Perempuan Dan Kesetaraan Gender Dalam Pandangan Alkitab

2
KESETARAAN JENDER DALAM PANDANGAN ALKITAB *Disampaikan dalam diskusi Persatuan Mahasiswa Islam Indonesia di Semarang, 12-11-2003 Berikut Adalah Beberapa Prinsip Tentang Kesetaraan Jender Dalam Alkitab: Alkitab menyatakan bahwa pada mulanya laki – laki dan perempuan adalah SAMA, yaitu sama – sama diciptakan menurut gambar dan rupa Allah (Kejadian 1:27). Alkitab menyatakan bahwa perempuan diciptakan dalam rangka memenuhi kebutuhan laki – laki (Adam) akan “penolong/teman yang sepadan”, bukan pemuas nafsu, apalagi pesuruh! (Kejadian 2:20- 22). Alkitab menyatakan bahwa perempuan tertipu oleh iblis sehingga ia mengambil dan memakan buah terlarang; tidak berhenti di situ, ia kemudian membujuk laki – laki untuk ikut memakannya juga. Akibatnya? Allah murka dan mengutuk mereka bertiga (ular- perempuan-laki – laki) dan mengusir mereka ke luar Firdaus (Kejadian 3). Alkitab menyatakan bahwa salah satu ketetapan (=kutukan?) yang diberikan Allah atas perempuan adalah bahwa ia akan “berahi kepada laki – laki dan laki – laki itu akan berkuasa atasnya” (Kejadian 3:16). Alkitab menyatakan bahwa kesetaraan/kesamaan yang dimiliki oleh laki – laki dan perempuan setelah itu adalah “telah berbuat dosa” dan “kehilangan kemuliaan Allah” (Roma 3:23). Alkitab menyatakan bahwa karena begitu besar kasih Allah terhadap dunia ini, Yeshua Hamashiah / Isa Almasih / Yesus

Transcript of Perempuan Dan Kesetaraan Gender Dalam Pandangan Alkitab

Page 1: Perempuan Dan Kesetaraan Gender Dalam Pandangan Alkitab

KESETARAAN JENDER DALAM PANDANGAN ALKITAB*Disampaikan dalam diskusi Persatuan Mahasiswa Islam Indonesia di Semarang, 12-11-2003

Berikut Adalah Beberapa Prinsip Tentang Kesetaraan Jender Dalam Alkitab:

Alkitab menyatakan bahwa pada mulanya laki – laki dan perempuan adalah SAMA, yaitu sama

– sama diciptakan menurut gambar dan rupa Allah (Kejadian 1:27).

Alkitab menyatakan bahwa perempuan diciptakan dalam rangka memenuhi kebutuhan laki –

laki (Adam) akan “penolong/teman yang sepadan”, bukan pemuas nafsu, apalagi pesuruh!

(Kejadian 2:20-22).

Alkitab menyatakan bahwa perempuan tertipu oleh iblis sehingga ia mengambil dan memakan

buah terlarang; tidak berhenti di situ, ia kemudian membujuk laki – laki untuk ikut memakannya

juga. Akibatnya? Allah murka dan mengutuk mereka bertiga (ular-perempuan-laki – laki) dan

mengusir mereka ke luar Firdaus (Kejadian 3).

Alkitab menyatakan bahwa salah satu ketetapan (=kutukan?) yang diberikan Allah atas

perempuan adalah bahwa ia akan “berahi kepada laki – laki dan laki – laki itu akan berkuasa

atasnya” (Kejadian 3:16).

Alkitab menyatakan bahwa kesetaraan/kesamaan yang dimiliki oleh laki – laki dan perempuan

setelah itu adalah “telah berbuat dosa” dan “kehilangan kemuliaan Allah” (Roma 3:23).

Alkitab menyatakan bahwa karena begitu besar kasih Allah terhadap dunia ini, Yeshua

Hamashiah / Isa Almasih / Yesus Kristus diutus ke dalam dunia untuk menjadi Juruselamat bagi

SEMUA ORANG yang percaya (Yohanes 3:16).

Alkitab menyatakan bahwa Isa Almasih sendiri telah melintasi batas – batas yang dibuat

manusia (jender, ras, ideologi, sosial-budaya) ketika Dia bercakap – cakap dengan perempuan

Samaria (Yohanes 4).

Alkitab menyatakan bahwa ada hak & kewajiban yang berbeda namun saling melengkapi antara

suami & istri: istri wajib tunduk kepada suami seperti jemaat tunduk kepada Almasih, dan suami

wajib mengasihi istri seperti Almasih yang mengasihi jemaat dan menyerahkan diri-Nya bagi

jemaat (Efesus5:22-25).

Kiranya kutipan – kutipan tersebut di atas dapat lebih menolong kita semua untuk

mengambil sikap yang bijak dalam mengkaji tentang kesetaraan jender. Amin.

Ayus!@12 November 2003