Perbedaan Positivistik Dan Postpositivistik

5
Nama : Trianasari Nim : 11204247002 PERBEDAAN PENELITIAN BERBASIS PARADIGMA POSITIVISTIK DAN POSTPOSITIVISTIK (NATURALISTIK) A. Pengertian Positivisme Positivisme adalah paham atau aliran filsafat ilmu pengetahuan modern yang memicu pesatnya perkembangan sains di satu sisi dan menandai krisis pengetahuan dan kemanusiaan Barat di sisi lain. Aliran ini menyatakan bahwa ilmu alam adalah satu-satunya sumber pengetahuan yang benar. dan menolak aktivitas yang berkenaan dengan metafisik.Paham ini memandang bahwa paradigma positivisme atau positivistik adalah satu-satunya paradigma yang diterapkan untuk menyatakan kesahihan ilmu pengetahuan. Maka dari itu segala sesuatu yang dinyatakan oleh para ilmuwan dapat dikatakan sebagai ilmu pengetahuan jika mengikuti paradigma tersebut. Suatu pernyataan dapat dikatakan ilmu pengetahuan apabila kebenarannya dapat dibuktikan secara empiris. Positivisme merupakan salahsatu aliran filsafat imu pengetahuan yang memandang bahwa suatu pernyataan seorang ilmuwan dapat dikatakan sebagai ilmu pengetahuan apabila dapat dibuktikan secara empiris. Tokohnya yang paling popular adalah Augus Comte (1798-1857) Ajaran utama dari positivisme diantaranya: a. di dalam alam terdapat hukum-hukum yang dapat diketahui, b.penyebab adanya benda-benda dalam alam tidak diketahui, c.setiap pernyataan yang secara prinsip tidak dapat dikembalikan pada fakta tidak mempunyai arti nyata dan tidak masuk akal, d.hanya hubungan fakta-fakta saja yang dapat diketahui, e.perkembangan intelektual merupakan sebab utama perubahan social. Paradigma Positivistik 1

description

jenis paradigma penelitian

Transcript of Perbedaan Positivistik Dan Postpositivistik

Page 1: Perbedaan Positivistik Dan Postpositivistik

Nama : Trianasari

Nim : 11204247002

PERBEDAAN PENELITIAN BERBASIS PARADIGMA POSITIVISTIK DAN POSTPOSITIVISTIK (NATURALISTIK)

A. Pengertian Positivisme

Positivisme adalah paham atau aliran filsafat ilmu pengetahuan modern yang memicu pesatnya perkembangan sains di satu sisi dan menandai krisis pengetahuan dan kemanusiaan Barat di sisi lain.  Aliran ini menyatakan bahwa ilmu alam adalah satu-satunya sumber pengetahuan yang benar. dan menolak aktivitas yang berkenaan dengan metafisik.Paham ini memandang bahwa paradigma positivisme atau positivistik adalah satu-satunya paradigma yang diterapkan untuk menyatakan kesahihan ilmu pengetahuan. Maka dari itu segala sesuatu yang dinyatakan oleh para ilmuwan dapat dikatakan sebagai ilmu pengetahuan jika mengikuti paradigma tersebut. Suatu pernyataan dapat dikatakan ilmu pengetahuan apabila kebenarannya dapat dibuktikan secara empiris.

Positivisme merupakan salahsatu aliran filsafat imu pengetahuan yang memandang bahwa suatu pernyataan seorang ilmuwan dapat dikatakan sebagai ilmu pengetahuan apabila dapat dibuktikan secara empiris. Tokohnya yang paling popular adalah Augus Comte (1798-1857)

Ajaran utama dari positivisme diantaranya: a. di dalam alam terdapat hukum-hukum yang dapat diketahui, b.penyebab adanya benda-benda dalam alam tidak diketahui, c.setiap pernyataan yang secara prinsip tidak dapat dikembalikan pada fakta tidak mempunyai arti nyata dan tidak masuk akal, d.hanya hubungan fakta-fakta saja yang dapat diketahui, e.perkembangan intelektual merupakan sebab utama perubahan social.

Paradigma Positivistik

Paradigma positivistik (fakta sosial) menganggap realitas itu sebagai sesuatu yang empiris atau benar-benar nyata dan dapat diobservasi. Dalam meneliti, peneliti dan obyek yang diteliti bersifat independen dan saling tidak berinteraksi.

Penggunaan teori merupakan ciri khas dalam penelitian dengan paradigma ini. Paradigma positivistik itu sendiri memandang bahwa realitas itu ada, terkait dan dikendalikan oleh hukum alam

1

Page 2: Perbedaan Positivistik Dan Postpositivistik

dan terisah dari diri manusia. Oleh karena itu paradigma ini menolak bentuk-bentuk interpretasi manusia ke dalam fakta, karena dapat menghilangkan kemurnian realita yang terkndung di dalam fakta.

Dalam paradigma ini, peneliti hanya berperan untuk mengungkapkan realita senyata-nyatanya, dan tidak diperkenankan menginterpretasikan menurut kehendaknya sendiri. Dengan kata lain penelitian ini harus bersifat bebas dari campur tangan penelitinya, sehingga hasilnya bersifat objektif dan bebas nilai. Karena mengungkapkan realita dari hukum-hukum alam. Analisis dalam penelitian positivistik selalu mengkaitkan dengan hukum-hukum alam yang dipresentasikan dalam wujud grand theories.

Mengingat bahwa realita terkait dengan hukum alam, penelitian dilakukan untuk menggali berdasarkan teori atau kebenaran yang telah diakui dan mapan. Teori-teoi tersebut digunakan untuk membangun prediksi konsep atau teori tentang kebenaran yang diverifikasi atau diuji teori melalui penelitian. Dalam prakteknya, prediksi tersbut berupa hipotesis yang dibangun dari teori dan diuji melalui serangkaian instrumen penelitian yang terstruktur.

Cara menelitinya bisa dengan percobaan atau manipulasi sehingga dapat dikontrol obyektivitasnya. Menurut  positivistik, fenomena sosial dipahami dari perspektif luar berdasarkan teori-teori yang ada. Maka dalam pandangan posivistik (perspektif makro), (1) realitas adalah fenomena yang keberadaannya ditentukan oleh fenomena lain, dan (2) realitas sosial dapat diklasifikasikan dan keberadaannya dapat digambarkan dalam sebuah simbol dalam atribut tertentu.

Penelitian yang menggunakan paradigma positivistik, biasanya bertujuan untuk melakukan eksplanasi (menjelaskan), eksplorasi (penjajakan), deskripsi (penggambaran), verifikasi (pengujian) tentang fenomena mengapa suatu peristiwa terjadi, bagaimana frekuensinya, proses kejadiannya, hubungan antar variabel, rekaman perkembangan, bentuk dan polanya.

Merujuk pada tujuannya, penelitian berbasis paradigma positivistik menggunakan analisis yang bersifat deskripstif, deskriptif-analisis, analisis hubungan sebab-akibat, dan analisis statistik.

B. Pengertian PostPositivistik

Pada dasarnya, paradigma postpositivistik ini memandang bahwa penelitian merupakan upaya untuk membangun pengetahuan langsung pada sumbernya. Oleh karena itu, peneliti yang menganut paradigma ini memulai penelitiannya selalu berdasarkan bukti, fakta atau data sebagai awalan untuk membangun atau mengembangkan pengetahuan.

2

Page 3: Perbedaan Positivistik Dan Postpositivistik

Ciri dari paradigma ini ialah memandang bukti, fakta atau data sebagai suatu yang berdiri sendiri, yang memiliki latar belakang atau makna tertentu yang sangat kontekstual dengan lingkungannya. Dengan demikian pengetahuan yang diperoleh dari penelitian ini bersifat orisinil. Dalam penerapan praktisnya, para peneliti penganut paradigma ini berupaya mengihndari penggunaan teori, karena teori dipandang dapat membelenggu upaya untuk mengeksplorasi orisinalitas dari hasil penelitian.

Pada dasarnya penelitian ini bersifat induktif. Data yang diperoleh merupakan data yang otentik dan aktual, tidak dipengaruhi oleh grand theories. Konsekuensinya berbeda dengan penelitian positivistik yang terikat dengan grand theories, temuan-temuan yang menganut paradigma ini bersifat spesifik.

C. KesimpulanDari penjabaran diatas, dapat disimpulkan bahwa perbedaan dari

penelitian berbasis paradigma positivistik dan postpositivistik adalah :

1. PARADIGMA POSITIVISME Menggunakan logika dan sistematika model penelitiannatural

science dalam penelitian sosial Menolak hal-hal yang bersifat metafisik dan oposisi dariajaran

teologis yang bersifat dogmatis Tujuan ilmu pengetahuan hanya menjelaskan apa yangnyata dan

terukur Semua pengetahuan datang dari pengalaman yangdapat diketahui

dan dari realitas yang tidak dapat berubah Metode, konsep dan aturan-aturan yang dipakai dalamkajian dan

penelitian natural science harus diapliksikan untuk mengkaji kehidupan

2. PARADIGMA POSPOSITIVISME

Merupakan versi modifikasi dari positivisme (Positivisme terbukti gagal memahami realitas)

Hasil penelitian yang berasal dari manipulasi statistical modelling relatif semakin kontradiktif, parsial dan kurang memberi gambaran yang jelas

Tentang situasi masyarakat dimana penelitian itu dilakukan Terjadi pergeseran paradigma (khun) dari positivismeke

neopositivisme yang kemudian bermetamorfose menjadi postpositivisme

3

Page 4: Perbedaan Positivistik Dan Postpositivistik

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2009. http://matematikaceria.blogspot.com diunggah pada tanggal 20 Februari 2013

Anonim. 2010. http://penelitianstudikasus.blogspot.com diunggah pada tanggal 20 Februari 2013.

4