Perencanaan Lanskap Kawasan Ekowisata Gambut Baning Di … · 2. Hutan sekunder-belukar Sumber air...

22
LAMPIRAN

Transcript of Perencanaan Lanskap Kawasan Ekowisata Gambut Baning Di … · 2. Hutan sekunder-belukar Sumber air...

Page 1: Perencanaan Lanskap Kawasan Ekowisata Gambut Baning Di … · 2. Hutan sekunder-belukar Sumber air sebagian alami dari hujan, air tanah Hutan sekunder-belukar Sumber air sebagian

105

LAMPIRAN

Page 2: Perencanaan Lanskap Kawasan Ekowisata Gambut Baning Di … · 2. Hutan sekunder-belukar Sumber air sebagian alami dari hujan, air tanah Hutan sekunder-belukar Sumber air sebagian

106

Page 3: Perencanaan Lanskap Kawasan Ekowisata Gambut Baning Di … · 2. Hutan sekunder-belukar Sumber air sebagian alami dari hujan, air tanah Hutan sekunder-belukar Sumber air sebagian

107

Lampiran 1 Kondisi gambut dalam kawasan gambut Baning

No. Jenis penutupan lahan Kondisi gambut 1. Hutan gambut primer Ketebalan antara 1 – 2,5 m; telah terjadi

penurunan permukaan gambut (subsiden), terlihat dari perakaran pohon besar yang mulai nampak dipermukaan tanah. Jenis tanah gambut Sapric haplohemist, tingkat kematangan saprik-hemik. Suhu gambut rata-rata 26oC – 30oC.

2. Hutan sekunder-belukar Ketebalan gambut antara 0,5 – 1 m; telah terjadi penurunan permukaan gambut yang cukup nyata, perakaran pohon nampak jelas dipermukaan tanah, terdapat pohon-pohon yang sudah tidak tegak lagi/tumbang. Jenis tanah gambut Sapric haplohemist, tingkat kematangan saprik-hemik. Suhu gambut rata-rata 26oC – 30oC.

3. Semak Ketebalan gambut < 0,5 m; gambut telah bercampur lumpur dan pasir. Jenis tanah gambut Sapric haplohemist, tingkat kematangan gambut saprik-hemik. Suhu gambut rata-rata 31oC – 35oC.

4. Pemukiman/tanah kosong Ketebalan gambut < 0,5 m; telah terjadi penimbunan tanah, berupa areal bekas kebun dan rumah penduduk. Jenis tanah campuran gambut dan tanah alluvial serta podsolik. Suhu gambut rata-rata 31oC – 35oC.

Sumber: Balai KSDA Kalimantan Barat (2010), pengamatan lapangan (2011)

Page 4: Perencanaan Lanskap Kawasan Ekowisata Gambut Baning Di … · 2. Hutan sekunder-belukar Sumber air sebagian alami dari hujan, air tanah Hutan sekunder-belukar Sumber air sebagian

108

Lampiran 2 Kondisi hidrologi dalam kawasan gambut Baning

No. Jenis penutupan lahan Kondisi hidrologi 1. Hutan gambut primer Sumber air alami dari hujan, air tanah dan aliran

alami, sebagian kecil mendapat pengaruh dari saluran buatan di tengah kawasan; pengaliran air cepat (sebagian tergenang dan cepat hilang mengalir ke luar kawasan); tinggi muka air 60 – 80 cm; terdapat sedikit penurunan kualitas air, sumber limbah terletak > 1,5 km;

2. Hutan sekunder-belukar Sumber air sebagian alami dari hujan, air tanah dan aliran alami, sebagian mendapat pengaruh aliran buatan; pengaliran air agak cepat (sebagian tergenang dan cepat hilang mengalir ke saluran); tinggi muka air 40 – 60 cm; penurunan kualitas air mulai nampak nyata, sumber limbah terletak 0,5 – 1,5 km; terdapat pengaruh banjir musiman dengan tinggi banjir 0,5 – 1 m, lama banjir 1 – 3 bulan, siklus banjir 1 tahun sekali banjir kecil dan 5 -6 tahun sekali banjir besar.

3. Semak Sumber air sebagian besar berasal dari aliran pemukiman dan saluran buatan; pengaliran air baik karena adanya saluran (tidak tergenang dan tidak cepat hilang); tinggi muka air < 40 cm; kualitas air telah menurun sangat nyata, terdapat pengaruh dari pemukiman dan saluran buatan lainnya, sumber limbah < 0,5 km; terdapat pengaruh banjir musiman dengan tinggi banjir 0,5 – 1 m, lama banjir 1 – 3 bulan, siklus banjir 1 tahun sekali banjir kecil dan 5 -6 tahun sekali banjir besar.

4. Pemukiman/tanah kosong

Sumber air sebagian besar berasal dari aliran pemukiman dan saluran buatan; pengaliran air baik karena adanya saluran (tidak tergenang dan tidak cepat hilang); tinggi muka air < 40 cm; kualitas air telah menurun sangat nyata, sumber limbah < 0,5 km; terdapat pengaruh banjir musiman dengan tinggi banjir 0,5 – 1 m, lama banjir 1 – 3 bulan, siklus banjir 1 tahun sekali banjir kecil dan 5 -6 tahun sekali banjir besar.

Sumber: Balai KSDA Kalimantan Barat (2010), pengamatan lapangan (2011)

Page 5: Perencanaan Lanskap Kawasan Ekowisata Gambut Baning Di … · 2. Hutan sekunder-belukar Sumber air sebagian alami dari hujan, air tanah Hutan sekunder-belukar Sumber air sebagian

101

Lampiran 3 Daftar nama flora di kawasan gambut Baning

No Nama Latin Nama daerah

Status flora Batang Daun Bunga Buah Nilai ekonomi

(manfaat) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) 1. Acacia mangium Akasia - – – – – – 2. Alsophila glauca Paku elang - – – – – – 3. Alstonia angustiloba Pelaik - tinggi sampai 45 m,

diameter 1 m, batang bergulir, memiliki banir, warna kulit coklat sampai abu-abu

lonjong membujur, panjang 8-19 cm, lebar 2,5-5 cm, permukaan kasar

mahkota berbentuk tabung, panjang 6-7 mm

buah folikel, panjang hingga 30 cm

bahan kerajinan

4. Alstonia schoolaris Pelaik pipit /kayu gabus

- tinggi hingga 36 m, diameter 0,8 m, batang bergalur, kulit pohon halus

daun dalam ulir, lonjong, panjang 7-17 cm, lebar 2-6 cm, licin, bagian bawah putih

panjang petioles 2-3 cm

buah folikel, panjang sampai dengan 30 cm

bahan kerajinan

5. Arcypteris irregularis Paku kejampa

- – – – – –

6. Asplenium nidus Paku rajang - – – – – – 7. Bhesa paniculata Medang serai - – – – – –

8. Caetanopsis sp Berangan linsom

- – – – – –

9. Calamus axillaris Rotan sega balau

- – – – – furnitur, meubel

10. Calamus mucronatus Rotan jentari - – – – – furnitur, meubel 11. Calamus sordidus Rotan

keladan - – – – – furnitur, meubel

12. Camnosperma auriculatum

Terentang - – – – – bahan bangunan, bahan konstruksi

13. Camnosperma sp Melamek - – – – – bahan bangunan, bahan konstruksi

14. Canarium caudatum Kedondong hutan

- – – – – buah-buahan

15. Cotylelobium flavum Resak barak Langka – – – – bahan bangunan, bahan konstruksi 109

Page 6: Perencanaan Lanskap Kawasan Ekowisata Gambut Baning Di … · 2. Hutan sekunder-belukar Sumber air sebagian alami dari hujan, air tanah Hutan sekunder-belukar Sumber air sebagian

102

Lanjutan…..Lampiran 3 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) 16. Cratoxylon aborescen Temau - – – – – bahan bangunan,

bahan konstruksi

17. Cratoxylon arborescens

Gerunggang Langka tinggi sampai 40 m, diameter 0,7 m, batang tidak memiliki banir, kulit kayu berwarna coklat, biasanya mengelupas

daun membujur, panjang 5-14 cm, lebar 2-6 cm, keras dan kasar

bunga berada di terminal, panjang mahkota 4-7 cm dalam malai dan mudah gugur, warna merah tua

biji berwarna coklat tua sampai ungu, panjang 7-9 mm

bahan bangunan, furnitur

18. Cratoxylon glaucum Temau kerangas

- – – – – bahan bangunan, bahan konstruksi

19. Dactylocladus stenostachys

Mentibu - – – – – bahan bangunan, bahan konstruksi

20. Daemonorops ruptilis Rotan danan - – – – – furnitur, meubel 21. Dialium indum Keranji - – – – – buah-buahan

22. Dillenia eximia Simpur - tinggi hingga 10 m, kadang-kadang berakar dari buku terbawah

daun lonjong hingga oval, panjang 12-25 cm, lebar 8-12 cm

panjang petioles 2-6 cm, lebar hingga 1,5 cm, bersayap, warna kuning terang dengan 5 mahkota

buah berwarna merah

obat-obatan

23. Dillenia sp Entepung - – – – – bahan bangunan, bahan konstruksi

24. Dipterocarpus grandiflorus

Engkeretak /keruing

Langka – – bunga bersayap, berwarna merah muda

– bahan bangunan, bahan konstruksi

25. Dryobalanops abnormis Kelansau Langka – – – – bahan bangunan

26. Dyera lowii Jelutung Langka pohon besar, tinggi hingga 60 m, diameter lebih dari 2,6 m, batang berbentuk tabung, tidak memiliki banir, warna kulit abu-abu gelap, halus, memiliki lateks

daun bervariasi, lonjong, lonjong membujur, panjang 12-15 cm, lebar 6-8 cm, kasa

petioles 2-6 cm, panjang bunga 1 cm

buah folikel, panjang 40 cm

getah (permen karet), pensil, furnitur, plywood

110

Page 7: Perencanaan Lanskap Kawasan Ekowisata Gambut Baning Di … · 2. Hutan sekunder-belukar Sumber air sebagian alami dari hujan, air tanah Hutan sekunder-belukar Sumber air sebagian

103

Lanjutan…..Lampiran 3 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) 27. Dyospyros

bantamensis Malam - – – – – bahan bangunan,

bahan konstruksi

28. Elaphoglossum angulatum

Paku besi - – – – – –

29. Eugenia sp Jambu-jambuan

- semak hingga pohon tinggi, memiliki banir, warna kulit abu-abu coklat sampai merah kecoklatan, mengelupas

daun berhadapan, sederhana, licin

bunga satu-satu atau bergerombol

buah seperti buah berry, kulit lunak

kayu bakar, buah-buahan

30. Eugenia sp Tamang burung

- – – – – bahan bangunan

31. Eugenia sp Ubah jambu - – – – – bahan bangunan

32. Eugenia sp Ubah merah - – – – – bahan bangunan 33. Eugenia sp Ubah putih - – – – – bahan bangunan 34. Eugenia sp Ubah samak - – – – – bahan bangunan

35. Eugenia spicata Ubah nasi - – – – – bahan bangunan

36. Euthemis leococarpa Semprat - – – – – bahan bangunan

37. Fagraea fragrans Tembesuk - tinggi pohon 5-15 m, diameter 0,3 m

daun melebar hingga lonjong, panjang 15-30 cm, lebar 8-15 cm, keras

bunga tersusun di bagian pangkal, panjang bunga 2-4 cm, warna putih krem

buah seperti berry dengan eksudat yang lengket di kulit luarnya, panjang 2 cm

bahan konstruksi, bahan bangunan

38. Gluta renghas Rengas biasa

- tinggi sampai 50 m, diameter 1 m, memiliki banir saat tua, warna coklat kemarahan

berbentuk lonjong membujur, panjang 12-36 cm, lebar 4-9 cm

berwarna putih, membelit, berukuran kecil

bulat mengkerut, warna coklat muda

bahan konstruksi, bahan bangunan

39. Glyhenis linearis Resam - – – – – –

40. Gonysytyllus bancanus

Ramin Langka – – – – bahan bangunan, furnitur

41. Imperata cylindrica Alang-alang

- – – – – –

111

Page 8: Perencanaan Lanskap Kawasan Ekowisata Gambut Baning Di … · 2. Hutan sekunder-belukar Sumber air sebagian alami dari hujan, air tanah Hutan sekunder-belukar Sumber air sebagian

104

Lanjutan…..Lampiran 3 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) 42. Jackia ornata Selumar - tinggi pohon sampai

35 m, batang lurus, banir setinggi 1 m, warna kulit coklat kemerahan

daun obovate, panjang 9-40 cm, lebar 5-16 cm

bunga berbau wangi buah memiliki 3 sayap

bahan konstruksi, bahan bangunan

43. Khortalsia flagellaris Rotan dan - – – – – furnitur, meubel

44. Litsea sp Medang kenawang

- tinggi pohon sampai 45 m, diameter 0,45 m, kadang-kadang memiliki banir dengan tinggi hingga 2,5 m, kulit halus hingga mengelupas, warna abu-abu kekuningan

daun spiral, lonjong membujur atau agak lebar, panjang 6-15 cm, lebar 2,5-6 cm

bunga tersusun mengelompok di pangkal daun

buah membujur, panjang 1,5 cm, diameter 1 cm

bahan bangunan, bahan konstruksi

45. Litsea sp Medang merah

- – – – – bahan bangunan

46. Litsea sp Medang segudang

- – – – – bahan bangunan

47. Litsea sp Medang semat

- – – – – bahan bangunan

48. Litsea sp Medang tawang

- – – – – bahan bangunan

49. Macaranga pruinosa Mahang putih

- tinggi sampai 30 m, kulit batang halus, warna abu-abu

daun spiral, kadang-kadang besar

bunga tunggal, berada di bawah daun

buah berupa kapsul yang kasar, kuning mengkilat

bahan pulp

50. Melanorrhoea walichii Rengas burung

- tinggi sampai 45 m, diameter 0,7 m, tinggi banir 1,5-4 m, warna abu-abu kecoklatan

lonjong, panjang 8,5-34,5 cm, lebar 4-14 cm, permukaan kasar

memiliki malai dengan panjang 16-33 cm, warna bunga putih berukuran kecil

bulat mengkerut, warna coklat muda

bahan bangunan

51. Melastoma candidum Cengkodok - – – – – obat-obatan 52. Memecylon edule Ubah besi - tinggi pohon hingga

20 m, diameter 0,3 m, kulit kayu licin, pecahannya sangat halus, ranting silinder

daun lonjong, panjang 3-9 cm, lebar 1-4 cm

bunga tersusun dibawah daun

buah berbentuk bundar, diameter 6-9 mm, putik kehijauan yang selanjutnya menjadi biru

bahan bangunan, bahan konstruksi

112

Page 9: Perencanaan Lanskap Kawasan Ekowisata Gambut Baning Di … · 2. Hutan sekunder-belukar Sumber air sebagian alami dari hujan, air tanah Hutan sekunder-belukar Sumber air sebagian

105

Lanjutan…..Lampiran 3 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) 53. Memecylon sp Temeras - – – – – bahan bangunan,

bahan konstruksi 54. Myristica iners Empapak

lawai - – – – – bahan bangunan,

bahan konstruksi

55. Nepenthes ampularia

Kantong semar lowland

Langka – – – – tanaman hias

56. Nepenthes bicalcarata

Kantong semar lowland endemik Sintang

Endemik /Langka

– – – – tanaman hias

57. Nepenthes gracilis Kantong semar lowland

Langka – – – – tanaman hias

58. Nepenthes mirabilis Kantong semar lowland

Langka – – – – tanaman hias

59. Nepenthes raflessiana

Kantong semar lowland

Langka – – – – tanaman hias

60. Nephelium sp Rambutan hutan

- tinggi pohon hingga 40 m, diameter 0,6 m, kulit coklat kelabu, cabang banyak

daun lonjong, panjang 20-35 cm, lebar 5-10 cm

bunga berukuran kecil, bergerombol

buah berbentuk bulat, memiliki rambut

buah-buahan

61. Palaquium xanthochymum

Nyatoh - – – – – bahan bangunan

62. Pandanus spp Pandan - – – – – – 63. Parastemon

urophyllum Ubah milas - – – – – bahan bangunan

64. Payena sp Ubah bulan - – – – – bahan bangunan

65. Planchonia grandis Jengger - – – – – bahan bangunan

66. Saloca spp Asam maram - – – – – –

67. Shorea acuminatissima

Meranti kuning Langka – – – – bahan bangunan, bahan konstruksi 113

Page 10: Perencanaan Lanskap Kawasan Ekowisata Gambut Baning Di … · 2. Hutan sekunder-belukar Sumber air sebagian alami dari hujan, air tanah Hutan sekunder-belukar Sumber air sebagian

106

Lanjutan…..Lampiran 3 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) 68. Shorea ovata Meranti gernis Langka – – – – bahan bangunan,

bahan konstruksi 69. Shorea pachyphylla Mabang Langka – – – – bahan bangunan,

bahan konstruksi 70. Shorea parvifolia Meranti bunga Langka tinggi sampai 65 m,

diameter 1 m, batang silinder, lurus dan runcing, banir pendek, warna kulit coklat tua atau merah tua

daun oval, panjang 5-9 cm, lebar 2,5-5 cm, kasar

mahkota lonjong panjang 9 cm, lebar 1,5 cm, berbentuk spatula

bahan bangunan, bahan konstruksi

71. Shorea uliginosa Meranti batu Langka – – – – bahan bangunan

72. Sindora mangiyii Sempetir - tinggi sampai 45 m, diameter 0,9 m, kulit kayu terang berbercak

daun lonjong kulit terselubung bahan bangunan, furnitur, bahan konstruksi

73. Soneratia alba Perepat - – – – – – 74. Ternstroemia sp Serantung - – – – – – 75. Tetramerista glabra Asam-asam - tinggi 35 m,

diameter 1 m, bergalur, terkadang ada akar udara, warna coklat

daun spiral, panjang 7-30 cm, lebar 3-9 cm

berbentuk malai dengan banyak bunga

bulat atau sedikit bulat telur, diameter 2-3 cm

bahan kontruksi, bahan bangunan

76. Vatica oblongifolia Resak aek Langka tinggi sampai 35 m, diameter 0,5 m, kulit kayu halus

daun berbentuk lonjong,panjang 10-31 cm, lebar 4,5-10 cm, kasar

bunga khas, malai hingga 8 cm

buah triangular, panjang 3 cm, lebar 2 cm, keras dan kasar, biji globular, diameter 2 cm

bahan kontruksi, bahan bangunan

77. Vatica rassak Resak limau Langka tinggi sampai 40 m, diameter 0,5 m, batang lurus, bagian bawah bergulir dengan banir yang pendek, dengan gelindingan horisontal, kulit kayu berwarna coklat terang

daun membujur hingga agak lonjong, panjang 13-32 cm, lebar 5-11 cm, kasar

bunga khas, malai hingga 8 cm

buah berbentuk segitiga, panjang biji 7 cm, diameter 4,5 cm membujur dengan tiga galur semu, kulit keras berkayu

bahan kontruksi, bahan bangunan

Sumber: Balai KSDA Kalimantan Barat (2002), pengamatan lapangan (2011)

114

Page 11: Perencanaan Lanskap Kawasan Ekowisata Gambut Baning Di … · 2. Hutan sekunder-belukar Sumber air sebagian alami dari hujan, air tanah Hutan sekunder-belukar Sumber air sebagian

115

Lampiran 4 Daftar nama fauna di kawasan gambut Baning

No. Nama Latin Nama daerah Status fauna

Waktu aktivitas

Ketinggian dan Ruang habitat

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

1. Amaurornis phoenicurus Burung Keruak – Siang 10 – 30 m

2. Anabas tertudineus Ikan Betok – Siang Bagian bawah

3. Anthreptes malacensis Burung Madu – Siang >20 m

4. Attacus atlas Kupu-kupu Gajah – Siang 5 – 10 m

5. Caloperdix oculea Burung pipit – Siang 5 – 10 m

6. Carpococcyx radisius Burung Bubut Dada Belang – Siang 10 – 30 m

7. Centropus sinansis Burung Bubut Coklat – Siang 10 – 30 m

8. Circus seruginosus Burung Elang Rawa – Siang 10 – 30 m

9. Clarias batracus Ikan Lele – Siang Bagian bawah

10. Conocephalus sp Bunglon – Siang 5 – 20 m

11. Copyschus pyrrhophyga Burung Murai Batu – Siang 10 – 30 m

12. Copyscus saularis Burung Kacer – Siang 10 – 30 m

13. Corturnix chinensis Burung Puyuh – Siang 10 – 30 m

14. Dicrurus paradiseus Burung Dewata Ekor Panjang – Siang 10 – 30 m

15. Draco valens Bunglon – Siang 5 – 20 m

16. Dryocopus javensis Burung Pelatuk Besar – Siang 10 – 30 m

17. Gallinago gallinago Burung Sikudidi – Siang 10 – 30 m

18. Gracula religiosa Burung Beo Biasa – Siang 10 – 30 m

19. Hypsipetes malaccensis Burung Cerucukan – Siang 10 – 30 m

20. Lariscus hosei Tupai 4 Strip/Kerabak Langka Malam 5 – 20 m

21. Lariscus insignis Tupai 3 Strip Langka Malam 5 – 20 m

22. Loius rorattus Burung Bayan Langka Siang 10 – 30 m

23. Manis javanicus Trenggiling – Siang Bagian bawah

24. Micropternus brachyurus Burung Pelatuk Coklat – Siang 10 – 30 m

25. Myzomela crytocephala Burung Madu Rawa – Siang 10 – 30 m

26. Naja hannah Ular Tedung – Malam Bagian bawah

27. Ophiocephalus striatus Ikan Gabus – Siang Bagian bawah

28. Orlitia borneensis Kura-kura rawa – Siang Bagian bawah

29. Petaurista elegants Tupai Terbang Langka Malam 5 – 20 m

30. Presbitys rubicunda Kelasi/ Lutung Merah Langka Siang 5 – 20 m

31. Pycnonotus zeylanicus Burung Cucak Rawa – Siang 10 – 30 m

32. Ratufa affinis Tupai Ewit/Enkarabak – Malam 5 – 20 m

33. Rhipidura javanica Burung Kipas – Siang 10 – 30 m

34. Streptopalia chinensis Burung Tekukur – Siang 10 – 30 m

35. Streptopelia butorquata Burung Pergam – Siang 10 – 30 m

36. Tetinaetus malangyenis Burung Elang Hitam – Siang 10 – 30 m

37. Treron capelli Burung Punai – Siang 10 – 30 m

38. Trimerisurus albolabris Ular Hijau – Siang Bagian bawah

39. Varanus borneensis Biawak Kalimantan Langka Malam Bagian bawah

Sumber: Balai KSDA Kalimantan Barat (2002), pengamatan lapangan (2011)

Page 12: Perencanaan Lanskap Kawasan Ekowisata Gambut Baning Di … · 2. Hutan sekunder-belukar Sumber air sebagian alami dari hujan, air tanah Hutan sekunder-belukar Sumber air sebagian

116

Lampiran 5 Perhitungan nilai skor untuk tingkat kealamian kawasan gambut Baning

Penentuan kelas kategori dengan menggunakan teknik skoring (Slamet

1993) dengan rumus.

Interval kelas kategori (IK) = -

Keterangan: SMa = Skor maksimal

SMi = Skor minimal

Dengan kategori:

Tinggi = SMi + 2.IK + 1 sampai SMa

Alami = SMi + IK + 1 sampai (SMi + 2.IK)

Rendah = SMi sampai SMi + IK

Skor maksimal (SMa) = 21

Skor minimal (SMi) = 8

Interval kelas kategori (IK) = = = 4,33 ≈ 4

Kategori

Tinggi = 8 + 2.4 + 1 sampai 21 = 17 sampai 21

Alami = 8 + 4 + 1 sampai (8 + 2.4) = 13 sampai 16

Rendah = 8 sampai 8 + 4 = 8 sampai 12

Page 13: Perencanaan Lanskap Kawasan Ekowisata Gambut Baning Di … · 2. Hutan sekunder-belukar Sumber air sebagian alami dari hujan, air tanah Hutan sekunder-belukar Sumber air sebagian

117

Lampiran 6 Penentuan nilai skor tingkat potensi objek dan daya tarik ekowisata kawasan gambut Baning

Penentuan kelas potensi dengan menggunakan teknik skoring (Slamet

1993):

Interval kelas kategori (IK) = -

Keterangan: SMa = Skor maksimal

SMi = Skor minimal

Dengan kategori:

Tinggi = SMi + 2.IK + 1 sampai SMa

Sedang = SMi + IK + 1 sampai (SMi + 2.IK)

Rendah = SMi sampai SMi + IK

Skor maksimal (SMa) = 30

Skor minimal (SMi) = 12

Interval kelas kategori (IK) = = = 6

Kategori

Tinggi = 12 + 2.6 + 1 sampai 30 = 25 sampai 30

Sedang = 12 + 6 + 1 sampai (12 + 2.6) = 19 sampai 24

Rendah = 12 sampai 12 + 6 = 12 sampai 18

Page 14: Perencanaan Lanskap Kawasan Ekowisata Gambut Baning Di … · 2. Hutan sekunder-belukar Sumber air sebagian alami dari hujan, air tanah Hutan sekunder-belukar Sumber air sebagian

118

Lampiran 7 Penentuan skor tingkat dukungan kebijakan RDTRK Sintang terhadap keberlanjutan kawasan gambut Baning

Penentuan kelas kategori dukungan dengan menggunakan teknik skoring

(Slamet 1993):

Interval kelas kategori (IK) = -

Keterangan: SMa = Skor maksimal

SMi = Skor minimal

Dengan kategori:

Sangat mendukung = SMi + 2.IK + 1 sampai SMa

Cukup mendukung = SMi + IK + 1 sampai (SMi + 2.IK)

Tidak mendukung = SMi sampai SMi + IK

Skor maksimal (SMa) = 16

Skor minimal (SMi) = 13

Interval kelas kategori (IK) = = = 1

Kategori

Sangat mendukung = 13 + 2.1 + 1 sampai 16 = 16 sampai 16

Cukup mendukung = 13 +1 + 1 sampai (13 + 2.1) = 15 sampai 15

Tidak mendukung = 13 sampai 13 + 1 = 13 sampai 14

Page 15: Perencanaan Lanskap Kawasan Ekowisata Gambut Baning Di … · 2. Hutan sekunder-belukar Sumber air sebagian alami dari hujan, air tanah Hutan sekunder-belukar Sumber air sebagian

119

Lampiran 8 Nilai SBE masing-masing view lanskap pada kawasan gambut Baning

View 1 View 2

Rating f cf Cp z 1 0 40 1.00 - 2 0 40 0.99 2.24 3 4 40 0.99 2.24 4 4 36 0.90 1.28 5 14 32 0.80 0.84 6 15 18 0.45 -0.13 7 3 3 0.08 -1.44 8 0 0 0.01 -2.24 9 0 0 0.01 -2.24

10 0 0 0.01 -2.24 Jumlah z -1.68

Z rata-rata -0.19 Nilai SBE -12.3

Rating f cf cp z 1 0 40 1.00 - 2 0 40 0.99 2.24 3 1 40 0.99 2.24 4 1 39 0.98 1.96 5 2 38 0.95 1.64 6 10 36 0.90 1.28 7 10 26 0.65 0.39 8 16 16 0.40 -0.25 9 0 0 0.01 -2.24

10 0 0 0.01 -2.24 Jumlah z 5.02

Z rata-rata 0.56 Nilai SBE 62.2

View 3 View 4

Rating f cf cp z 1 0 40 1.00 - 2 0 40 0.99 2.24 3 1 40 0.99 2.24 4 1 39 0.98 1.96 5 11 38 0.95 1.64 6 19 27 0.68 0.45 7 7 8 0.20 -0.84 8 1 1 0.03 -1.96 9 0 0 0.01 -2.24

10 0 0 0.01 -2.24 Jumlah z 1.26

Z rata-rata 0.14 Nilai SBE 20.4

Rating f cf cp z 1 0 40 1.00 - 2 0 40 0.99 2.24 3 1 40 0.99 2.24 4 1 39 0.98 1.96 5 2 38 0.95 1.64 6 4 36 0.90 1.28 7 12 32 0.80 0.84 8 17 20 0.50 0.00 9 3 3 0.08 -1.44

10 0 0 0.01 -2.24 Jumlah z 6.53

Z rata-rata 0.73 Nilai SBE 79.0

Page 16: Perencanaan Lanskap Kawasan Ekowisata Gambut Baning Di … · 2. Hutan sekunder-belukar Sumber air sebagian alami dari hujan, air tanah Hutan sekunder-belukar Sumber air sebagian

120

Lanjutan…..Lampiran 8

View 5 View 6

Rating f cf cp z 1 0 40 1.00 - 2 1 40 0.99 2.24 3 2 39 0.98 1.96 4 2 37 0.93 1.44 5 12 35 0.88 1.15 6 16 23 0.58 0.19 7 6 7 0.18 -0.93 8 1 1 0.02 -2.14 9 0 0 0.01 -2.24 10 0 0 0.01 -2.24

Jumlah z -0.58 Z rata-rata -0.06 Nilai SBE 0.0

Rating f cf cp z 1 0 40 1.29 - 2 2 40 0.98 2.14 3 9 38 0.95 1.64 4 14 29 0.73 0.60 5 9 15 0.38 -0.32 6 4 6 0.15 -1.04 7 2 2 0.05 -1.64 8 0 0 0.01 -2.24 9 0 0 0.01 -2.24 10 0 0 0.01 -2.24

Jumlah z -5.34 Z rata-rata -0.59 Nilai SBE -52.9

View 7 View 8

Rating f cf cp z 1 0 40 1.00 - 2 0 40 0.99 2.24 3 1 40 0.99 2.24 4 1 39 0.98 1.96 5 2 38 0.95 1.64 6 10 36 0.90 1.28 7 10 26 0.65 0.39 8 16 16 0.40 -0.25 9 0 0 0.01 -2.24

10 0 0 0.01 -2.24 Jumlah z 5.02

Z rata-rata 0.56 Nilai SBE 62.2

Rating f cf cp z 1 0 40 1.00 - 2 0 40 0.99 2.24 3 3 40 0.99 2.24 4 6 37 0.93 1.44 5 13 31 0.78 0.76 6 11 18 0.45 -0.13 7 6 7 0.18 -0.93 8 1 1 0.03 -1.96 9 0 0 0.01 -2.24

10 0 0 0.01 -2.24 Jumlah z -0.83

Z rata-rata -0.09 Nilai SBE -2.7

Page 17: Perencanaan Lanskap Kawasan Ekowisata Gambut Baning Di … · 2. Hutan sekunder-belukar Sumber air sebagian alami dari hujan, air tanah Hutan sekunder-belukar Sumber air sebagian

121

Lanjutan…..Lampiran 8

View 9 View 10

Rating f cf cp z 1 0 40 1.00 - 2 0 40 0.99 2.24 3 1 40 0.99 2.24 4 1 39 0.98 1.96 5 8 38 0.95 1.64 6 13 30 0.75 0.67 7 10 17 0.43 -0.19 8 7 7 0.18 -0.93 9 0 0 0.01 -2.24

10 0 0 0.01 -2.24 Jumlah z 3.16

Z rata-rata 0.35 Nilai SBE 41.5

Rating f cf cp z 1 0 39 0.98 - 2 1 39 0.99 2.24 3 5 38 0.95 1.64 4 16 33 0.83 0.93 5 10 17 0.43 -0.19 6 6 7 0.18 -0.93 7 1 1 0.03 -1.96 8 0 0 0.01 -2.24 9 0 0 0.01 -2.24 10 0 0 0.01 -2.24

Jumlah z -4.99 Z rata-rata -0.55 Nilai SBE -49.0

View 11 View 12

Rating f cf cp z 1 0 40 1.00 - 2 0 40 0.99 2.24 3 1 40 0.99 2.24 4 1 39 0.98 1.96 5 2 38 0.95 1.64 6 8 36 0.90 1.28 7 15 28 0.70 0.52 8 13 13 0.33 -0.45 9 0 0 0.01 -2.24 10 0 0 0.01 -2.24

Jumlah z 4.96 Z rata-rata 0.55 Nilai SBE 61.5

Rating f cf cp z 1 0 40 1.00 - 2 0 40 0.99 2.24 3 6 40 0.99 2.24 4 3 34 0.85 1.04 5 13 31 0.78 0.76 6 12 18 0.45 -0.13 7 5 6 0.15 -1.04 8 1 1 0.03 -1.96 9 0 0 0.01 -2.24

10 0 0 0.01 -2.24 Jumlah z -1.33

Z rata-rata -0.15 Nilai SBE -8.4

Page 18: Perencanaan Lanskap Kawasan Ekowisata Gambut Baning Di … · 2. Hutan sekunder-belukar Sumber air sebagian alami dari hujan, air tanah Hutan sekunder-belukar Sumber air sebagian

122

Lanjutan…..Lampiran 8

View 13 View 14

Rating f cf cp z 1 0 40 1.00 - 2 1 40 0.99 2.24 3 3 39 0.98 1.96 4 2 36 0.90 1.28 5 10 34 0.85 1.04 6 16 24 0.60 0.25 7 8 8 0.20 -0.84 8 0 0 0.01 -2.24 9 0 0 0.01 -2.24

10 0 0 0.01 -2.24 Jumlah z -0.79

Z rata-rata -0.09 Nilai SBE -2.4

Rating f cf cp z 1 0 40 1.00 - 2 0 40 0.99 2.24 3 0 40 0.99 2.24 4 1 40 0.99 2.24 5 1 39 0.98 1.96 6 1 38 0.95 1.64 7 10 37 0.93 1.44 8 17 27 0.68 0.45 9 10 10 0.25 -0.67 10 0 0 0.01 -2.24

Jumlah z 9.31 Z rata-rata 1.03 Nilai SBE 109.8

View 15 View 16

Rating f cf cp z 1 0 40 1.00 - 2 0 40 0.99 2.24 3 5 40 0.99 2.24 4 5 35 0.88 1.15 5 12 30 0.75 0.67 6 12 18 0.45 -0.13 7 4 6 0.15 -1.04 8 2 2 0.05 -1.64 9 0 0 0.01 -2.24 10 0 0 0.01 -2.24

Jumlah z -0.98 Z rata-rata -0.11 Nilai SBE -4.5

Rating f cf cp z 1 0 40 1.00 - 2 1 40 0.99 2.24 3 2 39 0.98 1.96 4 3 37 0.93 1.44 5 14 34 0.85 1.04 6 19 20 0.50 0.00 7 1 1 0.03 -1.96 8 0 0 0.01 -2.24 9 0 0 0.01 -2.24 10 0 0 0.01 -2.24

Jumlah z -2.01 Z rata-rata -0.22 Nilai SBE -15.9

Page 19: Perencanaan Lanskap Kawasan Ekowisata Gambut Baning Di … · 2. Hutan sekunder-belukar Sumber air sebagian alami dari hujan, air tanah Hutan sekunder-belukar Sumber air sebagian

123

Lanjutan…..Lampiran 8

View 17 View 18

Rating f cf cp z 1 0 40 1.00 - 2 0 40 0.99 2.24 3 2 40 0.99 2.24 4 1 38 0.98 2.14 5 2 37 0.93 1.44 6 12 35 0.88 1.15 7 13 23 0.58 0.19 8 10 10 0.25 -0.67 9 0 0 0.01 -2.24

10 0 0 0.01 -2.24 Jumlah z 4.25

Z rata-rata 0.47 Nilai SBE 53.6

Rating f cf cp z 1 0 40 1.00 - 2 1 40 0.99 2.24 3 5 39 0.98 1.96 4 6 34 0.85 1.04 5 15 28 0.70 0.52 6 10 13 0.33 -0.45 7 3 3 0.08 -1.44 8 0 0 0.01 -2.24 9 0 0 0.01 -2.24 10 0 0 0.01 -2.24

Jumlah z -2.86 Z rata-rata -0.32 Nilai SBE -25.3

View 19 View 20

Rating f cf cp z 1 0 40 1.00 - 2 0 40 0.99 2.24 3 3 40 0.99 2.24 4 5 37 0.93 1.44 5 13 32 0.80 0.84 6 16 19 0.48 -0.06 7 3 3 0.08 -1.44 8 0 0 0.01 -2.24 9 0 0 0.01 -2.24 10 0 0 0.01 -2.24

Jumlah z -1.46 Z rata-rata -0.16 Nilai SBE -9.8

Rating f cf cp z 1 0 40 1.00 - 2 0 40 0.99 2.24 3 1 40 0.99 2.24 4 2 39 0.98 1.96 5 3 37 0.93 1.44 6 14 34 0.85 1.04 7 10 20 0.50 0.00 8 10 10 0.25 -0.67 9 0 0 0.01 -2.24 10 0 0 0.01 -2.24

Jumlah z 3.76 Z rata-rata 0.42 Nilai SBE 48.2

Page 20: Perencanaan Lanskap Kawasan Ekowisata Gambut Baning Di … · 2. Hutan sekunder-belukar Sumber air sebagian alami dari hujan, air tanah Hutan sekunder-belukar Sumber air sebagian

124

Lanjutan…..Lampiran 8

View 21 View 22

Rating f cf cp z 1 0 40 1.00 - 2 0 40 0.99 2.24 3 4 40 0.99 2.24 4 5 36 0.90 1.28 5 14 31 0.78 0.76 6 12 17 0.43 -0.19 7 3 5 0.13 -1.15 8 2 2 0.05 -1.64 9 0 0 0.01 -2.24 10 0 0 0.01 -2.24

Jumlah z -0.95 Z rata-rata -0.11 Nilai SBE -4.1

Rating f cf cp z 1 0 40 1.00 - 2 1 40 0.99 2.24 3 6 39 0.98 1.96 4 5 33 0.83 0.93 5 16 28 0.70 0.52 6 10 12 0.30 -0.52 7 2 2 0.05 -1.64 8 0 0 0.01 -2.24 9 0 0 0.01 -2.24 10 0 0 0.01 -2.24

Jumlah z -3.23 Z rata-rata -0.36 Nilai SBE -29.5

View 23 View 24

Rating f cf cp z 1 0 40 1.00 - 2 0 40 0.99 2.24 3 1 40 0.99 2.24 4 1 39 0.98 1.96 5 2 38 0.95 1.64 6 10 36 0.90 1.28 7 10 26 0.65 0.39 8 16 16 0.40 -0.25 9 0 0 0.01 -2.24

10 0 0 0.01 -2.24 Jumlah z 5.02

Z rata-rata 0.56 Nilai SBE 62.2

Rating f cf cp z 1 0 40 1.00 - 2 0 40 0.99 2.24 3 0 40 0.99 2.24 4 1 40 0.99 2.24 5 3 39 0.98 1.96 6 11 36 0.90 1.28 7 14 25 0.63 0.32 8 11 11 0.28 -0.60 9 0 0 0.01 -2.24

10 0 0 0.01 -2.24 Jumlah z 5.20

Z rata-rata 0.58 Nilai SBE 64.2

Page 21: Perencanaan Lanskap Kawasan Ekowisata Gambut Baning Di … · 2. Hutan sekunder-belukar Sumber air sebagian alami dari hujan, air tanah Hutan sekunder-belukar Sumber air sebagian

125

Lanjutan…..Lampiran 8

View 25 View 26

Rating f cf cp z 1 0 40 1.00 - 2 1 40 0.99 2.24 3 4 39 0.98 1.96 4 5 35 0.88 1.15 5 19 30 0.75 0.67 6 10 11 0.28 -0.60 7 1 1 0.03 -1.96 8 0 0 0.01 -2.24 9 0 0 0.01 -2.24 10 0 0 0.01 -2.24

Jumlah z -3.26 Z rata-rata -0.36 Nilai SBE -29.7

Rating f cf cp z 1 0 40 1.00 - 2 0 40 0.99 2.24 3 3 40 0.99 2.24 4 7 37 0.93 1.44 5 19 30 0.75 0.67 6 8 11 0.28 -0.60 7 2 3 0.08 -1.44 8 1 1 0.03 -1.96 9 0 0 0.01 -2.24

10 0 0 0.01 -2.24 Jumlah z -1.88

Z rata-rata -0.21 Nilai SBE -14.5

View 27 View 28

Rating f cf cp z 1 0 40 1.00 - 2 0 40 0.99 2.24 3 0 40 0.99 2.24 4 1 40 0.99 2.24 5 1 39 0.98 1.96 6 5 38 0.95 1.64 7 11 33 0.83 0.93 8 18 22 0.55 0.13 9 4 4 0.10 -1.28

10 0 0 0.01 -2.24 Jumlah z 7.87

Z rata-rata 0.87 Nilai SBE 93.8

Rating f cf cp z 1 0 40 1.00 - 2 1 40 0.99 2.24 3 3 39 0.98 1.96 4 4 36 0.90 1.28 5 12 32 0.80 0.84 6 14 20 0.50 0.00 7 6 6 0.15 -1.04 8 0 0 0.01 -2.24 9 0 0 0.01 -2.24 10 0 0 0.01 -2.24

Jumlah z -1.44 Z rata-rata -0.16 Nilai SBE -9.5

Page 22: Perencanaan Lanskap Kawasan Ekowisata Gambut Baning Di … · 2. Hutan sekunder-belukar Sumber air sebagian alami dari hujan, air tanah Hutan sekunder-belukar Sumber air sebagian

126

Lanjutan…..Lampiran 8

View 29 View 30

Rating f cf cp z 1 0 40 1.00 - 2 1 40 0.99 2.24 3 2 39 0.98 1.96 4 4 37 0.93 1.44 5 19 33 0.83 0.93 6 13 14 0.35 -0.39 7 1 1 0.03 -1.96 8 0 0 0.01 -2.24 9 0 0 0.01 -2.24

10 0 0 0.01 -2.24 Jumlah z -2.49

Z rata-rata -0.28 Nilai SBE -21.3

Rating f cf cp z 1 0 40 1.00 - 2 0 40 0.99 2.24 3 1 40 0.99 2.24 4 1 39 0.98 1.96 5 12 38 0.95 1.64 6 10 26 0.65 0.39 7 10 16 0.40 -0.25 8 6 6 0.15 -1.04 9 0 0 0.01 -2.24 10 0 0 0.01 -2.24

Jumlah z 2.70 Z rata-rata 0.30 Nilai SBE 36.4