PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL … – Batas Minimum Tebal Perkerasan .....48 2.8.9. Analisa Komponen...

173
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 10 PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL PERKERASAN DAN RENCANA ANGGARAN BIAYA ( RUAS JALAN TEGALSARI - KARANGPANDANG ) KOTAMADYA SALATIGA TUGAS AKHIR Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Ahli Madya Pada Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta Disusun Oleh : TRI GIYANTO I 8207010 PROGRAM DIPLOMA III TEKNIK SIPIL TRANSPORTASI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011

Transcript of PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL … – Batas Minimum Tebal Perkerasan .....48 2.8.9. Analisa Komponen...

Page 1: PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL … – Batas Minimum Tebal Perkerasan .....48 2.8.9. Analisa Komponen Perkerasan .....49 2.9. Rencana Anggaran Biaya (RAB) .....50 BAB …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL

PERKERASAN DAN RENCANA ANGGARAN BIAYA

( RUAS JALAN TEGALSARI - KARANGPANDANG )

KOTAMADYA SALATIGA

TUGAS AKHIR

Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Ahli Madya

Pada Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik

Universitas Sebelas Maret

Surakarta

Disusun Oleh :

TRI GIYANTO

I 8207010

PROGRAM DIPLOMA III

TEKNIK SIPIL TRANSPORTASI FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2011

Page 2: PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL … – Batas Minimum Tebal Perkerasan .....48 2.8.9. Analisa Komponen Perkerasan .....49 2.9. Rencana Anggaran Biaya (RAB) .....50 BAB …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL

PERKERASAN DAN RENCANA ANGGARAN BIAYA

( RUAS JALAN TEGALSARI - KARANGPANDANG )

KOTAMADYA SALATIGA

TUGAS AKHIR

Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Ahli Madya

Pada Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik

Universitas Sebelas Maret

Surakarta

Disusun Oleh :

TRI GIYANTO

I 8207010

Surakarta, 18 Juli 2010

Telah disetujui dan diterima oleh :

Dosen Pembimbing

SLAMET JAUHARI LEGOWO,ST,MT. NIP. 19670413 199702 1 001

PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL

Page 3: PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL … – Batas Minimum Tebal Perkerasan .....48 2.8.9. Analisa Komponen Perkerasan .....49 2.9. Rencana Anggaran Biaya (RAB) .....50 BAB …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

PERKERASAN DAN RENCANA ANGGARAN BIAYA ( RUAS JALAN TEGALSARI - KARANGPANDANG)

KOTAMADYA SALATIGA

TUGAS AKHIR

Dikerjakan Oleh :

TRI GIYANTO

I 8207010

Disetujui : Dosen Pembimbing

SLAMET JAUHARI LEGOWO, ST, MT

NIP. 19670413 199702 1 001

Dipertahankan didepan Tim Penguji Ir. DJUMARI, MT .…………………………….. NIP. 195710201987021001 Ir. SANUSI .…………………………….. NIP. 194907271983031001

MOTO DAN PERSEMBAHAN

Mengetahui : Ketua Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik UNS

Ir. Bambang Santoso, MT NIP. 1950823 198601 1 001

Disahkan : Ketua Program D-III Teknik Sipil Jurusan Teknik Sipil FT UNS Achmad Basuki, ST, MT NIP. 19710901 199702 1 001

Mengetahui : a.n. Dekan Pembantu Dekan I Fakultas Teknik UNS Kusno Adi Sambowo, ST, MSc NIP. 19691026 199503 1 002

Page 4: PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL … – Batas Minimum Tebal Perkerasan .....48 2.8.9. Analisa Komponen Perkerasan .....49 2.9. Rencana Anggaran Biaya (RAB) .....50 BAB …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

MOTTO

Keuleten dan ketekunan adalah kunci keberhasilan dalam kehidupan...........

PERSEMBAHAN

Tugas akhir ini ku persembahkan untuk:

Ø Keluarga ku (eyeng putri, bpk,ibu, om ganang, bulek karni)

Ø Kakak & adik ku ( mz joko,mbk sri, dk terry, dk rohmat, dk hasna, dk ibra)

Ø Dk Eny (terima kasih atas semangatnya selama ini)

Ø Sahabat2 ku angkatan 2007 ( fitri, rizal, baktiar, bowo, dadang, anis, ep, aji, heri,

dias,dewa,)

Ø Alm. Bagus Satrio Tanding (Semangat mu menjadi inspirasi, selamat jalan kawan).

KATA PENGANTAR

Page 5: PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL … – Batas Minimum Tebal Perkerasan .....48 2.8.9. Analisa Komponen Perkerasan .....49 2.9. Rencana Anggaran Biaya (RAB) .....50 BAB …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan

karunia, taufik, dan hidayah-Nya, sehingga Tugas Akhir “PERENCANAAN

GEOMETRIK, TEBAL PERKERASAN, DAN RENCANA ANGGARAN

BIAYA RUAS JALAN TEGALSARI – KARANGPANDANG” dapat

diselesaikan dengan baik.

Tugas akhir ini merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi untuk meraih

gelar Ahli Madya pada Jurusan Teknik Sipil Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Dengan adanya Tugas Akhir ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan

pengalaman mengenai perencanaan jalan bagi penulis maupun pembaca.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang

telah membantu penyusunan dan pengerjaan Tugas Akhir ini. Secara khusus

penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. Kuncoro Diharjo, MT, selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas

Sebelas Maret Surakarta.

2. Ir. Bambang Santosa, MT, Selaku Ketua Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik

Universitas Sebelas Maret Surakarta.

3. Achmad Basuki ST, MT Selaku Ketua Program D3 Jurusan Teknik Sipil

Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta.

4. Slamet Jauhari Legowo, ST, MT, Selaku Dosen Pembimbing Tugas Akhir.

5. Ir. Djumari, MT dan Ir. Sanusi, Selaku dosen penguji Tugas Akhir.

6. Endah Safitri ST, MT, Selaku Dosen Pembimbing Akademik

7. Keluarga, sahabat, orang – orang terdekat dan teman – teman D3 Teknik Sipil

Transportasi Angkatan 2007.

Page 6: PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL … – Batas Minimum Tebal Perkerasan .....48 2.8.9. Analisa Komponen Perkerasan .....49 2.9. Rencana Anggaran Biaya (RAB) .....50 BAB …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

Dalam Penyusunan Tugas Akhir ini penulis menyadari masih terdapat kekurangan

dan jauh dari kesempurnaan, maka diharapkan saran dan kritik yang bersifat

membangun, akhir kata semoga Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi kita

semua, amin.

Surakarta, Juli 2011

Penyusun

TRI GIYANTO

I 8207010

DAFTAR ISI

Halaman

Page 7: PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL … – Batas Minimum Tebal Perkerasan .....48 2.8.9. Analisa Komponen Perkerasan .....49 2.9. Rencana Anggaran Biaya (RAB) .....50 BAB …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

HALAMAN JUDUL ............................................................................................i

LEMBAR PERSETUJUAN ................................................................................ii

LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................iii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ......................................................................iv

KATA PENGANTAR ..........................................................................................v

DAFTAR ISI

................................................................................................................................vi

i

DAFTAR GAMBAR

................................................................................................................................xi

i

DAFTAR TABEL ..............................................................................................xiv

DAFTAR NOTASI

........................................................................................................................................................................................... xv

i

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang .................................................................................1

1.2. Rumusan Masalah ............................................................................2

1.3. Tujuan ..............................................................................................2

1.4. Teknik Perencanaan .........................................................................2

1.4.1 Perencanaan Geometrik Jalan ................................................3

1.4.2 Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur ...................................4

1.4.3 Perencanaan Anggaran Biaya dan Time Schedule .................4

1.5. Bagan Alir / Flow Chart Perencanaan ............................................5

BAB II DASAR TEORI

2.1. Pembuatan trace ................................................................................9

2.2. Perencanaan tikungan .......................................................................9

2.3. Klasifikasi Jalan .............................................................................10

2.4.Kecepatan rencana ........................................................................... 11

2.5. Bagaian-bagaian jalan…………………………………………….11

2.6. Alinemen Horisontal……………………………………………...14

Page 8: PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL … – Batas Minimum Tebal Perkerasan .....48 2.8.9. Analisa Komponen Perkerasan .....49 2.9. Rencana Anggaran Biaya (RAB) .....50 BAB …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

2.6.1 Bagaian panjang lurus ......................................................... 14

2.6.2 Tikungan ............................................................................. 14

2.6.3 Diagram seperelevasi .......................................................... 22

2.6.4 Jarak pandang ...................................................................... 27

2.6.5 Daerah bebas samping di tikungan .....................................30

2.6.6 Pelebaran perkerasan………………………………...……32

2.6.7 Kontrol overlapping………………………………………33

2.6.8 Perhitungan stasioning……………………………………35

2.7. Alinemen Vertikal ......................................................................... 36

2.8. Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur ........................................... 40

2.8.1. Lalu Lintas…………………………….. ........................... 40

2.8.2. Koefisien Distribusi Kendaraan .......................................... 42

2.8.3. Angka Ekivalen ( E ) Beban Sumbu Kendaraan ................. 42

2.8.4. Daya Dukung Tanah Dasar ( DDT dan CBR) ................... 44

2.8.5. Faktor Reginal……………….. ........................................... 45

2.8.6. Indeks Permukaan (IP) ........................................................ 45

2.8.7. Koefisien Kekuatan Relative (a) ........................................ 47

2.8.8. Batas – Batas Minimum Tebal Perkerasan ......................... 48

2.8.9. Analisa Komponen Perkerasan .......................................... 49

2.9. Rencana Anggaran Biaya (RAB) ................................................... 50

BAB III PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN

3.1. Penetapan Trace Jalan .....................................................................53

3.1.1. Gambar Perbesaran Peta .......................................................53

3.1.2. Penghitungan Trace Jalan .....................................................53

3.1.3. Penghitungan Azimuth..........................................................55

3.1.4. Penghitungan Sudut PI ..........................................................56

3.1.5. Penghitungan Jarak Antar PI ................................................56

3.1.6. Penghitungan Kelandaian Melintang ....................................59

3.2. Perhitungan Alinemen Horisontal...................................................64

3.2.1. Tikungan PI1 .........................................................................65

3.2.2. Tikungan PI2 .........................................................................72

3.2.3. Tikungan PI3 .........................................................................80

Halaman

Page 9: PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL … – Batas Minimum Tebal Perkerasan .....48 2.8.9. Analisa Komponen Perkerasan .....49 2.9. Rencana Anggaran Biaya (RAB) .....50 BAB …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

3.3. Perhitungan Stationing ..................................................................89

3.4. Kontrol Overlaping .......................................................................92

3.5. Perhitungan Alinemen Vertikal ....................................................96

3.5.1. Perhitungan Kelandaian Memanjang ..................................99

3.5.2. Perhitungan Lengkung Vertikal ..........................................100

BAB IV PERENCANAAN TEBAL PERKERASAN

4.1. Data Perencanaan Tebal Perkerasan .............................................132

4.2. Perhitungan volume lalu lintas......................................................133

4.2.1. Perhitungan Lalu lintas harian rata-

rata..............................133

4.2.2. Perhitungan Angka Ekivalen masing-masing

kendaraan............................................................................133

4.2.3. Penentuan koefisien distribusi

kendaraan(c)........................................................................135

4.2.4. Perhitungan Lintas Ekivalen...............................................136

4.3. Penentuan CBR Desain Tanah Dasar ...........................................137

4.4. Penentuan Daya Dukung Tanah ...................................................140

4.5. Perhitungan faktor Regional (FR) ................................................141

4.6. Penentuan Indeks Permukaan (IP) ...............................................142

4.6.1. Indeks Permukaan Awal (IPo)............................................142

4.6.2. Indeks Permukaan Akhir (IPt)............................................143

4.7. Penentuan Indeks Tebal Perkerasan (ITP) ...................................143

BAB V RENCANA ANGGARAN BIAYA

5.1. Perhitungan Galian dan Timbunan Tanah ....................................147

5.1.1. Luas dan Volume Pekerjaan Galian Tanah ........................147

5.1.2. Luas dan Volume Pekerjaan Timbunan Tanah ..................151

5.2. Perhitungan Perkerasan .................................................................160

5.2.1. Volume Lapis Permukaan ...................................................160

5.2.2. Volume Lapis Pondasi Atas ................................................160

5.2.3. Volume Lapis Pondasi Bawah ............................................161

Halaman

Page 10: PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL … – Batas Minimum Tebal Perkerasan .....48 2.8.9. Analisa Komponen Perkerasan .....49 2.9. Rencana Anggaran Biaya (RAB) .....50 BAB …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

5.2.4. Lapis Resap Pengikat (Prime Coat) ....................................161

5.3. Pekerjaan Persiapan Badan Jalan Baru .........................................161

5.4. Pembersihan Semak dan Pengupasan Tanah ................................161

5.5. Perhitungan Drainase ....................................................................162

5.5.1. Volume Galian Saluran .......................................................162

5.5.2. Volume Pasangan Batu .......................................................162

5.5.3. Luas Plesteran Kepala Pada Saluran Drainase....................163

5.5.4. Luas Siaran Pada Drainase ..................................................163

5.6. Perhitungan Dinding Penahan / Talud ..........................................164

5.6.1 Galian Pondasi Untuk Dinding Penahan............................164

5.6.2 Pasangan Batu Untuk Dinding Penahan ............................172

5.6.3 Luas Plesteran Kepala Pada Talud .....................................179

5.6.4 Luas Siaran Pada Talud .....................................................179

5.7. Perhitungan Bahu Jalan.................................................................180

5.8. Perhitungan Marka Jalan...............................................................180

5.8.1. Marka Ditengah (Putus-Putus) ............................................180

5.8.2. Marka Ditengah (Menerus) .................................................180

5.8.3. Luas Total Marka Jalan .......................................................180

5.9. Patok Jalan ....................................................................................181

5.10. Rel Pengaman ( Guardrail ) .......................................................181

5.11. Analisa Perhitungan Waktu Pelaksanaan Proyek .......................181

5.11.1. Pekerjaan Umum .............................................................181

5.11.2. Pekerjaan Tanah ..............................................................182

5.11.3. Pekerjaan Drainase ..........................................................183

5.11.4. Pekerjaan Dinding Penahan ............................................184

5.11.5. Pekerjaan Perkerasan ......................................................186

5.11.6. Pekerjaan Pelengkap .......................................................187

5.13. Analisa Perhitungan Harga .........................................................189

5.13.1. Bobot Pekerjaan ..............................................................189

5.13.2. Persen (%) Bobot Pekerjaan ...........................................189

Halaman

Page 11: PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL … – Batas Minimum Tebal Perkerasan .....48 2.8.9. Analisa Komponen Perkerasan .....49 2.9. Rencana Anggaran Biaya (RAB) .....50 BAB …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ..........................................................191

6.1. Kesimpulan .................................................................................191

6.2. Saran ...........................................................................................192

PENUTUP ...........................................................................................................193

DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................194

DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................195

Halaman

Page 12: PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL … – Batas Minimum Tebal Perkerasan .....48 2.8.9. Analisa Komponen Perkerasan .....49 2.9. Rencana Anggaran Biaya (RAB) .....50 BAB …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1.1. Diagram Alir Perencanaan Alinemen Horisontal ............................ 5

Gambar 1.2. Diagram Alir Perencanaan Alinemen Vertikal ................................ 6

Gambar 1.3. Diagram Alir Perencanaan Tebal Perkerasan .................................. 7

Gambar 1.4. Diagram Alir Perencanaan RAB dan Time Schedule ...................... 8

Gambar 2.1. DAMAJA, DAMIJA, DAWASJA, di Lingkungan Jalan Antar Kota

(TPGJAK) ........................................................................................ 12

Gambar 2.2. Lengkung Full Circle ....................................................................... 17

Gambar 2.3. Lengkung Spiral – Circle – Spiral ....................................................19

Gambar 2.4. Lengkung Spiral - Spiral................................................................. 21

Gambar 2.5. Super Elevasi ................................................................................... 22

Gambar 2.6. Diagram Super Elevasi Ful Circle ................................................... 23

Gambar 2.7. Diagram Super Elevasi Spiral – Circle - Spiral ............................... 25

Gambar 2.8. Diagram Super Elevasi Spiral - Spiral ............................................ 26

Gambar 2.9. Jarak Pandang pada Lengkung Horizontal untuk (Jh < Lt) ............. 30

Gambar 2.10. Jarak Pandang pada Lengkung Horizontal untuk (Jh > Lt) ........... 31

Gambar 2.11. Pelebaran Perkerasan Pada Tikungan ............................................ 32

Gambar 2.12. Kontrol Overlaping ........................................................................ 34

Gambar 2.13. Stationing ....................................................................................... 35

Gambar 2.14. Lengkung Vertikal Cembung ......................................................... 37

Gambar 2.15. Lengkung Vertikal Cekung ............................................................ 38

Gambar 2.16. Susunan Lapis Konstruksi Perkerasan Lentur ............................... 40

Gambar 2.17 Korelasi DDT dan CBR .................................................................. 44

Gambar 3.1. Sudut Azimuth, Jarak Antar PI dan Sudut PI................................... 52

Gambar 3.2. Cara Menghitung Trace Jalan .......................................................... 60

Gambar 3.3. Lengkung Full – Circle PI 1 ............................................................ 70

Gambar 3.4. Diagram Super Elevasi PI 1 .............................................................. 71

Gambar 3.5 Lengkung Spiral – Circle - Spiral PI 2 .............................................. 78

Gambar 3.6. Diagram Super Elevasi PI2 ................................................................79

Gambar 3.7. Lengkung Spiral – Circle - Spiral PI 3 ..............................................87

Page 13: PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL … – Batas Minimum Tebal Perkerasan .....48 2.8.9. Analisa Komponen Perkerasan .....49 2.9. Rencana Anggaran Biaya (RAB) .....50 BAB …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

Gambar 3.8. Diagram Super Elevasi PI3 ............................................................... 88

Gambar 3.9. Stationing dan Kontrol Overlaping ...................................................95

Gambar 3.10. Gambar sket perencanaan elevasi jembatan ....................................98

Gambar 3.11. Lengkung PVI 1 ............................................................................100

Gambar 3.12. Lengkung PVI 2 ............................................................................104

Gambar 3.13. Lengkung PVI 3 ............................................................................108

Gambar 3.14. Lengkung PVI 4 ............................................................................112

Gambar 3.15. Lengkung PVI 5 ............................................................................116

Gambar 3.16. Lengkung PVI 6 ............................................................................120

Gambar 3.17. Lengkung PVI 7 ............................................................................124

Gambar 3.17. Lengkung PVI 8 ...........................................................................128

Gambar 4.1 Grafik Penentuan Nilai CBR Desain 90% .......................................139

Gambar 4.2. Korelasi DDT dan CBR ..................................................................140

Gambar 4.3. Nomogram 4 ...................................................................................144

Gambar 4.4. Susunan Lapis Perkerasan ...............................................................146

Gambar 4.5. Typical Cross Section .....................................................................146

Gambar 5.1. Typical Potongan Melintang STA 0+700 .......................................147

Gambar 5.2. Typical Potongan Melintang STA 1+600 .......................................151

Gambar 5.3. Skets Lapis Permukaan ...................................................................160

Gambar 5.4. Skets Lapis Pondasi Atas (Base Course) ........................................160

Gambar 5.5. Skets Lapis Pondasi Bawah (Sub Base Course) .............................161

Gambar 5.6. Skets Volume Galian Saluran .........................................................162

Gambar 5.7. Skets Volume Pasangan Batu .........................................................162

Gambar 5.8. Detail Potongan A-A (Plesteran Kepala Pada Drainase) ................163

Gambar 5.9. Skets Talud ......................................................................................164

Gambar 5.10. Skets Plesteran Pada Talud ...........................................................179

Gambar 5.11. Skets Bahu Jalan ...........................................................................180

Gambar 5.12. Skets Marka Jalan .........................................................................180

Halaman

Page 14: PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL … – Batas Minimum Tebal Perkerasan .....48 2.8.9. Analisa Komponen Perkerasan .....49 2.9. Rencana Anggaran Biaya (RAB) .....50 BAB …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1. Ketentuan Klasifikasi : Fungsi, Kelas, Beban, dan Medan ................ 10

Tabel 2.2. Kecepatan Rencana (Vr) Sesuai Klasifikasi, Fungsi Dan Medan ........11

Tabel 2.3 Penentuan Lebar Jalur dan Bahu ...........................................................13

Tabel 2.4. Panjang Bagian Lurus Maksimum ........................................................14

Tabel 2.5. Panjang Jari-Jari Minimum ...................................................................16

Tabel 2.6. Jari-Jari Tikungan Yang Tidak Memerlukan Lengkung Peralihan ......18

Tabel 2.7 Jarak Pandang Henti Minimum ............................................................28

Tabel 2.8. Jarak Pandang Mendahului Berdasarkan Vr .........................................30

Tabel 2.9. Kelandaian Maksimum yang diijinkan .................................................39

Tabel 2.10. Panjang Kritis (m) ...............................................................................39

Tabel 2.11. Koefisien Distribusi Kendaraan ..........................................................42

Tabel 2.12. Angka Ekivalen (E) Sumbu Kendaraan ..............................................43

Tabel 2.13. Prosentase Kendaraan Berat yang Berhenti Serta Iklim .....................45

Tabel 2.14. Indeks Permukaan Pada Akhir Umur Rencana (IPt) ..........................46

Tabel 2.15. Indeks Permukaan Pada Awal Umur Rencana (IPo) ..........................46

Tabel 2.16. Koefisien Kekuatan Relatif .................................................................47

Tabel 2.17. Lapis Permukaan.................................................................................48

Tabel 2.18. Lapis Pondasi Atas..............................................................................49

Tabel 3.1. Perhitungan Kelandaian Melintang ......................................................61

Tabel 3.2. Elevasi Tanah Asli dan Jalan Rencana .................................................96

Tabel 3.3. Data Titik PVI .......................................................................................99

Tabel 4.1. Nilai LHR ...........................................................................................113

Tabel 4.2. Perhitungan Lalu Lintas Harian Rata-Rata .........................................134

Tabel 4.3. Perhitungan Lintas Ekuivalen .............................................................137

Tabel 4.4. Data CBR Tanah Dasar.......................................................................138

Page 15: PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL … – Batas Minimum Tebal Perkerasan .....48 2.8.9. Analisa Komponen Perkerasan .....49 2.9. Rencana Anggaran Biaya (RAB) .....50 BAB …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

Halaman

Tabel 4.5. Perhitungan Jumlah dan Prosentase CBR Yang Sama Atau Lebih ....139

Tabel 4.6. Faktor Regional (FR) ..........................................................................142

Tabel 5.1. Hasil Perhitungan Volume Galian dan Timbunan ..............................154

Tabel 5.2. Perhitungan Volume Galian Pondasi Pada Dinding Penahan ............166

Tabel 5.3. Perhitungan Volume Pasangan Batu Pada Dinding Penahan .............173

Tabel 5.4. Rekapitulasi Perkiraan Waktu Pekerjaan ............................................188

Tabel 5.5. Rekapitulasi Rencana Anggaran Biaya ...............................................190

DAFTAR NOTASI

Page 16: PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL … – Batas Minimum Tebal Perkerasan .....48 2.8.9. Analisa Komponen Perkerasan .....49 2.9. Rencana Anggaran Biaya (RAB) .....50 BAB …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

A : Koefisien Relatif

a` : Daerah Tangen

A : Perbedaan Kelandaian (g1 – g2) %

α : Sudut Azimuth

B : Perbukitan

C : Perubahan percepatan

Ci : Koefisien Distribusi

CS : Circle to Spiral, titik perubahan dari lingkaran ke spiral

CT : Circle to Tangen, titik perubahan dari lingkaran ke lurus

d : Jarak

D : Datar

D` : Tebal lapis perkerasan

Δ : Sudut luar tikungan

Δh : Perbedaan tinggi

Dtjd : Derajat lengkung terjadi

Dmaks : Derajat maksimum

e : Superelevasi

E : Daerah kebebasan samping

Ec : Jarak luar dari PI ke busur lingkaran

Ei : Angka ekivalen beban sumbu kendaraan

em : Superelevasi maksimum

en : Superelevasi normal

Mo : Kebebasan samping minimum

Et : Jarak eksternal PI ke busur lingkaran

Ev : Pergeseran vertical titik tengah busur lingkaran

f : Koefisien gesek memanjang

fm : Koefisien gesek melintang maksimum

Fp : Faktor Penyesuaian

g : Kemiringan tangen ; (+) naik ; (-) turun

G : Pegunungan

h : Elevasi titik yang dicari

Page 17: PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL … – Batas Minimum Tebal Perkerasan .....48 2.8.9. Analisa Komponen Perkerasan .....49 2.9. Rencana Anggaran Biaya (RAB) .....50 BAB …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

i : Kelandaian melintang

I : Pertumbuhan lalu lintas

ITP : Indeks Tebal Perkerasan

Jm : Jarak pandang mendahului

Jh : Jarak pandang henti

K : Absis dari p pada garis tangen spiral

Lv : Panjang lengkung vertikal

Lc : Panjang busur lingkaran

LEA : Lintas Ekuivalen Akhir

LEP : Lintas Ekuivalen Permulaan

LER : Lintas Ekivalen Rencana

LET : Lintas Ekuivalen Tengah

Ls : Panjang lengkung peralihan

Ls` : Panjang lengkung peralihan fiktif

Lt : Panjang tikungan

O : Titik pusat

P : Pergeseran tangen terhadap spiral

∆c : Sudut busur lingkaran

θs : Sudut lengkung spiral

PI : Point of Intersection, titik potong tangen

PLV : Peralihan lengkung vertical (titik awal lengkung vertikal)

PPV : Titik perpotongan lengkung vertikal

PTV : Peralihan Tangen Vertical (titik akhir lengkung vertikal)

R : Jari-jari lengkung peralihan

Rren : Jari-jari rencana

Rmin : Jari-jari tikungan minimum

SC : Spiral to Circle, titik perubahan Spiral ke Circle

S-C-S : Spiral-Circle-Spiral

SS : Spiral to Spiral, titik tengah lengkung peralihan

S-S : Spiral-Spiral

ST : Spiral to Tangen, titik perubahan spiral ke lurus

T : Waktu tempuh

Page 18: PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL … – Batas Minimum Tebal Perkerasan .....48 2.8.9. Analisa Komponen Perkerasan .....49 2.9. Rencana Anggaran Biaya (RAB) .....50 BAB …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

Tc : Panjang tangen circle

TC : Tangen to Circle, titik perubahan lurus ke lingkaran

TS : Tangen to Spiral, titik perubahan lurus ke spiral

Tt : Panjang tangen

UR : Umur Rencana

Vr : Kecepatan rencana

Xs : Absis titik SC pada garis tangen, jarak lurus lengkung peralihan

Ys : Ordinat titik SC pada garis tegak lurus garis tangen, jarak tegak lurus

ke titik akhir Xs

Y : Factor penampilan kenyamanan

PENUTUP

Page 19: PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL … – Batas Minimum Tebal Perkerasan .....48 2.8.9. Analisa Komponen Perkerasan .....49 2.9. Rencana Anggaran Biaya (RAB) .....50 BAB …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, karena berkat rahmat dan

ridho-Nya Tugas Akhir ini dapat diselesaikan dengan baik dan lancar.

Tugas akhir ini merupakan syarat yang harus dipenuhi untuk memperoleh gelar

Ahli Madya di Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

Akhir kata saya ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu

dalam terselesaikannya tugas akhir ini baik secara moril maupun spiritual.

Semoga tugas akhir ini dapat bermanfaat bagi para pembaca pada umumnya dan

bagi rekan-rekan mahasiswa Fakultas Teknik pada khususnya.

DAFTAR PUSTAKA

Page 20: PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL … – Batas Minimum Tebal Perkerasan .....48 2.8.9. Analisa Komponen Perkerasan .....49 2.9. Rencana Anggaran Biaya (RAB) .....50 BAB …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

Direktorat Jenderal Bina Marga Departemen Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik

No.13/1970, Peraturan Perencanaan Geometrik Jalan Raya, Badan

Penerbit Pekerjaan Umum. Jakarta: 1970.

Departemen Pekerjaan Umum Direktorat Jenderal Bina Marga Jalan

No.038/T/BM/1997, Tata Cara Perencanaan Geometrik Jalan

Antar Kota. Badan Penerbit Pekerjaan Umum. Jakarta: 1997.

Departemen Pekerjaan Umum Direktorat Jenderal Bina Marga

No.01/PD/BM/1983, Pedoman Penentuan Tebal Perkerasan Lentur

Jalan Raya, Badan Penerbit Pekerjaan Umum. Jakarta: 1983.

Silvia Sukirman,. Perkerasan Lentur Jalan Raya, Nova. Bandung: 1995.

Shirley L. Hendarsin,. Penuntun Praktis Perencanaan Teknik Jalan Raya,

Politeknik Negeri Bandung Jurusan Teknik Sipil. Bandung: 2000.

Departemen Pekerjaan Umum, Petunjuk Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur

Jalan Raya dengan Metode Analisa Komponen, Yayasan Badan

Penerbit Pekerjaan Umum. Jakarta: 1987.

DAFTAR LAMPIRAN

Page 21: PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL … – Batas Minimum Tebal Perkerasan .....48 2.8.9. Analisa Komponen Perkerasan .....49 2.9. Rencana Anggaran Biaya (RAB) .....50 BAB …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

1). Lembar Soal Tugas Akhir, Lembar Komunikasi & Pemantauan

2). Grafik Nomogram

3). Analisa Harga Satuan Pekerjaan, Harga Satuan Upah, Harga Satuan Bahan, &

Harga Satuan Alat.

4). Peta Asli

5). Gambar Rencana :

5.1. Azimuth

5.2. Long Profile / Potongan Memanjang

5.3. Galian Timbunan / Cross Section / Typical Potongan Melintang

5.4. Plan Profile

BAB I

PENDAHULUAN

Page 22: PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL … – Batas Minimum Tebal Perkerasan .....48 2.8.9. Analisa Komponen Perkerasan .....49 2.9. Rencana Anggaran Biaya (RAB) .....50 BAB …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

1.1 Latar Belakang

Perkembangan jalan raya merupakan salah satu hal yang selalu beriringan dengan

kemajuan teknologi dan pemikiran manusia yang menggunakannya, karenanya

jalan merupakan fasilitas penting bagi manusia supaya dapat mencapai suatu

tujuan daerah yang ingin dicapai.

Jalan raya adalah suatu lintasan yang bertujuan melewatkan lalu lintas dari suatu

tempat ke tempat yang lain. Arti Lintasan disini dapat diartikan sebagai tanah

yang diperkeras atau jalan tanah tanpa perkerasan, sedangkan lalu lintas adalah

semua benda dan makhluk hidup yang melewati jalan tersebut baik kendaraan

bermotor, tidak bermotor, manusia, ataupun hewan.

Pembuatan Jalan yang menghubungkan Tegalsari – Karangpandang di Kota

Salatiga yang bertujuan untuk memberikan kelancaran, keamanan, dan

kenyamanan bagi pemakai jalan serta di harapkan dapat meningkatkan

perekonomian masyarakat di sekitar jalur jalan.

1.2 Rumusan Masalah

Page 23: PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL … – Batas Minimum Tebal Perkerasan .....48 2.8.9. Analisa Komponen Perkerasan .....49 2.9. Rencana Anggaran Biaya (RAB) .....50 BAB …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

Bagaimana merencanakan geometrik jalan yang menghubungkan Tegalsari –

Karangpandang agar memperoleh jalan yang sesuai dengan fungsi dan kelas

jalannya?

Bagaimana merencanakan Tebal Perkerasan Jalan, Anggaran Biaya, dan Time

Schedule yang di butuhkan untuk membuat jalan tersebut?

1.3 Tujuan

Dalam perencanaan pembuatan jalan ini ada tujuan yang hendak dicapai yaitu :

a. Merencanakan bentuk geometrik dari jalan kelas fungsi kolektor

b. Merencanakan tebal perkerasan pada jalan tersebut.

c. Merencanakan anggaran biaya dan Time Schedule yang dibutuhkan untuk

pembuatan jalan tersebut.

1.4 Teknik Perencanaan

Dalam penulisan ini perencanaan yang menyangkut hal pembuatan jalan akan

disajikan sedemikian rupa sehingga memperoleh jalan sesuai dengan fungsi dan

kelas jalan. Hal yang akan disajikan dalam penulisan ini adalah :

1.4.1 Perencanaan Geometrik Jalan

Page 24: PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL … – Batas Minimum Tebal Perkerasan .....48 2.8.9. Analisa Komponen Perkerasan .....49 2.9. Rencana Anggaran Biaya (RAB) .....50 BAB …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

Dalam perencanaan geometrik jalan raya pada penulisan ini mengacu pada Tata

Cara Perencanaan Geometrik Jalan Antar Kota ( TPGJAK ) Tahun 1997 dan

Peraturan Perencanaan Geometrik Jalan Raya Tahun 1970 yang dikeluarkan oleh

Dinas Pekerjaan Umum Direktorat Jenderal Bina Marga. Perencanaan geometrik

ini akan membahas beberapa hal antara lain :

a. Alinemen Horisontal

Alinemen (Garis Tujuan) horisontal merupakan trase jalan yang terdiri dari :

v Garis lurus (Tangent), merupakan jalan bagian lurus.

v Lengkungan horisontal yang disebut tikungan yaitu :

a.) Full – Circle

b.) Spiral – Circle – Spiral

c.) Spiral – Spiral

v Pelebaran perkerasan pada tikungan.

v Kebebasan samping pada tikungan

b. Alinemen Vertikal

Alinemen Vertikal adalah bidang tegak yang melalui sumbu jalan atau

proyeksi tegak lurus bidang gambar. Profil ini menggambarkan tinggi

rendahnya jalan terhadap muka tanah asli.

c. Stationing

d. Overlapping

1.4.2 Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur

Page 25: PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL … – Batas Minimum Tebal Perkerasan .....48 2.8.9. Analisa Komponen Perkerasan .....49 2.9. Rencana Anggaran Biaya (RAB) .....50 BAB …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

Penulisan ini membahas tentang perencanaan jalan baru yang menghubungkan

dua daerah. Untuk menentukan tebal perkerasan yang direncanakan sesuai dengan

Petunjuk Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur Jalan Raya Dengan Metode

Analisis Komponen Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga. Satuan perkerasan yang

dipakai adalah sebagai berikut :

a. Lapis Permukaan (Surface Course) : Laston MS 744

b. Lapis Pondasi Atas (Base Course) : Batu Pecah Kelas A CBR 100%

c. Lapis Pondasi Bawah (Sub Base Course) : Sirtu Kelas A CBR 70 %

1.4.3 Rencana Anggaran Biaya dan Jadwal Waktu Pelaksanaan ( Time Schedule)

Menghitung rencana anggaran biaya yang meliputi :

a. Volume Pekerjaan

b. Harga satuan Pekerjaan, bahan dan peralatan

c. Alokasi waktu penyelesaian masing-masing pekerjaan.

Dalam mengambil kapasitas pekerjaan satuan harga dari setiap pekerjaan

perencanaan ini mengambil dasar dari Analisa Harga Satuan No. 028 / T / BM /

2011 Dinas Pekerjaan Umum Direktorat Jenderal Bina Marga.

1.5. Bagan Alir / Flow Chart Perencanaan

Page 26: PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL … – Batas Minimum Tebal Perkerasan .....48 2.8.9. Analisa Komponen Perkerasan .....49 2.9. Rencana Anggaran Biaya (RAB) .....50 BAB …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

Untuk lebih jelasnya, perencanaan jalan ini dapat dilihat pada bagan alir/Flow

Chart dibawah ini :

a. Alinemen Horisontal

Mulai

Data : · Jari – jari rencana (Rr) · Sudut luar tikungan (Δ) · Kecepatan Rencana (Vr)

Dicoba Tikungan Full circle

Rr ³Rmin FC

· Perhitungan data tikungan · Perhitungan Pelebaran perkerasan · Perhitungan daerah kebebasan

samping Dicoba Tikungan S – C - S

· Perhitungan data tikungan · Perhitungan Pelebaran perkerasan · Perhitungan daerah kebebasan

samping

Lc ³20 m

Lc < 20 m

· Perhitungan data tikungan · Perhitungan Pelebaran

perkerasan · Perhitungan daerah kebebasan

samping

Selesai

Dicoba Tikungan S - S

YA

YA

YA

Tidak

Tidak

Gambar 1.1 Diagram Alir Perencanaan Alinemen Horisontal

Page 27: PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL … – Batas Minimum Tebal Perkerasan .....48 2.8.9. Analisa Komponen Perkerasan .....49 2.9. Rencana Anggaran Biaya (RAB) .....50 BAB …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

b. Alinemen Vertikal

Mulai

Data : · Stationing PPV · Elevasi PPV · Kelandaian Tangent (g) · Kecepatan Rencana (Vr) · Perbedaan Aljabar Kelandaian (A)

Perhitungan Panjang Lengkung Vertikal Berdasarkan · Syarat kenyamanan pengemudi · Syarat drainase · Syarat keluwesan bentuk · Pengurangan goncangan

Perhitungan : · Pergeseran vertikal titik tengah busur

lingkaran (Ev) · Perbedaan elevasi titik PLV dan titik

yang ditinjau pada Sta (y) · Stationing Lengkung vertikal · Elevasi lengkung vertikal

Selesai

Gambar 1.2. Diagram Alir Perencanaan Alinemen Vertikal

Page 28: PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL … – Batas Minimum Tebal Perkerasan .....48 2.8.9. Analisa Komponen Perkerasan .....49 2.9. Rencana Anggaran Biaya (RAB) .....50 BAB …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

c. Perencanaan Tebal Perkerasan

Mulai

Data : · LHR · Pertumbuhan Lalu lintas (i) · Kelandaian Rata – rata · Iklim · Umur rencana (UR) · CBR Rencana

Menghitung Nilai LER Berdasarkan

Penentuan Nilai DDT Berdasarkan Korelasi CBR

Penentuan Faktor Regional (FR) berdasarkan

Menentukan ITP berdasarkan nilai LER dan DDT dengan nomogram

Penentuan tebal

Selesai

Menentukan IPt berdasarkan LER

Menentukan IPo berdasarkan daftar VI SKBI

Menentukan nomor nomogram berdasarkan IPt dan IPo

Menentukan ITP berdasarkan ITP dan FR

Page 29: PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL … – Batas Minimum Tebal Perkerasan .....48 2.8.9. Analisa Komponen Perkerasan .....49 2.9. Rencana Anggaran Biaya (RAB) .....50 BAB …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

( Metoda analisa komponen SKBI – 2.3.26. 1987.) d. Perencanaan Rencana Anggaran Biaya dan Time schedule

BAB II DASAR TEORI

2.1 Pembuatan Trace

Gambar 1.3. Diagram Alir Perencanaan Tebal Perkerasaan

Mulai

Data Rencana Anggaran · Gambar Rencana · Daftar Harga Satuan Bahan ,

Upah Pekerja, dan Peralatan

Perhitungan · Volume Perkerasaan · Harga Satuan Pekerjaan

Rencana Anggaran Biaya

Time schedule

Selesai

Gambar 1.4. Diagram Alir Perencanaan Rencana Anggaran Biaya dan Time Schedule

Page 30: PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL … – Batas Minimum Tebal Perkerasan .....48 2.8.9. Analisa Komponen Perkerasan .....49 2.9. Rencana Anggaran Biaya (RAB) .....50 BAB …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

Pada peta topografi dengan skala 1:25.000 diperbesar menjadi skala 1:10.000

kemudian peta tersebut digunakan untuk membuat trace yang akan direncanakan,

sehingga mempermudah langkah selanjutnya yaitu Perhitungan koordinat PI (x,y)

, sudut azimuth (α), sudut luar tikungan (∆) , jarak (d). Tahapan selanjutnya peta

topografi skala 1:10.000 diperbesar menjadi 1:5.000 Untuk mengklarifikasi jenis

medan dalam perencanaan jalan raya perlu diketahui kelandaian melintang pada

medan dengan ketentuan Kelandaian dihitung tiap 50 m, Potongan melintang 100

m dihitung dari as jalan ke samping kanan dan kiri

2.2 Perencanaan Tikungan

a. Mencari besar sudut tikungan ∆

÷÷ø

öççè

æ=

Y

XArcTgthSudutAzimu

b. Mencari jarak lurus (A-PI) dan (PI-B)

22 )()( ApIAPIA YYXXdPI

-+-=-

c. Mencari jarak lurus Menggunakan rumus Sinus

÷÷ø

öççè

æ -=

--

1

11

A

AA Sin

XXd

a

d. Mencari jarak lurus Menggunakan rumus Cosinus

÷÷ø

öççè

æ -=

--

1

11

A

AA Cos

YYd

a

(Sumber: Hal 126 dan 127 Perencanaan Teknik Jalan Raya, Shirley L.

Hendarsin)

Page 31: PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL … – Batas Minimum Tebal Perkerasan .....48 2.8.9. Analisa Komponen Perkerasan .....49 2.9. Rencana Anggaran Biaya (RAB) .....50 BAB …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

2.3 Klasifikasi Jalan

Klasifikasi menurut fungsi jalan terbagi atas :

a. Jalan Arteri

b. Jalan Kolektor

c. Jalan Lokal

Klasifikasi jalan di Indonesia menurut Bina Marga dalam Tata Cara

Perencanaan Geometrik Jalan Antar Kota (TPGJAK) No 038/T/BM/1997,

disusun pada tabel berikut:

Tabel 2.1 Ketentuan klasifikasi : Fungsi, Kelas Beban, Medan

FUNGSI JALAN

ARTERI KOLEKTOR LOKAL

KELAS JALAN

I II IIIA IIIA IIIB IIIC

Muatan Sumbu

Terberat, (ton)

> 10 10 8 8 8 Tidak ditentukan

TIPE MEDAN D B G

D B G

D B G

Kemiringan

Medan, (%)

<3 3-25 >25

<3 3-25 >25

<3 3-25 >25

Sumber : TPGJAK No 038/T/BM/1997

Klasifikasi menurut wewenang pembinaan jalan (Administratif) sesuai PP.

No. 26 / 1985 : Jalan Nasional, Jalan Propinsi, Jalan

Kabupaten/Kotamadya,

Page 32: PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL … – Batas Minimum Tebal Perkerasan .....48 2.8.9. Analisa Komponen Perkerasan .....49 2.9. Rencana Anggaran Biaya (RAB) .....50 BAB …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

Jalan Desa dan Jalan Khusus

Keterangan : Datar (D), Perbukitan (B) dan Pegunungan (G)

2.4 Kecepatan Rencana

Kecepatan rencana (Vr) pada ruas jalan adalah kecepatan yang dipilih sebagai

dasar perencanaan geometrik jalan yang memungkinkan kendaraan –

kendaraan bergerak dengan aman dan nyaman dalam kondisi cuaca yang

cerah, lalu lintas yang lenggang, dan tanpa pengaruh samping jalan yang

berarti.

Tabel 2.2 Kecepatan Rencana (Vr) sesuai klasifikasi fungsi dan klasifikasi medan

Fungsi

Kecepatan Rencana, Vr, km/jam

Datar Bukit Pegunungan

Arteri 70 – 120 60 – 80 40 – 70

Kolektor 60 – 90 50 – 60 30 – 50

Lokal 40 – 70 30 – 50 20 – 30

Sumber : TPGJAK No 038/T/BM/1997

2.5 Bagian – Bagian Jalan

1 Daerah Manfaat Jalan (DAMAJA)

a. Lebar antara batas ambang pengaman konstruksi jalan di kedua sisi jalan

b. Tinggi 5 meter diatas permukaan perkerasan pada sumbu jalan

c. Kedalaman ruang bebas 1,5 m di bawah muka jalan

Page 33: PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL … – Batas Minimum Tebal Perkerasan .....48 2.8.9. Analisa Komponen Perkerasan .....49 2.9. Rencana Anggaran Biaya (RAB) .....50 BAB …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

2 Daerah Milik Jalan (DAMIJA)

Ruang daerah milik jalan (DAMIJA) dibatasi oleh lebar yang sama dengan

DAMAJA ditambah ambang pengaman konstruksi jalan dengan tinggi 5m dan

kedalaman 1,5m.

3 Daerah Pengawasan Jalan (DAWASJA)

Ruang sepanjang jalan di luar DAMIJA yang dibatasi oleh tinggi dan lebar

tertentu, diukur dari sumbu jalan sesuai dengan fungsi jalan:

a. Jalan Arteri minimum 20 meter

b. Jalan Kolektor minimum 15 meter

c. Jalan Lokal minimum 10 meter

Gambar 2.1 DAMAJA, DAMIJA, DAWASJA, di lingkungan jalan antar kota

ambang

selokan

bahu bahu

selokan

DAMIJA

DAMAJA

Jalur lalu lintas

+ 0.00m

+ 5.00m

Batas kedalaman DAMAJA - 1.50m

DAWASJA

Arteri min 20,00m

Kolektor min 15,00m

Lokal min 10,00m

-2% -2% -4% -4%

Page 34: PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL … – Batas Minimum Tebal Perkerasan .....48 2.8.9. Analisa Komponen Perkerasan .....49 2.9. Rencana Anggaran Biaya (RAB) .....50 BAB …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

( TPGJAK )

Page 35: PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL … – Batas Minimum Tebal Perkerasan .....48 2.8.9. Analisa Komponen Perkerasan .....49 2.9. Rencana Anggaran Biaya (RAB) .....50 BAB …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

Tabel 2.3 Penentuan lebar jalur dan bahu

Page 36: PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL … – Batas Minimum Tebal Perkerasan .....48 2.8.9. Analisa Komponen Perkerasan .....49 2.9. Rencana Anggaran Biaya (RAB) .....50 BAB …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

Page 37: PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL … – Batas Minimum Tebal Perkerasan .....48 2.8.9. Analisa Komponen Perkerasan .....49 2.9. Rencana Anggaran Biaya (RAB) .....50 BAB …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

2.6 Alinemen Horisontal

Pada perencanaan alinemen horisontal, umumnya akan ditemui dua bagian

jalan, yaitu : bagian lurus dan bagian lengkung atau umum disebut tikungan

yang terdiri dari 3 jenis tikungan yang digunakan, yaitu :

· Lingkaran ( Full Circle = F-C )

· Spiral-Lingkaran-Spiral ( Spiral- Circle- Spiral = S-C-S )

· Spiral-Spiral ( S-S )

2.4.1 Panjang Bagian Lurus

Panjang maksimum bagian lurus harus dapat ditempuh dalam waktu ≤ 2,5

menit (Sesuai Vr), dengan pertimbangan keselamatan pengemudi akibat dari

kelelahan.

Tabel 2.4 Panjang Bagian Lurus Maksimum

Fungsi Panjang Bagian Lurus Maksimum ( m )

Datar Bukit Gunung

Arteri

Kolektor

3.000 2.500 2.000

2.000 1.750 1.500

Sumber : TPGJAK No 038/T/BM/1997

2.4.2 Tikungan

a) Jari - Jari Tikungan Minimum

Page 38: PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL … – Batas Minimum Tebal Perkerasan .....48 2.8.9. Analisa Komponen Perkerasan .....49 2.9. Rencana Anggaran Biaya (RAB) .....50 BAB …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

Agar kendaraan stabil saat melalui tikungan, perlu dibuat suatu kemiringan

melintang jalan pada tikungan yang disebut superelevasi (e). Pada saat

kendaraan melalui daerah superelevasi, akan terjadi gesekan arah melintang

jalan antara ban kendaraan dengan permukaan aspal yang menimbulkan gaya

gesekan melintang. Perbandingan gaya gesekan melintang dengan gaya

normal disebut koefisien gesekan melintang (f).

Rumus penghitungan lengkung horizontal dari buku TPGJAK :

Rmin = )(127

2

fexVr

+ ......................................................................................(1)

Dd = Rd

4,1432 ............................................................................................. (2)

Keterangan : Rd : Jari-jari lengkung (m)

Dd : Derajat lengkung (o)

Untuk menghindari terjadinya kecelakaan, maka untuk kecepatan tertentu

dapat dihitung jari-jari minimum untuk superelevasi maksimum dan koefisien

gesekan maksimum.

fmak = 0,192 – ( 0.00065 x Vr ) .......................................................................(3)

Rmin = )(127

2

maksmaks

r

feV+

...............................................................................(4)

Dmaks = 2

)(53,181913

r

maksmaks

V

fe + ...................................................................(5)

Keterangan : Rmin : Jari-jari tikungan minimum, (m)

Vr : Kecepatan kendaraan rencana, (km/jam)

emaks : Superelevasi maksimum, (%)

Page 39: PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL … – Batas Minimum Tebal Perkerasan .....48 2.8.9. Analisa Komponen Perkerasan .....49 2.9. Rencana Anggaran Biaya (RAB) .....50 BAB …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

fmaks : Koefisien gesekan melintang maksimum

Dd : Derajat lengkung (°)

Dmaks : Derajat maksimum

Untuk perhitungan, digunakan emaks = 10 % sesuai tabel

Tabel 2.5 panjang jari-jari minimum (dibulatkan) untuk emaks = 10%

VR(km/j

am)

1

2

0

1

0

0

9

0

8

0

6

0

5

0

4

0

3

0

2

0

Rmin (m) 6

0

0

3

7

0

2

8

0

2

1

0

1

1

5

8

0

5

0

3

0

1

5

Sumber : TPGJAK No 038/T/BM/1997

Untuk kecepatan rencana < 80 km/jam berlaku fmaks = - 0,00065 V + 0,192

80 – 112 km/jam berlaku fmaks = - 0,00125 V + 0,24

b). Lengkung Peralihan (Ls)

Dengan adanya lengkung peralihan, maka tikungan menggunakan jenis S-C-S.

panjang lengkung peralihan (Ls), menurut Tata Cara Perencanaan Geometrik

Jalan Antar Kota, 1997, diambil nilai yang terbesar dari tiga persamaan

di bawah ini :

Page 40: PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL … – Batas Minimum Tebal Perkerasan .....48 2.8.9. Analisa Komponen Perkerasan .....49 2.9. Rencana Anggaran Biaya (RAB) .....50 BAB …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

1. Berdasar waktu tempuh maksimum (3 detik), untuk melintasi lengkung

peralihan, maka panjang lengkung :

Ls = 6,3rV

x T .........................................................................................(6)

2. Berdasarkan antisipasi gaya sentrifugal, digunakan rumus Modifikasi

Shortt:

Ls = 0,022 xcRd

Vr

´

3

- 2,727 xc

edVr ´ ................................................(7)

3. Berdasarkan tingkat pencapaian perubahan kelandaian

Ls = e

nm

ree´-

6,3)(

xVr ...............................................................................(8)

4. Sedangkan Rumus Bina Marga

Ls = meeW

tjdn ´+´ )(2

..........................................................................(9)

Keterangan :

T = Waktu tempuh = 3 detik

Rd = Jari-jari busur lingkaran (m)

C = Perubahan percepatan 0,3-1,0 disarankan 0,4 m/det2

re = Tingkat pencapaian perubahan kelandaian melintang jalan, sebagai

berikut:

Untuk Vr£ 70 km/jam Untuk Vr ³ 80 km/jam

re mak = 0,035 m/m/det re mak = 0,025 m/m/det

e = Superelevasi

Page 41: PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL … – Batas Minimum Tebal Perkerasan .....48 2.8.9. Analisa Komponen Perkerasan .....49 2.9. Rencana Anggaran Biaya (RAB) .....50 BAB …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

em = Superelevasi Maksimum

en = Superelevasi Normal

c). Jenis Tikungan dan Diagram Superelevasi

1. Bentuk busur lingkaran Full Circle (F-C)

Gambar 2.2 Lengkung Full Circle

Keterangan :

D = Sudut Tikungan

O = Titik Pusat Tikungan

TC = Tangen to Circle

CT = Circle to Tangen

Tt

TC CT

D

D

Rd Rd

Et

Lc

PI

Page 42: PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL … – Batas Minimum Tebal Perkerasan .....48 2.8.9. Analisa Komponen Perkerasan .....49 2.9. Rencana Anggaran Biaya (RAB) .....50 BAB …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

Rd = Jari-jari busur lingkaran

Tt = Panjang tangen (jarak dari TC ke PI atau PI ke TC)

Lc = Panjang Busur Lingkaran

Ec = Jarak Luar dari PI ke busur lingkaran

FC (Full Circle) adalah jenis tikungan yang hanya terdiri dari bagian suatu

lingkaran saja. Tikungan FC hanya digunakan untuk R (jari-jari) yang besar

agar tidak terjadi patahan, karena dengan R kecil maka diperlukan

superelevasi yang besar.

Tabel 2.6 Jari-jari tikungan yang tidak memerlukan lengkung peralihan

Vr (km/jam) 120 100 80 60 50 40 30 20

Rmin 2500 1500 900 500 350 250 130 60

Sumber : TPGJAK No 038/T/BM/1997

Tc = Rc tan ½ D ...........................................................................................(10)

Ec = Tc tan ¼ D ...........................................................................................(11)

Lc = 180

Rdc ´´D p ........................................................................................(12)

2. Tikungan Spiral-Circle-Spiral (S-C-S)

Page 43: PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL … – Batas Minimum Tebal Perkerasan .....48 2.8.9. Analisa Komponen Perkerasan .....49 2.9. Rencana Anggaran Biaya (RAB) .....50 BAB …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

Gambar 2.3 Lengkung Spiral-Circle-Spiral

Keterangan gambar :

Xs = Absis titik SC pada garis tangen, jarak dari titik ST ke SC

Ys = Jarak tegak lurus ketitik SC pada lengkung

Ls = Panjang dari titik TS ke SC atau CS ke ST

Lc = Panjang busur lingkaran (panjang dari titik SC ke CS)

Ts = Panjang tangen dari titik PI ke titik TS atau ke titik ST

TS = Titik dari tangen ke spiral

SC = Titik dari spiral ke lingkaran

Es = Jarak dari PI ke busur lingkaran

qs = Sudut lengkung spiral

Rd = Jari-jari lingkaran

p = Pergeseran tangen terhadap spiral

k = Absis dari p pada garis tangen spiral

Rumus-rumus yang digunakan :

RrLs

Qs ´=-p90

............................................................................(13)

Page 44: PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL … – Batas Minimum Tebal Perkerasan .....48 2.8.9. Analisa Komponen Perkerasan .....49 2.9. Rencana Anggaran Biaya (RAB) .....50 BAB …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

- Δc = DPI – (2 x qs) ......................................................................(14)

- Xs = Ls x ÷÷ø

öççè

æ´

-2

2

401

Rd

Ls .......................................(15)

- Ys = Rd

Ls´6

2

.........................................................................(16)

- P = Ys – Rd x ( 1 – cos qs ) ...................................(17)

- K = Xs – Rd x sin qs .............................................(18)

- Et = ( ) RrCos

pRd-

D

+

21

.............................................(19)

- Tt = ( Rd + p ) x tan ( ½ DPI ) + K .........................(20)

- Lc = 180

Rdc ´´D p .............................................................

(21)

- Ltot = Lc + (2 x Ls) ........................................................(22)

Jika P yang dihitung dengan rumus di bawah, maka ketentuan tikungan yang

digunakan bentuk S-C-S.

P = Rd

Ls24

2

< 0,25 m ....................................................................................(23)

Untuk Ls = 1,0 m maka p = p’ dan k = k’

Untuk Ls = Ls maka P = p’ x Ls dan k = k’ x Ls

Page 45: PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL … – Batas Minimum Tebal Perkerasan .....48 2.8.9. Analisa Komponen Perkerasan .....49 2.9. Rencana Anggaran Biaya (RAB) .....50 BAB …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

3. Tikungan Spiral-Spiral (S-S)

Tikungan yang disertai lengkung peralihan.

Gambar 2.4 Lengkung Spiral-Spiral

Untuk bentuk spiral-spiral berlaku rumus sebagai berikut:

Lc = 0 dan qs = ½ DPI ...............................................................................(24)

Ltot = 2 x Ls ..................................................................................................(25)

Untuk menentukan qs rumus sama dengan lengkung peralihan.

Lc = 90

Rdc ´´D p .....................................................................................(26)

P, K, Ts, dan Es rumus sama dengan lengkung peralihan.

Page 46: PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL … – Batas Minimum Tebal Perkerasan .....48 2.8.9. Analisa Komponen Perkerasan .....49 2.9. Rencana Anggaran Biaya (RAB) .....50 BAB …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

As Jalan

Tt

Kanan = ka - Kiri = ki -

e = - 2% h = beda tinggi

e = - 2%

Kemiringan melintang pada tikungan belok kanan

As Jalan

Tt

Kanan = ka -

Kiri = ki + emin h = beda tinggi

emaks

As Jalan

Tt Kanan = ka +

+

Kiri = ki -

emaks h = beda tinggi emin

Kemiringan normal pada bagian jalan lurus

Kemiringan melintang pada tikungan belok kiri

2.4.3 Diagram Superelevasi

Super elevasi adalah kemiringan melintang jalan pada daerah tikungan. Untuk

bagian jalan lurus, jalan mempunyai kemiringan melintang yang biasa disebut

lereng normal atau Normal Trawn yaitu diambil minimum 2 % baik sebelah

kiri maupun sebelah kanan AS jalan. Hal ini dipergunakan untuk system

drainase aktif. Harga elevasi (e) yang menyebabkan kenaikan elevasi terhadap

sumbu jalan di beri tanda (+) dan yang menyebabkan penurunan elevasi

terhadap jalan di beri tanda (-).

Gambar 2.5 Superelevasi

Page 47: PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL … – Batas Minimum Tebal Perkerasan .....48 2.8.9. Analisa Komponen Perkerasan .....49 2.9. Rencana Anggaran Biaya (RAB) .....50 BAB …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

Sedangkan yang dimaksud diagram super elevasi adalah suatu cara untuk

menggambarkan pencapaian super elevasi dan lereng normal ke kemiringan

melintang (Super Elevasi). Diagram super elevasi pada ketinggian bentuknya

tergantung dari bentuk lengkung yang bersangkutan.

a) Diagam super elevasi Full-Circle menurut Bina Marga

e = 0 %

e n = -2 %

Sisi luar tikungan

Sisi dalam tikungan

1/3 Ls'2/3 Ls'

I II III IV

2/3 Ls'/3 Ls'

IV III II I

Ls' Ls'

Lc

TC CT

As Jalan As Jalan

en= -2% en= -2%

e = 0 %

en= -2%

e = +2%

e min

i

iv iii

ii

e maks

Page 48: PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL … – Batas Minimum Tebal Perkerasan .....48 2.8.9. Analisa Komponen Perkerasan .....49 2.9. Rencana Anggaran Biaya (RAB) .....50 BAB …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

Gambar 2.6. Diagram Super Elevasi Full Circle. Ls pada tikungan Full-Cirle ini sebagai Ls bayangan yaitu untuk perubahan

kemiringan secara berangsur-angsur dari kemiringan normal ke maksimum atau

minimum.

( )dn eemW

Ls +´´=2 ................................................................................(27)

Keterangan : Ls = Lengkung peralihan.

W = Lebar perkerasan.

m = Jarak pandang.

ne = Kemiringan normal.

de = Kemiringan maksimum.

Kemiringan lengkung di role, pada daerah tangen tidak mengalami kemiringan

· Jarak CTTC

kemiringan min

maks = 2/3 Ls

· Jarak CTTC

kemiringan awal perubahan = 1/3 Ls

Page 49: PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL … – Batas Minimum Tebal Perkerasan .....48 2.8.9. Analisa Komponen Perkerasan .....49 2.9. Rencana Anggaran Biaya (RAB) .....50 BAB …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

b) Diagram super elevasi pada Spiral-Cricle-Spiral.

Gambar 2.7 Diagram super elevasi Spiral-Cirle-Spiral.

q

en-2% en-2%

q

en-2% 0 %

q

-2% +2%

1)

e min

q e maks

4) 3)

2)

-2%

0 %

1

Ts 2 3 4

Sc

emax

Lc Ls

en en

E = 0 %

4

Cs 3 2 1

Ts

Ls

Sisi dalam tikungan

Bagian lengkung penuh Bagian lurus

Bagian lurus

Sisi luar tikungan

Bagian lengkung peralihan

Bagian lengkung peralihan

Page 50: PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL … – Batas Minimum Tebal Perkerasan .....48 2.8.9. Analisa Komponen Perkerasan .....49 2.9. Rencana Anggaran Biaya (RAB) .....50 BAB …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

V VII VI

c.) Diagram superelevasi Tikungan berbentuk Spiral – Spiral.

Gambar 2.8 Diagram Superelevasi Spiral-Spiral

As Jalan

en = -2% en = -2%

As Jalan

en = -2%

0 %

As Jalan

-2%

+2%

I

e min

As Jalan e maks

IV III

II

en = - 2%

TS

0% 0%

en = - 2%

ST e min

e maks I II III

IV

Ls Ls

Page 51: PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL … – Batas Minimum Tebal Perkerasan .....48 2.8.9. Analisa Komponen Perkerasan .....49 2.9. Rencana Anggaran Biaya (RAB) .....50 BAB …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

2.4.4 Jarak Pandang

Jarak pandang adalah suatu jarak yang diperlukan oleh seorang pengemudi pada

saat mengemudi sedemikian rupa, sehingga jika pengemudi melihat suatu

halangan yang membahayakan, pengemudi dapat melakukan sesuatu (antisipasi)

untuk menghindari bahaya tersebut dengan aman.

Jarak pandang terdiri dari :

o Jarak pandang henti (Jh)

o Jarak pandang mendahului (Jd)

Menurut ketentuan Bina Marga, adalah sebagai berikut :

A. Jarak Pandang Henti (Jh)

1) Jarak minimum

Jh adalah jarak minimum yang diperlukan oleh setiap pengemudi untuk

menghentikan kendaraannya dengan aman begitu melihat adanya halangan

didepan. Setiap titik disepanjang jalan harus memenuhi ketentuan Jh.

2) Asumsi tinggi

Jh diukur berdasarkan asumsi bahwa tinggi mata pengemudi adalah 105 cm

dan tinggi halangan 15 cm, yang diukur dari permukaan jalan.

3) Rumus yang digunakan.

Jh dalam satuan meter, dapat dihitung dengan rumus :

Jh = Jht + Jhr .............................................................................................. (28)

2

2

6,3

6,3 fpg

Vr

TVr

Jh´´

÷ø

öçè

æ

+´= .......................................................................... (29)

Page 52: PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL … – Batas Minimum Tebal Perkerasan .....48 2.8.9. Analisa Komponen Perkerasan .....49 2.9. Rencana Anggaran Biaya (RAB) .....50 BAB …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

Dimana : Vr = Kecepatan rencana (km/jam)

T = Waktu tanggap, ditetapkan 2.5 detik

g = Percepatan gravitasi, ditetapkan 9.8 m/det2

fp =Koefisien gesek memanjang antara ban kendaraan dengan

perkerasan jalan aspal, ditetapkan 0.28–0.45 (menurut

AASHTO), fp akan semakin kecil jika kecepatan (Vr) semakin

tinggi dan sebaliknya. (Menurut Bina Marga, fp = 0.35–0.55)

Persamaan (29) dapat disederhanakan menjadi:

o Untuk jalan datar :

fpVr

TVrJh´

+´´=254

278.02

................................................................. (30)

o Untuk jalan dengan kelandaian tertentu :

)(254278.0

2

LfpVr

TVrJh±´

+´´= .................................................... (31)

Dimana : L = landai jalan dalam (%) dibagi 100

Tabel 2.7 Jarak pandang henti (Jh) minimum

Vr, km/jam 120 100 80 60 50 40 30 20

Jh minimum (m) 250 175 120 75 55 40 27 16

Sumber : TPGJAK No 038/T/BM/1997

B. Jarak Pandang Mendahului (Jd)

1) Jarak adalah jarak yang memungkinkan suatu kendaraan mendahului

kendaraan lain didepannya dengan aman sampai kendaraan tersebut kembali

kelajur semula.

Page 53: PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL … – Batas Minimum Tebal Perkerasan .....48 2.8.9. Analisa Komponen Perkerasan .....49 2.9. Rencana Anggaran Biaya (RAB) .....50 BAB …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

2) Asumsi tinggi

Jh diukur berdasarkan asumsi bahwa tinggi mata pengemudi adalah 105 cm

dan tinggi halangan 105 cm.

3) Rumus yang digunakan.

Jd, dalam satuan meter ditentukan sebagai berikut :

Jd = d1 + d2 + d3 + d4

Dimana : d1 = Jarak yang ditempuh selama waktu tanggap (m)

d2 = Jarak yang ditempuh selama mendahului sampai dengan kembali

kelajur semula (m)

d3 = Jarak antara kendaraan yang mendahului dengan kendaraan yang

datang dari arah berlawanan setelah proses mendahului selesai

(m)

d4 = Jarak yang ditempuh oleh kendaraan yang datang dari arah

berlawanan.

Rumus yang digunakan :

÷øö

çèæ ´

+-´´=2

278.0 111

TamVrTd .............................................................. (32)

22 278.0 TVrd ´´= ..................................................................................... (33) mantarad 100303 -= ................................................................................ (34)

Vr, km/jam 60-65 65-80 80-95 95-110 d3 (m) 30 55 75 90

24 32 dd ´= ................................................................................................. (35)

Dimana : T1 = Waktu dalam (detik), ∞ 2.12 + 0.026 x Vr

T2 = Waktu kendaraan berada dijalur lawan, (detik) ∞ 6.56+0.048xVr

a = Percepatan rata-rata km/jm/dtk, (km/jm/dtk), ∞ 2.052+0.0036xVr

m = perbedaan kecepatan dari kendaraan yang menyiap dan kendaraan

yang disiap, (biasanya diambil 10-15 km/jam)

Page 54: PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL … – Batas Minimum Tebal Perkerasan .....48 2.8.9. Analisa Komponen Perkerasan .....49 2.9. Rencana Anggaran Biaya (RAB) .....50 BAB …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

garis pandangE

Lajur Dalam

Lajur Luar

Jh

Penghalang Pandangan

RR'R

Lt

Tabel 2.8 Panjang jarak pandang mendahului berdasarkan Vr Vr, km/jam 120 100 80 60 50 40 30 20

Jd (m) 800 670 550 350 250 200 150 100

Sumber : TPGJAK No 038/T/BM/1997

2.4.5 Daerah Bebas Samping di Tikungan

Jarak pandang pengemudi pada lengkung horisontal (di tikungan), adalah

pandanngan bebas pengemudi dari halangan benda-benda di sisi jalan. Daerah

bebas samping di tikungan dihitung bedasarkan rumus-rumus sebagai berikut:

1. Jarak pandangan lebih kecil daripada panjang tikungan (Jh < Lt).

Keterangan :

Jh = Jarak pandang henti (m)

Gambar 2.9 Jarak pandangan pada lengkung horizontal untuk Jh

< Lt

Page 55: PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL … – Batas Minimum Tebal Perkerasan .....48 2.8.9. Analisa Komponen Perkerasan .....49 2.9. Rencana Anggaran Biaya (RAB) .....50 BAB …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

Lt = Panjang tikungan (m)

E = Daerah kebebasan samping (m)

R = Jari-jari lingkaran (m)

Maka: E = R’ ( 1 – cos '

65.28R

Jh´ ) ....................................................... (36)

2. Jarak pandangan lebih besar dari panjang tikungan (Jh > Lt)

m = R’ ÷øö´

´çèæ -

+÷øö

çèæ ´-

'65.28

sin2'

65.28cos1

RJhLtJh

RJh

......................(37)

Keterangan:

Jh = Jarak pandang henti

Lt = Panjang lengkung total

PENGHALANG PANDANGAN

RR'

R

Lt

LAJUR DALAMJh

Lt

GARIS PANDANG

E

LAJUR LUAR

d d

Gambar 2.10. Jarak pandangan pada lengkung horizontal

Page 56: PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL … – Batas Minimum Tebal Perkerasan .....48 2.8.9. Analisa Komponen Perkerasan .....49 2.9. Rencana Anggaran Biaya (RAB) .....50 BAB …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

R = Jari-jari tikungan

R’ = Jari-jari sumbu lajur

2.4.6 Pelebaran Perkerasan

Pelebaran perkerasan dilakukan pada tikungan-tikungan yang tajam, agar

kendaraan tetap dapat mempertahankan lintasannya pada jalur yang telah

disediakan.

Gambar dari pelebaran perkerasan pada tikungan dapat dilihat pada gambar

berikut ini.

Gambar 2.11 Pelebaran Perkerasan Pada Tikungan

1. Rumus yang digunakan :

Page 57: PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL … – Batas Minimum Tebal Perkerasan .....48 2.8.9. Analisa Komponen Perkerasan .....49 2.9. Rencana Anggaran Biaya (RAB) .....50 BAB …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

B = n (b’ + c) + (n + 1) Td + Z ....................................................(38)

b’ = b + b” ....................................................(39)

b” = Rd2 - 22 pRd - ....................................................(40)

Td = ( ) RdApARd -++ 22 ....................................................(41)

e = B - W ....................................................(42)

Keterangan:

B = Lebar perkerasan pada tikungan

n = Jumlah jalur lalu lintas

b = Lebar lintasan truk pada jalur lurus

b’ = Lebar lintasan truk pada tikungan

p = Jarak As roda depan dengan roda belakang truk

A = Tonjolan depan sampai bumper

W = Lebar perkerasan

Td = Lebar melintang akibat tonjolan depan

Z = Lebar tambahan akibat kelelahan pengamudi

c = Kebebasan samping

e = Pelebaran perkerasan

Rd = Jari-jari rencana

2.4.7 Kontrol Overlapping

Page 58: PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL … – Batas Minimum Tebal Perkerasan .....48 2.8.9. Analisa Komponen Perkerasan .....49 2.9. Rencana Anggaran Biaya (RAB) .....50 BAB …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

Pada setiap tikungan yang sudah direncanakan, maka jangan sampai terjadi

Over Lapping. Karena kalau hal ini terjadi maka tikungan tersebut menjadi

tidak aman untuk digunakan sesuai kecepatan rencana. Syarat supaya tidak

terjadi Over Lapping : λn > 3detik × Vr

Dimana : λn = Daerah tangen (meter)

Vr = Kecepatan rencana

Contoh : B (3+100) d4 st PI3 cs sc ts d3

st PI-2

a2 d2 PI-1 a1 d A(0+000)

Gambar 2.12. Kontrol Over Lapping

Vr = 60 km/jam = 16,66m/det. Syarat over lapping a’ ³ a, dimana a = 3 x V detik = 3 x 16,66 = 49,98~50 m bila STA TS2 –STA CT1 ³ 50 m aman STA TS3 –STA ST2³ 50m aman STA CT1 –STA Sungai + (1/2x50) ³ 50 m aman

ct Tc

ts sc

cs

Page 59: PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL … – Batas Minimum Tebal Perkerasan .....48 2.8.9. Analisa Komponen Perkerasan .....49 2.9. Rencana Anggaran Biaya (RAB) .....50 BAB …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

2.4.8 Perhitungan Stationing

Stasioning adalah dimulai dari awal proyek dengan nomor station angka sebelah

kiri tanda (+) menunjukkan (meter). Angka stasioning bergerak kekanan dari titik

awal proyek menuju titik akhir proyek.

Contoh :

B (3+100) d4 st PI3 cs sc ts d3

st PI-2

a2 d2 PI-1 a1 d1 A(0+000)

Gambar 2.13. Stasioning

Contoh perhitungan stationing :

STA A = Sta 0+000m Sta ST2 = Sta CS2 + Ls2 STA PI1 = Sta A + d A-1 STA PI 3 = Sta St2 + d2 – 3 –Tt2

Sta TC1 = Sta PI1– Tc1 STA TS3 = Sta PI 3 – Tt3

Sta CT1 = Sta TC1 + Lc1 STA SC3 = Sta TS3 + Ls3

Sta PI2 = Sta CT1+ d 2 – Ts1 STA CS3 = Sta SC3 + Lc3

Sta TS2 = Sta PI2 - Tt2 STA ST3 = Sta CS3 + Ls3

Sta SC2 = Sta TS2 + Ls2 STA B = Sta ST3 + d 3-B –Tt3

ct tc

ts sc

cs

Page 60: PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL … – Batas Minimum Tebal Perkerasan .....48 2.8.9. Analisa Komponen Perkerasan .....49 2.9. Rencana Anggaran Biaya (RAB) .....50 BAB …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

Sta CS2 = Sta SC2 + Lc2

Page 61: PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL … – Batas Minimum Tebal Perkerasan .....48 2.8.9. Analisa Komponen Perkerasan .....49 2.9. Rencana Anggaran Biaya (RAB) .....50 BAB …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

Page 62: PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL … – Batas Minimum Tebal Perkerasan .....48 2.8.9. Analisa Komponen Perkerasan .....49 2.9. Rencana Anggaran Biaya (RAB) .....50 BAB …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

2.7 Alinemen Vertikal

Alinemen Vertikal adalah perencanaan elevasi sumbu jalan pada setiap titik

yang ditinjau, berupa profil memanjang. Pada peencanaan alinemen vertikal

terdapat kelandaian positif (Tanjakan) dan kelandaian negatif (Turunan),

sehingga kombinasinya berupa lengkung cembung dan lengkung cekung.

Disamping kedua lengkung tersebut terdapat pula kelandaian = 0 (Datar).

Rumus-rumus yang digunakan untuk alinemen vertikal :

%100´--

=awalStaakhirSta

awalelevasiakhirelevasig ............................................ (43)

A = g2 – g1 ............................................................................................ (44)

800LvA

Ev´

= ......................................................................................... (45)

LvxA

y´´

=200

2

........................................................................................ (46)

Panjang Lengkung Vertikal (PLV)

1. Berdasarkan syarat keluwesan

VrLv ´= 6,0 ........................................................................................ (47)

2. Berdasarkan syarat drainase

ALv ´= 40 .......................................................................................... (48)

3. Berdasarkan syarat kenyamanan

tVrLv ´= .......................................................................................... (49)

4. Berdasarkan syarat goncangan

÷÷ø

öççè

æ ´=

360

2 AVrLv ................................................................................... (50)

Page 63: PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL … – Batas Minimum Tebal Perkerasan .....48 2.8.9. Analisa Komponen Perkerasan .....49 2.9. Rencana Anggaran Biaya (RAB) .....50 BAB …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

* Jika menggunakan TPGJAK

405S2A

Lv =

Syarat Jh<Lv

ALv

405-S2=

Syarat Jh>Lv

1). Lengkung vertikal cembung

Adalah lengkung dimana titik perpotongan antara kedua tangent berada di atas

permukaan jalan

Gambar. 2.14 Lengkung Vertikal Cembung

Keterangan :

PLV = Titik awal lengkung parabola

PV1 = Titik perpotongan kelandaian 1g dan 2g

g = Kemiringan tangen : (+) naik, (-) turun

A = Perbedaan aljabar landai ( 1g - 2g ) %

EV = Pergeseran vertikal titik tengah besar lingkaran (PV1 – m) meter

Jh = Jarak pandang

1h = Tinggi mata pengaruh

2h = Tinggi halangan

PLV d1 d2

g2

PVI 1

Ev

m

g1

h2 h1

Jh PTV

L

Page 64: PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL … – Batas Minimum Tebal Perkerasan .....48 2.8.9. Analisa Komponen Perkerasan .....49 2.9. Rencana Anggaran Biaya (RAB) .....50 BAB …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

2). Lengkung vertikal cekung

Adalah lengkung dimana titik perpotongan antara kedua tangent berada di bawah

permukaan jalan.

Gambar 2.15. Lengkung Vertikal Cekung.

Keterangan :

PLV = Titik awal lengkung parabola

PV1 = Titik perpotongan kelandaian 1g dan 2g

g = Kemiringan tangen : (+) naik, (-) turun

A = Perbedaan aljabar landai ( 1g - 2g ) %

EV = Pergeseran vertikal titik tengah besar lingkaran (PV1 – m) meter

Lv = Panjang lengkung vertikal

V = Kecepatan rencana ( km/jam)

Rumus-rumus yang digunakan pada lengkung parabola cekung sama dengan

rumus-rumus yang digunakan pada lengkung vertikal cembung.

PL

EV

g2

%

EV g1

%

PV1

Jh PTV

LV

Page 65: PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL … – Batas Minimum Tebal Perkerasan .....48 2.8.9. Analisa Komponen Perkerasan .....49 2.9. Rencana Anggaran Biaya (RAB) .....50 BAB …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam perencanaan Alinemen Vertikal

1) Kelandaian maksimum.

Kelandaian maksimum didasarkan pada kecepatan truk yang bermuatan penuh

mampu bergerak dengan kecepatan tidak kurang dari separuh kecepatan semula

tanpa harus menggunakan gigi rendah.

Tabel 2.9 Kelandaian Maksimum yang diijinkan Landai maksimum % 3 3 4 5 8 9 10 10

Vr (km/jam) 120 110 100 80 60 50 40 <40

Sumber : TPGJAK No 038/T/BM/1997

2) Kelandaian Minimum

Pada jalan yang menggunakan kerb pada tepi perkerasannya, perlu dibuat

kelandaian minimum 0,5 % untuk keperluan kemiringan saluran samping,

karena kemiringan jalan dengan kerb hanya cukup untuk mengalirkan air

kesamping.

3) Panjang kritis suatu kelandaian

Panjang kritis ini diperlukan sebagai batasan panjang kelandaian maksimum agar

pengurangan kecepatan kendaraan tidak lebih dari separuh Vr.

Tabel 2.10 Panjang Kritis (m) Kecepatan pada awal

tanjakan (km/jam)

Kelandaian (%)

4 5 6 7 8 9 10

80 630 460 360 270 230 230 200

60 320 210 160 120 110 90 80

Sumber : TPGJAK No 038/T/BM/1997

Page 66: PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL … – Batas Minimum Tebal Perkerasan .....48 2.8.9. Analisa Komponen Perkerasan .....49 2.9. Rencana Anggaran Biaya (RAB) .....50 BAB …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

2.8 Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur

Perencanaan konstruksi lapisan perkerasan lentur disini untuk jalan baru dengan

Metoda Analisa Komponen, yaitu dengan metoda analisa komponen SKBI –

2.3.26. 1987.

Gambar 2.16. Susunan Lapis Konstruksi Perkerasan Lentur

Adapun untuk perhitungannya perlu pemahaman Istilah-istilah sebagai berikut :

2.6.1 Lalu lintas

1. Lalu lintas harian rata-rata (LHR)

Lalu lintas harian rata-rata (LHR) setiap jenis kendaraan ditentukan pada awal

umur rencana, yang dihitung untuk dua arah pada jalan tanpa median atau masing-

masing arah pada jalan dengan median.

- Lalu lintas harian rata-rata permulaan (LHRP)

( ) 1

11 nSP iLHRLHR +´= ................................................................ (51)

- Lalu lintas harian rata-rata akhir (LHRA)

( ) 2

21 nPA iLHRLHR +´= ............................................................... (52)

Surface Course

Base Course

Subbase Course

CBR tanah dasar Subgrade

Page 67: PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL … – Batas Minimum Tebal Perkerasan .....48 2.8.9. Analisa Komponen Perkerasan .....49 2.9. Rencana Anggaran Biaya (RAB) .....50 BAB …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

2. Rumus-rumus Lintas ekivalen

- Lintas Ekivalen Permulaan (LEP)

ECLHRLEPn

mpjPj ´´= å

=

............................................................... (53)

- Lintas Ekivalen Akhir (LEA)

ECLHRLEAn

mpjAj ´´= å

=

............................................................... (54)

- Lintas Ekivalen Tengah (LET)

2LEALEP

LET+

= ........................................................................ (55)

- Lintas Ekivalen Rencana (LER)

FpLETLER ´= ............................................................................ (56)

102n

Fp = ......................................................................................... (57)

Dimana: i1 = Pertumbuhan lalu lintas masa konstruksi

i2 = Pertumbuhan lulu lintas masa layanan

J = jenis kendaraan

n1 = masa konstruksi

n2 = umur rencana

C = koefisien distribusi kendaraan

E = angka ekivalen beban sumbu kendaraan

Page 68: PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL … – Batas Minimum Tebal Perkerasan .....48 2.8.9. Analisa Komponen Perkerasan .....49 2.9. Rencana Anggaran Biaya (RAB) .....50 BAB …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

2.6.2 Koefisien Distribusi Kendaraan

Koefisien distribusi kendaraan (C) untuk kendaraan ringan dan berat yang lewat

pada jalur rencana ditentukan menurut daftar di bawah ini:

Tabel 2.11 Koefisien Distribusi Kendaraan

Jumlah Lajur Kendaraan ringan *) Kendaraan berat **)

1 arah 2 arah 1 arah 2 arah 1 Lajur 2 Lajur 3 Lajur 4 Lajur 5 Lajur 6 Lajur

1,00 0,60 0,40

- - -

1,00 0,50 0,40 0,30 0,25 0,20

1,00 0,70 0,50

- - -

1,00 0,50

0,475 0,45

0,425 0,40

*) Berat total < 5 ton, misalnya : Mobil Penumpang, Pick Up, Mobil Hantaran.

**) Berat total ≥ 5 ton, misalnya : Bus, Truk, Traktor, Semi Trailer, Trailer.

Sumber: Petunjuk Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur Jalan Raya Dengan Metode Analisa

Komponen SKBI 2.3.26.1987, Halaman 9

2.6.3 Angka Ekivalen (E) Beban Sumbu Kendaraan

Angka Ekivalen (E) masing-masing golongan beban umum (Setiap kendaraan)

ditentukan menurut rumus daftar sebagai berikut:

- 4

8160. ÷

øö

çèæ=

kgdlmtunggalsumbusatubebanTunggalSumbuE .................. (58)

- 4

8160. ÷

øö

çèæ=

kgdlmgandasumbusatubebanGandaSumbuE ........................ (59)

Tabel 2.12 Angka Ekivalen (E) Sumbu Kendaraan

Page 69: PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL … – Batas Minimum Tebal Perkerasan .....48 2.8.9. Analisa Komponen Perkerasan .....49 2.9. Rencana Anggaran Biaya (RAB) .....50 BAB …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

Beban Sumbu Angka Ekivalen

Kg Lb Sumbu Tunggal Sumbu Ganda

1000 2205 0.0002 - 2000 4409 0.0036 0.0003 3000 6614 0.0183 0.0016 4000 8818 0.0577 0.0050 5000 11023 0.1410 0.0121 6000 13228 0.2923 0.0251 7000 15432 0.5415 0.0466 8000 17637 0.9238 0.0794 8160 18000 1.0000 0.0860 9000 19841 1.4798 0.1273 10000 22046 2.2555 0.1940 11000 24251 3.3022 0.2840 12000 26455 4.6770 0.4022 13000 28660 6.4419 0.5540 14000 30864 8.6647 0.7452 15000 33069 11.4184 0.9820 16000 35276 14.7815 1.2712

Sumber: Petunjuk Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur Jalan Raya Dengan Metode Analisa

Komponen SKBI 2.3.26.1987, Halaman 10

2.6.4 Daya Dukung Tanah Dasar (DDT dan CBR)

Daya dukung tanah dasar (DDT) ditetapkan berdasarkan grafik korelasi DDT dan

CBR.

100 90

80 70 60

10

DDT CBR

Page 70: PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL … – Batas Minimum Tebal Perkerasan .....48 2.8.9. Analisa Komponen Perkerasan .....49 2.9. Rencana Anggaran Biaya (RAB) .....50 BAB …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

Gambar 2.17. Korelasi DDT dan CBR

Catatan : Hubungan nilai CBR dengan garis mendatar kesebelah kiri diperoleh nilai

DDT

Sumber: Petunjuk Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur Jalan Raya Dengan Metode Analisa

Komponen SKBI 2.3.26.1987, Halaman 13

2.6.5 Faktor Regional (FR)

Faktor regional bisa juga juga disebut faktor koreksi sehubungan dengan

perbedaan kondisi tertentu. Kondisi-kondisi yang dimaksud antara lain keadaan

lapangan dan iklim yang dapat mempengaruhi keadaan pembebanan daya dukung

50 40 30

20

10 9

8 7 6 5 4 3

2

1

9

8

7

6

5

4

3

2

1

Page 71: PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL … – Batas Minimum Tebal Perkerasan .....48 2.8.9. Analisa Komponen Perkerasan .....49 2.9. Rencana Anggaran Biaya (RAB) .....50 BAB …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

tanah dan perkerasan. Dengan demikian dalam penentuan tebal perkerasan ini

Faktor Regional hanya dipengaruhi bentuk alinemen ( Kelandaian dan Tikungan)

Tabel 2.13 Prosentase kendaraan berat dan yang berhenti serta iklim

Kelandaian 1 (<6%) Kelandaian II (6–10%) Kelandaian III (>10%)

% kendaraan berat % kendaraan berat % kendaraan berat

≤ 30% >30% ≤ 30% >30% ≤ 30% >30%

Iklim I

< 900 mm/tahun 0,5 1,0 – 1,5 1,0 1,5 – 2,0 1,5 2,0 – 2,5

Iklim II

≥ 900 mm/tahun 1,5 2,0 – 2,5 2,0 2,5 – 3,0 2,5 3,0 – 3,5

Sumber: Petunjuk Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur Jalan Raya Dengan Metode Analisa

Komponen SKBI 2.3.26.1987

2.6.6 Indeks Permukaan (IP)

Indeks Permukaan ini menyatakan nilai dari pada kerataan / kehalusan serta

kekokohan permukaan yang bertalian dengan tingkat pelayanan bagi lalu – lintas

yang lewat.

Adapun beberapa nilai IP beserta artinya adalah sebagai berikut :

IP = 1,0 : adalah menyatakan permukaan jalan dalam keadaan rusak berat

sehingga sangat menggangu lalu lintas kendaraan.

IP = 1,5 : adalah tingkat pelayanan rendah yang masih mungkin (jalan tidak

terputus ).

IP = 2,0 : adalah tingkat pelayanan rendah bagi jalan yang mantap

IP = 2,5 : adalah menyatakan permukaan jalan masih cukup stabil dan baik.

Tabel 2.14 Indeks permukaan Pada Akhir Umur Rencana ( IPt) LER= Lintas Ekivalen

Rencana *) Klasifikasi Jalan

Lokal Kolektor Arteri Tol < 10 1,0 – 1,5 1,5 1,5 – 2,0 -

Page 72: PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL … – Batas Minimum Tebal Perkerasan .....48 2.8.9. Analisa Komponen Perkerasan .....49 2.9. Rencana Anggaran Biaya (RAB) .....50 BAB …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

10 – 100 1,5 1,5 – 2,0 2,0 - 100 – 1000 1,5 – 2,0 2,0 2,0 – 2,5 -

> 1000 - 2,0 – 2,5 2,5 2,5 *) LER dalam satuan angka ekivalen 8,16 ton beban sumbu tunggal

Sumber: Petunjuk Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur Jalan Raya Dengan Metode Analisa

Komponen SKBI 2.3.26.1987, Halaman 15

Dalam menentukan indeks permukaan pada awal umur rencana (IPo) perlu

diperhatikan jenis lapis permukaan jalan ( kerataan / kehalusan serta kekokohan)

pada awal umur rencana menurut daftar di bawah ini:

Tabel 2.15 Indeks Permukaan Pada Awal Umur Rencana (IPo) Jenis Lapis Perkerasan IPo Rougnes *) mm/km

LASTON ≥ 4 ≤ 1000

3,9 – 3,5 > 1000

LASBUTAG 3,9 – 3,5 ≤ 2000 3,4 – 3,0 > 2000

HRA 3,9 – 3,5 ≤ 2000 3,4 – 3,0 < 2000

BURDA 3,9 – 3,5 < 2000 BURTU 3,4 – 3,0 < 2000

LAPEN 3,4 – 3,0 ≤ 3000 2,9 – 2,5 > 3000

LATASBUM 2,9 – 2,5 BURAS 2,9 – 2,5 LATASIR 2,9 – 2,5 JALAN TANAH ≤ 2,4 JALAN KERIKIL ≤ 2,4 Sumber: Petunjuk Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur Jalan Raya Dengan Metode Analisa

Komponen SKBI 2.3.26.1987

2.6.7 Koefisien kekuatan relative (a)

Koefisien kekuatan relative (a) masing-masing bahan dan kegunaan sebagai lapis

permukaan pondasi bawah, ditentukan secara korelasi sesuai nilai Marshall Test

(untuk bahan dengan aspal), kuat tekan untuk (bahan yang distabilisasikan dengan

semen atau kapur) atau CBR (untuk bahan lapis pondasi atau pondasi bawah).

Tabel 2.16 Koefisien Kekuatan Relatif Koefisien

Kekuatan Relatif Kekuatan

Bahan Jenis Bahan

Page 73: PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL … – Batas Minimum Tebal Perkerasan .....48 2.8.9. Analisa Komponen Perkerasan .....49 2.9. Rencana Anggaran Biaya (RAB) .....50 BAB …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

a1 a2 a3 Ms (kg) Kt

kg/cm2 CBR %

0,4 - - 744 - -

LASTON 0,35 - - 590 - - 0,32 - - 454 - - 0,30 - - 340 - - 0,35 - - 744 - -

LASBUTAG 0,31 - - 590 - - 0,28 - - 454 - - 0,26 - - 340 - - 0,30 - - 340 - - HRA 0,26 - - 340 - - Aspal Macadam 0,25 - - - - - LAPEN (mekanis) 0,20 - - - - - LAPEN (manual)

- 0,28 - 590 - - LASTON ATAS - 0,26 - 454 - -

- 0,24 - 340 - - - 0,23 - - - - LAPEN (mekanis) - 0,19 - - - - LAPEN (manual) - 0,15 - - 22 -

Stab. Tanah dengan semen - 0,13 - - 18 - - 0,15 - - 22 -

Stab. Tanah dengan kapur - 0,13 - - 18 - - 0,14 - - - 100 Pondasi Macadam (basah) - 0,12 - - - 60 Pondasi Macadam - 0,14 - - - 100 Batu pecah (A) - 0,13 - - - 80 Batu pecah (B) - 0,12 - - - 60 Batu pecah (C) - - 0,13 - - 70 Sirtu/pitrun (A) - - 0,12 - - 50 Sirtu/pitrun (B) - - 0,11 - - 30 Sirtu/pitrun (C) - - 0,10 - - 20 Tanah / lempung kepasiran

Sumber: Petunjuk Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur Jalan Raya Dengan Metode Analisa

Komponen SKBI 2.3.26.1987

2.6.8 Batas – batas minimum tebal perkerasan

1. Lapis permukaan :

Tabel 2.17 Lapis permukaan

ITP Tebal Minimum (cm)

Bahan

< 3,00 5 Lapis pelindung : (Buras/Burtu/Burda) 3,00 – 6,70 5 Lapen /Aspal Macadam, HRA, Lasbutag, Laston 6,71 – 7,49 7,5 Lapen / Aspal Macadam, HRA, Lasbutag, Laston 7,50 – 9,99 7,5 Lasbutag, Laston

≥ 10,00 10 Laston

Page 74: PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL … – Batas Minimum Tebal Perkerasan .....48 2.8.9. Analisa Komponen Perkerasan .....49 2.9. Rencana Anggaran Biaya (RAB) .....50 BAB …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

Sumber: Petunjuk Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur Jalan Raya Dengan Metode Analisa

Komponen SKBI 2.3.26.1987

2. Lapis Pondasi Atas :

Tabel 2.18 Lapis Pondasi atas

ITP Tebal Minimum

( Cm ) Bahan

< 3,00 15 Batu pecah,stbilisasi tanah dengan semen, stabilisasi tanah dengan kapur.

3,00 – 7,49 20 *)

Batu pecah, stabilisasi tanah dengan semen, stabilisasi tanah dengan kapur

10 Laston atas

7,50 – 9,99 20

Batu pecah, stabilisasi tanah dengan semen, stabilisasi tanah dengan kapur, pondasi macadam.

15 Laston Atas

10 – 12,14 20 Batu pecah, stabilisasi tanah dengan semen, stabilisasi tanah dengan kapur, pondasi macadam, Lapen, Laston atas.

≥ 12,25 25 Batu pecah, stabilisasi tanah dengan semen, stabilisasi tanah dengan kapur, pondasi macadam, Lapen, Laston atas.

*) batas 20 cm tersebut dapat diturunkan menjadi 15 cm bila untuk pondasi bawah digunakan

material berbutir kasar.

Sumber: Petunjuk Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur Jalan Raya Dengan Metode Analisa

Komponen SKBI 2.3.26.1987

3. Lapis pondasi bawah :

Untuk setiap nilai ITP bila digunakan pondasi bawah, tebal minimum adalah 10 cm

2.6.9 Analisa komponen perkerasan

Penghitungan ini didstribusikan pada kekuatan relatif masing-masing lapisan

perkerasan jangka tertentu (umur rencana) dimana penetuan tebal perkerasan

dinyatakan oleh Indeks Tebal Perkerasan (ITP)

Rumus:

Page 75: PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL … – Batas Minimum Tebal Perkerasan .....48 2.8.9. Analisa Komponen Perkerasan .....49 2.9. Rencana Anggaran Biaya (RAB) .....50 BAB …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

332211 DaDaDaITP ++= ................................................................... (60)

D1,D2,D3 = Tebal masing-masing lapis perkerasan (cm)

Angka 1,2,3 masing-masing lapis permukaan, lapis pondasi atas dan pondasi

bawah

2.9 Rencana Anggaran Biaya (RAB)

Untuk menentukan besarnya biaya yang diperlukan terlebih dahulu harus

diketahui volume dari pekerjaan yang direncanakan. Pada umumnya pembuat

jalan tidak lepas dari masalah galian maupun timbunan. Besarnya galian dan

timbunan yang akan dibuat dapat dilihat pada gambar Long Profile. Sedangkan

volume galian dapat dilihat melalui gambar Cross Section.

Selain mencari volume galian dan timbunan juga diperlukan untuk mencari

volume dari pekerjaan lainnya yaitu:

1. Volume Pekerjaan

a. Pekerjaan persiapan

- Peninjauan lokasi

- Pengukuran dan pemasangan patok

- Pembersihan lokasi dan persiapan alat dan bahan untuk pekerjaan

- Pembuatan Bouplank

b. Pekerjaan tanah

- Galian tanah

- Timbunan tanah

c. Pekerjaan perkerasan

Page 76: PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL … – Batas Minimum Tebal Perkerasan .....48 2.8.9. Analisa Komponen Perkerasan .....49 2.9. Rencana Anggaran Biaya (RAB) .....50 BAB …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

- Lapis permukaan (Surface Course)

- Lapis pondasi atas (Base Course)

- Lapis pondasi bawah (Sub Base Course)

- Lapis tanah dasar (Sub Grade)

d. Pekerjaan drainase

- Galian saluran

- Pembuatan talud

e. Pekerjaan pelengkap

- Pemasangan rambu-rambu

- Pengecatan marka jalan

- Penerangan

2. Analisa Harga Satuan

Analisa harga satuan diambil dari Harga Satuan Dasar Upah Dan Bahan Serta

Biaya Operasi Peralatan Dinas Bina Marga Surakarta Tahun anggaran 2011.

3. Kurva S

Dari hasil analisis perhitungan waktu pelaksanaan, analisis harga satuan pekerjaan

dan perhitungan bobot pekerjaan, maka dapat dibuat Rencana Anggaran Biaya

(RAB) dan Time Schedule pelaksanaan proyek dalam bentuk Bar Chard dan

Kurva S. Kurva S sendiri dibuat dengan cara membagi masing – masing bobot

pekerjaan dalam (Rp) dengan jumlah bobot pekerjaan keseluruhan dikali 100%

sehingga hasilnya adalah dalam (%), kemudian bobot pekerjaan (%) tersebut

dibagi dengan lamanya waktu pelaksanaan tiap jenis pekerjaan setelah itu hasil

perhitungan dimasukkan dalam tabel time schedule. Dari tabel tersebut dapat

Page 77: PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL … – Batas Minimum Tebal Perkerasan .....48 2.8.9. Analisa Komponen Perkerasan .....49 2.9. Rencana Anggaran Biaya (RAB) .....50 BAB …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

diketahui jumlah (%) dan % komulatif tiap minggunya, yang selanjutnya

diplotkan sehingga membentuk Kurva S.

BAB III

PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN

3.1 Penetapan Trace Jalan

Page 78: PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL … – Batas Minimum Tebal Perkerasan .....48 2.8.9. Analisa Komponen Perkerasan .....49 2.9. Rencana Anggaran Biaya (RAB) .....50 BAB …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

3.1.1 Gambar Perbesaran Peta

Peta topografi skala 1: 25.000 dilakukan perbesaran pada daerah yang akan dibuat

Azimut 1:10.000 dan diperbesar lagi menjadi 1: 5.000, menjadi trace jalan

digambar dengan memperhatikan kontur tanah yang ada, (Gambar Trace dapat

dilihat pada lampiran ).

3.1.2 Penghitungan Trace Jalan

Dari trace jalan (skala 1: 5.000) dilakukan penghitungan-penghitungan azimuth

(skala 1:10.000), sudut tikungan dan jarak antar PI (bisa dilihat digambar 3.1).

Gambar 3.1 Azimuth jalan

Page 79: PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL … – Batas Minimum Tebal Perkerasan .....48 2.8.9. Analisa Komponen Perkerasan .....49 2.9. Rencana Anggaran Biaya (RAB) .....50 BAB …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

3.1.3 Penghitungan Azimuth:

Diketahui koordinat:

A = ( 0 ; 0 )

PI 1 = ( -680 ; 420 )

PI 2 = ( -1150 ; 790 )

Page 80: PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL … – Batas Minimum Tebal Perkerasan .....48 2.8.9. Analisa Komponen Perkerasan .....49 2.9. Rencana Anggaran Biaya (RAB) .....50 BAB …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

PI 3 = ( -1440 ; 1640 )

B = ( -1060 ; 2360 )

'''0

0

0

1

1

15,542301

36004200680

3601

=

+÷øö

çèæ

---

=

+÷÷ø

öççè

æ--

=-

ArcTg

YYXX

ArcTgAA

Aa

'''0

0

0

12

12

6,3912308

360420790

)680(1150

36021

=

+÷øö

çèæ

----

=

+÷÷ø

öççè

æ--

=-

ArcTg

YYXX

ArcTga

'''0

0

0

23

23

64,419341

3607901640

)1150(1440

36032

=

+÷øö

çèæ

----

=

+÷÷ø

öççè

æ--

=-

ArcTg

YY

XXArcTga

'''0

3

3

75,264927

16402360)1440(1060

3

=

÷øö

çèæ

----

=

÷÷ø

öççè

æ--

=-

ArcTg

YYXX

ArcTgBB

Ba

3.1.4 Penghitungan Sudut PI

"45,34'306

"15,5'423016,39123080

0'''0

1211

=

-=

-=D -- Aa a

"04,25732

"6,39'1230864,419341'0

0'''0

21322

=

-=

-=D -- aa

Page 81: PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL … – Batas Minimum Tebal Perkerasan .....48 2.8.9. Analisa Komponen Perkerasan .....49 2.9. Rencana Anggaran Biaya (RAB) .....50 BAB …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

"11,45'3946

"75,26492764,419341360

360

0

'0'''00

3320

3

=

+-=

+-=D -- Baa

3.1.5 Penghitungan Jarak Antar PI

1. Menggunakan rumus Phytagoras

m

YYXXd AAA

24,799

)0420()0)680((

)()(

22

21

211

=

-+--=

-+-=-

m

YYXXd

16,598

)420790())680(1150(

)()(

22

212

21221

=

-+---=

-+-=-

m

YYXXd

10,898

)7901640())1150(1440(

)()(

22

223

22332

=

-+---=

-+-=-

m

YYXXd BBB

12,814

)16402360())1440(1060(

)()(

22

23

233

=

++---=

-+-=-

m

ddddd BA

62,3109

12,814109,89816,59824,799

)( 332211

=+++=

+++=å ----

2. Menggunakan rumus Sinus

Page 82: PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL … – Batas Minimum Tebal Perkerasan .....48 2.8.9. Analisa Komponen Perkerasan .....49 2.9. Rencana Anggaran Biaya (RAB) .....50 BAB …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

m

Sin

SinXX

dA

AA

24,799

"15,5'42301

06800

1

11

=

÷÷ø

öççè

æ --=

÷÷ø

öççè

æ -=

-- a

m

Sin

SinXX

d

16,598

"6,3912308

)680(1150'0

21

1221

=

÷÷ø

öççè

æ ---=

÷÷ø

öççè

æ -=

-- a

m

Sin

SinXX

d

10,898

"64,41'9341

)1150(14400

32

2332

=

÷÷ø

öççè

æ ---=

÷÷ø

öççè

æ -=

-- a

m

Sin

SinXX

dB

BB

12,814

"75,26'4927

)1440(10600

3

33

=

÷÷ø

öççè

æ ---=

÷÷ø

öççè

æ -=

-- a

m

ddddd bA

62,3109

12,81410,89816,59824,799

)( 332211

=+++=

+++=å ----

3. Menggunakan rumus Cosinus

Page 83: PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL … – Batas Minimum Tebal Perkerasan .....48 2.8.9. Analisa Komponen Perkerasan .....49 2.9. Rencana Anggaran Biaya (RAB) .....50 BAB …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

m

Cos

CosYY

dA

AA

24,799

"15,5'42301

04200

1

11

=

÷÷ø

öççè

æ -=

÷÷ø

öççè

æ -=

-- a

m

Cos

CosYY

d

16,589

"6,39'12308

4207900

21

1221

=

÷÷ø

öççè

æ -=

÷÷ø

öççè

æ -=

-- a

m

Cos

CosYY

d

10,898

"64,41'9341

79016400

32

2332

=

÷÷ø

öççè

æ -=

÷÷ø

öççè

æ -=

-- a

m

Cos

CosYY

dB

BB

12,814

75,264927

16402360'''0

3

33

=

÷÷ø

öççè

æ -=

÷÷ø

öççè

æ -=

-- a

m

ddddd BA

62,3109

12,81410,89816,59824,799

)( 332211

=+++=

+++=å ----

3.1.6 Penghitungan Kelandaian Melintang

Page 84: PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL … – Batas Minimum Tebal Perkerasan .....48 2.8.9. Analisa Komponen Perkerasan .....49 2.9. Rencana Anggaran Biaya (RAB) .....50 BAB …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

Untuk menentukan jenis medan dalam perencaan jalan raya, perlu diketahui jenis

kelandaian melintang pada medan dengan ketentuan :

1. Kelandaian dihitung tiap 50 m

2. Potongan melintang 100 m dihitung dari as jalan ke samping kanan

dan kiri

Contoh perhitungan kelandaian melintang trace Jalan yang akan direncanakan

pada awal proyek, STA 0+050 m

a. Elevasi Titik Kanan

b. Elevasi Titik Kiri

m

ba

57,603

5,122,4

35,612

5,1211

5,612kanan titik elevasi

=

´÷ø

öçè

æ-=

´÷øö

çèæ-=

600 m

612,5 m

a1 =3m

b1=4,2m

12,5 m (Beda tinggi antara 2 garis kontur)

2

A 1

3

4

600

612,5

b1

a1

b2 a2

Kanan

Kiri

Page 85: PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL … – Batas Minimum Tebal Perkerasan .....48 2.8.9. Analisa Komponen Perkerasan .....49 2.9. Rencana Anggaran Biaya (RAB) .....50 BAB …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

Gambar 3.2 Cara Menghitung Trace Jalan

Tabel 3.1 Perhitungan Kelandaian Melintang

m

ba

93,608

5,125,3

15,612

5,1222

5,612kiri titik elevasi

=

´÷ø

öçè

æ-=

´÷øö

çèæ-=

612,5 m

600 m a2= 1m

b2 = 3,5m

12,5 m (Beda tinggi antara 2 garis kontur)

Page 86: PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL … – Batas Minimum Tebal Perkerasan .....48 2.8.9. Analisa Komponen Perkerasan .....49 2.9. Rencana Anggaran Biaya (RAB) .....50 BAB …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

No. STA

Ketinggian Beda

Tinggi

Dh

Lebar Pot.

Melintang

L

Kelandaian

%100´÷øö

çèæ D

lh

Klasifikasi

Medan Kiri Kanan

A

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

0+000

0+050

0+100

0+150

0+200

0+250

0+300

0+350

0+400

0+450

0+500

0+550

0+600

0+650

0+700

0+750

0+800

0+850

0+900

0+950

1+000

1+050

1+100

1+150

1+200

1+250

1+300

1+350

1+400

1+450

1+500

1+550

612.50

608.93

605.36

600.79

593.13

593.64

596.79

596.25

595.11

593.98

592.84

591.70

590.57

589.43

588.80

586.46

584.17

582.08

580.00

577.92

575.83

573.33

570.56

567.78

565.00

561.79

560.14

557.78

553.07

550.71

550.00

550.00

606.55

603.57

600.60

598.17

593.42

594.23

594.17

592.50

590.83

589.17

587.50

587.50

583.93

582.14

580.36

578.57

576.79

575.36

575.61

575.00

575.00

573.21

569.64

566.07

562.50

562.50

558.65

556.73

557.12

555.19

553.27

550.96

5.95

5.36

4.76

2.62

0.29

0.59

2.62

3.75

4.28

4.81

5.34

4.2

6.64

7.29

7.94

7.89

7.38

6.72

4.39

2.92

0.83

0.12

0.92

1.71

2.5

0.71

1.49

1.05

4.05

4.48

3.27

31.67

200

200

200

200

200

200

200

200

200

200

200

200

200

200

200

200

200

200

200

200

200

200

200

200

200

200

200

200

200

200

200

200

2.98

2.68

2.38

1.31

0.14

0.30

1.31

1.88

2.14

2.41

2.67

2.10

3.32

3.64

3.97

3.94

3.69

3.36

2.19

1.46

0.42

0.06

0.46

0.85

1.25

0.36

0.75

0.52

2.03

2.24

1.64

0.48

D

D

D

D

D

D

D

D

D

D

D

D

B

B

B

B

B

B

D

D

D

D

D

D

D

D

D

D

D

D

D

D

Sambungan Tabel 3.1 Perhitungan Kelandaian Melintang

Bersambung ke halaman berikutnya

Page 87: PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL … – Batas Minimum Tebal Perkerasan .....48 2.8.9. Analisa Komponen Perkerasan .....49 2.9. Rencana Anggaran Biaya (RAB) .....50 BAB …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

32

33

34

35

36

37

38

39

40

41

42

43

44

45

46

47

48

49

50

51

52

53

54

55

56

57

58

59

60

61

B

1+600

1+650

1+700

1+750

1+800

1+850

1+900

1+950

2+000

2+050

2+100

2+150

2+200

2+250

2+300

2+350

2+400

2+450

2+500

2+550

2+600

2+650

2+700

2+750

2+800

2+850

2+900

2+950

3+000

3+050

3+100

547.08

541.67

539.58

537.50

537.50

534.38

531.25

528.13

525.00

523.53

522.06

520.59

525.00

524.25

517.50

516.25

515.00

513.75

511.88

510.65

509.57

512.50

508.98

507.75

504.44

504.17

503.24

502.31

501.39

500.46

499.54

549.50

547.83

546.17

544.50

542.83

541.17

539.50

537.50

537.50

533.93

532.14

530.36

528.57

527.98

527.38

526.19

525.00

525.00

525.00

522.83

521.74

520.65

520.57

520.45

525.00

525.00

525.00

518.57

515.00

513.33

512.50

28.82

34.17

28.98

22.00

22.41

49.48

25.75

18.98

27.47

30.96

33.09

39.02

44.44

57.08

68.33

12.92

9.58

15.00

9.54

7.18

4.17

1.50

2.50

9.90

17.06

28.27

53.31

25.57

22.19

16.85

11.85

200

200

200

200

200

200

200

200

200

200

200

200

200

200

200

200

200

200

200

200

200

200

200

200

200

200

200

200

200

200

200

1.21

3.08

3.30

3.50

2.67

3.40

4.13

4.69

6.25

5.20

5.04

4.89

1.79

1.87

4.94

4.97

5.00

5.63

6.56

6.09

6.09

4.08

8.40

8.26

10.28

10.42

10.88

8.13

6.81

6.44

6.48

D

D

B

B

D

B

B

B

B

B

B

B

D

D

B

B

B

B

B

B

B

B

B

B

B

B

B

B

B

B

B

Page 88: PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL … – Batas Minimum Tebal Perkerasan .....48 2.8.9. Analisa Komponen Perkerasan .....49 2.9. Rencana Anggaran Biaya (RAB) .....50 BAB …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

Dari perhitungan kelandaian melintang, didapat:

Medan datar : 31 titik

Medan bukit : 32 titik

Medan gunung : - titik

Dari data diatas diketahui kelandaian rata – rata adalah :

%63,363

%44.228

int

=

=

S=

potonganJumlahangMelKelandaian

Dari 63 titik didominasi oleh medan bukit, maka menurut tabel II.6 TPGJAK, Hal

11 dipilih klasifikasi fungsi jalan arteri dengan kecepatan antara 60 – 80 km/jam.

Diambil kecepatan 60 km /jam.

Page 89: PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL … – Batas Minimum Tebal Perkerasan .....48 2.8.9. Analisa Komponen Perkerasan .....49 2.9. Rencana Anggaran Biaya (RAB) .....50 BAB …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

3.2 Perhitungan Alinemen Horizontal

Data:

Peta yang di pakai Kota Salatiga.

Kelas IIA (Arteri )

Klasifikasi medan: Bukit

Dari tabel II.6 TPGJAK Tahun 1997

Vr = 60 km/jam

emax = 10 %

en = 2 %

Dari Tabel II.7 TPGJAK Tahun 1997

Lebar perkerasan = 2 x 3,5 m

Untuk emax = 10 %, maka fmax = 0,163

Sumber: Buku Silvia Sukirman, Dasar-dasar perencanaan geometrik jalan atau

menggunakan rumus:

15,0

)6000065,0(192,0

)00065.0(192,0max

=´-=´-= Vrf

( )

( )m

feVr

R

38,113

15,01,012760

1272

maxmax

2

min

=+

=

+=

( )

( )

0

2

2maxmax

max

63,1260

15,01,053,181913

53,181913

=

+=

+=

xVr

fexD

Page 90: PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL … – Batas Minimum Tebal Perkerasan .....48 2.8.9. Analisa Komponen Perkerasan .....49 2.9. Rencana Anggaran Biaya (RAB) .....50 BAB …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

3.2.1 Tikungan PI 1

Diketahui :

Δ1 = 60 30’ 34,45”

Vr = 60 km/jam berdasarkan (Sumber TPGJAK 1997 Tabel II.18)

Rmin = 113,38 m

Dicoba Tikungan Full Circle

Digunakan Rr = 515 m

a) Menentukan superelevasi desain

078,2515

4,1432

4,1432

=

=

=Rd

Dd

%3

03,0

63,1278,210,02

63,1278,210,0

2

2

2

max

max

max

2max

==

´´+

´-=

´´+

´-=

DDde

DDde

etjd

Page 91: PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL … – Batas Minimum Tebal Perkerasan .....48 2.8.9. Analisa Komponen Perkerasan .....49 2.9. Rencana Anggaran Biaya (RAB) .....50 BAB …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

b) Perhitungan lengkung peralihan (Ls)

1. Berdasarkan waktu tempuh maximum (3 detik) untuk melintasi lengkung

peralihan, maka panjang lengkung:

m

TVr

Ls

5036,3

606,3

=´=

´=

2. Berdasarkan rumus modifikasi Shortt:

m

ceVr

cRdVr

Ls d

79,104,0

03,060727,2

4,051560

022,0

727,2022,0

3

3

=

´-

´´=

´-

´´=

3. Berdasarkan tingkat pencapaian perubahan kelandaian:

( )

Vrre

eeLs nm ´

´-

=6,3

Dimana re = Tingkat pencapaian perubahan kelandaian melintang jalan,

untuk Vr ≤ 60 km/jam, re max = 0,035 m/m/det.

( )

m

Ls

09,38

60035,06,302,01,0

=

´´-

=

4. Berdasarkan rumus Bina Marga :

( )

( )

m

eenmw

Ls tjd

28

03,002,01602

5,322

=

+´´´

=

+´´=

Syarat kenyamanan dipakai Ls terbesar yaitu 50 m.

Page 92: PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL … – Batas Minimum Tebal Perkerasan .....48 2.8.9. Analisa Komponen Perkerasan .....49 2.9. Rencana Anggaran Biaya (RAB) .....50 BAB …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

c) Penghitungan besaran-besaran tikungan

( )

( )

m

Rrc

Lc

48,58

51514,3180

55,34306180

"'0

=

´´=

´´D

= p

m

RrTc PI

28,29"55,34'30621tan515

21tan0

1

=´´=

D´=

m

TcEc PI

83,0"55,34'30641tan28,29

41tan0

1

=´´=

D´=

2Tc > Lc

2x29,28 > 58,48

58,56 > 58,48 ( Tikungan F-C bisa digunakan )

d) Perhitungan pelebaran perkerasan di tikungan

Jalan rencana kelas IIA (arteri) dengan muatan sumbu terberat 10 ton maka

kendaraan rencananya menggunakan kendaraan sedang.

b = 2,6 m (lebar lintasan kendaraan truck pada jalur lurus)

p = 7,6 m (jarak as roda depan dan belakang)

A = 2,1 m (tonjolan depan sampai bumper)

Vr = 60 km/jam

Page 93: PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL … – Batas Minimum Tebal Perkerasan .....48 2.8.9. Analisa Komponen Perkerasan .....49 2.9. Rencana Anggaran Biaya (RAB) .....50 BAB …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

Pelebaran tikungan pada PI 1

* Secara Analisis

Vr = 60 km/jam

Rd = 515m

m

PRRb

05,0

6,7515515

"22

22

=--=

--=

m

bbb

65,2

056,06,2

"'

=+=

+=

( )( )

m

RAPARTd

03,0

5151,26,721,2515

2

2

2

=

-+´+=

-++=

m

R

VZ

28,0515

60105,0

105,0

=

´=

´=

( ) ( )( ) ( )

m

ZTdncbnB

21,7

28,0035,0128,0656,22

1'

=+-++=

+-++=

Lebar pekerasan pada jalan lurus 2 x 3,5 = 7 m

Ternyata B > 7

7,21 > 7

7,21 – 7 = 0,21 m

Sehingga dibuat pelebaran perkerasan sebesar: 0,21 m

Page 94: PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL … – Batas Minimum Tebal Perkerasan .....48 2.8.9. Analisa Komponen Perkerasan .....49 2.9. Rencana Anggaran Biaya (RAB) .....50 BAB …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

e) Penghitungan kebebasan samping pada PI 1

Data-data:

Vr = 60 km/jam

Rr = 515 m

Lebar perkerasan (w ) = 2 x 3,5m = 7 m

Lc = 58,48

Jarak pandang henti (Jh) = 75 m (Tabel TPGJAK 1997 hal 21)

Jarak pandang menyiap (Jd) = 350 m (Tabel TPGJAK 1997 hal 22)

Perhitungan :

m

WRrR

5,511/515

/'

27

21

=-=

-=

m

wjalanpenguasaandaerahlebarMo

5,16

)740(5,0

)(5,0

=-=

-=

v Berdasarkan jarak pandangan henti (Jh), untuk Jh > Lc ; 75 > 58,48

m

RJh

RM

37,1

)5,51114,3

7590cos1(5,511

)'

90cos1('

=´´

-=

´´

-=p

(Mo > M)

v Berdasarkan jarak pandang menyiap untuk Jd > L → 350 > 58,48 m

Page 95: PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL … – Batas Minimum Tebal Perkerasan .....48 2.8.9. Analisa Komponen Perkerasan .....49 2.9. Rencana Anggaran Biaya (RAB) .....50 BAB …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

( )

( )

m

RJd

LcJdRJd

RM

59,78

5,51114,335090

sin48,58350/5,51114,3

35090cos15,511

'90

sin/'

90cos1'

21

21

=

ïþ

ïýü

ïî

ïíì

÷÷ø

öççè

æ÷ø

öçè

æ´´

-+÷÷ø

öççè

æ÷ø

öçè

æ´´

-=

þýü

îíì

÷÷ø

öççè

æ÷øö

çèæ

´´

-+÷÷ø

öççè

æ÷øö

çèæ

´´

-=pp

(Mo < M)

Karena Mo < M sehingga ruang bebas samping yang tersedia tidak

mencukupi, sehingga perlu dipasang rambu dilarang menyiap sebelum masuk

tikungan.

f) Hasil perhitungan

v Tikungan PI1 menggunakan tipe Full Circle dengan hasil penghitungan sebagai

berikut:

ΔPI1 = 60 30’ 34,45”

Rr = 515 m

Tc = 29,28 m

Ec = 0,83 m

Lc = 58,48 m

Ls’ = 50 m

emax = 10 %

etjd = 3 %

en = 2 %

Tc

TC CT

Ec

Lc

Page 96: PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL … – Batas Minimum Tebal Perkerasan .....48 2.8.9. Analisa Komponen Perkerasan .....49 2.9. Rencana Anggaran Biaya (RAB) .....50 BAB …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

Gambar 3.3 Tikungan PI 1

3.2.2 Tikungan PI 2

Diketahui:

DPI2 = 320 57’2,04”

Vr = 60 km/jam berdasarkan (Sumber TPGJAK 1997 Tabel II.18)

Rmin = 113,38 m

Dicoba Tikungan SCS

Digunakan Rr = 200 m

a) Menentukan superelevasi desain:

016,7200

4,1432

4,1432

=

=

=Rd

Dd

%8

08,0

63,1216,710,02

63,1216,710,0

2

2

2

max

max

max

2max

==

´´+

´-=

´´+

´-=

DDde

DDde

etjd

D

Rc Rc

Page 97: PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL … – Batas Minimum Tebal Perkerasan .....48 2.8.9. Analisa Komponen Perkerasan .....49 2.9. Rencana Anggaran Biaya (RAB) .....50 BAB …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

b) Penghitungan lengkung peralihan (Ls)

1. Berdasarkan waktu tempuh maximum (3 detik) untuk melintasi lengkung

peralihan, maka panjang lengkung:

m

TVr

Ls

50

36,3

60

6,3

=

´=

´=

2. Berdasarkan rumus modifikasi Shortt:

m

cetjdVr

cRrVr

Ls

27,264,0

08,060727,2

4,020060

022,0

727,2022,0

3

3

=

´-

´´=

´-

´´=

3. Berdasarkan tingkat pencapaian perubahan kelandaian:

( )

Vrre

eeLs nm ´

´-

=6,3

dimana re = tingkat pencapaian perubahan kelandaian melintang jalan,

untuk Vr ≤ 60 km/jam, re max = 0,035 m/m/det.

( )

m

Ls

09,38

60035,06,3

02,01,0

=

´´-

=

4. Berdasarkan rumus Bina Marga:

Page 98: PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL … – Batas Minimum Tebal Perkerasan .....48 2.8.9. Analisa Komponen Perkerasan .....49 2.9. Rencana Anggaran Biaya (RAB) .....50 BAB …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

( )( ) ( )

m

eemw

Ls tjdn

56

081,002,01602

50,322

=

+´´´

=

+´´=

Syarat kenyamanan dipakai nilai Ls terbesar yaitu 56 m ~ 60 m

c) Penghitungan besaran-besaran tikungan

"'0 41,553582006090

90

=

´=

´=Q

p

p RrLs

s

'''0

'''0'''0

2

22,114515

)41,553582(04,25732

)2(

=

´-=

´-D=D sPIc q

m

RrLs

LsXs

86,59

2004060

160

401

2

2

2

2

=

÷÷ø

öççè

æ´

-=

÷÷ø

öççè

æ´

-=

m

RrLs

Ys

32006

606

2

2

=

´=

( )

( )

m

Rrc

Lc

96,54

20014,3180

22,114515180

"'0

=

´´=

´´D

= p

Syarat tikungan

Page 99: PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL … – Batas Minimum Tebal Perkerasan .....48 2.8.9. Analisa Komponen Perkerasan .....49 2.9. Rencana Anggaran Biaya (RAB) .....50 BAB …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

okLc ......2096,54 >=

Tikungan S-C-S bisa dipakai

( )

( )m

sRrRr

Lsp

75,0

41,55358cos12002006

60

cos16

"'02

2

=

--´

=

Q--´

=

m

sRrRr

LsLsk

96,29

41,55358sin20020040

6060

sin40

"'02

3

2

3

=

´-´

-=

Q´-´

-=

( )( )

m

kPIpRrTt

33,89

96,2904,25732/tan75,0200

/tan"'0

21

221

=+´+=

+D´+=

m

RrPIpRr

Et

34,9

200"04,2'5732/cos

75,0200

/cos

02

1

221

=

-÷÷ø

öççè

æ +=

-÷÷ø

öççè

æD+

=

( )( )

m

LsLcLtotal

96,174

60296,54

2

=´+=

´+=

2Tt > Ltot

2x89,33 > 174,96

178,66 > 174,96 ( Tikungan S – C – S bisa digunakan)

Page 100: PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL … – Batas Minimum Tebal Perkerasan .....48 2.8.9. Analisa Komponen Perkerasan .....49 2.9. Rencana Anggaran Biaya (RAB) .....50 BAB …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

d) Perhitungan pelebaran perkerasan di tikungan:

Jalan rencana kelas II (arteri) dengan muatan sumbu terberat 10 ton maka

kendaraan rencananya menggunakan kendaraan sedang.

b = 2,6 m (lebar lintasan kendaraan truck pada jalur lurus)

p = 7,6 m (jarak as roda depan dan belakang)

A = 2,1 m (tonjolan depan sampai bumper)

Vr = 60 km/jam

Pelebaran tikungan pada PI 2

* Secara Analisis

Vr = 60 km/jam

Rr = 200 m

m

PRdRdb

14,0

6.7200200 22

22''

=--=

--=

m

bbb

74,2

14,06,2

'''

=+=

+=

Page 101: PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL … – Batas Minimum Tebal Perkerasan .....48 2.8.9. Analisa Komponen Perkerasan .....49 2.9. Rencana Anggaran Biaya (RAB) .....50 BAB …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

( )( )

m

RdAPARdTd

09,0

2001.26.721.2200

2

2

2

=

-+´+=

-++=

m

R

VZ

44,0200

60105,0

105,0

=

´=

´=

( ) ( )( ) ( )

m

ZTdncbnB

61,7

44,009,0128,074,22

1'

=+-++=

+-++=

Lebar perkerasan pada jalan lurus 2 x 3,5 = 7 m

Ternyata B > 7

7,61 m > 7

7.61 – 7 = 0,61 m

karena B > W, maka diperlukan pelebaran perkerasan pada tikungan PI2 sebesar

0,61 m

e) Penghitungan kebebasan samping pada PI 2

Data-data:

Vr = 60 km/jam

Rr = 200 m

Lebar perkerasan, ω = 2 x 3,5m = 7m

Jh minimum, menurut TPGJAK 1997 hal 21 = 75 m

Jd menurut TPGJAK 1997 hal 22 = 350 m

Perhitungan :

Page 102: PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL … – Batas Minimum Tebal Perkerasan .....48 2.8.9. Analisa Komponen Perkerasan .....49 2.9. Rencana Anggaran Biaya (RAB) .....50 BAB …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

m

WRrR

5,196/200

/'

27

21

=-=

-=

m

wjalanpenguasaandaerahlebarMo

5,16

)740(5,0

)(5,0

=-=

-=

m

x

LcxLs

horisontallengkungtotalpanjangL

96,174

96,54)602(

)2(

=+=+=

=

v Berdasarkan jarak pandangan henti (Jh), untuk Jh < L ; 75 < 174,96

m

RJh

RM

57,3

)5,19614,3

7590cos1(5,196

)'

90cos1('

=´´

-=

´´

-=p

(M < Mo)

v Berdasarkan jarak pandang menyiap untuk Jd < L ; 350 > 349,92m

( )

( )

m

RJd

LJdRJd

RM

03,141

5,19614,335090

sin96,174350/5,19614,3

35090cos15,196

'90

sin/'

90cos1'

21

21

=

ïþ

ïýü

ïî

ïíì

÷÷ø

öççè

æ÷ø

öçè

æ´´

-+÷÷ø

öççè

æ÷ø

öçè

æ´´

-=

þýü

îíì

÷÷ø

öççè

æ÷øö

çèæ

´´

-+÷÷ø

öççè

æ÷øö

çèæ

´´

-=pp

(M > Mo)

Karena Mo < M sehingga ruang bebas samping yang tersedia tidak mencukupi,

sehingga perlu dipasang rambu dilarang menyiap sebelum masuk tikungan

.f). Hasil perhitungan

Page 103: PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL … – Batas Minimum Tebal Perkerasan .....48 2.8.9. Analisa Komponen Perkerasan .....49 2.9. Rencana Anggaran Biaya (RAB) .....50 BAB …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

v Tikungan PI2 menggunakan tipe Spiral – Circle – Spiral dengan hasil penghitungan

sebagai berikut:

ΔPI2 = 320 57’ 2,04”

Rr = 200 m

Lc = 54,96 m

Ls = 60 m

Tt = 89,33m

Et = 9,34 m

Xs = 59,86 m

Ys = 3 m

p = 0,75

k = 29,96

emax= 10 %

etjd = 8 %

en = 2 %

Page 104: PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL … – Batas Minimum Tebal Perkerasan .....48 2.8.9. Analisa Komponen Perkerasan .....49 2.9. Rencana Anggaran Biaya (RAB) .....50 BAB …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

Gambar 3.5 tikungan PI 2

3.2.2 Tikungan PI 3

Diketahui:

DPI3 = 460 39’45,11”

Vr = 60 km/jam berdasarkan (Sumber TPGJAK 1997 Tabel II.18)

Rmin = 113,38 m

Dicoba Tikungan SCS

Digunakan Rr = 230 m

a) Menentukan superelevasi desain:

022,6230

4,1432

4,1432

=

=

=Rd

Dd

%7

07,0

63,1222,610,02

63,1222,610,0

2

2

2

max

max

max

2max

==

´´+

´-=

´´+

´-=

DDde

DDde

etjd

Page 105: PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL … – Batas Minimum Tebal Perkerasan .....48 2.8.9. Analisa Komponen Perkerasan .....49 2.9. Rencana Anggaran Biaya (RAB) .....50 BAB …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

b) Penghitungan lengkung peralihan (Ls)

1. Berdasarkan waktu tempuh maximum (3 detik) untuk melintasi lengkung

peralihan, maka panjang lengkung:

m

TVr

Ls

50

36,3

60

6,3

=

´=

´=

2. Berdasarkan rumus modifikasi Shortt:

m

cetjdVr

cRrVr

Ls

01,234,0

07,060727,2

4,023060

022,0

727,2022,0

3

3

=

´-

´´=

´-

´´=

3. Berdasarkan tingkat pencapaian perubahan kelandaian:

( )

Vrre

eeLs nm ´

´-

=6,3

dimana re = tingkat pencapaian perubahan kelandaian melintang jalan,

untuk Vr ≤ 60 km/jam, re max = 0,035 m/m/det.

Page 106: PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL … – Batas Minimum Tebal Perkerasan .....48 2.8.9. Analisa Komponen Perkerasan .....49 2.9. Rencana Anggaran Biaya (RAB) .....50 BAB …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

( )

m

Ls

09,38

60035,06,3

02,01,0

=

´´-

=

4. Berdasarkan rumus Bina Marga:

( )( ) ( )

m

eemw

Ls tjdn

4,50

07,002,01602

50,322

=

+´´´

=

+´´=

Syarat kenyamanan dipakai nilai Ls terbesar yaitu 50,4 m ~ 60 m

c) Penghitungan besaran-besaran tikungan

"'0 75,37287230

6090

90

=

´=

´=Q

p

p RrLs

s

'''0

'''0'''0

2

61,294231

)75,372872(11,453946

)2(

=

´-=

´-D=D sPIc q

m

RrLs

LsXs

89,59

2304060

160

401

2

2

2

2

=

÷÷ø

öççè

æ´

-=

÷÷ø

öççè

æ´

-=

m

RrLs

Ys

6,22306

606

2

2

=

´=

Page 107: PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL … – Batas Minimum Tebal Perkerasan .....48 2.8.9. Analisa Komponen Perkerasan .....49 2.9. Rencana Anggaran Biaya (RAB) .....50 BAB …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

( )

( )

m

Rrc

Lc

22,127

23014,3180

61,294231180

"'0

=

´´=

´´D

= p

Syarat tikungan

okLc ......2022,127 >=

Tikungan S-C-S bisa dipakai

( )

( )m

sRrRr

Lsp

65,0

75,37287cos12302306

60

cos16

"'02

2

=

--´

=

Q--´

=

m

sRrRr

LsLsk

96,29

75,37287sin23023040

6060

sin40

"'02

3

2

3

=

´-´

-=

Q´-´

-=

( )( )

m

kPIpRrTt

44,129

96,2911,453946/tan65,0230

/tan"'0

21

221

=+´+=

+D´+=

m

RrPIpRr

Et

18,21

230"11,45'3946/cos

65,0230

/cos

02

1

221

=

-÷÷ø

öççè

æ +=

-÷÷ø

öççè

æD+

=

Page 108: PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL … – Batas Minimum Tebal Perkerasan .....48 2.8.9. Analisa Komponen Perkerasan .....49 2.9. Rencana Anggaran Biaya (RAB) .....50 BAB …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

( )( )

m

LsLcLtotal

22,247

60222,127

2

=´+=

´+=

2Tt > Ltot

2x129,44 > 247,22

258,88 > 247,22 ( Tikungan S – C – S bisa digunakan)

d) Perhitungan pelebaran perkerasan di tikungan:

Jalan rencana kelas II (arteri) dengan muatan sumbu terberat 10 ton maka

kendaraan rencananya menggunakan kendaraan sedang.

b = 2,6 m (lebar lintasan kendaraan truck pada jalur lurus)

p = 7,6 m (jarak as roda depan dan belakang)

A = 2,1 m (tonjolan depan sampai bumper)

Vr = 60 km/jam

Pelebaran tikungan pada PI 2

* Secara Analisis

Vr = 60 km/jam

Rr = 230 m

Page 109: PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL … – Batas Minimum Tebal Perkerasan .....48 2.8.9. Analisa Komponen Perkerasan .....49 2.9. Rencana Anggaran Biaya (RAB) .....50 BAB …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

m

PRdRdb

12,0

6.7230230 22

22''

=--=

--=

m

bbb

72,2

12,06,2

'''

=+=

+=

( )( )

m

RdAPARdTd

09,0

2301.26.721.2230

2

2

2

=

-+´+=

-++=

m

R

VZ

41,0230

60105,0

105,0

=

´=

´=

( ) ( )( ) ( )

m

ZTdncbnB

54,7

41,009,0128,072,22

1'

=+-++=

+-++=

Lebar perkerasan pada jalan lurus 2 x 3,5 = 7 m

Ternyata B > 7

7,54 m > 7

7.54 – 7 = 0,54 m

karena B > W, maka diperlukan pelebaran perkerasan pada tikungan PI3 sebesar

0,54 m

e) Penghitungan kebebasan samping pada PI 2

Data-data:

Vr = 60 km/jam

Rr = 230 m

Page 110: PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL … – Batas Minimum Tebal Perkerasan .....48 2.8.9. Analisa Komponen Perkerasan .....49 2.9. Rencana Anggaran Biaya (RAB) .....50 BAB …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

Lebar perkerasan, ω = 2 x 3,5m = 7m

Jh minimum, menurut TPGJAK 1997 hal 21 = 75 m

Jd menurut TPGJAK 1997 hal 22 = 350 m

Perhitungan :

m

WRrR

5,226/230

/'

27

21

=-=

-=

m

wjalanpenguasaandaerahlebarMo

5,16

)740(5,0

)(5,0

=-=

-=

m

x

LcxLs

horisontallengkungtotalpanjangL

22,247,

22,127)602(

)2(

=+=+=

=

v Berdasarkan jarak pandangan henti (Jh), untuk Jh < L ; 75 < 247,22

m

RJh

RM

10,3

)5,22614,3

7590cos1(5,226

)'

90cos1('

=´´

-=

´´

-=p

(M < Mo)

v Berdasarkan jarak pandang menyiap untuk Jd < L ; 350 > 247,22 m

( )

( )

m

RJd

LJdRJd

RM

24,100

5,22614,335090

sin22,247350/5,22614,3

35090cos15,226

'90

sin/'

90cos1'

21

21

=

ïþ

ïýü

ïî

ïíì

÷÷ø

öççè

æ÷ø

öçè

æ´´

-+÷÷ø

öççè

æ÷ø

öçè

æ´´

-=

þýü

îíì

÷÷ø

öççè

æ÷øö

çèæ

´´

-+÷÷ø

öççè

æ÷øö

çèæ

´´

-=pp

Page 111: PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL … – Batas Minimum Tebal Perkerasan .....48 2.8.9. Analisa Komponen Perkerasan .....49 2.9. Rencana Anggaran Biaya (RAB) .....50 BAB …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

(M > Mo)

Karena Mo < M sehingga ruang bebas samping yang tersedia tidak

mencukupi, sehingga perlu dipasang rambu dilarang menyiap sebelum

masuk tikungan.

f). Hasil perhitungan

v Tikungan PI3 menggunakan tipe Spiral – Circle – Spiral dengan hasil penghitungan

sebagai berikut:

ΔPI3 = 460 39’45,11”

Rr = 230 m

Lc = 127,22 m

Ls = 60 m

Tt = 129,44 m

Et = 21,18 m

Xs = 59,89 m

Ys = 2,6 m

p = 0,65 m

k = 29,96 m

emax= 10 %

etjd = 7 %

en = 2 %

Page 112: PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL … – Batas Minimum Tebal Perkerasan .....48 2.8.9. Analisa Komponen Perkerasan .....49 2.9. Rencana Anggaran Biaya (RAB) .....50 BAB …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

Gambar 3.7 tikungan PI 3

Page 113: PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL … – Batas Minimum Tebal Perkerasan .....48 2.8.9. Analisa Komponen Perkerasan .....49 2.9. Rencana Anggaran Biaya (RAB) .....50 BAB …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

i

i

ISc

II III IV

I II III IV

Ts

e = 0 %

en = -2 %

emax = +9,97 % (kanan)

emax = -9,97 % (kiri)

ICs

IIIIIIVSt

e = 0 %

en = -2 %

IIIIIIIV

Ls = 34 m Lc = 32,849 m Ls = 34 m

Potongan I-I Potongan II-II Potongan III-III Potongan IV-IV

-2 % -2 % -2 % -2 %

+2 %0 % +9,97 %

-9,97 %

Page 114: PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL … – Batas Minimum Tebal Perkerasan .....48 2.8.9. Analisa Komponen Perkerasan .....49 2.9. Rencana Anggaran Biaya (RAB) .....50 BAB …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

ii

3.3 Perhitungan Stationing

Data-data :

dA – 1 : 799,24 m

d1 – 2 : 598,16 m

d2 – 3 : 898,10 m

d3 – 4 : 814,12 m

Koordinat :

Sungai : ( -190 ; 120 )

( ) ( )m

SungaiAJarak

72,224

01200190)( 22

=

-+--=-

( ) ( )m

PISungaiJarak

52,574

120420)190()680(1 221

=

-+---=-

PI – 1 : C-C

Ls1 = 50 m

Lc1 = 58 m

Tt1 = 29,28 m

Page 115: PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL … – Batas Minimum Tebal Perkerasan .....48 2.8.9. Analisa Komponen Perkerasan .....49 2.9. Rencana Anggaran Biaya (RAB) .....50 BAB …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

iii

PI – 2 : S –C – S

Ls2 = 60 m

Lc2 = 54,96 m

Ts2 = 89,33 m

PI – 3 : S – C – S

Ls3 = 60 m

Lc3 = 127,22 m

Tt3 = 129,44 m

STA A = Sta 0+000 m

STA PI 1 = Sta A + dA – 1

= (0+000) + 799,24

= 0+799,24 m

Sta TC1 = Sta PI1– Tc1

= (0+799,24) – 29,28

= 0+769,96

Sta CT1 = Sta TC1 + Lc1

= (0+769,96) + 58

= 0+827,96

Sta PI2 = Sta CT1+ d 2 – Ts1

= (0+827,96) + 598,16 – 29,28

= 1+396,84

Page 116: PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL … – Batas Minimum Tebal Perkerasan .....48 2.8.9. Analisa Komponen Perkerasan .....49 2.9. Rencana Anggaran Biaya (RAB) .....50 BAB …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

iv

Sta TS2 = Sta PI2 - Tt2

= (1+396,84) – 89,33

= 1+307,51

Sta SC2 = Sta TS2 + Ls2

= (1+307,51) + 60

= 1+367,51

Sta CS2 = Sta SC2 + Lc2

= (1+367,51) + 54,96

= 1+422,47

Sta ST2 = Sta CS2 + Ls2

= (1+422,47) + 60

= 1+482,47

STA PI 3 = Sta St2 + d2 – 3 –Tt2

=(1+482,47) + 898,10 – 89,33

= 2+291,24 m

STA TS3 = Sta PI 3 – Tt3

=(2+291,24) – 129,44

= 2+161,8 m

STA SC3 = Sta TS3 + Ls3

= (2+161,8) + 60

= 2+221,8 m

STA CS3 = Sta SC3 + Lc3

= (2+221,8) + 127,22

= 2+349,02 m

Page 117: PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL … – Batas Minimum Tebal Perkerasan .....48 2.8.9. Analisa Komponen Perkerasan .....49 2.9. Rencana Anggaran Biaya (RAB) .....50 BAB …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

v

STA ST3 = Sta CS3 + Ls3

= (2+349,02) + 60

= 2+409,02 m

STA B = Sta ST3 + d 3-B –Tt3

=(2+409,02) + 814,12 – 129,44

= 3+093,7 m

STA B < Σd = 3093,7 < 3109,62 m.................................(ok)

STA Sungai = Sta A + ( Jarak A – Sungai )

= (0+000) + 224,72

= 0+224,72 m

3.4 Kontrol Overlapping

Diketahui:

Vrencana = 60 km/jam

Perhitungan Vr = 3600

100060 x = 16,66 m/detik

Syarat overlapping: λn ³ d’, dengan d’ = Vr x 3 detik

= 16,66 m/detik x 3 detik

= 49,98 m ~ 50 m

Page 118: PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL … – Batas Minimum Tebal Perkerasan .....48 2.8.9. Analisa Komponen Perkerasan .....49 2.9. Rencana Anggaran Biaya (RAB) .....50 BAB …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

vi

Sehingga agar tidak over laping an > 50 m

1. Kontrol overlaping antar tikungan

a. Kontrol overlaping antara A dan Awal tikungan 1

= STA TS`1 – STA A

=769,96 – (0+000)

=769,96 m > 50 m è Aman

b. Kontrol overlaping antara Akhir tikungan 1 dan Awal tikungan 2

= STA TS2 –STA CT1

= 1307,51 – 827,96

= 479,55 m > 50 m è Aman

c. Kontrol overlaping antara Akhir tikungan 2 dan Awal tikungan 3

= STA TS3 –STA ST2

= 2161,8 – 1482,47

= 679,33 m > 50 m è Aman

d. Kontrol overlaping antara Akhir tikungan 3 dan Tikungan B

= STA B –STA ST3

= 3093,7 – 2409,02

= 684,68 m > 50 m è Aman

2 . Kontrol overlaping antar tikungan dengan jembatan

a. Akhir jembatan dan Tikungan 1

= STA TC1 –STA Sungai - (1/2 x Asumsi panjang jembatan)

= 769,96 –224,72- (1/2 x 30)

= 530,24 m > 50 m è Aman

Page 119: PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL … – Batas Minimum Tebal Perkerasan .....48 2.8.9. Analisa Komponen Perkerasan .....49 2.9. Rencana Anggaran Biaya (RAB) .....50 BAB …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

vii

b. Awal jembatan dan Tikungan

= STA Sungai - (1/2 x Asumsi panjang jembatan) – STA A

= 224,72 - (1/2 x 30) – (0+000)

= 209,72 m > 50 m è Aman

SKET GAMBAR KONTROL OVERLAPING

Page 120: PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL … – Batas Minimum Tebal Perkerasan .....48 2.8.9. Analisa Komponen Perkerasan .....49 2.9. Rencana Anggaran Biaya (RAB) .....50 BAB …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

viii

3.3 Perhitungan Alinemen Vertikal Tabel 3.2 Elevasi Tanah Asli dan Elevasi Rencana AS Jalan

No Titik STA Tanah Asli Tanah Rencana

A 0+000 609,52 609,52 1 0+050 606,25 606,6 2 0+100 602,98 603,7 3 0+150 599,48 600,8 4 0+200 593,23 600 5 0+250 593,20 600 6 0+300 595,48 598,4 7 0+350 594,37 596,1 8 0+400 592,97 593,83 9 0+450 591,57 591,58 10 0+500 590,17 589,3 11 0+550 589,60 587,02 12 0+600 587,25 584,72 13 0+650 585,78 582,82 14 0+700 584,33 582,82 15 0+750 582,51 582,82 16 0+800 580,48 582,82 17 0+850 578,72 582,82 18 0+900 577,80 582,82 19 0+950 576,46 582,82 20 1+000 575,41 582,82 21 1+050 573,27 582,82 22 1+100 570,10 582,82 23 1+150 566,92 582,82 24 1+200 563,75 582,82 25 1+250 562,14 582,82 26 1+300 559,39 582,82 27 1+350 557,25 581,74 28 1+400 555,09 578,24 29 1+450 552,95 574,76 30 1+500 551.63 571,26 31 1+550 550,48 567,76 32 1+600 548,29 564,26 33 1+650 554,75 560,76 34 1+700 542,87 559,54 35 1+750 541,00 559,54

Page 121: PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL … – Batas Minimum Tebal Perkerasan .....48 2.8.9. Analisa Komponen Perkerasan .....49 2.9. Rencana Anggaran Biaya (RAB) .....50 BAB …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

ix

36 1+800 540,16 559,54 37 1+850 537,77 559,54 38 1+900 535,37 559,54 39 1+950 532,81 559,54 40 2+000 531,25 559,54 41 2+050 528,73 559,54 42 2+100 527,10 559,54 43 2+150 525,47 559,54 44 2+200 526,78 559,54 45 2+250 526,11 559,54 46 2+300 522,44 559,54 47 2+350 521,22 559,54 48 2+400 520,00 558,06 49 2+450 519,37 554,84 50 2+500 518,44 551,62 51 2+550 516,74 548,48 52 2+600 515,65 545,16 53 2+650 516,57 541,92 54 2+700 514,77 538,7 55 2+750 514,10 535,45 56 2+800 514,72 532,2 57 2+850 514,58 529 58 2+900 514,12 527,26 59 2+950 510,44 527,26 60 3+000 508,19 527,26 61 3+050 506,89 527,26 B 3+100 506,02 527,26

Keterangan : Data elevasi rencana As jalan diperoleh dari gambar long profile.

Page 122: PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL … – Batas Minimum Tebal Perkerasan .....48 2.8.9. Analisa Komponen Perkerasan .....49 2.9. Rencana Anggaran Biaya (RAB) .....50 BAB …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

x

Sungai

Elevasi dasar sungai : +593,2

Elevasi muka air sungai : +595

Elevasi muka air sungai saat banjir : +597

Ruang bebas : 3,5 m

Tebal plat jembatan : 1,5 m

Elevasi rencana minimum : +599

Elevasi rencana jalan = +600

+593

+594

+596

+598

+600

+601

Elevasi rencana minimum = +599

Elevasi sungai = +593,2

Elevasi air sungai = +595

Elevasi air sungai saat banjir(penuh)= +597

Ruang bebas 3,5 m

Tebal plat 1,5m

Page 123: PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL … – Batas Minimum Tebal Perkerasan .....48 2.8.9. Analisa Komponen Perkerasan .....49 2.9. Rencana Anggaran Biaya (RAB) .....50 BAB …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

xi

3.2.1. Perhitungan Kelandaian memanjang

Contoh perhitungan kelandaian g ( A – PVI1)

Elevasi A =609,5 m STA A = 0+000

Elevasi PVI1 = 600 m STA PVI1 = 0+165

%75,5

100)0000()1650(

5,609600

1001

11

=

´+-+

-=

´--

=ASTAPVISTA

AElevasiPVIElevasig

Untuk perhitungan selanjutnya disajikan dalam tabel 3.3 berikut :

Tabel 3.3 Data Titik PVI

O Titik STA Elevasi (m) Beda Tinggi

Elevasi (m)

Jarak Datar

(m)

Kelandaian

Memanjang (%)

1 A 0+000 609.5

2 PLV1 0+165 600

3 PLV2 0+265 600

4 PLV3 0+642 582,82

5 PLV4 0+884.5 582,82

6 PLV5 1+217.5 559,54

7 PLV6 1+550 559,54

8 PLV7 1+985 526,18

9 PLV8 2+464 526,18

10 B 3+100 506,02

165

100

g1 = 5,75 %

g2 = 0 %

377

242.5

333

332.5

g3 = 4,55 %

g4 = 0 %

g5 = 6,99 % %

g6 = 0 %

9,5

0

17,18

0

23,28

0

30.36 435 g7 = 6,97 % 0 479 g8 = 0 %

20,18 636 g9 = 3,16 %

Page 124: PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL … – Batas Minimum Tebal Perkerasan .....48 2.8.9. Analisa Komponen Perkerasan .....49 2.9. Rencana Anggaran Biaya (RAB) .....50 BAB …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

xii

3.5.2. Penghitungan lengkung vertikal

a) PVI 1

Gambar 3.13 Lengkung PVI1

Data – data :

Vr = 60 km/jam

g 1 = 5,57 %

g 2 = 0 %

[ ][ ]

)(%75,5

%57,5%012

cekungLv

ggA

=-=

-=

( )

( )m

gfpVr

TVrJh

94,88

%75,535,0254

605,260278,0

254278,0

2

2

=

÷÷ø

öççè

æ-´

+´´=

÷÷ø

öççè

æ±´

+´´=

g2 = 0%

PTV1 g1 = 5,75 %

PLV1

PPV1

A1

B2

Page 125: PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL … – Batas Minimum Tebal Perkerasan .....48 2.8.9. Analisa Komponen Perkerasan .....49 2.9. Rencana Anggaran Biaya (RAB) .....50 BAB …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

xiii

1. Mencari panjang lengkung vertikal:

Ø Berdasarkan syarat keluwesan bentuk

min)( 36606,0

6,0

Lvm

VLv

=´=´=

Ø Berdasarkan syarat drainase

max)(230

75,540

40

Lvm

ALv

=´=´=

Ø Berdasarkan syarat kenyamanan pengemudi

min)(50

33600

100060

Lvm

tVLv

=

´´

=

´=

Ø Pengurangan goncangan

min)(5,57360

75,560360

2

2

Lvm

AVLv

=

´=

´=

Jika menggunakan TPGJAK :

m

ALv

11,51405

6075,5405

S

2

2

=

´=

=

Syarat Jh<Lv, maka 87,42>51,11 maka tidak memenuhi

m

ALv

56,4975,5

405)60(2

405-S2

=

-=

=

Syarat Jh> Lv, maka 87,42>49,56 memenuhi

Page 126: PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL … – Batas Minimum Tebal Perkerasan .....48 2.8.9. Analisa Komponen Perkerasan .....49 2.9. Rencana Anggaran Biaya (RAB) .....50 BAB …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

xiv

Berdasarkan Panjang lengkung vertical bisa ditentukan langsung sesuai Tabel

II.24. (TPGJAK) No. 038/T/BM/1997, yang didasarkan pada penampilan,

kenyamanan dan jarak pandang. Untuk Vr 40-60 km/jam dan Perbedaan

Kelandaian Memanjang 0,6 % maka Panjang Lengkung (Lv) = 40-80 m.,maka

di ambil Lv minimum = 57,5 m.

mLvA

Ev 41,0800

5,5775,58001 =

´=

´=

mLvX 37,145,5741

41

1 =´=´=

mXLv

AY 10,037,14

5,5720075,5

20022

1 =´´

=´´

=

2. Stationing lengkung vertikal PVI 1

Sta PLV 1 = Sta PVI 1 – 1/2 .Lv

= (0+165) - 1/2 .57,5

= 0+136,25 m

Sta A1 = Sta PVI 1 – 1/4 .Lv

= (0+165) -1/4 .57,5

= 0+150,62 m

Sta PPV 1 = Sta PVI 1

= 0+165 m

Sta B 1 = Sta PVI 1 + 1/4 Lv

= (0+165) + 1/4 . 57,5

= 0+179,37 m

Sta PTV 1 = Sta PVI 1 + 1/2 Lv

= (0+165) + 1/2. 57,5

= 0+193,75 m

Page 127: PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL … – Batas Minimum Tebal Perkerasan .....48 2.8.9. Analisa Komponen Perkerasan .....49 2.9. Rencana Anggaran Biaya (RAB) .....50 BAB …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

xv

3. Elevasi lengkung vertikal:

Elevasi PLV 1 = Elevasi PVI 1 + (½Lv x g1 )

= 600 + ( ½ . 57,5 x 5,75%)

= 601,65 m

Elevasi A1 = Elevasi PVI 1 + (¼ Lv x g1 )+ y 1

= 600 + (¼ 57,5 x 5,75 %)+ 0,10

= 600,92 m

Elevasi PPV 1 = Elevasi PVI 1 + Ev 1

= 600 + 0,41

= 600,41 m

Elevasi B 1 = Elevasi PVI 1 + ¼Lv x g2 + y 1

= 600 + (¼ 57,5 x 0%) + 0,10

= 600,10 m

Elevasi PTV 1 = Elevasi PVI 1 + (½Lv x g2)

= 600 + (½ 57,5 x 0 %)

= 600 m

Page 128: PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL … – Batas Minimum Tebal Perkerasan .....48 2.8.9. Analisa Komponen Perkerasan .....49 2.9. Rencana Anggaran Biaya (RAB) .....50 BAB …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

xvi

b) PVI 2

Gambar 3.14 Lengkung Vertikal PVI 2

Data – data :

Stationing PVI2 = 0 + 265

Elevasi PVI2 = 600 m

Vr = 60 km/jam

g 2 = 0 %

g 3 = 4,55 %

[ ][ ]

)(%55,4

%0%55,423

cembungLv

ggA

=-=

-=

( )

( )m

gfpVr

TVrJh

42,87

%55,435,0254

605,260278,0

254278,0

2

2

=

÷÷ø

öççè

æ-´

+´´=

÷÷ø

öççè

æ±´

+´´=

PLV 2 A 2

g2 = 0 %

g3 = 4,55 %

PPV 2

B 2

PTV2

Page 129: PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL … – Batas Minimum Tebal Perkerasan .....48 2.8.9. Analisa Komponen Perkerasan .....49 2.9. Rencana Anggaran Biaya (RAB) .....50 BAB …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

xvii

1. Mencari panjang lengkung vertikal:

Ø Berdasarkan syarat keluwesan bentuk

min)( 36606,0

6,0

Lvm

VLv

=´=´=

Ø Berdasarkan syarat drainase

max)(182

55,440

40

Lvm

ALv

=´=´=

Ø Berdasarkan syarat kenyamanan pengemudi

min)(50

33600

100060

Lvm

tVLv

=

´´

=

´=

Jika menggunakan TPGJAK :

m

ALv

44,40405

6055,4405

S

2

2

=

´=

=

Syarat Jh<Lv, maka 87,42>40,44 maka tidak memenuhi

m

ALv

98,3055,4

405)60(2

405-S2

=

-=

=

Syarat Jh> Lv, maka 87,42>30,98 memenuhi

Berdasarkan Panjang lengkung vertical bisa ditentukan langsung sesuai Tabel

II.24. (TPGJAK) No. 038/T/BM/1997, yang didasarkan pada penampilan,

kenyamanan dan jarak pandang. Untuk Vr 40-60 km/jam dan Perbedaan

Page 130: PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL … – Batas Minimum Tebal Perkerasan .....48 2.8.9. Analisa Komponen Perkerasan .....49 2.9. Rencana Anggaran Biaya (RAB) .....50 BAB …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

xviii

Kelandaian Memanjang 0,6 % maka Panjang Lengkung (Lv) = 40-80 m, maka

di ambil Lv minimum = 40 m.

mLvA

Ev 22,0800

4055,48002 =

´=

´=

mLvX 104041

41

2 =´=´=

mXLv

AY 05,010

4020055,4

20022

2 =´´

=´´

=

2. Stationing lengkung vertikal PVI 2

Sta PLV 2 = Sta PVI 2 – 1/2 .Lv

= (0+265) - 1/2 .40

= 0+245 m

Sta A2 = Sta PVI 2 – 1/4 .Lv

= (0+265) -1/4 . 40

= 0+255 m

Sta PPV 2 = Sta PVI 2

= 0+265 m

Sta B 2 = Sta PVI 2 + 1/4 Lv

= (0+265) + 1/4 . 40

= 0+275 m

Sta PTV 2 = Sta PVI 2 + 1/2 Lv

= (0+265) + 1/2. 40

= 0+280 m

3. Elevasi lengkung vertikal:

Elevasi PLV 2 = Elevasi PVI 2 – (½Lv x g 2)

= 600 – (½ 40 x 0%)

Page 131: PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL … – Batas Minimum Tebal Perkerasan .....48 2.8.9. Analisa Komponen Perkerasan .....49 2.9. Rencana Anggaran Biaya (RAB) .....50 BAB …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

xix

= 600 m

Elevasi A2 = Elevasi PVI 2 – (¼ Lv x g 2 ) – y 2

= 600 –( ¼ 40 x 0% ) – 0,05

= 599,95 m

Elevasi PPV 2 = Elevasi PVI 2 – Ev 2

= 600 – 0,22

= 599,78 m

Elevasi B 2 = Elevasi PVI 2 – ( ¼Lv x g 3 ) – y 2

= 600 – ( ¼ 40 x 4,55% ) – 0,05

= 599,49 m

Elevasi PTV 2 = Elevasi PVI 2 – ( ½Lv x g 3)

= 600 – ( ½ 40 x 4,55%)

= 599,09 m

Page 132: PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL … – Batas Minimum Tebal Perkerasan .....48 2.8.9. Analisa Komponen Perkerasan .....49 2.9. Rencana Anggaran Biaya (RAB) .....50 BAB …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

xx

c) PVI 3

Gambar 3.15 Lengkung Vertikal PVI 3

Data – data :

Stationing PVI3 = 0+642

Elevasi PVI3 = 582,82 m

Vr = 60 km/jam

g 3 = 4,55 %

g 4 = 0 %

[ ][ ]

)(%55,4

%0%55,443

cekungLv

ggA

=-=

-=

A 3 PPV 3

A3

PLV3

PPV3 B 3 PTV3

g3 = 4,55%

g 3=0%

Page 133: PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL … – Batas Minimum Tebal Perkerasan .....48 2.8.9. Analisa Komponen Perkerasan .....49 2.9. Rencana Anggaran Biaya (RAB) .....50 BAB …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

xxi

( )

( )m

gfpVr

TVrJh

42,87

%55,435,0254

605,260278,0

254278,0

2

2

=

÷÷ø

öççè

æ-´

+´´=

÷÷ø

öççè

æ±´

+´´=

1. Mencari panjang lengkung vertikal:

Ø Berdasarkan syarat keluwesan bentuk

min)(36

606,0

6,0

Lvm

VLv

=´=´=

Ø Berdasarkan syarat drainase

max)(182

55,440

40

Lvm

ALv

=´=´=

Ø Berdasarkan syarat kenyamanan pengemudi

min)(5033600

100060Lvm

tVLv

=´´

=

´=

Ø Pengurangan goncangan

min)(5,45360

55,460360

2

2

Lvm

AVLv

=

´=

Jika menggunakan TPGJAK :

m

ALv

44,40405

6055,4405

S

2

2

=

´=

=

Page 134: PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL … – Batas Minimum Tebal Perkerasan .....48 2.8.9. Analisa Komponen Perkerasan .....49 2.9. Rencana Anggaran Biaya (RAB) .....50 BAB …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

xxii

Syarat Jh<Lv, maka 87,42>40,44 maka tidak memenuhi

m

ALv

98,3055,4

405)60(2

405-S2

=

-=

=

Syarat Jh> Lv, maka 87,42>30,98 memenuhi

Berdasarkan Panjang lengkung vertical bisa ditentukan langsung sesuai Tabel

II.24. (TPGJAK) No. 038/T/BM/1997, yang didasarkan pada penampilan,

kenyamanan dan jarak pandang. Untuk Vr 40-60 km/jam dan Perbedaan

Kelandaian Memanjang 0,6 % maka Panjang Lengkung (Lv) = 40-80 m, maka

di ambil Lv minimum = 50 m

mLvA

Ev 28,0800

5055,48002 =

´=

´=

mLvX 5,125041

41

2 =´=´=

mXLv

AY 07,05,12

5020055,4

20022

2 =´´

=´´

=

2. Stationing lengkung vertikal PVI 3

Sta PLV 3 = Sta PVI 3 – 1/2 .Lv

= (0+642) – 1/2 .50

= 0+617 m

Sta A3 = Sta PVI 3 – 1/4 .Lv

= (0+642) – 1/4 . 50

= 0+629,5 m

Sta PPV 3 = Sta PVI 3

= 0+642 m

Page 135: PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL … – Batas Minimum Tebal Perkerasan .....48 2.8.9. Analisa Komponen Perkerasan .....49 2.9. Rencana Anggaran Biaya (RAB) .....50 BAB …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

xxiii

Sta B 3 = Sta PVI 3 + 1/4 Lv

= (0+642) + 1/4 . 50

= 0+654,5 m

Sta PTV 3 = Sta PVI 3 + 1/2 Lv

= (0+642) + 1/2. 50

= 0+667 m

3. Elevasi lengkung vertikal:

Elevasi PLV 3 = Elevasi PVI 3 + ( ½Lv x g 3)

= 582,82 + (½.50x 4,55%)

= 583,95 m

Elevasi A3 = Elevasi PVI 3 +( ¼ Lv x g 3 )+ y 3

= 582,82 + (¼ .50 x 4,55 %)+ 0,07

= 583,45 m

Elevasi PPV 3 = Elevasi PVI 3 + Ev 3

= 582,82 + 0,28

= 583,10 m

Elevasi B 3 = Elevasi PVI 3 +( ¼Lv x g 4 )+ y 3

= 582,82 + (¼ .50 x 0% )+ 0,07

= 582,89 m

Elevasi PTV 3 = Elevasi PVI 3 + ½Lv x g 4

= 582,82 +( ½ .50 x 0%)

= 582,82 m

Page 136: PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL … – Batas Minimum Tebal Perkerasan .....48 2.8.9. Analisa Komponen Perkerasan .....49 2.9. Rencana Anggaran Biaya (RAB) .....50 BAB …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

xxiv

d) PVI 4

Gambar 3.16 Lengkung Vertikal PVI 4

Data – data :

Stationing PVI4 = 0+884,5

Elevasi PVI4 = 582,82 m

Vr = 60 km/jam

g 4 = 0 %

g 5 = 6,99 %

[ ][ ]

)(%99,6

%99,6%054

cembungLv

ggA

=-=

-=

A 4 PLV4

g4 = 0 %

g5 = 6,99%

B 4

PTV 4

PPV1

Page 137: PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL … – Batas Minimum Tebal Perkerasan .....48 2.8.9. Analisa Komponen Perkerasan .....49 2.9. Rencana Anggaran Biaya (RAB) .....50 BAB …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

xxv

( )

( )m

gfpVr

TVrJh

57,90

%99,635,0254

605,260278,0

254278,0

2

2

=

÷÷ø

öççè

æ-´

+´´=

÷÷ø

öççè

æ±´

+´´=

1. Mencari panjang lengkung vertikal:

Ø Berdasarkan syarat keluwesan bentuk

min)(36

606,0

6,0

Lvm

VLv

=´=´=

Ø Berdasarkan syarat drainase

max)(6,279

99,640

40

Lvm

ALv

=´=´=

Ø Berdasarkan syarat kenyamanan pengemudi

min)(5033600

100060Lvm

tVLv

=´´

=

´=

Jika menggunakan TPGJAK :

m

ALv

13,62405

6099,6405

S

2

2

=

´=

=

Syarat Jh<Lv, maka 90,57>62,13 maka tidak memenuhi

Page 138: PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL … – Batas Minimum Tebal Perkerasan .....48 2.8.9. Analisa Komponen Perkerasan .....49 2.9. Rencana Anggaran Biaya (RAB) .....50 BAB …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

xxvi

m

ALv

06,6299,6

405)60(2

405-S2

=

-=

=

Syarat Jh> Lv, maka 90,57>62,06 memenuhi

Berdasarkan Panjang lengkung vertical bisa ditentukan langsung sesuai Tabel

II.24. (TPGJAK) No. 038/T/BM/1997, yang didasarkan pada penampilan,

kenyamanan dan jarak pandang. Untuk Vr 40-60 km/jam dan Perbedaan

Kelandaian Memanjang 0,6 % maka Panjang Lengkung (Lv) = 40-80 m, maka

di ambil Lv minimum = 40 m

mLvA

Ev 34,0800

4099,68004 =

´=

´=

mLvX 104041

41

4 =´=´=

mXLv

AY 08,010

4020099,6

20022

4 =´´

=´´

=

2. Stationing lengkung vertikal PVI 4

Sta PLV 4 = Sta PVI 4 – 1/2 .Lv

= (0+884,5) – 1/2 .40

= 0+864,5 m

Sta A4 = Sta PVI 4 – 1/4 .Lv

= (0+884,5) – 1/4 . 40

= 0+874,5 m

Sta PPV 4 = Sta PVI 4

= 0+884,5 m

Sta B 4 = Sta PVI 4 + 1/4 Lv

Page 139: PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL … – Batas Minimum Tebal Perkerasan .....48 2.8.9. Analisa Komponen Perkerasan .....49 2.9. Rencana Anggaran Biaya (RAB) .....50 BAB …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

xxvii

= (0+884,5) + 1/4 . 40

= 0+894,5 m

Sta PTV 4 = Sta PVI 4 + 1/2 Lv

= (0+884,5) + 1/2. 40

= 0+904,5 m

3. Elevasi lengkung vertikal:

Elevasi PLV 4 = Elevasi PVI 4 – (½Lv x g 4)

= 582,82 –( ½.40 x 0%)

= 582,82 m

Elevasi A4 = Elevasi PVI 4 – (¼ Lv x g 4) – y 4

= 582,82 – (¼.40 x 0%) – 0,08

= 582,74 m

Elevasi PPV 4 = Elevasi PVI 4 – Ev 4

= 582,82 – 0,34

= 582,48 m

Elevasi B 4 = Elevasi PVI 4 - ( ¼Lv x g 5) – y 4

= 582,82 - (¼.40 x 6,99% ) – 0,08

= 582,04 m

Elevasi PTV 4 = Elevasi PVI 4 – ( ½Lv x g 5)

= 582,82 - (½.40 x 6,99%)

= 581,42 m

Page 140: PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL … – Batas Minimum Tebal Perkerasan .....48 2.8.9. Analisa Komponen Perkerasan .....49 2.9. Rencana Anggaran Biaya (RAB) .....50 BAB …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

xxviii

e) PVI 5

Gambar 3.17 Lengkung Vertikal PVI 5

Data – data :

Stationing PVI5 = 1+217,5

Elevasi PVI5 = 559,54 m

Vr = 60 km/jam

g 5 = 6,99 %

PLV 5

A 5

PPV 5 B 5 PTV 5 g5 = 6,99 %

g6= 0 %

Page 141: PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL … – Batas Minimum Tebal Perkerasan .....48 2.8.9. Analisa Komponen Perkerasan .....49 2.9. Rencana Anggaran Biaya (RAB) .....50 BAB …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

xxix

g 6 = 0 %

[ ][ ]

)(%99,6

%99,6%056

cekungLv

ggA

=-=

-=

( )

( )m

gfpVr

TVrJh

57,90

%99,635,0254

605,260278,0

254278,0

2

2

=

÷÷ø

öççè

æ-´

+´´=

÷÷ø

öççè

æ±´

+´´=

1. Mencari panjang lengkung vertikal:

Ø Berdasarkan syarat keluwesan bentuk

min)(36

606,0

6,0

Lvm

VLv

=´=´=

Ø Berdasarkan syarat drainase

max)(6,279

99,640

40

Lvm

ALv

=´=´=

Ø Berdasarkan syarat kenyamanan pengemudi

min)(5033600

100060Lvm

tVLv

=´´

=

´=

Ø Pengurangan goncangan

min)(9,69360

99,660360

2

2

Lvm

AVLv

=

´=

Jika menggunakan TPGJAK :

Page 142: PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL … – Batas Minimum Tebal Perkerasan .....48 2.8.9. Analisa Komponen Perkerasan .....49 2.9. Rencana Anggaran Biaya (RAB) .....50 BAB …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

xxx

m

ALv

13,62405

6099,6405

S

2

2

=

´=

=

Syarat Jh<Lv, maka 90,57>62,13 maka tidak memenuhi

m

ALv

06,6299,6

405)60(2

405-S2

=

-=

=

Syarat Jh> Lv, maka 90,57>62,06 memenuhi

Berdasarkan Panjang lengkung vertical bisa ditentukan langsung sesuai Tabel

II.24. (TPGJAK) No. 038/T/BM/1997, yang didasarkan pada penampilan,

kenyamanan dan jarak pandang. Untuk Vr 40-60 km/jam dan Perbedaan

Kelandaian Memanjang 0,6 % maka Panjang Lengkung (Lv) = 40-80 m, maka

di ambil Lv minimum = 70 m

mLvA

Ev 61,0800

7099,68004 =

´=

´=

mLvX 5,177041

41

4 =´=´=

mXLv

AY 15,05,17

7020099,6

20022

4 =´´

=´´

=

2. Stationing lengkung vertikal PVI 5

Sta PLV 5 = Sta PVI 5 – 1/2 .Lv

= (1+217,5) – 1/2 .70

= 1+182,5 m

Sta A5 = Sta PVI 5 – 1/4 .Lv

= (1+217,5) – 1/4 . 70

Page 143: PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL … – Batas Minimum Tebal Perkerasan .....48 2.8.9. Analisa Komponen Perkerasan .....49 2.9. Rencana Anggaran Biaya (RAB) .....50 BAB …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

xxxi

= 1+200 m

Sta PPV 5 = Sta PVI 5

= 1+217,5 m

Sta B 5 = Sta PVI 5 + 1/4 Lv

= (1+217,5) + 1/4 . 70

= 1+235 m

Sta PTV 5 = Sta PVI 5 + 1/2 Lv

= (1+217,5) + 1/2. 70

= 1+252,5 m

3. Elevasi lengkung vertikal:

Elevasi PLV 5 = Elevasi PVI 5 + ( ½Lv x g 5)

= 559,54 + (½.70 x 6,99%)

= 561,98 m

Elevasi A5 = Elevasi PVI 5 + (¼ Lv x g 5) + y 5

= 559,54 + (¼.70 x 6,99%)+ 0,15

= 560,91m

Elevasi PPV 5 = Elevasi PVI 5 + Ev 5

= 559,54 + 0,61

= 560,15 m

Elevasi B 5 = Elevasi PVI 5 + (¼Lv x g 6 )+ y 5

=559,54 +( ¼ .70 x 0%) + 0,15

= 559,69 m

Elevasi PTV 5 = Elevasi PVI 5 + (½Lv x g 6)

= 559,54 + (½.70 x 0%)

Page 144: PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL … – Batas Minimum Tebal Perkerasan .....48 2.8.9. Analisa Komponen Perkerasan .....49 2.9. Rencana Anggaran Biaya (RAB) .....50 BAB …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

xxxii

= 559,54 m

f) PVI6

Gambar 3.18 Lengkung Vertikal PVI6

Data – data :

Stationing PVI6 = 1+550

Elevasi PVI6 = 559,54 m

Vr = 60 km/jam

g 6 = 0 %

g 7 = 6,97 %

PLV 6 A 6

g6 = 0 %

g7 = 6,56 % PPV 6

B 6

PTV 6

Page 145: PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL … – Batas Minimum Tebal Perkerasan .....48 2.8.9. Analisa Komponen Perkerasan .....49 2.9. Rencana Anggaran Biaya (RAB) .....50 BAB …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

xxxiii

[ ][ ]

)(%97,6

%0%97,667

cembungLv

ggA

=-=

-=

( )

( )m

gfpVr

TVrJh

57,90

%97,635,0254

605,260278,0

254278,0

2

2

=

÷÷ø

öççè

æ-´

+´´=

÷÷ø

öççè

æ±´

+´´=

1. Mencari panjang lengkung vertikal:

Ø Berdasarkan syarat keluwesan bentuk

min)(36

606,0

6,0

Lvm

VLv

=´=´=

Ø Berdasarkan syarat drainase

max)(8,278

97,640

40

Lvm

ALv

=´=´=

Ø Berdasarkan syarat kenyamanan pengemudi

min)(5033600

100060Lvm

tVLv

=´´

=

´=

Jika menggunakan TPGJAK :

m

ALv

95,62405

6097,6405

S

2

2

=

´=

=

Syarat Jh<Lv, maka 90,57>62,95 maka tidak memenuhi

Page 146: PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL … – Batas Minimum Tebal Perkerasan .....48 2.8.9. Analisa Komponen Perkerasan .....49 2.9. Rencana Anggaran Biaya (RAB) .....50 BAB …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

xxxiv

m

ALv

89,6297,6

405)60(2

405-S2

=

-=

=

Syarat Jh> Lv, maka 90,57>62,89 memenuhi

Berdasarkan Panjang lengkung vertical bisa ditentukan langsung sesuai Tabel

II.24. (TPGJAK) No. 038/T/BM/1997, yang didasarkan pada penampilan,

kenyamanan dan jarak pandang. Untuk Vr 40-60 km/jam dan Perbedaan

Kelandaian Memanjang 0,6 % maka Panjang Lengkung (Lv) = 40-80 m, maka

di ambil Lv minimum = 70 m

mLvA

Ev 61,0800

7099,68004 =

´=

´=

mLvX 5,177041

41

4 =´=´=

mXLv

AY 15,05,17

7020099,6

20022

4 =´´

=´´

=

2. Stationing lengkung vertikal PVI 6

Sta PLV 6 = Sta PVI 6 – 1/2 .Lv

= (1+550) – 1/2 .70

= 1+515 m

Sta A6 = Sta PVI 6 – 1/4 .Lv

= (1+550) – 1/4 . 70

= 1+532,5 m

Sta PPV 6 = Sta PVI 6

= 1+550 m

Sta B 6 = Sta PVI 6 + 1/4 Lv

Page 147: PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL … – Batas Minimum Tebal Perkerasan .....48 2.8.9. Analisa Komponen Perkerasan .....49 2.9. Rencana Anggaran Biaya (RAB) .....50 BAB …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

xxxv

= (1+550) + 1/4 . 70

= 1+567,5 m

Sta PTV 6 = Sta PVI 6 + 1/2 Lv

= (1+550) + 1/2. 70

= 1+585 m

3. Elevasi lengkung vertikal:

Elevasi PLV 6 = Elevasi PVI 6 – ½Lv x g 6

= 559,54 – ( ½ . 70 x 0%)

= 559,54 m

Elevasi A6 = Elevasi PVI 6 – ( ¼ Lv x g 6 ) – y 6

= 559,54 – ( ¼ . 70 x 0% )– 0,15

= 559,39 m

Elevasi PPV 6 = Elevasi PVI 6 – Ev 6

= 559,54 – 0,61

= 558,93 m

Elevasi B 6 = Elevasi PVI 6 - ( ¼Lv x g 7 ) – y 6

= 559,54 - (¼.70 x 6,97% )– 0.15

= 558,17 m

Elevasi PTV 6 = Elevasi PVI 6 - (½Lv x g 7)

= 559,54 - ( ½ . 70 x 6,97%)

= 557,11 m

Page 148: PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL … – Batas Minimum Tebal Perkerasan .....48 2.8.9. Analisa Komponen Perkerasan .....49 2.9. Rencana Anggaran Biaya (RAB) .....50 BAB …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

xxxvi

g) PVI7

Gambar 3.19 Lengkung Vertikal PVI7

Data – data :

Stationing PVI7 = 1+985

Elevasi PVI7 = 526,18 m

Vr = 60 km/jam

g 7 = 6,97 %

g 8 = 0 %

PLV

A 7

PPV 7 B 7 PTV 7 g7= 6,56 %

g8= 0 %

Page 149: PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL … – Batas Minimum Tebal Perkerasan .....48 2.8.9. Analisa Komponen Perkerasan .....49 2.9. Rencana Anggaran Biaya (RAB) .....50 BAB …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

xxxvii

[ ][ ]

)(%97,6

%97,6%078

cekungLv

ggA

=-=

-=

( )

( )m

gfpVr

TVrJh

57,90

%97,635,0254

605,260278,0

254278,0

2

2

=

÷÷ø

öççè

æ-´

+´´=

÷÷ø

öççè

æ±´

+´´=

1. Mencari panjang lengkung vertikal:

Ø Berdasarkan syarat keluwesan bentuk

min)(36

606,0

6,0

Lvm

VLv

=´=´=

Ø Berdasarkan syarat drainase

max)(8,278

97,640

40

Lvm

ALv

=´=´=

Ø Berdasarkan syarat kenyamanan pengemudi

min)(5033600

100060Lvm

tVLv

=´´

=

´=

Ø Pengurangan goncangan

min)(7,69360

97,660360

2

2

Lvm

AVLv

=

´=

Page 150: PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL … – Batas Minimum Tebal Perkerasan .....48 2.8.9. Analisa Komponen Perkerasan .....49 2.9. Rencana Anggaran Biaya (RAB) .....50 BAB …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

xxxviii

Jika menggunakan TPGJAK :

m

ALv

95,62405

6097,6405

S

2

2

=

´=

=

Syarat Jh<Lv, maka 90,57>62,95 maka tidak memenuhi

m

ALv

89,6297,6

405)60(2

405-S2

=

-=

=

Syarat Jh> Lv, maka 90,57>62,89 memenuhi

Berdasarkan Panjang lengkung vertical bisa ditentukan langsung sesuai Tabel

II.24. (TPGJAK) No. 038/T/BM/1997, yang didasarkan pada penampilan,

kenyamanan dan jarak pandang. Untuk Vr 40-60 km/jam dan Perbedaan

Kelandaian Memanjang 0,6 % maka Panjang Lengkung (Lv) = 40-80 m, maka

di ambil Lv minimum = 70 m

mLvA

Ev 61,0800

7099,68007 =

´=

´=

mLvX 5,177041

41

7 =´=´=

mXLv

AY 15,05,17

7020099,6

20022

7 =´´

=´´

=

2. Stationing lengkung vertikal PVI 7

Sta PLV 7 = Sta PVI 7 – 1/2 .Lv

= (1+985) – 1/2 .70

= 1+950 m

Sta A7 = Sta PVI 7 – 1/4 .Lv

Page 151: PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL … – Batas Minimum Tebal Perkerasan .....48 2.8.9. Analisa Komponen Perkerasan .....49 2.9. Rencana Anggaran Biaya (RAB) .....50 BAB …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

xxxix

= (1+985) – 1/4 . 70

= 1+967,5 m

Sta PPV 7 = Sta PVI 7

= 1+985 m

Sta B 7 = Sta PVI 7 + 1/4 Lv

= (1+985) + 1/4 . 70

= 2+002,5 m

Sta PTV 7 = Sta PVI 7 + 1/2 Lv

= (1+985) + 1/2. 70

= 2+020 m

3. Elevasi lengkung vertikal:

Elevasi PLV 7 = Elevasi PVI 7 + ( ½Lv x g 7)

= 526,18 + (½.70 x 6,97%)

= 528,61 m

Elevasi A7 = Elevasi PVI 7 + ( ¼ Lv x g 7 ) + y 7

= 526,18 + (¼.70 x 6,97%)+ 0,15

= 527,54 m

Elevasi PPV 7 = Elevasi PVI 7 + Ev 7

= 526,18 + 0,61

= 526,79 m

Elevasi B 7 = Elevasi PVI 7 + (¼Lv x g 8 )+ y 7

= 526,18 + (¼.69,7 x 0%) + 0,15

= 526,33 m

Elevasi PTV 7 = Elevasi PVI 7 + (½Lv x g 8)

Page 152: PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL … – Batas Minimum Tebal Perkerasan .....48 2.8.9. Analisa Komponen Perkerasan .....49 2.9. Rencana Anggaran Biaya (RAB) .....50 BAB …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

xl

= 526,18 + ( ½ .69,7 x 0%)

= 526,18 m

h) PVI8

Gambar 3.20 Lengkung Vertikal PVI8

Data – data :

Stationing PVI8 = 2+464

Elevasi PVI8 = 526,18 m

Vr = 60 km/jam

g 8 = 0 %

PLV 8 A 8

g8 = 0 %

g9 = 6,56 % PPV 8

B 8

PTV 8

Page 153: PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL … – Batas Minimum Tebal Perkerasan .....48 2.8.9. Analisa Komponen Perkerasan .....49 2.9. Rencana Anggaran Biaya (RAB) .....50 BAB …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

xli

g 9 = 3,16 %

[ ][ ]

)(%16,3

%0%16,389

cembungLv

ggA

=-=

-=

( )

( )m

gfpVr

TVrJh

99,85

%16,335,0254

605,260278,0

254278,0

2

2

=

÷÷ø

öççè

æ-´

+´´=

÷÷ø

öççè

æ±´

+´´=

1. Mencari panjang lengkung vertikal:

Ø Berdasarkan syarat keluwesan bentuk

min)(36

606,0

6,0

Lvm

VLv

=´=´=

Ø Berdasarkan syarat drainase

max)(4,126

16,340

40

Lvm

ALv

=´=´=

Ø Berdasarkan syarat kenyamanan pengemudi

min)(5033600

100060Lvm

tVLv

=´´

=

´=

Jika menggunakan TPGJAK :

m

ALv

08,28405

6016,3405

S

2

2

=

´=

=

Page 154: PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL … – Batas Minimum Tebal Perkerasan .....48 2.8.9. Analisa Komponen Perkerasan .....49 2.9. Rencana Anggaran Biaya (RAB) .....50 BAB …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

xlii

Syarat Jh<Lv, maka 85,99>28,08 maka tidak memenuhi

m

ALv

16,816,3

405)60(2

405-S2

-=

-=

=

Syarat Jh> Lv, maka 85,99>-8,16 memenuhi

Berdasarkan Panjang lengkung vertical bisa ditentukan langsung sesuai Tabel

II.24. (TPGJAK) No. 038/T/BM/1997, yang didasarkan pada penampilan,

kenyamanan dan jarak pandang. Untuk Vr 40-60 km/jam dan Perbedaan

Kelandaian Memanjang 0,6 % maka Panjang Lengkung (Lv) = 40-80 m, maka

di ambil Lv minimum = 50 m

mLvA

Ev 19,0800

5016,38008 =

´=

´=

mLvX 5,125041

41

8 =´=´=

mXLv

AY 04,05,12

5020016,3

20022

8 =´´

=´´

=

2. Stationing lengkung vertikal PVI 8

Sta PLV 8 = Sta PVI 8 – 1/2 .Lv

= (2+464) – 1/2 .50

= 2+439 m

Sta A8 = Sta PVI 8 – 1/4 .Lv

= (2+464) – 1/4 . 50

= 2+451,5 m

Sta PPV 8 = Sta PVI 8

= 2+464 m

Page 155: PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL … – Batas Minimum Tebal Perkerasan .....48 2.8.9. Analisa Komponen Perkerasan .....49 2.9. Rencana Anggaran Biaya (RAB) .....50 BAB …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

xliii

Sta B 8 = Sta PVI 8 + 1/4 Lv

= (2+464) + 1/4 . 50

= 2+476,5 m

Sta PTV 8 = Sta PVI 8 + 1/2 Lv

= (2+464) + 1/2. 50

= 2+489 m

3. Elevasi lengkung vertikal:

Elevasi PLV 8 = Elevasi PVI 8 – ½Lv x g 8

= 526,18 – ( ½ . 50 x 0%)

= 526,18 m

Elevasi A8 = Elevasi PVI 8 – ( ¼ Lv x g 8 ) – y 8

= 526,18 – ( ¼ .50 x 0%) – 0,04

= 526,14 m

Elevasi PPV 8 = Elevasi PVI 8 – Ev 8

= 526,18 – 0,19

= 525,99 m

Elevasi B 8 = Elevasi PVI 8 - ( ¼Lv x g 9 ) – y 8

= 526,18 - (¼.50 x 3,16% ) – 0,04

= 525,74 m

Elevasi PTV 8 = Elevasi PVI 8 - (½Lv x g 9)

= 526,18 - ( ½ .50 x 3,16%)= 525,39 m

Page 156: PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL … – Batas Minimum Tebal Perkerasan .....48 2.8.9. Analisa Komponen Perkerasan .....49 2.9. Rencana Anggaran Biaya (RAB) .....50 BAB …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

xliv

BAB IV

PERHITUNGAN TEBAL PERKERASAN

4.1 Data Perencanaan Tebal Perkerasan

Jenis jalan yang direncanakan = Jalan kelas II (jalan Arteri)

Tebal perkerasan = 2 lajur dan 2 arah

Pelaksanaan konstruksi jalan dimulai tahun = 2011

Masa pelaksanaan = 1 tahun

Perkiraan pertumbuhan lalu lintas

selama pelaksaaan = 2 %

Umur rencana (UR) = 10 tahun

Perkiraan pertumbuhan lalu lintas

selama umur rencana = 7 %

Perkiraan curah hujan rata-rata = 850 mm/th

Susunan lapis perkerasan Surface course = Laston MS 744

Base course = Batu pecah (kelas A)

CBR 100%

Sub base course = Sirtu (kelas A)

CBR 70%

C = (Koefisien distribusi kendaraan) didapat dari jumlah 2 jalur 2 arah

Jalan di buka tahun 2012

Page 157: PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL … – Batas Minimum Tebal Perkerasan .....48 2.8.9. Analisa Komponen Perkerasan .....49 2.9. Rencana Anggaran Biaya (RAB) .....50 BAB …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

xlv

Tabel 4.1 Nilai LHRS(2011)

No Jenis kendaraan LHRS

( Kendaraan / hari / 2arah )

1 Mobil 2500

2 Bus 200

3 Truk 2 As (13 ton) 150

4 Truk 3 As (20 ton) 100

5 Truck 5 As (30 ton) 60

Jumlah total 3010

4.2 Perhitungan Volume Lalu – Lintas

4.2.1. Perhitungan Lalu Lintas Harian Rata-rata

Ø Jalan direncanakan tahun 2011 maka LHRs ( LHR Survai) yang dipakai

LHR tahun 2011 dari tabel 4.1.

Ø Jalan dibuka tahun 2012 maka LHR Awal Umur Rencana adalah LHR tahun

2011 dengan pertumbuhan lalu lintas 2 %, maka i1 = 2% dan masa kontruksi

(n1) = 1 tahun

Ø Umur rencana adalah 10 th, maka LHR Akhir Umur Rencana adalah LHR

tahun 2022 dengan pertumbuhan lalu lintas ( i2 ) = 7 % dan umur rencana

(n2) = 10 tahun

Ø Rumus LHR Awal Umur Rencana ( LHR 2012 ) : LHR2011 (1 + i1) n

1

Rumus LHR Akhir Umur Rencana ( LHR 2022 ) : LHR2012 (1 + i2) n

2

Page 158: PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL … – Batas Minimum Tebal Perkerasan .....48 2.8.9. Analisa Komponen Perkerasan .....49 2.9. Rencana Anggaran Biaya (RAB) .....50 BAB …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

xlvi

Contoh Perhitungan Lalu Lintas Harian Rata-rata Pada Mobil Penumpang :

Ø LHR Awal Umur Rencana (LHR 2012)

LHR 2012 = LHR2011 (1 + 0,02)1

= 2500 x (1 + 0,02)1

= 2550

Ø LHR Akhir Umur Rencana (LHR 2022)

LHR 2022 = LHR2012 (1 +0,07)10

= 2550 x (1 +0,07)10

= 5016

Tabel 4.2 Perhitungan Lalu Lintas Harian Rata-rata

No Jenis Kendaraan LHR awal perencanaan

/ LHR Survai

LHR Awal Umur

Rencana (LHR 2012)

LHR Akhir Umur

Rencana (LHR 2022)

LHR2011 LHR2011 (1 + 0,02)1 LHR2012 (1 +0,07)10

1 Mobil 2500 2550 5016

2 Bus 200 204 401

3 Truk 2 As (13 ton) 150 153 301

4 Truk 3 As (20 ton) 100 102 201

5 Truck 5 As (30 ton) 60 61 120

Page 159: PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL … – Batas Minimum Tebal Perkerasan .....48 2.8.9. Analisa Komponen Perkerasan .....49 2.9. Rencana Anggaran Biaya (RAB) .....50 BAB …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

xlvii

4.2.2. Perhitungan Angka Ekivalen (E) Masing-Masing Kendaraan

Angaka Ekivalen (E) dari suatu sumbu kendaraan adalah angka yang menyatakan

perbandingan tingkat kerusakan yang ditimbulkan oleh suatu lintasan beban

sumbu tunggal kendaraan terhadap tingkat kerusakan yang ditimbulkan oleh satu

lintasan beban standar sumbu tunggal seberat 8,16 ton (18.000 lb).

Dari tabel 2.12 (Bab 2)

Beban sumbu 1 angka Ekivalen 0,0002 ; Beban sumbu 3 angka Ekivalen 0,0183 ;

Beban sumbu 5 angka Ekivalen 0,1410 ; Beban sumbu 6 angka Ekivalen 0,2923 ;

Beban sumbu 8 angka Ekivalen 0,9238 ; Beban sumbu ganda 7(14) angka

Ekivalen 0,7452

(E) Beban Sumbu Kendaraan dapat dihitung sebagai berikut:

No Jenis Kendaraan Angka Ekivalen (E)

1 Mobil 2 ton (1+1) 0002,00002,0 + = 0,0004

2 Bus 8 ton (3+5) 1410,00183,0 + = 0,1593

3 Truk 2 as 13 ton (5+8) 9238,01410,0 + = 1,0648

4 Truk 3 as 20 ton (6+7.7) 0,7452 + 0,2923 = 1,0375

5 Truck 5 As 30 ton (6+7.7) + (5+5) 1,0375 + 2(0,1410) = 1,3195

4.2.3. Penentuan Koefisien Distribusi Kendaraan ( C )

Dari Tabel 2.11 Koefisien distribusi kendaraan dapat diketahui nilai C untuk jalan

2 lajur dan 2 jalur pada kendaraan ringan yaitu 0,5 sedangkan untuk kendaraan

berat yaitu 0,5

Page 160: PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL … – Batas Minimum Tebal Perkerasan .....48 2.8.9. Analisa Komponen Perkerasan .....49 2.9. Rencana Anggaran Biaya (RAB) .....50 BAB …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

xlviii

4.2.4. Perhitungan Lintas Ekivalen

Contoh perhitungan lintas Ekivalen untuk mobil:

Ø LEP (Lintas Ekivalen Permulaan) :

Rumus LEP = C x E x LHR2012

= 0,5 x 0,0004 x 2550

= 0,51

Ø LEA (Lintas Ekivalen Akhir) :

Rumus LEA = C x E x LHR2022

= 0,5 x 0,0004 x 5016

= 1,0032

Ø LET (Lintas Ekivalen Tengah) :

Rumus LET = ½ (LEP + LEA)

= ½ (0,51+ 1,0032)

= 0,7566

Ø LER (Lintas Ekivalen Rencana) :

Rumus LER = LET x10UR

= 0,7566x 1010

= 0,7566

Page 161: PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL … – Batas Minimum Tebal Perkerasan .....48 2.8.9. Analisa Komponen Perkerasan .....49 2.9. Rencana Anggaran Biaya (RAB) .....50 BAB …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

xlix

Tabel 4.3 Perhitungan Lintas Ekivalen

No Jenis Kendaraan LEP LEA LET LER

C x E x LHR2012 C x E x LHR2022 ½ (LEP + LEA) LET x

10UR

1 Mobil 0,51 1,0032 0,7566 0,7566

2 Bus 16,24 31,93 24,08 24,08

3 Pick-UP 81,45 160,25 120,85 120,85

4 Truk 2 As (13 ton) 52,91 104,26 78,58 78,58

5 Truk 3 As (20 ton) 40,24 79,17 59,70 59,70

Jumlah ( ∑ ) 191,35 376,61 283,96 283,96

4.3 Penentuan CBR Desain Tanah Dasar

Harga CBR digunakan untuk menetapkan daya dukung tanah dasar (DDT),

berdasarkan grafik korelasi DDT dan CBR. Yang dimaksud harga CBR disini

adalah CBR lapangan atau CBR laboratorium.

Jika digunakan CBR lapangan dilakukan dengan tes DCP ( Dinamic Cone

Pnetrometer ) pada musim hujan ( keadaan terjelek tanah di lapangan), jika

digunakan CBR laboratorium maka pengambilan contoh tanah dasar dilakukan

dengan tabung (undisturb), kemudian direndam dan diperiksa harga CBR-nya.

Page 162: PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL … – Batas Minimum Tebal Perkerasan .....48 2.8.9. Analisa Komponen Perkerasan .....49 2.9. Rencana Anggaran Biaya (RAB) .....50 BAB …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

l

Dari pengujian DCP didapat data sebagai berikut:

Tabel 4.4 Data CBR Tanah Dasar

STA 0+000 0+100 0+200 0+300 0+400 0+500 0+600

CBR (%) 7 6 8 6 7 6 5

STA 0+700 0+800 0+900 1+000 1+100 1+200 1+300

CBR (%) 6 7 8 8 7 5 8

STA 1+400 0+500 1+600 1+700 1+800 1+900 2+000

CBR (%) 6 7 6 7 7 6 7

STA 2+100 2+200 2+300 2+400 2+500 2+600 2+700

CBR (%) 5 6 8 7 7 5 8

STA 2+800 2+900 3+000 3+100

CBR (%) 7 5 7 8

Page 163: PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL … – Batas Minimum Tebal Perkerasan .....48 2.8.9. Analisa Komponen Perkerasan .....49 2.9. Rencana Anggaran Biaya (RAB) .....50 BAB …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

li

Tabel 4.5 Penghitungan jumlah dan prosentase CBR yang sama atau lebih besar

No CBR Jumlah yang sama atau lebih besar

Persen yang sama atau lebih besar

1 5 31 31/31 x 100 % = 100 %

2 6 27 27/31x 100 % = 87,09 %

3 7 19 19/31x 100 % = 61,29 %

4 8 7 7/31 x 100 % = 22,58 %

Yang selanjutnya akan dibuat grafik penentuan CBR, antara CBR tanah dasar

dengan persen yang sama atau lebih besar. Sehingga akan didapatkan nilai

CBRnya. Yaitu nilai CBR 90%.

Grafik 4.1. Grafik hubungan CBR Tanah Dasar dengan Prosentase CBR yang

sama atau lebih besar.

Page 164: PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL … – Batas Minimum Tebal Perkerasan .....48 2.8.9. Analisa Komponen Perkerasan .....49 2.9. Rencana Anggaran Biaya (RAB) .....50 BAB …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

lii

4.4 Penentuan Daya Dukung Tanah (DDT)

CBRDDT

100 90

80 70 60 50 40 30

20

10 9

8 7 6 5 4 3

2

10

9

8

7

6

5

4

3

2

Page 165: PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL … – Batas Minimum Tebal Perkerasan .....48 2.8.9. Analisa Komponen Perkerasan .....49 2.9. Rencana Anggaran Biaya (RAB) .....50 BAB …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

liii

Gambar 4.1. Korelasi DDT dan CBR

Hubungan Nilai CBR Dengan Garis Mendatar Kesebelah Kiri Diperoleh Nilai

DDT = 4,8

4.5 Perhitungan Faktor Regional (FR)

Dari data – data dibawah ini dapat ditentukan Faktor Regional ( FR ) adalah :

Ø % kendaraan berat = %1002011 LHR

berat kend. ´

Jumlah

= %1003010

510´

= 16,94 % £ 30 %

Ø Curah hujan berkisar 850 mm / tahun

Sehingga dikategorikan < 900 mm/ tahun, termasuk pada iklim I

Ø Kelandaian = %100B-AJarak

B titik Elevasi -A titik Elevasi´

= %1003100

506,02 - 609,52´

= 3,33 % < 6 %

Sehingga dikategorikan Kelandaian I

Gambar 4.2 Korelasi DDT dan CBR

1

1

Page 166: PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL … – Batas Minimum Tebal Perkerasan .....48 2.8.9. Analisa Komponen Perkerasan .....49 2.9. Rencana Anggaran Biaya (RAB) .....50 BAB …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

liv

Pada Tabel 2.13 Dapat di tentukan prosentase kendaraan berat 16,94 % £ 30 %

maka masuk kelandaian I ,kelandaian kurang dari 6% maka dikategorikan

kelandaian I dan curah hujan 850 mm/tahun < 900 mm/tahun masuk pada iklim I.

sehingga diperoleh nilai FR = 0,5

Tabel 4.6 Faktor Regional (FR)

Curah

Hujan

Kelandaian I Kelandaian II Kelandaian III

(< 6 %) (6 – 10 %) (> 10 %)

% kendaraan berat % kendaraan berat % kendaraan berat

£ 30 % > 30 % £ 30 % > 30 % £ 30 % > 30 %

Iklim I

0,5 1,0 –

1,5 1,0

1,5 –

2,0 1,5

2,0 –

2,5 < 900 mm/th

Iklim II

1,5 2,0 –

2,5 2,0

2,5 –

3,0 2,5

3,0 –

3,5 > 900 mm/th

Page 167: PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL … – Batas Minimum Tebal Perkerasan .....48 2.8.9. Analisa Komponen Perkerasan .....49 2.9. Rencana Anggaran Biaya (RAB) .....50 BAB …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

lv

4.6 Penentuan Indeks Permukaan (IP)

4.6.1. Indeks Permukaan Awal (IPo)

Direncanakan jenis lapisan Laston dengan Roughness >1000 mm / tahun, Maka

berdasarkan Buku Petunjuk Perencanaan Tebal perkarasan lentur jalan raya

dengan Metode Analisa Komponen SKBI 2.3.26.1987. Daftar VI Indeks

Permukaan Pada Awal Umur Rencana (IPo) maka diperoleh IPo = 3,9 – 3,5

4.6.2. Indeks Permukaan Akhir (IPt)

Dari data klasifikasi manfaat Jalan Arteri dan hasil perhitungan LER yaitu

didapat nilai LER = 1334,9558 ~ 1335 maka berdasarkan Buku Petunjuk

Perencanaan Tebal perkarasan lentur jalan raya dengan Metode Analisa

Komponen SKBI 2.3.26.1987. Daftar V Indeks Permukaan Pada Akhir Umur

Rencana (IPt) maka diperoleh

IPt = 2,0 – 2,5

4.7 Penentuan Indeks Tebal Perkerasan (ITP)

Data :

IP o = 3,9 – 3,5

IPt = 2,0 – 2,5

LER = 283,96 ~ 284

DDT = 0,5

Page 168: PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL … – Batas Minimum Tebal Perkerasan .....48 2.8.9. Analisa Komponen Perkerasan .....49 2.9. Rencana Anggaran Biaya (RAB) .....50 BAB …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

lvi

FR = 1,0

Dengan nilai IPo 3,9 – 3,5 dan nilai IPt 2,0 – 2,5 . Maka digunakan Nomogram

no.4.

Gambar 4.2 Grafik Penentuan Nilai Indek Tebal Perkerasan (ITP)

Dengan nomogram no.4 Petunjuk Perencanaan Tebal Perkarasan Lentur Jalan

Raya Dengan Metode Analisa Komponen SKBI 2.3.26.1987. Gambar

Nomogram Lampiran 1 (4) , didapat nilai ITP = 6,9

Dari nilai ITP = 6,9 berdasarkan Petunjuk Perencanaan Tebal Perkarasan Lentur

Jalan Raya Dengan Metode Analisa Komponen SKBI 2.3.26.1987 Daftar VIII

Page 169: PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL … – Batas Minimum Tebal Perkerasan .....48 2.8.9. Analisa Komponen Perkerasan .....49 2.9. Rencana Anggaran Biaya (RAB) .....50 BAB …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

lvii

Batas – batas Minimum Tebal Lapis Permukaan (D) , direncanakan susunan

lapisan perkerasan sebagai berikut :

Ø Lapis permukaan (Surface Course)

D1 = 7,5 cm

a1 = 0,40 (LASTON MS 744)

Ø Lapis pondasi atas (Base Course)

D2 = 20 cm

a2 = 0,14 (Batu Pecah kelas A CBR 100 %)

Ø Lapis pondasi bawah (Sub Base Course)

D3 = ….

a3 = 0,13 (Sirtu / Pitrun kelas A CBR 70 %)

dimana :

a1,a2,a3 : Koefisien relative bahan perkerasan (SKBI 2.3.26 1987).

D1,D2,D3 : Tebal masing-masing lapis permukaan.

Maka tebal pondasi bawah (D3) dapat dicari dengan persamaan sbb :

ITP = (a1 x D1) + (a2 x D2) + (a3 x D3)

6,9 = (0,40 x 7,5) + (0,14 x 20) + (0,13 x D3)

9,9 = 3 + 2,8 + (0,13 x D3)

D1 = 13,0

)8,23(9,6 +-

D3 = 8,46 cm ~ 9 cm

Page 170: PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL … – Batas Minimum Tebal Perkerasan .....48 2.8.9. Analisa Komponen Perkerasan .....49 2.9. Rencana Anggaran Biaya (RAB) .....50 BAB …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

lviii

Susunan Perkerasan :

Gambar 4.3 Potongan A-A,Susunan Perkerasan

Gambar 4.4 Typical Cross Section

Keterangan : Potongan A-A = susunan perkerasan.

Batu Pecah Kelas A (CBR 100 %)

7,5 cm

20 cm

9 cm Sirtu / Pitrun Kelas A (CBR 70 %)

LASTON MS 744

CBR tanah dasar = 5,3%

2 m 2 m

-2% -2% -4% -4%

0,5 m

1,9 m

1m 0,5 m

1,9 m

1m

A

A

Page 171: PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL … – Batas Minimum Tebal Perkerasan .....48 2.8.9. Analisa Komponen Perkerasan .....49 2.9. Rencana Anggaran Biaya (RAB) .....50 BAB …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

lix

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan 1. Jalan Tegalsari-Karangpandang merupakan jalan arteri dengan spesifikasi

jalan kelas II, lebar perkerasan m5,32´ ,dengan kecepatan rencana

JamKm60

a. Pada 1PI direncanakan jenis tikungan Full-Circle dengan jari-jari

lengkung rencana 515 m, sudut 1PI sebesar "'0 45,34306 .

b. Pada 2PI direncanakan jenis tikungan Spiral-Circle-Spiral dengan jari-

jari lengkung rencana 200 m, sudut 2PI sebesar "'0 04,25732 .

c. Pada 3PI direncanakan jenis tikungan Spiral-Circle-Spiral dengan jari-

jari lengkung rencana 230 m, sudut 3PI sebesar "'0 11,453946 .

2. Pada alinemen vertikal jalan Tegalsari-Karangpandang terdapat 8 PVI .

Untuk mendapatkan keseimbangan antara galian dan timbunan.

3. Perkerasan jalan Tegalsari-Karangpandang menggunakan jenis perkerasan

lentur berdasarkan volume LHR yang ada dengan :

Page 172: PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL … – Batas Minimum Tebal Perkerasan .....48 2.8.9. Analisa Komponen Perkerasan .....49 2.9. Rencana Anggaran Biaya (RAB) .....50 BAB …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

lx

b. Jenis bahan yag dipakai adalah :

1) Surface Course : LASTON MS 744

2) Base Course : Batu pecah Kelas A ( CBR 100% )

3) Sub Base Course : Sirtu Kelas A ( CBR 70% )

c. Dengan perhitungan didapatkan dimensi dengan tebal dari masing-

masing lapisan :

1) Surface Course : 7,5 cm

2) Base Course : 20 cm

3) Sub Base Course : 9 cm

d. Perencanaan jalan Tegalsari-Karangpandang dengan panjang 3100 m

membutuhkann biaya untuk pembangunan sebesar

Rp.21.790.244.074,83 dengan waktu pelaksanaan selama 8 bulan.

6.2 Saran

1. Perencanaan geometrik jalan sebaiknya berdasarkan data hasil survey

langsung di lapangan agar diperoleh perencanaan yang optimal.

2. Perencanaan perkerasan jalan sebaiknya menggunakan data selengkap

mungkin baik data lalu lintas maupun data lainnya agar pembangunan dapat

berjalan dengan optimal.

3. Bagi tenaga kerja mendapat asuransi kecelakaan diri dan jaminan

keselamatan dan kesehatan kerja mengingat pelaksanaan proyek adalah

pekerjaan dengan resiko kecelakaan tinggi.

Page 173: PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL … – Batas Minimum Tebal Perkerasan .....48 2.8.9. Analisa Komponen Perkerasan .....49 2.9. Rencana Anggaran Biaya (RAB) .....50 BAB …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

lxi