Perda No 11 Tahun 1993 - dprd.semarangkota.go.id fileSUSUNAN ORGANISASI DAN TATAKERJA PEMERINTAH...

28
- 1 - LEMBARAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SEMARANG NOMOR 25 TAHUN 1993 SERI D NO.17 PERATURAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SEMARANG NOMOR 11 TAHUN 1993 T E N T A N G SUSUNAN ORGANISASI DAN TATAKERJA PEMERINTAH KELURAHAN DI KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SEMARANG DENGAN RAKHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTAMADYA KEPALA DAERAH TINGKAT II SEMARANG Menimbang : a. bahwa dengan telah diterbitkannya Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 115 Tahun 1991 tentang Pedoman Organisasi dan Tata Kerja Pemerintah Kelurahan dan Surat Menteri Dalam Negeri tanggal 15 Januari 1993 Nomor 061/160/SJ tentang Penetapan Pola Organisasi Pemerintah Kelurahan di Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Tengah, maka Peraturan Daerah Kotamadya Daerah Tingkat II Semarang Nomor 21 Tahun 1981 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Pemerintah Kelurahan Kotamadya Daerah Tingkat II Semarang perlu ditinjau kembali untuk disesuaikan dengan Keputusan Menteri dimaksud; b. bahwa untuk melaksanakan maksud tersebut diatas dipandang perlu menetapkannya dalam Peraturan Daerah. Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 5 Tahun 1974 tentang Pokok- pokok Pemerintahan di Daerah;

Transcript of Perda No 11 Tahun 1993 - dprd.semarangkota.go.id fileSUSUNAN ORGANISASI DAN TATAKERJA PEMERINTAH...

- 1 -

LEMBARAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SEMARANG

NOMOR 25 TAHUN 1993 SERI D NO.17

PERATURAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II

S E M A R A N G

NOMOR 11 TAHUN 1993

T E N T A N G

SUSUNAN ORGANISASI DAN TATAKERJA PEMERINTAH KELURAHAN

DI KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SEMARANG

DENGAN RAKHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTAMADYA KEPALA DAERAH TINGKAT II SEMARANG

Menimbang : a. bahwa dengan telah diterbitkannya Keputusan Menteri

Dalam Negeri Nomor 115 Tahun 1991 tentang

Pedoman Organisasi dan Tata Kerja Pemerintah

Kelurahan dan Surat Menteri Dalam Negeri tanggal 15

Januari 1993 Nomor 061/160/SJ tentang Penetapan

Pola Organisasi Pemerintah Kelurahan di Propinsi

Daerah Tingkat I Jawa Tengah, maka Peraturan

Daerah Kotamadya Daerah Tingkat II Semarang Nomor

21 Tahun 1981 tentang Susunan Organisasi dan Tata

Kerja Pemerintah Kelurahan Kotamadya Daerah

Tingkat II Semarang perlu ditinjau kembali untuk

disesuaikan dengan Keputusan Menteri dimaksud;

b. bahwa untuk melaksanakan maksud tersebut diatas

dipandang perlu menetapkannya dalam Peraturan

Daerah.

Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 5 Tahun 1974 tentang Pokok-

pokok Pemerintahan di Daerah;

- 2 -

2. Undang-undang Nomor 16 Tahun 1950 tentang

Pembentukan Dacrah-daerah Kota Besar dalam

Lingkungan Propinsi Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa

Barat dan Daerah Istimewa Yogyakarta jis Peraturan

Pemerintah Nomor 16 Tahun 1976 tentang Perluasan

Kotamadya Daerah Tingkat II Semarang dan Peraturan

Pemerintah Nomor 50 Tahun 1992 tentang

Pembentukan Kecamatan di Wilayah Kabupaten-

kabupaten Daerah Tingkat II Purbalingga, Cilacap,

Wonogiri, Jepara dan Kendal serta Penataan

Kecamatan di Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II

Semarang dalam Wilayah Propinsi Daerah Tingkat I

Jawa Tengah;

3. Undang-undang Nomor 5 Tahun 1979 tentang

Pemerintahan Desa;

4. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 362 Tahun

1977 tentang Pola Organisasi Pemerintah Daerah dan

Wilayah;

5. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 115 Tahun

1991 tentang Pedoman Organisasi dan Tata Kerja

Pemerintah Kelurahan;

6. Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 1993

tentang Pelaksanaan Keputusan Menteri Dalam Negeri

Nomor 115 Tahun 1991 tentang Pedoman Organisasi

dan Tatakeija Pemerintah Kelurahan.

Dengan Persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kotamadya Daerah

Tingkat II Semarang.

M E M U T U S K A N :

Menetapkan : PERATURAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II

SEMARANG TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN

TATAKERJA PEMERINTAH KELURAHAN DALAM WILAYAH

KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SEMARANG.

- 3 -

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan :

a. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kotamadya Daerah Tingkat II

Semarang;

b. Walikotamadya Kepala Daerah adalah Walikotamadya Kepala Daerah

Tingkat II Semarang;

c. Camat adalah Kepala Wilayah Kecamatan didalam Wilayah Kotamadya

Daerah Tingkat II Semarang;

d. Pemerintah Kelurahan adalah Pemerintah Kelurahan di Wilayah

Kotamadya Daerah Tingkat II Semarang;

e. Kelurahan adalah suatu Wilayah yang ditempati oleh sejumlah

penduduk yang mempunyai organisasi pemerintahan terendah

langsung dibawah camat, yang tidak berhak menyelenggarakan rumah

tangganya sendiri;

f. Kepala Kelurahan adalah Kepala Wilayah Kelurahan di dalam Wilayah

Kotamadya Daerah Tingkat II Semarang;

g. Lingkungan adalah Bagian Wilayah dalam Kelurahan yang merupakan

lingkungan kerja pelaksanaan Pemerintahan Kelurahan.

BAB II

KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI

Pasal 2

(1) Kelurahan merupakan Aparat Pemerintah yang berada dibawah

Camat dan bertanggung jawab kepada Walikotamadya Kepala Daerah

melalui Camat.

(2) Kelurahan dipimpin oleh seorang Kepala Kelurahan.

Pasal 3

(1) Kelurahan mempunyai tugas melakukan penyelenggaraan

pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan dalam rangka

penyelenggaraan urusan pemerintahan umum dan urusan

pemerintahan Daerah di wilayahnya.

- 4 -

Pasal 4

Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud Pasal 3

Peraturan Daerah ini, Kelurahan mempunyai fungsi :

a. Melakukan koordinasi terhadap jalannya pemerintahan Kelurahan,

pelaksanaan pembangunan dan pembinaan kemasyarakatan;

b. Melakukan tugas dibidang pembangunan dan pembinaan

kemasyarakatan yang menjadi tanggung jawabnya;

c. Melakukan usaha dalam rangka peningkatan partisipasi dan swadaya

gotong royong masyarakat;

d. Melakukan kegiatan dalam rangka pembinaan ketentraman dan

ketertiban wilayah;

e. Melakukan fungsi-fungsi lain yang dilimpahkan kepada Pemerintah

Kelurahan.

B A B I I I

O R G A N I S A S I

Pasal 5

(1) Organisasi Pemerintah Kelurahan disusun berdasarkan Pola Minimal

dan Pola Maksimal.

(2) Pola organisasi sebagaimana tersebut pada ayat (1) Pasal ini

ditentukan berdasarkan beban kerja Kelurahan yang bersangkutan.

Bagian Pertama

Susunan Organisasi Pemerintah Kelurahan Pola Minimal

Pasal 6

(1) Susunan Organisasi Pemerintah Kelurahan Pola Minimal terdiri dari:

a. Kepala Kelurahan;

b. Sekretariat Kelurahan, terdiri dari 3 (tiga) Urusan;

c. Lingkungan, terdiri dari 2 (dua) lingkungan;

d. Kelompok Jabatan Fungsional.

(2) Bagan Struktur Organisasi Pemerintah Kelurahan Pola Minimal

sebagaimana tersebut dalam Lampiran I Peraturan Daerah ini.

(3) Pemerintah Kelurahan yang termasuk Pola Minimal sebagaimana

tersebut dalam Lampiran II Peraturan Daerah ini.

- 5 -

Paragraf 1 Kepala Kelurahan

Pasal 7

Kepala Kelurahan mempunyai tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam

pasal 3 Peraturan Daerah ini.

Paragraf 2

Sekretariat Kelurahan

Pasal 8

(1) Sekretariat Kelurahan adalah unsur staf yang berada dibawah Kepala

Kelurahan.

(2) Sekretariat Kelurahan dipimpin oleh seorang Sekretaris Kelurahan.

Pasal 9

Sekretariat Kelurahan mempunyai tugas membantu Kepala Kelurahan

dibidang pembinaan administrasi dan memberikan pelayanan teknis

administratif kepada seluruh Perangkat Pemerintah Kelurahan.

Pasal 10

Untuk melaksanakan tugas tersebut pada pasal 9 Peraturan Daerah ini,

Sekretariat Kelurahan mempunyai fungsi :

a. Melakukan koordinasi terhadap kegiatan yang dilakukan oleh

Perangkat Kelurahan;

b. Melakukan pengumpulan, mengevaluasi data dan perumusan

program serta petunjuk untuk keperluan pembinaan

penyelenggaraan dan pembinaan kesejahteraan rakyat;

c. Melakukan pemantauan terhadap kegiatan penyelenggaraan tugas

umum pemerintahan, pembangunan dan pembinaan kesejahteraan

rakyat;

d. Memberikan pelayanan kepada masyarakat dibidang pemerintahan

dan kesejahteraan;

e. Melakukan urusan surat menyurat, kearsipan, rumah tangga,

perlengkapan dan menyusun laporan serta memberikan pelayanan

teknis dan administratif kepada seluruh Perangkat Pemerintah

Kelurahan.

- 6 -

Pasal 11

(1) Sekretariat Kelurahan terdiri dari :

a. Urusan Pemerintahan;

b. Urusan Pembangunan;

c. Urusan Umum.

(2) Masing-masing Urusan sebagaimana dimaksud ayat (1) Pasal ini

dipimpin oleh seorang Kepala Urusan yang berada dibawah dan

bertanggung jawab kepada Sekretaris Kelurahan.

Pasal 12

Urusan Pemerintahan mempunyai tugas :

a. Mengumpulkan, mengolah dan mengevaluasi data dibidang

pemerintahan, ketentraman dan ketertiban;

b. Mengumpulkan bahan dalam rangka pembinaan wilayah dan

masyarakat;

c. Melakukan pelayanan kepada masyarakat dibidang pemerintahan,

ketentraman dan ketertiban;

d. Membantu tugas-tugas dibidang pemungutan Pajak Bumi dan

Bangunan (PBB);

e. Membantu pelaksanaan dan pengawasan Pemilihan Umum (PEMILU);

f. Membantu pelaksanaan tugas-tugas dibidang keagrariaan sesuai

dengan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku;

g. Melakukan pembinaan ketentraman dan ketertiban masyarakat;

h. Membantu penyelenggaraan kegiatan administrasi pertahanan sipil;

i. Membantu pelaksanaan pengawasan terhadap penyaluran bantuan

kepada masyarakat serta melakukan kegiatan pengamanan akibat

bencana alam dan bencana lainnya;

j. Membantu dan mengusahakan kegiatan yang berkaitan dengan

pembinaan kerukunan warga;

k. Mengumpulkan bahan dan menyusun laporan dibidang pemerintahan,

ketentraman dan ketertiban.

- 7 -

Pasal 13

Urusan Pembangunan mempunyai tugas :

a. Mengumpulkan, mengolah dan mengevaluasi data di bidang

perekonomian, pembangunan dan kesejahteraan rakyat;

b. Melakukan kegiatan pembinaan terhadap perkoperasian, pengusaha

ekonomi lemah dan kegiatan perekonomian lainnya dalam rangka

meningkatkan kehidupan perekonomian masyarakat.

c. Melakukan pembinaan dalam bidang keagamaan, kesehatan, keluarga

berencana dan pendidikan masyarakat;

d. Melakukan pelayanan kepada masyarakat dibidang perekonomian,

pembangunan dan kesejahteraan rakyat;

e. Melakukan kegiatan dalam rangka meningkatkan swadaya dan

partisipasi masyarakat dalam meningkatkan perekonomian dan

pelaksanaan pembangunan;

f. Membantu pembinaan koordinasi pelaksanaan pembangunan serta

menjaga dan memelihara prasarana dan sarana fisik di lingkungan

Kelurahan;

g. Melakukan administrasi perekonomian dan pembangunan di

Kelurahan;

h. Membantu, membina dan menyiapkan bahan-bahan dalam rangka

musyawarah Lembaga Ketahanan Masyarakat Desa (LKMD);

i. Membantu mengumpulkan dan menyalurkan dana/ bantuan terhadap

korban bencana alam dan bencana lainnya;

j. Membantu pelaksanaan pembinaan kegiatan Pembinaan

Kesejahteraan Keluarga (PKK), Karang Taruna, Pramuka, dan

Organisasi kemasyarakatan lainnya;

k. Membina kegiatan pengumpulan zakat, infak dan shodaqoh;

l. Membantu pelaksanaan pemungutan dana Palang Merah Indonesia

(PMI);

m. Mengumpulkan bahan dan menyusun laporan di bidang

perekonomian, pembangunan dan kesejahteraan rakyat.

Pasal 14

Urusan Umum mempunyai tugas :

a. Melakukan administrasi kepegawaian;

b. Melakukan administrasi keuangan;

c. Melakukan urusan perlengkapan dan inventaris Kelurahan;

- 8 -

d. Melakukan urusan rumah tangga;

e. Mengatur penyelenggaraan rapat-rapat dinas dan upacara;

f. Melakukan urusan tata usaha Kelurahan;

g. Mengumpulkan bahan dan menyusun laporan Pemerintah Kelurahan.

Paragraf 3

Lingkungan

Pasal 15

(1) Lingkungan adalah unsur pelaksana Pemerintah Kelurahan dengan

wilayah kerja tertentu, yang dalam pelaksanaan tugasnya berada

dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Kelurahan.

(2) Lingkungan dipimpin oleh seorang Kepala.

(3) Penetapan Lingkungan dan Wilayah keijanya akan diatur kemudian

dengan Keputusan Walikotamadya Kepala Daerah.

Pasal 16

Lingkungan mempunyai tugas membantu melaksanakan tugas-tugas

operasional Kepala Kelurahan dalam wilayah kerjanya, sesuai dengan

ketentuan yang berlaku.

Pasal 17

Untuk menyelenggarakan tugas tersebut pada pasal 16 Peraturan Daerah

ini, Lingkungan mempunyai tugas :

a. Membantu pelaksanaan tugas Kepala Kelurahan dalam wilayah

kerjanya;

b. Melakukan pembinaan dalam rangka meningkatkan swadaya dan

gotong royong masyarakat;

c. Melakukan kegiatan penerangan tentang program Pemerintah kepada

masyarakat;

d. Membantu Kepala Kelurahan dalam pembinaan dan

mengkoordinasikan kegiatan RT / RW di wilayah kerjanya;

e. Melakukan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Kelurahan.

- 9 -

Paragraf 4

Kelompok Jabatan Fungsional

Pasal 18

Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian

tugas dan fungsi Kelurahan sesuai dengan keahlian dan kebutuhan.

Pasal 19

(1) Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada pasal 18

Peraturan Daerah ini, terdiri dari sejumlah tenaga dalam jenjang

jabatan fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok sesuai

dengan bidang keahliannya.

(2) Setiap kelompok tersebut pada ayat (1) Pasal ini dipimpin oleh seorang

tenaga fungsional senior yang ditunjuk oleh Pejabat yang berwenang

dan bertanggung jawab kepada Kepala Kelurahan.

(3) Jumlah Jabatan Fungsional tersebut pada ayat (1) Pasal ini,

ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban keija.

(4) Jenis dan jenjang jabatan fungsional tersebut pada ayat (1) Pasal ini,

diatur sesuai dengan peraturan perundang- undangan yang berlaku.

Bagian Kedua

Susunan Organisasi Pemerintah Kelurahan Pola Maksimal

Pasal 20

(1) Susunan Organisasi Pemerintah Kelurahan Pola Maksimal terdiri

lari:

a. Kepala Kelurahan;

b. Sekretariat Kelurahan, terdiri dari 5 (lima) Urusan ;

c. Lingkungan, terdiri dari 5 (lima) Lingkungan;

d. Kelompok Jabatan Fungsional;

(2) Bagan Struktur Organisasi Pemerintah Kelurahan Pola Maksimal

sebagaimana tersebut dalam Lampiran III Peraturan Daerah ini,

(3) Pemerintah Kelurahan yang termasuk Pola Maksimal sebagaimana

tersebut dalam Lampiran IV Peraturan Daerah ini,

- 10 -

Paragraf 1

Kepala Kelurahan

Pasal 21

Kepala Kelurahan mempunyai tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam

pasal 3 Peraturan Daerah ini.

Paragraf 2

Sekretariat Kelurahan

Pasal 22

Kedudukan, tugas dan fungsi Sekretariat Kelurahan sama dengan

kedudukan, tugas dan fungsi Sekretariat Kelurahan pada Organisasi

Pemerintah Kelurahan Pola Minimal sebagaimana tersebut pada pasal 8,

9 dan 10 Peraturan Daerah Ini.

Pasal 23

(1) Sekretariat Kelurahan terdiri dari :

a. Urusan Pemerintahan;

b. Urusan Ketentraman dan Ketertiban;

c. Urusan Pembangunan;

d. Urusan Kesejahteraan Rakyat;

e. Urusan Umum.

(2) Masing-masing Urusan sebagaimana dimaksud ayat (1) Pasal ini

dipimpin oleh seorang Kepala Urusan yang berada dibawah dan

bertanggung jawab kepada Sekretaris Kelurahan.

Pasal 24

Urusan Pemerintahan mempunyai tugas :

a. Mengumpulkan, mengolah dan mengevaluasi data dibidang

pemerintahan;

b. Mengumpulkan bahan dalam rangka pembinaan wilayah dan

masyarakat;

c. Melakukan pelayanan kepada masyarakat dibidang pemerintahan,

ketentraman dan ketertiban;

d. Membantu tugas-tugas dibidang pemungutan Pajak Bumi dan

Bangunan (PBB);

e. Membantu pelaksanaan dan pengawasan Pemilihan Umum (PEMILU);

- 11 -

f. Membantu pelaksanaan tugas-tugas dibidang keagrariaan sesuai

dengan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku;

g. Mengumpulkan bahan dan menyusun laporan dibidang

pemerintahan.

Pasal 25

Urusan Ketentraman dan Ketertiban mempunyai tugas :

a. Mengumpulkan, mengolah dan mengevaluasi data dibidang

ketentraman dan ketertiban;

b. Melakukan pembinaan ketentraman dan ketertiban masyarakat;

c. Melakukan pelayanan masyarakat dibidang ketentraman dan

ketertiban;

d. Membantu penyelenggaraan kegiatan administrasi pertahanan sipil;

e. Membantu pelaksanaan pengawasan terhadap penyaluran bantuan

kepada masyarakat serta melakukan kegiatan pengamanan akibat

bencana alam dan bencana lainnya;

f. Membantu dan mengusahakan kegiatan yang berkaitan dengan

pembinaan kerukunan warga;

g. Mengumpulkan bahan dan menyusun laporan dibidang ketentraman

dan ketertiban.

Pasal 26

Urusan Pembangunan mempunyai tugas :

a. Mengumpulkan, mengolah dan mengevaluasi data di bidang

perekonomian dan pembangunan;

b. Melakukan kegiatan pembinaan terhadap perkoperasian, pengusaha

ekonomi lemah dan kegiatan perekonomian lainnya dalam rangka

meningkatkan kehidupan perekonomian masyarakat;

c. Melakukan pelayanan kepada masyarakat dibidang perekonomian dan

pembangunan;

d. Melakukan kegiatan dalam rangka meningkatkan swadaya dan

partisipasi masyarakat dalam meningkatkan perekonomian dan

pelaksanaan pembangunan;

- 12 -

e. Membantu pembinaan koordinasi pelaksanaan pembangunan serta

menjaga dan memelihara prasarana dan sarana fisik di lingkungan

Kelurahan;

f. Melakukan administrasi perekonomian dan pembangunan di

Kelurahan;

g. Membantu, membina dan menyiapkan bahan-bahan dalam rangka

musyawarah Lembaga Ketahanan Masyarakat Desa (LKMD);

h. Mengumpulkan bahan dan menyusun laporan dibidang perekonomian

dan pembangunan.

Pasal 27

Urusan Kesejahteraan Rakyat mempunyai tugas :

a. Melakukan pelayanan kepada masyarakat dibidang kesejahteraan

rakyat;

b. Melakukan pembinaan dalam bidang keagamaan, kesehatan, keluarga

berencana dan pendidikan masyarakat;

c. Membantu mengumpulkan dan menyalurkan dana/ bantuan terhadap

korban bencana alam dan bencana lainnya;

d. Membantu pelaksanaan pembinaan kegiatan Pembinaan

Kesejahteraan Keluarga (PKK), Karang Taruna, Pramuka dan

Organisasi Kemasyarakatan lainnya;

e. Membina kegiatan pengumpulan zakat, infak dan shodaqoh;

f. Membantu pelaksanaan pengumpulan dana Palang Merah Indonesia

(PMI);

g. Mengumpulkan bahan dan penyusunan laporan dibidang

kesejahteraan rakyat.

Pasal 28

Tugas Urusan Umum sama dengan tugas Urusan Umum pada Organisasi

Pemerintah Kelurahan Pola Minimal sebagaimana tersebut pada Pasal 14

Peraturan Daerah ini.

- 13 -

Paragraf 3

Lingkungan

Pasal 29

Kedudukan, tugas dan fungsi lingkungan sama dengan kedudukan, tugas

dan fungsi lingkungan pada organisasi Pemerintah Kelurahan Pola

Minimal sebagaimana tersebut pada Pasal 15, 16 dan 17 Peraturan

Daerah ini.

Paragraf 4

Kelompok Jabatan Fungsional

Pasal 30

Ketentuan Kelompok Fungsional sama dengan ketentuan jabatan

fungsional pada organisasi Pemerintah Kelurahan Pola Minimal

sebagaimana tersebut pada Pasal 18 dan 19 Peraturan Daerah ini.

BAB IV

TATA KERJA

Pasal 31

Dalam melaksanakan tugasnya, Kepala Kelurahan, Sekretaris Kelurahan,

Kepala Lingkungan dan Kepala Urusan melaksanakan koordinasi atas

segala kegiatan Pemerintahan di Kelurahan.

Pasal 32

Sedap Pimpinan Satuan Organisasi dalam lingkungan Pemerintah

Kelurahan berkewajiban melaksanakan pengawasan melekat (WASKAT).

Pasal 33

Sedap Pimpinan Satuan Organisasi dalam lingkungan Pemerintah

Kelurahan bertanggung jawab memimpin dan mengkoordinasikan

bawahannya serta memberikan bimbingan dan petunjuk-petunjuk bagi

pelaksanaan tugas masing-

masing.

- 14 -

Pasal 34

Setiap Pimpinan Satuan Organisasi dalam lingkungan Pemerintah

Kelurahan bertanggung jawab kepada atasan-nya masing-masing serta

menyampaikan laporan berkala tepat pada waktunya.

BAB V

KETENTUAN LAIN-LAIN

Pasal 35

Jenjang Jabatan dan Kepangkatan serta Susunan Kepegawaian diatur

kemudian sesuai dengan Peraturan Perundang- undangan yang berlaku.

Pasal 36

Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Daerah ini akan diatur

kemudian oleh Walikotamadya Kepala Daerah sepanjang mengenai

pelaksanaannya.

BAB VI

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 37

Dengan berlakunya Peraturan Daerah ini, maka Peraturan Daerah

Kotamadya Daerah Tingkat II Semarang Nomor 21 Tahun 1981 tentang

Susunan Organisasi dan Tata Kerja Pemerintah Kelurahan dalam Wilayah

Kotamadya Daerah Tingkat II Semarang dinyatakan tidak berlaku lagi.

Pasal 38

Peraturan Daerah ini mulai berlaku sejak tanggal diundangkan.

- 15 -

P E N J E L A S A N

A T A S

PERATURAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II

SEMARANG

NOMOR : 11 TAHUN 1993

T E N T A N G

SUSUNAN ORGANISASI DAN TATAKERJA PEMERINTAH KELURAHAN

DALAM WILAYAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SEMARANG

I. PENJELASAN UMUM.

Dengan diterbitkannya Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 115

Tahun 1991 tentang Pedoman Organisasi dan Tatakerja Pemerintah

Kelurahan, maka Susunan Organisasi Pemerintah Kelurahan disusun

berdasarkan Pola Minimal dan Pola Maksimal yang ditentukan

berdasarkan beban kerja Kelurahan yang bersangkutan.

Untuk menentukan Susunan Organisasi dan Tatakerja Pemerintah

Kelurahan yang termasuk Pola Minimal dan Pola Maksimal di Kotamadya

Daerah Tingkat II Semarang telah ditetapkan dengan Surat Menteri Dalam

Negeri tanggal 15 Januari 1993 Nomor 061/160/SJ perihal Penetapan

Pola Organisasi Pemerintah Kelurahan di Propinsi Daerah Tingkat I Jawa

Tengah.

Sehubungan dengan hal tersebut diatas, maka perlu meninjau

kembali Peraturan Daerah Kotamadya Daerah Tingkat II Semarang Nomor

21 Tahun 1981 tentang Susunan Organisasi dan Tatakerja Pemerintah

Kelurahan dalam Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Semarang untuk

disesuaikan dengan Keputusan Menteri Dalam Negeri dimaksud dengan

menerbitkan Peraturan Daerah baru.

- 16 -

II. PENJELASAN PASAL DEMI PASAL.

Pasal 1 s/d Pasal 38 cukup jelas.

Agar supaya setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan

pengundangan Peraturan Daerah ini dengan menempatkannya dalam

Lembaran Daerah Kotamadya Daerah Tingkat II Semarang.

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT

DAERAH KOTAMADYA DAERAH

TINGKAT II SEMARANG

KETUA,

ttd

H. AYO SUKAHYA.

Semarang, 29 Juli 1993.

WALIKOTAMADYA KEPALA

DAERAH TINGKAT II SEMARANG

ttd

SOETRISNO. S

D I S A H K A N

Dengan Keputusan Gubernur

Kepala Daerah Tingkat I

Jawa Tengah

Tanggal 4 Oktober 1993 No. 188.3/463/1993

An. SEKRETARIS WILAYAH / DAERAH TINGKAT I

JAWA TENGAH Kepala Biro Hukum,

Ymt

ttd

P R A T J O J O , SH

Pembina

NIP. 500 034 395

Kabag. Dokumentasi Hukum

- 17 -

DIUNDANGKAN DALAM LEMBARAN DAERAH

KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SEMARANG

NOMOR 25 TAHUN 1993 SERI D NOMOR 17

TANGGAL 11 OKTOBER 1993

SEKRETARIS WILAYAH / DAERAH

YANG MENJALANKAN TUGAS

ttd

Drs. SOEHARDJONO

Pembina Tk. I

NIP. 500 030 943

Asisten Tata Praja

- 18 -

LAMPIRAN II : PERATURAN DAERAH KOTAMADYA

DAERAH TINGKAT II SEMARANG

NOMOR 11 TAHUN 1993 TANGGAL 29

JULI 1993

DAFTAR PEMERINTAH KELURAHAN POLA MINIMAL DI WILAYAH

KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SEMARANG

NO. KECAMATAN NO. KELURAHAN

1 2 3 4

I. GENUK 1. B a n g e t a y u W e t a n .

2 . S e m b u n g h a r j o .

3 . K u d u .

4. K a r a n g r o t o .

5 . T r i m u 1 y o .

6 . T e r b o y o K u l o n .

7. T e r b o y o W e t a n .

II. PEDURUNGAN 8. P e n g g a r o n K i d u l .

9 . T l o g o m u l y o .

1 0 . T l o g o s a r i W e t a n .

1 1 . P l a m o n g a n s a r i .

1 2 . P e d u r u n g a n K i d u l .

1 3 . P e d u r u n g a n L o r .

14. P a 1 e b o n .

III. SEMARANG SELATAN 15. B u l u s t a l a n .

1 6 . B a r u s a r i .

I V . CANDISARI 17. K a 1 i w i r u.

V. GAJAHMUNGKUR 18. B e n d a n D u w u r .

1 9 . B e n d a n N g i s o r .

2 0 . S a m p a n g a n .

V I . TEMBALANG 21. M a n g u n h a r j o .

2 2 . Bulusan

2 3 . T e m b a l a n g .

24. S a m b i r o t o .

- 19 -

1 2 3 4

VII. BANYUMANIK 25. G e d a w a n g

26. J a b u n g a n

27. T i n j o m o y o

VIII. GUNUNGPATI 28. S u m u r r e j o .

29. P a k i n t e l a n .

30. M a n g u n s a r i .

31. P l a l a n g a n .

32. N o n g k o s a w i t .

33. P o n g a n g a n .

34. N g i j o .

35. K a l i s e g o r o .

36. P a t e m o n .

37. S e k a r a n .

38. S u k o r e j o .

39. S a d e n g .

40. C e p o k o .

41. K a n d r i .

42. J a t i r e j o .

IX. SEMARANG BARAT 43. T a m b a k h a r j o

44. S a l a m a n m l o y o .

45. B o n g s a r i .

46. T a w a n g M a s .

47. T a w a n g s a r i .

X. MIJEN 48. C a n g k i r a n

49. B u b a k a n

50. K a r a n g m a l a n g .

51. P o l a m a n .

52. P u r w o s a r i .

53. J a t i s a r i .

54. T a m b a n g a n .

55. W o n o l o p o .

56. M i j e n .

- 20 -

1 2 3 4

57. W o n o p l u m b o n .

58. N g a d i r g o .

59. P e s a n t r e n .

60. J a t i b a r a n g .

61. K e d u n g p a n i .

XII NGALIYAN 62. G o n d o r i y o .

63. B r i n g i n .

64. P u r w o y o s o .

65. K a l i p a n c u r .

66. B a m b a n k e r e p .

67. N g a l i y a n .

68. W a t e s .

X TUGU 69. J e r a k a h .

70. T u g u r e j o .

71. K a r a n g a n y a r .

72. R a n d u g a r u t .

73. M a n g k a n g W e t a n .

74. M a n g k a n g K u l o n .

- 21 -

LAMPIRAN IV : PERATURAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SEMARANG NOMOR : 11 TAHUN 1993 TANGGAL : 29 JULI 1993

NO. KECAMATAN NO. KELURAHAN

1 2 3 4

I. SEMARANG TENGAH 1. M i r o t o .

2 . B r u m b u n g a n .

3 . J a g a l a n .

4. K r a n g g a n .

5 . G a b a h a n .

6 . K e m b a n g s a r i .

7. S e k a y u .

8. P a n d a n s a r i .

9. Bangunharjo.

10. Kauman.

11. Purwodinatan.

12. Karang Kidul.

13. Pekunden.

14. Pindrikan Kidul.

15. Pindrikan Lor.

II. SEMARANG UTARA 16. Bulu Lor.

17. Plombokan.

18. Purwosari.

19. Kuningan.

20. P a n g g u n g L o r .

21. Panggung Kidul.

22. Bandarharjo.

23. Tanjung Mas.

24. D a d a p s a r i .

III. SEMARANG TIMUR 25. Kemijen.

26. Rejomulyo.

27. Mlatibaru.

28. K e b o n a g u n g .

29. M l a t i h a r j o .

DAFTAR PEMERINTAH KELURAHAN POLA MAKSIMAL

DIWILAYAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SEMARANG

- 22 -

- 22 -

1 2 3 4

30 B u g a n g a n .

31. S a r i r e j o .

32. R e j o s a r i .

33. K a r a n g t u r i .

34. K a r a n g t e m p e l .

IV. GAYAMSARI 35. T a m b a k r e j o .

36. K a l i g a w e .

37. S a w a h B e s a r .

38. S i w a l a n .

39. S a m b i r e j o .

40. P a n d e a n L a m p e r .

41. G a y a m s a r i .

V. GENUK 42. P e n g g a r o n L o r .

43. M u k t i h a r j o L o r .

44. B a n g e t a y u K u l o n .

45. G e n u k s a r i .

46. B a n j a r d o w o

47. G e b a n g s a r i .

VI. PEDURUNGAN 48. T l o g o s a r i K u l o n .

49. M u k t i h a r j o K i d u l .

50. G e m a h .

51. P e d u r u n g a n T e n g a h .

52. K a l i c a r i .

VII. SEMARANG SELATAN 53. R a n d u s a r i

54. M u g a s s a r i .

55. P l e b u r a n .

56. W o n o d r i .

57. P e t e r o n g a n .

58. L a m p e r L o r .

59. L a m p e r K i d u l .

60. L a m p e r T e n g a h

- 23 -

1 2 3 4

VIII CANDISARI 61. C a n d i .

62. J a t i n g a l e h .

63. J o m b l a n g .

64. K a r a n g a n a y a r G u n u n g .

65. T e g a l s a r i .

66. W o n o t i n g a l .

IX. GAJAHMUNGKUR 67. K a r a n g r e j o .

68. G a j a h m u n g k u r .

69. L e m p o n g s a r i .

70. P e t o m p o n .

71. B e n d u n g a n .

X. TEMBALANG 72. M e t e s e h .

73. R o w o s a r i .

74. K r a m a s .

75. J a n g l i .

76. T a n d a n g .

77. K e d u n g m u n d u .

78. S e n d a n g g u w o .

79 S e n d a n g m u l y o .

XI. BANYUMANIK 80. P u d a k p a y u n g

81. P e d a l a n g a n

82. B a n y u m a n i k .

83. S r o n d o l K u l o n

84. S r o n d o l W e t a n .

85. N g e s r e p .

86. P a d a n g s a r i

87. S u m u r b o t o .

XII. GUNUNGPATI 88. G u n u n g p a t i .

XIII SEMARANG BARAT 89. N g e m p l a k s i m o n g a n .

90. M a n y a r a n .

- 24 -

- 24 -

1 2 3 4

91. K r a p y a k .

92. K e m b a n g a r u m .

93. K a l i b a n t e n g K u l o n .

94. G i s i k d r o n o .

95. B o j o n g s a l a m a n .

96. C a b e a n .

97. K a r a n g a y u .

98. K r o b o k a n .

99. K a l i b a n t e n g K i d u l .

XIV. NGALIYAN 100. P o d o r e j o .

101. T a m b a k a j i .

102. W o n o s a r i .

XV. TUGU 103. M a n g u n h a r j o

- 25 -

SALINAN

KEPUTUSAN GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I

JAWA TENGAH

NOMOR : 188.3 / 463 /1993

T E N T A N G

PENGESAHAN PERATURAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH

TINGKAT II SEMARANG NOMOR II TAHUN 1993 TENTANG

SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH

KELURAHAN DALAM WILAYAH KOTAMADYA DAERAH

TINGKAT II SEMARANG.

GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA TENGAH

Membaca : a. Surat Walikotamadya Kepala Daerah Tingkat II

Semarang tanggal : 11 September 1993 nomor :

188.3/4408 perihal permohonan pengesahan

Peraturan Daerah;

b. Peraturan Daerah Kotamadya Daerah Tingkat II

Semarang Nomor 11 Tahun 1993 tentang Susunan

Organisasi dan Tata Keija Pemerintah Kelurahan

Dalam Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II

Semarang.

Menimbang : bahwa tidak ada keberatan untuk mengesahkan

Peraturan Daerah Kotamadya Daerah Tingkat II

dimaksud.

Mengingat : 1. Pasal 40 ayat (4) dan (5) serta pasal 58 ayat (2) dan

(3) Undang-undang Nomor 5 Tahun 1974 tentang

Pokok- pokok Pemerintahan di Daerah;

2. Undang - undang Nomor 10 Tahun 1950 tentang

Pembentukan Propinsi Jawa Tengah;

3. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 115 Tahun

1991 tentang Pedoman Organisasi dan Tatakerja

Pemerintah Kelurahan.

- 26 -

M E M U T U S K A N :

Menetapkan : Mengesahkan Peraturan Daerah Kotamadya Daerah

Tingkat II Semarang Nomor 11 Tahun 1993 tentang

Susunan Organisasi dan Tatakerja Pemerintah

Kelurahan Dalam Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II

Semarang, dengan perubahan sebagaimana terlampir.

Ditetapkan di : S e m a r a n g

Pada tanggal : 4 Oktober 1993.

WAKIL GUBERNUR KEPALA DAERAH

TINGKAT I JAWA TENGAH

Bidang I

ttd.

Ir. S U J A M T O .

SALINAN : Keputusan ini disampaikan kepada Yth. :

1. Menteri Dalam Negeri di Jakarta;

2. Dirjen PUOD pada Departemen Dalam Negeri di Jakarta, dengan

disertai 1 (satu) lembar Peraturan Daerah;

3. Walikotamadya Kepala Daerah Tingkat II Semarang di Semarang;

4. Ketua DPRD Kotamadya Daerah Tingkat II Semarang di Semarang;

5. Pembantu Gubemur Jawa Tengah untuk Wilayah Semarang di

Semarang;

6. Kepala Biro Hukum pada Sekretariat Wilayah / Daerah Tingkat I Jawa

Tengah.

SESUAI DENGAN ASLINYA

An. SEKRETARIS WILAYAH / DAERAH TINGKAT I

JAWA TENGAH

Kepala Biro Hukum,

Ymt.

ttd

PRATJOJO, SH.

Pembina NIP. 500 034 395.

Kabag. Dokumentasi Hukum.

- 27 -

Lampiran : Keputusan Gubernur Kepala Daerah

Tingkat I Jawa Tengah.

Tanggal : 4 Oktober 1993.

Nomor : 188.3/463/ 1993.

PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH

TINGKAT II SEMARANG NOMOR 11 TAHUN 1993 TENTANG SUSUNAN

ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH KELURAHAN DALAM

WILAYAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SEMARANG.

1. Pada Judul Peraturan Daerah dan dalam judul Penjelasan Pasal

demi Pasal perkataan “DALAM WILAYAH’ diubah dan dibaca “DI”.

2. Dasar hukum "Mengingat", ditambahkan 1 (satu) dasar hukum baru

yaitu nomor "6" baru yang berbunyi sebagai berikut :

“6.Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 1992 tentang

Pelaksanaan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 115 Tahun

1991 tentang Pedoman Organisasi dan Tatakerja Pemerintah

Kelurahan”

3. Pasal 4, perkataan "pasal'' ditulis "Pasal”; Selanjutnya semua

perkataan "pasal" dalam Peraturan Daerah ini ditulis "Pasal".

4. Pasal 6 :

a. Ayat (1) huruf c, perkataan "sebanyak-banyaknya" diubah dan

dibaca "terdiri dari".

b. Ayat (2), pada awal kalimat ditambahkan perkataan "Bagan”.

5. Pasal 10, perkataan "kepda" ditulis "kepada".

6. Pasal 15, ditambahkan 1 (satu), ayat baru yaitu ayat "(3)" yang

berbunyi sebagai berikut :

Penetapan Lingkungan dan Wilayah keijanya akan diatur kemudian

dengan Keputusan Walikotamadya Kepala Daerah".

7. Pasal 17 huruf a, perkataan "membantu" ditulis "Membantu".

8. Pasal 20 huruf c, perkataan "sebanyak - banyaknya" diubah dan

dibaca "terdiri dari".

9. Pasal 24 huruf c, pada akhit kalimat ditambahkan perkataan

"ketentraman dan ketertiban".

10. Pasal 26 huruf b, perkataan "perekonomian" diubah dan dibaca

"perkoperasian".

- 28 -

11. Pasal 30, perkataan Pasal "17 dan 18" diubah dan dibaca Pasal "18

dan 19".

12. Pada alinea penutup, di an tars perkataan "Agar” dan "setiap"

disisipkan perkataan "supaya".

13. Pada penjelasan Pasal demi Pasal dalair. Penjelasan Peraturan

Daerah ini perkataan "Pasal 1 s/d Pasal 17 cukup jelas" diubah dan

dibaca "Pasal 1 s/d Pasal 38 cukup jelas".

WAKIL GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I

JAWA TENGAH

Bidang I,

ttd.

IR. SUJAMTO.

SESUAI DENGAN ASLINYA

An. SEKRETARIS WILAYAH / DAERAH TINGKAT I

JAWA TENGAH

Kepala Biro Hukum,

Ymt.

ttd

PRATJOJO, SH.

Pembina.

NIP. 500 034 395.

Kabag. Dokumentasi Hukum.