Perbedaan Sni Dan Jorc Mengenai Sumberda

24
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pengeboran merupakan salah satu kegiatan yang sangat penting baik dalam dunia pertambangan maupun perminyakan. Dalam dunia pertambangan, pengeboran dilakukan untuk mengetahui lapisan batuan yang ada di dalam permukaan tanah, artinya materialnya sendiri diperlukan untuk analisis lapisan batuan. Batubara merupakan salah satu bahan galian energi yang memegang peranan penting dalam perekonomian Indonesia. Hal itu dikarenakan tren saat ini dimana peralihan penggunaan energi dari minyak bumi ke batubara sedang gencar – gencarnya dilakukan oleh industri – industri domestik maupun dalam negeri. Oleh karena itu, kebutuhan akan batubara dewasa ini meningkat pesat, sehingga kegiatan eksplorasi batubara pun ikut mengalami peningkatan yang signifikan. Dalam eksplorasi batubara, pengeboran dilakukan untuk mengetahui kedalaman dan ketebalan batubara yang ada di dalam permukaan bumi. Setelah mengetahui ketebalan dan kedalaman batubara, barulah dapat dihitung estimasi sumberdaya dan cadangannya. 1

Transcript of Perbedaan Sni Dan Jorc Mengenai Sumberda

Page 1: Perbedaan Sni Dan Jorc Mengenai Sumberda

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pengeboran merupakan salah satu kegiatan yang sangat penting baik dalam

dunia pertambangan maupun perminyakan. Dalam dunia pertambangan,

pengeboran dilakukan untuk mengetahui lapisan batuan yang ada di dalam

permukaan tanah, artinya materialnya sendiri diperlukan untuk analisis lapisan

batuan.

Batubara merupakan salah satu bahan galian energi yang memegang peranan

penting dalam perekonomian Indonesia. Hal itu dikarenakan tren saat ini dimana

peralihan penggunaan energi dari minyak bumi ke batubara sedang gencar –

gencarnya dilakukan oleh industri – industri domestik maupun dalam negeri. Oleh

karena itu, kebutuhan akan batubara dewasa ini meningkat pesat, sehingga kegiatan

eksplorasi batubara pun ikut mengalami peningkatan yang signifikan.

Dalam eksplorasi batubara, pengeboran dilakukan untuk mengetahui

kedalaman dan ketebalan batubara yang ada di dalam permukaan bumi. Setelah

mengetahui ketebalan dan kedalaman batubara, barulah dapat dihitung estimasi

sumberdaya dan cadangannya.

Standar klasifikasi sumberdaya dan cadangan batubara di Indonesia mengacu

pada SNI No : 13-6011-1999. Standar ini dibuat sebagai pedoman resmi klasifikasi

sumberdaya dan cadangan batubara yang berfungsi untuk menghindari kerancuan

dalam penafsiran beberapa istilah yang berhubungan dengan penentuan

sumberdaya cadangan dan batubara di Indonesia.

1.2. Maksud dan Tujuan

1.2.1.Maksud

Maksud dari pembuatan makalah ini adalah agar dapat lebih memahami

tentang teknik perhitungan batubara dengan metode SNI dan JORC dan sehingga

1

Page 2: Perbedaan Sni Dan Jorc Mengenai Sumberda

kelak dapat mengelompokkan besaran sumberdaya dan cadangan batubara

berdasarkan data yang diperoleh di lapangan.

1.1.1.Tujuan

Tujuan dari pembuatan makalah ini antara lain mahasiswa dapat :

Mengetahui dan memahami isi dari SNI dan JORC mengenai klasifikasi

sumberdaya dan cadangan batubara.

Mengetahui dan memahami isi dari SNI dan JORC mengenai perhitungan

sumberdaya batubara.

2

Page 3: Perbedaan Sni Dan Jorc Mengenai Sumberda

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Klasifikasi Sumberdaya Batubara menurut SNI

SNI (Standar Nasional Indonesia) untuk klasifikasi sumber daya dan

cadangan batu bara memiliki kode yaitu SNI 13-6011-1999 yang dikeluarkan Badan

Standarisasi Nasional pada tahun 1999. Memiliki sebelas bagian yaitu : Ruang

Lingkup

1. Acuan

2. Definisi

3. Istilah dan pengertian

4. Tahap Eksplorasi

5. Tipe endapan batu bara dan kondisi geologi

6. Kelas sumber daya dan cadangan

7. Dasar Klasifikasi

8. Persyaratan

9. Pelaporan

10. Pengujian

Klasifikasi berdasarkan SNI adalah upaya pengelompokan sumberdaya dan

cadangan batu bara berdasarkan keyakinan geologi dan kelayakan ekonomi. Di

dalam SNI, terdapat acuan dalam tahap-tahap eksplorasi sumberdaya batubara.

Tahapannya meliputi empat tahap eksplorasi yaitu survei tinjau (Reconnaissance),

prospeksi (Prospecting), eksplorasi pendahuluan (Preliminary exploration) dan

eksplorasi rinci (Detailed exploration).

a. Survei tinjau

Mengidentifikasi daerah yang secara geologis mengandung endapan

batubara.

Kegiatannya : studi geologi regional, penafsiran inderaja, inspeksi lapangan

dengan skala 1:100.000

3

Page 4: Perbedaan Sni Dan Jorc Mengenai Sumberda

b. Prospeksi

Membatasi daerah sebaran endapan batubara

Kegiatannya : pemetaan geologi dengan skkala 1 : 50.000, pengukuran

stratigrafi, pembuatan paritan dan sumuran, pemboran uji, percontohan, dan

analisis

c. Eksplorasi pendahuluan

Mengetahui gambaran awal 3D endapan batu bara, mencakup tebal,

geometri, sebaran, struktur, kuantitas dan kualitas

Kegiatan : Pemetaan skala 1:10.000, pemetaan topografi, pemboran, logging

geofisika, pencontohan yang lebih lanjut

d. Eksplorasi rinci

Mengetahui kuantitas dan kualitas dan model 3D secara rinci

Kegiatan : pemetaan geologi dan topografi skala 1:2000, pemboran dan

pencontohan, logging geofisika, pengkajian geohidrologi dan geoteknik

Di dalam SNI, diberikan tipe endapan batu bara dan kondisi geologi. SNI

membagi tipe endapan batu bara Indonesia dalam tipe Ombilin, Sumsel, Kaltim dan

Bengkulu yang memiliki karakteristik yang khas di masing-masing tipe. Karakteristik

yang ditampilkan adalah cerminan dari sejaran sedimentasinya dan proses-proses

geologis lainnya. Dalam kondisi geologinya, karakteristik geologi dapat

dikelompokkan menjadi tiga yaitu sederhana, moderat dan kompleks.

Tabel 2.1Parameter aspek vs. kondisi geologi

ParameterKondisi Geologi

Sederhana Moderat Kompleks

Aspek Sedimentasi

Variasi ketebalan Sedikit bervariasi Bervariasi Sangat bervariasi

Kesinambungan Ribuan meter Ratusan meter Puluhan meter

Percabangan Hampir tidak ada Beberapa Banyak

Aspek Tektonik

Sesar Hampir tidak ada Jarang Rapat

Lipatan Hampir tidak terlipat Terlipat sedang Terlipat kuat

4

Page 5: Perbedaan Sni Dan Jorc Mengenai Sumberda

Intrusi Tidak berpengaruh Berpengaruh Sangat berpengaruh

Kemiringan Landai Sedang Curam

Aspek Kualitas

Variasi kualitas Sedikit bervariasi Bervariasi Sangat bervariasi

Dasar Klasifikasi sumber daya dan cadangan dalam SNI berdasarkan pada

tingkat keyakinan geologi dan kajian kelayakan. Pengelompokannya mengandung

dua aspek yaitu aspek geologi dan aspek ekonomi.

1. Aspek Geologi

Sumberdaya terukur harus memiliki tingkat keyakinan yang lebih tinggi

daripada sumberdaya tertunjuk dan begitu selanjutnya seperti yang ditunjukkan

pada Tabel 2. Tingkat keyakinan geologi secara kuantitatif dicerminkan oleh jarak

informasi yang didapat dari singkapan dan lubang bor

2. Aspek Ekonomi

Ketebalan mineral lapisan batubara dapat ditambang dan ketebalan maksimal

lapisan pengotor dapat menyebabkan kualitas batubaranya menurun karena

kandungan abunya yang meningkat. Itu adalah salah satu unsur yang terkait dalam

aspek ekonomi dan perlu diperhatikan dalam penggolongan sumber daya batubara

1. Sumber Daya Hipotektik (Hypothectical Resources)

Jumlah batubara di daerah penyelidikan atau bagian dari daerah penyelidikan

yang dihitung dari data yang memenuhi tahap penyelidikan survei tinjau

2. Sumber Daya Tereka (Inferred Resources)

Jumlah batubara di daerah penyelidikan yang dihitung berdasarkan data yang

memenuhi syarat yang ditetapkan untuk tahap penyelidikan prospeksi

3. Sumber Daya Tertunjuk (Indicated Resources)

Jumlah batubara di daerah penyelidikan yang dihitung berdasarkan data yang

memenuhi syarat yang ditetapkan untuk tahap penyelidikan

eksplorasipendahuluan

4. Sumber Daya Terukur (Measured Resources)

Jumlah batubara di daerah penyelidikan yang dihitung berdasarkan data yang

memenuhi syarat yang ditetapkan untuk tahap penyelidikan eksplorasi rinci

5

Page 6: Perbedaan Sni Dan Jorc Mengenai Sumberda

5. Cadangan Terkira (Probable Reserves)

Sumber daya batubara tertunjuk dan sebagian sumberdaya terukur, tetapi

berdasarkan kajian kelayakan semua faktor yang terkait telah terpenuhi

sehingga hasil kajiannya dinyatakan layak

6. Cadangan Terbukti (Proved Reserves)

Sumberdaya batubara yang berdasarkan kajian kelayakan semua faktor terkait

telah terpenuhi sehingga hasil kajiannya dinyatakan layak

Tabel 2.2Klasifikasi Sumber Daya dan Cadangan Batubara Status

Hasil Kajian

Tahap Eksplorasi

Survei tinjau ProspeksiEksplorasi

pendahuluanEksplorasi rinci

Belum

Layak

Sumber Daya

Hipotektik

(Hypothectical

Resources)

Sumber Daya

Tereka

(Inferred

Resources)

Sumber Daya

Tertunjuk

(Indicated

Resources)

Sumber Daya

Terukur

(Measured

Resources)

Layak

Cadangan Terkira (Probable Reserves)

Cadangan Terbukti

(Proved Reserves)

Kajian kelayakan didasarkan dalam faktor faktor sebagai berikut:

Ekonomi

Penambangan

Pengolahan

Pemasaran

Kebijakan pemerintah

Peraturan/ perundang-undangan

Lingkungan

Sosial

Persyaratan yang berhubungan dengan aspek geologi adalah jarak titik

informasi untuk setiap kondisi geologi dan kelas sumberdayanya. Sedangkan untuk

persyaratan yang berhubungan dengan aspek ekonomi adalah persyaratan batas

minimal ketebalan batubara yang dapat ditambang untuk batu bara jenis batu bara

berenergi rendah (Brown coal) dan batu bara jenis batubara berenergi tinggi (hard

coal) akan menunjukkan angka yang berbeda karena kandungan panasnya berbeda

6

Page 7: Perbedaan Sni Dan Jorc Mengenai Sumberda

(panas merupakan parameter utama kualitas batu-bara). Untuk brown coal, lapisan

batu bara minimal ≥ 1 meter dan lapisan pengotornya ≤ 0,3 meter. Sedangkan untuk

hard coal, lapisan batu bara minimal ≥ 0,4 meter dan lapisan pengotornya ≤ 0,3

meter

Tabel 2.3Jarak titik informasi menurut kondisi geologi

Kondisi

Geologi

Sumberdaya

Hipotektik

Sumberdaya

Tereka

Sumberdaya

Tertunjuk

Sumberdaya

Terukur

Sederhana Tidak Terbatas1000 < X ≤

1500500 < X ≤ 1000 X ≤ 500

Moderat Tidak Terbatas 500 < X ≤ 1000 250 < X ≤ 500 X ≤ 250

Kompleks Tidak Terbatas 200 < X ≤ 400 100 < X ≤ 200 X ≤ 100

2.2 Klasifikasi Sumberdaya menurut standar Australia ( JORC )

1. Kategori Cadangan

a. Kategori Cadangan berdasarkan Geologi

Diidentifikasi (Mineral) Sumber: badan khusus mineral-bantalan bahan yang

lokasi, kuantitas, dan kualitas diketahui dari pengukuran tertentu atau perkiraan dari

bukti geologis. Sumber daya diidentifikasi meliputi komponen ekonomi dan

subeconomic.: Untuk mencerminkan derajat jaminan geologi, sumber daya

diidentifikasi dapat dibagi menjadi kategori berikut:

Terukur

Sumber Daya yang tonase dihitung dari dimensi terungkap dalam singkapan,

parit, kerja, dan lubang bor, dan untuk yang kelas dihitung dari hasil sampling rinci.

Situs untuk inspeksi, pengambilan sampel, dan pengukuran jarak begitu dekat, dan

karakter geologi sangat didefinisikan dengan baik, bahwa ukuran, bentuk, dan

kandungan mineral yang mapan.

Diindikasikan

Sumber Daya yang tonase dan kelas dihitung dari informasi yang serupa

dengan yang digunakan untuk sumber daya diukur, tetapi situs untuk inspeksi,

pengambilan sampel, dan pengukuran jauh terpisah atau sebaliknya kurang

memadai spasi. Tingkat jaminan, meskipun lebih rendah dari sumber daya dalam

7

Page 8: Perbedaan Sni Dan Jorc Mengenai Sumberda

kategori diukur, cukup tinggi untuk mengasumsikan kontinuitas antara titik

pengamatan. Menunjukkan: Sebuah istilah kolektif untuk jumlah sumber daya

terukur dan terindikasi.

Tersirat

Sumber Daya yang perkiraan kuantitatif sebagian besar didasarkan pada

pengetahuan yang luas dari karakter geologi deposit dan yang ada sedikit, jika ada,

contoh atau pengukuran.. Perkiraan didasarkan pada kontinuitas diasumsikan atau

pengulangan yang ada bukti geologi. Bukti ini mungkin termasuk perbandingan

dengan deposito sejenis.. Tubuh yang benar-benar tersembunyi dapat dimasukkan

jika ada bukti geologi tertentu kehadiran mereka. Perkiraan sumber daya tereka

harus dinyatakan secara terpisah dan tidak digabungkan dalam total tunggal dengan

sumber daya diukur atau ditandai.

b. Kategori sumber daya berdasarkan pertimbangan ekonomi.

Ekonomi

Istilah ini menyiratkan bahwa, pada saat penentuan, ekstraksi menguntungkan

atau produksi di bawah asumsi investasi didefinisikan telah ditetapkan, analitis

menunjukkan, atau diasumsikan dengan kepastian yang memadai.

Subeconomic

Istilah ini mengacu ke sumber-sumber yang tidak memenuhi kriteria ekonomi,

sumber daya subeconomic termasuk kategori paramarginal dan submarginal.

Paramarginal

Itu bagian dari sumber daya subeconomic yang, pada waktu penentuan,

hampir memenuhi kriteria untuk ekonomi. Karakteristik utama dari kategori ini adalah

ketidakpastian ekonomi dan / atau kegagalan (meskipun hanya) untuk memenuhi

kriteria yang menentukan ekonomiTermasuk sumber daya yang dapat menghasilkan

perubahan didalilkan diberikan dalam faktor ekonomi atau Teknologi.

2. Cakupan Kode JORC

Dasar-dasar pengaturan laporan JORC

8

Page 9: Perbedaan Sni Dan Jorc Mengenai Sumberda

a. Transparansi

Laporan harus disediakan dengan informasi yang cukup, disajikan secara

jelas, terang terangan dan tidak menyesatkan agar pembacanya dapat

mengerti.

b. Materialitas

Laporan mengandung semua informasi yang relevan yang dapat membuat

investor dan penasehat professionalnya percaya bahwa tambang tersebut

layak untuk ditambang.

c. Kompetensi

Laporan didasarkan pada pekerjaan yang sesuai dan memenuhi syarat dan

didukung oleh orang-orang professional (Competent person) yang telah

berpengalaman di bidangnya (dapat melaksanakan tugas sesuai kode etik).

3. Pelaporan Umum

a. Laporan publik tentang hasil eksplorasi perusahaan, sumber daya mineral atau

cadangan bijih harus mencakup deskripsi dari gaya dan sifat mineralisasi.

b. Perusahaan harus mengungkapkan informasi apapun yang relevan tentang

endapan mineral yang secara material dapat mempengaruhi nilai ekonomi

kepada perusahaan. Perusahaan juga harus segera melaporkan perubahan

materi apapun dalam pengklasifikasian sumberdaya mineral dan cadangan

bijih.

b. Perusahaan harus meninjau dan laporan tentang sumberdaya mineral dan

cadangan bijih setidaknya setiap tahun.

c. Pada kode, jika sesuai, kualitas bisa disetarakan atau digantikan kadar dan

volume bisa digantikan tonase.

4. Pelaporan Mengenai Hasil Eksplorasi

a. Hasil Eksplorasi meliputi data dan informasi yang merupakan hasil dari

tahapan-tahapan eksplorasi. Hasil Eksplorasi memiliki kemungkinan sebagai

deklarasi formal awal tentang sumberdaya mineral atau cadangan bijih.

b. Laporan umum hasil eksplorasi harus mencakup informasi yang relevan

seperti eksplorasi, jenis konteks, dan metode sampling, interval sampling dan

metode, lokasi sampel yang relevan, distribusi, dimensi, dan lokasi relatif dari

9

Page 10: Perbedaan Sni Dan Jorc Mengenai Sumberda

semua tes yang relevan dengan data, metode agregasi data, serta status

kepemilikan tanah.

c. Contoh hasil eksplorasi adalah hasil sampling singkapan atau outcrop, hasil

survey geokimia dan geofisika, dan hasil dari penyadapan assay pada lubang

bor.

5. Pelaporan Mengenai Sumberdaya Mineral

Sumberdaya Mineral adalah keterdapatannya konsentrasi atau material

ekonomis intrinsik di dalam atau pada kerak bumi dalam berbagai bentuk,kualitas,

dan kuantitas yang memiliki prospek baik untuk ekstraksi ekonomi yang

berkesinambungan. Lokasi, kuantitas, kadar, karakteristik geologi, dan

kesinambungan dari suatu sumberdaya mineral dapat diketahui, diperkirakan atau

ditafsirkan dari berbagai pengetahuan serta bukti geologi yang spesifik. Sumberdaya

mineral diklasifikasikan sesuai dengan tingkat keyakinan geologi ke dalam

Sumberdaya Mineral Tersirat (Inferred Mineral Resources), Sumberdaya Mineral

Terindikasi (Indicated Mineral Resources), dan Sumberdaya Mineral Terukur

(Measured Mineral Resources).

a. Sumberdaya Mineral Tersirat (Inferred Mineral Resources)

Adalah bagian dari sumberdaya mineral yang tonase, kadar, dan kandungan

mineralnya dapat diperkirakan dengan tingkat kepercayaan yang rendah. Hal ini

disimpulkan dan diasumsikan dari bukti-bukti geologi tetapi kontinuitas geologi dan

atau kadar tidak terverifikasi. Hal ini didasarkan pada informasi yang dikumpulkan

melalui teknik yang sesuai dari lokasi seperti singkapan, parit, lubang, kerja dan

lubang bor yang mungkin terbatas atau ketidakpastian kualitas.

b. Sumberdaya Mineral Terindikasi (Indicated Mineral Resources)

Adalah bagian dari sumberdaya mineral yang tonase, densitas, bentuk,

karakteristik, kadar, dan kandungan mineral dapat diperkirakan dengan tingkat

kepercayaan yang wajar atau sedang. Hal ini didasarkan atas informasi eksplorasi,

sampling, dan pengujian melalui teknik yang tepat dari lokasi seperti singkapan,

parit, pit, dan lubang bor. Lokasi berjarak terlalu luas untuk mengetahui kondisi

geologi atau kontinuitas kadar, tapi memiliki jarak yang cukup untuk bisa

mengasumsikan kekontinuitasan.

10

Page 11: Perbedaan Sni Dan Jorc Mengenai Sumberda

c. Sumberdaya Mineral Terukur (Measured Mineral Resources)

Adalah bagian dari sumberdaya mineral yang tonase, densitas, bentuk fisik,

karakteristik, kadar, dan kandungan mineralnya dapat diperkirakan dengan tingkat

kepercayaan yang tinggi. Hal ini didasarkan pada eksplorasi rinci dan dapat

diandalkan, sampling dan pengujian informasi yang dikumpulkan melalui teknik yang

sesuai dari lokasi seperti singkapan, parit, lubang, kerja dan lubang bor. Lokasi

berjarak cukup dekat untuk mengkonfirmasi kontinuitas geologi dan kadar.

6. Pelaporan Mengenai Cadangan Bijih

Cadangan Bijih adalah bagian dari Sumberdaya Mineral Terukur dan

Terindikasi yang dapat ditambang dan memiliki nilai ekonomi. Meliputi diluting

material dan kerugian yang mungkin terjadi ketika material tersebut yang ditambang.

Cadangan bijih diklasifikasikan berdasarkan tingkat kepercayaan menjadi Cadangan

Bijih “mungkin” (Probable Ore Reserves) dan Cadangan Bijih “terbukti” (Proved Ore

Reserves).

a. Cadangan Bijih “mungkin” (Probable Ore Reserves)

Adalah bagian ekonomis yang dapat ditambang dari Sumberdaya Mineral

Terindikasi (Indicated Ore Reserves). Penilaian yang sesuai dan studi telah

dilakukan mencakup pertimbangan dan faktor modifikasi (modifying factors) yaitu

penambangan, metalurgi, ekonomi, pemasaran, hukum, lingkungan, sosial, dan

kebijakan pemerintahan. Cadangan Bijih “mungkin” (Probable Ore reserves) ini

memiliki tingkat kepercayaan yang lebih rendah dari Cadangan Bijih “terbukti”

(Proved Ore Reserves), tetapi memiliki kualitas yang cukup cukup untuk berfungsi

sebagai dasar pemgambilan keputusan dalam pengembangan suatu endapan.

b. Cadangan Bijih “terbukti” (Proved Ore Reserves)

Adalah bagian ekonomis yang dapat ditambang dari Sumberdaya Mineral

Terukur (Measured Ore Reserves). Penilaian yang sesuai dan studi telah dilakukan

mencakup pertimbangan dan faktor modifikasi yaitu pertambangan, metalurgi,

ekonomi, pemasaran, hukum, lingkungan, sosial, dan kebijakan pemerintahan.

Cadangan Bijih “terbukti” (Proved Ore Reserves) memiliki tingkat kepercayaan

kategori estimasi cadangan yang tertinggi. Gaya mineralisasi atau faktor lain bisa

membuktikan bahwa cadangan bijih tidak ditemukan dalam beberapa endapan.

11

Page 12: Perbedaan Sni Dan Jorc Mengenai Sumberda

7. Pelaporan Mineralised Fill, Sisa-sisa, Pilar, Mineralisasi Derajat Rendah, Stok,

Dumps, dan Tailing

Kode ini berlaku untuk pelaporan semua bahan mineral berpotensi ekonomi.

Hal ini dapat mencakup mineralised fill, sisa-sisa, pilar, mineralisasi derajat rendah,

stok, dumps dan tailing (sisa-sisa bahan) di mana ada prospek untuk ekstraksi

ekonomi dalam kasus sumberdaya mineral, dan di mana ekstraksi cukup dibenarkan

dalam kasus cadangan bijih.

BAB III

PEMBAHASAN

12

Page 13: Perbedaan Sni Dan Jorc Mengenai Sumberda

JORC dan SNI adalah sama-sama merupakan suatu klasifikasi dari

sumberdaya dan cadangan yang digunakan dalam industri pertambangan. Namun

JORC dan SNI memiliki beberapa perbedaan.

3.1 Perbedaan SNI dan JORC dari Pengertiannya.

JORC (The Joint Ore Reserves Committee) dalam pengertiannya merupakan

ketetapan standar-standar minimum, rekomendasi dan petunjuk dalam pelaporan

publik di area Australasia yang menyangkut hasil eksplorasi, sumber daya mineral

dan cadangan bijih. Sedangkan SNI (Standar Nasional Indonesia) yang dalam hal ini

mengenai ‘Klasifikasi Sumber Daya dan Cadangan Batubara’ adalah suatu standar

yang meliputi acuan, definisi, istilah, dasar dan kriteria klasifikasi, persyaratan,

pelaporan, dan pengujian sumber daya dan cadangan batubara. Dengan

membandingkan dua definisi di atas, dapat dengan jelas ditemukan perbedaan yang

paling mendasar, yakni cakupan maupun objek yang dibahas dimana dalam JORC,

mineral dan bijih merupakan topik bahasan utama, sedangkan SNI hanya

membahas mengenai batubara saja.

3.2 Perbedaan SNI dan JORC mengenai Prinsip Dasar Pengoperasian.

Pada JORC, kita dapat menemukan mengenai prinsip-prinsip dasar dalam

pengoperasian dan pengaplikasian JORC yaitu transparansi, materialitas, dan

kompetensi. Kemudian, kita dapat menemukan bahwa JORC menitikberatkan yang

dapat melakukan klasifikasi dan yang diakui adalah yang dilakukan oleh Competent

Person, yakni seseorang yang merupakan anggota dari Fellow of The Australasian

Institute of Mining and Metallurgy, atau dari Australian Institute of Geoscientists, atau

dari ‘Recognised Overseas Professional Organisation’ (‘ROPO’) yang terdaftar

secara publik dari waktu ke waktu. Competent Person harus memiliki, minimum lima

tahun, pengalaman yang relevan dari suatu jenis mineralisasi dan tipe endapan dan

pada aktivitas yang sedang dilakukannya. Mengenai hal ini, kita tidak

menemukannya dalam SNI yang hanya menuliskan dilakukan oleh panitia/lembaga

penguji yang dibentuk instansi yang berwenang, yang anggotanya adalah para ahli

13

Page 14: Perbedaan Sni Dan Jorc Mengenai Sumberda

yang berkompeten dan berpengalaman di bidangnya tanpa ada batasan tahun

pengalaman seseorang.

3.3 Perbedaan SNI dan JORC dari Klasifikasi Batubara.

Dalam pengertian mengenai sumber daya dan cadangan antara JORC dan

SNI dapat dikatakan sama, begitu pula dalam pengertian mengenai inferred (tereka)

indicated (tertunjuk), dan measured (terhitung), serta probable (terkira) dan proven

(terbukti). Namun dalam SNI, kita dapat menemukan istilah hypothetical coal

resources yang artinya jumlah batubara di daerah penyelidikan atau bagian dari

daerah penyelidikan yang dihitung berdasarkan data yang memenuhi syarat-syarat

yang ditetapkan untuk tahap penyelidikan survei tinjau.

Perbedaan lain yang dapat kita temukan adalah dalam SNI dapat ditemukan

klasifikasi batubara berdasarkan nilai energi atau kalor, klasifikasi batubara

berdasarkan kompleksitas kondisi geologi, persyaratan jarak antar lubang bor

berdasarkan kondisi geologi, serta persyaratan kuantitatif ketebalan lapisan

batubara dan pengotor yang akan ditambang. Detail-detail ini tidak kita temukan

dalam JORC.

3.4 Perbedaan SNI dan JORC mengenai Pelaporan.

Mengenai pelaporan, SNI melampirkan suatu tabel baku yang

menggambarkan status terakhir mengenai sumber daya dan cadangan batubara

secara rinci yang meliputi lokasi, jenis batubara, total sumber daya dan cadangan

serta kedalaman. JORC melampirkan suatu tabel check list of assesment and

reporting criteria, yang meliputi teknik dan data sampling, hasil eksplorasi, estimasi

cadangan, hingga studi pasar, sehingga dapat dikatakan bentuk pelaporan JORC

lebih spesifik dan mendetail namun tidak terdapat bentuk baku laporannya. Dan di

JORC mengatur bahwa perusahaan harus melakukan pelaporan tentang informasi

yang relevan dengan endapan yang dapat mempengaruhi nilai ekonomi perusah

aan dan mengatur pelaporan dilakukan setidaknya setahun sekali yang tidak diatur

dalam SNI

14

Page 15: Perbedaan Sni Dan Jorc Mengenai Sumberda

Di dalam SNI, terdapat tahapan-tahapan eksplorasi yang baku untuk

melakukan eksplorasi bahan galian, namun di JORC kita tidak menemukannya. Dan

di SNI ada klasifikasi yang berasal dari tiap tahapan eksplorasi.

BAB IV

KESIMPULAN

15

Page 16: Perbedaan Sni Dan Jorc Mengenai Sumberda

Salah satu tahap akhir kegiatan pertambangan adalah pelaporan hasil

eksplorasi. Penulisan hasil eksplorasi yang baik harus berpedoman pada standar

yang sudah ditentukan.

Dalam mengelompokkan suatu sumberdaya mineral dan batubara, memang

sudah sepatutnya ada suatu dasar dalam mengklasifikasi sumberdaya tersebut.

Beberapa yang dikenal dan digunakan di Indonesia khususnya adalah SNI dan

JORC. SNI adalah pengklasifikasian sumberdaya dan cadangan batubara yang

dibuat oleh Indonesia yang mana membuat klasifikasi berdasarkan Tahapan

eksplorasi, Aspek geologis dan ekonomis.

SNI membagi klasifikasi sumberdaya hypotectic (Hipotektik), inferred (tereka)

indicated (tertunjuk), dan measured (terhitung), serta Cadangan probable (terkira)

dan proven (terbukti). Sedangkan JORC adalah pengklasifikasian yang dibuat oleh

Asosiasi di Australia yang mengklasifikasikan tidak hanya batubara seperti halnya

SNI, namun juga mineral-mineral lainnya. Jika dibandingkan dengan klasifikasi SNI,

di JORC tidak mencantumkan sumberdaya hipotektik. Keduanya memiliki

persamaan dan perbedaan namun keduanya saling melengkapi dalam kegiatan

eksplorasi dan pengklasifikasian mineral dan batubara. Jadi kita tidak hanya dapat

menggunakan salah satu, namun dapat menggunakan keduanya.

SNI dan JORC merupakan metoda yang digunakan sebagai alat bantu untuk

menjaga kualitas dalam kegiatan teknis pengambilan data dan juga pengolahan data

yang dalam hal ini berguna untuk menunjang kegiatan penghitungan sumberdaya

dan cadangan; yang mana lebih penting daripada hal ini adalah mengenai pelaku

atau pelaksana yang melaksanakan kegiatan penghitungan sumberdaya dan

cadangan, harus diperhatikan mengenai kapabilitas dan tingkat tanggungjawabnya

terhadap hasil daripada penghitungan yang telah dilaksanakannya

DAFTAR PUSTAKA

16

Page 17: Perbedaan Sni Dan Jorc Mengenai Sumberda

Miftahul, Ivan. 2013. “Klasifikasi Cadangan Batubara”. Blogspot. Diakses pada

tanggal 17 Oktober 2015. http://ivanmiftahulfikri92.blogspot.com/2013/

10/klasifikasi-cadangan-batubara-menurut.html

Anonim. 2009. “Klasifikasi Sumberdaya dan Cadangan Batubara”. Docstoc. Diakses

pada tanggal 17 Oktober 2015. http://www.docstoc.com/docs/12908357/

Klasifikasi-Sumberdaya-dan-Cadangan-Batubara

Setyo Oetomo, Dedy. 2013. “SNI vs JORC pada Perhitungan Sumberdaya

Batubara”. Wordpress. Diakses pada tanggal 17 Oktober 2015. http://

dedysetyopermata.wordpress.com/2013/01/29/sni-vs-jorc-pada-perhitunng

an-sumberdaya-batubara/

17