Perencanaan dan Implementasi Sistem Informasi ......rekam medis hingga pembayaran obat maka akan...
Transcript of Perencanaan dan Implementasi Sistem Informasi ......rekam medis hingga pembayaran obat maka akan...
2
1. Pendahuluan
Pelayanan merupakan kegiatan yang terjadi dalam interaksi langsung antara
pengguna layanan dengan perusahaan/organisasi penyedia layanan guna
memberikan kepuasan pelanggan. Pelayanan kesehatan merupakan salah satu
bentuk layanan umum yang disediakan oleh klinik. Pengguna layanan berharap
mendapatkan pelayanan yang bermutu baik yaitu efisien dan efektif. Untuk
mendukung pelayanan tersebut, maka diperlukan administrasi pasien yang baik.
Adminstrasi pasien memberikan nilai tersendiri bagi pasien. Pasien dapat menilai
kualitas klinik dari pelayanan yang diberikan. Klinik yang menjadi lokasi
penelitian ini merupakan salah satu klinik penyedia layanan kesehatan kulit.
Klinik dr.Joko memiliki banyak pasien dan jumlah kunjungan pasien yang cukup
tinggi. Prosedur atau kegiatan administrasinya dilakukan secara manual seperti
pencatatan data sehingga rentan akan kesalahan informasi dan menyebabkan
pengolahan data menjadi tidak akurat. Apabila terjadi kesalahan informasi dalam
administrasi pasien mulai dari registrasi pasien, pendaftaran pemeriksaan pasien,
rekam medis hingga pembayaran obat maka akan mengganggu kegiatan
operasionalnya. Maka dari itu, klinik harus mempunyai suatu sistem sebagai
pendukung untuk melakukan pelayanan kesehatan secara efisien dan efektif.
2. Tinjauan Pustaka
Penelitian yang membahas tentang sistem pelayanan pasien telah banyak
dipublikasikan, salah satunya penelitian yang memaparkan tentang sistem
informasi rekam medis pasien di UPTD Puskesmas Jampang Tengah Kabupaten
Sukabumi [1]. Latar belakang masalahnya adalah pengolahan data pasien belum
terintegrasi satu sama lain. Dengan adanya sistem rekam medis, pihak puskesmas
menjadi lebih mudah dalam pengolahan data pasien dan memperoleh laporan
yang diperlukan oleh Unit Pelaksana Teknik Dinas Puskesmas terkait. Penelitian
lainnya yaitu sistem informasi pelayanan kesehatan pada Puskesmas Pontang
Serang Banten [2]. Dengan penerapan sistem ini, pihak puskesmas dapat
mengefektifkan kinerja serta mengefisiensikan waktu dalam pengolahan data
pasien, rekam medis dan data obat serta bermanfaat bagi peningkatan pelayanan
kesehatan pasien. Penelitian ini menitikberatkan pada proses administrasi pasien
sebagai pendukung kegiatan pelayanan kesehatan pasien di klinik. Sistem memuat
tentang catatan identitas pasien, pemeriksaan fisik, diagnosis/masalah dan
pengobatan pasien. Kegiatan administrasi pasien menggunakan sistem yang
terkomputerisasi.
Sistem adalah sekumpulan elemen yang saling terkait atau terpadu yang
dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan [3]. Sistem adalah suatu jaringan kerja
dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk
melakukan kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu [4].
Informasi adalah hasil pemrosesan data yang diperoleh dari setiap elemen sistem
tersebut menjadi bentuk yang mudah dipahami dan merupakan pengetahuan yang
relevan yang dibutuhkan oleh orang untuk menambah pemahamannya terhadap
fakta-fakta yang ada [5]. Sistem informasi adalah kumpulan elemen yang saling
3
berhubungan satu sama lain yang membentuk satu kesatuan untuk
mengintegrasikan data, memproses dan menyimpan serta mendistribusikan
informasi [5]. Pelayanan merupakan suatu/serangkaian aktivitas yang bersifat tidak kasat
mata (tidak dapat diraba) yang terjadi sebagai akibat adanya interaksi antara
konsumen/pelanggan dengan karyawan/hal-hal lain yang disediakan oleh
perusahaan pemberi layanan yang dimaksudkan untuk memecahkan masalah
konsumen/pelanggan [6]. Pelayanan memiliki empat karakteristik [6] : 1)
Intangibility, jasa bersifat tidak dapat dilihat, dirasa, dicium, didengar, atau diraba
sebelum dibeli dan dikonsumsi. Konsumen dapat merasakan jasa/layanan apabila
mereka sudah mengkonsumsinya; 2) Heterogeneity, layanan sangat bersifat
variabel atau heterogen, artinya bentuk, kualitas dan jenisnya sangat beraneka
ragam, tergantung pada siapa, kapan, dan di mana layanan tersebut dihasilkan;
3)Inseparability, barang fisik biasanya diproduksi terlebih dahulu, kemudian
dijual, baru dikonsumsi; sedangkan jasa/layanan umumnya dijual terlebih dahulu,
baru kemudian diproduksi dan dikonsumsi pada waktu dan tempat yang sama;
4)Perishability, jasa/layanan adalah komoditas yang tidak tahan lama, tidak dapat
disimpan untuk pemakaian ulang di waktu datang, dijual kembali atau
dikembalikan.
Rekam medis adalah keterangan baik yang tertulis maupun terekam tentang
identitas anamnesa, penentuan fisik, laboratorium, diagnose segala pelayanan dan
tindakan medik yang diberikan kepada pasien dan pengobatan baik yang dirawat
inap, rawat jalan maupun mendapatkan pelayanan gawat darurat [7]. Rekam
medis mempunyai arti yang lebih luas daripada hanya sekedar catatan biasa,
karena di dalam catatan tersebut memuat segala informasi menyangkut seorang
pasien yang akan dijadikan dasar untuk menentukan tindakan lebih lanjut kepada
pasien. Dalam Peraturan Menteri Kesehatan No.749a tahun 1989 menyebutkan
bahwa rekam medis memiliki lima manfaat, yaitu [7]: 1) Sebagai dasar
pemeliharaan kesehatan dan pengobatan penyakit; 2) Sebagai bahan pembukuan
dalam perkara hokum; 3) Bahan untuk kepentingan penelitian; 4) Sebagai dasar
pembayaran biaya pelayanan kesehatan; dan 5) Sebagai bahan untuk menyiapkan
statistik kesehatan Isi rekam medis pasien rawat jalan sekurang-kurangnya
memuat catatan/dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan fisik,
diagnosis/masalah, tindakan/pengobatan dan pelayanan lain yang telah diberikan
kepada pasen. Tujuan sistem pelayanan rekam medis yaitu untuk menyediakan
informasi guna memudahkan pengelolaan dalam pelayanan kepada pasien dan
memudahkan pengambilan keputusan manajerial (perencanaan, pengorganisasian,
pelaksanaan, pengawasan, penilaian dan pengendalian) oleh pemberi pelayanan
klinis dan administrasi pada sarana pelayanan kesehatan [8]. Tanpa didukung
suatu sistem pengelolaan rekam medis yang baik dan benar, maka tertib
administrasi tidak akan berhasil [8]. Bentuk pelayanan rekam medis ini dapat
dilihat dari level terendah sampai pada level lebih tinggi dan canggih. Menurut
DEPKES RI bentuk pelayanan rekam medis meliputi [8] : 1) Pelayanan rekam
medis berbasis kertas, rekam medis manual adalah rekam medis yang berisi
lembar administrasi dan medis yang diolah, ditata/assembling dan disimpan secara
4
manual; 2) Pelayanan rekam medis manual dan registrasi komputerisasi, rekam
medis berbasis komputerisasi, namun masih terbatas hanya pada pendaftaran, data
pasien masuk dan pasien keluar termasuk meninggal. Pengolahan masih terbatas
pada sistem registrasi secara komputerisasi. Sedangkan lembar administrasi dan
medis masih diolah secara manual; 3) Pelayanan manajemen infomasi kesehatan
terbatas, pelayanan rekam medis yang diolah menjadi informasi dan
pengelolaannya secara komputerisasi yang berjalan pada satu sistem secara
otomatis di unit kerja manajemen informasi kesehatan; 4)Pelayanan sistem
informasi terpadu, Computerized patient Record (CPR), yang disusun dengan
mengambil dokumen langsung dari sistem image dan struktur sistem dokumen
yang telah berubah; 5) Pelayanan Manajemen Informasi Kesehatan dengan rekam
kesehatan elektronik, sistem pendokumentasian telah berubah dari Electronic
Medical Record (EMR) menjadi Electronic Patient Record sampai dengan tingkat
yang paling akhir dari pengembangan Health Information System, yaitu Electronic
Health Information System, yakni Electronic Health Record (EHR) – Rekam
Kesehatan Elektronik. Penelitian ini membahas tentang kegiatan administrasi
sebagai pendukung layanan kesehatan pasien di klinik. Sistem yang dirancang
memuat tentang catatan identitas pasien, pemeriksaan fisik, diagnosis/masalah dan
tindakan/pengobatan. Dapat dilihat pada proses pendaftaran pasien, daftar ulang,
pemeriksaan dan pengambilan obat.
3. Metodologi Penelitian
Metode pengembangan sistem yang digunakan adalah metode prototype.
Metode ini merupakan suatu metode dalam pengembangan sistem yang
menggunakan pendekatan untuk membuat suatu program dengan cepat dan
bertahap sehingga segera dapat dievaluasi oleh pemakai [3]. Tahapan-tahapan
metode prototype adalah [3] : 1) Identifikasi kebutuhan pemakai, pada tahap ini
pengembang dan pemakai saling bertemu. Kemudian bersama-sama
mendefinisikan format seluruh perangkat lunak, mengidentifikasikan kebutuhan
sistem; 2) Membuat prototype, pada tahap ini pengembang mulai membuat
prototype berdasarkan kebutuhan sistem yang telah disepakati antara pengguna
dan pemakai; 3) Menguji prototype pada tahap ini, pemakai melakukan pengujian
prototype dan memberikan kritik atau saran; 4) Memperbaiki prototype, pada
tahap ini, pengembang melakukan modifikasi sesuai dengan masukan pemakai;
5)Mengembangkan versi produksi, pada tahap ini pengembang menyelesaikan
sistem sesuai dengan masukan terakhir pemakai.
Identifikasi Kebutuhan Pemakai
Jenis penelitian yang akan dilakukan adalah studi kasus, yang artinya
melakukan penelitian secara langsung pada objek penelitian dengan cara
mengumpulkan data, mengolah dan menganalisis data, serta menyimpulkannya
sehingga kesimpulan diperoleh berdasarkan objek yang diteliti. Kesimpulan
berupa perancangan dan implementasi. Data yang digunakan dalam penelitian ini
1) Data primer, merupakan data yang diperoleh langsung dari objeknya; 2) Data
5
sekunder, merupakan data yang diperoleh dari teori-teori penunjang atau olahan
dari pihak lain. Teknik yang digunakan dalam penelitian adalah : a) Observasi,
merupakan pengumpulan data yang dilakukan dengan mengamati secara langsung
mengenai proses bisnis pelayanan pasien klinik dr.Joko; b) Wawancara,
merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara tanya jawab
langsung dengan pihak yang terkait yaitu pemilik dan karyawan klinik dr.Joko.
Wawancara yang dilakukan mengenai pelayanan pasien yang terjadi pada klinik
dr.Joko bertujuan untuk menentukan kebutuhan yang harus dipenuhi untuk
merancang aplikasi yang dibangun; c) Studi literatur, teknik pencarian data dan
informasi pada buku-buku/kepustakaan sebagai bahan referensi yang
berhubungan dengan materi penelitian.
Tahap Analisis
Sebelum melakukan perancangan suatu sistem yang baru, harus memahami
proses bisnis yang telah ada terlebih dahulu agar dapat menilai kekurangan apa
saja yang dapat diperbaiki. Penggambaran proses analisis sistem dilakukan
dengan cara membuat penggambaran sistem yang telah ada dan membuat analisis
kebutuhan atau Software Requirement Specification (SRS).
Gambar 1 menjelaskan proses bisnis pelayanan pasien sebelumnya klinik
dr.Joko :
1. Pasien mendaftar berobat terlebih dahulu dengan cara menelepon ke klinik.
Pasien menyebutkan nama pasien yang akan melakukan periksa.
2. Customer service mengajukan pertanyaan apakah pasien sudah pernah
berobat atau belum. Apabila pasien belum terdaftar, maka pasien harus
mendaftar dan kemudian memberikan identitasnya, berikutnya akan dicatat
oleh customer service. Sedangkan bagi pasien yang sudah pernah berobat,
maka langsung menyebutkan nama dan umur. Setelah nama dan umur
dicatat, customer service memberikan nomor antrian kepada pasien.
3. Nomor antrian digunakan untuk melakukan daftar ulang dan pemeriksaan.
Pasien datang ke klinik untuk daftar ulang dan menyebutkan nama beserta
nomor antriannya. Selanjutnya customer service mencatat dan mencentang
nomor antrian pasien serta menyiapkan kartu pasien berisi data pasien beserta
riwayatnya yang tertulis pada secarik kertas. Kartu pasien tersebut ditumpuk
di sebuah almari berisi rak-rak.
4. Kartu pasien tersebut diserahkan ke dokter digunakan untuk pemeriksaan.
Dokter memberikan konsultasi dan mencatat riwayat baru pasien. Setelah
aktivitas ini, ada dua kemungkinan yaitu hanya konsultasi atau konsultasi dan
pemberian resep obat. Apabila hanya konsultasi, maka pasien pulang. Jika
konsultasi dan pemberian obat, maka pasien menuju ke apotek.
5. Pasien membawa resep obat ke apotek dan kemudian melakukan
pengambilan obat serta transaksi pembayaran. Setelah selesai semua, maka
pasien pulang.
6
Bisnis Proses Pelayanan SebelumnyaA
po
tek
Do
kte
rC
SP
as
ien
Kepulangan PasienPendaftaran
Telefon
Bertanya
apakah sudah
pernah
berobat
Mencatat
pendaftaran
Daftar Ulang Pemeriksaan
Berikan
nomor
antrian
Sebutkan
nomor antrian
Mencatat
daftar ulangCari kartu
pasien
Berikan
kartu
Catat
keluhan
pasien
DiagnoseHanya
konsultasi
Resep
diberikan
pasien
Terima resep Racik obat Catat obat
keluar
Tulis nota
pembayaran
Hitung total
pembayaran
Pasien
bayar
Pasien
pulang
Tindakan
pengobatan
Gambar 1 Proses Bisnis Sebelumnya
Hasil analisis yang menjadi permasalahan pada proses bisnis yang sudah
berjalan di klinik adalah pencatatan administrasi masih manual dan belum
terintegrasi, sehingga rentan terjadi kesalahan informasi dan menyebabkan
pengolahan data menjadi tidak akurat. Prosedur administrasi yang baik menjadi
pendukung kegiatan pelayanan kesehatan yang diberikan kepada pasien. Prosedur
administrasi yang baik dapat didukung dengan system yamg terkomputerisasi.
Tabel 1 dan Tabel 2 merupakan tabel perbandingan antara proses bisnis
sebelumnya dengan sistem yang akan diterapkan.
Tabel 1 Proses bisinis sebelumnya
Proses Keterangan
1. Pendaftaran pasien - Pasien memberikan identitas diri (nama dan umur)
- Customer service mencatat pendaftaran pasien (nama dan umur pasien)
- Cutomer service memberikan nomor antrian
2. Daftar ulang pasien - Pasien menyebutkan nama dan nomor antrian
- Customer service mencatat daftar ulang pasien
- Customer service mencari kartu pasien di tumpukan rak
3. Pemeriksaan - Customer service memberikan kartu pasien ke dokter
- Dokter mencatat keluhan pasien, diagnose dan memberikan resep obat
7
- Resep obat diberikan pasien dan kemudian diserahkan ke apotek
4. Pembayaran obat - Apotek menerima resep pasien
- Apotek mencatat pembelian obat
- Apotek menulis nota pembayaran
- Apotek menghitung total pembayaran
Tabel 1 merupakan model proses bisnis pelayanan pasien sebelumnya
pada klinik. Sedangkan Tabel 2 merupakan model yang akan digunakan untuk
perancangan dan implementasi sistem yang dibuat.
Tabel 2 Sistem yang akan diterapkan
Proses Keterangan
1. Pendaftaran pasien - Data pasien dimasukkan ke dalam satu database sistem untuk
memudahkan semua bagian klinik dalam pencatatan dan pencarian data.
ID pasien dijadikan sebagai primary key agar memudahkan pencarian.
- Sistem menyediakan fasilitas untuk menginputkan ID Pasien yang
dilakukan oleh customer service. Penambahan pasien dimasukkan ke
dalam tabel pendaftaran.
2. Daftar ulang pasien - Saat pasien melakukan daftar ulang, ID pasien yang termuat di dalam tabel
pendaftaran pada sistem dipilih oleh customer service.
- Sistem memberikan nomor antrian pemeriksaan pasien.
3. Pemeriksaan - Dokter dapat mengetahui urutan antrian pasien melalui sistem.
- Dokter input keluhan dan diagnose pasien pada sistem.
- Dokter input resep obat pasien pada sistem.
4. Pembayaran obat - Apotek memilih satu per satu pasien untuk melihat daftar obat sesuai
dengan resep.
- Sistem secara otomatis menghitung total pembayaran.
- Apotek mencetak nota pembayaran.
System Requirement Specifications
Kebutuhan spesifikasi sistem yang dibagi menjadi : 1) Kebutuhan input, data
pasien merupakan data-data pasien beserta riwayat pemeriksaan serta riwayat obat
selama melakukan pengobatan di klinik dr.Joko; 2) Kebutuhan proses, kebutuhan
proses pada saat aplikasi berjalan yaitu administrasi layanan termasuk rekam
medis merupakan proses pendaftaran pasien, daftar ulang, pemeriksaan
(pencatatan riwayat pasien dan pemberian resep), serta penerimaan resep obat.
Customer service, dokter dan apotek terintegrasi dengan sistem; 3) Kebutuhan
output yaitu laporan pemeriksaan pasien merupakan data laporan berupa riwayat
pemeriksaan dan resep obat pasien, laporan pemeriksaan harian pasien merupakan
data laporan berupa pemeriksaan pasien per hari dan laporan stok obat merupakan
data laporan persediaan obat; 4) Kebutuhan hak akses pengguna, pengguna yang
ada pada sistem akan dirancang menurut hak aksesnya. Hak akses pengguna
sistem dapat dilihat pada Tabel 3:
8
Tabel 3 Hak akses pengguna sistem
Hak Akses Pengguna
Customer Service Dokter Apotek
1. Melakukan login
sebagai CS
2. Mengelola data dokter
3. Mengelola data pasien
4. Input pendaftaran pasien
5. Input daftar ulang
pasien
6. Melihat data pasien
serta data pemeriksaan
pasien harian
7. Back-up laporan
pemeriksaan harian
1. Melakukan login sebagai
dokter
2. Melihat riwayat pasien
3. Input riwayat baru pasien
4. Input resep obat dan
rujukan obat (bila perlu)
1. Melakukan login
sebagai apotek
2. Mengelola data obat
3. Melihat resep obat dan
rujukan obat (bila perlu)
4. Input pembelian obat
(copy-an resep)
5. Cetak nota pembayaran
6. Melihat laporan
persediaan obat
7. Melihat laporan data
obat habis
8. Input pembelian obat
pasien
9. Back-up laporan
pembayaran obat harian
Pembangunan Prototype Aplikasi
Hasil tahap identifikasi kebutuhan pemakai menjadi bahan yang digunakan
dalam tahap perancangan sistem sebagai cara untuk mendapatkan pemecahan
masalah alternatif yang dapat diusulkan dalam pengembangan sistem.
Perancangan sistem informasi administrasi layanan kesehatan pasien pada klinik
dr.Joko akan digambarkan dengan metode UML (Unified Modelling Language).
UML digunakan unuk memodelkan sistem.
Usecase Diagram
pendaftaran pasien
input riwayat pasien
input resep obat
daftar ulang pasien
<<extend>>
<<include>>
back-up laporan pemeriksaan
harian
kelola data dokter
kelola data pasien
CS
lihat daftar pemeriksaan
<<include>>
<<include>>
input rujukan obat
dokter
lihat pembelian resep obat
<<include>>
back-up pembayaran obat harian
lihat rujukan obat
<<include>>
cetak nota pembayaran
<<include>>
lihat data obat habis
lihat laporan persediaan obat
kelola data obat
input pembelian obatapotek
Gambar 2 Usecase Diagram Sistem
9
Gambar 2 menggambarkan diagram use case untuk sistem informasi
administrasi layanan kesehatan pasien. Pengguna pertama yaitu customer service
yang dapat mengelola data dokter. data pasien, input pendaftaran, input daftar
ulang pasien, back-up laporan pemeriksaan harian pasien. Pengguna kedua yaitu
dokter yang dapat melihat pendaftaran pemeriksaan, input riwayat baru pasien,
input resep obat dan input rujukan obat. Pengguna ketiga yaitu apotek yang dapat
melihat resep obat pasien, input pembelian obat pasien, melihat rujukan obat,
cetak total pembayaran obat, kelola data obat, lihat persediaan obat, back-up
laporan pembayaran obat pasien per hari..
Activity Diagram
start
input data
pasien
pilih dokter
klik daftar
input ID pasien
valid ?tidak
search data
save data
ya
end
menampilkan
list pendaftaran
save data
SistemCS
Gambar 3 Activity Diagram Pendaftaran Pemeriksaan Pasien
Gambar 3 menggambarkan tentang aktivitas pendaftaran pemeriksaan
pasien. Dimulai customer service login terlebih dahulu kemudian input ID pasien
dan sistem akan mencari nama pasien tersebut. Apabila pasien tersebut belum
terdaftar sebagai pasien klinik, maka diharuskan mendaftar terlebih dahulu guna
memperoleh ID untuk mendaftar. Pasien yang baru saja mendaftar, mendapatkan
ID pasien. Kemudian ID pasien dimasukkan ke dalam form pendaftaran. Setelah
berhasil mendaftar, maka pada form pendaftaran akan menampilkan sebuah tabel
yang berisi list pendaftaran pemeriksaan pasien harian.
10
save data
start
memvalidasi daftar
ulang pasien
pilih ID Pasien
login
tampil daftar
pasien
get nomor
antrian
ada ?
hitung total
bayar
save data
ada
save data
input riwayat
baru pasien
input resep
obat
pilih pasien sesuai
nomor antrian
input rujukan
obat
tidak
lihat obat yang
dibeli
cetak nota
pembayaran
end
pilih pasien sesuai
nomor antrian
ApotekDokterSistemCS
Gambar 4 Activity Diagram Administrasi Layanan Pasien
Gambar 4 menggambarkan tentang activity diagram berobat pasien. Aktivitas
ini merupakan rangkaian dari aktivitas pendaftaran yang tergambar pada Gambar
3. Customer service login terlebih dahulu kemudian pilih ID pasien yang sudah
mendaftar. Berikutnya customer service konfirmasi daftar ulang. Sistem
memberikan nomor antrian beserta daftar pasien yang melakukan pemeriksaan
pada hari itu. Ketika dokter login, secara otomatis dapat mengetahui daftar
pemeriksaan pasien harian. Kemudian dokter input riwayat baru pasien dan resep
obat. Secara otomatis, apotek dapat mengetahui resep obat yang akan dibeli
pasien. Sistem menghitung total pembayaran obat pasien. Daftar resep pasien
dapat terlihat sesuai dengan urutan antriannya. Kemudian apotek memilih satu per
satu pasien untuk melihat resep obat. Berikutnya cetak nota pembayaran.
11
Sequence Diagram
CS : CS
Form Pendaftaran : User
Interface
DB : DB
2:input ID pasien
5 : send data
6 : save data ()
7: tampil list pendaftaran
3 : pilih dokter
4 : klik daftar
1:login
Gambar 5 Sequence Diagram Pendaftaran Pemeriksaan Pasien
Gambar 5 menggambarkan tentang proses pendaftaran pemeriksaan pasien
dimulai dengan customer sevice login terlebih dahulu kemudian input ID pasien.
Berikutnya database akan memeriksa data pasien. Customer service klik tombol
daftar, secara otomatis database akan menyimpan permintaan. Dan kemudian data
tampil pada tabel pemeriksaan pasien harian.
: CSForm Pendaftaran : User
Interface
: DB Form Daftar Pasien : User
Interface : Form Login
2 : Pilih ID pasien
4 : Get nomor antrian
3 : Send request
5:Tampil tabel pemeriksaan
1: Login
6:Logout
Gambar 6 Sequence Diagram Daftar Ulang
Gambar 6 menggambarkan tentang proses daftar ulang pasien yang diinput
customer service. Langkah pertama yaitu customer service login terlebih dahulu
kemudian memilih ID pasien pada tabel di form daftar pasien. Request tersebut
dikirim ke database kemudian direspon. Database secara otomatis memberikan
nomor antrian selanjutnya akan ditampilkan pada form pemeriksaan.
12
: DokterForm Daftar Pasien : User
Interface
Form Riwayat
Pemeriksaan : U...
: DB Form Resep Pasien : User
Interface
: Form Login
2 : pilih sesuai urutan antrian
3 : send request
4 : tampil data
5: input riwayat pasien
6: send data
7:save data
8: input resep obat
9 : send data
10: save data
1:Login
11:Logout
Gambar 7 Sequence Diagram Pemeriksaan
Gambar 7 menggambarkan proses pemeriksaan pasien oleh dokter. Sebelum
menggunakan sistem, dokter harus login dahulu. Dokter dapat melihat daftar
pemeriksaan melalui form daftar pasien. Kemudian dokter memilih pasien
berikutnya akan direspon database. Setelah berhasil, maka akan muncul form
riwayat pemeriksaan. Dokter input riwayat maka database akan menyimpannya.
Kemudian dokter input resep obat, database akan menyimpannya.
: Apotek : Form Login Form Pembayaran Obat :
User Interface
: DBForm Resep Pasien : User
Interface
1:Login
2:Pilih pasien
3:send request
4:tampil
6 : Logout
5 : cetak pembayaran
Gambar 8 Sequence Diagram Pembayaran Obat
Gambar 8 menggambarkan proses pembayaran obat oleh pasien. Apotek
diharuskan login terlebih dahulu baru kemudian dapat melihat resep obat per
pasien yang diberikan oleh dokter. Apotek pilih pasien sesuai urutan antrian,
database akan merespon. Selanjutnya data resep akan tampil di form pembayaran
lengkap beserta total pembayaran. Kemudian apotek cetak nota pembayaran.
13
Class Diagram
Gambar 9 Class Diagram Sistem
Gambar 9 menggambarkan tentang kelas diagram aplikasi sistem informasi
administrasi layanan kesehatan pasien yang memiliki tiga user yaitu customer
service, dokter dan apotek. Kelas diagram ini menjelaskan tentang rancangan
database sistem yang akan dibangun berupa kelas-kelas yang mempunyai atribut
dan operasi sendiri-sendiri.
Versi Aplikasi
Versi aplikasi telah mengalami proses empat kali evaluasi berdasarkan
tanggal yang tercantum pada Tabel 4. Proses evaluasi yang dilalui bertahap, mulai
dari pembuatan aplikasi pada tombol insert, update, dan delete, serta
menampilkan data kemudian memperbaiki eror yang terjadi hingga diterima.
Versi terakhir yaitu tahap memperbaiki interface serta membuat tampilan untuk
laporan.
Tabel 4. Tabel Versi aplikasi prototype
No. Versi Tanggal
Update
1 01.2012 14 Maret 2012 Menambah, mengubah serta menghapus data pasien dan data obat. Menampilkan dan mencari data pemeriksaan pasien harian.
2 02.2012 30 Maret 2012 Memperbaiki eror yang terjadi.
3 03.2012 27 April 2012 Menambah laporan persediaan stok obat. 4 04.2012 10 Mei 2012 Memperbaiki interface, menambah pengaturan akun, menambah
tools dan menampilkan laporan.
14
4. Implementasi Sistem
Setelah melihat hasil dari pembangunan prototype yang dirancang, maka
hasil dari perancangan tersebut kemudian diimplementasikan menjadi aplikasi
sistem informasi administrasi layanan kesehatan pasien. Dalam pembahasan hasil
implementasi ini sudah menggunakan hasil prototype revisi (Versi 04.2012 ).
Tahapan ini merupakan tahapan akhir dalam pengembangan sistem, dimana
aplikasi dapat diterapkan dalam kegiatan nyata yang berhubungan dengan sistem
tersebut. Terdapat evaluasi dan perbaikan yang digunakan untuk penyempurnaan
aplikasi sehingga dapat berjalan optimal sesuai dengan yang diharapkan.
Coding dan Form pada Program
Gambar 10 Form Pendaftaran Pasien
Langkah awal adalah customer service login baru kemudian dapat
melakukan pendaftaran pemeriksaan pasien dengan cara memasukkan ID pasien
pada field ID Pasien. Terlihat pada Gambar 8 terdapat tabel yang berisi daftar
pasien yang sudah melakukan pendaftaran. Tabel tersebut digunakan customer
service untuk proses selanjutnya yaitu daftar ulang pasien. Sebelum pasien
diperiksa, pasien harus melakukan daftar ulang terlebih dahulu di customer
service untuk mendapatkan nomor antrian pemeriksaan. Nomor antrian pasien ini
digunakan untuk urutan antrian pemeriksaan di dokter.
15
Gambar 11 Form Get Nomor Antrian
Setelah pasien melakukan daftar ulang, maka pasien akan mendapatkan
nomor antrian pemeriksaan. Sistem dapat otomatis memberikan nomor antrian.
Pada Gambar 11 terlihat bahwa terdapat sebuah tabel yang berisi daftar
pemeriksaan pasien harian.
Gambar 12 Form Pemeriksaan
Daftar pemeriksaan muncul di form pemeriksaan pada dokter dan
selanjutnya dokter akan melihat daftar pasien yang sudah melakukan daftar ulang.
Dokter memilih satu per satu pasien yang akan diperiksa sesuai dengan nomor
antrian. Dapat dilihat pada Gambar 12 terdapat tabel yang berisi field nomor
antrian, ID, nama pasien, dokter dan keterangan periksa. Pasien yag sudah
diperiksa, maka secara otomatis akan hilang dari tabel daftar pemeriksaan pasien
harian.
16
Gambar 13 Form Riwayat Pemeriksaan
Setelah dokter memilih satu per satu pasien maka dokter input riwayat
pasien berupa anamnesa, diagnose penyakit pasien dan lain-lain sesuai kebutuhan.
Setelah riwayat pasien disimpan, dokter dapat menggunakan tombol resep untuk
memberikan resep obat pasien. Pada Gambar 13, riwayat pasien dapat dilihat pada
tabel data riwayat pasien.
Gambar 14 Form Resep Pasien
Kemudian dokter memberikan resep obat kepada pasien. Dokter mengisi
dan menyimpan data resep terlebih dahulu kemudian dokter menambahkan obat-
obat yang harus dikonsumsi oleh pasien. Dokter input nama obat pada field Nama.
Jika obat tidak tersedia di apotek, maka dokter dapat memberikan rujukan obat
dengan menekan tombol rujukan.
17
Gambar 15 Form Pembayaran Obat
Resep obat pasien yang diinputkan oleh dokter dapat terbaca di bagian
apotek setelah berhasil login. Apotek dapat melihat obat pasien sesuai dengan
resep yang diberikan oleh dokter serta pembayaran yang harus dilakukan oleh
pasien. Terlihat pada Gambar 15, terdapat tabel yang berisi obat-obat sesuai
dengan resep masing-masing pasien. Form tersebut juga terdapat tombol yang
dapat digunakan oleh apotek untuk melihat rujukan obat pasien yang diberikan
dokter. Selanjutnya apotek dapat mencetak rujukan obat serta nota pembayaran.
Pengujian Sistem
Proses pengujian sistem adalah tahap dimana data yang ada dimasukkan dan
diuji bersamaan dengan komponen dari sistem yang dibangun untuk mengetahui
dan memastikan bahwa setiap komponen sistem telah berfungsi sesuai yang
diharapkan. Metode yang digunakan dalam proses pengujian sistem ini adalah
metode Blackbox. Metode Blackbox mengarahkan pengujian untuk menemukan
kesalahan-kesalahan dan memastikan bahwa input yang dibatasi akan
memberikan hasil aktual yang sesuai dengan hasil yang dibutuhkan [9]. Dari
keluaran yang dihasilkan, kemampuan program dalam memenuhi kebutuhan
pemakai dapat diukur sekaligus dapat diketahui kesalahannya. Tabel 4
menjelaskan beberapa kondisi yang dapat terjadi jika pengguna melakukan
penambahan data, penghapusan data hingga proses penghitungan total harga
untuk pembayaran obat pasien. Data-data tersebut ditampilkan pada tabel yang
sudah disediakan. Validasi yang telah dilakukan ke dalam sistem sehingga sistem
dapat merespon setiap tindakan yang dilakukan pengguna.
18
Tabel 5 Pengujian Sistem
No Kondisi Skenario uji Respon Sistem Hasil
Pengujian
1. Login user - Login (kesalahan mengisi
nama pengguna dan kata
sandi)
- Muncul peringatan
“Periksa User Name atau
Password”
-Login gagal
- Syarat untuk login lengkap
dan benar
- Melanjutkan ke menu
utama sesuai dengan hak
user.
-Berhasil
2. Data dokter - Pada saat input data masih
ada yang belum diisi.
- Muncul peringatan “Isi
data dengan lengkap ”
-Data tidak
bertambah.
- Hapus data - Muncul pesan “Yakin
hapus Dokter?”
- Data
dihapus.
3. Data pasien - Pada saat input data masih
ada yang belum diisi
- Muncul peringatan
“Masukkan data dengan
lengkap”
-Data tidak
bertambah.
- Hapus data - Muncul pesan “Yakin
hapus Pasien?”
-Data
dihapus
4. Data obat - Saat input data masih ada
yang belum diisi
- Muncul peringatan
“Masukkan data dengan
lengkap”
-Data tidak
bertambah
- Hapus data - Muncul pesan “Yakin
hapus Dokter?”
-Data
dihapus
5. Pendaftaran pemeriksaan - Id pasien yang belum
terdaftar
- Muncul peringatan “ID
Pasien tidak terdaftar”
-Data tidak
bertambah
- Memilih Id pasien yang
sudah mendaftar ulang
- Muncul peringatan “Pasien
sudah mendaftar ulang”
-Data tidak
bertambah
- Tidak memilih dokter - Muncul peringatan
“Masukkan data dengan
lengkap”
- Data tidak
bertambah
- Bila pasien yang mendaftar
telah mencapai batas
maksimal
- Muncul peringatan “Jumlah
pasien sudah mencapai
batas maksimal”
- Data tidak
bertambah
6. Resep pasien - Memasukkan jumlah obat
dengan tanda (-)
- Tanda (-) tidak dapat
terbaca
7. Pembayaran obat - Bila jumlah uang yang
dimasukkan kurang dari
tagihan pembayaran
- Memasukkan jumlah
uang dengan tanda (-)
- Muncul peringatan “Uang
anda kurang”
- Tanda (-) tidak dapat
terbaca
Tabel 5 merupakan tabel pengujian sistem yang menjelaskan tentang kondisi
yang akan terjadi pada saat pengguna ingin menjalankan sistem sesuai dengan
kebutuhannya. Validasi telah dilakukan ke dalam sistem sehingga sistem dapat
merespon setiap tindakan yang dilakukan oleh pengguna.
Hasil pengujian Blackbox yang telah dilakukan telah membuktikan bahwa
sistem ini dapat menghasilkan output yang diharapkan. Hasil pengujian sistem
dilakukan untuk memastikan bahwa sistem yang dibangun telah memenuhi uji
kriteria dengan penyesuaian terhadap peraturan yang berlaku dan membuktikan
bahwa setelah sistem diuji. Data user name, password, data pasien, data dokter,
19
data obat, data pendaftaran dan data pemeriksaan tidak akan ada yang sama
karena sistem tidak akan memproses jika data tersebut sudah terdaftar dalam
database sistem.
Pengujian Penerimaan Pengguna
Pengujian ini dilakukan dengan metode wawancara kepada pengguna sistem.
Pengguna terdiri dari tiga orang, satu orang dari bagian customer service, satu
orang dokter dan satu orang lagi dari bagian apotek.
Tabel 6 Tabel Pengujian Penerimaan Pengguna
No. Operasi Sistem Respon Pengguna
1 Apakah sistem ini sudah sesuai dengan kebutuhan
pengguna klinik?
Dari tiga orang, tiga orang menjawab sudah.
2 Apakah sistem informasi layanan kesehatan pasien yang
dirancang dapat diterapkan pada klinik?
Tiga orang menjawab sistem informasi ini bisa
diterapkan.
3 Apakah sistem informasi ini mudah digunakan?
Tiga orang menjawab sistem informasi ini mudah
digunakan.
4 Bagaimana tampilan dari sistem informasi yang
dirancang?
Satu orang menjawab penampilan kurang menarik.
Dua orang lagi menjawab cukup.
5 Apakah sudah melakukan proses administrasi layanan
dengan baik ?
Tiga orang mengatakan cukup baik.
Tabel 6 menjelaskan tentang tabel pengujian penerimaan pengguna sistem
yakni pihak klinik dr.Joko. Dari hasil wawancara, dapat disimpulkan bahwa
sistem ini sudah memenuhi kebutuhan pengguna. Hal ini dapat dilihat pada
pertanyaan-pertanyaan mengenai sistem yaitu tentang kesesuaian dengan
kebutuhan pengguna, penerapan perancangan sistem, kemudahan penggunaan
sistem, tampilan sistem dan proses administrasi layanan kesehatan pasien.
Evaluasi Prototype
Tahap ini merupakan tahap pengujian sederhana yang dilakukan
pengembang dengan pengguna. Pengembang melakukan evaluasi terhadap
penilaian pengguna tentang prototype yang telah dibuat, bila pengguna
menginginkan perubahan, maka pengembang akan merubah bagian mana saja
yang akan dirubah. Terdapat beberapa perubahan dan update yang dilakukan
sesuai dengan perubahan yang terjadi pada aplikasi. Versi dari awal hingga pada
implementasi akhir terdapat empat versi update.
5. Simpulan
Sistem informasi administrasi ini diharapkan dapat mendukung kegiatan
pelayanan kesehatan pasien klinik. Prosedur administrasi yang masih dilakukan
secara manual dapat digantikan dengan sistem yang terkomputerisasi. Data pasien
diinputkan ke dalam satu database untuk memudahkan semua bagian klinik
20
melakukan aktivitas seperti pencarian dan penginputan data. Customer service
tidak lagi mencari data pasien di tumpukan rak dan mencatat pasien di buku
pendaftaran. Secara otomatis sistem memberikan nomor antrian pada saat pasien
daftar ulang. Berbeda dengan proses bisnis sebelumnya, nomor antrian diberikan
pada saat pendaftaran. Hal ini dirasa kurang efektif karena nomor antrian menjadi
tidak berfungsi sebab terkadang ada pasien yang tidak datang atau bahkan pasien
dengan nomor besar datang terlebih dahulu. Customer service tidak lagi
menyerahkan kartu pasien ke dokter karena dokter dapat melihat tabel
pemeriksaan harian. Dokter tidak lagi mencatat riwayat pasien pada kartu pasien
karena riwayat tersebut diinputkan ke dalam sistem. Begitu juga dengan resep
obat, resep diinputkan ke dalam sistem. Pasien tidak lagi membawa resep obat
yang diberikan dokter ke apotek karena dengan sistem resep pasien dapat terbaca
di apotek. Apotek tidak lagi mencatat pembelian obat karena obat-obat pasien
yang telah diinputkan oleh dokter dapat terbaca melalui sistem. Apotek juga tidak
lagi menulis dan menghitung manual total pembayaran obat karena secara
otomatis dapat ditampilkan oleh sistem. Melihat perbandingan antara proses bisnis
sebelumnya dengan sistem yang akan diterapkan, maka dapat ditarik kesimpulan
bahwa prosedur administrasi yang terkomputerisasi dapat meningkatkan efisien
dan efektif kegiatan pelayanan kesehatan pasien yang diberikan oleh klinik.
6. Daftar Pustaka
[1] Andi. 2010. Sistem Informasi Rekam Medis Pasien di UPTD Puskesmas
Jampang Tengah Kabupaten Sukabumi. Skripsi. Bandung. Fakultas Teknik
dan Ilmu Komputer, UNIKOM.
[2] Ahmad. 2011. Sistem Informasi Pelayanan Kesehatan pada Puskesmas
Pontang Serang Banten. Skripsi. Bandung. Fakultas Teknik dan Ilmu
Komputer, UNIKOM.
[3] Kadir, A.2003. Pengenalan Sistem Informasi, Yogyakarta:Andi.
[4] Jogiyanto.1989. Analisis dan Desain,Yogyakarta:ANDI.
[5] Sutedjo D.O,Budi.2002.Perencanaan dan Pengembangan Sistem
Informasi,Yogyakarta:ANDI.
[6] Tjiptono,F.2008.Service Management : Mewujudkan Layanan
Prima,Yogyakarta:ANDI.
[7] Samsuhidajat et all.(2006). Manual Rekam Medis. http://nam.or.id/
(Diakses pada tanggal 16 Juni 2012).
[8] Shofari, Bambang.2005.Pengelolaan Sistem Rekam medis. Perhimpunan
Organisasi Profesional Perekammedisan, Informatika Kesehatan Indonesia.
Semarang.
[9] Chintakayala, Padmini.2005x.Beginners Guide for Software Testing :
Symbiosys.