PEREKAYASAAN PERANGKAT RADIOGRAFI DIGITAL UNTUK...
Transcript of PEREKAYASAAN PERANGKAT RADIOGRAFI DIGITAL UNTUK...
Prosiding Pertemuan Ilmiah Perekayasaan Perangkat NuklirPRPN – BATAN, 14 November 2013
- 261 -
PEREKAYASAAN PERANGKAT RADIOGRAFI DIGITAL UNTUK INDUSTRI
Kristedjo Kurnianto, Indarzah Masbatin Putra, dan I Putu Susila
PRPN – BATAN, Kawasan Puspiptek, Gedung 71, Tangerang Selatan, 15310
ABSTRAK
PEREKAYASAAN PERANGKAT RADIOGRAFI DIGITAL UNTUK INDUSTRI.Perkembangan teknologi digital saat ini memberikan fitur yang sangat menjanjikan dalampenerapannya dalam teknik uji tak merusak khususnya radiografi. Kegiatan perekayasaandigital radiografi ini bertujuan untuk mendapatkan sebuah sistem digital radiografi yangmemenuhi standar radiografi digital untuk memperoleh citra 2 dimensi dan kemungkinanpengembangan untuk mendapatkan citra 3 dimensi (tomografi). Kegiatan perekayasaanmeliputi pemilihan detektor, konfigurasi sistem, desain meja putar dan pembuatanperangkat lunak kendali serta pengolahan citra. Hasil rancangan sudah memenuhi syaratsebuah sistem digital radiografi yang aplikasinya digunakan untuk inspeksi produkpengecoran logam. Perangkat lunak LabVIEW dengan opsi Vision sudah memenuhisyarat berbagai fungsi dalam pengolahan citra dan analisis citra hasil radiografi digital.
Kata kunci: radiografi digital, pengolah citra, desain meja putar, perangkat lunak kendali.
ABSTRACT
INDUSTRIAL DIGITAL RADIOGRAPHY EQUIPMENT DESIGN.The development ofdigital technology has provided a significant promising features in non distructive testtechniques, especially in radiography. The purpose of this industrial digital radiographyequipment design is to provide owned design digital radiography system which provide atwo dimensional image and, for the near future, a three dimensional image (Tomography).The scope of design consist of detector selection, system configuration design, rotarytable design and software development for control and image processing. Experimentalresults show that the design is enough to fulfill digital radiography standard and could beapplied in casting product inspection. The LabVIEW include with vision option softwarehas shown a good performance in handling image processing and image analysis ofdigital radiography image.
Keywords: digital radiography, image processing, rotary table design, softwaredevelopment for control.
1. PENDAHULUAN
Teknik uji tak merusak sangat penting dalam menjamin mutu berbagai komponen
dalam industri. Salah satu teknik uji tak merusak yang sangat bermanfaat adalah
radiografi karena dengan teknik ini kita dapat melihat bagian dalam sebuah benda
bantuan sinar-x atau sinar gamma yang memiliki daya tembus tinggi. Teknik radiografi
Prosiding Pertemuan Ilmiah Perekayasaan Perangkat NuklirPRPN – BATAN, 14 November 2013
- 262 -
konvensional dilakukan dengan menggunakan film sehingga memiliki banyak
keterbatasan seperti pemrosesan film lama dan membutuhkan zat-zat kimia yang tidak
ramah lingkungan. Disamping itu proses analisis radiografi dengan menggunakan film
sangat terbatas, mengingat kemampuan mata manusia yang spektrumnya terbatas.
Sejalan dengan perkembangan teknologi digital, saat ini keberadaan film sudah
digantikan dengan beberapa metoda lain seperti penggunaan CR (Computer
Radiography), IDR (Indirect Digital Radiography) dan DDR (Direct Digital Radiography).
Metoda CR menggunakan storage phosporus plate, atau biasa disebut imaging plate,
sebagai ganti film dan menggunakan scanner khusus untuk mengkonversi menjadi data
digital dan jika diperlukan dapat menghapus citra dalam plate tersebut. Imaging plate
dapat digunakan hingga sekitar 1000 kali. Metoda IDR menggunakan uminescent screen
sensitive to X-rays yang dipasang pada sebuah intensifier dimana citra yang dihasilkan
kemudian ditangkap dengan menggunakan kamera CCD. Teknik DDR merupakan
teknologi termutakhir dimana citra digital langsung diperoleh dengan menggunakan photo
conductor, metode sintilasi atau dengan detektor CMOS.
Perekayasaan perangkat digital Radiografi untuk industri saat ini sangat diperlukan
karena penggunaan teknik uji tak merusak ini sangat luas penggunaanya dalam industri
manufakturing sebagai kendali kualitas maupun dalam inspeksi rutin. Perkembangan
teknik digital memberikan keunggulan dalam waktu pengolahan dan analisis citra
radiografi. Dengan menempatkan benda uji di antara pesawat sinar-x atau sumber
gamma dan perangkat penangkap citra digital, proses analisis akan dapat langsung
dilakukan tanpa harus menunggu waktu pengembangan film dalam radiografi
konvensional atau proses scanning pada CR.
Pada tahap pertama, perekayasaan perangkat digital radiografi untuk industri ini
akan menitik beratkan pada perolehan citra radiografi sesuai dengan standar radiografi
yang ada. Untuk mencapai standar ini akan dikembangkan perangkat akusisi citra,
peningkatan rasio sinyal-derau dan penerapan berbagai teknik filtering. Pada tahap kedua,
perekayasaan perangkat ini akan dikembangkan pada perangkat radiografi yang memiliki
kemampuan tomografi. Benda uji diletakkan pada meja putar yang secara terintegrasi
dikendalikan dengan perangkat penangkap citra. Hasil rekonstruksi ditampilkan dalam
citra 3D dan dapat dipotong-potong dari berbagai sudut untuk menampilakan tampang
lintang obyek sehingga dapat diperoleh informasi struktur bagian internal dengan baik.
Ruang lingkup bahasan dalam tulisan ini adalah perekayasaan perangkat direct
digital radiography (DDR) untuk memperoleh citra digital sesua dengan standar radiografi
yang ada. Selain itu pada tahun ini juga dilakukan perancangan mekanik serta kendali
Prosiding Pertemuan Ilmiah Perekayasaan Perangkat NuklirPRPN – BATAN, 14 November 2013
- 263 -
meja putar untuk mempersiapkan tahapan berikutnya yaitu perekayasaan CT (Computed
Tomography) untuk industri. Citra digital diperoleh dengan menggunakan detektor flat
panel, yang kemudian citranya diolah secara digital dengan mengunakan program
LabVIEW. Program LabVIEW juga digunakan untuk mengendalikan unit pengendali
pesawat sinar-x. Perekayasaan perangkat ini menitik beratkan pada inspeksi material
casting dan dilakukan atas kerja sama PRPN dan PATIR BATAN.
2. TEORI
Sinar-x, yang merupakan bagian utama dalam radiografi, adalah merupakan radiasi
elektro magnetik yang dalam spektrum gelombang elektro magnetik memiliki panjang
gelombang yang lebih pendek dan energi yang lebih tinggi (104 – 107 ev) dari cahaya
biasa sehingga memiliki daya tembus yang tinggi. Tingkat energi inilah yang menentukan
daya tembus sinar-x pada benda uji. Prinsip kerja pembangkitan sinar-x dapat dilihat pada
Gambar 1 berikut ini.
Gambar 1. Skema dan Prisip Kerja Pesawat Sinar-x[1]
Sinar-x dipancarkan dari kutub anoda melalui proses perlambatan yang
menghasilkan spektrum kontinyu yang biasa disebut dengan proses Bremsstrahlung.
Istilah spektrum menjadi lebih dipahami dalam grafik intensitas radiasi (I0)versus energi
radiasi (E). Perubahan arus akan menentukan intensitas sinar-x, sedangkan peningkatan
tegangan akan meningkatkan energi maksimum sekaligus meningkatkan intensitas dan
energi rata-rata. Pengaruh perubahan arus dan tegangan sinar-x dapat dilihat pada
Gambar 2a dan Gambar 2b.
Prosiding Pertemuan Ilmiah Perekayasaan Perangkat NuklirPRPN – BATAN, 14 November 2013
- 264 -
Gambar 2a. Perubahan intensitas I0 mengikuti perubahan arus [1]
Gambar 2b. Perubahan energi maksimum dan energi rata-ratamengikuti perubahan tegangan [1]
Interaksi sinar-x dengan benda uji secara umum dapat diklasifikasikan dalam
interaksi foto absorbsi dan hamburan. Intensitas sinar-x akan menurun dengan bertambah
tebalnya materi yang dilewatinya. Secara umum atenuasi intensitas sinar-x dapat
ditunjukkan pada persamaan (1)
I = I0 ×e - m×w (1)
dengan I adalah intensitas dibelakang spesimen, I0 adalah intensitas tanpa atenuasi, μ
adalah koefisien atenuasi (nilainya tergantung energi dan material) dan ω adalah
ketebalan spesimen. Sebagai acuan dalam radiografi Gambar 3 dapat digunakan untuk
memperkirakan penurunan intensitas sebagai fungsi ketebalan dan jenis material
spesimen.
Prosiding Pertemuan Ilmiah Perekayasaan Perangkat NuklirPRPN – BATAN, 14 November 2013
- 265 -
Gambar 3. Kurva atenuasi berbagai jenis material [1]
Untuk keperluan radiografi biasanya dibutuhkan intensitas dan energi rata-rata
tertentu yang sesuai dengan jenis dan ukuran spesimen. Untuk tujuan inilah biasanya
dibutuhkan pre-filtering untuk menurunkan intensitas dan menaikkan energi rata-rata.
Material filter yang biasa digunakan adalah Aluminium dengan ketebalan 1- 5 mm dan
Tembaga dengan ketebalan 0.2 – 1 mm. Modifikasi spektrum dengan pre-filtering ini
dapat dilihat pada Gambar 4.
Gambar 4. Modifikasi spektrum sinar-x dengan menggunakan pre-filtering[1]
Secara umum, pengendalian sinar-x dalam radiografi dapat dilakukan dengan
mengatur arus, mengatur tegangan dan mengatur jenis dan ketebalan pre-filtering.
Peningkatan tegangan bertujuan untuk meningkatkan energi sinar-x, meningkatkan daya
tembus, meningkatkan intensitas sinar-x. Peningkatan arus bertujuan meningkatkan
intensitas dengan tanpa meningkatkan daya tembus. Pre-filtering bertujuan untuk
mengurangi porsi radiasi energi rendah, mengurangi intensitas dan memungkinkan daya
tembus pada rentang spesimen yang lebih tebal.
Prosiding Pertemuan Ilmiah Perekayasaan Perangkat NuklirPRPN – BATAN, 14 November 2013
- 266 -
Gambar 5. Ilustrasi pengaruh energi terhadap perbedaan intensitas (kontras) [1]
Pengaturan tegangan, arus dan pre-filtering dalam radiografi berhubungan dengan
kualitas citra yang dihasilkan. Kualitas citra biasanya dinilai dari kontras dari citra yang
dipengaruhi oleh besarnya derau dari sinyal yang tidak diinginkan dalam citra.
Perbandingan antara sinyal dan derau, SNR (signal-to-noise ratio) didefinisikan sebagai
perbandingan antara nilai intensitas sinyal I0 dengan amplitudo noise σ. Nilai kontras
sebuah citra radiografi biasanya dinyatakan dalam CNR (contrast-to-noise ratio) yang
didefinisikan sebagai perbandingan rata-rata perbedaan antar intensitas dalam cacat (flaw)
dan material sekitarnya amplitudo noise σ [1].
SNR = I0s
(2)
Gambar 6. Pengaruh SNR dan CNR pada tampak tidaknya “notch” dalam radiogafi [1]
Dalam radiografi digital, kualitas citra dalam mendeteksi cacat ditentukan dari nilai
CNR dibagi perbedaan ketebalan dalam cacat (Δw). Nilai perbandingan ini sama dengan
perkalian antara SNR dan μeff , lihat persamaan (3). Nilai SNR ditentukan oleh waktu
ekspose, arus tabung sinar-x, efisiensi detektor dan struktur detektor, sedangkan nilai μeff
ditentukan oleh material, tegangan tabung sinar-x, proteksi hamburan, screen dan filter.
Prosiding Pertemuan Ilmiah Perekayasaan Perangkat NuklirPRPN – BATAN, 14 November 2013
- 267 -
CNRD w
= SNR×meff (3)
Selain pengaturan parameter-parameter di atas, fakta bahwa berkas sinar x yang
dipancarkan dari tabung sinar-x tidak berasal dari satu titik tapi dari focal spot dengan
diameter sebesar d. Hal ini mengyebabkan citra yang dihasilkan menjadi tidak tajam.
Ketidak tajaman geometrik (geometrical unsarpness) ug, merupakan ukuran yang harus
diperhatikan selain faktor pembesaran M, yang ditentukan oleh jarak focal spot ke
spesimen FOD (Focal spot-Object-Distance) dan jarak focal spot ke detector FDD (Focal
spot-Detector-Distance)
Gambar 7. Kondisi realistis (non ideal) dalam pencitraan radiografi [1]
Ketidaktajaman geometrik dinyatakan dalam persamaan (4) di bawah ini
ug = d × FDDFOD
-1æèç
öø÷= d ×(M - 1) (4)
3. TATAKERJA (BAHAN DAN METODE) RANCANGAN
Bahan dan peralatan yang digunakan dalam perekayasaan Digital Radiografi untuk
industri meliputi penentuan spesifikasi detektor flat panel, pengadaan flat panel,
pembuatan sistem kendali untuk meja putar dan kendali pengendali tabung sinar-x serta
desain sistem secara keseluruhan untuk mendapatkan citra yang memenuhi standar
radiografi digital. Disamping itu dilakukan pemilihan perangkat lunak yang akan digunakan
sebagai pengendali sistem sekaligus sebagai alat bantu dalam analisis citra.
3.1 Tabung sinar-x dan pengendali
Prosiding Pertemuan Ilmiah Perekayasaan Perangkat NuklirPRPN – BATAN, 14 November 2013
- 268 -
Tabung sinar-x yang akan digunakan dalam kegiatan ini adalam tabung sinar-x
milik PATIR-BATAN yang dilengkapi dengan sistem pendingin sehingga dapat
dioperasikan secara kontinyu. Modul kendali tabung terletak terpisah dan berada di ruang
yang berbeda untuk menghindari paparan radiasi yang tidak diinginkan pada operator.
Parameter unit kendali yang akan diintegrasikan dengan sistem adalah tegangan dan
arus tabung sinar-x. Untuk lebih jelasnya, gambar tabung dan unit kendali tabung sinar-x
yang akan digunakan tampak pada Gambar 8 berikut ini.
Gambar 9. Tabung Sinar-x dan unit kendali milik PATIR – BATAN.
3.2 Detektor Flat Panel
Prinsip kerja detektor penangkap citra digital adalah menggunakan detektor array
yang berbasiskan konversi sinar-x menjadi muatan listrik yang dapat dibaca. Bahan
Silikon amorphous (a-Si) digunakan sebagai bahan semikonduktor untuk tujuan ini.
Secara praktis dalam NDT ada dua metode yang digunakan yaitu metode langsung
(konversi dengan menggunakan foto konduktor) dan metode tak langsung (konversi
menjadi cahaya dengan menggunakan sintilator).
Gambar 9. Gambar tampang lintang CMOS detektor dengan sintilator CSiTl[1]
Pada metode tak langsung, digunakan matriks foto-diode yang dapat mengonversi
cahaya dan sinar-x menjadi muatan listrik. Pada setiap foto diode, muatan pembawa
Prosiding Pertemuan Ilmiah Perekayasaan Perangkat NuklirPRPN – BATAN, 14 November 2013
- 269 -
diintegrasikan untuk jangka waktu tertentu sebelum dibaca setiap pikselnya untuk
mendapatkan representasi grafis dalam akusisi data. Setiap foto diode di hubungkan
dengan batas switch TFT (TFT = Thin Film Transistor) yang secara aktif membaca
akumulasi muatan pada titik tertentu dalam suatu waktu. Untuk lebih jelasnya proses
akusisi data pada detektor flat panel dapat dilihat pada Gambar 9.
Dengan pertimbangan tingkat resolusi, energi, ukuran detektor dan harga.
Akhirnya diputuskan penggunaan detektor jenis DMC 12 DR produk Dongmun Korea,
yaitu detektor berbasiskan matriks TFT aktif yagn dikopel langsung dengan amorphous Si.
Meskipun detektor ini digunakan umumnya untuk keperluan medis, namun secara umum,
produsen detektor ini menyatakan bahwa detektor ini dapat juga digunakan untuk
radiografi industri. Spesifikasi detektor flat panel yang digunakan tampak pada tabel 1
berikut ini.
Tabel 1. Parameter dan spesifikasi detektor flat panel [4]
Parameter Detektor Spesifikasi
Matriks piksel 2080 x 2560 piksel
Area Aktif Piksel 264 x 325 mm
Piksel Pitch 127 μm
Konversi A/D 14-bit
Grayscale 16384
Rentang dinamis >73 dB
Resolusi 3,9 lp/mm
Rentang Energi 40 – 150 KVp
Output data Ethernet 100 Mbps
Ukuran 422 x 403 x 22 mm
3.3 Sistem Kendali Lego Mindstorm NXT
Untuk kepentingan kendali dalam kegiatan ini digunakan kit LEGO Mindstorm NXT
2.0. Mindstorms NXT 2.0 menggabungkan fleksibilitas tak terbatas dari sistem bangunan
Lego dengan komponen brick mikro cerdas dan intuitif dengan perangkat lunak
pemrograman drag-and-drop. Salah satu keunggulan lain pada sistem ini adalah
memungkinkannya integrasi perangkat lunak dengan program LabVIEW yang akan
digunakan sebagai induk perangkat lunak dalam kegiatan ini.
Setiap kit Mindstorm NXT 2.0 terdiri atas :
Prosiding Pertemuan Ilmiah Perekayasaan Perangkat NuklirPRPN – BATAN, 14 November 2013
- 270 -
Komponen cerdas NXT Lego Bricks mempunyai fitur mikroprosesor 32-bit, layar
matriks yang besar, 4 input dan 3 output port, dan Bluetooth dan USB link untuk
komunikasi; baterai tidak termasuk
Tiga motor servo interaktif; empat sensor (Sensor Ultrasonik, 2 Sensor Sentuh dan
Sensor Warna)
Sensor Warna memiliki tiga fungsi: membedakan warna dan pengaturan cahaya,
dan berfungsi sebagai lampu
Perangkat lunak yang mudah, yang digunakan (PC dan Mac) dengan pemrograman
drag-and-drop icon-based dan 16 proyek contoh yang mudah dan manual
pemrograman; petunjuk pembangunan untuk 4 robot baru yang menarik.
612 keping komponen Lego
3.4 Perangkat Lunak LabVIEW
Untuk keperluan perangkat lunak pengendali, akusisi dan pengolahan citra
diguanakan perangkat lunak LabVIEW profesional Development System 2011yang
dilengkapi dengan opsi image acquisition dan vision.Perangkat lunak ini sangat fleksibel
dan memiliki fungsi yang cukup memadai dalam akusisi data, komunikasi dengan
perangkat video grabing, kendali dengan mindstorm NXT dan pengolahan citra. Fitur
pengolahan citra akan lebih detail dibahas dalam bagian hasil dan pembahasan.
4. HASIL DAN PEMBAHASAN
Dengan mempertimbangkan berbagai aspek yang sudah dijelaskan dalam dasar
teori dan menggunakan peralatan yang ada dan sudah dipesan disusunlah sebuah
rancang bangun sistem digital radiografi untuk industri. Sistem secara umum terdiri dari
tiga bagian dengan satu komputer kendali dan analisis. Ketiga bagian tersebut adalah
Tabung sinar-x dengan sistem kendalinya, Meja putar dengan sistem kendalinya dan
detektor flat panel dengan sistem akusisi data. Secara umum rancang bangun sistem
secara keseluruhan tampak pada gambar 10
Prosiding Pertemuan Ilmiah Perekayasaan Perangkat NuklirPRPN – BATAN, 14 November 2013
- 271 -
Gambar 10. Rancang bangun sistem digital radiografi secara keseluruhan
Sistem akusisi data menggunakan detektor flat panel DMC 12 DR produk Dongmun
Korea, yang sudah dilengkapi dengan unit kendalinya. Komunikasi antara unit kendali
dengan komputer master menggunakan kabel jaringan Ethernet.
Gambar 11. Detektor Flat Panel dan unit kendalinya[3]
Perangkat lunak akusisi data dilengkapi dengan Flat field calibration. Fungsi ini
sangat penting mengingat ketika sinar-x dikenakan pada spesimen standar yang rata,
maka citra bagian tengah akan mendapat ekspos yang lebih besar, atau dengan kata lain
bagian tengah akan lebih terang dibanding bagian samping/ luar. Ilustrasi Flat field
correction tampak pada gambar 12 berikut ini.
Prosiding Pertemuan Ilmiah Perekayasaan Perangkat NuklirPRPN – BATAN, 14 November 2013
- 272 -
Gambar 12. Flat Field Correction
Untuk mendapatkan citra yang stabil dan keperluan tomografi pada tahap
selanjutnya dari perekayasaan ini, meja putar dipilih menggunakan tilting rotary table yang
ada di pasaran. Penggunaan meja ini agar presisi putaran terjamin disamping desain dan
kekuatan mekanik yang sudah teruji. Adanya gear reduction box yang sudah terintegrasi
juga memudahkan integrasi dengan motor kendali dari Mindstorm NXT.
Gambar 13. Meja Putar yang akan digunakan (Tilting Rotary Table)
Perangkat lunak pemroses citra yang ada pada program LabVIEW sudah sangat
memadai untuk keperluan radiografi. Fungsi-fungsi yang sudah dicoba dan akan
diguanakan antara lain diuraikan sebagai berikut:
Deteksi pinggir (edge detection)
Filter citra dan analisis frekuensi
Pola dan matching geometri
Pengukuran objek
Kalibrasi spasial
Sistem koordinat
Prosiding Pertemuan Ilmiah Perekayasaan Perangkat NuklirPRPN – BATAN, 14 November 2013
- 273 -
Gambar 14. Hasil Pengujian Detektor Flat Panel dengan spesimen berupa Detektor NaITldengan PMTnya (70 kV, 50 mA, 0,1 detik)
4. KESIMPULAN
Telah dilakukan rancang bangun sistem digital radiografi dengan menggunakan
pesawat sinar-x, detektor flat panel, meja putar, sistem kendali dan perangkat lunak
pengendali. Desain mempertimbangkan segala aspek yang harus dipertimbangkan untuk
mendapatkan citra radiografi digital yang memenuhi standar.
Pengembangan perekayasaan ini akan dilanjutkan dengan pembuatan dan
perakitan sistem serta penambahan fitur tomografi untuk digunakan dalam mengamati
produk-produk logam hasil pengecoran (casting product).
5. UCAPAN TERIMAKASIH
Ucapan terima kasih penulis berikan kepada pihak PATIR-BATAN yang telah
membantu memberikan ide dan pemanfaatan peralatan tabung sinar-x dalam kegiatan ini.
Khususnya kepada Bp. Sigit Santoro, Bp. Kushartono dan Bp. Sugiharto yang sangat
membantu Kegiatan ini.
6. DAFTAR PUSTAKA
1. IAEA/RCA Regional Training Course on Digital Industrial Radiology and Computed
Tomography Applications in Industry Kajang, Malaysia, 2 – 6 November 2009.
2. Digital Portable X-ray System DMC-12DR DMC-12DR Install Manual, Dongmun,
Gyeonggi-do, Republic of Korea, 2012.
3. Digital Portable X-ray System DMC-12DR DMC-12DR Operasion Manual, Dongmun,
Gyeonggi-do, Republic of Korea, 2012.
4. Digital Portable X-ray System DMC-12DR DMC-12DR User Manual, Dongmun,
Gyeonggi-do, Republic of Korea, 2012.
Prosiding Pertemuan Ilmiah Perekayasaan Perangkat NuklirPRPN – BATAN, 14 November 2013
- 274 -
5. Christoper G. Relf, “Image Acquisition and Processing with LabVIEW, CRC Press,
New York, 2003.
TANYA JAWAB
Pertanyaan:1. Apa yang dipaparkan tadi adalah inti ilmunya, tapi dalam sistem tersebut diperlukan
komponen-komponen penunjang supaya terintegrated. Bisakah komponen apa saja
yang diperlukan secara keseluruhan? (Tri Harjanto)
2. Mohon program seperti tersebut ada keberlanjutan yang terus menerus. (Tri Harjanto)
3. Energi spektrum X-ray-nya sampai nilai berapa dan generator X-ray-nya apa
digunakan untuk kontinyus bertahun-tahun? (Rony D)
4. Apakah perangkat digital yang dirancang ini akan dibuat di PRPN? Penggunaannya
pihak mana saja? (Naek Nababan)
Jawaban:1. Detail pembuatan sistem akan mendayagunakan seluruh sumberdaya di PRPN
melalui pembuatan organisasi perekayasaan.
2. Keberlanjutan kegiatan ini akan terus-menerus dengan koordinasi FGD NDT di
BATAN yang melibatkan PATIR-PRPN-PTBIN.
3. Pesawat sinar-X di PATIR adalah jenis kontinyu dengan pendingin air dan tegangan
maksimum hingga 300 kV. Penggunaan kontinyu bertahun-tahun belum diujicobakan.
4. Setelah jadi peralatan ini akan dipasang di showroom PATIR. Untuk tomografi
gamma akan dipasang di PRPN.