Perda No 11 Tahun 1993 - dprd.semarangkota.go.id fileSUSUNAN ORGANISASI DAN TATAKERJA PEMERINTAH...
Transcript of Perda No 11 Tahun 1993 - dprd.semarangkota.go.id fileSUSUNAN ORGANISASI DAN TATAKERJA PEMERINTAH...
- 1 -
LEMBARAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SEMARANG
NOMOR 25 TAHUN 1993 SERI D NO.17
PERATURAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II
S E M A R A N G
NOMOR 11 TAHUN 1993
T E N T A N G
SUSUNAN ORGANISASI DAN TATAKERJA PEMERINTAH KELURAHAN
DI KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SEMARANG
DENGAN RAKHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
WALIKOTAMADYA KEPALA DAERAH TINGKAT II SEMARANG
Menimbang : a. bahwa dengan telah diterbitkannya Keputusan Menteri
Dalam Negeri Nomor 115 Tahun 1991 tentang
Pedoman Organisasi dan Tata Kerja Pemerintah
Kelurahan dan Surat Menteri Dalam Negeri tanggal 15
Januari 1993 Nomor 061/160/SJ tentang Penetapan
Pola Organisasi Pemerintah Kelurahan di Propinsi
Daerah Tingkat I Jawa Tengah, maka Peraturan
Daerah Kotamadya Daerah Tingkat II Semarang Nomor
21 Tahun 1981 tentang Susunan Organisasi dan Tata
Kerja Pemerintah Kelurahan Kotamadya Daerah
Tingkat II Semarang perlu ditinjau kembali untuk
disesuaikan dengan Keputusan Menteri dimaksud;
b. bahwa untuk melaksanakan maksud tersebut diatas
dipandang perlu menetapkannya dalam Peraturan
Daerah.
Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 5 Tahun 1974 tentang Pokok-
pokok Pemerintahan di Daerah;
- 2 -
2. Undang-undang Nomor 16 Tahun 1950 tentang
Pembentukan Dacrah-daerah Kota Besar dalam
Lingkungan Propinsi Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa
Barat dan Daerah Istimewa Yogyakarta jis Peraturan
Pemerintah Nomor 16 Tahun 1976 tentang Perluasan
Kotamadya Daerah Tingkat II Semarang dan Peraturan
Pemerintah Nomor 50 Tahun 1992 tentang
Pembentukan Kecamatan di Wilayah Kabupaten-
kabupaten Daerah Tingkat II Purbalingga, Cilacap,
Wonogiri, Jepara dan Kendal serta Penataan
Kecamatan di Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II
Semarang dalam Wilayah Propinsi Daerah Tingkat I
Jawa Tengah;
3. Undang-undang Nomor 5 Tahun 1979 tentang
Pemerintahan Desa;
4. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 362 Tahun
1977 tentang Pola Organisasi Pemerintah Daerah dan
Wilayah;
5. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 115 Tahun
1991 tentang Pedoman Organisasi dan Tata Kerja
Pemerintah Kelurahan;
6. Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 1993
tentang Pelaksanaan Keputusan Menteri Dalam Negeri
Nomor 115 Tahun 1991 tentang Pedoman Organisasi
dan Tatakeija Pemerintah Kelurahan.
Dengan Persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kotamadya Daerah
Tingkat II Semarang.
M E M U T U S K A N :
Menetapkan : PERATURAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II
SEMARANG TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN
TATAKERJA PEMERINTAH KELURAHAN DALAM WILAYAH
KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SEMARANG.
- 3 -
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan :
a. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kotamadya Daerah Tingkat II
Semarang;
b. Walikotamadya Kepala Daerah adalah Walikotamadya Kepala Daerah
Tingkat II Semarang;
c. Camat adalah Kepala Wilayah Kecamatan didalam Wilayah Kotamadya
Daerah Tingkat II Semarang;
d. Pemerintah Kelurahan adalah Pemerintah Kelurahan di Wilayah
Kotamadya Daerah Tingkat II Semarang;
e. Kelurahan adalah suatu Wilayah yang ditempati oleh sejumlah
penduduk yang mempunyai organisasi pemerintahan terendah
langsung dibawah camat, yang tidak berhak menyelenggarakan rumah
tangganya sendiri;
f. Kepala Kelurahan adalah Kepala Wilayah Kelurahan di dalam Wilayah
Kotamadya Daerah Tingkat II Semarang;
g. Lingkungan adalah Bagian Wilayah dalam Kelurahan yang merupakan
lingkungan kerja pelaksanaan Pemerintahan Kelurahan.
BAB II
KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI
Pasal 2
(1) Kelurahan merupakan Aparat Pemerintah yang berada dibawah
Camat dan bertanggung jawab kepada Walikotamadya Kepala Daerah
melalui Camat.
(2) Kelurahan dipimpin oleh seorang Kepala Kelurahan.
Pasal 3
(1) Kelurahan mempunyai tugas melakukan penyelenggaraan
pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan dalam rangka
penyelenggaraan urusan pemerintahan umum dan urusan
pemerintahan Daerah di wilayahnya.
- 4 -
Pasal 4
Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud Pasal 3
Peraturan Daerah ini, Kelurahan mempunyai fungsi :
a. Melakukan koordinasi terhadap jalannya pemerintahan Kelurahan,
pelaksanaan pembangunan dan pembinaan kemasyarakatan;
b. Melakukan tugas dibidang pembangunan dan pembinaan
kemasyarakatan yang menjadi tanggung jawabnya;
c. Melakukan usaha dalam rangka peningkatan partisipasi dan swadaya
gotong royong masyarakat;
d. Melakukan kegiatan dalam rangka pembinaan ketentraman dan
ketertiban wilayah;
e. Melakukan fungsi-fungsi lain yang dilimpahkan kepada Pemerintah
Kelurahan.
B A B I I I
O R G A N I S A S I
Pasal 5
(1) Organisasi Pemerintah Kelurahan disusun berdasarkan Pola Minimal
dan Pola Maksimal.
(2) Pola organisasi sebagaimana tersebut pada ayat (1) Pasal ini
ditentukan berdasarkan beban kerja Kelurahan yang bersangkutan.
Bagian Pertama
Susunan Organisasi Pemerintah Kelurahan Pola Minimal
Pasal 6
(1) Susunan Organisasi Pemerintah Kelurahan Pola Minimal terdiri dari:
a. Kepala Kelurahan;
b. Sekretariat Kelurahan, terdiri dari 3 (tiga) Urusan;
c. Lingkungan, terdiri dari 2 (dua) lingkungan;
d. Kelompok Jabatan Fungsional.
(2) Bagan Struktur Organisasi Pemerintah Kelurahan Pola Minimal
sebagaimana tersebut dalam Lampiran I Peraturan Daerah ini.
(3) Pemerintah Kelurahan yang termasuk Pola Minimal sebagaimana
tersebut dalam Lampiran II Peraturan Daerah ini.
- 5 -
Paragraf 1 Kepala Kelurahan
Pasal 7
Kepala Kelurahan mempunyai tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam
pasal 3 Peraturan Daerah ini.
Paragraf 2
Sekretariat Kelurahan
Pasal 8
(1) Sekretariat Kelurahan adalah unsur staf yang berada dibawah Kepala
Kelurahan.
(2) Sekretariat Kelurahan dipimpin oleh seorang Sekretaris Kelurahan.
Pasal 9
Sekretariat Kelurahan mempunyai tugas membantu Kepala Kelurahan
dibidang pembinaan administrasi dan memberikan pelayanan teknis
administratif kepada seluruh Perangkat Pemerintah Kelurahan.
Pasal 10
Untuk melaksanakan tugas tersebut pada pasal 9 Peraturan Daerah ini,
Sekretariat Kelurahan mempunyai fungsi :
a. Melakukan koordinasi terhadap kegiatan yang dilakukan oleh
Perangkat Kelurahan;
b. Melakukan pengumpulan, mengevaluasi data dan perumusan
program serta petunjuk untuk keperluan pembinaan
penyelenggaraan dan pembinaan kesejahteraan rakyat;
c. Melakukan pemantauan terhadap kegiatan penyelenggaraan tugas
umum pemerintahan, pembangunan dan pembinaan kesejahteraan
rakyat;
d. Memberikan pelayanan kepada masyarakat dibidang pemerintahan
dan kesejahteraan;
e. Melakukan urusan surat menyurat, kearsipan, rumah tangga,
perlengkapan dan menyusun laporan serta memberikan pelayanan
teknis dan administratif kepada seluruh Perangkat Pemerintah
Kelurahan.
- 6 -
Pasal 11
(1) Sekretariat Kelurahan terdiri dari :
a. Urusan Pemerintahan;
b. Urusan Pembangunan;
c. Urusan Umum.
(2) Masing-masing Urusan sebagaimana dimaksud ayat (1) Pasal ini
dipimpin oleh seorang Kepala Urusan yang berada dibawah dan
bertanggung jawab kepada Sekretaris Kelurahan.
Pasal 12
Urusan Pemerintahan mempunyai tugas :
a. Mengumpulkan, mengolah dan mengevaluasi data dibidang
pemerintahan, ketentraman dan ketertiban;
b. Mengumpulkan bahan dalam rangka pembinaan wilayah dan
masyarakat;
c. Melakukan pelayanan kepada masyarakat dibidang pemerintahan,
ketentraman dan ketertiban;
d. Membantu tugas-tugas dibidang pemungutan Pajak Bumi dan
Bangunan (PBB);
e. Membantu pelaksanaan dan pengawasan Pemilihan Umum (PEMILU);
f. Membantu pelaksanaan tugas-tugas dibidang keagrariaan sesuai
dengan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku;
g. Melakukan pembinaan ketentraman dan ketertiban masyarakat;
h. Membantu penyelenggaraan kegiatan administrasi pertahanan sipil;
i. Membantu pelaksanaan pengawasan terhadap penyaluran bantuan
kepada masyarakat serta melakukan kegiatan pengamanan akibat
bencana alam dan bencana lainnya;
j. Membantu dan mengusahakan kegiatan yang berkaitan dengan
pembinaan kerukunan warga;
k. Mengumpulkan bahan dan menyusun laporan dibidang pemerintahan,
ketentraman dan ketertiban.
- 7 -
Pasal 13
Urusan Pembangunan mempunyai tugas :
a. Mengumpulkan, mengolah dan mengevaluasi data di bidang
perekonomian, pembangunan dan kesejahteraan rakyat;
b. Melakukan kegiatan pembinaan terhadap perkoperasian, pengusaha
ekonomi lemah dan kegiatan perekonomian lainnya dalam rangka
meningkatkan kehidupan perekonomian masyarakat.
c. Melakukan pembinaan dalam bidang keagamaan, kesehatan, keluarga
berencana dan pendidikan masyarakat;
d. Melakukan pelayanan kepada masyarakat dibidang perekonomian,
pembangunan dan kesejahteraan rakyat;
e. Melakukan kegiatan dalam rangka meningkatkan swadaya dan
partisipasi masyarakat dalam meningkatkan perekonomian dan
pelaksanaan pembangunan;
f. Membantu pembinaan koordinasi pelaksanaan pembangunan serta
menjaga dan memelihara prasarana dan sarana fisik di lingkungan
Kelurahan;
g. Melakukan administrasi perekonomian dan pembangunan di
Kelurahan;
h. Membantu, membina dan menyiapkan bahan-bahan dalam rangka
musyawarah Lembaga Ketahanan Masyarakat Desa (LKMD);
i. Membantu mengumpulkan dan menyalurkan dana/ bantuan terhadap
korban bencana alam dan bencana lainnya;
j. Membantu pelaksanaan pembinaan kegiatan Pembinaan
Kesejahteraan Keluarga (PKK), Karang Taruna, Pramuka, dan
Organisasi kemasyarakatan lainnya;
k. Membina kegiatan pengumpulan zakat, infak dan shodaqoh;
l. Membantu pelaksanaan pemungutan dana Palang Merah Indonesia
(PMI);
m. Mengumpulkan bahan dan menyusun laporan di bidang
perekonomian, pembangunan dan kesejahteraan rakyat.
Pasal 14
Urusan Umum mempunyai tugas :
a. Melakukan administrasi kepegawaian;
b. Melakukan administrasi keuangan;
c. Melakukan urusan perlengkapan dan inventaris Kelurahan;
- 8 -
d. Melakukan urusan rumah tangga;
e. Mengatur penyelenggaraan rapat-rapat dinas dan upacara;
f. Melakukan urusan tata usaha Kelurahan;
g. Mengumpulkan bahan dan menyusun laporan Pemerintah Kelurahan.
Paragraf 3
Lingkungan
Pasal 15
(1) Lingkungan adalah unsur pelaksana Pemerintah Kelurahan dengan
wilayah kerja tertentu, yang dalam pelaksanaan tugasnya berada
dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Kelurahan.
(2) Lingkungan dipimpin oleh seorang Kepala.
(3) Penetapan Lingkungan dan Wilayah keijanya akan diatur kemudian
dengan Keputusan Walikotamadya Kepala Daerah.
Pasal 16
Lingkungan mempunyai tugas membantu melaksanakan tugas-tugas
operasional Kepala Kelurahan dalam wilayah kerjanya, sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
Pasal 17
Untuk menyelenggarakan tugas tersebut pada pasal 16 Peraturan Daerah
ini, Lingkungan mempunyai tugas :
a. Membantu pelaksanaan tugas Kepala Kelurahan dalam wilayah
kerjanya;
b. Melakukan pembinaan dalam rangka meningkatkan swadaya dan
gotong royong masyarakat;
c. Melakukan kegiatan penerangan tentang program Pemerintah kepada
masyarakat;
d. Membantu Kepala Kelurahan dalam pembinaan dan
mengkoordinasikan kegiatan RT / RW di wilayah kerjanya;
e. Melakukan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Kelurahan.
- 9 -
Paragraf 4
Kelompok Jabatan Fungsional
Pasal 18
Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian
tugas dan fungsi Kelurahan sesuai dengan keahlian dan kebutuhan.
Pasal 19
(1) Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada pasal 18
Peraturan Daerah ini, terdiri dari sejumlah tenaga dalam jenjang
jabatan fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok sesuai
dengan bidang keahliannya.
(2) Setiap kelompok tersebut pada ayat (1) Pasal ini dipimpin oleh seorang
tenaga fungsional senior yang ditunjuk oleh Pejabat yang berwenang
dan bertanggung jawab kepada Kepala Kelurahan.
(3) Jumlah Jabatan Fungsional tersebut pada ayat (1) Pasal ini,
ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban keija.
(4) Jenis dan jenjang jabatan fungsional tersebut pada ayat (1) Pasal ini,
diatur sesuai dengan peraturan perundang- undangan yang berlaku.
Bagian Kedua
Susunan Organisasi Pemerintah Kelurahan Pola Maksimal
Pasal 20
(1) Susunan Organisasi Pemerintah Kelurahan Pola Maksimal terdiri
lari:
a. Kepala Kelurahan;
b. Sekretariat Kelurahan, terdiri dari 5 (lima) Urusan ;
c. Lingkungan, terdiri dari 5 (lima) Lingkungan;
d. Kelompok Jabatan Fungsional;
(2) Bagan Struktur Organisasi Pemerintah Kelurahan Pola Maksimal
sebagaimana tersebut dalam Lampiran III Peraturan Daerah ini,
(3) Pemerintah Kelurahan yang termasuk Pola Maksimal sebagaimana
tersebut dalam Lampiran IV Peraturan Daerah ini,
- 10 -
Paragraf 1
Kepala Kelurahan
Pasal 21
Kepala Kelurahan mempunyai tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam
pasal 3 Peraturan Daerah ini.
Paragraf 2
Sekretariat Kelurahan
Pasal 22
Kedudukan, tugas dan fungsi Sekretariat Kelurahan sama dengan
kedudukan, tugas dan fungsi Sekretariat Kelurahan pada Organisasi
Pemerintah Kelurahan Pola Minimal sebagaimana tersebut pada pasal 8,
9 dan 10 Peraturan Daerah Ini.
Pasal 23
(1) Sekretariat Kelurahan terdiri dari :
a. Urusan Pemerintahan;
b. Urusan Ketentraman dan Ketertiban;
c. Urusan Pembangunan;
d. Urusan Kesejahteraan Rakyat;
e. Urusan Umum.
(2) Masing-masing Urusan sebagaimana dimaksud ayat (1) Pasal ini
dipimpin oleh seorang Kepala Urusan yang berada dibawah dan
bertanggung jawab kepada Sekretaris Kelurahan.
Pasal 24
Urusan Pemerintahan mempunyai tugas :
a. Mengumpulkan, mengolah dan mengevaluasi data dibidang
pemerintahan;
b. Mengumpulkan bahan dalam rangka pembinaan wilayah dan
masyarakat;
c. Melakukan pelayanan kepada masyarakat dibidang pemerintahan,
ketentraman dan ketertiban;
d. Membantu tugas-tugas dibidang pemungutan Pajak Bumi dan
Bangunan (PBB);
e. Membantu pelaksanaan dan pengawasan Pemilihan Umum (PEMILU);
- 11 -
f. Membantu pelaksanaan tugas-tugas dibidang keagrariaan sesuai
dengan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku;
g. Mengumpulkan bahan dan menyusun laporan dibidang
pemerintahan.
Pasal 25
Urusan Ketentraman dan Ketertiban mempunyai tugas :
a. Mengumpulkan, mengolah dan mengevaluasi data dibidang
ketentraman dan ketertiban;
b. Melakukan pembinaan ketentraman dan ketertiban masyarakat;
c. Melakukan pelayanan masyarakat dibidang ketentraman dan
ketertiban;
d. Membantu penyelenggaraan kegiatan administrasi pertahanan sipil;
e. Membantu pelaksanaan pengawasan terhadap penyaluran bantuan
kepada masyarakat serta melakukan kegiatan pengamanan akibat
bencana alam dan bencana lainnya;
f. Membantu dan mengusahakan kegiatan yang berkaitan dengan
pembinaan kerukunan warga;
g. Mengumpulkan bahan dan menyusun laporan dibidang ketentraman
dan ketertiban.
Pasal 26
Urusan Pembangunan mempunyai tugas :
a. Mengumpulkan, mengolah dan mengevaluasi data di bidang
perekonomian dan pembangunan;
b. Melakukan kegiatan pembinaan terhadap perkoperasian, pengusaha
ekonomi lemah dan kegiatan perekonomian lainnya dalam rangka
meningkatkan kehidupan perekonomian masyarakat;
c. Melakukan pelayanan kepada masyarakat dibidang perekonomian dan
pembangunan;
d. Melakukan kegiatan dalam rangka meningkatkan swadaya dan
partisipasi masyarakat dalam meningkatkan perekonomian dan
pelaksanaan pembangunan;
- 12 -
e. Membantu pembinaan koordinasi pelaksanaan pembangunan serta
menjaga dan memelihara prasarana dan sarana fisik di lingkungan
Kelurahan;
f. Melakukan administrasi perekonomian dan pembangunan di
Kelurahan;
g. Membantu, membina dan menyiapkan bahan-bahan dalam rangka
musyawarah Lembaga Ketahanan Masyarakat Desa (LKMD);
h. Mengumpulkan bahan dan menyusun laporan dibidang perekonomian
dan pembangunan.
Pasal 27
Urusan Kesejahteraan Rakyat mempunyai tugas :
a. Melakukan pelayanan kepada masyarakat dibidang kesejahteraan
rakyat;
b. Melakukan pembinaan dalam bidang keagamaan, kesehatan, keluarga
berencana dan pendidikan masyarakat;
c. Membantu mengumpulkan dan menyalurkan dana/ bantuan terhadap
korban bencana alam dan bencana lainnya;
d. Membantu pelaksanaan pembinaan kegiatan Pembinaan
Kesejahteraan Keluarga (PKK), Karang Taruna, Pramuka dan
Organisasi Kemasyarakatan lainnya;
e. Membina kegiatan pengumpulan zakat, infak dan shodaqoh;
f. Membantu pelaksanaan pengumpulan dana Palang Merah Indonesia
(PMI);
g. Mengumpulkan bahan dan penyusunan laporan dibidang
kesejahteraan rakyat.
Pasal 28
Tugas Urusan Umum sama dengan tugas Urusan Umum pada Organisasi
Pemerintah Kelurahan Pola Minimal sebagaimana tersebut pada Pasal 14
Peraturan Daerah ini.
- 13 -
Paragraf 3
Lingkungan
Pasal 29
Kedudukan, tugas dan fungsi lingkungan sama dengan kedudukan, tugas
dan fungsi lingkungan pada organisasi Pemerintah Kelurahan Pola
Minimal sebagaimana tersebut pada Pasal 15, 16 dan 17 Peraturan
Daerah ini.
Paragraf 4
Kelompok Jabatan Fungsional
Pasal 30
Ketentuan Kelompok Fungsional sama dengan ketentuan jabatan
fungsional pada organisasi Pemerintah Kelurahan Pola Minimal
sebagaimana tersebut pada Pasal 18 dan 19 Peraturan Daerah ini.
BAB IV
TATA KERJA
Pasal 31
Dalam melaksanakan tugasnya, Kepala Kelurahan, Sekretaris Kelurahan,
Kepala Lingkungan dan Kepala Urusan melaksanakan koordinasi atas
segala kegiatan Pemerintahan di Kelurahan.
Pasal 32
Sedap Pimpinan Satuan Organisasi dalam lingkungan Pemerintah
Kelurahan berkewajiban melaksanakan pengawasan melekat (WASKAT).
Pasal 33
Sedap Pimpinan Satuan Organisasi dalam lingkungan Pemerintah
Kelurahan bertanggung jawab memimpin dan mengkoordinasikan
bawahannya serta memberikan bimbingan dan petunjuk-petunjuk bagi
pelaksanaan tugas masing-
masing.
- 14 -
Pasal 34
Setiap Pimpinan Satuan Organisasi dalam lingkungan Pemerintah
Kelurahan bertanggung jawab kepada atasan-nya masing-masing serta
menyampaikan laporan berkala tepat pada waktunya.
BAB V
KETENTUAN LAIN-LAIN
Pasal 35
Jenjang Jabatan dan Kepangkatan serta Susunan Kepegawaian diatur
kemudian sesuai dengan Peraturan Perundang- undangan yang berlaku.
Pasal 36
Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Daerah ini akan diatur
kemudian oleh Walikotamadya Kepala Daerah sepanjang mengenai
pelaksanaannya.
BAB VI
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 37
Dengan berlakunya Peraturan Daerah ini, maka Peraturan Daerah
Kotamadya Daerah Tingkat II Semarang Nomor 21 Tahun 1981 tentang
Susunan Organisasi dan Tata Kerja Pemerintah Kelurahan dalam Wilayah
Kotamadya Daerah Tingkat II Semarang dinyatakan tidak berlaku lagi.
Pasal 38
Peraturan Daerah ini mulai berlaku sejak tanggal diundangkan.
- 15 -
P E N J E L A S A N
A T A S
PERATURAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II
SEMARANG
NOMOR : 11 TAHUN 1993
T E N T A N G
SUSUNAN ORGANISASI DAN TATAKERJA PEMERINTAH KELURAHAN
DALAM WILAYAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SEMARANG
I. PENJELASAN UMUM.
Dengan diterbitkannya Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 115
Tahun 1991 tentang Pedoman Organisasi dan Tatakerja Pemerintah
Kelurahan, maka Susunan Organisasi Pemerintah Kelurahan disusun
berdasarkan Pola Minimal dan Pola Maksimal yang ditentukan
berdasarkan beban kerja Kelurahan yang bersangkutan.
Untuk menentukan Susunan Organisasi dan Tatakerja Pemerintah
Kelurahan yang termasuk Pola Minimal dan Pola Maksimal di Kotamadya
Daerah Tingkat II Semarang telah ditetapkan dengan Surat Menteri Dalam
Negeri tanggal 15 Januari 1993 Nomor 061/160/SJ perihal Penetapan
Pola Organisasi Pemerintah Kelurahan di Propinsi Daerah Tingkat I Jawa
Tengah.
Sehubungan dengan hal tersebut diatas, maka perlu meninjau
kembali Peraturan Daerah Kotamadya Daerah Tingkat II Semarang Nomor
21 Tahun 1981 tentang Susunan Organisasi dan Tatakerja Pemerintah
Kelurahan dalam Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Semarang untuk
disesuaikan dengan Keputusan Menteri Dalam Negeri dimaksud dengan
menerbitkan Peraturan Daerah baru.
- 16 -
II. PENJELASAN PASAL DEMI PASAL.
Pasal 1 s/d Pasal 38 cukup jelas.
Agar supaya setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan
pengundangan Peraturan Daerah ini dengan menempatkannya dalam
Lembaran Daerah Kotamadya Daerah Tingkat II Semarang.
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT
DAERAH KOTAMADYA DAERAH
TINGKAT II SEMARANG
KETUA,
ttd
H. AYO SUKAHYA.
Semarang, 29 Juli 1993.
WALIKOTAMADYA KEPALA
DAERAH TINGKAT II SEMARANG
ttd
SOETRISNO. S
D I S A H K A N
Dengan Keputusan Gubernur
Kepala Daerah Tingkat I
Jawa Tengah
Tanggal 4 Oktober 1993 No. 188.3/463/1993
An. SEKRETARIS WILAYAH / DAERAH TINGKAT I
JAWA TENGAH Kepala Biro Hukum,
Ymt
ttd
P R A T J O J O , SH
Pembina
NIP. 500 034 395
Kabag. Dokumentasi Hukum
- 17 -
DIUNDANGKAN DALAM LEMBARAN DAERAH
KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SEMARANG
NOMOR 25 TAHUN 1993 SERI D NOMOR 17
TANGGAL 11 OKTOBER 1993
SEKRETARIS WILAYAH / DAERAH
YANG MENJALANKAN TUGAS
ttd
Drs. SOEHARDJONO
Pembina Tk. I
NIP. 500 030 943
Asisten Tata Praja
- 18 -
LAMPIRAN II : PERATURAN DAERAH KOTAMADYA
DAERAH TINGKAT II SEMARANG
NOMOR 11 TAHUN 1993 TANGGAL 29
JULI 1993
DAFTAR PEMERINTAH KELURAHAN POLA MINIMAL DI WILAYAH
KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SEMARANG
NO. KECAMATAN NO. KELURAHAN
1 2 3 4
I. GENUK 1. B a n g e t a y u W e t a n .
2 . S e m b u n g h a r j o .
3 . K u d u .
4. K a r a n g r o t o .
5 . T r i m u 1 y o .
6 . T e r b o y o K u l o n .
7. T e r b o y o W e t a n .
II. PEDURUNGAN 8. P e n g g a r o n K i d u l .
9 . T l o g o m u l y o .
1 0 . T l o g o s a r i W e t a n .
1 1 . P l a m o n g a n s a r i .
1 2 . P e d u r u n g a n K i d u l .
1 3 . P e d u r u n g a n L o r .
14. P a 1 e b o n .
III. SEMARANG SELATAN 15. B u l u s t a l a n .
1 6 . B a r u s a r i .
I V . CANDISARI 17. K a 1 i w i r u.
V. GAJAHMUNGKUR 18. B e n d a n D u w u r .
1 9 . B e n d a n N g i s o r .
2 0 . S a m p a n g a n .
V I . TEMBALANG 21. M a n g u n h a r j o .
2 2 . Bulusan
2 3 . T e m b a l a n g .
24. S a m b i r o t o .
- 19 -
1 2 3 4
VII. BANYUMANIK 25. G e d a w a n g
26. J a b u n g a n
27. T i n j o m o y o
VIII. GUNUNGPATI 28. S u m u r r e j o .
29. P a k i n t e l a n .
30. M a n g u n s a r i .
31. P l a l a n g a n .
32. N o n g k o s a w i t .
33. P o n g a n g a n .
34. N g i j o .
35. K a l i s e g o r o .
36. P a t e m o n .
37. S e k a r a n .
38. S u k o r e j o .
39. S a d e n g .
40. C e p o k o .
41. K a n d r i .
42. J a t i r e j o .
IX. SEMARANG BARAT 43. T a m b a k h a r j o
44. S a l a m a n m l o y o .
45. B o n g s a r i .
46. T a w a n g M a s .
47. T a w a n g s a r i .
X. MIJEN 48. C a n g k i r a n
49. B u b a k a n
50. K a r a n g m a l a n g .
51. P o l a m a n .
52. P u r w o s a r i .
53. J a t i s a r i .
54. T a m b a n g a n .
55. W o n o l o p o .
56. M i j e n .
- 20 -
1 2 3 4
57. W o n o p l u m b o n .
58. N g a d i r g o .
59. P e s a n t r e n .
60. J a t i b a r a n g .
61. K e d u n g p a n i .
XII NGALIYAN 62. G o n d o r i y o .
63. B r i n g i n .
64. P u r w o y o s o .
65. K a l i p a n c u r .
66. B a m b a n k e r e p .
67. N g a l i y a n .
68. W a t e s .
X TUGU 69. J e r a k a h .
70. T u g u r e j o .
71. K a r a n g a n y a r .
72. R a n d u g a r u t .
73. M a n g k a n g W e t a n .
74. M a n g k a n g K u l o n .
- 21 -
LAMPIRAN IV : PERATURAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SEMARANG NOMOR : 11 TAHUN 1993 TANGGAL : 29 JULI 1993
NO. KECAMATAN NO. KELURAHAN
1 2 3 4
I. SEMARANG TENGAH 1. M i r o t o .
2 . B r u m b u n g a n .
3 . J a g a l a n .
4. K r a n g g a n .
5 . G a b a h a n .
6 . K e m b a n g s a r i .
7. S e k a y u .
8. P a n d a n s a r i .
9. Bangunharjo.
10. Kauman.
11. Purwodinatan.
12. Karang Kidul.
13. Pekunden.
14. Pindrikan Kidul.
15. Pindrikan Lor.
II. SEMARANG UTARA 16. Bulu Lor.
17. Plombokan.
18. Purwosari.
19. Kuningan.
20. P a n g g u n g L o r .
21. Panggung Kidul.
22. Bandarharjo.
23. Tanjung Mas.
24. D a d a p s a r i .
III. SEMARANG TIMUR 25. Kemijen.
26. Rejomulyo.
27. Mlatibaru.
28. K e b o n a g u n g .
29. M l a t i h a r j o .
DAFTAR PEMERINTAH KELURAHAN POLA MAKSIMAL
DIWILAYAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SEMARANG
- 22 -
- 22 -
1 2 3 4
30 B u g a n g a n .
31. S a r i r e j o .
32. R e j o s a r i .
33. K a r a n g t u r i .
34. K a r a n g t e m p e l .
IV. GAYAMSARI 35. T a m b a k r e j o .
36. K a l i g a w e .
37. S a w a h B e s a r .
38. S i w a l a n .
39. S a m b i r e j o .
40. P a n d e a n L a m p e r .
41. G a y a m s a r i .
V. GENUK 42. P e n g g a r o n L o r .
43. M u k t i h a r j o L o r .
44. B a n g e t a y u K u l o n .
45. G e n u k s a r i .
46. B a n j a r d o w o
47. G e b a n g s a r i .
VI. PEDURUNGAN 48. T l o g o s a r i K u l o n .
49. M u k t i h a r j o K i d u l .
50. G e m a h .
51. P e d u r u n g a n T e n g a h .
52. K a l i c a r i .
VII. SEMARANG SELATAN 53. R a n d u s a r i
54. M u g a s s a r i .
55. P l e b u r a n .
56. W o n o d r i .
57. P e t e r o n g a n .
58. L a m p e r L o r .
59. L a m p e r K i d u l .
60. L a m p e r T e n g a h
- 23 -
1 2 3 4
VIII CANDISARI 61. C a n d i .
62. J a t i n g a l e h .
63. J o m b l a n g .
64. K a r a n g a n a y a r G u n u n g .
65. T e g a l s a r i .
66. W o n o t i n g a l .
IX. GAJAHMUNGKUR 67. K a r a n g r e j o .
68. G a j a h m u n g k u r .
69. L e m p o n g s a r i .
70. P e t o m p o n .
71. B e n d u n g a n .
X. TEMBALANG 72. M e t e s e h .
73. R o w o s a r i .
74. K r a m a s .
75. J a n g l i .
76. T a n d a n g .
77. K e d u n g m u n d u .
78. S e n d a n g g u w o .
79 S e n d a n g m u l y o .
XI. BANYUMANIK 80. P u d a k p a y u n g
81. P e d a l a n g a n
82. B a n y u m a n i k .
83. S r o n d o l K u l o n
84. S r o n d o l W e t a n .
85. N g e s r e p .
86. P a d a n g s a r i
87. S u m u r b o t o .
XII. GUNUNGPATI 88. G u n u n g p a t i .
XIII SEMARANG BARAT 89. N g e m p l a k s i m o n g a n .
90. M a n y a r a n .
- 24 -
- 24 -
1 2 3 4
91. K r a p y a k .
92. K e m b a n g a r u m .
93. K a l i b a n t e n g K u l o n .
94. G i s i k d r o n o .
95. B o j o n g s a l a m a n .
96. C a b e a n .
97. K a r a n g a y u .
98. K r o b o k a n .
99. K a l i b a n t e n g K i d u l .
XIV. NGALIYAN 100. P o d o r e j o .
101. T a m b a k a j i .
102. W o n o s a r i .
XV. TUGU 103. M a n g u n h a r j o
- 25 -
SALINAN
KEPUTUSAN GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I
JAWA TENGAH
NOMOR : 188.3 / 463 /1993
T E N T A N G
PENGESAHAN PERATURAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH
TINGKAT II SEMARANG NOMOR II TAHUN 1993 TENTANG
SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH
KELURAHAN DALAM WILAYAH KOTAMADYA DAERAH
TINGKAT II SEMARANG.
GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA TENGAH
Membaca : a. Surat Walikotamadya Kepala Daerah Tingkat II
Semarang tanggal : 11 September 1993 nomor :
188.3/4408 perihal permohonan pengesahan
Peraturan Daerah;
b. Peraturan Daerah Kotamadya Daerah Tingkat II
Semarang Nomor 11 Tahun 1993 tentang Susunan
Organisasi dan Tata Keija Pemerintah Kelurahan
Dalam Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II
Semarang.
Menimbang : bahwa tidak ada keberatan untuk mengesahkan
Peraturan Daerah Kotamadya Daerah Tingkat II
dimaksud.
Mengingat : 1. Pasal 40 ayat (4) dan (5) serta pasal 58 ayat (2) dan
(3) Undang-undang Nomor 5 Tahun 1974 tentang
Pokok- pokok Pemerintahan di Daerah;
2. Undang - undang Nomor 10 Tahun 1950 tentang
Pembentukan Propinsi Jawa Tengah;
3. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 115 Tahun
1991 tentang Pedoman Organisasi dan Tatakerja
Pemerintah Kelurahan.
- 26 -
M E M U T U S K A N :
Menetapkan : Mengesahkan Peraturan Daerah Kotamadya Daerah
Tingkat II Semarang Nomor 11 Tahun 1993 tentang
Susunan Organisasi dan Tatakerja Pemerintah
Kelurahan Dalam Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II
Semarang, dengan perubahan sebagaimana terlampir.
Ditetapkan di : S e m a r a n g
Pada tanggal : 4 Oktober 1993.
WAKIL GUBERNUR KEPALA DAERAH
TINGKAT I JAWA TENGAH
Bidang I
ttd.
Ir. S U J A M T O .
SALINAN : Keputusan ini disampaikan kepada Yth. :
1. Menteri Dalam Negeri di Jakarta;
2. Dirjen PUOD pada Departemen Dalam Negeri di Jakarta, dengan
disertai 1 (satu) lembar Peraturan Daerah;
3. Walikotamadya Kepala Daerah Tingkat II Semarang di Semarang;
4. Ketua DPRD Kotamadya Daerah Tingkat II Semarang di Semarang;
5. Pembantu Gubemur Jawa Tengah untuk Wilayah Semarang di
Semarang;
6. Kepala Biro Hukum pada Sekretariat Wilayah / Daerah Tingkat I Jawa
Tengah.
SESUAI DENGAN ASLINYA
An. SEKRETARIS WILAYAH / DAERAH TINGKAT I
JAWA TENGAH
Kepala Biro Hukum,
Ymt.
ttd
PRATJOJO, SH.
Pembina NIP. 500 034 395.
Kabag. Dokumentasi Hukum.
- 27 -
Lampiran : Keputusan Gubernur Kepala Daerah
Tingkat I Jawa Tengah.
Tanggal : 4 Oktober 1993.
Nomor : 188.3/463/ 1993.
PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH
TINGKAT II SEMARANG NOMOR 11 TAHUN 1993 TENTANG SUSUNAN
ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH KELURAHAN DALAM
WILAYAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SEMARANG.
1. Pada Judul Peraturan Daerah dan dalam judul Penjelasan Pasal
demi Pasal perkataan “DALAM WILAYAH’ diubah dan dibaca “DI”.
2. Dasar hukum "Mengingat", ditambahkan 1 (satu) dasar hukum baru
yaitu nomor "6" baru yang berbunyi sebagai berikut :
“6.Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 1992 tentang
Pelaksanaan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 115 Tahun
1991 tentang Pedoman Organisasi dan Tatakerja Pemerintah
Kelurahan”
3. Pasal 4, perkataan "pasal'' ditulis "Pasal”; Selanjutnya semua
perkataan "pasal" dalam Peraturan Daerah ini ditulis "Pasal".
4. Pasal 6 :
a. Ayat (1) huruf c, perkataan "sebanyak-banyaknya" diubah dan
dibaca "terdiri dari".
b. Ayat (2), pada awal kalimat ditambahkan perkataan "Bagan”.
5. Pasal 10, perkataan "kepda" ditulis "kepada".
6. Pasal 15, ditambahkan 1 (satu), ayat baru yaitu ayat "(3)" yang
berbunyi sebagai berikut :
Penetapan Lingkungan dan Wilayah keijanya akan diatur kemudian
dengan Keputusan Walikotamadya Kepala Daerah".
7. Pasal 17 huruf a, perkataan "membantu" ditulis "Membantu".
8. Pasal 20 huruf c, perkataan "sebanyak - banyaknya" diubah dan
dibaca "terdiri dari".
9. Pasal 24 huruf c, pada akhit kalimat ditambahkan perkataan
"ketentraman dan ketertiban".
10. Pasal 26 huruf b, perkataan "perekonomian" diubah dan dibaca
"perkoperasian".
- 28 -
11. Pasal 30, perkataan Pasal "17 dan 18" diubah dan dibaca Pasal "18
dan 19".
12. Pada alinea penutup, di an tars perkataan "Agar” dan "setiap"
disisipkan perkataan "supaya".
13. Pada penjelasan Pasal demi Pasal dalair. Penjelasan Peraturan
Daerah ini perkataan "Pasal 1 s/d Pasal 17 cukup jelas" diubah dan
dibaca "Pasal 1 s/d Pasal 38 cukup jelas".
WAKIL GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I
JAWA TENGAH
Bidang I,
ttd.
IR. SUJAMTO.
SESUAI DENGAN ASLINYA
An. SEKRETARIS WILAYAH / DAERAH TINGKAT I
JAWA TENGAH
Kepala Biro Hukum,
Ymt.
ttd
PRATJOJO, SH.
Pembina.
NIP. 500 034 395.
Kabag. Dokumentasi Hukum.