Perda Perubahan Pemilihan Kepala Desa

16
BUPATI KLATEN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLATEN NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLATEN NOMOR 9 TAHUN 2006 TENTANG TATA CARA PEMILIHAN PENCALONAN PENGANGKATAN PELANTIKAN DAN PEMBERHENTIAN KEPALA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN, Menimbang : a. bahwa untuk kelancaran pelaksanan pemilihan Kepala Desa di Kabupaten Klaten, perlu melakukan penyesuaian dengan menekankan prinsip demokrasi, peran serta masyarakat,pemerataan dan keadilan terhadap Peraturan Daerah Kabupaten Klaten Nomor 9 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pemilihan, Pencalonan, Pengangkatan, Pelantikan dan Pemberhentian Kepala Desa sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten Klaten Nomor 1 Tahun 2007 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Klaten Nomor 9 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pemilihan, Pencalonan, Pengangkatan, Pelantikan dan Pemberhentian Kepala Desa;

description

Perda Penyelenggaraan Pemilihan Kepala Desa di Kabupaten Klaten

Transcript of Perda Perubahan Pemilihan Kepala Desa

Page 1: Perda Perubahan Pemilihan Kepala Desa

BUPATI KLATEN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLATEN

NOMOR 10 TAHUN 2013

TENTANG

PERUBAHAN KEDUA ATAS

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLATEN NOMOR 9 TAHUN 2006

TENTANG TATA CARA PEMILIHAN PENCALONAN PENGANGKATAN PELANTIKAN

DAN PEMBERHENTIAN KEPALA DESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI KLATEN,

Menimbang: a. bahwa untuk kelancaran pelaksanan pemilihan Kepala Desa di

Kabupaten Klaten, perlu melakukan penyesuaian dengan

menekankan prinsip demokrasi, peran serta

masyarakat,pemerataan dan keadilan terhadap Peraturan

Daerah Kabupaten Klaten Nomor 9 Tahun 2006 tentang Tata

Cara Pemilihan, Pencalonan, Pengangkatan, Pelantikan dan

Pemberhentian Kepala Desa sebagaimana telah diubah dengan

Peraturan Daerah Kabupaten Klaten Nomor 1 Tahun 2007

tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Klaten

Nomor 9 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pemilihan, Pencalonan,

Pengangkatan, Pelantikan dan Pemberhentian Kepala Desa;

b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada

huruf a, perlu menetapkan Peraturan Daerah tentang Perubahan

Kedua Atas Peraturan Daerah Kabupaten Klaten Nomor 9 Tahun

2006 tentang Tata Cara Pemilihan, Pencalonan, Pengangkatan,

Pelantikan dan Pemberhentian Kepala Desa;

Mengingat : 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik

Indonesia Tahun 1945;

Page 2: Perda Perubahan Pemilihan Kepala Desa

2. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan

Daerah-daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Propinsi Jawa

Tengah;

3. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang

Penyelenggaraan Negara Yang Bebas Dari Korupsi Kolusi dan

Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999

Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 3886);

4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan

Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004

Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir

dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang

Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004

tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4844);

5. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan

Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

6. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan

Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 5234);

7. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang

Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4578);

8. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 158,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4587);

9. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman

Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan

Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005

Page 3: Perda Perubahan Pemilihan Kepala Desa

Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 4593);

10. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang

Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah,

Pemerintahan Daerah Propinsi dan Pemerintahan Daerah

Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 4737);

11. Peraturan Daerah Kabupaten Klaten Nomor 9 Tahun 2006

tentang Tata Cara Pemilihan, Pencalonan, Pengangkatan,

Pelantikan dan Pemberhentian Kepala Desa (Lembaran Daerah

Kabupaten Klaten Tahun 2006 Nomor 9), sebagaimana telah

diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten Klaten Nomor 1

Tahun 2007 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah

Kabupaten Klaten Nomor 9 Tahun 2006 tentang Tata Cara

Pemilihan, Pencalonan, Pengangkatan, Pelantikan dan

Pemberhentian Kepala Desa (Lembaran Daerah Kabupaten

Klaten Tahun 2007 Nomor 1);

12. Peraturan Daerah Kabupaten Klaten Nomor 10 Tahun 2009

tentang Pokok-pokok Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran

Daerah Kabupaten Klaten Tahun 2009 Nomor 10, Tambahan

Lembaran Daerah Kabupaten Klaten Nomor 49);

Dengan persetujuan bersama

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN KLATEN

dan

BUPATI KLATEN

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLATEN NOMOR 9 TAHUN 2006

TENTANG TATA CARA PEMILIHAN PENCALONAN PENGANGKATAN

PELANTIKAN DAN PEMBERHENTIAN KEPALA DESA.

Page 4: Perda Perubahan Pemilihan Kepala Desa

Pasal I

Beberapa ketentuan dalam Peraturan Daerah Kabupaten Klaten Nomor 9 Tahun

2006 tentang Tata Cara Pemilihan, Pencalonan, Pengangkatan, Pelantikan dan

Pemberhentian Kepala Desa (Lembaran Daerah Kabupaten Klaten Tahun 2006

Nomor 9) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten

Klaten Nomor 1 Tahun 2007 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah

Kabupaten Klaten Nomor 9 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pemilihan,

Pencalonan, Pengangkatan, Pelantikan dan Pemberhentian Kepala Desa

(Lembaran Daerah Kabupaten Klaten Tahun 2007 Nomor 1) diubah sebagai

berikut:

1. Ketentuan ayat (1), ayat (2), ayat (3) dan ditambah 1(satu) ayat yakni ayat

(5) Pasal 10 sehingga berbunyi sebagai berikut :

“Pasal 10

(1) Anggota Panitia Pemilihan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1)

terdiri atas unsur Perangkat Desa, Lembaga Kemasyarakatan dan tokoh

masyarakat diluar unsur BPD.

(2) Susunan Panitia Pemilihan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri

atas Ketua, Wakil Ketua, Sekretaris, Bendahara dan Seksi-seksi yang

disesuaikan dengan kebutuhan.

(3) Ketua Panitia pemilihan, dipilih dari dan oleh anggota Panitia Pemilihan

dalam musyawarah anggota Panitia Pemilihan yang dituangkan dalam

Berita Acara.

(4) Anggota Panitia Pemilihan tidak dapat mencalonkan diri sebagai Bakal

Calon Kepala Desa.

(5) Tugas Panitia Pemilihan sebagaimana dimaksud pada ayat (2), diatur

lebih lanjut dengan Peraturan Bupati.

2. Ketentuan Pasal 14 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut :

“Pasal 14

Yang dapat memilih Kepala Desa adalah penduduk Desa Warga Negara

Republik Indonesia yang :

a. terdaftar secara sah sebagai penduduk Desa yang

bersangkutan;

Page 5: Perda Perubahan Pemilihan Kepala Desa

b. sudah mencapai usia 17 (tujuh belas) tahun pada saat

pemungutan suara atau telah/pernah menikah;

c. tidak sedang dicabut hak pilihnya berdasarkan keputusan

Pengadilan yang mempunyai kekuatan hukum tetap;dan

d. terdaftar dalam Daftar Pemilih Tetap.

3. Ketentuan pada judul Bagian Ketiga dan ayat (1) Pasal 17 diubah sehingga

berbunyi sebagai berikut :

Bagian Ketiga

Daftar Pemilih Tambahan

“Pasal 17

(1) Panitia Pemilihan membuat Daftar Pemilih Tambahan sebelum Daftar

Pemilih Tetap ditetapkan.

(2) Daftar pemilih tambahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diperoleh

dari hasil pendataan dan pencatatan pemilih yang belum terdaftar dan

belum tercatat di dalam daftar pemilih sementara.

4. Ketentuan pada judul Bagian Keempat Pasal 18 ayat (2) diubah sehingga

berbunyi sebagai berikut :

Bagian Keempat

Daftar Pemilih Tetap

“Pasal 18

(1) Panitia Pemilihan mengadakan koreksi dan pembetulan Daftar

Pemilih Sementara sebagai akibat terjadinya perubahan/mutasi pemilihan

yang telah di daftar dan dicatat dalam Daftar Pemilih Sementara.

(2) Daftar Pemilih Sementara yang telah dikoreksi dan dibetulkan

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan menjadi Daftar Pemilih

Tetap yang dituangkan dalam berita acara.

5. Ketentuan Pasal 19 ayat (1) huruf i diubah sehingga berbunyi sebagai

berikut :

“Pasal 19

(1)Yang dapat dipilih sebagai Kepala Desa adalah penduduk Desa Warga

Negara Republik Indonesia yang memenuhi persyaratan sebagai berikut :

a. bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dibuktikan dengan surat

pernyataan dari Bakal Calon Kepala Desa;

Page 6: Perda Perubahan Pemilihan Kepala Desa

b. setia kepada Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik

Indonesia Tahun 1945, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia, serta

Pemerintah dibuktikan dengan surat pernyataan dari calon Kepala

Desa;

c. berpendidikan paling rendah tamat Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama

dan/atau sederajat dibuktikan dengan fotocopi ijasah atau surat tanda

tamat belajar yang dilegalisir oleh pejabat yang berwenang;

d. berusia paling rendah 25 (dua puluh lima) tahun pada saat mulai

dibukanya pendaftaran dibuktikan dengan fotocopy akta kelahiran

atau surat kelahiran yang dilegalisir oleh pejabat yang berwenang;

e. sehat jasmani dan rohani, serta nyata-nyata tidak terganggu

jiwa/ingatannya dibuktikan dengan surat keterangan kesehatan dari

dokter pemerintah;

f. berkelakuan baik, yang dibuktikan dengan Surat Keterangan Catatan

Kepolisian ;

g. tidak pernah dihukum penjara karena melakukan tindak pidana

kejahatan dengan hukuman paling singkat 5 (lima) tahun dibuktikan

dengan surat keterangan dari Pengadilan Negeri;

h. bersedia dicalonkan menjadi Kepala Desa dibuktikan dengan surat

pernyataan dari Bakal Calon Kepala Desa;

i. terdaftar sebagai penduduk Desa setempat yang dibuktikan dengan

kepemilikan KK dan/atau KTP, yang telah dimiliki paling sedikit 1

(satu) tahun pada saat mulai dibukanya pendaftaran;

j. tidak dicabut hak pilihnya sesuai dengan keputusan pengadilan yang

telah mempunyai kekuatan hukum tetap dibuktikan dengan surat

keterangan dari Pengadilan Negeri; dan

k. belum pernah menjabat sebagai Kepala Desa dua kali masa jabatan

dibuktikan dengan surat pernyataan dari Bakal Calon Kepala Desa.

(2)Bagi Kepala Desa yang akan mencalonkan diri sebagai Bakal Calon

Kepala Desa wajib menyampaikan laporan pertanggungjawaban Kepala

Desa yang dibuktikan dengan surat keterangan Camat.

(3)Bagi Pegawai Negeri Sipil dan TNI/Polri yang mencalonkan diri sebagai

Kepala Desa, selain harus memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud

pada ayat (1), juga harus mendapat izin tertulis dari pimpinan atau

Instansi yang berwenang.

Page 7: Perda Perubahan Pemilihan Kepala Desa

(4)Bagi perangkat desa yang mencalonkan diri sebagai Kepala Desa, selain

harus memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), juga

harus menyampaikan surat pemberitahuan kepada Kepala Desa.

(5)Bagi Pimpinan atau Anggota BPD yang mencalonkan diri sebagai Kepala

Desa, selain harus memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud pada

ayat (1), juga harus menyampaikan surat pemberitahuan kepada Camat.

(6)Bagi Calon Kepala Desa terpilih terhitung mulai tanggal pelantikannya

sebagai Kepala Desa harus bertempat tinggal di Desa yang bersangkutan

sampai dengan akhir masa jabatan.

6. Ketentuan ayat (2) Pasal 25 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut :

“Pasal 25

(1) Kepada Calon Kepala Desa diberikan kesempatan untuk melakukan

kampanye sejak pengumuman Calon Kepala Desa oleh Panitia Pemilihan

sampai dengan saat mulai berlakunya jam malam.

(2) Tata tertib kampanye, pemasangan tanda gambar dan penetapan jam

malam sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan oleh Panitia

Pemilihan.

(3) Dalam pelaksanaan kampanye, Calon Kepala Desa dilarang

mempermasalahkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, serta

menjelek-jelekkan Calon Kepala Desa yang lain.

(4) Kampanye tidak dibenarkan dalam bentuk arak-arakan/pawai dan bentuk

lain yang dapat mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat.

7. Ketentuan ayat (5) Pasal 26 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut:

“Pasal 26

(1) Dalam melaksanakan kampanye, Calon Kepala Desa memaparkan

kepada masyarakat tentang program kerja yang akan dilaksanakan

selama 6 (enam) tahun seandainya terpilih sebagai Kepala Desa.

(2) Pemaparan program kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

dilakukan di TPS setelah undian tanda gambar selesai dilaksanakan.

(3) Calon Kepala Desa menyerahkan naskah tertulis program kerja

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) kepada Panitia Pemilihan.

(4) Calon Kepala Desa dilarang memberikan dan/atau menjanjikan akan

memberikan sesuatu, baik langsung maupun tidak langsung, dengan

nama atau dalih apapun dalam usaha untuk memenangkan dirinya dalam

pemilihan Kepala Desa.

Page 8: Perda Perubahan Pemilihan Kepala Desa

(5) Calon Kepala Desa yang dapat dibuktikan melanggar larangan

sebagaimana dimaksud pada ayat (4) diproses sesuai dengan hukum

yang berlaku.

8. Ketentuan ayat (2) Pasal 27 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut :

“Pasal 27

(1) Paling lambat 7 (tujuh) hari sebelum pemungutan suara dilaksanakan,

Panitia Pemilihan memberitahukan tentang akan diadakannya Pemilihan

Kepala Desa kepada penduduk Desa yang berhak memilih dan

mengumumkan di tempat-tempat yang terbuka dan strategis di wilayah

Desa yang bersangkutan .

(2) Sebelum pemungutan suara dilaksanakan, Panitia harus sudah

menyampaikan pemberitahuan kepada penduduk Desa yang berhak

memilih sesuai dengan Daftar Pemilih Tetap.

(3) Dalam surat pemberitahuan sebagaimana dimaksud pada ayat (2)

dicantumkan nama dan alamat pemilih sesuai Daftar Pemilih Tetap dan

tempat serta waktu pemilihan diselenggarakan.

(4) Surat pemberitahuan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) berlaku

sebagai undangan untuk menggunakan hak pilih dalam pemungutan

suara.

(5) Apabila undangan sebagaimana dimaksud pada ayat (4) hilang/belum

diterima, maka penduduk desa yang berhak memilih dan terdaftar dalam

Daftar Pemilih Tetap dapat menggunakan hak pilihnya dengan

menunjukkan KTP yang masih berlaku.

9. Diantara Pasal 33 dan Pasal 34 disisipkan 1(satu) Pasal yakni Pasal 33A

sehingga berbunyi sebagai berikut :

“Pasal 33A

(1) Kartu suara dinyatakan sah apabila :

a. Ditandatangani oleh Ketua atau Wakil Ketua Panitia Pemilihan dan

dibubuhi cap/stempel Panitia Pemilihan;

b. Kartu suara dicoblos dengan alat yang disediakan oleh Panitia;

c. Lubang coblosan masih di dalam batas garis tanda gambar pada satu

tanda gambar Calon;

Page 9: Perda Perubahan Pemilihan Kepala Desa

d. Dalam kartu suara terdapat satu lubang coblosan atau lebih tetapi

masih berada dalam satu tanda gambar Calon.

(2) Kartu suara dinyatakan tidak sah apabila :

a. Tidak menggunakan kartu suara yang telah ditentukan;

b. Tidak terdapat tanda tangan Ketua atau Wakil Ketua Panitia Pemilihan

dan cap Panitia Pemilihan;

c. Terdapat tanda atau coretan dalam bentuk apapun;

d. Mencoblos lebih dari satu tanda gambar Calon;

e. Mencoblos tanda gambar selain dari gambar calon yang berhak dipilih;

f. Mencoblos diluar tanda gambar yang disediakan;

g. Dalam kartu suara terdapat lebih dari satu coblosan yang terletak di

luar tanda gambar termasuk mencoblos dan tembus diluar tanda

gambar calon atau didalam tanda gambar lainnya;

h. Kartu suara dicoblos dengan alat lain di luar yang disediakan oleh

Panitia Pemilihan;

i. Kartu suara yang rusak/sobek, baik yang disengaja ataupun tidak

disengaja;

j. Kartu suara yang tidak dicoblos sama sekali.

(3) Kartu suara disampaikan kepada pemilih dalam kondisi terbuka/tidak

dalam lipatan.

10. Ketentuan ayat (2) Pasal 39 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut:

“Pasal 39

(1) Pemilihan ulang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 38 ayat (1)

dilaksanakan hanya diikuti oleh calon-calon yang mendapatkan suara

terbanyak dengan jumlah suara yang sama.

(2) Dalam hal pemilihan ulang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) hasilnya

tetap sama, maka pemilihan dinyatakan batal dan harus dilaksanakan

proses pemilihan kembali sebagaimana dimaksud dalam Pasal 38 ayat

(4).

11. Ketentuan ayat (3) diubah dan ditambah 1 (satu) ayat sehingga Pasal 44

berbunyi sebagai berikut :

“Pasal 44

(1) Rencana biaya pemilihan dibuat oleh Panitia Pemilihan diajukan kepada

Pemerintah Desa.

Page 10: Perda Perubahan Pemilihan Kepala Desa

(2) Pemerintah Desa dan BPD menetapkan besarnya biaya pemilihan

Kepala Desa dengan memperhatikan kebutuhan yang diperlukan dan

kemampuan keuangan desa.

(3) Biaya pemilihan kepala desa dibebankan pada APBDes, yang

bersumber dari Pemerintah Desa, bantuan Pemerintah Kabupaten serta

sumber lain yang sah dan tidak mengikat.

(4) Dalam hal desa tidak mampu untuk membiayai pelaksanaan pemilihan

kepala desa, desa dapat menerima sumbangan dari pihak ketiga

termasuk bakal calon kepala desa dengan besaran sumbangan

berdasarkan musyawarah yang dihadiri panitia pemilihan, BPD, Unsur

Pemerintah Desa, bakal calon kepala desa dan pihak ketiga selain

bakal calon kepala desa.

12. Ketentuan Pasal 45 ditambah 1(satu) ayat sehingga berbunyi sebagai berikut

:

“Pasal 45

(1) Selama menjalankan tugasnya, Kepala Desa wajib membuat

pertanggungjawaban atas penyelenggaraan pemerintahan Desa.

(2) Pertanggungjawaban Kepala Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

terdiri atas:

a. Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa;

b. Laporan Keterangan Pertanggungjawaban

kepada BPD;

c. Informasi penyelenggaraan pemerintahan Desa

kepada masyarakat; dan

d. Laporan Pertanggungjawaban Akhir Masa

Jabatan.

(3) Camat wajib melaksanakan pembinaan dan pengawasan terhadap

pertanggungjawaban Kepala Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (2).

Pasal II

Paraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan

Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Klaten.

Ditetapkan di Klaten

Page 11: Perda Perubahan Pemilihan Kepala Desa

pada tanggal

BUPATI KLATEN,

Cap Ttd

SUNARNA

Diundangkan di Klaten

pada tanggal

Plt.SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN KLATEN,

Cap Ttd

SARTIYASTO

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KLATEN TAHUN 2013 NOMOR 10

PENJELASAN

ATAS

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLATEN

NOMOR 10 TAHUN 2013

TENTANG

PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLATEN

NOMOR 9 TAHUN 2006 TENTANG TATA CARA PEMILIHAN PENCALONAN

PENGANGKATAN PELANTIKAN DAN PEMBERHENTIAN KEPALA DESA

I. UMUM

Bahwa untuk kelancaran pelaksanan pemilihan Kepala Desa di Kabupaten

Klaten, perlu melakukan penyesuaian dengan menekankan prinsip

demokrasi, peran serta masyarakat,pemerataan dan keadilan terhadap

Peraturan Daerah Kabupaten Klaten Nomor 9 Tahun 2006 tentang Tata Cara

Pemilihan, Pencalonan, Pengangkatan, Pelantikan dan Pemberhentian Kepala

Desa sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten Klaten

Nomor 1 Tahun 2007 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten

Klaten Nomor 9 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pemilihan, Pencalonan,

Pengangkatan, Pelantikan dan Pemberhentian Kepala Desa.

Dengan demikian perlu penyempurnaan terhadap Peraturan Daerah

Kabupaten Klaten Nomor 9 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pemilihan,

Pencalonan, Pengangkatan, Pelantikan dan Pemberhentian Kepala Desa

beserta perubahannya, yang dituangkan dalam Peraturan Daerah.

Page 12: Perda Perubahan Pemilihan Kepala Desa

II. PASAL DEMI PASAL

Pasal I

Angka 1

Pasal 10

Cukup Jelas

Angka 2

Pasal 14

Cukup Jelas

Angka 3

Pasal 17

Cukup Jelas

Angka 4

Pasal 18

Cukup Jelas

Angka 5

Pasal 19

Cukup Jelas

Angka 6

Pasal 25

Cukup Jelas

Angka 7

Pasal 26

Cukup Jelas

Angka 8

Pasal 27

Cukup Jelas

Angka 9

Pasal 33A

Cukup Jelas

Angka 10

Pasal 39

Cukup Jelas

Angka 11

Pasal 44

Ayat (1)

Cukup Jelas

Ayat (2)

Cukup Jelas

Ayat (3)

Page 13: Perda Perubahan Pemilihan Kepala Desa

Struktur Pendapatan Desa dalam APBDes sesuai dengan Pasal

4 ayat (3) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 37 Tahun

2007 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Desa, terdiri

dari:

a. Pendapatan Asli Desa (PADesa);

b. Bagi Hasil Pajak Kabupaten/Kota;

c. Bagian dari Retribusi Kabupaten/Kota;

d. Alokasi Dana Desa (ADD);

e. Bantuan Keuangan dari Pemerintah, Pemerintah Provinsi,

Pemerintah Kabupaten/Kota dan Desa lainnya;

f. Hibah;

g. Sumbangan Pihak Ketiga

Ayat (4)

Cukup Jelas

Angka 12

Pasal 45

Cukup Jelas

Pasal II

Cukup Jelas

TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KLATEN NOMOR 97