PERCEPATANPENCEGAHAN DANPENGENDALIANPENYAKIT MENUJUCAKUPANKESEHATANSEMESTA · 2019. 4. 18. ·...

PERCEPATAN PENCEGAHANDAN PENGENDALIAN PENYAKITMENUJU CAKUPAN KESEHATAN SEMESTA

ANUNG SUGIHANTONO DIRJEN PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT KEMENKES RI

RAKERKESDA PROVINSI SUMATERA BARAT

PADANG , 14 APRIL 2019

ANUNG UNTUK RAKERKESDA SUMBAR 2019 1

SISTEMATIKA

1. PENDAHULUAN

2. KERANGKA KONSEP

3. KEBIJAKAN OPERASIONAL

4. PENUTUP


PENDAHULUAN


CAPAIAN UHC & SDGS INDONESIA 2018


Sumber : Monitoring progress on universal health

coverage and the health-related Sustainable

Development Goals in the South-East Asia Region: 2018 update

AKSES dan MUTU

PELAYANAN

Sudah membaik namun

tetap menjadi

TANTANGAN PRIMARY HEALTH CARE menjadi

back bone pelayanan kesehatan

KERANGKA KERJA SDGS

INKLUSI

INTEGRASI

PEMERINTAHAN YANG BAIK

KEMITRAAN


NO ONE

LEAVE

BEHIND

AKSES PELAYANAN KESEHATAN

MUTU PELAYANAN KESEHATAN

TRANSISI DEMOGRAFI – EPIDEMIOLOGI –DETERMINAN KESEHATAN

TRANSISI

DEMOGRAFITEKNOLOGIEKONOMIBUDAYAPERILAKU

PENYAKIT MENULAR

PENYAKIT TIDAK

MENULAR

Burden of Diseases

DALY LOST & PRODUCTIVITY LOSS ANUNG UNTUK RAKERKESDA SUMBAR 2019 6

FOKUS KEMENTERIAN KESEHATAN TAHUN 2019(ARAHAN MENTERI KESEHATAN PADA RAKERKESNAS 2019)


Peningkatancakupan danmutu imunisasi

Penurunan

angka

kematian ibu

dan neonatal

Pencegahan &

pengendalian

penyakit tidak

menular

Penurunan

prevalensi stunting

Percepatan

eliminasi

Tuberkulosis

1 2 3

4 5

PENYAKIT TIDAKMENULAR

8

0,0% 10,0% 20,0% 30,0% 40,0%

Nasional

Provinsi Sumbar

Sawah Lunto

Tanah Datar

Solok

Bukittinggi

Padang Panjang

Payakumbuh

Agam

Sijunjung

Lima Puluh Kota

Pasaman Barat

Solok Selatan

Pesisir Selatan

Solok

Pariaman

Pasaman

Dharmasraya

Padang Pariaman

Padang

Kepulauan Mentawai

34,1%

25,1%

33,3%

31,6%

31,4%

31,2%

30,0%

27,7%

27,1%

26,7%

24,5%

24,3%

24,1%

24,0%

23,8%

23,4%

23,2%

23,2%

22,0%

21,7%

17,7%

Prevalensi Hipertensi Per Kab/Kota, Provinsi Sumbar, Tahun 2018

0,0% 1,0% 2,0% 3,0% 4,0%

Nasional

Provinsi Sumbar

Kota Pariaman

Kota Sawah Lunto

Kota Padang Panjang

Padang Pariaman

Kota Padang

Tanah Datar

Kota Payakumbuh

Kota Bukittinggi

Dharmas Raya

Kota Solok

Agam

Solok

Lima Puluh Kota

Pasaman Barat

Solok Selatan

Sijunjung

Pesisir Selatan

Pasaman

Kepulauan Mentawai

2,0%

1,3%

3,4%

2,9%

2,8%

2,5%

2,4%

2,1%

2,1%

1,9%

1,9%

1,7%

1,6%

1,6%

1,6%

1,5%

1,4%

1,2%

1,1%

0,9%

0,6%

Prevalensi DM Per Kab/Kota, Provinsi Sumbar, Tahun 2018

0,0% 1,0% 2,0% 3,0% 4,0%

Nasional

Provinsi Sumbar

Kota Pariaman

Kota Sawah Lunto

Kota Padang Panjang

Padang Pariaman

Kota Padang

Tanah Datar

Kota Payakumbuh

Kota Bukittinggi

Dharmas Raya

Kota Solok

Agam

Solok

Lima Puluh Kota

Pasaman Barat

Solok Selatan

Sijunjung

Pesisir Selatan

Pasaman

Kepulauan Mentawai

2,0%

1,3%

3,4%

2,9%

2,8%

2,5%

2,4%

2,1%

2,1%

1,9%

1,9%

1,7%

1,6%

1,6%

1,6%

1,5%

1,4%

1,2%

1,1%

0,9%

0,6%

Prevalensi Obesitas Per Kab/Kota, Provinsi Kep.sumbar, Tahun 2018

ANUNG UNTUK RAKERKESDA SUMBAR 2019

PREVALENSI HIPERTENSI PROVINSI SUMBAR 25,1% > NASIONAL 34,1%

9

PIS-PK Penderita

hipertensi yang berobatteratur:23,8 %

Desa Posbindu :

65,7%

Sumber : Badan Litbang, Riskesdas 2018 Sumber : Pusdatin, lap PIS PK

PIS-PK Anggota

keluarga tidakada yang merokok :

63 %

Skrining FR PTM :

2.299.776 (72,6%)

Sumber : SI PTM, Indikator PTM

Kab/Kota Implementas

i KTR :73,7%

Puskesmas PANDU PTM:

90,2%0,0%

10,0%

20,0%

30,0%

40,0%

50,0%

60,0%

70,0%

80,0%

90,0%

100,0%

Kurang SayurBuah

Kurang AktifitasFisik

Merokok SetiapHari

Obesitas BB lebih MerokokKadang-kadang

Alkohol

96,8%

39,4%

26,9%

21,2%

13,1%

4,0%1,5%

Faktor Risiko PTM Provinsi Sumbar, Tahun 2018


Case Detection Rate : Target : 70 %

Nasional : 61%

Sumbar : 43 %

Success Rate : Target : 90 %

Nasional : 89 %

Sumbar : 80 %

Enrollment Rate TB RO : Target : 100 %

Nasional : 47 %

Sumbar : 41 %

10

Success Rate Case Detection Rate


CAPAIAN PROGRAM TBC SUMATERA BARAT , TAHUN 2018

96%

96%

94%

94%

94%

93%

92%

91%

90%

88%

87%

86%

84%

69%

64%

62%

55%

51%

45%

80%

0% 20% 40% 60% 80%100%

PESISIR SELATAN

SIJUNJUNG

SOLOK SELATAN

KOTA PAYAKUMBUH

KOTA BUKITTINGGI

KOTA SOLOK

PASAMAN BARAT

TANAH DATAR

AGAM

KOTA PADANG…

KEPULAUAN MENTAWAI

PASAMAN

PADANG PARIAMAN

KOTA PADANG

DHARMAS RAYA

SOLOK

KOTA PARIAMAN

KOTA SAWAH LUNTO

LIMA PULUH KOTA

SUMATERA BARAT

82%

67%

65%

58%

56%

53%

48%

47%

41%

40%

39%

39%

39%

31%

30%

25%

25%

23%

18%

43%

0% 20% 40% 60% 80%100%

PASAMAN

KOTA PARIAMAN

KOTA PADANG PANJANG

PASAMAN BARAT

KOTA BUKITTINGGI

PESISIR SELATAN

DHARMAS RAYA

KEPULAUAN MENTAWAI

KOTA PADANG

PADANG PARIAMAN

SOLOK

AGAM

KOTA SOLOK

SOLOK SELATAN

SIJUNJUNG

TANAH DATAR

KOTA SAWAH LUNTO

KOTA PAYAKUMBUH

LIMA PULUH KOTA

SUMATERA BARAT

CDR, SR DAN ER TBC TIDAK MENCAPAI TARGET


PREVALENSI TBC YANG DIDIAGNOSIS OLEH DOKTER

PASIEN TB DITES HIV DAN HIV+ TAHUN 2018

4,51%

Target pasien TB dites HIV tahun 2018 = 334.211 (target fast track)

PIS-PK Penderita TB Paru yang

berobat sesuaistandar (PIS-PK,

2019) :

30,2 %

Sumber : Balitbang Kemkes, Riskesdas 2018

Sumber : Dit P2PML Laporan Program 2018


E S T I M A S I P R E VA L E N S I H I V

• ODHA on ART : 21 %• Prevalensi HIV di Indonesia 0,33%,

sementara khusus Tanah Papua 2,2%• Range 0,06 – 0,68• Tanah Papua Ranga 1,1 -3,5

Sumber : Estimasi dan Proyeksi HIV/AIDS di

Indonesia 2015-2020, Kemenkes 2017

640.443

327.282 319.954

224.471

108.479

3.985 3.541

90% 81% 73%

-

100.000

200.000

300.000

400.000

500.000

600.000

700.000

ESTIMASI HIV(+) MASUKPERAWATAN

MULAI ART ON ART TES VL VL TERSUPRESI

Capaian Target

57%

21%

0,8%

CASCADE HIV DAN PENGOBATAN ARV SUMATERA BARAT S.D DES 2018

C A S C A D E H I V D A N P E N G O B A T A N A R V N A S I O N A L S . D D E S 2 0 1 8

• Penemuan kasus HIV di provinsi Sumbar s.dTahun 2018 tertinggi di, yaitu: Kota Padang mencapai 194,8%.

• 3 kab/kota yang belummelaporkan penemuankasus HIV, yaitu:Pasaman, Solok Selatan, Kota Sawah Lunto

14.164

3.070

945

90% 81%

73%

-

2.000

4.000

6.000

8.000

10.000

12.000

14.000

16.000

ESTIMASI HIV(+) ON ART VLTERSUPRESI

Capaian Target

8

%

24%

8%

0

%


CAKUPAN IDL PROV.

SUMATERA BARAT

TAHUN 2018

Nasional : 90,8%

CAKUPAN IDL (KAB/KOTA)

Legend RemarkNumber of

Kab%

< 80% 10 52.63

80 – 92.5% 8 42.11

> 92.5% 1 5.26

Sumbar : 74,2%

IDL TIDAK TERCAPAI


PIS-PK Bayi

mendapatkanimunisasi dasar

lengkap *) :

86,6 %

Sumber : Pusdatin, lap PIS PK Maret 2019 Sumber : Balitbang Riskesdas 2018

CAKUPAN POPM KECACINGAN

PROVINSI SUMATERA BARAT TAHUN 2018


97%

96%

98%

91%

101%

100%

100%

100%

100%

99%

99%

99%

99%

99%

98%

98%

98%

97%

95%

90%

89%

96%

94%

0,82

0,84

0,86

0,88

0,9

0,92

0,94

0,96

0,98

1

1,02

1,04

Caku

pan

PO

PM

Cakupan POPM Kecacingan Per Kab/Kota di Prov. Sumatera Barat Tahun 2018

Putaran 1 Putaran 2 Non Stunting


No EndemisitasPenduduk Kab/Kota

# % # %

1 Bebas Malaria 198.829.268 75 % 285 55 %

2 Endemis Rendah (API < 1 per 1000) 58.775.398 22 % 175 34 %

3 Endemis Sedang (API 1-5 per 1000) 4.550.506 2 % 29 6 %

4 Endemis Tinggi (API > 5 per 1000) 3.074.719 1 % 25 5 %

Total 265.229.891 100.0 % 514 100.0 %

Endemisitas Malaria di Indonesia Tahun 2018

ENDEMISITAS MALARIA DI SUMATERA BARAT TAHUN 2018

• Tren Kasus Malaria dan API di Provinsi Sumatera Barat cenderung menurun.

• 84% Kab/Kota di Sumatera Barat telah mencapai eliminasi

• Cakupan Konfirmasi Lab di Kab.Pasaman Barat, SawahLunto dan Kota Padang perluditingkatkan

• PE 125 baru dilaksanakan21% dari seluruh total kasus di wilayah Pemeliharaan danEndemis rendah

Pemeliharaan API < 1 ‰ API 1 – 5 ‰

1. Kabupaten Solok

2. Kabupaten Tanah Datar

3. KabupatenPadang Pariaman

4. Kabupaten Agam

5. Kabupaten Lima Puluh Kota

6. Kabupaten Pasaman

7. Kabupaten Solok Selatan

8. Kabupaten Dharmasraya

9. Kabupaten Pasaman Barat

10. Kota Solok11. Kota Padang Panjang12. Kota Bukittinggi13. Kota Padang14. Kota Pariaman15. Kabupaten Sijunjung16. Kota Payakumbuh

1. KabupatenSawah Lunto

2. KabupatenPesisir Selatan

1.Kab.KepulauanMentawai

DIARE


NASIONAL : 38,59%Sumbar : 37,96 %Peringkat : 17

37,96

8,60

18,10

21,82

23,81

27,52

30,51

31,02

32,18

32,30

34,85

37,46

38,83

41,72

41,96

46,12

49,47

49,91

55,47

60,65

0,00 10,00 20,00 30,00 40,00 50,00 60,00 70,00

Provinsi

Kabupaten Mentawai

Kota Payakumbuh

Kabupaten Pasaman Barat

Kabupaten 50 Kota

Kabupaten Padang Pariaman

Kabupaten Dharmasraya

Kabupaten Solok Selatan

Kabupaten Agam

Kota Pariaman

Kota Padang Panjang

Kabupaten Tanah Datar

Kota Bukittinggi

Kota Solok

Kabupaten Sijunjung

Kota Sawahlunto

Kabupaten Pesisir Selatan

Kota Padang

Kabupaten Solok

Kabupaten Pasaman

Cakupan Pelayanan Diare Balita

KERANGKA KONSEP


KONSEP PENCEGAHAN & PENGENDALIAN PENYAKIT

Faktor suksesnya pencegahan & PengendalianPenyakit

Pengetahuan tentang penyebab,

Dinamika Penularan,

Identifikasi factor risiko dan kelompokberisiko,

Ketersediaan profilaksis atau deteksi dinidan tindakan pengobatan,

Suatu organisasi untuk menerapkanlangkah-langkah ini kepada orang atau kelompok yang tepat, dan

Evaluasi berkelanjutan dan pengembangan prosedur yang diterapkan

PENCEGAHAN

Tindakan yang bertujuan untuk memberantas,

menghilangkan atau meminimalkan dampak

penyakit dan kecacatan, atau jika tidak ada

yang feasible, untuk memperlambat

perkembangan penyakit dan kecacatan.


PENGENDALIAN

Kegiatan berkelanjutan yang bertujuan

mengurangi insiden penyakit; durasi penyakit

dan akibat risiko penularan; efek infeksi,

termasuk komplikasi fisik dan psikososial; dan

beban keuangan bagi masyarakat.Source : Venkitachalam (slide share, download 2018)

PENCEGAHAN & PENGENDALIAN PENYAKIT

Promosi kesehatan & perlindungan spesifik

Diagnosis dini & Pengobatantepat

Limitasi kecacatan & Rehabilitasi

S

C

O

P

E

O

F

W

O

R

K

PREVENT

DETECT

RESPONS

PROMOTE

PROTECT

UPAYA KESEHATAN

SDM KESEHATAN

LITBANG KES

SEDIAAN FARMASI ALKES & MAKMIN

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

MANAJEMEN, INFORMASI REGULASI

SKN


PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT

o Faktor biologi dan kebiasaan

o Faktor lingkungan

o Faktor imunologi

o Faktor nutrisi

o Faktor genetik

o Pelayanan, Faktor sosial dan factor

spiritual[JF Jekel, Epidemiology, Biostatistics, and Preventive Medicine, 1996]PREVENTABLE CAUSE OF

DISEASES

Thinking outside and beyond


DETECT PREVENT RESPONS

SANGAT PENTING :

KONTRIBUSI LINTAS SEKTOR

KONSEP DASAR PENDEKATAN

PROMOSI KESEHATAN

DETEKSI DINI -SKRINING

TATA LAKSANA KASUS

PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKITPermenkes 71/2015

HEALTH IN ALL POLICYPENGUATAN UKBM DAN PELAYANAN PRIMER

PENGUATAN PROMOTIF DAN PREVENTIF

PEMERINTAHAN MASYARAKAT

TENAGA KESEHATANANUNG UNTUK RAKERKESDA SUMBAR 201922

KEBIJAKAN OPERASIONAL


ANALISIS ISU STRATEGIS PTM


FAKTOR RESIKO

SKRINING

TATA KELOLA

1. PHBS – PERILAKU SEXUAL2. AKTIVITAS FISIK3. MEROKOK4. ALKOHOL5. DIET – MAKANAN

1. UKUR TIMBANG BADAN2. UKUR LINKAR PERUT3. UKUR GULA DARAH4. UKUR KHOLESTEROL5. TES IVA – SADARI 6. UKUR TEKANAN DARAH7. UKUR KEBUGARAN

1. MINUM OBAT TERATUR2. KONTROL TERATUR3. PALIATIF4. PERUBAHAN PERILAKU

ANALISIS ISU STRATEGIS IMUNISASI


PENYADARAN

PELAYANAN

NON KESEHATAN

1. ANTIVAX2. LABEL HALAL 3. KOMUNIKASI DI MEDSOS

1. KETERSEDIAAN VAKSIN2. PENGELOLAAN MUTU VAKSIN3. INFORM CONSENT & KIPI

1. RISK MANAGEMENT2. PERLINDUNGAN UNTUK NAKES3. “GANTI RUGI” KIPI

HAKKEWAJIBAN

KKMSURVEILANS

ANALISIS ISU STRATEGIS TUBERKULOSIS


26

PENEMUAN KASUS

PENGOBATAN KASUS

KASUS DENGAN RESISTENSI

1. CASE

2. CONTACT

3. CARRIER

4. COMMUNITY ENGGAGEMENT

1. KETERATURAN MINUM OBAT2. EFEK SAMPING OBAT3. DISTRIBUSI OBAT KE FASKES

1. KETERATURAN PENGOBATAN2. EFEK SAMPING3. PERILAKU

PENYELESAIAN NON KESEHATAN

1. TRANSPORTASI2. BIAYA HIDUP KELUARGA3. PERUMAHAN – PERMUKIMAN 4. PERILAKU HIDUP BERSIH

PENDERITAKELUARGA

MASYARAKATNAKES

PEMERINTAH

KEPATUHANFASKES

KEAKTIVAN NAKES


KementrianPertanian(bahan Pangan)

BPOMObat danMakanan

Kemen Pendidikan dan KebudayaanSekolah Sehat

Kemen PPPADeteksi Dini

Penyakit

Kemen AgamaPencegahan

Penyakit

BPJSJKN

KemenKeuanganCukai dan

Pajak

KemenPerhubunganTrasnportasi

Aman

Kemen PUPRRumah

SehatKemenPerdaganganSayur dan Buah

KemenKealuatandan PerikananIkan

Kemen DalamNegeriKoord. Dan

fasilitasi

KemenPemuda danOlah RagaOlah Raga

Kemen KeuanganPenganggaran

BapenasPerencanan

Kemen KLHLingkungan

PERAN LINTAS SEKTOR

KemeninfoSistem

Informasi

P2P

INPRES 1 TAHUN 2017

GERMAS

PENYELESAIAN FAKTOR RESIKO dan atau

DETERMINAN KESEHATAN

KEMENDESRumah/ desa

sehat, PMD

PENDEKATAN PELAYANAN MENGGUNAKAN SIKLUS HIDUP

PENDEKATAN KELUARGA

BAYI DAN BALITA

KELUARGA

ANAK USIA SEKOLAH

KELUARGA DAN

INSTITUSI SEKOLAH

USIA PRODUKTIF

KELUARGA DAN

INSTITUSI TEMPAT KERJA

LANSIA

KELUARGA

STANDAR PELAYANAN MINIMAL

UPAYA KESEHATAN BERBASIS MASYARAKAT

PUSKESMAS – KLINIK PRATAMA

KLINIK UTAMA – RUMAH SAKIT

INTEGRASI INTEGRASI


28

PENDEKATAN PELAYANAN

1. DI KELUARGA – PIS PK

2. DI MASYARAKAT –

UKBM

3. DI FASKES PRIMER

4. DI FASKES SEKUNDER

dan TERSIER


PENYELESAIAN PENYAKIT DAN FAKTOR RESIKO BERSAMA

30

KESMAS

P2P

YANKES


SINERGITAS KONSEP PENDEKATAN danPENGGUNAAN SUMBERDAYA

TRANSPARANSI DAN PERBAIKAN

TATA KELOLA

KEGIATAN POKOKPROMOSI KESEHATAN

1. Kampanye danPenyebarluasan Informasi

2. Advokasi untuk dukungankebijakan

3. Pemberdayaanmasyarakat danPenggalangan peran

DETECT

PREVENT

RESPONS

PERUBAHAN

PERILAKU

PERAN SERTA

MASYARAKAT


PENDEKATAN

KELUARGA

PENGUATAN

UKBM

KEGIATAN POKOKPERLINDUNGAN SPESIFIK

1. Imunisasi

2. Pemberian ObatPencegahan Masal

3. Penyediaan Air Bersih dan PHBS

DETECT

PREVENT

RESPONS

INDIVIDUAL and

HERD IMMUNITY

PENGHENTIAN

PENULARAN


PENDEKATAN

KELUARGA

PENGUATAN

UKBM

KEGIATAN POKOKDIAGNOSIS DINI & PENGOBATAN TEPAT

1. PENEMUAN AKTIF KASUS

2. PENEMUAN PASIF KASUS

3. KARANTINA KESEHATAN

4. PENGOBATAN

5. SURVEILANS EPIDEMIOLOGI

DETECT

PREVENT

RESPONS

PENEMUAN dan

PENYEMBUHAN

KASUS

KEWASPADAAN DINI

& RESPONS CEPAT


PENDEKATAN

KELUARGA

PENGUATAN

UKBM

PENGUATAN

MANJ PUSKESMAS

KEGIATAN POKOKLIMITASI KECACATAN & REHABILITASI

1. PENGOBATAN

2. TERAPI KERJA

3. PENGGALANGAN KOMUNITAS

DETECT

PREVENT

RESPONS

KESEMBUHAN &

HARAPAN HIDUP

PRODUKTIVITAS


PENDEKATAN

KELUARGA

PENGUATAN

UKBM

PERHATIAN KHUSUS UNTUK TUBERKULOSIS


SCOPE OF DISEASE CONTROL

1. CASES : Dx, Isolation

2. CONTACT : Observation

3. CARRIERS : Detection

4. COMMUNITY enggagement : EpidemilogicalInvest, surveilans epidemiology

Implementasi RENCANA AKSI PENANGGULANGAN TUBERKULOSIS

TATAKELOLA MANAJEMEN

TATAKELOLA TEKNIS

TATAKELOLA PROGRAM

PENEMUAN KASUS TUBERKULOSIS


CASE

CONTACTKELUARGA

CONTACTREKAN KERJA

CARIERCO MORBID

COMMUNITYENGGAGEMNET

SECARA AKTIF menemukan kasus barudari INDEX CASE yang sudah ada

SECARA AKTIF menemukan kasus barudari potensi carier : LAPAS, PONPES, ASRAMA, DAERAH KUMUH, TEMPAT KERJA, POLI DM & HIV/AIDS, Klinik

dan RS Swasta

SECARA AKTIF melibatkan masyarakatdisekitar index case sebagai bentuk

support dan responsibility

OPERASIONALISASIFASKES PRIMER

PENGGUNAAN DATA

PIS PK –

KUNJUNGAN RUMAH

PENGGERAKAN

PETUGAS

PUSKESMAS


• Anak stunting, ada gangguan metabolisme disampinggangguan tumbuh kembang, asupan makanan yang kurang tepat akan meningkatkan faktor resiko penyakittidak menular pada masa remaja, dan usia produktif. perlu pemantauan dan skrining berkelanjutan di faskesprimer

• Bayi yang tidak mendapatkan imunisasi dasar lengkapberesiko lebih besar untuk terkena penyakit menularseperti Tuberkulosis, Hepatitis atau PD3I lainnya. Ketidakhadiran dalam kegiatan UKBM di Desa harusdiikuti dengan kunjungan rumah.

OPERASIONALISASI DI FASKES SEKUNDER & TERSIER

INTEGRASI PELAYANAN dan/atau CO MORBIDITAS PENYAKIT

Membuka KLINIK TERPADU termasuk single registry sebagai bagianrujukan balik


HIPERTENSI

DIABETES

MELITUS

CARDIO

VASCULER

GIZI – PKMRS

HIV/AIDS TUBERKULOSIS

Seseorang dengan hipertensi, perlu mendapatkanpenyuluhan kesehatan untuk perubahan perilaku yang berkaitan dengan gaya hidup sehat, termasuk minumobat teratur apabila diperlukan.Seseorang dengan DM lebih berisiko tertular penyakittuberculosis karena persoalan daya tahaun tubun danapabila berperilaku sex beresiko akan memudahkantertular IMS atau bahkan HIV/AIDS

PENUTUP


RENCANA AKSI DAERAH BENTUKNYA :

RENCANA OPERASIONAL KEGIATAN yang memuat SIAPA BERBUAT APA, dengan caraBAGAIMANA, KAPAN dan DIMANA sertamenggunakan BIAYA siapa.

KETERPADUAN

SUMBER DAYA efisiensi

CARA PENDEKATAN efektivitas.

WAKTU dan SASARAN menumbuhkanGERAKAN

• Kegiatan yang sudahdipastikan mempunyaiSUMBERDAYA untukdilaksanakan di daerah,

• Kegiatan yang diyakiniDAPAT DILAKSANAKAN dengan kewenangan yang ada.


ALOKASI ANGGARAN P2P SATKER

DI PROVINSI SUMBAR TA. 2019

NO KegiatanAnggaran

JumlahUPT (KKP Padang) Dekon

1 Surkarkes 2.713.810 1.028.360 3.742.170

2 P2P TVZ 470.600 1.182.500 1.653.100

3 P2P ML 196.604 1.317.744 1.514.348

4 P2P TM - 1.984.120 1.984.120

5 Makeswa Napza - 371.597 371.597

6 Dukman 11.400.345 396.405 11.796.750

TOTAL 14.781.359 6.280.726 21.062.085

(dalam ribu rupiah)


PENUTUP – TINDAKANNYATA

1. JANGAN MENUNGGU – Pasifmengindentifikasi dan ataumenemukan sejak dini FAKTOR RESIKO.

2. INTERVENSI pada sumber masalah– Faktor Resiko dan enabling

factors.

3. KELUAR dari zona rutin (termasukRumah Sakit) menjadi bagian darikegiatan MASYARAKAT


PROMOSI KESEHATAN(dalam arti luas)

SKRINING dan INTERVENSI DINI(berkelanjutan)

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT(menemukan dan mengorganisir)

PENUTUP – PERLU TINDAKAN NYATA

INTERVENSI FAKTOR RESIKO – AKTIVITAS FISIK

1. Pindahkan tempat parkir

2. Olahraga Bersama – PSN

3. Car Free Day – counter pelayanan PTM (Promosikesehatan, skrining factor resiko, diagnosis dini danrujukan)


POSISI KANTOR OPD PROV KALSEL

TERIMA KASIH

SEHAT diawali dari SAYA


[email protected]@yahoo.com

081.2293.6774

PERCEPATANPENCEGAHAN DANPENGENDALIANPENYAKIT MENUJUCAKUPANKESEHATANSEMESTA · 2019. 4. 18. ·...

Documents

Transcript of PERCEPATANPENCEGAHAN DANPENGENDALIANPENYAKIT MENUJUCAKUPANKESEHATANSEMESTA · 2019. 4. 18. ·...