Perbedaan Sistem Hidrolik Dengan Pneumatik

2
PERBEDAAN SISTEM HIDROLIK DENGAN PNEUMATIK Perbedaan antara sistem hidrolik dan pneumatik adalah sebagai berikut: Pada fluida kerja, sistem hidrolik menggunakan fluida cair bertekanan sedangkan pada pneumatic menggunakan fluida gas bertekanan. Sistem pneumatik umumnya menggunakan tekanan 4 – 7 kgf/cm2 dan menghasilkan output yang lebih kecil daripada sirkuit hidrolik, sehingga cocok untuk pekerjaan ringan Sifat compressibility (mampu tekan) dari sirkuit hidrolik lebih besar daripada sirkuit pneumatic Udara bertekanan memiliki resistansi (tahanan) kecil terhadap aliran dan dapat dijalankan dengan lebih tepat daripada tenaga hidrolik Sistem hidrolik sensitif terhadap kebocoran minyak, api dan kontaminasi. Sedangkan udara bertekanan tidak mempunyai masalah seperti itu jika sirkuitnya dirancang dengan baik Udara bertekanan dihasilkan oleh kompresor yang umumnya dimiliki oleh pabrik, tetapi sistem hidrolik membutuhkan pompa Batas temperatur yang mampu diterima oleh peralatan hidrolik 60 – 70°C, sedangkan untuk pneumatik dapat dijalankan hingga 180°C. Contoh-contoh penggunaan sistem hidrolik: Dongkrak hidrolik Hydrostatic transmission, untuk menggerakkan peralatan konstruksi, kendaraan berat, mesin pertanian dan mentransmisikan tenaga ke actuator tipe rotasi Komponen yang digunakan pada sistem hidrolik: Piston sebagai actuator Pompa mengubah energi mekanis dari putaran poros menjadi energy fluida dan juga untuk menaikkan fluida kerja Tangki menstabilkan sirkulasi tekanan minyak yang dikeluarkan pompa, menyimpan fluida bertekanan, menghindari pressure drop apabila sejumlah besar minyak dipakai dalam waktu singkat Manometer (pressure gauge): mengukur tekanan kerja fluida pada saat piston melakukan langkah maju dan langkah mundur Hose Hose Couplers (penyambung hose) III. Kelebihan Dan Kekurangan Hidrolik Pneumatik ( Harry L. Stewart 1983) Kelebihan Pada Penggunaan Pneumatik

description

• Pada fluida kerja, sistem hidrolik menggunakan fluida cair bertekanan sedangkan pada pneumatic menggunakan fluida gas bertekanan.• Sistem pneumatik umumnya menggunakan tekanan 4 – 7 kgf/cm2 dan menghasilkan output yang lebih kecil daripada sirkuit hidrolik, sehingga cocok untuk pekerjaan ringan• Sifat compressibility (mampu tekan) dari sirkuit hidrolik lebih besar daripada sirkuit pneumatic• Udara bertekanan memiliki resistansi (tahanan) kecil terhadap aliran dan dapat dijalankan dengan lebih tepat daripada tenaga hidrolik

Transcript of Perbedaan Sistem Hidrolik Dengan Pneumatik

PERBEDAAN SISTEM HIDROLIK DENGAN PNEUMATIKPerbedaan antara sistem hidrolik dan pneumatik adalah sebagai berikut:

Pada fluida kerja, sistem hidrolik menggunakan fluida cair bertekanan sedangkan pada pneumatic menggunakan fluida gas bertekanan.Sistem pneumatik umumnya menggunakan tekanan 4 7 kgf/cm2 dan menghasilkan output yang lebih kecil daripada sirkuit hidrolik, sehingga cocok untuk pekerjaan ringanSifat compressibility (mampu tekan) dari sirkuit hidrolik lebih besar daripada sirkuit pneumaticUdara bertekanan memiliki resistansi (tahanan) kecil terhadap aliran dan dapat dijalankan dengan lebih tepat daripada tenaga hidrolikSistem hidrolik sensitif terhadap kebocoran minyak, api dan kontaminasi. Sedangkan udara bertekanan tidak mempunyai masalah seperti itu jika sirkuitnya dirancang dengan baikUdara bertekanan dihasilkan oleh kompresor yang umumnya dimiliki oleh pabrik, tetapi sistem hidrolik membutuhkan pompaBatas temperatur yang mampu diterima oleh peralatan hidrolik 60 70C, sedangkan untuk pneumatik dapat dijalankan hingga 180C.

Contoh-contoh penggunaan sistem hidrolik: Dongkrak hidrolik Hydrostatic transmission, untuk menggerakkan peralatan konstruksi, kendaraan berat, mesin pertanian dan mentransmisikan tenaga ke actuator tipe rotasi Komponen yang digunakan pada sistem hidrolik:Piston sebagai actuatorPompa mengubah energi mekanis dari putaran poros menjadi energy fluida dan juga untuk menaikkan fluida kerjaTangki menstabilkan sirkulasi tekanan minyak yang dikeluarkan pompa, menyimpan fluida bertekanan, menghindari pressure drop apabila sejumlah besar minyak dipakai dalamwaktu singkatManometer (pressure gauge): mengukur tekanan kerja fluida pada saat piston melakukan langkah maju dan langkah mundurHoseHose Couplers (penyambung hose)

III.Kelebihan Dan Kekurangan Hidrolik Pneumatik

( Harry L. Stewart 1983)Kelebihan Pada Penggunaan Pneumatik1.Ketersediaan yang tak terbatas2.Mudah disalurkan3.Fleksibilitas temperature4.Aman5.Bersih6.Pemindahan daya dan Kecepatan sangat mudah diatur7.Dapat disimpan

Kekurangan Pada Penggunaan Pneumatik1.Memerlukan instalasi peralatan penghasil udara2.Mudah terjadi kebocoran3.Menimbulkan suara bising4. Mudah Mengembun

Kelebihan Pada Penggunaan Hidrolik1.Ringan2 Mudah dalam pemasangan3. Sedikit perawatan4.Sistem hidrolik hampir 100 % efisien, bukan berartimengabaikan terjadinya gesekanfluida.5.Memiliki tekanan kerja yang relatif lebih besar daripada sistem pneumatik, sehingga cocok untuk pekerjaan-pekerjaan berat.

Kekurangan Pada Penggunaan Hidrolik1.Fluida yang digunakan (Oli ) Mahal2.Apabila Terjadi kebocoran Akan terjadi kekotoran pada sistem.3.Fluida dari sirkuit yang tercemar oleh kotoran akan menyebabkan peralatan hidrolik menjadi lemah dan cepat rusak.4.Konstruksinya yang rumit dengan biaya yang mahal, serta kesulitan dalam pemeliharaan dan operasi.5.Fluida kerja tidak dapat bertahan pada temperatur operasi yang lebih tinggi.