Perda No. 12 Thn 2002 RSU TIDAK BERLAKU...2 Daerah Lanto Daeng Pasewang dengan suatu Peraturan...

22
1 BUPATI JENEPONTO Jalan Lanto Dg. Pasewang No. 34 Jeneponto Telp. (0419) 21022 Kode Pos 92311 PERATURAN DAERAH KABUPATEN JENEPONTO NOMOR : 12 TAHUN 2002 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA KANTOR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH LANTO DAENG PASEWANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JENEPONTO Menimbang : a. bahwa dalam rangka memperlancar dan meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat maka Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Umum Daerah Lanto Daeng Pasewang perlu perubahan dan penyempurnaan sesuai tuntutan dan kebutuhan masyarakat ; b. bahwa untuk maksud huruf a perlu membentuk Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Umum

Transcript of Perda No. 12 Thn 2002 RSU TIDAK BERLAKU...2 Daerah Lanto Daeng Pasewang dengan suatu Peraturan...

  • 1

    BUPATI JENEPONTO Jalan Lanto Dg. Pasewang No. 34 Jeneponto Telp. (0419) 21022 Kode Pos 92311

    PERATURAN DAERAH KABUPATEN JENEPONTO

    NOMOR : 12 TAHUN 2002

    TENTANG

    PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA KANTOR RUMAH SAKIT

    UMUM DAERAH LANTO DAENG PASEWANG

    DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

    BUPATI JENEPONTO

    Menimbang : a. bahwa dalam rangka memperlancar dan

    meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat maka Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Umum Daerah Lanto Daeng Pasewang perlu perubahan dan penyempurnaan sesuai tuntutan dan kebutuhan masyarakat ;

    b. bahwa untuk maksud huruf a perlu membentuk Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Umum

  • 2

    Daerah Lanto Daeng Pasewang dengan suatu Peraturan Daerah.

    Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 1959 Tentang

    Pembentukan Daerah - Daerah Tingkat II di Sulawesi (Lembaran Negara RI Tahun 1959 Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 1822 );

    2. Undang–undang Nomor 8 Tahun 1974

    Tentang Pokok - pokok Kepegawaian (Lembaran Negara RI Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 3041 ) sebagaimana telah diubah dengan Undang -Undang Nomor 43 Tahun 1999 (Lembaran Negara RI Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3890);

    3. Undang – Undang Nomor 23 Tahun 1992 Tentang

    Kesehatan ( Lembaran Negara RI Tahun 1992 Nomor 100, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 3495 ) ;

    4. Undang - Undang Nomor 22 Tahun 1999 Tentang

    Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara RI Tahun 1999 Nomor 60, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 3839);

    5. Undang - Undang Nomor 25 Tahun 1999 Tentang

    Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah (Lembaran Negara RI Tahun 1999 Nomor 72, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 3848);

    6. Peraturan Pemerintah RI Nomor 25 Tahun 2000

    Tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonom (Lembaran

  • 3

    Negara RI Tahun 2000 Nomor 54, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 3952 ) ;

    7. Peraturan Pemerintah RI Nomor 84 Tahun 2000

    tentang Pedoman Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara RI Tahun 2000 Nomor 165) ;

    8. Keputusan Presiden RI Nomor 44 Tahun 2000

    Tentang Teknik Penyusunan Peraturan Perundang – Undangan dan Bentuk Rancangan Undang – undang, Rancangan Peraturan Pemerintah, dan Rancangan Keputusan Presiden

    9. Keputusan Presiden RI Nomor 40 Tahun 2000

    tentang Pedoman Kelembagaan dan Pengelolaan Rumah Sakit.

    10. Peraturan Daerah Kabupaten Jeneponto Nomor 1

    Tahun 2001 Tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Jeneponto (Lembaran Daerah Kabupaten Jeneponto Tahun 2001 Nomor 1 );

    11. Keputusan Menteri Dalam Negeri 50 Tahun 2000

    Tentang Pedoman Susunan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah.

    12. Keputusan Menteri Dalam Negeri dan Otonomi

    Daerah Nomor 21 Tahun 2001 Tentang Tehnik Penyusunan dan Materi Muatan Produk – Produk Hukum Daerah ;

    13. Keputusan Menteri Dalam Negeri dan Otonomi

    Daerah Nomor 22 Tahun 2001 Tentang Bentuk Produk – produk Hukum Daerah ;

  • 4

    14. Keputusan Menteri Dalam Negeri dan Otonomi

    Daerah Nomor 23 Tahun 2001 Tentang Prosedur Penyusunan Produk Hukum Daerah ;

    15. Keputusan Menteri Dalam Negeri dan Otonomi

    Daerah Nomor 24 Tahun 2001 Tentang Lembaran Daerah dan Berita Daerah ;

    16. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 1

    Tahun 2002 Tentang Pedoman Susunan Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Daerah .

    Dengan persetujuan

    DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN JENEPONTO

    MEMUTUSKAN :

    Menetapkan : PERATURAN DAERAH KABUPATEN JENEPONTO

    TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH LANTO DAENG PASEWANG .

    BAB I

    KETENTUAN UMUM

    Pasal 1

    Dalam Peraturan Daerah ini yang di maksud dengan : a. Daerah adalah Kabupaten Jeneponto ; b. Pemerintah Daerah adalah Kepala Daerah bersama

    Perangkat Daerah Otonom yang lain sebagai Badan Eksekutif Daerah ;

  • 5

    c. Kepala Daerah adalah Bupati Kabupaten Jeneponto ; d. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya

    disebut DPRD adalah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Jeneponto ;

    e. Wakil Kepala Daerah adalah Wakil Bupati

    Jeneponto ;

    f. Perangkat Daerah adalah Organisasi / Lembaga pada Pemerintah yang bertanggungjawab kepada Kepala Daerah dan membantu Kepala Daerah dalam penyelenggaraan Pemerintahan yang terdiri atas Sekretariat Daerah, Dinas Daerah dan Lembaga Teknis Daerah, Kecamatan dan Kelurahan sesuai kebutuhan Daerah ;

    g. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Kabupaten

    Jeneponto ;

    h. Rumah Sakit Umum Daerah Lanto Daeng Pasewang adalah Rumah Sakit Umum Pemerintah Daerah Kabupaten Jeneponto yang selanjutnya disebut RSUD ;

    i. Kepala Kantor RSUD adalah Direktur RSUD

    Kabupaten Jeneponto ;

    j. Kepala Tata Usaha Kantor RSUD adalah Kepala Tata Usaha pada Kantor RSUD ;

    k. Kepala Seksi Kantor RSUD adalah Seksi pada

    Kantor RSUD Kabupaten Jeneponto ;

  • 6

    l. Kelompok Jabatan Fungsional Kantor RSUD adalah kelompok jabatan fungsional pada Kantor RSUD Kabupaten Jeneponto ;

    m. Komite Medik adalah staf medik fungsional yang

    terdiri dari kelompok Dokter yang bekerja pada instalasi – instalasi yang berada dalam lingkungan RSUD ;

    n. Instalasi adalah fasilitas penyelenggaraan, pelayanan

    medis dan perawatan, pelayanan penunjang medis , kegiatan pendidikan dan latihan serta penelitian dan pengembangan.

    BAB II

    PEMBENTUKAN DAN KEDUDUKAN

    Pasal 2

    (1). Dengan Peraturan Daerah ini di bentuk organisasi

    dan tata Kerja Kantor Rumah Sakit Umum Daerah ;

    (2). Rumah Sakit Umum Daerah di maksud pada

    ayat (1) pasal ini adalah Rumah Sakit Umum Daerah Lanto Daeng Pasewang Kabupaten Jeneponto yang selanjutnya di sebut RSUD.

    Pasal 3

  • 7

    RSUD adalah lembaga teknis Daerah Kabupaten Jeneponto yang berbentuk Kantor dan merupakan unsur penunjang Pemerintah yang di pimpin oleh seorang Direktur, yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.

    BAB III

    TUGAS POKOK DAN FUNGSI

    Tugas Pokok

    Pasal 4

    RSUD mempunyai tugas melaksanakan pelayanan kesehatan secara berdaya guna dan berhasil guna dengan mengutamakan upaya penyembuhan, pemulihan yang dilaksanakan secara serasi terpadu dengan upaya meningkatkan serta mencegah dan melaksanakan upaya rujukan.

    Fungsi

    Pasal 5

    Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana di maksud pada Pasal 4 Peraturan Daerah ini RSUD mempunyai fungsi : a. Penyelenggaran pelayanan medik ;

    b. Penyelenggaraan pelayanan penunjang medik dan

    non medik ;

    c. Penyelenggaraan pelayanan dan usaha keperawatan ;

    d. Penyelenggaraan Pelayanan rujukan ;

    e. Penyelenggaraan Pendidikan dan Latihan ;

  • 8

    f. Penyelenggaraan Penelitian dan Pengembangan ;

    g. Pelayanan Administrasi Umum dan Keuangan ;

    h. Penyelenggaraan tugas – tugas lain yang di berikan

    oleh Bupati.

    BAB IV

    SUSUNAN ORGANISASI

    Pasal 6

    (1). Susunan Organisasi Kantor RSUD terdiri dari :

    a. Direktur ;

    b. Tata Usaha ;

    c. Seksi Pelayanan dan Keperawatan ;

    d. Seksi penunjang dan rekan medis ;

    e. Seksi perancanaan dan pengembangan ;

    f. Kelompok jabatan fungsional terdiri dari :

    - Komite Medik

    - Instalasi

    - Staf Medik Fungsional

    (2). Struktur Organisasi RSUD sebagaimana terlampir,

    merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.

    BAB V

    URAIAN TUGAS

  • 9

    Bagian Pertama

    Direktur Rumah Sakit

    Pasal 7

    Direktur Rumah Sakit RSUD mempunyai tugas memimpin dan memberikan petunjuk, membina, membimbing serta mengawasi pekerjaan unsur – unsur yang membantu dan menunjang dalam lingkungan RSUD.

    Tata Usaha

    Pasal 8

    Tata Usaha mempunyai tugas menyelenggarakan urusan umum, Kepegawaian dan Keuangan.

    Pasal 9

    Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana di maksud pada Pasal 7 Tata Usaha mempunyai fungsi : a. Penyusunan rencana Program, Pelaporan,

    Ketatalaksanaan, dan Menyelenggarakan Kehumasan, Dokumetasi, Peralatan, Perlengkapan, Perpustakaan ;

    b. Pengelolaan Administrasi Kepegawaian ; c. Pengolaan Administrasi Keuangan ; d. Penyiapan data, analisas data dan penyajian data ; e. Pelaksanaan tugas lain yang di berikan oleh

    Direktur.

    Bagian Kedua

    Seksi Pelayanan dan Keperawatan

  • 10

    Pasal 10

    Seksi Pelayanan dan Keparawatan mempunyai tugas membantu Direktur dalam mengkoordinasikan kegiatan pelayanan, kebutuhan pelayanan dan penunjang medis, pemantauan dan pengawasan penggunaan fasilitas kegiatan pelayanan medis dan penunjang medis, penerimaan dan pemulangan pasien, merencanakan pengembangan dan pengendalian mutu pelayanan dan penunjang pelayanan.

    Pasal 11 Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana di maksud pada pasal 9, seksi pelayanan dan Keperawatan mempunyai fungsi : a. Mengkoordinasikan rencana kebutuhan pelayanan

    medis dan peralatan keperawatan; b. Pemantauan dan Pengawasan penggunaan fasilitas

    pelayanan, kegiatan pelayanan medis, penunjang medis dan kegiatan pelayanan keperawatan serta pemamfaatan keperawatan ;

    c. Pengawasan dan pengendalian penerimaan dan

    pemulangan pasien ;

    d. Pelaksanaan koordinasi penelitian dan pengembangan produk – produk rumah sakit baik medis maupun non medis ;

    e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Direktur.

    Bagian Ketiga

    Seksi Penunjang dan Rekam Medis

  • 11

    Pasal 12

    Seksi Penunjang dan Rekam Medis mempunyai tugas membantu Direktur dalam mengkoordinasikan kegiatan penunjang pelayanan, kebutuhan penunjang pelayanan, pemantauan dan pengawasan penggunaan fasilitas penunjang pelayanan medis serta melaksanakan kegiatan rekan medis.

    Pasal 13

    Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada pasal 10, Seksi Penunjang dan Rekam Medis mempunyai fungsi :

    a. Mengkoordinasikan rencana kebutuhan penunjang

    pelayanan dan rekam medis ; b. Pemantauan dan pengawasan penggunaan fasilitas

    penunjang medis serta kegiatannya ;

    c. Pelaksanaan koordinasi perencanaan kebutuhan tenaga penunjang pelayanan medis dan rekam medis;

    d. Pelaksanaan kegiatan rekam medis yang meliputi penghimpunan pengelolaan, penganalisaan dan penyajian data dan rekam medis ;

    e. Penyusunan data dan pelaporan ;

    f. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Direktur .

    Bagian Keempat

    Seksi Perencanaan dan Pengembangan

  • 12

    Pasal 14

    Seksi Perencanaan dan Pengembangan mempunyai tugas membantu Direktur dalam menyusun rencana Strategi Rumah Sakit, melakukan audit program, sistem produk rumah sakit, mutu pelayanan serta penelitian dan pengembangan produk – produk rumah sakit baik medis maupun non medis.

    Pasal 15 Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana di maksud pada pasal 12, Seksi Perencanaan dan Pengembangan, mempunyai fungsi : a. Pelaksanaan koordinasi perencanaan strategi rumah

    sakit ;

    b. Pelaksanaan kegiatan audit atas pelayanan dan

    keperawatan ;

    c. Pelaksanaan kegiatan audit atas pelayanan dan

    aktivitas program ;

    d. Pelaksanaan koordinasi penelitian dan pengembangan produk – produk rumah sakit baik medis maupun non medis ;

    e. Pelaksanaan tugas lain yang di berikan oleh Direktur.

    Bagian Kelima

    Kelompok Jabatan Fungsional

  • 13

    Komite Medik

    Pasal 16

    (1). Komite medik mempunyai tugas membantu Direktur menyusun standar pelayanan medik, memantau pelaksanaannya, serta melaksanakan pembinaan etika profesi, mengatur kewenangan profesi, anggota staf medik fungsional serta mengembangkan program pelayanan, pendidikan dan latihan serta penilitian dan pengembangan ;

    (2). Dalam melaksanakan tugasnya komite medik dapat

    di bantu oleh panitia – panitia yang anggotanya terdiri dari medik fungsional dan tenaga profesi lainnya secara Exoffisio.

    Bagian Keenam

    Instalasi – Instalasi

    Pasal 17

    (1). Instalasi di pimpin oleh seorang kepala dalam jabatan fungsional ;

    (2). Jenis Instalasi di sesuaikan dengan kemampuan

    RSUD dan kebutuhan masyarakat ;

    Pasal 18

    Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud Pasal 16, instalasi mempunyai fungsi : a. Pelaksanaan pelayanan rawat jalan dan rawat inap

    berdasarkan fasilitas perawatan yang tersedia ; b. Pelaksanaan kegiatan gawat darurat medik dan bedah

    central sesuai fasilitas rumah sakit ;

  • 14

    c. Pelaksanaan pelayanan perawatan intensif dan

    radiologi ;

    d. Pelaksanaan pelayanan farmasi dan gizi ;

    e. Pelaksanaan pelayanan laboratorium klinik ;

    f. Pelaksanaan pelayanan rehabilitasi medik ;

    g. Penyelenggaraan pemeliharaan sarana.

    Pasal 19

    (1). Intalasi rawat jalan mempunyai tugas melaksanakan diagnose pengobatan, perawatan, pencegahan dan peningkatan serta penelitian untuk penderita rawat jalan ;

    (2). Instalasi rawat inap mempunyai tugas

    melaksanakan diagnose pengobatan perawatan, pencegahan dan peningkatan serta penelitian rawat inap ;

    (3). Instalasi rawat darurat mempunyai tugas

    melaksanakan pelayanan darurat medik termasuk diagnose pengobatan, peralatan, pencegahan akibat penyakit dan peningkatan pemeliharaan kesehatan ;

    (4). Instalasi kamar bedah mempunyai tugas

    melaksanakan diagnose pengobatan, perawatan, rehabilitasi, pencegahan akibat penyakit dan peningkatan pemulihan kesehatan ;

    (5). Instalasi radiologi mempunyai tugas melakanakan

    pelayanan radiologi termasuk diagnose,

  • 15

    pengobatan, perawatan, penyidikan, pencegahan akibat penyakit dan peningkatan kesehatan.

    Pasal 20

    (1). Instalasi Farmasi mempunyai tugas melaksanakan

    kegiatan :

    a. Peracikan, penyimpanan dan penyaluran obat – obatan gas medik dan bahan kimia ;

    b. Penyimpanan dan penyaluran alat kedokteran,

    alat perawatan dan alat – alat kesehatan ;

    c. Penyucihamaan alat kedokteran dan kesehatan dalam jabatan fungsional.

    (2). Instalasi gizi mempunyai tugas melaksanakan

    kegiatan pengolahan, penyaluran makanan dan penyuluhan gizi yang di lakukan oleh tenaga pegawai dengan jabatan fungsional ;

    (3). Instalasi Laboratorium mempunyai tugas

    melaksanakan kegiatan pemeriksaan laboratorium, klinik untuk keperluan diagnose dan kegiatan transfusi darah ;

    (4). Instalasi Rehabilitasi mempunyai tugas

    melaksanakan tindakan preventif dan kuratif terhadap penderita – penderita rehabilitasi medik ;

    (5). Instalasi pemeliharaan Rumah sakit Umum

    mempunyai tugas melaksanakan kegiatan ;

  • 16

    a. Memelihara bangunan, instalasi air minum, Listrik dan Gas Medik ;

    b. Memelihara Elektronik Medik .

    Bagian Ketujuh

    Staf Medis Fungsional

    Pasal 21

    (1). Staf Medis Fungsional adalah kelompok dokter dan dokter gigi yang bekerja dalam jabatan fungsional ;

    (2). Staf Medis Fungsional mempunyai tugas

    melaksanakan diagnose pengobatan, pencegahan akibat penyakit, peningkatan dan pemeliharaan kesehatan, penyuluhan kesehatan, pendidikan, pelatihan serta penelitian dan pengembangan ;

    (3). Dalam melaksanakan tugasnya Staf Medis

    Fungsional di kelompokkan sesuai keahliannya ; (4). Kelompok di pimpin oleh seorang ketua yang di

    pilih oleh anggota kelompoknya untuk masa bakti tertentu.

    Bagian Kedelapan

    Para Medis Fungsional dan Tenaga Non Medis

  • 17

    Pasal 22

    (1). Para Medis Fungsional adalah para medis

    perawatan dan non perawatan yang bertugas pada instalasi dalam jabatan fungsional ;

    (2). Dalam melaksanakan tugasnya para medis

    fungsional berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Instalasi.

    Pasal 23

    (1). Tenaga non medik adalah tenaga yang bertugas di

    bidang pelayanan khusus dan tidak berkaitan langsung dengan pelayanan terhadap pasien ;

    (2). Dalam melaksanakan tugasnya tenaga non medik

    yang bekerja di instalasi bertanggung jawab kepada Kepala Instalasi.

    BAB VI

    PENGANGKATAN DALAM JABATAN

    Pasal 24

    (1). Direktur RSUD diangkat dan diberhentikan oleh

    Bupati atas usul Sekretaris Daerah ; (2). Kepala Tata Usaha, Kepala seksi dapat di angkat

    dan di berhentikan oleh Sekretaris Daerah atas pelimpahan kewenangan oleh Bupati dan atas usul Direktur ;

    (3). Kelompok jabatan fungsional di lingkungan RSUD di angkat dan diberhentikan oleh

  • 18

    pejabat sesuai dengan Peraturan Perundang – Undangan yang berlaku.

    BAB VII

    TATA KERJA

    Pasal 25

    (1). Dalam melaksanakan tugasnya Direktur Kepala

    Tata Usaha, Kepala Seksi, Ketua Komite Medik, Kepala Instalasi wajib menerapkan prinsip koordinasi integrasi dan sinkronisasi baik intern maupun antar unit organisasi lainnya di lingkungan RSUD sesuai dengan tugas pokok masing – masing dan perangkat Daerah lainnya ;

    (2). Setiap pimpinan satuan organisasi dalam

    lingkungan RSUD bertanggungjawab memimpin dan mengkoordinasikan bawahan masing – masing dan memberikan bimbingan serta petunjuk bagi pelaksanaan tugas bawahannya ;

    (3). Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya RSUD

    menpunyai hubungan koordinasi, Kooperatif dan fungsional dengan Dinas Kesehatan dan Sosial Daerah.

    Pasal 26

    Atas dasar pertimbangan daya guna, masing – masing pejabat dalam lingkungan RSUD dapat memdelegasikan kewenangan – kewenangan tertentu kepada pejabat setingkat di bawahnya sesuai ketentuan Peraturan Perundang – Undangan yang berlaku.

    BAB VIII

  • 19

    ESELORING

    Pasal 27

    (1). Direktur RSUD adalah Eselon III. a (2). Kepala Tata Usaha dan Kepala Seksi adalah

    eselon IV. a

    BAB IX

    PENGELOLAAN

    Pasal 28

    (1). Pengelolaan RSUD merupakan tanggungjawab

    Direktur ; (2). RSUD di berikan kewenangan untuk

    memanfaatkan peluang pasar sesuai kemampuannya dengan tetap melaksanakan fungsi sosial ;

    (3). RSUD dapat melakukan kerjasama dengan pihak

    ketiga dengan berpedoman kepada Peraturan Perundang – Undangan yang berlaku ;

    (4). Tata cara pengelolaan dan pertanggung jawaban

    RSUD di tetapkan dengan Keputusan Bupati.

  • 20

    Pasal 29

    RSUD mempunyai kewenangan di bidang pengelolaan personil, keuangan perlengkapan sesuai dengan Peraturan Perundang – Undangan yang berlaku.

    BAB X

    PEMBIAYAAN

    Pasal 30

    Untuk pengelolaan RSUD Pemerintah Daerah Kabupaten Jeneponto mengalokasikan dana dalam Anggaran dan Pendapatan Belanja Daerah.

    BAB XI

    KETENTUAN PENUTUP

    Pasal 31

    Dengan berlakunya Peraturan Daerah ini, maka ketentuan yang mengatur kelembagaan RSUD dinyatakan tidak berlaku lagi.

    Pasal 32 Hal-hal yang belum diatur dalan Peraturan Daerah ini sepanjang mengenai pelaksanaannya akan diatur kemudian dengan Keputusan Bupati.

  • 21

    Pasal 33 Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Jeneponto.

    Ditetapkan di : Jeneponto Pada tanggal : 9 Oktober 2002

    BUPATI JENEPONTO ttd

    BAHARUDDIN BASO TIKA Diundangkan di : Jeneponto Pada tanggal : 24 Oktober 2002 SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN JENEPONTO Drs. H. SYAHRIR WAHAB Pangkat : Pembina Utama Madya Nip : 580 007 694 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN JENEPONTO TAHUN 2002 NOMOR

    77

  • 22

    STRUKTUR ORGANISASI KANTOR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH LANTO DAENG PASEWANG KABUPATEN JENEPONTO

    DIREKTUR

    KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL

    TATA USAHA

    SEKSI PENUNJANG DAN

    REKAM MEDIS

    SEKSI PELAYANAN DAN KEPERAWATAN

    SEKSI PERENCANAAN DAN

    PENGEMBANGAN

    LAMPIRAN : PERATURAN DAERAH KABUPATEN JENEPONTO

    NOMOR : TAHUN : 2002.

    BUPATI JENEPONTO ttd BAHARUDDIN BASO TIKA