PERENCANAAN PENGEMBANGAN ARSITEKTUR SISTEM …aktivitas operasional pada peternakan, merancang...

12
Seminar Nasional Mesin dan Industri (SNMI XIII) 2019 Seminar Nasional Teknologi Komputer dan Telekomunikasi (SNTKT IX) 2019 Riset Multidisiplin untuk Menunjang Pengembangan Industri Nasional Jakarta, 25- 26 April 2019 PERENCANAAN PENGEMBANGAN ARSITEKTUR SISTEM INFORMASI UNTUK MENINGKATKAN PROMOSI EDUWISATA PETERNAKAN WILAYAH PONDOK RANGON Tri Retnasari, Eva Rahmawati, Hani Harafani Teknik Informatika STMIK Nusa Mandiri e-mail: [email protected] Abstrak Saat ini Eduwisata merupakan salah satu sub-tipe pariwisata yang terkenal, yang mana banyak Negara di dunia menggunakan eduwisata sebagai salah satu sumber penghasilan utama. Namun upaya dalam mempromosikan pariwisata berbasis edukasi pada peternakan dinilai masih kurang, dikarenakan belum adanya perencanaan yang baik dan dukungan infrastruktur yang baik sehingga membuat Eduwisata di bidang peternakan kurang diminati. Pada penelitian ini, kami mencoba membangun perencanaan untuk mengembangkan arsitektur sistem informasi pada peternakan wilayah Pondok Rangon untuk menganalisa aktivitas- aktivitas operasional pada peternakan, merancang arsitektur pengembangan sistem informasi menggunakan TOGAF ADM, dan membuat model rancangan arsitektur enterprise sistem informasi yang dapat digunakan sebagai salah satu fasilitas untuk mengoptimalkan pengembangan promosi industri pariwisata edukatif pada peternakan wilayah pondok rangon. TOGAF ADM digunakan pada penelirian ini untuk melaksanakan perencanaan arsitektur infomasi, akan tetapi masih bersifat generik. TOGAF memberikan panduan untuk mendefinisikan arsitektur data, arsitektur aplikasi, arsitektur teknologi dan arsitektur bisnis. Semua arsitektur tersebut dipersiapkan untuk menjadi suatu proses kerangka arsitektur Kata kunci: TOGAF, TOGAF ADM, Arsitektur Enterprise, Peternakan Pondok Rangon. PENDAHULUAN Pariwisata merupakan salah satu industri yang terbesar dan yang paling potensial didunia saat ini [1]. Pariwisata telah memperlihatkan pertumbuhan yang konsisten dari tahun ketahun, apalagi didukung oleh cepatnya proses globalisasi yang menyebabkan hubungan antar bidang, bangsa dan individu di dunia. Pada industri pariwisata terkandung berbagai sumber daya untuk mempersiapkan kekayaan dalam pertukaran budaya di antara negara-negara [2], [3]. sehingga peningkatan kualitas pada industri pariwisata yang terhubung langsung dengan masyarakat dapat membuat industri pariwisata mudah dijangkau oleh wisatawan[2]. Terdapat banyak segmentasi dalam pariwisata seperti pengajaran alam[1], pedesaan dan peternakan [4], kesadaran lingkungan, alat untuk pembangungan berkelanjutan dan pencaharian, menciptakan peluang kerja, kemajuan sosial dan budaya [1] [3], enterpreneur[5], dan masih banyak lagi. Saat ini Eduwisata merupakan salah satu sub-tipe dari pariwisata yang terkenal [1]. Banyak Negara di Dunia menggunakan Eduwisata sebagai salah satu sumber penghasilan utama. Rodger dalam [6] menyatakan bahwa Eduwisata merupakan semua jenis program wisata dimana pesertanya melakukan perjalanan ke lokasi baik secara individu maupun secara berkelompok dengan motif utama terlibat dalam atau memiliki pengalaman belajar, sehingga kombinasi pariwisata dan pendidikan telah meningkatkan kinerja industri pariwisata. Dalam dunia pedesaan dan peternakan misalnya, konsumen pariwisata pedasaan dan pertanian mencari jenis pariwisata baru seperti hiburan pertanian, kelas memasak di pertanian, menyiapkan obat herbal, demonstrasi secara tradisional dan lain-lain dengan tujuan memberikan rekreasi yang menyenangkan dan mendidik bagi anak-anak[4]. 177

Transcript of PERENCANAAN PENGEMBANGAN ARSITEKTUR SISTEM …aktivitas operasional pada peternakan, merancang...

Page 1: PERENCANAAN PENGEMBANGAN ARSITEKTUR SISTEM …aktivitas operasional pada peternakan, merancang arsitektur pengembangan sistem informasi menggunakan TOGAF ADM, dan membuat model rancangan

Seminar Nasional Mesin dan Industri (SNMI XIII) 2019 Seminar Nasional Teknologi Komputer dan Telekomunikasi (SNTKT IX) 2019 Riset

Multidisiplin untuk Menunjang Pengembangan Industri Nasional Jakarta, 25-26 April 2019

PERENCANAAN PENGEMBANGAN ARSITEKTUR SISTEM

INFORMASI UNTUK MENINGKATKAN PROMOSI EDUWISATA

PETERNAKAN WILAYAH PONDOK RANGON

Tri Retnasari, Eva Rahmawati, Hani Harafani Teknik Informatika STMIK Nusa Mandiri e-mail: [email protected]

Abstrak Saat ini Eduwisata merupakan salah satu sub-tipe pariwisata yang terkenal, yang mana

banyak Negara di dunia menggunakan eduwisata sebagai salah satu sumber penghasilan

utama. Namun upaya dalam mempromosikan pariwisata berbasis edukasi pada peternakan

dinilai masih kurang, dikarenakan belum adanya perencanaan yang baik dan dukungan

infrastruktur yang baik sehingga membuat Eduwisata di bidang peternakan kurang diminati.

Pada penelitian ini, kami mencoba membangun perencanaan untuk mengembangkan arsitektur

sistem informasi pada peternakan wilayah Pondok Rangon untuk menganalisa aktivitas-

aktivitas operasional pada peternakan, merancang arsitektur pengembangan sistem informasi

menggunakan TOGAF ADM, dan membuat model rancangan arsitektur enterprise sistem

informasi yang dapat digunakan sebagai salah satu fasilitas untuk mengoptimalkan

pengembangan promosi industri pariwisata edukatif pada peternakan wilayah pondok rangon.

TOGAF ADM digunakan pada penelirian ini untuk melaksanakan perencanaan arsitektur

infomasi, akan tetapi masih bersifat generik. TOGAF memberikan panduan untuk

mendefinisikan arsitektur data, arsitektur aplikasi, arsitektur teknologi dan arsitektur bisnis.

Semua arsitektur tersebut dipersiapkan untuk menjadi suatu proses kerangka arsitektur

Kata kunci: TOGAF, TOGAF ADM, Arsitektur Enterprise, Peternakan Pondok Rangon.

PENDAHULUAN Pariwisata merupakan salah satu industri yang terbesar dan yang paling potensial

didunia saat ini [1]. Pariwisata telah memperlihatkan pertumbuhan yang konsisten dari

tahun ketahun, apalagi didukung oleh cepatnya proses globalisasi yang menyebabkan

hubungan antar bidang, bangsa dan individu di dunia. Pada industri pariwisata terkandung

berbagai sumber daya untuk mempersiapkan kekayaan dalam pertukaran budaya di antara

negara-negara [2], [3]. sehingga peningkatan kualitas pada industri pariwisata yang

terhubung langsung dengan masyarakat dapat membuat industri pariwisata mudah

dijangkau oleh wisatawan[2]. Terdapat banyak segmentasi dalam pariwisata seperti

pengajaran alam[1], pedesaan dan peternakan [4], kesadaran lingkungan, alat untuk

pembangungan berkelanjutan dan pencaharian, menciptakan peluang kerja, kemajuan

sosial dan budaya [1] [3], enterpreneur[5], dan masih banyak lagi. Saat ini Eduwisata merupakan salah satu sub-tipe dari pariwisata yang terkenal [1].

Banyak Negara di Dunia menggunakan Eduwisata sebagai salah satu sumber penghasilan

utama. Rodger dalam [6] menyatakan bahwa Eduwisata merupakan semua jenis program

wisata dimana pesertanya melakukan perjalanan ke lokasi baik secara individu maupun secara

berkelompok dengan motif utama terlibat dalam atau memiliki pengalaman belajar, sehingga

kombinasi pariwisata dan pendidikan telah meningkatkan kinerja industri pariwisata. Dalam

dunia pedesaan dan peternakan misalnya, konsumen pariwisata pedasaan dan pertanian

mencari jenis pariwisata baru seperti hiburan pertanian, kelas memasak di pertanian,

menyiapkan obat herbal, demonstrasi secara tradisional dan lain-lain dengan tujuan

memberikan rekreasi yang menyenangkan dan mendidik bagi anak-anak[4].

177

Page 2: PERENCANAAN PENGEMBANGAN ARSITEKTUR SISTEM …aktivitas operasional pada peternakan, merancang arsitektur pengembangan sistem informasi menggunakan TOGAF ADM, dan membuat model rancangan

Seminar Nasional Mesin dan Industri (SNMI XIII) 2019 Seminar Nasional Teknologi Komputer dan Telekomunikasi (SNTKT IX) 2019 Riset

Multidisiplin untuk Menunjang Pengembangan Industri Nasional Jakarta, 25-26 April 2019

Perternakan Sapi Pondok Ranggon contohnya merupakan salah satu daerah daerah

perternakan sapi perah yang berada di kawasan DKI Jakarta tepatnya di daereah Cipayung

Jakarta Timur dengan luas wilayah 11 hektar. Pada tahun 2006 Bapak Rachmat Albaghory

mendirikan wahana edukasi yang berkonsep perternakan sapi perah yang dikenal dengan

Wisata Agro Istana Susu Cibugary. Perternakan Sapi Pondok Ranggon sudah

memanfaatkan teknologi, namun teknologi yang digunakan belum mampu untuk

mengembangkan pemasaran industri wisata. Upaya untuk mempromosikan industri pariwisata menjadi hal yang sangat penting

dilakukan [7], karena industri pariwisata sangat memerlukan strategi pengembangan

ekonomi untuk menjawab tantangan bisnis. Terdapat beberapa pendekatan dalam

melakukan perencanaan pengembangan industri pariwisata seperti revitalisasi kota yang

dilakukan oleh [8], pendekatan teknologi seperti yang dilakukan oleh Liu dan Gao dalam

[9], dan Internet of Things [10][7][11]. Selain pendekatan dencan cara yang konvensional

dan teknologi, terdapat juga kerangka untuk menganalisis kebutuhan sistem secara

terintegrasi dalam melakukan perencanaan secara arsitektur seperti yang dilakukan oleh

[12] dengan menggunakan The Open Group Architecture Framework (TOGAF) Bussines

Motivation Model (BBM), [13] The Open Group Architecture Framework (TOGAF)

Strategic Alignment Model (SAM), dan [14] The Open Group Architecture Framework

(TOGAF) Architecture Development Method (ADM). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan arsitektur sistem informasi

pada peternakan untuk menganalisa aktivitas-aktivitas operasional pada peternakan,

merancang arsitektur pengembangan sistem informasi menggunakan TOGAF ADM, dan

membuat model rancangan arsitektur enterprise sistem informasi yang dapat digunakan

sebagai salah satu fasilitas untuk mengoptimalkan pengembangan promosi industri

pariwisata edukatif pada peternakan wilayah pondok rangon.

METODOLOGI PENELITIAN

Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan campuran yaitu dua pendekatan utama

dalam penelitian yaitu pendekatan kualitatif dan pendekatan kuantitatif. Metode penelitian

kualitatif berhubungan dengan penilaian subjektif dari sikap, pendapat, dan perilaku. Secara umum teknik yang digunakan adalah interview pada kelompok tertentu dan

wawancara yang mendalam (Kothari, 2004). Metode penelitian kuantitatif digunakan untuk meneliti pada populasi atau sample

tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat

kuantitatif statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditentukan. Metode penelitian kuantitatif disebut juga dengan metode discovery karena dengan metode ini

dapat ditemukan dan dikembangkan berbagai iptek baru (Sugiyanto, 2008). Pendekatan kualitatif dengan melakukan wawancara pada pemilik pertenakan

mengenai pemasaran Industri, dan penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu dengan meneliti pada populasi atau sample pada pertenakan pondok Rangon.

Pada penelitian ini, langkah yang dilakukan berdasarkan kerangka penelitian yang dapat dilihat dalam bentuk diagram alir pada gambar berikut ini:

178

Page 3: PERENCANAAN PENGEMBANGAN ARSITEKTUR SISTEM …aktivitas operasional pada peternakan, merancang arsitektur pengembangan sistem informasi menggunakan TOGAF ADM, dan membuat model rancangan

Seminar Nasional Mesin dan Industri (SNMI XIII) 2019 Seminar Nasional Teknologi Komputer dan Telekomunikasi (SNTKT IX) 2019 Riset

Multidisiplin untuk Menunjang Pengembangan Industri Nasional Jakarta, 25-26 April 2019

Gambar 1. Langkah-Langkah Penelitian

Tahapan dalam kerangka penelitian dibagi menjadi 4 bingkai dasar, yaitu:

Input

Pada tahapan input, dilakukan pengumpulan data melalui:

Studi Lapangan (survey)

Observasi Dalam metode ini, dilakukan dengan mendatangi peternakan wilayah Pondok Rangon untuk mengetahui proses bisnis yang sedang berjalan di perusahaan tersebut, sehingga dapat mengetahui permasalahan yang terjadi.

Wawancara Dalam metode ini, dilakukan dengan mendatangi peternakan wilayah Pondok Rangon dan melakukan wawancara kepada koperasi dan peternak yang

berkepentingan yang sesuai dengan topik penelitian yang diambil. Kuisioner

Mengumpulkan referensi mengenai Enterprise Architecture dan memberikan

kuisioner, sehingga dapat ditetapkan definisi dan lingkup yang digunakan dalam penelitian.

Analisa Evaluasi Enterprise Architecture saat ini dilakukan untuk mengevaluasi dan mengukur tingkat kematangan organisasi dalam Enterprise Architecture. Evaluasi ini dilakukan dengan Enterprise Architecture Capability Maturity Model (ACMM) Score.

Proses Dilakukan perancangan Enterprise Architecture sebagai usulan meliputi arsitektur visi, arsitektur bisnis, arsitektur sistem informasi dan arsitektur teknologi yang disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan dimasa yang akan datang.

179

Page 4: PERENCANAAN PENGEMBANGAN ARSITEKTUR SISTEM …aktivitas operasional pada peternakan, merancang arsitektur pengembangan sistem informasi menggunakan TOGAF ADM, dan membuat model rancangan

Seminar Nasional Mesin dan Industri (SNMI XIII) 2019 Seminar Nasional Teknologi Komputer dan Telekomunikasi (SNTKT IX) 2019 Riset

Multidisiplin untuk Menunjang Pengembangan Industri Nasional Jakarta, 25-26 April 2019

Hasil Hasil dari perancangan arsitektur usulan adalah model rancangan enterprise architecture sistem informasi yang dapat digunakan sebagai salah satu fasilitas di

peternakan wilayah Pondok Rangon untuk penyajian informasi serta mengoptimalkan pengembangan pemasaran industri pariwisata pada peternakan wilayah Pondok Rangon.

HASIL PEMBAHASAN Dalam pembuatan model rancangan enterprise architecture sistem informasi untuk

penyajian informasi untuk mengoptimalkan pengembangan pemasaran industri pariwisata mengacu pada TOGAF yang melihat enterprise architeture dalam 4 (empat) kategori

yaitu: arsitektur bisnis, arsitektur data, arsitektur aplikasi, dan arsitektur teknologi. Enterprise Architecture pada peternakan wilayah Pondok Rangon memiliki aktivitas

utama yaitu pemesanan produk hasil olahan dan peternakan, edukasi dan rekreasi, produk, promosi dan pelayanan. Sedangkan untuk aktivitas pendukung diantaranya Infrastuktur,

manajemen sumber daya manusia, Pengembangan sistem informasi dan website. Konsep pengelolaan dengan Kemitraan Pemerintah, Swasta & Masyarakat yang

secara bersama-sama melakukan kerjasama dalam pembangunan dan pengelolaan prasarana dan sarana.

Perancangan Arsitektur Usulan Dalam pembuatan model rancangan enterprise architecture sistem informasi untuk

penyajian informasi penerapan pelayanan administrasi kependudukan mengacu pada TOGAF yang melihat enterprise architeture dalam 4 (empat) kategori yaitu: arsitektur

bisnis, arsitektur data, arsitektur aplikasi, dan arsitektur teknologi.

Tahap I Fase preliminary: framework and priciples

Tahap persiapan perencanaan enterprise architecture: lingkup enterprise organisasi.

dukungan manajemen dan peraturan pemerintah.

Mendefinisikan tim arsitektur dan organisasi.

Mengidentifikasi dan menetapkan prinsip-prinsip arsitektur.

strategy map Rancangan EA

Enterprise Architecture

Fase Preliminary

{Lingkup {Peraturan {Tim {Prinsip

Enterprise Pemerintah} Arsitektur Arsitektur}

Organisasi} dan

Organisasi}

Fase A: Architecture Vision

{Profil {Visi dan {Strategi {Sasaran {Identifikasi {Definisi

Organisasi} Misi dan Tujuan Organisasi} Stakeholder} Masalah dan Organisasi} Organisasi} Solusi}

Value Rich

Rich Picture Architecture Vision Chain Picture

Fase B: Arsitektur Bisnis

Kondisi Arsitektur Bisnis Saat Ini

Use Case Diagram

Enterprise Architecture::

Fase B: Arsitektur Bisnis: :Usulan arsitektur bisnis

mendatang

{Lingkup Enterprise Organisasi}

Activity Diagram

Fase C: Arsitektur Data

Kondisi Arsitektur Data Saat Ini

Enterprise Architecture:: Fase C: Arsitektur Data:: Usulan arsitektur bisnis

mendatang

{Menentukan Kandidat Data}

{Relasi Antara Fungsi Bisnis dan Entitas Data}

Class Diagram

Fase C: Arsitektur Aplikasi

Kondisi Arsitektur Aplikasi Saat Ini

Enterprise Architecture::

Fase C: Arsitektur Aplikasi:: Usulan arsitektur bisnis

mendatang

{Identifikasi Kelompok Aplikasi}

{Menentukan Jenis Aplikasi}

Application Communication Diagram

Fase D: Arsitektur Teknologi

Kondisi Arsitektur Teknologi Saat Ini

Enterprise Architecture::

Fase D: Arsitektur Teknologi: :Usulan arsitektur bisnis

mendatang

{Environment dan lokasi}

{Platform Teknologi} Environment dan Lokasi Diagram Processing Diagram Sketsa Arsitektur Teknologi

Fase E: Opportunities and Solutions

{Evaluasi Gap} {Manfaat Project Context

Enterprise Diagram

Architecture}

Fase F: Migration Planning

{Penentuan {Meminimalisasi Rencana Migrasi} resiko}

Gambar 2. Prinsip Perancangan Enterprise Architecture Yang Akan Dikembangkan

180

Page 5: PERENCANAAN PENGEMBANGAN ARSITEKTUR SISTEM …aktivitas operasional pada peternakan, merancang arsitektur pengembangan sistem informasi menggunakan TOGAF ADM, dan membuat model rancangan

Seminar Nasional Mesin dan Industri (SNMI XIII) 2019 Seminar Nasional Teknologi Komputer dan Telekomunikasi (SNTKT IX) 2019 Riset

Multidisiplin untuk Menunjang Pengembangan Industri Nasional Jakarta, 25-26 April 2019

Pendefinisian tim arsitektur dan organisasi dirancang untuk mengetahui skenario bisnis yang terjadi dalam menjalankan bisnis maupun arsitektur untuk pengembangan pemasaran industry pariwisata adalah sebagai berikut: Aktor SDM beserta wewenang

Aktor sistem dan fungsionalitas

Tabel 1. Aktor SDM Aktor Wewenang

Ketua Memimpin seluruh kegiatan usaha, menetapkan sasaran kegiatan usaha dan

memastikan perkembangan usaha secara keseluruhan.

Subbagian Sekertaris dan Bendahara Melakukan pengelolaan urusan perencanaan, keuangan dan pengawasana.

Sekbid Produksi Mengatur kegiatan produksi susu pasteurisasi mulai dari bahan penyediaan

bahan baku, pengawasan dari kegiatan pengolahan hingga produk siap

dipasarkan.

Sekbid Pemasaran Merancang seluruh kegiatan pemasaran bertugas menyusun target pemasaran,

merencanakan, mengorganisir, mengontrol dan menggerakkan seluruh

kegiatan pemasaran.

Sekbid Argowisata Merencanakan serta mengontrol kegiatan wisata.

Sekbid Pengolahan Perencanaan, pendataan, serta pengawasan seluruh kegiatan dikandang.

Humas Mengontrol segala kegiatan yang berhubungan dengan pihak luar.

Departemen pertanian Dirjen Pasar Menentukan kebijakan organiasi, pembinaan atau penyuluhan dari pemerintah

Domestik PPHP ke peternak.

Unit Pemasaran produk Agribisnis Membuka jalur kerjasama dalam memasarkan produk khususnya hasil olahan

(UPPA) susu.

Tabel 2. Aktor Sistem Aktor Sistem Fungsi

Sistem informasi pengelolaan wisata edukasi pada Menyediakan sarana promosi bagi peternak dibidang peternakan wilayah Pondok Rangon pariwisata.

Tahap II Fase A: Architecture Vision

Menentukan kebutuhan untuk perancangan arsitektur sistem informasi meliputi: Profil organisasi.

visi dan misi organisasi.

Strategi dan tujuan organisasi.

Sasaran organisasi.

Identifikasi stakeholder dan kebutuhan bisnis.

Pendefinisian permasalahan dan sasaran perbaikan.

v alue chain Stakeholder

Firm Infrastructure: Pengelolaan Proses Bisnis The Value Chain Porter 1985

Human Resource Management: Manajemen Sumber Daya Manusia

Technology Development: Pengembangan Sistem Informasi dan Website

Inbound Logistics: Outbound Logistics:

Legend Pemesanan Produk Operations: Edukasi

Produk, Promosi dan Gross Sales Hasil Olahan dan dan Rekreasi Pelayanan

Peternakan

Support Activities

Primary Activities

Gambar 3. Value Chain Kepengurusan Eduwisata Peternakan Wilayah Pondok Rangon

181

Page 6: PERENCANAAN PENGEMBANGAN ARSITEKTUR SISTEM …aktivitas operasional pada peternakan, merancang arsitektur pengembangan sistem informasi menggunakan TOGAF ADM, dan membuat model rancangan

Seminar Nasional Mesin dan Industri (SNMI XIII) 2019 Seminar Nasional Teknologi Komputer dan Telekomunikasi (SNTKT IX) 2019 Riset

Multidisiplin untuk Menunjang Pengembangan Industri Nasional Jakarta, 25-26 April 2019

Tahap III Fase B: Business Architecture Menentukan model bisnis atau aktivitas bisnis yang diinginkan dengan melakukan

tiga hal, yaitu: Mendefinisikan area fungsional utama.

Menetapkan fungsi bisnis.

Mengidentifikasi tugas dan tanggung jawab

Tahap IV Fase C: Information System Architecture – Data Architecture Menentukan kandidat data.

Mendefinisikan entitas data.

Membuat relasi antara fungsi bisnis dan entitas data

Peraturan/Kebijakan Pemanfaatan TIK

Pemerintah

Masyarakat dan Pemerintah Peneliti

Penyedia Hasil

Peternakan

Visi dan Misi Kebijakan

$ $ Manajemen

Peternak

Manajemen Agrowisata Peternakan Wilayah Pondok Rangon

UPPA Membuka jalur

kerjasama dalam

memasarkan produk

Kepuasan

Pelayanan Customer

Staff Sarana dan Prasarana

Gambar 4. Rich Picture Eduwisata Peternakan Wilayah Pondok Rangon

Arsitektur bisnis Agrowisata Pada Peternakan Wilayah Pondok Rangon dapat diuraikan menjadi sebuah model sebagai berikut:

Gambar 5. Arsitektur Bisnis Eduwisata Peternakan Wilayah Pondok Rangon

182

Page 7: PERENCANAAN PENGEMBANGAN ARSITEKTUR SISTEM …aktivitas operasional pada peternakan, merancang arsitektur pengembangan sistem informasi menggunakan TOGAF ADM, dan membuat model rancangan

Seminar Nasional Mesin dan Industri (SNMI XIII) 2019 Seminar Nasional Teknologi Komputer dan Telekomunikasi (SNTKT IX) 2019 Riset

Multidisiplin untuk Menunjang Pengembangan Industri Nasional Jakarta, 25-26 April 2019

Tabel 3. Process Business Catalog No. Proses Bisnis Deskripsi

1. Proses bisnis pembuatan Proses bisnis penyusunan marketing plan dilakukan untuk mengolah data survei kondisi, pasar, paket wisata edukasi pelanggan, dan pesaing yang digunakan untuk menghaislkan rekomendasi perbaikan dan target

pemasaran

2. Proses bisnis pelayanan Salah satu sub proses dalam menentukan strategi pemasaran adalah penentuan harga layanan pelanggan dan pembayaran jasa. Harga layanan jasa baru dibuat sesuai dengan kondisi pasar, pesaing dan keinginan

wisata edukasi pelanggan sehingga dapat menarik pelanggan untuk membeli layanan jasa tersebut.

3. Proses bisnis persiapan Salah satu sub proses dalam menentukan strategi pemasaran adalah pengembangan layanan pelaksanaan wisata edukasi jasa baru. Layanan jasa baru dibuat sesuai dengan kondisi pasar dan keinginan pelanggan

sehingga dapat memuaskan kebutuhan pelanggan

4. Proses bisnis pemasaran Salah satu sub proses dalam menentukan strategi pemasaran adalah menentukan promosi. produk hasil olahan dan Promosi merupakan hal yang penting karena dapat membantu dalam memberikan informasi

peternakan tentang jasa layanan dan menarik pelanggan untuk membeli layanan jasa tersebut.

5. Proses bisnis pelayanan Proses penanganan keluhan dilakukan untuk menampung dan menangani setiap masalah yang komplain dan pembayaran dihadapi oleh pelanggan sehingga dapat meningkatkan kepuasan dan kesetian pelangan

terhadap perusahaan

6. Proses bisnis sistem Pemanfaatan teknologi dan informasi merupakan salah satu upaya untuk mengeliminasi administrator keterbatasan yang dimiliki oleh masyarakat. Informasi yang tersedia melalui media internet

saat ini sangat banyak dan dapat memberikan inspirasi serta peluang untuk mengembangakan

usaha. Internet tidak hanya menjadi media pemasaran yang efektif dan murah saja, tapi juga

dapat memberikan informasi mengenai produk-produk yang dapat dihasilkan oleh masyarakat

Tahap V Fase C: Information System Architecture – Application Architecture Mengidentifikasi kelompok aplikasi.

Menentukan jenis aplikasi yang dibutuhkan.

Membuat pemodelan arsitektur aplikasi

Untuk penentuan arsitektur aplikasi yang akan digunakan, didefinisikan dengan pola solusi kelompok aplikasi untuk memebantu fungsi bisnis utama dan pendukung.

Tabel 4. Solusi Kelompok Aplikasi Tiap Fungsi Bisnis

No Nama Aktivitas Bisnis Permasalahan

Pola Solusi SI Solusi Kelompok

Aplikasi

1. Pemesanan produk hasil Masih kuranganya Sistem pemasaran produk hasil - Pengumpulan Data olahan dan peternakan informasi. olahan dan peternakan - Pengelolaan User - Pengajuan Order produk

- Pembayaran produk

- Pembuatan Laporan Keuangan

2. Edukasi dan rekreasi - Belum ada - Informasi detail secara - Pengelolaan User elektronik (online) - Pengumpulan Data

- Sistem pembuatan paket - Pembuatan Paket Wisata

wisata edukasi - Pembuatan Laporan Keuangan - Sistem persiapan

pelaksanaan wisata edukasi

3. Produk, promosi dan Masih kuranganya - Membuat aplikasi online - Pengajuan Order Wisata pelayanan informasi. untuk semua aktivitas - Pemberian Detail Paket

administrasi. Wisata dan - Sistem pelayanan pelanggan - Batas Konfirmasi Persetujuan

dan pembayaran wisata dan Konfirmasi Detail

edukasi - Paket Wisata - Sistem pelayanan komplain - Pembayaran Paket Wisata

dan pembayaran - Persiapan Wisata

- Persiapan Destinasi - Pengajuan Komplain

Pelanggan

- Pembuatan Laporan Komplain

4. Pengelolaan proses Pengelolaan dan Pengembangan sistem - Pembuatan Laporan bisnis pemantauan masih kurang informasi dengan Hak akses

terorganisir data

5. Manajemen Sumber Semua yang berkaitan Pengembangan sistem Website sistem administrator Daya Manusia dengan transaksi belum informasi dengan Hak akses

ada pengolahan yang baik. data

6. Pengembangan sistem Pengamanan dan Hak akses data dengan user Website sistem administrator informasi dan website pengolahan masih belum dan password.

efektif

183

Page 8: PERENCANAAN PENGEMBANGAN ARSITEKTUR SISTEM …aktivitas operasional pada peternakan, merancang arsitektur pengembangan sistem informasi menggunakan TOGAF ADM, dan membuat model rancangan

Seminar Nasional Mesin dan Industri (SNMI XIII) 2019 Seminar Nasional Teknologi Komputer dan Telekomunikasi (SNTKT IX) 2019 Riset

Multidisiplin untuk Menunjang Pengembangan Industri Nasional Jakarta, 25-26 April 2019

Berdasarkan uraian solusi kelompok aplikasi tiap fungsi bisnis diatas, berikut kode aplikasi yang dirancang:

Tabel 5. Kode Aplikasi Kelompok Aplikasi Kode Aplikasi Kandidat Aplikasi

Sistem pembuatan paket WAEC_1.1 1.1 Pengelolaan User

wisata edukasi WAEC_1.2 1.2 Pengumpulan Data

WAEC_1.3 1.3 Pembuatan Paket Wisata.

Sistem pelayanan WAEC_2.1 2.1 Pengajuan Order Wisata.

pelanggan dan pembayaran WAEC_2.2 2.2 Pemberian Detail Paket Wisata dan Batas Konfirmasi.

wisata edukasi WAEC_2.3 2.3 Persetujuan dan Konfirmasi Detail Paket Wisata.

WAEC_2.4 2.4 Pembayaran Paket Wisata.

WAEC_2.5 2.5 Pembuatan Laporan Keuangan

Sistem persiapan WAEC_3.1 3.1 Persiapan Wisata.

pelaksanaan wisata edukasi WAEC_3.2 3.2 Persiapan Destinasi.

Sistem pemasaran produk WAEC_4.1 4.1 Pengumpulan Data. hasil olahan dan WAEC_4.2 4.2 Pengelolaan User.

peternakan WAEC_4.3 4.3 Pengajuan Order produk.

WAEC_4.4 4.4 Pembayaran produk

WAEC_4.5 4.5 Pembuatan Laporan Keuangan

Sistem pelayanan komplain WAEC_5.1 5.1 Pengajuan Komplain Pelanggan

dan pembayaran WAEC_5.2 5.2 Pembuatan Laporan Komplain.

Sistem administrator WAEC_6.1 6.1 Backup Database.

WAEC_6.2 6.2 Restore Database.

WAEC_6.3 6.3 Setting User.

WAEC_6.4 6.4 Histori Pengguna.

WAEC_6.5 6.5 Setting Informasi.

WAEC_6.6 6.6 Kirim Informasi.

Arsitektur sistem aplikasi dapat dimodelkan menggunakan Application Communication Diagram, berikut ini:

soaml Application Communication

WAEC_1.1 WAEC_1.2 WAEC_1.3 WAEC_2.1 WAEC_2.2 WAEC_2.3

WAEC_2.4

Aplikasi Aplikasi

Sistem pelayanan

pelanggan

Sistem pembuatan paket dan pembayaran wisata

edukasi

wisata edukasi

WAEC_2.5

WAEC_6.1 WAEC_6.2

Aplikasi

Sistem persiapan

pelaksanaan

wisata edukasi

Aplikasi WAEC_4.1 Sistem Administrator

WAEC_3.2

Aplikasi

WAEC_3.1

Sistem pemasaran WAEC_4.2 produk hasil olahan dan

Aplikasi peternakan

Sistem pelayanan komplain dan pembayaran

WAEC_6.3

WAEC_6.4 WAEC_6.5

WAEC_6.6

WAEC_4.3

WAEC_5.1 WAEC_4.4 WAEC_4.5

WAEC_5.2

Gambar 6. Application Communication Diagram

184

Page 9: PERENCANAAN PENGEMBANGAN ARSITEKTUR SISTEM …aktivitas operasional pada peternakan, merancang arsitektur pengembangan sistem informasi menggunakan TOGAF ADM, dan membuat model rancangan

Seminar Nasional Mesin dan Industri (SNMI XIII) 2019 Seminar Nasional Teknologi Komputer dan Telekomunikasi (SNTKT IX) 2019 Riset

Multidisiplin untuk Menunjang Pengembangan Industri Nasional Jakarta, 25-26 April 2019

Tahap VI Fase D: Technology Architecture Untuk penjelasan pada tiap platform teknologi yang digunakan, dijelaskan melalui

table di bawah ini:

Tabel 6. Penggunaan Platform Teknologi Kelompok Jenis

Sistem operasi Windows XP/Linux all variant.

Aplikasi Deployment Server: Apache Web Server.

Programming Language: Java, PHP, JavaScript, AJAX.

Database Engine: PostgreSQL.

Perangkat keras Komputer web server: Intel 80486, Debian/Ubuntu Linux atau UNIX FreeBSD, aplikasi Litespeeds, 2GB, 32 MB.

Data Center Kabel fiber optic yang membentuk dedicated line. Telepon, saluran telepon, modem, switch, kabel, dan konektor RJ-11.

KomunikasiInternet. Keamanan

Firewall: untuk mengatur komunikasi antar jaringan.

Network Management System (NMS): untuk mengendalikan system dan sumber dayanya dengan mengontrol penggunaannya, akses monitoring, dan melaporkan kondisi terkini.

Anti-virus client/server

Tahap VII Fase E: Opportunities and Solutions Evaluasi gap.

Melakukan penyusunan manfaat dari enterprise architecture

Tahap VIII Fase F: Migration Planning Melakukan penilaian dengan model matrik pada penilaian dalam menentukan

rencana migrasi. Penentuan rencana migrasi

Meminimalisasi resiko.

Dalam penerapan Sistem Informasi Eduwisata Peternakan Wilayah Pondok Rangon diharapkan seminimal mungkin terjadi resiko akibat penerapan sistem ini. Untuk meminimalisasi resiko, ada beberapa hal yang harus dilakukan: Melakukan testing terhadap modul aplikasi yang akan diterapkan kedalam sistem yang

akan dibangun. Mendokumentasikan Sistem Informasi Eduwisata Peternakan Wilayah Pondok Rangon

secara lengkap dan terstruktur sehingga bila terdapat kesalahan dapat dengan mudah di telusuri.

Penerapan Sistem Informasi dilakukan secara pararel dengan beberapa aplikasi yang sudah ada saat ini. Bila selama satu periode penerapan berjalan tanpa hambatan maka

migrasi data mulai dilakukan. Melakukan sosialisasi untuk semua stakeholder.

KESIMPULAN DAN SARAN Dari hasil penelitian dan pembahasan maka dapat disimpulkan TOGAF ADM

digunakan untuk melaksanakan perencanaan arsitektur infomasi, akan tetapi masih bersifat generik. TOGAF memberikan panduan untuk mendefinisikan arsitektur data, arsitektur

aplikasi, arsitektur teknologi dan arsitektur bisnis. Semua arsitektur tersebut dipersiapkan untuk menjadi suatu architecture framework process. Hasil akhir adalah rancangan

185

Page 10: PERENCANAAN PENGEMBANGAN ARSITEKTUR SISTEM …aktivitas operasional pada peternakan, merancang arsitektur pengembangan sistem informasi menggunakan TOGAF ADM, dan membuat model rancangan

Seminar Nasional Mesin dan Industri (SNMI XIII) 2019 Seminar Nasional Teknologi Komputer dan Telekomunikasi (SNTKT IX) 2019 Riset

Multidisiplin untuk Menunjang Pengembangan Industri Nasional Jakarta, 25-26 April 2019

arsitektur sistem informasi dan standar-standar tata kelola teknologi informasi yang dapat digunakan sebagai salah satu fasilitas di Peternakan Wilayah Pondok Rangon untuk penyajian informasi dan pelayanan jasa pariwisata.

Peternakan Wilayah Pondok Rangon perlu menerapkan pengukuran secara berkala agar lebih terpantau, sehingga tahu faktor-faktor apa yang masih kurang, dan perlu

mendapat perhatian, dan faktor-faktor apa yang perlu dipertahankan atau ditingkatkan lagi. Pengembangan aplikasi harus dilaksanakan secara bertahap sesuai dengan tahapan

implementasi yang telah disusun.

DAFTAR PUSTAKA A. Hossain, R. Islam, and C. Siwar, “Educational Tourism and Forest Conservation :

Diversification for Child Education,” vol. 7, no. C, pp. 19–23, 2010. G. R. Taleghani, A. Ghafary, and B. M. Asgharpour, Seyed Esmail, “An investigation of

the barriers related to tourism industry develompement in Iran,” third Int. Geogr. Symp., vol. 120, pp. 772–778, 2014.

C. A. Mcgladdery and B. A. Lubbe, “International educational tourism : Does it foster global learning ? A survey of South African high school learners,” Tour. Manag., vol. 62, pp. 292–301, 2017.

C. Petroman, A. Mirea, A. Lozici, E. Claudia, and I. Merce, “The Rural Educational Tourism at the Farm,” Procedia Econ. Financ., vol. 39, no. November 2015, pp. 88–93, 2016.

V. Ndou, G. Mele, and P. Del Vecchio, “Leisure , Sport & Tourism Education

Entrepreneurship education in tourism : An investigation among European Universities,” J. Hosp. Leis. Sport Tour. Educ., no. May 2017, pp. 1–11, 2018.

A. Mohammed, B. Hamed, T. Shneikat, and A. Oday, “Motivational factors for educational

tourism : A case study in Northern Cyprus,” TMP, vol. 11, pp. 58–62, 2014. R. M. Dudensing, D. W. Hughes, and M. Shields, “Perceptions of tourism promotion and

business challenges : A survey-based comparison of tourism businesses and promotion

organizations,” Tour. Manag., vol. 32, no. 6, pp. 1453–1462, 2011. H. Idajati, “Cultural And Tourism Planning As Tool For City Revitalization The Case

Study Of Kalimas River , Surabaya-Indonesia,” Procedia - Soc. Behav. Sci., vol. 135, pp. 136–141, 2014.

C. Oliver, Applied Computing in Medicine and Health. 2016.

K. Julia, “ScienceDirect ScienceDirect Challenges in Integrating Enterprise Architecture – a case study Challenges in Integrating Product-IT into Enterprise Architecture – case study,” Procedia Comput. Sci., vol. 121, pp. 525–533, 2017.

Kothari, C.R. (2004). Research Methodology Methods & Techniques. New Delhi: New Age International (P) Ltd

S. Yousaf and F. Xiucheng, “Halal culinary and tourism marketing strategies on government websites : A preliminary analysis,” Tour. Manag., vol. 68, no. February, 423–443, 2018.

P. Bhattacharya, “ScienceDirect ScienceDirect Modelling Strategic Alignment of Business and IT through Modelling Architecture : Strategic Alignment of Business

and IT through Enterprise Augmenting Archimate with BMM Enterprise Architecture : Augmenting Archimate with BMM,” Procedia Comput. Sci., vol. 121,

80–88, 2017. V. Goepp and M. Petit, “Insight from a comparison of TOGAF ADM and SAM alignment

processes ScienceDirect,” IFAC-PapersOnLine, vol. 50, no. 1, pp. 11707–

186

Page 11: PERENCANAAN PENGEMBANGAN ARSITEKTUR SISTEM …aktivitas operasional pada peternakan, merancang arsitektur pengembangan sistem informasi menggunakan TOGAF ADM, dan membuat model rancangan

Seminar Nasional Mesin dan Industri (SNMI XIII) 2019 Seminar Nasional Teknologi Komputer dan Telekomunikasi (SNTKT IX) 2019 Riset

Multidisiplin untuk Menunjang Pengembangan Industri Nasional Jakarta, 25-26 April 2019

11712, 2017. S. Yamamoto, “A knowledge integration approach of safety-critical software development

and operation based on the method architecture,” Procedia - Procedia Comput. Sci., vol. 35, pp. 1718–1727, 2014.

R. Yunis and K. Surendro, “MODEL ENTERPRISE ARCHITECTURE UNTUK PERGURUAN,” in Seminar Nasional Informatika, 2009, vol. 2009, no. semnasIF, pp. 72–79.

E. B. Setiawan, “Perancangan Strategis Sistem Informasi IT Telkom untuk Menuju World Class,” no. January 2009, 2016.

A. Gandhi, A. P. Kurniati, and S. T. Mt, “PERENCANAAN STRATEGIS SISTEM INFORMASI BERBASIS TOGAF ADM,” vol. 2012, no. Snati, pp. 15–16, 2012.

S. Murni, “RENCANA STRATEGIS SISTEM INFORMASI/TEKNOLOGI INFORMASI MENGGUNAKAN ENTERPRISE ARCHITECTURE PLANNING (EAP) DENGAN,” Khatulistiwa Inform., vol. 3, no. 2, pp. 208–221, 2015.

Sugiyanto.(2008). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Page 12: PERENCANAAN PENGEMBANGAN ARSITEKTUR SISTEM …aktivitas operasional pada peternakan, merancang arsitektur pengembangan sistem informasi menggunakan TOGAF ADM, dan membuat model rancangan

187