. 12. · iii PENGESAHAN Skripsi dengan judul “PERENCANAAN STRUKTUR BETON BERTULANG GEDUNG APARTEMEN 11 LANTAI DI SEMARANG“

9

Lantai lain sama seperti

pelayanan

hunian

kecuali

disebutkan

lain

Ruang makan dan restoran 100 (4,79)a

Hunian (lihat rumah tinggal)

Ruang mesin elevator (pada daerah 2 in.x 2 in.

[50 mm x 50 mm])

300 (1,33)

Konstruksi pelat lantai finishing ringan (pada

area 1 in.x 1 in. [25 mm x 25 mm])

200 (0,89)

Jalur penyelamatan terhadap kebakaran 100 (4,79)

Hunian satu keluarga saja 40 (1,92)

Tangga permanen lihat pasal

4.5

Garasi/parkir 40 (1,92)a,b,c

Mobil penumpang saja

Truk dan Bus

Susuran tangga, rel pengaman, dan batang

pegangan

lihat pasal

4.5

Helipad 60 (2,87)de

tidak boleh

direduksi

e,f,g

Rumah sakit :

Ruang operasi, laboratorium 60 (2,87) 1 000 (4,45)

Ruang pasien 40 (1,92) 1 000 (4,45)

koridor di atas lantai pertama 80 (3,83) 1 000 (4,45)

Hotel (lihat rumah tinggal)

Perpustakaan

Ruang baca 60 (2,87) 1 000 (4,45)

Ruang penyimpanan 150 (7,18)a,h 1 000 (4,45)

Koridor diatas lantai pertama 80 (3,83) 1 000 (4,45)

Pabrik

Ringan 125 (6,00)a 2 000 (8,90)

Berat 250 (11,97)a 3 000 (13,40)

Gedung perkantoran:

Page 31: PERENCANAAN STRUKTUR BETON BERTULANG GEDUNG … · 2020. 5. 12. · iii PENGESAHAN Skripsi dengan judul “PERENCANAAN STRUKTUR BETON BERTULANG GEDUNG APARTEMEN 11 LANTAI DI SEMARANG“

10

Ruang arsip dan komputer harus dirancang

untuk beban yangb lebih berat berdasarkan

pada perkiraan hunian lobi dan koridor lantai

pertama

100 (4,79) 2 000 (8,90)

kantor 50 (2,40) 2 000 (8,90)

koridor diatas lantai pertama 80 (3,83) 2 000 (8,90)

Lembaga hukum

Blok sel 40 (1,92)

Koridor 100 (4,79)

Tempat rekreasi

Tempat bowling, kolam renang, dan

penggunaan yang sama

75 (3,59)a

bangsal dansa dan ruang dansa 100 (4,79)a

Gimnasium 100 (4,79)a

tempat menonton baik terbuka ataupun tertutup 100 (4,79)a,k

stadium dan tribun/arena dengan tempat

duduk tetap (terikat pada lantai)

60 (2,87)a,k

Rumah tinggal

Hunian (satu keluarga dan dua keluarga)

Loteng yang tidak dapat didiami tanpa

gudang

10 (0,48)/

Loteng yang tidak dapat didiami dengan

gudang

20 (0,96)m

Loteng yang dapat didiami dan ruang

tidur

30 (1,44)

Semua ruang kecuali tangga dan balkon 40 (1,92)

Semua hunian rumah tinggal lainnya

ruang pribadi dan koridor yang melayani

mereka

40 (1,92)

Ruang publik a dan koridor yang melayani

mereka

100 (4,79)

Atap

Atap datar, berbubung, dan lengkung 20 (0,96)n

Atap digunakan untuk taman atap 100 (4,79)

Atap yang digunakan untuk tujuan lain sama seperti

hunian

dilayani a

Atap yang digunakan untuk hunian lainnya

Awning dan kanopi

Page 32: PERENCANAAN STRUKTUR BETON BERTULANG GEDUNG … · 2020. 5. 12. · iii PENGESAHAN Skripsi dengan judul “PERENCANAAN STRUKTUR BETON BERTULANG GEDUNG APARTEMEN 11 LANTAI DI SEMARANG“

11

konstruksi pabrik yang didukung oleh

struktur rangka kaku ringan

5 (0,24) tidak

boleh

direduksi

rangka tumpu layar penutup 5 (0,24) tidak

boleh

direduksi dan

berdasarkan

luas tributari

dari atap

yang ditumpu

oleh rangka

200 (0,89)

Semua konstruksi lainnya 20 (0,96) 2 000 (8,9)

Komponen struktur atap utama, yang

terhubung langsung dengan pekerjaan lantai

Titik panel tunggal dari batang bawah

rangka atap atau setiap titik sepanjang

komponen struktur utama yang mendukung

atap diatas pabrik, gudang, dan perbaikan

garasi

300 (1,33)

Semua komponen struktur atap utama lainnya 300 (1,33)

Semua permukaan atap dengan beban pekerja

pemeliharaan

Sekolah

Ruang kelas 40 (1,92) 1 000 (4,5)

Koridor diatas lantai pertama 80 (3,83) 1 000 (4,5)

Koridor lantai pertama 100 (4,79) 1 000 (4,5)

Bak-bak/scuttles, rusuk untuk atap kaca dan

langit-langit yang dapat diakses

200 (0,89)

pinggir jalan untuk pejalan kaki, jalan lintas

kendaraan, dan lahan/jalan untuk truk-truk

250 (11,97)a,p 8 000 (35,6)q

Tangga dan jalan keluar 100 (4,79) 300r

Rumah tinggal untuk satu dan dua keluarga

saja

40 (1,92) 300r

Gudang diatas langit-langit 20 (0,96)

Gudang penyimpanan barang sebelum

disalurkan ke pengecer (jika diantisipasi

menjadi gudang penyimpanan, harus dirancang

untuk menjadi beban lebih berat)

Ringan 125 (6,00)a

Page 33: PERENCANAAN STRUKTUR BETON BERTULANG GEDUNG … · 2020. 5. 12. · iii PENGESAHAN Skripsi dengan judul “PERENCANAAN STRUKTUR BETON BERTULANG GEDUNG APARTEMEN 11 LANTAI DI SEMARANG“

12

Berat 250 (11,97)a

Toko

Eceran

Lantai pertama 100 (4,79) 1 000 (4,45)

Lantai diatasnya 75 (3,59) 1 000 (4,45)

Grosir di semua lantai 125 (6,00)a 1 000 (4,45)

Penghalang kendaraan lihat pasal

4.5

Susuran jalan dan panggung yang

ditinggikan (selain jalan keluar)

60 (2,87)

Pekarangan dan teras, jalur pejalan kaki 100 (4,79)a

B.1.c Beban Gempa

Beban gempa adalah beban yang timbul akibat percepatan getaran tanah pada

saat gempa terjadi. Faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya beban gempa yang

terjadi pada struktur bangunan, yaitu massa dan kekakuan struktur, waktu getar alami

dan pengaruh redaman pada struktur, kondisi tanah, dam wilayah kegempaan dimana

struktur gedung tersebut berada.

Pada dasarnya ada dua metode Analisa Perencanaan Gempa, yaitu :

1. Analisis Beban Statik Ekuivalen (Equivalent Static Load Analysis).

Analisis ini adalah suatu cara analisa struktur, dimana pengaruh gempa pada struktur

dianggap sebagai beban statik horizontal untuk menirukan pengaruh gempa yang

sesungguhnya akibat gerakan tanah. Metode ini digunakan untuk bangunan struktur

yang beraturan dengan ketinggian tidak lebih dari 40 m.

2. Analisis Dinamik (Dynamic Analysis).

Metode ini digunakan untuk bangunan dengan struktur yang tidak beraturan.

Page 34: PERENCANAAN STRUKTUR BETON BERTULANG GEDUNG … · 2020. 5. 12. · iii PENGESAHAN Skripsi dengan judul “PERENCANAAN STRUKTUR BETON BERTULANG GEDUNG APARTEMEN 11 LANTAI DI SEMARANG“

13

Perhitungan gempa dengan analisis dinamik ini terdiri dari :

a. Analisa Ragam Spektrum Respons.

Analisa Ragam Spektrum Respons adalah suatu cara analisa dinamik struktur,

dimana suatu model dari matematik struktur diberlakukan suatu spektrum

respons gempa rencana, dan ditentukan respons struktur terhadap gempa

rencana tersebut.

b. Analisa Respons Riwayat Waktu.

Analisa Respons Riwayat Waktu adalah suatu cara analisa dinamik struktur,

dimana suatu model matematik dari struktur dikenakan riwayat waktu dari

gempa-gempa hasil pencatatan atau gempa-gempa tiruan terhadap riwayat

waktu dari respons struktur ditentukan.

B.1.d Beban Angin

Beban mempunyai definisi yang kompleks. Beban angin mempunyai efek statis

dan dinamis. Efek statis menurut Schodek (1999:80), struktur yang berada pada

lintasan angin akan menyebabkan angin berbelok atau berhenti. Sebagai akibatnya,

energi kinetik angin berubah bentuk menjadi energi potensial yang berupa tekanan atau

isapan pada struktur.

Sedangkan efek dinamis menurut Schodek (1999:82), efek dinamis dapat

muncul dengan berbagai cara. Salah satunya adalah bahwa angin sangat jarang

mempunyai fenomena steady-state (dalam keadaan tetap). Dengan demikian, gedung

dapat mengalami beban yang berbalik arah. Apabila ada gedung-gedung yang terletak

berdekatan, pola angin menjadi kompleks karena dapat terjadi suatu aliran yang

Page 35: PERENCANAAN STRUKTUR BETON BERTULANG GEDUNG … · 2020. 5. 12. · iii PENGESAHAN Skripsi dengan judul “PERENCANAAN STRUKTUR BETON BERTULANG GEDUNG APARTEMEN 11 LANTAI DI SEMARANG“

14

turbulen di antara gedung-gedung itu. Aksi angin tersebut dapat menyebabkan

terjadinya goyangan pada gedung ke berbagai arah.

B.2 Kombinasi Pembebanan

Struktur, komponen, dan pondasi harus dirancang sedemikian rupa sehingga

kekuatan desainnya sama atau melebihi efek dari beban terfaktor dalam kobinasi

berikut :

DL = Beban mati (Dead Load)

LL = Beban Hidup (Live Load)

Lr = Beban hidup pada atap (roof live load)

E = Beban gempa (Earthquake load )

Menurut SNI 1727-2013, kombinasi dasar pembebanan, sebagai berikut:

1. 1,4D

2. 1,2D + 1,6L + 0,5 (Lr atau S atau R)

3. 1,2D + 1,6 (Lr atau S atau R) + (L atau 0,5W)

4. 1,2D + 1,0W + L + 0,5 (Lr atau S atau R)

5. 1,2D + 1,0E + L + 0,2S

6. 0,9D + 1,0W

7. 0,9D + 1,0E

C. Gempa

C.1 Definisi Gempa

Gempa bumi merupakan sebagian dari proses alam yang membentuk

permukaan bumi dan terbentuknya gunung, bukit dan lembah-lembah. Gempa bumi

Page 36: PERENCANAAN STRUKTUR BETON BERTULANG GEDUNG … · 2020. 5. 12. · iii PENGESAHAN Skripsi dengan judul “PERENCANAAN STRUKTUR BETON BERTULANG GEDUNG APARTEMEN 11 LANTAI DI SEMARANG“

15

yang sering terjadi adalah gempa tektonik yaitu terlepasnya energi pada kerak bumi

yang dilepaskan secara tiba-tiba sehingga menimbulkan arah gaya yang tidak

beraturan.

Pada prinsipnya gempa bekerja sebanding dengan berat massa bangunan dan

dapat dirumuskan dengan hukum newton F=m.a (m=massa bangunan ; a = percepatan

yang dihasilkan). Sehingga semakin berat masas bangunan semakin besar gaya yang

bekerja pada bangunan terserbut. Hal ini sangat berpengaruh pada konsep dasar

perencanaan bangunan untuk dapat bertahan terhadap gaya gempa yang timbul.

C.2 Gaya gempa

Gaya yang bekerja pada elemen struktur dapat dibedakan menjadi dua, yaitu :

1. Gaya Vertikal

Gaya vertikal yang berpengaruh terhadap elemen bangunan pendukung gaya

normal, seperti kolom, jenis balok kantilever dan dinding pendukung.

2. Gaya Horizontal

Gaya horizontal yang bekerja pada bangunan akibat respons bangunan dan

sistem pondasinya dan bukan disebabkan oleh percepatan gerakan tanah.

Muatan gempa horizontal dianggap bekerja dalam arah sumbu-sumbu utama

bangunan yang pada bangunan bertingkat tinggi gaya yang lebih menonjol

adalah gaya-gaya dorong yang berasal dari tiap lantai. Gaya horizontal ini

bekerja sebagai muatan lateral terpusat pada elemen-elemen pendukung

vertikal seperti kolom-kolom dan dinding geser pada “core” atau pengaku

lateral lainnya (ikatan silang).

Page 37: PERENCANAAN STRUKTUR BETON BERTULANG GEDUNG … · 2020. 5. 12. · iii PENGESAHAN Skripsi dengan judul “PERENCANAAN STRUKTUR BETON BERTULANG GEDUNG APARTEMEN 11 LANTAI DI SEMARANG“

16

C.3 Faktor Keutamaan dan Kategori Risiko Struktur Bangunan

C.3.a Kategori Risiko Gempa

Untuk kategori risiko struktur bangunan gedung dan non gedung sesuai SNI

03-1726-2012 ditentukan berdasarkan jenis pemanfaatan bangunan yang ditunjukkan

dengan Tabel 2.1

Tabel 2.2 Kategori Risiko Bangunan Gedung dan Non Gedung Untuk Beban

Gempa

Jenis Pemanfaatan Kategori

Resiko

Gedung dan non gedung yang memiliki resiko rendah terhadap jiwa

manusia pada saat terjadi kegagalan, termasuk tapi tidak dibatasi

untuk, antara lain :

- Fasilitas pertanian, perkebunan, peternakan, dan

Perikanan

- Fasilitas sementara

- Gudang penyimpanan

- Rumah jaga dan struktur kecil lainnya

I

Semua gedung dan struktur lain, kecuali yang termasuk dalam

kategori resiko I, III, IV, termasuk, tapi tidak dibatasi untuk :

- Perumahan

- Rumah toko dan rumah kantor

- Pasar

- Gedung perkantoran

- Gedung Apartemen/rimah susun

- Pusat perbelanjaan/mall

- Bangunan industri

- Fasilitas manufaktur

- Pabrik

II

Gedung dan non gedung yang memiliki resiko tinggi terhadap

jiwa manusia pada saat terjadi kegagalan, termasuk, tapi tidak

dibatasi untuk :

III

Page 38: PERENCANAAN STRUKTUR BETON BERTULANG GEDUNG … · 2020. 5. 12. · iii PENGESAHAN Skripsi dengan judul “PERENCANAAN STRUKTUR BETON BERTULANG GEDUNG APARTEMEN 11 LANTAI DI SEMARANG“

17

- Bioskop

- Gedung pertemuan

- Stadion

- Fasilitas kesehatan yang memiliki unit bedah dan unit

gawat darurat

- Fasilitas penitipan anak

- Penjara

- Bangunan untuk orang jompo

Gedung dan non gedung, tidak termasuk kedalam kategori

resiko IV, yang memiliki potensi untuk menyebabkan dampak

ekonomi yang besar dan/atau gangguan massal terhadap

kehidupan masyarakat sehari-hari bila terjadi kegaga;an,

termasuk, tapi tidak dibatasi untuk :

- Pusat pembangkit listrik biasa

- Fasilitas penanganan air

- Fasilitas penanganan limbah

- Pusat telekomunikasi

Gedung dan non gedung yang tidak termasuk dalam kategori resiko

IV, (termasuk, tetapi tidak dibatasi untuk fasilitas manufaktur,

prosses, penanganan, penyimpanan, penggunaan atau tempat

pembuangan atau tempat pembuangan bahan bakar berbahaya,

bahan kimia berbahaya, limbah berbahaya,atau bahan yang mudah

meledak) yang mengandung bahan beracun atau peledak dimana

jumlah kandungan bahannyamelebihi nilai batas yang diisyaratkan

oleh instansi yang berwenang dan cukup menimbulkan bahaya bagi

masyarakat jika terjadi kebocoran.

Gedung dan non gedung yang ditunjukkan sebagai fasilitas

yang penting, termasuk, tetapi tidak dibatasi untuk :

- Bangunan-bangunan monumental

- Gedung sekolah dan fasilitas pendidikan

- Rumah sakit dan fasilitas kesehatan lainnya yang memiliki fasilitas

bedah dan unit gawat darurat

- Fasilitas pemadam kebakaran, ambulans, dan kantor polisi, serta

garasi kendaraan darurat lainya

- Fasilitas kesiapan darurat, komunikasi, pusat operasi dan fasilitas

lainnya untuk tanggap darurat

- Struktur tambahan (temasuk menara telekominikasi, tangki

penyimpanan bahan bakar, menara pendingin, struktur stasiun

IV

Page 39: PERENCANAAN STRUKTUR BETON BERTULANG GEDUNG … · 2020. 5. 12. · iii PENGESAHAN Skripsi dengan judul “PERENCANAAN STRUKTUR BETON BERTULANG GEDUNG APARTEMEN 11 LANTAI DI SEMARANG“

18

listrik, tangki air pemadam kebakaran atau struktur rumah atau

struktur pendukung air atau material atau peralatan pemadam

kebakaran) yang diisyaratkan untuk operasi pada saat keadaan

darurat.

Gedung dan non gedung yang dibutuhkan untuk mempertahankan

fungsi struktur bangunan lain yang masuk ke dalam kategori risiko

IV

C.3.b Faktor Keutamaan Gempa

Tabel 2.3 Faktor Keutamaan Gempa

Kategori risiko Faktor keutamaan gempa, Ie

I atau II 1,0

III 1,25

IV 1,50

Dari tabel 2.2 Kategori risiko bangunan gedung dan non gedung untuk beban

gempa, dengan jenis pemanfaatan bangunan sebagai gedung apartemen dengan

kategori risiko II maka faktor keutamaan gempa (Ie) yaitu 1,0 yang dapat dilihat dari

tabel 2.3.

D. Perencanaan Struktur Atas

Struktur atas suatu gedung adalah seluruh bagian struktur yang berada di atas

muka tanah (SNI 2002). Struktur atas ini terdiri atas kolom, balok, plat yang masing-

masing mempunyai peran sangat penting.

D.1 Kolom

Dalam buku struktur beton bertulang (Dipohusodo, 1994). Kolom adalah

komponen struktur bangunan yang tugas utamanya menyangga beban aksial tekan

Page 40: PERENCANAAN STRUKTUR BETON BERTULANG GEDUNG … · 2020. 5. 12. · iii PENGESAHAN Skripsi dengan judul “PERENCANAAN STRUKTUR BETON BERTULANG GEDUNG APARTEMEN 11 LANTAI DI SEMARANG“

19

vertikal dengan bagian tinggi yang tidak ditopang paling tidak tiga kali dimensi lateral

terkecil. Sedangkan komponen struktur yang menahan beban aksial vertikal dengan

rasio bagian tinggi dengan dimensi lateral terkecil kurang dari tiga dinamakan pedestal.

Kolom menempati posisi penting di dalam sistem struktur bangunan, kegagalan kolom

akan berakibat langsung pada runtuhnya komponen struktur lain yang berhubungan

dengannya, atau bahkan merupakan batas runtuh total keseluruhan struktur bangunan.

Oleh karena itu, dalam merencanakan struktur kolom harus memperhitungkan secara

cermat dengan memberikan cadangan kekuatan lebih tinggi daripada untuk komponen

struktur lainnya.

Dalam buku struktur beton bertulang (Dipohusodo, 1994), terdapat beberapa

jenis kolom beton bertulang yaitu :

1. Kolom menggunakan pengikat sengkang lateral, untuk melindungi tulangan

utama yang pada jarak spasi tertentu diikat dengan pengikat sengkang ke

arah lateral.

2. Kolom menggunakan pengikat spiral, bentuknya sama dengan sengkang

lateral, hanya saja sebagai pengikat tulangan pokok memanjang adalah

tulangan spiral yang dililitkan keliling membentuk heliks menerus di

sepanjang kolom.

Momen dapat terjadi karena adanya eksentrisitas dari kekangan pada ujung-

ujung kolom yang dicetak, pelaksanaan pemasangan yang kurang sempurna, ataupun

penggunaan mutu yang tidak merata. Maka sebagai tambahan faktor reduksi kekuatan

untuk memperhitungkan eksentrisitas minimum, peraturan memberikan ketentuan

Page 41: PERENCANAAN STRUKTUR BETON BERTULANG GEDUNG … · 2020. 5. 12. · iii PENGESAHAN Skripsi dengan judul “PERENCANAAN STRUKTUR BETON BERTULANG GEDUNG APARTEMEN 11 LANTAI DI SEMARANG“

20

bahwa kekuatan nominal kolom dengan pengikat sengkang di reduksi 20% dan untuk

kolom dengan pengikat spiral direduksi 15%.

Selain harus dilakukan pengecekan kuat beban aksial, pada perencanaan

gedung juga dilakukan pengecekan batas kelangsingan kolom.

D.2 Balok

Dalam buku Balok dan Pelat Beton bertulang (Ali Asroni, 2002). Balok dapat

didefinisikan sebagai salah satu dari elemn struktur portal dengan bentang yang

arahnya horizontal, sedangkan portal merupakan kerangka utama dari struktur

bangunan, khususnya bangunan gedung. Portal digambarkan dalam bentuk garis-garis

horizontal (disebut: balok) dan vertikal (disebut: kolom) yang saling

bertemu/berpotongan pada titik buhul (joint), seperti terlihat pada Gambar 2.1.

biasanya pada perencanaan portal dengan bahan beton bertulang, ujung kolom bagian

bawah dari portal tersebut bertumpu/ tertanam kuat pada pondasi dan dapat

dianggap/direncanakan sebagai perletakan jepit ataupun sendi.

Beban yang bekerja pada balok biasanya berupa beban lentur, beban geser

maupun torsi (momen puntir), sehingga perlu baja tulangan untuk menahan beban-

beban tersebut. Tulangan ini berupa tulangan memanjang atau tulangan longitudinal

(yang menahan beban lentur) serta tulangan geser/begel (yang menahan beban geser

dan torsi).

Dalam buku Dasar-dasar Perencanaan Beton Bertulang (Gideon H Kusuma,

1993). Pada perencanaan tulangan balok di samping beban-beban pada balok ternyata

ukuran dan syarat-syarat tumpuan pun perlu diketahui juga. Tumpuan akan dianggap

Page 42: PERENCANAAN STRUKTUR BETON BERTULANG GEDUNG … · 2020. 5. 12. · iii PENGESAHAN Skripsi dengan judul “PERENCANAAN STRUKTUR BETON BERTULANG GEDUNG APARTEMEN 11 LANTAI DI SEMARANG“

21

kaku, yaitu tidak dapat berdeformasi, sehingga hanya tiga syarat-syarat tumpuan yang

dipertimbangkan:

- Tumpuan bebas (sederhana)

- Tumpuan terjepit penuh

- Tumpuan terjepit sebagian

Balok sederhana yang ditumpu bebas dapat mengalami perputaran sudut pada

perletakan. Balok dikatakan terjepit penuh bila terdapat jepitan penuh, sehingga rotasi

tidak mungkin terjadi. Tumpuan terjepit sebagian (parsial) adalah suatu keadaan di

antara dua situasi tersebut yang memungkinkan tumpuan ini dapat sedikit berotasi. Bila

sebuah balok secara teoritis dianggap tertumpu bebas, tetapi jenis tumpuan ini

memungkinkan terjadinya jepitan tak terduga, maka harus dipertimbangkan dengan

adanya momen jepit tak terduga.

Gambar 2.1 Elemen Balok dan Kolom Portal

Page 43: PERENCANAAN STRUKTUR BETON BERTULANG GEDUNG … · 2020. 5. 12. · iii PENGESAHAN Skripsi dengan judul “PERENCANAAN STRUKTUR BETON BERTULANG GEDUNG APARTEMEN 11 LANTAI DI SEMARANG“

22

D.3 Pelat

Dalam buku Balok dan Pelat Beton Bertulang (Ali Asroni, 2002), yang

dimaksud dengan pelat beton bertulang yaitu struktur tipis yang dibuat dari beton

bertulang dengan bidang yang arahnya horizontal, dan beban yang bekerja tegak lurus

pada bidang struktur tersebut. Ketebalan bidang pelat ini relatif sangat kecil apabila

dibandingkan dengan bentang panjang/lebar bidangnya. Pelat beton bertulang ini

sangat kaku dan arahnya horizontal yang sangat bermanfaat untuk mendukung

ketegaran balok portal.

Pelat beton bertulang banyak digunakan pada bangunan sipil, baik sebagai

lantai bangunan, lantai atap dari suatu gedung, lantai jembatan maupun lantai pada

dermaga. Beban yang bekerja pada pelat umumnya diperhitungkan terhadap beban

grativasi (beban mati dan/atau beban hidup). Beban tersebut mengakibatkan terjadi

momen lentur. Oleh karena itu pelat juga direncanakan terhadap beban lentur (seperti

pada kasus balok).

Jenis perletakan pelat pada balok ada 3:

1. Terletak bebas

Keadaan ini terjadi jika pelat diletakkan begitu saja di atas balok, atau

antara pelat dan balok tidak dicor bersama-sama, sehingga pelat dapat

berotasi bebas pada tumpuan tersebut. Pelat yang ditumpu oleh tembok juga

termasuk dalam kategori terletak bebas.

2. Terjepit elastis

Page 44: PERENCANAAN STRUKTUR BETON BERTULANG GEDUNG … · 2020. 5. 12. · iii PENGESAHAN Skripsi dengan judul “PERENCANAAN STRUKTUR BETON BERTULANG GEDUNG APARTEMEN 11 LANTAI DI SEMARANG“

23

Keadaan ini terjadi jika pelat dan balok dicor bersama-sama secara monolit,

tetapi ukuran balok cukup kecil, sehingga balok tidak cukup kuat untuk

mencegah terjadinya rotasi pelat.

3. Terjepit penuh

Keadaan ini terjadi jika pelat dan balok dicor dan bersama-sama secara

monolit, dan ukuran balok cukup besar, sehingga mampu untuk mencegah

terjadinya rotasi pelat.

Gambar 2.2 Jenis Perletakan Pelat pada Balok

E. Perencanaan Struktur Bawah

E.1 Pondasi Tiang Bor ( Bored Pile)

Pondasi tiang bor (bored pile) adalah pondasi tiang yang pemasangannya

dilakukan dengan mengebor tanah pada awal pengerjaannya. Bored pile dipasang ke

dalam tanah dengan cara mengebor tanah terlebih dahulu, baru kemudian diisi tulangan

dan dicor beton. Tiang ini biasanya dipakai pada tanah yang stabil dan kaku, sehingga

memungkinkan untuk membentuk lubang yang stabil dengan alat bor. Jika tanah

Page 45: PERENCANAAN STRUKTUR BETON BERTULANG GEDUNG … · 2020. 5. 12. · iii PENGESAHAN Skripsi dengan judul “PERENCANAAN STRUKTUR BETON BERTULANG GEDUNG APARTEMEN 11 LANTAI DI SEMARANG“

24

mengandung air, pipa besi dibutuhkan untuk menahan dinding lubang dan pipa ini

ditarik ke atas pada waktu pengecoran beton. Pada tanah yang keras atau batuan lunak,

dasar tiang dapat dibesarkan untuk menambah tahanan dukung ujung tiang. (Enden

Mina, 2014)

Keuntungan penggunaan tiang bor ini antara lain:

a. Pemasangan tidak menimbulkan gangguan suara dan getaran yang

membahayakan bangunan sekitarnya.

b. Mengurangi kebutuhan beton dan tulangan dowel pada pelat penutup tiang (pile

cap). Kolom dapat secara langsung di letakkan di puncak tiang bor.

c. Kedalaman tiang dapat divariasikan.

d. Tanah dapat diperiksa dan dicocokkan dengan data laboratorium.

e. Tiang bor dapat dipasang menembus batuan.

f. Diameter tiang memungkinkan dibuat besar, bila perlu ujung bawah tiang dapat

dibuat lebih besar guna mempertinggi kapasitas dukungnya.

Kerugian pemakaian tiang bor ini antara lain:

a. Pengecoran tiang bor dipengaruhi kondisi cuaca.

b. Pengecoran beton agak sulit bila dipengaruhi air tanah karena mutu beton tidak

dapat dikontrol dengan baik.

c. Mutu beton hasil pengecoran bila tidak terjamin keseragamannya di sepanjang

badan tiang bor mengurangi kapasitas dukung tiang bor, terutama bila tiang bor

cukup dalam.

Page 46: PERENCANAAN STRUKTUR BETON BERTULANG GEDUNG … · 2020. 5. 12. · iii PENGESAHAN Skripsi dengan judul “PERENCANAAN STRUKTUR BETON BERTULANG GEDUNG APARTEMEN 11 LANTAI DI SEMARANG“

25

d. Pengeboran dapat mengakibatkan gangguan kepadatan, bila tanah berupa pasir

atau tanah yang berkerikil.

e. Air yang mengalir ke dalam lubang bor dapat mengakibatkan gangguan tanah,

sehingga mengurangi kapasitas dukung tiang.

f. Akan terjadi tanah runtuh (ground loss) jika tindakan pencegahan tidak

dilakukan.

E.2 Daya Dukung Tiang

Daya dukung tiang adalah kemampuan atau kapasitas tiang dalam mendukung/

memikul beban. Dalam beberapa literatur digunakan istilah pile capacity atau pile

carrying capacity.

E.3 Tie Beam

Tie beam merupakan konstruksi pengaku yang mengikat atau menghubungkan

pondasi satu dengan yang lainnya. Sama halnya dengan balok, tie beam adalah balok

yang letaknya paling bawah dari semua balok pada sebuah struktur bangunan.

Fungsi dari Tie Beam adalah sebagia balok pengikat antar pile cap, untuk

mengurangi penurunan akibat pembebanan pada struktur, untuk mengikat pondasi satu

sama lain agar tidak terjadi pergeseran dan meminimlisir penurunan pada pondasi dan

apabila ada penurunan tanah pada bagian bangunan, dengan adanya tie beam maka

penurunan tanahnya akan sama.

F. ETABS

Program ETABS merupakan program analisis struktur yang dikembangkan

oleh perusahaan software Computers and Structures, Incorporated (CSI) yang

Page 47: PERENCANAAN STRUKTUR BETON BERTULANG GEDUNG … · 2020. 5. 12. · iii PENGESAHAN Skripsi dengan judul “PERENCANAAN STRUKTUR BETON BERTULANG GEDUNG APARTEMEN 11 LANTAI DI SEMARANG“

26

berlokasi di Barkeley, California, Amerika Serikat. Berawal dari penelitian dan

pengembangan riset oleh Dr. Edward L. Wilson pada tahun 1970 di University of

California, Barkeley, Amerika Serikat, maka pada tahun 1975 didirikan perusahaan

CSI oleh Ashraf Habibullah.

Selain program analisis struktur ETABS ada beberapa program yang

dikembangkan oleh CSI diantaranya program SAP dan program SAFE. Program SAP

sendiri adalah program pertama kali yang dikembangkan oleh perusahaan CSI.

Program SAP, ETABS dan SAFE sudah dipakai dan diaplikasikan (teruji) di lapangan

oleh konstruktor-konstruktor di lebih dari 100 negara di dunia.

Program ETABS secara khusus difungsikan untuk menganalisis lima

perencanaan struktur, yaitu analisis frame baja, analisis frame beton, analisis balok

komposit, analisis baja rangka batang, analisis dinding geser. Penggunaan program ini

untuk menganalisis struktur, terutama untuk bangunan tinggi sangat tepat bagi

perencana struktur karena ketepatan dari output yang dihasilkan dan efektif waktu

dalam menganalisisnya.

Program ETABS sendiri telah teruji aplikasinya di lapangan. Di Indonesia

sendiri, konsultan-konsultan perencana struktur ternama telah menggunakan program

ini untuk analisis struktur dan banyak gedung yang telah dibangun dari hasil

perencanaan tersebut.

Komputer yang artinya penghitung merupakan alat bantu yang pertama-tama

dikembangkan untuk bidang sains dan rekayasa. Dikaitkan dengan rekayasa konstruksi

atau struktur atau tepatnya structural engineering maka tugas utama komputer adalah

Page 48: PERENCANAAN STRUKTUR BETON BERTULANG GEDUNG … · 2020. 5. 12. · iii PENGESAHAN Skripsi dengan judul “PERENCANAAN STRUKTUR BETON BERTULANG GEDUNG APARTEMEN 11 LANTAI DI SEMARANG“

27

sebagai penghitung seperti maksud awal alat tersebut diciptakan yaitu dari asal kata to

compute. Akan tetapi, berbeda dengan alat hitung sebelumnya ternyata komputer

mengubah pola pikir bekerjanya insinyur dalam melakukan analisa struktur. Jika tradisi

sebelumnya, untuk dapat memahami perilaku struktur dengan benar maka harus

memahami metode-metode perhitungan manual yang dilakukan, tetapi dengan

tersedianya komputer untuk analisa struktur maka tanpa mengetahui metode yang

digunakan, insinyur dapat dengan mudah dan cepat memperoleh hasil yang diinginkan.

Selain itu, berbagai model struktur dapat dengan mudah dibuat, termasuk manipulasi

matematik yang diperlukan. Meskipun demikian, tidak ada jaminan bahwa itu semua

membuat para insinyur dapat memahami perilaku struktur sebenarnya karena untuk itu

perlu, (a) paham aumsi-asumsi dasar analisis; (b) paham perilaku struktur yang

sebenarnya; (c) mampu membuat model struktur dan validasi hasilnya.

Komputer untuk bidang rekayasa adalah alat bantu yang sangat berguna, bagi

pengguna kompeten, maka dapat dihasilkan pemahaman yang lebih dalam tentang

permasalahan bidang rekayasa yang mana teknik-teknik tradisional sebelumnya tidak

mampu atau kesulitan mendapatkannya.

Page 49: PERENCANAAN STRUKTUR BETON BERTULANG GEDUNG … · 2020. 5. 12. · iii PENGESAHAN Skripsi dengan judul “PERENCANAAN STRUKTUR BETON BERTULANG GEDUNG APARTEMEN 11 LANTAI DI SEMARANG“

210

BAB V

PENUTUP

E. Simpulan

Perencanaan struktur beton bertulang Gedung Apartemen 11 Lantai yang

berada di Jl. Kedungmundu Raya No.18, Kedungmundu, Tembalang, Semarang

dirancang dengan Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus. Permodelan dan

pembebanan gedung menggunakan Program ETABS v16.2.1 dapat disimpulkan

sebagai berikut:

1. Untuk bangunan gedung yang direncanakan tahan gempa telah memenuhi

persyaratan karena batas perioda fundamental yang didapat dari ETABS

untuk arah y 1,489 detik dan untuk arah x 1,404 detik tidak melebihi batas

maksimal perioda fundamental yang didapat dari ETABS sebesar 1,805

detik. Batas maksimal simpangan antar lantai didapatkan nilai 87,5 mm

sedangkan untuk nilai simpangan yang didapatkan tidak ada yang melebihi

nilai tersebut untuk gempa dinamik maupun statik. Simpangan antar lantai

akibat gempa statik yang paling besar yaitu 40,711 mm untuk arah x dan

39,969 mm untuk arah y terjadi pada lantai 4. Sedangkan simpangan antar

lantai akibat gempa dinamik yang paling besar yaitu 31,759 mm untuk arah

x dan 32,201 mm untuk arah y terjadi pada lantai 3.

2. Pelat lantai yang ditinjau sudah aman atau telah memenuhi persyaratan

karena momen rencana lebih besar daripada momen terfaktor (𝜙Mn ≥ Mu).

Page 50: PERENCANAAN STRUKTUR BETON BERTULANG GEDUNG … · 2020. 5. 12. · iii PENGESAHAN Skripsi dengan judul “PERENCANAAN STRUKTUR BETON BERTULANG GEDUNG APARTEMEN 11 LANTAI DI SEMARANG“

211

Untuk pelat arah x daerah tumpuan didapatkan bahwa momen rencana

bernilai 20,296 kN lebih besar daripada momen terfaktor yang bernilai

18,809 kN, untuk pelat arah x daerah lapangan didapatkan bahwa momen

rencana bernilai 20,359 kN lebih besar daripada momen terfaktor yang

bernilai 11,671 kN, sedangkan untuk pelat arah y daerah tumpuan

didapatkan bahwa momen rencana bernilai 20,359 kN lebih besar daripada

momen terfaktor yang bernilai 11,199 kN, untuk pelat arah y daerah

lapangan didapatkan bahwa momen rencana bernilai 20,359 kN lebih besar

daripada momen terfaktor yang bernilai 11,235 kN.

3. Pada perencanaan balok kurang lebih sama seperti perencanaan pelat, balok

yang ditinjau sudah aman atau memenuhi persyaratan karena momen

rencana lebih besar daripada momen terfaktor (𝜙Mn ≥ Mu). Untuk balok

daerah tumpuan didapatkan nilai momen rencana bernilai 492,472 kN lebih

besar daripada momen terfaktor yang bernilai 446,777 kN, sedangkan untuk

balok daerah lapangan didapatkan nilai momen rencana bernilai 215,354

kN lebih besar daripada momen terfaktor yang bernilai 190,304 kN.

4. Kolom yang ditinjau sudah aman atau memenuhi persyaratan. Karena nilai

𝜙Pn > Pu yaitu 7055,14 kN > 6865,1767 kN.

5. Pondasi yang direncanakan sudah aman karena nilai daya dukung grup

tiang lebih besar daripada beban yang bekerja diatasnya (Qug > Pu). Untuk

pondasi tipe P-1 didapatkan nilai Qug sebesar 2545 kN lebih besar daripada

Page 51: PERENCANAAN STRUKTUR BETON BERTULANG GEDUNG … · 2020. 5. 12. · iii PENGESAHAN Skripsi dengan judul “PERENCANAAN STRUKTUR BETON BERTULANG GEDUNG APARTEMEN 11 LANTAI DI SEMARANG“

212

beban yang bekerja diatasnya senilai 2400 kN, untuk pondasi tipe P-2

didapatkan nilai Qug sebesar 4323 kN lebih besar daripada beban yang

bekerja diatasnya senilai 3498 kN, untuk pondasi tipe P-3 didapatkan nilai

Qug sebesar 5765 kN lebih besar daripada beban yang bekerja diatasnya

senilai 5200 kN, untuk pondasi tipe P-4 didapatkan nilai Qug sebesar 7046

kN lebih besar daripada beban yang bekerja diatasnya senilai 6820 kN,

untuk pondasi tipe P-5 didapatkan nilai Qug sebesar 8456 kN lebih besar

daripada beban yang bekerja diatasnya senilai 7400 kN.

F. Saran

Berdasarkan perencanaan yang telah dilakukan maka disarankan:

1. Perlu diperhatikan mengenai analisis perhitungan secara manual dan

perhitungan dengan bantuan perangkat lunak seperti ETABS.

Menggunakan keduanya dapat memperkuat hasil analisis, karena dalam

perencanaan gedung mempunyai faktor yang kompleks.

2. Untuk perencanaan struktur gedung ini, penulis mengacu pada peraturan

SNI terbaru tanpa mengabaikan peraturan yang teradahulu. Dalam setiap

perencanaan struktur sebaiknya diperhatikan peraturan-peraturan yang

terus berkembang. Karena dengan berkembangnya peraturan tersebut pasti

ada perubahan dari peraturan sebelumnya. Agar gedung yang direncanakan

aman dan nyaman untuk di fungsikan sebagaimana mestinya.

Page 52: PERENCANAAN STRUKTUR BETON BERTULANG GEDUNG … · 2020. 5. 12. · iii PENGESAHAN Skripsi dengan judul “PERENCANAAN STRUKTUR BETON BERTULANG GEDUNG APARTEMEN 11 LANTAI DI SEMARANG“

208

DAFTAR PUSTAKA

Andiyarto H.T.C, dan C Chotimah. 2015. Short Course Aplikasi SNI Terbaru untuk

Mahasiswa Tugas Akhir. Bambang Dewasa File.

Asroni A. 2010. Kolom, Fondasi dan Balok T Beton Bertulang. Edisi Pertama. Cetakan

Pertama. Graha Ilmu. Yogyakarta.

_______. 2010. Balok dan Pelat Beton Bertulang. Edisi Pertama. Cetakan Pertama.

Graha Ilmu. Yogyakarta.

Badan Standarisasi Nasional. 2012. Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk

Struktur Bangunan Gedung dan Non Gedung, SNI 03-1726,2012. BSN. Jakarta.

_______. 2013. Beban Minimum untuk Perancangan Bangunan Gedung dan Struktur

Lain, SNI 03-1727,2013. BSN. Jakarta.

_______. 2013. Tata Cara Perencanaan Struktur Beton untuk Bangunan Gedung, SNI

03-2847,2013. BSN. Jakarta.

Chasanah U, dan A Kusbiantoro. 2016. Perencanaan Struktur Beton Bertulang

Bangunan Hotel Menggunakan Sistem Rangka Pemikul Momen. Jurnal Neo

Teknika 2(1): 37-47.

Indarto H, H.T.C Andiyarto, dan K.C.A Putra. 2013. Aplikasi SNI Gempa 2012 for

Dummies. Bambang Dewasa File.

Kusuma H.G, dan W.C Vis. 1993. Dasar-Dasar Perencanaan Beton Bertulang.

Cetakan Pertama. Erlangga. Jakarta.

Pratikto. 2009. Konstruksi Beton 1. Politeknik Negeri Jakarta. Jakarta.

Prasetyo M.E, dan D Wicaksono. 2012. Desain Gedung Kuliah 21 Lantai di Universitas

Trunojoyo Bangkalan Madura Tahun 2016. Skripsi. Program S1 Teknik Sipil

Universitas Negeri Semarang (UNNES). Semarang.

Rudiatmoko R.W, N.M.A Wiryasa, dan I.A.M Budiwati. 2012. Perancangan Struktur

Gedung Beton Bertulang Menggunakan Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus

(SRPMK) dengan RSNI 03-1726-xxxx. Jurnal Ilmiah Elektronik Infrastruktur

Teknik Sipil.

Sigit K.S, N Carlo, dan L Utama. 2017. Perencanaan Pondasi Bored Pile di Proyek

Rekonstruksi Gedung Kejaksaan Tinggi Sumatra Barat.