PERENCANAAN SISTEMATIS Untuk Bimbingan Karir Dan Konseling

download PERENCANAAN SISTEMATIS Untuk Bimbingan Karir Dan Konseling

of 9

Transcript of PERENCANAAN SISTEMATIS Untuk Bimbingan Karir Dan Konseling

PERENCANAAN SISTEMATISUNTUK BIMBINGAN KARIR DAN KONSELING

Menurut Katz (1974), manejer di setiap level membutuhkan tiga keahlian yang berbeda. Kemampuan untuk menentukan tujuan dan layanan organisasi, technical skill, keahlian untuk bekerja di dalam grup sebagai pimpinan atau anggota, human skill, dan kemampuan untuk melihat bagaimana unit organisasi terintegrasi dengan fungsinya, conceptual skill.Fitz-enz (1990) akan menjabarkan poin tersebut sebagai berikut: untuk menjadi manejer yang baik, kita harus menggunakan strategi dan taktik. Kita menggunakan taktik untuk pemecahan masalah jangka pendek dan administrasi sehari-hari. Strategi menyediakan kerangka acuan untuk sistem operasi dan sistem administrasi, juga perilaku pegawai. Strategic Thinking membutuhkan visi dari apa yang mungkin terjadi, kreatifitas, pengambilan resiko, fleksibilitas, dan ambisi. Perencana yang efektif bekerja dengan stafnya untuk menentukan tujuan dan menentukan prioritas. Mereka melakukan pendekatan dari sudut pandang sistem. Mereka perubahan tidak dapat dihindari sebagai awal dari pertumbuhan. Akhirnya, mereka melecak proses dan memberikan data kepada sistem untuk mengoptimalkan efisiensi dan efektifitas.Pandangan dari Katz dan Fitz-enz diterapkan pada peran pembimbing karir sebagai perencana dan manejer dari program pengembangan karir terlepas dari pengaturan: bisnis dan industry, pendidikan, lembaga masyarakat. Dalam hal ini berfokus pada kemampuan konseptual manajer untuk menerapkan rencana sistematis untuk perencanaan dan bimbingan karir. Menyadari bahwa kondisi dan populasi berbeda membutuhkan modifikasi dalam proses rencana sistematis untuk memenuhi kebutuhan dan karakter klien yang unik.Bimbingan karir terbentuk atas perencanaan sistematis, atau pendekatan sistem. Membutuhkan penyelesaian, dalam urutan yang logis, dari beberapa langkah untuk menjawab beberapa pertanyaan: Kenapa memilih bimbingan karir? Apa yang akan menjadi tujuan dari bimbingan karir? Bagaimana tujuan program bimbingan karir dapat dicapai? Dan bagaimana pencapaian bimbingan karir dapat diukur.Perencanaan sistematis untuk bimbingan karir konsisten dengan dukungan iklim nasional untuk akuntabilitas program dan usaha untuk menerapkan result-based atau outcomes-based human service, bimbingan, atau program konseling. Lebih baik dibandingkan model traditional program process-based atau services based. (Gysbers, 1990)

PROSES PERENCANAAN SISTEMATIS ATAU PERENCANAAN STRATEGISPendekatan sistematis terhadap program perencanaan terletak pada konsep analisis sistem, yang pada gilirannya memperhatikan hubungan antara bagian dari sistem dalam rangka memformulasikan tujuan dan hasil. Setiap perencanaan program perlu untuk memastikan bahwa tujuannya sangat dimengerti, teknik dan proses program berhubungan dengan tujuan, dan kriteria programnya jelas.Perencanaan strategis berbeda dengan perencanaan sistematis yang konsisten. Secara fundamental perencanaan strategis adalah proses menjawab pertanyaan mendasar dari manajemen organisasi:1. Siapa kita?2. Apa tujuan kita?3. Kita berfokus kepada apa?4. Apa yang bisa kita lakukan?5. Apa yang sangat penting?6. Bagaimana kita beroperasi?7. Apa yang sudah kita capai? (Fitz-Enz, 1990)Atau dengan kata lain,1. Apa masalah paling utama organisasi kita?2. Bagaimana nampaknya hal saat ini berbeda dengan tiga sampai lima tahun lalu?3. Bagaimana hal-hal saat ini berbeda dengan tiga sampai lima tahun lalu?4. Perubahan luar yang bagaimana yang bisa kita harapkan di masa depan?5. Perubahan internal yang bagaimana yang bisa kita harapkan di masa depan?6. Bagaimana kita membandingkan kompetitor dengan kita pada area kritis?7. Apa teknologi kita cukup?8. Apa yang bisa kita lakukan untuk menutup jarak antara apa kita dan apa kita seharusnya?Mengikuti langkah model perencanaan strategis atau pendekatan sistematis pada bimbingan karir tujuannya adalah sama. Jika ingin menghasilkan tenaga kerja dengan kriteria khusus, pelajar, atau sikap klien, bangunlah melalui tujuan tersebut, hubungan komprehensif antara elemen dan orang-orang yang mempengaruhi tujuan.

PENDEKATAN SISTEM PADA PENDIDIKAN KARIRRyan (1974) telah mengidentifikasikan enam fungsi penting pada pendekatan sistem untuk pendidikan karir. Menetapkan kerangka konseptualMenentukan rasional, konsep dasar, menjelaskan asumsi dasar pada program mana yang menjadi dasar. Memproses informasiMengumpulkan, evaluasi, dan simpan data tentang masyarakat, sumber daya yang tersedia, fasilitas, populasi tempat karir. Tentukan data lain yang perlu. Menghitung kebutuhanBandingkan program yang sedang berjalan dengan program yang dikonsepkan pada tahap 1. Merumuskan rencana manajemenSpesifikasi tujuan program dan tujuan pelaksanaan untuk siswa, pegawai, atau klien. Identifikasi proses yang berkaitan dengan tujuan program. Implementasi program Realisasikan program dalam tindakan. Evaluasi sistemMonitor pelaksanaan yang sedang berjalan begitu juga perubahan pengetahuan, keahlian, dan sikap partisipan.

PENGEMBANGAN KARIR DAN MODEL PROSES PENILAIANTiga fase dari mendesain program yaitu:1. Menentukan dan menggambarkan apa yang ingin diraih.2. Melakukan apa yang diperlukan untuk mencapai hasil yang diinginkan.3. Cek untuk melihat bahwa Anda sudah sukses dalam melakukan apa yang Anda rencanakan.

MODEL PERENCANAAN FIVE-STAGESTAGE-1 MENGEMBANGKAN SEBUAH PEMIKIRAN DAN PHILOSOPHY PROGRAMStage 1 termasuk semua pemikiran dan koleksi data yang berhubungan dengan filosofi dan pemikiran program. Termasuk informasi tentang karakteristik dari lingkungan tempat bimbingan karir diterapkan dan sumber daya yang berkomitmen untuk upaya tersebut. Perencanaan ini juga termasuk pengembangan survey kebutuhan.Pada stage 1 konselor sebaiknya merumuskan pernyataan yang jelas terhadap pertanyaan, kenapa bimbingan karir? Kenapa konseling karir? Kenapa sistem pengembangan karir?Penilaian kebutuhanPenilaian kebutuhan adalah alat untuk mengklarifikasi perbedaan antara status saat ini dengan keadaan yang diinginkan dari bimbingan karir. Seringkali digunakan untuk menentukan prioritas kebutuhan individu dan kemudian menghubungkan kebutuhan kepada penyediaan layanan seperti memberikan konseling kejuruan kepada seseorang yang disability. Konsep Kematangan Karir sebagai Input untuk Pendekatan StimulusTujuan paling umum ditemui dalam bimbingan karir adalah kematangan karir dan adaptasi karir. Dalam hal ini setiap orang akan mempunyai kematangan karir yang berbeda-beda. Kematangan karir anak yang baru lulus SMA, mahasiswa tahun ke dua, orang yang baru keluar dari tempat rehabilitasi itu berbeda. Begitu juga dengan kematangan karir anak umur sepuluh tahun, tujuh belas tahun dan seterusnya.Pemikiran Program untuk Perencanaan1. Individu dapat dilengkapi dengan informasi yang akurat dan relevan diterjemahkan ke dalam istilah tingkat pengembangan personal dan tingkat kesiapan.2. individu bisa dibantu untuk merumuskan hipotesis tentang dirinya, poin pilihan yang mungkin di masa depan, dan pilihan yang tersedia untuk mereka.3. Inidvidu bisa dibantu untuk mengembangkan cara yang cocok untuk mencobakan hipotesis ini terhadap pengalaman baru dan lama.4. Individu dapat dibantu untuk mengetahui tentang apa yang sudah mereka ketahui dari diri mereka dan apa yang akan mereka pelajari di masa depan berkaitan dengan pendidikan dan pekerjaan.5. Individu bisa dibantu untuk melihat dirinya dalam proses dan untuk memperoleh pengetahuan dan keahlian yang akan memperkenankan mereka untuk memanfaatkan proses ini dalam cara yang positif, dan konstruktif.6. Individu memperoleh perasaan kompetensi personal atau kekuatan dari memahami diri dan kemampuan untuk memilih dengan efektif.

STAGE-2 MENENTUKAN TUJUAN PROGRAM DAN TUJUAN PERILAKUTujuan Program adalah pernyataan umum dari tujuan program atau keluaran. Tujuan program sebaiknya tidak dikaitkan dengan proses yang akan mereka selesaikan tetapi berkonsentrasi pada hasil dan pencapaian. Tujuan program harus merefleksikan filosofi, teori, dan asumsi pokok program pada stage 1.Tujuan perilaku jika dibandingkan dengan tujuan program adalah ekspresi yang lebih spesifik dari perilaku. Penetapan dari pernyataan ekspektasi sikap untuk murid atau klien yang mendasari tujuan program adalah salah satu dari aspek tersulit dari perencanaan sistematis. Ini mementingkan pembuatan pertimbangan nilai dari apa yang orang-orang seharusnya bisa capai, dan ini membutuhkan penggambaran dalam istilah perilaku. Outcome nya adalah apa yang bisa dilakukan individu.Ada beberapa poin yang perlu ditegaskan1. Spesifikasi dari tujuan program dan tujuan perilaku untuk siswa atau klien sebaiknya tidak muncul dalam keadaan fakum. Arah program ini sebaiknya mengalir dari sebuah kerangka konseptual dan penilaian kebutuhan bersangkutan terhadap lingkungan agency.2. Tujuan perilaku menyediakan persediaan dari penekanan yang mungkin bisa membantu seorang konselor dan konseli menentukan masalah apa atau keahlian apa yang kurang yang harus ditambah.3. Tergantung pada form dimana tujuan perilaku ditulis, aktifitas bimbingan karir untuk memfasilitasi mereka dan kriteria di mana mereka mungkin dievaluasi bisa ditentukan.STAGE-3 MEMILIH PROSES PROGRAM ALTERNATIFMasalah utama dalam perencanaan sistematis untuk bimbingan karir muncul pada stage 1 dan stage 2 menentukan apa yang perlu, mengembangkan kerangka konseptual untuk program, dan menterjemahkan pandangan ke dalam program dan tujuan penerapan. Saat arah program telah ditentukan, penting untuk mengidentifikasi proses yang bisa memfasilitasi tujuan yang diidentifikasi.Pertanyaan utama dalam memilih proses program dalam hubungan baik ke tujuan program atau tujuan perilaku adalah apakah tujuan perilaku? Pertanyaan kedua proses yang bagaimana yang bisa memfasilitasi perilaku: konseling individu? Pengembangan karir grup? Bekerja-belajar? Modifikasi perilaku? Klarifikasi nilai? Bermain peran? Mungkin salah satu dari proses ini atau proses lain akan sangat berguna. Bagaimanapu penting untuk memilih salah satu yang sepertinya paling baik.

STAGE-4 MENGEMBANGKAN SEBUAH DESAIN EVALUASIEvaluasi diartikan oleh Tantow (1970) pada dasarnya adalah usaha untuk menentukan perubahan apa yang terjadi sebagai hasil dari program perencanaan dengan membandingkan perubahan aktual dengan perubahan yang diinginkan (tujuan) dan dengan mengidentifikasikan tingkatan aktifitas mana yang bertanggung jawab atas perubahan.Bukti apa yang akan kita terima jika tujuan dan tujuan perilaku sudah ditemukan?1. Tingkat pelajar, pegawai, atau kinerja klien oleh guru, orangtua, konselor, atau majikan2. Penilaian oleh ahli apakah tujuan telah dipenuhi.3. Tindak lanjut pelajaran tentang bagaimana murid, pegawai, atau rencana klien, menerapkan keahlian membuat keputusan, membuat self-estimate setelah paparan bimbingan karir.4. Skala pelajar atau sikap klien tentang diri mereka atau penjelajahan karir atau pekerjaan.5. Lembaran reaksi pekerja tentang perubahan dalam perilaku siswa atau klien selama program bimbingan karir.6. Mengobservasi pemahaman siswa atau klien dalam permainan peran atau situasi actual.7. Perubahan dalam kehadiran sekolah, bekerja tepat waktu, atau indikasi kuantitif lain yang berhubungan dengan bimbingan karir.8. Memberi nilai pada instrument standar:a. Assessment of Career Developmentb. Career maturity inventoryc. Career Development Inventofyd. Readiness for vocational Planninge. Adult Career Concerns Surveyf. My Vocational SituationAda beberapa langkah logis dalam mengevaluasi proses atau produk.1. Mengidentifikasi tujuan dan menentukan sasaran.2. Memilih pengukuran kriteria3. Membuat tingkatan performa atau standar.4. Spesifikasi elemen program5. Mendesain evaluasi.6. Mengumpulkan data.7. Analisa data8. Interpreting data9. Melaporkan dan menggunakan data.

STAGE-5 MILESTONESLangkah terakhir adalah tambahan setelah keempat stage di atas telah dilaksanakan. Yaitu kerangka waktu untuk implementasi program yang telah terncana.Contoh:15 February mengembangkan inventory dari semua peralatan dan sumber daya yang dibutuhkan untuk dipesan untuk program bimbingan karir.1 Maret menyelesaikan semua pembelian untuk sumber daya dan peralatan yang dibutuhkan. Mulai dari paket in-service untuk dipresentasikan ke semua staff yang terkait dalam program bimbingan karir.15 Maret membuat jadwal presentasi dalam proses program untuk grup administrative dan direksi di bulan May20 Maret - Identifikasi peralatan evaluasi yang dibutuhkan untuk dibeli dan memesannya.15 April Menyelesaikan in-service package. Jadwal presentasi in-service di awal Juni.15 May Menampilkan orientasi pada proses program untuk administrator dan direksi.15 Juni menyelesaikan in-service staff bimbingan karir, masyarakat representative, dan staff pembelajaran atau manajer garis utama untuk tujuan, proses objedtives, dan desain evaluasi untuk program bimbingan karir.1 Juli cek status sumberdaya dan peralatan yang dibeli. Tindak lanjuti item yang hilang.15 Juli - Cek ketersediaan dari alat evaluasi. 1 Agustus menyusun informasi public untuk media masa dan publikasi instruksional.1-10 September mengumpulkan baseline data dari bagaimana perilaku siswa, klien, pegawai.15 September Implementasi Program. 1