Perbendaharaan negara presentasi 6

22
PERBENDAHARAAN NEGARA Sophi Oktaviana (1132502426) Lindawati (1132510031) Indriyani (1232500049) Eka Lestari (1232500858) Maya Dorena (1232501138)

description

 

Transcript of Perbendaharaan negara presentasi 6

Page 1: Perbendaharaan negara presentasi 6

PERBENDAHARAAN NEGARA

Sophi Oktaviana(1132502426)

Lindawati(1132510031)

Indriyani(1232500049)

Eka Lestari(1232500858)

Maya Dorena(1232501138)

Page 2: Perbendaharaan negara presentasi 6

Pengertian Perbendaharaan Negara

Perbendaharaan Negara adalah pengelolaan dan pertanggung jawaban keuangan negara, termasuk investasi dan kekayaan negara yang dipisahkan, yang ditetapkan dalam APBN dan APBD

Page 3: Perbendaharaan negara presentasi 6

Ruang Lingkup Pejabat Perbendaharaan

» Menteri / Pimpinan Lembaga» Gubernur / Walikota / Bupati» Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah» Menteri Keuangan» Kepala Satuan Kerja Pengelola Keuangan

Daerah» Bendahara

Page 4: Perbendaharaan negara presentasi 6

Azas Pelaksanaan Anggaran

Undang-undang tentang APBN sebagai dasar bagi Pemerintah Pusat

untuk melakukan penerimaan dan pengeluaran negara.

Peraturan Daerah tentang APBD sebagai dasar pagi Pemerintah

Daerah untuk melakukan penerimaan dan pengeluaran

daerah.

Page 5: Perbendaharaan negara presentasi 6

Pejabat Perbendaharaan Negara (Pengguna Anggaran)

Menteri atau Pimpinan Lembaga

Gubernur / Bupati / Walikota, selaku Kepala Pemerinatahan Daerah

Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah

Page 6: Perbendaharaan negara presentasi 6

Pejabat Perbendaharaan Negara(Bendahara Umum Negara atau Daerah)

Menteri Keuangan

Kepala Satuan Kerja Pengelola Keuangan Daerah

Page 7: Perbendaharaan negara presentasi 6

Pejabat Perbendaharaan Negara(Bendahara Penerimaan dan Pengeluaran)

• Menteri atau Pimpinan Lembaga atau Gubernur atau Bupati atau Walikota mengangkat bendahara

penerimaan atau bendahara pengeluaran untuk melaksanakan

tugas kebendaharaan dalam rangka pelaksanaan anggaran pendapatan

atau belanja pada kantor atau satker dilingkunagan K/L atau

satker perangkat daerah.

Page 8: Perbendaharaan negara presentasi 6

Pelaksanaan APBN

• Tahun anggaran, meliputi masa satu tahun mulai tanggal 1 Januari sampai dengan Desember

• APBN atau APBD dalam satu tahun anggaran

• Dokumen pelaksanaan anggaran

• Pelaksanaan anggaran pendapatan

• Pelaksanaan anggaran belanja

Page 9: Perbendaharaan negara presentasi 6

Pengelolaan Uang

• Pengelolaan Kas Umum NegaraMenteri Keuangan selaku BUN berwenang mengatur

dan menyelenggarakan rekening pemerintah.

• Pengelolaan Kas Umum Daerah Pejabat Pengelola Keuangan Daerah membuka Rekening

Kas Umum Daerah pada bank yang ditentukan oleh Gubernur/Bupati/Walikota.

Page 10: Perbendaharaan negara presentasi 6

• Pelaksanaan Penerimaan Negara/Daerah oleh Kementrian Negara/Lembaga/Satuan Kerja Perangkat Daerah

1. Menteri/Pimpinan Lembaga selaku Pengguna Anggaran dapat membuka rekening untuk keperluan pelaksanaan penerimaan, mengangkat Bendahara untuk menatausahakan penerimaan, dalam rangka pengelolaan Kas Negara.

2. Gubernur/Bupati/Walikota dapat memberikan ijin pembukaan rekening untuk keperluan pelaksanaan penerimaan, dan mengangkat Bendahara untuk menatausahakan penerimaan.

Page 11: Perbendaharaan negara presentasi 6

• Pengelolaan Uang Persediaan untuk Keperluan Kementrian Negara/Lembaga/Satuan Kerja Perangkat Daerah Menteri/Pimpinan Lembaga dapat membuka rekening untuk

keperluan pelaksanaan pengeluaran, mengangkat Bendahara untuk mengelola uang yang harus dipertanggung jawabkan dalam rangka pengelolaan Kas negara.

Gubernur/Bupati/Walikota dapat memberikan ijin pembukaan rekening untuk keperluan pelaksanaan pengeluaran serta mengangkat Bendahara untuk menatausahakan penerimaan.

Page 12: Perbendaharaan negara presentasi 6

Petunjuk Teknis Mekanisme Pembayarandan Pelaksanaan APBN

1. Umum Menteri/Pimpinan Lembaga selaku Pengguna Anggaran

menyusun dokumen pelaksanaan anggaran (Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran = DIPA) berdasarkan alokasi yang diterima dan menyampaikan kepada Menteri Keuangan selaku BUN unutk memperoleh pengesyahan.

2. Prosedur Penerbitan SPM oleh PA/Kuasa PA» Penetapan Pejabat Kuasa PA dan Penandatanganan SPM» Pembuatan Komitmen

3. Penerbitan Surat Permintaan Pembayaran (SPP)4. Penernitan Surat Perintah Membayar (SPM)

Page 13: Perbendaharaan negara presentasi 6

5. Jenis Pembayaran Pembayaran SPM Langsung Pembayaran Melalui Uang Persediaan

• Prosedur Penggunaan Uang Persediaan• Petunjuk Pelaksanaan Uang Persediaan• Prosedur Penerbitan Surat Perintah Pencairan Dana

(SP2D)• Keputusan Pengujian• Penerbitan SP2D• Penerbitan Daftar Penguji

Page 14: Perbendaharaan negara presentasi 6

Pengelolaan Piutang dan Utang

Pengelolaan Piutang1. Pemerintah pusat dapat memberikan pinjaman atau hibah kepada

pemerintah daerah/BUMN/BUMD/Lembaga Asing sesuai dengan yang tercantum/ditetapkan dalam APBN.

2. Tata cara pemberian pinjaman/hibah diatur dengan Peraturan Pemerintah.

3. Setiap pejabat yang diberi kuasa untuk mengelola pendapatan, belanja, dan kekayaan negara/daerah wajib mengusahakan agar setiap piutang negara/daerah diselesaikan seluruhnya dan tepat waktu.

4. Jika tidak dapat diselesaikan seluruhnya/tepat waktu, diselesaikan menurut perundangan yang berlaku.

5. Piutang negara/daerah jenis tertentu mempunyai hak mendahulu sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

6. Penyelesaiian piutang yang timbul sebagai akibat hubungan keperdataan dapat dilakukan melalui perdamaian, kecuali yang penyelesaiiannya diatur tersendiri dalam UU.

Page 15: Perbendaharaan negara presentasi 6

7. Penyelesaiian piutang yang menyangkut negara ditetapkan oleh Menteri Keuangan, Presiden dan Presiden dengan persetujuan DPR.8. Ketentuan untuk Pemerintah Daerah, ditetapkan oleh Gubernur/Bupati/Walikota dan Gubernur/Bupati/Walikota dengan pertimbangan DPRD.9. Perubahan atas jumlah uang, seperti yang di maksud tersebut, di tetapkan dalam UU.10. Piutang negara/daerah dapat dihapuskan secara mutlak atau bersyarat dari pembukuan, kecuali mengenai piutang negara/daerah yang cara penyelesaiannya diatur tersendiri dalam UU.11. Penghapusan dimaksud, sepanjang menyangkut piutang Pemerintah pusat, ditetapkan oleh Menteri Keuangan, Presiden dan Presiden dengan persetujuan DPR.12. Penghapusan piutang pemerintah daerah ditetapka oleh Gubernur/Bupati/Walikota dan Gubernur/Bupati/Walikota dengan persetujuan DPRD.13. Perubahan atas jumlah uang tersebut ditetapkan dengan UU.14. Tata cara penyelesaian dan penghapusan piutang negara/daerah tersebut diatur dengan peraturan pemerintah.

Page 16: Perbendaharaan negara presentasi 6

Pengelolaan Utang

1. Menteri Keuangan dapat menunjuk pejabat yang diberi kuasa atas nama Menteri Keuangan untuk mengadakan utang negara atau menerima hibah baik dari dalam negeri maupun luar negeri sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan dalam UU-APBN.

2. Utang/hibah tersebut diterus pinjamkan kepada Pemerintah Daerah/BUMN/BUMD.

3. Biaya berkenaan dengan utang/hibah tersebut dibebankan pada Anggaran Belanja Negara.

4. Tata cara pengadaan utang daerah dan penerimaan hibah tersebut diatur dengan peraturan pemerintah.

5. Gubernur/Bupati/Walikota dapat mengadakan utang daerah sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan dalam APBD.

6. Kepala Satuan Kerja Pengelola Keuangan Daerah menyiapkan pelaksanaan pinjaman daerah sesuai dengan keputusan Gubernur/bupati/walikota.

7. Biaya berkenaan dengan utang/hibah tersebut dibebankan pada Anggaran belanja Daerah.

Page 17: Perbendaharaan negara presentasi 6

8. Tata cara pengadaan utang dan penerimaan hibah tersebut diatur dengan peraturan pemerintah.9. Hak tagih mengenai utang atas beban negara/daerah kedaluwarsa setelah 5 (lima) tahun sejak utang tersebut jatuh tempo, kecuali ditetapkan lain oleh undang-undang.10. Kedaluwarsa tersebut tertunda bila pihak yang berpiutang mengajukan tagihan sebelum berakhirnya masa kedaluwarsa.11. Ketentuan nomor 9 tersebut tidak berlaku untuk kewajiban pembayaran bunga dan pokok pinjaman negara/daerah.

Page 18: Perbendaharaan negara presentasi 6

Pengelolaan Investasi dan Pengelolaan Barang milik Negara / Daerah

a. Pengelolaan Invetasi dan Penyertaan Modal• Pemerintah dapat melakukan investasi jangka panjang, yang

diatur dengan peraturan pemerintah maupun peraturan daerah, demikian juga penyertaan modal baik pemerintah pusat maupun daerah pada perusahaan negara/daerah/swasta.

b. Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah– Menteri keuangan mengatur pengelolaan barang milik

negara– Menteri/pimpinan lembaga adalah pengguna barang

bagi kementerian negara/lembaga dan kepala kantor adalah kuasa pengguna barang di kantor yang bersangkutan

– Gubernur/Bupati/Walikota menetapkan kebijakan pelolaan barang milik daerah

Page 19: Perbendaharaan negara presentasi 6

₋ kepala satuan kerja pengelola keuangan daerah melakukan pengawasan atas penyelenggaraan pengelolaan barang milik daerah, sedangkan kepala satuan kerja perangkat daerah adalah pengguna barang bagi satuan kerja daerah.

₋ Pengguna barang dan/atau kuasa pengguna barang wajib mengelola dan menata usahakan barang milik negara/daerah yang berada dalam penguasaannya.

₋ Barang milik negara/daerah yang diperlukan bagi penyelenggaraan tuga pemerintahannegara/daerah tidak dapat dipindah tangankan

₋ Pemindah tanganan barang milik daerah selain tanah dan/atau bangunan yang bernilai diatas 5 miliar dilakukan setelah mendapat persetujuan DPRD.

₋ Ketentuan mengenai pedoman teknis dan adminstrasi pengelolaan barang milik negara/daerah diatur dengan peraturan pemerintah.

₋ Larangan penyitaan uang dan barang milik negara/daerah dan/atau yang dikuasai negara/daerah.

Page 20: Perbendaharaan negara presentasi 6

Penyelenggaraan Tugas Pokok dan FungsiDirektorat Jendral Perbendaharaan

• Penyelenggaraan Pelaksanaan Anggaran Pendapat Belanja NegaraAtas dasar keputusan presiden nomor 35, 36,

dan 37 tahun 2004Daftar Isian Proyek dilakukan oleh Kantor

Wilayah Dirjen PerbendaharaanPenyelesaiian SPP, SPM dan penyelenggaraan

pengendalian dan pelaporan dilaksanakan oleh Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN)

Page 21: Perbendaharaan negara presentasi 6

• Pelaksanaan Kerja Operaional Direktorat Jendral Perbendaharaan Dalam rangka mendukung pelaksanaan kerja

operasional Dirjen perbendaharaan, segala sumber daya yang selama ini dimiliki dan/atau secara administratif dibawah pengawasan : Direktorat Jenderal Anggaran (DJA) Badan Akuntansi Keuangan Negara (BAKUN) Direktorat Jenderal Lembaga Keuangan (DJLK),

sepanjang terkait dengan penggabungan Direktorat Pengelolaan Penerusan Pinjaman, dan

Sekretariat Jenderal (Sekjen), sepanjang terkait dengan penggabungan Pusat manajemen obligasi negara, dan Badan Informasi dan Teknologi Keuangan, baik dalam bentuk uang, barang, maupun sumber daya manusia-dapat digunakan untuk keperluan penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi Direktorat Jenderal perbendaharaan.

Page 22: Perbendaharaan negara presentasi 6