PERBEDAAN TINGKAT MINAT BACA MAHASISWA … · PERBEDAAN TINGKAT MINAT BACA MAHASISWA DIPERPUSTAKAAN...

25
PERBEDAAN TINGKAT MINAT BACA MAHASISWA DIPERPUSTAKAAN DENGAN MINAT BACA MAHASISWA DIRUMAH Usulan Penelitian Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Penelitian Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Akuntansi Diajukan Oleh: Muhammad Imron Arifin A210140135 PENDIDIKAN AKUNTANSI FAKULTAS PENDIDIKAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2017

Transcript of PERBEDAAN TINGKAT MINAT BACA MAHASISWA … · PERBEDAAN TINGKAT MINAT BACA MAHASISWA DIPERPUSTAKAAN...

Page 1: PERBEDAAN TINGKAT MINAT BACA MAHASISWA … · PERBEDAAN TINGKAT MINAT BACA MAHASISWA DIPERPUSTAKAAN DENGAN MINAT BACA MAHASISWA DIRUMAH Usulan Penelitian Diajukan untuk Memenuhi Tugas

PERBEDAAN TINGKAT MINAT BACA MAHASISWA

DIPERPUSTAKAAN DENGAN MINAT BACA MAHASISWA

DIRUMAH

Usulan Penelitian Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Penelitian

Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Akuntansi

Diajukan Oleh:

Muhammad Imron Arifin

A210140135

PENDIDIKAN AKUNTANSI

FAKULTAS PENDIDIKAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2017

Page 2: PERBEDAAN TINGKAT MINAT BACA MAHASISWA … · PERBEDAAN TINGKAT MINAT BACA MAHASISWA DIPERPUSTAKAAN DENGAN MINAT BACA MAHASISWA DIRUMAH Usulan Penelitian Diajukan untuk Memenuhi Tugas

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat ALLAH SWT, atas karunia rahmat hidayah-

NYA, kegiatan penyusunan proposal ini dapat terlaksana dengan baik.

Penyusunan proposal ini merupakan salah satu kegiatan proses belajar–

mengajar di Universitas Muhammadiyah Surakarta, dalam upaya meningkatkan

ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan penyusunan proposal penelitian. Proposal

yang berjudul “Perbedaan Tingkat Minat Baca Diperpustakaan dengan Minat baca

Dirumah Pada mahasiswa semester 6 Program Studi Pendidikan Akuntansi

Universitas Muhammadiyah Surakarta. Proposal ini dibuat untuk memenuhi tugas

mata kuliah Penelitian Pendidikan.

Saya mengucapkan banyak terimakasih kepada dosen pengajar yang telah

memberikan saya bimbingan dan bantuan dalam penyelesaian proposal ini.

Akhirnya, semoga ALLAH SWT meridhoi kegiatan penyusunan proposal ini dan

memeberikan manfaat bagi kita semua yang membacanya.

Surakarta, 6 April 2017

Penulis,

DAFTAR ISI

Page 3: PERBEDAAN TINGKAT MINAT BACA MAHASISWA … · PERBEDAAN TINGKAT MINAT BACA MAHASISWA DIPERPUSTAKAAN DENGAN MINAT BACA MAHASISWA DIRUMAH Usulan Penelitian Diajukan untuk Memenuhi Tugas

HALAMAN JUDUL ....................................................................................... ii

KATA PENGANTAR .................................................................................... iii

DAFTAR ISI ................................................................................................... iv

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ...................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ............................................................................ 2

C. Pembatasan Masalah ........................................................................... 3

D. Perumusan Masalah ............................................................................. 3

E. Tujuan Penelitian ................................................................................. 3

F. Manfaat Penelitian ............................................................................... 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................... 5

A. Kajian Teori ......................................................................................... 5

B. Penelitian Masalah .............................................................................. 12

C. Kerangka Pikir ..................................................................................... 13

D. Hipotesis .............................................................................................. 15

BAB III METODE PENELITIAN .................................................................. 16

A. Jenis dan Desain Penelitian ................................................................. 16

B. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................................. 16

C. Subjek dan Objek Penelitian ............................................................... 17

D. Populasi dan Sampel ........................................................................... 17

E. Teknik Pengumpulan Data .................................................................. 18

F. Teknik Analisis Data ........................................................................... 18

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................. 21

A. Deskripsi data ....................................................................................... 21

B. Hasil Analisis Data ............................................................................... 21

C. Pembahasan .......................................................................................... 22

D. Keterbatasan Penelitian ........................................................................ 23

Page 4: PERBEDAAN TINGKAT MINAT BACA MAHASISWA … · PERBEDAAN TINGKAT MINAT BACA MAHASISWA DIPERPUSTAKAAN DENGAN MINAT BACA MAHASISWA DIRUMAH Usulan Penelitian Diajukan untuk Memenuhi Tugas

BAB V PENUTUP ........................................................................................... 24

A. Simpulan .............................................................................................. 24

B. Implikasi ............................................................................................... 24

C. Saran ..................................................................................................... 24

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 26

Page 5: PERBEDAAN TINGKAT MINAT BACA MAHASISWA … · PERBEDAAN TINGKAT MINAT BACA MAHASISWA DIPERPUSTAKAAN DENGAN MINAT BACA MAHASISWA DIRUMAH Usulan Penelitian Diajukan untuk Memenuhi Tugas

BAB I

Pendahuluan

A. Latar Belakang Masalah

Keluarga sebagai tempat awal di mulainya suatu pendidikan memegang

peranan penting untuk menanamkan kegemaran membaca,suatu keluarga yang

mempunyai kepedulian membaca akan selalu berusaha menumbuhkan minat

baca sejak dini dengan berbagai cara. Misalnya dengan menyediakan berbagai

buku dalam keluarga walaupun sedikit,mengajak anak ke tempat membaca

daripada ke tempat keramaian lainya, serta akan mengontrol apakah di dalam

rutinitas anggota keluarganya sudah ada kegiatan membaca atau belum,dan

selanjutnya dari masing-masing anggota keluarga tersebut akan dapat

mengoptimalkan peran dan fungsi perpustakaan baik di lingkungan

pendidikanya maupun keberadaan perpustakaan dalam masyarakatnya secara

umum. Hal tersebut mendapat perlindungan dari pemerintah sebagaiman dalam

UU Nomor 43 Tahun 2007, Bab XIII Pasal 48 yang berbunyi:

1. Pembudayaan kegemaran membaca dilakukan melalui keluarga, satuan

pendidikan,dan masyarakat.

2. Pembudayaan kegemaran membaca pada keluarga sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) difasilitasi oleh pemerintah dan pemerintah

daerah melalui buku murah dan berkualitas.

3. Pembudayaan kegemaran membaca pada satuan pendidikan

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dengan

mengembangkan dan memanfaatkan perpustakaan sebagai proses

belajar.

4. Pembudayaan kegemaran membaca pada masyarakat sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) dilakukan melalui penyediaan sarana

perpustakaan di tempat –tempat umum yang mudah di jangkau,murah

dan bermutu.

Berdasarkan studi "Most Littered Nation In the World" yang dilakukan oleh

Central Connecticut State Univesity pada Maret 2016 lalu, Kondisi minat baca

bangsa Indonesia cukup memprihatinkan. Indonesia dinyatakan menduduki

Page 6: PERBEDAAN TINGKAT MINAT BACA MAHASISWA … · PERBEDAAN TINGKAT MINAT BACA MAHASISWA DIPERPUSTAKAAN DENGAN MINAT BACA MAHASISWA DIRUMAH Usulan Penelitian Diajukan untuk Memenuhi Tugas

peringkat ke-60 dari 61 negara soal minat membaca. Memang tidak dapat

dipungkiri bahwa kebiasaan membaca masyarakat kita selama ini belum

tumbuh menjadi budaya. Apalagi dijadikan suatu kebutuhan pokok sehari-hari.

Suatu hal yang masih langka dan butuh perjuangan dan serta kesabaran.

Karena itu, munculnya sinyal rendahnya minat baca orang Indonesia, bukanlah

sesuatu hal yang berlebihan, dan memang itulah kenyataannya.

Mengingat tantangan masa depan semakin berat, dan perkembangan iptek

semakin laju dengan cepat dan menuntut SDM yang berkualitas, maka dengan

membaca kita dapat menyerap informasi sebanyak-banyaknya, yang pada

akhirnya bisa membentuk manusia cerdas dan kritis. Memang banyak kendala

yang dihadapi, tapi kalau tidak dimulai, minat baca hanya dibibir saja. Kita

perlu membangun tekat yang kuat dan memahami bahwa mencerdaskan

kehidupan bangsa harus dimulai dengan membaca. Untuk menciptakan

masyarakat belajar sepanjang hayat, melalui masyarakat membaca, harus ada

gerakan dan keterpaduan dari semua unsur terkait. Meminjam pepatah dalam

bahasa Inggris yang berbunyi You are what you eat, kita dapat mengubahnya

menjadi You are what you read.

Membaca dapat menentukan kualitas seseorang, bahkan kualitas bangsa.

Sebab dengan membaca kita dapat mengantarkan anak-anak (individu) yang

mencerahkan. Individu yang mencerahkan adalah individu pembelajar, dan

inilah yang dikatakan sebagai "manusia pembelajar". Dan sekaligus membawa

perubahan mental, baik cara pandang, sikap maupun perilaku. Dengan

membaca kita mengetahui dunia dan mampu bersaing dengan Negara lain,

dengan menulis kita mempengaruhinya, inilah yang dibuktikan oleh JK

Rowling dengan karya Harry Potternya.

Berdasarkan uraian diatas dapat dilihat bahwa minat baca sangat penting

bagi mahasiswa. Maka dari itu peneliti ingin mengetahui perbandingan minat

baca di perpustakaan dan minat baca di lingkungan rumah pada mahasiswa

pendidikan akuntansi Universitas Muhammadiyah Surakarta

Page 7: PERBEDAAN TINGKAT MINAT BACA MAHASISWA … · PERBEDAAN TINGKAT MINAT BACA MAHASISWA DIPERPUSTAKAAN DENGAN MINAT BACA MAHASISWA DIRUMAH Usulan Penelitian Diajukan untuk Memenuhi Tugas

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan pada latar belakang masalah di atas dapat diidentifikasi

beberapa permasalahan, yaitu:

1. Apa saja faktor-faktor yang menyebabkan rendahnya minat

membaca mahasiswa?

2. Apa saja yang dilakukan mahasiswa untuk mengisi waktu luang?

3. Apa saja yang harus dilakukan untuk mempengaruhi minat baca

mahasiswa?

4. Buku apa saja yang sering dibaca oleh mahasiswa?

5. Bagaimana minat membaca mahasiswa di perpustakaan?

C. Pembatasan Masalah

Berdasaran pemaparan peneliti pada latar belakang masalah dan identifikasi

masalah di atas, maka peneliti membatasi permasalahan pada tingkat minat

baca pada mahasiswa, sehingga dapat diketahui perbandingan minat baca

mahasiswa di perpustakaan dan di lingkungan rumah.

D. Perumusan Masalah

Adapun rumusan penelitian dalam penelitian ini adalah adakah perbedaan

tingkat minat baca mahasiswa di perpustakaan dengan di lingkungan rumah?

E. Tujuan Penelitian

Sesuai masalah yang telah dirumuskan sebelumnya, maka tujuan penelitian

ini adalah

1. Untuk mengetahui berapakah perbandingan tingkat minat baca

mahasiswa di perpustakaan

2. Untuk mengetahui berapakah perbandingan tingkat minat baca

mahasiswa di lingkungan rumah

F. Manfaat Penelitian

Page 8: PERBEDAAN TINGKAT MINAT BACA MAHASISWA … · PERBEDAAN TINGKAT MINAT BACA MAHASISWA DIPERPUSTAKAAN DENGAN MINAT BACA MAHASISWA DIRUMAH Usulan Penelitian Diajukan untuk Memenuhi Tugas

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk hal-hal sebagai berikut:

1. Masukan terhadap Universitas Muhammadiyah Surakarta untuk

meningkatkan kualitas perpustakaan.

2. Masukan terhadap orang tua untuk meningkatkan minat baca

anaknya di rumah.

3. Menambah pengetahuan mengenai tingkat minat baca mahasiswa

di perpustakaan dan di rumah

4. Referensi bagi peneliti berikutnya dalam mengkaji masalah yang

sama di masa mendatang.

Page 9: PERBEDAAN TINGKAT MINAT BACA MAHASISWA … · PERBEDAAN TINGKAT MINAT BACA MAHASISWA DIPERPUSTAKAAN DENGAN MINAT BACA MAHASISWA DIRUMAH Usulan Penelitian Diajukan untuk Memenuhi Tugas

BAB II

Tinjauan Pustaka

A. Kajian Teori

1. Minat Membaca

a. Pengertian Minat

Aktifitas membaca akan dilakukan oleh atau tidak sangat ditentukan

oleh minat individu terghadap aktivitas tersebut. Di sini tampak bahwa

minat merupakan motivator yang kuat untuk melakukan suatu aktifitas.

Secara umum minat dapat diartikan sebagai suatu kecenderungan

yang menyebabkan seseorang berusaha untuk mencari ataupun

mencoba aktivitas-aktivitas dalam bidang tertentu. Minat juga diartikan

sebagai sikap positif terhadap aspek-aspek lingkungan. Ada juga yang

mengartikan minat sebagai kecenderungan yang tetap untuk

memperhatikan dan menikmati suatu aktivitas disertai rasa senang.

Meichati (1972) mengartikan minat adalah perhatian yang kuat, intensif,

dan menguasai individu secara mendalam untuk tekun melakukan suatu

aktivitas.

Pawit M. Yusuf (1990: 56) minat adalah kesenangan atau perhatian

yang terus menerus terhadap suatu objek karena adanya pengharapan

akan memperoleh kemanfaatannya. Aspek minat terdiri dari aspek

kognitif dan aspek afektif. Aspek kognitif berupa konsep positif

terhadap suatu objek dan berpusat pada manfaat dari objek tersebut.

Aspek afektif nampak dalam rasa suka, tidak senang dan kepuasan

pribadi terhadap objek tersebut.

Hurlock (1999: 114), minat merupakan sumber motivasi yang

mendorong orang untuk melakukan apa yang mereka inginkan bila

mereka bebas memilih. Bila mereka melihat sesuatu akan

menguntungkan, mereka merasa berminat. Hal ini akan mendatangkan

kepuasan.

Jadi dapat disimpulkan bahwa minat merupakan suatu sikap batin

dari dalam diri seseorang yang merupakan suatu perhatian khusus

Page 10: PERBEDAAN TINGKAT MINAT BACA MAHASISWA … · PERBEDAAN TINGKAT MINAT BACA MAHASISWA DIPERPUSTAKAAN DENGAN MINAT BACA MAHASISWA DIRUMAH Usulan Penelitian Diajukan untuk Memenuhi Tugas

terhadap suatu hal tertentu yang tercipta dengan penuh kemauan dan

perasaan senang yang timbul dari dorongan batin seseorang. Minat

dapat dikatakan sebagai dorongan kuat bagi seseorang untuk melakukan

segala sesuatu dalam mewujudkan pencapaian tujuan dan cita-cita yang

menjadi keinginannya.

b. Pengertian Membaca

Dalam mencari informasi dan memperluas cakrawala pengetahuan,

membaca mempunyai arti penting. Dalam studi ilmu pengetahuan,

hampir semuanya diperoleh dengan membaca. Apabila seseorang bisa

membaca dia akan dapat mengenal kata-kata, gambar-gambar,

mengetahui, mengerti dan menghayati ide yang dikemukakan oleh

pengarang yang terdapat dalam suatu bacaan. Membaca adalah proses

untuk memperoleh pengertian dari kombinasi beberapa huruf dan kata.

Juel (1988) mengartikan bahwa membaca adalah proses untuk mengenal

kata dan memadukan arti kata dalam kalimat dan struktur bacaan.

Sedangkan menurut Ase S. Muchyidin (1980: 12) membaca adalah

proses penafsiran lambang dan pemberian makna terhadapnya.

Dari pengertian ini terungkap bahwa kegiatan membaca bukanlah

semata-mata proses visual saja, akan tetapi melibatkan dua macam

informasi, yaitu pertama yang datangnya dari apa yang ada di depan

mata kita, dan yang kedua datangnya dari belakang mata kita. Hasil

akhir dari proses membaca adalah seseorang mampu membuat intisari

dalam bacaan.

Membaca merupakan kemampuan dan keterampilan untuk membuat

suatu penafsiran terhadap bahan yang dibaca. Yang dimaksud dengan

kepandaian membaca tidak hanya menginterpretasikan huruf-huruf,

gambar-gambar, dan angka-angka saja, akan tetapi yang lebih luas

daripada itu ialah kemampuan seseorang untuk dapat memahami makna

dari suatu yang dibacanya. Batasan membaca menurut Edward L.

Thorndike yang dikutip oleh Nurhadi (1987: 13) adalah; “Reading as

Thinking and Reading as Reasoning”, yang artinya adalah, bahwa

Page 11: PERBEDAAN TINGKAT MINAT BACA MAHASISWA … · PERBEDAAN TINGKAT MINAT BACA MAHASISWA DIPERPUSTAKAAN DENGAN MINAT BACA MAHASISWA DIRUMAH Usulan Penelitian Diajukan untuk Memenuhi Tugas

proses membaca itu sebenarnya tidak ubahnya dengan proses ketika

seseorang sedang berpikir dan bernalar. Dalam proses membaca ini,

terlihat aspek-aspek berpikir seperti, mengingat, memahami, membeda-

bedakan, membandingkan, menemukan, menganalisis,

mengorganisasikan, dan pada akhirnya menerapkan apa-apa yang

terkandung dalam bacaan. Jadi, dalam membaca diperlukan intelektual

yang tinggi.

Selain itu, membaca merupakan suatu bentuk komunikasi antara

pembaca dan media cetak yang dibacanya sebagai wakil dari

penulisnya. Suatu komunikasi yang baik menuntut suatu pengalaman

linguistik yang erat hubungannya dengan segi-segi ekspresi. Karena

itulah membaca merupakan kegiatan intelektual yang dapat

mendatangkan pandangan, sikap, dan tindakan yang positif. Oleh karena

itu, Sunindyo (1976: 2) mengatakan, bahwa membaca sangat

bermanfaat, karena:

1) dapat mengisi waktu luang dengan kesibukan yang berguna;

2) dapat menambah pengetahuan;

3) dapat meningkatkan keterampilan yang berhubungan dengan

hobi, olahraga, dan seni yang sesuai dengan keperluannya

sendiri;

4) dapat mengembangkan watak dan perilaku yang baik;

5) dapat memanfaatkan perpustakaan-perpustakaan yang ada

dalam masyarakat.

Dapat disimpulkan bahwa membaca merupakan proses aktivitas

komunikasi yang kompleks. Membaca bertujuan untuk melihat,

memahami isi atau makna dan memperoleh pesan yang hendak

disampaikan penulis melalui media kata-kata atau bahasa tulis sehingga

diperoleh pemahaman terhadap bacaan. Melalui membaca, informasi dan

pengetahuan yang berguna bagi kehidupan dapat diperoleh. Orang yang

melakukan aktivitas tentunya mempunyai tujuan yang ingin dicapai,

demikian juga dalam kegiatan membaca. Seseorang yang membaca

Page 12: PERBEDAAN TINGKAT MINAT BACA MAHASISWA … · PERBEDAAN TINGKAT MINAT BACA MAHASISWA DIPERPUSTAKAAN DENGAN MINAT BACA MAHASISWA DIRUMAH Usulan Penelitian Diajukan untuk Memenuhi Tugas

dengan suatu tujuan, cenderung lebih memahami dibandingkan dengan

orang yang tidak mempunyai tujuan. Tujuan utama dalam membaca

adalah untuk mencari serta memperoleh informasi, mencangkup isi,

memahami makna bacaan.

c. Pengertian Minat Baca

Aspek minat membaca meliputi kesenangan membaca, kesadaran

akan manfaat membaca, frekuensi membaca, dan jumlah buku bacaan

yang pernah dibaca. Sinambela (1993) mengartikan minat membaca

adalah sikap positif dan adanya rasa ketertarikan dalam diri individu

terhadap aktivitas membaca dan tertarik terhadap buku bacaan. Aspek

minat meliputi kesenangan membaca, frekuensi membaca dam

kesadaran akan manfaat membaca.

Berdasar pendapat-pendapat di atas maka minat membaca adalah

kekuatan yang mendorong individu untuk memperhatikan, merasa

tertarik dan senang terhadap aktivitas membaca sehingga mereka

melakukan aktivitas membaca dengan keinginan sendiri. Secara

operasional Lilawati (1988) mengartikan minat membaca adalah suatu

perhatian yang kuat dan mendalam disertai dengan perasaan senang

terhadap kegiatan membaca sehingga mengarahkan individu untuk

membaca dengan kemauannya sendiri.

Minat baca bukanlah sesuatu yang lahir begitu saja pada diri

seseorang. Akan tetapi minat baca harus dipupuk dan dibina sejak usia

dini. Menurut Singer sebagaimana dikutip oleh Dewi (1997: 10)

menyatakan, bahwa minat bukanlah sesuatu yang dimiliki seseorang

begitu saja, melainkan merupakan sesuatu yang dapat dikembangkan.

Apakah seseorang menaruh minat atau tidak, ini tergantung pada

pengalaman-pengalaman yang diperoleh selama hidupnya.

Dari pendapat di atas dapat ditegaskan bahwa minat baca terkandung

unsur perhatian, kemauan, dorongan dan rasa senang untuk membaca.

Perhatian bisa dilihat dari perhatiannya terhadap kegiatan membaca,

Page 13: PERBEDAAN TINGKAT MINAT BACA MAHASISWA … · PERBEDAAN TINGKAT MINAT BACA MAHASISWA DIPERPUSTAKAAN DENGAN MINAT BACA MAHASISWA DIRUMAH Usulan Penelitian Diajukan untuk Memenuhi Tugas

mempunyai kemauan yang tinggi untuk membaca, dorongan dan rasa

senang yang timbul dari dalam diri maupun dari pengaruh orang lain.

Semua itu merupakan aktivitas yang dilakukan dengan penuh ketekunan

dan cenderung menetap.

d. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat Baca

Ada beberapa faktor yang mampu mendorong bangkitnya minat

baca masyarakat. Faktor-faktor tersebut adalah; (1) rasa ingin tahu yang

tinggi atas fakta, teori, prinsip, pengetahuan dan informasi, (2) keadaan

lingkungan fisik yang memadai, dalam arti tersedianya bahan bacaan

yang menarik, berkualitas dan beragam, (3) keadaan lingkungan sosial

yang kondusif, maksudnya adanya iklim yang selalu dimanfaatkan dalam

waktu tertentu untuk membaca, (4) rasa haus informasi, rasa ingin tahu,

terutama yang aktual, dan (5) berprinsip hidup bahwa membaca

merupakan kebutuhan rohani.

Minat baca merupakan potensi yang sudah ada di dalam diri setiap

orang yang terdapat dalam otak manusia sejak masa kosepsinya

(pembuahan) dalam rahim ibu. Potensi itu akan tumbuh dan berkembang

setelah dilahirkan ke dunia, tergantung dari faktor dorongan yang

tersedia, situasi dan kondisi, lingkungan kehidupan dari sistem yang

berlaku. Menurut Baderi, paling tidak ada lima faktor yang turut

mempengaruhi minat baca seseorang, yaitu; (1) Dorongan dari dalam, (2)

Lingkungan Keluarga, (3) Lingkungan masyarakat, (4) Lingkungan

sekolah/pendidikan, dan (5) Sistem pendidikan nasional.

Page 14: PERBEDAAN TINGKAT MINAT BACA MAHASISWA … · PERBEDAAN TINGKAT MINAT BACA MAHASISWA DIPERPUSTAKAAN DENGAN MINAT BACA MAHASISWA DIRUMAH Usulan Penelitian Diajukan untuk Memenuhi Tugas

2. Pengertian Lingkungan

Berdasarkan perkembangan ilmu pengetahuan, Stern

mengungkapkan manusia tumbuh dan berkembang dikarenakan

menyatunya pengaruh lingkungan dengan faktor genetiknya (Semiawan

1999: 127). Menurut para ahli genetik , faktor genetik adalah segala potensi

yang dibawa sejak lahir yang menjadi modal utama bagi kemampuan dan

kemajuan seseorang.

Adapun pengikut faktor lingkungan menyimpulkan lingkungan

yang mampu menghasilkan stimulasi dan nutrisi yang baik menjadi sebab

utama dari perkembangan dan perubahan seseorang yang disebut juga

dengan kemajuan dan perolehan. Sebaliknya, lingkungan yang miskin

memudahkan anak mendapat pengaruh yang negatif (Berndt, 1997: 102).

Lingkungan sebagai tempat, situasi, dan kondisi saat anak melakukan tes

juga dapat mempengaruhi hasil tes.( Anastasi dan Urbina,1988: 14)

Menurut Semiawan lingkungan adalah segala sesuatu di luar diri

individu ( eksternal) dan merupakan sumber informasi yang diperolehnya

melalui panca inderanya. Salah satu lingkungan yang terbukti sangat

berperan dalam pembentukan kepribadian murid adalah sekolah

(Semiawan, 1999: 127). Getzel dan Cuba berpendapat bahwa sekolah

sebagai suatu sistem social memiliki dua dimensi, yaitu dimensi

institusional dan dimensi individual terdiri dari orang-orang . Kedua

dimensi ini berinteraksi dan menunjukkan dirinya dalam bentuk perilaku

sosial atau berpadu dalam tujuan-tujuan persekolahan (Hamalik, 2003 : 22).

Lingkungan menurut Purwanto dalam (Asih, 2007:32) digolongkan

menjadi tiga,yaitu:

a. Lingkungan Keluarga, yang disebut juga lingkungan pertama.

b. Lingkungan Sekolah, yang disebut juga lingkungan kedua.

c. Lingkungan Masyarakat, yang disebut juga lingkungan ketiga

Page 15: PERBEDAAN TINGKAT MINAT BACA MAHASISWA … · PERBEDAAN TINGKAT MINAT BACA MAHASISWA DIPERPUSTAKAAN DENGAN MINAT BACA MAHASISWA DIRUMAH Usulan Penelitian Diajukan untuk Memenuhi Tugas

Lingkungan Sekolah

Menurut Soedijarto (2000: 46), sekolah sebagai pusat pembelajaran

yang bermakna dan sebagai proses sosialisasi dan pembudayaan

kemampuan, nilai, sikap, watak, dan perilaku hanya dapat terjadi dengan

kondisi infrastruktur, tenaga kependidikan, sistem kurikulum, dan

lingkungan yang sesuai. Dalam kaitannya dengan pengembangan minat

baca, pendapat lain menyebutkan sekolah dapat dijadikan sebagai pusat

pengembangan minat dan kegemaran membaca (Supriyanto, 1996: 1).

Berdasarkan pendapat ini sarana dan prasarana yang mendukung

terwujudnya sekolah sebagai pusat pengembangan minat baca wajib

disediakan, seperti perpustakaan, buku sekolah, program atau kegiatan-

kegiatan membaca, dan waktu untuk membaca. Penguatan Membaca,

Fasilitas Lingkungan Sekolah dan Keterampilan Dasar Membaca Pendapat

lain dari Semiawan (1999: 22) menyatakan sekolah sebagai sarana

pendidikan berfungsi juga sebagai lembaga untuk menyeleksi dan memilih

manusia yang berbakat, terampil dan mampu, sehingga masyarakat

berkembang ke arah kondisi yang bermanfaat (meritocracy), dan dapat

memenuhi kondisi masyarakat yang dipersiapkan untuk masa depan.

Dari berbagai pendapat dan teori di atas, disimpulkan lingkungan

sekolah adalah suatu tempat dengan iklim yang dikondisikan untuk belajar

dan mempersiapkan murid memenuhi perannya di masa sekarang dan masa

mendatang.

Pengertian Lingkungan Sekolah dibagi dua katagori yaitu :

a. Lingkungan Sekolah fisik yaitu seperti bangunan, alat, sarana, dan

gurunya.

b. Lingkungan Sekolah non fisik yaitu kurikulum, norma, dan

pembiasaan nilai-nilai kehidupan yang terlaksana di sekolah itu.

Lingkungan keluarga

Pengertian keluarga dikemukakan oleh Gunarsa (2009 : 5) bahwa

lingkungan keluarga merupakan “lingkungan pertama yang mula-mula

memberikan pengaruh yang mendalam bagi anak”. Dari anggota-anggota

Page 16: PERBEDAAN TINGKAT MINAT BACA MAHASISWA … · PERBEDAAN TINGKAT MINAT BACA MAHASISWA DIPERPUSTAKAAN DENGAN MINAT BACA MAHASISWA DIRUMAH Usulan Penelitian Diajukan untuk Memenuhi Tugas

keluarganya (ayah, ibu dan saudara-saudaranya) anak memperoleh segala

kemampuan dasar, baik intelektual maupun sosial.

Setiap sikap, pandangan dan pendapat orang tua atau anggota

keluarga lainnya akan dijadikan contoh oleh anak dalam berperilaku.

Demikian juga dengan pendapat Sadjaah (2002) yang mengemukakan

bahwa “keluarga merupakan unit terkecil dalam masyarakat memiliki

nuclear family maupun extended family, yang secara nyata mendidik

kepribadian seseorang dan mewariskan nilai-nilai budaya melalui interaksi

sesame anggota dalam mencapai tujuan”.

Pendapat lainnya tentang lingkungan keluarga yaitu menurut

Hasbullah (2008 : 38) yaitu “Lingkungan keluarga merupakan lingkungan

pendidikan pertama dan utama bagi anak, karena dalam keluarga inilah anak

pertama-tama mendapat didikan dan bimbingan. Dan dikatakan sebagai

lingkungan yang utama karena sebagian besar dari kehidupan anak adalah

di dalam keluarga.”

Dari uraian-uraian tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa

lingkungan keluarga merupakan lingkungan pertama dan utama yang

mempengaruhi perkembangan dan tingkah laku anak.

B. Penelitian Masalah

Menurut Masengi Amelia (2014), meneliti tentang Peranan orang

tua dalam mengembangkan minat baca siswa SD Negeri 121 Kecamatan

Malalayang Manado. Hasil penelitiannya adalah sebanyak 86% siswa sering

menggunakan perpustakaan sekolah untuk membaca, ini di sebabkan oleh

peran orang tua di rumah dalam mendidik dan membiasakan anaknya

membaca buku dirumah. Siswa SD Negeri 121 Manado saat dirumah

biasanya membaca buku 3-4 kali dalam seminggu dalam jangka waktu satu

jam.

Menurut Nur T. Ilham, Universitas Negeri Yogyakarta(2016)

Meneliti tentang Minat Baca Pada Siswa Kelas VI Sekolah Dasar Negeri

Delegan 2 Prambanan Sleman Yogyakarta, dengan hasil penelitian bahwa

Page 17: PERBEDAAN TINGKAT MINAT BACA MAHASISWA … · PERBEDAAN TINGKAT MINAT BACA MAHASISWA DIPERPUSTAKAAN DENGAN MINAT BACA MAHASISWA DIRUMAH Usulan Penelitian Diajukan untuk Memenuhi Tugas

tingkat minat baca siswa per hari hanya 15 sampai 30 siswa dari 175 siwa

atau 375-750 siwa per bulanya sehingga kurang lebih 17,1 % saja minat

siwa untuk membaca di perpustakaan.

Menurut Siswati, Universitas Diponegoro, Fakultas

Psikologi(2010), Meneliti tentang Minat Membaca Pada Mahasiswa (Studi

Deskriptif Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi UNDIP Semester I). Hasil

penelitiannya adalah membanca buku bagi mahasiswa hanya sekedar suka

tapi belum menjadikanya kebiasaan atau hobi, mahasiswa hanya membaca

dengan rentang waktu satu jam dalam sehari, mahasiwa kurang

memanfaatkan perpustakaan untuk meminjam buku. Sehingga dapat

disimpulkan bahwa tingkat minat baca mahasiswa masih rendah.

Menurut Deni Hardianto (2014), Studi Tentang Minat Baca

Mahasiswa Fakultas Ilmu Pendidikan UNY. Dari penelitian ditemukan

bahwa; (1) minat membaca mahasiswa FIP, secara umum termasuk dalam

kategori rendah, (2) aktivitas mahasiswa dikampus adalah menunggu di

depan kelas, hanya sebagian kecil mahasiswa yang memanfaatkan waktu

luang untuk membaca buku atau ke berkunjung ke perpustakaan. (3) buku

yang paling disukai mahasiswa FIP untuk dibaca adalah jenis buku-buku

popular (buku politik, buku pelatihan, buku pendidikan popular, buku-buku

motivasi) sedangkan untuk teks ilmiah kurang diminati aspek desain dan

layout kurang menarik, (4) intensitas waktu yang diluangkan mahasiswa

dalam membaca buku relatif rendah, yaitu kurang dari 1 jam tiap harinya

bahkan ada yang tidak perna sama sekali meluangkan waktu untuk

membaca, kecuali menjelang ujian, (5) faktor yang menghambat mahasiswa

dalam membaca, yang paling besar adalah berasal dari dalam diri

mahasiswa yang ditunjukan dengan kebiasaan atau kegemaran membaca

yang masih rendah.

C. Kerangka Berfikir

Minat baca dipengaruhi oleh banyak sekali faktor. Salah satu factor

yang diperkirakan mempengaruhi minat belajar adalah lingkungan. Pada

Page 18: PERBEDAAN TINGKAT MINAT BACA MAHASISWA … · PERBEDAAN TINGKAT MINAT BACA MAHASISWA DIPERPUSTAKAAN DENGAN MINAT BACA MAHASISWA DIRUMAH Usulan Penelitian Diajukan untuk Memenuhi Tugas

dunia pendidikan bagi mahasiswa khususnya minat baca sangat dibutuhkan

dalam proses belajar dan menambah ilmu.

Lingkungan adalah segala sesuatu di luar diri individu ( eksternal)

dan merupakan sumber informasi yang diperolehnya melalui panca

inderanya (Semiawan 1997 : 177). Lingkungan yang ingin diteliti adlah

perpustakaan dan lingkungan rumah. Perpustakaan ialah sebuah ruangan,

bagian sebuah gedung.ataupun gedung itu sendiri yang digunakan untuk

menyimpan buku dan terbitan lainnya yang biasanya disimpan menurut tata

susunan tertentu untuk digunakan pembaca, bukan untuk dijual. Dalam

pengertian buku dan terbitan lainnya termasuk di dalamnya semua bahan

cetak,buku, majalah, laporan, pamflet, prosiding, manuskrip (naskah),

lembaran musik, berbagai karya musik, berbagai karya media audiovisual

seperti filem, slid ( slide), kaset, piringan hitam, bentuk mikro seperti

mikrofilm, mikrofis, dan mikroburam ( microopaque ). Webster

menyatakan bahwa perpustakaan merupakan kumpulan buku, manuskrip,

dan bahan pustaka lainnya yang digunakan untuk keperluan studi `atau

bacaan, kenyamanan, atau kesenangan (Sulistyo-Basuki 1991:3).

Sedangkan rumah merupakan “keluarga merupakan unit terkecil dalam

masyarakat memiliki nuclear family maupun extended family, yang secara

nyata mendidik kepribadian seseorang dan mewariskan nilai-nilai budaya

melalui interaksi sesame anggota dalam mencapai tujuan” Sadjaah (2002).

Berdasarkan paparan diatas, maka bagan kerangka piker dalam

penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut

Kedua tempat tersebut memberikan suasana yang berbeda dalam

minat baca mahasiswa. Perbedaan tempat dimungkinkan dapat memberikan

Minat

Baca

Perpustakaan

Rumah

Page 19: PERBEDAAN TINGKAT MINAT BACA MAHASISWA … · PERBEDAAN TINGKAT MINAT BACA MAHASISWA DIPERPUSTAKAAN DENGAN MINAT BACA MAHASISWA DIRUMAH Usulan Penelitian Diajukan untuk Memenuhi Tugas

hasil tingkat minat baca mahasiswa. Minat baca mahasiswa dirumah akan

dapat memberikan presentase lebih tinggi dari pada minat baca mahasiswa

diperpustakaan.

D. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan kerangka berfikir yang telah diuraikan sebelumnya,

maka hipotesis yang diajukan pada penelitian ini adalah

H0 : Tidak ada perbedaan tingkat minat baca di perpustakaan dengan minat

baca dirumah pada mahasiswa semester 6 Program Studi Pendidikan

Akuntansi Universitas Muhammadiyah Surakarta Tahun Akademik

2016/2017.

H1 : Ada perbedaan tingkat minat baca di perpustakaan dengan minat baca

dirumah pada mahasiswa semester 6 Program Studi Pendidikan

Akuntansi Universitas Muhammadiyah Surakarta Tahun Akademik

2016/2017.

Page 20: PERBEDAAN TINGKAT MINAT BACA MAHASISWA … · PERBEDAAN TINGKAT MINAT BACA MAHASISWA DIPERPUSTAKAAN DENGAN MINAT BACA MAHASISWA DIRUMAH Usulan Penelitian Diajukan untuk Memenuhi Tugas

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Desain Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Menurut Sugiyono,

metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang

berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada

populasi atau sampel tertentu. Teknik pengambilan sampel pada umumnya

dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen

penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk

menguji hipotesis yang telah ditetapkan (Sugiyono, 2012: 7).

Desain Penelitian ini menggunakan desain Study Cross Sectional,

adalah suatu penelitian untuk mempelajari dinamika korelasi antara faktor-

faktor resiko dengan efek, dengan cara pendekatan observasi atau

pengumpulan data sekaligus pada suatu saat (poin time approach). Artinya,

tiap subjek penelitian hanya diobservasi sekali saja dan pengukuran

dilakukan terhadap status karakter atau variabel subjek pada saat

pemeriksaan. Hal ini tidak berarti semua subjek penelitian diamati pada

waktu yang sama. Tujuan penelitian ini untuk mengamati hubungan antara

faktor resiko dengan akibat yg terjadi berupa penyakit atau keadaan

kesehatan tertentu dalam waktu yang bersamaan, ditanya masalahnya

(akibat) sekaligus penyebabnya (faktor resikonya).

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini mengambil lokasi di Universitas Muhammadiyah

Surakarta. Penelitian direncanakan akan berlangsung dari bulan April 2017

sampai dengan Mei 2017. Pemilihan Universitas Muhammadiyah Surakarta

sebagai objek penelitian didasarkan pada tingkat minat baca mahasiswa

khususnya mahasiswa program studi Pendidikan Akuntansi semester 6

Tahun Akademik 2016/2017.

Page 21: PERBEDAAN TINGKAT MINAT BACA MAHASISWA … · PERBEDAAN TINGKAT MINAT BACA MAHASISWA DIPERPUSTAKAAN DENGAN MINAT BACA MAHASISWA DIRUMAH Usulan Penelitian Diajukan untuk Memenuhi Tugas

C. Subjek dan Objek Penelitian

Subjek dari penelitian ini adalah mahasiswa khususnya mahasiswa

program studi Pendidikan Akuntansi semester 6 Tahun Akademik

2016/2017. Sedangkan yang menjadi Objek dari penelitian ini adalah

perbedaan tingkat minat baca diperpustakaan dengan minat baca di rumah

pada mahasiswa.

D. Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa program

studi Pendidikan Akuntansi semester 6 Tahun Akademik 2016/2017 yang

terdiri dari 250 mahasiswa.

Sampel adalah sebagian wakil atau populasi yang diteliti. Menurut

Suharsini Arikunto, apabila subyek kurang dari 100, lebih baik diambil

semuanya, sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi.

Selanjutnya jika jumlah subyek lebih dari 100 maka dapat diambil sampel

antara 10, 15, 20, 25 %, atau lebih tergantung setidak-tidaknya dari:

a. Kemampuan peneliti dilihat dari waktu,

b. Sempit luasnya wilayah pengamatan setiap subyek karena hal ini

menyangkut banyak sedikitnya data.

c. Besar kecilnya resiko yang ditanggung oleh peneliti.

Sehubungan dengan besarnya jumlah populasi dan pertimbangan

waktu, biaya, serta kemampuan peneliti, maka peneliti mengambil sampel

10% dari jumlah mahasiswa program studi Pendidikan Akuntansi semester

6 Tahun Akademik 2016/2017 yang terdiri dari 250 mahasiswa, maka

diperoleh sampel sebanyak 25 mahasiswa.

Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik sampel acak

terstratifikasi (stratified random sampling), yakni mengambil sampel

dengan teknik proporsional – random sampling dari seluruh mahasiswa

Program Studi Pendidikan Akuntansi Semester 6 Tahun Akademik

2016/2017.

Page 22: PERBEDAAN TINGKAT MINAT BACA MAHASISWA … · PERBEDAAN TINGKAT MINAT BACA MAHASISWA DIPERPUSTAKAAN DENGAN MINAT BACA MAHASISWA DIRUMAH Usulan Penelitian Diajukan untuk Memenuhi Tugas

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini, yaitu:

a. Observasi

Observasi adalah metode pengumpulan data melalui pengamatan

langsung atau peninjauan secara cermat dan langsung di lapangan atau

lokasi penelitian. Dalam hal ini, peneliti dengan berpedoman kepada

desain penelitiannya perlu mengunjungi lokasi penelitian untuk

mengamati langsung berbagai hal atau kondisi yang ada di lapangan.

b. Angket

Yaitu dengan menyebar sejumlah pertanyaan kepada responden

yaitu mahasiswa program studi Pendidikan Akuntansi semester 6

Tahun Akademik 2016/2017.

Angket yang disusun adalah angket tertutup dengan menggunakan

model skala likert, yaitu angket yang sudah disediakan alternative

jawabannya sehingga responden tinggal memilih, hal ini akan

memudahkan responden dalam menjawab.

Skala ini disusun sesuai dengan alternatif jawaban sebagai berikut:

Selalu (SL) diberi skor 4

Sering (SR) diberi skor 3

Kadang-kadang (KD) diberi skor 2

Tidak pernah (TP) diberi skor 1

F. Teknik Analisis Data

Dalam penelitian ini menggunakan paired sample t-test untuk

menguji ada tidaknya perbedaan rata-rata minat baca di perpustakaan dan

rumah. Sebelum dilakukan pengujian hipotesis terlebih dahulu dilakukan uji

prasyarat analisis yang terdiri dari uji normalitas dan uji homogenitas,

dengan rumus sebagai berikut :

1. Uji prasyarat analisis

a) Uji normalitas

Page 23: PERBEDAAN TINGKAT MINAT BACA MAHASISWA … · PERBEDAAN TINGKAT MINAT BACA MAHASISWA DIPERPUSTAKAAN DENGAN MINAT BACA MAHASISWA DIRUMAH Usulan Penelitian Diajukan untuk Memenuhi Tugas

Uji normalitas digunakan untuk melihat data berdistribusi normal

atau tidak. Hal ini penting dilakukkan agar dapat menentukan teknik

analisis yang tepat untuk kondisi data awal, yaitu menggunakan

statistik parametik ataukah statistik non parametik. Pengujian

normalitas dapat dilakukan dengan menggunakan uji Chi kuadrat

(X2), Liliefors atau Kolmogorov-Smirnov. Pengujian normalitas

pada penelitian ini menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov.

Pengolahan data untuk uji normalitas menggunakan SPSS 16.

Keputusan uji normalitas jika nilai signifikansi lebih besar dari 0,05

maka berdistribusi normal.

a) Uji homogenitas

Uji homogenitas digunakan untuk memastikan apakah kedua

kelompok mempunyai varian yang sama atau tidak. Jika kedua

kelompok mempunyai varian yang sama maka kelompok-kelompok

yang dibandingkan adalah kelompok yang mempunyai varians

homogen. Dalam penelitian ini uji homogenitas menggunakan uji

Lavene dan pengolahan datanya menggunakan SPSS 16. Keputusan

uji homogenitas jika nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 maka

bervariansi homogen.

2. Pengujian hipotesis menggunakan paired sample t-test (uji-t)

Rumus uji-t untuk dua sampel berpasangan terdapat dua jenis yaitu uji-

t dengan polled varians dan uji-t dengan separated varians, rumus

tersebut adalah

a) Uji-t dengan separated varians

b) Tipe pollet Varians

Page 24: PERBEDAAN TINGKAT MINAT BACA MAHASISWA … · PERBEDAAN TINGKAT MINAT BACA MAHASISWA DIPERPUSTAKAAN DENGAN MINAT BACA MAHASISWA DIRUMAH Usulan Penelitian Diajukan untuk Memenuhi Tugas

Keterangan :

X1 = rata rata kelompok I

X2 = rata rata kelompok II

S12 = variansi dari kelompok I

S22 = variansi dari kelompok II

n1 = besar sample dari kelompok I

n1 = besar sample dari kelomok II

Rumus yang akan digunakan tergantung dari bentuk datanya. Ketentuan dari

penggunaan kedua rumus tersebut adalah sebagai berikut:

1) Apabila jumlah anggota sampel n1 = n2 dan varians homogen, maka

dapat digunakan rumus t-test, baik untuk separated maupun polled

varians. Untuk mengetahui t tabel digunakan dk yang besarnya dk = n1

+ n2 – 2

2) Apabila 𝑛1 ≠ 𝑛2 dan varians homogen dapat digunakan t-test dengan

polled varians, Besarnya dk = n1 + n2 – 2

3) Apabila n1 = n2 dan varians tidak homogen, dapat digunakan rumus

separated varians maupun Tipe polled varians dengan dk = n1 – 1 atau

dk = n1 – 1.

4) Apabila 𝑛1 ≠ 𝑛2 dan varians tidak homogen, digunakan rumus

separated varians. Harga t sebagai pengganti harga t tabel dihitung dari

selisih harga ttabel dengan dk = n1 – 1 atau dk = n1 – 1. (Sugiyono,

2008:138-139)

Page 25: PERBEDAAN TINGKAT MINAT BACA MAHASISWA … · PERBEDAAN TINGKAT MINAT BACA MAHASISWA DIPERPUSTAKAAN DENGAN MINAT BACA MAHASISWA DIRUMAH Usulan Penelitian Diajukan untuk Memenuhi Tugas

DAFTAR PUSTAKA

Margono, S. 2005. Metode Penelitian Pendidikan. Jakarta : PT. Rineka Cipta.

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R & D. Bandung:

Alfabeta

Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS

19. Semarang:Badan Penerbit Universitas Diponegoro

Arikunto, S. 1992. Prosedur Penelitian. Jakarta; Rineka Cipta.

Idris. 2008. Aplikasi Model Analisis Data Kuantitatif dengan Program SPSS.

Padang: Penerbit FE UNP.

Depdiknas. 2003. Kamus Besar Bahasa Indonesia (Edisi III). Jakarta: Balai

Pustaka.

Arikunto Suharsimi, 2006, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek,

Rineka Cipta, Jakarta.

https://journal.ugm.ac.id/bip/article/download/8271/6400 (Diakses pada 4 April

2017)

http://eprints.uny.ac.id/9915/2/bab%202%20-%20NIM%2008108241058.pdf

(Diakses pada 4 April 2017)

https://pustakakita.wordpress.com/2007/05/25/meningkatkan-minat-baca-dalam-

keluarga/ (Diakses pada 5 April 2017)

https://sujarwohart.wordpress.com/2010/01/31/lingkungan-keluarga-serta-tugas-

dan-kewajibannya/ (Diakses pada 5 April 2017)

http://ejournal.undip.ac.id/index.php/psikologi/article/view/2957 (Diakses pada 5

April 2017)

http://www.academia.edu/7673894/Minat_Membaca_Siswa_kelas_X_dan_XI_di

_perpustakaan_SMAN_60_jakarta (Diakses pada 5 April 2017)