PERCEPATAN PEMBERANTASAN KORUPSI

27
Percepatan Pemberantasan Korupsi Diklat Prajabatan Golongan III

Transcript of PERCEPATAN PEMBERANTASAN KORUPSI

Page 1: PERCEPATAN PEMBERANTASAN KORUPSI

Percepatan Pemberantasan Korupsi

Diklat Prajabatan Golongan III

Page 2: PERCEPATAN PEMBERANTASAN KORUPSI

2LAN

Pengertian Korupsi

• Asal kata dari bahasa latin corruptio atau corruptus• Dari bahasa latin turun ke banyak bahasa Eropa seperti

Inggris: corruption, corrupt; Perancis corruption; dan Belanda: corruptie (korruptie)

• Dari bahasa belanda itulah turun ke bahasa Indonesia menjadi korupsi

• Arti harfiah kata tersebut ialah kebusukan, keburukan, kebejatan, ketidakjujuran, dapat disuap, tidak bermoral.

• Menurut kamus umum bahasa Indonesia Purwadarminta, korupsi ialah perbuatan yang buruk seperti penggelapan uang, penerimaan uang sogok, dsb.

• Di Malaysia dipakai istilah rasuah yang diambil dari bahasa Arab riswah yang sama artinya dengan korupsi.

Page 3: PERCEPATAN PEMBERANTASAN KORUPSI

3LAN

• Persepsi Korupsi menurut pebisnis – gambaran pelayanan publik

• IPK 2006 Ind 2,4, di ASEAN hanya sedikit lebih baik dari Myanmar dan Kamboja.

• PERC – Annual Graft Ranking, skor Indonesia 2006 = 8,16.

• 2004, 2005, dan 2006 terkorup se-Asia.

PE

RC

Ltd

.

• The World Competitiveness Index 2006: Indonesia ranking 60; Malaysia 23, Thai 32; Philipina 49; Singapura 3. Institute of

Management Development(IMD) Geneva

• Growth Competitiveness Index Indonesia ranking 50 dengan skor 4,26.

• Jumlah hari mendapatkan ijin di Indonesia contoh waktu yang diperlukan untuk mengurus ijin-ijin tertentu di Indonesia.

• The World Competitiveness Index 2006: Indonesia ranking 60; Malaysia 23, Thai 32; Philipina 49; Singapura 3.

Korupsi Dilihat Dari :

Indikator Korupsi

Page 4: PERCEPATAN PEMBERANTASAN KORUPSI

4LAN

PERC - Annual Graft Ranking

IPK

Institute of Management Development(IMD) Geneva

The WorldCompetitivenessScoreboard

Growth Competitiveness Index (GCI) rankings, dalam

Global Competitiveness Reports

Jumlah Hari Mendapatkan Izin di Indonesia

Indikator Kemudahan Melakukan BisnisApakah

ini Korupsi ?

Mutu Pelayanan

Publik

Country Risk

Daya saing

PE

RC

Ltd

.

Page 5: PERCEPATAN PEMBERANTASAN KORUPSI

LAN 5

Wajah Pelayanan Publik ≈ Kebersihan Birokrasi

Indeks Persepsi Korupsi

mencerminkan ‘persepsi’

masyarakat, khususnya pebisnis

tentang tingkat korupsi suatu negara diturunkan dari

bagaimana layanan publik mereka

rasakan.

Page 6: PERCEPATAN PEMBERANTASAN KORUPSI

6LAN

Daya Saing (Competitiveness)Michael Porter : teori Value Chain

Indonesia High cost economy

infrastruktur

Keunggulan suatu perusahaan diperoleh dengan :

1. Overall cost leadership2. Product/service differentiation3. Focus/product niche penegakan hukum

isu perburuhan

unfair competition

korupsi, dll.

Banyak lembaga dunia, lembaga manajemen dunia, maupun lembaga nasional yang melakukan survei seputar daya saing, antara lain : World Economic Forum; Institute of Management Development (IMD) Geneva; Economist Intelligence Unit; World Bank dan LPEM UI, dll.

Page 7: PERCEPATAN PEMBERANTASAN KORUPSI

7LAN

• Dari gambaran indikasi korupsi di atas terlihat bahwa tidak satupun yang menunjuk pada Tindak Pidana Korupsi.

• Jadi sebaiknya kita jangan hanya melihat korupsi sebagai tindak pidana saja, karena akan membatasi pendekatan kita terhadap korupsi, hanya melalui pendekatan represif.

• Pada kenyataannya korupsi lebih merupakan sebuah attitude/perilaku atau hasil dari sistem yang lemah/tidak benar

• Korupsi tidak hanya berbicara tentang bad people, tetapi juga merupakan gambaran dari bad systems.

• Dilihat dari sebabnya, korupsi dapat dibagi 2: Corruption by need

Corruption by greed

perbaikan penggajian dan sistem penggajian yang perlu upaya sistematis dan melibatkan berbagai instansi

penegakan hukum diyakini sebagai upaya yang lebih efektif agar tidak lagi terjadi kejahatan-kejahatan yang sama

Page 8: PERCEPATAN PEMBERANTASAN KORUPSI

8LAN

KORUPSI sebagai sebuah attitude yang negatif

• Pemborosan, inefisiensi• ‘Ungkapan terima kasih’ atas jasa yang memang

seharusnya diberikan• Tidak menghargai waktu• Memperlambat/menghambat pelayanan untuk

mendapatkan uang/’ongkos administrasi’ • Aneka ‘biaya pendidikan’ sekalipun dikatakan SPP gratis• Perencanaan kegiatan dibuat dengan ‘pertimbangan’

tertentu• Mem-proyek-kan kegiatan rutin instansi pemerintah • dll.

Perilaku ini telah dianggap sebagai perilaku yang wajar/biasa dalam seluruh aspek kehidupan kita

sehari-hari.

Page 9: PERCEPATAN PEMBERANTASAN KORUPSI

9LAN

Corruption as the product of failed/weak/bad systems

• Sistem sosial kita tidak mengenal pembatasan yang tegas antara yang private dan yang publik (mobil dinas wajar saja digunakan untuk antar menjemput anak sekolah).

• Materialisme dan konsumerisme membuat kita lebih memandang tampak luar sesorang.

Sistem Sosial

• Sistem politik juga lemah, seharusnya sistem politik memberi ruang yang cukup untuk partisipasi publik dan memberi mandat dan dukungan kepada lembaga-lembaga pemberantasan korupsi.

• Sistem politik bermuara pada pelaksanaan pemilu, dan untuk mendapatkan pemilu yang sehat, sistem politik kita harus diperbaiki.

Sistem Politik

• Sistem hukum kita lemah, salah satu dampaknya adalah judiciary corruption yang tampak dalam bentuk abuse of power maupun bribery dan embezzlement dalam proses penegakan hukum dan pencarian keadilan merupakan bukti lemahnya sistem hukum.

• Kelemahan sistem hukum ini menghasilkan putusan yang tidak berkualitas dan ketidakpastian hukum.

Sistem Hukum

Page 10: PERCEPATAN PEMBERANTASAN KORUPSI

10LAN

Corruption as the product of failed/weak/bad systems

• Banyak sistem di departemen yang masih memberi peluang korupsi.

• Molekulisasi birokrasi dan kekuasaan, sehingga sulit mencapai birokrasi yang profesional dan bukan sekedar kepanjangan tangan dari kekuasaan.

• Manajemen SDM masih sangat lemah. Manajemen SDM tidak sekedar membahas masalah cukup tidaknya gaji pegawai negeri/pegawai birokrasi, namun dimulai saat perencanaan dan pelaksanaan rekrutmen; pendidikan & pelatihan; pengukuran kinerja; pengembangan karir; hubungan antar pegawai; hak keuangan pegawai; sampai pada pemutusan hubungan kerja.

Sistem Administrasi Pemerintahan

• Konsep ‘rejeki’ sudah banyak berubah, uang lelah, uang pelicin, uang sidang, dll dianggap sebagai rejeki.

• Lebih parah lagi ada semacam kewajiban untuk berbagi sehingga menjadi berjamaah.

Sistem Budaya

Page 11: PERCEPATAN PEMBERANTASAN KORUPSI

11LAN

Pengertian Korupsi Berdasarkan UU 30 tahun 2002

Tindak Pidana Korupsi adalah tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam UU 31 / 1999 jo UU 20 / 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi – pasal 1 UU 30 Tahun 2002.

Didalam undang-undang tersebut kita dapat melihat berbagai-bagai delik yang dirumuskan sebagai tindak pidana korupsi

Page 12: PERCEPATAN PEMBERANTASAN KORUPSI

LAN 12

PENGGOLONGAN KORUPSI (1)

Korupsi yang terkait dengan kerugian keuangan/perekonomian negara (pasal 2 -3)

Korupsi yang terkait dengan suap menyuap• Pasal 5 ayat (1) huruf a & b• Pasal 13• Pasal 5 ayat (2)• Pasal 12 huruf a, b, c & d• Pasal 11• Pasal 6 ayat (1) huruf a & b• Pasal 6 ayat (2) korupsi yang terkait dengan penggelapan dalam jabatan• Pasal 8• Pasal 9• Pasal 10 huruf a, b &c

Page 13: PERCEPATAN PEMBERANTASAN KORUPSI

LAN 13

PENGGOLONGAN KORUPSI (2)

Korupsi yang terkait dengan perbuatan pemerasan• Pasal 12 huruf e, f & g Korupsi yang terkait dengan perbuatan curang• Pasal 7 ayat (1) huruf a, b, c & d• Pasal 7 ayat (2)• Pasal 2 huruf h Korupsi yang terkait dengan benturan kepentingan

dalam pengadaan• Pasal 12 huruf i Korupsi yang terkait dengan gratifikasi• Pasal 12 B jo, pasal 12 C

Page 14: PERCEPATAN PEMBERANTASAN KORUPSI

14LAN

Dampak Korupsi

• Rendahnya kualitas pelayanan publik

• Harga barang dan jasa menjadi mahal

• Meningkatnya masyarakat miskin

• Meningkatnya kesenjangan

• Meningkatnya masalah sosial dan kejahatan

• Mengancam kesatuan nasional

Page 15: PERCEPATAN PEMBERANTASAN KORUPSI

15LAN

Pemberantasan TPK

Pemberantasan TPK adalah serangkaian tindakan untuk : mencegah dan memberantas TPK melalui upaya koordinasi, supervisi, monitor, penyelidikan-penyidikan-penuntutan dan pemeriksaan di sidang pengadilan dengan peran serta masyarakat.

UU No. 30 Tahun 2002

Pasal 1 butir 3

Page 16: PERCEPATAN PEMBERANTASAN KORUPSI

16LAN

Koordinasi(Pasal 7)

TUGAS KPK

Supervisi(Pasal 8)

Penyelidikan, Penyidikan & Penuntutan(Pasal 11)

Pencegahan(Pasal 13)

Monitoring(Pasal 14)

Visi KPK

Tugas KPK sebagai amanat pasal 6 UU 30/2002

Misi KPK

Strategi KPK

Terkait dg tugas monitoring, KPK diberi wewenang melakukan pengkajian thd sistem pengelolaan administrasi di semua lembaga negara dan pemerintah.

Page 17: PERCEPATAN PEMBERANTASAN KORUPSI

LAN 17

Tugas Supervisi (Pasal 8)

Dalam melaksanakan tugas supervisi, KPK berwenang:

Melakukan pengawasan, penelitian, atau penelaahan thd instansi yg menjalankan tugasdan wewenang berkaitan dg pemberantasantpk, dan instansi yg melaksanakan pelayananpublik

Mengambil alih penyidikan atau penuntutanthd pelaku tpk yang sedang dilakukan oleh kepolisian atau kejaksaan

BPK BPKP

Itjen DepBawasda

Departemen, LPND, Kementerian

(pelayanan publik)

Kepolisian

Kejaksaan

(1)Pasal 9, 10

Kepolisian Kejaksaan

Page 18: PERCEPATAN PEMBERANTASAN KORUPSI

LAN 18

Tugas PencegahanTugas Pencegahan (Pasal 13)

UU No. 30 Tahun 2002

KPK berwenang melakukan tugas dan langkah pencegahan sbb:

Melakukan pendaftaran dan pemeriksaan thd laporan harta kekayaan penyelenggara negara

Menerima laporan dan menetapkan status gratifikasi

Menyelenggarakan program pendidikan antikorupsi pada setiap jenjang pendidikan

Merancang dan mendorong terlaksananya program sosialisasi pemberantasan tpk

Melakukan kerja sama bilateral atau multilateral dalam pemberantasan tpk

Melakukan kampanye antikorupsi kpd masyarakat umum

Depdiknas &semua Lemb.

pendidikan lain

MediaMassa, LSM,

Lemb keagamaanMasy umum

Luarnegeri

Page 19: PERCEPATAN PEMBERANTASAN KORUPSI

LAN 19

Tugas Monitoring (Pasal 14)

KPK berwenang melakukan tugas dan langkah pencegahan sbb:

Melakukan pengkajian thd sistempengelolaan administrasi

di semua lembaga negara& pemerintah

Memberi saran perubahan jika berdasarkan hasil pengkajian, sistem pengelolaan administrasi tersebut berpotensi korupsi

Kepada semua pimpinan lembaga negara & pemerintah

Melaporkan jika saran KPK mengenai usulan perubahan tersebut tidak diindahkan

Kepada :Presiden, DPR, & BPK

Page 20: PERCEPATAN PEMBERANTASAN KORUPSI

20LAN

INPRES Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi

1. Kepada seluruh Pejabat Pemerintah yang termasuk dalam kategori Penyelenggara Negara sesuai Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme yang belum melaporkan harta kekayaannya untuk segera melaporkannya kepada Komisi Pemberantasan Korupsi

2 Membuat penetapan kinerja dengan Pejabat dibawahnya secara berjenjang, yang bertujuan untuk mewujudkan suatu capaian kinerja tertentu dengan sumber daya tertentu, melalui penetapan target kinerja serta indikator kinerja yang menggambarkan keberhasilan pencapaiannya baik berupa hasil maupun manfaat.

Page 21: PERCEPATAN PEMBERANTASAN KORUPSI

21LAN

INPRES Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi

1. Meningkatkan kualitas pelayanan kepada publik baik dalam bentuk jasa ataupun perijinan melalui transparansi dan standarisasi pelayanan yang meliputi persyaratan-persyaratan, target waktu penyelesaian, dan tarif biaya yang harus dibayar oleh masyarakat untuk mendapatkan pelayanan tersebut sesuai peraturan perundang-undangan dan menghapuskan pungutan-pungutan liar.

2. Menetapkan program dan wilayah yang menjadi lingkup tugas, wewenang dan tanggungjawabnya sebagai program dan wilayah bebas korupsi.

3. Melaksanakan Keputusan Presiden Nomor 80 Tahun 2003 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah secara konsisten untuk mencegah berbagai macam kebocoran dan pemborosan penggunaan keuangan Negara.

Page 22: PERCEPATAN PEMBERANTASAN KORUPSI

22LAN

4 Menerapkan kesederhanaan baik dalam kedinasan maupun dalam kehidupan pribadi serta penghematan pada penyelenggaraan kegiatan yang berdampak langsung pada keuangan Negara.

5 Memberikan dukungan maksimal terhadap upaya-upaya penindakan korupsi yang dilakukan oleh Kepolisian Negara Republik Indonesia, Kejaksaan Republik Indonesia dan Komisi Pemberantasan Korupsi dengan cara mempercepat pemberian informasi yang berkaitan dengan perkara tindak pidana korupsi dan mempercepat pemberian ijin pemeriksaan terhadap saksi/tersangka.

6 Melakukan kerjasama dengan Komisi Pemberantasan Korupsi untuk melakukan penelaahan dan pengkajian terhadap sistem-sistem yang berpotensi menimbulkan tindak pidana korupsi dalam ruang lingkup tugas, wewenang dan tanggujawab masing-masing.

Page 23: PERCEPATAN PEMBERANTASAN KORUPSI

23LAN

7 Meningkatkan upaya pengawasan dan pembinaan aparatur untuk meniadakan perilaku koruptif dilingkungannya.

Khusus kepada :

Gubernur dan Bupati/Walikota

1. Menerapkan prinsip-prinsip tata kepemerintahan yang baik dilingkungan pemerintah daerah.

2. Meningkatkan pelayanan publik dan meniadakan pungutan liar dalam pelaksanaannya.

3. Bersama-sama dengan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah melakukan pencegahan terhadap kemungkinan terjadi kebocoran keuangan Negara baik yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara maupun Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah.

Page 24: PERCEPATAN PEMBERANTASAN KORUPSI

24LAN

3 Pilar utama good governance

Good Governance (UNDP) = memadukan political, economic, dan administrative authority untuk mengelola

pelaksanaan governance pada setiap tingkatan.T

RA

NS

PA

RA

NS

I

Political governance berkaitan dengan proses perumusan kebijakan yang menyerap sebanyak mungkin aspirasi masyarakat. Economic governance meliputi proses

pembuatan keputusan yang memfasilitasi kegiatan ekonomi dan menjamin adanya persaingan yang sehat diantara pelaku ekonomi. Sedangkan administrative governance berkaitan

dengan sistem implementasi kebijakan yang memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.

PA

RT

ISIP

AS

I

AK

UN

TA

BIL

ITA

S

Page 25: PERCEPATAN PEMBERANTASAN KORUPSI

25LAN

Karakteristik good governance

Strategic VisionParticipation

Accountability

Transparency

Responsiveness

Effectiveness & Efficiency

Equity

Rule of Law

Consensus orientation

7

1

3

2

5

8

9

4

6

Jika karakteristik ini dijiwai maka tidak sulit melaksanakan good

governance sbg upaya pencegahan korupsi

Page 26: PERCEPATAN PEMBERANTASAN KORUPSI

26LAN

Tata Kelola Pemerintahan yang Baik melalui Penerapan Island of Integrity

1. Penerapan Manajemen Berbasis Kinerja

2. Penerapan Pakta Integritas di antara penyelenggara negara dan pada proses pengadaan abarang dan jasa pemerintah

3. Penerapan Mekanisme Pengaduan Masyarakat

4. Peningkatan Kapasitas Pemerintahan Daerah

5. Reformasi Pelayanan Publik

6. Memberikan Akses Informasi kepada Publik

7. Pelibatan masyarakat melalui pendidikan dan peningkatan kepedulian masyarakat terhadap masalah korupsi

8. Pelatihan dan Bimbingan Teknis

9. Berbagi informasi tentang korupsi

Page 27: PERCEPATAN PEMBERANTASAN KORUPSI

27LAN

KESIMPULAN

Pemberantasan korupsi tidak mungkin dilakukan sendirian oleh instansi manapun tanpa dukungan dan komitmen yang kuat dari seluruh komponen bangsa. KPK ibarat sebuah lilin kecil di tengah kegelapan, karenanya KPK mengajak seluruh Pimpinan aparatur pemerintahan untuk bersama-sama menyalakan lilin masing-masing sehingga kegelapan tersebut dapat perlahan diakhiri.