Perda PBB Kota Cilegon
-
Upload
acenk-maqie -
Category
Documents
-
view
90 -
download
9
Transcript of Perda PBB Kota Cilegon
PERATURAN DAERAH KOTA CI LEGON
NOMOR 4 TAHUN 2013
TENTANG
PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERDESAAN DAN PERKOTAAN
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
WALI KOTA CI LEGON,
Meni mbang : a. bahwa sesuai ketent uan Pasal 158 ayat ( 1) Undang- Undang
No mor 32 Tahun 2004 tent ang Pe meri ntahan Daerah,
di sebut kan Paj ak Daerah di tetapkan dengan Undang-
Undang yang pel aksanaannya di daerah di at ur l ebi h l anj ut
dengan Perat uran Daerah;
b. bahwa sesuai ketent uan Pasal 2 ayat ( 2) hur uf j Undang-
Undang No mor 28 Tahun 2009 t ent ang Paj ak Daerah dan
Retri busi Daerah, Paj ak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan
Perkot aan mer upakan j eni s Paj ak Kabupaten/Kot a;
c. bahwa berdasarkan perti mbangan sebagai mana di maksud
dal am hur uf a dan hur uf b, perl u me net apkan Perat uran
Daerah tent ang Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan
Perkot aan;
Me ngi ngat : 1. Pasal 18 ayat (6) Undang- Undang Dasar Negara Republi k
I ndonesi a Tahun 1945;
2. Undang- Undang No mor 8 Tahun 1981 t ent ang
Ki t ab Undang- Undang Hukum Acara Pi dana ( Le mbaran
Negara Republi k I ndonesi a Tahun 1981 No mor 76
Ta mbahan Le mbaran Negara Republi k I ndonesi a
No mor 3209);
3. Undang ...
LEMBARAN DAERAH KOTA CI LEGON
TAHUN : 2013 NOMOR : 4
- 2 -
3. Undang- Undang Nomor 6 Tahun 1983 tent ang Ketent uan
Umu m dan Tat a Cara Perpaj akan ( Le mbaran Negara Republi k
I ndonesi a Tahun 1983 No mor 49, Ta mbahan Le mbaran Negara
Republi k I ndonesi a No mor 3262), sebagai mana tel ah beberapa
kali di ubah terakhi r dengan Undang- Undang No mor 16
Tahun 2009 tentang Penetapan Perat uran Pe meri ntah
Pengganti Undang-Undang No mor 5 Tahun 2008 Tent ang
Perubahan Kee mpat Atas Undang- Undang No mor 6 Tahun
1983 tentang Ketent uan Umum dan Tat a Cara Perpaj akan
Me nj adi Undang-Undang ( Le mbaran Negara Republi k
I ndonesi a Tahun 2009 No mor 62, Ta mbahan Le mbaran Negara
Republi k I ndonesi a No mor 4999);
4. Undang- Undang Nomor 19 Tahun 1997 tent ang Penagi han
Paj ak Dengan Surat Paksa ( Le mbaran Negara Republi k
I ndonesi a Tahun 1997 No mor 41 Ta mbahan Le mbaran Negara
Republi k I ndonesi a No mor 3686) sebagai mana tel ah beberapa
kali di ubah terakhi r dengan Undang- Undang No mor 19
Tahun 2000 tentang Perubahan Kedua atas Undang- Undang
No mor 19 Tahun 1997 tentang Penagi han Paj ak dengan Surat
Paksa ( Le mbaran Negara Republi k Indonesi a Tahun 2000
No mor 129 Ta mbahan Le mbaran Negara Republi k I ndonesia
No mor 3987);
5. Undang- Undang Nomor 15 Tahun 1999 tentang Pe mbent ukan
Kot amadya Daerah Ti ngkat II Depok dan Kot a madya Daerah
Ti ngkat II Cil egon ( Le mbaran Negara Republi k I ndonesi a
Tahun 1999 No mor 49, Ta mbahan Le mbaran Negara Republi k
I ndonesi a No mor 3828);
6. Undang- Undang Nomor 14 Tahun 2002 tent ang Pengadilan
Paj ak ( Le mbaran Negara Republi k Indonesi a Tahun 2002
No mor 27, Ta mbahan Le mbaran Negara Republi k I ndonesia
No mor 4189);
7. Undang- Undang Nomor 17 Tahun 2003 tent ang Keuangan
Negara ( Le mbaran Negara Republi k I ndonesi a Tahun 2003
No mor 47, Ta mbahan Le mbaran Negara Republi k I ndonesia
No mor 4286);
8. Undang- Undang No mor 1 Tahun 2004 tentang
Perbendaharaan Negara ( Le mbaran Negara Republi k I ndonesi a
Tahun 2004 No mor 53, Ta mbahan Le mbaran Negara Republi k
I ndonesi a No mor 4355);
9. Undang ...
- 3 -
9. Undang- Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pe meri ntahan
Daerah ( Le mbaran Negara Republi k I ndonesi a No mor 4437),
sebagai mana tel ah beberapa kali diubah terakhi r dengan
Undang- undang Nomor 12 Tahun 2008 tent ang Perubahan
Kedua At as Undang- Undang No mor 32 Tahun 2004 tentang
Pe meri ntahan Daerah ( Le mbaran Negara Republi k I ndonesi a
Tahun 2008 No mor 59, Ta mbahan Le mbaran Negara Republi k
I ndonesi a No mor 4844);
10. Undang- Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Peri mbangan
Keuangan Antara Pe meri ntah Pusat dan Pe meri ntah Daerah
(Le mbaran Negara Republi k I ndonesi a Tahun 2004 No mor 126,
Ta mbahan Le mbaran Negara Republi k I ndeonesi a No mor 4438) ;
11. Undang- Undang Nomor 25 Tahun 2009 tent ang Pel ayanan
Publi k ( Le mbaran Negara Republi k Indonesi a Tahun 2009
No mor 12, Ta mbahan Le mbaran Negara Republi k I ndonesia
No mor 5038);
12. Undang- Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Paj ak Daerah
dan Retri busi Daerah ( Le mbaran Negara Republi k I ndonesi a
Tahun 2009 No mor 130, Ta mbahan Le mbaran Negara
Republi k I ndonesi a No mor 5049);
13. Perat uran Pe meri ntah No mor 58 Tahun 2005 tent ang
Pengel ol aan Keuangan Daerah ( Le mbaran Negara Republi k
I ndonesi a Tahun 2005 No mor 140, Ta mbahan Le mbaran
Negara Republi k I ndonesi a No mor 4578);
14. Perat uran Pe meri ntah No mor 65 Tahun 2005 tent ang Pedo man
Penyusunan dan Penerapan St andar Pel ayanan Mi ni mal
( Le mbaran Negara Republi k I ndonesi a Tahun 2005 No mor 150,
Ta mbahan Le mbaran Negara Republi k Indonesi a No mor 4585);
15. Perat uran Pe meri ntah No mor 38 Tahun 2007 tent ang
Pe mbagi an Ur usan Pe meri ntahan antara Pe merint ah,
Pe meri ntahan Daerah Propi nsi dan Pe meri ntahan Daerah
Kabupaten/Kota ( Le mbaran Negara Tahun 2007 No mor 82,
Ta mbahan Le mbaran Negara No mor 4737);
16. Perat uran Pe meri ntah No mor 69 Tahun 2010 tent ang Tat a
Cara Pe mberi an dan Pe manf aatan I nsentif Pe mungut an Pajak
Daerah dan Retri busi Daerah ( Le mbaran Negara Republ i k
I ndonesi a Tahun Tahun 2010 No mor 119, Ta mbahan
Le mbaran Negara Republi k I ndonesi a Tahun No mor 5161);
17. Perat uran ...
- 4 -
17. Perat uran Pe meri ntah No mor 91 Tahun 2010 tentang Jeni s
Paj ak Daerah yang Di pungut Berdasarkan Penetapan Kepal a
Daerah atau Di bayar Sendi ri ol eh Waji b Paj ak ( Le mbaran
Negara Republi k I ndonesi a Tahun 2010 No mor 153, Ta mbahan
Le mbaran Negara Republi k I ndonesi a Nomor 5179);
18. Perat uran Daerah Kota Cil egon No mor 4 Tahun 2008 tent ang
Ur usan Pe meri ntahan yang Menj adi Kewenangan Kot a Cil egon
( Le mbaran Daerah Kota Cil egon Tahun 2008 No mor 4);
19. Perat uran Daerah Kota Cil egon No mor 7 Tahun 2008 tent ang
Pe mbent ukan Organi sasi Di nas Daerah Kot a Cil egon
( Le mbaran Daerah Kota Cil egon Tahun 2008 No mor 7);
Dengan Perset uj uan Bersama
DEWAN PERWAKI LAN RAKYAT DAERAH KOTA CI LEGON
dan
WALI KOTA CI LEGON
MEMUTUSKAN :
Me net apkan : PERATURAN DAERAH TENTANG PAJAK BUMI DAN BANGUNAN
PERDESAAN DAN PERKOTAAN.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dal am Perat uran Daerah i ni, yang di maksud dengan :
1. Daerah adal ah Kota Cil egon.
2. Pe meri ntah Daerah adal ah Wali kota dan Perangkat Daerah
sebagai unsur penyelenggara Pe meri ntahan Daerah.
3. Wali kota adal ah Wal i kota Kota Cil egon.
4. De wan Per wakil an Rakyat Daerah yang sel anj ut nya di si ngkat
DPRD adal ah l e mbaga per wakil an rakyat daerah sebagai
unsur penyel enggara pe meri ntahan daerah.
5. Di nas adal ah Di nas yang me mbi dangi pendapatan daerah.
6. Kepal a Di nas adalah Kepal a Di nas yang me mbi dangi
pendapatan daerah.
7. Pej abat adal ah pegawai yang di beri t ugas tertent u di bi dang
perpaj akan daerah sesuai dengan Perat uran Perundang-
undangan.
8. Paj ak ...
- 5 -
8. Paj ak Daerah, yang sel anj ut nya di sebut Paj ak, adalah
kontri busi waji b kepada Daerah yang terutang ol eh orang
pri badi atau badan yang bersif at me maksa berdasarkan
Undang- undang, dengan ti dak mendapat kan i mbal an secara
langsung dan di gunakan unt uk keperl uan Daerah bagi
sebesar-besarnya kemak muran rakyat.
9. Badan adal ah sekumpul an orang dan/atau modal yang
mer upakan kesat uan, bai k yang mel akukan usaha maupun
yang ti dak mel akukan usaha yang meli puti perseroan
terbatas, persetroan ko mandi ter, perseroan l ai nnya, badan
usaha mili k negara ( BUMN) , atau badan usaha mili k daerah
( BUMD) dengan nama dan dal am bent uk apapun, fir ma,
kongsi, koperasi, dana pensi un, persekut uan, perkumpul an,
yayasan, organi sasi massa, organi sasi sosi al politi k, atau
organi sasi l ai nnya, l e mbaga dan bent uk badan l ai nnya
ter masuk kontrak i nvestasi kol ektif dan bent uk usaha tetap.
10. Paj ak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkot aan yang
sel anj ut nya di si ngkat PBB- P2 adal ah paj ak at as bumi
dan/atau bangunan yang di mili ki, di kuasai, dan/atau
di manf aatkan ol eh orang pri badi atau Badan, kecuali
kawasan yang di gunakan unt uk kegi atan usaha perkebunan,
perhutanan, dan pertambangan.
11. Bumi adal ah per mukaan bumi yang mel i puti tanah dan
perai ran pedal aman serta l aut wil ayah Kota Cil egon.
12. Bangunan adal ah konstruksi tekni k yang ditana m at au
dilekatkan secara tetap pada tanah dan/atau perairan
pedal aman dan/atau laut.
13. Nil ai Jual Obj ek Paj ak, yang sel anj utnya di si ngkat NJOP,
adal ah harga rata-rata yang di perol eh dari transaksi j ual beli
yang terj adi secara waj ar, dan bil amana ti dak terdapat
transaksi j ual beli, NJOP ditent ukan mel al ui perbandi ngan
harga dengan obj ek l ai n yang sej eni s, atau nil ai perol ehan
baru, atau NJOP pengganti.
14. Nil ai Jual Obj ek Paj ak Ti dak Kena Pajak yang sel anj ut nya
di si ngkat NJOPTKP, adal ah batasan maksi mal NJOP
Bangunan yang ti dak kena paj ak.
15. Subj ek Paj ak adal ah orang pri badi atau badan yang dapat
di kenakan paj ak.
16. Waji b Paj ak adal ah orang pri badi atau badan, meli puti
pe mbayar paj ak, pemot ong paj ak, dan pe mungut paj ak, yang
me mpunyai hak dan kewaji ban perpajakan sesuai dengan
ketent uan perat uran Perundang- undangan perpaj akan daerah.
17. Tahun ...
- 6 -
17. Tahun Paj ak adal ah j angka wakt u yang l amanya 1 ( satu)
tahun kal ender, kecuali bil a waji b paj ak menggunakan t ahun
buku yang ti dak sama dengan tahun kalender.
18. Paj ak yang terutang adal ah paj ak yang harus di bayar pada
suat u saat, dal am Masa Paj ak, dal am Tahun Paj ak, atau
dal am Bagi an Tahun Paj ak sesuai dengan ketent uan
perat uran Perundang- undangan perpaj akan daerah.
19. Pe mungut an adal ah suat u rangkai an kegi atan mul ai dari
penghi mpunan data Obj ek dan Subj ek paj ak, penent uan
besarnya paj ak yang terutang sa mpai kegi atan penagi han
paj ak kepada Waji b Paj ak serta pengawasan penyetorannya.
20. Surat Pe mberitahuan Obj ek Paj ak, yang di si ngkat SPOP,
adal ah surat yang di gunakan ol eh Waj i b Paj ak unt uk
mel aporkan dat a subyek dan obj ek Paj ak Bumi dan
Bangunan Perdesaan dan Perkotaan sesuai dengan
ketent uan perat uran perundang- undangan perpaj akan
daerah.
21. Surat Pe mberitahuan Paj ak Terutang, yang sel anj ut nya
di si ngkat SPPT, adal ah surat yang di gunakan unt uk
me mberitahukan besarnya Paj ak Bumi dan Bangunan
Perdesaan dan Perkotaan yang terutang kepada Waji b Paj ak.
22. Surat Ketetapan Pajak Daerah yang sel anj ut nya di si ngkat
SKPD, adal ah surat ketetapan paj ak yang menent ukan
besarnya j uml ah pokok paj ak yang terutang.
23. Surat Setoran Paj ak Daerah yang sel anj utnya di si ngkat SSPD,
adal ah suat u bukti pe mbayaran atau penyetoran paj ak yang
tel ah dil akukan dengan menggunakan f or mulir atau tel ah
dil akukan dengan cara l ai n ke Kas daerah mel al ui te mpat
pe mbayaran yang ditunj uk ol eh Kepal a Daerah.
24. Surat Ketetapan Pajak Daerah Lebi h Bayar yang sel anj ut nya
di si ngkat SKPDLB adal ah surat ketetapan paj ak yang
me nent ukan j uml ah kel ebi han pe mbayaran paj ak karena
j uml ah kredit paj ak lebi h besar dari paj ak yang terutang atau
ti dak seharusnya terut ang.
25. Surat Tagi han Paj ak Daerah yang sel anjut nya di si ngkat STPD,
adal ah surat unt uk mel akukan tagi han paj ak dan/atau sanksi
admi ni stratif berupa bunga dan/atau denda.
26. Surat ...
- 7 -
26. Surat Keput usan Pe mbet ul an adal ah surat keput usan yang
me mbet ul kan kesalahan t uli s, kesal ahan hi t ung, dan/atau
kekekeliruan dal am penerapan ketentuan tertent u dal am
perat uran perundang- undangan perpaj akan daerah yang
terdapat dal am Surat Pe mberitahuan Paj ak Terutang, Surat
Ketetapan Paj ak Daerah, Surat Tagi han Paj ak Daerah, Surat
Keput usan Pengurangan, atau Surat Keput usan Keberatan.
27. Surat Keput usan Keberatan adal ah surat keput usan atas
keberatan terhadap Surat Pe mberitahuan Paj ak Terutang,
Surat Ketetapan Pajak Daerah, yang di aj ukan ol eh Wajib
Paj ak.
28. Put usan Bandi ng adal ah put usan badan peradil an paj ak atas
bandi ng terhadap Surat Keput usan Keberatan yang di aj ukan
ol eh Waji b Paj ak.
29. Pe meri ksaan adal ah serangkai an kegi atan menghi mpun dan
me ngol ah data, keterangan, dan/atau bukti yang
dil aksanakan secara Obj ektif dan profesi onal berdasarkan
suat u standar pemeri ksaan unt uk menguji kepat uhan
pe menuhan kewaji ban perpaj akan daerah dan/atau unt uk
tuj uan l ai n dal am rangka mel aksanakan ketent uan perat uran
perundang- undangan perpaj akan daerah.
30. Penyi di kan ti ndak pi dana di bi dang perpaj akan daerah
adal ah serangkai an ti ndakan yang dil akukan ol eh penyi dik
unt uk mencari serta mengumpul kan bukti yang dengan bukti
itu me mbuat terang ti ndak pi dana di bi dang perpaj akan
daerah yang terj adi serta mene mukan tersangkanya.
BAB II
NAMA, OBJEK , SUBYEK DAN WAJI B PAJAK
Pasal 2
Dengan na ma Paj ak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan
Perkotaan di pungut paj ak atas bumi dan/atau bangunan yang
di mili ki, di kuasai, dan/atau di manf aatkan ol eh orang pri badi
atau badan, kecuali kawasan yang di gunakan unt uk kegiat an
usaha perkebunan, perhutanan dan pertambangan.
Pasal ...
- 8 -
Pasal 3
( 1) Obj ek PBB- P2 adal ah Bumi dan/atau Bangunan yang
di mili ki, di kuasai, dan/atau di manfaat kan ol eh orang
pri badi atau badan, kecuali kawasan yang di gunakan unt uk
kegi atan usaha perkebunan, perhut anan, dan
pertambangan.
( 2) Ter masuk dal am pengerti an Bangunan adal ah:
a. Jal an li ngkungan yang terl etak dal am sat u ko mpl eks
bangunan seperti hotel, pabri k, dan e mpl ase mennya,
yang mer upakan suat u kesat uan dengan ko mpl eks
bangunan tersebut.
b. Jal an tol;
c. Kol am renang;
d. Pagar me wah;
e. Te mpat ol ah raga;
f. Gal angan kapal, dermaga;
g. Ta man me wah;
h. Te mpat pena mpungan/kil ang mi nyak, ai r dan gas,
pi pa mi nyak; dan
i. Me nara.
( 3) Obj ek Paj ak yang ti dak di kenakan PBB- P2 adal ah obj ek
paj ak yang:
a. Di gunakan ol eh Pe meri ntah, dan Daerah unt uk
penyel enggaraan pemeri ntahan;
b. Di gunakan se mat a-mat a unt uk mel ayani kepenti ngan
umum di bi dang i badah, kesehatan, sosi al, pendi di kan
dan kebudayaan nasi onal, yang ti dak di maksudkan
unt uk me mperol eh keunt ungan;
c. Di gunakan unt uk kuburan, peni nggal an purbakal a, atau
yang sej eni s dengan itu;
d. Mer upakan hut an li ndung, hut an suaka al am, hut an
wi sata, taman nasional, tanah pengge mbal aan yang
di kuasai ol eh desa, dan t anah Negara yang bel um
di bebani suat u hak;
e. Di gunakan …
- 9 -
e. Di gunakan ol eh per wakil an di pl omat i k dan konsul at
berdasarkan asas perl akuan ti mbal bali k; dan
f. Di gunakan ol eh badan at au per wakil an l e mbaga
i nternasi onal yang ditetapkan dengan Perat uran Menteri
Keuangan.
Pasal 4
( 1) Subj ek PBB- P2 adalah orang pri badi atau badan yang secara
nyata me mpunyai suat u hak atas Bumi dan/atau
me mperol eh manf aat atas Bumi, dan/atau me mi li ki,
menguasai, dan/atau me mperol eh manf aat atas Bangunan.
( 2) Waji b PBB- P2 adal ah orang pri badi atau badan yang secara
nyata me mpunyai suat u hak atas Bumi dan/atau
me mperol eh manf aat atas Bumi, dan/atau me mili ki,
menguasai, dan/atau me mperol eh manf aat atas Bangunan.
( 3) Dal am hal atas objek paj ak bel um j elas di ketahui waji b
paj aknya, Wali kota dapat menetapkan subj ek paj ak sebagai
waji b paj ak.
( 4) Dal am hal subj ek paj ak dan waji b paj ak ti dak di ketahui
keberadaannya, maka Wali kota dapat me mberi kan tanda
khusus atas tanah dan/atau bangunan yang di maksud.
( 5) Subj ek paj ak yang ditetapkan sebagai mana di maksud pada
ayat ( 3) dapat me mberi kan keterangan secara tertulis kepada
Wali kota bahwa i a bukan waji b paj ak terhadap obj ek paj ak.
( 6) Bil a keterangan yang di aj ukan ol eh wajib paj ak sebagai mana
di maksud pada ayat ( 5) di set uj ui, maka Wali kota
me mbatal kan penetapan sebagai waji b paj ak sebagai mana
di maksud pada ayat ( 3) dal am j angka wakt u 1 ( sat u) bul an
sej ak diteri manya surat keterangan.
( 7) Bil a keterangan yang di aj ukan itu tidak di set uj ui, maka
Wali kota mengel uarkan keput usan penolakan dengan di sertai
al asan-al asannya.
( 8) Apabil a setel ah j angka wakt u 1 ( sat u) bul an sej ak tanggal
diteri manya keterangan sebagai mana di maksud pada ayat ( 5)
ti dak me mberi kan keput usan, maka keterangan yang di aj ukan
itu di anggap di set uj ui dan Wali kota segera me mbatal kan
penetapan sebagai waji b paj ak sebagaimana di maksud pada
ayat ( 3).
BAB …
- 10 -
BAB III
DASAR PENGENAAN, TARI F DAN CARA PENGHI TUNGAN PAJAK
Pasal 5
( 1) Dasar pengenaan PBB- P2 adal ah NJOP.
( 2) Besarnya NJOP sebagai mana di maksud pada ayat ( 1)
di tetapkan seti ap 3 (tiga) tahun, kecuali unt uk obj ek paj ak
tertent u dapat ditetapkan seti ap t ahun sesuai dengan
perke mbangan wil ayahnya.
( 3) Penetapan besarnya NJOP sebagai mana di maksud ayat ( 2)
di tetapkan ol eh Walikota.
Pasal 6
Tarif PBB- P2 ditetapkan sebagai beri kut :
a. Sebesar 0, 1 % ( nol ko ma sat u persen) unt uk NJOP sa mpai
dengan Rp. 1. 000. 000. 000, 00 ( sat u mil yar rupi ah);
b. Sebesar 0, 2 % ( nol ko ma dua persen) unt uk NJOP di atas
Rp. 1. 000. 000. 000, 00 ( sat u mil yar rupi ah) .
Pasal 7
(1) Besarnya Nil ai Jual Obj ek Paj ak Ti dak Kena Paj ak
( NJOPTKP) ditetapkan sebesar Rp. 15. 000. 000, 00 (li ma
bel as j uta rupi ah) unt uk seti ap Waji b Pajak.
(2) Besaran pokok PBB-P2 yang terutang dihi t ung dengan cara
me ngali kan tarif sebagai mana di maksud Pasal 6 dengan
dasar pengenaan paj ak sebagai mana di maksud Pasal 5
ayat ( 1) setel ah di kurangi Nil ai Jual Obj ek Paj ak Ti dak
Kena Paj ak sebagaimana di maksud dala m Pasal 7 ayat ( 1).
BAB I V
WI LAYAH PEMUNGUTAN
Pasal 8
Te mpat paj ak terutang adal ah di wil ayah daerah yang mel i puti
letak obj ek paj ak.
BAB ...
- 11 -
BAB V
TAHUN PAJAK
Pasal 9
( 1) Tahun Paj ak adal ah jangka wakt u 1 ( satu) tahun kal ender.
( 2) Saat yang menentukan paj ak terutang adal ah menur ut
keadaan obj ek paj ak pada tanggal 1 Januari;
BAB VI
PENDATAAN DAN PENETAPAN PAJAK
Pasal 10
( 1) Pendataan dil akukan dengan menggunakan SPOP.
( 2) SPOP sebagai mana di maksud pada ayat ( 1) harus dii si
dengan j el as, benar, dan l engkap serta di tandatangani dan
di sampai kan kepada Wali kota yang wil ayah kerj anya
meli puti l etak obj ek paj ak, sel ambat-l ambat nya 30 ( ti ga
pul uh) hari kerj a setel ah t anggal diteri manya SPOP ol eh
Subyek Paj ak.
( 3) Tatacara pendaftaran dan pendataan obj ek paj ak
sebagai mana di maksud ayat ( 1) dan ayat ( 2) di at ur l ebi h
lanj ut dengan Peraturan Wali kota.
Pasal 11
( 1) Berdasarkan SPOP Wal i kota menerbitkan SPPT.
( 2) Wali kota dapat mengel uarkan SKPD dal am hal sebagai
beri kut :
a. SPOP sebagai mana di maksud dal am Pasal 10 ayat ( 2)
ti dak di sampai kan dan setel ah Wajib Paj ak di tegur
secara tert uli s ol eh Wali kota sebagai mana di tent ukan
dal am Surat Teguran;
b. Berdasarkan hasil pe meri ksaan atau keterangan l ai n
ternyata j uml ah pajak yang terutang l ebi h besar dari
j uml ah paj ak yang di hitung berdasarkan SPOP yang
di sampai kan ol eh Waji b Paj ak;
BAB ...
- 12 -
BAB VII
TATA CARA PEMUNGUTAN, PEMBAYARAN DAN PENAGI HAN
Bagi an Kesat u
Tat a Cara Pe mungutan
Pasal 12
( 1) Pe mungut an paj ak dilarang di borongkan.
( 2) Seti ap Waji b Paj ak waji b me mbayar paj ak yang terut ang
berdasarkan SPPT atau SKPD.
( 3) Ketent uan l ebi h l anj ut mengenai tata cara penerbitan dan
penya mpai an SPPT atau SKPD sebagai mana di maksud
dal am pasal 12 ayat ( 2) di at ur l ebi h l anj ut dengan
Perat uran Wali kota.
Bagi an Kedua
Tat a Cara Pe mbayaran dan Penagi han
Pasal 13
( 1) Wali kota menent ukan t anggal j at uh te mpo pe mbayaran dan
penyetoran paj ak yang terutang pali ng la ma 6 ( ena m) bul an
sej ak tanggal diterimanya SPPT ol eh Waji b Paj ak.
( 2) Paj ak terutang berdasarkan SPPT harus dil unasi sel ambat-
lambat nya 6 ( enam) bul an sej ak tanggal diteri manya SPPT
ol eh Waji b Paj ak.
( 3) SPPT, SKPD, STPD, Surat Keput usan Pe mbet ul an, Suarat
Keput usan Keberatan, dan Put usan Bandi ng, yang
me nyebabkan j uml ah paj ak yang harus di bayar bertambah
mer upakan dasar penagi han paj ak dan harus dil unasi
dal am j angka waktu pali ng l ama 1 ( sat u) bul an sej ak
tanggal diterbitkan.
( 4) Paj ak terutang yang pada saat j at uh te mpo pe mbayaran
ti dak di bayar atau kurang di bayar, di kenakan sanksi
admi ni stratif berupa denda sebesar 2 % ( dua persen)
sebul an, yang di hitung sej ak saat j atuh te mpo sa mpai
dengan hari pe mbayaran unt uk j angka wakt u pali ng l ama
24 ( dua pul uh e mpat) bul an.
( 5) Wali kota ...
- 13 -
( 5) Wali kota atas per mohonan Waji b Paj ak setel ah me menuhi
persyaratan yang ditent ukan dapat me mberi kan
perset uj uan kepada Waji b Paj ak unt uk mengangsur at au
me nunda pe mbayaran paj ak, dengan di kenakan bunga
sebesar 2 % ( dua persen) sebul an.
( 6) Paj ak yang terutang di bayar ke Kas Daerah, Bank, te mpat
lai n yang ditunj uk oleh Wali kota.
( 7) Ketent uan l ebi h l anj ut mengenai tata cara pe mbayaran,
penyetoran, te mpat pe mbayaran, angsuran, dan penundaan
pe mbayaran paj ak diat ur dengan Perat uran Wali kota.
Pasal 14
( 1) Paj ak yang terutang berdasarkan SPPT, SKPD, STPD, Surat
Keput usan Pe mbet ulan, Surat Keput usan Keberatan, dan
Put usan Bandi ng yang ti dak atau kurang di bayar ol eh
Waj i b Paj ak pada wakt unya dapat ditagi h dengan Surat
Paksa;
( 2) Penagi han Paj ak dengan Surat Paksa dil aksanakan
berdasarkan perat uran perundang- undangan.
BAB VIII
PEMBERI AN PENGURANGAN, KERI NGANAN DAN
PEMBEBASAN PAJAK
Pasal 15
( 1) Wali kota dapat memberi kan pengurangan, keri nganan dan
pe mbebasan paj ak.
( 2) Pe mberi an pengurangan, keri nganan dan pe mbebasan
paj ak sebagai mana di maksud di dal am ayat ( 1), di beri kan
dengan me mperhatikan ke ma mpuan waji b paj ak antara
lai n unt uk mengangsur karena bencana al am dan
kerusuhan.
( 3) Pe mbebasan paj ak sebagai mana di maksud pada ayat ( 1),
di beri kan dengan meli hat f ungsi obj ek paj ak.
( 4) Ketent uan l ebi h l anj ut mengenai tata cara pengurangan,
keri nganan dan pe mbebasan paj ak di at ur dengan
Perat uran Wali kota.
BAB ...
- 14 -
BAB I X
KEBERATAN DAN BANDI NG
Pasal 16
( 1) Waji b Paj ak dapat me ngaj ukan keberatan kepada Wali kota
atas SPPT, SKPD, dan SKPDLB.
( 2) Keberatan di aj ukan secara tert uli s dal am bahasa I ndonesi a
dengan di sertai al asan-al asan yang j el as.
( 3) Keberatan harus di aj ukan dal am j angka wakt u pali ng l ama
3 ( ti ga) bul an sej ak tanggal diteri manya surat sebagai mana
di maksud pada ayat ( 1) ol eh Waji b Paj ak, kecuali ji ka Waji b
Paj ak dapat menunj ukkan bahwa j angka wakt u i t u ti dak
dapat di penuhi karena keadaan di l uar kekuasaannya.
( 4) Keberatan dapat di aj ukan apabil a Waj i b Paj ak tel ah
me mbayar pali ng sedi kit sej uml ah yang tel ah di set uj ui
Waj i b Paj ak.
( 5) Keberatan yang ti dak me menuhi persyaratan sebagai mana
di maksud pada ayat ( 1), ayat ( 2), ayat ( 3), dan ayat ( 4) ti dak
di anggap sebagai Surat Keberatan sehi ngga ti dak
di perti mbangkan.
( 6) Tanda peneri maan surat keberatan yang di beri kan ol eh
Wal i kota atau pej abat yang dit unj uk atau t anda pengi ri man
surat keberatan melal ui surat pos tercatat sebagai tanda
bukti peneri maan surat keberatan.
Pasal 17
( 1) Wali kota dal am j angka wakt u pali ng la ma 12 ( dua bel as)
bul an sej ak t anggal surat keberatan diteri ma, harus
me mberi keput usan atas keberatan yang di aj ukan.
( 2) Keput usan Wali kota atas keberatan dapat berupa meneri ma
sel uruhnya atau sebagi an, menol ak, at au mena mbah
besarnya paj ak yang terutang.
( 3) Apabil a j angka waktu sebagai mana di maksud pada ayat ( 1)
tel ah l ewat dan Wal i kota ti dak me mberi suat u keput usan,
keberatan yang di ajukan tersebut di anggap di kabul kan.
Pasal ...
- 15 -
Pasal 18
( 1) Waji b Paj ak dapat me ngaj ukan per mohonan bandi ng hanya
kepada Pengadil an Paj ak terhadap keput usan mengenai
keberatannya yang ditetapkan ol eh Walikota.
( 2) Per mohonan bandi ng sebagai mana di maksud pada ayat ( 1)
di aj ukan secara tertuli s dal am bahasa I ndonesi a, dengan
al asan yang j el as dal am j angka wakt u 3 ( ti ga) bul an sej ak
keput usan diteri ma, dil ampi ri sali nan dan sur at keput usan
keberatan tersebut.
( 3) Pengaj uan per mohonan bandi ng menangguhkan kewaji ban
me mbayar paj ak sa mpai dengan 1 ( sat u) bul an sej ak
tanggal penerbitan Put usan Bandi ng.
Pasal 19
( 1) Apabil a pengaj uan keberatan atau per mohonan bandi ng
di kabul kan sebagian atau sel uruhnya, kel ebi han
pe mbayaran paj ak di ke mbali kan dengan ditambah i mbal an
bunga sebesar 2 % ( dua persen) sebul an unt uk pali ng l ama
24 ( dua pul uh e mpat) bul an.
( 2) I mbal an bunga sebagai mana di maksud pada ayat ( 1)
di hitung sej ak bul an pel unasan sa mpai dengan
diterbitkannya SKPDLB.
( 3) Dal am hal keberatan Waji b Paj ak ditol ak, atau di kabul kan
sebagi an, Waji b Pajak di kenai sanksi admi ni strasi berupa
denda sebesar 50 % (li ma pul uh persen) dari j uml ah paj ak
berdasarkan keput usan keberatan di kurangi dengan paj ak
yang tel ah di bayar sebel um mengaj ukan keberatan.
( 4) Dal am hal Waji b Pajak mengaj ukan permohonan bandi ng,
sanksi admi ni strasi berupa denda sebesar 50 % ( li ma pul uh
persen) sebagai mana di maksud pada ayat ( 3) ti dak
di kenakan.
( 5) Dal am hal per mohonan bandi ng ditolak atau di kabul kan
sebagi an, Waji b Pajak di kenai sanksi admi ni strasi berupa
denda sebesar 100 % ( serat us persen) dari j uml ah paj ak
berdasarkan Putusan Bandi ng di kurangi dengan
pe mbayaran paj ak yang tel ah di bayar sebel um mengaj ukan
keberatan.
BAB ...
- 16 -
BAB X
PEMBETULAN, PEMBATALAN, PENGURANGAN KETETAPAN,
DAN PENGHAPUSAN ATAU PENGURANGAN SANKSI ADMI NI STRASI
Pasal 20
( 1) Atas per mohonan Waji b Paj ak atau karena j abatannya,
Wali kota dapat me mbet ul kan SPPT, SKPD, atau STPD yang
dal am penerbitannya terdapat kesal ahan t uli s dan/at au
kesal ahan hitung dan/atau kekeliruan penerapan ketent uan
tertent u dal am peraturan perundang- undangan perpaj akan
Daerah.
( 2) Wali kota dapat:
a. Mengurangkan atau menghapuskan sanksi admi ni strasi
berupa bunga, denda, dan kenai kan pajak yang terutang
menurut perat uran perundang- undangan perpaj akan
daerah, dal am hal sanksi tersebut dikenakan karena
kekhil af an Waji b Pajak atau bukan karena kesal ahannya;
b. Mengurangkan atau me mbatal kan SPPT, SKPD, atau
STPD yang ti dak benar;
c. Mengurangkan atau me mbatal kan STPD;
d. Me mbatal kan hasil pe meri ksaan atau ketetapan paj ak
yang dil aksanakan atau diterbitkan ti dak sesuai dengan
tatacara yang ditent ukan; dan
e. Mengurangkan ketetapan paj ak terutang berdasarkan
perti mbangan ke mampuan me mbayar Waji b Paj ak atau
kondi si tertent u obj ek paj ak.
( 3) Ketent uan l ebi h l anjut mengenai tatacara pengurangan atau
penghapusan sanksi admi ni strasi dan pengurangan atau
pe mbatal an ketetapan paj ak sebagai mana di maksud pada
ayat ( 2) di atur dengan Perat uran Wali kota.
BAB XI
PENGEMBALI AN KELEBI HAN PEMBAYARAN
Pasal 21
( 1) Atas kel ebi han pembayaran Paj ak, Waji b Paj ak dapat
mengaj ukan per mohonan penge mbali an kepada Wali kota.
( 2) Wali kota dal am j angka wakt u pali ng lama 12 ( dua bel as)
bul an sej ak diteri manya per mohonan penge mbali an
kel ebi han pe mbayaran Paj ak sebagai mana di maksud
ayat ( 1), harus me mberi kan keput usan.
( 3) Apabil a ...
- 17 -
( 3) Apabil a dal am j angka wakt u sebagai mana di maksud pada
ayat ( 2) tel ah dil ampaui dan Wali kota tidak me mberi suat u
keput usan, per mohonan penge mbalian paj ak di anggap
di kabul kan dan SKPDLB harus diterbitkan dal am j angka
wakt u pali ng l ama 1 (sat u) bul an.
( 4) Apabil a Waji b Pajak me mpunyai utang paj ak l ai nnya,
kel ebi han pe mbayaran paj ak sebagai mana di maksud pada
ayat ( 1) l angsung di perhit ungkan unt uk mel unasi terl ebi h
dahul u utang paj ak tersebut.
( 5) Penge mbali an kelebi han pe mbayaran sebagai mana
di maksud pada ayat ( 1) dil akukan dal am j angka wakt u
pali ng l ama 2 ( dua) bul an sej ak diterbitkannya SKPDLB.
( 6) Ji ka penge mbali an kel ebi han pe mbayaran Paj ak dil akukan
setel ah l ewat 2 ( dua) bul an, Wali kota me mberi kan i mbal an
bunga sebesar 2 % ( dua) persen) sebul an at as
keterl ambatan pe mbayaran kel ebi han pembayaran Paj ak;
( 7) Tata cara penge mbali an kel ebi han pe mbayaran Paj ak
sebagai mana di maksud pada ayat ( 1) di at ur dengan
Perat uran Wali kota.
BAB XII
KEDALUWARSA PENAGI HAN
Pasal 22
( 1) Hak unt uk mel akukan penagi han Paj ak menj adi
kedal uwarsa setel ah mel ampaui waktu 5 (li ma) t ahun
terhitung sej ak saat terutangnya Pajak, kecuali apabil a
Waj i b Paj ak mel akukan ti ndak pi dana di bi dang perpaj akan
daerah.
( 2) Kedal uwarsa penagihan Paj ak sebagai mana di maksud pada
ayat ( 1) tertangguh apabil a :
a. Di terbitkan Surat Teguran dan/atau Surat Paksa; atau
b. Ada pengakuan utang paj ak dari Waji b Paj ak, bai k
langsung maupun tidak l angsung;
( 3) Dal am ...
- 18 -
( 3) Dal am hal diterbitkan Surat Teguran dan Surat Paksa
sebagai mana di maksud pada ayat ( 2) huruf a, kedal uwarsa
penagi han di hitung sej ak tanggal penyampai an Surat Paksa
tersebut.
( 4) Pengakuan utang Paj ak secara l angsung sebagai mana
di maksud pada ayat ( 2) huruf b adal ah Waji b Paj ak
dengan kesadarannya menyatakan masih me mpunyai utang
paj ak dan bel um melunasi nya kepada Pemeri ntah Daerah.
( 5) Pengakuan ut ang secara ti dak l angsung sebagai mana
di maksud pada ayat ( 2) huruf b dapat di ketahui dari
pengaj uan per mohonan angsuran atau penundaan
pe mbayaran dan permohonan keberatan Waji b Paj ak.
Pasal 23
( 1) Pi utang paj ak yang ti dak mungki n ditagi h l agi karena hak
unt uk mel akukan penagi han sudah kedal uwarsa dapat
di hapuskan.
(2) Wali kota menetapkan Keput usan Penghapusan Pi utang Paj ak
yang sudah kedal uwarsa sebagai mana di maksud pada ayat ( 1).
( 3) Tatacara penghapusan pi utang pajak yang sudah
kedal uwarsa di atur dengan Perat uran Wal ikota.
BAB XIII
PEMERI KSAAN
Pasal 24
( 1) Wali kota ber wenang mel akukan pemeri ksaan unt uk
menguji kepat uhan pe menuhan kewaj i ban paj ak dal am
rangka mel aksanakan perat uran perundang- undangan
paj ak.
( 2) Waji b Paj ak yang di peri ksa waji b:
a. Me mperli hatkan dan/atau me mi nj amkan buku atau
catatan, dokumen yang menj adi dasarnya dan dokumen
lai n yang berhubungan dengan obj ek paj ak yang
terutang;
b. Me mberi kan kese mpatan unt uk me masuki te mpat atau
ruangan yang di anggap perl u dan me mberi kan bant uan
guna kel ancaran pe meri ksaan dan/atau me mberi kan
keterangan yang di perl ukan.
( 3) Ketent uan l ebi h l anj ut mengenai tata cara pe meri ksaan
paj ak di at ur dengan Perat uran Wali kota.
BAB ...
- 19 -
BAB XI V
I NSENTI F PEMUNGUTAN
Pasal 25
( 1) Instansi yang mel aksanakan pe mungutan Paj ak dapat di beri
i nsentif atas dasar pencapai an ki nerj a tertent u.
( 2) Pe mberi an i nsentif sebagai mana di maksud di maksud pada
ayat ( 1) ditetapkan mel al ui Anggaran Pendapatan dan Bel anj a
Daerah.
( 3) Tatacara pe mberi an dan pe manf aatan insentif sebagai mana
di maksud pada ayat ( 1) di atur dengan Perat uran Wali kota.
BAB XV
KETENTUAN KHUSUS
Pasal 26
( 1) Seti ap pej abat dil arang me mberitahukan kepada pi hak l ai n
segal a sesuat u yang di ketahui atau di beritahukan
kepadanya ol eh Waji b Paj ak dal am rangka j abat an at au
pekerj aannya unt uk menj al ankan ketent uan perat uran
perundang- undangan perpaj akan daerah.
( 2) Larangan sebagai mana di maksud pada ayat ( 1) berl aku
j uga terhadap tenaga ahli yang dit unj uk ol eh Wali kota
unt uk me mbant u dal am pel aksanaan ketent uan perat uran
perundang- undangan perpaj akan daerah.
( 3) Di kecuali kan dari ketent uan sebagai mana di maksud pada
ayat ( 1) dan ayat ( 2) adal ah :
a. Pej abat dan tenaga ahli yang berti ndak sebagai saksi
atau saksi ahli dal am si dang pengadil an;
b. Pej abat dan/atau tenaga ahli yang ditetapkan ol eh
Wal i kota unt uk memberi kan keterangan kepada pej abat
lembaga negara atau i nstansi Pemeri ntah yang
ber wenang mel akukan pe meri ksaan dal am bi dang
keuangan daerah.
( 4) Unt uk kepenti ngan daerah, Wali kota ber wenang me mberi
iji n tert uli s kepada pej abat sebagai mana di maksud pada
ayat ( 1) dan tenaga ahli sebagai mana di maksud pada ayat
( 2), agar me mberi kan keterangan, memperli hatkan bukti
tert uli s dan at au keterangan tentang Waj i b Paj ak kepada
pi hak yang ditunj uk.
( 5) Unt uk ...
- 20 -
( 5) Unt uk kepenti ngan pe meri ksaan di pengadil an dal am
perkara pi dana atau perdata, atas per mi nt aan haki m sesuai
dengan Hukum Acara Pi dana dan Hukum Acara Perdat a,
Wal i kota dapat me mberi iji n tert ulis kepada pej abat
sebagai mana di maksud pada ayat (1) dan tenaga ahl i
sebagai mana di maksud pada ayat ( 2) unt uk me mberi kan
dan me mperli hatkan bukti tert uli s dan keterangan Waji b
Paj ak yang ada padanya.
( 6) Per mi ntaan haki m sebagai mana di maksud pada ayat ( 5)
harus menyebut kan na ma tersangka atau na ma tergugat,
keterangan yang di mi nta, serta kaitan ant ara perkara
pi dana atau perdata yang bersangkut an dengan keterangan
yang di mi nta.
BAB XVI
PENYI DI KAN
Pasal 27
( 1) Pej abat Pegawai Negeri Si pil tertentu di Li ngkungan
Pe meri ntah Daerah di beri wewenang khusus sebagai
penyi di k unt uk melakukan penyi di kan ti ndak pi dana di
bi dang perpaj akan daerah sebagai mana di maksud dal am
Undang- Undang Nomor 8 Tahun 1981 tent ang Hukum
Acara Pi dana.
( 2) Penyi di k Pegawai Negeri Si pil sebagai mana di maksud
ayat ( 1) adal ah pej abat pegawai negeri si pil tertent u
di Li ngkungan Pemeri ntah Daerah yang di angkat ol eh
pej abat yang berwenang sesuai dengan ketent uan
perundang- undangan.
( 3) We wenang penyi dik sebagai mana dimaksud ayat ( 1),
meli puti:
a. Me neri ma, mencari, mengumpul kan dan meneliti
keterangan atau l aporan berkenaan dengan ti ndakan
pi dana di bi dang perpaj akan daerah agar
keterangan atau l aporan tersebut menj adi l ebi h l engkap
dan j el as;
b. Meneliti ...
- 21 -
b. Me neliti, mencari, me ngumpul kan keterangan mengenai
orang pri badi atau badan tentang kebenaran perbuat an
yang dil akukan sehubungan dengan ti ndak pi dana di
bi dang perpaj akan Daerah;
c. Me mi nta keterangan dan bahan bukti dari orang pri badi
atau badan sehubungan dengan ti ndak pi dana di bi dang
perpaj akan Daerah;
d. Me meri ksa buku- buku, catatan-catatan dan dokumen-
dokumen l ai n berkenaan dengan tindak pi dana di
bi dang perpaj akan Daerah;
e. Mel akukan penggeledahan unt uk mendapat kan bahan
bukti pe mbukuan, pencatatan dan dokumen l ai n, serta
mel akukan penyitaan terhadap bahan bukti tersebut;
f. Me mi nta bant uan tenaga ahli dal am rangka pel aksanaan
tugas penyi di kan tindak pi dana di bi dang perpaj akan
Daerah;
g. Me nyur uh berhenti dan/atau mel arang seseorang
me ni nggal kan ruangan atau te mpat pada saat
pe meri ksaan sedang berl angsung dan me meri ksa
i dentitas orang, benda, dan/atau dokume n yang di bawa;
h. Me motret seseorang yang berkaitan dengan ti ndak
pi dana perpaj akan Daerah;
i. Me manggil orang unt uk di dengar keterangannya dan
di peri ksa sebagai tersangka;
j. Me nghenti kan penyidi kan; dan/atau
k. Mel akukan ti ndakan l ai n yang perl u unt uk kel ancaran
penyi di kan ti ndak pi dana di bi dang perpaj akan Daerah
sesuai dengan ketentuan perundang- undangan.
( 4) Penyi di k sebagaimana di maksud pada ayat (1)
me mberitahukan di mul ai nya penyi di kan dan
me nya mpai kan hasi l penyi di kannya pada penunt ut umum,
sesuai dengan ketent uan yang di at ur dal am Undang-
Undang Hukum Acara Pi dana.
BAB ...
- 22 -
BAB XVII
KETENTUAN PI DANA
Pasal 28
Ti ndak pi dana di bi dang perpaj akan daerah ti dak di t unt ut
setel ah mel ampaui j angka wakt u 5 ( li ma) tahun sej ak saat
terutangnya paj ak atau berakhi rnya Masa Paj ak at au
berakhi rnya Bagi an Tahun Paj ak atau berakhi rnya Tahun Paj ak
yang bersangkut an.
Pasal 29
(1) Pej abat atau tenaga ahli yang dit unj uk ol eh Wali kota yang
karena keal paannya ti dak meme nuhi kewaji ban
merahasi akan hal sebagai mana di maksud pada Pasal 26
ayat ( 1) dan ayat ( 2) di pi dana dengan pi dana kur ungan
pali ng l ama 1 ( sat u) t ahun dan pi dana denda pali ng banyak
Rp. 4. 000. 000, 00 ( empat j uta rupi ah).
(2) Pej abat atau tenaga ahli yang dit unj uk ol eh Wali kota yang
dengan sengaj a ti dak me menuhi kewaji bannya atau
seseorang yang menyebabkan ti dak dipenuhi nya kewaji ban
pej abat sebagai mana di maksud dal am Pasal 26 ayat ( 1) dan
ayat ( 2) di pi dana dengan pi dana kur ungan pali ng l ama 2
( dua) tahun dan pi dana denda pali ng banyak
Rp. 10. 000. 000, 00 (sepul uh j uta rupi ah) .
(3) Penunt utan terhadap ti ndak pi dana sebagai mana di maksud
pada ayat ( 1) dan ayat ( 2) hanya dil akukan at as pengaduan
orang yang kerahasiaannya dil anggar.
(4) Tunt utan pi dana sebagai mana di maksud pada ayat ( 1)
dan ayat ( 2) sesuai dengan sif atnya adal ah menyangkut
kepenti ngan pri badi seseorang atau badan sel aku
Waj i b Paj ak, karena it u dij adi kan ti ndak pi dana
pengaduan.
Pasal 30
Denda sebagai mana di maksud dal am Pasal 29 ayat ( 1) dan
ayat ( 2) merupakan peneri maan negara.
BAB ...
- 23 -
BAB XVIII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 31
Perat uran Daerah i ni mul ai berl aku pada tanggal 1 Januari 2014.
Agar seti ap orang mengetahui nya, me meri ntahkan
pengundangan Peraturan Daerah i ni dengan mene mpat kannya
dal am Le mbaran Daerah Kota Cil egon.
Di tetapkan di Cil egon
pada tanggal 1 April 2013
WALI KOTA CI LEGON,
ttd
Tb. I MAN ARI YADI Di undangkan di Cilegon
pada tanggal 1 April 2013
SEKRETARI S DAERAH KOTA CI LEGON,
ttd
ABDUL HAKI M LUBI S
LEMBARAN DAERAH KOTA CI LEGON TAHUN 2013 NOMOR 4
- 24 -
PENJELASAN
ATAS
PERATURAN DAERAH KOTA CI LEGON
NOMOR 4 TAHUN 2013
TENTANG
PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERDESAAN DAN PERKOTAAN
1. UMUM
Dengan berl akunya Undang- undang No mor 28 Tahun 2009 tent ang
Paj ak Daerah dan Retri busi Daerah, pajak daerah yang merupakan sal ah sat u
sumber pendapatan daerah yang penti ng guna me mbi ayai pel aksanaan
pe meri ntahan daerah khususnya dala m rangka meni ngkat kan pel ayanan
kepada masyarakat dan ke mandi ri an daerah, mendapat perl uasan basi s
paj ak dan pe mberi an di skresi dal am penetapan tarif paj ak.
Perl uasan basi s pajak Daerah tersebut dil akukan dengan me ndaerahkan
jeni s paj ak pusat dan mena mbah j eni s paj ak baru yang sal ah sat unya adal ah
jeni s paj ak Paj ak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan.
Berkaitan dengan pe mberi an di skresi kewenangan dal am penetapan t arif
paj ak, maka unt uk me nghi ndari penetapan t arif paj ak yang ti nggi yang dapat
me na mbah beban bagi masyarakat secara berl ebi han, daerah ber wenang
unt uk menetapkan tarif paj ak dal am batas maksi mum yang di tetapkan dal am
Undang- undang PDRD.
Pengawasan pungutan paj ak daerah harus dil aksanakan dengan sebai k-
bai knya sesuai at uran yang benar, karena dengan pe mberi an perl uasan basi s
paj ak tersebut, j enis paj ak yang dapat di pungut ol eh daerah hanya yang
ditetapkan dal am Undang- Undang PDRD, dan seti ap Peraturan Daerah yang
akan dil aksanakan harus mendapat kan perset uj uan l ebi h dahul u dari
Pe meri ntah Pusat, dan daerah yang menetapkan kebij akan di bi dang paj ak
daerah yang mel anggar ketent uan peraturan perundang- undangan yang l ebi h
ti nggi di kenakan sanksi berupa penundaan dan/atau pe mot ongan dana
al okasi umum dan/atau dana bagi hasil atau restitusi.
Dengan di berl akukannya Perat uran Daerah i ni, ke mampuan unt uk
me mbi ayai kebut uhan pengel uaran daerah se maki n besar dan daerah dapat
dengan mudah menyesuai kan pendapatannya sej al an dengan adanya
peni ngkatan basi s paj ak daerah dan di skresi dal am penetapan t arif, dengan
fleksi bilitas kewenangan daerah dal am pengat uran pajak daerah yang
berori entasi pada ke ma mpuan masyarakat daerah sete mpat i ni di harapkan
masyarakat dan duni a usaha dapat me ni ngkat kan kesadaran me menuhi
kewaji ban perpaj akannya.
2. PASAL ...
- 25 -
2. PASAL DEMI PASAl
Pasal 1
Cukup j el as.
Pasal 2
Yang di maksud dengan ‘ ’ kawasan’ ’ adal ah se mua t anah dan
bangunan yang di gunakan ol eh perusahaan perkebunan,
perhutanan, dan pertambangan di tanah yang di beri hak guna
usaha perkebunan, tanah yang di beri hak pengusahaan hutan dan
tanah yang menj adi wi l ayah usaha pertambangan.
Pasal 3
Ayat ( 1)
Cukup j el as.
Ayat ( 2)
Cukup j el as.
Ayat ( 3)
Hur uf a
Cukup j el as
Hur uf b
Yang di maksud dengan ’ ’ ti dak di maksudkan unt uk memperol eh
keunt ungan’ ’ adal ah bahwa obj ek paj ak it u di usahakan unt uk
mel ayani kepenti ngan umum, dan nyata-nyata ti dak di tuj ukan
unt uk mencari keuntungan. Hal i ni dapat di ketahui ant ara l ai n dari
anggaran dasar dan anggaran rumah tangga dari yayasan/badan
yang bergerak dal am bi dang i badah, sosi al, kesehatan, pendi di kan,
dan kebudayaan nasi onal tersebut. Termasuk pengerti an ini adal ah
hut an wi sata mi li k negara sesuai dengan ketent uan perat uran
perundang- undangan.
Hur uf c
Cukup j el as.
Hur uf d
Cukup j el as.
Hur uf e
Cukup j el as.
Hur uf f
Cukup j el as.
Pasal 4
Ayat ( 1)
Cukup j el as.
Ayat ( 2)
Cukup j el as.
Ayat …
- 26 -
Ayat ( 3)
Cukup j el as.
Ayat ( 4)
Cukup j el as.
Ayat ( 5)
Cukup j el as.
Ayat ( 6)
Cukup j el as.
Ayat ( 7)
Cukup j el as.
Ayat ( 8)
Cukup j el as.
Pasal 5
Ayat ( 1)
Penetapan NJOP dapat dil akukan dengan :
a. Perbandi ngan harga dengan obj ek l ai n yang sej eni s, adal ah
suat u pendekatan/met ode penent uan nil ai j ual suat u obj ek
paj ak dengan cara me mbandi ngkannya dengan obj ek paj ak l ai n
yang sej eni s yang l etaknya berdekatan dan f ungsi nya sa ma dan
tel ah di ketahui harga j ual nya ;
b. Nil ai perol ehan baru, adal ah suat u pendekatan/met ode
penent uan nil ai j ual suat u obj ek paj ak dengan cara menghi tung
sel uruh bi aya yang di kel uarkan untuk me mperol eh obj ek
tersebut pada saat penil ai an dil akukan, yang di kurangi dengan
penyusutan berdasarkan kondi si fisi k objek tersebut.
c. Nil ai j ual pengganti, adal ah suatu pendekatan/ metode
penent uan nil ai j ual suat u obj ek paj ak yang berdasarkan pada
hasil produksi obj ek paj ak tersebut.
Ayat ( 2)
Pada dasarnya penetapan NJOP adal ah 3 ( ti ga) tahun sekali. Unt uk
daerah tertent u yang perke mbangan pe mbangunannya
me ngaki batkan kenai kan NJOP yang cukup besar, maka penet apan
NJOP dapat ditetapkan setahun sekali.
Ayat ( 3)
Cukup j el as.
Pasal 6
Cukup j el as.
Pasal …
- 27 -
Pasal 7
Ayat ( 1)
Cukup j el as.
Ayat ( 2)
Ni l ai j ual unt uk bangunan sebel um di terapkan t arif paj ak dikurangi
terl ebi h dahul u dengan Nil ai Jual Obj ek Paj ak Ti dak Kena Paj ak
sebesar Rp. 15. 000. 000, 00 (li ma bel as j uta rupi ah).
Cont oh 1 :
Waj i b paj ak A me mpunyai obj ek paj ak berupa :
Tanah sel uas 800 m2 dengan harga j ual Rp. 300. 000, 00/m2
Bangunan sel uas 400 m2 dengan nil ai j ual Rp. 350. 000, 00/m2
Ta man sel uas 200 m2 dengan nil ai j ual Rp 50. 000, 00/m2
Pagar sepanj ang 120 m dan ti nggi rata-rata pagar 1, 5 m dengan
nil ai j ual Rp. 175. 000, 00/m2
Besarnya ...
Besarnya pokok pajak yang terutang adal ah sebagai beri kut :
1. NJOP Bumi
800 x Rp. 300. 000, 00 =Rp. 240. 000. 000, 00
2. NJOP Bangunan
a. Rumah dan garasi
400 x Rp. 350. 000,00 = Rp. 140. 000. 000, 00
b. Ta man
200 x Rp. 50. 000, 00 = Rp. 10. 000. 000, 00
c. Pagar
( 120 x 1, 5) x Rp. 175. 000, 00 = Rp. 31. 500. 000, 00
---------------------------- +
Total NJOP Bangunan = Rp. 181. 500. 000, 00
NJOPTKP = Rp 15. 000. 000, 00
---------------------------- (-)
Ni l ai Jual Bangunan Kena Paj ak = Rp. 166. 500. 000, 00
3. Nil ai Jual Obj ek Pajak Kena Paj ak ( 1 + 2) = Rp. 406. 500. 000, 00
4. Tarif paj ak ef ektif yang ditetapkan dal am
Perat uran Daerah 0,1 %
5. PBB terutang
0, 1 % x Rp 406. 500.000, 00 = Rp. 406. 500, 00
Cont oh 2 :
Waj i b paj ak B me mpunyai obj ek paj ak berupa :
Tanah sel uas 500 m2 dengan harga j ual Rp. 2. 200. 000, 00/m2
Bangunan sel uas 250 m2 dengan nil ai j ual Rp. 1. 500. 000, 00/ m2
Besarnya pokok pajak yang terutang adal ah sebagai beri kut :
NJOP …
- 28 -
1. NJOP Bumi
500 x Rp. 2. 200. 000, 00 =Rp.1. 100. 000. 000, 00
2. NJOP Bangunan
Rumah dan garasi
250 x Rp. 1. 500. 000,00 = Rp. 375. 000. 000, 00
NJOPTKP = Rp 15. 000. 000, 00
--------------------------(-)
Ni l ai Jual Bangunan Kena Paj ak = Rp. 360. 000. 000, 00
3. Nil ai Jual Obj ek Paj ak Kena Paj ak ( 1 + 2) = Rp.
1. 460. 000. 000, 00
4. Tarif paj ak ef ektif yang ditetapkan dal am
Perat uran Daerah 0,2 %
5. PBB terutang
0, 2 % x Rp 1. 460. 000. 000, 00 = Rp. 2. 920. 000, 00
Apabil a seorang Wajib Paj ak me mpunyai beberapa Obj ek Paj ak, yang
di kenakan Nil ai Jual Obj ek Paj ak Ti dak Kena Paj ak hanya sal ah sat u
Obj ek Paj ak yang nil ai nya terbesar, sedangkan Obj ek Paj ak l ai nnya t etap
di kenakan secara penuh t anpa di kurangi Nil ai Jual Obj ek Paj ak Ti dak
Kena Paj ak.
Pasal 8
Cukup j el as.
Pasal 9
Ayat ( 1)
Cukup j el as.
Ayat ( 2)
Cukup j el as.
Pasal 10
Ayat ( 1)
Cukup j el as.
Ayat ( 2)
Cukup j el as.
Ayat ( 3)
Cukup j el as.
Pasal 11
Ayat ( 1)
Cukup j el as.
Ayat ( 2)
Cukup j el as.
Pasal 12
Ayat ( 1)
Cukup j el as.
Ayat ( 2)
Cukup j el as.
Ayat …
- 29 -
Ayat ( 3)
Cukup j el as.
Pasal 13
Ayat ( 1)
Cukup j el as.
Ayat ( 2)
Cukup j el as.
Ayat ( 3)
Cukup j el as.
Ayat ( 4)
Cukup j el as.
Ayat ( 5)
Cukup j el as.
Ayat ( 6)
Cukup j el as.
Ayat ( 7)
Cukup j el as.
Pasal 14
Ayat ( 1)
Cukup j el as.
Ayat ( 2)
Cukup j el as.
Pasal 15
Ayat ( 1)
Cukup j el as.
Ayat ( 2)
Cukup j el as.
Ayat ( 3)
Cukup j el as.
Ayat ( 4)
Cukup j el as.
Pasal 16
Ayat ( 1)
Cukup j el as.
Ayat ( 2)
Cukup j el as.
Ayat ( 3)
Cukup j el as.
Ayat …
- 30 -
Ayat ( 4)
Cukup j el as.
Ayat ( 5)
Cukup j el as.
Ayat ( 6)
Cukup j el as.
Pasal 17
Ayat ( 1)
Cukup j el as.
Ayat ( 2)
Cukup j el as.
Ayat ( 3)
Cukup j el as.
Pasal 18
Ayat ( 1)
Cukup j el as.
Ayat ( 2)
Cukup j el as.
Ayat ( 3)
Cukup j el as.
Pasal 19
Ayat ( 1)
Cukup j el as.
Ayat ( 2)
Cukup j el as.
Ayat ( 3)
Cukup j el as.
Ayat ( 4)
Cukup j el as.
Ayat ( 5)
Cukup j el as.
Pasal 20
Ayat ( 1)
Cukup j el as.
Ayat ( 2)
Hur uf a
Cukup j el as.
Hur uf …
- 31 -
Hur uf b
Cukup j el as.
Hur uf c
Cukup j el as.
Hur uf d
Cukup j el as.
Hur uf e
Yang di maksud dengan ‘ ‘ kondi si tertentu obj ek paj ak’’ antara l ai n
l ahan pertani an yang sangat terbatas, bangunan dite mpati sendi ri
yang di kuasai atau di mili ki ol eh gol ongan Waji b Paj ak tertentu.
Ayat ( 3)
Cukup j el as.
Pasal 21
Ayat ( 1)
Cukup j el as.
Ayat ( 2)
Cukup j el as.
Ayat ( 3)
Cukup j el as.
Ayat ( 3)
Cukup j el as.
Ayat ( 4)
Cukup j el as.
Ayat ( 5)
Cukup j el as.
Ayat ( 6)
Cukup j el as.
Ayat ( 7)
Cukup j el as.
Pasal 22
Ayat ( 1)
Cukup j el as.
Ayat ( 2)
Cukup j el as.
Ayat ( 3)
Cukup j el as.
Ayat ( 3)
Cukup j el as.
Ayat …
- 32 -
Ayat ( 4)
Cukup j el as.
Ayat ( 5)
Cukup j el as.
Pasal 23
Ayat ( 1)
Cukup j el as.
Ayat ( 2)
Cukup j el as.
Ayat ( 3)
Cukup j el as.
Pasal 24
Ayat ( 1)
Cukup j el as.
Ayat ( 2)
Cukup j el as.
Ayat ( 3)
Cukup j el as.
Pasal 25
Ayat ( 1)
Yang di maksud dengan ‘ ’ i nstansi yang mel aksanakan pe mungut an
‘’ adal ah di nas/badan/l e mbaga yang tugas pokok dan f ungsi nya
mel aksanakan pe mungut an Paj ak.
Ayat ( 2)
Cukup j el as.
Ayat ( 3)
Cukup j el as.
Pasal 26
Ayat ( 1)
Cukup j el as.
Ayat ( 2)
Cukup j el as.
Ayat ( 3)
Hur uf a
Cukup j el as.
Hur uf b
Cukup j el as.
Ayat …
- 33 -
Ayat ( 4)
Cukup j el as.
Ayat ( 5)
Cukup j el as.
Ayat ( 6)
Cukup j el as.
Pasal 27
Ayat ( 1)
Cukup j el as.
Ayat ( 2)
Cukup j el as.
Ayat ( 3)
Cukup j el as.
Ayat ( 3)
Hur uf a
Cukup j el as.
Hur uf b
Cukup j el as.
Hur uf c
Cukup j el as.
Hur uf d
Cukup j el as.
Hur uf e
Cukup j el as.
Hur uf f
Cukup j el as.
Hur uf g
Cukup j el as.
Hur uf h
Cukup j el as.
Hur uf i
Cukup j el as.
Hur uf j
Cukup j el as.
Hur uf k
Cukup j el as.
Ayat ( 4)
Cukup j el as.
Pasal …
- 34 -
Pasal 28
Cukup j el as
Pasal 29
Ayat ( 1)
Pengenaan pi dana kur ungan dan pi dana denda kepada pej abat
tenaga ahli yang dit unj uk ol eh Walikota di maksudkan unt uk
me nj ami n bahwa kerahasi aan mengenai perpaj akan daerah ti dak
akan di beritahukan kepada pi hak l ai n, juga agar Waji b Paj ak dal am
me mberi kan data dan keterangan kepada pej abat mengenai
perpaj akan daerah ti dak ragu-ragu.
Ayat ( 2)
Cukup j el as.
Ayat ( 3)
Cukup j el as.
Ayat ( 4)
Cukup j el as.
Pasal 30
Cukup j el as
Pasal 31
Cukup j el as
TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH KOTA CI LEGON TAHUN 2013 NOMOR 76