Perekonomian Indonesia 2014-2019

35
Buat staff reguler yg mau tes tahap 3 brikut ane posting mengenai materi lgd yg sdh ane jalani kmren. Materinya seputaran ojk, nanti dkasih lembaran kerja dan kertas kosong. Kertas kosong diisi stuju atau tdk dg permasalahan yg ada dimateri,kalau tdk salah ada 8 persoalan dan diuraikan pula alasan2nya.. Lembaran kerja diisi dg pernyataan stuju atau tdk dan alasan dari program yg sdh ada dlembaran kerja tersebut,plus tambahin program kerja baru..waktu mengisi lembaran kosong dan lembar kerja 30 menit..untuk diskusinya 60 menit..ane agak kbingungan awalnya dg materi dan apa yg hrus dkerjakan,maklum pengalaman kerja ane bkn dibidang perbangkan,teman satu tim ane anak bank semua,hebat2 pokoknya..dan wawancara ane dpt bgian trakhr karna ngash kesempatan bwt temen2 yg sdh psan tiket psawat duluan..jd ane wawancara jam 9malam,hehe. Beruntung makan malem dikasih walau tlat datangnya jd bnyak bgt sisanya,yg lain dah pd pulang,jd ane bwa dua makanan,hehe..padahal sepuluh jg dksh kalau mau,hbis udh gk da orang lg..isi wawancara lebih ke problem solving semua,tentang kerjaan dulu,.gampang sih mnurut ane, waktu wawancara 45 menit perorang..semoga sukses! su yg strategis di OJK adalah pembubaran... gini, ane kasih saran.. ente coba bandingkan pembentukan OJK di negara2 lain. Kasih perbandingan antara OJK indonesia dan Luar, bagaimana kedudukannya. Ente harus bisa menjelaskan kenapa FSA inggris bubar. Untuk yg didalam negeri, coba ente bandingkan dengan KPK, KPPU, PPATK, KPI, LPS. karena secara UU pembentukan badan tersebut juga tidak tercantum didalam UU Dasar 1945. Terakhir, masalah pungutan. mampukah agan2 disini mencari korelasi antara pungutan dan pajak atau agan2 dapat membedakan antara pungutan dan pajak. Bagaimana prakteknya dinegara lain. terakhir dari yang terakhir coba ente hafalin istilah makroprudential dan mikroprudential. bagaimana OJK berkoordinasi dengan BI terkait 2 hal tersebut, karena yg namanya makroprudential tidak terpisah dengan mikroprudential atau sebaliknya ane rasa itu isu strategis di OJK sekarang...

description

EKONOMI, TANTANGAN, PELUANG, OJK, PERBANKAN, PERMODALAN, INDUSTRI, STRATEGI, BISNIS, STRUKTUR, TRADISI, INFLASI, BBM, 2014,2019, LAHIRNYA, INTEGRITAS

Transcript of Perekonomian Indonesia 2014-2019

Page 1: Perekonomian Indonesia 2014-2019

Buat staff reguler yg mau tes tahap 3 brikut ane posting mengenai materi lgd yg sdh ane jalani kmren. Materinya seputaran ojk, nanti dkasih lembaran kerja dan kertas kosong. Kertas kosong diisi stuju atau tdk dg permasalahan yg ada dimateri,kalau tdk salah ada 8 persoalan dan diuraikan pula alasan2nya.. Lembaran kerja diisi dg pernyataan stuju atau tdk dan alasan dari program yg sdh ada dlembaran kerja tersebut,plus tambahin program kerja baru..waktu mengisi lembaran kosong dan lembar kerja 30 menit..untuk diskusinya 60 menit..ane agak kbingungan awalnya dg materi dan apa yg hrus dkerjakan,maklum pengalaman kerja ane bkn dibidang perbangkan,teman satu tim ane anak bank semua,hebat2 pokoknya..dan wawancara ane dpt bgian trakhr karna ngash kesempatan bwt temen2 yg sdh psan tiket psawat duluan..jd ane wawancara jam 9malam,hehe. Beruntung makan malem dikasih walau tlat datangnya jd bnyak bgt sisanya,yg lain dah pd pulang,jd ane bwa dua makanan,hehe..padahal sepuluh jg dksh kalau mau,hbis udh gk da orang lg..isi wawancara lebih ke problem solving semua,tentang kerjaan dulu,.gampang sih mnurut ane, waktu wawancara 45 menit perorang..semoga sukses!

su yg strategis di OJK adalah pembubaran...

gini, ane kasih saran.. ente coba bandingkan pembentukan OJK di negara2 lain. Kasih perbandingan antara OJK indonesia dan Luar, bagaimana kedudukannya. Ente harus bisa menjelaskan kenapa FSA inggris bubar.

Untuk yg didalam negeri, coba ente bandingkan dengan KPK, KPPU, PPATK, KPI, LPS. karena secara UU pembentukan badan tersebut juga tidak tercantum didalam UU Dasar 1945.

Terakhir, masalah pungutan. mampukah agan2 disini mencari korelasi antara pungutan dan pajak atau agan2 dapat membedakan antara pungutan dan pajak. Bagaimana prakteknya dinegara lain.

terakhir dari yang terakhir       coba ente hafalin istilah makroprudential dan mikroprudential. bagaimana OJK berkoordinasi dengan BI terkait 2 hal tersebut, karena yg namanya makroprudential tidak terpisah dengan mikroprudential atau sebaliknya

ane rasa itu isu strategis di OJK sekarang...

ane lupa gan.... itu ada 8 kritik... yang ane inget itu... 1) ttg OJK itu dana nya dari APBN dan Iuran... 2) yang d dapat OJK harus d kembalikan ke Pemerintah... 3) besaran Iuran dari otoritas keuangan... 4) Dewan Komisioner dr BI dan Bapepam.... 5) ketua d pilih oleh DPR....6) Karyawan pengalihan BI dan Bapepam 7) Gaji OJK besarsisanya lupa (satu lagi).....

klw saran gw sih ya klw g setuju ya apa saran yang membangun dari kita.... jangan setuju dengan kritikan tapi y hanya g setuju aja.... tapi ide kita gmn.....

n saran lg sih... klw ane sih lebih suka apalin nama temen kelompok....

Page 2: Perekonomian Indonesia 2014-2019

kelompok ane 31 namanya M*lly, M*tra Tarigan, Moch Al* Akbar, Ane, Muh Akbar. Muh Jun*artokesannya gimana gitu klw pas diskusi lu manggil nama orang.....

iya jadi ada 8 pernyataan tersebut, ente boleh setuju/nggak setuju dengan alasan. misal "anggaran dr apbn dan institusi keuangan ga masalah karena ojk bisa mengedepankan integritas dan melakukan audit secara kompleks serta komite etik"

kalo yg didiskusikan program kerjanya untuk ojk. bisa pengembangan dr 8 pernyataan di soal tadi, atau program kerja lain ga masalah jg. nah setelah masing2 orang ngasih program kerjanya, kalian berdiskusi untuk mengurutkan program terbaik yg jadi prioritas. empat program terbawah ga dpt nilai. jd buatlah program yg berbobot dan ente kudu meyakinkan yg laen kalo program ente is the best biar diurutan teratas,

good luck buat peserta staff di trit ini..

oia, blm tentu jg bsk sama lho, jd siap2 buat worst scenario yak.. 

 ... setiap anak harus dibekali dengan kemampuan dasar tentang keuangan... " Yogyakarta (ANTARA News) - Otoritas Jasa Keuangan memberikan edukasi industri jasa keuangan kepada ratusan siswa kelas X Sekolah Menengah Negeri 1 Yogyakarta, Senin.

"Pelajaran industri jasa keuangan itu merupakan bagian dari program edukasi dan literasi keuangan kepada masyarakat," kata anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Kusumaningtuti S Setiono.

Kegiatan itu, kata dia, merupakan bagian dari tugas OJK sesuai dengan Pasal 28 UU OJK untuk memberikan informasi dan edukasi kepada masyarakat atas karakteristik sektor jasa keuangan, layanan, dan produknya.

Menurut dia, program edukasi dan literasi keuangan penting dilakukan OJK mengingat hasil survei literasi keuangan nasional 2013 yang mencakup 20 provinsi dengan 8.000 responden memberikan gambaran rendahnya tingkat literasi masyarakat Indonesia.

Page 3: Perekonomian Indonesia 2014-2019

"Dari hasil survei terlihat bahwa hanya 21,8 persen responden yang memiliki pemahaman, keterampilan, dan kepercayaan dalam menggunakan produk dan layanan keuangan, dengan tingkat utilisasi sebesar 59,7 persen," katanya.

Ia mengatakan OJK meletakkan program literasi keuangan sebagai salah satu program kerja prioritas.

"Pada 19 November 2013, Presiden RI telah meluncurkan Cetak Biru Strategi Nasional Literasi Keuangan Indonesia agar upaya peningkatan literasi keuangan masyarakat berlangsung dengan lebih terstruktur dan sistematis," katanya.

Menurut dia, program edukasi dan literasi keuangan ke kalangan siswa SMA juga merupakan upaya OJK melakukan edukasi keuangan sedini mungkin.

Hal itu dilakukan mengingat hasil survei nasional literasi keuangan OJK menunjukkan hanya 28 persen pelajar atau mahasiswa yang memiliki tingkat literasi yang baik, dengan tingkat utilitasnya sebesar 44 persen.

"Untuk itu setiap anak harus dibekali dengan kemampuan dasar tentang keuangan yang akan digunakan dalam kehidupan selanjutnya dan terus mendorong budaya menabung dan investasi sejak dini," katanya.

Kepala SMAN 1 Yogyakarta Rudi Prakanto mengatakan pihaknya merasa bangga karena sekolahnya dijadikan tempat transfer ilmu OJK di Yogyakarta untuk pertama kali. Kegiatan itu diharapkan dapat meningkatkan kerja sama yang baik antara OJK dan dunia pendidikan.

"Saya yakin ilmu yang diberikan akan bermanfaat bagi siswa karena OJK akan menjadi materi dalam ujian nasional untuk mata pelajaran ekonomi," katanya.

Editor: Ade Marboen

OJK menemukan gagasan-gagasan baru ketika mengundang asosiasi-asosiasi

industri jasa keuangan. Masukan ini berguna untuk menyusun program

kerja. Angga Bratadharma

Jakarta–Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengaku tengah menampung berbagai macam masukan dari

asosiasi industri jasa keuangan di Indonesia. Hal ini perlu untuk menyusun kegiatan dan program OJK

dalam melakukan pengaturan dan pengawasan.

Page 4: Perekonomian Indonesia 2014-2019

“Kita berusaha menampung berbagai macam concern dari asosiasi. Tentu saja ini akan diperlukan

sebelum OJK membuat kegiatan program kerja, dan sebagainya”, terang Ketua Dewan Komisioner OJK

Muliaman D. Hadad, kepada wartawan, di Bapepam-LK, Jakarta, Kamis, 9 Agustus 2012.

Menurutnya, OJK menemukan gagasan-gagasan baru ketika mengundang asosiasi-asosiasi industri jasa

keuangan. Asosiasi yang telah diundang OJK untuk memberi masukan antara lain pasar modal,

perbanas, dan industri jasa keuangan bukan bank.

“Saya kira banyak sekali concern yang bermanfaat yang menurut kita itu perlu untuk kita kembangkan

kedepan mungkin. Ada harapan misalnya membangun komunikasi yang lebih konstruktif antara industri

dan regulator agar aturan nanti lebih mudah untuk diimplementasikan”, ujar Muliaman.

Ia juga menyebut bahwa masukan dari asosiasi ada pula berupa penyelesaian beberapa payung hulum

yang sekarang cukup diperlukan, baik dalam upaya mengembangkan maupun koridor bisnis yang lebih

pruden.

“Beberapa payung hukum yang sekarang memang sangat diperlukan apakah UU pasar modal apakah

UU asuransi, dan sebagainya, itu juga diharapakan dari asosiasi”, tutup Muliaman. (*)

OJK Susun Program Kerja Pengembangan Aktuaris

Jakarta (ANTARA) - Otoritas Jasa Keuangan telah menyusun program kerja

pengembangan aktuaris sebagai salah satu untuk peningkatan tenaga profesional di

bidang industri keuangan nonbank (IKNB).

"Selama ini kedudukan, fungsi dan tanggung jawab aktuaris belum menjadi hal utama,

sementara kebutuhan akan tenaga profesional tersu meningkat," kata Kepala Eksekutif

Pengawas Industri Keuangan Nonbank OJK Firdaus Djaelani dalam presentasinya saat

Rapat Kerja Industri Perasuransian Nasional di Jakarta, Selasa.

Menurut Firdaus, organisasi profesi aktuaria (PAI) masih perlu dikembangkan dalam

pengelolaan profesional.

Dia menyebutkan mengatakan kebutuhan aktuaris lebih dari 500 persen dari aktuaris

yang tersedia, yakni sekitar 1.805 orang yang terdiri dari 722 FSAI dan 1.083 ASAI.

Sementara, berdasarkan data OJK, perbandingan jumlah aktuaris tingkat ajun (ASAI)

sebanyak 47 persen, sementara untuk tingkat profesional (FSAI) sebanyak 53 persen.

Page 5: Perekonomian Indonesia 2014-2019

Jumlah profesional aktuaris 2013 tercatat sebanyak 336 orang yang terdiri dari tingkat

fellow (FSAI) sebanyak 178 orang dan tingkat ajun (ASAI) sebanyak 158 orang.

Dia menjelaskan program kerja tersebut meliputi kegiatan dari Juli 2013 hingga

Desember 2014, di antaranya ekstensifikasi personil untuk pengenalan IKNB dan

profesi aktuaris serta sosialisai dan promosi kepada perguruan tinggi dan Kementerian

Pendidikan dan Kebudayaan.

Selan itu, dia menuturkan, akan diadakan peran serta perusahaan-perusahaan,

terutama di industri keuangan nonbank, program percepatan sertifikasi dan program

turotial ujian profesi.

Firdaus menambahkan, program kerja tersebut juga meliputi percepatan sertifikasi

dengan menerapkan program penyetaraan secara intensif, pendidikan dan pelatihan

asuransi serta membentuk badan koordinasi.

"Diadakan pula ujian berkala setiap enam bulan untuk pemenuhan profesi aktuaris,"

tuturnya.

Dia mengatakan program penyetaraan bekerja sama antara PAI dengan lima

perguruan tinggi, yaitu Universitas Indonesia, Institut Pertanian Bogor, Institut

Teknologi Bandung, Universitas Gadjah Mada dan Institut Teknologi 10 Nopember

(ITS) Surabaya.

Firdaus meyebutkan hingga 2013, sebanyak 119 mahasiswa telah mendapatkan

kesetaraan ujian PAI dengan jumlah 242 mata ujian.

"Ini harus didkung regulasi tentang keharusan lembaga keuangan nonbank yang

berkaitan dengan risiko alami (natural risk) untuk mempekerjakan tenaga di bidang

aktuaria," ujarnya.

Dia menilai sosialisasi perlu dilakukan kepada IKNB, perguruan tinggi dan lembaga

pendidikan lainnya tentang potensi bidang aktuaria.(fr)

OJK Tak Ganggu Program Kerja BIANT

Dibaca: 936 Tanggapan: 0

Page 6: Perekonomian Indonesia 2014-2019

Bank Indonesia (BI) menyatakan meskipun akan dibentuk Otoritas Jasa Keuangan

(OJK), program kerja yang telah terjalin antara BI dan Badan Pengawas Pasar Modal

dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) harus tetap berjalan.

"Masa transisi pembentukan OJK harus dibarengi dengan kepastian hukum, sehingga

berjalan dengan baik dan lancar," kata Deputi Gubernur BI Muliaman Hadad dalam

acara diskusi interaktif yang bertajuk "Industri Keuangan di Era OJK" di Hotel Santika

Premier, Jakarta, Rabu (15/2).

Di samping itu, lanjut Muliaman, program kerja yang telah terjalin antara BI dan

Bapepam-LK juga harus tetap dilanjutkan.

"Program kerja antara BI dan Bapepam-LK harus tetap berjalan agar ada sense of

continuity, sehingga tidak terputus begitu saja," kata Muliaman.

Muliaman menambahkan usai masa transisi, selanjutnya OJK akan menyusun program

kerja beserta kebijakan jangka panjang dan menengah.

"Program kerja dan kebijakan-kebijakan tersebut harus dibuat oleh OJK agar terjadi

perubahan dalam industri keuangan Indonesia, khususnya setelah pembentukan OJK,"

kata Muliaman.

Menurut Muliaman, OJK akan dibentuk pada 2014 mendatang. Dengan terbentuknya

OJK, maka tugas pengawasan perbankan yang sebelumnya dilakukan oleh BI akan

berpindah kepada OJK.

Pejabat OJK Dilarang Terima Uang Transpor dan PijatSelasa, 26 November 2013, 15:16 WIB

Komentar : 1

Republika/Aditya Pradana Putra

Page 7: Perekonomian Indonesia 2014-2019

Otoritas Jasa Keuangan (OJK)

A+ | Reset   | A-

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Pejabat Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dilarang menerima

imbalan dalam bentuk apa pun ketika diundang sebagai narasumber. Wakil Dewan Komisioner OJK

Rachmat Waluyanto mengatakan, hal ini bertujuan untuk menjaga kredibilitas OJK dalam

menjalankan tugas.

"OJK tidak boleh menerima uang transport, uang lelah, uang pijat, atau uang apapun karena

dianggap sebagai gratifikasi," kata Rachmat, Selasa (26/11). Sebelum bersih-bersih di industri yang

diawasi, OJK bersih-bersih di lingkup internal terlebih dulu.

Setiap penugasan yang dilakukan OJK merupakan tugas sebagai regulator. Sehingga meskipun

tidak ada imbalan atas pekerjaan yang dilakukan, Rachmat meyakini kinerja regulator tetap terjaga.

"Setiap penugasan yang diberikan dilaksanakan sebaik2-baiknya," kata dia.

Bila ada pejabat atau pegawai OJK yang terbukti melanggar, DK melalui komite etik akan

memberikan sanksi. Sanksi dapat berupa peringatan keras bahkan sampai pemecatan.

Perbarindo Berharap Pungutan OJK di Recyclihg

OCTOBER 29, 2014 OLEH GAINSCOPE LEAVE A COMMENT

Page 8: Perekonomian Indonesia 2014-2019

Financeroll – Pelaku industri Bank Perkreditakan Rakyat meminta pihak otoritas untuk memberikan program

pengembalian manfaat atau recycling atas pungutan yang diwajibkan kepada seluruh pelaku industri jasa keuangan,

termasuk BPR.

Ketua Umum Perhimpunan Bank Perkreditan Rakyat Indonesia (Perbarindo) mengatakan pihaknya memahami

pungutan kepada industri jasa keuangan menjadi hal penting bagi operasionalisasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK)

yang sesuai dengan amanat undang-undang.

Pungutan yang diwajibkan kepada industri jasa keuangan ini dapat dirasakan manfaatnya kembali oleh industri

melalui program recycling dengan berbagai program kerja OJK.

Program kerja tersebut diarakahkan untuk berbagai hal, di antaranya penguatan sumber daya manusia, penguatan

Lembaga Sertifikasi Profesi Lembaga Keuangan Mikro Certif (LSP LKM Certif), dan program edukasi sesuai POJK

No.1/2013 tentang Perlindungan Konsumen.

Selain itu diharapkan juga program lainnya, seperti pengembangan infrastruktur, pembinaan dan pengawasan BPR,

serta melakukan branding industri BPR.

Spesifik mengenai pengawasan terhadap industri BPR, diminta pengawasan yang dilakukan lebih didasari untuk

melakukan pembinaan kepada industri tanpa mengurangi makna dan esensi atas independensi OJK.

OJK Wajibkan Asuransi & Reasuransi Setor Rencana BisnisYodie Hardiyan

Share:

Bisnis.com, JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) akan mewajibkan perusahaan asuransi dan reasuransi untuk menyerahkan rencana bisnis dan rencana korporasinya secara rinci kepada regulator sebagai bagian dari pengawasan industri.

Rencana itu tertuang dalam rancangan Surat Edaran OJK tentang Bentuk, Susunan dan Tata Cara Penyusunan Rencana Korporasi dan Rencana Bisnis Perusahaan Asuransi dan Perusahaan Reasuransi.

Page 9: Perekonomian Indonesia 2014-2019

Dalam rancangan itu disebutkan rencana bisnis merupakan dokumen tertulis yang menggambarkan rencana perusahaan dalam jangka pendek atau satu tahun. Sedangkan rencana korporasi menggambarkan jangka panjang atau minimal 3 tahun dan paling lama 5 tahun.

OJK meminta perusahaan memberi informasi mengenai struktur organisasi beserta pembagian tugas dan wewenang, evaluasi pelaksanaan rencana periode sebelumnya, rencana strategis perusahaan setiap tahun, asumsi yang dipakai serta penetapan strategi, kebijakan dan program kerja.

Adapun, rencana bisnis diharapkan meliputi ringkasan eksekutif, kebijakan dan strategi manajemen, penerapan manajemen risiko dan kinerja perusahaan, proyeksi keuangan beserta asumsi, proyeksi rasio, rencana permodalan, rencana investasi serta rencana reasuransi.

Rencana bisnis itu juga berisi rencana pengembangan dan pemasaran produk asuransi, rencana pengembangan organisasi dan sumber daya manusia, rencana pengembangan jaringan kantor cabang serta informasi lainnya.

Dalam penerapan manajemen risiko, perusahaan setidaknya memaparkan mengenai penilaian profil risiko, penerapan tata kelola yang baik, kinerja keuangan yang meliputi aspek permodalan dan investasi hingga kepatuhan terhadap prinsip syariah bagi yang menjalankan bisnis syariah.

Surat edaran OJK itu merupakan bagian dari peraturan OJK mengenai Tata Kelola Perusahaan yang Baik Bagi Perasuransian. Regulator memberi kesempatan kepada pelaku industri untuk memberi masukan mengenai surat tersebut hingga Senin (9/12/2013).

OJK dan KLH Kerja Bareng dalam Program Green BankingShare on facebookShare on twitterShare on emailShare on printMore Sharing Services0

Page 10: Perekonomian Indonesia 2014-2019

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menggandeng Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) dalam urusan program green

banking. Program ini maksudnya adalah upaya mengubah paradigma dalam pembangunan nasional dari greedy

economy menjadi green economy. 

Greedy economy sendiri dikenal menjadi istilah yang mengacu kegiatan ekonomi yang memusatkan pada

pertumbuhan yang dilihat dari produk domestik bruto (PDB). Demi mengejar itu, maka kegiatan ekonomi

menitikberatkan pada eksploitasi kekayaan alam, dan aktivitas ekonomi yang bertumpu pada utang. Sedangkan

green economy justru kebalikannya yang memandang pembangunan ekonomi dengan melihat keseimbangan

people, profit, dan planet.

Sebelumnya, aktivitas green economy ini ada di bawah kewenangan Bank Indonesia sejak tahun 2010. Tapi

belakangan peran itu diambil alih OJK. Atas dasar itulah dilakukan penandatanganan kerjasama antara OJK dengan

KLH.

Maka itu, OJK dan KLH melaksanakan beberapa upaya bersama dalam bentuk kesepakatan bersama yang berisi:

1. Harmonisasi kebijakan di sektor jasa keuangan dengan kebijakan di bidang perlindungan dan pengelolaan

lingkungan hidup.

2. Harmonisasi kebijakan di bidang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup dengan kebijakan di

sektor jasa keuangan. 

3. Penyediaan dan pemanfaatan data dan informasi lingkungan hidup untuk pengembangan jasa keuangan

berkelanjutan. 

4. Penelitian atau survei dalam rangka penyusunan konsep kebijakan di bidang keuangan berkelanjutan.

5. Peningkatan kapasitas dan kompetensi sumber daya manusia (SDM) sektor jasa keuangan di bidang

perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup.

Peran strategis OJK melalui keuangan berkelanjutan juga diharapkan menjadi bukti konkret dukungan lembaga jasa

keuangan untuk mendukung pembangunan berkelanjutan berupa penyediaan sumber-sumber pendanaan proyek-

proyek ramah lingkungan, seperti energi baru dan terbarukan, pertanian organik, industri hijau, dan eco tourism. 

 

Referensi: http://ojk.go.id/siaran-pers-bersama-kesepakatan-bersama-kementerian-lingkungan-hidup-klh-dan-

otoritas-jasa-keuangan-ojk

Aturan Pelaksanaan Pungutan OJK

Oleh: Romualdus San Udika» Kamis, 03 April 2014 | 18:54:39Dibaca: 1 Komentar: 0

Jakarta, 3 April 2014 - Otoritas Jasa Keuangan mengeluarkan peraturan dan surat edaran terkait Pungutan OJK kepada pelaku sektor jasa keuangan sebagai tindak lanjut pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2014 tentang Pungutan oleh OJK yang dikeluarkan Pemerintah pada 12 Februari 2014.

Peraturan OJK (POJK) yang dikeluarkan adalah POJK No 3/POJK.02/2014tentang Tata Cara Pelaksanaan Pungutan oleh OJK. Sementara Surat Edaran yang dikeluarkan No 4/SEOJK.02/2014 tentang Mekanisme Pembayaran Pungutan OJK yang berisi penjelasan metode pembayaran kepada wajib bayar pungutan OJK, yaitu

Page 11: Perekonomian Indonesia 2014-2019

lembaga jasa keuangan, orang perseorangan yang melakukan kegiatan di sektor jasa keuangan dan badan yang melakukan kegiatan di sektor jasa keuangan.

Penerbitan POJK dan Surat Edaran terkait Pungutan ini menandakan kesiapan OJK dalam menjalankan Peraturan Pemerintah tentang Pungutan sekaligus melaksanakan amanah UU OJK pada pasal 34, 35, 36 dan 37 mengenai anggaran OJK.

Pungutan biaya tahunan OJK tahap pertama sudah harus dibayarkan melalui Sistem Informasi Penerimaan OJK (SIPO) paling lambat 15 April 2014.

Dalam pasal 35 UU OJK dan juga termuat dalam PP Pungutan OJK pasal 2 disebutkan tujuan pungutan ini digunakan untuk membiayai kegiatan operasional, administratif, pengadaan aset, serta kegiatan pendukung OJK lainnya. Penerimaan pungutan tahun berjalan digunakan untuk anggaran tahun berikutnya.

OJK berdasarkan UU 21/2011 mendapatkan tugas untuk terselenggaranya  kegiatan sektor jasa keuangan yang teratur, adil, transparan, dan akuntabel serta mampu mewujudkan sistem keuangan yang tumbuh secara berkelanjutan dan stabil serta mampu melindungi kepentingan konsumen dan masyarakat.

Dalam UU itu juga disebutkan fungsi OJK adalah menyelenggarakan sistem pengaturan dan pengawasan yang terintegrasi terhadap keseluruhan kegiatan di dalam sektor jasa keuangan.

Pengenaan pungutan kepada industri jasa keuangan ini tentunya menjadi hal penting bagi OJK untuk menjalankan tugas dan fungsinya dengan baik sesuai amanah UU. Pengenaan pungutan ini jelas bertujuan untuk mendorong dan memajukan industri jasa keuangan nasional dan bukan untuk sebaliknya.

Berbagai kemudahan dan keringanan dalam pembayaran pungutan ini telah dimuat dalam peraturan ini sehingga industri jasa keuangan dan masyarakat tidak akan terbebani dari pungutan ini.

Pungutan yang diwajibkan kepada industri jasa keuangan ini diyakini dapat dirasakan manfaatnya kembali oleh industri (recycling) dengan berbagai program kerja OJK yang bernilai tambah pada bidang pengaturan dan pengawasan terintegrasi, perlindungan konsumen dan good governance.

Program kerja yang bernilai tambah itu diarahkan untuk meningkatkan pemahaman dan kepercayaan konsumen terhadap sektor jasa keuangan sehingga mampu menciptakan dan membangun pertumbuhan industri jasa keuangan yang berkelanjutan.

Pungutan OJK ini ditujukan untuk memajukan industri jasa keuangan sesuai dengan tujuan dan fungsi dibentuknya OJK. Apabila pungutan ini dibebankan kepada konsumen atau masyarakat maka berpotensi mengurangi daya saing industri yang pada akhirnya merugikan perusahaan itu sendiri.

POJK Tata Cara Pelaksanaan Pungutan oleh OJK

POJK Pungutan terdiri dari empat materi pokok aturan yakni, Tata Cara Pembayaran dan Perhitungan Pungutan, Tata Cara Penagihan Pungutan, Tata Cara Verifikasi Pungutan, dan Penyesuaian Kewajiban Pembayaran Pungutan.

Jenis Pungutan yang berlaku pada OJK meliputi:

1. Biaya perizinan, persetujuan, pendaftaran, pengesahan, dan penelaahaan atas rencana aksi korporasi (Biaya Registrasi)

2. Biaya tahunan dalam rangka  pengaturan, pengawasan, pemeriksaan, dan penelitian.

Untuk biaya perijinan, persetujuan, pendaftaran, dan pengesahan sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah tentang Pungutan oleh Otoritas Jasa Keuangan wajib dibayar oleh Wajib Bayar sebelum pengajuan perizinan, persetujuan, pendaftaran, dan pengesahan kepada OJK.

Page 12: Perekonomian Indonesia 2014-2019

Sementara untuk biaya tahunan dengan tarif persentase, wajib dibayar dalam empat tahap, paling lambat tanggal 15 setiap bulan April, Juli, Oktober dan tanggal 31 Desember pada tahun berjalan, masing-masing  tahap sebesar 25% dari kewajiban biaya tahunan selama setahun dan dihitung secara self assessment berdasarkan laporan keuangan tahunan audited tahun sebelumnya.

Sedangkan untuk biaya tahunan dengan tarif nominal tertentu, wajib dibayar paling lambat tanggal 15 Juni pada tahun berjalan.

Peraturan ini juga menyebutkan bahwa OJK dapat menyesuaikan kewajiban pembayaran Pungutan sebagaimana diatur dalam PP tentang Pungutan.

OJK dapat menyesuaikan tarif pungutan bagi:

1. Masing-masing institusi sedang mengalami kesulitan keuangan dan dalam upaya penyehatan dan/atau dalam pemberesan, OJK dapat menyesuaikan tarif s.d. 0%;

2. Sebagian atau seluruh industri jasa keuangan tidak mampu mempertahankan kesehatannya atau kesulitan keuangan, OJK dapat menyesuaikan tarif  s.d. 0%;

3. OJK memprioritaskan pengembangan industri, layanan, atau produk atau daerah tertentu, OJK dapat menyesuaikan tarif  s.d. 25%;

4. Penyesuaian  besaran sebagaimana butir 2 dan 3  setelah berkoordinasi dengan Menteri Keuangan

Selain itu, dalam hal penerimaan pungutan biaya tahunan pada tahun berjalan telah cukup untuk memenuhi kebutuhan Rencana Kerja dan Anggaran OJK tahun berikutnya yang telah disetujui DPR, maka OJK mengenakan tarif  0% pada sisa tahun berjalan.

POJK Pungutan ini juga mengatur pemberian sanksi kepada Wajib Bayar yang tidak melunasi kewajiban biaya tahunan sampai dengan batas waktu sebagaimana ditetapkan Peraturan Pemerintah tentang Pungutan, yang didahului dengan pemberian surat teguran.

Sanksi yang diberikan terhadap Wajib Bayar yang tidak patuh adalah sanksi administratif berupa denda, yang diatur berdasarkan lamanya tunggakan pungutan. OJK juga dapat mengumumkan pengenaan sanksi administratif sebagaimana dimaksud kepada masyarakat.

Selanjutnya, dalam hal Wajib Bayar tidak melunasi kewajibannya dalam jangka waktu satu tahun sejak tanggal berakhirnya jangka waktu pembayaran pungutan, OJK menetapkan kewajiban tersebut sebagai piutang macet dan menyerahkan penagihan atas pungutan tersebutkepada Panitia Urusan Piutang Negara sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-undangan.

Surat Edaran mengenai Mekanisme Pembayaran Pungutan OJKmemuat semua hal teknis pembayaran pungutan melalui SIPO (Sistem Informasi Penerimaan OJK), yang dapat diakses oleh Wajib Bayar melalui website www.ojk.go.id. Fungsi yang tersedia dalam SIPO diantaranya dalam bentuk:

1. Penghitungan jumlah biaya tahunan dengan menginput dasar pengenaan;2. Penyediaan informasi jumlah pungutan OJK yang masih harus dibayarkan;3. Pengelolaan pembayaran Biaya Tahunan, Denda, dan Sanksi;4. Monitoring Status Pembayaran.

OJK juga terus melakukan monitoring proses pembayaran pungutan ini dengan membentuk call center Pungutan OJK dengan nomor 021-29600000 dan email [email protected].

***

Tabel Pungutan :

Page 13: Perekonomian Indonesia 2014-2019
Page 14: Perekonomian Indonesia 2014-2019
Page 15: Perekonomian Indonesia 2014-2019

Chairul Tanjung: Empat Tantangan Hadapi Perekonomian 2014Posted on December 3, 2013 by Ester Meryana

Share :

inShare

Awalnya, seiring dengan melemahnya perekonomian sejumlah negara maju di dunia,

seperti Amerika Serikat, banyak dana yang mengalir ke negara-negara berkembang,

termasuk Indonesia. Alhasil, perekonomian Indonesia pun menjadi ciamik. Namun, kini

kondisinya justru berbalik. Sejumlah negara yang perekonomiannya buruk mulai membaik.

Sebagai dampaknya, pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi melambat.

“Negara-negara maju yang tadinya pertumbuhan ekonominya relatif rendah dan

mempunyai banyak masalah, kelihatannya di akhir periode tahun 2013 ini dan akan

berlanjut di tahun 2014, sudah mulai menunjukkan tanda-tanda yang membaik.

Sementara, negara-negara emerging countries yang tadinya menjadi pusat pertumbuhan

ekonomi di dunia justru terjadi proses perlambatan,” terang Chairul Tanjung, Ketua Komite

Ekonomi Nasional yang juga merupakan Chairman CT Corp, di acara seminar yang bertajuk

“Prospek Ekonomi Indonesia 2014: Tantangan Ekonomi di Tengah Tahun Politik,” yang

diadakan KEN, di Jakarta, Selasa (3/12/2013).

Chairul

mengatakan, di AS tingkat pengangguran turun secara signifikan. Data terakhir, kata dia,

Page 16: Perekonomian Indonesia 2014-2019

menunjukkan tingkat pengangguran berada di angka 7,2 persen. “Dan diperkirakan pada

kuartal I tahun depan sudah akan mencapai angka di bawah 7 persen,” lanjut dia.

Kalau kondisi perekonomian AS membaik, apa dampak selanjutnya?

Tentu perekonomian yang baik di Amerika membuat kebijakan pemerintah dan bank

sentral setempat menjadi berubah. Yang tadinya memberi stimulus dalam jumlah besar

agar ekonomi tumbuh, sekarang (setelah ekonomi tumbuh dan) penyerapan tenaga kerja

terjadi, tentu mereka ingin menarik stimulusnya kembali. Kenapa? Kalau tidak, akan terjadi

inflasi berlebihan di negara tersebut. Efek dari ditariknya stimulus, atau quantitative

easing, yang disebut tapering off itu akan menyebabkan tertariknya uang dari pasar dunia.

Uang ini tadinya banyak masuk ke emerging countries, termasuk Indonesia.

Dengan tertariknya uang ini, tentu akan berakibat mengalirnya uang dari Indonesia balik

ke negara yang tadinya mengeluarkan stimulus tersebut. Sehingga terjadilah arus balik

(atau) keluar dana yang ada di negara kita. Tentu berakibat pada mulai melemahnya

rupiah dan meningkatnya suku bunga kita.

Hal ini diantisipasi oleh Bank Indonesia dengan mengetatkan ekonomi kita. Dengan mulai

meningkatkan suku bunga, dan melakukan stabilisasi sektor keuangan. Tentu hal ini bisa

berakibat yang baik untuk jangka pendek. Tapi, kalau salah dosis bisa berakibat buruk

untuk perekonomian.

Bagaimana kondisi di negara-negara berkembang?

Kalau sekarang kalau melihat di negara-negara berkembang, seperti China dan India,

ternyata pertumbuhan ekonominya turun cukup signifikan. China tumbuh 7 koma sekian

persen. Menurut mereka, itu sudah kecil, karena biasanya tumbuh lebih dari 10 persen.

India diperkirakan tahun ini tumbuh 4,4 persen.

Mengecilnya pertumbuhan ekonomi di India dan China, akan merubah struktur ekspor kita.

Karena terjadi penurunan permintaan dan harga komoditas kita. Dengan terjadinya

penurunan harga komoditas maka  ekspor kita pun jadi terganggu, karena ekspor masih

berbasis pada sumber daya alam yang ada. Ini adalah salah satu faktor yang menjadi

tantangan kita di 2014.

Lalu, apa tantangan yang lainnya di tahun depan?

Tantangan kedua adalah kita memiliki peningkatan konsumsi domestik yang luar biasa.

Karena jumlah penduduk kita yang besar, dan makin lama makin bertambah. Pertumbuhan

penduduk kita masih cukup signifikan.

Page 17: Perekonomian Indonesia 2014-2019

Dan yang perlu juga diketahui, dengan meningkatnya income, yang tentu kita harus

syukuri karena itu menjadi bukti peningkatan kesejahteraan rakyat kita, ternyata

peningkatan permintaan yang luar biasa tidak diikuti dengan kenaikan produksi yang

cukup. Harusnya konsumsi yang luar biasa besar bisa menggerakkan ekonomi, kalau

dibantu dengan produksi yang cukup, dan itu akan jadi kekuatan ekonomi yang luar biasa.

Namun, kenyataannya, peningkatan permintaan yang luar biasa masih harus diikuti

dengan bertumbuhnya impor yang luar biasa. Dari sisi komoditas pertanian, kita masih

harus impor daging dengan luar biasa besar dan mengimpor kebutuhan-kebutuhan yang

lain, karena masyarakat makin sejahtera, sehingga gaya hidup dan konsumsinya berubah.

Dari tadinya makan banyak nasi, sekarang makan banyak protein. Sementera, kondisi kita

itu produksi banyak beras dan tidak banyak protein sehingga terjadi ketimpangan.

Tentu permasalahan ini juga berakibat pada perekonomian Indonesia dengan defisit

perdagangan dan dilanjutkan dengan defisit neraca pembayaran. Ini hal kedua yang jadi

tantangan kita. Kondisi serupa juga terjadi di sektor industri, migas, dan sektor lain.

Tantangan ketiga. Tahun ini adalah tahun politik. Seperti kita ketahui, masih banyak

investor khususnya dari luar negeri dan sebagian investor dalam negeri, masih wait and

see atau menunggu apa yang terjadi di 2014. Pertama, apakah pemilu berjalan dengan

baik, apakah pemilu berjalan dengan aman atau tidak aman. Mereka menunggu untuk

melakukan realisasi dari apa yang akan mereka lakukan.

Mereka juga menunggu siapa pemimpin Indonesia berikutnya. Apakah dia pro pasar,

sangat perhatian terhadap perekonomian, dan mengerti atau tidak mengerti

perekonomian kita. Itu menjadi tanda tanya besar. Ini tentu berpengaruh terhadap

keputusan para investor. Kondisi ini juga berpengaruh, di mana tampak dari mulai

melambatnya pertumbuhan. Ekonomi tetap tumbuh tapi melambat, misalnya dalam hal

investasinya, karena menunggu hal-hal seperti itu.

Tantangan keempat. Saya selalu melihat segala sesuatu dengan optimis. Kalau ada

tantangan pertama, kedua, ketiga, (tetapi tetap) saya melihat segala sesuatunya dengan

optimis. Karena pengusaha katanya harus selalu melihat peluang di antara tantangan yang

ada.

Di faktor yang keempat ini, ada juga dua hal yang perlu membuat kita tetap optimis.

Karena status demografi kita dengan jumlah penduduk yang besar dan banyaknya

manusia yang produktif ketimbang yang tidak produktif, yang dinamakan bonus

demografi, itu membuat seperti kalau naik pesawat ada tail wind. Jadi, selalu ada dorongan

untuk tumbuhnya konsumsi domestik, walaupun masih banyak impor yang dilakukan.

Dengan situasi seperti ini, maka perekonomian Indonesia tetap masih akan tumbuh, walau

tumbuhnya tidak seperti tahun-tahun sebelumnya. Kedua, saya selalu dan masih berharap,

saya melihat insyaAllah pemilu tahun 2014 akan berjalan dengan baik dan aman. Dan,

saya selalu percaya suara rakyat adalah suara Tuhan. Dan, selalu saja hadirnya pemimpin

Page 18: Perekonomian Indonesia 2014-2019

baru membuat euforia terhadap harapan adanya perubahan menuju sesuatu yang lebih

baik. Biasanya akan ada perbaikan ekonomi yang cukup signifikan di tahun 2014 akhir,

khususnya kuartal IV, setelah pemerintah baru ada. Namun, itu harus diikuti oleh

pemerintah baru tersebut dengan langkah-langkah yang sangat fundamental untuk

merubah struktur perekonomian kita yang dirasakan masih perlu banyak yang harus

diperbaiki. (EVA)

OJK AKAN DUKUNG PROGRAM PRIORITAS JOKOWI-JKOleh Cahyo - Rubrik Jasa Keuangan Lainnya20 Oktober 2014 19:02:00 WIB

Tweet

WE Online, Jakarta - Pelantikan presiden baru Indonesia Joko Widodo (Jokowi) dan Jusuf Kalla (JK) yang dilangsungkan hari ini, Senin (20/10/2014), turut melambungkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ke level tertingginya. Dana asing langsung mengalir masuk ke lantai bursa hingga mendongkrak IHSG sebesar 54,05 poin atau 1,07 persen menuju level 5.083.

Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dibuka menguat di posisi Rp 12.045 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan akhir pekan lalu di Rp 12.100 per dolar AS.

Melihat hal itu, Deputi Komisioner Manajemen Strategis IB Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Lucky FA Hadibrata mengungkapkan pelantikan Jokowi-JK mampu memberikan sentimen positif sehingga mendorong aksi beli para investor asing.

"Sebetulnya, itu faktor sentimen positif. Di samping itu kita juga melihat ini (pelantikan Jokowi-JK) memberikan harapan yang begitu besar," jelas Lucky kepada Warta Ekonomi, Senin (20/10/2014).

Lebih jauh, tutur Lucky, pihaknya akan mendukung program prioritas pemerintahan Jokowi-JK. "Ekspektasi masyarakat begitu besar. Kita dari sisi kelembagaan sudah mengantisipasi hal itu. Salah satunya melalui supervisory action yang menurunkan suku bunga deposito perbankan," papar Lucky.

Selain itu, tambah Lucky, pihaknya juga akan mendorong usaha kecil dan menengah (UKM) melantai di pasar modal. "Kita juga akan memperkuat pasar modal dengan mendorong UKM untuk berpartisipasi masuk bursa efek Indonesia," terangnya.

Dia menambahkan pihaknya juga akan terus melakukan pendalaman keuangan guna memperluas akses keuangan masyarakat. Salah satunya seperti asuransi mikro yang dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat.

Page 19: Perekonomian Indonesia 2014-2019

"OJK akan terus melakukan pendalaman keuangan agar akses keuangan semakin luas. Produk-produk dari pasar keuangan mikro seperti asuransi mikro dan lain-lain akan terus kita dorong agar lebih merakyat," tutup Lucky.

Penulis: Fajar Sulaiman

Foto: Sufri Yuliardi

    V.            LGD( Leaderless Group Discussion)

Kita dibagi kedalam kelompok yang berisi 6 orang . Sesi diskusi ini dibagi menjadi dua bagian

1.       Sesi membaca kasus yang diberikan ( 30 menit)

Kita diberikan kasus kurang lebih ada 3-4 halaman mengenai kondisi perekonomian bangsa Indonesia dan peran OJK di dalamnya lalu kita diminta untuk memberikan solusi berupa beberapa usulan program kerja ( kita dianggap sebagai konsultan yang dibayar OJK untuk memberikan rumusan solusi bagi permasalahan-permasalahan tersebut)

2.       Sesi Diskusi ( 60 menit)

Dalam sesi ini kita diminta untuk saling berdiskusi dan memaparkan masing-masing program kerja kita lalu menyimpulkan keputusan program kerja terbaik yang akan diberikan pada ojk. Disini kita harus pandai berdiskusi dan mampu mempertahankan usulan program kerja kita .

Selamatkan Perekonomian, OJK Gandeng 9 Perguruan Tinggi

DEMAK, suaramerdeka.com - Banyaknya aduan, komplain, serta banyaknya masyarakat Indonesia yang belum mengenal jasa keuangan, Selasa (17/12), Otoritas Jasa Keuangan (OJK) gandeng 9 perguruan tinggi.Penandatanganan nota kesepahaman telah dilakukan dengan sembilan universitas diantaranya Undip, Universitas Wahid Hasyim, UGM, ITB, UI, dan Universitas Muhammadiyah Malang.Rektor Unwahas, Dr H Noor Achmad MA, mengatakan kerjasama yang dibangun dengan OJK tersebut merupakan langkah awal untuk menyelamatkan perekonomian Indonesia."Akan ada triliunan rupiah yang akan diselamatkan oleh OJK. Sehingga kerjasama ini adalah bentuk langkah awal untuk menyelamatkan perekonomian bangsa kita," kata

Page 20: Perekonomian Indonesia 2014-2019

Noor saat ditemuisuaramerdeka.com usai acara silaturahmi antara aparatur pemerintahan Kabupaten Demak, OJK, dan mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Unwahas, Demak, Selasa (17/12).Anggota Dewan Komisioner OJK bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen, Dr Kusumaningtuti S Soetiono SH LLM, mengatakan kerjasama dengan universitas dalam rangka membangkitkan lagi perekonomian Indonesia sangatlah penting."Dari simulasi tersebut kita (OJK-red) akan buatkan simulasi perbankan, agar mahasiswa dapat mendapatkan bekal ilmu perekonomian secara nyata, dan pada akhirnya dapat mensosialisasikan terhadap masyarakat saat mereka terjun ke masyarakatm," kata Kusumaningtuti.Ia menambahkan pada program kerja OJK tahun 2014 mendatang, akan memprioritaskan bendahara keluarga dalam hal ini adalah ibu-ibu rumahtangga, pengusaha UMKM."Tahun depan, prioritas utama kita (OJK-red) adalah ibu-ibu, sehingga dalam mengelola uang rumahtangga dalapat tertata dengan baik. Pada intinya adalah membuat perekonomian kita menjadi lebih baik," katanya.Bupati Demak, HM Dacirin Said SH, ketika ditemui menyambut baik terkait adanya program kerjasama antara OJK dengan perguruan tinggi tersebut."Semoga apa yang dilakukan oleh Unwahas tersebut tidak hanya dilakukan di Kecamatan Mranggen saja, tetapi seluruh kecamatan di Kabupaten Demak," kata bupati.

OJK AKAN GUNAKAN PUNGUTAN UNTUK "RECYCLING"Oleh Cahyo - Rubrik Jasa Keuangan Lainnya17 September 2014 11:22:00 WIB

WE Online, Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkapkan bahwa hingga Juli 2014 pihaknya telah mengumpulkan pungutan dari industri sebesar Rp 980 miliar. Regulator menargetkan pungutan itu akan berjumlah Rp 1,83 triliun pada akhir tahun 2014 dan akan digunakan pada anggaran kerja di tahun 2015.

Menurut informasi yang didapat dari OJK, Selasa (16/9/2014), hasil pungutan itu digunakan untuk membiayai program kerja OJK yang bersifat recycling terhadap industri jasa keuangan, baik industri, asosiasi, dan individu perusahaan.

Page 21: Perekonomian Indonesia 2014-2019

Untuk program   recycling   itu, ada delapan poin yang dilakukan OJK. Pertama, program kerja dalam rangka   capacity building ; kedua, penguatan organisasi kelembagaan; ketiga, pendalaman pasar/penetrasi.

Kemudian yang keempat adalah penguatan daya saing industri jasa keuangan dalam menghadapi MEA; kelima, penguatan infrastruktur pengawasan keuangan; keenam, penguatan sistem informasi; ketujuh, pendidikan dan pelatihan; serta yang terakhir, pengembangan organisasi dan sumber daya manusia.

Untuk meningkatkan SDM dan pelayanan, pada tahun 2015 OJK akan menambah 600 pegawai baru dari berbagai tingkatan. Saat ini jumlah pegawai organik OJK berjumlah 2.565 orang yang terdiri dari 43 pejabat eselon I, 221 pejabat eselon II, 276 pejabat eselon III, 581 pejabat eselon IV, dan 1.444 pegawai setingkat staf.

Penulis: Fajar Sulaiman

Foto: FS

PELUANG DAN TANTANGAN OJK

Sejarah Singkat Lahirnya OJK            Lahirnya Otoritas Jasa Keuangan  yakni pada akhir tahun 2010, kebijakan pembentukan OJK sudah diputuskan sejak disahkannya UU No. 23 tahun 1999 tentang Bank Indonesia, hal ini disebabkan krisi yang melanda negeri ini pada tahun 1998 yang membuat sistem, perekonomian Indonesia Limbung. Kemudian lahirlah kesepakatan pembentukan OJK yang menurut undang-undang tersebut harus ada penampakannya pada tahun 2002.            Pada tahun 2004 akhirnya UU no 23 tahun 1999 tentang bank indonesia direvisi menjadi UU N. tahun 2004 yangmenyatakan tugas BI adalah mencapai dan memelihara kskestabilan nilai rupiah, untuk mencapainya, BI melaksanakan kebijakan moneter secara berkelanjutan, konsisten dan transparan dengan mempertimbangkan kebijakan umum pemerintah di bidang perekonomian.            Mandat pendirian OJK sendiri berawal dari krisis moneter 1997/1998 yang memaksa indonesia menandatangani Letter of intent (LOL) dengan dana moneter internasional (IMF). Salah satu butir dalam Lol tersebut menyebutkan bahwa diperlukan badan yang independen sebagai pengawas sektor keuangan.            JIka melihat pengalaman dari berbagai Negara terdapat dua aliran pemikiran. Yang pertamayang menganut bahwa supervisi berbagai institusi keuangan dilakukan oleh beberapa lembaga. Yang kedua adalah pemikiran bahwa untuk seluruh jasa keuangan harus ada satu badan besdar yang menganut atau yang biasa disebut dengan financial supervisory authority.            Inggris disebut-sebut sebagai negara dengan kondisi perbankan yang sehat sebelum kasus 

Page 22: Perekonomian Indonesia 2014-2019

bangkrutnya Northen Rock Bank. hal tersebut tak terlepas dari keberadaan lembaga semacam OJK, dimana FSA (Financial Services Authority) memiliki tugas mengawasi berbagai lembaga keuangan, termasuk bank, pialang saham, dan pengelolaan dana pensiun. "Kesuksesan FSA tersebut tertepis setelah Northren Rock bank tidak mampu diselamatkan. Selanjutnya kebangkrutan Northren Rock Bank disusul krisis keuangan yang melanda negeri paman sam yang berakbat pada krisis keuangan negara-neara lainnya di dunia , "ujar abdul mongid.            Northren Rock adalah bank negara yang didirikan oleh pemerintah inggris. Menurut laporan setebal 183 halaman yang disampaikan oleh pejabat Northren Rock Bank, regulator telah gagal secara sistematis dan FSA inggris dinyatakan tidak melakukan regulasi perbankan sebagaimana mestinya. Kasus ini telah mencorfeng citra OJK kerajaan inggris yang mendapatkan ulukan memiliki FSA terbaik dibanding negara-negara tetangganya.

Resiko untuk OJK            Menurut Aviliani seorangpengamat perbankan mengatakan apabila fungsi pengawasan berada dibawah lembaga yang terpish dari BI justru dikhawatirkan tidak akan independen. Ranangan menenai posisi struktural OJK yang berada di bawah presiden dikhawatirkan dapat menyebabkan lembaga itu rawan akan campur tangan politis. Hal ini tentu berlawanan dengan posisi Bank sentral yang dijamin independensinya oleh Undang-undang."Pembentukan lembaga baru juga rentan dengan resiko kelembagaan, dan membutuhkan waktu yang relatif lama untuk membuat lembaga itu berfungsi dengan baik. Selain itu apabila fungsi pengawasan berada diluar bank sentral, maka mekanisme fungsi LOLR kepada bank-bank yang mengalami permasalahan tidak berjalan efisien dan justru memperparah masalah"            Sementara itu, mukhlis sufri, dosen fakultas ekonomi pasca sdarjana UMI, menyatakan bahwa pembentukan OJK adalah wajar-wajar saja jika memang diamanatkan dalam suatu peraturan perundang-undangan dan dikaitkan dengan peran dan fungsi BI sebagai bank setral agar lebih fokus dan profesional dalam mengelola sistem moneter dan perbankan terutama di dalam menghadapi krisis. Yang penting adalah adanyakoordinasi dan sinergi yang kuat antar lembaga. Hal ini dikarenakan sampai saat ini koordinasi pengaturan dan pengawasan belum berjalan efektif, disamping lemahnya kemampuan SDM dan soal dana. Meskipun demikian, dia menambahkan bahwa dalam mengatur sistemkeuangan akan lebih efektif jika peran dan tujuan OJK ini berada dibawah BI sebagai suatu wadah yang fokus pada pengawasan  dan pengendalian untuk mengatur secara makro stabilitas sistem keuangan bank dan non bank. Hal senada disampaikan oleh wahyu Aryo Pratomo, dan Jhon Tafbu Ritonga, keduanya dosen fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.            Masa krisis memiliki gejolak keuangan yang luar biasa. Ada yangmengatakan, pembentukan badan justru membuang energi untuk mengantisipasi krisi, sebab yang dibutuhkan saat ini bukan pembentukan badan baru, tetapi penguatan pengawasan, sehingga dilihat dari segi resiko, badan baru tersebut memiliki resiko gagal yang lebih tinggi. Di sisi lian dari segi fungsi, justru untuk menjaga stabilitas, maka lembaga keuangan seharusnya kewenangannya dibawah bank sentral sebagai pemilik otoritas moneter.            Bank sentral harus mengetahui pergerakan uang yang ada disebuah negara, hal ini terkait dengan fungsi moneter yang diemban. Lembaga keuanganmemiliki dampak sitemik, dan apabilaterjadi krisis 

Page 23: Perekonomian Indonesia 2014-2019

bisa diantisipasi sebelumnya. bagaimanasebuah lembaga keuangan tiba-tiba bisa membuat sektor keuangan kolaps sementara bank sentralnya tidak tahu. ini yang terjadi di inggris, bank sentral tidak tahu sementara otoritas jasa keuangannya mengetahui tidak bisa berbuat banyak untuk menyelamatkan Northren Rock, hasilnya sektor keuangan menjadi krisis.Fakta Sejarah Lahirnya OJK            Pembentukan OJK sebenarnya tidak terlepas dai isi Letter of intent (Lol) antara pemerintah indonesia dan international monetary fungd (IMF) sebagai salahsatu persyaratan agar pemerintah indonesia mendapatkan pinjaman dari lembaga monetr internasioanal tersebut. Lembaga keuangan independen tersebut kemudian dikenal sebagai Otoritas Jasa Keuangan (OJK), yang bahkan tahun 2009 belum juga terbentuk.Struktur organisasi Otoritas Jasa KeuanganSesuai dengan isi Bab V UU no 21 tahun 2011 mengenai organisasi dan kepegawaian salah satu program kerja OJK yang harus terlaksana setelah pelantikan Dewan Komisioner adalah pembentukan sruktur oerganisasi. Struktur organisasi ini dibentuk untuk melaksanakan kelancaran pelaksanaan fungsi tugas dan wewenang OJK yang dibentuk secara langsung oleh Dewan Komisioner. Selain membentuk organisasi, Dewan Komisioner membentuk organ pendukung yang mencakup sekertariat, dewan audit, komite Etik dan organ lainnya sesuai dengan kebutuhan.  Selanjutnya OJK akan membentuk sebanyak 7(tujuh) orang anggota Dewan Komisioner OJK dan dibantu oleh 2 (dua) orang ex-officio dari BI dan kemenkeu.Adapun gambaran struktur organisasi OJK terdiri atas[1] :1.      Dewan Komisioner OJK dan2.      Pelaksanaan Kegiatan operasionalStruktur Dewan Komisioner terdiri atas:1.      Ketua merangkap anggota2.      Wakil Ketua sebagai Ketua Komite Etik merangkap anggota3.      Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan merangkap anggota;4.      Kepala Eksekutif Pasar Modal merangkap anggota5.      Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Dana Pensiun, Lembaga Pembiayaan, dan Lembaga Jasa Keuangan   Lainnya merangkap anggota;6.      Ketua Dewan Audit merangkap anggota7.      Anggota yang membidangi Edukasi dan Perlindungan Konsumen8.      Anggota Ex-officio dari Bank Indonesia yang merupakan anggota Dewan Gubernur Bank Indonesia; dan9.      Anggota Ex-officio dari Kementerian Keuangan yang merupakan pejabat setingkat eselon I Kementerian KeuanganPelaksana kegiatan operasional terdiri atas:1.      Ketua Dewan Komisioner memimpin bidang Manajemen Sterrategis I2.      Wakil ketua Dewan Komisiner memimpin bidang Manajemen Strategi II3.      Kepala eksekutif Pengawas perbankan memimpin bidang pengewasan sektor perbankan4.      Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal memimpin bidang pengawasan sektor Pasar Modal5.      Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Dana Pensiun, Lembaga Pembiayaan, dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya memimpin bidang Pengawasan Sektor IKNB

Page 24: Perekonomian Indonesia 2014-2019

6.      Ketua Dewan Audit memimpin bidang Audit Internal dan Manajemen Risiko; dan7.      Anggota Dewan Komisioner Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen memimpin bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen.

Peluang dan Tantangan OJK         oleh : [1] http://www.ojk.go.id, diakses 21/03/13[1] http://www.ojk.go.id, diakses 21/03/13

            Sangat menarik jika kita melihat latar belakang pembentukan OJK. Berawal dari LoI (Letter of Intent) dari badan pinjaman dunia IMF yang memberikan syarat pinjaman yakni guna memperoleh pinjaman, Indonesia perlu memiliki badan yang independen sebagai pengawas sektoral keuangan. Terasa aneh IMF memberikan syarat seperti itu, dimana Inggris sebagai salah satu negara pentolan di IMF sendiri sedang mengalami kesulitan ekonomi diakibatkan oleh adanya Financial Services Authority (FSA), sebuah badan semacam OJK yang menyebabkan Northern Rock Bank menjadi bangkrut.            Pada masa sebelumnya memang FSA menorehkan prestasi yang luar biasa dalam perekonomian Inggris, namun hal itu terusik setelah ketidakmampuan FSA menyelamatkan Northern Rock Bank disusul krisis keuangan yang melanda negeri Paman Sam yang berakibat pada krisis negara-negar lain di dunia.            Masa krisis memiliki gejolak keuangan yang luar biasa. Ada yang mengatakan, pembentukan badan baru justru membuang energi untuk mengantisipasi krisis, sebab yang dibutuhkan saat ini bukan pembentukan badan baru, tetapi penguatan pengawasan, sehingga dilihat dari segi resiko, badan baru tersebut memiliki resiko gagal yang lebih tinggi. Di sisi lain, dari segi fungsi, justru untuk menjaga stabilitas, maka lembaga keuangan seharusnya kewenangannya di bawah bank sentral sebagai pemilik otoritas moneter.            Bank sentral harus mengetahui pergerakan uang yang ada di sebuah negar, hal ini terkait dengan fungsi monetr yang diemban. Lembaga keuangan memiliki dampak sistemik, dan bila terjadi krisis bisa diantisipasi sebelumnya. Bagaimana sebuah lembaga keuangan tiba-tiba bisa membuat sektor keuangan kolaps sementara bank sentralnya tidak tahu. Ini yang terjadi di Inggris.            Guru Besar Hukum Bisnis Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada Prof Dr Nindyo Pramono, SH, mengatakan dikhawatirkan OJK tidak akan mampu mengambil alih fungsi pengawasan tersebut jika lembaga baru itu dibentuk hanya berdasarkan euforia saat itu tanpa mencerminkan SDM yang ada. Bandingkan dengan kasus pajak yang heboh saat ini, dimana kehadiran pengadilan pajak bukan merupakan solusi terbaik sistem perpajakan di Indonesia.            Kekhawatiran Pramono dilatarbelakangi oleh sikap traumatis pembentuk UU waktu itu terhadap peristiwa krisis perbankan masa lalu yang satu diantaranya ditengarai rendahnya efektivitas fungsi pengawasan BI. Jika konstelasi ini benar maka kehadiran OJK sebenarnya belum tentu mencerminkan solusi tepat pengaturan dan pembenahan fungsi pengelolaan sistem keuangan dan perbankan saat ini.            Berkaca pada kasus pajak saat ini, kehadiran pangadilan pajak yang hanya diisi oleh SDM dari pegawai pajak dan mantan pegawai pajak/atau konsultan pajak dengan dalih merekalah yang mempunyai pengalaman dan keahlian di bidang pajak, ternyata pengadilan tersebut rentan terhadap KKN yang sungguh membahayakan kepentingan publik dan keuangan negara.

Page 25: Perekonomian Indonesia 2014-2019

- Mufida Herdani- Hilman Taufik Abdillah- Muhammad Nasir

Tarik Pungutan, OJK Jamin Independensi

Jurnas.com | OTORITAS Jasa Keuangan (OJK) menerbitkan Peraturan OJK (POJK) dan surat edaran terkait mekanisme pembayaran pungutan pelaku sektor jasa keuangan. OJK menjamin independensi dengan pungutan yang berbeda-beda untuk setiap lembaga jasa keuangan ini.

“Kalau nanti OJK sebagai pengawas memungut pungutan terhadap pelaku jasa keuangan yang diawasi apakah OJK bisa independen. Saya yakin dan tegaskan, OJK bisa dan harus independen, baik independensi secara kenyataan, maupun perilaku sehari-hari,” kata Wakil Ketua Dewan Komisioner OJK Rahmat Waluyanto, dalam konferensi pers di Kantor OJK, Jakarta, Kamis (3/4).

Sesuai dengan PP Nomor 11 Tahun 2014 dan UU Nomor 21 Tahun 2011 tentang OJK, menyebutkan sumber pendanaan OJK berasal dari APBN dan pungutan. Sejak didirikan tahun 2011 hingga saat ini, operasional OJK masih dibiayai APBN. Berikutnya, OJK masih mengalami masa transisi dari pembiayaan APBN ke pungutan. Namun, pada 2017 diharapkan OJK bisa sepenuhnya dibiayai dari pungutan pelaku sektor jasa keuangan.

Dalam POJK Nomor 3/POJK.02/2014 tentang Tata Cara Pelaksanaan Pungutan oleh OJK, pungutan wajib dibayarkan paling lambat setiap tanggal 15 pada bulan April, Juli, Oktober, dan 31 Desember. Masing-masing tahapan pembayaran sebesar 25 persen dari total pungutan pada tahun itu. Pada 2014, misalnya, bursa efek, lembaga kliring dan penjaminan, lembaga penyimpanan dan penyelesaian, penyelenggara perdagangan surat utang negara di luar bursa efek, bank umum, asuransi jiwa, asuransi umum, reasuransi, dan manajer investasi dikenai tarif Rp66,66 juta per perusahaan. Mulai 2015 naik menjadi Rp100 juta.

Pembayaran tersebut, dihitung secara self assessment sesuai laporan keuangan tahunan yang sudah diaudit tahun sebelumnya. Pungutan biaya tahunan OJK tahap pertama sudah harus dibayarkan melalui Sistem Informasi Penerimaan OJK paling lambat 15 April 2014. Sementara, untuk biaya tahunan dengan tarif nominal tertentu wajib dibayar paling lambat tanggal 15 Juni pada tahun berjalan.

Dalam membuat aturan pengenaan tarif pungutan tersebut, OJK mengaku memperhatikan aspirasi industri jasa keuangan bank dan non bank sesuai dengan prinsip rule making rule. “Suatu aturan di mana sebelum membuat aturan, kami melakukan konsultasi, dialog, public hearing dengan pelaku industri. Dalam penerapan pungutan OJK kami mempertimbangkan

Page 26: Perekonomian Indonesia 2014-2019

berbagai hak pengenaan tarif, apakah industri well established atau dalam pengembangan,” kata Rahmat.

Karena itu, kebijakan penerapan tarif yang dikenakan untuk setiap lembaga jasa keuangan baik orang maupun badan berbeda-beda tergantung kondisi dan tujuan didirikannya perusahaan tersebut. Tiga kategori yang dijadikan dasar penyesuaian pungutan yaitu pelaku jasa keuangan sedang dalam kondisi kesulitan keuangan, termasuk dalam industri yang harus dikembangkan dan mendapat prioritas untuk dikembangkan OJK, serta lembaga yang didirikan pemerintah berdasarkan undang undang dengan tujuan tertentu, seperti Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS). Kriteria lembaga yang masuk penyesuaian itu diputuskan bersama dengan Menteri Keuangan. “Penyesuaiannya bisa sampai nol persen,” kata Rahmat.

Rahmat mengatakan, aturan tersebut dipastikan tidak membebani industri jasa keuangan dan masyarakat. Pungutan yang diwajibkan ini akan dirasakan kembali manfaatnya oleh industri

dengan berbagai program kerja OJK pada bidang pengaturan dan pengawasan terintegrasi, pengembangan sektor jasa keuangan yang baik, penegakan hukum dan perlindungan konsumen, dan tata kelola yang baik (good governance). Selain itu, OJK bersama-sama dengan Kementerian Keuangan, Bank Indonesia, dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) juga akan membangun sistem keuangan yang lebih stabil. (*) - See more at: http://m.jurnas.com/news/130279/Tarik-Pungutan-OJK-Jamin-Independensi-2014/1/Ekonomi/Ekonomi/#sthash.WgxoltON.dpuf

Pengawasan konglomerasi

Ustadz yusuf mansyurr

Cipaganti

coba bantu jawab ya. Kmrn ikut LGD MLE OJK, ane pernah jg ikut bbrp di tempat lain. Mirip2 sih.

Intinya gini, masing-masing diberi dua usulan program kerja OJK. Kita boleh setuju atau tidak harus ada alasannya. Kita juga boleh nambah usulan lain dari diri kita sendiri. Satu kelompok LGD ada 6, otomatis usulan program kerjanya minimal ada 12 (6 kali 2) belum lagi klo ada yg nambah. Bisa jadi usulan program kerja yang kita dapat sama dengan peseta LGD lain, ini enak ni karena bisa mempertahankannya berdua. Di LGD kemarin kita harus diskusi sampai akhirnya memutuskan 4 prioritas usulan progam kerja. Jadi akan ada banyak yang dipotong. 

Saran ane: belajar tentang financial inclusion atau bahasa OJK nya literasi keuangan melalui

Page 27: Perekonomian Indonesia 2014-2019

branchless banking, karena ini topik lagi seksi banget bahkan OJK bulan depan akan merilis aturan mengenai branchless banking ini. Agan belajar visi dan tujuan OJK, siapa yg diawasi dan mana yang tidak. Dan yang paling penting dalam LGD, percaya sm ane gan, jangan pernah jatuhin/kontra sama pendapat orang lain secara langsung meskipun pendapat itu sangat tidak nyambung!! Bermain tenang, atur porsi bicara jika agan liat ada temen yg belum bicara beri kesempatan buat dia, tanyakan usulannya, jangan dominan (mayoritas yg dominan malah gagal). Syukur2 kelompok

agan ada yg bego sok jadi pemimpin   lebih mudah mah klo itu.

Usulan kita tidak perlu menang kq, tidak perlu canggih juga, cukup dapat menunjukkan kita mampu berkontribusi dalam tim. 

Sekian dari ane semoga dapat membantu yang mau LGD.... 

padahal ane jg ga maksimal LGD kmrn 

dinyatakan LOLOS seleksi dan dapat mengikuti Seleksi Tahap IV pada:

Hari/ Tanggal Minggu, 2 November 2014

Shift SHIFT 1

Jam 08.00 WIB

Ruang RUANG 300

Gedung PPM GEDUNG A

Lokasi Tes JL. MENTENG RAYA 9 JAKARTA

Pada tahapan seleksi ini akan diberlakukan sistem gugur. 

Ketentuan pelaksanaan Tes Tahap IV:

1. Peserta membawa Kartu Peserta Seleksi yang telah digunakan pada Tahap III

2. Peserta hadir sendiri dan tidak dapat diwakilkan.

3. Hadir 30 menit sebelum waktu pelaksanaan tes dimulai.

4. Membawa kelengkapan alat tulis (pena/ ballpoint).

5. Menggunakan pakaian rapi, sopan, bersepatu; dengan ketentuan atasan putih-bawahan hitam.

6. Membawa kelengkapan dokumen asli dengan ketentuan:

NO. JENIS KELENGKAPAN DOKUMEN ASLI KETERANGAN

1. Kartu Identitas Diri (KTP) Dimasukan ke dalam map berwarna hijau

Page 28: Perekonomian Indonesia 2014-2019

Dokumen di dalam map dijepit dengan menggunakan penjepit kertasTuliskan nomor registrasi dan nama lengkap pada sampul map

2. Ijazah/ SKL yang digunakan dan sesuai dengan persyaratan pendidikan dari posisi yang dilamar

3. Transkrip nilai yang telah dilegalisasi oleh pejabat yang berwenang

4. Sertifikat keahlian yang relevan

5. Sertifikat TOEFL atau IELTS* (jika ada)

Catatan:

*Ketentuan Sertifikat TOEFL atau IELTS:

TOEFL Paper-based Test (pBT) dengan skor minimal 500 yang diterbitkan oleh Institutional Testing

Program (TOEFL® ITP) atau ETS (Educational Testing Service); atau

TOEFL Computer-based Test (cBT) dengan skor minimal 173 yang diterbitkan oleh Institutional

Testing Program (TOEFL® ITP) atau ETS (Educational Testing Service); atau

TOEFL Internet-based Test (iBT) dengan skor minimal 61 yang diterbitkan oleh Institutional Testing

Program (TOEFL® ITP) atau ETS (Educational Testing Service); atau IELTS dengan skor minimal

5.5

Ketentuan lain-lain:

1. Hanya pelamar terbaik dan memenuhi persyaratan yang berhak mengikuti tahap seleksi

selanjutnya.

2. Keputusan hasil seleksi bersifat mutlak dan tidak dapat diganggu gugat.

3. Tidak ada surat menyurat dengan panitia dan/ atau  pihak OJK selama proses rekrutmen & seleksi.

4. Biaya transportasi dan akomodasi dari dan ke tempat seleksi menjadi tanggung jawab peserta

sepenuhnya.  

5. Pelamar dihimbau untuk mengabaikan pihak-pihak yang menjanjikan dapat membantu kelulusan

dalam proses seleksi ini.

6. Tidak ada pungutan biaya apapun selama proses seleksi berlangsung.

 

 

Terima kasih.Jakarta, 30 Oktober 2014Panitia Rekrutmen & SeleksiPPM Asesmen SDM

Page 29: Perekonomian Indonesia 2014-2019