PEREMPUAN PENGGERAK PEMBANGUNAN - ksi-indonesia.org · Perempuan dalam Pembangunan Nasional. Dalam...
Transcript of PEREMPUAN PENGGERAK PEMBANGUNAN - ksi-indonesia.org · Perempuan dalam Pembangunan Nasional. Dalam...
PEREMPUAN PENGGERAK
PEMBANGUNANdi sampaikan oleh
dr. CELLICA NURRACHADIANABUPATI KARAWANG
Pada Pelantikan Pengurus Asosiasi Analisis Kebijakan Indonesia
2.1. Geografi
Batas WilayahTimur Kab. SubangBarat Kab. BekasiTenggara Kab. PurwakartaSelatan Kab. Bogor
Luas Wilayah1.753,27 Km2 atau 175.327 Ha Terdiri dr 30 Kec. 309 Ds/Kel(3,73 % Luas Prov Jawa Barat
II. GAMBARAN UMUM KONDISI
DAERAH
2.1.1.Aspek Geografi dan
Demografi
Wilayah Kabupaten Karawang
secara geografis terletak antara
107° 02’-107° 40’ BTdan 5° 56’-
6° 34’ LS, termasuk daerah
dataran yang relatif rendah,
mempunyai variasi ketinggian
wilayah antara 0-1.279 meter di
atas permukaan laut dengan
kemiringan wilayah 0 -20, 2-150,
15-400, dan diatas 400 dengan
suhu rata-rata 27 derajat celsius
Jumlah Penduduk (2015) versi Disdukcatpil
Laki-Laki : 1.045.030Perempuan : 1.014.712Jumlah : 2.059.742LPP : 4,61%
Title
• Text
BIDANG INFRASTRUKTUR
Rp. 815,111,220,000.00
(19.90%)
BIDANG PENDIDIKANRp. 1,274,182,634,255.54
(31.11 %)
BIDANG KESEHATANRp. 560,513,639,999.46
(17.69%)
BIDANG EKONOMI
Rp. 182,193,334,690.00
(4,45 %)
JUMLAH APBD PEMERINTAH KABUPATEN KARAWANG TAHUN
2016
Rp. 4,095,043,487,419.00
Sumber : DPPKAD Kab. Karawang
REKAPITULASI PRIORITAS ANGGARAN
TAHUN 2016
KARAWANG YANG MANDIRI MAJU ADIL DAN MAKMUR
VISI
M I S I1. Mewujudkan Aparatur Pemda yang Bersih dan berwibawa
2. Mewujudkan Kabupaten Karawang yang berdaya saing
3. Mewujudkan Masyarakat Demokratis belandaskan Hukum
4. Mewujudkan Karawang yang Asri dan Lestari
5. Membangun Kabupaten Karawang melalui Penguatan Desa
PENJABARAN VISI MISI PEMBANGUNAN
KABUPATEN KARAWANG TAHUN 2016-2021
Karawang yang Mandiri, Maju, Adil dan Makmur
berarti suatu sikap
dan kondisi
masyarakat yang
produktif, inovatif,
adaptif terhadap
perkembangan
IPTEK, mampu
mengoptimalkan
potensi daerah dan
menggali sumber-
sumber pendapatan
dengan tetap
berpegang pada
budaya dan kearifan
lokal
berarti SDM
Kabupaten
Karawang telah
mencapai kualitas
yang tinggi dengan
tingkat kemakmuran
yang juga tinggi
disertai dengan
sistem informasi dan
kelembagaan politik
dan hukum yang
mantap
berarti tidak ada
pembatasan/
diskriminasi
dalam bentuk
apapun, baik
antar individu,
gender, maupun
wilayah
berarti kebutuhan
dasar masyarakat
Kabupaten
Karawang dapat
terpenuhi
sehingga
memberikan
makna dan arti
penting bagi
daerah-daerah
lain.
MAJUMANDIRI MAKMURADIL
profil (lanjutan)
Penggunaan Lahan
Pertanian dan Industri
Kontribusi Pertanian dan
Industri terhadap PDRB
Pusat kegiatan industri
terkonsentrasi di bagian
selatan (Kec. Telukjambe
Barat, Telukjambe Timur,
Ciampel, Pangkalan, Klari,
dan Cikampek)
Kegiatan yang berkembang
cukup pesat :
- Perumahan
- Jasa dan perdagangan
(di kawasan perkotaan)
Industri
Situs Batujaya
Monumen
Rengasdengklok
Kawasan Wisata Gunung
Sanggabuana (Curug
Cigentis, Curug Santri,
Curug bandung, Curug
Lalay dll)
Kawasan Pertahanan dan
Keamanan (Daerah Latihan
Militer)
Kab. Karawang sebagai
lumbung padi Jawa Barat
kawasan pertanian sebagian
besar di sebelah utara
Industri
10,87%
Pertanian
(termasuk
tegalan, ladang,
kebun) 61,92%
Lainnya
27,21%
Industri
52,91%
Pertanian
9,82%Lainnya
37,27%
Dasar Hukum Kesetaraan Gender• Menurut UUD 1945 secara formal tidak ada perbedaan antara
laki-laki dan perempuan.
• Pasal 27 UUD 1945 misalnya, dengan tegas mengatakan bahwa semua orang sama kedudukannya dihadapan hukum
• Perlu adanya peningkatan kesadaran dan pemahaman mengenai gender yang harus didukung dengan adanya keterwakilan perempuan-perempuan dalam lembaga-lembaga negara, terutama lembaga pembuat kebijakan. Munculnya Konsep Hak Asasi Perempuan (HAP), yang sedikitnya memiliki dua makna yang terkandung didalamnya. Yang pertama, Hak Asasi Perempuan hanya dimaknai sekedar berdasarkan akal sehat. Logika yang dipakai adalah pengakuan bahwa perempuan adalah manusia, dan karenanya sudah sewajarnya mereka juga memiliki hak asasi. Makna yang kedua, dibalik istilah Hak Asasi Perempuan terkandung visi dan maksud transformasi relasi sosial melalui perubahan relasi kekuasaan yang berbasis gender
Dasar Hukum Kesetaraan Gender
(Lanjutan )
• Kemudian pada 1993, Indonesia telah
menerima Deklarasi Wina yang sangat
mendukung kedudukan perempuan.
Pasal 1, 18 menyatakan dengan tegas
bahwa “Hak asasi perempuan serta
anak adalah bagian dari hak asasi
yang tidak dapat dicabut (inalienable),
integral, dan tidak dapat dipisahkan
(indivisible).”
Dasar Hukum Kesetaraan Gender
(Lanjutan )
• 1945 : Undang-Undang Dasar 1945, Pasal 27
• 1958 : Undang-Undang No.68 Tahun 1958, Konvensi Hak
Politik Perempuan
• 1984 : Undang-Undang No.7 Tahun 1984, Konvensi
Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi Wanita (CEDAW)
• 1966/1976 : Kovenan Hak Sipil dan Politik dan Kovenan Hak
Ekonomi, Sosial, dan Budaya, Pasal 3 (Belum diratifikasi
Indonesia)
• 1993 : Deklarasi Wina, Pasal I /18
• 1998 : S.K. Presiden No.181, Komisi Nasional Anti Kekerasan
terhadap Perempuan (Komnas Perempuan) didirikan
• 2002 : Protocol dari CEDAW ditandatangani
• 2003 : Undang-Undang No.12, Pemilihan Umum, Pasal 65
Konvensi Hak Politik Perempuan, yang pada 1952 diterima PBB dan telah diratifikasi oleh DPR menjadi UU No. 68 Tahun 1958, pada Pasal I menetapkan bahwa: “Perempuan berhak memberikan suara dalam semua pemilihan dengan status sama dengan pria tanpa diskriminasi
Perempuan dalam Pembangunan Nasional. Dalam hal ini, pemerintah telah menerbitkan Inpres No. 9/2000 tentang Pengarus Utamaan Gender dalam Pembangunan Nasional, sebagai acuan memaksimalkan potensi perempuan dalam pembangunan
Kiprah Perempuan untuk Negara
Indonesia• Selain Ibu Mega, sosok perempuan lain yang telah mencatatkan sejarah bagi
Indonesia adalah Sri Mulyani Indrawati yang merupakan orang Indonesia pertama yang menjadi Direktur Bank Dunia, saat ini menjadi Menteri Keuangan RI untuk kedua kali nya, masih banyak sosok perempuan lain yang keberadaannya dalam ruang publik telah memberikan sumbangsih besar bagibangsa dan negara ini contoh lain pada tahun 2012 lalu ada Dirjen MigasKementerian ESDM, Evita Legowo ataupun Direktur Utama Pertamina, Karen Agustiawan, dan kini amat membanggakan periode saat ini kala MenteriKordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI Puan Maharani Dan masih banyak lainnya perempuan memimpin berbagai departemen, perusahaan, lembaga hingga kepala daerah.
• Pada Tahun 2014 Kabinet Jokowi JK banyak di jabat Perempuan diantaranya :
Menko PMK;
Menteri Sosial;
Menteri Perikanan Kelautan;
Menteri Kesehatan;
Menteri Luar Negeri;
Menteri Pemberdayaan Perempuan;
Menteri BUMN.
Termasuk
Ibu Mari Elka Pangestu Mantan Menteri 2 Periode di Era Pa SBY
Kiprah Pemimpin Perempuan
di Provinsi Jawa Barat
Provinsi Jawa Barat :Ketua DPRD Provinsi Jawa Barat
Kepala Daerah di Provinsi Jabar:- Bupati Karawang
- Bupati Bekasi
- Mantan Bupati Kuningan (diganti karena Meninggal Dunia)
- Bupati Bogor
- Bupati Indramayu
- Walikota Cimahi
- Plt Bupati Subang
Pemimpin Perempuan
di Kabupaten Karawang
dari masa ke masaWakil Bupati Karawang Periode 2005-2010
Hj Eli Amalia Priatna
Wakil Bupati Karawang Periode 2010-2014
dr. Cellica Nurrachadiana
Plt Bupati Karawang Periode 2014-2015
dr. Cellica Nurrachadiana
Bupati Karawang Periode 17 Februari 2016 – 27 Desember 2015
dr. Cellica Nurrachadiana
Bupati Karawang 17 Februari s/d Saat ini
dr. Cellica NurrachadianaWakil Ketua I DPRD Karawang Periode 2014-2019
Sri Rahayu Agustina
Anggota DPRD Karawang Periode 2014-2019
10 Perempuan 40 Laki Laki
Pejabat Perempuan di PNS
Kabupaten KarawangPejabat Struktural Perempuan
4 Camat dari 30 Kecamatan yang ada Eselon III a
5 Menjadi Sekretaris Dinas Eselon III a
1 Menjadi Kepala Bagian di Sekretariat Daerah Eselon III a
12 Menjadi Kepala Bidang Eselon III b
± 50 orang menjadi Kepala Seksi Kepala Sub Bagian di OPD se-Kab Karawang Eselon IV
Karawang Memiliki P2TP2A yang Aktif
Pada Pelantikan Promosi Mutasi Rotasi yang akan datang akan dicoba Perempuan menjadi Kepala Dinas atau selevel Eselon II b
Tahun 2017 telah Dibentuk juga Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
• Pusat Layanan Terpadu Pemberdayaan
Perempuan dan Perlindungan Anak
(P2TP2A) Kabupaten Karawang
Data :
Korban KDRT Penanganan yang berhasil
sampai bulan Nopember Tahun 2016
korban kekerasan terhadap Perempuan
anak 9 Orang, dewasa 30 Orang serta
trafiking 5 orang yang melapor dan telah
berhasil ditangani. P2TP2A bekerjasama
dengan Polres Karawang.
P2TP2A
Program P2TP2A
• Program :
1. Membantu memberdayakan hak hak
Perempuan dan Anak
2. Melakukan Sosialisasi pencegahan dan
penanganan korban kekerasan
3. Melakukan pendampingan penanganan
korban kekerasan
4. Melakukan pengayoman terhadap korban
19
ARAH KEBIJAKAN PADA RPJMD PRO PEMBERDAYAAN PEREMPUAN
Untuk mewujudkan tujuan dan sasaran setiap misi dilaksanakan melalui arah
kebijakan yang merupakan prioritas Bupati/Wakil Bupati Karawang tahun 2016-2021
yang merupakan sinkronisasi dari Nawacita pada RPJMN 2015-2019 dan Common
Goals RPJMD Propinsi Jawa Barat tahun 2013-2018 dengan uraian sebagai berikut ;
1. Peningkatan Akses dan Kualitas Pelayanan pendidikan dan kesehatan
2. Pemantapan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah, pemerintahan desa dan
pembangunan desa;
3. Peningkatan peran kepemudaan dan olahraga, pengendalian
penduduk, keluarga berencana, serta pemberdayaan perempuan (4. Penurunan Angka Pengangguran dan Perlindungan Ketenagakerjaan,
Peningkatan Ekonomi Masyarakat, termasuk peningkatan kesejahteraan petani
dan nelayan dan peran serta swasta melalui Kebijakan Investasi dan CSR;
5. Peningkatan kualitas infrastruktur dan penataan kota
6. Peningkatan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup, Sanitasi, pengurangan
resiko bencana, dan pengelolaan sumber daya air;
7. Peningkatan Pelayanan kepada PMKS dan Pengembangan Kehidupan
Beragama Yang Harmonis ;
8. Pelestarian Nilai-Nilai Sejarah, kearifan dan potensi lokal dalam mendukung
pengembangan destinasi wisata;
RPJMDNo Item
1 Urusan Program Kependudukan , Keluarga Berencana, Ketahanan
keluarga dan Pemberdayaan perempuan
2. Visi Mewujudkan Keluarga Kecil Berkualitas
3. Misi 1. Pengembangan Sumber daya Manusia Dalam LPP
2. Menurunkan TFR dan Angka Kelahiran bagi PUS Muda
2. Meningkatkan Pemakaiana Alat Kontrasepsi, Khusunya MKJP
3. Meningkatkan Ketahanan dan Pemberdayaan keluarga
4. Meningkatkan Pengarustamaan Gender, Pemberdayaan
Perempuan
dan Perlindungan Anak
4 Strategi 1. Pengendalian Kelahiran
2. Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
RPJMDNo Item Program / Kegiatan
5. Program
prioritas
1) Program Kependudukan , Keluarga Berencana dan
Ketahanan Keluarga
- Mekonisme Operasional Lini lapangan
- Kesatuan Gerak KB PKK
- Pembinaan dan pemberdayaan Institusi KB
- Pusat Informasi Konseling Remaja
- Peningkatan Advokasi dan KIE KB
- Pengembangan dan Pembinaan Kelompok Kegiatan
- Pemberdayaan Ekonomi Keluarga
2) Program Keserasian Kebijakan Peningkatan Kualitas Anak
dan perempuan
- Pengembangan dan Pemberdayaan PEKKA
- Fasilitasi kegiatan Kota layak Anak
3) Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial
- Kegiatan Peningkatan Urusan peranan Wanita
- Kegiatan Pemeberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga
4) Program Pelayanan Kontrasepsi
- Pelayanan Pemasangan KB
5) Program Kualitas Hidup dan Perlindungan perempuan
- Fasilitasi Upaya perlindungan Perempuan Terhadap Tindak
Kekerasan
RPJMDNo Item Program / Kegiatan
6
Program
prioritas
Sasaran
6) Program Peningkatan dan Peranserta Kesetaraan Jender
Dalam Pembangunan
- Penunjang Kegiatan terpadu P2WKSS
- Pengembangan dan pemberdayaan Kelompok PRIMA
7) Program Perlindungan Anak dan perempuan
- Fasilitasi P2TP2A
- Pemberdayaan perempuan dan perlindungan Anak
8) Program Peningkatan Kualitas Data dan jaringan
Informasi
- Pemutahiran, pengolahan dan Pengelolaan data mikro
Keluarga
1. Cakupan PUS ( CPR ) menjadi Peserta KB Aktif
Tahun 2016 ( 76.14 % )
Tahun 2017 ( 76.16 % )
Tahun 2018 ( 76.18 % )
Tahun 2019 ( 76.20 % )
Tahun 2020 ( 76.22 % )
RPJMDNo Item
Sasaran 2. Cakupan PUS Ingin Ber KB Tidak Terpenuhi (
Unmetneed )
Tahun 2016 ( 7 % )
Tahun 2017 ( 6 % )
Tahun 2018 ( 5 % )
Tahun 2019 ( 5 % )
Tahun 2020 ( 5 % )
3. Partisifasi Pria Dalam Kesertaan Ber KB = ( 16 % )
4. Ratio PLKB / PKB / TPDa = ( 1 : 1 )
5. Cakupan PUS Anggota UPPKS yang ber KB = 90
%
6. Cakupan PUS yang Isterinya di bawah 20 Tahun =
5 %
7. Cakupan Anggota Bina Keluarga Balita yang ber
KB = 90 %
8. Cakupan Anggota Bina Keluarga Remaja yang ber
KB = 90 %
9. Cakupan Anggota Bina Keluarga Lansia yang ber
KB = 90 %
10.Laju Pertumbuhan Penduduk 1.7
11.Total fertility Rate ( TFR ) 2.0
RPJMDNo Item
7 Program
Unggulan
1.LPP
2.TFR
3.Kampung KB
4.Kampung KS
5.Pemberdayaan Perempuan
dan Perlindungi Anak
6.Pengarustamaan Gender
RPJMDNo Item Program / Kegiatan
8 Alokasi
Anggaran
1) Bidang Keluarga Berencana
Tahun 2016 : Rp. 5.552.560.000
Tahun 2017 : Rp. 8.026.999.900
2) Bidang Ketahanan Keluarga
Tahun 2016 : Rp. 2.933.476.400
Tahun 2017 : Rp. 3.908.663.900
3) Bidang Kependudukan
Tahun 2016 : Rp. 477.920.000
Tahun 2017 : Rp. 680.400.000
4) Bidang Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak
Tahun 2016 : Rp. 1.857.959.500
Tahun 2017 : Rp. 1.975.000.000