PERCOBAAN & RANCANGAN

36
Pola & Model Percobaan Pola & Model Percobaan Tujuan suatu Percobaan Tujuan suatu Percobaan Dasar-dasar Percobaan Dasar-dasar Percobaan Dasar Pengacakan Dasar Pengacakan Beberapa Istilah dlm Beberapa Istilah dlm RanCob RanCob

description

PERCOBAAN & RANCANGAN.  Pola & Model Percobaan.  Tujuan suatu Percobaan.  Dasar-dasar Percobaan.  Dasar Pengacakan.  Beberapa Istilah dlm RanCob. POLA PERCOBAAN.  PEROBAAN SEDERHANA.  PEROBAAN FAKTORIAL.  PEROBAAN TERSARANG. MODEL RANCANGAN. POLA PERCOBAAN SEDERHANA. - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of PERCOBAAN & RANCANGAN

Page 1: PERCOBAAN & RANCANGAN

Pola & Model PercobaanPola & Model Percobaan

Tujuan suatu PercobaanTujuan suatu Percobaan

Dasar-dasar PercobaanDasar-dasar Percobaan

Dasar PengacakanDasar Pengacakan

Beberapa Istilah dlm RanCobBeberapa Istilah dlm RanCob

Page 2: PERCOBAAN & RANCANGAN

2

PEROBAAN FAKTORIALPEROBAAN FAKTORIAL

PEROBAAN SEDERHANAPEROBAAN SEDERHANA

PEROBAAN TERSARANGPEROBAAN TERSARANG

Page 3: PERCOBAAN & RANCANGAN

3

11 11 RANCANGAN ACAK LENGKAPRANCANGAN ACAK LENGKAP

12 12 RANCANGAN ACAK KELOMPOKRANCANGAN ACAK KELOMPOK

POLA PERCOBAAN SEDERHANAPOLA PERCOBAAN SEDERHANA

13 13 RANC. BUJUR SANGKAR LATINRANC. BUJUR SANGKAR LATIN

Page 4: PERCOBAAN & RANCANGAN

4

POLA PERCOBAAN FAKTORIALPOLA PERCOBAAN FAKTORIAL

22 22 RA KELOMPOK FAKTORIALRA KELOMPOK FAKTORIAL

21 21 RA LENGKAP FAKTORIALRA LENGKAP FAKTORIAL

23 23 RANCANGAN PETAK TERBAGIRANCANGAN PETAK TERBAGI

Page 5: PERCOBAAN & RANCANGAN

5

POLA PERCOBAAN TERSARANGPOLA PERCOBAAN TERSARANG

32 32 RA KELOMPOK TERSARANGRA KELOMPOK TERSARANG

31 31 RA LENGKAP TERSARANGRA LENGKAP TERSARANG

33 33 RAL FAKTORIAL TERSARANGRAL FAKTORIAL TERSARANG

34 34 RAK FAKTORAL TERSARANGRAK FAKTORAL TERSARANG

Page 6: PERCOBAAN & RANCANGAN

6

RANCANGAN PERCOBAANRANCANGAN PERCOBAAN(Experimental Design)(Experimental Design)

“salah satu alat bantu ilmiah (statistik) yang berguna

untuk menjawab dugaan-dugaan, pertanyaan-pertanyaan

atau persoalan-persoalan yang timbul pada pengamatan

suatu percobaan”

Tujuan akhir dari suatu percobaan untuk mengetahui

apakah sesuatu yang diperlakukan (perawatan atau

perlakuan) terhadap obyek menghasilkan perbedaan yang

nyata atau tidak secara statistik.

Page 7: PERCOBAAN & RANCANGAN

7

PercobaanPercobaan

Berbagai definisi/pengertian tentang percobaan. Secara sederhana diartikan sebagai suatu pengamatan berencana untuk memperoleh data baru guna menerima, menolak atau memperkuat hasil-hasil percobaan terdahulu. Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh akan membantu peneliti dalam menentukan suatu keputusan.

Dari uraian di atas berarti setiap percobaan akan menjawab satu atau lebih pertanyaan.

Setiap percobaan tidak selalu memberikan hasil yang me-muaskan. Bahkan tidak jarang bertentangan dengan kewajar-an. Bila demikian apa bedanya dengan istilah “penelitian”

Page 8: PERCOBAAN & RANCANGAN

8

Pada dasarnya adalah sama. Penelitian adalah juga percoba-an, namun lebih menekankan pada tata cara ilmiah untuk memperoleh data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Dari pengertian tsb perlu dipahami tentang tata cara ilmiah, data, tujuan dan kegunaan.

* Tata cara ilmiah dimaksud bahwa kegiatan yang dilakukan

didasarkan pada ciri-ciri keilmuan yaitu rasional, emperis dan

sistematis.

rasional diartikan sebagai kegiatan2 percobaan yang dila-

kukan dengan cara-cara yang logis, sehingga mampu dijang-

kau dengan daya nalar (kerangka pikir)

Secara ringkas diuraikan sbb :

Page 9: PERCOBAAN & RANCANGAN

9

emperis diartikan cara yang digunakan selama percobaan

dapat diamati/dipantau oleh indera manusia, sehingga orang

lainpun dapat pula mengamati dengan cara-cara yang telah

dilakukan.

sistematis diartikan tata cara pelaksanaan yang dilaku-

kan dengan langkah2/tahapan2 tertentu dan bersifat logis

(wajar).

* Data merupakan suatu nilai yang mempunyai kriteria tertentu

yaitu valid, rellable dan obyektif.

valid menunjukkan derajat ketepatan yaitu ketepatan

antara data yang sesungguhnya dengan data yang dapat

dikumpulkan oleh si peneliti.

Page 10: PERCOBAAN & RANCANGAN

10

rellable menunjukkan derajat konsisten yaitu konsisten

data dalam selang waktu tertentu.

obyektif menunjukkan derajat persamaan persepsi antara

seseorang dengan orang lain.

Page 11: PERCOBAAN & RANCANGAN

11

Tujuan Suatu PercobaanTujuan Suatu Percobaan

Tujuan suatu percobaan secara umum meliputi sifat-sifat

penemuan, pembuktian dan pengembangan.

* Penemuan berarti data yang diperoleh sebenarnya merupa-kan

data baru yang belum diketahui sebelumnya.

* Pembuktian berarti data yang diperoleh sebagai bahan untuk

membuktikan, menjawab atau memecahkan adanya keraguan

terhadap suatu informasi.

* Pengembangan berarti data yang diperoleh berguna untuk

memperdalam dan memperluas suatu pengetahuan.

Page 12: PERCOBAAN & RANCANGAN

12

Agar suatu tujuan dapat terpenuhi, maka diperlukan suatu

rencana (rancangan). Rancangan yang dibuat (rancangan

percobaan) diharapkan dapat diperoleh, dikumpulkan informasi

sebanyak-banyaknya agar dapat berguna dalam melakukan

percobaan dan permasalahan yang akan dibahas.

Mengingat suatu percobaan memerlukan bahan, biaya dan waktu

maka hendaknya rancangan yang dibuat sesederhana mungkin. Ini

berarti perlu meminimalkan bahan, biaya dengan waktu yang tidak

terlalu lama, namun tujuan yang diinginkan dapat terpenuhi. Hal tsb

berkaitan dengan banyaknya data yang diperlukan (contoh) dari

sejumlah data yang ada (populasi).

Page 13: PERCOBAAN & RANCANGAN

13

Dasar-dasar RancobDasar-dasar Rancob

Saat menentukan suatu rancangan perlu memperhatikan tiga hal dasar yaitu pengulangan (replication), pengacakan (randomize) dan lokal kontrol (local control).

; maksudnya mengulang satuan percobaan dengan perlakuan yang sama.

Adanya pengulangan diharapkan dapat :

* meningkatkan ketepatan percobaan dengan memperkecil galat baku (standard deviation) satuan percobaan. Sehingga makin banyak pengulangan diharapkan nilai rataan data yang diperoleh (mean) makin teliti.

Pengulangan

Page 14: PERCOBAAN & RANCANGAN

14

* memperluas daya cakup kesimpulan pada satuan-satuan percobaan yang lebih beragam.

* menghasilkan nilai duga dari galat percobaan. Guna nilai duga tsb untuk menentukan lebar selang kepercayaan (interval confidence) atau sebagai satuan dasar ukuran untuk menetapkan taraf nyata (level significant) dari perbedaan-perbedaan yang diamati.

Banyaknya ulangan tergantung dari :

* derajat ketelitian yang diinginkan

* peralatan dan bahan percobaan yang tersedia

* bentuk dan luas dari satuan percobaan (experimental unit)* variabilitas individu

Page 15: PERCOBAAN & RANCANGAN

15

Paterson (1939) mengemukakan bahwa banyaknya ulangan (n) pada suatu percobaan didasarkan pada derajat bebas (degree of freedom error) dari analisis keragaman (analysis of variance) suatu rancangan (design), yaitu berkisar dari 10 (paling sedikit) sampai 20 (sebaiknya). Untuk memudahkan perhitungannya dianjurkan diambil nilai tengahnya yaitu 15 (banyaknya ulangan minimal).

dbe RAL ; p (n –1) = 15

bila p = 3; 3 (n – 1) = 15 n = 6

Banyaknya satuan percobaan = p x n = 18

dbe RAK ; (p – 1)(n –1) = 15

bila p = 3; (3 – 1)(n – 1) = 15 n 9

Banyaknya satuan percobaan = p x n = 27

Page 16: PERCOBAAN & RANCANGAN

16

Maksudnya agar terpilih tidaknya satuan percobaan tanpa pengaruh subyek dengan harapan nilai duga yang diperoleh adalah sah (tak bias bagi galat percobaan)

Pengacakan : suatu proses untuk mengambil (menarik, mene-tapkan) sebagian kecil atau besar dari seluruh individu populasi untuk dijadikan individu contoh atau pewakil

Perlakuan yang diberikan terhadap satuan percobaan pada rancangan yang sistematis dan dilakukan secara tidak acak dengan pola tertentu yang telah dipilih sebelumnya. Biasanya akan meng-hasilkan galat percobaan terlalu besar atau terlalu kecil.

Untuk menghindari bias dalam perbandingan nilai rataan perlaku-an maka pada satuan perlakuan tertentu dilakukan secara konsisten dgn tidak ada yang diuntungkan atau dirugikan dalam pengulangan-nya. Jadi setiap perlakuan harus mendapatkan kesempatan yang sama untuk diberikan pada sembarang satuan percobaan.

Page 17: PERCOBAAN & RANCANGAN

17

Dasar PengacakanDasar Pengacakan

POPULASIPOPULASI

051192290

contoh

p ro

ss e

kesempatan samadan

tanpa pilih kasih

Page 18: PERCOBAAN & RANCANGAN

18

Bentuk Pengacakan

• A r i s a n

• U n d i a n

• Acak program

• Acak sederhana

Page 19: PERCOBAAN & RANCANGAN

19

Pengacakan yg dilakukan pada satuan percobaan untuk suatu

rancangan percobaan memperhatikan peringkat nilai angka acak

terpilih dan disesuaikan model rancangan.

Peringkat dimaksud adalah penomoran secara terurut dari nilai terkecil hingga terbesar terhadap nilai acak terpilih.

Angka 3 digit lebih disukai pada pengacakan satuan percobaan suatu rancangan (Gomez & Gomez, 1995). Karena pengulangan angka-angka acak tidak begitu banyak, bila dibanding dengan angka 2 digit. Sedangkan penggunaan angka 4 digit menyebabkan perbedaan nilai antara angka-angka acak terlalu lebar.

Pengacakan ini salah satu upaya untuk memperkecil kesalahan percobaan yaitu dengan cara menghilangkan pengaruh ego pribadi.

Perlu diketahui bahwa pengacakan tidak dapat memperbaiki pola /rancangan percobaan yang keliru”

Page 20: PERCOBAAN & RANCANGAN

20

banyaknya digit tergantung dari topik pembicaraan (misal ulangan/kelompok, perlakuan atau kombinasinya), bila benilai 1 dan 2 menggunakan 2 digit & bernilai 3 atau lebih menggunakan 3 digit.

angka acak terbesar yang didasarkan pada titik-. Sehingga angka-angka acak yang terpilih lebih besar dari angka acak terbesar diabaikan.

Sebagai jalan tengah penggunaan angka acak untuk penga-turan tata letak satuan percobaan pada suatu rancangan percobaan ditetapkan sebagai berikut :

Angka-angka acak disajikan dalam bentuk tabel

Talam 1

Page 21: PERCOBAAN & RANCANGAN

21

Langkah-langkah penyelesaiannya :

1 Lakukan penomoran tiap topik pembicaraan secara terurut sebaga pengganti identitas tiap topik ybs

3 Syarat penggunaan angka-angka acak terpilih :

* Angka acak > AC terbesar, diabaikan dan dilanjutkan ke angka acak berikutnya

2 Tentukan angka acak terbesar (AC terbesar) :

* Kelipatan terbesar sesuai dengan banyaknya angka digit

* Banyaknya angka digit tergantung dari titik- 1

** satu atau dua satuan menjadi 2 digit

** tiga satuan atau lebih menjadi 3 digit

Page 22: PERCOBAAN & RANCANGAN

22

5 Tentukan peringkat nilai angka acak dari nilai terkecil hingga terbesar

4 Tentukan lembar terpilih, ATA dan perluas sesuai dengan banyaknya angka digit yang digunakan

* Angka acak yang terpilih ulang, diabaikan dan dilanjutkan ke angka acak berikutnya

* Angka acak bernilai 00 atau 000 diabaikan [ 100 atau 1000]

Cara menentukan lembar terpilih tergantung dari banyaknya lembar yang berisikan angka-angka acak

2 Lembar teracak

3 Lembar teracak

4 Lembar teracak

8 Lembar teracak

Page 23: PERCOBAAN & RANCANGAN

23

; yang dimaksud adalah berupa upaya pengelompokan, menyeimbangkan satuan-satuan percobaan.

Pengulangan dan pengacakan pada dasarnya memungkinkan berlakunya (sah) uji nyata (test significant), maka lokal kontrol menyebabkan agar prosedur pengujian dengan kuasa yang lebih tinggi.

Lokal Kontrol

Page 24: PERCOBAAN & RANCANGAN

24

Perlakuan : suatu cara yang digunakan untuk menyatakan

sesuatu yang diamati atau diselidiki

“penentuan jarak tanam (A = 20 x 20 cm, B = 20 x 30 cm, C

= 30 x 30 cm) terhadap produksi kulit tanaman kayu-manis”

Banyaknya perlakuan dinyatakan p = 3

Perlakuan (treatment)

Beberapa Istilah dalam Rancangan Perobaan

Page 25: PERCOBAAN & RANCANGAN

25

“pemberian pupuk Mutiara (NPK) dengan berbagai tingkat/ taraf

(level) yaitu m0 = 0 kg M/ha, m1 = 10 kg M/ha, m2 = 20 kg M/ha, m3

= 30 kg M/ha terhadap produksi kulit tanaman kayu-manis”.

Banyaknya perlakuan dinyatakan p = 3

“penentuan jarak tanam (A = 20 x 20 cm, B = 20 x 30 cm, C = 30 x

30 cm) dan pemberian pupuk Mutiara (m0 = 0 kg M/ha, m1 = 10 kg

M/ha, m2 = 20 kg M/ha, m3 = 30 kg M/ha) terhadap produksi kulit

tanaman kayu-manis”

Disini terjadi perlakuan kombinasi antara jarak tanam dan taraf pemberian pupuk,sehingga pelakuan keseluruhan (kombinasi) menjadi p = 3 x 4

= 12. Susunannya : Am0, Am1, Am2 ,Am3 , Bm0,

Bm1, Bm2, Bm3, Cm0, Cm1, Cm2, Cm3

Page 26: PERCOBAAN & RANCANGAN

26

Satuan percobaan (experimental unit) adalah media pengamatan yang diperlakukan pada suatu percobaan

Ujud satuan percobaan tergantung dari keadaan suatu percobaan; misal berupa bidang tanah, tanaman/hutan, hewan/ ternak atau kumpulan suatu jenis tertentu. Tekanan utama terhadap satuan percobaan adalah diupayakan keadaannya (kondisi) seseragam mungkin

Misal penggunaan tanah sebagai media tumbuh suatu persemaian diupayakan berat dan kesuburannya seragam (homogen)

Satuan Percobaan

Page 27: PERCOBAAN & RANCANGAN

27

Pengamatan (observation) merupakan upaya menyelidiki perkem-bangan suatu pertumbuhan atau pengambilan data suatu percoba-an. Hasil pengamatan (respon) berupa angka-angka dengan satuan ukuran tertentu.

Misal tinggi tanaman dalam cm atau meter, diameter batang dalam cm, luas daun dalam cm2, banyaknya daun dalam helai, produksi biji/buah dalam butir, gram atau kg.

Populasi (population) merupakan sekumpulan (kumpulan) dari individu.

Pengamatan

Populasi

Page 28: PERCOBAAN & RANCANGAN

28

Contoh

Kata CONTOH dibenak kita tentu mengandung arti sebagian kecil atau besar dari seluruh individu yang diambil atau diperoleh dengan harapan contoh tersebut dapat mencerminkan karakteristik seluruh individu yang bersangkutan. Pengambilan sebagian kecil atau sebagian besar dari seluruh individu tsb dikenal dengan Penarikan Contoh. Seluruh individu yang dimaksud dinyatakan sebagai populasi.

Bagaimana agar contoh yang diambil dapat mencerminkan karak-teristik populasi ?. Sehingga ia (contoh) benar-benar dapat dijadikan pewakil dari populasi ybs.

Cara yang sangat sederhana adalah cara arisan atau undian / lotre. Tetapi apakah dapat memenuhi harapan ?

Page 29: PERCOBAAN & RANCANGAN

29

Agar harapan terpenuhi hendaknya individu-individu yang diambil sebagai pewakil (contoh) menyebar bebas secara menyeluruh dlm seluruh individu populasi. Upaya apa agar terpenuhi harapan ?

Cara yang terbaik (tanpa bias) adalah mengambil secara bebas tanpa pengaruh (keinginan) subyek sedikitpun. Ini berarti setiap individu populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk diambil (dipilih) dan tanpa pilih kasih. Atau dengan kata lain “setiap individu populasi mempunyai peluang yang sama untuk dipilih”

Tanpa pilih kasih maksudnya bahwa subyek (pengacak) hanya sebagai pelaksana dan meniadakan keinginan pengacak (enak, bagus, mudah).

Page 30: PERCOBAAN & RANCANGAN

30

Peubah (variable) merupakan sifat mutu (kaulitas) yang dapat menunjukkan perbedaan antara satu individu dengan lainnya dalam suatu populasi.

Peubah sinambung (continous variable) adalah hasil-hasil penga-matan berupa angka-angka pecahan.

Peubah terputus (descrete variable) adalah hasil-hasil pengamatan berupa angka-angka bulat.

Peubah

Upaya (proses) pengambilan setiap individu populasi secara bebas tanpa pilih kasih disebut sebagai proses acak atau pengacakan (randomized).

Kelemahannya adalah bagaimanapun kondisi individu yang terpilih

tidak ada alasan untuk menolaknya.

Page 31: PERCOBAAN & RANCANGAN

31

Keragaman (variation) atau variasi adalah perubahan nilai yang berbeda-beda dari sekumpulan hasil pengamatan. Misal hasil pengamatan akan menunjukkan angka-angka (nilai data) yang tidak selalu sama.

Keragaman

Galat Percobaan dan Pengendaliannya

Setiap hasil pengamatan selalu mengandung kesalahan–kesalahan yang dinyatakan sebagai galat percobaan (experimental error).

Galat percobaan (experimental error) merupakan ukuran keragaman diantara semua pengamatan yang berasal dari satuan percobaan dan mendapat perlakuan sama.

Page 32: PERCOBAAN & RANCANGAN

32

Pada dasarnya keragaman tersebut bersumber dari setiap

bahan percobaan dan saat pelaksanaan percobaan.

Keragaman (kesalahan) tersebut dapat disebabkan/ dipengaruhi oleh faktor dalam dan atau faktor luar.

Faktor dalam berasal dari perlakuan itu sendiri, yaitu pada saat menentukan ukuran satuan perlakuan dan atau saat pemberian perlakuan terhadap obyek pengamatan. Sehingga dalam pelaksa-naanya diupayakan secermat mungkin.

Misalnya dua anakan meranti yang dianggap sama (seragam), ternyata mempunyai susunan genetik yang berbeda. Ini merupa-kan keragaman yang bersumber dari dalam bahan percobaan itu sendiri (intern). Bila kedua anakan meranti tsb diberi pupuk dengan dosis yang berbeda (perlakuan) maka akan menimbulkan keragam-an (ketidak seragaman) yang disebabkan tidak seragamnya pelak-sanaan percobaan.

Page 33: PERCOBAAN & RANCANGAN

33

Faktor luar yang mempengaruhi tergantung dari keadaan percoba-an, yaitu apakah pelaksanaan percobaan di laboratorium atau di lapangan. Faktor luar tsb ada yang dapat diatur dan ada pula yang tidak. Temperatur (bukan sebagai perlakuan) misalnya; dapat diatur dalam laboratorium dan tidak bila di lapangan. Umumnya faktor luar ini yang lebih banyak menyebabkan kesalahan perco-baan. Sehingga faktor-faktor yang memungkinkan dapat mempe-ngaruhi ketelitian hasil pengamatan (kecuali perlakuan) harus diupayakan seseragam (sehomogen) mungkin.

Memperhatikan sumber keragaman dalam suatu percobaan maka tidak mungkin kiranya berupaya untuk meniadakan keragam-an dalam percobaan. Lebih bijak bila memperkecil keragaman tsb sehingga galat percobaan yang timbul dapat dikendalikan. Dengan terkendalinya galat percobaan diharapkan kuasa uji bertambah tinggi, lebar selang kepercayaan menjadi sempit.

Page 34: PERCOBAAN & RANCANGAN

34

Upaya pengendalian galat tsb dapat dilakukan pada rancangan percobaan, penggunaan analisis bantu atau penyeragaman ukuran dan bentuk satuan percobaan.

Asumsi yang biasa digunakan agar upaya pengujian statistik menjadi sah; berupa sifat aditif, ragam yang seragam (homogen), normalitas dan linieritas model.

Asumsi analisis (model)

Agar pengujian statistik menjadi sah, maka data hasil penga-matan lapangan sebelum dianalisis lebih dahulu diuji tentang keaditifannya, keragamannya dan kenormalannya. Sedangkan linieritas model dilakukan pada persamaan regresi linier.

Page 35: PERCOBAAN & RANCANGAN

35

Koefisien keragaman (KK)

Koefisien keragaman merupakan indeks keterandalan yang baik suatu percobaan. Nilai koefisien keragaman menunjukkan derajat ketepatan dalam suatu percobaan tertentu.

KK menunjuk galat percobaan sebagai persentase dari nilai tengah umum, sehingga nilai KK semakin besar menunjukkan keterandalan suatu percobaan semakin rendah.

KK =(KTG)½

x 100%–Y..

Nilai koefisien korelasi diperoleh dengan rumus :

KTG = kuadrat tengah galat

Y.. = rataan umum

Page 36: PERCOBAAN & RANCANGAN

36

Batas terbesar nilai KK belum ada patokan yang jelas. Pengala-man menunjukkan bahwa percobaan yang cukup terandal mempu-nyai nilai KK tidak lebih dari 20%. Nilai KK yang relatif kecil sangat diharapkan, tetapi nilai yang sangat kecil perlu “curigai”. Karena keragaman di alam sangat bervariasi, sehingga nilai KK yang sangat kecil cenderung terjadi pengaturan data percobaannya.

Nilai KK yang menunjukkan keterandalan cukup baik sekitar 10%.