Percobaan Fosfen Tekan

3
Percobaan Fosfen Tekan Tata Kerja : 1. Pejamkan Kedua Mata 2. Tekan Perlahan-lahan salah satu bola mata di bagin temporal dengan ujung jari 3. Ulangi percobaan ini dengan menekan bola mata yang sama di bagian nasal 4. Apa yang saudara harapkan akan terlihat akibat penekanan pada bola mata bagian temporal dan nasal ? 5. Hukum dan Fenomena apa yang berhubungan dengan Peristiwa Fosfen tekan ? Dasar Teori Kepekaan retina, paling tidak sebagian diatur oleh signal – signal dari susunan saraf pusat serabut – serabut sentri fungal berjalan kedalam arah refragrad dalam neuro optikus dari otak ke retina dan bersinapsis langsung dengan sel ganglion perangsangan daerah khusus dalam otak. Dalam beberapa hal dapat meningkatkan dan mengurangi daerah – daerah tertentu retina. Mungkin hal ini menggambarkan mekanisme dimana saraf pusat langsung dapat mempengaruhi perhatian seseorang terhadap bagian tertentu dari lapangan penglihatan. Bagian depan mata memiliki lengkung yang lebih tajam dan dilapisi oleh selaput cahaya, yang disebut kornea. Dibelakang kornea terdapat cairan aquos humor yang berfungsi membiaskan cahaya yang masuk ke mata, pembiasan diatur oleh lensa kristalin yang

Transcript of Percobaan Fosfen Tekan

Page 1: Percobaan Fosfen Tekan

Percobaan Fosfen Tekan

Tata Kerja :

1. Pejamkan Kedua Mata

2. Tekan Perlahan-lahan salah satu bola mata di bagin temporal dengan ujung jari

3. Ulangi percobaan ini dengan menekan bola mata yang sama di bagian nasal

4. Apa yang saudara harapkan akan terlihat akibat penekanan pada bola mata bagian temporal dan nasal ?

5. Hukum dan Fenomena apa yang berhubungan dengan Peristiwa Fosfen tekan ?

Dasar Teori

Kepekaan retina, paling tidak sebagian diatur oleh signal – signal dari susunan saraf pusat

serabut – serabut sentri fungal berjalan kedalam arah refragrad dalam neuro optikus dari otak ke

retina dan bersinapsis langsung dengan sel ganglion perangsangan daerah khusus dalam otak.

Dalam beberapa hal dapat meningkatkan dan mengurangi daerah – daerah tertentu retina.

Mungkin hal ini menggambarkan mekanisme dimana saraf pusat langsung dapat mempengaruhi

perhatian seseorang terhadap bagian tertentu dari lapangan penglihatan.

Bagian depan mata memiliki lengkung yang lebih tajam dan dilapisi oleh selaput cahaya, yang

disebut kornea. Dibelakang kornea terdapat cairan aquos humor yang berfungsi membiaskan

cahaya yang masuk ke mata, pembiasan diatur oleh lensa kristalin yang terdapat selaput yang

membentuk celah lingkaran. Selaput ini disebut Iris. Iris mengatur lebar kecil pupil.

Cahaya yang masuk dalam mata difokuskan oleh lensa mata ( lensa kristalin ) kepermukaan

belakang , yang disebut retina . Permukaan retina terdiri atas berjuta – juta sel sensitif yaitu sel

batang dan sel kerucut. Ketika dirancang oleh cahaya , sel – sel ini mengirim signal – signal

melalui saraf optik ke otak . Di otak arti bayangan diterjemahkan sehingga kita mendapat kesan

melihat benda. Jadi, dapat disimpulkan bahwa suatu bayangan nyata benda dapat diterima

dengan jelas jika bayangan tersebut jatuh tepat diretina .

Dalam mata bayangan dibentuk pada retina adalah nyata. Terbalik dan lebih kecil daripada

sebenarnya. Walaupun bayangan pada retina terbalik, bayangan ini interpretasikan oleh otak

sebagai bayangna tegak. Supaya benda terlihat jelas, maka harus membiaskan sinar – sinar yang

berasal dari benda harus melalui lima medium dengan indeks bias berbeda – beda.

Page 2: Percobaan Fosfen Tekan

Mata memiliki jarak bayangan tetap, ini karena jarak antara lensa dan retina sebagai layar adalah

tetap. Satu – satu nya cara agar benda – benda dengan jarak berbeda didepan lensa dapt

difokusan pada retina , maka jarak lensa harus bisa diatur .

Proyeksi terbalik dari bayangan - bayangan retina dapat dilihat dari fenomena fosfen , yaitu

melihat bayangan kornea dari mata itu sendiri yang berasal dari pantulan lensa mata . Bayangan

yang terlihat seperti bulatan hitam. Setiap inti dari suatu benda hanya mengirim sinar cahaya

kesemua arah, tetapi hanya sebagian cahaya yang memasuki mata .

Sinar cahaya suatu titik yang sama dari suatu benda melalui berbagai tempat pada lensa . Jika

mata melihat benda itu , sinar yang berbagai macam itu memusat ( convergen ) pada satu titik

diselaput mata. Untuk setiap titik benda akan terdapat titik cocoknya ( matching points ) pada

hubungan bayangan retina. Bayangan pada retina akan selalu lebih kecil dari benda sebenarnya ,

benda tersebut tegak dan terbalik. Hal ini merupakan sifat bayangan yang jatuh pada retina .

Jalannya Percobaan : Fenomena fosfen

Melihat bayangna mata kekiri ( melirik ), kemudian tekanlah dengan jari pada bola mata kanan

melalui pelupuk mata disebelah kanan, Mata disebelah kiri kelihatan suatu bintik atau bulatan

hitam .

Hasil Percobaan :

Terlihat bintik atau bulatan berwarna hitam sebelah pelupuk mata sebelah kanan ditekan.

Kesimpulan :

Fenomena fosfen terjadi karena pelupuk mata ditekan mengakibatkan bayangan jatuh diretina

bergeser sehingga tidak dapat melihat bayangan tersebut .