Percobaan Lazzaro Spallanzani

20
HALAMAN PENGESAHAN Laporan Lengkap Praktikum Biologi Dasar dengan judul “Percobaan Lazarro Spallanzani” yang disusun oleh: nama : Astuti NIM : 1414041001 kelas / kelompok : Pendidikan Biologi/ III telah diperiksa oleh Asisten dan Koordinator Asisten maka dinyatakan diterima. Koordinator Asisten, Djumarirmanto,S.Pd Makassar, Desember 2014 Asisten, Ita Puspita NIM: 1114040033 Mengetahui, Dosen Penanggungjawab Drs.H.Hamka L, M.si NIP: 19621231 198702 1 005

description

percobaan spallanzani

Transcript of Percobaan Lazzaro Spallanzani

Page 1: Percobaan Lazzaro Spallanzani

HALAMAN PENGESAHAN

Laporan Lengkap Praktikum Biologi Dasar dengan judul “Percobaan

Lazarro Spallanzani” yang disusun oleh:

nama : Astuti

NIM : 1414041001

kelas / kelompok : Pendidikan Biologi/ III

telah diperiksa oleh Asisten dan Koordinator Asisten maka dinyatakan diterima.

Koordinator Asisten,

Djumarirmanto,S.Pd

Makassar, Desember 2014

Asisten,

Ita PuspitaNIM: 1114040033

Mengetahui,Dosen Penanggungjawab

Drs.H.Hamka L, M.siNIP: 19621231 198702 1 005

Page 2: Percobaan Lazzaro Spallanzani

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kapan, dimana dan dengan cara bagaimana kehidupan di bumi ini berawal?

adalah pertanyaan yang terus menjadi tanda tanya dalam benak para ilmuwan.

Berbagai teori asal-usul kehidupan telah disusun oleh para pakar tetapi belum ada

satupun teori yang diterima secara memuaskan oleh semua pihak. Ada ilmuwan

yang mendukung teori abioTeori tentang asal-usul kehidupan yang pernah disusun

oleh para ahli di antaranya, kehidupan diciptakan oleh zat supranatural (ghaib)

pada saat istimewa (Teori Kreasi Khas), kehidupan muncul dari benda tak hidup

pada berbagai kesempatan (Teori Generatio Spontanea), kehidupan tidak berasal-

usul (keadaan mantap), kehidupan datang di planet ini dari mana saja (Teori

Kosmozoan), kehidupan muncul berdasar hukum fisika-kimia (Evolusi Biokimia).

Berbagai percobaan telah dilakukan untuk meruntuhkan teori abiogenesis

diantarannya Francisco Redi yang menggunakan media daging sebagai objek

penelitian. Percobaan lain membuktikan kebenaran teori ini adalah percobaan

Lazzaro Spallanzani yang menggunakan air kaldu sebagai objek penelitiannya.

Percobaan dilakukan dengan menempatkan air kaldu pada tiga wadah dengan

perlakuan berbeda. Wadah pertama, air kaldu dipanaskan kemudian ditutup rapat

dan dihindarkan dari kontak langsung dengan udara, sedangkan pada wadah kedua

air kaldu juga dipanaskan namun dibiarkan terbuka tanpa tutup. Setelah selang

beberapa lama, ternyata air kaldu pada wadah yang tidak ditutup mengalami

perubahan wujud. Hal ini menandakan adanya mikroba dari udara yang

mengontaminasi air kaldu. Hal itulah yang melatarbelakangi pendapat Lazarro

Spallanzani bahwa makhluk hidup juga berasal dari makhluk hidup yang dikenal

dengan teori biogenesis.

Hal itulah yang melatarbelakangi kami sehingga mengadakan praktikum

tentang percobaan Lazarro Spallanzani untuk membuktikan kebenaran teori

biogenesis dan mengetahui langkah-langkah yang dilakukan oleh Lazarro

Spallanzani.

Page 3: Percobaan Lazzaro Spallanzani

B. Tujuan

Memberi kesempatan kepada mahasiswa mengikuti jalan pemikiran dan

langkah-langkah yang pernah dilakukan para ilmuwan atau peneliti dalam

memecahkan masalah biologi, khususnya menjawab pertanyaan dari mana asal

kehidupan?

C. Manfaat

Manfaat yang diperoleh melalui percobaan ini adalah mahasiswa dapat

mengikuti jalan pemikiran dan langkah-langkah yang pernah dilakukan para

ilmuwan/peneliti dalam memecahkan masalah biologi, khususnya menjawab

pertanyaan dari mana asal kehidupan?

Page 4: Percobaan Lazzaro Spallanzani

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

Teori Abiogenesis dan Biogenesis Penemuan Leewenhoek menjadi bahan

perdebatan mengenai asal- usul animalcules yang diamati Leewenhoek sehingga

muncul dua pendapat yang saling bertentangan. Pendapat yang pertama

menyatakan bahwa makluk hidup ( termasuk animalcules ) berasal dari benda

mati melalui proses abiogenesis atau lebih dikenal dengan teori generatio

spontaneae. Sedangkan pendapat kedua menyatakan bahwa makluk hidup berasal

dari makluk hidup sebelumnya ( biogenesis). Konsep generasi spontan meyakini

bahwa organisme hidup dapat berkembang dari materi tidak hidup atau

dekomposisi, pendapat tersebut ditentang oleh Francesco Redi ( 1626- 1697) yang

membantah konsep generatio spontaneae dengan menunjukkan bahwa belatung

pada daging yang busuk berasal dari telur lalat yang diletakkan pada daging

sehingga bukan dari daging itu sendiri. John Needham ( 1713- 1781) mendukung

teori generatio spontaneae dengan menunjukkan bahwa kaldu yang dipanaskan

dalam labu masih dapat memunculkan mikroorganisme. Penelitian selanjutnya

dilakukan oleh Lazzaro Spallanzani ( 1729- 1799) untuk membantah pendapat

Needham yang menunjukkan bahwa labu yang ditutup dan kemudian dididihkan

tidak ada mikroorganisme yang tumbuh. Spalanzani menyatakan bahwa udara

yang masuk ke labu medium membawa benih, dan udara mungkin diperlukan

untuk mendukung pertumbuhan organisme yang sudah ada di medium

(Trimulyono, 2011).

Francesco Redi (1626-1697) seorang ahli kedokteran Italia mencoba

membuktikan ketidak-benaran pendapat Generatio Spontanea dengan membuat

percobaan - percobaan yang hasilnya menyatakan bahwa hewan kecil (lalat) yang

muncul pada berbagai substrat berasal dari telur yang diletakkan induknya.

Seorang ahli Italia lainnya yaitu Lazzaro Spallanzani (1729-1799) melakukan

serangkaian percobaan dengan memasukkan substrat berupa senyawa-senyawa

organik ke dalam botol ditutup rapat kemudian dipanaskan (supaya steril). Setelah

disimpan beberapa lama, ternyata tidak ditemukan kehidupan pada botol tersebut,

Page 5: Percobaan Lazzaro Spallanzani

hal ini berbeda dengan botol yang tidak dipanaskan (sebagai kontrol) yang

menjadi busuk dan ditumbuhi berbagai kehidupan jasad renik (Kusnadi, 2003).

John Needam dan Pouchet (1859) menyanggah hasil percobaan

Spallanzani dengan alasan bahwa udara berlebihan sangat dibutuhkan oleh

makhluk hidup. Tidak adanya udara dalam percobaan tersebut tidak dapat

menyanggah teori generatio spontanea. Selanjutnya dilakukan beberapa percobaan

untuk memperbaiki mekanisme kerja percobaan Lazzaro Spallanzani. Salah satu

percobaan yang dianggap baik adalah percobaan yang dilakukan oleh Louis

Pasteur (Ali, 2004).

Sebagian ahli menganut teori biogenesis, dengan pendapat bahwa

animalcules terbentuk dari “benih” animalculus yang selalu berada di udara.

Untuk mempertahankan pendapat tersebut maka penganut teori ini mencoba

membuktikan dengan berbagai percobaan. Fransisco Redi (1665), memperoleh

hasil dari percobaannya bahwa ulat yangberkembang biak di dalam daging busuk,

tidak akan terjadi apabila daging tersebut disimpan di dalam suatu tempat tertutup

yang tidak dapat disentuh oleh lalat. Jadi dapat disimpulkan bahwa ulat tidak

secara spontan berkembang dari daging. Percobaan lain yang dilakukan oleh

Lazzaro Spalanzani memberi bukti yang menguatkan bahwa mikroba tidak

muncul dengan sendirinya, pada percobaan menggunakan kaldu ternyata

pemanasan dapat menyebabkan animalculus tidak tumbuh. Percobaan ini juga

dapat menunjukkan bahwa perkembangan mikrobia di dalam suatu bahan, dalam

arti terbatas menyebabkan terjadinya perubahan kimiawi pada bahan

tersebut (Sumarsih, 2003).

Spallanzani membuktikan bahwa mikroba yang tumbuh pada bahan

makanan bersumber dari udara yang mengandung mikroba. Pamanasan bahan

makanan dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya pertumbuhan mikrobia

tersebut. Namun sebelumnya telah dilakukan percobaan dengan cara menutup

wadah sehingga mencegah udara masuk. Spallanzani tidak yakin dengan hasil

tersebut karena bahan makanan telah terkontaminasi oleh mikroba sejak awal.

Untuk menjamin agar bahan benar-benar bebas dari mikrobia, maka wadah harus

ditutup rapat lalu dipanaskan (Ali, 2005).

Page 6: Percobaan Lazzaro Spallanzani

BAB IIIMETODE PRAKTIKUM

A. Waktu dan Tempat

Hari/ Tanggal : Rabu, 17 Desember 2014

Waktu : 07.30 – 9.10 WITA

Tempat : Green House Jurusan Biologi FMIPA UNM

B. Alat dan Bahan

1. Alat:

a) Tabung reaksi 3 buah

b) Rak tabung reaksi 1 buah

c) Sumbat gabus 3 buah

d) Klem kayu 1 buah

e) Bunsen 1 buah

f) Gelas minuman 1 buah

2. Bahan:

a) Air kaldu 30 ml

b) Lilin 1 buah

c) Korek api

d) Label

C. Langkah Kerja

1. Mengisi ketiga tabung reaksi dengan kaldu cair masing-masing 10 ml.

2. Tabung I, menyumbat dengan tutup gabus dan menetesi lilin cair sela

antara mulut tabung dengan tutup.

3. Tabung II mendidihkan kaldunya di atas lampu spiritus sampai mendidih,

membiarkannya terbuka (tanpa tutup).

4. Tabung III, mendidihkan kaldunya diatas lampu spiritus selama 2 menit,

segera menutupnya dengan gabus dan tetesi lilin cair sela antara mulut

tabung dengan tutupnya.

Page 7: Percobaan Lazzaro Spallanzani

5. Meletakkan semua tabung percobaan pada rak tabung reaksi dan

menyimpannya diatas meja kerja, mengusahakan agar terhindar dari

gangguan hewan, cahaya matahari langsung dan sumber panas lainnya.

6. Melakukan pengamatan dan mencatatnya setiap hari, selama 4 hari.

Page 8: Percobaan Lazzaro Spallanzani

BAB IVHASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengamatan

Tabel Hasil Pengamatan Percobaan Lazzaro Spallanzani

Hari

Jenis-jenis tabung yang digunakan

Tabung 1 Tabung 2 Tabung 3

Ba W Bu E Ba W Bu E Ba W Bu E

1 - - - - - - - - - - - -

2 - + - + + + - + - - - -

3 - ++ - ++ ++ ++ + ++ - - - -

4 -+++

-+++

+++ +++ + +++ - - - -

Keterangan:

Ba= bau, W= warna, Bu= buih, E= endapan.

- = tidak ada perubahan ++ = perubahan meningkat+ = ada sedikit perubahan +++ = perubahan semakin meningkat

B. Pembahasan

1. Tabung I (tidak dipanasi, tertutup)

Air kaldu pada tabung reaksi I tidak dipanaskan dan hanya ditutup dengan

sumbat gabus lalu ditetesi dengan lilin cair antara sela mulut tabung dengan

sumbat gabus. Pada hari pertama belum ada perubahan apa-apa, hari kedua

barulah mengalami perubahan yaitu air kaldu sudah berubah warna menjadi

sedikit keruh dan terdapat sedikit endapan. Hingga hari berikutnya warna menjadi

semakin keruh dan endapannya bertambah banyak. Namun, air kaldu tidak berbau

dan tidak berbuih. Hal ini terjadi karena air kaldu tidak terkontaminasi dengan

udara luar. Perubahan air kaldu tersebut terjadi karena pengaruh mikroba yang

Page 9: Percobaan Lazzaro Spallanzani

masih tinggal di dalam air kaldu karena tidak dipanaskan. Hal ini sesuai dengan

teori bahwa pemanasan bahan makanan dapat dilakukan untuk mencegah

terjadinya pertumbuhan mikrobia tersebut (Ali, 2005).

2. Tabung II (dipanasi, terbuka)

Air kaldu pada tabung reaksi II dipanaskan namun dibiarkan terbuka. Pada

hari pertama tidak terjadi perubahan apa-apa pada air kaldu. Hal ini terjadi karena

air kaldu sebelumnya telah dipanasi sehingga mikroba di dalam air kaldu mati.

Namun, pada hari kedua terjadi perubahan pada air kaldu yaitu air menjadi sedikit

keruh, agak berbau dan terdapat sedikit endapan. Pada hari ketiga sampai hari

keempat air kaldu menjadi semakin keruh, berbau menyekat, banyak endapan, dan

ada buih. Hal ini terjadi karena mikroba yang berasal dari udara masuk ke dalam

air kaldu yang tidak tertutup. Hal ini sesuai dengan pendapat Spallanzani yang

menyatakan bahwa udara yang masuk ke labu medium membawa benih, dan

udara mungkin diperlukan untuk mendukung pertumbuhan organisme yang sudah

ada di medium (Trimulyono, 2011).

3. Tabung III (dipanasi, tertutup)

Air kaldu pada tabung reaksi III, dipanaskan dan ditutup dengan sumbat

gabus kemudian antara mulut tabung dengan sumbat gabus ditetesi lilin cair. Dari

hari pertama sampai hari keempat tidak terjadi perubahan apa-apa. Saat dibuka

sumbat gabusnya untuk mengetahui perubahan bau dari air kaldu itu, ternyata

tidak ada perubahan bau, masih tetap berbau kaldu seperti aslinya. Hal ini terjadi

karena tabung ditutup dan dipanaskan sehingga organisme yang ada di dalam air

kaldu mati dan tidak ada kontaminasi yang terjadi dengan udara luar sehingga

mikroba tidak dapat masuk ke dalam air kaldu. Untuk menjamin agar bahan

benar-benar bebas dari mikrobia, maka wadah harus ditutup rapat lalu dipanaskan

(Ali, 2005).

Page 10: Percobaan Lazzaro Spallanzani

4. Tabung IV (tidak dipanasi, terbuka)

Air kaldu pada tabung reaksi IV tidak dipanaskan dan dibiarkan terbuka.

Pada hari pertama hanya terdapat perubahan warna. Hari kedua perubahan warna

semakin jelas yaitu bertambah keruh, terdapat buih dan sedikit endapan. Hingga

pada hariketiga dan keempat terjadi perubahan bau, buih dan endapannya

bertambah banyak. Perubahan warna yang terjadi pada hari pertama terbilang

cepat bila dibandingkan dengan air kaldu dengan perlakuan yang lain. Hal ini

merupakan pengaruh mikroba yang masih tinggal di dalam air kaldu karena tidak

dipanaskan. Dan perubahan pada hari berikutnya merupakan aktivitas dari

mikroba yang telah ada dalam air kaldu dan mikroba yang berasal dari udara.

Pada botol yang ditutup rapat kemudian dipanaskan (supaya steril) tidak

ditemukan tanda-tanda kehidupan. Berbeda halnya dengan botol yang tidak

dipanaskan (sebagai kontrol) yang menjadi busuk dan ditumbuhi berbagai

kehidupan jasad renik (Kusnadi, 2003).

Page 11: Percobaan Lazzaro Spallanzani

BAB VPENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, dapat ditarik kesimpulan bahwa

mikroba yang terdapat dalam tabung tersebut adalah mikroba yang berasal dari

udara yang membawa endospora mikroba dan atau yang berasal dari kaldu yang

sebelumnya belum bebas dari mikroba. Berdasarkan eksperimen terbukti bahwa

makhluk hidup yang ada berasal dari makhluk hidup sebelumnya atau makhluk

hidup sebelumnya, bukan berasal dari benda mati.

B. Saran

1. Sebaiknya praktikan selanjutnya lebih berhati-hati saat mendidihkan air

kaldu untuk mengantisipasi air merembes ke wajah teman.

2. Diharapkan kepada asisten agar dapat meningkatkan bimbingannya

sehingga praktikan dapat melakukan pengamatan dengan baik dan benar.

3. Diharapkan kepada laboran agar menyediakan peralatan praktikum yang

lebih lengkap agar praktikum berjalan dengan lancar.

Page 12: Percobaan Lazzaro Spallanzani

DAFTAR PUSTAKA

Ali, Alimuddin. 2004. Mikrobiologi Dasar. Makassar: Jurusan Biologi FMIPA UNM.

Ali, Alimuddin. 2005. Mikrobiologi Dasar Jilid 1. Makassar: Universitas Negeri Makassar.

Kusnadi. 2003. Mikrobiologi. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Sumarsih, Sri. 2003. Mikrobiologi Dasar. Yogyakarta: Jurusan Ilmu Tanah FP UPN VETERAN.

Trimulyono, Guntur. 2011. http://pdpt.unesa.ac.id/portofolio/handout/3302/ 186 1860 / handout mikrobiologi.

Page 13: Percobaan Lazzaro Spallanzani

LAMPIRAN

Pertanyaan:

1. Apakah yang menjadi penyebab terjadinya perubahan kaldu pada percobaan

tersebut di atas ?

2. Dari manakah datangnya makhluk hidup yang terjadinya perubahan kaldu

tersebut ?

3. Perubahan kaldu pada percobaan tersebut di atas terjadi pada tabung yang

diperlakukan bagaimana ? Mengapa demikian?

4. Pada tabung yang diperlakukan bagaimana yang kaldunya tidak mengalami

perubahan ? Mengapa tidak terjadi perubahan warna dan bau ?

5. Mungkinkah dari bahan kaldu itu secara tiba-tiba akan muncul mahkluk hidup

baru ?

6. Hasil percobaan di atas dapatkan digunakan sebagai bukti yang kuat untuk

menyangkal pendapat Generatio Spontanea ? Jelaskan !

Jawaban:

1.    Penyebab terjadinya perubahan air kaldu pada percobaan tersebut adalah

disebabkan adanya organisme yang masuk dari udara (terkontaminasi).

2.    Makhluk hidup yang menyebabkan perubahan air kaldu tersebut berasal dari

udara yang mengontaminasi air kaldu.

3.    Air kaldu berubah pada tabung I dan tabung II karena masing- masing telah

terkontaminasi dengan mikroba, baik pada tabung I yang mikrobanya tidak mati

karena tidak melalui proses pemanasan maupun pada tabung II yang air kaldunya

terkontaminasi oleh mikroba yang berasal dari udara meskipun telah melalui

proses pemanasan.

4.    Air kaldu pada tabung III tidak mengalami perubahan apa-apa karena air

kaldunya tidak terkontaminasi oleh mikroba karena sebelumnya telah melalui

proses pemanasan yang mematikan mikrobanya dan tertutup rapat sehingga tidak

memungkinkan masuknya mikroba yang berasal dari udara.

5.    Mungkin terjadi pada air kaldu yang tidak dipanaskan dan tidak ditutup karena

mikroba itu banyak bertebaran di udara.

Page 14: Percobaan Lazzaro Spallanzani

6. Hasil percobaan diatas dapat dijadikan bukti yang kuat untuk menyangkal teori

Generatio Spontanea karena sudah terbukti bahwa makhluk hidup yang ada dalam

air kaldu tersebut berasal dari makhluk hidup dari luar atau sebelumnya, bukan

berasal dari benda mati atau terjadi secara spontan.

Page 15: Percobaan Lazzaro Spallanzani

LAMPIRAN

Keadaan Air KalduTabung 1

(Tidak dipanasi dan tertutup)

Tabung 2( Dipanasi dan

terbuka)

Tabung 3( Dipanasi dan

tertutup)

Hari pertama

Hari kedua

Hari ketiga

Hari keempat

Page 16: Percobaan Lazzaro Spallanzani