Perda Kab Sumbawa No 11 Tahun 2003

34
PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBAWA NOMOR 11 TAHUN 2003 TENTANG PEMBINAAN DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA ASAL KABUPATEN SUMBAWA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUMBAWA, Menimbang : a. bahwa era globalisasi telah mendorong meningkatnya mobilitas manusia, modal barang dan jasa yang juga membuat batas-batas negara menjadi samar sehingga mempengaruhi pola perburuhan baik secara lokal, Nasional, Regional maupun Internasional; b. bahwa Tenaga Kerja Indonesia asal Kabupaten Sumbawa (TKIS) bukan komoditi melainkan warga negara yang mempunyai hak dan kewajiban yang sama dengan warga negara lainnya. Untuk itu diperlukan kebijakan yang memberikan perlindungan dan pelayanan kepada Tenaga Kerja Indonesia asal Kabupaten Sumbawa sebagai implementasi dari perlindungan dan pelayanan serta pembinaan kepada warga negara; c. bahwa berdasarkan pertimbangan pada huruf a dan b di atas perlu ditetapkan Peraturan Daerah tentang

description

Perda Kabupaten Sumbawa No. 11 Tahun 2003tentang Pembinaan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia Asal Kabupaten Sumbawa

Transcript of Perda Kab Sumbawa No 11 Tahun 2003

Page 1: Perda Kab Sumbawa No 11 Tahun 2003

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBAWA

NOMOR 11 TAHUN 2003

TENTANG

PEMBINAAN DAN PERLINDUNGAN

TENAGA KERJA INDONESIA ASAL KABUPATEN SUMBAWA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI SUMBAWA,

Menimbang : a. bahwa era globalisasi telah mendorong meningkatnya mobilitas

manusia, modal barang dan jasa yang juga membuat batas-batas

negara menjadi samar sehingga mempengaruhi pola perburuhan

baik secara lokal, Nasional, Regional maupun Internasional;

b. bahwa Tenaga Kerja Indonesia asal Kabupaten Sumbawa (TKIS)

bukan komoditi melainkan warga negara yang mempunyai hak dan

kewajiban yang sama dengan warga negara lainnya. Untuk itu

diperlukan kebijakan yang memberikan perlindungan dan pelayanan

kepada Tenaga Kerja Indonesia asal Kabupaten Sumbawa sebagai

implementasi dari perlindungan dan pelayanan serta pembinaan

kepada warga negara;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan pada huruf a dan b di atas perlu

ditetapkan Peraturan Daerah tentang Pembinaan dan Perlindungan

Tenaga Kerja Indonesia asal Kabupaten Sumbawa;

Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 69 Tahun 1958 tentang Pembentukan

Kabupaten-kabupaten Daerah Tingkat II dalam Wilayah Bali, Nusa

Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur (Lembaran Negara Tahun

1958 Nomor 122, Tambahan Lembaran Negara Nomor 1665);

2. Undang-undang Nomor 7 Tahun 1981 tentang Wajib Lapor

Ketenagakerjaan (Lembaran Negara Tahun 1981 Nomor 39,

Tambahan Lembaran Negara Nomor 3474);

Page 2: Perda Kab Sumbawa No 11 Tahun 2003

3. Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan

Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor

60 Tambahan Lembaran Negara Nomor 1665);

4. Undang-undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Azasi Manusia

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 165);

5. Undang - undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 109

Tambahan Lembaran Negara Nomor 4235);

6. Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 39

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4279);

7. Keputusan Presiden Nomor 29 Tahun 1999 Jo. Keputusan Presiden

Nomor 46 Tahun 2000 tentang Badan Koordinasi Penempatan

Tenaga Kerja Indonesia;

8. Keputusan Presiden Nomor 36 Tahun 2002 tentang Pengesahan

Konvensi Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) Nomor 88

mengenai Lembaga Pelayanan Penempatan Tenaga Kerja (The

Organization of The Employment Service);

Dengan persetujuan

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN SUMBAWA

M E M U T U S K A N :

Menetapkan : PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBAWA TENTANG

PERLINDUNGAN DAN PEMBINAAN TENAGA KERJA INDONESIA

ASAL KABUPATEN SUMBAWA.

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan :

1. Daerah adalah Kabupaten Sumbawa;

2. Pemerintah Daerah adalah Kepala Daerah beserta perangkat Daerah Otonom yang

lain sebagai Badan Eksekutif Daerah;

2

Page 3: Perda Kab Sumbawa No 11 Tahun 2003

3. Kepala Daerah adalah Bupati Sumbawa;

4. Dinas adalah Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Sumbawa;

5. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten

Sumbawa;

6. Kecamatan adalah wilayah kerja Camat sebagai perangkat Daerah Kabupaten;

7. Camat adalah Kepala Kecamatan yang berada di bawah dan bertanggungjawab

kepada Bupati;

8. Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki kewenangan untuk

mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal usul

dan adat istiadat setempat yang diakui dalam sistem Pemerintah Nasional dan

berada di daerah kabupaten;

9. Pemerintahan desa adalah kegiatan pemerintahan yang dilaksanakan oleh

Pemerintah Desa dan Badan Perwakilan Desa;

10.Pemerintah Desa adalah Kepala Desa dan Perangkat Desa;

11.Menteri adalah Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia;

12.Tenaga Kerja Indonesia Asal Kabupaten Sumbawa yang selanjutnya disebut

Tenaga Kerja dan disingkat TKIS adalah warga Kabupaten Sumbawa yang

dibuktikan dengan KTP, baik laki-laki maupun perempuan yang bekerja di luar

negeri dalam jangka waktu tertentu melalui prosedur penempatan;

13.Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia asal Kabuapten Sumbawa yang selanjutnya

disebut perlindungan TKIS adalah segala upaya untuk melindungi hak dan

kepentingan tenaga kerja sebelum, selama penempatan dan sesudah purna tugas;

14.Pembinaan Tenaga Kerja Indonesia asal Kabupaten Sumbawa yang selanjutnya

disebut Pembinaan adalah suatu proses peningkatan kwalitas Tenaga Kerja dalam

hal pengetahuan, ketrampilan, dan produktivitas dengan tujuan peningkatan

kesejahteraan Tenaga Kerja dan keluarganya;

15.Penempatan Tenaga Kerja Indonesia asal Kabupaten Sumbawa yang selanjutnya

disebut Penempatan adalah seluruh proses yang dilakukan dalam rangka

mempertemukan persediaan TKI asal Kabupaten Sumbawa dengan permintaan

pasar kerja di luar negeri dengan menggunakan mekanisme yang telah ditetapkan

oleh Pemerintah Pusat;

16.Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia yang selanjutnya disebut PJTKI adalah

Badan Usaha yang berbentuk Perseroan Terbatas yang mendapat izin dari Menteri

untuk berusaha di bidang jasa penempatan dan mempunyai kantor cabang yang

terdaftar di Dinas Tenaga Kerja dan Transimigrasi Kabupaten Sumbawa;

17.Kantor Cabang PJTKI yang selanjutnya disebut Kantor cabang PJTKI adalah

Perwakilan PJTKI yang ada di Kabupaten Sumbawa yang terdaftar di Dinas Tenaga

3

Page 4: Perda Kab Sumbawa No 11 Tahun 2003

Kerja dan Transimigrasi Kabupaten Sumbawa yang bertindak atas nama dan untuk

PJTKI yang bersangkutan;

18.Perwakilan PJTKI di Luar Negeri yang selanjutnya disebut Perwalu adalah badan

hukum atau perseorangan yang bertindak untuk dan atas nama PJTKI di luar

negeri;

19.Asuransi TKI adalah suatu bentuk perlindungan bagi TKI dalam bentuk santunan

berupa uang, yang meliputi kematian, kecelakaan dan kerugian material;

20.Perjanjian Kerjasama Penempatan (PKP) adalah perjanjian tertulis antara PJTKI

dengan mitra usaha atau pengguna yang memuat hak dan kewajiban masing-

masing pihak dalam rangka penempatan serta perlindungan Tenaga Kerja

Indonesia di luar negeri;

21.Perjanjian penempatan (PP) Tenaga Kerja Kabupaten Sumbawa adalah perjanjian

tertulis antara PJTKI dan calon Tenaga Kerja Kabupaten Sumbawa yang memuat

hak dan kewajiban dalam rangka penempatan Tenaga Kerja Kabupaten Sumbawa

ke luar negeri;

22.Perjanjian Kontrak Kerja (PKK) adalah perjanjian tertulis antara calon TKI dan

Pengguna (user) yang memuat hak dan kewajiban masing-masing pihak, serta

syarat-syarat dan kondisi kerja;

23.Perjanjian Rekrutmen (PR) adalah perjanjian tertulis antara Pemerintah Daerah

dengan PJTKI atau Cabang PJTKI yang memuat tentang hak dan kewajiban

masing-masing pihak dalam rangka penempatan Tenaga Kerja Indonesia asal

Kabupaten Sumbawa (TKIS);

24.Surat permintaan TKI (job order/demand letter) adalah permintaan Tenaga Kerja

Indonesia dari pengguna atau mitra usaha di luar negeri;

25.Pendataan adalah upaya pengumpulan indentitas seseorang untuk dijadikan

sebagai daftar;

26.Rekrutmen adalah keseluruhan proses dari pendataan, melengkapi dokumen,

pendaftaran, seleksi hingga pelatihan dan penerbangan kenegara tujuan;

27.Penempatan adalah keseluruhan proses dari sejak pendataan hingga penempatan

Tenaga Kerja kerja ke luar negeri sampai pulang kembali ke kampung halaman;

28. Pelatihan adalah seluruh kegiatan untuk memberikan, meningkatkan,

mengembangkan pengetahuan, keterampilan dan keahlian calon Tenaga Kerja

Kabupaten Sumbawa, sesuai dengan kebutuhan dan pekerjaan yang akan dijalani,

termasuk didalamnya pengetahuan hukum, bahasa negara tujuan, serta budaya

negara tujuan bekerja;

29.Purna Tugas adalah masa dimana seseorang setelah menyeleseikan pekerjaannya

di luar negeri dan kembali tinggal dan hidup di desanya;

4

Page 5: Perda Kab Sumbawa No 11 Tahun 2003

30.Sistem informasi adalah keseluruhan proses dari pengumpulan, pengolahan dan

penyebarluasan serta umpan balik data yang berkenaan dengan penyelenggaraan

penempatan Tenaga Kerja Indonesia asal Kabupaten Sumbawa;

31.Bantuan Hukum adalah segala upaya untuk melakukan advokasi termasuk

pelayanan, pendampingan dan atau pembelaan hukum kepada Tenaga Kerja

Indonesia asal Kabupaten Sumbawa dan Anggota Keluarganya;

32.Litigasi adalah proses penegakan hukum dalam upaya mencari keadilan yang

mengarah kepada proses beracara di Pengadilan;

33.Non Litigasi adalah segala daya upaya melakukan pendampingan dari upaya

pemahaman masalah, investigasi, penelitian data, mediasi dalam upaya

melengkapi data dan melengkapi informasi tentang duduk persoalan hingga pada

upaya penyeleseian masalah di luar jalur beracara di Pengadilan;

34.Mediasi adalah upaya mempertemukan pihak-pihak yang bersengketa dengan

menggunakan pihak ketiga sebagai upaya menjembatani proses diskusi, dialog dan

musyawarah untuk menyeleseikan masalah;

35.Konsiliasi adalah upaya pendampingan yang dilakukan oleh pihak ketiga kepada

seseorang agar mendapatkan informasi, dorongan, dukungan agar bisa diarahkan

kepada penyeleseian secara musyawarah dan damai;

36.Arbitrase adalah upaya mencari titik temu dari persengketaan dengan cara

bersama untuk menunjuk pihak ketiga secara bersama untuk mempertemukan

pihak yang bersengketa dalam suatu musyawarah yang mengarah kepada

penyeleseian masalah;

37.Calon Tenaga Kerja Indonesia asal Kabupaten Sumbawa yang selanjutnya disebut

sebagai calon Tenaga Kerja adalah pencari kerja yang telah memasukan datanya

kepada Pemerintah desa dan relah dicatat sebagai pencari kerja;

38.Keluarga Tenaga Kerja dan keluarga Calon Tenaga Kerja adalah suami atau istri,

anak, orang tua dan orang lain yang masih ada hubungan pewarisan.

BAB II

AZAS DAN TUJUAN

Pasal 2

Perlindungan dan Pembinaan Tenaga Kerja Indonesia asal Kabupaten Sumbawa

berdasarkan azas persamaan Hak, Demokrasi, Keadilan Sosial, Kesetaraan dan

Keadilan gender, Anti Diskriminasi serta anti Perdagangan Manusia.

5

Page 6: Perda Kab Sumbawa No 11 Tahun 2003

Pasal 3

Perlindungan dan Pembinaan Tenaga Kerja Indonesia asal Kabupaten Sumbawa dan

Keluarganya bertujuan untuk :

a. Memberdayakan dan mendayagunakan Tenaga Kerja Indonesia asal Kabupaten

Sumbawa secara optimal dan manusiawi;

b. Menjamin hak-hak ekonomi, politik, budaya, hak keselamatan kerja dan syarat

kondisi kerja, serta hak kesehatan dan hak reproduksi perempuan;

c. Mewujudkan pemerataan dan kesempatan kerja dan penyediaan Tenaga Kerja

yang sesuai dengan kebijakan pembangunan Nasional dan Daerah;

d. Memberikan perlindungan kepada Tenaga Kerja dalam mewujudkan kesejahteraan;

e. Meningkatkan kesejahteraan Tenaga Kerja Indonesia asal Kabupaten Sumbawa

dan keluarganya.

BAB III

TATA CARA PENEMPATAN

Pasal 4

(1) Penempatan Tenaga Kerja dilakukan secara tertib, terbuka, mudah, murah,

cepat dan tanpa diskriminasi;

(2) Perlindungan dan Pembinaan Tenaga Kerja dimulai sejak prapenempatan,

selama penempatan, hingga purna penempatan.

Pasal 5

(1) Penempatan Tenaga Kerja dapat dilakukan ke semua negara dengan

ketentuan Tenaga Kerja terjamin hak-hak dasarnya untuk mendapat perlindungan

sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku di negara tujuan

bekerja berdasarkan rekomendasi dari menteri;

(2) Berdasarkan pertimbangan khusus, Bupati setelah mendapatkan pertimbangan

dari Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia dapat melarang

penempatan Tenaga Kerja ke negara tertentu.

Pasal 6

Penempatan Tenaga Kerja dilakukan pada jenis pekerjaan yang tidak bertentangan

dengan norma kesusilaan serta mengarah pada perbudakan.

6

Page 7: Perda Kab Sumbawa No 11 Tahun 2003

Pasal 7

(1) Rekrutmen Tenaga Kerja hanya dilakukan oleh Dinas Tenaga Kerja dan

Transmigrasi Kabupaten Sumbawa dan PJTKI dan atau cabang PJTKI yang

terdaftar di Dinas Tenaga Kerja dan Transimigrasi serta instansi Pemerintah

Daerah yang berwenang untuk itu;

(2) Warga Negara Asing atau badan hukum asing secara langsung maupun tidak

langsung dilarang melakukan perekrutan calon Tenaga Kerja;

Bagian Kesatu

Pra Penempatan

Paragraf Kesatu

Informasi

Pasal 8

(1) Dalam rangka pelayanan informasi kesempatan kerja di Luar Negeri Pemerintah

Daerah dan PJTKI perlu mengembangkan sistem informasi pasar kerja yang dapat

diakses secara mudah dan terbuka oleh TKIS.

(2) Sistem Informasi Pasar Kerja sebagaimana dimaksud ayat (1), dalam

penyebarannya kepada masyarakat luas menjadi tanggungjawab Pemerintah

Daerah dan PJTKI.

(3) Informasi yang dimaksud dalam Pasal 8 ayat (1) sekurang-kurangnya berisi :

a. Tata cara perekrutan dan penempatan;

b. Dokumen-dokumen yang diperlukan oleh seorang Tenaga Kerja;

c. Hak dan Kewajiban Tenaga Kerja;

d. Situasi, kondisi, dan budaya di negara tujuan;

e. Resiko bekerja di negara tujuan bekerja;

f. Komponen Pembiayaan yang harus ditanggung Tenaga Kerja dan mekanisme

pembayaran;

g. Perlindungan bagi Tenaga Kerja.

(4) Komponen Pembiayaan yang dimaksud ayat (3) huruf f adalah :

a. Paspor;

b. Pelatihan;

c. Tes kesehatan;

d. Visa kerja;

7

Page 8: Perda Kab Sumbawa No 11 Tahun 2003

e. Transport lokal;

f. Akomodasi dan konsumsi;

g. Tiket keberangkatan;

h. Asuransi Tenaga Kerja;

i. Biaya pembinaan Tenaga Kerja;

j. Jasa perusahaan (company fee).

Paragraf Kedua

Syarat Penempatan

Pasal 9

(1) Syarat-syarat PJTKI yang boleh melakukan penempatan dan rekrutment

Tenaga Kerja adalah:

a. PJTKI tersebut memiliki kantor di Kabupaten Sumbawa dan atau Kantor

Cabang di Kabupaten Sumbawa;

b. Kantor Cabang PJTKI harus memenuhi persyaratan :

1. Mempunyai kantor dengan fasilitas yang lengkap dengan didukung alat

informasi dan komunikasi yang sesuai dengan perkembangan teknologi

informasi;

2. Memiliki alamat tetap dan lengkap sesuai dengan keterangan domisili

baik itu sewa maupun milik sendiri;

3. Memiliki ijin gangguan (HO);

4. Memiliki ijin wajib lapor;

5. Kepala Kantor Cabang berdomisili tetap di KabupatenSumbawa;

6. Memiliki karyawan minimal 3 orang;

(2) Untuk melakukan Rekrutmen Tenaga Kerja Indonesia asal Kabupaten

Sumbawa, PJTKI dan atau kantor cabang PJTKI wajib memiliki dokumen :

a. Salinan Perjanjian kerjasama penempatan yang dilegalisir oleh pejabat

yang berwenang;

b. Salinan Surat permintaan TKI (Job Order/Demand letter) atas nama

PJTKI yang bersangkutan yang dilegalisir;

c. Perjanjian kerja induk;

8

Page 9: Perda Kab Sumbawa No 11 Tahun 2003

d. Menyetujui Perjanjian penempatan TKI;

e. Perjanjian rekrutmen.

(3) Dinas berhak dan berkewajiban melakukan verifikasi dokumen-dokumen yang

dimaksud Pasal 9 ayat (2);

(4) PJTKI dilarang melakukan kegiatan rekrutmen secara langsung ke Daerah

tanpa memiliki Kantor dan atau Kantor Cabang di Kabupaten Sumbawa.

Paragraf Ketiga

Pendataan

Pasal 10

(1) Untuk keperluan rekrutmen perlu dilakukan pendataan;

(2) Pendataan calon Tenaga Kerja dilakukan oleh Dinas dan atau Kantor cabang

PJTKI bekerjasama dengan Pemerintah desa;

(3) Untuk keperluan pendataan, calon Tenaga Kerja harus menyerahkan foto copy

jati diri (KTP), Ijasah, akte kelahiran dan atau sertifikat ketrampilan;

(4) Dalam pelaksanaan pendataan, calon Tenaga Kerja tidak dikenakan biaya

apapun;

Paragraf Keempat

Pendaftaran Calon Tenaga Kerja

Pasal 11

Pendaftaran Tenaga Kerja dilakukan oleh PJTKI.

Pasal 12

(1) Pada saat Pendaftaran PJTKI harus menjelaskan :

a. Lowongan pekerjaan yang tersedia beserta uraian tugas;

b. Syarat kerja yang memuat antara lain gaji, jaminan sosial, waktu kerja

dan waktu istirahat dan cuti;

c. Peraturan perundang-undangan yang praktis di negara penempatan;

d. Sosial budaya dan kondisi negara penempatan;

e. Hak dan kewajiban Tenaga Kerja;

f. Prosedur dan kelengkapan dokumen;

9

Page 10: Perda Kab Sumbawa No 11 Tahun 2003

g. Biaya-biaya yang dibebankan kepada calon Tenaga Kerja;

h. Persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi calon Tenaga Kerja ;

(2) Persyaratan-persyaratan menjadi calon TKI yang dimaksud di ayat (1) huruf h

adalah :

a. Berusia minimal 18 Tahun;

b. Memiliki Kartu Penduduk;

c. Sehat mental dan fisik yang dibuktikan dengan surat keterangan dokter;

d. Berpendidikan sekurang-kurangnya tamat SLTP atau sederajat;

e. Memiliki surat ijin orang tua, suami atau istri;

f. Memiliki ketrampilan atau keahlihan yang dibuktikan dengan sertifikat

keterampilan.

Pasal 13

(1) Pendaftaran Tenaga Kerja dilakukan secara terbuka, langsung dan sukarela;

(2) Perekrutan Tenaga Kerja dilakukan terhadap penduduk yang berusia sekurang-

kurangnya 18 Tahun;

(3) Perekrutan tidak boleh dilakukan terhadap anak di bawah usia kerja dan ibu

yang sedang hamil;

(4) Perekrutan pada ibu yang mempunyai anak balita harus ada jaminan dari

keluarga bahwa anak yang ditinggalkan terpenuhi hak-hak dasarnya;

(5) Perekrutan tidak boleh dilakukan terhadap penduduk yang masih duduk di

bangku Sekolah Dasar (SD) dan yang sederajat, Sekolah Lanjutan Tingkat

Pertama (SLTP) dan yang sederajat, Sekolah Menengah Umum (SMU) dan yang

sederajat.

Paragraf Kelima

Pelatihan

Pasal 14

(1) Calon Tenaga Kerja berhak mendapat pelatihan sesuai dengan pekerjaan yang

akan dilakukan;

(2) Pelatihan ketrampilan bagi calon Tenaga Kerja dilakukan oleh PJTKI dan

dibantu Dinas;

(3) Pelatihan Tenaga Kerja dimaksud untuk :

10

Page 11: Perda Kab Sumbawa No 11 Tahun 2003

a. Memberikan pengetahuan dan pemahaman tentang situasi, kondisi dan

resiko bekerja di luar negeri;

b. Memberikan keterampilan bagi Tenaga Kerja yang bersangkutan tentang

pekerjaan yang akan dilakukan;

c. Memberikan pengetahuan dan pemahaman tentang hak dan kewajiban;

d. upaya-upaya atau prosedure menuntut hak;

e. Mekanisme perlindungan Tenaga Kerja;

f. Cara-cara mengadukan kasus yang dialami oleh Tenaga Kerja dan

keluarganya.

(4) Pemerintah Daerah dan PJTKI berkewajiban mengembangkan metode dan

materi pelatihan yang mengacu kebijakan Pemerintah Pusat;

(5) Biaya pelatihan sesuai Pasal 14 ayat (3) dibebankan kepada PJTKI dan dibantu

oleh Pemerintah Daerah.

Pasal 15

Secara khusus Pemerintah Daerah berkewajiban memperhatikan Tenaga Kerja

perempuan untuk memperoleh akses yang lebih baik dalam pelatihan.

Paragraf Keenam

Pemeriksaan Kesehatan

Pasal 16

(1) Seluruh pemeriksaan kesehatan Tenaga Kerja asal Kabupaten Sumbawa

dilakukan di Daerah;

(2) Pemerintah Daerah melakukan pemeriksaan kesehatan berdasarkan standar

yang diakreditasi oleh Departemen Kesehatan dan diakui oleh Departemen

Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia;

(3) Dalam hal pemeriksaan kesehatan yang tidak dapat dilakukan oleh Pemerintah

Daerah, Pemerintah Daerah dapat menunjuk dan bekerjasama dengan pihak lain.

Bagian Kedua

Penempatan Tenaga Kerja Indonesia Asal Kabupaten Sumbawa

Pasal 17

11

Page 12: Perda Kab Sumbawa No 11 Tahun 2003

Mekanisme dan Prosedur Penempatan Tenaga Kerja Indonesia asal Kabupaten

Sumbawa mengacu pada peraturan dan Kebijakan Nasional;

Pasal 18

(1) PJTKI wajib membuat perjanjian penempatan dengan calon Tenaga Kerja;

(2) Perjanjian Penempatan Tenaga Kerja sekurang-kurangnya harus memuat :

a. Jabatan atau pekerjaan calon Tenaga Kerja;

b. Batas waktu pemberangkatan calon Tenaga Kerja;

c. Biaya penempatan calon Tenaga Kerja sampai di negara tujuan;

d. Hak dan kewajiban PJTKI dan calon Tenaga Kerja;

(3) Perjanjian penempatan dilarang memuat ketentuan yang bertentangan dengan

Kebijakan Pemerintah Daerah;

Pasal 19

(1) Pemerintah Daerah dan PJTKI melakukam monitoring perkembangan Tenaga

Kerja;

(2) PJTKI berkewajiban melaporkan tentang perkembangan Tenaga Kerja secara

berkala setiap 6 (enam) bulan sekali kepada Dinas;

(3) Berdasarkan Pasal 19 ayat (2) Dinas berkewajiban menginformasikan kepada

masyarakat luas secara terbuka dan jujur;

Bagian Ketiga

Purna Penempatan.

Pasal 20

Mekanisme dan prosedur pemulangan Tenaga Kerja Indonesia asal Kabupaten

Sumbawa dilakukan mengikuti Kebijakan Nasional.

Bagian Keempat

Pembinaan

Pasal 21

(1) Pemerintah Daerah melakukan pembinaan terhadap unsur-unsur dan kegiatan

yang berhubungan dengan Tenaga Kerja;

12

Page 13: Perda Kab Sumbawa No 11 Tahun 2003

(2) Pembinaan sebagaimana yang dimaksud dalam ayat (1) Pemerintah Daerah

dapat mengikutsertakan PJTKI;

(3) Pembinaan sebagaimana dimaksud ayat (1) dan ayat (2) dilakukan secara

terpadu, terkoordinasi dan berkelanjutan yang meliputi pembinaan dibidang :

a. Organisasi dan manajemen;

b. Peningkatan kwalitas personil dan Tenaga Kerja;

c. Permodalan;

d. Peningkatan pemasaran jasa Tenaga Kerja;

(4) Dalam rangka Pembinaan Tenaga Kerja, Pemerintah Daerah dan PJTKI dapat

melakukan kerjasama dengan pihak lain yang mempunyai kompetensi profesional

di bidang keTenaga Kerjaan, baik swasta maupun Lembaga Swadaya Masyarakat.

BAB IV

PERLINDUNGAN

Bagian kesatu

Perlindungan melalui prosedur

Pasal 22

Perlindungan Tenaga Kerja dilakukan melalui:

a. Perjanjian kerjasama penempatan;

b. Perjanjian kerjasama rekrut antara Dinas Tenaga Kerja dan Transimigrasi dengan

PJTKI dan atau kantor Cabang PJTKI;

c. Pembuatan perjanjian penempatan;

d. Pembuatan perjanjian kontrak kerja;

e. Pertanggungan asuransi;

f. Pengaturan biaya penempatan;

g. Penyediaan bantuan kredit biaya penempatan oleh Pemerintah Daerah;

h. Pemberian bantuan hukum/Pembelaan bagi Tenaga Kerja Indonesia asal

Kabupaten Sumbawa.

Pasal 23

Perjanjian kerjasama penempatan sebagaimana yang dimaksud Pasal 22 huruf a,

dibuat dan ditandatangani oleh PJTKI dan Mitra Usaha atau pengguna, yang isinya

selain memuat hak dan kewajiban/tangung jawab masing-masing pihak juga memuat

perlindungan Tenaga Kerja sekurang-kurangnya memuat :

13

Page 14: Perda Kab Sumbawa No 11 Tahun 2003

a. Pengupahan yang tidak boleh lebih rendah dari upah minimum di negara tujuan

penempatan;

b. Upah lembur sesuai dengan ketentuan yang berlaku di negara tujuan penempatan;

c. Pemberian upah apabila Tenaga Kerja sakit atau cuti;

d. Waktu kerja dan waktu istirahat;

e. Jabatan dan jenis pekerjaan;

f. Jangka waktu perjanjian kerja;

g. Penyelesaian masalah Tenaga Kerja.

Pasal 24

Perjanjian kerjasama rekrut sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22 huruf b adalah

perjanjian yang dibuat dan ditandatangani antara Pemerintah Daerah dengan PJTKI

yang dilaksanakan pada saat PJTKI mengajukan permohonan rekrut setelah

menunjukan Job Order/Demant Letter, yang isinya adalah :

a. Hak dan kewajiban kedua belah pihak;

b. Peran dan fungsi masing-masing pihak;

c. Jangka waktu rekrut;

d. Jumlah Tenaga Kerja yang akan direkrut selama jangka waktu rekrut;

e. Biaya yang akan dibebankan kepada calon Tenaga Kerja;

Pasal 25

Perjanjian Penempatan sebagaimana dimaksudkan Pasal 22 huruf c, sekurang-

kurangnya harus memuat :

a. Jenis dan uraian pekerjaan/jabatan;

b. Batas waktu pemberangkatan;

c. Komponen dan besarnya biaya penempatan;

d. Pembayaran ganti rugi akibat pembatalan pemberangkatan;

e. Hak dan kewajiban PJTKI dan Calon Tenaga Kerja Indonesia asal Kabupaten

Sumbawa;

Pasal 26

Perjanjian Kontrak Kerja sebagaimana dimaksud Pasal 22 huruf d, sekurang-

kurangnya harus memuat:

a. Nama dan alamat majikan atau pengguna;

b. Nama dan Alamat Tenaga Kerja;

14

Page 15: Perda Kab Sumbawa No 11 Tahun 2003

c. Jenis dan uraian pekerjaan;

d. Syarat-syarat kerja yang isinya mengenai waktu kerja dan istirahat, jumlah upah dan

cara pembayarannya, upah lembur dan upah cuti;

e. Asuransi dan atau jaminan sosial;

f. Jangka waktu perjanjian;

Pasal 27

(1) PJTKI bertanggungjawab langsung terhadap keselamatan Tenaga Kerja;

(2) Dalam hal Tenaga Kerja ditempatkan pada pengguna yang tidak sesuai dengan

perjanjian kerja, PJTKI bertanggung jawab atas keselamatan Tenaga Kerja sesuai

dengan perjanjian kerja yang telah ditandatangani;

Pasal 28

Dalam hal perpanjangan perjanjian Kontrak kerja, PJTKI tetap bertanggung jawab atas

kelanjutan penempatan Tenaga Kerja dan mengurus hak-hak yang bersangkutan.

Pasal 29

Dalam hal Tenaga Kerja meninggal dunia di negara penerima, PJTKI berkewajiban :

(1) Memberitahukan tentang kematian Tenaga Kerja, hak-hak yang dimiliki oleh

Tenaga Kerja, penentuan tempat jenazah dan prosedurnya paling lambat 7 x 24

jam sejak diketahui kematian tersebut kepada keluarganya;

(2) Mencari informasi tentang sebab-sebab kematian dan memberitahukan kepada

keluarga Tenaga Kerja paling lambat 7 x 24 jam sejak diketahui kematian tersebut;

Pasal 30

(1) Dalam hal pemulangan jenazah Tenaga Kerja, PJTKI berkewajiban memulangkan

Tenaga Kerja ke tempat asal dengan cara yang layak serta menanggung semua

biaya yang diperlukan, termasuk biaya penguburan sesuai dengan tata cara

agama Tenaga Kerja;

(2) Memberikan fasilitas perlindungan terhadap seluruh harta benda milik Tenaga

Kerja untuk kepentingan anggota keluarganya;

Pasal 31

Dalam hal Tenaga Kerja kecelakaan, terjadinya pelanggaran asusila, meninggalkan

rumah majikan, atau pindah tempat kerja, maka PJTKI dalam waktu maksimal1 (satu)

15

Page 16: Perda Kab Sumbawa No 11 Tahun 2003

bulan setelah mendapatkan informasi tersebut harus segera memberitahukan kepada

keluarga Tenaga Kerja dengan melampirkan krononologis kejadian.

Pasal 32

Apabila Tenaga Kerja meninggalkan rumah majikan, atau pindah tempat kerja,

disebabkan oleh kesalahan majikan, maka PJTKI wajib membantu menguruskan

semua hak-hak, termasuk menyelamatkan semua dokumen Tenaga Kerja tersebut.

Bagian kedua

Perlindungan melalui Asuransi

Pasal 33

(1) PJTKI bertanggungjawab terhadap Perlindungan Tenaga Kerja melalui asuransi

dengan berpedoman pada aturan dan kebijakan Nasional;

(2) Pemerintah Daerah memfasilitasi calon Tenaga Kerja dalam mengembalikan biaya

kegagalan pemberangkatan;

Pasal 34

Asuransi didaftarkan atas nama Calon Tenaga Kerja dan Polis Asuransi dipegang

sendiri oleh Calon Tenaga Kerja.

Bagian ketiga

Perlindungan melalui pengaturan biaya

Pasal 35

(1) Komponen biaya penempatan yang dapat dibebankan kepada calon Tenaga Kerja,

meliputi:

a. Pembuatan/Penerbitan dokumen jati diri (KTP, Pasport);

b. Pemeriksaan kesehatan;

c. Transport lokal;

(2) Besarnya biaya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 35 ayat (1) berpedoman

pada ketentuan di tingkat Nasional.

Bagian keempat

Pembelaan Tenaga Kerja

Pasal 36

16

Page 17: Perda Kab Sumbawa No 11 Tahun 2003

Dalam hal Tenaga Kerja mempunyai masalah, Pemerintah Nasional, Pemerintah

Daerah dan PJTKI berdasarkan kewenangannya masing-masing berdasarkan

peraturan perundangan berkewajiban melakukan pembelaan pada Tenaga Kerja yang

dilakukan menurut mekanisme yang berlaku di tingkat Nasional.

Pasal 37

(1) Pembelaan Tenaga Kerja dilakukan melalui Litigasi dan Non Litigasi;

(2) Proses Non Litigasi sebagaimana dimaksudkan dalam Pasal 37 ayat (1) meliputi

mediasi,konsiliasi dan arbitrase;

Pasal 38

(1) Dalam melakukan pembelaan sebagaimana dimaksudkan Pasal 37 ayat (1) dan

(2), Dinas dan PJTKI berkewajiban melibatkan peran serta masyarakat;

(2) Dalam pelaksanaan Pasal 38 ayat (1) Pemerintah Daerah membentuk TIM

Pembela Tenaga Kerja yang anggotanya terdiri dari berbagai komponen seperti

LSM, PJTKI, Instansi terkait, Pers, Serikat Buruh dan masyarakat peduli Tenaga

Kerja;

Pasal 39

TIM Pembela Tenaga Kerja sebagaimana yang dimaksud Pasal 38 mempunyai tugas:

a. Menerima pengaduan, baik langsung maupun tidak langsung;

b. Memberikan informasi mengenai tatacara penanganan /penyelesaian masalah;

c. Melakukan pembelaan secara Litigasi dan Non Litigasi;

d. Mempersiapkan seluruh laporan mengenai masalah yang dihadapi oleh Tenaga

Kerja;

e. Bekerjasama dengan instansi terkait baik di Kabupaten, Propinsi, maupun Nasional

untuk menyelesaikan masalah Tenaga Kerja;

BAB V

PENYELESAIAN SENGKETA

Pasal 40

17

Page 18: Perda Kab Sumbawa No 11 Tahun 2003

(1) Jika sengketa yang terjadi antara Tenaga Kerja dan atau keluarganya dengan

PJTKI , proses penyelesaiannya diserahkan kepada Pengadilan atau Badan yang

mempunyai kewenangan untuk menyelesaikan permasalahan dari seluruh proses

penempatan Tenaga Kerja;

(2) Jika sengketa terjadi antara Tenaga Kerja dengan majikan maka TIM Pembela

Tenaga Kerja bersama instansi terkait dan Pemerintah pusat menyediakan

pembelaan hukum secara cuma-cuma;

Pasal 41

Dalam hal Tenaga Kerja meninggalkan rumah majikan atau pindah tempat kerja, maka

PJTKI wajib menguruskan semua hak-haknya, termasuk menyelamatkan semua

dokumen Tenaga Kerja.

Pasal 42

(1) Dalam hal Tenaga Kerja menjadi korban tindak pidana ketika di perjalanan, saat

penampungan dan pasca penempatan maka, disamping memberikan bantuan

hukum, Pemerintah Daerah bersama PJTKI juga memberikan perlindungan

lainnya;

(2) Perlindungan yang dimaksud dalam Pasal 42 ayat (1) adalah sekurang-kurangnya:

a. Memberikan pengobatan jika korban mengalami luka-luka;

b. Memberikan ongkos pemulangan dan atau kendaraan untuk kepulangan korban;

c. Menguruskan klaim asuransi dan biaya kegagalan;

Pasal 43

Dalam hal Tenaga Kerja didakwa atau disangka melakukan pelanggaran atau

kejahatan maka TIM Pembela Tenaga Kerja berkoordinasi dengan PJTKI dan

Pemerintah Pusat mengupayakan bantuan hukum untuk meringankan, membebaskan

sekaligus memulangkan ke desa asal.

BAB VI

PENGADUAN MASYARAKAT

Pasal 44

18

Page 19: Perda Kab Sumbawa No 11 Tahun 2003

Dalam hal keluarga Tenaga Kerja atau Lembaga Swadaya Masyarakat mendapat

informasi bahwa ada Tenaga Kerja yang mendapat permasalahan di negara tempat

kerja maka keluarga atau lembaga swadaya masyarakat dapat mengadukan

permasalahan tersebut kepada TIM Pembela Tenaga Kerja.

Pasal 45

Paling lama satu minggu setelah mendapat pengaduan, TIM Pembela Tenaga Kerja

segera berkoordinasi dengan PJTKI untuk menindak lanjuti pengaduan tersebut.

Pasal 46

Paling lama 1 (satu) bulan setelah mendapat pengaduan TIM Pembela Tenaga Kerja

harus memberikan informasi kepada pihak yang mengadukan tentang perkembangan

penanganan kasus.

BAB VII

PENGAWASAN

Pasal 47

Untuk mewujudkan peran dan tanggung jawab Pemerintah Daerah dalam perlindungan

Tenaga Kerja, Pemerintah Daerah memiliki kewenangan pengawasan terhadap PJTKI

yang melakukan penempatan Tenaga Kerja.

Pasal 48

Dalam hal melakukan pengawasan Pemerintah Daerah dapat memutuskan hubungan

Kerjasama dengan PJTKI dan atau memberikan sanksi-sanksi sesuai dengan aturan

ini.

Pasal 49

Dalam hal penyelenggaraan penempatan Tenaga Kerja, masyarakat memiliki hak

untuk berperan serta dalam hal pengawasan.

Pasal 50

Hak pengawasan masyarakat tersebut dalam Pasal 49 dipergunakan dalam hal

terjadinya pelanggaran atas kewajiban PJTKI yang mengakibatkan kerugian bagi

Tenaga Kerja, dimana pejabat yang memiliki kewenangan pengawasan tidak

melakukan tindakan.

19

Page 20: Perda Kab Sumbawa No 11 Tahun 2003

BAB VIII

SANKSI ADMINISTRATIF

Pasal 51

(1) Sebagai upaya untuk memberikan perlindungan kepada Tenaga Kerja dan

keluarganya, Pemerintah Daerah dapat menjatuhkan sanksi tehadap siapapun

yang melakukan penyimpangan terhadap Peraturan Daerah ini;

(2) Sanksi yang dapat dijatuhkan oleh Pemerintah Daerah meliputi :

a. Peringatan tertulis adalah sanksi berupa peringatan yang diberikan oleh

Pemerintah Daerah yang memiliki kewenangan pengawasan terhadap pihak

PJTKI atau orang atau badan yang telah melakukan pelanggaran terhadap

perundang-undangan perlindungan Tenaga Kerja. Sanksi ini diberikan kepada

PJTKI atau badan hukum atau orang yang telah melanggar Pasal 8, Pasal 9,

ayat (1) dan Pasal 10;

b. Pembekuan kerjasama adalah sanksi yang diberikan oleh Pemerintah Daerah

kepada orang/pribadi atau badan hukum atau PJTKI yang telah diberi sanksi

peringatan tertulis sebanyak 3 kali yang kemudian dilanjutkan dengan skorsing

untuk tidak melakukan rekrutmen sementara waktu. Sanksi ini diberikan kepada

PJTKI atau badan hukum yang telah melanggar Pasal 8, Pasal 9 ayat (1),

Pasal 10, sebanyak 3 kali atau tidak memperbaiki setelah diberi peringatan

pertama dan kedua dalam waktu tertentu;

c. Pemutusan kerjasama adalah sanksi yang diberikan Pemerintah Daerah kepada

PJTKI atau orang yang setelah yang bersangkutan melakukan pelanggaran dan

diberi sanksi pembekuan kerjasama dan atau karena sesuatu hal yang

bersangkutan telah melakukan pelanggaran yang mengakibatkan kerugian

besar kepada pihak Tenaga Kerja atau penegakan perundang-undangan itu

sendiri. Sanksi ini diberikan kepada PJTKI, badan hukum atau orang yang

melanggar Pasal 8, 9 (1), 10 dan tidak mengindahkan sama sekali sanksi

pembekuan kerjasama.

BAB IX

KETENTUAN PIDANA

Pasal 52

(1) Setiap PJTKI yang merekrut, memberangkatkan dan menempatkan Tenaga Kerja

Asal Sumbawa tanpa prosedur yang sesuai dengan ketentuan Pasal 11, Pasal 12

ayat (1) dan ayat (2), Pasal 13, Pasal 14 ayat (3), Pasal 16 ayat (1), Pasal 18,

Pasal 19 ayat (1), Pasal 20, Pasal 21, Pasal 22, Pasal 23, Pasal 24, Pasal 25,

20

Page 21: Perda Kab Sumbawa No 11 Tahun 2003

Pasal 26, Pasal 27, Pasal 28, Pasal 29, Pasal 30, Pasal 31, Pasal 32, Pasal 33

ayat (1), Pasal 34, Pasal 35 ayat (1), Pasal 36, Pasal 41, Pasal 42 dan Pasal 43

ayat (1) Peraturan Daerah ini diancam dengan pidana kurungan paling lama 6

(enam) bulan dan atau denda paling banyak Rp. 5.000.000,- (lima juta rupiah).

(2) Tindak pidana sebagaimana dimaksud ayat (1) adalah pelanggaran.

BAB X

PENYIDIKAN

Pasal 53

(1) Selain Penyidik Pejabat Polisi Republik Indonesia, juga kepada pegawai pengawas

ketenagakerjaan dapat diberi wewenang khusus sebagai Penyidik Pegawai Negeri

Sipil sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku;

(2) Penyidik Pegawai Negeri Sipil sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berwenang :

a. Melakukan pemeriksaan atas kebenaran laporan serta keterangan tentang

tindak pidana pada perlindungan Tenaga Kerja;

b. Melakukan pemeriksaan terhadap orang yang diduga dan disangka melakukan

tindak pidana dibidang perlindungan Tenaga Kerja;

c. Meminta keterangan dan bahan bukti dari orang atau badan hukum sehubungan

dengan tindak pidana perlindungan Tenaga Kerja;

d. Melakukan pemeriksaan atas surat dan atau dokumen lain tentang tindak pidana

dibidang perlindungan Tenaga Kerja;

e. Meminta bantuan tenaga ahli dalam rangka pelaksanaan tugas penyidikan

tindak pidana dibidang perlindungan Tenaga Kerja;

f. Menghentikan penyidikan apabila tidak terdapat cukup bukti yang membuktikan

tentang adanya tindak pidana di bidang perlindungan Tenaga Kerja;

(3) Kewenangan Penyidik Pegawai Negeri Sipil sebagaimana dimaksud dalam ayat

(1) dilakukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku;

BAB XI

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 54

Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan

Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Sumbawa.

Ditetapkan di Sumbawa Besar

21

Page 22: Perda Kab Sumbawa No 11 Tahun 2003

pada tanggal 11 September 2003

BUPATI SUMBAWA,

ttd.

A. LATIEF MAJID

Diundangkan di Sumbawa Besar

pada tanggal 11 September 2003

SEKRETARIS DAERAH

KABUPATEN SUMBAWA,

Pelaksana Tugas,

SALIM AHMAD

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMBAWA TAHUN 2003 NOMOR 28 SERI C

22

Page 23: Perda Kab Sumbawa No 11 Tahun 2003

PENJELASAN

ATAS

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBAWA

NOMOR 11 TAHUN 2003

TENTANG

PEMBINAAN DAN PERLINDUNGAN

TENAGA KERJA INDONESIA ASAL KABUPATEN SUMBAWA

I. UMUM

Pembangunan ketenagakerjaan sebagai bagian integral dari pembangunan nasional

berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia

Tahun 1945, dilaksanakan dalam rangka pembangunan manusia seutuhnya dan

pembangunan masyarakat Indonesia seluruhnya untuk meningkatkan harkat,

martabat dan harga diri tenaga kerja serta mewujudkan masyarakat sejahtera, adil,

makmur dan merata baik materiil dan sprituil.

Pembangunan ketenagakerjaan harus diatur sedemikian rupa sehingga terpenuhi

hak-hak dan perlindungan yang mendasar bagi tenaga kerja dan pekerja/buruh serta

pada saat yang bersamaan dapat mewujudkan kondisi yang kondusif bagi

perkembangan dunia usaha.

Pembangunan ketenagakerjaan mempunyai banyak dimensi dan keterkaitan.

Keterkaitan itu tidak hanya dengan kepentingan tenaga kerja selama, sebelum dan

sesudah masa kerja tetapi juga keterkaitan dengan kepentingan pengusaha,

pemerintah dan masyarakat.

Tenaga Kerja Indonesia yang berasal dari Kabupaten Sumbawa khususnya yang

bekerja diluar negeri perlu mendapatkan perhatian yang sungguh-sungguh

menyangkut hak dan kewajibannya, keselamatannya, baik pada saat sebelum

keberangkatannya, pada saat penempatan maupun pada saat kembali ke

daerahnya. Sehingga atas dasar pertimbangan-pertimbangan diatas, pengaturan

ketenagakerjaan dalam suatu Peraturan Daerah adalah merupakan suatu

kebutuhan.

II. PENJELASAN PASAL DEMI PASAL

Pasal 1

Cukup jelas

Pasal 2

Cukup jelas

23

Page 24: Perda Kab Sumbawa No 11 Tahun 2003

Pasal 3

Cukup jelas

Pasal 4

Cukup jelas

Pasal 5

Cukup jelas

Pasal 6

Cukup jelas

Pasal 7

Cukup jelas

Pasal 8

Cukup jelas

Pasal 9

Cukup jelas

Pasal 10

Cukup jelas

Pasal 11

Cukup jelas

Pasal 12

Cukup jelas

Pasal 13

Cukup jelas

Pasal 14

Cukup jelas

Pasal 15

Cukup jelas

Pasal 16

Cukup jelas

Pasal 17

Cukup jelas

Pasal 18

Cukup jelas

Pasal 19

Cukup jelas

Pasal 20

Cukup jelas

Pasal 21

Cukup jelas

Pasal 22

Cukup jelas

24

Page 25: Perda Kab Sumbawa No 11 Tahun 2003

Pasal 23

Cukup jelas

Pasal 24

Cukup jelas

Pasal 25

Cukup jelas

Pasal 26

Cukup jelas

Pasal 27

Cukup jelas

Pasal 28

Cukup jelas

Pasal 29

Cukup jelas

Pasal 30

Cukup jelas

Pasal 31

Cukup jelas

Pasal 32

Cukup jelas

Pasal 33

Cukup jelas

Pasal 34

Cukup jelas

Pasal 35

Cukup jelas

Pasal 36

Cukup jelas

Pasal 37

Cukup jelas

Pasal 38

Cukup jelas

Pasal 39

Cukup jelas

Pasal 40

Cukup jelas

Pasal 41

Cukup jelas

Pasal 42

Cukup jelas

25

Page 26: Perda Kab Sumbawa No 11 Tahun 2003

Pasal 43

Cukup jelas

Pasal 44

Cukup jelas

Pasal 45

Cukup jelas

Pasal 46

Cukup jelas

Pasal 47

Cukup jelas

Pasal 48

Cukup jelas

Pasal 49

Cukup jelas

Pasal 50

Cukup jelas

Pasal 51

Cukup jelas

Pasal 52

Cukup jelas

Pasal 53

Cukup jelas

Pasal 54

Cukup jelas

TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMBAWA NOMOR 425

26