PERENCANAAN HIBAH

download PERENCANAAN HIBAH

of 34

description

MATERI PRESENTASI KEMENTERIAN PPN/BAPPENAS

Transcript of PERENCANAAN HIBAH

  • KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL

    PERENCANAAN HIBAH (IMPLEMENTASI PP NO. 10/2011 & PERMEN PPN NO. 4/2011)

    Oleh

    Direktur Perencanaan dan Pengembangan Pendanaan Pembangunan

    Jakarta, 6 November 2014

  • KEMENTERIAN PPN/ BAPPENAS

    MATERI BAHASAN

    Pendahuluan

    Perencanaan Penerimaan Hibah

    Pemantauan dan Evaluasi Kegiatan Hibah

    2

  • KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL

    3

    Pembiayaan Prioritas Pembangunan Nasional Sumber-sumber Pendanaan Pembangunan Nasional Pemanfaatan Pinjaman/Hibah Luar Negeri Kebijakan Pemanfaatan Hibah Dasar Hukum Pemanfaatan Hibah Bappenas

  • KEMENTERIAN PPN/ BAPPENAS

    PEMBIAYAAN PRIORITAS PEMBANGUNAN NASIONAL

    Prioritas Pembangunan Nasional

    1. Sosial budaya dan kehidupan beragama;

    2. Ekonomi;

    3. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi;

    4. Politik;

    5. Pertahanan dan Keamanan;

    6. Hukum dan Aparatur;

    7. Pembangunan Wilayah dan Tata Ruang;

    8. Penyediaan Sarana dan Prasarana;

    9. Pengelolaan Sumber Daya Alam dan

    Lingkungan Hidup.

    4

    1. Pembiayaan Pemerintah (APBN) Pendapatan Negara (Pajak, PNBP) dan Hibah Penerbitan SBN dan SBSN; Pinjaman Dalam Negeri (Perbankan); Pinjaman Luar Negeri

    Dicapai dengan

    2. Pembiayaan Swasta Lembaga Keuangan Bank dan Bukan Bank

    PMA/PMDN

    3. Kerjasama Pemerintah dan Swasta (KPS)

    4. Harmonisasi Program Pemerintah dengan CSR

  • KEMENTERIAN PPN/ BAPPENAS

    SUMBER-SUMBER PENDANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL

    5

    Kebijakan Perencanaan Pembangunan (UU 25 Tahun 2004 pasal 4): - Kerangka regulasi; dan - Kerangka pendanaan

    SWASTA (NON APBN)

    PEMERINTAH (APBN/APBD)

    Penerimaan Dalam Negeri

    Hibah

    Kredit Perbankan

    Luar Negeri Penerbitan

    Saham & Obligasi

    SKEMA PENDANAAN PEMBANGUNAN: KERJASAMA PEMERINTAH DAN SWASTA (KPS)/PUBLIC PRIVATE PARTNERSHIP (PPP) CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR)

    Penerimaan Perpajakan

    Penerimaan Negara

    Bukan Pajak

    Penerimaan Pembiayaan

    Pembiayaan DN

    Pembiayaan LN

    Perbankan DN

    Non Perbankan DN

    Pinjaman Proyek

    Pinjaman Program

    Dana Internal

    FDI, Equity Capital FDI, Pinjaman (Loan) Others, Pinjaman (loan)

    PEMENUHAN KEBUTUHAN PRIORITAS PEMBANGUNAN

    SBN/SBSN

    PDN RDI SAL

  • KEMENTERIAN PPN/ BAPPENAS

    KERJASAMA PEMBANGUNAN

    TRANSER ILMU DAN TEKNOLOGI

    IPTEK Pengelolaan Proyek International Best Practice

    PENGUNGKIT INVESTASI

    Penyediaan sarana dan prasarana dasar untuk menarik investasi swasta secara langsung ataupun KPS/PPP

    PEMBANGUNAN NASIONAL

    KERJASAMA INTERNASIONAL G-20 Kerjasama Selatan-Selatan Triangle cooperation Multilateral Bilateral

    PEMANFAATAN PINJAMAN/HIBAH LUAR NEGERI dalam rangka Development Cooperation

    6

  • KEMENTERIAN PPN/ BAPPENAS

    KEBIJAKAN PEMANFAATAN HIBAH

    Hibah digunakan untuk:

    o Mendukung program pembangunan nasional, antara lain untuk:

    1. meningkatkan kapasitas kelembagaan dan sumber daya manusia;

    2. menunjang peningkatan fungsi pemerintahan;

    3. menunjang penyediaan pelayanan dasar umum;

    4. meningkatkan transfer pengetahuan dan teknologi;

    5. mendukung sumber daya alam, lingkungan hidup, dan budaya; dan

    6. mendukung kegiatan antisipasi dampak perubahan iklim (climate change)

    o Mendukung penanggulangan bencana alam dan bantuan kemanusiaan, termasuk penanggulangan pada saat bencana dan setelah kejadian bencana (pasca bencana) untuk pemulihan (recovery)

    o Fokus pemanfaatan Hibah luar negeri terutama untuk pendidikan, peningkatan kapasitas kelembagaan, penanganan kemiskinan, dan penanggulangan bencana

    o Pengelolaan hibah melalui National Trust Fund untuk program/proyek strategis nasional (misal: climate change, MCAI, disaster risk management)

    7

  • KEMENTERIAN PPN/ BAPPENAS

    DASAR HUKUM

    8

    Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 2011 tentang Tata Cara Pengadaaan Pinjaman Luar Negeri dan Penerimaan Hibah

    Untuk Perencanaan dan Pemantauan Kegiatan Hibah:

    Peraturan Menteri PPN/Kepala Bappenas Nomor 4 Tahun 2011 tentang Tata Cara Perencanaan, Pengajuan Usulan, Penilaian, Pemantauan, dan Evaluasi Kegiatan yang Dibiayai dari Pinjaman Luar Negeri dan Hibah

  • KEMENTERIAN PPN/ BAPPENAS

    PEMANFAATAN HIBAH BAPPENAS

    9

    (dalam ribu USD)

    o Periode 2011-2014 Kem. PPN/Bappenas telah menerima Hibah Yang Direncanakan yang bersumber dari luar negeri senilai USD 1.577,0 juta.

    Sebagian besar hibah digunakan oleh instansi lain, baik kementerian, lembaga, Pemda, dan BUMN. Adapun Bappenas berperan sebagai koordinator kegiatan.

    o Di samping itu, Bappenas juga memanfaatkan Hibah Langsung, yang nilainya lebih besar daripada Hibah Yang Direncanakan*.

    *Sebagai ilustrasi, pada tahun 2013, hibah langsung yang dikelola Bappenas senilai USD 1,3 miliar (total komitmen).

  • KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL

    10

    Definisi Hibah Prinsip-Prinsip Penerimaan Hibah Sumber, Bentuk, dan Jenis Hibah Hibah Yang Direncanakan Hibah Langsung

  • KEMENTERIAN PPN/ BAPPENAS

    DEFINSI HIBAH

    Hibah Pemerintah adalah setiap penerimaan negara dalam bentuk devisa, devisa yang dirupiahkan, rupiah, barang, jasa dan/atau surat berharga yang diperoleh dari Pemberi Hibah yang tidak perlu dibayar kembali, baik yang berasal dari dalam negeri atau luar negeri.

    11

  • KEMENTERIAN PPN/ BAPPENAS

    PRINSIP-PRINSIP PENERIMAAN HIBAH

    a. Transparan;

    b. Akuntabel;

    c. Efisien dan Efektif;

    d. Kehati-hatian;

    e. Tidak disertai ikatan politik; dan

    f. Tidak memiliki muatan yang dapat mengganggu stabilitas keamanan negara.

    12

  • KEMENTERIAN PPN/ BAPPENAS

    SUMBER HIBAH

    o Dalam Negeri 1. Lembaga Keuangan dalam

    Negeri

    2. Lembaga Non Keuangan Dalam Negeri

    3. Pemerintah Daerah

    4. Perusahaan asing yang berdomisili dan melakukan kegiatan di wilayah Indonesia

    5. Lembaga lainnya

    6. Perorangan

    o Luar Negeri 1. Negara Asing

    2. Lembaga di Bawah PBB

    3. Lembaga Multilateral

    4. Lembaga Keuangan Asing

    5. Lembaga Non Keuangan Asing

    6. Lembaga keuangan nasional yang berdomisili dan melakukan kegiatan usaha di luar Indonesia

    7. Perorangan

    13

  • KEMENTERIAN PPN/ BAPPENAS

    BENTUK HIBAH

    14

    Uang Tunai;

    Uang untuk Membiayai Kegiatan;

    Barang/Jasa; dan/atau

    Surat Berharga

  • KEMENTERIAN PPN/ BAPPENAS

    JENIS HIBAH

    15

    Hibah yang penerimaannya melalui mekanisme perencanaan.

    Hibah yang direncanakan

    Hibah yang dilaksanakan tidak melalui mekanisme perencanaan

    Hibah langsung

  • KEMENTERIAN PPN/ BAPPENAS

    Perbandingan Hibah yang Direncanakan dengan Hibah Langsung

    16

    Hal Hibah yang Direncanakan Hibah Langsung

    Perencanaan Adanya Rencana Kegiatan JM (RPH) dan Tahunan mencakup (DRKH)

    -

    Proses pengusulan Menteri/Pimpinan lembaga menyampaikan usulan kepada Menteri PPN/Ka. BAPPENAS

    Menteri/Pimpinan lembaga mengkonsultasikan rencana penerimaan hibah kepada Menteri Keuangan dan Menteri PPN/Ka. BAPPENAS

    Proses Usulan ke Calon Donor Menkeu mengusulkan kegiatan kepada Calon Donor berdasarkan DRKH

    -

    Kewenangan Perundingan Hibah Menkeu/Pejabat yang diberi kuasa Menteri/Pimpinan Lembaga atau pejabat yang diberi kuasa

    Kewenangan Penandatanganan Perjanjian Hibah

    Menkeu/Pejabat yang diberi kuasa

    Menteri/Pimpinan Lembaga atau pejabat yang diberi kuasa

    Perubahan PH Dilakukan melalui Menkeu Dilakukan oleh Menteri/Pimpinan Lembaga

    Penarikan Dana Hibah Melalui KPPN Bersifat Pengesahan oleh KPPN

  • KEMENTERIAN PPN/ BAPPENAS

    HIBAH YANG DIRENCANAKAN

    17

    Alur Perencanaan Dokumen Perencanaan Pengusulan Kegiatan Persyaratan Pengusulan Kegiatan Penilaian Usulan

  • KEMENTERIAN PPN/ BAPPENAS

    18

    a. Hibah yang diberikan untuk mempersiapkan dan/atau mendampingi pinjaman;

    b. Hibah yang telah masuk dalam dokumen perencanaan yang disepakati bersama antara Pemerintah dan Pemberi Hibah;

    c. Hibah yang memerlukan dana pendamping;

    d. Hibah yang dilaksanakan oleh Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) melalui Pemerintah;

    e. Hibah dalam rangka kerjasama antar instansi dengan Pemberi Hibah luar negeri di luar negeri, seperti sister city

    HIBAH YANG DIRENCANAKAN (1)

  • KEMENTERIAN PPN/ BAPPENAS

    HIBAH YANG DIRENCANAKAN (2)

    19

    Menteri/Pimpinan Lembaga dapat menerima Hibah yang direncanakan dari Pemberi Hibah, dengan:

    Mempertimbangkan prinsip penerimaan hibah

    Wajib mengkaji maksud dan tujuan Hibah

    Bertanggung jawab terhadap Hibah yang akan diterima

    Melalui mekanisme perencanaan yaitu pengusulan disampaikan oleh Menteri/Pimpinan Lembaga kepada Menteri PPN/Kepala Bappenas

    Perjanjian Hibah ditandatangani oleh Menteri Keuangan atau pejabat yang diberi kuasa

  • KEMENTERIAN PPN/ BAPPENAS

    ALUR PERENCANAAN HIBAH YANG DIRENCANAKAN

    20

    PENILAIAN KELAYAKAN

    USULAN

    MENKEU MENTERI PPN K/L

    USULAN KEGIATAN

    RPH

    CALON PEMBERI HIBAH

    DRKH*

    INDIKASI PENDANAAN

    RPJMN

    BAHAN USULAN KEPADA

    CALON PH

    5 TAHUNAN

    1 TAHUNAN

    RENCANA KERJA TAHUNAN

    K/L/PEMDA/BUMN PERJANJIAN HIBAH

    PERUNDINGAN

    *) Catatan: dalam menyusun DRKH Menteri Perencanaan dapat melakukan koordinasi dan komunikasi dengan Calon Pemberi Hibah serta instansi terkait lainnya.

  • KEMENTERIAN PPN/ BAPPENAS

    DOKUMEN PERENCANAAN

    21

    RPH

    Rencana Pemanfaatan Hibah (RPH) memuat arah kebijakan, strategi, dan pemanfaatan Hibah jangka menengah sesuai dengan prioritas pembangunan nasional.

    DRKH

    Daftar Rencana Kegiatan Hibah (DRKH) adalah daftar rencana kegiatan yang layak dibiayai dengan Hibah dan telah mendapatkan indikasi pendanaan dari Pemberi Hibah.

  • KEMENTERIAN PPN/ BAPPENAS

    1) Kegiatan sesuai tugas dan fungsi K/L 2) Kegiatan yang diterushibahkan kepada Pemda

    3) Kegiatan yang dipinjamkan kepada Pemda dan/atau BUMN

    PENGUSULAN KEGIATAN

    Kementerian Menteri atau

    atas nama Menteri pada Kementerian

    Lembaga Pimpinan

    Lembaga atau atas nama Pimpinan Lembaga

    Pengusulan Kegiatan disampaikan oleh Pimpinan Tertinggi Instansi Pengusul

    Disampaikan kepada Menteri Perencanaan/Kepala Bappenas

    22

  • KEMENTERIAN PPN/ BAPPENAS

    PERSYARATAN PENGUSULAN KEGIATAN

    23

    Surat Usulan kegiatan Hibah dilengkapi :

    Persyaratan Umum :

    Daftar Isian Pengusulan Kegiatan (DIPK) Hibah; dan

    Dokumen Usulan Kegiatan (DUK) Hibah;

    Persyaratan Khusus, untuk kegiatan yang akan

    diterushibahkan kepada Pemerintah Daerah menyertakan

    Surat Usulan Pemerintah Daerah calon penerima penerusan

    hibah.

  • KEMENTERIAN PPN/ BAPPENAS

    Kelengkapan Usulan

    Penilaian kelayakan dilakukan atas dasar dokumen persyaratan usulan kegiatan:

    1) DIPK Hibah

    2) DUK Hibah

    Kelayakan Teknis 1. kesesuaian dengan program

    dan prioritas dalam RPJMN;

    2. kesesuaian usulan kegiatan dengan prinsip-prinsip penerimaan Hibah;

    3. kesesuaian rencana kegiatan dengan tugas dan fungsi Instansi Pelaksana;

    4. kesiapan rencana pelaksanaan kegiatan meliputi rencana penarikan dan rencana kerja;

    5. keterkaitan dengan kegiatan lain dari Instansi Pengusul Hibah; dan

    6. kemampuan penyediaan dana pendamping dan/atau dana pendukung, apabila dipersyaratkan.

    Keselarasan Perencanaan Kegiatan

    1. Keselarasan dengan RPH;

    2. Keselarasan dengan kegiatan yang terkait secara langsung dari instansi lain; dan

    3. kinerja atas pelaksanaan kegiatan yang dibiayai dari Hibah yang sedang berjalan pada Instansi Pengusul Hibah dan Instansi Pelaksana.

    PENILAIAN USULAN

    24

  • KEMENTERIAN PPN/ BAPPENAS

    HIBAH LANGSUNG

    25

  • KEMENTERIAN PPN/ BAPPENAS

    26

    a. Hibah untuk penanggulangan bencana alam, bencana non alam (seperti epidemi, wabah penyakit), dan bencana sosial (seperti konflik sosial dan teror);

    b. Hibah dalam rangka kerjasama teknik antara Kementerian/Lembaga dengan Pemberi Hibah luar negeri (seperti workshop, pelatihan, seminar), Hibah bersaing (seperti riset dosen, riset peneliti); dan

    c. Hibah yang atas permintaan donor diserahkan langsung ke Kementerian/Lembaga.

    HIBAH LANGSUNG (1)

  • KEMENTERIAN PPN/ BAPPENAS

    HIBAH LANGSUNG (2)

    27

    Menteri/Pimpinan Lembaga dapat menerima Hibah Langsung dari Pemberi Hibah, dengan:

    Mempertimbangkan prinsip penerimaan hibah

    Wajib mengkaji maksud dan tujuan Hibah

    Bertanggung jawab terhadap Hibah yang akan diterima

    Berkonsultasi kepada Menteri Keuangan, Menteri Perencanaan, dan Menteri/Pimpinan Lembaga terkait lainnya, sebelum dilakukan penandatanganan Perjanjian Hibah

    Menteri/Pimpinan Lembaga atau pejabat yang diberi kuasa melakukan penandatanganan Perjanjian Hibah

  • KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL

    28

  • KEMENTERIAN PPN/ BAPPENAS

    29

    Pemantauan dan Evaluasi kegiatan hibah dilakukan secara bersama oleh Kementerian Keuangan dan Kementerian PPN/Bappenas.

    Kementerian PPN/Bappenas melakukan pemantauan dan evaluasi kinerja pelaksanaan hibah.

    Cakupan pemantauan dan evaluasi: realisasi penyerapan dana, perkembangan pencapaian pelaksanaan fisik, perkembangan proses pengadaan barang dan jasa, permasalahan/kendala yang dihadapi dan langkah tindak lanjut yang diperlukan.

    Dalam melakukan pemantauan dan evaluasi, Bappenas dapat berkoordinasi dengan Instansi Pengusul Hibah, Instansi Pelaksana dan instansi terkait lainnya.

    Berdasarkan pemantauan dan evaluasi Menteri PPN/Kepala Bappenas dapat merekomendasikan kepada Menteri Keuangan terkait langkah-langkah penyelesaian pelaksanaan kegiatan yang lambat dan/atau tidak sesuai dengan peruntukannya.

    PEMANTAUAN DAN EVALUASI KEGIATAN HIBAH

  • KEMENTERIAN PPN/ BAPPENAS

    ALUR PEMANTAUAN DAN EVALUASI KINERJA HIBAH

    30

    Pelaporan Pelaksanaan

    Kegiatan Hibah oleh Instansi

    Pelaksana Mencakup:

    1. Perkembangan realisasi penyerapan dana;

    2. Perkembangan pencapaian pelaksanaan fisik;

    3. Perkembangan proses pengadaan barang dan jasa;

    4. Permasalahan/kendala yang dihadapi dan langkah tindak lanjut yang diperlukan

    Menteri PPN/

    Kepala Bappenas

    Pemantauan dan Evaluasi

    Melalui:

    1. Rapat Pemantauan secara triwulanan

    2. Pelaporan pelaksanaan kegiatan

    3. Kunjungan lapangan

    Laporan Kinerja Pelaksanaan

    Pinjaman Luar Negeri dan Hibah secara triwulanan

  • KEMENTERIAN PPN/ BAPPENAS

    Identifikasi Permasalahan Hibah Bappenas

    o Perencanaan kegiatan:

    Belum semua kegiatan hibah langsung dikonsultasikan rencana penerimaannya.

    o Nilai hibah:

    Total nilai hibah yang dikelola oleh Bappenas sangat besar.

    Masih ada hibah yang belum teridentifikasi besaran nilainya;

    Bappenas hanya menjadi koordionator pada beberapa hibah. Besaran nilai hibah yang yang dikelola oleh Bappenas, pada sebagian kegiatan belum teridentifikasi.

    31

  • 32

    Direktorat Perencanaan dan Pengembangan Pendanaan Pembangunan 1 Februari 2010

    TERIMA KASIH

    Direktorat Perencanaan dan Pengembangan Pendanaan Pembangunan,

    Kementerian PPN/Bappenas Jl. Taman Suropati Nomor 2 Jakarta-10310

    Telpon : 021-3910 486

  • KEMENTERIAN PPN/ BAPPENAS

    LAMPIRAN

    33

  • KEMENTERIAN PPN/ BAPPENAS

    HIBAH DIRENCANAKAN BAPPENAS 2011-2014

    34

    No DRKH JUDUL HIBAH PENDAMPING DONOR

    1 DRKH 2011 National Program for Community Empowerment Support Facility 400.000 - Bank Dunia

    2 DRKH 2011 Poverty Reduction through Sustainable Economic Growth - Millenium Corporate Challenge (MCC) Compact Program

    600.000 5.000 USAID

    3 DRKH 2011 Project Preparation Technical Assistance for Integrated Citarum Water Resource Management Investment Program (ICWRMIP) - Phase II

    1.500 100 ADB

    4 DRKH 2011 Water and Sanitation Sector Development 500 50 ADB

    5 DRKH 2012 Indonesia Infrastructure Initiative (IndII) Phase II 353.600 - AusAID

    6 DRKH 2012 The Establishment of the Indonesian Shariah Financial Services Industry Roadmap - Phase I 350 - IDB

    7 DRKH 2012 Strengthening Innovative Partnership for Development Cooperation (SIP-DC) 1.161 - UNDP

    8 DRKH 2012 National Geothermal Capacity Building Program (Technical Assistance and Capacity Building - Renewable Energy)

    7.800 - Belanda

    9 DRKH 2012 Strengthening Access to justice in Indonesia (SAJI) 5.000 - UNDP

    10 DRKH 2012 Support to the Acceleration of the MDG Achievement in Indonesia 2012-2015 14.307 - UNDP

    11 DRKH 2012 Capacity Building on Islamic Finance 238 - IDB

    12 DRKH 2013 Empowering Indonesian Women for Poverty Reduction (MAMPU) 63.535 - AusAID

    13 DRKH 2013 Inclusive Growth through Improved Connectivity 1.000 50 ADB

    14 DRKH 2013 Sustainable Economic Development through South-South and Triangular Cooperation in Indonesia

    500 - IFAD

    15 DRKH 2013 The Knowledge Sector Initiative 104.225 - AusAID

    16 DRKH 2014 Sustainable Infrastructure Assistance Program (SIAP) 20.000 - ADB

    17 DRKH 2014 Aligning ADB and Government Systems for Improved Project Performance 1.500 - ADB

    18 DRKH 2014 Support for Selected Sector Analysis for National Medium-Term Development Planning 2015-2019 on ASEAN Connectivity

    225 - ADB

    19 DRKH 2014 Pre Feasibility Study in Urban Public Transport 315 - KfW dan

    CDIA

    20 DRKH 2014 Surabaya Mass Rapid Transport Feasibility Study 1.250 - Bank Dunia

    TOTAL 1.577.006 5.200

    (dalam ribu USD)